perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pengaruh .../pengaruh... · (piper betle linn) sebagai...

57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH (Piper betle Linn) SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP PERUBAHAN pH SALIVA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ula Firdausi G.0008179 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Upload: phamdat

Post on 14-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH

(Piper betle Linn) SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP

PERUBAHAN pH SALIVA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Ula Firdausi

G.0008179

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian/ Skripsi dengan judul: Pengaruh Penggunaan Air

Rebusan Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap

Perubahan pH Saliva

Ula Firdausi, G0008179, Tahun 2011

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari , Tanggal Desember 2011

Pembimbing Utama

Dr. Risya Cilmiaty AR, drg., M.Si., SpKG

NIP 19580710 198610 2 001

Penguji Utama

Widia Susanti, drg., M.Kes

NIP 19690216 200401 2 002

Pembimbing Pendamping

Dr. Pradipto Subiantoro, drg., SpBM

NIP 19570629 198403 1 003

Anggota Penguji

Vita Nirmala A., drg., SpPros., SpKG

NIP 19660827 199403 2 003

Tim Skripsi

Vicky Eko N. H.,dr.,M.Sc.,SpTHT-KL

NIP 19770914 200501 1001

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Desember 2011

Ula Firdausi

NIM. G0008179

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Ula Firdausi, G0008179, 2011. Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva. Metode Penelitian: penelitian eksperimental Randomized Controlled Trial, Juli 2011 di Laboratorium Biologi FMIPA UNS Surakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Dokter FK UNS angkatan 2008 dengan kriteria: (1.) bersedia; (2.) pria atau wanita yang tidak dalam masa haid; (3.) usia 18 - 24 tahun; (4.) keadaan umum baik; (5.) tidak ada gigi berlubang, keluhan nyeri, radang, atau ulkus di rongga mulut; (6.) bukan pengguna fixed orthodontic; (7.) bukan perokok, (8.) selama 48 jam terakhir tidak menggunakan antibiotik, parasimpatomimetik, obat inhaler asma, anti-konvulsan, diuretik, antiemetik, antihistamin, dekongestan dan methampethamine, (9.) bukan penderita sjoergen syndrome, (10.) sedikitnya 1 tahun terakhir tidak menerima terapi radiasi kanker kepala leher, (11.) tidak menderita penyakit sistemik dan atau penyakit periodontal lain yang dapat mengganggu pemeriksaan. Secara simple random sampling didapatkan 24 subjek terbagi dalam 4 kelompok: (1.) Kontrol (-), tidak ada intervensi; (2.) Perlakuan 1, berkumur air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) 25 %; (3) Perlakuan 2, berkumur air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) 50 %; (4.) Kontrol (+), menggunakan obat kumur merk Listerine. Pengukuran pH saliva dilakukan pre-test dan post-test menit ke 2, 6, dan 10. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dengan analisis post hoc Mann Whitney melalui program SPSS 17.0 for Windows. Hasil Penelitian: (1) pH saliva terukur kedua kelompok Perlakuan meningkat secara bertahap saat pengukuran menit ke-6, lebih cepat dibandingkan Kontrol (-), (2) terdapat perbedaan yang bermakna pH saliva menit ke-6 antara kelompok Perlakuan 2 dengan Kontrol (-), (3) tidak ada perbedaan pH saliva akhir menit ke-10 antara keempat kelompok. Simpulan Penelitian: (1) Terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva selama 6 menit pertama setelah diaplikasikan. (2) Penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur mempercepat terjadinya peningkatan pH saliva setelah konsumsi karbohidrat. Kata kunci : pH saliva, air rebusan daun Sirih (Piper betle L.), karies

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Ula Firdausi, G0008179, 2011. The Effect of Boiled Water of Sirih’s Leaves (Piper betle Linn) as Mouthwash to the Salivary pH Change. Medical Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. Objective: to know is there any effect the use of boiled water of sirih’s leaves (Piper betle L.) as mouthwash to the salivary pH Change. Methods: experimental study with randomized Controlled Trial (RCT) design, conducted on July 2011 at Biological laboratory of Mathematics and Science Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. The subjects were the students of Medical Faculty of Sebelas Maret University class of 2008 by the criterias: (1.) available; (2.) men or women (who were not in menstrual period); (3.) between 18 - 24 years old; (4.) in good health condition; (5.) no caries, no inflammation, no pain, and no ulceration process among oral cavity; (6.) not a fixed orthodontic user; (7.) no smoker; (8.) during the last 48 hours not use: antibiotics, parasimpatomimetics, Asthma’s inhallation drugs, anti-convulsant, diuretics, anti-emetics, antihistamin, decongestant, methampethamine; (9.) not a Sjoergen Syndrome sufferer; (10.) at least in the last 1 year period not accepting any radiation therapy of the head and neck cancer; (11.) not suffering any systhemic diseases and or another periodontal diseases which could disturb the measurements. By simple random sampling were collected 24 samples which was divided into 4 groups: (1.) Control (-), no intervention; (2.) Treatment 1, gurgling boiled water of Sirih’s leaves (Piper betle L.) 25 %; (3.) Treatment 2, gurgling boiled water of Sirih’s leaves (Piper betle L.) 50 %; (4.) Control (+), using Listerine mouthwash solution. The measurement of salivary pH was done by pretest and postest in 2nd, 6th, and 10th minute. The data analysis used Kruskal Wallis test by post hoc analysis Mann Whitney through SPSS 17.0 for Windows. Results: (1.) salivary pH in both treatment groups has increased rapidly in the 6th

minute measurement; (2) there was significant differences of the 6th minute measurement between Control (-) and Treatment 2, (3) there was no differences of terminal salivary pH between four groups in the 10 th minute measurement. Conclusions: (1) There was significant effect in using boiled water of Sirih’s leaves (Piper betle L.) to the salivary pH change during the first 6 minute after aplication. (2) After consuming carbohidrate, using boiled water of Sirih’s leaves (Piper betle L.) salivary pH was increased faster than no treatment. Key words: salivary pH, boiled water of Sirih’s leaves (Piper betle L.), caries

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillah atas ridha Allah S.W.T akhirnya rangkaian penelitian skripsi “Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva“ dapat diselesaikan. Penelitian singkat ini diselenggarakan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran dan didedikasikan sebagai pelengkap penelitian serupa dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunannya, skripsi ini telah mengajarkan dan membawa banyak hal baik dalam perjalanan hidup peneliti. Kesukarannya berbuah manis, dan pendakiannya membawa angin segar. Untuk itu perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Zainal Arifin Adnan, dr., SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kebaikan hati beliau dan keluarga secara langsung maupun tidak langsung telah memudahkan dan menginspirasi penulis menuntaskan amanahnya di banyak tempat.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua beserta Tim Skripsi FK UNS (Mbak Eny dan Pak Nardi) atas bimbingannya.

3. Dr. Risya Cilmiaty AR, drg., M.Si., SpKG, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi.

4. Dr. Pradipto Subiantoro, drg., SpBM selaku Pembimbing Pendamping yang telah memudahkan dan membawa solusi di saat genting.

5. Widia Susanti, drg., M.Kes, selaku Penguji Utama yang telah memberikan saran dan motivasi untuk memperbaiki skripsi ini.

6. Vita Nirmala A., drg., SpPros., SpKG, selaku Anggota Penguji. 7. Bapak, Ibu, Mama, Papa, adik-adikku, Mas Nubli serta seluruh keluarga

yang telah memberi dukungan moral, material, serta doa untuk terselesaikannya skripsi ini.

8. Samsu, Teguh, Gilut Squad Panacea Squad sahabat sejati yang membersamai langsung dari dalam hati, selalu dan selamanya.

9. Saudara-saudariku seperjuangan di BEM FK UNS Kabinet Bersatu, Kabinet Bersinar dan seluruh organisasi mahasiswa di Fakultas atas bantuan dan kerjasama yang tidak akan terlupakan.

10. Teman-teman mahasiswa PD 2008 atas persahabatan, bantuan, keceriaan dan semangat yang selalu datang saat dibutuhkan.

11. Kaal, Kiil dan Zulaikha. 12. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Surakarta, 21 Desember 2011

Ula Firdausi

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 4

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 4

1. Daun Sirih (Piper betle Linn) ......................................................... 4

2. Saliva ............................................................................................... 8

3. Karies .............................................................................................. 14

B. Kerangka Berpikir .............................................................................. 15

C. Hipotesis ............................................................................................ 16

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................................... 17

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 17

B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 17

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 17

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

D. Besar Sampel dan Teknik Sampling .................................................. 19

E. Rancangan Penelitian .......................................................................... 20

F. Variabel Penelitian .............................................................................. 21

G. Skala Variabel .................................................................................... 22

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 22

I. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 26

J. Cara Kerja ........................................................................................... 27

K. Teknik Analisis Data .......................................................................... 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN ........................................................................... 31

A. Karakteristik Subjek ........................................................................... 31

B. Hasil Pengamatan ............................................................................... 33

C. Analisis Statistika ............................................................................... 40

BAB V. PEMBAHASAN .................................................................................... 43

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 49

A. Simpulan .......................................................................................... 49

B. Saran................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 50

LAMPIRAN

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kesehatan gigi dan mulut masih merupakan salah satu masalah

kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) nasional tahun 2007, didapatkan bahwa prevalensi nasional

penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut adalah 23,4 % dan hanya

terdapat 29,6 % di antaranya yang menerima perawatan dari tenaga kesehatan

gigi. Keseluruhan perawatan gigi dan mulut yang diberikan antara lain adalah

perawatan terhadap karies berupa penumpatan, pencabutan atau bedah gigi

menempati peringkat kedua tertinggi yaitu sebesar 38,5 % (Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008).

Upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan berbagai

cara, misalnya dengan berkumur. Berkumur dengan zat tertentu dapat

merangsang laju aliran saliva secara mekanis dan kimiawi sehingga mampu

mencegah karies melalui pembentukan pelapis email dan buffer saliva (Dawes,

2008). Salah satu zat yang lazim digunakan masyarakat untuk berkumur adalah

air rebusan daun Sirih (Piper betle L.).

Beberapa penelitian membuktikan bahwa Sirih (Piper betle L.) memiliki

efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap Streptococcus mutans, bakteri yang

berperan penting pada pembentukan karies (Astuti et al., 2007; Dhika et al.,

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2007; Nalina et al., 2007). Sirih (Piper betle L.) mengandung chavichol, suatu

derival fenol yang memiliki daya anti bakteri lima kali lebih kuat dari fenol

sendiri (Pauli, 2002). Bersama dengan kandungan yang lain Sirih (Piper betle

L.) mengintervensi bakteri dengan merusak struktur protein membran sel dan

mengkondensasi nukleoid. Sirih (Piper betle L.) menunjukkan aktivitas

bakteriostatik dengan mencegah perlekatan awal bakteri plak dan menghambat

pembentukan glukan sehingga menciptakan lingkungan yang kurang kondusif

bagi pertumbuhan bakteri (Nalina et al., 2007). Berkumur dengan air rebusan

daun Sirih (Piper betle L.) juga menstimulasi laju aliran saliva secara mekanis

dan kimiawi sehingga diharapkan mampu meningkatkan kapasistas buffer saliva.

Keseluruhan aksinya tersebut bertujuan untuk mencegah pengasaman rongga

mulut yang dapat mengakibatkan terlarutnya email, suatu awal terjadinya karies.

Sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman perdu yang umum dijumpai di

Indonesia. Efek bakterisid dan bakteriostatiknya telah banyak diteliti, namun

potensinya sebagai obat kumur belum dijelaskan secara tuntas. Melalui

penelitian ini diharapkan dapat diketahui efek langsung penggunaan air rebusan

daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva

dan manfaatnya bagi pencegahan karies yang murah dan aman.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle

L.) sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva?

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Dari penelitian ini dapat diketahui efektivitas penggunaan air rebusan daun

Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur yang murah bagi masyarakat dan

bermanfaat bagi pencegahan karies.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle

L.) pada perubahan pH saliva.

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pengembangan ilmu kedokteran dan penelitian lebih lanjut mengenai efek anti

bakteri air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) dan penggunaannya dalam

pencegahan karies gigi.

2. Aspek Aplikatif

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pengembangan ilmu kedokteran dan penelitian lebih lanjut mengenai

penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur

alternatif bagi masyarakat yang murah dan mudah digunakan.

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Daun sirih (Piper betle L.)

Sirih (Piper betle L.) merupakan perdu asal India yang telah lama

dikenal masyarakat Indonesia dan lazim digunakan sebagai tanaman obat.

Bagian tanaman yang digunakan umumnya adalah daun. Pemanfaatannya

selain sebagai bahan antiseptik dan antimikroba juga untuk menghentikan

pendarahan, sariawan, gatal dan sebagainya. Ekstrak daun Sirih juga

digunakan sebagai obat kumur, obat batuk dan dipercaya dapat

mengurangi bau nafas yang tidak sedap (Moeljanto et al., 2003).

a. Taksonomi

1) Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : P. Betle

Nama binomial : Piper betle L.

Nama latin : Piperbetie L.

Nama daerah : Sirih; Suruh

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Deskripsi Tanaman

Gambar 1. Tanaman Sirih (Piper betle L.) (Moeljanto et al., 2003)

Tanaman Sirih (Piper betle L.) merupakan perdu yang hidup

di tempat yang lembab, tumbuh merambat, batangnya berkayu,

berbuku-buku, bersalur, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal, bulat

panjang, berwarna kuning kehijauan sampai hijau tua. Daun tua

yang dipetik biasanya sudah selebar 10 cm dengan panjang 15 cm.

Tanaman ini berbuah buni, bulat, berwarna hijau keabu-abuan

(Moeljanto et al., 2003).

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3) Kandungan

Kandungan senyawa aktif daun Sirih adalah minyak atsiri.

Sebanyak 30 % dari minyak atsiri terdiri dari derivat fenol, dengan

bentuk khas yaitu chavichol yang memberikan aroma khas daun

Sirih dan memiliki daya anti bakteri lima kali lebih kuat daripada

fenol. Kandungan utamanya yang lain adalah derivat asam lemak

dan asam lemak hidroksil. Kandungan daun Sirih yang lain yaitu

eugenol, metil eugenol, karvakral, alil katekal, kalribetol, sineol,

estragol, karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C,

tanin, gula, pati, dan asam amino (Moeljanto et al., 2003).

b. Aktivitas Anti bakteri Daun sirih (Piper betle L.)

Ekstrak daun Sirih (Piper betle L.) mengandung beberapa

komponen utama yaitu asam lemak (3,77 % stearat dan 1,60 %

palmitat), asam hydroxybenzeneasetat (3,96 %), dan ester asam lemak

hidroksil (24,49 % stearat dan 14,71 % palmitat), 1,58 % myristic, dan

hydroxychavicol, suatu derifat dari fenol dalam kadar yg paling

dominan yakni sebesar 39,31 %. Hydrochavichol diketahui

menunjukkan efek anti bakteri lima kali lebih kuat daripada fenol

(Pauli, 2002). Kehadiran fenol yang merupakan senyawa toksik

mengakibatkan struktur tiga dimensi protein terganggu dan terbuka

menjadi struktur acak tanpa adanya kerusakan pada struktur kerangka

kovalen. Hal ini menyebabkan protein terdenaturasi. Deret asam amino

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

protein tersebut tetap utuh setelah denaturasi, namun aktivitas

biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak dapat melakukan

fungsinya.

Asam lemak dapat berfungsi sebagai surfaktan anionic dan

memilki efek anti bakteri dan anti fungal dalam pH rendah, dan secara

selektif melawan bakteri gram positif dengan mempengaruhi struktur

dan fungsi membran dan dinding sel bakteri. Mekanisme tersebut

menjelaskan efek yang ditunjukkan oleh ekstrak Piper betle L. dalam

mengurangi produksi asam dengan mempengaruhi ultastruktur

Streptococcus mutans (bakterisid) (Marshall et al., 2000). Tampak

pada pemberian ekstrak Piper betle L. material nukleoid

Streptococcus mutans terkoagulasi menjadi benang padat dan destruksi

membran plasma dan dinding dalam sel (Marshall et al., 2000).

Dalam kadar yang sama ditemukan bahwa pengurangan

produksi asam sebanding dengan pengurangan laju pertumbuhan.

Penghambatan produksi asam berkaitan dengan penghambatan proses

glikolisis dan penghambatan proses glikolisis ini berarti juga

menghambat produksi energi bakteri. Asam lemak berfungsi sebagai

glikolitic enzyme yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi

dalam efek bakteriostatik (Marshall et al., 2000).

Gugus hidrofobik dari asam lemak hidroksil menyebabkan

gangguan struktur protein dan lemak membran sel. Hal ini

menyebabkan dinding sel semakin permeabel sehingga mudah lisis.

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Ekstrak daun Sirih (Piper betle L.) diketahui menghambat

perlekatan koloni awal bakteri plak termasuk Streptococcus mitis,

Streptococcus sanguinis dan Actinomyces sp (Razak et al., 2003).

Perlekatan koloni awal bakteri bertujuan mempersiapkan lingkungan

yang lebih kondusif untuk perlekatan koloni selanjutnya. Ekstrak daun

Sirih (Piper betle L.) juga menghambat aktivitas glucosyl transferase

(GTF) (Nalita et al., 2006). Penghambatan tersebut akan berpengaruh

pada pembentukan glukan dan pada akhirnya akan menciptakan

lingkungan yang kurang kondusif bagi pertumbuhan Streptococcus

mutans. Ekstrak daun Sirih (Piper betle L.) menunjukkan aktivitas anti

bakteri terhadap Streptococcus mutans dengan menghambat

perlekatannya, menghambat pertumbuhannya, dan secara langsung

berpengaruh pada ultrastruktur bakteri (Nalina et al., 2006).

2. Saliva

a. Produksi Saliva

Saliva dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar saliva mayor yaitu

kelenjar parotis, submandibular dan sublingual. Saliva dihasilkan pula

oleh kelenjar saliva minor yang duktusnya bermuara di seluruh mukosa

mulut kecuali bagian dorsum lingua, anterior palatum durum, dan

ginggivae (Dawes, 2007).

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Kandungan dan Fungsi Saliva

Saliva berfungsi sebagai pelumas, pelindung, buffer, pembersih, anti

pelarut, anti bakteri, pengecapan dan pencernaan. Untuk dapat berfungsi

dengan baik dibutuhkan volume dan kandungan saliva yang optimal

(Humprey et al., 2001; Angela, 2005; Dawes, 2008). Saliva berisi cairan

crevicular gingival, leukosit, sel-sel epitel, mikroorganisme, sisa makanan,

darah dan virus (Helmerhorst, 2007). Saliva juga mengandung protein,

elektrolit dan small molecules. Konsentrasi kandungan saliva dipengaruhi

oleh cadangan kelenjar, laju aliran, durasi stimulasi, ritme biologis, asal

stimulasi, dan hormon (Dawes, 2004).

Salah satu fungsi penting saliva adalah perlindungan jaringan keras

rongga mulut yaitu gigi. Gigi sering mengalami stres mekanis misalnya

atrisi, abrasi dan erosi. Erosi pada permukaan gigi disebabkan oleh reaksi

asam ekstrinsik. Asam ekstrinsik dapat berasal dari gastroesophageal

reflux disorder, bulimia, minuman ringan yang ber-pH rendah, minuman

olahraga, jus buah, wine, paparan uap asam di tempat kerja, aspirin, dan

kolam renang yang tidak terklorinasi dengan baik (Zero, 2005).

Efek protektif saliva terhadap atrisi, abrasi dan erosi dicapai dengan

pembentukan pelapis email. Pelapis email berfungsi sebagai lubrikan yang

akan terus diperbarui dalam beberapa detik saat permukaan yang

mengalami abrasi terpapar saliva (Dawes et al., 2004)

Sebanyak 309 jenis protein telah teridentifikasi dalam saliva dan

130 di antaranya dibutuhkan dalam pembentukan pelapis email (Siqueira,

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2007). Lebih dari 95 % dari protein saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva

mayor, termasuk proline-rich protein asam dan basa, amilase, high- and

low-molecular-weight mucous glycoproteins (MUC5B dan MUC7),

aglutinin, cystatin, histatin dan statherin (Helmerhorst, 2007). MUC5B

disekresikan utamanya oleh kelenjar saliva minor dan merupakan

kontributor utama viskositas saliva (Helmerhorst, 2007).

Mineral gigi tidak akan terlarut dalam saliva atau cairan plak,

kecuali saliva ataupun plak mengalami pengasaman (Dawes, 2008). Salah

satu cara saliva mempertahankan pH dan mencegah terjadinya

pengasaman rongga mulut oleh produk bakteri adalah melalui buffer

saliva. Komponen utama buffer saliva adalah bicarbonate, yang

konsentrasinya berbanding lurus dengan laju aliran saliva dan hanya

efektif pada laju aliran saliva yang tinggi. Agar terjadi peningkatan

kapasitas buffer saliva maka dilakukan stimulasi laju aliran saliva.

Stimulasi ini ditujukan pada kelenjar saliva mayor sebab sekresi kelenjar

saliva minor tidak mengandung bikarbonat (Dawes, 2008).

Salah satu kandungan small molecules saliva adalah urea. Urea

diuraikan oleh urease bakteri untuk membentuk amonia dan

karbondioksida. Keberadaan amonia menyebabkan pH plak menjadi lebih

tinggi daripada pada saliva tak terstimulasi (Dawes, 2008).

Konsentrasi elektrolit saliva berpengaruh pada fungsi protektif

saliva terhadap jaringan keras dalam rongga mulut. Elektrolit utama pada

saliva adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium, chlorida, bicarbonate,

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

fosfat, thyocyanat, dan flouride. Tiga di antaranya yaitu kalsium, fosfat,

bicarbonate, dan fluoride sangat penting bagi kesehatan gigi dan mulut.

Konsentrasi kalsium dalam saliva lebih rendah dibandingkan plasma,

sedangkan konsentrasi fosfatnya jauh lebih tinggi. Saliva juga sangat jenuh

dengan hydroxyapatit, penyusun utama gigi. Supersaturasi saliva

dibandingkan mineral gigi mengakibatkan sedikit saja perlunakan email

akan diikuti dengan remineralisasi, khususnya bila terdapat fluoride (Zero,

2005). Melalui keseimbangan elektrolit ini pula saliva menjalankan fungsi

lubrikasi mukosa oral. Selalu ada kecenderungan air dalam saliva diserap

menembus mukosa oral sebab saliva lebih hipotonis dibandingkan plasma

(Dawes, 2008).

c. Faktor yang Mempengaruhi pH Saliva

Email cenderung mengalami pelarutan saat pH saliva di

sekelilingnya lebih rendah dari pH kritisnya (antara 5,5 - 6,5) (Dawes,

2003). Keadaan ini juga mungkin terjadi bila saturasi mineral saliva lebih

rendah daripada saturasi mineral gigi (Dawes, 2003). Derajat keasaman

(pH) saliva rata-rata adalah 6,8 (Roukema, 1993).

Beberapa faktor yang mempengaruhi pH saliva di antaranya:

1) Irama circadian

Pada keadaan istirahat atau segera setelah bangun, pH saliva meningkat

dan kemudian turun kembali dengan cepat. Pada seperempat jam setelah

makan (stimulasi mekanik), pH saliva juga tinggi dan turun kembali

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dalam waktu 30 - 60 menit kemudian. pH saliva agak meningkat sampai

malam, dan setelah itu turun kembali.

2) Diet

Diet kaya karbohidrat dapat menurunkan kapasitas buffer saliva,

sedangkan diet kaya serat dan diet kaya protein mempunyai efek

meningkatkan buffer saliva. Diet kaya karbohidrat meningkatkan

metabolisme produksi asam oleh bakteri mulut, sedangkan protein

sebagai sumber makanan bakteri, meningkatkan sekresi zat basa seperti

amonia. Sepuluh menit setelah makan karbohidrat akan menghasilkan

asam melalui proses glikolisis dan pH saliva akan menurun sampai

mencapai pH kritis (5,5 - 5,2) dan untuk kembali normal dibutuhkan

waktu 30 - 60 menit.

3) Perangsangan Laju Aliran Saliva

Laju aliran saliva dipengaruhi berbagai faktor, yaitu derajat hidrasi

tubuh, posisi tubuh, paparan cahaya, stimulasi, irama cicardian dan

circannual, ukuran kelenjar, dan obat-obatan (Dawes, 2004). Saliva

dapat distimulasi antara lain melalui rangsang mekanis, misalnya

mengunyah makanan keras; kimiawi, oleh rangsang rasa seperti asam,

manis, asin, pahit, pedas; neuronal, melalui sistem saraf otonom; psikis,

stres menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat

menstimulasi; rangsang rasa sakit, radang, ginggivitis, dan protesa dapat

menstimulasi. (Amerogen, 1991; Zero, 2005)

Dalam keadaan tidak terstimulasi aliran saliva 25 %

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

disumbangkan oleh kelenjar parotis, 60 % submandibula, 7 – 8 %

sublingual dan sisanya oleh kelenjar saliva minor. Dan dalam keadaan

terstimulasi peningkatan minimal 10 % disumbangkan oleh kelenjar

parotis (Dawes, 2008).

Tanpa stimulasi, laju aliran saliva permenit sebanyak 0,3 - 0,4

mL dengan rentang nilai yang sangat lebar pada tiap orang. Selama

tidur, laju aliran saliva sangat minimal, hingga dapat dikatakan tidak

ada. Laju aliran saliva tak terstimulasi yang kurang dari 0,1 ml/menit

dapat dikategorikan ke dalam keadaan hiposalivasi (Zero, 2005).

Selama pengunyahan makanan, laju aliran saliva berkisar antara

3,15 hingga 4,94 ml/menit dan penambahan 5 % citric acid

melambungkannya hingga 7,07 ml/menit. Oleh sebab itu, stimulasi

pengecapan jauh lebih efektif dibandingkan stimulasi saliva oleh

pengunyahan saja (Zero, 2005).

3. Karies

Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin,

dan sementum. Karies ditandai dengan demineralisasi jaringan keras yang

diikuti oleh kerusakan bahan organik gigi sehingga dapat menyebabkan

kematian pulpa dan penyebaran infeksi ke jaringan periapikal yang dapat

menyebabkan nyeri (Astuti, 2007). Demineralisasi adalah hilangnya

sebagian atau seluruh mineral email karena larut dalam asam. Semakin

rendah pH, semakin meningkatkan ion hidrogen yang merusak

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

hydroxyapatit email. Demineralisasi yang terjadi pada karies berasal dari

asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat sisa makanan oleh

bakteri.

Karies adalah penyakit multifaktorial yang dipengaruhi bakteri

kariogenik dan non-kariogenik, komponen saliva, dan diet karbohidrat yang

dapat difermentasikan (sukrosa dan glukosa) (Astuti, 2007). Bakteri yang

diketahui berperan penting dalam pembentukan karies adalah Streptococcus

mutans. Bakteri ini menghasilkan bahan yang sangat asam dan memiliki

kemampuan memproduksi glukan ekstraselular dari sukrosa yang dikatalis

oleh glucosyl transferase (GTFs). Virulensinya berhubungan langsung

dengan kemampuannya melekat dan menghasilkan produk asam dari proses

glikolisis di dalam plak gigi.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Alur pengaruh daun Sirih (Piper betle L.) terhadap pH saliva

: Variabel yang diteliti

Chavichol

Daun Sirih (Piper betle L.)

Asam lemak

Denaturasi protein

membran sel

Rangsang kimia berupa rasa pahit

Rangsang mekanis gerakan berkumur

Laju aliran saliva meningkat

Kapasitas buffer saliva meningkat

pH saliva meningkat

Kondensasi nukleoid

Menghambat proses

glikolisis Menghambat pembentukan

glukan

Menciptakan lingkungan yang

tidak kondusif bagi pertumbuhan bakteri

Mecegah perlekatan

bakteri awal plak

Asam lemak hidroksil

Mengganggu ultrastruktur

membran

Menghambat produksi asam

Bakterisid terhadap Streptococcus mutans

Bakteriostatik terhadap Streptococcus mutans

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

C. Hipotesis

Terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan uji

klinis acak terkontrol (Randomized Controlled Trial = RCT) (Murti, 2007).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret Surakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi

Pendidikan Dokter angkatan 2008 Universitas Sebelas Maret yang ditetapkan

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Bersedia menjadi subjek penelitian.

2. Laki laki atau perempuan yang tidak dalam masa haid.

3. Berusia antara 18 - 24 tahun (dewasa muda).

4. Keadaan umum baik.

5. Tidak ada gigi berlubang, tidak ada keluhan nyeri, radang, atau ulkus di rongga

mulut.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

6. Bukan pengguna fixed orthodontic, sebab mengakibatkan akumulasi plak yang

dapat meningkatkan jumlah dan perubahan komposisi mikroba (Carter, 2008).

7. Bukan perokok. Ditemukan bahwa aliran saliva lebih banyak pada perokok

dibandingkan bukan perokok (Carter, 2008).

8. Selama 48 jam terakhir tidak sedang menggunakan obat yang mungkin dapat

mengganggu hasil pemeriksaan (antibiotik dan parasimpatomimetik) dan yang

dapat menyebabkan xerostomia (obat inhaler penderita asma, anti-konvulsan,

diuretik, anti-emetik, antihistamin, dekongestan dan methampethamine).

9. Bukan penderita sjoergen syndrome.

10. Selama sedikitnya 1 tahun terakhir tidak menerima terapi radiasi kanker kepala

leher. Faktor utama yang dapat menyebabkan penurunan laju aliran saliva

adalah obat-obatan (khususnya multiple drug), sjoergen syndrome, dan radiasi

kanker leher dan kepala (Turner, 2007).

11. Tidak menderita penyakit sistemik dan atau penyakit periodontal lain yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian misalnya diabetes melitus.

Penderita penyakit sistemik seperti diabetes melitus (tipe 1) mengalami

penurunan aliran saliva non-stimulasi sehingga kapasitas buffer saliva menurun

dan pH salivanya rendah.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

D. Besar Sampel dan Teknik Sampling

Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan. Di mana jumlah sampel ditentukan menggunakan

rumus Federer, yaitu:

Keterangan:

k : jumlah kelompok

n : jumlah sampel dalam tiap kelompok

(Smith dan Mangkoewidjojo, 1988)

Dalam penelitian ini, subjek dibagi menjadi 4 kelompok sehingga

berdasarkan rumus Federer didapatkan jumlah subjek masing-masing kelompok

sebagai berikut:

(k-1) (n-1) ≥ 15

(4-1) (n-1) ≥ 15

3 (n-1) ≥ 15

3n ≥ 18

n ≥ 6 ó n ≥ 6

Jadi, jumlah subjek untuk masing-masing kelompok pada penelitian ini

minimal adalah 6 orang. Sehingga total subjek yang dibutuhkan adalah minimal 24

orang.

(k-1) (n-1) > 15

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

E. Rancangan Penelitian

Keterangan:

S : proses sampling secara random di antara populasi terjangkau

berdasarkan kriteria. Subjek kemudian dibagi menjadi 4 kelompok:

K (-) : kelompok Kontrol (-)

P 1 : kelompok Perlakuan 1

P 2 : kelompok Perlakuan 2

K (+) : kelompok Kontrol (+)

Subjek datang ke Laboratorium tempat penelitian berombongan

untuk pengambilan sampel saliva.

A : dengan panduan disclosing solution semua subjek diinstruksikan

untuk menyikat gigi sebersih mungkin tanpa menggunakan pasta

S

K (-)

P1 A

K(+)

P2 A

A

A

E

D1 B

B

B

B

C

C

C

C

D2

D(+)

O

O

O

O

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

gigi, kemudian menunggu 30 menit.

B : pengambilan sampel saliva pre-test.

C : subjek berkumur dengan larutan glukosa 10 % selama 20 detik.

D 1 : subjek berkumur dengan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

dengan konsentrasi 25 % selama 30 detik.

D 2 : subjek berkumur dengan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

dengan konsentrasi 50 % selama 30 detik.

D (+) : subjek diinstruksikan berkumur dengan obat kumur standar yang

beredar di pasaran merek Listerine selama 30 detik.

O : pengambilan sampel saliva post-test dilakukan 3x, yaitu menit ke-2,

menit ke-6, dan menit ke-10.

E : analisis data dan penyusunan laporan akhir.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

2. Variabel Terikat : derajat keasaman atau pH saliva.

3. Variabel luar

a. Terkendali :

1) Waktu pengambilan saliva.

2) Cara pembuatan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.).

3) Rangsang mekanis dan kimiawi.

4) Umur 18 – 24 tahun.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5) Rangsang sakit.

6) Kebersihan mulut (plak gigi)

7) Cara penggunaan air rebusan.

b. Tak terkendali :

1) Kandungan air rebusan yang diaplikasikan.

2) Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva.

3) Kekentalan saliva.

4) Kontaminasi udara pada air rebusan dan sampel saliva.

5) Diet

4. Variabel perancu (confounding factor)

Variabel yang mungkin menjadi perancu dikendalikan dengan pembatasan

kriteria pemilihan subjek dan metode penelitian.

G. Skala Variabel

1. Air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) : skala kategorikal

2. Derajat keasaman atau pH saliva. : skala kontinyu

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas: Air Rebusan Daun Sirih (Piper betle L.)

Air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) adalah air hasil rebusan daun

Sirih yang disaring dan dibuat dengan cara tertentu agar kandungannya tidak

hilang. Penelitian ini menggunakan air rebusan dalam bentuk infusum dengan

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

konsentrasi 25 % dan 50 %, mengacu pada Kadar Hambat Minimal (KHM)

terhadap Streptococcus mutans yakni sebesar 25 % (Dhika, 2007). Infusum

adalah hasil pemrosesan untuk mendapatkan sari-sari simplisia bahan obat

(dalam hal ini daun sirih (Piper betle L.)) dengan cara merebusnya dalam

penangas air bersuhu 90 ° selama 15 menit.

2. Variabel Terikat : pH Saliva

pH saliva adalah hasil pengukuran derajat keasaman sampel saliva

dengan menggunakan alat dan cara tertentu. pH saliva menggambarkan

seberapa asam cairan rongga mulut yang berkontak dengan jaringan keras

yaitu gigi.

Pengukuran derajat keasaman atau pH saliva dimulai dengan

pengumpulan sampel ke dalam tabung penampung dengan metode passive

drolling. Selanjutnya pengukuran pH saliva dilakukan secara langsung (tanpa

pengenceran) dengan pH meter Hanna dengan ketelitian 3 angka di belakang

koma.

3. Variabel luar :

a. Terkendali

1) Waktu pengambilan saliva

Waktu pengambilan saliva disamakan untuk semua subjek antara

pukul 09.00 - 16.00.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Cara pembuatan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

Air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) yang digunakan pada

penelitian ini dibuat dengan metode dan takaran yang sama dan

diaplikasikan sesegera mungkin setelah pembuatan agar tidak

teroksidasi (ditandai dengan perubahan warna menjadi kecoklatan).

Sebanyak 25 gram daun Sirih (Piper betle L.) yang sudah dicuci bersih

dirajang dan dimasukkan ke dalam wadah bertutup berupa kaca,

porselen, atau panci yang dicat dan ditambahkan air sebanyak 100 ml.

Wadah ini kemudian dimasukkan ke dalam penangas air berupa wadah

yang lebih besar yang berisi air yang sedang mendidih di atas kompor.

Waktu 15 menit dihitung sejak panci kecil dimasukkan ke dalam air

mendidih. Cara ini digunakan untuk mendapatkan infusum dengan

konsentrasi 25 % dengan volume 100 ml. Jika volume yang didapat

setelah pemanasan kurang dari 100 ml, dapat ditambahkan air panas.

Sediaan kemudian diletakkan dalam pot penampung bertutup dan

dibiarkan dingin dalam suhu ruangan.

3) Rangsang mekanis dan kimiawi

Pada penelitian ini upaya menyamakan perangsangan saliva dilakukan

dengan menggosok gigi sebelum tanpa pasta gigi dengan durasi yang

sama dilanjutkan dengan berkumur dengan sirup gula dengan

konsentrasi dan durasi yang sama.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4) Umur

Umur subjek adalah 18 - 24 tahun (dewasa muda).

5) Rangsang sakit

Subjek dipilih yang tidak ada gigi berlubang, tidak ada keluhan nyeri,

radang, atau ulkus pada rongga mulut.

6) Kebersihan mulut (plak gigi)

Pengecekan plak gigi dilakukan dengan menggunakan disclosing

solution. Subjek diinstruksikan menyikat giginya sebersih mungkin

dengan sikat gigi tanpa pasta gigi sampai tidak ada lagi plak yang

tertinggal.

7) Cara penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

Penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) diseragamkan

dengan cara dikumur dalam waktu 30 detik.

b. Tak terkendali

1) Kandungan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) yang diaplikasikan.

2) Susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva

Jumlah elektrolit dalam ludah berbeda pada masing-masing subjek dan

hal ini dapat mempengaruhi perubahan pH saliva.

3) Kekentalan saliva

Kekentalan (viskositas) saliva masing-masing subjek yang berbeda-

beda mempengaruhi perubahan pH saliva.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

4) Kontaminasi udara pada sampel saliva dan air rebusan daun Sirih

(Piper betle L.). Udara sering kali bercampur dengan zat organik dan

anorganik dan dapat mempengaruhi pH saliva.

5) Diet

Jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi masing-

masing subjek setiap hari.

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

a. Pot penampung air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

b. Pot penampung saliva

c. Set penangas air

d. Kompor

e. Gelas ukur

f. Baker glass

g. Kapas dan tissue

h. pH meter

i. Jam tangan/Stopwacth

j. Sikat gigi

k. Saringan

l. Timbangan

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2. Bahan

a. Saliva

b. Air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

c. Aquadest/air distilasi

d. Air larutan gula pasir 10 %

e. Disclosing solution

J. Cara Kerja

1. Penjaringan subjek

Penjaringan subjek yang sesuai kriteria dilakukan dengan metode simple

random sampling dilanjutkan dengan wawancara. Dari daftar Nomor Induk

Mahasiswa (NIM) angkatan 2008 dipilih 24 orang subjek menggunakan tabel

random. Subjek yang memenuhi kriteria dibagi menjadi 4 kelompok secara

random dan diminta datang pada waktu yang telah disepakati di laboratorium.

2. Persiapan laboratorium, bahan, dan alat.

Dimulai dengan membuat infusum dengan dosis yang sesuai, perjanjian akses

laboratorium dan pengecekan alat.

3. Kedatangan subjek ke lokasi.

Subjek datang ke lokasi penelitian secara berombongan dan sesampainya di

lokasi segera menerima penjelasan yang lebih rinci mengenai teknis jalannya

penelitian dan dipastikan telah mengisi lembar persetujuan.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Persiapan subjek.

Subjek diinstruksikan untuk menyikat gigi tanpa pasta gigi sampai bersih dan

dicek menggunakan disclosing solution lalu menunggu selama 30 menit.

Makan dan minum tidak diizinkan selama penelitian ini.

5. Pengambilan sampel saliva pre-test

Metode pengumpulan saliva yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode passive drool, yaitu dengan cara mengalirkan saliva secara

pasif dari mulut ke dalam wadah kecil (Gambar 2). Metode ini adalah metode

yang paling efektif, sering digunakan dan sangat direkomendasikan karena

telah diterima oleh banyak peneliti (Haroen, 2002). Beberapa metode

pengumpulan saliva yang lain misalnya spitting, suction dan absorben.

Subjek diminta untuk berdiri tegak lurus lantai, tenang dan berkumur

dengan air distilasi sebanyak 5 ml selama 30 detik. Kepala harus sedikit

menunduk, condong ke depan dan mulut harus tetap terbuka dan biarkan

saliva mengalir pada pot penampung. Pada akhir pengumpulan saliva, sisa

saliva pada mulut harus diludahkan ke dalam pot penampung (Haroen, 2002).

Untuk menjaga akurasi alat pH meter, dilakukan dengan cara dicuci

menggunakan akuades lalu dikeringkan memakai tissue.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 2. Pengumpulan sampel saliva metode passive droll (Haroen, 2002)

6. Aplikasi bahan baku glukosa.

Subjek berkumur dengan larutan gula pasir 10 % selama 20 detik.

7. Pemberian perlakuan sesuai kelompok.

Kelompok Kontrol (-) : diam menunggu menutup mulut dan tidak

diintervensi apapun.

Kelompok Perlakuan 1 : subjek diinstruksikan berkumur dengan air

rebusan daun Sirih (Piper betle L.) dengan

konsentrasi 25 % selama 30 detik.

Kelompok Perlakuan 2 : subjek diinstruksikan berkumur dengan air

rebusan daun Sirih (Piper betle L.) dengan

konsentrasi 50 % selama 30 detik.

Kelompok Kontrol (+) : subjek diinstruksikan berkumur dengan obat

kumur standar yang beredar di pasaran merek

Listerine selama 30 detik.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

8. Pengambilan sampel saliva post-test.

Dilakukan tiga kali, yaitu menit ke-2, menit ke-6, dan menit ke-10.

9. Analisis data dan penyusunan laporan akhir.

K. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan program

SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kruskal Wallis sebagai uji non-parametric

yang sesuai dari uji parametric One Way ANOVA. Kemudian dilanjutkan dengan

analisis post hoc dengan uji Mann Whitney.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 laki-laki dan perempuan

yang memenuhi kriteria. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada

tanggal 19 - 29 Juli tahun 2011 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Sebelas Maret. Subjek yang

berhasil dikumpulkan berjumlah 33 orang, yang memenuhi kriteria 24 orang

terbagi rata dalam 4 kelompok. Jumlah ini sudah memenuhi syarat jumlah

sampel minimal, yakni 6 orang tiap kelompok.

Distribusi jenis kelamin subjek pada tiap kelompok disajikan dalam tabel

1. Tampak dalam tabel tersebut pada kelompok Kontrol (-) subjek laki-laki

berjumlah dua orang; perempuan empat orang, pada kelompok Perlakuan 1

subjek laki-laki berjumlah tiga orang; perempuan tiga orang, kelompok

Perlakuan 2 subjek laki-laki berjumlah empat orang; perempuan dua orang, dan

pada kelompok Kontrol (+) subjek laki-laki berjumlah empat orang; perempuan

dua orang. Jumlah keseluruhan subjek laki-laki pada penelitian ini adalah empat

belas orang dan jumlah subjek perempuan dua puluh orang. Proporsi masing-

masing jenis kelamin dalam tiap kelompok maupun total subjek tidak sama.

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelompok Subjek Jenis Kelamin

L P

Kontrol (-)

Bac L

33 % 77 %

Non P Fah L Ani P May P Sav P

Perlakuan 1

Deb P

50 % 50 %

Ira P Yas L Naf L Kun P Muh L

Perlakuan 2

May P

77 % 33 %

Nur L Sya L Afa L Kha P Tri L

Kontrol (+)

Yon P

77 % 33 %

Muh L Ber P Dwi L Ten L Teg L

Jumlah P= 10 L=14 59 % 41 %

Perbedaan distribusi jenis kelamin sebagaimana tampak dalam Tabel 1 tidak

berpengaruh terhadap hasil pengukuran pH saliva. Hal ini sebagaimana

ditampilkan dalam Tabel 2 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang

bermakna pada pengukuran pH saliva pre-test antara kelompok jenis kelamin

laki-laki dan perempuan.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Tabel 2. Hasil Pengukuran pH Saliva Pre-test Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelp

Jenis Kelamin L P

Nama pH

Pre-test Rerata /kelp Nama

pH Pre-test

Rerata /kelp

K(-)

Bac 6,561

6,786

Non 6,916

6,801 Fah 7,011

Ani 6,681 May 6,478 Sav 7,131

P1 Yas 7,345

7,141 Deb 7,346

7,009 Naf 7,086 Ira 6,739 Muh 6,994 Kun 6,944

P2

Nur 7,171

7,155

May 6,84

7,021 Sya 7,102

Kha 7,202 Afa 7,102 Tri 7,248

K(+)

Muh 7,143

6,782

Yon 7,335

7,288 Dwi 6,803

Ber 7,241 Ten 6,647 Teg 6,537

Rerata 6,980 Rerata 6,987

p = 0,885 (p > 0,05)

B. Hasil Pengukuran

Pengkuran pH Saliva secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu

pengukuran pH saliva pre-test dan pengukuran pH saliva post-test. Pengukuran

pH saliva post-test adalah pengukuran pH saliva setelah perlakuan dan dilakukan

tiga kali yaitu pada menit ke-2, menit ke-6, dan menit ke-10.

Analisis data penelitian dilakukan pada rerata pH saliva tiap pengukuran

pada masing-masing kelompok serta selisih perubahan pH saliva

antarpengukuran.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Kontrol (-)

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Kontrol (-)

No. Subjek Pengukuran Menit ke-

Pre-test 2 6 10 1. Bac 6,561 6,174 6,289 6,275 2. Non 6,916 6,315 5,950 5,805 3. Fah 7,011 6,884 6,552 6,811 4. Ani 6,681 6,380 6,449 6,460 5. May 6,478 6,493 6,305 6,390 6. Sav 7,131 7,025 6,886 7,159

Mean 6,796 6,545 6,405 6,483 Min 6,478 6,174 5,95 5,805 Max 7,131 7,025 6,886 7,159

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Selisih pH Saliva Kelompok Kontrol (-)

No. Subjek Selisih pH Saliva Menit ke-

Pre-test – 2

2–6 6–10 Pre-test –6

Pre-test –10

1. Bac -0,387 0,115 0,014 -0,272 -0,286 2. Non -0,601 -0,365 -0,145 0,966 -1,111 3. Fah -0,127 -0,332 0,259 0,459 -0,200 4. Ani -0,301 0,069 0,011 0,232 -0,221 5. May 0,015 -0,188 0,085 0,173 -0,088 6. Sav -0,106 -0,139 0,273 0,245 0,028

Mean -0,251 -0,140 0,083 0,300 -0,313 Min -0,304 -0,365 -0,145 -0,272 -1,111 Max -0,106 0,115 0,273 0,966 0,028

Ditampilkan dalam Tabel 3 dan Tabel 4 rerata hasil pengukuran pH

saliva kelompok Kontrol (-) yang dilakukan saat pre-test, menit ke-2, dan

menit ke-6 berturut-turut 6,796; 6,545; 6,405 mengalami rerata penurunan

pH saliva sebesar 0,251 poin antara pre-test hingga menit ke-2 dan sebesar

0,140 poin antara menit ke-6 dan menit ke-10. Rerata pH saliva kemudian

naik kembali sebesar 0,083 poin pada pengukuran menit ke-10 menjadi

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

6,483. Perubahan rerata pH saliva paling besar terjadi antara pre-test hingga

menit ke-2, berupa penurunan 0,251 poin. Secara ringkas perubahan rerata

pH kelompok Kontrol (-) disajikan dalam Gambar 3 berikut ini.

6,2

6,3

6,4

6,5

6,6

6,7

6,8

pretes 2 6 10

Rerata pH Saliva

Gambar 3. Grafik Perubahan Rerata pH Saliva Kelompok Kontrol (-)

2. Hasil Pengukuran PH Saliva Kelompok Perlakuan 1

Tabel 5 dan Tabel 6 berikut ini menunjukkan adanya penurunan

rerata hasil pengukuran pH saliva kelompok Perlakuan 1 sebesar 0,244 poin

dari pre-test 7,075 menjadi 6,830 pada menit ke-2. Kemudian naik 0,075

poin pada pengukuran menit ke-6 dan ke-10 menjadi 6,906. Peningkatan ini

terus terjadi antara menit ke-6 dan ke-10 sebesar 0,104 poin menjadi 7,010.

Perubahan reata pH paling besar terjadi antara pre-test hingga menit ke-2

yakni sebesar 0,244 poin. Secara ringkas perubahan rerata pH saliva dari

waktu ke waktu umtuk kelompok Perlakuan 1 dapat dilihat dalam gambar 4.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Perlakuan 1

No. Subjek Pengukuran Menit ke-

Pre-test 2 6 10 1. Deb 7,346 7,607 7,153 7,702 2. Ira 6,739 6,497 6,382 6,788 3. Yas 7,345 7,067 7,385 7,109 4. Naf 7,086 6,163 7,167 7,049 5. Kun 6,944 6,473 6,506 6,712 6. Muh 6,994 7,178 6,844 6,701

Mean 7,075 6,830 6,906 7,010 Min 6,739 6,163 6,382 6,701 Max 7,346 7,607 7,385 7,702

Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Perubahan pH Saliva Kelompok Perlakuan 1

No. Subjek Perubahan pH Saliva Menit ke-

Pre-test – 2

2–6 6–10 Pre-test –6

Pre-test –10

1. Deb 0,261 -0,454 0,549 -0,193 0,356 2. Ira -0,242 -0,115 0,406 -0,357 0,049 3. Yas -0,278 0,318 -0,276 0,040 -0,236 4. Naf -0,923 1,004 -0,118 0,081 -0,037 5. Kun -0,471 0,033 0,206 -0,438 -0,232 6. Muh 0,184 -0,334 -0,143 -0,150 -0,293

Mean -0,244 0,075 0,104 -0,169 -0,065 Min -0,923 -0,454 -0,276 -0,438 -0,293 Max 0,261 1,004 0,549 0,081 0,356

6,7

6,75

6,8

6,85

6,9

6,95

7

7,05

7,1

pretes 2 6 10

Rerata pH saliva

Gambar 4. Grafik Perubahan Rerata pH Saliva Kelompok Perlakuan 1

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Perlakuan 2

Ditampilkan dalam Tabel 7 dan Tabel 8 penurunan rerata pH saliva

terjadi satu kali sebesar 0,170 poin antara pre-test 7,110 hingga menit ke-2

menjadi 6,934. Kemudian terjadi peningkatan berturut-turut 0,028 poin dan

0,096 poin antara menit ke-2 dan ke-6, dan antara menit ke-6 dan ke-10. Di

mana peningkatan pH saliva paling besar terjadi antara menit ke-2 hingga

menit ke-6 yaitu sebesar 0,028 poin.

Tabel 7. Data Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Perlakuan 2

No. Subjek Pengukuran Menit ke-

Pre-test 2 6 10 1. May 6,84 7,103 6,789 7,153 2. Nur 7,171 7,235 7,281 7,547 3. Sya 7,102 6,715 7,158 7,177 4. Afa 7,102 6,858 6,91 6,625 5. Kha 7,202 6,991 6,629 6,814 6. Tri 7,248 6,703 7,008 7,038

Mean 7,110 6,934 6,962 7,059 Min 6,84 6,703 6,629 6,625 Max 7,248 7,235 7,281 7,547

Tabel 8. Data Hasil Pengukuran Perubahan pH Saliva Kelompok Perlakuan 2

No. Subjek Perubahan pH Saliva Menit ke-

Pre-test – 2 2–6 6–10

Pre-test –6

Pre-test –10

1. May 0,263 -0,314 0,364 -0,051 0,313 2. Nur 0,064 0,046 0,266 0,11 0,376 3. Sya -0,387 0,443 0,019 0,056 0,075 4. Afa -0,244 0,052 -0,285 -0,192 -0,477 5. Kha -0,211 -0,362 0,185 -0,573 -0,388 6. Tri -0,545 0,305 0,03 -0,24 -0,21

Mean -0,176 0,028 0,096 -0,148 -0,051 Min -0,545 -0,362 -0,285 -0,573 -0,477 Max 0,263 0,443 0,364 0,11 0,376

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

6,8

6,85

6,9

6,95

7

7,05

7,1

7,15

pretes 2 6 10

Rerata pH Saliva

Gambar 5. Grafik Perubahan Rerata pH Saliva Kelompok Perlakuan 2

4. Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Kontrol (+)

Tabel 9. Data Hasil Pengukuran pH Saliva Kelompok Kontrol (+)

No. Subjek Pengukuran Menit ke-

Pre-test 2 6 10 1. Yon 7,335 7,332 7,238 7,310 2. Muh 7,143 7,620 7,511 7,390 3. Ber 7,241 7,405 7,514 7,471 4. Dwi 6,803 7,318 7,519 7,182 5. Ten 6,647 6,796 6,898 6,899 6. Teg 6,537 7,008 6,803 6,713

Mean 6,951 7,246 7,247 7,160 Min 6,537 6,796 6,803 6,713 Max 7,335 7,620 7,519 7,471

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 10. Data Hasil Pengukuran Perubahan pH Saliva Kelompok Kontrol (+)

No. Subjek

Perubahan pH Saliva Menit ke- Pre-test–

2 2–6 6–10 Pre-test–

6 Pre-test–

10 1. Yon -0,003 -0,094 0,072 -0,097 -0,025 2. Muh 0,477 -0,109 -0,121 0,368 0,247 3. Ber 0,164 0,109 -0,043 0,273 0,230 4. Dwi 0,515 0,201 -0,337 0,716 0,379 5. Ten 0,149 0,102 0,001 0,251 0,252 6. Teg 0,471 -0,205 -0,090 0,266 0,176

Mean 0,295 0,000667 -0,086 0,296 0,210 Min -0,003 -0,205 -0,337 -0,097 -0,025 Max 0,515 0,201 0,072 0,716 0,379

Ditampilkan pada tabel 9 dan 10 terdapat peningkatan rerata pH saliva

kelompok Kontrol (+) sebesar 0,295 poin dari 6,951 menjadi 7,246 antara

pre-test hingga menit ke-2. Peningkatan terus terjadi hingga antara menit ke-

6 hingga menit ke-10, terjadi penurunan sebesar 0,086 poin. Didapatkan

rerata perubahan pH saliva dari pre-test hingga menit ke-10 naik sebesar

0,210 poin. Secara sederhana perubahan pH saliva kelompok Kontrol (+)

ditampilkan dalam Gambar 6.

6,86,856,9

6,957

7,057,1

7,157,2

7,25

pretes 2 6 10

Rerata pH Saliva

Gambar 6. Grafik Perubahan Rerata pH Saliva Kelompok Kontrol (+)

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Analisis Statistika

Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan uji Kruskal Wallis

sebagai uji non-parametric yang sesuai dari uji parametric One Way Anova.

Perincian perhitungan statistik dan langkah-langkahnya dijabarkan dalam

Lampiran 5 dan secara ringkas hasilnya ditampilkan dalam tabel 11 berikut ini.

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Statistik Pengukuran pH Saliva

Menit ke-

Kruskal Wallis

Mann Whitney K (-)

& P 1

K (-) & P 2

K (-) &

K (+)

P 1 & P 2

P 1 &

K (+)

P 2 &

K (+) Pre-test

p = 0,199 tidak terdapat perbedaan (p > 0,05)

2

p = 0,045 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,262 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,078 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,016 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,631 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,150 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,055 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

6

p = 0,01 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,055 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,010 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,006 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,873 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,109 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,150 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

10 p = 0,054 tidak terdapat perbedaan (p > 0,05)

Tabel 11 menampilkan hasil uji Kruskal wallis untuk pengukuran pH saliva

pre-test dan menit ke-10 dengan angka kemaknaan masing-masing p = 0,199 (p

> 0,05) ; dan p = 0,054 (p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa untuk

pengukuran pH saliva periode waktu tersebut tidak terdapat perbedaan pH saliva

yang bermakna antara keempat kelompok.

Tabel 11 juga menampilkan bahwa dari uji Kruskal wallis data pengukuran

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pH saliva menit ke-2 dan menit ke-6 didapatkan berturut-turut p = 0,045 (p <

0,05) dan p = 0,01 (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna pada pengukuran pH saliva menit ke-2 dan

ke-6, setidaknya dua dari keempat kelompok. Untuk mengetahui pada kelompok

manakah yang didapatkan perbedaan bermakna, dilakukan analisis post hoc

yaitu dengan menggunakan uji Mann Whitney.

Sebagaimana ditampilkan pada tabel 11 dari uji analisis post hoc hasil

pengukuran pH saliva menit ke-6, didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang

bermakna antara kelompok Kontrol (-) dan kelompok Perlakuan 2. Sebagai

penguat kesahihan pengukuran didapatkan nilai kemaknaan p = 0,016 (p < 0,05)

dan p = 0,006 (p < 0,05) untuk perbandingan hasil pengukuran kelompok

Kontrol (-) dan Kontrol (+) menit ke-6 dan ke-10.

Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Statistik Selisih pH Saliva

Perubahan pH

Menit ke-

Kruskal wallis

Mann Whitney K (-)

& P 1

K (-) & P 2

K (-) &

K (+)

P 1 & P 2

P 1 &

K (+)

P 2 &

K (+)

Pre-test- 2

p = 0,038 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,873 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,688 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,006 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,749 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,055 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,025 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

2 - 6 P = 0,717 , tidak terdapat perbedaan (p > 0,05) 6 - 10 P = 0,374 , tidak terdapat perbedaan (p > 0,05)

0 - 6

p = 0,009 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,025 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,037 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,522 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,749 tidak

terdapat perbedaan (p > 0,05)

p = 0,010 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

p = 0,016 terdapat

perbedaan yang

bermakna (p < 0,05)

0 - 10 p = 0,077 tidak terdapat perbedaan (p > 0,05)

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dengan langkah uji statistik yang sama terhadap selisih pH saliva

antarselang waktu sebagaimana terlampir dalam Lampiran 6 secara ringkas

hasilnya disimpulkan dalam Tabel 12.

Ditampilkan dalam Tabel 12 didapatkan perbedaan bermakna dengan nilai p

= 0,038 (p < 0,05) dan p = 0,009 (p < 0,05) untuk selisih pH saliva pre-test

hingga menit ke-2 dan selisih pH total antara pre-test hingga menit ke-6.

Setelah dilakukan uji post hoc Mann Whitney untuk selisih pH saliva pre-

test dan menit ke-2, didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok

Kontrol (-) dan Kontrol (+) p = 0,006 (p < 0,05) serta antara kelompok Perlakuan

2 dan Kontrol (+) p = 0,025 (p < 0,05).

Uji post hoc Mann Whitney untuk selisih pH saliva pre-test dan menit ke-

6, didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok Kontrol (-) dan Perlakuan

1 p = 0,025 (p < 0,05); Kontrol (-) dan Perlakuan 2 p = 0,037 (p < 0,05);

Perlakuan 1 dan Kontrol (+) p = 0,01 (p < 0,05); serta dari Perlakuan 2 dan

Kontrol (+) p = 0,015 (p < 0,05).

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 43

BAB V

PEMBAHASAN

Daun Sirih (Piper betle L.) memiliki efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap

Streptococcus mutans (Marshall et al., 2000; Pauli, 2002; Nalina et al., 2006, Dhika

et al., 2007). Penggunaan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur selain

memberikan stimulasi mekanis melalui gerakan berkumur, stimulasi kecap berupa

rasa pahit dan pedas, juga mengaplikasikan kandungan bakterisid dan bakteriostatik

terhadap bakteri rongga mulut sehingga produksi asam oleh bakteri dapat dicegah.

Jika produksi asam oleh bakteri dapat dihambat makan penurunan pH saliva dapat

dicegah sehingga penurunannya setelah konsumsi karbohidrat tidak melampaui batas

kritisnya. Penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur

menstimulasi kelenjar saliva mayor sehingga kapasistas buffer saliva meningkat dan

proses pengembalian pH saliva ke dalam keadaan normalnya akan terjadi lebih cepat.

Secara keseluruhan proses ini akan mencegah pembentukan karies.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan

topikal air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur terhadap perubahan

pH saliva. Adanya pengaruh pada perubahan pH saliva ditunjukkan dengan perbedaan

rerata antarkelompok penelitian dan kecepatan peningkatan pH saliva setelah terpapar

karbohidrat sebagaimana secara ringkas dijabarkan dalam Gambar 7.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5,8

6

6,2

6,4

6,6

6,8

7

7,2

7,4

pretes 6

Kontrol (-)

Perlakuan 1

Perlakuan 2

Kontrol (+)

Gambar 7. Grafik Perubahan Rerata pH Saliva Antarkelompok

Ditunjukkan dalam Gambar 7 bahwa pada kelompok Kontrol (-) penurunan

rerata pH saliva terus terjadi secara bertahap hingga akhirnya pada pengukuran menit

ke-10 tampak adanya peningkatan pH saliva. Berbeda dengan kedua kelompok

perlakuan, tampak peningkatan pH saliva sudah terjadi pada menit ke-6. Peningkatan

pH saliva kelompok Kontrol (-) baru terjadi antara menit ke-6 hingga menit ke-10;

sedangkan peningkatan pH kelompok Perlakuan sudah terjadi antara menit ke-2

hingga ke-6. Hal ini menunjukkan penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

sebagai obat kumur mempercepat pengembalian kondisi pH saliva ke keadaan

normal. Sebagai pembanding, penggunaan obat kumur merk Listerine sebagai

Kontrol (+) juga memiliki efek meningkatkan pH saliva dan efek ini sudah terukur

pada menit ke-2.

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Hasil uji statistik selisih perubahan pH saliva (Tabel 12) menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna p = 0,006 (p < 0,05) perubahan pH saliva antara

pretes hingga menit ke-2 pada kelompok Kontrol (-) dengan kelompok Kontrol (+).

Rerata penurunan pH kelompok Kontrol (-) sebesar 0,217 poin sedangkan pada

kelompok Kontrol (+) peningkatan rerata selisih pH saliva justru terjadi sebesar

2,595 poin. Data ini menunjukkan bahwa obat kumur yang beredar di pasaran juga

memiliki efek terhadap perubahan pH saliva yaitu mempercepat peningkatan pH

saliva. Efek ini terjadi selama 2 menit pertama setelah perlakuan dan hingga menit

ke-10 setelah perlakuan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara perubahan

pH saliva baik dibandingkan dengan Kontrol (-), Perlakuan 1 maupun Perlakuan 2.

Tidak didapatkan perbedaan pH saliva menit ke-2, ke-6 maupun ke-10 antara

kelompok yang menggunakan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) konsentrasi 25

% dengan yang tidak menggunakan apa-apa (Tabel 11). Hal ini menunjukkan pada

penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) dengan konsentrasi 25 % belum

memberikan pengaruh yang signifikan dalam perubahan pH saliva.

Tabel yang sama menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna p = 0,01 (p

< 0,05) pada penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) konsentrasi 50 %

sebagai obat kumur dibandingkan dengan tidak menggunakan apa-apa. Hasil uji

statistik perbandingan rerata selisih perubahan pH saliva keempat kelompok menurut

periode waktu pada Tabel 12 menunjukkan bahwa efek penggunaan air rebusan daun

Sirih (Piper betle L.) sebagai sebagai obat kumur baik dalam konsentrasi 25 %

maupun 50 % paling nampak membawa perubahan pada periode antara pretes hingga

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

menit ke-6 p = 0,009 (p < 0,05). Dan perbedaan yang bermakna pada pencapaian

rerata pH akhir menit ke-6 p = 0,01 (p < 0,05) didapatkan antara Kontrol (-) dan

Perlakuan 2. Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna p = 0,054 (p > 0,05) pada

perbandingan pH akhir yang dicapai pada menit ke-10 antara keempat kelompok.

Hasil uji statistik perbedaan selisih pH pretes hingga menit ke-10 antara keempat

kelompok tidak menunjukkan hasil yang signifikan, p = 0,077 (p < 0,05). Perbedaan

selisih antara menit ke-6 hingga ke-10 keempat kelompok juga menunjukkan tidak

didapatkan perbedaan yang bermakna p = 0,374 (p < 0,05). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.)

dengan konsentrasi 50 % sebagai obat kumur terhadap perubahan pH saliva bekerja

selama enam menit pertama setelah pemakaian.

Diagnosis hubungan kausal didasarkan pada pengembangan dari postulat Koch

(Sastroasmoro et al., 1995). Pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Hubungan waktu benar

Perubahan pH saliva terjadi setelah berkumur dengan air rebusan daun Sirih

(Piper betle L.) .

B. Asosiasi kuat

Nilai p = 0,01 (p < 0,05) pada penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle

L.) konsentrasi 50 % sebagai obat kumur dibandingkan dengan tidak

menggunakan apa-apa.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

C. Ada hubungan dosis

Peningkatan pH saliva dibandingkan Kontrol (-) sudah tampak pada pemakaian

air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) konsentrasi 25 %. Peningkatan

bermakna p = 0,01 (p > 0,05) didapatkan pada konsentrasi 50 %.

D. Konsistensi

Peningkatan rerata dan percepatan peningkatan pH saliva didapatkan pada

kedua kelompok perlakuan.

E. Koherensi

Dengan penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) 25 % sudah

didapatkan efek peningkatan rerata pH saliva menit ke-2 dan menit ke-6. Hal

ini sesuai dengan penelitian Dhika et al. (2007) bahwa kadar hambat minimal

air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan bakteri

Streptococcus mutans sudah ditunjukkan pada kadar 25 %.

F. Biological plausability

Penelitian lain dalam studi pustaka tentang khasiat daun Sirih (Piper betle L.)

dapat menjelaskan perubahan pH saliva yang terjadi. Daun sirih (Piper betle

L.) diketahui memiliki efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap

Streptococcus mutans (Marshall et al., 2000; Pauli, 2002; Nalina et al., 2006,

Dhika et al., 2007) dengan menghambat perlekatannya, menghambat

pertumbuhannya, dan secara langsung berpengaruh pada ultrastruktur bakteri

(Nalina et al., 2006). Di samping itu, terjadi peningkatan kapasitas buffer saliva

dengan terjadinya stimulasi mekanis dan kimiawi terhadap kelenjar saliva

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

mayor berupa gerakan berkumur dan rasa pahit.

G. Kesamaan dengan hasil penelitian lain

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian Nalina et al., (2006) dan Dhika et

al., (2007) tentang efek bakterisid dan bakteriostatik terhadap Streptococcus

mutans penggunaan topikal daun Sirih (Piper betle L.) dan peranannya dalam

pencegahan karies.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH .../Pengaruh... · (Piper betle Linn) sebagai Obat Kumur terhadap Perubahan pH Saliva. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 49

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai

obat kumur terhadap perubahan pH saliva selama 6 menit pertama setelah

diaplikasikan.

2. Penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur

mempercepat terjadinya peningkatan pH saliva setelah konsumsi karbohidrat.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kadar minimal efektifitas dan

cara penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) sebagai obat kumur

yang murah bagi masyarakat.

2. Penggunaan air rebusan daun Sirih (Piper betle L.) segar sebagai obat kumur

kurang praktis digunakan dalam masyarakat sehari-hari karena diperlukan

kadar yang cukup tinggi untuk memperoleh efek yang signifikan. Sebaiknya

daun sirih dikemas dalam kemasan yang lebih praktis misalnya dalam bentuk

konsentrat, obat kumur botolan, teh seduh atau dicampurkan dalam pasta gigi

sehingga kadarnya lebih terkontrol dan lebih mudah digunakan.