diploma-2013-303424-chapter1

9
 1 BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakan g Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari kegiatan pelayanan tersebut maka akan diperoleh data yang dapat diolah menjadi informasi yang sangat berguna bagi keperluan manajemen rumah sakit agar mutu pelayanan ruma h sakit tetap terjamin. Sensus harian rawat inap merupakan kumpulan data pasien yang masuk dan keluar bangsal. Sensus harian rawat inap memuat informasi semua pasien masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia selama 24 jam setiap harinya. Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit. Teknologi yang semakin maju seiring perkembangan zaman juga mempengaruhi perkembangan pada teknologi sistem informasi rumah sakit. Pelaksanan yang serba manual pada tahun-tahun sebelumnya diganti dengan pelaksanaan berbasis komputer hal ini dikarenak an kebutuhan informasi yang harus didapat secara cepat, tepat dan akurat. Proses perubahan manual ke elektronik membutuhkan langkah-langkah yang tepat agar pelaksanaan perubahan dapat berlangsung dengan baik, sehingga hasil dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan  jika akan melak ukan peruba han manual k e elektronik di masa mendatang.

Upload: ahmad-agus-salim

Post on 05-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DSAD

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang

    memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari

    kegiatan pelayanan tersebut maka akan diperoleh data yang dapat diolah

    menjadi informasi yang sangat berguna bagi keperluan manajemen rumah

    sakit agar mutu pelayanan rumah sakit tetap terjamin.

    Sensus harian rawat inap merupakan kumpulan data pasien yang masuk

    dan keluar bangsal. Sensus harian rawat inap memuat informasi semua

    pasien masuk, pindahan, dipindahkan, dan keluar baik dalam keadaan hidup

    maupun meninggal dunia selama 24 jam setiap harinya.

    Informasi yang diperoleh dari sensus harian rawat inap yaitu berupa data

    yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit.

    Teknologi yang semakin maju seiring perkembangan zaman juga

    mempengaruhi perkembangan pada teknologi sistem informasi rumah sakit.

    Pelaksanan yang serba manual pada tahun-tahun sebelumnya diganti dengan

    pelaksanaan berbasis komputer hal ini dikarenakan kebutuhan informasi yang

    harus didapat secara cepat, tepat dan akurat. Proses perubahan manual ke

    elektronik membutuhkan langkah-langkah yang tepat agar pelaksanaan

    perubahan dapat berlangsung dengan baik, sehingga hasil dapat

    dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

    jika akan melakukan perubahan manual ke elektronik di masa mendatang.

  • 2

    Pada studi pendahuluan tanggal 4 Maret 2013, peneliti mengetahui

    bahwa pembuatan sensus harian rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY

    dibuat oleh bangsal perawatan masih dilakukan secara manual, sedangkan

    pengumpulan dilakukan oleh petugas Instalasi Rekam Medik yang berkeliling

    ke setiap bangsal untuk mengambil sensus harian rawat inap yang telah

    dibuat oleh perawat setiap harinya. Saat ini di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY

    sedang dilakukan pembuatan program sensus harian elektronik, namun

    petugas instalasi rekam medik belum mengetahui langkah-langkah yang akan

    dilakukan untuk melakukan perubahan sensus harian rawat inap manual ke

    elektronik. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui

    langkah-langkah yang dilakukan dalam proses perubahan sensus harian

    rawat inap manual menjadi elektronik. Diharapkan dengan adanya penelitian

    ini petugas dapat mengetahui langkah-langkah yang seharusnya dilakukan

    dalam proses perubahan manual ke elektronik.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang ditulis di atas maka rumusan masalah

    yang didapat adalah bagaimana langkah-langkah perubahan sensus harian

    rawat inap manual ke elektronik yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia

    DIY?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah-langkah

    perubahan sensus harian rawat inap manual ke elektronik.

  • 3

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui persiapan teknologi terkait perubahan sensus harian

    rawat inap manual ke elektronik.

    b. Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam proses

    perubahan sensus harian rawat inap manual ke elektronik.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

    1. Manfaat Praktis

    a. Bagi Rumah Sakit

    Penelitian ini dapat digunakan rumah sakit sebagai bahan

    pertimbangan jika akan melakukan perubahan manual ke elektronik di

    masa mendatang.

    b. Bagi Peneliti

    Penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk menambah wawasan

    serta pengalaman peneliti.

    2. Manfaat Teoritis

    a. Bagi Peneliti Lain

    Peneliti lain dapat menjadikan karya ilmiah ini sebagai acuan untuk

    penelitian lebih lanjut.

    b. Bagi Institusi Pendidikan

    Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam

    mempelajari rekam medis.

  • 4

    E. Keaslian Penelitian

    1. Sumantiningsih (2005) dengan judul Keakuratan Data Sensus Harian

    Rawat Inap : Tinjauan Faktor Sumber Daya Manusia dan Pelaksanaan

    Komputerisasi Sensus Harian (Studi Kasus di RSU PKU Muhammadiyah

    Yogyakarta). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor

    penyebab ketidakakuratan pengisian sensus harian rawat inap.

    Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

    analisis kualitatif, rancangan penelitian cross sectional dan teknik

    pengumpulan data observasi dan wawancara. Perbedaan penilitian ini

    terletak pada tujuan penelitian. Penelitian yang sekarang mengambil

    tujuan mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam proses

    perubahan sensus harian rawat inap manual ke elektronik.

    2. Widayani (2007) dengan judul Collecting Data Sensus Harian Pasien

    Rawat Inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Tujuan

    dari penelitian Widayani adalah untuk mengetahui mekanisme collecting

    data sensus harian pasien rawat inap serta faktor yang mempengaruhi

    ketidaksesuaian pelaksanaan prosedur sensus harian pasien rawat inap.

    Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif

    dengan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengumpulan data

    dengan cara observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Persamaan

    dari penelitian Widayani dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

    sama-sama meneliti tentang sensus harian rawat inap. Penelitian yang

    akan dilakukan juga menggunakan jenis penelitian, rancangan penelitian,

    dan teknik pengumpulan data yang sama. Perbedaannya terletak pada

    tujuan penelitian. Penelitian yang akan dilakukan sekarang bertujuan

  • 5

    untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam proses

    perubahan sensus harian rawat inap manual ke elektronik terkait

    perubahan sensus harian rawat inap manual ke elektronik.

    3. Inayati (2010) dengan judul Analisis Kemampuan Sumber Daya Manusia

    (SDM) Rekam Medis tentang Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah

    Sakit Aisyiyah Kudus. Tujuan dari penelitian ini ada tiga yaitu mengetahui

    kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melaksanakan rekam

    medis elektronik, tahap-tahap yang dilakukan dalam perubahan rekam

    medis manual ke elektronik dan manfaat dari rekam medis elektronik.

    Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sedang dilakukan

    terdapat pada jenis penelitian dan juga rancangan penelitian yang sama-

    sama menggunakan cross sectional. Perbedaan dengan penelitian ini

    terdapat pada tujuan penelitian dimana pada penelitian ini tujuannya ada

    tiga yaitu kesiapan SDM, tahap-tahap dan manfaat penerapan sistem

    informasi, sedangkan pada penelitian yang berlangsung hanya

    membahas tentang langkah-langkah pelaksanaan perubahan.

    F. Gambaran Umum Rumah Sakit

    Berdasarkan Buku Data dan Informasi Layanan RS Grhasia Tahun 2012,

    Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Rumah

    Sakit Khusus Jiwa Kelas A Non Pendidikan berkapasitas 210 tempat tidur

    milik Pemerintah DIY yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km. 17,

    Pakembinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Pada awalnya Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta

    mempunyai lahan seluas 104.250m2. Namun pada tahun 2006 sebagian lahan

  • 6

    dipergunakan untuk lokasi Lapas Narkotika seluas 47.860m2 sehingga luas

    tanah saat ini menjadi 56.390m2 sesuai keputusan Bupati Sleman No.

    20.IL/Kep. KDH/A/2010 dengan pemakaian total bangunan seluas

    13.446,5m2. Selain itu terdapat makam pasien di tempat yang berbeda seluas

    15.015m2 di desa Umbulharjo, Ngemplak, Sleman.

    Berdasarkan SK Gubernur DIY No. 7 tahun 2012 tanggal 11 Januari 2012

    tentang Pergantian Nama dan Logo Rumah Sakit, dilakukan perubahan

    nama dari Rumah Sakit Grhasia menjadi Rumah Sakit Jiwa Grhasia dengan

    tugas pokok dan fungsi tetap. Perubahan berdasarkan Permenkes No.

    340/Menkes/PER/III/2012 tentang Klasifikasi Rumah Sakit pasal 30 yaitu

    Penamaan RS Khusus harus mencantumkan kekhususannya.

    1. Jenis Pelayanan

    a. Instalasi Gawat Darurat (24 jam)

    1) Kegawatdaruratan Psikiatri dan Napza;

    2) Kegawatdaruratan Umum;

    3) Pelayanan Pemeriksaan Umum (False Emergency); dan

    4) Pelayanan Ambulans 118

    b. Instalasi Rawat Jalan

    1) Klinik Psikiarti/Jiwa

    a) Konsultasi kasus jiwa

    b) KIR bebas narkoba

    c) KIR kesehatan jiwa

    d) Visum et Repertum

    e) Test psikometri

    2) Klinik psikologi;

  • 7

    3) Klinik keperawatan jiwa;

    4) Pelayanan surat keterangan sehat/KIR jasmani;

    5) Klinik akupuntur;

    6) Klinik gigi dan mulut;

    7) Klinik penyakit dalam;

    8) Klinik saraf;

    9) Klinik kulit dan kelamin;

    10) Klinik anakan dan tumbuh kembang dan pendukungnya (okupasi

    terapi, terapi wicara, fisioterapi, tumbuh kembang anak dan pijat

    bayi); dan

    11) Klinik VCT (konsultasi dan test HIV).

    c. Instalasi Rawat Inap (Psikiatri)

    1) Unit Perawatan Psikiatri Intensif; dan

    2) Unit Perawatan Psikiatri: bangsal tenang

    d. Instalasi Penanganan Korban Napza

    1) Klinik Napza;

    2) Klini Metadon;

    3) Hipnoterapi; dan

    4) Rawat Inap Napza;

    e. Layanan Pendukung

    1) Instalasi Laboratorium

    a) Laboratorium Rawat jalan;

    b) Laboratorium Rawat Inap; dan

    c) General Check Up (GCU)

    2) Instalasi Radiologi

  • 8

    a) Foto Rontgen; dan

    b) USG 4 dimensi

    3) Instalasi Farmasi

    4) Instalasi Elektromedik

    a) Elektro Enchepalografi (EEG);

    b) Elektro Myografi (EMG);

    c) Elektro Kardiografi (EKG);

    d) Treadmil; dan

    e) Brainsteam Evoked Response Auditory (BERA)/test

    pendengaran

    5) Instalasi Rehabilitasi Mental

    a) Rehabilitasi keterampilan;

    b) Rehabilitasi pertukangan/las; dan

    c) Rehabilitasi pertanian

    6) Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat

    7) Jaminan khusus kesehatan jiwa

    a) Jamkesmas;

    b) Jamkesda;

    c) Jamkesos; dan

    d) Askes sosial.

  • 9

    2. Performance Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY

    Tabel 1. Performance Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY

    No. Indikator Kerja Tahun

    Keterangan 2010 2011 2012

    1 BOR (Bed Occupation Ratio) 74,98 76,21 78,10 %

    2 LOS (Lenght Of Stay) 34,16 38,43 44,25 Hari

    3 BTO (Bed Turn Over) 5,59 6,19 7,01 Kali

    4 TOI (Turn Over Interval) 16,34 13,85 11,40 Hari

    5 NDR (Net Death Rate) 0 0,002 0

    6 GDR (Gross Death Rate) 0 0,003 0

    Sumber: Data dan Informasi Layanan RSJ Grhasia Tahun 2012