dinas kesehatan kota dumai - depkes.go.id · kata pengantar puji syukur ke hadirat tuhan yang maha...

110

Upload: nguyenngoc

Post on 05-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku
Page 2: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil

Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku ini

merupakan terbitan berseri “Profil Kesehatan Kota Dumai” yang

keempatbelas kalinya dari rangkaian penyajian data/informasi yang

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai sejak tahun 1999.

Dalam penyusunan profil kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari

unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai serta dari berbagai sumber

lainnya di luar lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai. Untuk menjamin akurasi data

dilakukan validasi data melalui pemutakhiran data. Berbagai hambatan dan masalah

dalam keakuratan, kelengkapan, ketepatan waktu data dan informasi dibahas dan

disepakati penyelesaiannya melalui mekanisme ini.

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan pada Tahun 2013

sekaligus memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan maupun

dalam mengevaluasi kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun 2013 dengan

mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015.

Dalam rangka meningkatkan mutu Profil Kesehatan Kota Dumai berikutnya,

diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak,

khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan

sesuai dengan kebutuhan.

Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya

sehingga tersusunnya “Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini, kami

mengucapkan terimakasih.

KEPALA DINAS KESEHATANKOTA DUMAI

Marjoko Santoso, SKM, M.SiPembina Tk. I

NIP 196306141988031001PENGANTAR

Page 3: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iDAFTAR ISI ........................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ................................................................................................. ivDAFTAR GRAFIK ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ............................................. 3

A. Kondisi Geografis ............................................................................. 3

B. Kepemerintahan ............................................................................... 4

C. Kependudukan.................................................................................. 5

D. Sosial Ekonomi ................................................................................. 9

E. Pendidikan ........................................................................................ 9

F. Lingkungan.................................................................................... .... 11

G. Perilaku Masyarakat.......................................................................... 14

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ......................................................... 17

A. Umur Harapan Hidup (UHH) ............................................................. 17

B. Mortalitas .......................................................................................... 18

C. Morbiditas ......................................................................................... 25

D. Status Gizi......................................................................................... 41

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................. 43

A. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Dumai ........................ 43

B. Tujuan dan Sasaran.......................................................................... 45

C. Situasi Upaya Kesehatan.................................................................. 46

a. Pelayanan Kesehatan Dasar ...................................................... 47

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan .................................................. 62

c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.................. 66

d. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB ............... 70

e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat................. 70

f. Perbaikan Gizi Masyarakat......................................................... 71

g. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan .......... 75

Page 4: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- iii

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ................................................ 77

A. Sarana Kesehatan ............................................................................ 77

B. Tenaga Kesehatan............................................................................ 92

C. Pembiayaan Kesehatan .................................................................... 95

BAB VI KESIMPULAN ...................................................................................... 98

BAB VII PENUTUP ............................................................................................. 101

LAMPIRAN

Page 5: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga danDensitas Penduduk ......................................................................... 6

Tabel 2.2 Perkembangan Angka Melek Huruf Tahun 2009-2013 .................... 10

Tabel 2.3 Jenis Tempat-tempat Umum (TTU) Yang Diawasi .......................... 13

Tabel 2.4 Jenis Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan (TP2M) YangDiawasi ............................................................................................ 14

Tabel 3.5 Estimasi Umur Harapan Hidup (Eo) Riau 2005-2013 ...................... 17

Tabel 3.6 Estimasi Angka Kematian Bayi Per 1000 KH Riau 2002-2012......... 20

Tabel 3.7 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1000 KH Riau 2002-2012 ...... 22

Tabel 3.8 Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI) Per 100.000 KH Indonesia ....... 24

Tabel 5.9 Daftar Rumah Sakit se Kota Dumai Tahun 2013 ................................ 77

Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2013 .............................. 80

Tabel 5.11 Perincian Puskesmas Pembantu Se Kota Dumai Tahun 2013 ........ 82

Tabel 5.12 Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling Tahun 2013 ................... 83

Tabel 5.13 Perincian Penyebaran Sepeda Motor Tahun 2013........................... 85

Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Berdasarkan Puskesmas. ............... 87

Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Berdasarkan Puskesmas .............................. 88

Tabel 5.16 Data Pos UKK se Kota Dumai Tahun 2013 .......................................... 89

Tabel 5.17 Jumlah Pesantren/Panti Asuhan Menurut Puskesmas..................... 90

Tabel 5.18 Persebaran Tenaga Yang Bekerja di Sarana PelayananKesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerjadan Status Tenaga Tahun 2013. ...................................................... 92

Tabel 5.19 Rasio dan Jumlah Tenaga Kesehatan Per 100.000 PendudukBerdasarkan Target dan Pencapaian Tahun 2013. .......................... 95

Tabel 5.20 Perincian Pembiayaan Kesehatan Kota Dumai Berdasarkan SumberAnggaran dan Unit Kerja Tahun 2013. ............................................. 96

Page 6: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- v

Tabel 5.21 Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan KotaDumai Terhadap APBD Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2013.............. 97

Tabel 6.22 Daftar Nama Penghargaan Pada Bidang Kesehatan YangDiterima Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2013...................................... 98

Page 7: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Dumai Tahun 1999 s/d2013 ................................................................................................ 5

Grafik 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin .... 7

Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umur ....................... 8

Grafik 2.4 Persentase Penduduk Menurut Agama............................................ 9

Grafik 2.5 Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Akhir ............... 10

Grafik 2.6 Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih YangDigunakan di Kota Dumai Tahun 2013............................................. 11

Grafik 2.7 Hasil Pemantauan Rumah Tangga Yang Ber PHBS BerdasarkanWilayah Kerja Puskesmas di Kota Dumai Tahun 2013. ................... 15

Grafik 3.8 Perkembangan Umur Harapan Hidup Tahun 2006-2013 ................. 18

Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian Neonatal Tahun 2009-2013 ......... 19

Grafik 3.10 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2006-2013 ................ 21

Grafik 3.11 Perkembangan Angka Kematian Balita Tahun 2007-2013............... 23

Grafik 3.12 Perkembangan Angka Kematian Ibu Bersalin Tahun 2006-2013..... 25

Grafik 3.13 Perkembangan Angka Kesakitan DBD Tahun 2006-2013................ 26

Grafik 3.14 Perkembangan Jumlah Kasus Korban Gigitan Hewan TersangkaRabies Tahun 2006-2013................................................................. 27

Grafik 3.15 Perkembangan Angka Kesakitan Malaria Tahun 2006-2013 ........... 28

Grafik 3.16 Incidence Rate (IR) Diare Tahun 2006-2013 ................................... 29

Grafik 3.17 Case Detection Rate (CDR) Pneumonia Pada BalitaTahun 2006-2013 ............................................................................ 30

Grafik 3.18 Perkembangan Prevalensi Rate Kusta Tahun 2006-2013. .............. 32

Grafik 3.19 Case Detection Rate (CDR) Penderita Baru TB Paru BTA PositifTahun 2006-2013 ............................................................................ 33

Grafik 3.20 Prevalensi Penderita HIV Positif Terhadap Penduduk BeresikoTahun 2006-2013............................................................................. 35

Page 8: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- vii

Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV Positif dan AIDS Tahun 2006-2013. ...... 35

Grafik 3.22 Perkembangan Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)Tahun 2006-2013............................................................................. 36

Grafik 3.23 Cakupan Pencapaian Imunisasi Campak (Catch Up Campak)Anak SD Tahun 2006-2013.............................................................. 38

Grafik 3.24 Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit Tahun 2013 ........................................................... 39

Grafik 3.25 Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Puskesmas Tahun 2013 .............................................................. 39

Grafik 3.26 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesar di PuskesmasTahun 2013 .................................................................................... 40

Grafik 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Program Gizi di KotaDumai Tahun 2006-2013.................................................................. 42

Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2006-2013 ...................... 48

Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Tahun 2006-2013 .... 49

Grafik 4.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Tahun 2006-2013........... 50

Grafik 4.31 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga Tahun 2010-2013 ................ 52

Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2006-2013.................................... 53

Grafik 4.33 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2006-2013....... 54

Grafik 4.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Murid Kelas 1 SD/SetingkatTahun 2006-2013............................................................................. 55

Grafik 4.35 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2006-2013................................... 56

Grafik 4.36 Cakupan Pencapaian Imunisasi Dasar Pada BayiTahun 2006-2013............................................................................. 58

Grafik 4.37 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2006-2013............................ 59

Grafik 4.38 Cakupan Rawat Jalan Puskesmas Tahun 2006-2013...................... 60

Grafik 4.39 Cakupan Rawat Inap Rumah Puskesmas Tahun 2006-2013........... 61

Grafik 4.40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia LanjutTahun 2006-2013............................................................................. 62

Page 9: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 -------------------------------------------------------------- viii

Grafik 4.41 Pencapaian Indikator Rumah Sakit Tahun 2006-2013 ..................... 63

Grafik 4.42 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS& TOI RSUD Kota Dumai Tahun 2006-2013 .................................... 64

Grafik 4.43 Cakupan Rawat Inap Rumah Sakit Tahun 2006-2013 ..................... 65

Grafik 4.44 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA Positif Tahun 2006-2013 ... 67

Grafik 4.45 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani 2006-2013..... 68

Grafik 4.46 Balita Bawah Garis Merah Tahun 2006-2013................................... 72

Grafik 4.47 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Tahun 2006-2013...... 73

Grafik 4.48 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Tahun 2006-2013.. 73

Grafik 4.49 Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe Tahun 2006-2013........ 74

Grafik 4.50 Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Tahun 2006-2013 ..................... 75

Grafik 5.51 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota Dumai ........................ 78

Grafik 5.52 Perkembangan Jumlah Puskesmas Pembantu di Kota Dumai ....... 81

Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas Keliling dan Ambulansdi Kota Dumai .................................................................................. 84

Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota Dumai ........................... 87

Grafik 5.55 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerja di Sarana PelayananKesehatan Milik Pemerintah Berdasarkan Kategori Tenaga. ........... 92

Grafik 5.56 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga ................... 93

Grafik 5.56 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja ........................ 92

Page 10: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

___________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013__________________ 1

BAB I

PENDAHULUAN

Profil Kesehatan adalah salah satu media dalam pengembangan Sistem

Informasi dan Manajemen Kesehatan yang menjadi dokumentasi kegiatan –

kegiatan dan pencapaiannya dalam kurun waktu satu tahun. Profil Kesehatan

Kota Dumai merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Dumai yang

diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitan profil kesehatan Kota Dumai

memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang

berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga

berencana, ekonomi dan pendidikan. Data-data tersebut dianalisis secara

sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini adalah

untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan kesehatan pada tahun 2013

sekaligus sebagai sarana evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan tahun

2012 dengan mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015. Oleh karena itu gambaran

yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini disusun

secara sistematis mengikuti pengertian Visi Dumai Sehat 2015. Penyusunan

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013 ini sudah mulai diterapkan secara

bertahap mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota edisi data terpilah menurut jenis kelamin Tahun 2013. Hanya

saja karena keterbatasan data yang ada, belum semua tabel disajikan terpilah

menurut jenis kelamin. Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Dumai 2013

adalah sebagai berikut.

Bab I- Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan

diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Dumai dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II- Gambaran Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan gambaran umum

Kota Dumai yang secara ringkas memuat letak geografis, administratif dan

informasi umum lainnya Selain itu, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang

Page 11: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

___________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013__________________ 2

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan,

sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan dan perilaku masyarakat

Bab III- Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator

mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

Bab IV- Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan

kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi dan

penanggulangan KLB, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,

perbaikan gizi masyarakat, pelayanan penyediaan obat dan perbekalan

kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga

mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh

Kota Dumai.

Bab V- Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana

kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya

kesehatan lainnya.

Bab VI- Kesimpulan. Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu

disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Dumai tahun 2013.

Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan

hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan.

Lampiran. Pada lampiran ini berisi 82 tabel data yang merupakan gabungan

tabel indikator Kota Sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan

Minimal bidang Kesehatan, dan juga data pendukung lainnya. Selain itu

dilampirkan juga data sarana & prasarana kesehatan dana data pola penyakit &

kunjungan penyakit.

Page 12: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 3

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

A. Kondisi Geografis

Kota Dumai terletak di pesisir timur pulau Sumatra berhadapan

dengan pulau Rupat dan Selat Malaka pada posisi antara 10, 23’- 10, 24’

Bujur Timur dan 1010- 23’- 27’,1010 - 28’-13’ Lintang Utara. Sejajar pantai

terdiri dari tanah rawa bergambut dengan kedalaman 0 – 0,5 meter dan

beberapa kilometer kearah selatan terdapat dataran dengan kemiringan 0 –

5% dengan luas wilayah keseluruhan 1.727,38 Km2.

Adapun batas wilayah:

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Rupat.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten

Bengkalis.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan

Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan

Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.

Secara geografis letak Kota Dumai sangat strategis dimana

posisinya sebagai gerbang propinsi Riau bagian utara yang memiliki

aksesibilitas tinggi terhadap negara Malaysia dan Singapura.

Iklim di Kota Dumai adalah tropis basah dengan curah hujan rata-

rata antara 200-300 mm, dengan musim kemarau antara bulan Maret

sampai dengan Agustus dan musim hujan antara bulan September sampai

dengan Pebruari serta suhu udara rata-rata 24-33 0C.

Jenis tanah di Kota Dumai umumnya terdiri organosol humus dan

podsolik merah kuning yang sesuai untuk bercocok tanam dan

perkebunan. Beberapa sungai besar dan kecil terdapat di Kota Dumai yang

dilalui oleh sampan dan perahu. Kondisi air tanah di Kota Dumai yang

berasal dari tanah dangkal atau sumur gali dan sumur pompa dengan

kedalaman rata-rata 1-2 m maupun air tanah dalam atau sumur bor, namun

pada umumnya kurang baik.

Page 13: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 4

B. Kepemerintahan

Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Propinsi Riau yang

terbentuk tanggal 27 April 1999 yang sebelumnya berada dalam wilayah

Kabupaten Bengkalis. Pembentukan Kota Dumai ini diatur dengan

Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 1999 dengan perundangan dan

penetapan dalam lembaran negara Nomor 50 tahun 1999. Menyesuaikan

dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah

maka Kota Dumai menjadi wilayah otonomi dengan status Kota Dumai.

Pada awal pembentukannya Kota Dumai terdiri dari 3 kecamatan yaitu

Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Bukit

Kapur. Kemudian kecamatan di Kota Dumai bertambah sebanyak 2

kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001 tentang

pembentukan kecamatan Sungai Sembilan dan Medang Kampai.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 08 Tahun

2009 tentang Pembentukan Kecamatan Dumai Kota dan Kecamatan

Dumai Selatan dan Peraturan Walikota Dumai Nomor 3 Tahun 2012

tentang perubahan kedua Peraturan Walikota Dumai Nomor 44 Tahun

2008 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis pada

organisasi perangkat daerah Kota Dumai, dengan demikan jumlah

kecamatan di Kota Dumai menjadi 7 Kecamatan dengan perincian sebagai

berikut :- Kecamatan Dumai Timur seluas 47,52 km2 terdiri dari 5 kelurahan

- Kecamatan Dumai Barat seluas 44,98 km2 terdiri dari 4 kelurahan

- Kecamatan Bukit Kapur seluas 200 km2 tediri dari 5 kelurahan.

- Kecamatan Sungai Sembilan seluas 975,38 km2 terdiri dari 5

kelurahan

- Kecamatan Medang Kampai seluas 373 km2 terdiri dari 4 kelurahan

- Kecamatan Dumai Kota seluas seluas 13 km2 terdiri dari 5 kelurahan

- Kecamatan Dumai Selatan seluas 73,50 km2 terdiri dari 5 kelurahan

Page 14: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 5

C. Kependudukan

Penduduk merupakan modal pembangunan tetapi juga beban

dalam pembangunan, karena itu pembangunan sumber daya manusia dan

pengarahan mobilitas penduduk perlu diarahkan agar mempunyai ciri dan

karakteristik yang mendukung pembangunan. Masalah kependudukan di

Kota Dumai sama halnya dengan kota jasa dan industri lainnya yakni

tingginya urbanisasi, heterogenitas penduduk, penyebaran penduduk tidak

merata karena luasnya wilayah Kota Dumai.

a. Jumlah penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 laju pertumbuhan

penduduk Kota Dumai per tahun sebesar 3,16 persen. Sedangkan

berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005 laju

pertumbuhan penduduk pertahun meningkat menjadi 4,83 persen. Pada

tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk Kota Dumai meningkat menjadi

6,47%. Angka pertumbuhan ini selanjutnya dijadikan dasar estimasi

penduduk pada tahun-tahun berikutnya. Penduduk Kota Dumai berturut-

turut sejak Tahun 1999 – 2013 menunjukkan peningkatan atau

pertambahan penduduk seperti terlihat dari grafik berikut :

Grafik 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Dumai Tahun 1999 s/d2013

267688

273901

298189

156966

173188

178125

178156

206732

214648

215749

223074

230075

256488

262116

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Jumlah

Sumber: Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2012

Page 15: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 6

Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kota Dumai sebanyak 298.189

jiwa, dengan jumlah rumah tangga/KK sebesar 77.086 KK, rata-rata jiwa

per rumah tangga sebesar 4 atau 5 jiwa dan kepadatan penduduk per km2

sebesar 173 jiwa.

Tabel 2.1. Luas wilayah, Jumlah penduduk, Jumlah Rumah Tangga danDensitas Penduduk di Kota Dumai Tahun 2013.

No Kecamatan Luas % JumlahPenduduk % Jumlah

RT Densitas

1 Dumai Timur 47,52 2,75 65.026 21,81 16.598 1.3682 Dumai Barat 44,98 2,60 40.346 13,53 10.456 8973 Bukit Kapur 200,00 11,58 44.787 15,02 11.858 2244 Sungai Sembilan 975,38 56,47 33.530 11,24 8.597 345 Medang Kampai 373,00 21,59 11.400 3,82 3.025 316 Dumai Kota 13,00 0,75 51.396 17,24 13.403 3.9547 Dumai Selatan 73,50 4,25 51.704 17,34 13.149 703

Kota Dumai 1.727,38 100 298.189 100 77.086 173

Sumber : BPS Kota Dumai dan Estimasi Data Penduduk Sasaran olehPusdatin berdasarkan Database SIAK Offline Kota Dumai Tahun2012

b. Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk di Kota Dumai tidak merata, dimana

Kecamatan Dumai Kota merupakan kecamatan terpadat yang merupakan

pusat kota dengan kepadatan 3.954 jiwa per km2. Sementara Kecamatan

Medang Kampai merupakan kecamatan yang penduduknya paling jarang

yaitu 31 orang per km2.

Persebaran penduduk di Kota Dumai berdasarkan kelompok umur

menunjukan bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah pada kelompok

usia produktif (umur 15 – 64 tahun) yaitu sebanyak 192.032 orang atau

sebesar 64,40%. Sedangkan jumlah penduduk usia non produktif yakni

penduduk usia muda (umur 0 – 14 tahun) dan penduduk usia tua (umur 65+

tahun) sebanyak 106.157 orang atau 35,60%. Sebagai akibat dari

komposisi penduduk tersebut maka rasio beban tanggungan sebesar 55

Page 16: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 7

per 100 penduduk usia produktif. Sedangkan persebaran penduduk di Kota

Dumai menurut jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak dari pada penduduk perempuan, dengan sex ratio penduduk

laki-laki sebesar 108. Angka ini menunjukan terdapat 108 laki-laki pada

100 perempuan.

Sumber : Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2012

c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Dari hasil estimasi data penduduk sasaran oleh Pusdatin

berdasarkan database SIAK offline diperkirakan jumlah kelahiran di Kota

Dumai pada tahun 2013 sebanyak 7.753 bayi. Dengan demikian angka

kelahiran kasar di kota Dumai adalah sebesar 26 per 1.000 penduduk.

d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

Pada tahun 2013, dari hasil laporan bulanan kematian di puskesmas

dan rumah sakit diketahui jumlah kematian selama 1 tahun di Kota Dumai

Page 17: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 8

sebanyak 810 kasus kematian. Dengan demikian angka kematian kasar di

kota Dumai adalah sebesar 2,96 per 1000 penduduk.

Berdasarkan kelompok umur, dari 810 kasus kematian tersebut

persentase kematian tertinggi berada pada kelompok umur > 60 tahun

yakni sebesar 38,27% (310 orang), disusul dengan kelompok umur 45 – 59

tahun yakni sebesar 20,99% (170 orang). Sedangkan berdasarkan jenis

kelamin, lebih banyak kasus kematian terjadi pada laki-laki yakni sebesar

55,31% (448 orang) dibandingkan dengan perempuan sebesar 44,69%

(362 orang). Berdasarkan penyebab kematian, Hipertensi merupakan

penyebab kematian tertinggi (9,14%), disusul dengan Stroke sebesar

7,90% dan kematian janin dalam kandungan (lahir mati) sebesar 7,53%.

Pada umumnya penyebab kematian didominasi oleh penyakit tidak

menular (PTM) yang dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosial ekonomi

dan sosial budaya seperti meningkatnya umur harapan hidup, adanya

kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran udara

dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya

paparan faktor resiko seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang olah

raga), pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat.

Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umurdi Kota Dumai Tahun 2013

18%

21%

38%

8% 8% 2%2%

1%

2%

Lahir mati 0-28 hari >1 bln-<1 thn>1 thn-<5 thn >5 th-<10 th 10-19 th20-<45 th 45-59 th >60 th

Page 18: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 9

D. Sosial Ekonomi

Penduduk Kota Dumai pada umumnya bekerja di perdagangan dan

sektor jasa, juga industri dan pertanian/ perkebunan. Sebagai wilayah yang

berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, Dumai merupakan daerah

transit dengan keragaman suku dan budaya penduduknya. Komposisi

penduduk Kota Dumai yang dirinci menurut etnis menunjukkan bahwa suku

melayu merupakan jumlah yang paling besar yaitu 32%, sedangkan

sisanya merupakan suku jawa/sunda sebesar 22%, Tapanuli/Batak 13%

dan suku lainnya 8%. Sedangkan persebaran penduduk Kota Dumai

menurut agama menunjukan bahwa mayoritas penduduk Dumai (85%).

Grafik 2.4 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut AgamaTahun 2013

0,10%

84,81%

10,83%

0,82%0,02%

3,34%0,08%

Islam Kristen Katolik HinduBudha Konghucu Lainnya

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2013

E. Pendidikan

Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap

ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia statu negara.

Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan

perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam

mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.

Page 19: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 10

Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH)yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca danmenulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, terjadipeningkatan Angka Melek Huruf Kota Dumai dari 99,30% pada tahun 2009menjadi 99,43% pada tahun 2013. Pencapaian Angka Melek Huruf KotaDumai tersebut lebih tinggi dari pencapaian Angka Melek Huruf ProvinsiRiau seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota DumaiTahun 2009 s/d 2013

Kota/Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013Kota Dumai 99,30 99,31 99,35 99,40 99,43Provinsi Riau 98,11 98,35 98,42 98,45 98,48

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2014

Persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut pendidikantertinggi yang ditamatkan di Kota Dumai adalah pendidikan menengah(SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK) yakni sebesar 46,26% (Dumai dalamangka 2012, BPS dan Bappeda Kota Dumai Tahun 2012). Sedangkanpada tahun 2013, persentase penduduk Kota Dumai menurut pendidikanakhir yang terbanyak adalah pendidikan menengah (SLTP dan SLTA)sebanyak 35,61% (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota DumaiTahun 2013).

Grafik 2.5 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut PendidikanAkhir Tahun 2013

12,70%

22,91%

11,41%

30,24%

17,12%

2,45%3,18%

Belum Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SDSLTP SLTA Akademi/DiplomaUniversitas

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2013

Page 20: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 11

F. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama

dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan

menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan

indikator seperti akses terhadap air bersih, akses terhadap sanitasi dasar,

tempat umum dan pengelolaan makan (TUPM) sehat, institusi dibina

kesehatan lingkungannya, rumah sehat dan rumah/bangunan yang

diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes

1. Sarana air bersih yang digunakan

Pada tahun 2013 diketahui persentase keluarga menurut jenis air bersih

yang digunakan, yaitu tertinggi adalah sumur gali (SGL) sebesar 58,59%

seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Grafik 2.6 Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana AirBersih Yang Digunakan Di Kota Dumai Tahun 2013

27,89

0 58,59

03,6109,91

Kemasan Ledeng SPT SGL Mata Air PAH Lainnya

Sedangkan persentase penduduk yang memiliki akses air minum

berkualitas (layak) sebesar 36,70%.

2. Sarana dan akses terhadap sanitasi dasar

Pada tahun 2013 diketahui persentase keluarga dengan kepemilikan

sarana sanitasi dasar, yaitu persentase akses keluarga dengan

Page 21: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 12

kepemilikan terhadap jamban sebesar 100%, kepemilikan pengelolaan

air limbah sebesar 86,80% dan kepemilikan tempat sampah sebesar

86,80%. Dari seluruh sarana sanitasi dasar tersebut yang memiliki

kriteria jamban sehat 74,91%, pengelolaan air limbah sehat 86,30%, dan

tempat sampah sehat 86,30%.

3. Rumah Sehat

Pada tahun 2013, dari hasil pemeriksaan kualitas lingkungan terhadap

68.376 rumah di Kota Dumai, diperoleh hasil sebanyak 57.273 rumah

atau sebesar 83,76% dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni 72%, maka angka

tersebut telah melebihi target. Bila dilihat menurut wilayah kerja

puskesmas, persentase rumah sehat tertinggi berada di wilayah kerja

puskesmas Dumai Barat yakni sebesar 97,76%, sedangkan persentase

rumah sehat terendah berada di wilayah kerja puskesmas Bukit Timah

sebesar 28,75%.

4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makan (TUPM) Sehat

Yang termasuk kategori TTU (Tempat-tempat Umum) disini adalah

hotel/ penginapan/wisma, salon kecantikan, pangkas rambut, panti pijat,

pasar, terminal, rumah ibadah (mesjid, gereja, dan vihara), sekolah,

panti asuhan/pesantren, tempat hiburan, penggilingan padi dan depot isi

ulang. Tempat-tempat Umum di Kota Dumai yang ada sebanyak 821.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 667 TTU (81,24%) telah dilakukan

pengawasan terhadap aspek kesehatan dengan hasil 539 TTU (80,80%)

dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Bila dibandingkan dengan

target sasaran tahun 2013 yakni 80%, maka angka tersebut telah

mencapai target.

Page 22: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 13

Tabel 2.3 Jenis Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang DiawasiDi Kota Dumai Tahun 2013

Jenis TTU Jumlah Diperiksa Memenuhi Cakupan CapaianSyarat ( % ) ( % )

Sekolah 214 175 144 81,77 82,28Mesjid 265 223 192 84,15 86,09Gereja 50 37 26 74 70,27Vihara 2 1 1 50 100Salon Kecantikan 98 79 68 80,61 86,07Pangkas Rambut 117 93 64 79,48 68,81Hotel 11 11 11 100 100Penginapan/Wisma 8 5 4 62,5 80,00Panti Pijat 5 4 1 80,00 25,00Pesantren 6 3 0 50,00 0Sarana Kesehatan 12 10 9 83,33 90,00Pasar/Swalayan 17 10 5 58,82 50,00Kolam Renang 4 4 4 100 100Penggilingan Padi 7 7 6 100 85,71Terminal Darat 2 2 1 100 50Terminal Air 1 1 1 100 100Terminal Udara 1 1 1 100 100Tempat HiburanRakyat 1 1 1 100 100

J u m l a h 821 667 539 81,24 80,80

Sedangkan yang termasuk kategori TP2M (Tempat Penjualan Makanan

dan Minuman) adalah industri makanan rakyat, katering/jasa boga,

restoran/rumah makan, warung kopi, pedagang kaki lima, pedagang

makanan keliling, kantin/warung sekolah, tempat penjualan makanan

terolah dan tempat pembuatan makanan minuman di asrama. Tempat

Penjualan Makanan dan Minuman dikota Dumai yang ada sebanyak

717. Dari jumlah tersebut sebanyak 663 TP2M (92,46%) telah dilakukan

pengawasan terhadap aspek kesehatan dengan hasil 557 TP2M

(84,01%) dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Bila dibandingkan

dengan target sasaran tahun 2013 yakni 80%, maka angka tersebut

telah mencapai target.

Page 23: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 14

Tabel 2.4 Jenis Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan (TP2M)Yang Diawasi Di Kota Dumai Tahun 2013

Jenis TP2M Jumlah DiInspeksi

MemenuhiSayarat

Cakupan(%)

Pencapaian(%)

Restoran/Rumah makan 151 145 115 96,02 79,31Warung kopi 110 101 88 91,81 87,12Kantin 46 38 32 82,60 84,21Pedagang kaki lima 94 83 64 88,29 77,10Industri makanan rakyat 67 58 48 86,56 82,75Pedagang makanan keliling 44 41 33 93,18 80,48Tempat penjualan makanan terolah 43 40 35 93,02 87,5Tempat pembuatan makanan diasrama 9 6 3 66,66 50,00

Jasa boga 15 13 11 86,66 84,61Depot isi ulang 138 138 128 100 92,75Jumlah 717 663 557 92,46 84,01

6. Rumah/bangunan yang diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes

Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan

vektor melalui PSN-3 M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat

dalam mencegah DBD. Pada tahun 2013 dari 68.764 rumah/bangunan

yang ada, sudah dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk Aedes sebesar

56,13% (38.599 rumah/bangunan). Pemeriksaan jentik nyamuk Aedes

di Kota Dumai hanya dilaksanakan di 4 kecamatan yang merupakan

daerah endemis DBD saja yakni Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan

Dumai Barat, Kecamatan Dumai Kota dan Kecamatan Dumai Selatan.

Dari seluruh rumah/bangunan yang diperiksa, maka rumah/bangunan

yang sudah dinyatakan bebas jentik nyamuk Aedes sebanyak 25.083

rumah/bangunan, dengan Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 64,98%.

Bila dibandingkan dengan target sasaran Depkes sebesar 95%, maka

pencapaian ABJ tersebut belum mencapai target.

G. Perilaku Masyarakat

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga adalah upaya untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu

mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam

Page 24: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 15

gerakan kesehatan di masyarakat. Kriteria penilaian/indikator rumah

tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat meliputi 10 indikator, yakni:

1. Persalinan oleh nakes

2. ASI eksklusif

3. Balita ditimbang setiap bulan

4. Gunakan air bersih

5. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Gunakan jamban sehat

7. Berantas jentik di rumah sekali seminggu

8. Makan sayur dan buah tiap hari

9. Lakukan aktifitas fisik tiap hari

10. Tidak merokok dalam rumah

Apabila salah satu indikator dari sepuluh kriteria penilaian/indikator rumah

tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat tidak dilakukan oleh rumah

tangga, maka rumah tangga tersebut tidak dapat dikatakan ber PHBS.

Pada tahun 2013, dari 7.199 rumah tangga yang dipantau, diperoleh hasil

jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 2.622 KK atau sebesar

36,4%. Rata–rata rumah tangga yang disurvei tidak memenuhi indikator ke

2, 7 dan ke 10 dari indikator PHBS. Bila dibandingkan dengan target

sasaran tahun 2013 yakni 60%, maka angka tersebut belum mencapai

target.

Grafik 2.7Hasil pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS berdasarkan wilayah

kerja puskesmas di Kota Dumai Tahun 2013

0

500

1000

1500

2000

2500

Pusk.DumaiKota

Pusk.DumaiBarat

Pusk.BukitKapur

Pusk.Sungai

Sembilan

Pusk.MedangKampai

Pusk.Bumi Ayu

Pusk.BukitTimah

Pusk.Jaya

Mukti

Pusk.Purnama

550

210

880

2350

1292

360

717600

24022632

377

1109

33486

247 145 66

Total sampel KK

Jumlah KK ber-PHBS

Page 25: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_______________ 16

Diharapkan kedepan penyuluhan dan pembinaan kemasyarakatan yang

merupakan sasaran dari PHBS itu sendiri lebih ditingkatkan sehingga

persentase rumah tangga yang ber-PHBS dapat mencapai target.

Page 26: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 17

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

1. Umur Harapan Hidup (UHH)

Meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir secara tidak langsung

memberikan gambaran tentang adanya kemungkinan peningkatan kualitas

hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka

kematian. Derajat kesehatan masyarakat Propinsi Riau pada umumnya telah

meningkat pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2005. Dari data

BPS Propinsi Riau, umur harapan hidup dari mereka yang dilahirkan pada

tahun 2005 yaitu 70,7 tahun sedangkan mereka yang dilahirkan pada tahun

2013 umur harapan hidupnya 71,73 tahun.

Tabel 3.5 Estimasi Umur Harapan Hidup (Eo) Provinsi Riau 2005-2013

Tahun Eo Sumber Data

2005 70,7 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2005, BPS Riau2006 70,8 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2006, BPS Riau2007 71,0 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2007, BPS Riau2008 71,1 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2008, BPS Riau2009 71,25 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2009, BPS Riau

2010 71,40 Indeks Pembangunan Manusia Ber IndeksPembangunan Manusia Berbasis Gender, 2011

2011 71,55 Indeks Pembangunan Manusia Ber IndeksPembangunan Manusia Berbasis Gender, 2012

2012 71,69 Badan Pusat Statistik Indonesia, 20132013 71,73 Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014

Pada tahun 2013 angka harapan hidup waktu lahir (umur harapan

hidup) di Kota Dumai sebesar 71,64 tahun. Bila dibandingkan dengan

pencapaian tahun 2012, dimana angka harapan hidup waktu lahir sebesar

71,33 tahun, terlihat angka harapan hidup waktu lahir Kota Dumai mengalami

sedikit peningkatan. Sedangkan bila dibandingkan dengan target indikator

Kota Dumai tahun 2013 yakni sebesar 71,6 tahun, maka pencapaian angka

harapan hidup waktu lahir telah melebihi target. Perkembangan angka

Page 27: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 18

harapan hidup waktu lahir di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan

2013 dapat di lihat pada grafik berikut ini :

2. Mortalitas

Secara umum kematian pada manusia berhubungan erat dengan

permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat

dari gangguan proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri

atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberikan

gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat

digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.

a. Angka Kematian Neonatal

Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian bayi usia kurang

dari 28 hari per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal

mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, yang

berawal dari pelayanan keluarga berencana, pelayanan antenatal,

pelayanan persalinan dan post persalinan. Kematian neonatal menjadi

prioritas dalam strategi pembangunan kesehatan Indonesia karena

68,9

68,9

68,9

68,970,5

68,970,77

70,6

70,77

70,6

71,33

71

71,33

71,3

71,64

71,6

67

68

69

70

71

72

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Grafik 3.8 Perkembangan Angka Harapan Hidup Waktu LahirKota Dumai Tahun 2006 s/d Tahun 2013

Pencapaian Target

Page 28: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 19

masalah neonatal merupakan penyebab lebih dari sepertiga kematian

anak dan hampir separuh dari total kematian bayi, diikuti oleh diare dan

pneumonia. Penyebab utama kematian neonatal sangat erat kaitannya

dengan permasalahan selama masa kehamilan, pada saat persalinan,

serta perawatan bayi baru lahir terutama pada usia satu bulan pertama

kehidupan.

Pada tahun 2013, dari hasil pencatatan dan pelaporan kematian di

puskesmas dan RSUD Kota Dumai diketahui jumlah kematian neonatal

sebanyak 92 orang dari 7.753 kelahiran hidup, sehingga angka kematian

neonatal di Kota Dumai sebesar 11,87 per 1000 kelahiran hidup. Bila

dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 dimana angka kematian

neonatal sebesar 8,71 per 1000 kelahiran hidup, terlihat ada sedikit

penurunan angka kematian neonatal pada tahun 2013. Namun bila

dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2013 yakni 4 per

1000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian neonatal telah

melampaui target. Sehingga ke depannya perlu kerja keras untuk bisa

menurunkan angka kematian neonatal di Kota Dumai.

Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian NeonatalKota Dumai Tahun 2009 s/d 2013

5 5 5 4,5 44,2

9,05 8,7111,87

5,3

02468

101214

2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Per 1

000

Kela

hira

nHi

dup

Target Pencapaian

Berdasarkan jenis kelamin, kematian neonatal lebih banyak terjadi

pada laki-laki yakni sebanyak 60 orang (65,22%). Sedangkan berdasarkan

Page 29: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 20

penyebab kematian, penyebab kematian neonatal terbanyak adalah

karena Asfiksia yakni sebanyak 47 orang (51,09%), disusul dengan BBLR

sebanyak 18 orang (19,57%).

b. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas

pelayanan kesehatan terhadap perinatal. Angka Kematian Bayi (AKB) di

Propinsi Riau berfluktuasi dan cenderung menurun dari tahun 2002 – 2013.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB, tetapi tidak mudah

untuk menentukan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai

fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga

medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah

kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang

kesehatan. AKB yang cenderung menurun ini menggambarkan kualitas

dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal semakin membaik.

Estimasi AKB Propinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6 Estimasi AKB Per 1.000 Kelahiran Hidup RiauTahun 2002 s/d 2012

Tahun AKB Sumber Data

2002-2003 43 Profil Kesehatan Indonesia 2005, Depkes RI

2005 28 Profil Kesehatan Indonesia 2006, Depkes RI

2006 37 Profil Kesehatan Indonesia 2007, Depkes RI

2007 37 Profil Kesehatan Indonesia 2008, Depkes RI

2008 37 Profil Kesehatan Indonesia 2010, Kemkes RI

2012 24 Profil Kesehatan Indonesia 2012, Kemkes RI

Pada Tahun 2012 berdasarkan SDKI Angka Kematian Bayi di

Propinsi Riau sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan

dengan AKB Nasional Tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup,

maka AKB Propinsi Riau lebih rendah.

Pada tahun 2013, berdasarkan Laporan Kematian dan PWS-KIA

Rumah Sakit dan Puskesmas jumlah kematian bayi di Kota Dumai

sebanyak 114 orang, sehingga angka kematian bayi di Kota Dumai

Page 30: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 21

sebesar 14,70 per 1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan

pencapaian tahun 2012 dimana angka kematian bayi sebesar 11,09 per

1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2013

mengalami peningkatan. Namun bila dibandingkan dengan target indikator

Kota Dumai tahun 2013 yakni 23 per 1000 kelahiran hidup, maka

pencapaian angka kematian bayi masih lebih rendah dari target. Hal ini

menggambarkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap

perinatal masih baik. Berdasarkan jenis kelamin, kematian bayi lebih

banyak terjadi pada laki-laki yakni sebanyak 69 orang (60,53%).

Sedangkan berdasarkan penyebab kematian, penyebab kematian bayi

terbanyak adalah Asfiksia yakni sebanyak 47 orang (41,23%), disusul

dengan BBLR sebanyak 18 orang (15,79%). Perkembangan angka

kematian bayi di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013

dapat dilihat pada grafik berikut ini :

b. Angka Kematian Balita (AKABA)

AKABA adalah jumlah kematian anak umur kurang dari 5 tahun per

1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan

kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap

7

40

12

40

8

35

8

35

8

26

10,49

23

11,09

23

14,7

23

05

10152025303540Per 1000 K

elahiranH

Idup

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 3.10 Perkembangan Angka Kematian BayiKota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

Pencapaian Target

Page 31: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 22

kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan

kecelakaan. Angka Kematian Balita di Propinsi Riau dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.7 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 Kelahiran Hidup diPropinsi Riau Dari Tahun 2002 Sampai Dengan Tahun 2012

Tahun AKABA Sumber Data2002/2003 60 Profil Kesehatan Indonesia 2005, Depkes RI

2007 47 Profil Kesehatan Indonesia 2008, Depkes RI

2008 47 Profil Kesehatan Indonesia 2010, Kemkes RI

2012 28 Profil Kesehatan Indonesia 2012, Kemkes RI

Dari tabel diatas terlihat terjadi penurunan angka kematian balita

dari tahun 2002 – 2012. Penurunan angka kematian balita ini

menggambarkan keadaan sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan

balita, baik itu berupa pencegahan penyakit, perbaikan gizi dan pola asuh

anak di Propinsi Riau tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 semakin

membaik.

Berdasarkan Laporan Kematian Bulanan Rumah Sakit dan

Puskesmas pada tahun 2013 jumlah kematian balita di Kota Dumai

sebanyak 131 orang, sehingga angka kematian balita di Kota Dumai

sebesar 16,90 per 1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan

pencapaian 2012, dimana angka kematian balita sebesar 13,90 per 1000

kelahiran hidup, terlihat adanya peningkatan angka kematian balita pada

tahun 2013. Pencapaian angka kematian balita tersebut lebih rendah bila

dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai dan target Nasional

tahun 2013 yakni 32 per 1000 kelahiran hidup.

Berdasarkan jenis kelamin, kematian balita lebih banyak terjadi

pada laki-laki yakni sebanyak 61 orang (60,31%). Sedangkan berdasarkan

penyebab kematian, penyebab kematian balita terbanyak adalah karena

Asfiksia yakni sebanyak 47 orang (35,88%), disusul dengan BBLR

sebanyak 18 orang (13,74%).

Page 32: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 23

Masih ditemukannya kasus kematian balita ini disebabkan oleh

tingginya mobilitas warga pendatang dari luar Kota Dumai. Warga

pendatang ini pada umumnya masih kurang berperilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) dan jarang mau datang ke sarana kesehatan (posyandu,

poskeskel dan puskesmas) untuk memeriksakan kesehatan balitanya.

Perkembangan angka kematian balita di Kota Dumai dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut :

c. Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI)

Angka kematian ibu bersalin berguna untuk menggambarkan

tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,

kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama

untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Angka kematian ibu

menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012 di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Perkembangan Angka Kematian Ibu Bersalin per 100.000 kelahiran

hidup Indonesia dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2012 yang

diperoleh dari hasil berbagai survei adalah sebagai berikut:

19

58

11

58

13

58

12

58

13,36

32

13,9

32

16,9

32

0

10

20

30

40

50

60

Per 1000 KelahiranHIdup

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Grafik 3.11 Perkembangan Angka Kematian BalitaKota Dumai Tahun 2007 s/d 2013

Pencapaian Target

Page 33: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 24

Tabel 3.8 Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI) Per 100.000Kelahiran Hidup Indonesia

Data AKISKRT 1980 150SKRT 1986 450SKRT 1992 425SDKI 1994 390SDKI 1995 373SDKI 1997 334

SDKI 2002-2003 307SDKI 2007 228SDKI 2012 359

Bila dilihat dari tabel di atas, Angka Kematian Ibu Bersalin di

Indonesia mengalami penurunan dari tahun 1986 – 2007, namun

meningkat kembali pada tahun 2012. Keadaan ini mencerminkan telah

terjadi penurunan status gizi ibu hamil, cakupan pelayanan kesehatan ibu

hamil/ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan serta kualitas pelayanan

kesehatan serta sosial ekonomi ibu maternal.

Berdasarkan Laporan Kematian dan PWS-KIA Rumah Sakit dan

Puskesmas pada tahun 2013 jumlah kematian ibu bersalin di Kota Dumai

sebanyak 5 orang, sehingga angka kematian ibu bersalin di Kota Dumai

sebesar 64,49 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan

pencapaian tahun 2012, di mana angka kematian ibu bersalin sebesar

84,26 per 100.000 kelahiran hidup, terlihat ada penurunan angka

kematian ibu bersalin pada tahun 2013. Pencapaian angka kematian ibu

bersalin tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan target indikator

Kota Dumai dan target Nasional tahun 2013 yakni 155 per 100.000

kelahiran hidup. Berdasarkan penyebab kematian, penyebab kematian ibu

bersalin terbanyak adalah karena eklampsi dan pre eklampsi yakni

sebanyak 3 orang (60%). Penyebab kematian ibu bersalin yang lain

adalah perdarahan sebanyak 2 orang (40%) yang disebabkan oleh

retensio plasenta dan haemoragik post partum. Perkembangan angka

kematian ibu bersalin di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013

dapat di lihat pada grafik berikut ini :

Page 34: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 25

3. Morbiditas

Angka kesakitan untuk Kota Dumai berasal dari data dasar yang

diperoleh dari fasilitas sarana pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan

dan pelaporan rutin baik dari puskesmas maupun rumah sakit. Penyakit

menular masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dan juga di

Kota Dumai. Beberapa jenis penyakit menular yang dilaporkan di Dinas

Kesehatan Kota Dumai adalah sebagai berikut:

a. Demam Berdarah

Kota Dumai merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue

(DBD). Pada tahun 2012 di Kota Dumai ditemukan kasus DBD sebanyak

93 kasus atau IR= 58,02 per 100.000 penduduk dengan kematian

sebanyak 2 kasus atau CFR= 1,16%. Bila dibandingkan dengan tahun

2012 dimana ditemukan kasus DBD sebanyak 93 kasus atau IR= 33,95

per 100.000 penduduk, maka telah terjadi penurunan kasus DBD pada

tahun 2013. Sedangkan bila dibandingkan dengan target Kota Dumai

tahun 2013 yaitu 60 per 100.000 penduduk, maka angka tersebut masih

dibawah target indikator Kota Dumai, yang berarti tingkat pencapaiannya

masih baik. Masih tingginya angka kesakitan DBD terutama disebabkan

oleh faktor perilaku, lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat yang

masih mendukung sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk vektor

213

307

180

280

67

260

195

240

88

225172,41

200

84,26

185

64,49

155

050

100150200250300350Per 100.000 Kelahiran

HIdup

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Grafik 3.12 Perkembangan Angka Kematian IbuKota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

Pencapaian Target

Page 35: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 26

DBD seperti ± 80% penduduk Dumai masih menggunakan bak–bak

penampung air hujan (PAH) dalam memenuhi kebutuhan air bersih, serta

tingginya mobilitas penduduk. Di samping itu, dampak dari global warming

juga memicu meningkatnya angka kesakitan DBD.

b. Rabies

Kota Dumai termasuk daerah tertular penyakit rabies dan mobilisasi

Hewan Penular Rabies/HPR (Anjing, Kucing dan Kera) cukup tinggi.

Perkembangan jumlah kasus korban gigitan hewan tersangka rabies dari

tahun 2006 sampai dengan 2013 berfluktuasi dan cenderung statis, di

mana pada tahun 2013 terjadi penurunan jumlah kasus korban gigitan

hewan tersangka rabies menjadi 153 kasus. Semua kasus gigitan HPR

mendapat pengobatan pasteur (100%). Pada tahun 2013 tidak ditemukan

kasus korban gigitan hewan yang meninggal akibat rabies (CFR = 0%).

Grafik 3.13 Perkembangan Angka Kesakitan DemamBerdarah Dengue (DBD) Kota Dumai Tahun 2006 s/d

2013

20 20 20 20 20

65

9,27 8,52 7,38

95,91

51,1233,95

6070

58,0260,89

020406080

100120

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Per

100

.000

Pend

uduk

Target Pencapaian

Page 36: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 27

Grafik 3.14 Perkembangan Jumlah Kasus KorbanGigitan Hewan Tersangka Rabies di Kota Dumai

Tahun 2006 s/d 2013

110 118

165

99124

165153 153

020406080

100120140160180

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Jum

lah

c. Malaria

Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang bisa

menimbulkan kematian dan kejadian luar biasa. Kota Dumai merupakan

daerah low endemisitas malaria. Namun mobilisasi penduduk melalui

transmigrasi, pembukaan lahan perkebunan, pengembangan tambak

udang serta penebangan pohon bakau sebagai industri arang bakau,

dengan faktor resiko tersebut maka satu wilayah Kecamatan Sungai

Sembilan menjadi daerah high endemis.

Perkembangan angka kesakitan Malaria dari tahun 2006 sampai

dengan 2013 cenderung ada mengalami penurunan. Angka kesakitan

Malaria diukur dengan indikator Annual Malaria Incidence (AMI) dan

Annual Parasite Incidence (API). Pada tahun 2013 ditemukan kasus

malaria klinis sebanyak 538 kasus dengan AMI sebesar 1,80 per 1000

penduduk, sedangkan malaria positif sebanyak 87 kasus dengan API

sebesar 0,29 per 1000 penduduk. Bila dibandingkan dengan tahun 2012

dimana jumlah kasus malaria klinis yang ditemukan sebanyak 660 kasus

(AMI = 2,41 per 1000 penduduk) terlihat ada penurunan AMI pada tahun

2013. Namun bila dibandingkan dengan tahun 2012 dimana jumlah kasus

malaria positif yang ditemukan sebanyak 43 kasus (API = 0,16 per 1000

Page 37: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 28

penduduk terlihat ada peningkatan API pada tahun 2013. Pencapaian AMI

pada tahun 2013 lebih rendah dari target Kota Dumai yakni 3 per 1000

penduduk. Seluruh penderita atau 100% telah mendapat pengobatan

standar di puskesmas.

d. Diare

Penyakit Diare merupakan penyakit yang mudah menular dan

sering menimbulkan wabah serta penyebab kematian. Kematian Penyakit

Diare disebabkan karena dehidrasi (kekurangan cairan) akibat lambatnya

mendapat pertolongan. Keterbatasan sarana sanitasi dasar yang dimiliki

masyarakat seperti ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga,

pembuangan limbah serta perilaku hidup bersih & sehat (PHBS)

masyarakat mempunyai kontribusi besar terhadap munculnya kasus Diare.

Hal tersebut mengakibatkan kejadian penyakit Diare masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat di Kota Dumai sehingga masih terus perlu

mendapatkan prioritas program kesehatan.

Jumlah kasus diare yang ditemukan di Puskesmas dan kader

selama 5 (lima) tahun terakhir ini dari tahun 2006 sampai dengan 2013

Grafik 3.15. Perkembangan Angka Kesakitan Malaria (AMIdan API) dan di Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

109

87 7

54

3

5,99 5,855,03

3,082,34 2,27 2,41

1,80,88

0,3 0,31 0,16 0,2900,511,522,533,544,555,566,577,588,59

9,510

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Per

1.0

00 P

endu

duk

Target AMI Pencapaian AMI Pencapaian API

Page 38: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 29

cenderung meningkat. Pada tahun 2013 jumlah penderita diare semua

umur yang ditemukan sebanyak sebanyak 9.798 penderita. Berdasarkan

golongan umur kasus Diare terbanyak ditemukan pada golongan umur < 5

tahun (balita) 4.338 balita. Seluruh penderita diare (100%) telah ditangani

sesuai standar.

Keberhasilan program pengendalian penyakit diare yang diukur

dengan angka kesakitan akibat penyakit diare yaitu dengan estimasi 214

per 1000 penduduk, 10% dari estimasi angka kesakitan diare harus

ditemukan (sebesar 6.381) dan mendapat tatalaksana standar diare. Pada

tahun 2013 Angka kesakitan Diare semua umur di Kota Dumai atau IR

sebesar 32,86 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2013 tidak ditemukan

kematian diare atau CFR = 0.

Bila dibandingkan dengan target program tahun 2013 dimana IR

Diare sebesar 150 per 1.000 penduduk, maka pencapaian IR Diare Kota

Dumai masih lebih rendah dari target.

Grafik 3.16. Incidence Rate (IR) Diare di Kota Dumai dariTahun 2006 sampai dengan 2013

27,85 29,99 32,77 31,74 35,19 38,34 34,29 32,86

05

1015202530354045

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Per 1

.000

Pen

dudu

k

Pencapaian

Page 39: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 30

e. ISPA

Angka kesakitan ISPA khususnya pneumonia masih dirasakan

cukup tinggi. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang menyerang

paru-paru pada bayi dan balita. Penyakit ISPA merupakan salah satu

penyebab utama kematian bayi dan anak balita yang diakibatkan

pneumonia berat yang tidak sempat ditolong secara dini dan tepat.

Diperkirakan rata-rata setiap bayi dan anak akan mengalami sakit ISPA

antara 3–6 kali dalam setahun.

Pada tahun 2013 jumlah penemuan penderita Pneumonia

sebanyak 1.291 kasus dari 3.996 jumlah perkiraan penderita Pneumonia,

dengan CDR 32,31 per 1.000 balita. Bila dibandingkan dengan target

program tahun 2013 dimana CDR Pneumonia sebesar 70 per 1.000 balita,

maka pencapaian CDR Pneumonia Kota Dumai masih belum mencapai

target. Dari 1.291 penderita pneumonia yang ditemukan seluruhnya

mendapatkan pengobatan standart (100%) dan 100% penderita pnemonia

telah ditindaklanjuti dengan kunjungan rumah melalui care seeking. Pada

tahun 2013 tidak ditemukan kematian akibat pneumonia pada balita atau

CFR 0. Angka tersebut lebih rendah dari target program angka kematian

akibat pneumonia < 5 %.

Grafik 3.17. Case Detection Rate (CDR) Pneumonia padaBalita di Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2013

19,9 21,34 21,2415,48

26,9 25,01 27,1432,31

0

10

20

30

40

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Per

1.0

00 B

alita

Pencapaian

Page 40: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 31

f. Kusta

Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang

menimbulkan masalah yang sangat kompleks, disamping dari segi medis

dapat menimbulkan cacat fisik yang permanen tetapi juga meluas sampai

masalah sosial dan ekonomi. Penyakit kusta dapat di atasi apabila

mendapatkan pengobatan secara dini dapat cepat disembuhkan dan tidak

sampai menimbulkan cacat permanen.

Permasalahan kesehatan masyarakat yang dihadapi dalam

pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta adalah masih banyaknya

masyarakat yang belum mengerti mengenai penyakit kusta, terutama

dalam mengenal tanda-tanda dini serta akibatnya penderita tidak cepat

mendapat pengobatan sehingga menimbulkan cacat permanen dan rantai

penularan penyakit yang terus terjadi.

Disamping itu masih ada juga stigma terhadap penderita kusta,

yakni sebagian masyarakat menganggap kusta adalah penyakit yang tak

bisa disembuhkan, penyakit kutukan, sehingga penderita kusta

mengasingkan diri atau bahkan dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat.

Hal ini menyebabkan petugas sulit untuk menjaring penderita kusta di

masyakat.

Kegiatan penemuan dan pengobatan kusta di Kota Dumai

dilaksanakan melalui berbagai upaya penjaringan penderita dengan case

survei, survei anak sekolah maupun pemeriksaan dan pembinaan kontak

serumah serta melalui sarana kesehatan. Penderita Kusta yang diberikan

pengobatan MDT (Multi Drug Treatment) selama tahun 2013 sebanyak 7

penderita, dengan klasifikasi 6 penderita tipe MB dan 1 penderita PB.

Pada tahun 2013 angka prevalensi kusta di Kota Dumai sebesar 0,23 per

10.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan tahun 2012, di mana angka

prevalensi kusta sebesar 0,29 per 10.000 penduduk, terlihat ada

penurunan sedikit angka prevalensi kusta pada tahun 2013. Pada akhir

tahun 2013 dari 7 penderita yang mendapat pengobatan MDT, hanya 1

penderita PB yang telah selesai berobat atau mengalami RFT sebesar

100% sedangkan 6 penderita MB belum selesai berobat (RFT=0%).

Page 41: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 32

Capaian dampak program pencegahan dan pengobatan kusta

adalah eliminasi penyakit kusta dengan indikator keberhasilan angka

prevalensi kusta < 1 per 10.000 penduduk dan cacat tingkat 2 kusta 1 per

100.000 penduduk. Di Kota Dumai tidak ada ditemukan penderita kusta

yang mengalami kecacatan tingkat 2 atau angka kecacatan = 0. Hal ini

menunjukkan program pengendalian penyakit Kusta dapat terlaksana

dengan baik.

e. TB ParuPenyakit TB Paru merupakan penyebab kematian ketiga setelah

penyakit kardivaskuler dan penyakit saluran pernafasan dan merupakan

nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Di Indonesia

penyakit TBC masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat.

Jumlah kasus TBC di Indonesia menduduki tempat ke 3 (tiga) terbesar di

dunia setelah India dan Cina. WHO memperkirakan di Indonesia terdapat

583.000 penderita TBC setiap tahun, dan jumlah ini akan terus meningkat

karena setiap satu penderita TBC BTA positif akan menularkan 10-15

orang penduduk setiap tahun.

Untuk penanggulangan TBC ini pemerintah memberikan otoritas

terhadap kabupaten/kota. Dalam penanggulangan tuberculosis, WHO

telah menetapkan strategi, yang merupakan strategi cost-efektif yaitu

Grafik 3.18 Perkembangan Prevalensi Rate Kusta di KotaDumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2013

1,58

0,260,43 0,46 0,34 0,19 0,29 0,23

1 1 1 1 1 1 1 1

0

0,5

1

1,5

2

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Per 1

0.00

0Pe

ndud

uk

Pencapaian Target

Page 42: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 33

strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya

pengobatan jangka pendek dengan pengawasan minum obat langsung

yang memberikan angka kesembuhan yang tinggi.

Estimasi penemuan penderita BTA+ pada tahun 2013 sebesar

170/100.000 penduduk dengan target penemuan penderita TB Paru

sebesar 70% atau sebanyak 477 penderita. Berbagai intervensi dalam

upaya peningkatan penemuan dan pengobatan TB-Paru dengan Strategi

DOTS telah diupayakan melalui peningkatan penemuan penderita melalui

puskesmas, kader kesehatan, peningkatan kualitas laboratorium, dan

peningkatan expansi DOTS ke UPK swasta yang memberikan kontribusi

yang cukup baik dalam peningkatan CDR (Case Detection Rate) atau

angka penemuan kasus. Dari 257 kasus BTA+ yang ditemukan tahun

2013, 6 kasus berasal dari UPK swasta (2,33%), 129 kasus berasal dari

RSUD (50,19%) dan 122 kasus berasal dari Puskesmas (47,47%).

Pada tahun 2013, dari 477 estimasi penemuan penderita baru BTA

(+), ditemukan penderita baru BTA + sebanyak 257 orang. Dengan

demikian Case Detection Rate (CFR) penderita baru TB BTA + di Kota

Dumai sebesar 53,88%. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai

Tahun 2013 sebesar 70%, maka pencapaian CDR penderita baru TB BTA

+ di Kota Dumai belum mencapai target. Bila dibandingkan dengan target

Nasional sebesar 70%, maka pencapaian tersebut belum mencapai target

Nasional.

Grafik 3.19. Case Detection Rate (CDR) Penderita Baru TB ParuBTA Positif di Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2013

45,852,1 57,6 54,15

64,8453,88

40 40 4555 60

7070 70 70 70 70 70 70 7072,9

50,365050

01020304050607080

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Pers

enta

se

Pencapaian Target Kota DumaiTarget Nasional

Page 43: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 34

f. HIV AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS)

HIV/AIDS dan Penyakit Menular Sexual (PMS) merupakan

masalah kesehatan masyarakat baik ditinjau dari segi kesehatan, politik,

maupun sosial ekonomi. Penanganan kasus Penyakit Menular sexual dan

HIV/AIDS yang efektif bertujuan untuk mengobati dan mencegah

penyebaran/penularannya, mengurangi dan mencegah berperilaku

beresiko, serta memastikan mitra seksualnya diobati secara tepat.

Penemuan penderita HIV (+) dan penderita AIDS di Kota Dumai

dilakukan melalui kegiatan sero survey di Lapas, melalui kegiatan VCT di

Puskesmas Dumai Kota, CST di RSUD Kota Dumai dan STI di Puskesmas

Bukit Kapur baik melalui mobile servis maupun statis. Pada tahun 2013

ditemukan kasus baru penderita HIV sebanyak 36 orang dan 20 orang

penderita AIDS (dari 20 orang penderita AIDS sebanyak 5 orang telah

meninggal dunia). Secara kumulatif sampai dengan tahun 2013 jumlah

ODHA yang ditemukan di Kota Dumai sebanyak 240 orang penderita HIV

dan penderita AIDS sebanyak 128 orang (68 orang diantaranya telah

meninggal dunia). Estimasi penduduk beresiko Kota Dumai dari

Kementerian Kesehatan RI sebanyak 32.719 orang. Dengan demikian

pada tahun 2013 prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko

sebesar 0,11%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 dimana

prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko sebesar 0,75%,

maka terlihat ada penurunan prevalensi penderita HIV terhadap penduduk

beresiko. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2013

sebesar < 1%, maka pencapaian tersebut masih di bawah target.

Page 44: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 35

Grafik 3.20. Prevalensi Penderita HIV terhadap penduduk beresikodi Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri,

daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang

keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta

mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka

prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai

Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup besar

kemungkinannya penyakit HIV/AIDS akan menjadi permasalahan di Kota

Dumai. Perkembangan kasus HIV positif dan AIDS di Kota Dumai dari

tahun 2006 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV+ dan AIDS Di Kota DumaiDari Tahun 2006 sampai dengan 2013

2118

28412

34618

43

220

86

929

159

20

75

204

23

108

240

20

128

0

50

100

150

200

250

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

HIV KUM HIV AIDS KUM AIDS

1 1 10,75

0,11

1 1 1 1 1

1,4

0,88

0,23

0,39

0,320,58

00,20,40,60,8

11,21,41,6

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Per 100.000 Penduduk

Target Pencapaian

Page 45: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 36

i. Acute Flacid Paralysis (AFP)

Dalam mencapai eradikasi penyakit polio dilakukan Surveilans AFP

yang bertujuan untuk menjaring setiap kasus AFP (Acute Flaccid Paraysis)

atau kelumpuhan yang sifatnya Flaccid (layuh) terjadi secara akut

(mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa atau kecelakaan pada

anak umur < 15 tahun yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan

sampel dan pemeriksaan laboratorium. WHO memprediksi bahwa setiap

100.000 anak usia < 15 tahun ditemukan sekurang-kurangnya 2 orang

anak mengalami AFP.

Pada tahun 2013 melalui pelaksanaan surveilans epidemiologi

AFP ditemukan sebanyak 3 kasus dengan AFP rate 3,05 per 100.000 anak

< 15 tahun di Kota Dumai. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota

Dumai tahun 2013 yakni sebesar > 2 per 100.000 anak, maka pencapaian

angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan Angka Acute Flaccid

Paralysis (AFP) pada anak usia < 15 tahun dari tahun 2006 sampai

dengan 2013 menunjukan kecendrungan menurun. Namun demikian

pencapaian AFP dari tahun ke tahun telah melampaui target. Hal ini

menunjukan keberhasilan program penanganan Polio di Kota Dumai.

Pencapaian AFP dapat dilihat pada grafik di berikut ini :

Grafik 3.22 Perkembangan Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diKota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

1 1 1 1 12 2 2

10,87

85,91

2,31

5,66

3,32 3,051,56

02468

1012

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Per 1

00.0

00 a

nak

usia

<15

thn

Target Pencapaian

Page 46: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 37

j. Filariasis

Filariasis atau penyakit Kaki Gajah adalah penyakit menular

menahun yang dapat menimbulkan kecacatan permanent, stigma sosial,

hambatan psikososial yang menetap dan menurunkan produktifitas kerja

bagi penderitanya. Di kota Dumai program penanggulangan penyakit

Filariasis secara intensif mulai dilaksanakan pada tahun 2002, diawali

melalui kegiatan Survei Cepat melalui para tokoh masyarakat dalam

membantu penemuan penderita penyakit Filariasis yang sebelumnya telah

diberikan penyuluhan.

Berdasarkan hasil survey cepat dari tahun 2002 sampai dengan

2005 telah ditemukan 17 orang penderita Filariasis kronis yaitu 10

penderita di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan, 5 penderita di

wilayah kerja Puskesmas Dumai Barat, 1 orang di wilayah kerja

Puskesmas Dumai Timur dan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas Bukit

Timah. Namun pada tahun 2006, 2 orang penderita Filariasis kronis di

wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan (Kelurahan Lubuk Gaung) dan

Puskesmas Dumai Barat (Kelurahan Purnama) meninggal dunia dan 1

orang penderita Filariasis kronis di wilayah kerja Puskesmas Sungai

Sembilan pindah tanpa kabar sehingga total kumulatif penderita klinis

kronis filariasis adalah sebanyak 14 orang. Sejak tahun 2006 sampai

dengan 2013 tidak ditemukan lagi kasus baru filariasis di Kota Dumai.

Dengan demikian pada tahun 2013 angka kesakitan penyakit Filariasis di

Kota Dumai adalah sebesar 0 per 100.000 penduduk.

k. Campak

Di negara berkembang termasuk Indonesia penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I) masih tinggi. Di Kota Dumai, Penyakit

Campak yang merupakan salah satu penyakit PD31 masih merupakan

masalah kesehatan di masyarakat terutama pada anak sekolah. Oleh

sebab itu vaksinasi penyakit PD3I harus diberikan sedini mungkin dan bila

memungkinkan diberikan booster untuk mencapai tingkat kekebalan yang

lebih optimal. Pada tahun 2013 melalui keberhasilan program cacth up

Page 47: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 38

Campak anak SD dimana sebanyak 6.678 murid kelas 1 SD dari total

6.803 murid kelas 1 SD atau sebesar 98,16% telah berhasil diberikan

imunisasi Campak (target program 95%), maka angka kesakitan PD3I

terutama Campak berhasil diturunkan. Pada tahun 2013 ditemukan kasus

campak klinis sebanyak 92 kasus dengan IR = 3,09 per 10.000 penduduk

(target Kota Dumai Tahun 2013 sebesar 8 per 10.000 penduduk).

Perkembangan cakupan pencapaian imunisasi campak (catch up campak)

anak sekolah dasar kelas 1 selama 7 tahun terakhir menunjukan

peningkatan seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.23 Cakupan Pencapaian Imunisasi Campak (Catch Up Campak)Anak Sekolah Dasar di Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2013

l. Pola Penyakit Rumah Sakit

Pada tahun 2013 jumlah kunjungan baru rawat jalan di rumah sakit

se Kota Dumai sebanyak 108.689 orang. Dari kunjungan baru rawat jalan

di rumah sakit se Kota Dumai tersebut diperoleh 10 (sepuluh) pola

penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar kesatu adalah Hipertensi

esensial sebesar 32%, diikuti dengan penyakit ISPA sebesar 24% dan

Penyakit Pulpa dan Periapikal sebesar 12% seperti terlihat pada grafik

berikut ini.

95 95 95

99,56

96,7898,16

90 90 90 90 90

95 95,196,3 97,1 96,54

80

84

88

92

96

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Persentase

Target Pencapaian

Page 48: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 39

Grafik 3.24. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit se Kota DumaiTahun 2013

m. Pola Penyakit Puskesmas

Pada tahun 2013 jumlah kunjungan baru rawat jalan di puskesmas

se Kota Dumai sebanyak 185.846 orang. Dari total kunjungan tersebut

diperoleh 10 (sepuluh) pola penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar

pertama Common Cold sebesar 34%, diikuti dengan Infeksi Akut Lain

Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas sebesar 19% dan Diare/Gastro

Enteritis sebesar 8% seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Grafik 3.25. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Terbesardi Puskesmas Kota Dumai Tahun 2013

Page 49: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 40

n. Pola Penyakit Tidak Menular

Selain penyakit menular yang masih merupakan masalah utama

kesehatan di Kota Dumai, penyakit tidak menular seperti penyakit

degeneratif menunjukan kecendrungan meningkat dan juga menjadi

permasalahan di Kota Dumai seperti penyakit Hipertensi. Hal tersebut

menunjukan telah terjadi transisi epidemiologi yakni perubahan pola

penyakit dan kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab

penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh penyakit

infeksi/menular bergeser ke penyakit non infeksi/menular. Perubahan pola

penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosial

ekonomi, dan sosial budaya seperti meningkatnya umur harapan hidup,

adanya kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran

udara dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta makin

tingginya paparan faktor resiko seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang

olah raga), pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat.

Dari hasil pemantauan penyakit tidak menular di puskesmas

diketahui penyakit tidak menular yang paling dominan diderita penduduk

Kota Dumai adalah penyakit Dermatitis dan Eksim sebesar 19% diikuti

dengan penyakit Gastritis Duodenitis sebesar 162% dan penyakit

Dispepsia 15% seperti terlihat pada grafik berkut ini.

Grafik 3.25 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesardi Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2013

Page 50: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 41

4. Status Gizi

Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan

secara umum, karena di samping merupakan faktor predisposisi yang dapat

memperparah penyakit infeksi secara langsung dan jugadapat menyebabkan

gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada

dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh

status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.

Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan

gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan

terhadap tinggi badan. Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita

di Kota Dumai pada tahun 2013 diperoleh status gizi balita sebagai berikut:

persentase balita dengan gizi buruk sebesar 0%, persentase balita dengan

gizi kurang sebesar 0,31%, persentase gizi baik sebesar 99,42% dan

persentase gizi lebih sebesar 0,27%. Bila dibandingkan dengan target

sasaran tahun 2013 dimana persentase balita dengan gizi buruk sebesar <

3% dan persentase balita dengan gizi kurang sebesar < 7%, maka

pencapaian status gizi balita masih lebih rendah dari target.

Penimbangan balita merupakan salah satu dari kegiatan pelayanan

gizi di posyandu. Pada tahun 2013 jumlah balita (S) di Kota Dumai berjumlah

39.957 balita. Dari jumlah tersebut, balita yang terdaftar dan mempunyai KMS

(K) sebanyak 38.248 balita, dan jumlah balita yang ditimbang (D) sebanyak

34.596 balita. Sedangkan balita yang naik berat badannya (N) sebanyak

31.291 balita.

Adapun indikator untuk melakukan pemantauan petumbuhan balita di

posyandu yaitu : (K/S) yang merupakan cakupan program sebesar 95,7%.

Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni > 90%, maka

angka tersebut telah melebihi target. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun

2012 sebesar 86,5%. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013

yakni > 85%, maka angka tersebut telah melebihi target. Keberhasilan

program (N/D) sebesar 90,40%. Bila dibandingkan dengan target sasaran

tahun 2012 yakni > 85%, maka angka tersebut telah mencapai target.

Page 51: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 42

Grafik 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Program GiziDi Kota Dumai dari tahun 2006 s/d Tahun 2013

95,7

86,5

90,4

80,80

58,90

80,20

82,45

75,79

89,71

86,20

81,20

91,50

88,7

85,6

92,1

94,7

87,5

93,7

91,6

83,6

92,1

94,7

90,62

85,62

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

K/S

D/S

N/D

Indi

kato

r Pro

gram

Giz

i

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Page 52: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 43

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA DUMAI

Untuk mendukung Visi Pemerintah Kota Dumai :

“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat PelayananKepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin)

yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai KotaSejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan

Pantai Timur Sumatera”

Maka Dinas Kesehatan Kota Dumai menyusun Rencana Strategis untuk

merealisasikan hal tersebut diatas melalui Visi dan Misi yang lebih spesifik

dibidang kesehatan. Visi pembangunan kesehatan Kota Dumai yang akan

diwujudkan sampai tahun 2015 melalui Rencana Strategis 2011-2015,

yaitu :

“Masyarakat Dumai Sehat, Mandiri Dan Hidup Produktif SecaraSosial Dan Ekonomi “

Yang dirumuskan sebagai : DUMAI SEHAT 2015

Gambaran kesehatan masyarakat Kota Dumai dalam Visi tersebut

adalah masyarakat yang penduduknya hidup dalam keadaan sehat fisik,

jiwa dan sosialnya sehingga terbentuk masyarakat yang kreatif, produktif,

serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pemerataan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Seiring dengan Visi Kota Dumai tersebut, maka diharapkan pada

masa mendatang pembangunan Kota Dumai mengacu pada perencanaan

pembangunan yang berwawasan kesehatan, sehingga terciptanya

lingkungan kawasan pemukiman yang sehat.

Page 53: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 44

Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif

untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman

penyakit dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kota Dumai, telah

ditetapkan 5 (lima) Misi pembangunan kesehatan, yaitu :

Misi I : Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan

akuntabel.

Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel

dilingkungan Dinas kesehatan Kota Dumai, fungsi-fungsi

administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan

efesien yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta

hukum kesehatan. Melalui penyelenggaraan manajemen

kesehatan yang akuntabel dengan menetapkan

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance),

diharapkan upaya pembangunan kesehatan dapat

dipertanggung jawabkan dan dipertanggunggugatan kepada

semua lapisan masyarakat.

Misi II : Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan juga

dipengaruhi oleh pembangunan sektor lain, sehingga perlu

diupayakan masuknya wawasan kesehatan dalam program

pembangunan di Kota Dumai. Dengan demikian dapat

diwujudkan Kota Dumai yang BERSERI (Bersih, Semarak,

Rukun dan Indah).

Misi III : Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui

upaya promotif dan preventif.

Masyarakat diharapkan bersikap proaktif dalam memelihara,

meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman penyakit

dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Page 54: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 45

Misi IV : Pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau

dan berkeadilan.

Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

karena penyakit, diperlukan pelayanan kesehatan yang

bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan oleh seluruh

lapisan masyarakat.

Misi V : Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi

masalah kesehatan.

Pembangunan Kesehatan tidak akan berhasil jika tidak ada

upaya dari masyarakat untuk secara mandiri melakukan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan

penyakit, dengan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

perlu ditingkatkan.

B. TUJUAN DAN SASARAN.

Tujuan umum pembangunan kesehatan menuju Dumai Sehat 2015

adalah terciptanya perilaku dan lingkungan yang sehat dengan

menumbuhkan kesadaran masyarakat yang mandiri dalam memelihara

kesehatan, sehingga terbentuk sumber daya manusia yang sehat, kreatif

dan produktif untuk menunjang pembangunan Kota Dumai.

Tujuan pembangunan kesehatan Kota Dumai dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Terwujudnya lingkungan hidup sehat dan perilaku masyarakat yang

bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan

2. Pencegahan terhadap penyakit menular serta menurunkan angka

kesakitan, kecacatan akibat penyakit menular; meningkatkan

jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan; meningkatkan penggunaan

obat tradisional dan batra yang aman

3. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi

dan meningkatnya pelayanan gizi

Page 55: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 46

4. Peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, serta

ketersediaan dan pemerataan sarana prasana dibidang kesehatan

sehingga dapat terjangkau dan dimanfaatkan oleh masyarakat

5. Terlindungnya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan

kesalahan obat, Napza, serta bahan berbahaya lainnya

6. Tersedianya masukan program pembangunan kesehatan yang sesuai

dengan kebutuhan dan tepat waktu; Terlaksananya program/kegiatan

sesuai dengan perencanaan secara tepat waktu berkualitas dan

berkesinambungan

Adapun Sasaran Pembangunan Kesehatan Kota Dumai dapat

diuraikan sebagi berikut:

1. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat

2. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat

3. Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat

4. Tertanggulanginya wabah penyakit menular dan kejadian luar biasa

5. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan obat, makanan dan bahan

berbahaya yang beredar dalam lingkungan masyarakat

6. Meningkatnya manajemen pembangunan kesehatan Kota Dumai

7. Terwujudnya tenaga kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna

8. Tersedianya sarana dan prasarana dan dukungan logistik yang

memadai

C. SITUASI UPAYA KESEHATAN

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Dumai

telah disusun indikator Dumai Sehat 2015 yang mengacu pada Indikator

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 dan indikator

Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015. Sebagai alat untuk

mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan indikator lain yang

digunakan adalah indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang

Kesehatan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota, yang telah direvisi menjadi Peraturan Menteri

Page 56: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 47

Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, maka Kota Dumai wajib

melaksanakan Standar Pelayanan Minimal tersebut yang terdiri dari 4 jenis

pelayanan kesehatan dan 18 indikator kinerja yaitu Pelayanan Kesehatan

Dasar dengan 14 indikator kinerja, Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan 2

indikator, Pelayanan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa/KLB dengan 1 indikator, dan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat dengan 1 indikator. Dari penggabungan keseluruhan indikator

tersebut, maka pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota

Dumai adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan Kesehatan Dasar

1) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga

kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai

dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar

Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang

berkompeten memberikan pelayanan antenatal lepada ibu hamil antara lain

dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat

badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar

lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut

jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan

imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi

minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),

tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga

kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa

distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama

Page 57: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 48

kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan

yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2

kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut

dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi

dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.

Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai

dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan

membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama

kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu

hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar

oleh tenaga kesehatan di statu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk

penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di

wilayah kerja dalam 1 tahun.

Pada tahun 2013 cakupan pelayanan ibu hamil K 1 di Kota Dumai

adalah sebesar 97,94%. Sedangkan cakupan pelayanan ibu hamil K 4

sebesar 95,97% dari 8.528 perkiraan ibu hamil. Bila dibandingkan dengan

target sasaran Kota Dumai Tahun 2013 sebesar 100% untuk K 1 dan 95%

untuk K 4, maka pencapaian persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1

belum mencapai target dan K 4 telah mencapai target. Perkembangan

persentase cakupan kunjungan ibu hamil K 4 di Kota Dumai dari tahun 2006

sampai dengan 2013 cenderung mengalami penurunan seperti terlihat pada

grafik berikut ini.

8588,14

9088,2

9597,5

9598,54

95

97,5

95

92,78

95

95,42

95

95,97

75

80

85

90

95

100

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 dariTahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Page 58: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 49

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Pada tahun 2013 persentase cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan sebesar 94,21% (7.670 orang) dari perkiraaan 8.141 persalinan.

Bila dibandingkan dengan tahun 2012 dimana persentase persalinan oleh

tenaga kesehatan sebesar 94,02%, maka terlihat ada sedikit peningkatan

pencapaian hasil pada tahun 2013. Sedangkan bila dibandingkan dengan

target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah

melebihi target.

9083,6890

9690

98,0490

110,5

90

94,6

90

92,12

90

94,02

90

94,21

0

20

40

60

80

100

120

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh TenagaKesehatan dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3)

Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada

ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan

pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3

kali dengan distribusi waktu: 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam

setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke 2 (KF2) dilakukan

pada minggu ke 2 setelah persalinan ; dan 3) kunjungan ke 3 (KF3) dilakukan

minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan

pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan

pada kunjungan bayi.

Page 59: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 50

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan

tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan

pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI

eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua

kali (2 x 24 jam); dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.

Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas di Kota

Dumai sebesar 91,09% dari 8.141 perkiraan ibu nifas. Sedangkan bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 90%, maka

angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan cakupan pelayanan

kesehatan ibu nifas di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013

berfluktuasi dan cenderung menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2013

85 85 85 85 85

90 90 9091,0993,8792,0492,85

87,285,89

98,04 96,77

7580859095

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Pers

enta

se

Target Pencapaian

Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa

dan Puskesmas, ibu hamil yang memilik risiko tinggi (risti) dan memerlukan

pelayanan kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan

pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit

pelayanan kesehatan yang memadai.

Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang

secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.

Page 60: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 51

Risti/komplikasi kebidanan meliputi HB < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >

140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per

vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,

letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan

prematur.

Pada tahun 2013, dari perkiraan 8.528 orang ibu hamil diperkirakan

sebanyak 1.706 (20%) adalah ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang

dideteksi oleh tenaga kesehatan. Dari jumlah ibu hamil resiko

tinggi/komplikasi tersebut, ditemukan sebanyak 1.538 orang bumil

resti/komplikasi (90,17%) dan seluruhnya telah ditangani. Dari 1.538 kasus

ibu hamil resiko tinggi/komplikasi tersebut dijumpai kematian maternal

sebanyak 5 orang (AKI= 64,49 per 100.000 kelahiran hidup).

Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,

trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan

pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani

adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga

kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah

bersalin dan rumah sakit.

Pada tahun 2013, dari perkiraan 7.753 orang neonatal diperkirakan

sebanyak 1.163 (15%) adalah neonatal risti/komplikasi. Dari jumlah neonatal

risti/komplikasi tersebut, ditemukan sebanyak 541 orang neonatal resti/

komplikasi (46,52%) dan seluruhnya telah ditangani.

Cakupan kunjungan neonatus

Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki

risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan

untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus

(0-28 hari) minimal 3 kali, yaitu pada 6 - 48 jam setelah lahir, pada hari ke 3 –

7 hari, dan hari ke 8 – 28 hari.

Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan di

samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling

Page 61: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 52

perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan

neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI

dini eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan

pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda

(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku

KIA.

Pada tahun 2013 cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) sebesar

96,26% (7.463 neonatus) dari 7.753 perkiraan jumlah neonatus. Sedangkan

untuk cakupan kunjungan neonatal ketiga (KN Lengkap) adalah sebesar

92,62% (7.181 neonatus). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun

2013 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah melebihi target. Sejak

tahun 2008 terjadi perubahan kebijakan waktu pelaksanaan kunjungan dari

semula minimal 2 kali menjadi 3 kali, namun baru dilaporkan di Profil

Kesehatan Kota mulai tahun 2010. Perkembangan cakupan kunjungan

neonatal ketiga (KN Lengkap) dari tahun 2010 s/d 2013 di Kota Dumai

mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.31 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga (KN Lengkap)Kota Dumai Dari Tahun 2010 s/d 2013

100

91,72

90

91,61

86,12

90

98,23 95

90

96,26

92,6290

75

80

85

90

95

100

Persentase

2010 2011 2012 2013Tahun

KN 1 KN 3 Lengkap Target

Page 62: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 53

Pelayanan kesehatan pada bayi

Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam

setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3-6

bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar

(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini

tumbuh kembang (SDIDTK), manajemen program KIA dalam melindungi bayi

sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.

Pada tahun 2013 cakupan kunjungan bayi sebesar 86,13% (6.678

bayi) dari 7.753 perkiraan jumlah bayi. Bila dibandingkan dengan target

sasaran tahun 2013 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut belum

mencapai target. Perkembangan cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai dari

tahun 2006 sampai dengan 2013 mengalami penurunan seperti terlihat pada

grafik berikut ini.

9092,74 9097,48

90101,02

90

114,4

90

92,6

90

90,65

90

93,96

90

86,13

0

20

40

60

80

100

120

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumaidari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Pelayanan kesehatan pada anak balita

Setiap anak balita (12-59 bulan) memperoleh pelayanan pemantauan

pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun yang dilaksanakan melalui

pelayanan SDIDTK oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan

masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya

melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak.

Page 63: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 54

Pada tahun 2013, dari pemantauan deteksi dini tumbuh kembang anak

balita melalui pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, diperoleh

cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar 85,75%

(27.616 anak balita) dari 32.204 perkiraan jumlah anak balita. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 90%, maka

angka tersebut belum mencapai target. Perkembangan cakupan pelayanan

kesehatan anak balita di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013

mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.33 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak BalitaKota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

8090 90 9092,05 87,581,89

6070

80 8085,75

92,4780,2

90 91,5

0102030405060708090

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Persentase

Target Pencapaian

Pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat

Berbagai data menunjukan bahwa masalah kesehatan anak usia

sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan

dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi

dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa

masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi,

kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.

Pada tahun 2013, melalui kegiatan penjaringan murid kelas satu

SD/setingkat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga

kesehatan terlatih diperoleh cakupan pelayanan kesehatan murid kelas satu

Page 64: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 55

SD/setingkat sebesar 95,70% (6.474 murid SD kelas satu) dari 6.765 jumlah

murid SD kelas satu yang ada. Bila dibandingkan dengan target sasaran

tahun 2013 yakni sebesar 95%, maka angka tersebut telah mencapai target.

Perkembangan cakupan pelayanan kesehatan murid kelas satu SD/setingkat

di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013 berfluktuasi dan

cenderung meningkat seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Murid Kelas 1SD/Setingkat di Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

100

95 95 9595,192,18

100 100 100 100

95,794,8587,27

100

94,91 94,99

80

85

90

95

100

105

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

PersentaseTarget Pencapaian

Cakupan pelayanan kesehatan remaja

Pada tahun 2013 sasaran pelayanan kesehatan remaja adalah murid

baru SMP kelas 1 sebanyak 4.730 orang dan murid baru SMA kelas 1

sebanyak 3.919 orang. Pelayanan yang diberikan adalah pemeriksaan

kesehatan yang meliputi pemeriksaan awal/screening kesehatan pada awal

tahun ajaran terhadap anak SMP dan SMA kelas I yang terdiri dari

pemeriksaan Status Gizi (Normal, Gemuk, Kurus, Kurus Sekali), Ketajaman

Penglihatan (Normal, Rabun Jauh, Rabun Dekat), Radang Mata, Serumen,

Otitis Media, Ketajaman Pendengaran (Normal, Tuli Ringan, Tuli Sedang, Tuli

Berat), Pemeriksaan Mental Emosional, Pemeriksaan Kurang Vitamin A.

Pada tahun 2013 persentase cakupan pelayanan kesehatan remaja

sebesar 94,98% (8.215 orang) dari 8.649 total murid baru SMP dan SMA

kelas 1. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2013 yakni

sebesar 70%, maka angka tersebut telah melebihi target.

Page 65: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 56

2) Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara

15–49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau

menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk

menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga

berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang/pernah

menggunakan alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang digunakan

akseptor.

Persentase peserta keluarga berencana (KB) aktif

Pada tahun 2013 persentase peserta KB aktif di Kota Dumai sebesar

75% (37.121 orang) dari 49.499 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila

dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2013 yakni sebesar 70%,

maka angka tersebut telah melebihi target.

30

69,13

40

118,42

50

96,7

6082,23 70

57,37078,77

7079,06

7075

0

20

40

60

80

100

120

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Grafik 4.35 Cakupan Peserta KB Aktif dari Tahun 2006 s/d2013

Target Pencapaian

Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak

95,6% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Pil KB dan suntikan

merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)

yaitu masing-masing sebesar 45,8% dan 45,3%. Sebaliknya, MOP (Metode

Operasi Pria) dan Obat Vagina merupakan metode kontrasepsi yang tidak

diminati oleh para akseptor KB.

Page 66: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 57

Persentase peserta keluarga berencana (KB) baru

Pada tahun 2013 persentase peserta KB baru di Kota Dumai sebesar

24,3% (12.028 orang) dari 49.499 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila

dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2013 yakni sebesar 70%,

maka angka tersebut belum mencapai target.

Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak

80,5% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan, pil KB dan kondom

merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)

yaitu masing-masing sebesar 30,1%, 27,6% dan 20,9%. Sebaliknya, MOP

(Metode Operasi Pria) dan Obat vagina merupakan metode kontrasepsi yang

tidak diminati oleh para akspeseptor KB.

3) Pelayanan Imunisasi

Imunisasi dasar pada bayi

Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit

menular yang dapat mematikan, seperti Difteria, Tetanus, Hepatitis B,

Typhus, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit

lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar

kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.

Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap)

pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis

B, dan 1 dosis Campak. Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah

dengan imunisasi adalah campak. Campak merupakan penyebab utama

kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor

penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang

disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah

mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 95%. Imunisasi

campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi

terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya.

Diasumsikan bayi yang mendapat imunisasi campak telah mendapatkan

imunisasi dasar lengkap.

Page 67: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 58

Pada tahun 2013, jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi Campak

sebanyak 7.713 bayi (99,5%) dari 7.753 sasaran bayi yang ada. Dengan

demikian, pada tahun 2013 persentase bayi yang mendapatkan imunisasi

dasar lengkap di Kota Dumai sebesar 99,5%. Bila dibandingkan dengan

target Kota Dumai tahun 2013 yakni sebesar 95%, maka angka tersebut telah

melebihi target.

Grafik 4.36 Cakupan Pencapaian Imunisasi Dasar Pada BayiDi Kota Dumai dari Tahun 2006 s/d 2013

7580859095

100105

Tahun

Pers

enta

se

BCG 104,01 102,1 102,1 101,29 101,57 97,82 97,8 98,5DPT-HB III 85,42 99,57 93,65 99,49 96,1 99,76 95,82 100,5Polio IV 90,28 93,03 98,5 97,23 97,8 99,38 97,25 101,3Campak 94,22 92,67 97,56 100,3 100 92,12 95,63 99,5Target UCI 80 80 80 80 90 100 100 100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Persentase desa/kelurahan UCI

Indikator kinerja program imunisasi bayi diukur dengan pencapaian

UCI (Universal Child Imunization) atau jumlah bayi yang mendapat imunisasi

dasar lengkap yang diukur dengan indikator cakupan Polio IV dan Campak

dengan target masing-masing indikator sebesar 100%. Sasaran imunisasi di

Kota Dumai pada tahun 2013 tercatat sebanyak 7.753 bayi. Dari jumlah

tersebut, cakupan imunisasi Polio IV sebanyak 7.855 bayi (101,3%), dan

Campak sebanyak 7.713 bayi (99,5%) dari 100% target cakupan UCI yang

ditetapkan.

Desa/kelurahan UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan

> 80% jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan

imunisasi dasar lengkap dalam waktu 1 tahun. Dari pencapaian tersebut di

Page 68: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 59

atas terlihat pencapaian program imunisasi di Kota Dumai pada Tahun 2013

telah mencapai target UCI 100% dengan persentase desa yang mencapai

“Universal Child Immunization” (UCI) sebesar 100%.

80

71,88

90

100

100

100

100

100

100

87,5

100

78,79

100

100

100

100

0102030405060708090

100

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.37 Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Imunisasi pada ibu hamil

Apabila proses persalinan dan perawatan tali pusar tidak dalam

kondisi steril (aman dan bersih), maka bayi baru lahir dan sang ibu bisa

beresiko terkena Tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi

oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan

program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu

hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan

maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan

imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan

surveilans.

Pada tahun 2013, cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di Kota

Dumai sebesar 50,67% (4.321 ibu hamil) dari perkiraan 8.528 jumlah ibu

hamil yang ada. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada

Wanita Usia Subur (WUS) yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal,

pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak

hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah

Page 69: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 60

dari cakupan K4. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan untuk

meningkatkan cakupan imunisasi TT 2 bumil adalah sosialisasi ke seluruh

petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Antenatal Care (ANC)

berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT, dan semua sistem

pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil

memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.

4) Pelayanan Pengobatan/Perawatan

Cakupan rawat jalan puskesmas

Selama tahun 2013 jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan

puskesmas di Kota Dumai sebanyak 185.846 orang dengan rata-rata

kunjungan rawat jalan puskesmas per hari sebesar 619 orang. Dengan

demikian persentase cakupan rawat jalan puskesmas di Kota Dumai selama

tahun 2013 adalah sebesar 62,3%. Bila dibandingkan dengan target sasaran

tahun 2013 yakni sebesar 15%, maka angka tersebut telah melebihi target.

Grafik 4.38 Cakupan Rawat Jalan Puskesmas Dari Tahun2006 s/d 2013

15

115,5 110,7

62,45 62,9 62,3

15151515151515

86,5775,9

62,97

020406080

100120140

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Persentase

Target Pencapaian

Cakupan rawat inap puskesmas

Selama tahun 2013 jumlah kunjungan rawat inap puskesmas di Kota

Dumai sebanyak 1.004 kunjungan. Rata-rata kunjungan rawat inap

puskesmas per hari sebesar 3 orang. Sedangkan persentase cakupan rawat

Page 70: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 61

inap puskesmas di Kota Dumai selama tahun 2013 adalah sebesar 0,3%. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 1,5%, maka

angka tersebut belum mencapai target. Rendahnya cakupan rawat inap di

puskesmas disebabkan masyarakat Kota Dumai umumnya langsung ke

RSUD Kota Dumai bila harus mendapatkan pelayanan rawat inap. Hal ini

dikarenakan jarak RSUD Kota Dumai yang tidak terlalu jauh untuk ditempuh

dan lebih lengkapnya sarana dan tenaga yang tersedia. Di samping itu,

rendahnya cakupan rawat inap di puskesmas adalah sebagai dampak

diberlakukannya kebijakan pembebasan biaya rawat inap kelas III di RSUD

Kota Dumai sejak tahun 2011.

Grafik 4.39 Cakupan Rawat Inap Puskesmas di Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2013

1,5 1,5 1,5

0,470,25

0,35 0,31 0,3

1,51,51,51,51,5

0,370,410,46

00,20,40,60,8

11,21,41,6

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Persentase

Target Pencapaian

5) Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum

Selama tahun 2013 jumlah kunjungan gangguan jiwa di puskesmas di

Kota Dumai sebanyak 4.234 kunjungan dari 243.304 kunjungan puskesmas

dengan persentase kunjungan gangguan jiwa di puskesmas sebesar 1,74%.

Apabila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2015 yakni sebesar 15%,

maka angka tersebut masih dibawah target. Adapun penyakit gangguan jiwa

terbanyak yang ditemukan di puskesmas meliputi penyakit sindrom nyeri

kepala lainnya, migren, dan insomnia.

Page 71: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 62

6) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut

Pada tahun 2013 persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usia

lanjut dan usia lanjut atau usia > 60 tahun di puskesmas sebesar 91,50%

(47.912 orang dari total sasaran pra usia lanjut dan usia lanjut atau usia > 60

tahun sebesar 52.362 orang). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun

2013 yakni sebesar 90%, maka angka cakupan pelayanan kesehatan pra usia

lanjut dan usia lanjut tersebut telah mencapai target.

40

73,39

4550,8850

94,09

60

95,83

70

99,2790

78,47

9091,25 9091,5

0102030405060708090

100

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjutdan Usia Lanjut Dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

1) Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya

dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat

efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan

kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur

(Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of

Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata

selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), angka pasien

keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan angka pasien keluar

yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Page 72: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 63

Pada tahun 2013 penilaian rata-rata pencapaian Bed Occupancy

Rate/BOR atau angka pemanfaatan tempat tidur sebesar 65,14%. Angka ini

menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai

cukup ideal. Angka BOR yang ideal adalah 60%-85%, sedangkan yang baik

adalah > 85%. Rata-rata pencapaian Length Of Stay/LOS atau rata-rata

lamanya dirawat sebesar 3,76%. Angka ini menunjukan efisiensi pemanfaatan

tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai masih rendah. Angka LOS yang ideal

adalah 6-9 hari. Rata-rata pencapaian Turn Over Interval/TOI atau interval

penggunaan tempat tidur selama tahun 2013 sebesar 2,01%. Angka ini

menunjukan efisiensi pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai

sudah ideal. Angka TOI yang ideal adalah 1-3 hari. Rata-rata pencapaian

Gross Death Rate/GDR selama tahun 2013 sebesar 29,45 per 1.000 pasien

keluar. Angka ini menunjukan GDR rumah sakit di Kota Dumai sudah ideal.

Angka GDR yang ideal adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Rata-rata

pencapaian Net Death rate/NDR selama tahun 2013 sebesar 11,70 per 1000

pasien keluar. Angka ini menunjukan mutu pelayanan di rumah sakit Kota

Dumai sudah ideal. Angka NDR yang ideal adalah < 25 per 1000 pasien

keluar.

Grafik 4.41 Pencapaian Indikator Rumah Sakit di Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2013

010203040506070

Tahun

Penc

apai

an

BOR 56,54 57,91 50,5 65,73 64,1 64,88 62,15 65,14

LOS 3,74 3,41 3,3 2,78 3,6 3,57 3,55 3,76

TOI 2,88 2,48 3,2 1,89 2 1,93 2,16 2,01

GDR 33,75 36,45 32 28,33 31,59 32,47 29,38 29,45

NDR 12,7 16,06 14,8 9,75 15,27 13,14 10,87 11,7

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Page 73: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 64

Dari grafik tersebut di atas terlihat ada peningkatan pencapaian indikator

rumah sakit di Kota Dumai khususnya Bed Occupancy Rate (BOR) pada

tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan jumlah kunjungan

pasien rawat inap akibat diberlakukannya kebijakan pembebasan biaya

perawatan kelas III (Perwa No. 7 Tahun 2011). Namun disisi lain, terlihat ada

sedikit peningkatan pencapaian indikator GDR dan NDR.

Grafik 4.42 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS &TOI RSUD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220

Jlh TT

BOR

LOS

TOIIndikator Pencapaian RS

Persentase/Jumlah

2013 211 80,47 3,91 0,95

2012 211 74,55 3,61 2,16

2011 186 79,67 3,62 0,92

2010 178 80,1 3,8 0,9

2009 178 83,31 2,73 0,73

2008 170 59,00 3,30 2,30

2007 142 71,58 3,46 1,37

2006 120 74,62 3,88 1,32

Jlh TT BOR LOS TOI

Pada tahun 2013, jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan rumah

sakit di Kota Dumai sebanyak 108.689 orang. Dengan demikian cakupan

kunjungan kasus baru rawat jalan ke rumah sakit sebesar 36,45%. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 15%, maka

angka tersebut telah melebihi target. Rata-rata kunjungan rawat jalan baru

rumah sakit per hari sebesar 362 orang. Sedangkan jumlah kunjungan rawat

inap rumah sakit di Kota Dumai sebanyak 16.841 kunjungan. Rata-rata

kunjungan rawat inap rumah sakit per hari sebesar 46 orang dan persentase

Page 74: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 65

cakupan rawat inap rumah sakit sebesar 5,6%. Bila dibandingkan dengan

target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 1,5%, maka angka tersebut telah

melebihi target.

Grafik 4.43 Cakupan Rawat Inap Rumah SakitDari Tahun 2006 s/d 2013

1,5 1,5 1,5 1,5

6,485,8 6,12 6,21

5,6

1,5 1,5 1,5 1,5

5,115,89 5,88

01234567

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Persentase

Target Pencapaian

2) Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar

tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan

efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan

dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi

dan balita serta menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya

kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Pemberi

Pelayanan Kesehatan (PPK) Jamkesmas terdiri dari pelayanan kesehatan

dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pemberi pelayanan kesehatan

dasar Jamkesmas adalah seluruh puskesmas dan jaringannya (pustu dan

polindes/poskesdes). Sedangkan pemberi pelayanan Jamkesmas tingkat

lanjut adalah rumah sakit.

Page 75: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 66

Pada tahun 2013 seluruh penduduk miskin dan hampir miskin di Kota

Dumai atau sebanyak 58.949 orang telah dicakup sebagai peserta

jamkesmas. Cakupan masyarakat miskin (maskin) yang memanfaatkan

puskesmas sebesar 47,41%. Persentase pasien masyarakat miskin (maskin)

yang mendapat pelayanan kesehatan rawat jalan di puskesmas sebesar

47,07%, dan persentase pasien masyarakat miskin (maskin) yang mendapat

pelayanan kesehatan rawat inap di puskesmas sebesar 1%. Sedangkan

persentase rujukan pasien masyarakat miskin (maskin) ke RSUD Kota Dumai

sebesar 14,86%.

c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

1) Pengendalian Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan

melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan

kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute

Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu

tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang

berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus

AFP yang dijumpai. Target untuk non polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2

per 100.000 anak umur < 15 tahun.

Pada tahun 2013 melalui pelaksanaan surveilans epidemiologi AFP

ditemukan sebanyak 3 kasus AFP yakni 1 kasus di wilayah kerja puskesmas

Dumai Kota, 1 kasus di wilayah kerja puskesmas Jaya Mukti, dan 1 kasus di

wilayah kerja puskesmas Bukit Kapur, dengan AFP rate 3,05 per 100.000

anak < 15 tahun. Dengan demikian pencapaian AFP rate Kota Dumai telah

mencapai target.

Page 76: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 67

2) Pengendalian TB Paru

Kesembuhan penderita TBC BTA+

Dari hasil evaluasi pengobatan penderita TB Paru (12-15 bulan yang

lalu) terhadap 283 penderita TB Paru BTA positif yang diobati semenjak tahun

2012 sampai dengan tahun 2013, ditemukan sebanyak 266 orang diantaranya

(93,99%) dinyatakan sembuh. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun

2013 sebesar 87%, maka pencapaian angka tersebut telah melebihi target.

Perkembangan persentase kesembuhan penderita TBC Paru BTA Positif di

Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013 berfluktuasi dan cenderung

meningkat seperti terlihat pada grafik berikut ini.

85

88,06

85

89,24

85

88,17

85

85,85

85

85,14

86

86,32

86

89,1

87

93,99

80

82

84

86

88

90

92

94

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.44 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA PositifDi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

3) Pengendalian penyakit ISPA

Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani

Pada tahun 2013 ditemukan 1.291 penderita Pneumonia pada anak

balita dari estimasi jumlah penemuan penderita Pneumonia sebanyak 3.996

(IR=32,31%). Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani.

Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 sebesar 100%, maka

pencapaian angka tersebut telah mencapai target.

Page 77: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 68

100100 100100100 100 100100 100100 100100 100 100 100100

0102030405060708090

100

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.45 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang DitanganiDari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

4) Penanggulangan Penyakit HIV-AIDS dan PMS

Darah donor diskrining terhadap HIV/AIDS

Pada tahun 2013 berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah Cabang

PMI Kota Dumai, dari 3.456 pendonor darah seluruhnya (100%) diperiksa

darahnya (diskrining terhadap HIV/AIDS). Dari hasil pemeriksaan sampel

darah ditemukan sebanyak 11 sampel positif HIV (+). Namun untuk

memastikan apakah sampel darah tersebut adalah kasus HIV (+) perlu

ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium dengan reagen dan metode

yang berbeda. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 sebesar

100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.

Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS

Pada tahun 2013 melalui sero survey di Lembaga Pemasyarakatan

(LAPAS) dan Klinik VCT di Kota Dumai ditemukan 36 kasus baru HIV dan 20

kasus baru AIDS. Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah

ditangani. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 sebesar

100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.

Page 78: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 69

Infeksi menular seksual yang diobati

Pada tahun 2013 jumlah penderita yang berkunjung ke pelayanan IMS

dan klinik VCT dengan kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) berjumlah 3.101

penderita. Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah diobati. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 sebesar 100%, maka

pencapaian angka tersebut telah mencapai target.

5) Pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue

Penderita DBD yang ditangani

Pada tahun 2013 ditemukan 173 penderita DBD di Kota Dumai. Dari

jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani. Bila dibandingkan

dengan target sasaran tahun 2013 sebesar 100%, maka pencapaian angka

tersebut telah mencapai target.

6) Pengendalian Penyakit Malaria

Persentase penderita malaria yang diobati

Pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 538 penderita malaria klinis.

Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah diobati sesuai

pengobatan standar. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013

sebesar 100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.

7) Pengendalian Penyakit Kusta

Persentase penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate)

Pengobatan kusta memerlukan waktu yang lama yaitu untuk Tipe PB

jangka waktu pengobatan 6 – 9 bulan dan tipe MB 12 – 18 bulan serta

diperlukan keteraturan minum obat. Pada tahun 2013 penderita kusta yang

diberikan pengobatan MDT (Multi Drug Treatment), sebanyak 7 kasus dimana

6 diantaranya (tipe MB) dan 1 kasus dengan klasifikasi tipe PB. Penderita

kusta tipe PB dinyatakan sembuh, sehingga RFT ratenya 100%. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 sebesar 75%, maka

pencapaian angka tersebut telah melebihi target. Sedangkan seluruh

penderita Kusta tipe MB dinyatakan belum sembuh.

Page 79: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 70

8) Pengendalian Penyakit Filariasis

Kasus filariasis yang ditangani

Pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus baru filariasis di Kota Dumai,

sehingga persentase kasus filariasis yang ditangani 0%.

9) Pengendalian Penyakit Diare

Balita dengan diare yang ditangani

Pada tahun 2013 ditemukan 4.338 penderita diare pada balita di Kota

Dumai dari 9.798 kasus diare pada semua golongan umur. Dari jumlah

tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani. Bila dibandingkan dengan

target sasaran tahun 2013 sebesar 100%, maka pencapaian angka tersebut

telah mencapai target.

d. Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan KLB

Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam

Pada tahun 2013 terjadi 2 Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan total

kasus sebanyak 71 kasus yang keseluruhannya merupakan KLB Keracunan

Makanan (mie goreng) di 2 kelurahan yakni Kelurahan Pangkalan Sesai

(Kecamatan Dumai Barat) dan Kelurahan Bukit Nenas (Kecamatan Bukit

Kapur). Seluruh (100%) kelurahan yang mengalami KLB telah ditangani < 24

jam dan tidak ada ditemukan kasus kematian.

e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Posyandu Mandiri

Pada tahun 2013, jumlah posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak

186 posyandu dengan strata seluruhnya (100%) adalah strata mandiri. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni 100%, maka

pencapaian tersebut telah mencapai. Seluruh posyandu (100%) merupakan

posyandu aktif.

Page 80: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 71

Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan

Pada tahun 2013 jumlah penyuluhan kesehatan di puskesmas

sebanyak 1.969 yang merupakan penyuluhan kelompok. Dari total

penyuluhan kesehatan, jumlah penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas

kesehatan adalah sebanyak 281 kegiatan atau sebesar 14,27%. Bila

dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni 12%, maka

pencapaian tersebut telah melebihi target.

Desa/kelurahan siaga aktif

Pada tahun 2013 seluruh kelurahan (33 kelurahan) yang ada di Kota

Dumai sudah merupakan kelurahan siaga. Namun dari jumlah tersebut, baru

sebanyak 20 kelurahan yang merupakan kelurahan siaga aktif. Dengan

demikian persentase kelurahan siaga aktif sebesar 60,61%.

f. Perbaikan Gizi Masyarakat

1) Pemantauan Pertumbuhan Balita

Balita Bawah Garis Merah

Balita yang hasil penimbangannya berada Bawah Garis Merah (BGM)

adalah balita yang mempunyai berat badan kurang, dan apabila dibandingkan

ke dalam tabel NCHS adalah balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk.

Pada tahun 2013 dari hasil kinerja pemantauan pertumbuhan balita yang

dilakukan setiap bulannya di posyandu berdasarkan cakupan yang dicapai

oleh puskesmas diketahui anak-anak yang memerlukan perhatian khusus

(BGM/D) yaitu sebesar 0,68%. Bila dibandingkan dengan target sasaran

tahun 2013 yakni sebesar < 5%, maka angka tersebut masih dibawah target.

Perkembangan persentase Balita Bawah Garis Merah di Kota Dumai dari

tahun 2006 sampai dengan 2013 cenderung berfluktuasi seperti terlihat pada

grafik berikut ini.

Page 81: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 72

Grafik 4.46 Balita Bawah Garis Merah Dari Tahun 2006 s/d2013

5 5 5

0,87 0,63 0,68

1515151515

1,50,951,220,420,4402468

10121416

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Tahun

Persentase

Target Pencapaian

2) Pelayanan Gizi

Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun

Kegiatan peningkatan status gizi Kota Dumai Tahun 2013 ditujukan

untuk menanggulangi masalah Kurang Energi Protein (gizi buruk dan gizi

kurang) dan kurang vitamin A. Sebagian kegiatan ini diintegrasikan ke dalam

kegiatan di posyandu yang salah satunya pendistribusian kapsul vitamin A

bagi bayi dan balita pada bulan Februari dan Agustus. Dari 3.876 sasaran

bayi usia 6-11 bulan, persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 3.470 bayi (89,53%). Sedangkan dari 32.204 sasaran anak balita,

persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 29.750 anak balita

(92,38%). Dengan demikian cakupan balita (bayi usia 6-11 bulan dan anak

balita) mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun adalah sebesar 92,07%

(33.220 balita). Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai

tahun 2013 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.

Perkembangan cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun di

Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013 cenderung berfluktuasi

seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Page 82: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 73

9090,34 90

93,13

90

93,52

90

93,28

90

93,45

90

93,03

90

94,6

90

92,07

878889909192939495

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.47 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A 2 KaliPer Tahun Dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A

Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan terintegrasi

dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Tujuan pemberian kapsul vitamin A

pada ibu nifas adalah agar bayinya memperoleh vitamin A yang cukup melalui

ASI. Pada tahun 2013 jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A

sebanyak 7.665 dari 8.141 perkiraan jumlah ibu nifas, dengan cakupan

sebesar 94,15%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai

tahun 2013 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.

Perkembangan cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kota Dumai dari

tahun 2006 sampai dengan 2013 cenderung meningkat, seperti terlihat pada

grafik berikut ini.

8085,9 80

87,280

89,8 9096,8

9092,8 9092,0490

93,71 9094,15

0102030405060708090

100

Persentase

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Grafik 4.48 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin ADi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

Target Pencapaian

Page 83: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 74

Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe

Pada tahun 2013 sasaran ibu hamil di Kota Dumai sebanyak 8.528

orang. Ibu hamil yang mendapat tablet Fe I sebanyak 8.497 orang ibu hamil

(99,64%), sedangkan ibu hamil yang mendapat Fe III sebanyak 7.660 orang

ibu hamil (89,82%). Pemberian Fe pada ibu hamil dilakukan selama 90 hari

berturut-turut dengan maksud agar terjadi penurunan prevalensi anemia pada

ibu hamil. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai tahun

2013 yakni 90%, maka pencapaian pemberian tablet Fe I telah melebihi

target, sedangkan pencapaian pemberian tablet Fe II belum mencapai target.

Perkembangan cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (Fe 1 dan Fe 3) di

Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2013 berfluktuasi dan cenderung

menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.

Grafik 4.49 Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe(Fe1 & Fe 3) di Kota Dumai dari Tahun 2006 s/d 2013

90 90

97,57 97,77 97,69

103,54 104

9899,41 99,64

97,53

92,7894,98

89,829090909090

98,54

93,66

89,2988,17

80

85

90

95

100

105

110

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Persentase

Target Pencapaian Fe 1 Pencapaian Fe 3

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada balita dari keluarga

miskin

Pada tahun 2013 tidak ada bantuan bersumber APBN untuk

pengadaan makanan pendamping ASI atau MP-ASI untuk balita usia 6-23

bulan dari keluarga miskin, sehingga persentase cakupan pemberian

makanan pendamping ASI pada balita dari keluarga miskin sebesar 0%.

Page 84: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 75

Bayi yang mendapat ASI-Eksklusif

Pada tahun 2013 persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif

sebesar 60,32% (2.338 bayi usia 0-6 bulan) dari 3.876 bayi usia 0-6 bulan

yang ada. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar

70%, maka angka tersebut belum mencapai target. Perkembangan

persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kota Dumai dari tahun 2006

sampai dengan 2013 berfluktuasi dan cenderung menurun seperti terlihat

pada grafik berikut ini.

Grafik 4.50 Bayi Yang Mendapat ASI EksklusifDari Tahun 2006 s/d 2013

67 70 7060,2

50,7861,86 60,32

807572,570

67,5

75,32

49,8851,48

72,17

0

20

40

60

80

100

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

PersentaseTarget Pencapaian

Desa dengan garam beryodium baik

Dari hasil pemantauan garam beryodium Kota Dumai tahun 2013

terhadap 33 kelurahan di 9 (sembilan) wilayah kerja puskesmas se Kota

Dumai, diperoleh sebanyak 33 kelurahan (100%) dengan garam beryodium

baik. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar

100%, maka angka tersebut telah mencapai target.

g. Pelayanan Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan

Ketersediaan obat sesuai kebutuhan

Pada tahun 2013 rata-rata ketersediaan obat sesuai kebutuhan di

puskesmas se Kota Dumai adalah sebesar 96,31% dengan rata-rata jumlah

obat yang tersedia sebanyak 116 item dari 121 item obat yang dibutuhkan.

Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2013 yakni sebesar 100%,

maka angka tersebut belum mencapai target.

Page 85: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 76

Pengadaan obat esensial dan obat generik

Pada tahun 2013 rata-rata jumlah obat essensial yang tersedia di

seluruh puskesmas di Kota Dumai sebanyak 103 item dengan persentase

ketersediaan obat essensial sebesar 100%. Sedangkan rata-rata jumlah obat

generik yang tersedia sebanyak 103 item dengan persentase ketersediaan

obat generik sebesar 100%. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun

2013 yakni sebesar 100%, maka angka tersebut telah mencapai target.

Page 86: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 77

BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

a. Sarana Kesehatan

Sejak berdirinya Kota Dumai pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2013

telah terjadi peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kota

Dumai. Diharapkan dengan meningkatnya jumlah sarana pelayanan

kesehatan tersebut sebagian besar masyarakat akan memanfaatkannya

secara optimal. Jumlah sarana kesehatan dan rasionya terhadap jumlah

penduduk sebagai berikut :

1) Rumah Sakit

Pada tahun 2013 jumlah rumah sakit yang ada di Kota Dumai

sebanyak 3 rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit milik pemerintah

Kota Dumai tipe C yakni RSUD Kota Dumai, 1 rumah sakit milik BUMN

tipe D yakni RS Pertamina (Rumah Sakit Pelabuhan sejak tahun 2007

sudah tidak operasional lagi dan berubah status menjadi Balai

Pengobatan) dan 1 rumah sakit milik TNI/POLRI yakni RS

Bhayangkara yang mulai operasional sejak tahun 2007. Total jumlah

tempat tidur rumah sakit sebesar 266 yang terdiri dari RSUD Kota

Dumai sebanyak 211 tempat tidur, RS Pertamina sebanyak 35 tempat

tidur dan RS Bhayangkara sebanyak 20 tempat tidur. Rasio jumlah

rumah sakit per 100.000 penduduk adalah 1,09 per 100.000 penduduk.

Hal ini berarti setiap 91.300 penduduk dilayani oleh 1 rumah sakit.

Tabel 5.9 Daftar Rumah Sakit Se Kota Dumai Tahun 2013

N0 RUMAH SAKITJUMLAHTEMPATTIDUR

KEPEMILIKAN NAMA DIREKTUR

1. RSUD Kota DumaiJl. Tanjung Jati No.4Dumai

211 RS Pemerintah dr. Syaiful

2. RSU Pertamina DumaiJl. Raya Bukit DatukDumai

35 RS BUMN dr. Yuniarni

3. RS BhayangkaraJl. Hang Tuah No. 01Dumai

20 RS TNI/POLRI dr. Diah Widya Astuti

Page 87: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 78

2) Puskesmas

Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada

sebanyak 3 (tiga) buah dan merupakan hibah dari Kabupaten

Bengkalis yakni Puskesmas Dumai Timur (sekarang bernama

Puskesmas Dumai Kota), Puskesmas Dumai Barat dan Puskesmas

Bukit Kapur. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus

berkembang dan pada saat ini jumlah puskesmas yang ada di Kota

Dumai sebanyak 10 buah, namun yang operasional hanya 9 (sembilan)

buah. Sedangkan 1 (satu) puskesmas yang belum operasional adalah

Puskesmas Bukit Kayu Kapur karena baru selesai dibangun pada akhir

tahun 2013 dan belum diresmikan operasionalnya oleh Walikota

Dumai. Puskesmas baru Bukit Kayu Kapur pada awalnya adalah

puskesmas pembantu yang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi

puskesmas. Pada umumnya pembangunan puskesmas-puskesmas di

Kota Dumai menggunakan anggaran bersumber non APBD Kota

Dumai seperti dana Budget Sharing Propinsi Riau, dana APBN (DAK

Kesehatan) dan dana bantuan luar negeri (DHS ADB).

Grafik 5.51 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2013

012

34

56

789

10

Jumlah

20002001200220032004200520062007200820092010201120122013

Tahun

Page 88: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 79

Saat ini puskesmas yang operasional di Kota Dumai terdiri dari 6

puskesmas non rawat inap dan 3 puskesmas rawat inap. Puskesmas

non rawat inap terdiri dari Puskesmas Dumai Kota, Puskesmas Dumai

Barat, Puskesmas Bumi Ayu, Puskesmas Bukit Timah, Puskesmas

Jaya Mukti, Puskesmas Purnama. Sedangkan puskesmas rawat inap

terdiri dari Puskesmas Bukit Kapur dengan jumlah tempat tidur 15

buah, Puskesmas Sungai Sembilan dengan jumlah tempat tidur 15

buah, dan Puskesmas Medang Kampai dengan jumlah tempat tidur 18

buah. Guna meningkatkan penampilan puskesmas, setiap bangunan

puskesmas yang mengalami kerusakan secara bertahap direhabilitasi

atau direnovasi. Rasio jumlah puskesmas per 100.000 penduduk

adalah 3,02 per 100.000 penduduk. Ini berarti setiap 33.132 penduduk

dilayani oleh 1 puskesmas.

Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 36 Tahun 2013

tentang perubahan ketiga atas peraturan Walikota Dumai Nomor 44

Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis

pada organisasi perangkat daerah Kota Dumai, maka perincian

puskesmas dan wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:

Page 89: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 80

Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2013

NO NAMA PUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH KERJAKELURAHAN

STATUSPUSKESMAS

1. Dumai Kota Jl. Pattimura, Kel DumaiKota Telp (0765) 439947

Dumai Kota 1. Dumai Kota Non RawatInap

2. Sukajadi3. Laksamana4. R. Sekampung5. Bintan

2. Dumai Barat Jl. M.H. Thamrin Kel.Pangkalan Sesai Telp(0765) 32538

Dumai Barat 1. P. Sesai Non RawatInap

2. STDI

3. Purnama Jl. Tun Sri Lanang No. 3A Kel. Purnama Telp(0765) 439930

Dumai Barat 1. Purnama Non RawatInap

2. Bagan Keladi

4. Bukit Kapur Jl. Soekarno Hatta Km.17 Kel. Bagan Besar Telp(0765) 440024

Bukit Kapur 1. Bukit Nenas Rawat Inap2. Bagan Besar

5. Bukit KayuKapur

Jl. Soekarno HattaKelurahan Bukit KayuKapur

Bukit Kapur 1. B. Kayu Kapur Non RawatInap (belum

2. Gurun Panjang Operasional)3. Kampung Baru

6. Sungai Sembilan Jl.Raya Dumai-BasilamBaru Km.14 Kel LubukGaung Telp (0765)7007675

Sungai Sembilan 1. Bangsal Aceh Rawat Inap

2. Lubuk Gaung

3. Tj. Penyembal4. Basilam Baru5. Batu Teritip

7. Medang Kampai Jl. Mesjid Kel TelukMakmur Telp (0765)7007825

Medang Kampai 1. Mundam Rawat Inap2. Teluk Makmur3. Guntung4. Pelintung

8. Bumi Ayu Jl Budi Utomo, Kel BumiAyu Telp (0765) 7007287

Dumai Selatan 1. Bumi Ayu Non RawatInap

2. Ratu Sima3. Bukit Datuk

9. Bukt Timah Komplek BTN BumiDumai Baru Kel. BukitTimah Telp (0765)7007415

Dumai Selatan 1. Bukit Timah Non RawatInap

2. Mekarsari

10. Jaya Mukti Jl. K.H. Nasution, KelJaya Mukti Telp(0765439956)

Dumai Timur 1. Jaya Mukti Non RawatInap

2. Tanjung Palas3. Bukit Batrem4. Teluk Binjai5. Buluh Kasap

Page 90: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 81

Sebagai pengembangan program Upaya Kesehatan Usia Lanjut

(Usila), pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas

Kesehatan Kota Dumai telah mengembangkan Puskesmas Santun

Usila yang memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia

lanjut secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam

gedung dan luar gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila

menggunakan bangunan lama Puskesmas Dumai Kota. Puskesmas

santun usila telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai pada tanggal 21

Januari 2008.

3) Puskesmas Pembantu

Puskesmas pembantu berfungsi meluaskan jangkauan pelayanan

puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas

pembantu yang ada sebanyak 10 (sepuluh) buah. Dari tahun ke tahun

perkembangan jumlah puskesmas pembantu yang ada berfluktuasi

dan cenderung turun seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Grafik 5.51 Perkembangan Jumlah Puskesmas PembantuDi Kota Dumai Tahun 2000 s/d 2013

02468

1012141618

Jumlah

20002001200220032004200520062007200820092010201120122013

Tahun

Turunnya jumlah puskesmas pembantu tersebut karena beralihnya

fungsi 3 puskesmas pembantu menjadi poskeskel yakni Puskesmas

Pembantu Mekarsari menjadi Poskeskel Mekarsari, Puskesmas

Page 91: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 82

Pembantu Simpang Siak menjadi Poskeskel Kampung Baru, dan

Puskesmas Pembantu Selinsing menjadi Poskeskel Guntung. Pada

tahun 2013 jumlah puskesmas pembantu sebanyak 13 buah yang

tersebar di 5 (lima) wilayah kerja puskesmas. Guna meningkatkan

penampilan puskesmas pembantu, setiap bangunan puskesmas

pembantu yang mengalami kerusakan secara bertahap direhabilitasi

atau direnovasi. Rasio jumlah puskesmas pembantu per 100.000

penduduk adalah 4,36 per 100.000 jumlah penduduk. Hal ini berarti

bahwa 1 puskesmas pembantu melayani 22.938 penduduk.

Tabel 5.11 Perincian Puskesmas PembantuSe Kota Dumai Tahun 2013

No KecamatanWilayah KerjaPuskesmas

Nama Puskesmas Pembantu

1. Dumai Barat Purnama Parit Pisang Mas2. Bukit Kapur Bukit Kapur Gurun Panjang

Simpang MuriniBukit Kayu Kapur

3. Sungai Sembilan Sungai Sembilan Suka DamaiBasilam BaruSimpang PulaiKampung SejatiSungai Sembilan/TransmigrasiSungai TerasBulu Hala

4. Medang Kampai Medang Kampai Pelintung5. Dumai Kota Dumai Kota Rimba Sekampung

4) Puskesmas Keliling dan Ambulans

Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada

sebanyak 1 (satu) unit. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas,

jumlah puskesmas keliling dan ambulans yang ada dari tahun ke tahun

terus berkembang. Pada saat ini jumlah puskesmas keliling yang ada dan

masih operasional sebanyak 10 unit. Sedangkan 2 unit puskesmas keliling

sudah rusak total sehingga tidak berfungsi/operasional lagi. Jumlah

ambulans yang ada dan masih operasional sebanyak 3 unit.

Page 92: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 83

Sehingga total puskesmas keliling dan ambulans yang masih operasional

di puskesmas sebanyak 13 buah. Adapun kondisi puskesmas keliling dari

10 unit yang masih operasional sebanyak 3 buah (27,27%) baik, sebanyak

4 buah (36,36%) rusak ringan dan 4 buah (36,37%) rusak berat,

sedangkan seluruh ambulans (100%) kondisinya baik seperti terlihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 5.12. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan AmbulansSekota Dumai Tahun 2013

No NamaPuskesmas

Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling &Ambulans

KeteranganJenis/Merk Jumlah

TahunPengadaan/

Sumber Dana1. Dumai Kota Pusling/Mitsubitshi L

3001 unit 2005/APBD

Kota DumaiKondisi rusak

ringanPusling/ToyotaKijang

1 unit 1995/APBD KabBengkalis

Kondisi rusaktotal (tidak

berfungsi lagi)2. Bumi Ayu Pusling/New

Armada1 unit 2005/APBD

Propinsi RiauKondisi rusak

ringan3. Dumai Barat Pusling/MItsubitshi

L 3001 unit 2005/APBD

Kota DumaiKondisi rusak

ringanPusling/ToyotaKijang

1 unit APBD Kab.Bengkalis

Kondisi rusaktotal (tidak

berfungsi lagi)4. Bukit Timah Pusling/Isuzu 1 unit 2004/APBD

Propinsi RiauKondisi rusak

ringan5. Bukit Kapur Pusling/Toyota

Kijang1 unit 2002/APBD

Propinsi RiauKondisi rusak

ringanPusling/Isuzu 1 unit 2003/APBD

Propinsi RiauKondisi rusak

beratAmbulance/IsuzuELV

1 unit Hibah CSRPertamina 2011

Baik

6. Sungai Sembilan Pusling/ToyotaKijang

1 unit 2002/APBDKota Dumai

Kondisi rusakringan

Pusling/Isuzu 1 unit 2006/APBDKota Dumai

Kondisi rusakberat

Ambulance/KIATravello

1 unit 2013/APBDKota Dumai

Kondisi baik

Page 93: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 84

7. Medang Kampai Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBDKota Dumai

Kondisi rusakringan

8. Jaya Mukti Ambulance/KIATravello

1 unit 2013/APBDKota Dumai

Kondisi baik

9. Purnama Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBDKota Dumai

Kondisi rusakringan

Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas Keliling & AmbulansDi Kota Dumai Tahun 2000 s/d 2013

0123456789

1011121314

Jumlah

20002001200220032004200520062007200820092010201120122013

Tahun

5) Sepeda Motor

Sampai dengan tahun 2013 jumlah kendaran bermotor roda dua (sepeda

motor) dinas yang ada sebanyak 74 buah, yang tersebar di puskesmas

dan jaringannya sebanyak 68 buah dan Dinas Kesehatan Kota Dumai

sebanyak 6 buah. Sebagian besar pengadaan sepeda motor tersebut

bersumber dari dana APBN (DAK Kesehatan) yang digunakan untuk

operasional bidan desa khususnya dalam memberikan pelayanan

kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat Kota Dumai. Adapun kondisi

sepeda motor tersebut sebanyak 63 buah (85%) dalam kondisi baik,

sebanyak 8 buah (11%) dalam kondisi rusak ringan, dan sebanyak 3 buah

(4%) dalam kondisi rusak berat.

Page 94: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 85

Tabel 5.13Perincian Penyebaran Sepeda Motor

Se Kota Dumai Tahun 2013

No Nama Instansi

Jumlah Sepeda Motor MenurutKondisi Jumlah

Baik RusakRingan

RusakBerat

1. Dumai Kota 8 0 1 92. Bumi Ayu 3 1 0 43. Dumai Barat 4 0 0 44. Bukit Timah 5 0 0 55. Bukit Kapur 6 3 2 116. Sungai Sembilan 10 1 0 117. Medang Kampai 9 1 0 108. Jaya Mukti 7 0 0 79. Purnama 7 0 0 7

10. Dinkes Kota Dumai 4 2 0 6Jumlah 63 8 3 74

6) Puskesmas Keliling Perairan

Untuk pemerataan akses dan jangkauan pelayanan

kesehatan terutama di wilayah kerja puskesmas yang

memiliki daerah sulit dijangkau karena kondisi geografis

dan terbatasnya transportasi dan infrastruktur seperti

wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, maka pada tahun 2013 telah

diadakan 1 (satu) unit puskesmas keliling perairan (speedboat) yang

bersumber dari APBD Kota Dumai.

7) Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah

dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan

melalui Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel), Pos Pelayanan

Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Upaya

Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan

Pos Binaan Terpadu (Posbindu) sebagai wujud nyata dari peran serta

masyarakat.

a) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)

Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat

adalah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka

Page 95: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 86

pengimplementasian Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pengembangan Desa Siaga dan Pos

Kesehatan Desa, pada tahun 2013 jumlah desa/kelurahan siaga di

Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti seluruh (100%)

kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga dan memiliki

Poskeskel. Pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai telah

mendapatkan penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI atas

keberhasilannya mengembangkan Kelurahan Siaga di Kota Dumai.

Sampai saat ini telah dibangun 23 (dua puluh tiga) buah

poskeskel bersumber dari APBD Kota Dumai dan Dana Alokasi Khusus

(DAK), 3 poskesdes merupakan alih fungsi dari bangunan puskesmas

pembantu. Sedangkan untuk 10 poskeskel lainnya status bangunannya

ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu, rumah

dinas/kantor, dan menyewa. Guna meningkatkan penampilan

poskeskel, setiap bangunan poskeskel yang mengalami kerusakan

secara bertahap direhabilitasi atau direnovasi. Tenaga kesehatan yang

ditempatkan di Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-

sama kader kesehatan mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan

di poskeskel meliputi pelayanan kesehatan dasar, surveilans, KIA,

kesehatan lingkungan, pemantauan gizi, usila, PHBS dll.

b) Posyandu

Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu balita yang

ada sebanyak 121 buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah

posyandu yang ada cenderung meningkat. Pada tahun 2013, jumlah

posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak 186 posyandu, dengan

perincian seluruhnya posyandu mandiri.

Page 96: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 87

Melalui revitalisasi posyandu, konsep posyandu balita yangsemula 100 balita per posyandu dikembangkan menjadi 1 posyanduuntuk 1 wilayah dengan jumlah kepala keluarga 250 s/d 500. Satuwilayah dipantau oleh para kader posyandu, dimana setiap 1 kaderposyandu memantau 50 s/d 100 kepala keluarga. Saat ini jumlah kaderposyandu balita sebanyak 930 orang.

Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Berdasarkan PuskesmasDi Kota Dumai Tahun 2013

No Nama Puskesmas Jumlah PosyanduPurnama Mandiri Jumlah

1. Dumai Kota 0 34 342. Bumi Ayu 0 18 183. Dumai Barat 0 11 114. Bukit Timah 0 11 115. Bukit Kapur 0 28 286. Sungai Sembilan 0 24 247. Medang Kampai 0 10 108. Jaya Mukti 0 38 389. Purnama 0 12 12

Total Kota Dumai 0 186 186

Rasio jumlah posyandu per 100.000 penduduk adalah 62,38 per100.000 jumlah penduduk. Hal ini berarti bahwa 1 posyandu melayani1.603 penduduk atau 321 Kepala Keluarga (KK). Apabila dibandingkandengan jumlah puskesmas maka rata-rata setiap puskesmas membina20 - 21 posyandu.

Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2013

020406080

100120140160180200

Jumlah

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Tahun

Page 97: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 88

Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu

usila sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan

usia lanjut (usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun

2005 di kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri. Pada tahun

2013 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah 58

posyandu. Saat ini jumlah kader posyandu usila sebanyak 290 orang.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya adalah pemeriksaan

kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia, senam

lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta

rekreasi.

Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Berdasarkan Puskesmasdi Kota Dumai Tahun 2013

No Kecamatan Puskesmas Jumlah1 Dumai Timur Jaya Mukti 62 Dumai Barat Dumai Barat 3

Purnama 43 Bukit Kapur Bukit Kapur 54 Medang Kampai Medang Kampai 95 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 56 Dumai Kota Dumai Kota 127 Dumai Selatan Bumi Ayu 6

Bukit Timah 2TOTAL KOTA DUMAI 52

c) Polindes

Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah polindes yang ada

sebanyak 13 buah. Jumlah polindes mengikuti jumlah bidan PTT yang

ada pada saat itu. Pada tahun 2013, jumlah polindes yang ada di Kota

Dumai sebanyak 32 polindes. Saat ini jumlah bangunan polindes yang

permanen sebanyak 7 buah. Sedangkan sebanyak 25 polindes yang

lain status bangunannya menumpang pada sarana kesehatan yang

ada, menyewa rumah penduduk, atau menumpang pada sarana

kelurahan setempat.

Page 98: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 89

d) Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)Sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 23 tahun

1992 pasal 23 yang menyatakan bahwa upaya kesehatan kerjasebagai salah satu dari 15 upaya kesehatan yang di selenggarakanuntuk mewujudkan produktifitas kerja yang optimal denganperlindungan tenaga kerja wajib di lakukan setiap tempat kerjamencakup pelayanan kesehatan kerja, maka atas kesadaran danswadaya masyarakat pekerja terbentuklah pos upaya kesehatan kerjaatau pos UKK. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin berupapenyuluhan kesehatan sesuai dengan jenis pekerjaannya sertapelayanan kesehatan dasar (P3K) yang dilakukan oleh kaderkesehatan kerja. Puskesmas secara berkala melakukan inspeksiterhadap sarana dan kegiatan di pos UKK dan pembinaan secara rutinkepada kader dan pekerja. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untukmeningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendirisehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatanproduktifitas kerja. Sampai dengan tahun 2013 telah dibentuk 13 (tigabelas) pos UKK di Kota Dumai yang tersebar di 10 kelurahan di KotaDumai.

Tabel 5.16. Data Pos UKK Se-Kota Dumai Tahun 2013

NO NAMA POS PUSKESMAS TINGKATPERKEMBANGAN

TAHUNTERBENTUK

JUMLAHPESERTA JENIS PEKERJAAN

1 Batu bata Purnama Pratama 1-April 2008 55 orang Pekerja batu bata

2 Pomroy Bukit Timah Pratama 30 Desember2009 80 orang Petani & peternak

3 Merawai Purnama Pratama 20-Apr-11 50 orang Nelayan

4 Paramont Jaya Mukti Pratama 24 Juni 2011 20 orang Pekerja pabrik roti

5 Intisari Dumai Barat Pratama 25 Juni 2011 35 orang Pekerja pabrik kopi

6 Bukit Mekar Bumi Ayu Pratama 22 Maret 2012 18 0rang Petani syuran

7 Bunga Tanjung Bumi ayu Pratama 23 Maret 2012 19 orang Petani Sayuran

8 Tani SawitGuntung Medang Kampai

Pratama18 Juli 2012 20 orang Petani Sawit

9 Teratai Dumai BaratPratama 28 November

2012 32 orang Pekerja pabrik minyak

10 Harapan Dumai Barat Pratama 29 November2012 42 orang Pekerja Pabrik kayu

PT.Siak Sentosa

11 Suka Bumi 2 Sungai Sembilan Pratama 08 Januari 2013 23 orang Pekerja coconut Oil

12 Tani NenasMundam Medang Kampai Pratama 04 Juli 2013 20 orang Pekerja Tani nenas

13 Matahari Bukit Kapur Pratama 05 Desember2013 10 orang Petani Cabe

Page 99: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 90

e) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)Pelayanan kesehatan di pesantren (poskestren) merupakan

bagian dari kegiatan upaya kesehatan sekolah, dimana kegiatan UKSini meliputi pemeriksaan anak usia sekolah baik formal maupuninformal mulai jenjang TK, SD/MI, SLTP sampai SMU, termasuk anak-anak usia sekolah yang berada di SLB (Sekolah Luar Biasa) danpondok pesantren. Kegiatan yang dilakukan lebih mengutamakankegiatan pelayanan promotif dan preventif agar anak lebih mengertimakna pencegahan penyakit lebih penting daripada mengobati.Namun aspek pengobatan terhadap kesehatan anak pesantren dananak-anak usia sekolah tetap mendapat perhatian dengan pola rujukanke wilayah puskesmas terdekat sebagai puskesmas rujukan. Sampaidengan tahun 2013 jumlah Pesantren/Panti Asuhan yang dibina olehpuskesmas ada sebanyak 17 buah.

Tabel 5.17 Jumlah Pesantren/Panti AsuhanMenurut Puskesmas di Kota Dumai Tahun 2013

No Kecamatan Puskesmas Nama Pesantren/Panti Asuhan1 Dumai Timur Jaya Mukti 1. Panti Asuhan Halimah

Tusa’diyahJl. Janur Kuning Jaya Mukti

2. Panti Asuhan BetsaidaJl. Air Bersih Dumai

2 Dumai Selatan Bukit Timah 3. MTS ArrozakMekar Sari Km 11 Bukit Timah

4. HidayatullahBukit Timah Km 4

5. Pesantren IhyausunahJl. Bangun Jenawi Mekar Sari

3. Dumai Barat Purnama 6. Pesantren Al AminJl. Prof. M. Yamin

7. Panti Asuhan An-NurJl. Sadar No. 36

Dumai Barat 8. Panti Asuhan Putri AzzahraJl. Meranti Laut, Simpang Tetap

9. Pesantren Al-MunawarohJl. Kelakap Tujuh

4 Bukit Kapur Bukit Kapur 10. Panti Asuhan Takdir IllahiBagan Besar

11. Pesantren Abi Yazid AlbustomiBukit Nenas

12. Pesantren Al-FurqonJl. Perwira Bagan Besar

13. Pesantren BaiturrahmanBagan Besar

14. Panti Asuhan Al-IkhlashiahKelurahan Bukit Nenas

15. Pesantren Al-Ilmu16. Pesantren Nurul Ulum

5 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 17. Panti Asuhan Al-BarkahJl. Raya Km 20 Kampung Sejati

Page 100: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 91

f) Pos Binaan Terpadu (Posbindu)Peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi

ancaman yang serius dalam pembangunan di bidang kesehatan

kerena mengancam pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun

daerah. Di Indonesia kematian akibat PTM meningkat pesat dari 41%

pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. Berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10

besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia 6 diantaranya adalah

karena PTM yaitu stroke, hipertensi, cedera, DM, Tumor, Penyakit

jantung Iskhemik. Selain itu PTM termasuk penyumbang angka

kematian yang signifikan yaitu masuk dalam 5 besar.

Pergeseran pola penyakit dari penyakit menular kepada penyakit

tidak menular dipengaruhi oleh faktor demografi, urbanisasi tak

terencana, kemajuan teknologi, globalisasi perdagangan dan

pemasaran serta peningkatan progresif dalam pola hidup tidak sehat di

masyarakat berhubungan dengan life style. Pos Binaan Terpadu

(Posbindu) dibentuk sebagai salah satu upaya promotif dan deteksi dini

faktor resiko PTM yang melibatkan peran serta masyarakat secara

aktif. Salah satu kegiatan yang dilakukan di posbindu adalah skrining

PTM. Sampai dengan tahun 2013 jumlah posbindu yang telah

terbentuk sebanyak 26 posbindu.

8) Sarana Peralatan KesehatanDisamping itu, guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar

kepada masyarakat, Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan

Kota Dumai secara bertahap mengadakan peralatan kesehatan dan

peralatan non kesehatan serta sarana penunjang lainnya di seluruh

puskesmas, puskesmas pembantu dan poskeskel. Selain melengkapi

puskesmas dengan pengadaan peralatan kesehatan dasar puskesmas

seperti pengadaan alat-alat kedokteran umum, pengadaan alat-alat

kedokteran gigi, pengadaan alat-alat keperawatan dan alat-alat

laboratorium, puskesmas juga secara bertahap mulai dilengkapi dengan

pengadaan peralatan kesehatan spesialis misalnya pengadaan alat-alat

kedokteran kebidanan dan penyakit kandungan seperti peralatan USG,

pengadaan alat-alat kedokteran kardiologi seperti ECG.

Page 101: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 92

b. Tenaga Kesehatan

Pada tahun 2013 total tenaga yang ada di sarana kesehatan milik

pemerintah Kota Dumai sebanyak 1.230 orang terdiri dari PNS sebanyak

735 orang (59,76%), TKS Pemerintah Kota Dumai dan Tenaga

Honorer/Lepas sebanyak 426 orang (34,63%), serta PTT (bidan dan

perawat) sebanyak 69 orang (5,61%). Tenaga tersebut tersebar di 3 unit

kerja yang ada yakni puskesmas se Kota Dumai sebanyak 515 orang

(41,87%), RSUD Kota Dumai sebanyak 623 orang (50,65%), dan Dinas

Kesehatan Kota Dumai sebanyak 92 orang (7,48%).

Tabel 5.18 Persebaran Tenaga Yang Bekerja Di Sarana KesehatanMilik Pemerintah Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja

dan Status Tenaga Tahun 2013

No. Unit KerjaStatus Tenaga

JumlahPNS PTT TKS

1. Dinas Kesehatan Kota Dumai 75 0 17 922. Puskesmas se Kota Dumai 376 69 70 5153. RSUD Kota Dumai 284 0 339 623

Jumlah 735 69 426 1.230

Dari total tenaga tersebut sebanyak 994 orang (80,81%) adalah tenaga

kesehatan seperti terlihat pada grafik berikut:

Grafik 5.55 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerjadi Sarana Kesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai

Berdasarkan Kategori Tenaga Tahun 2013

73462

459

994

19 53164

236

92515

623

1230

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Jumlah

Tenaga Kesehatan Tenaga NonKesehatan

Total

Kategori TenagaDinkes Puskesmas RSUD Kota Dumai Total

Page 102: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 93

Persebaran Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan MilikPemerintah Kota Dumai

Sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai ada 2 (dua)

yakni RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai dengan total

tenaga sebanyak 1.138 orang, dimana sebanyak 921 orang (80,93%)

merupakan tenaga kesehatan. Persebaran tenaga kesehatan menurut

jenis tenaga di sarana pelayanan Kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai

tersebut menunjukan perawat merupakan jenis tenaga kesehatan yang

paling banyak yakni sebesar 41% seperti terlihat pada grafik berikut ini:

Grafik 5.56 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenagadi RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2013

12%

41%28%

6%2% 7% 1% 1% 2%

Medis Perawat BidanFarmasi Gizi Teknisi MedisSanitasi Fisioterapi Kesmas

1) Tenaga Medis

Pada tahun 2013 total tenaga medis yang ada di sarana pelayanan

kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 108 orang yang terdiri dari dokter

spesialis sebanyak 16 orang, dokter umum sebanyak 72 orang dan dokter

gigi sebanyak 20 orang, Dengan demikian rasio dokter spesialis sebesar

5 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum sebesar 24 per 100.000

penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 7 per 100.000 penduduk.

2) Tenaga Perawat

Pada tahun 2013 total tenaga perawat yang ada di sarana pelayanan

kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 373 orang yang terdiri dari perawat

Page 103: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 94

umum sebanyak 353 orang dan perawat gigi sebanyak 20 orang. Dari

jumlah perawat tersebut sebanyak 4 orang merupakan perawat PTT.

Rasio perawat sebesar 118 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio

perawat gigi sebesar 7 per 100.000.

3) Tenaga Bidan

Pada tahun 2013 total tenaga bidan yang ada di sarana pelayanan

kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 260 orang. Dari jumlah bidan

tersebut sebanyak 65 orang merupakan bidan PTT. Rasio bidan sebesar

87 per 100.000 penduduk.

4) Tenaga Farmasi

Pada tahun 2013 total tenaga farmasi yang ada di sarana pelayanan

kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 53 orang yang terdiri dari apoteker

sebanyak 15 orang, dan asisten apoteker sebanyak 38 orang. Rasio

apoteker sebesar 5 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio asisten

apoteker sebesar 13 per 100.000 penduduk.

5) Tenaga Gizi

Pada tahun 2013 total tenaga gizi yang ada di sarana pelayanan

kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 24 orang. Dengan demikian rasio

tenaga gizi sebesar 8 per 100.000 penduduk.

6) Tenaga SanitasiPada tahun 2013 total tenaga sanitasi yang ada di sarana pelayanankesehatan milik Pemerintah Kota Dumai yakni hanya ada di Puskesmasse Kota Dumai sebanyak 10 orang. Dengan demikian rasio tenagasanitasi sebesar 3 per 100.000 penduduk.

7) Tenaga Kesehatan MasyarakatPada tahun 2013 total kesehatan masyarakat yang ada di saranapelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumaidan Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 21 orang. Dengan demikianrasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar 7 per 100.000 penduduk.

8) Tenaga Teknisi MedisPada tahun 2013 total tenaga teknisi medis yang ada di sarana pelayanankesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan

Page 104: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 95

Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 61 orang. Dengan demikian rasiotenaga teknisi medis sebesar 20 per 100.000 penduduk.

9) Tenaga Keterapian FisikPada tahun 2013 total tenaga keterapian fisik yang ada di saranapelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai yakni tenagafisioterapi sebanyak 8 orang. Tenaga ini hanya ada di RSUD Kota Dumai.Dengan demikian rasio tenaga fisioterapi sebesar 3 per 100.000penduduk.

Tabel 5.19 Rasio dan Jumlah Tenaga Kesehatan Per 100.000 PendudukBerdasarkan Target dan Pencapaian Tahun 2013

No Uraian TenagaKesehatan

Rasio Per 100.000 PendudukKeteranganTarget

Tahun 2013 Jumlah PencapaianTahun 2013 Jumlah

1. Dokter Spesialis 12 36 5 16 Masih kurang

2. Dokter Umum 48 143 24 72 Masih kurang

3. Dokter Gigi 11 33 7 20 Masih kurang

4. Perawat 158 471 118 353 Masih kurang

5. Perawat Gigi 16 48 7 20 Masih kurang

6. Bidan 75 224 87 260 Telah mencukupi

7. Apoteker 12 36 5 15 Masih kurang

8. Asisten Apoteker 24 72 13 38 Masih kurang

9. Gizi 24 72 8 24 Masih kurang

10. Sanitasi 15 45 3 10 Masih kurang

11. Kesehatan. Masyarakat 12 36 7 21 Masih kurang

12. Teknisi Medis 9 27 20 61 Telah mencukupi

13. Keterapian Fisik 6 18 3 8 Masih kurang

c. Pembiayaan Kesehatan

Pada tahun 2013 total anggaran kesehatan Kota Dumai (RSUD Kota

Dumai dan Dinas Kesehatan Kota Dumai) sebesar Rp

187.551.966.079,68, dimana sebesar Rp 61.929.502.383,68 (33,02%) adalah

anggaran untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai termasuk puskesmas.

Sedangkan sisanya sebesar 125.622.463.696 (66,98%) merupakan anggaran

RSUD Kota Dumai termasuk BLUD. Anggaran kesehatan Kota Dumai berasal

dari berbagai sumber biaya dengan perincian sebagai berikut:

Page 105: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 96

Tabel 5.20 Perincian Pembiayaan Kesehatan Kota Dumai BerdasarkanSumber Anggaran dan Unit Kerja Tahun 2013

No. Sumber AnggaranUnit Kerja

Jumlah %Dinkes (Rp) RSUD KotaDumai (Rp)

1. APBD Kota Dumai 57.650.814.382,68 115.622.463.696 173.273.278.078,68 92,39

2. APBD Provinsi Riau 1.729.598.000 0 1.729.598.000 0,92

3. APBN 2.332.550.000 10.000.000.000 12.332.550.000 6,58

4. Sumber Lain (GlobalFund) 216.540.000 0 216.540.000 0,12

Total Anggaran 61.929.502.383,68 125.622.463.696 187.551.966.079,68 100

Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kota

Pada tahun 2013 total APBD Kota Dumai sebesar Rp

1.365.234.514.421,00 sedangkan total anggaran kesehatan (RSUD Kota

Dumai dan Dinas Kesehatan Kota Dumai) dalam APBD Kota Dumai sebesar

Rp 173.273.278.078,68. Dengan demikian rata-rata persentase anggaran

kesehatan dalam APBD Kota Dumai sebesar 12,69%. Bila dibandingkan

dengan pencapaian hasil tahun 2012, dimana rata-rata persentase anggaran

kesehatan dalam APBD Kota Dumai sebesar 13,09%, terlihat ada penurunan

rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD Kota pada tahun

2013.

Selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2013 perkembangan

persentase anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai terhadap APBD Kota

Dumai cenderung menurun meskipun secara kuantitatif jumlahnya cenderung

meningkat, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Page 106: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 97

Tabel 5.21Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai

Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2013

No Tahun APBD Kota DumaiAPBD Dinkes Kota

Dumai% APBD Dinkesterhadap APBD

Kota Dumai1. 2006 640.736.548.012 23.300.836.920 3,642. 2007 996.542.046.037 37.200.547.045 3,73

3. 2008 760.608.186.238 33.255.426.587 4,37

4. 2009 846.740.426.561 39.949.361.995 4,72

5. 2010 730.547.061.847,18 32.583.191.170 4,46

6. 2011 874.345.009.208,19 38.295.306.783 4,38

7. 2012 1.046.437.057.059 51.992.782.799,50 4,97

8. 2013 1.365.234.514.421 57.650.814.382,68 4,22

Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per Kapita per Tahun

Pada tahun 2013 alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per

tahun di Kota Dumai sebesar Rp 628.970,10, Bila dibandingkan dengan

pencapaian hasil tahun 2012 dimana alokasi anggaran kesehatan pemerintah

per kapita per tahun di Kota Dumai sebesar Rp 510.704,75, maka terlihat ada

peningkatan alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun

pada tahun 2013.

Page 107: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 98

BAB VIKESIMPULAN

Pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2013

menunjukan adanya kemajuan dan keberhasilan upaya-upaya di bidang

kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Dumai.

Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup Waktu

Lahir, menurunnya Angka Kesakitan atau morbiditas dan menurunnya Angka

Kematian Ibu Bersalin. Akan tetapi, terjadi sedikit peningkatan pada

pencapaian angka kematian atau mortalitas seperti Angka Kematian

Neonatal, Angka Kematian Bayi, dan Angka Kematian Balita. Meskipun terjadi

peningkatan, pencapaian angka tersebut masih di bawah target Kota Dumai

maupun Nasional.

Selain itu, sampai dengan tahun 2013 ada beberapa

prestasi/penghargaan yang telah di terima Kota Dumai pada bidang

kesehatan baik tingkat nasional maupun tingkat propinsi, seperti terlihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 6.22 Daftar Nama Penghargaan Pada Bidang Kesehatan YangDiterima Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2013

No Tahun Nama Penghargaan Tingkat1 2006 Tenaga kesehatan teladan puskesmas (kesling)

tingkat nasionalNasional

2 2007 Juara harapan kedua cerdas cermat posyandujambore kader tingkat propinsi Riau (posyanduNuri)

Propinsi

3 2007 Juara harapan kedua penimbangan danpengisian KMS Jambore kader tingkat PropinsiRiau (Posyandu Nuri)

Propinsi

4 2007 Juara harapan kedua penyuluhan kesehatanjambore kader tingkat Propinsi Riau ( PosyanduNuri)

Propinsi

5 2008 Tenaga kesehatan teladan (dokter) tingkatnasional (Kepala Puskesmas Dumai Timur)

Nasional

6 2008 Puskesmas berprestasi II Propinsi Riau Propinsi7 2008 Manggala Karya Bakti Husada (kelurahan siaga

32 kelurahan se Kota Dumai)Nasional

8 2008 Perilaku Hidup Bersih Sehat (Kelurahan LubukGaung Kecamatan Sungai Sembilan)

Nasional

9 2008 Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)terbaik I tingkat Propinsi Riau (Kelurahan JayaMukti, Kecamatan Dumai Timur)

Propinsi

Page 108: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 99

10 2009 Bincang – bintang bersama Bu Menkes (B4M)dalam program P4K

Nasional

11 2009 Posyandu terbaik I tingkat propinsi (PosyanduPerkutut)

Propinsi

12 2009 Juara III Tenaga Kesehatan PuskesmasTeladan (tenaga gizi) tingkat Propinsi Riau

Propinsi

13 2010 Juara I Lomba Cerdas Cermat Kader TkPropinsi di adakan PKK

Propinsi

14 2010 Juara II Paramedis Teladan (Bidan Teladan) TkPropinsi (bidan PTT Poskeskel Bagan Besar)

Propinsi

15 2011 Juara Tenaga Paramedis Teladan I Tk Propinsi(Bidan PTT Poskeskel Guntung)

Propinsi

16 2011 Juara Tenaga Gizi Teladan I Tk Propinsi Propinsi17 2012 Juara Tenaga Kesmas Teladan II Tk Propinsi Propinsi18 2012 Juara Tenaga Medis Teladan III Tk Propinsi Propinsi19 2012 Penghargaan atas keberhasilan dalam

penemuan dan pengobatan TB Paru denganstrategi DOTS

Propinsi

20 2013 Juara 1 Posyandu Teladan Kembang Sepatu(Kelurahan Bagan Keladi) Tk. Propinsi

Propinsi

21 2013 Juara Tenaga Gizi Teladan II Tk. Propinsi Propinsi

Secara umum, pencapaian target-target untuk indikator Dumai Sehat

dan Standar Pelayanan Minimal cukup memuaskan. Namun demikian, ada

beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari hasil pencapaian program

sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut:

1. Meskipun kasus balita dengan gizi buruk sudah tidak ditemukan lagi di

Kota Dumai sejak tahun 2006, namun kasus balita dengan gizi kurang

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 0,19% pada tahun 2009

naik menjadi 0,31% pada tahun 2013. Hal ini perlu mendapat perhatian

serius dalam rangka percepatan pencapaian Millenium Development Goals

(MDG’s) terutama tujuan pertama yakni memberantas kemiskinan dan

kelaparan yang salah satu indikator kinerjanya adalah menurunnya

persentase balita dengan gizi kurang. Meningkatnya kasus balita dengan

gizi kurang ini karena dari hasil pelacakan kasus banyak ditemukan kasus

gizi kurang pada balita dari penduduk pendatang ilegal yang berasal dari

luar Kota Dumai. Pada umumnya warga pendatang ini jarang mau

memeriksakan kesehatan balitanya baik ke posyandu maupun ke

puskesmas dan jaringannya. Apabila hal tersebut di atas tidak diwaspadai,

maka mungkin saja pencapaian MDG’s tidak tercapai pada tahun 2015.

Page 109: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 100

Untuk itu perlu penanganan serius dari Pemerintah Kota Dumai dan lintas

sektor terkait dalam menangani kasus warga pendatang ilegal tersebut.

2. Pada tahun 2013 pencapaian Angka Kematian Neonatal, Angka Kematian

Bayi, dan Angka Kematian Balita mengalami sedikit peningkatan. Hal ini

perlu mendapat perhatian serius dalam rangka percepatan pencapaian

Millenium Development Goals (MDG’s) terutama tujuan keempat yakni

menurunkan angka kematian anak yang salah satu indikator kinerjanya

adalah menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup.

Penyebab utama kematian neonatal sangat erat kaitannya dengan

permasalahan selama masa kehamilan, pada saat persalinan, serta

perawatan bayi baru lahir terutama pada usia satu bulan pertama

kehidupan. Untuk itu perlu kerja keras dalam upaya menurunkan angka

kematian neonatal (bayi berusia kurang dari 28 hari) tersebut di atas

dengan lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi

baru lahir.

3. Penyakit-penyakit tidak menular (PTM) mulai mendominasi pola penyakit

rawat jalan terbesar baik di Rumah Sakit maupun puskesmas seperti

penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Gastritis, kecelakaan dan ruda

paksa serta Rematoid Artritis. Untuk itu pada tahun mendatang program

penyakit tidak menular perlu mendapat perhatian sehingga jumlah kasus

PTM tidak semakin meningkat jumlahnya setiap tahun. Salah satunya

adalah melalui kegiatan promosi kesehatan mengenai penyakit tidak

menular kepada masyarakat.

Page 110: Dinas Kesehatan Kota Dumai - depkes.go.id · KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013” ini dapat diterbitkan. Buku

________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai

Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2013_________________ 101

BAB VII

P E N U T U P

Pembangunan Kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat

yang akan meningkat secara terus-menerus, sesuai dengan

perkembangan pembangunan secara nasional. Untuk itu upaya-upaya di

bidang kesehatan akan terus ditingkatkan.

Buku Profil Kesehatan merupakan dokumen hasil kegiatan

pembangunan kesehatan akan terus disusun secara berkala untuk

memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang upaya-

upaya yang dijalankan dan seberapa jauh perubahan dan perbaikan

keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Penyajian dan analisa

data secara rinci dapat dilihat dari laporan hasil kegiatan masing-masing

program. Mudah-mudahan profil ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang membutuhkan informasi kesehatan.