diphyllobothrium latum

4
DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM Diphyllobothrium latum merupakan cacing pita ikan penyebab penyakit diphyllobothriasis . Secara morfologi, Diphyllobothrium latum merupakan cestoda terbesar yang menginfeksi manusia (cacing dewasa panjang sampai 3-l0 meter). Menurut situs The Animal Diversity , Klasifikasi Cacing Diphyllobothrium latum adalah sebagai berikut: KLASIFIKASI ILMIAH CACING PITA IKAN KINGDOM Animalia FILUM Platyhelminthes KELAS Cestoda ORDO Pseudophyllidea FAMILI Diphyllobothriidae GENUS Diphyllobothrium SPESIES Diphyllobothrium latum Disebut juga dengan Difilobatriasis atau Penyakit Cacing Pita adalah salah satu jenis penyakit cacing yang paling berbahaya. Bentuk cacingnya pipih seperti pita, bisa mencapai panjang 3 – 10 meter dan hebatnya walau dipotong-potong, cacing ini masih bisa hidup. Bibit cacing terutama banyak ditemukan didalam daging babi dan daging sapi. 1. Morfologi Ditemukan pada usus halus manusia, anjing, kucing, babi, beruang, mamalia pemakan ikan. Cacing memiliki ukuran 2-12 m warna abu-abu kekuningan dengan bagian tengah berwarna gelap (berisi uterusdan telur). Testis dan gld. Vitellaria terletak di lateral, ovarium di tengah berlobus 2. Uterus berbentuk bunga di tengah dan membuka di ventral. Porus uterus terletak disebelah porus genitalis. Telur keluar terus menerus di tinja dengan ukuran 67-71 x 40-51 μ.

Upload: ajengwl

Post on 10-Dec-2015

108 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

parasitologi

TRANSCRIPT

Page 1: Diphyllobothrium Latum

DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM

Diphyllobothrium latum  merupakan cacing pita ikan penyebab penyakit diphyllobothriasis. Secara morfologi,Diphyllobothrium latum merupakan cestoda terbesar yang menginfeksi manusia (cacing dewasa panjang sampai 3-l0 meter). Menurut situs  The Animal Diversity, Klasifikasi Cacing  Diphyllobothrium latum adalah sebagai berikut:

KLASIFIKASI ILMIAH CACING PITA IKAN

KINGDOM Animalia

FILUM Platyhelminthes

KELAS Cestoda

ORDO Pseudophyllidea

FAMILI Diphyllobothriidae

GENUS Diphyllobothrium

SPESIES Diphyllobothrium latum

Disebut juga dengan Difilobatriasis atau Penyakit Cacing Pita adalah salah satu jenis penyakit cacing yang paling berbahaya. Bentuk cacingnya pipih seperti pita, bisa mencapai panjang 3 – 10 meter dan hebatnya walau dipotong-potong, cacing ini masih bisa hidup. Bibit cacing terutama banyak ditemukan didalam daging babi dan daging sapi.

1. Morfologi

Ditemukan pada usus halus manusia, anjing, kucing, babi, beruang, mamalia pemakan ikan. Cacing memiliki ukuran 2-12 m warna abu-abu kekuningan dengan bagian tengah berwarna gelap (berisi uterusdan telur). Testis dan gld. Vitellaria terletak di lateral, ovarium di tengah berlobus 2. Uterus berbentuk bunga di tengah dan membuka di ventral. Porus uterus terletak disebelah porus genitalis. Telur keluar terus menerus di tinja dengan ukuran 67-71 x 40-51 μ.

Cacing dewasa memiliki beribu-ribu proglotid (bagian yang mengandung telur) dan panjangnya sampai 450-900 cm. Telurnya dikeluarkan dari proglotid di dalam usus dan dibuang melalui tinja. Telur akan mengeram dalam air tawar dan menghasilkan embrio, yang akan termakan oleh krustasea (binatang berkulit keras seperti udang, kepiting). Selanjutnya

Page 2: Diphyllobothrium Latum

krustasea dimakan oleh ikan. Manusia terinfeksi bila memakan ikan air tawar terinfeksi yang mentah atau yang dimasak belum sampai matang.

Ciri-ciri Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia,

anjing, kucing dan serigala. Sebagai inang perantaranya adalah katak sawah (Rana

cancrivora), ikan dan Cyclops. Menyebabkan Diphyllobothriasis. Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan

jepang.

Infeksi Cacing Pita Ikan (Difilobatriasis) merupakan infeksi usus karena cacing pita dewasa Diphyllobothrium latum. Infeksi ini banyak ditemukan di Eropa (terutama Skandinavia), Jepang, Afrika, Amerika Selatan, Kanada dan Amerika (terutama Alaska dan daerah Great Lake). Infeksi sering terjadi akibat memakan ikan air tawar mentah atau dimasak belum matang betul.

2. PENYEBABCacing pita dewasa Diphyllobothrium latum.

Cacing dewasa memiliki beribu-ribu proglotid (bagian yang mengandung telur) dan panjangnya sampai 450-900 cm. Telurnya dikeluarkan dari proglotid di dalam usus dan dibuang melalui tinja. Telur akan mengeram dalam air tawar dan menghasilkan embrio, yang akan termakan oleh krustasea (binatang berkulit keras seperti udang, kepiting). Selanjutnya krustasea dimakan oleh ikan. Manusia terinfeksi bila memakan ikan air tawar terinfeksi yang mentah atau yang dimasak belum sampai matang.

3. GEJALAInfeksi biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun beberapa penderita mengalami gangguan usus yang ringan.Kadang cacing pita menyebabkan anemia.

4. DAUR HIDUP

Page 3: Diphyllobothrium Latum

Telur berkembang untuk beberapa minggu, coracidium (onchosphere berkait 6 dilengkapi embriophore yang bercilia) berada di air, kemudian dimakan h.i. I cyclopid/diaptomid (berkembang menjadi procercoid) di haemochole dalam 2-3 minggu selanjutnya h.i. I dimakan h.i. II ikan (berkembang menjadi plerocercoid) di viscera dan otot. H.i. II dimakan h.d dan menjadi dewasa dengan periode prepaten 3-4 minggu.

5. DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya telur cacing dalam tinja.

6. PENGOBATANDiberikan niklosamid atau prazikuantel per-oral (melalui mulut).

7. PENCEGAHANMemasak ikan air tawar sampai betul-betul matang atau membekukannya sampai -10 derajat Celsius.