perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id profil …/profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika...

105
i PROFIL KESALAHAN SISWA SMA DALAM PENGERJAAN SOAL PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Skripsi Oleh: Sufi Ani Rufaida K2308054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: doanthu

Post on 01-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

i

PROFIL KESALAHAN SISWA SMA DALAM PENGERJAAN SOAL

PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS

Skripsi

Oleh:

Sufi Ani Rufaida

K2308054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

iii

PROFIL KESALAHAN SISWA SMA DALAM PENGERJAAN SOAL

PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS

Oleh:

Sufi Ani Rufaida

K2308054

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

vi

ABSTRAK

Sufi Ani Rufaida. PROFIL KESALAHAN SISWA SMA DALAM PENGERJAAN SOAL PADA MATERI MOMENTUM DAN IMPULS. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal-soal Momentum dan Impuls, (2) faktor-faktor

yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal

Momentum dan Impuls.

Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan pada

siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta. Sampel penelitian yang dipilih

sebanyak 10 siswa dari 25 siswa kelas XI IPA 1, dengan teknik sampel bertujuan.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dan

wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi data, yaitu

membandingkan antara data hasil observasi guru dan siswa, data hasil ulangan

harian siswa, dan data hasil wawancara dengan beberapa siswa. Analisis data

dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan: (1)

Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi

pokok Momentum dan Impuls adalah kesalahan strategi (36%), kesalahan

terjemahan (84%), kesalahan konsep (68%), kesalahan hitung (60%), dan

kesalahan tanda (48%). Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls adalah: (a)

Penyebab kesalahan strategi: siswa kurang teliti, dan belum dapat membedakan

penggunaan simbol-simbol Fisika. (b) Penyebab kesalahan terjemahan: siswa

kekurangan waktu, kurang teliti, lupa, bingung dengan simbol Fisika dan bahkan

tidak tahu. (c) Penyebab kesalahan konsep: siswa belum memahami dan bahkan

tidak tahu konsep-konsep yang terkandung dalam materi Momentum dan Impuls,

akibat kurang belajar. (d) Penyebab kesalahan hitung: siswa kurang teliti, bingung

dan tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, karena kekurangan waktu, bahkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

vii

beberapa siswa tidak dapat melakukan operasi perhitungan dengan baik. (e)

Penyebab kesalahan tanda: siswa lupa dan tidak teliti. (3) Cara mengatasi

terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada materi pokok

Momentum dan Impuls adalah: (a) Bagi guru diharapkan menggunakan media

pembelajaran yang tepat pada proses belajar mengajar, untuk meningkatkan

perhatian siswa pada materi, dan sebagai lahan memotivasi siswa dalam belajar

Fisika. (b) Bagi guru diharapkan menekankan konsep-konsep dasar yang harus

dikuasai siswa pada materi pokok Momentum dan Impuls, di antaranya mengenai

Hukum II Newton, Hukum III Newton, Hukum Kekekalan Momentum dan

Hukum Kekekalan Energi Mekanik. (c) Bagi guru, diharapkan lebih teliti dalam

mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, baik pada

bagian diketahui, ditanyakan, dan proses pengerjaannya. (d) Bagi guru diharapkan

lebih menekankan pentingnya mengerjakan banyak latihan soal dan

memperhatikan penggunaan satuan dengan benar kepada siswa. (e) Bagi guru

diharapkan memberikan latihan soal secara berulang, dengan tipe soal yang

hampir sama, sehingga siswa benar-benar menguasai konsep yang terkandung

dalam soal. (f) Bagi guru Fisika diharapkan bekerjasama dengan guru

Matematika, untuk menekankan dasar matematis, misalnya mengenai perkalian,

pembagian dan melakukan pindah ruas. (g) Bagi siswa diharapkan meningkatkan

konsentrasi belajar dan aktif dalam kegiatan pembelajaran. (h) Bagi siswa

diharapkan memahami konsep-konsep yang ada dan konsisten dalam penggunaan

simbol-simbol Fisika. (i) Bagi siswa diharapkan lebih giat mengerjakan soal-soal,

dan tidak segan untuk bertanya kepada guru jika tidak bisa.

Kata kunci: analisis, kesalahan, soal, Momentum dan Impuls, SMA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

viii

ABSTRACT

Sufi Ani Rufaida. PROFILE OF HIGH SCHOOL STUDENTS’ ERROR IN SOLVING PROBLEMS ON MOMENTUM AND IMPLULSE. Thesis, Teacher Training and Eucation Faculty, Sebelas Maret University Surakarta. July 2012

This research aimed to know: (1) types of error made by students in

solving problems on Momentum and Impulse, (2) factors causing the errors made

by the students in solving problems on Momentum and Impulse.

The study used descriptive-qualitative method performed on XI IPA 1

students of SMA Negeri 8 Surakarta. The selected sample were 10 out of 25

students of XI IPA 1 by an aimed sampling technique.

Data were collected through observation and interview. Data validation

was done by triangulation data, comparing the observation data from teachers and

students, data of students’ tests result, and data from interviews with several

students. Data analysis was performed through the data reduction, data

presentation, and conclusions.

Based on the data analysis and discussions, concluded that: (1) Types of

error made by students in solving the problems on the subject of Momentum and

Impulse are strategy error (36%), translation error (84%), misconception (68%),

calculation error (60%), and sign error (48%). (2) The causes of the error done by

the students in solving problems on the subject of Momentum and Impulse are: (a)

the strategy error: students were less scrupulous and had not been able to

distinguish the use of Physics symbols, (b) the translation error: students had lack

of time, were less scrupulous, forgetfulness, confused with Physics symbols, and

did not even know, (c) the misconception: students did not understand and did not

even know the concepts of Momentum and Impulse due to lack of learning, (d)

the calculation error: students were less scrupulous, confused, and in a hurry in the

work on the problems, because of lack of time, even some students could not

perform arithmetic operations well, (e) the sign error: students forgot and were not

conscientious. (3) How to overcome the errors made by the students in solving

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

ix

problems on the subject of Momentum and Impulse are: (a) teachers are expected

to use appropriate instructional media in teaching and learning process to enhance

the students' attention on the subject, and to motivate students to learn Physics, (b)

teachers are expected to emphasize basic concepts that must be mastered by the

students on the subject of Momentum and Impulse, namely the Newton’s Second

Law, Newton's Third Law, the Law of Conservation of Momentum and the Law

of Conservation of Mechanical Energy, (c) teachers are expected to be more

careful in correcting students' solutions to the problems, either in the part of given,

asked, and the process of answering problems, (d) teachers are expected to further

emphasize the importance of doing a lot of exercises in solving problems and pay

attention to the students in the use of unit correctly, (e) teachers are expected to

provide exercises repeatedly, with a similar types of problem, so that students can

master the concepts on the subject, (f) Physics teachers are expected to cooperate

with Mathematics teachers to emphasize the mathematical basis, such as the

multiplication, division, and segment displacement, (g) students are expected to

increase the concentration and be active in the learning activities, (h) students

should understand the concepts and are consistent in the use of Physics symbols,

(i) student should work harder on solving problems, and do not hesitate to ask the

teacher if needed.

Keywords: analysis, error, problem, Momentum and Impluse, senior high school

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

x

MOTTO

“Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q. S. Al Insyirah: 5)

“Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya

jalan ke surga”. (HR. Muslim)

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q. S. Al Mujaadillah: 11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku: Ibu Siti Muhlisoh, S. Ag., & Bapak

Drs. H. Wazim Indar Wasid, yang selalu memberikan

kasih sayang, semangat, dukungan materiil dan

nonmateriil, serta lantunan doa tiada henti.

2. Saudaraku tersayang: Mas Muhammad Za’airul Haq, S.

Ag., De’ Muhammad Marwan Masruri, dan Mb’ Sekar

Dina Fatimah, S. S.

3. Mas Ade Yuniar Irawan, S.T, terima kasih untuk

semangat dan do’anya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamiin, puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah

SWT, karena atas segala nikmatNya yang tidak terhingga, penulis dapat

menyelesaikan Skripsi, dengan judul “PROFIL KESALAHAN SISWA SMA

DALAM PENGERJAAN SOAL PADA MATERI MOMENTUM DAN

IMPULS”. Shalawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada suri tauladan

dan pemberi syafaat kelak, Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Atas bantuan, saran, dan semangat, penulis menyampaikan rasa terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pendidikan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Rini Budiharti, M. Pd., Selaku Pembimbing I, yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi.

5. Ahmad Fauzi, S. Pd., M. Pd., Selaku Pembimbing II, yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan Skripsi.

6. Kepala SMA Negeri 8 Surakarta, yang telah memberikan kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Drs. Ir. Fl. Wiku Dewanto, M.M., Selaku guru mata pelajaran Fisika SMA

Negeri 8 Surakarta, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam

penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xiii

8. Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta, yang telah berpartisipasi

dalam pelaksanaan penelitian.

9. Keluarga Majlis Ta’lim Raudhatut Thalibin: Pak Nur, Bu Umi, Mufidah,

Aulia, Yuma, Yasin, Aufa, Mb’ Mega, Mas Kusnadi, Ifah, Habibi, dan Mas

Awang.

10. Sahabat-sahabatku Fisika: Mb’ Arum, Desti, Emi, Atna, Isnaini, Winda, Mas

Rahmat, Tami, Chirana, Yulian, Disa, Ratih A. A., Rio, Fia, Mas Jeihan,

Mufid, Sony, Toni, Huda, Tri, Rani, Utik, Susana, Wahyu, Maya, Ninda,

Shinta, dan Fitria Ayu.

11. Teman-teman Fisika 2008 (B), Sindikat, Grafitasi, dan LPM Motivasi.

12. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan Skripsi yang tidak

mungkin disebutkan satu per satu.

Tidak lupa penulis sampaikan maaf, jika ada kesalahan dan kekurangan

dalam penyusunan Skripsi. Kritik dan saran penulis harapkan sebagai perbaikan di

masa mendatang. Akhirnya, semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca sekalian.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4

D. Rumusan Masalah .................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 27

C. Kerangka Pemikiran ............................................................... 28

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30

C. Subjek Penelitian.................................................................... 31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xv

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................. 32

E. Validitas Data ........................................................................ 34

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ........................................................................ 36

B. Analisis Data .......................................................................... 40

C. Pembahasan ........................................................................... 81

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 85

B. Implikasi ................................................................................ 87

C. Saran ...................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89

LAMPIRAN ................................................................................................. 92

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Gaya dengan Waktu ....................................... 18

Gambar 2.2 Benda A dan B Sebelum Tumbukan .......................................... 19

Gambar 2.3 Benda A dan B Saat Tumbukan ................................................. 19

Gambar 2.4 Benda A dan B Sesudah Tumbukan ........................................... 19

Gambar 2.5 Analisis Tumbukan Lenting Sebagian ........................................ 22

Gambar 2.5 Ayunan Balistik ......................................................................... 24

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran ........................................................ 29

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Penelitian ....................................................................... 92

Lampiran 2 Tabel Jenis dan Indikator Kesalahan Siswa ................................ 93

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 94

Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Ulangan ............................................................... 105

Lampiran 5 Pedoman Observasi .................................................................... 106

Lampiran 6 Pedoman Wawancara ................................................................. 108

Lampiran 7 Dokumentasi Observasi .............................................................. 109

Lampiran 8 Hasil Observasi .......................................................................... 111

Lampiran 9 Soal dan Kunci Jawaban PR dan Ulangan Harian ....................... 115

Lampiran 10 Deskripsi Kesalahan Siswa ....................................................... 122

Lampiran 11 Daftar Kesalahan Siswa............................................................ 144

Lampiran 12 Prosentase Kesalahan Siswa ..................................................... 153

Lampiran 13 Deskripsi Kesalahan 10 Subjek Terpilih ................................... 155

Lampiran 14 Transkrip Wawancara dengan Siswa ........................................ 164

Lampiran 15 Lembar Jawab Siswa ................................................................ 196

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fisika adalah salah satu disiplin ilmu yang erat kaitannya dengan dunia

teknologi dan pembangunan. Maharta (2010: 2) menyatakan bahwa: “Fisika juga

menjadi ilmu fundamental dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Majunya suatu negara juga tidak lepas dari pandainya ilmuan-ilmuan dalam meracik

teori Fisika menjadi alat-alat berteknologi canggih yang bermanfaat bagi masyarakat.

Jika ingin berperan aktif dalam pengembangan teknologi, maka tidak ada pilihan

kecuali memperkuat ilmu dasar, salah satu di antaranya Fisika. Bangku sekolah

secara langsung menjadi pijakan awal bagi calon-calon ilmuan untuk menjadi

pembangun bangsa selanjutnya. Selain turut menyumbang terciptanya teknologi baru,

menurut Sutrisno (2009: 15-16): “Melalui pembelajaran Fisika juga mampu

menumbuhkan nilai-nilai positif, di antaranya melatih berpikir logis dan analitis;

melatih ketelitian dan berpikir kritis; melatih sikap hati-hati, teratur dan jujur; dan

sebagainya”. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan

dampak bencana alam juga tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang

baik tentang Fisika.

Sejak lama siswa-siswi Indonesia telah belajar Fisika. Bahkan sejak usia

sangat dini, Fisika telah pula diajarkan, melalui pelajaran IPA. Tentu saja hal tersebut

berlangsung paling tidak dalam koridor kurikulum pendidikan di Indonesia. Sutrisno

(2009: 14) menyatakan: “Meskipun kurikulum di Indonesia mengalami perubahan-

perubahan, tetapi esensi pelajaran Fisika tetap bertahan”. Pelajaran Fisika diperlukan

bukan saja bagi siswa Indonesia, melainkan juga bagi begitu banyak siswa di seluruh

dunia, baik di negara maju maupun di negara berkembang.

Pada tingkat SMA/ MA, Fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai

mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain

memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran Fisika

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

2

dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang

berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua,

mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan

yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran Fisika dilaksanakan secara

inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap

ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.

(Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006)

Namun kenyataannya, sering dijumpai siswa SMA mengeluh kesulitan

belajar Fisika sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal-

soal. Dalam makalah seminar yang disampaikan Hamidah (2006, 3), diungkapkan

bahwa:

kebanyakan dari siswa/ mahasiswa menganggap bahwa Fisika adalah suatu

ilmu yang sulit dimengerti dan memerlukan banyak energi dan waktu untuk

memahaminya. Mereka merasa lebih baik menghindari Fisika daripada

menemui kesulitan jika belajar Fisika. Kalau mereka terpaksa belajar Fisika,

sesungguhnya kebanyakan dari mereka hanya sekedar mengikuti untuk

memenuhi kewajiban pelajaran di sekolah, bukan berusaha untuk

memahaminya.

Penyebab kesulitan belajar Fisika antara lain adanya perbedaan dalam

penyajian pelajaran Fisika dalam waktu yang sama, seperti praktikum, rumus dan

perhitungan, grafik dan konsep, seperti dinyatakan oleh Funda Ornek (2008: 30),

sebagai berikut:

para siswa memandang bahwa mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan

pembelajaran mereka terhadap mata pelajaran tersebut. Banyak siswa berpikir

dan mengatakan, “Fisika sulit.” Selanjutnya, diselidiki tentang pandangan siswa

sekolah menengah dan guru Fisika mengenai Fisika. Ditemukan bahwa para

siswa menemui kesulitan Fisika karena penyajian Fisika berbeda-beda, seperti

eksperimen, perumusan dan kalkulasi, grafik, dan penjelasan konseptual pada

waktu yang sama. Lebih dari itu, siswa harus membuat perubahan bentuk di

antaranya. Contohnya, siswa harus dapat mengubah dari bentuk penyajian

grafik ke penyajian matematis, eksperimen, rumusan dan kalkulasi, grafik, dan

penjelasan konseptual pada waktu yang sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

3

Para peneliti bidang pendidikan Fisika di Indonesia menyebutkan beragam

alasan mengenai kurangnya pemahaman Fisika siswa. Banyak pihak mengatakan

bahwa penyebab kurangnya pemahaman Fisika siswa adalah guru yang tidak

qualified, fasilitas praktikum yang kurang memadai, jumlah mata pelajaran yang

banyak, silabus yang terlalu padat, dan kecilnya gaji guru. Selain itu, oleh Maharta

(2010: 2) disebutkan bahwa: “Kondisi buku pelajaran dan pola pembinaan calon guru

yang ada sekarang ini menjadi salah satu penyebabnya, serta kemampuan dan cara

mengajar guru ditengarai sebagai penyebab lemahnya pemahaman Fisika siswa”.

Materi pokok Momentum dan Impuls adalah salah satu materi Fisika yang

diajarkan di SMA. Dalam mempelajari materi ini, siswa juga kerap melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi. Pemahaman

menyeluruh mengenai konsep-konsep yang ada, harus dikuasai siswa untuk dapat

menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls dengan tepat.

Konsep dalam Fisika sebagian besar telah mempunyai arti yang jelas karena

merupakan kesepakatan para Fisikawan, tetapi tafsiran konsep Fisika tersebut bisa

berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya.

Dalam pengerjaan soal, siswa satu dengan siswa lain dimungkinkan akan

melakukan kesalahan yang tidak sama. Namun, hal itu dapat ditelaah secara

keseluruhan sehingga kesalahan yang umumnya terjadi pada siswa dapat diatasi dan

tidak terulang pada pembelajaran selanjutnya. Dari kesalahan-kesalahan pengerjaan

soal, maka dapat disimpulkan sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang

dipelajari. Kesalahan yang ada selanjutnya dikaji dan diteliti sehingga akan

teridentifikasi sumber kesalahan siswa, untuk dicarikan strategi pemecahannya. Jika

tidak ditelaah kesalahan yang dilakukan sebelumnya, maka akan sulit untuk

memperbaiki sehingga analisis terhadap kesalahan siswa dalam mengerjakan soal

menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengungkap profil

jenis-jenis kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa SMA kelas XI

dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

4

Profil adalah pandangan dari samping (tentang wajah orang), lukisan (gambar)

orang dari samping, sketsa biografis, penampang (tanah, gunung, dan

sebagainya), grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.

(www.kamusbahasaindonesia.org)

Dari hasil analisis yang diperoleh, diharapkan dapat diungkap profil kesalahan-

kesalahan siswa dalam pengerjaan soal-soal Fisika, sehingga meningkatkan hasil

belajar Fisika, terutama pada materi pokok Momentum dan Impuls.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Siswa menganggap bahwa Fisika adalah suatu ilmu yang sulit dimengerti dan

memerlukan banyak energi dan waktu untuk memahaminya.

2. Sering dijumpai siswa SMA mengeluh kesulitan belajar Fisika sehingga sering

terjadi kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal-soal.

3. Siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal Fisika.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan dapat mencapai sasaran, peneliti

membatasi permasalahan penelitian ini pada:

1. Profil kesalahan dilakukan pada materi pokok Momentum dan Impuls.

2. Penelitian difokuskan pada kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam

menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls, yaitu

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung

dan kesalahan tanda.

3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 8 Surakarta

pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka perumusan

masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Apa jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada

materi pokok Momentum dan Impuls?

2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls?

3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-

soal pada materi pokok Momentum dan Impuls?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan

soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian yang akan dicapai, maka hasil penelitian

diharapkan bermanfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi kepada guru khususnya, mengenai kesalahan yang

dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

6

2. Memberikan informasi kepada guru khususnya, mengenai faktor-faktor yang

menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal pada

materi pokok Momentum dan Impuls.

3. Menjadi bahan pertimbangan atau referensi pada penelitian sejenis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Banyak ahli mengungkapkan tentang pengertian belajar. Slameto (2003:

2) menyatakan: “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Menurut Winkel (1996: 53): “Belajar adalah suatu aktivitas mental/

psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan

berbekas”. Sedangkan Wittig dalam Muhhibin Syah (2006: 90) mengungkapkan

bahwa: “Belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala

macam/ keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”.

Belajar meliputi tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penguasaan,

kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacam-

macam keterampilan, dan cita-cita. Belajar mengandung pengertian

terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, misalnya pemuasan

kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. (Oemar Hamalik,

1992: 45)

Bertolak dari definisi para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik yang

disebabkan oleh pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan.

b. Tujuan Belajar

Pencapaian tujuan belajar maka berarti akan menghasilkan hasil belajar

yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga hasil belajar ini

merupakan tiga hal yang secara perencanaan terpisah tetapi setelah proses

internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian utuh dalam diri siswa.

7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

8

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif, menurut Taksonomi Bloom dalam Ella Yulaelawati

(2004: 59-61) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:

a) Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah

dipelajari sebelumnya. Contoh: meniru, menyebutkan, menghafal,

mengulang, dan sebagainya.

b) Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami

materi/ bahan. Contoh: menjelaskan, mengemukakan, menerangkan,

menguraikan dan sebagainya.

c) Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi konkret, nyata, atau baru.

Contoh: menerapkan, menggunakan, memilih, menentukan, menulis,

menafsirkan dan sebagainya.

d) Analisis merupakan kemampuan untuk menggunakan materi ke dalam

bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih terstruktur dan

mudah dimengerti. Contoh: membedakan, membandingkan,

menganalisis, mengkritik, dan sebagainya.

e) Sintesis merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian

menjadi suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh. Contoh:

menyiapakan, menyusun, mengoleksi, mengkonstruksi, menciptakan,

merancang, dan sebagainya.

f) Penilaian merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji

nilai suatu materi (pernyataan, novel, puisi, laporan penelitian) untuk

tujuan tertentu. Contoh: menghargai, menyanggah, menilai, menguji,

mendukung dan sebagainya.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif menurut Taksonomi Krathwohl dalam Ella Yulaelawat

(2004: 61-63), terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut:

a) Penerimaan merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai

keinginan untuk bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala.

Contoh: menunjukkan penerimaan dengan mengiyakan, mendengarkan,

dan menanggapi sesuatu.

b) Penanggapan merupakan kemampuan memberikan tanggapan atau

respon terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala tertentu. Contoh:

mematuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, mengomentari, menyambut,

dan sebagainya.

c) Perhitungan atau penilaian merupakan kemampuan memberi penilaian

atau perhitungan terhadap gagasan, bahan, benda, atau gejala. Contoh:

menyerahkan, melepaskan sesuatu, menyumbang, mendukung,

mendebat, dan sebagainya.

d) Pengaturan atau pengelolaan merupakan kemampuan mengatur atau

mengelola yang berhubungan dengan tindakan penilaian dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

9

perhitungan yang telah dimiliki. Contoh: mendiskusikan, menteorikan,

merumuskan, membangun opini, menyeimbangkan, dan sebagainya.

e) Bermuatan nilai meupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku

seseorang yang secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat

nilai-nilai yang dihayatinya secara mendalam. Contoh: memperbaiki,

membutuhkan, mencegah, berani menolak, mengelola, dan mencari

penyelesaian dari suatu masalah.

3) Ranah Psikomotorik

Menurut Anita Harrow dalam Ella Yulaelawati (2004: 63-64), ranah

psikomotorik terdiri dari lima perilaku sebagai berikut:

a) Gerakan refleks merupakan tindakan yang ditunjukkan tanpa belajar

dalam menanggapi stimulus. Contoh: merentngkan, memperluas,

melenturkan, dan sebagainya.

b) Gerakan dasar merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk

berdasarkan campuran gerakan refleks dan gerakan yang lebih

kompleks. Contoh: berlari, berjalan, mendorong, menggenggam,

menggunakan, dan sebagainya.

c) Gerapan tanggap merupakan penafsiran terhadap segala rangsang yang

membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Contoh: waspada, kecermatan melihat, mendengar dan bergerak, atau

ketajaman dalam melihat perbedaan, dan sebagainya.

d) Kegiatan fisik merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot,

kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan

suara. Contoh: pengerahan otot, gerakan sendi yang cepat, dan

sebagainya.

e) Komunikasi tidak berwacana merupakan komunikasi melalui gerakan

tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dari ekspresi mimik muka sampai

dengan gerakan koreografi yang rumit.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2003: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Faktor Intern

a) Faktor jasmaniah di antaranya kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologis di antaranya intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan di antaranya kelelahan jasmani dan rohani.

2) Faktor Ekstern

a) Faktor keluarga di antaranya cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

10

b) Faktor sekolah di antaranya metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat di antaranya kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

2. Pembelajaran Fisika

a. Hakikat Fisika

Fisika sebagai ilmu pengetahuan alam mempelajari bagaimana sifat-sifat

alam itu. Berbagai keteraturan yang terjadi pada berbagai zat di sekitar, biasanya

dipahami sebagai hal yang wajar karena setiap orang mengamati dan

mengalaminya setiap hari. Misalnya, sebelum terjadi hujan lebat, biasanya muncul

awan tebal sehingga cuaca menjadi mendung dan gelap. Jika dipelajari, akan

banyak dijumpai keteraturan di sekitar.

Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti alam, karena Fisika adalah

ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala,

kejadian-kejadian alam. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi

dari benda-benda di alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah

apa yang dialami oleh indera manusia, misalnya penglihatan menemukan

optika/ cahaya dan pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi. Fisika

adalah ilmu pengetahuan yang tujuannya mempelajari bagian-bagian dari

alam dan interaksi antara bagian tersebut.(www.elearning.gunadarma.ac.id)

Pengertian Fisika juga diungkapkan oleh Funda Ornek dalam Redish

(1994: 30), yang menyatakan bahwa: “Fisika merupakan disiplin ilmu yang

mengharuskan siswa untuk memahami dan menterjemahkan tabel, angka,

penyamaan, diagram, peta. Fisika memerlukan kemampuan untuk menggunakan

aljabar, ilmu ukur, dan mengubah dari yang khusus ke umum dan sebaliknya”.

Hal ini membuat belajar Fisika sulit untuk para siswa. Sedangkan menurut

Mundilarto yang dikutip oleh Ani Rusilowati (2006: 100), menyatakan bahwa:

“Mata pelajaran Fisika menuntut intelektualitas yang relatif tinggi”.

Keterampilan berpikir sangat diperlukan ketika mempelajari Fisika, di

samping keterampilan berhitung, memanipulasi dan observasi, serta

keterampilan merespon suatu masalah secara kritis. Sifat mata pelajaran

Fisika salah satunya adalah bersyarat, artinya setiap konsep baru ada

kalanya menuntut prasyarat pemahaman atas konsep sebelumnya. Oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

11

karena itu, jika terjadi kesulitan belajar pada salah satu pokok bahasan, akan

terbawa ke pokok bahasan berikutnya, atau jika terjadi miskonsepsi, akan

terbawa sampai jenjang pendidikan berikutnya. (Ani Rusilowati, 2006: 100)

Kemampuan menerapkan formula dengan tepat dan menyelesaikan

perhitungan sangat perlu diajarkan pada proses pembelajaran Fisika. Penyelesaian

soal Fisika yang baik adalah jika tidak ada kesalahan baik dalam angka maupun

satuan. Untuk mencapai tahap seperti ini, maka siswa perlu berlatih melakukan

perhitungan dengan ketelitian tinggi. Menurut Sutrisno (2009: 15-16),

mempelajari Fisika dapat menumbuhkan nilai-nilai positif, di antaranya:

1) Belajar fisika: usaha memahami alam.

2) Berlatih berpikir logis.

3) Menyelesaikan persoalan fisis: berlatih berpikir logis dan analitis.

4) Menyelesaikan soal fisika dengan perhitungan: melatih ketelitian dan

berpikir kritis.

5) Melakukan eksperimen: melatih sikap hati-hati, teratur dan jujur.

b. Tujuan Pelajaran Fisika

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,

mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai

berikut:

1) Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan

dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa.

2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan

dapat bekerjasama dengan orang lain.

3) Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan

merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara

lisan dan tertulis.

4) Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif

dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk

menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik

secara kualitatif maupun kuantitatif

5) Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal

untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

12

c. Pembelajaran Fisika SMA

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran

Fisika di SMA mengacu pada Permendiknas Nomor 41 tahun 2007, dimana

pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.

Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari,

menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai,

menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik mencari

informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan prinsip alam dan belajar dari aneka sumber, menggunakan

beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain,

memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, melibatkan peserta didik

secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan memfasilitasi peserta

didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Dalam kegiatan elaborasi, guru membiasakan peserta didik membaca

dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,

memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi

kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif, memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara

sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, memfasilitasi peserta didik membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

13

individual maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,

turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan, memfasilitasi peserta didik

melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri

peserta didik.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik, memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah

dilakukan, memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: berfungsi sebagai narasumber dan

fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; membantu

menyelesaikan masalah; memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi aktif.

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik

membuat rangkuman pelajaran; melakukan penilaian dan refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas balik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

d. Pemecahan Soal Fisika

Pada dasarnya, pemecahan soal Fisika merupakan penerapan konsep-

konsep Fisika yang diperoleh melalui proses belajar. Soal Fisika umumnya

merupakan tugas yang meminta siswa melakukan serentetan tindakan yang

membawanya dari kondisi awal menuju ke kondisi akhir yang diinginkan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

14

sehingga akan menghasilkan solusi atau penyelesaian soal.

Karakteristik soal Fisika yang dapat mempengaruhi tingkat kesulitannya

adalah konteks, petunjuk, informasi yang diberikan, kejelasan dari pertanyaan,

jumlah cara pemecahan yang dapat digunakan, dan beban ingatan. Dalam

memecahkan soal Fisika seringkali diperlukan perhitungan-perhitungan matematis

sebagai konsekuensi penggunaan rumus-rumus Fisika. Hal ini bagi sebagian besar

siswa akan menimbulkan kesulitan tersendiri.

Langkah-langkah pokok dalam pemecahan soal Fisika menurut

Mundilarto (2002: 10), sebagai berikut:

1) Analisis Soal

Tujuan analisis soal adalah untuk memahami soal secara keseluruhan

melalui identifikasi dan interpretasi informasi-informasi penting yang diberikan

serta jika diperlukan mengubahnya menjadi bentuk yang mempermudah langkah-

langkah penyelesaian. Untuk tujuan ini, siswa pertama kali harus membuat

spesifikasi soal secara jelas dengan jalan mengidentifikasi ciri-ciri penting soal

dan mendeskripsikan situasi soal dengan bantuan gambar, diagram, atau simbol-

simbol matematik serta membuat ringkasan tujuan-tujuan soal.

2) Penyusunan Konstruksi Penyelesaian

Strategi cukup efektif untuk menyusun konstruksi penyelesaian suatu

soal adalah membagi atau mengurai menjadi bagian-bagian soal yang lebih kecil

dan lebih sederhana yang disebut sub-sub soal. Proses penyelesaian seperti ini

dimungkinkan adanya penggunaan langkah-langkah yang berulang-ulang, yaitu

pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian yang memudahkan

proses, dan pelaksanaan penyelesaian berdasarkan alternatif yang dipilih. Kedua

langkah tersebut dapat diulang-ulang sampai diperoleh jawaban soal yang benar.

3) Pemeriksaan Solusi

Langkah ini sangat penting untuk memastikan apakah solusi yang

diperoleh benar dan memuaskan. Apabila ternyata ditemukan kekurangan ataupun

kesalahan dapat segera diperbaiki.

Analisis soal sangat mempengaruhi kelancaran penyelesaian suatu soal.

Dengan demikian, analisis soal merupakan langkah yang sangat penting, tetapi

sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu soal dalam

rangka mensarikan informasi-informasi yang ada dan menggambarkan situasi

soal. Ketika memulai langkah penyelesaian, seringkali kekurangan informasi yang

diperlukan. Apabila hal ini terjadi, siswa dapat menggunakan subsoal tertentu

untuk menemukan hubungan yang dapat memberikan informasi tersebut, atau jika

mempunyai hubungan yang berguna, tetapi mengandung besaran yang tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

15

diperlukan. Dalam hal ini, juga dapat menggunakan subsoal tertentu untuk

mengeliminasi besaran yang tidak diperlukan tersebut.

Di samping kemampuan-kemampuan tersebut, kemampuan siswa dalam

mengorganisasi pengetahuan Fisika yang secara hierarki terstruktur dengan baik,

juga mempengaruhi proses pemecahan soal. Pemecahan soal dapat dipandang

sebagai suatu proses penemuan kombinasi prinsip-prinsip Fisika yang telah

dipelajari sebelumnya dan dapat diterapkan untuk memperoleh solusi. Namun,

pemecahan soal bukan semata-mata penerapan prinsip-prinsip Fisika yang telah

dipelajari, tetapi merupakan proses mendapatkan hasil belajar yang baru.

Kesulitan-kesulitan yang banyak dihadapi siswa dalam pemecahan soal

tidak hanya bergantung pada tingkat kesulitan soal itu sendiri dan pengetahuan

Fisika yang dikuasainya, tetapi juga pada kemampuannya dalam pengambilan

keputusan untuk memilih serangkaian tindakan yang dapat mengarah kepada

tercapainya solusi.

e. Masalah Pelajaran Fisika

Gambaran secara umum masalah pelajaran Fisika di sekolah, salah

satunya diungkapkan oleh Williams yang dikutip oleh Soong (2009: 361): “Dalam

suatu survey tentang mengapa siswa sekunder di Inggris tidak tertarik belajar

Fisika. Dari hasil survey, ditemukan bahwa alasan utamanya, yaitu siswa merasa

Fisika adalah mata pelajaran yang sulit”. Herbert Druxes (1986: 27-30) juga

mengungkapkan beberapa masalah pelajaran Fisika di sekolah, sebagai berikut:

1) Fisika Tidak Disukai

Masih banyak dipertanyakan kegunaan hasil Fisika bagi manusia,

anggapan Fisika sebagai ilmu pengalaman terurai secara murni sehingga hasil dan

pernyataannya juga dianggap tidak mempunyai arti dalam gambaran dunia. Orang

beranggapan Fisika kurang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

orang tidak tertarik dan tidak suka untuk mempelajarinya, dan juga kebanyakan

pendapat bahwa Fisika itu sama dengan Matematika, karena kebanyakan soal-soal

diselesaikan dengan hitungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

16

2) Fisika Itu Berat

Adanya pengertian dan model yang hampir tidak ada hubungannya

dengan dunia yang dapat diindera dan diamati. Sebagai contoh, untuk

menjelaskan dalam menjelaskan gejala relativitas, orang berbicara tentang

perbagai partikel elementer, yang terdiri atas kuark dan gluon, dimana bahan ini

termasuk ke dalam “keluarga-keluarga” tertentu dan mempunyai sifat-sifat yang

“khas” dan membuatnya abstrak, tidak tampak. Fisika dianggap sebagai pelajaran

yang sangat kompleks dan di dalamnya terdapat banyak terdapat simbol.

3) Pelajaran Fisika Tidak Aktual

Dalam surat kabar misalnya, terdapat berita tentang laser dan

mikroprosesor. Hal tersebut berkaitan dengan ilmu Fisika, tetapi pembelajaran

Fisika di sekolah tidak mengaktualkan peristiwa-peristiwa Fisika yang sedang

terjadi.

4) Pelajaran Fisika Itu Eksperimental

Pelajaran Fisika itu eksperimental, yaitu pelajaran Fisika oleh guru harus

dibarengi dengan percobaan di depan kelas dan di laboratorium oleh siswa, dalam

proses memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Dengan

demikian, terdapat pemberatan cukup besar bagi pengajar/ guru. Pelajaran Fisika

memerlukan percobaan/ eksperimen. Hal ini tentu merepotkan guru dan menyita

waktu. Apalagi jika di sekolah tidak mempunyai laboratorium atau alat untuk

percobaan, maka guru akan semakin repot dalam mengajar.

Berbagai hal yang dikemukakan di atas berpengaruh dalam pembelajaran

Fisika di sekolah, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini juga

membuat siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal Fisika.

f. Kesalahan Belajar Fisika

Berbagai bentuk kesalahan dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-

soal, khususnya soal-soal Fisika. Kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi,

apalagi pada siswa yang sedang belajar. Namun, hendaknya kesalahan-kesalahan

yang muncul dapat diminimalisasikan. Menurut Lerner yang dikutip oleh

Mulyono Abdurahman (2003: 262) mengemukakan bahwa ada beberapa

kekeliruan umum yang dilakukan anak yaitu: “Kurang pemahaman tentang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

17

simbol, nilai tempat, perhitungan, penggunaan proses yang keliru, dan tulisan

yang tidak dapat dibaca”.

Menurut Arti Sriati (1994: 8) dalam penelitian yang dilakukannya,

menyatakan bahwa 14 jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal matematika, di antaranya:

1) Kesalahan strategi terjadi jika siswa memilih jalan yang tidak tepat yang

mengarahkan ke jalan buntu. Misalnya, menentukan akar-akar (x+p)2

=

q2 dengan menjabarkan ruas kiri.

2) Kesalahan terjemahan merupakan kesalahan mengubah informasi ke

ungkapan matematika.

3) Kesalahan konsep merupakan kesalahan dalam memahami gagasan

abstrak. Misalnya, siswa menganggap perbandingan sudut segitiga sama

dengan perbandingan sisi.

4) Kesalahan tanda terjadi pada penentuan nilai fungsi yang merupakan

prasyarat belajar persamaan dan fungsi kuadrat.

5) Kesalahan hitung merupakan kesalahan dalam menghitung, seperti

menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi.

3. Momentum dan Impuls

a. Momentum

Momentum sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa

partikel dan kecepatannya:

vmp

(2.1)

dengan,

p

= momentum partikel (kgm/ s)

m = massa partikel (kg)

v

= kecepatan partikel (m/ s)

Momentum adalah besaran vektor yang arahnya sama dengan arah

kecepatannya.

dt

vda

vmdt

d

dt

vdmF

dt

pdF

(2.2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

18

Hukum II Newton di atas menghubungkan momentum linier partikel dengan

resultan gaya yang bekerja pada partikel.

b. Impuls

Berdasarkan Hukum II Newton:

dt

pdF

dtFpd

(2.3)

Untuk momentum partikel yang berubah dari 1p

pada waktu t1 menjadi

2p

pada waktu t2, diberi bentuk persamaan sebagai berikut:

2

1

t

t

12 dtFpppΔ

(2.4)

Ruas kanan persamaan (2.4) disebut impuls dari gaya F

, yang bekerja pada

partikel dalam selang waktu 12 ttΔt . Impuls ( I

) merupakan besaran vektor

yang dinyatakan sebagai berikut:

2

1

t

t

dtFI

(2.5)

Untuk kasus khusus yaitu jika F

konstan, maka penyelesaian persamaan

di atas menjadi:

ΔFI

t (2.6)

ΔFpΔ

t

Δt

pΔF

Besarnya impuls juga dapat dihitung dari luas daerah di bawah grafik

hubungan antara gaya dengan waktu, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Gaya dengan Waktu

O

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

19

c. Hubungan Impuls dan Momentum

Impuls sama dengan perubahan momentun, atau impuls dari gaya yang

bekerja pada sebuah partikel sama dengan perubahan momentum partikel oleh

gaya tersebut.

pΔI

(2.7)

d. Hukum Kekekalan Momentum

Gambar 2.2 Benda A dan B Sebelum Tumbukan

Gambar 2.3 Benda A dan B Saat Tumbukan

Gambar 2.4 Benda A dan B Sesudah Tumbukan

Pada Gambar 2.2, dua benda A dan B yang masing-masing massanya mA

dan mB, bergerak lurus segaris masing-masing dengan kecepatan vA dan vB,

kemudian bertumbukan. Pada saat bertumbukan (Gambar 2.3), tidak ada gaya luar

yang bekerja, yang bekerja hanya gaya FBA pada benda A yang dilakukan oleh

benda B dan gaya FAB pada benda B yang dilakukan benda A. Kedua gaya

tersebut merupakan pasangan aksi-reaksi, sesuai Hukum III Newton.

reaksiaksi FF

(2.8)

'

Av

'

Bv

ABF

BAF

Bv

Av

A B

A B

A B

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

20

AB

BAAB

BAAB

pΔpΔ

ΔtFΔtF

FF

0pΔpΔ AB

(2.9)

Karena total momentum sistem BAS ppp

, maka dari persamaan di

atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan momentum sistem pada peristiwa

tumbukan adalah nol.

BAS ppp

= konstan (2.10)

Persamaan (2.10) menunjukkan bahwa momentun total sistem adalah

konstan atau kekal, yang dikenal sebagai hukum kekekalan momentum, atau

jumlah momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum sesudah

tumbukan. Hukum kekekalan momentum tidak hanya berlaku pada peristiwa

tumbukan saja, tetapi berlaku secara umum untuk interaksi antara dua benda.

e. Tumbukan

Untuk sistem dua benda yang bertumbukan, momentum linier sistem

adalah tetap asalkan pada sistem tidak bekerja gaya luar. Namun, energi kinetik

sistem dapat berkurang karena sebagian energi kinetik diubah ke bentuk energi

kalor dan energi bunyi pada saat terjadi tumbukan, sehingga Hukum kekekalan

energi kinetik tidak berlaku. Peristiwa tumbukan akan terjadi jika sebuah benda

yang bergerak mengenai benda lain yang diam atau bergerak. Misalnya, tumbukan

antara koin-koin karambol, tumbukan antara bola dengan lantai, tumbukan antara

motor dengan sepeda, dan sebagainya.

Bahasan ini dibatasi pada tumbukan sentral lurus, yaitu tumbukan antar

dua benda yang arah geraknya berimpit dengan garis penghubung titik berat kedua

benda, sehingga arah kecepatan benda-benda yang bertumbukan berimpit dengan

garis penghubung tersebut. Tumbukan sentral lurus dibagi menjadi tiga macam,

yaitu tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan

tidak lenting sama sekali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

21

1) Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan antara dua benda yang

jumlah energi kinetiknya tetap, sehingga berlaku ketentuan sebagai berikut:

a) Hukum Kekekalan Momentum

B

'

BB

'

AAA

B

'

BBA

'

AA

BA

ABBA

vvmvvm

Δt

vvm

Δt

vvm

Δt

vmΔ

Δt

vmΔ

FF

B

'

BB

'

AAA vvmvvm

(2.11)

b) Hukum Kekekalan Energi Kinetik

2

B

'2

BB

'2

A

2

AA

'2

BB

'2

AA

2

BB

2

AA

'2

BB

'2

AA

2

BB

2

AA

'

Bk,

'

Ak,Bk,Ak,

vvmvvm

vmvmvmvm

vm2

1vm

2

1vm

2

1vm

2

1

EEEE

B

'

BB

'

BB

'

AA

'

AAA vvvvmvvvvm (2.12)

Dari persamaan (2.11) dan (2.12), diperoleh:

B

'

BB

'

BB

'

AAB

'

BB vvvvmvvvvm

1vv

vv

1vv

vv

vvvv

vvvv

BA

'

B

'

A

BA

'

B

'

A

'

B

'

ABA

B

'

B

'

AA

evv

vv

BA

'

B

'

A (2.13)

Faktor e menyatakan koefisien restitusi (koefisien tumbukan sama

dengan koefisien kelentingan, yang besarnya antara 0 - 1), vA dan vB menyatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

22

besarnya kecepatan benda A dan benda B sebelum tumbukan, serta vA’ dan vB

menyatakan besarnya kecepatan benda A dan B sesudah tumbukan.

2) Tumbukan Lenting Sebagian

Pada tumbukan lenting sebagian tidak berlaku hukum kekekalan energi

kinetik. Hal ini disebabkan sesudah tumbukan ada sebagian energi kinetik yang

hilang berubah menjadi energi panas, energi bunyi, energi cahaya, dan

sebagainya. Jadi, pada tumukan lenting sebagian hanya berlaku Hukum kekekalan

momentum, sedangkan koefisien restitusi untuk tumbukan lenting sebagian adalah

0<e<1.

Sebuah bola karet dijatuhkan dari ketinggian h1 di atas lantai. Setelah

menumbuk lantai, bola terpantul vertikal ke atas hingga mencapai ketinggian

maksimum h2. Bola karet yang jatuh merupakan peristiwa tumbukan lenting

sebagian sehingga analisis terhadap bola dan lantai adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Analisis Tumbukan Lenting Sebagian

Kecepatan bola sesaat sebelum tumbukan ditentukan melalui hukum

kekekalan energi mekanik:

pBkBpAkA

mBmA

EEEE

EE

2

A1

kBpA

vm2

1mgh

EE

1

2

A 2ghv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

23

1A

1

2

A

2ghv

2ghv

1A 2ghv (2.14)

Tanda (-) menunjukkan arah ke bawah.

Kecepatan bola sesaat setelah tumbukan ditentukan melalui hukum

kekekalan energi mekanik:

pBkBpAkA

mBmA

EEEE

EE

2'

A2

kBpA

vm2

1mgh

EE

2

2'

A 2ghv

2

'

A 2ghv (2.15)

Tanda (+) menunjukkan arah ke atas.

Kecepatan lantai sesaat sebelum tumbukan sama dengan besar kecepatan

lantai sesaat sesudah tumbukan, yaitu nol, 0vv '

BB . Koefisien restitusi (e)

ditentukan melalui langkah berikut:

e02gh

02gh

evv

vv

1

2

BA

'

B

'

A

eh

h

1

2 (2.16)

3) Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi jika setelah tumbukan, kedua

benda bergerak bersama-sama dengan kecepatan yang sama besar dan koefisien

restitusi, e=0. Pada tumbukan jenis ini, berlaku hukum kekekalan momentum:

1212211 vmmvmvm

(2.17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

24

m1

Dengan demikian, pada tumbukan tidak lenting sama sekali, energi sistem

berkurang.

Gambar 2.5 Ayunan Balistik

Gambar 2.5 merupakan gambar ayunan balistik untuk mengukur laju

peluru. Ayunan terdiri dari sebuah balok kayu bermassa m1 yang digantungkan

vertikal dengan dua utas tali. Peluru bermassa m2 ditembakkan secara mendatar

mengenai balok dan tertanam di dalamnya sehingga balok berayun. Karena kedua

benda bersatu sesudah tumbukan, maka berlaku hubungan kecepatan sesudah

tumbukan:

''

1

'

2

'

22

'

112211

vvv

vmvmvmvm

'

212211 vmmvmvm

(2.18)

Untuk kasus tumbukan khusus di mana salah satu bendanya mula-mula

diam, dapat memperoleh hubungan rasio antara energi kinetik akhir sistem dan

energi kinetik awal sistem dalam bentuk momentum. Misalnya, benda yang

datang bermassa m1 dengan besar kecepatan v1 dan benda kedua yang diam

bermassa m2. Momentum awal sistem kedua benda:

112211 vmvmvmp

(2.19)

Energi kinetik awal sistem:

1

2

112

11k2m

vmvm

2

1E (2.20)

Dengan mensubstitusi persamaan (2.19) dan (2.20):

1

2

k2m

pE (2.21)

m1+m2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

25

Setelah tumbukan, kedua benda bersatu dan bergerak dengan besar kecepatan v’.

Besarnya momentum akhir sistem kedua benda:

'

21

'

21

'

vmmp

vmmp

Energi kinetik akhir sistem tersebut:

21

2'

212'

21

'

kmm2

vmmvmm

2

1E

21

2'

kmm2

pE (2.22)

Dari persamaan 2.21 dan persamaan 2.22, tampak bahwa energi akhir lebih kecil

daripada energi awal. Rasio antara energi kinetik akhir dan awal sistem:

21

2

1

2

k

'

k

1

2

21

2

k

'

k

mm2p

2mp

E

E

2m

p

mm2

p

E

E

21

1

k

'

k

mm

m

E

E (2.23)

f. Prinsip Kerja Alat yang Berhubungan dengan Peristiwa Tumbukan

Roket dirancang dengan bagian-bagian penting yang terdiri dari tangki

bahan bakar berisi hidrogen cair dan oksigen cair, ruang pembakaran, dan saluran

gas buangan. Mula-mula oksigen cair yang masing-masing tersimpan dalam

tangki bahan bakar dipompa ke ruang pembakaran. Reaksi antara keduanya dalam

ruang pembakaran akan menimbulkan gas panas yang disemburkan keluar melalui

saluran yang terdapat pada ekor roket. Akibat semburan gas panas, roket bergerak

ke arah yang berlawanan dengan arah semburan gas.

Cara kerja roket berdasarkan hukum kekekalan momentum, yaitu jumlah

momentum sebelum dan sesudah gas disemburkan adalah sama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

26

gR

gR

gR

vΔmvΔmm

vΔmvΔmm0

ppp

gR vΔmm

Δmv

(2.24)

dengan,

p

= momentum roket sebelum gas disemburkan (kg m/s)

Rp

= momentum roket sesudah gas disemburkan (kg m/s)

gp

= momentum gas buang (kg m/s)

Rv

= kecepatan roket (m/s)

gv

= kecepatan gas buang (m/s)\

m = massa sistem roket (roket+gas) (kg)

Δm = massa gas yang disemburkan (kg)

Roket mula-mula diam, kemudian bergerak dengan besar kecepatan vR, sehingga

akan memiliki momentum yang besarnya:

gR

RR

vΔmm

ΔmΔmmp

vΔmmp

gR vΔmp

(2.25)

Gas yang disemburkan memiliki momentum:

gg vΔmp

(2.26)

Berdasarkan persamaan di atas, momentum roket sama besar dengan momentum

gas buang. Dengan adanya perubahan momentum dalam selang waktu Δt, maka

akan timbul gaya dorong pada roket ( F

) sebesar:

gvΔt

ΔmF

(2.27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

27

B. Penelitian yang Relevan

Di dalam penelitian ini, mengacu pada beberapa penelitian yang telah

dilakukan oleh para ahli dan peneliti serupa sebelumnya, yaitu:

1. Arti Sriati (1994) meneliti kesulitan belajar Matematika pada siswa SMA,

melalui tes diagnostik. Jenis, sumber, dan penyebab kesalahan ditentukan

dengan analisis kesalahan melalui pedoman analisis dan wawancara. Dari

hasil penelitian, ditemukan jenis kesalahan siswa yang meliputi kesalahan

strategi, terjemahan, konsep, sistematik, tanda, tanpa pola, penentuan sudut di

luar kuadran I, penentuan nilai fungsi trigonometri sudut-sudut istimewa, dan

kesalahan hitung.

2. Novia Dyah Kusuma Dewi (2011) meneliti kesalahan siswa dalam

mengerjakan soal Fisika pada materi keseimbangan benda tegar.

Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, dan wawancara. Dari

hasil penelitian, ditemukan jenis kesalahan siswa yang meliputi kesalahan

strategi, terjemahan, konsep, tanda, hitung dan kesalahan trigonometri.

3. Sunarika Septyawati (2010) meneliti kesalahan siswa dalam menyelesaian

soal matematika pada materi faktorisasi suku aljabar. Sumber data pada

penelitian ini, diperoleh dari hasil observasi, hasil tes siswa dan hasil

wawancara. Dari hasil penelitiannya, kesalahan-kesalahan siswa meliputi

kesalahan dalam memahami soal, kesalahan dalam penyusunan rencana

penyelesaian, kesalahan dalam melaksanakan rencana penyelesaian, dan

kesalahan dalam memeriksa jawaban.

4. Ani Rusilowati (2006) meneliti kesulitan belajar siswa pada materi

kelistrikan. Kesulitan belajar didiagnosis dengan lima pendekatan, yaitu

tujuan pembelajaran, pengetahuan prasyarat, profil materi, miskonsepsi, dan

pengetahuan terstruktur. Kesulitan belajar antara lain disebabkan oleh

rendahnya penguasaan konsep, lemahnya kemampuan matematis, dan

kekurangmampuan mengkonversi satuan. Penyebab kesulitan belajar dalam

pengetahuan terstruktur adalah rendahnya kemampuan: verbal, menggunakan

skema, membuat strategi pemecahan masalah, dan membuat algoritma.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

28

C. Kerangka Pemikiran

Momentum dan Impuls merupakan salah satu materi pokok yang

dipelajari pada Semester Ganjil kelas XI SMA. Pada materi ini sering terjadi

berbagai kesalahan sehingga mengakibatkan hasil belajar tidak maksimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls,

serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan

kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan

Impuls.

Langkah-langkah penelitian ini adalah melakukan observasi pada

kegiatan belajar mengajar pada materi pokok Momentum dan Impuls.

Selanjutnya, melakukan analisis terhadap hasil pengerjaan soal-soal pada materi

pokok Momentum dan Impuls yang diberikan guru kepada siswa. Berdasarkan

dari identifikasi jawaban siswa, kemudian dilakukan wawancara untuk

mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan, kepada beberapa

siswa.

Dari data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan triangulasi data, yaitu

membandingkan data yang diperoleh dari kegiatan observasi, pengerjaan soal dan

wawancara untuk memperoleh data yang valid. Kemudian, tahap yang dilakukan

adalah analisis data yang meliputi kegiatan reduksi data, penyajian data dan

verifikasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

29

Observasi

Benar

Kesimpulan

Penyebab Kesalahan

Jenis-jenis Kesalahan

Analisis Kesalahan

Salah

Jawaban Siswa

Soal Momentum

dan Impuls

Wawancara

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pemikiran

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka pertanyaan penelitian

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

pada materi pokok Momentum dan Impuls meliputi kesalahan strategi,

kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung, dan kesalahan

tanda?

2. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya,

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah. (Moleong, 2005: 6)

Menurut Moleong (2005: 8-13): “Ciri-ciri penelitian kualitatif di

antaranya latar alamiah, manusia sebagai alat (instrumen), metode kualitatif,

analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriptif, lebih

mementingkan proses daripada hasil, dan sebagainya”.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini mendeskripsikan profil kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal pada materi pokok Momentum dan Impuls. Dalam penelitian,

digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan menganalisis soal-soal

yang diberikan guru pada materi pokok Momentum dan Impuls. Dari hasil

penelitian, maka akan dapat diketahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/ 2012, kelas XI IPA 1.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada November sampai Februari Tahun Pelajaran

2011/ 2012. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

31

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan

pembimbing, pembuatan proposal penelitian, seminar proposal, survey ke sekolah

yang akan digunakan untuk penelitian, permohonan ijin penelitian, dan

penyusunan instrumen penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pengambilan data, dengan

pelaksanaan sebagai berikut:

1) Pelaksanaan kegiatan observasi kegiatan belajar mengajar Fisika, di kelas XI

IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta pada materi pokok Momentum dan Impuls.

2) Pengambilan data tentang kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal, melalui

lembar jawaban siswa, dengan instrumen soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls yang diberikan guru.

3) Pelaksanaan wawancara kepada beberapa siswa, untuk mengidentifikasi

penyebab siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal pada materi

pokok Momentum dan Impuls.

c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan

Tahap ini meliputi analisis data, penyusunan laporan penelitian,

penarikan kesimpulan dan konsultasi dengan pembimbing.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian, subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA

Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012, sejumlah 25 siswa. Selanjutnya,

diambil beberapa siswa sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan teknik

sampel bertujuan. Menurut Moleong (2005: 224-225), ciri-ciri sampel bertujuan,

sebagai berikut:

1. Rancangan sampel yang muncul: sampel tidak dapat ditarik atau

ditentukan terlebih dahulu.

2. Pemilihan sampel secara berurutan: tujuan memperoleh variasi yang

sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan suatu sampel

dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis.

3. Penyesuaian berkelanjutan dari sampel: pada awalnya setiap sampel

sama kegunaannya. Namun, sesudah semakin banyak informasi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

32

masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, ternyata sampel

makin dipilih atas dasar fokus penelitian.

4. Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan: jika sudah terjadi

pengulangan informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi pengamatan

(observasi), dan wawancara.

a. Pengamatan (Observasi)

Menurut Lexy J. Moleong (2005: 175), alasan metodologis bagi

penggunaan pengamatan ialah:

1) Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya.

2) Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana

dilihat oleh subjek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti

fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari

segi pandangan dan anutan para subjek pada waktu itu.

3) Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan

dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi

sumber data.

4) Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui

bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek.

Dalam penelitian ini, dilakukan observasi saat guru mengajarkan materi

pokok Momentum dan Impuls kepada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 8 Surakarta

sehingga akan teramati interaksi antara guru dengan siswa dan metode pengajaran

yang digunakan oleh guru. Selain itu juga dilakukan observasi pada aktivitas

siswa selama pelajaran pada materi pokok Momentum dan Impuls berlangsung.

Komponen-komponen yang akan diamati dalam kegiatan observasi, selengkapnya

disajikan pada Lampiran 5.

b. Wawancara

Menurut Moleong (2005: 186): “Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

33

Dalam penelitian ini akan digunakan metode wawancara tak terstruktur,

dan jauh lebih bebas sehingga pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu, malah

disesuaikan dengan keadaan dan ciri yang unik dari responden. Menurut Moleong

(2005: 191): “Wawancara tak terstruktur dilakukan jika pewawancara ingin

menanyakan sesuatu secara lebih mendalam lagi pada seorang subjek tertentu”.

Selain itu, jika pewawancara menyelenggarakan kegiatan yang bersifat penemuan,

dan sebagainya.

Pencatatan data dilakukan melalui handphone recorder, dan dilakukan

dengan memperoleh persetujuan terwawancara terlebih dahulu. Di samping

perekaman, pewawancara juga membuat catatan lapangan. Menurut Bogdan dan

Biklen dalam Moleong (2005: 209): “Catatan lapangan adalah catatan tertulis

tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka

pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”.

Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi

tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls, sehingga dapat diketahui letak kesalahan siswa dan mengetahui

faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesalahan tersebut. Di sini akan

diambil beberapa siswa yang memiliki kesalahan yang berbeda-beda, sebagai

wakil siswa lain yang melakukan kesalahan yang sama.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2005: 168): “Kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya peneliti menjadi

pelapor hasil penelitiannya”. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini

tepat, karena peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.

Namun, instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data,

yang meliputi pedoman observasi, indikator kesalahan siswa, pedoman

wawancara, dan soal ulangan harian siswa pada materi pokok Momentum dan

Impuls.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

34

E. Validitas Data

Validitas data dilakukan untuk menguji keabsahan data. Validasi dalam

penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. “Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

(Moleong, 2005: 330)

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Menurut Patton (1987:

331) dalam Lexy J. Moleong (2005: 330): “Triangulasi sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif”.

Triangulasi sumber di antaranya dapat dilakukan dengan jalan membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

Di dalam penelitian ini, dibandingkan data hasil ulangan harian siswa,

data hasil observasi guru dan siswa, serta data hasil wawancara dengan beberapa

siswa.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton dalam Lexy J. Moleong (2005: 280) adalah:

“Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar”. Kegiatan analisis data melalui beberapa tahap,

yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data mencakup proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,

dan abstraksi data (kasar) yang didapat di lapangan. Reduksi data ini bertujuan

untuk menghindari penumpukan data. Dalam penelitian ini reduksi data

dilakukan untuk memilah data-data kesalahan siswa dalam mengerjakan soal

Fisika, yang termasuk dalam kategori yang sama dijadikan satu, sehingga tidak

terjadi penumpukkan data. Langkah yang dilakukan adalah dengan mengoreksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

35

jawaban siswa benar atau salah, jawaban yang masuk kategori salah kemudian

ditelaah dan dimasukkan daftar jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.

2. Penyajian Data

Penyajian data mencakup kegiatan melukiskan kumpulan informasi yang

terorganisir sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan memberikan

gambaran yang jelas tentang hasil penelitian. Dalam penelitian ini daftar jenis

kesalahan siswa dalam mengerjakan soal yang telah direduksi kemudian disajikan

dalam bentuk tabel deskripsi kesalahan siswa setiap nomor soal beserta

persentasenya. Persentasi diperoleh dari perbandingan jumlah subjek yang

melakukan kesalahan dengan jumlah seluruh subjek.

3. Penarikan Kesimpulan

Dari penyajian data, kemudian hasilnya dianalisis sehingga dapat ditarik

kesimpulan tentang jenis kesalahan yang sering dilakukan siswa ketika

mengerjakan soal-soal pada materi pokok Momentum dan Impuls, faktor

penyebabnya, serta cara mengatasi terjadinya kesalahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Observasi

Penelitian dimulai dengan melakukan observasi ketika guru mengajarkan

materi pokok Momentum dan Impuls kepada siswa. Di sini akan diamati interaksi

antara guru dengan siswa dan metode pengajaran yang digunakan oleh guru.

Selain itu, juga dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama pelajaran

pada materi pokok Momentum dan Impuls berlangsung. Berikut hasil observasi

yang dilakukan, didasarkan pada pedoman observasi yang telah dibuat (Lampiran

5).

a. Observasi Penguasaan Bahan Pelajaran oleh Guru

1) Guru menerangkan materi dengan jelas, lancar dan menarik. Penjelasan

dilakukan dengan memberikan contoh peristiwa yang berkaitan dengan

materi pokok Momentum dan Impuls sehingga siswa tertarik untuk

memperhatikan penjelasan guru.

2) Guru memberikan konsep sesuai dengan materi pokok Momentum dan

Impuls yang diajarkan. Materi dijelaskan dengan menanamkan konsep atau

pengetahuan yang didapatkan siswa sebelumnya. Misalnya, untuk

merumuskan persamaan momentum, digunakan perumusan yang didasarkan

pada Hukum II Newton. Guru juga memberikan rumus praktis untuk

memudahkan siswa dalam mengerjakan soal, khususnya soal mengenai

peristiwa tumbukan.

3) Materi pokok Momentum dan Impuls dijelaskan dengan cukup runtut.

Walaupun saat mengerjakan latihan soal, guru baru menerangkan bahwa arah

ke kanan positif sedangkan ke kiri negatif.

4) Contoh soal pada materi pokok Momentum dan Impuls yang bervariatif

diberikan guru beserta langkah-langkah pemecahannya. Guru selalu

memperingatkan siswa untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

dalam soal, serta mengingatkan siswa jika ada satuan yang belum

36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

37

dikonversikan ke SI, maupun besaran yang belum dibubuhi satuan. Dalam

mengerjakan contoh soal pada materi pokok Momentum dan Impuls, guru

menerapkan konsep dasar yang harus dipakai dan menuliskannya dalam

langkah-langkah pemecahan soal. Selain itu, siswa diberi latihan soal, dan

dikerjakan di papan tulis oleh siswa, sebagai tambahan nilai tugas. Guru juga

memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Soal-soal yang diberikan,

beberapa diambil dari buku pegangan siswa.

b. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

1) Dalam pembelajaran, guru menyiapkan RPP (Lampiran 3) dan menggunakan

metode yang sesuai dengan RPP yang ada. Guru tidak menggunakan media

seperti animasi flash atau membawa benda-benda yang dapat digunakan

sebagai media. Guru hanya memanfaatkan spidol dan whiteboard. Guru lebih

banyak memberikan contoh-contoh peristiwa pada materi pokok Momentum

dan Impuls yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan

materi.

2) Hampir semua siswa terlihat antusias mengikuti pelajaran Fisika pada materi

pokok Momentum dan Impuls. Semua siswa mencatat catatan yang diberikan

guru. Guru selalu mengajak siswa untuk aktif berdiskusi, dalam melakukan

analisis contoh peristiwa yang disampaikan guru sesuai materi pokok

Momentum dan Impuls. Semua siswa membawa buku catatan, dan mencatat

materi yang dicatatkan guru di whiteboard. Di setiap meja, juga terdapat buku

pegangan. Namun, ketika guru memberikan soal PR, ada tiga siswa yang

tidak mengerjakan PR walaupun PR tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh

guru.

3) Siswa aktif dalam menanggapi dan menjawab pertanyaan guru terkait materi

pokok Momentum dan Impuls. Terlihat beberapa siswa berinteraksi,

berdiskusi bersama untuk menjawab pertanyaan guru, dan menanyakan

pertanyaan jika belum jelas. Kebanyakan siswa yang aktif duduk di dua

barisan depan. Siswa yang tidak aktif cenderung diam, tetapi tetap

memperhatikan penjelasan guru.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

38

4) Antusiasme siswa juga terlihat saat guru menawarkan siswa untuk

mengerjakan latihan soal pada materi pokok Momentum dan Impuls di papan

tulis. Siswa terlihat berlomba-lomba untuk mengerjakan di papan tulis,

walaupun ada beberapa siswa yang tampak tidak antusias dan cenderung pasif

di kelas. Dalam mengerjakan soal, siswa mengerjakan sesuai apa yang

diperintahkan guru, yaitu menuliskan apa yang diketahui, apa yang

ditanyakan, konsep dasarnya dan langkah-langkah pemecahannya. Namun,

beberapa siswa terlihat salah dalam mengerjakan soal pada materi pokok

Momentum dan Impuls, dan dibetulkan oleh siswa lain dan guru.

5) Guru memberikan perhatian pada siswa saat pelajaran pada materi pokok

Momentum dan Impuls. Jika ada siswa yang tampak kesulitan, guru segera

membantu. Begitu juga siswa, tidak segan untuk bertanya kepada guru jika

tidak bisa. Guru juga memperhatikan pekerjaan siswa yang ditulis di papan

tulis. Namun, guru cenderung berada di depan kelas, tidak berkeliling kelas

untuk berinteraksi dengan siswa yang duduk di barisan belakang.

6) Guru cenderung memancing siswa untuk menyimpulkan pelajaran pada

materi pokok Momentum dan Impuls yang didapatkan, dan menyuruh siswa

untuk mencatat kesimpulan sesuai bahasa mereka sendiri.

c. Observasi Evaluasi

Guru tidak menyampaikan kendala yang dihadapi saat berlangsungnya

kegiatan belajar pada materi pokok Momentum dan Impuls. Begitu juga dengan

siswa, siswa cenderung tidak mengeluh dengan metode yang digunakan guru

dalam mengajar.

2. Data Hasil Tes

Data analisis hasil tes diambil dari soal Pekerjaan Rumah (PR) yang

berjumlah tiga item soal dan soal ulangan harian siswa, yang terdiri dari soal

kanan dan kiri, yang masing-masing berjumlah tiga item soal. Siswa berjumlah 25

siswa, dengan rincian sebanyak 22 siswa mengerjakan soal PR, 25 siswa

mengerjakan soal ulangan harian. Data hasil tes ditabulasikan dalam bentuk tabel,

yang terdiri dari tabel deskripsi kesalahan siswa (Lampiran 10) yang mencakup 67

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

39

deskripsi kesalahan untuk soal ulangan harian, dan 17 deskripsi kesalahan untuk

soal PR. Kemudian, dibuat tabel daftar kesalahan siswa (Lampiran 11), dan

selanjutnya dihitung presentase jenis kesalahan siswa (Lampiran 12).

Untuk soal PR nomor satu, siswa tidak melakukan kesalahan strategi,

kesalahan konsep, kesalahan hitung, dan kesalahan tanda. Namun, sebanyak

90,90% siswa melakukan kesalahan terjemahan.

Untuk soal PR nomor dua, siswa tidak melakukan kesalahan konsep, dan

kesalahan tanda. Namun, 68,18% siswa melakukan kesalahan terjemahan.

Sedangkan kesalahan hitung serta kesalahan strategi sebanyak 9,09%.

Untuk soal PR nomor tiga, kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa

adalah kesalahan terjemahan (77,27%), disusul kesalahan hitung (68,18%) dan

kesalahan strategi (59,09%). Siswa juga melakukan kesalahan tanda (50,00%) dan

kesalahan konsep (4,55%).

Untuk soal ulangan harian nomor satu, sebanyak 76% siswa melakukan

kesalahan terjemahan. Kemudian, 32% kesalahan konsep, 24% kesalahan hitung

dan 8% kesalahan strategi. Siswa tidak melakukan kesalahan tanda untuk soal

nomor satu.

Untuk soal ulangan harian nomor dua, kesalahan terbanyak yang

dilakukan siswa adalah kesalahan terjemahan (48%), disusul kesalahan hitung

(44%). 28% siswa melakukan kesalahan konsep, 16% melakukan kesalahan

strategi dan 12% melakukan kesalahan tanda.

Untuk soal ulangan harian nomor tiga, kesalahan terbanyak yang

dilakukan siswa adalah kesalahan terjemahan (44%), disusul kesalahan hitung

(40%), kesalahan konsep dan tanda masing-masing 36%, serta kesalahan strategi

24%.

Dari soal PR yang diberikan guru, kesalahan terbanyak yang dilakukan

siswa adalah kesalahan terjemahan (100%), disusul kesalahan hitung (72,73%),

kemudian kesalahan strategi (68,18%), kesalahan tanda (50%), dan kesalahan

konsep (4,55%).

Dari soal ulangan harian yang dikerjakan siswa, kesalahan paling banyak

yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan (84%), disusul kesalahan konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

40

(68%). Kemudian, kesalahan hitung (60%), kesalahan tanda (48%), dan kesalahan

strategi (36%).

Dari soal PR dan soal ulangan harian, terdapat 84 deskripsi kesalahan.

Kemudian, diambil beberapa siswa untuk dilakukan wawancara yang didasarkan

pada soal ulangan harian. Soal PR tidak dipakai sebagai acuan dalam wawancara,

karena terdapat tiga siswa yang tidak mengerjakan PR, dan sebagian besar siswa

mengerjakan PR secara bersama-sama. Data hasil PR digunakan untuk menunjang

data lainnya.

Dari data hasil ulangan harian, terdapat 67 deskripsi kesalahan dengan

rentang kesalahan 0% - 22,39%. Kemudian, diambil sejumlah siswa yang

melakukan kesalahan %95,8 . Adapun siswa tersebut adalah:

a. Siswa dengan nomor absen 2 (subjek 1), yang melakukan kesalahan 11,94%.

b. Siswa dengan nomor absen 3 (subjek 2), yang melakukan kesalahan 20,9%.

c. Siswa dengan nomor absen 6 (subjek 3), yang melakukan kesalahan 22,39%.

d. Siswa dengan nomor absen 9 (subjek 4), yang melakukan kesalahan 10,45%.

e. Siswa dengan nomor absen 11 (subjek 5), yang melakukan kesalahan 8,95%.

f. Siswa dengan nomor absen 14 (subjek 6), yang melakukan kesalahan 8,95%.

g. Siswa dengan nomor absen 16 (subjek 7), yang melakukan kesalahan 17,91%.

h. Siswa dengan nomor absen 22 (subjek 8), yang melakukan kesalahan 19,40%.

i. Siswa dengan nomor absen 23 (subjek 9), yang melakukan kesalahan 11,94%.

j. Siswa dengan nomor absen 24 (subjek 10), yang melakukan kesalahan

13,43%.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Observasi

Berikut analisis data observasi untuk materi Momentum dan Impuls:

a. Guru menerangkan materi pokok Momentum dan Impuls dengan jelas, lancar

dan menarik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

41

b. Guru memberikan konsep sesuai materi pokok Momentum dan Impuls yang

diajarkan, dengan mengkaitkan dengan materi yang telah diajarkan

sebelumnya, serta memberikan rumus praktis.

c. Materi pokok Momentum dan Impuls dijelaskan dengan cukup runtut.

d. Guru memberikan contoh soal dan latihan soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls yang bervariatif, diberikan guru beserta langkah-langkah

pemecahannya.

e. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa dan dikumpukan.

f. Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

g. Semua siswa mencatat materi pokok Momentum dan Impuls, dan setiap meja

terdapat buku pegangan.

h. Siswa aktif berdiskusi dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru, dan

menanyakan materi pokok Momentum dan Impuls yang belum jelas kepada

guru.

i. Siswa berlomba-lomba untuk mengerjakan latihan soal pada materi pokok

Momentum dan Impuls di papan tulis, yang diberikan guru.

j. Guru bersama siswa menarik kesimpulan pada materi pokok Momentum dan

Impuls yang telah dipelajari.

k. Guru tidak melakukan evaluasi dan siswa tidak mengeluh dengan metode

pembelajaran yang dilakukan guru.

2. Analisis Data Soal

Berikut adalah analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pada

materi pokok Momentum dan Impuls:

a. Soal Pekerjaan Rumah

1) Subjek 1

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 1 melakukan kesalahan

terjemahan dan kesalahan tanda, dengan rincian sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

42

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

dalam menuliskan satuan percepatan gravitasi. Subjek menuliskan satuan

percepatan gravitasi m/s.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

percepatan gravitasi.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

menafsirkan Bv yang seharusnya nol, tetapi menuliskan 0vA , padahal Av

adalah yang ditanyakan. Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan

kecepatan.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam

membaca dan memahami soal, sehingga salah menafsirkan 0vA . Satuan

yang tidak ditulis, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan sehingga tidak menuliskannya.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2 m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan 0,2m/svB , seharusnya 0,2m/sv '

B .

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek melakukan kesalahan dalam menuliskan tanda,

untuk arah kecepatan senapan saat tersentak ke belakang.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

2) Subjek 2 (Subjek Tidak Mengerjakan PR)

3) Subjek 3 (Subjek Tidak Mengerjakan PR)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

43

4) Subjek 4

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 4 melakukan kesalahan

terjemahan, kesalahan strategi dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai

berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, dimana subjek tidak

menuliskan satuan kecepatan. Kemudian, subjek salah dalam menuliskan

satuan percepatan gravitasi. Subjek menuliskan satuan percepatan gravitasi

m/s.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan dan satuan percepatan gravitasi.

b) Soal Nomor 2, Jawaban Subjek Benar

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak tepat dalam menggunakan rumus untuk

sistem senapan dan peluru. Subjek tidak memperhatikan tanda aksennya.

Konsep 2211

'

22

'

11 vmvmvmvm menjadi 0vmvm 22

'

11 , kemudian

berubah menjadi 1

221

m

vmv .

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan 0,2m/sv2 , seharusnya 0,2m/sv '

2 .

(c) Kesalahan hitung, yaitu subjek tidak teliti dalam memasukkan angka ke

dalam persamaan, '

2v = -2 m/s, padahal '

2v = -0,2 m/s (v senapan setelah

ditembakkan).

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami soal dengan baik, dan tidak

memahami rumus yang digunakan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

44

(c) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

5) Subjek 5

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 5 melakukan kesalahan

terjemahan, kesalahan strategi dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai

berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak

menuliskan satuan kecepatan.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

menafsirkan bahwa 2m/svA . Seharusnya, 2m/svvv ''

B

'

A .

Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan kecepatan.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam

membaca dan memahami soal, sehingga salah menafsirkan 0vA . Satuan

yang tidak ditulis dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak tepat mengubah persamaan

0vmvm '

22

'

11 menjadi 1

'

22'

1m

v2mv .

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek tidak teliti dalam memasukkan angka ke

dalam persamaan, '

2v = -2 m/s, padahal '

2v = -0,2 m/s (v senapan setelah

ditembakkan).

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami soal dengan baik, dan tidak

memahami rumus yang digunakan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

45

6) Subjek 6

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 6 melakukan kesalahan

terjemahan dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1, Jawaban Subjek Benar

b) Soal Nomor 2, Jawaban Subjek Benar

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu siswa salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan 0,2m/svB , seharusnya, 0,2m/sv '

B .

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek tidak teliti dalam memasukkan angka ke

dalam persamaan. Subjek memasukkan angka yang salah yaitu 0m/svB .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

7) Subjek 7 (Subjek Tidak Mengerjakan PR)

8) Subjek 8

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 8 melakukan kesalahan

terjemahan, kesalahan strategi dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai

berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak

menuliskan satuan kecepatan.

(2) Penyebab kesalahan dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan.

b) Soal Nomor 2, Jawaban Subjek Benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

46

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu pada bagian diketahui, dituliskan pelurum , senapanm ,

senapanv . Sedangkan ketika menjawab, siswa menggunakan permisalan

,m,v,m 211 dan seterusnya. Hal tersebut menyebabkan siswa bingung dalam

memasukkan angka.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan senapanv = 0,2m/s , seharusnya 0,2m/sv '

senapan . Kemudian, subjek

salah mengkonversi, dengan menuliskan 20gr = 0,002kg.

(c) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah memasukkan angka untuk massa peluru

dan senapan.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek masih bingung dengan simbol yang harus

digunakan untuk memisalkan besaran-besaran yang ada di dalam soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek karena subjek tidak cermat dalam membaca

dan memahami soal.

(c) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

9) Subjek 9

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 9 melakukan kesalahan strategi,

kesalahan terjemahan dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

dalam menuliskan satuan percepatan gravitasi, dengan menuliskan m/s.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

percepatan gravitasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

47

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak tepat mengubah persamaan menjadi

BA

BBAA'

mm

vmvmv .

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan Bv yang seharusnya

nol, tetapi menuliskan 0vA . Av adalah yang ditanyakan.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami rumus yang digunakan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal, sehingga salah menafsirkan 0vA .

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan 0,2m/sv2 . Seharusnya 0,2m/sv '

2 . Kemudian, subjek salah

mengkonversi, dengan menuliskan 20gr = 0,002kg.

(b) Kesalahan hitung tidak teliti dalam memasukkan angka ke dalam persamaan,

misalnya '

2v = -2 m/s, padahal '

2v = -0,2 m/s (v senapan setelah ditembakkan).

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek karena subjek tidak cermat dalam membaca

dan memahami soal, serta lupa dalam melakukan konversi satuan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

10) Subjek 10

Berdasarkan lembar jawaban PR, Subjek 10 melakukan kesalahan

terjemahan, kesalahan strategi dan kesalahan hitung, dengan rincian sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

48

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, dimana subjek salah

dalam menuliskan satuan percepatan gravitasi. Subjek menuliskan satuan

percepatan gravitasi m/s.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

percepatan gravitasi.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

menafsirkan Bv yang seharusnya nol, tetapi menuliskan 0vA , padahal Av

adalah yang ditanyakan.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam

membaca dan memahami soal, sehingga salah menafsirkan 0vA .

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu pada bagian diketahui, dituliskan pelurum , senapanm ,

senapanv . Sedangkan ketika menjawab, siswa menggunakan permisalan

,m,v,m 211 dan seterusnya. Hal tersebut menyebabkan siswa bingung dalam

memasukkan angka.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui.

Kecepatan 0,2m/s adalah kecepatan senapan setelah ditembakkan. Subjek

menuliskan senapanv = 0,2m/s , seharusnya 0,2m/sv '

senapan . Kemudian, subjek

salah mengkonversi, dengan menuliskan 20gr = 0,002kg.

(c) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah memasukkan angka untuk massa peluru

dan senapan.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek masih bingung dengan simbol yang harus

digunakan untuk memisalkan besaran-besaran yang ada di dalam soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek karena subjek tidak cermat dalam membaca

dan memahami soal, serta lupa dalam melakukan konversi satuan.

(c) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

49

b. Soal Ulangan Harian

1) Subjek 1

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 1 melakukan

kesalahan terjemahan, kesalahan konsep dan kesalahan hitung, dengan rincian

sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan satuan gaya. Kemudian,

subjek tidak mengkonversi satuan ke kilogram.

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep gaya rata-rata,

dengan menuliskan Δv

ΔtmF .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan gaya dan lupa

dalam melakukan konversi satuan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep gaya rata-rata.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal. Subjek menuliskan pv pada bagian ditanyakan. Pada

bagian diketahui, subjek menuliskan '

sv , padahal yang ditanyakan adalah '

sv .

Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan kecepatan.

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah dalam melakukan operasi pembagian,

dengan tidak membubuhkan tanda negatif.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami soal dengan baik, dan

masih bingung dengan simbol yang harus digunakan untuk memisalkan

besaran-besaran yang ada di dalam soal. Kemudian, dapat disebabkan subjek

tidak mengetahui satuan kecepatan sehingga tidak menuliskan satuannya.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

50

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan secara spesifik apa yang

ditanyakan, tetapi hanya menulis “lenting sempurna dan tak lenting sama

sekali”. Namun, subjek mengetahui jika yang ditanyakan adalah

kecepatannya.

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola

kedua yang bergerak ke kiri.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa dalam memahami apa yang

ditanyakan sehingga hanya menuliskan “lenting sempurna dan tak lenting

sama sekali”.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

2) Subjek 2

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 2 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung dan

kesalahan tanda, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan ke dalam simbol Fisika

untuk gaya. Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan impuls dan salah

dalam menuliskan satuan gaya, dengan menuliskan kgm/s.

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep impuls, dengan

menuliskan mvI . Kemudian, subjek juga tidak memahami konsep gaya

rata-rata, dengan menuliskan tIF .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami simbol Fisika untuk gaya.

Kemudian, subjek tidak mengetahui satuan impuls dan gaya.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep impuls dan gaya

rata-rata.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

51

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak konsisten dalam menggunakan

permisalan. Semula subjek menggunakan ms, kemudian berubah menjadi m1

dalam perhitungan. Akibatnya tidak jelas pemakaian m1 dan m2, maupun mp

dan ms sehingga salah dalam perhitungan.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek menafsirkan bahwa 100m/s adalah 1v

dan yang ditanyakan adalah 2v .

(c) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami bahwa ketika peluru

ditembakkan oleh senapan berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 , tetapi menuliskan

)m(mvmvm 212211 .

(d) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah melakukan pindah ruas.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami soal dengan baik, dan

masih bingung dengan simbol yang harus digunakan untuk memisalkan

besaran-besaran yang ada di dalam soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal.

(c) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum.

(d) Dapat disebabkan karena subjek tidak teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah dalam menafsirkan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam soal, dengan menuliskan 2kgm2 pada

bagian diketahui. Sedangkan pada bagian ditanyakan subjek tidak menuliskan

secara spesifik apa yang ditanyakan, tetapi hanya menulis “lenting sempurna

dan tak lenting sama sekali”. Namun, subjek mengetahui jika yang

ditanyakan adalah kecepatannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

52

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola

kedua yang bergerak ke kiri.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal. Kemudian, dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa dalam

memahami apa yang ditanyakan sehingga hanya menuliskan “lenting

sempurna dan tak lenting sama sekali”.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

3) Subjek 3

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 3 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung dan

kesalahan tanda, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak menuliskan rumus terlebih dahulu,

tetapi langsung menulis 0,1F dengan tulisan yang tidak jelas.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan ke dalam simbol Fisika

untuk kecepatan. Kemudian, subjek salah menafsirkan simbol waktu (t),

tetapi menuliskan ω=0,1 s. Subjek juga tidak menuliskan apa yang

ditanyakan, walaupun pada pengerjaan subjek mencari F.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang harus

digunakan untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek lupa dengan simbol Fisika untuk gaya.

Kemudian, dapat disebabkan subjek tergesa-gesa sehingga tidak menuliskan

apa yang ditanyakan.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak konsisten dalam menggunakan

permisalan. Subjek menggunakan simbol 1sp v,m,m pada bagian diketahui,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

53

dan menggunakan simbol 2122 v,v,m,m pada bagian jawaban. Kemudian,

subjek bingung menentukan apa yang ditanyakan sehingga jawaban

menggunakan rumusan yang tidak tepat.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek menafsirkan bahwa 100m/s adalah 1v .

Kemudian, sybyek juga tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

(c) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami bahwa ketika peluru

ditembakkan oleh senapan berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami soal dengan baik, dan

masih bingung dengan simbol yang harus digunakan untuk memisalkan

besaran-besaran yang ada di dalam soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal.

(c) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak mengerjakan soal dengan rumus yang

tepat, sehingga jawaban tidak tepat.

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum dan tumbukan.

(c) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah memasukkan angka pada rumus yang

digunakan.

(d) Kesalahan tanda, yaitu subjek salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola

kedua yang bergerak ke kiri.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang harus

digunakan untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum dan tumbukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

54

(c) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

(d) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

4) Subjek 4

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 4 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung dan

kesalahan tanda, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menuliskan satuan gaya, dengan

menuliskan kgm/s.

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep impuls dan gaya

rata-rata. Subjek menuliskan 12 vvmF .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan gaya.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep impuls dan gaya

rata-rata.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan hitung, yaitu subjek salah

melakukan operasi penjumlahan 12-2=24.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam

melakukan perhitungan matematis.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak menggunakan konsep 'ΔvΔv dalam

mengerjakan soal, tetapi menggunakan konsep

BBAA

'

BB

'

AA vmvmvmvm .

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan satuan kecepatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

55

(c) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami dengan konsep tumbukan

lenting sempurna dan tidak lenting sama sekali. Subjek menggunakan rumus

)m(mvvmvm BA

'

BBAA .

(d) Kesalahan tanda, yaitu subjek menuliskan 1m/svB , seharusnya

1m/svB .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang akan

digunakan untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan kecepatan.

(c) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep tumbukan.

(d) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

5) Subjek 5

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 5 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan dan kesalahan tanda, dengan rincian

sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak

menuliskan satuan gaya. Kemudian, subjek salah menuliskan apa yang

diketahui 0,1st tetapi menuliskan 1st .

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

gaya, dan kurang teliti dalam menuliskan apa yang diketahui.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek menuliskan “diam di tempat tumbukan”

ketika 3,5m/sv '.

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek menuliskan 2m/sv2 , seharusnya

2m/sv2 .

(2) Penyebab kesalahan,

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak mencermati jawaban subjek sendiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

56

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak

menuliskan satuan kecepatan. Selain itu, subjek tidak menuliskan bahwa

kecepatan yang ditanyakan dalam soal.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan

kecepatan, dan tidak cermat dalam membaca dan memahami soal.

6) Subjek 6

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 6 melakukan

kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung dan kesalahan tanda,

dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan yaitu subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

Kemudian, pada bagian diketahui, hanya menuliskan 10m/sv , padahal

10m/sv1 .

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep impuls dan gaya

rata-rata. Subjek menuliskan Δt

mvF .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa dalam mengerjakan soal

sehingga tidak cermat dalam membaca dan memahami soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep impuls dan gaya

rata-rata.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah memasukkan nilai 2kgm2 , padahal

1kgm2 .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

57

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek menuliskan 2m/sv2 , seharusnya

2m/sv2 .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan yaitu subjek tidak

menuliskan apa yang ditanyakan.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa sehingga

tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal.

7) Subjek 7

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 7 melakukan

kesalahan terjemahan, kesalahan konsep, kesalahan hitung dan kesalahan tanda,

dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah menafsirkan apa yang diketahui,

seharusnya 1v 10m/s tetapi menuliskan 10m/sv . Kemudian, subjek tidak

menuliskan satuan gaya.

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek melakukan kesalahan melakukan operasi

pembagian 20000,1

20000.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal, serta tidak mengetahui satuan gaya.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

58

a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek menuliskan 9gramm p , padahal

8grammp. Kemudian, subjek menafsirkan bahwa yang diketahui adalah

100m/sv , dan menafsirkan bahwa yang ditanyakan adalah sv .

b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami bahwa ketika peluru

ditembakkan oleh senapan berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 . Subjek langsung

menuliskan s

pp

sm

mvv .

(2) Penyebab kesalahan:

a) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam mencermati soal.

b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah dalam menafsirkan apa yang

diketahui dan ditanyakan dalam soal, dengan menuliskan 2kgm2 pada

bagian diketahui. Sedangkan pada bagian ditanyakan subjek tidak menuliskan

secara spesifik apa yang ditanyakan, tetapi hanya menulis “lenting sempurna

dan tak lenting sama sekali”. Namun, subjek mengetahui jika yang

ditanyakan adalah kecepatannya. Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan

kecepatan.

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah memasukkan angka, misalnya untuk m2,

pada rumus yang digunakan. Kemudian, subjek salah melakukan operasi

perhitungan 274

28

31

4221v '

1 .

(c) Kesalahan tanda, yaitu subjek salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola

kedua yang bergerak ke kiri.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal. Kemudian, dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa dalam

memahami apa yang ditanyakan sehingga hanya menuliskan “lenting

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

59

sempurna dan tak lenting sama sekali”. Subjek tidak menuliskan satuan

kecepatan, dapat disebabkan karena tidak mengetahui satuan kecepatan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam memasukkan angka dan

kurang teliti dalam melakukan perhitungan matematis.

(c) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

8) Subjek 8

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 8 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan dan kesalahan konsep dengan rincian

sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan terjemahan, yaitu subjek salah

menafsirkan apa yang diketahui, seharusnya 1v 10m/s tetapi menuliskan

2v =10m/s. Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan gaya.

(2) Penyebab kesalahan, dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam

membaca dan memahami soal, serta tidak mengetahui satuan gaya.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan satuan kecepatan dan

massa serta tidak mengkonversikan 8 gram ke dalam kg. Kemudian, subjek

menuliskan pv pada bagian ditanyakan. Pada bagian diketahui juga, subjek

menafsirkan 100m/sv ' .

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami bahwa ketika peluru

ditembakkan oleh senapan berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 . Subjek menggunakan

persamaan '

212211 )vm(mvmvm .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan kecepatan dan

massa, dan lupa tidak mengkonversikan satuan ke kilogram. Kemudian,

subjek menuliskan pv pada bagian ditanyakan, dapat disebabkan karena lupa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

60

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

momentum.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek menjawab soal 3a hanya dengan rumus

12

'

1

'

2 vvvv .

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan

dan tidak menuliskan satuan kecepatan.

(c) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami dengan konsep hukum

kekekalan momentum dan tumbukan. Subjek menuliskan hukum kekekalan

momentum '

22

'

11221 vmvmvmm . Kemudian, subjek juga tidak

memahami dengan konsep tumbukan lenting sempurna dan tidak lenting

sama sekali.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang digunakan

untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak cermat dalam membaca dan memahami

soal, serta tidak mengetahui satuan kecepatan.

(c) Dapat disebabkan subjek tidak memahami konsep hukum kekekalan

moemntum dan tumbukan.

9) Subjek 9

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 9 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep dan kesalahan hitung,

dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan

dan tidak menuliskan satuan gaya.

(b) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep gaya rata-rata dan

menuliskan tIF .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

61

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa sehingga tidak menuliskan apa

yang ditanyakan dalam soal. Kemudian, dapat disebabkan subjek tidak

mengetahui satuan gaya sehingga tidak menuliskan satuannya.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep gaya rata-rata.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah melakukan pindah ruas

'

212211 vmmvmvm menjadi 2211

21'

vmvm

mmv .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa sehingga tidak menuliskan apa

yang ditanyakan dalam soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek tidak tepat dalam mengubah persamaan

12 vvΔv , menjadi 41Δv dan 12 v3vΔv .

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan.

(c) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah melakukan pindah

ruas2111

21'

1vmvm

mmv .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang akan

digunakan untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tergesa-gesa sehingga tidak menuliskan apa

yang ditanyakan dalam soal.

(c) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

62

10) Subjek 10

Berdasarkan lembar jawaban ulangan harian, Subjek 10 melakukan

kesalahan strategi, kesalahan terjemahan, kesalahan konsep , kesalahan hitung,

dan kesalahan tanda, dengan rincian sebagai berikut:

a) Soal Nomor 1

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek tidak menuliskan satuan massa dan tidak

mengkonversikan massa ke kilogram. Kemudian, subjek juga salah dalam

menuliskan satuan gaya dan impuls.

(b) Kesalahan hitung, yaitu subjek salah dalam melakukan operasi pengurangan

(0-10=10) dan pembagian 45

101,0

102.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak mengetahui satuan gaya, impuls dan

massa, dan lupa tidak mengkonversikan satuan ke kg.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam melakukan perhitungan

matematis.

b) Soal Nomor 2

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan strategi, yaitu subjek mengubah persamaan

'

ss

'

ppsspp vmvmvmvm menjadi ss

'

ppsspp vmvmvmvm dan

tidak melanjutkan pengerjaan soal.

(b) Kesalahan terjemahan, yaitu subjek menuliskan 0,08kg8gr .

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep apa yang akan

digunakan untuk mengerjakan soal.

(b) Dapat disebabkan karena subjek kurang teliti dalam mengkonversikan satuan

ke kilogram.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

63

c) Soal Nomor 3

(1) Kesalahan yang dilakukan adalah:

(a) Kesalahan konsep, yaitu subjek tidak memahami konsep tumbukan lenting

sempurna, atau tumbukan tidak lenting sama sekali. Subjek tidak

menggunakan rumus 1Δv

Δv '

, tetapi menuliskan '

1

'

2

' vvv .

(b) Kesalahan tanda, yaitu subjek salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola

kedua yang bergerak ke kiri.

(2) Penyebab kesalahan:

(a) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami konsep koefisien restitusi

dalam peristiwa tumbukan.

(b) Dapat disebabkan karena subjek tidak memahami tanda yang digunakan

ketika benda bergerak ke kanan atau ke kiri.

3. Analisis Data Wawancara

Analisis data jawaban siswa untuk soal ulangan harian tidak selamanya

memiliki kebenaran mutlak sehingga perlu dilakukan wawancara. Wawancara

bertujuan untuk mendukung dan melengkapi data yang diperoleh dari hasil

observasi dan ulangan harian. Pedoman wawancara, selengkapnya pada Lampiran

6 dan hasil percakapan wawancara pada Lampiran 13. Dari hasil wawancara

diharapkan akan diketahui penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Berikut

hasil wawancara dengan sepuluh subjek terpilih.

a. Subjek 1

Untuk soal nomor satu, subjek mengatakan paham, tetapi lupa kalau

konsep dari impuls adalah ΔtFI , sehingga menuliskan Δt

FI pada lembar

jawaban. Subjek mencari gaya rata-rata dengan menggunakan konsep percepatan

amF . Namun, pada konsep percepatan subjek menyadari terjadinya

kesalahan, yaitu Δv

Δta . Kemudian, subjek tidak menuliskan satuan gaya karena

lupa, tetapi subjek tahu bahwa satuan gaya adalah newton. Subjek juga lupa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

64

mengkonversikan massa 2 ton ke dalam kilogram, walaupun subjek tahu kalau 2

ton sama dengan 2000 kilogram.

Untuk soal nomor dua, subjek kurang teliti dalam menuliskan apa yang

ditanyakan dalam soal. Namun, subjek tahu bahwa yang dicari adalah '

sv bukan

pv sehingga dalam pengerjaan, subjek mencari '

sv . Subjek mengatakan bahwa

pertama kali persepsinya mencari pv , tetapi setelah diteliti ternyata salah,

kemudian mencari '

sv . Kemudian, subjek menganggap jawaban tersebut betul,

tetapi belum mengganti pada bagian ditanyakannya. Dalam melakukan

perhitungan, subjek kurang teliti untuk mencantumkan tanda minusnya sehingga

hasilnya salah. Subjek juga lupa mencantumkan satuan kecepatan, tetapi tahu

bahwa satuan kecepatan adalah m/s.

Untuk soal nomor tiga, subjek kurang waktu sehingga tidak

mencantumkan secara spesifik apa yang ditanyakan. Kemudian, subjek tahu,

tetapi lupa kalau benda bergerak ke kiri diberi tanda minus sehingga jawaban

salah, walaupun strategi dan konsep yang digunakan sudah betul.

b. Subjek 2

Untuk soal nomor satu, subjek lupa kalau simbol gaya adalah F. Subjek

salah dalam konsep impuls, dengan menuliskan mvI . Kemudian, subjek salah

dalam konsep gaya rata-rata, dengan menuliskan tIF . Subjek telah belajar dan

mengaku masih bingung. Subjek tidak tahu dengan satuan impuls sehingga tidak

menuliskannya, walaupun sudah diajarkan guru. Subjek salah menuliskan satuan

gaya, dengan menuliskan satuan gaya kgm/s . Subjek mengaku tidak tahu kenapa

subjek menuliskan satuan tersebut. Subjek tahu kalau satuan gaya adalah newton,

tetapi tidak tahu bahwa newton itu sama dengan 2kgm/s . Sebenarnya, strategi

yang dilakukan subjek sudah benar, yaitu mencari impuls, kemudian mencari gaya

rata-rata.

Untuk soal nomor dua, subjek masih bingung dalam menggunakan

simbol-simbol Fisika. Misalnya, subjek bingung ketika ditanya simbol untuk

kecepatan peluru sebelum ditembakkan. Namun, subjek dapat menjawab ketika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

65

ditanya mengenai simbol untuk kecepatan peluru setelah ditembakkan, yaitu '

pv .

Subjek mengaku, 100 m/s adalah kecepatan peluru sesudah ditembakkan, dengan

simbol 1v . Subjek tidak membubuhkan tanda aksen, karena tidak tahu. Subjek

menggunakan permisalan yang tidak konsisten. Subjek menggunakan simbol pv

dan 1v , misalnya. Subjek mengatakan lebih memilih menggunakan 1v daripada

pv karena disesuaikan dengan apa yang diajarkan guru. Subjek sudah terbiasa

memakai simbol tersebut dan mudah dihafal oleh subjek. Namun, subjek mengaku

tidak dapat membedakan simbol-simbol yang digunakan. Subjek juga tidak

menuliskan konsep hukum kekekalan momentum terlebih dahulu,

'

22

'

112211 vmvmvmvm , karena alasan waktu, tetapi subjek paham dengan

konsep tersebut. Hal itu menyebabkan salah dalam mengerjakan soal, yaitu

dengan langsung menuliskan )m(mvmvm 212211 . Kemudian, subjek juga

masih bingung dalam melakukan pindah ruas.

Untuk soal nomor tiga, subjek kurang teliti dalam menuliskan nilai 2m .

Subjek tidak mencantumkan secara spesifik apa yang ditanyakan karena masalah

waktu. Subjek juga tidak membubuhkan tanda minus untuk benda yang bergerak

ke kiri/ berlawanan gerak dengan benda pertama, karena tergesa-gesa dan tidak

teliti.

c. Subjek 3

Untuk soal nomor satu, subjek tidak mengubah besaran kecepatan ke

dalam simbol Fisika, karena lupa. Selain itu, subjek mengatakan tergesa-gesa

dalam menuliskan simbol waktu (t) sehingga pada bagian diketahui, terdapat

simbol yang mirip dengan simbol omega. Faktor tergesa-gesa disebabkan subjek

duduk di depan guru pengawas sehingga merasa grogi. Subjek juga lupa tidak

menuliskan simbol gaya rata-rata (F) dan apa yang ditanyakan, karena lupa.

Subjek tidak paham dengan konsep gaya rata-rata. Dalam mengerjakan soal,

subjek tidak menuliskan rumusnya terlebih dahulu, tetapi langsung memasukkan

angka ke dalam rumus, 0,1F , karena tergesa-gesa. Dari sini, subjek ternyata

mencontek jawaban teman. Faktor tergesa-gesa menyebabkan subjek lupa dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

66

konsep gaya rata-rata, penulisan satuan, dan simbol-simbol Fisika sehingga

memilih jalan terakhir yaitu mencontek.

Untuk soal nomor dua, subjek tidak konsisten dalam menggunakan

permisalan pada bagian diketahui. Misalnya, semula subjek menggunakan simbol

1v , tetapi pada pengerjaannya diganti dengan simbol pv . Subjek mengatakan

lebih suka menggunakan simbol 1v daripada pv , karena mengikuti rumus yang

diberikan oleh guru. Subjek bingung dengan apa yang ditanyakan, karena terlihat

bahwa subjek tidak dapat membedakan 2v dengan '

2v . Selain tidak konsisten

menggunakan simbol, subjek juga tidak paham dengan konsep hukum kekekalan

momentum.

Untuk soal nomor tiga, subjek lupa mencantumkan tanda minus untuk

benda yang bergerak ke kiri. Subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan secara

terperinci, walaupun tahu apa yang ditanyakan. Subjek tidak paham dengan cara

pengerjaan, dan tidak paham dengan konsep-konsep yang digunakan. Subjek juga

kadang salah dalam memasukkan angka dalam perhitungan.

d. Subjek 4

Untuk soal nomor satu, subjek salah bahwa konsep impuls adalah

mΔI t. Subjek menuliskan 12 vvmF . Subjek tidak tahu dengan konsep

gaya rata-rata. Subjek mengaku belajar, walaupun hanya sedikit yang dipelajari.

Kemudian, subjek juga salah dalam menuliskan satuan gaya, dengan menuliskan

kgm/s. Ketika ditanya satuan impuls, subjek juga tidak tahu.

Untuk soal nomor dua, konsep yang digunakan sudah benar, kecuali pada

operasi penjumlahan, 12-2. Subjek menuliskan bahwa 12-2=24. Hal itu

dikarenakan, subjek memberikan tanda kurung untuk -2, sehingga subjek mengira

12x(-2), bukan 12(-2). Subjek mengaku kurang teliti.

Untuk soal nomor tiga, subjek membubuhkan tanda minus untuk benda

yang bergerak ke kanan sehingga 1vb . Subjek berpikir bahwa benda bergerak

ke kiri. Subjek lupa dengan cara yang digunakan untuk mengerjakan soal nomor

tiga. Subjek lupa dengan rumusan 'ΔvΔv karena tidak mempelajari meteri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

67

tersebut. Kemudian, subjek juga lupa tidak menuliskan satuan kecepatan karena

tergesa-gesa.

e. Subjek 5

Untuk soal nomor satu, subjek kurang teliti kalau t=0,1 s sehingga salah

dalam perhitungan. Konsep yang digunakan sudah betul. Namun, subjek juga lupa

tidak mencantumkan satuan gaya.

Untuk soal nomor dua, subjek tidak membubuhkan tanda minus untuk

benda yang bergerak ke kiri, karena kurang teliti. Konsep yang digunakan sudah

betul. Kemudian pada bagian akhir, subjek mengatakan tidak tahu mengapa

menambahkan keterangan v’=3,5 m/s (diam di tempat tumbukan).

Untuk soal nomor tiga, subjek bingung sehingga tidak menuliskan bahwa

kecepatan yang ditanyakan, walaupun sebenarnya subjek tahu kalau kecepatan

yang ditanyakan. Kemudian, subjek tidak teliti sehingga tidak menuliskan satuan

kecepatan. Cara pengerjaan pada dasarnya sudah benar. Namun, subjek tidak

mengerjakan soal 3b karena kekurangan waktu, dan mengatakan bahwa lupa

dengan konsep tumbukan tidak lenting sama sekali.

f. Subjek 6

Untuk soal nomor satu, subjek mengira bahwa 1v = 10 m/s. Subjek

terburu-buru sehingga tidak menuliskan apa yang ditanyakan, walaupun tahu.

Subjek salah dalam memahami konsep impuls. Subjek mengatakan tidak

memperhatikan penjelasan guru sehingga baru mengetahui bahwa mΔI t, dan

menuliskan mv dengan mempersepsikan bahwa mv adalah momentum gaya.

Untuk soal nomor dua, subjek lupa kalau benda bergerak ke kiri harus

dibubuhi tanda minus. Konsep yang digunakan sudah betul, tetapi subjek juga

kurang teliti dalam memasukkan angka.

Untuk soal nomor tiga, subjek bingung dengan apa yang ditanyakan.

Subjek juga tidak mengerjakan soal nomor tiga, karena tidak paham dengan

konsep tumbukan lenting sempurna dan tidak lenting sama sekali.

g. Subjek 7

Untuk soal nomor satu, subjek lupa tidak menuliskan permisalan untuk

kecepatan truk sebelum menabrak, pada bagian diketahui, karena lupa. Konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

68

yang digunakan subjek sudah benar, kecuali pada operasi pembagian. Subjek

menuliskan bahwa 1,0

20000 hasilnya adalah 2000, karena subjek menafsirkan

bahwa jumlah nol pada pembilang hanya dicoret satu, dengan penyebutnya.

Kemudian, subjek mengaku lupa menuliskan satuan gaya.

Untuk soal nomor dua, subjek mengaku tergesa-gesa, karena waktu

terbatas sehingga tidak menuliskan dengan tepat massa peluru. Subjek tidak

membubuhkan tanda aksen untuk kecepatan senapan setelah peluru ditembakkan,

dan hanya menuliskan sv . Subjek melakukan hal tersebut karena dirasa lebih

udah diingat, dan di rumus hanya ditulis seperti itu saja. Namun, akhirnya subjek

mengaku bingung dalam membubuhkan tanda aksen, sementara materi tersebut

sudah diajarkan guru. Sebenarnya, konsep yang digunakan hampir benar, hanya

tidak dituliskan aksennya. Subjek menuliskan s

pp

sm

mvv . Subjek tidak

menuliskan konsepnya dulu, '

22

'

112211 vmvmvmvm , karena agar lebih

cepat.

Untuk soal nomor tiga, subjek tidak membubuhkan tanda minus untuk

benda yang bergerak ke kiri. Subjek mengaku lupa dan karena pada lembar soal

juga tidak ditulis tanda minusnya sehingga subjek menuliskan sesuai dengan yang

tertera pada soal. Subjek sebenarnya tahu kalau benda bergerak ke kiri dibubuhi

tanda minus. Kemudian, mengenai tulisan ''

1

'

2 vvv yang terdapat di lembar

jawaban subjek, subjek mengaku tidak tahu apa maksud tulisan tersebut. Subjek

juga tidak menuliskan satuan kecepatan pada jawaban yang diperoleh, karena

lupa. Selanjutnya, untuk jawaban 3b, subjek sudah benar konsepnya, kecuali pada

operasi perkalian. Subjek mengaku kurang teliti, karena waktu sudah habis.

h. Subjek 8

Untuk soal nomor satu, subjek bingung sehingga salah menuliskan nilai

1v dan 2v . Pada lembar jawaban, subjek menuliskan 0m/sv1 dan 10m/sv2 .

Subjek tidak menuliskan satuan gaya. Subjek mengaku lupa menuliskan satuan

sejak kelas satu (SMA).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

69

Untuk soal nomor dua, pada bagian diketahui, subjek hanya menuliskan

8m p tidak dituliskan satuannya, karena lupa. Kemudian, subjek juga tidak

mengkonversikan satuan dari gram menjadi kilogram, karena lupa. Subjek

mengaku tidak teliti dan masih bingung dalam menuliskan apa yang ditanyakan.

Subjek menuliskan yang ditanyakan adalah pv . Subjek juga lupa tidak

menuliskan satuan kecepatan. Subjek salah dalam menuliskan konsep yang

digunakan, yaitu menuliskan '

212211 )vm(mvmvm . Subjek tidak

menuliskan terlebih dulu konsep hukum kekekalan momentum, karena tidak tahu.

Untuk soal nomor tiga, subjek tidak menuliskan apa yang ditanyakan

karena lupa. Subjek juga tidak menuliskan satuan kecepatan pada jawaban yang

didapatkan. Subjek salah pada konsep hukum kekekalan momentum, yaitu

menuliskan '

22

'

11221 vmvmvmm . Subjek mengaku belajar sedikit, dan

waktu yang digunakan untuk mengerjakan terlalu cepat. Subjek juga tidak paham

dengan konsep untuk tumbukan tidak lenting sama sekali. Subjek mengaku masih

bingung dalam menentukan cara yang digunakan untuk mengerjakan soal nomor

tiga.

i. Subjek 9

Untuk soal nomor satu, subjek tergesa-gesa sehingga lupa menuliskan

apa yang ditanyakan. Subjek sebenarnya tahu, tetapi lupa konsep gaya rata-rata,

dan menuliskan tIF . Subjek tidak menuliskan satuan gaya, karena tidak tahu

kalau satuan gaya adalah newton.

Untuk soal nomor dua, konsep yang digunakan subjek sudah benar, tetapi

subjek salah dalam melakukan pindah ruas '

212211 vmmvmvm menjadi

2211

21'

vmvm

mmv . Subjek mengatakan tidak bisa melakukan pindah ruas.

Untuk soal nomor tiga, subjek lupa tidak menuliskan apa yang

ditanyakan. Namun, dia tahu apa yang ditanyakan. Pada pengerjaan sebenarnya

hampir benar, tetapi subjek bingung dengan pekerjaannya sendiri, tidak tahu

mengapa dia menulis 41Δv dan 12 v3vΔv . Subjek juga bingung

dengan konsep 'ΔvΔv . Untuk soal nomor 3b, subjek sudah betul, tetapi salah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

70

melakukan pindah ruas 2111

21'

1vmvm

mmv . Subjek mengatakan tidak bisa

melakukan pindah ruas

j. Subjek 10

Untuk soal nomor satu, subjek lupa mengkonversikan 2 ton ke dalam

kilogram. Subjek juga tidak menuliskan satuan massanya. Konsep yang

digunakan sudah betul, tetapi subjek salah dalam melakukan operasi pengurangan

(0-10=10), karena lupa. Selain itu, subjek juga salah dalam melakukan operasi

pembagian 45

101,0

102. Subjek salah menuliskan satuan gaya, dengan

menuliskan m/s, walaupun sebenarnya subjek tahu kalau satuan gaya adalah

newton.

Untuk soal nomor dua, subjek salah dalam mengkonversikan 8 gram

menjadi kilogram. Subjek tidak tahu kalau 8 gram sama dengan 0,008 kg. Subjek

tidak mengerjakan soal nomor dua karena bingung dan lupa rumusnya sehingga

menuliskan rumus lain.

Untuk soal nomor tiga, subjek tidak membubuhkan tanda minus untuk

benda yang bergerak ke kiri, walaupun subjek tahu kalau benda bergerak ke kiri

itu minus. Subjek lupa dengan perumusan 1Δv

Δv '

untuk tumbukan lenting

sempurna. Sedangkan konsep tumbukan tidak lenting sama sekali, sudah betul.

4. Hasil Validasi Data

Untuk mendapatkan data yang valid mengenai jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dan penyebabnya, maka dilakukan triangulasi data yaitu

dengan mensesuaikan data hasil observasi, hasil analisis ulangan harian, dan hasil

analisis wawancara. Berikut adalah validasi dari 10 siswa.

a. Siswa dengan Nomor Absen 2

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

71

1) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan satuan gaya, kecepatan dan tidak mengkonversi

satuan ke kilogram. Hal itu disebabkan karena siswa lupa.

b) Siswa salah menafsirkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Hal

itu disebabkan karena siswa kurang waktu sehingga kurang teliti ketika

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

2) Kesalahan Konsep

Siswa tidak memahami konsep gaya rata-rata, dengan menuliskan

Δv

ΔtmF . Hal itu disebabkan karena siswa lupa, walaupun paham dengan konsep

gaya rata-rata.

3) Kesalahan Hitung

Siswa salah dalam melakukan operasi pembagian. Hal itu disebabkan

karena siswa kurang teliti.

4) Kesalahan Tanda

Siswa salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola kedua yang bergerak

ke kiri. Hal itu disebabkan karena siswa lupa.

b. Siswa dengan Nomor Absen 3

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Siswa tidak konsisten dalam menggunakan permisalan. Semula siswa

menggunakan ms, kemudian berubah menjadi m1 dalam perhitungan. Hal itu

disebabkan karena siswa masih bingung sehingga tidak dapat membedakan

simbol-simbol yang digunakan.

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan ke dalam simbol Fisika untuk gaya, karena lupa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

72

b) Siswa tidak menuliskan satuan impuls, karena siswa tidak mengetahui satuan

impuls.

c) Siswa salah dalam menuliskan satuan gaya, dengan menuliskan kgm/s. Hal

itu disebabkan karena siswa lupa jika satuan adalah newton, dan tidak

mengetahui jika newton sama dengan 2kgm/s .

d) Siswa menafsirkan bahwa 100m/s adalah 1v dan yang ditanyakan adalah 2v .

Hal itu disebabkan karena siswa tidak dapat membedakan simbol-simbol

yang digunakan. Siswa mengatakan lebih memilih menggunakan 1v daripada

pv karena disesuaikan dengan apa yang diajarkan guru. Siswa sudah terbiasa

memakai simbol tersebut dan mudah dihafal oleh siswa.

e) Siswa salah dalam menafsirkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam

soal. Hal itu disebabkan karena siswa kurang teliti dan tergesa-gesa sehingga

tidak spesifik menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.

3) Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak memahami konsep impuls, dengan menuliskan mvI .

Kemudian, siswa juga tidak memahami konsep gaya rata-rata, dengan

menuliskan tIF . Hal itu disebabkan karena siswa tidak paham dan lupa

saat mengerjakan.

b) Siswa tidak memahami bahwa ketika peluru ditembakkan oleh senapan

berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 , tetapi menuliskan )m(mvmvm 212211 .

Hal itu disebabkan karena siswa kekurangan waktu dalam mengerjakan

sehingga langsung menuliskan rumus tersebut tanpa menuliskan konsep

dasarnya terlebih dahulu.

4) Kesalahan Tanda

Siswa salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola kedua yang bergerak

ke kiri. Hal itu disebabkan karena siswa tergesa-gesa dan tidak teliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

73

c. Siswa dengan Nomor Absen 6

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Kesalahan strategi yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan rumus terlebih dahulu, tetapi langsung menulis

0,1F dengan tulisan yang tidak jelas, karena tergesa-gesa. Faktor tergesa-

gesa menyebabkan siswa lupa dengan konsep gaya rata-rata, penulisan

satuan, dan simbol-simbol Fisika sehingga memilih jalan terakhir yaitu

mencontek.

b) Siswa tidak konsisten dalam menggunakan permisalan. Siswa menggunakan

simbol 1sp v,m,m pada bagian diketahui, dan menggunakan simbol

2122 v,v,m,m pada bagian jawaban. Hal itu disebabkan karena siswa lebih

suka menggunakan simbol 1v daripada pv , karena mengikuti rumus yang

diberikan oleh guru. Kemudian, siswa bingung menentukan apa yang

ditanyakan sehingga jawaban menggunakan rumusan yang tidak tepat. Hal itu

disebabkan karena siswa tidak dapat membedakan 2v dengan '

2v .

c) Siswa bingung mengerjakan soal sehingga jawaban menggunakan rumusan

yang tidak tepat. Hal itu disebabkan karena siswa tidak memahami dengan

cara pengerjaan, dan lupa dengan konsep-konsep yang digunakan.

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan ke dalam simbol Fisika untuk kecepatan, karena lupa.

Karena tergesa-gesa, siswa salah menafsirkan simbol waktu (t), tetapi

menuliskan ω=0,1 s. Siswa juga tidak menuliskan apa yang ditanyakan,

karena lupa. Siswa duduk di depan guru pengawas sehingga merasa grogi.

b) Siswa menafsirkan bahwa 100m/s adalah 1v . Hal itu disebabkan karena siswa

tidak dapat membedakan simbol-simbol yang digunakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

74

3) Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak memahami bahwa ketika peluru ditembakkan oleh senapan

berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 , karena siswa tidak paham dengan konsep hukum

kekekalan momentum.

b) Siswa tidak memahami konsep hukum kekekalan momentum dan tumbukan.

Hal itu disebabkan karena siswa tidak memahami cara pengerjaan, dan tidak

paham dengan konsep-konsep yang harus digunakan.

4) Kesalahan Tanda

Siswa salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola kedua yang bergerak

ke kiri, karena lupa.

5) Kesalahan Hitung

Siswa salah memasukkan angka pada rumus yang digunakan. Hal itu

disebabkan karena siswa memang kadang salah dalam memasukkan angka.

d. Siswa dengan Nomor Absen 9

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Siswa tidak menggunakan konsep 'ΔvΔv dalam mengerjakan soal,

karena lupa.

2) Kesalahan Terjemahan

Siswa salah menuliskan satuan gaya, dengan menuliskan kgm/s dan tidak

menuliskan satuan kecepatan, karena hanya sedikit belajar.

3) Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak memahami konsep impuls dan gaya rata-rata. Siswa menuliskan

mΔF t, karena sedikit belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

75

b) Siswa tidak memahami dengan konsep tumbukan lenting sempurna dan tidak

lenting sama sekali. Siswa menggunakan rumus

)m(mvvmvm BA

'

BBAA , karena tidak belajar.

4) Kesalahan Hitung

Siswa salah melakukan operasi penjumlahan 12-2=24. Hal itu disebabkan

karena siswa memberikan tanda kurung untuk -2, sehingga siswa mengira 12x(-2),

bukan 12(-2). Siswa mengaku kurang teliti.

5) Kesalahan Tanda

Siswa menuliskan 1m/svB , seharusnya 1m/svB . Hal itu

disebabkan karena siswa berpikir bahwa benda bergerak ke kiri.

e. Siswa dengan Nomor Absen 11

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Siswa menuliskan “diam di tempat tumbukan” ketika 3,5m/sv ' .

Siswa mengaku tidak mengetahui maksud dari kalimat yang ditulisnya sendiri.

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa lupa sehingga tidak menuliskan satuan gaya.

b) Siswa salah menuliskan apa yang diketahui 0,1st , tetapi menuliskan

1st , karena kurang teliti.

c) Siswa bingung sehingga tidak menuliskan secara spesifik apa yang

ditanyakan.

3) Kesalahan Tanda

Siswa menuliskan 2m/sv2 , seharusnya 2m/sv2 , karena siswa

kurang teliti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

76

f. Siswa dengan Nomor Absen 14

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan, karena terburu-buru dan

bingung.

b) Pada bagian diketahui, siswa hanya menuliskan 10m/sv , padahal

10m/sv1 . Hal itu disebabkan karena siswa mengira bahwa 1v =10 m/s.

2) Kesalahan Konsep

Siswa tidak memahami konsep impuls dan gaya rata-rata. Siswa

menuliskan Δt

mvF . hal itu disebabkan karena siswa salah dalam memahami

konsep impuls. Siswa mengatakan tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga

baru mengetahui bahwa mΔI v, dan menuliskan mv dengan mempersepsikan

bahwa mv adalah momentum gaya.

3) Kesalahan Hitung

Siswa salah memasukkan nilai 2kgm2 , padahal 1kgm2 , karena

kurang teliti.

4) Kesalahan Tanda

Siswa menuliskan 2m/sv2 , seharusnya 2m/sv2 , karena lupa.

g. Siswa dengan Nomor Absen 16

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa lupa sehingga salah menafsirkan apa yang diketahui dan tidak

menuliskan satuan gaya serta kecepatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

77

b) Siswa salah menuliskan 9gramm p , padahal 8grammp. Hal itu

disebabkan karena siswa tergesa-gesa, dan karena waktu terbatas sehingga

tidak menuliskan dengan tepat massa peluru.

2) Kesalahan Konsep

Siswa tidak memahami bahwa ketika peluru ditembakkan oleh senapan

berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 . Siswa langsung menuliskan s

pp

sm

mvv . Hal itu

disebabkan karena siswa tidak membubuhkan tanda aksen untuk kecepatan

senapan setelah peluru ditembakkan, dan hanya menuliskan sv . Siswa melakukan

hal tersebut karena dirasa lebih udah diingat, dan di rumus hanya ditulis seperti itu

saja. Namun, akhirnya siswa mengaku bingung dalam membubuhkan tanda aksen,

sementara materi tersebut sudah diajarkan guru. Siswa tidak menuliskan

konsepnya dulu, '

22

'

112211 vmvmvmvm , karena agar lebih cepat.

3) Kesalahan Hitung

Kesalahan hitung yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa melakukan kesalahan melakukan operasi pembagian 20001,0

20000.

Hal itu disebabkan karena siswa menafsirkan bahwa jumlah nol pada

pembilang hanya dicoret satu, dengan penyebutnya.

b) Siswa salah memasukkan angka, misalnya untuk m2, pada rumus yang

digunakan. Kemudian, siswa salah melakukan operasi perhitungan

274

28

31

4221v '

1 . Hal itu disebabkan karena siswa kurang teliti.

4) Kesalahan Tanda

Siswa salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola kedua yang bergerak

ke kiri. Hal itu disebabkan karena siswa lupa dan karena pada lembar soal juga

tidak ditulis tanda negatifnya sehingga siswa menuliskan sesuai dengan yang

tertera pada soal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

78

h. Siswa dengan Nomor Absen 22

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Siswa menjawab soal 3a hanya dengan rumus 12

'

1

'

2 vvvv . Hal

itu disebabkan karena siswa masih bingung dalam menentukan cara yang

digunakan untuk mengerjakan soal nomor tiga.

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa salah menafsirkan apa yang diketahui, seharusnya 1v 10m/s tetapi

menuliskan 2v =10m/ s. Hal itu disebabkan karena siswa bingung sehingga

salah menuliskan nilai 1v dan 2v .

b) Siswa menuliskan pv pada bagian ditanyakan. Pada bagian diketahui, siswa

menuliskan 0v p . Hal itu disebabkan karena siswa tidak teliti dan masih

bingung dalam menuliskan apa yang ditanyakan.

c) Siswa tidak menuliskan satuan gaya, kecepatan, dan massa, karena lupa

menuliskan satuan sejak kelas satu (SMA).

d) Siswa tidak mengkonversikan 8 gram ke dalam kg, karena lupa.

e) Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan, karena lupa.

3) Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak memahami bahwa ketika peluru ditembakkan oleh senapan

berlaku: '

ss

'

pp vmvm0 , karena tidak tahu.

b) Siswa tidak memahami dengan konsep hukum kekekalan momentum dan

tumbukan. Siswa menuliskan hukum kekekalan momentum

'

22

'

11221 vmvmvmm . Kemudian, siswa juga tidak memahami dengan

konsep tumbukan lenting sempurna dan tidak lenting sama sekali. Hal itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

79

disebabkan karena siswa belajar sedikit, dan waktu yang digunakan untuk

mengerjakan terlalu cepat.

i. Siswa dengan Nomor Absen 23

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

1) Kesalahan Strategi

Siswa tidak tepat dalam mengubah persamaan 12 vvΔv , menjadi

41Δv dan 12 v3vΔv . Hal itu disebabkan karena siswa bingung dengan

pekerjaannya sendiri, tidak mengetahui mengapa menulis 41Δv dan

12 v3vΔv . Siswa juga lupa dalam menuliskan konsep 'ΔvΔv .

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan apa yang ditanyakan, karena tergesa-gesa.

b) Siswa tidak menuliskan satuan gaya, karena tidak mengetahui jika satuan

gaya adalah newton.

3) Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak memahami konsep gaya rata-rata dan menuliskan tIF , karena

lupa, walaupun sebenarnya tahu.

b) Siswa salah dengan konsep 'ΔvΔv , karena masih bingung.

4) Kesalahan Hitung

Siswa salah melakukan pindah ruas, karena siswa mengaku tidak bisa

melakukan pindah ruas.

j. Siswa dengan Nomor Absen 24

Berdasarkan observasi, ulangan harian, dan hasil wawancara dengan

siswa, berikut kesalahan yang dilakukan saat mengerjakan soal disertai

penyebabnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

80

1) Kesalahan Strategi

Siswa mengubah persamaan '

ss

'

ppsspp vmvmvmvm menjadi

ss

'

ppsspp vmvmvmvm dan tidak melanjutkan pengerjaan soal. Hal itu

disebabkan karena siswa lupa rumusnya dan menuliskan rumus lain.

2) Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan yang dilakukan siswa meliputi:

a) Siswa tidak menuliskan satuan massa, tidak mengkonversikan massa ke

kilogram, dan siswa juga salah dalam menuliskan satuan gaya, dengan

menuliskan m/s, karena siswa lupa.

b) Siswa menuliskan 0,08kg8gr , karena siswa tidak mengetahui.

3) Kesalahan Konsep

Siswa tidak memahami konsep tumbukan lenting sempurna, tetapi paham

dengan konsep tumbukan tidak lenting sama sekali. Siswa tidak menggunakan

rumus 1Δv

Δv '

, tetapi menuliskan '

1

'

2

' vvv , karena lupa.

4) Kesalahan Hitung

Siswa salah dalam melakukan operasi pengurangan (0-10=10) dan

pembagian 45

101,0

102, karena lupa.

5) Kesalahan Tanda

Siswa salah menuliskan tanda untuk kecepatan bola kedua yang bergerak

ke kiri. Hal itu disebabkan karena siswa tidak membubuhkan tanda negatif untuk

benda yang bergerak ke kiri, walaupun siswa mengetahui jika benda bergerak ke

kiri itu negatif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

81

C. Pembahasan

1. Jenis dan Penyebab Kesalahan

Dari hasil analisis observasi, analisis kesalahan siswa, dan wawancara,

maka diperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

soal pada materi pokok Momentum dan Impuls, sebagai berikut.

a. Kesalahan Strategi

Kesalahan strategi dilakukan jika siswa memilih jalan yang tidak tepat

sehingga mengarah ke jawaban yang tidak tepat atau mengarah ke jalan buntu.

Pada materi pokok momentum impuls, siswa pada umumnya tidak konsisten

dalam melakukan permisalan pada bagian diketahui. Pada bagian diketahui

misalnya, siswa menuliskan pelurum , senapanm , pssenapan v,m,v , dan seterusnya.

Sedangkan ketika menjawab, siswa menggunakan permisalan ,m,v,m 211 dan

seterusnya sehingga mengakibatkan jawaban siswa salah.

Selain itu, beberapa siswa langsung menuliskan rumus, tanpa menuliskan

rumusan awal terlebih dahulu. Misalnya, ketika siswa akan mencari impuls

( ΔtFI ), siswa langsung menuliskan I= 0,1F . Beberapa siswa juga salah

dalam menggunakan rumus. Siswa tidak menggunakan konsep 'ΔvΔv dalam

mengerjakan soal, tetapi menggunakan konsep BBAA

'

BB

'

AA vmvmvmvm .

Siswa yang melakukan kesalahan strategi lebih disebabkan karena faktor

kurang teliti, dan belum dapat membedakan penggunaan simbol-simbol Fisika.

b. Kesalahan Terjemahan

Kesalahan terjemahan terjadi jika siswa tidak menuliskan atau tidak

menuliskan dengan tepat apa yang diketahui dan ditanyakan. Selain itu, jika siswa

tidak menuliskan besaran yang ada ke dalam simbol Fisika, tidak melakukan

konversi satuan, tidak menuliskan atau salah menuliskan satuan.

Pada materi momentum impuls, banyak sekali siswa yang melakukan

kesalahan terjemahan. Banyak siswa yang masih bingung dalam menerapkan

simbol Fisika untuk menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Siswa juga

banyak yang tidak menuliskan satuan atau salah dalam menuliskan satuan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

82

misalnya untuk satuan kecepatan. Konversi satuan juga kadang dilupakan siswa

dan beberapa siswa masih melakukan kesalahan dalam konversi satuan.

Umumnya, kesalahan terjadi karena siswa kekurangan waktu, kurang teliti, lupa,

bingung dengan simbol Fisika dan bahkan tidak tahu. Selain itu, ada juga siswa

yang lupa menuliskan satuan karena memang menjadi kebiasaan siswa tersebut

sejak kelas X SMA. Walaupun begitu, siswa menganggap bahwa menulis satuan

adalah penting.

c. Kesalahan Konsep

Kesalahan konsep terjadi jika siswa tidak memahami konsep impuls dan

hukum kekekalan momentum, serta tidak memahami konsep tumbukan, baik

tumbukan lenting sempurna, lenting sebagian dan tidak lenting sama sekali. Pada

materi pokok Momentum dan Impuls banyak siswa yang masih salah dalam

memahami konsep gaya rata-rata, konsep impuls, dan kesalahan dalam

mengaplikasikan hukum kekekalan momentum pada soal. Misalnya, siswa tidak

memahami bahwa ketika peluru ditembakkan oleh senapan berlaku

sspp

'

ss

'

pp vmvmvmvm yang selanjutnya ditelaah sehingga menjadi

rumusan '

ss

'

pp vmvm0 . Kemudian, banyak siswa yang tidak menggunakan

rumus 1Δv

Δv '

, tetapi menuliskan rumusan lain, misalnya '

1

'

2

' vvv .

Kesalahan konsep terjadi karena siswa belum memahami dan bahkan

tidak tahu konsep-konsep yang terkandung dalam materi momentum impuls,

akibat kurang belajar. Dalam pengerjaan, beberapa siswa mengaku tergesa-gesa,

grogi, lupa dan gugup karena takut pada guru pengawas.

d. Kesalahan Hitung

Kesalahan hitung terjadi jika siswa salah dalam melakukan operasi

perhitungan, pindah ruas dan memasukkan angka ke dalam persamaan. Pada

materi pokok Momentum dan Impuls, banyak siswa yang salah dalam melakukan

perhitungan, terutama dalam perkalian dan pembagian. Kemudian, akibat dari

tidak konsisten dalam menggunakan permisalan, siswa salah dalam memasukkan

angka. Beberapa siswa juga mengaku tidak bisa melakukan operasi pindah ruas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

83

Kesalahan hitung diakibatkan karena siswa kurang teliti, bingung dan tergesa-gesa

dalam mengerjakan soal, karena kekurangan waktu. Sedangkan beberapa siswa

mengaku tidak dapat melakukan operasi perhitungan dengan baik.

e. Kesalahan Tanda

Kesalahan tanda terjadi jika siswa melakukan kesalahan dan tidak

konsisten dalam menentukan tanda. Pada materi pokok Momentum dan Impuls

jika benda bergerak ke kanan (+) dan bergerak ke kiri (-). Umumnya, siswa

menuliskan bahwa arah gerak benda baik ke kanan atau ke kiri, diberi tanda yang

sama. Jika benda A bergerak ke kanan, siswa menuliskan tanda (+), begitu juga

untuk benda B yang bergerak ke kiri, siswa tetap menuliskan tanda (+). Dalam hal

ini, sebenarnya banyak siswa yang tahu kalau benda ke kanan bertanda (+)

sedangkan ke kiri (–) (berlawanan dengan gerak benda yang lain), tetapi banyak

siswa yang mengaku lupa dan tidak teliti.

2. Cara Mengatasi Kesalahan

Berdasarkan jenis kesalahan dan faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya kesalahan dalam pengerjaan soal pada materi pokok Momentum dan

Impuls, maka dapat dikemukakan beberapa cara untuk mengatasi penyebab

kesalahan siswa, di antaranya sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan menggunakan media pembelajaran yang tepat pada

proses belajar mengajar, untuk meningkatkan perhatian siswa pada materi,

dan sebagai lahan memotivasi siswa dalam belajar Fisika.

2. Bagi guru diharapkan menekankan konsep-konsep dasar yang harus dikuasai

siswa pada materi pokok Momentum dan Impuls, di antaranya mengenai

Hukum II Newton, Hukum III Newton, Hukum Kekekalan Momentum dan

Hukum Kekekalan Energi Mekanik.

3. Bagi guru, diharapkan lebih teliti dalam mengkoreksi jawaban siswa ketika

mengerjakan latihan soal-soal, baik pada bagian diketahui, ditanyakan, dan

proses pengerjaannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

84

4. Bagi guru diharapkan lebih menekankan pentingnya mengerjakan banyak

latihan soal dan memperhatikan penggunaan satuan dengan benar kepada

siswa.

5. Bagi guru diharapkan memberikan latihan soal secara berulang, dengan tipe

soal yang hampir sama, sehingga siswa benar-benar menguasai konsep yang

terkandung dalam soal.

6. Bagi guru Fisika diharapkan bekerjasama dengan guru Matematika, untuk

menekankan dasar matematis, misalnya mengenai perkalian, pembagian dan

melakukan pindah ruas.

7. Bagi siswa diharapkan meningkatkan konsentrasi belajar dan aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

8. Bagi siswa diharapkan memahami konsep-konsep yang ada dan konsisten

dalam penggunaan simbol-simbol Fisika.

9. Bagi siswa diharapkan lebih giat mengerjakan soal-soal, dan tidak segan

untuk bertanya kepada guru jika tidak bisa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

85

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan di dalam penelitian ini, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Fisika

materi pokok Momentum dan Impuls adalah:

a. Kesalahan strategi, sebanyak 36%.

b. Kesalahan terjemahan, sebanyak 84%.

c. Kesalahan konsep, sebanyak 68%.

d. Kesalahan hitung, sebanyak 60%.

e. Kesalahan tanda, sebanyak 48%.

2. Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal Fisika

materi pokok Momentum dan Impuls adalah:

a. Kesalahan strategi yaitu kesalahan siswa dalam memilih jalan yang tidak

tepat sehingga mengarah ke jawaban yang tidak tepat atau mengarah ke

jalan buntu, yang disebabkan karena siswa kurang teliti, dan belum dapat

membedakan penggunaan simbol-simbol Fisika.

b. Kesalahan terjemahan yaitu kesalahan siswa dalam menterjemahkan

simbol-simbol Fisika dan maksud soal, yang disebabkan karena siswa

kekurangan waktu, kurang teliti, lupa, bingung dengan simbol Fisika dan

bahkan tidak tahu.

c. Kesalahan konsep yaitu kesalahan siswa karena tidak memahami konsep

pada materi pokok Momentum dan Impuls, yang disebabkan karena

siswa belum memahami dan bahkan tidak tahu konsep-konsep yang

terkandung dalam materi pokok Momentum dan Impuls, akibat kurang

belajar.

d. Kesalahan hitung yaitu kesalahan siswa dalam melakukan operasi

perhitungan, yang disebabkan karena siswa kurang teliti, bingung dan

85

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

86

tergesa-gesa dalam mengerjakan soal, karena kekurangan waktu, bahkan

beberapa siswa tidak dapat melakukan operasi perhitungan dengan baik.

e. Kesalahan tanda yaitu kesalahan siswa dalam menerapkan tanda (+) dan

(-), yang disebabkan karena siswa lupa dan tidak teliti.

3. Cara mengatasi terjadinya kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal pada

materi pokok Momentum dan Impuls adalah:

a. Bagi guru diharapkan menggunakan media pembelajaran yang tepat pada

proses belajar mengajar, untuk meningkatkan perhatian siswa pada

materi, dan sebagai lahan memotivasi siswa dalam belajar Fisika.

b. Bagi guru diharapkan menekankan konsep-konsep dasar yang harus

dikuasai siswa pada materi pokok Momentum dan Impuls, di antaranya

mengenai Hukum II Newton, Hukum III Newton, Hukum Kekekalan

Momentum dan Hukum Kekekalan Energi Mekanik.

c. Bagi guru, diharapkan lebih teliti dalam mengkoreksi jawaban siswa

ketika mengerjakan latihan soal-soal, baik pada bagian diketahui,

ditanyakan, dan proses pengerjaannya.

d. Bagi guru diharapkan lebih menekankan pentingnya mengerjakan banyak

latihan soal dan memperhatikan penggunaan satuan dengan benar kepada

siswa.

e. Bagi guru diharapkan memberikan latihan soal secara berulang, dengan

tipe soal yang hampir sama, sehingga siswa benar-benar menguasai

konsep yang terkandung dalam soal.

f. Bagi guru Fisika diharapkan bekerjasama dengan guru Matematika,

untuk menekankan dasar matematis, misalnya mengenai perkalian,

pembagian dan melakukan pindah ruas.

g. Bagi siswa diharapkan meningkatkan konsentrasi belajar dan aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

h. Bagi siswa diharapkan memahami konsep-konsep yang ada dan

konsisten dalam penggunaan simbol-simbol Fisika.

i. Bagi siswa diharapkan lebih giat mengerjakan soal-soal, dan tidak segan

untuk bertanya kepada guru jika tidak bisa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

87

B. Implikasi

Setelah dilakukan penelitian tentang kesalahan siswa pada materi pokok

Momentum dan Impuls, maka implikasi dari penelitian adalah:

1. Penelitian dapat digunakan guru sebagai lahan informasi mengenai kesalahan

dan penyebab kesalahan siswa, dalam mengerjakan soal Momentum dan

Impuls sehingga diharapkan guru dapat mengantisipasi dan mampu

mengurangi terjadinya kesalahan.

2. Penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan semua siswa dapat terlibat secara

aktif.

3. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau referensi pada

penelitian sejenis.

C. Saran

Berdasarkan hasil analisis data, maka saran yang dapat dikemukakan

adalah:

1. Guru

a. Hendaknya menerapkan metode pembelajaran yang lebih menarik sehingga

semua siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Hendaknya berusaha untuk memperhatikan semua siswa, baik yang duduk di

depan atau di belakang.

c. Hendaknya lebih menekankan konsep dasar pada materi pokok Momentum

dan Impuls.

d. Hendaknya mengingatkan siswa untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal.

e. Hendaknya memberikan banyak latihan soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls untuk siswa.

f. Hendaknya selalu memberikan motivasi siswa agar siswa lebih bersemangat

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Fisika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PROFIL …/Profil... · mengkoreksi jawaban siswa ketika mengerjakan latihan soal-soal, ... Siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Surakarta,

88

2. Siswa

a. Hendaknya lebih berkonsentrasi dalam memperhatikan penjelasan guru dan

berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b. Hendaknya lebih memperhatikan konsep dasar yang terdapat pada materi

pokok Momentum dan Impuls.

c. Hendaknya banyak berlatih mengerjakan soal pada materi pokok Momentum

dan Impuls.

d. Hendaknya selalu memperhatikan satuan, dan teliti dalam perhitungan.

3. Peneliti

a. Hendaknya peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis, tidak hanya

menganalisis soal pekerjaan rumah dan ulangan harian saja, tetapi meneliti

semua soal yang dikerjakan siswa di papan tulis.

b. Hendaknya melakukan penelitian sejenis untuk semua materi Fisika, sehingga

dapat teridentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user