perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kinerja …/kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan...

123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN (DISPERINDAG) KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PROGRAM PENGUATAN PASAR DI BIDANG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH SKRIPSI Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Negara Disusun Oleh : HERNAWAN ADIE PRADITYO D 0106065 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: ngodiep

Post on 19-May-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

(DISPERINDAG) KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN PROGRAM PENGUATAN PASAR

DI BIDANG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

SKRIPSI

Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Disusun Oleh :

HERNAWAN ADIE PRADITYO

D 0106065

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Program S1 Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi

Program S1 Reguler Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ERSEMBAHAN

Dengan sepenuh cinta dan rasa hormat, sebuah karya ini

kupersembahkan kepada :

1. Allah S.W.T yang selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada saya.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan semua yang terbaik

dalam hidupku.

3. Kakak & adik tersayang yang selalu mendukung dalam penyelesaian

skripsi ini.

4. Pacar tersayang & tercinta Mega Lisdiana yang selalu memberikan

supportnya kepada saya.

5. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing Program Sarjana Srata1 (S1)

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta yang kubanggakan.

7. Sahabat dan teman-temanku semua, kalian My Best Friends

pokoknya.

8. Para pembaca yang budiman.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Pengalaman adalah pengetahuan yang tak bisa di beli dengan

apa pun dan guru terhebat dalam hidup yang akan kita lalui

selanjutnya.

Kegagaln bukan hal membuat kita putus atas tapi jadikan itu

cambuk agar kita lebih maju.

Hidup adalah sebuah pilihan, jadi jalanilah semua dengan

tulus ikhlas dan selalu ingat pada Allah S.W.T.

Kesuksesan bukanlah suatu hasil akhir, tapi kesuksesan

adalah suatu proses.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

Tugas akhir yang berjudul “KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN

DAN PERDAGANGAN (DISPERINDAG) KOTA SURAKARTA

DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PROGRAM PENGUATAN

PASAR DI BIDANG INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH” yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di bidang Ilmu

Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya. Hal ini

dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas mendapatkan banyak bantuan,

bimbingan, petunjuk serta arahan dari berbagai pihak yang dengan penuh

kesadaran memberi dan meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta motivasi baik

secara moril maupun non moril. Oleh karena itpada kesempatan ini, penulis

mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

2. Bapak Drs. Ali, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing, mengarahkan serta membantu penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

3. Segenap dosen pengajar yang telah memberikan bekal pengetahuan,

ketrampilan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Mei selaku staff pengurus IKM Disperindag Kota Surakarta beserta

karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

5. Bapak Arief selaku pemilik Batik Warna Alam, Laweyan yang telah

memeberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan wawancara dan

penelitian ini.

6. Bapak H. Sulaeman selaku pemilik Puspa Kencana, Laweyan yang telah

memeberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan wawancara dan

penelitian ini.

7. Bapak Bambang Slameto selaku pemilik Merak Manis, Laweyan yang telah

memeberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan wawancara dan

penelitian ini.

8. Rekan-rekan yang telah membantu penulis selama dalam penelitian ini dan

juga yang telah memberikan motivasi.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga amal pembuatan yang telah

diberikan mendapat balasan dari Allah S.W.T. Terima kasih,.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Akhir kata semoga bantuan yang telah diberikan mendapat berkah dari

Allah S.W.T dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membacanya, khususnya bagi kemajuan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

ABSTRACT .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .......................................................................... 10

1. Pengertian Kinerja ................................................................. 10

2. Pengertian Penguatan Pasar ................................................. 15

3. Pengertian Industri Kecil dan Menegah ................................ 15

4. Indikator Kinerja .................................................................. 16

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi

Publik .................................................................................... 26

6. Kinerja Disperindag Kota Surakarta dalam Rangka Mewujudkan

Program Penguatan Pasar Di Bidang IKM ............................... 29

B. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ......................................................................... 40

B. Jenis Penelitian ........................................................................... 40

C. Sumber Data .............................................................................. 41

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 42

E. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 44

F. Validitas Data ............................................................................ 44

G. Teknik Analisis Data ................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................ 48

1. Sejarah Berdirinya Disperindag Kota Surakarta ................... 48

2. Lokasi Disperindag Kota Surakarta ...................................... 50

3. Tujuan Pendirian Disperindag Kota Surakarta ..................... 50

4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Disperindag Kota Surakarta... 51

5. Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdangangan

Kota Surakarta ....................................................................... 52

6. Struktur Organisasi ............................................................... 52

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Masalah ................................. 81

1. Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari

Efektifitas ............................................................................. 82

2. Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari

Responsivitas ....................................................................... 88

3. Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari

Akuntabilitas ........................................................................ 90

4. Hambatan Industri Kecil dan Menengah (IKM) ................. 94

5. Kemudahan Industri Kecil dan Menengah (IKM) .............. 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 100

B. Saran ............................................................................. ............... 104

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107

LAMPIRAN

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Tenaga Kerja (Dalam Ribuan) ................................. 3

Tabel 1.2 Data Jumlah Investasi (Dalam Jutaan) ........................................... 3

Tabel 2.1 Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan IKM tahun

2011-2015 ..................................................................................... 83

Tabel 2.2 Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan Penguatan

Pasar tahun 2011-2015 ................................................................. 85

Tabel 2.3 Hasil Indikator Efektifitas, Responsivitas dan Akuntabilitas ........ 98

Tabel 3.1 Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan IKM tahun

2011-2015 ..................................................................................... 100

Tabel 3.2 Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan Penguatan

Pasar tahun 2011-2015 ................................................................. 101

Tabel 3.3 Responsivitas Disperindag ............................................................ 103

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 39

Gambar 2.1 Bagan Model Analisis Interaktif (H.B. Sutopo, 2002:96) ........ 47

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Disperindag Kota Surakarta ....................... 53

Gambar 4.1 Proporsi Kepegawaian Disperindag Kota Surakarta menurut

Bidang Tugas .......................................................................... 96

Gambar 4.2 Proporsi Kepegawaian Disperindag Kota Surakarta menurut

Bidang Pendidikan ................................................................. 97

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

HERNAWAN ADIE PRADITYO, D 0106065, Kinerja Dinas Perindustrian

dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surakarta dalam Rangka Mewujudkan

Program Penguatan Pasar Di Bidang Industri Kecil dan Menengah, Skripsi,

Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sebelas Maret Surakarta, 2011.

Disperindag Kota Surakarta merupakan Instansi Pemerintah Daerah yang

mengurusi atau mengelola industri, perdagangan, pengawasan dan perlindungan

konsumen, yang salah satu tujuannya adalah mengembangkan dan mewujudkan

penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah kota Surakarta.

Disperindag bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,

pemilik dan pengelola industri, maka untuk melihat sejauh mana kualitas

Disperindag Kota Surakarta dapat dilihat dari proses kinerjanya dalam mencapai

tujuan tersebut.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja

Disperindag Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan penguatan pasar dibidang

industri kecil dan menengah, yang termasuk faktor-faktor apa saja yang

menghambat dan mempermudah kinerja Disperindag, Penilaian kinerja yang

dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut : (1) Efekifitas (2)

Responsivitas (3) Akuntabilitas yang menghasilkan penguatan pasar sudah

terwujud atau belum.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian di

Disperindag Kota Surakarta, Jl. Yosodipuro Nomor 164, Telp (0271-714942).

Sumber data berasal dari informan yaitu karyawan dan staff Disperindag Kota

Surakarta, Pemilik Industri dan Dokumen atau arsip. Teknik pengumpulan data

berasal dari pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan studi

dokumentasi. Teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling dan

teknik snowball sampling. Validitas data menggunakan teknik tringulasi data atau

sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisa interaktif (interactive model of analysis).

Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator Efektifitas Disperindag Kota

Surakarta sudah berjalan dengan baik, karena pencapaian renstra pada tahun ini

sudah terpenuhi dan kontribusi yang diberikan tentang pelatihan, pembinaan, dan

fasilitasi IKM sudah dilakukan. Responsivitas Disperindag Kota Surakarta dapat

dikatakan belum maksimal, karena masih banyak keluhan para pemilik industri

yang belum ditanggapi. Kinerja Disperindag Kota Surakarta dari sisi akuntabilitas

yang dilakukan dengan cara menyediakan segala fasilitas yang diperlukan oleh

industri, pembinaan, pelatihan, permodalan, memberiikan harga yang lebih murah,

dan lain-lain, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Disperindag Kota

Surakarta dalam rangka mewujudkan program penguatan pasar di bidang industri

kecil dan menengah bisa dikatakan sudah berjalan dengan baik.

Kata Kunci : Kinerja, Penguatan Pasar, IKM, Efektifitas, Responsivitas dan

Akuntabilitas

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

Hernawan Adie Pradityo, D 0106065, The Performance of Industry and Trade

Service (Disperindag) of Surakarta City in the Attempt of Realizing the

Market Reinforcement Program in Small to Medium Scale Industry, Thesis,

State Administration, Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas

Maret University, 2011.

Disperindag of Surakarta City is the Local Government Institution

managing industry, trade, consumer supervision and protection, one objective of

which is to develop and to realize the market reinforcement in small to medium

scale industry of Surakarta city. Disperindag is responsible for providing service

to the public, industrial owner and manager; therefore to see how far the quality of

Disperindag of Surakarta City, it can be seen from its performance process in

achieving that objective.

The problem statement in this research is how the performance of

Disperindag of Surakarta City is in the attempt of realizing the market

reinforcement in small to medium scale industry, what factors inhibit and support

the performance of Disperindag, the performance assessment can be seen from the

following indicators: (1) effectiveness, (2) responsiveness, (3) accountability

producing market reinforcement, whether or not has been realized.

This study belongs to a descriptive qualitative research taken place in

Disperindag of Surakarta City, Yosodipuro Street Number 164, phone (0271-

714942). The data source derived from the informant including the employees and

staff of Surakarta City’s Disperindag, Industry Owner and Document or archive.

The technicques of collecting data derived from observation, interview and

documentation study. The sampling technique used was snowball sampling. Data

validation was done using data or source triangulation technique. Technique of

analyzing data used in this research was an interactive model of analysis.

The result of research showed that effectiveness indicator of Surakarta

City’s Disperindag has run well, because the achievement of strategic plan this

year has been met and the contribution had given to the training, counseling and

facilitation of IKM. The responsiveness of Surakarta City’s Disperindag may be

said as not maximal, because there are still many complaint from the industrial

owner that have not been responded to. The performance of Surakarta City’s

Disperindag from the accountability side has been done by providing any facilities

needed by industry, counseling, training, capital, giving lower price, and etc, so it

could be concluded that the performance of Surakarta City’s Disperindag in the

attempt of realizing market reinforcement program in small to medium scale

industry can be said as running well.

Keywords: Performance, Market Reinforcement, IKM, Effectiveness,

Responsiveness, and Accountability

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini laju perkembangan dan kemajuan disegala

bidang dirasakan bergerak semakin cepat. Kondisi ini secara otomatis akan

mempengaruhi kehidupan setiap orang untuk menjadi lebih siap menghadapi

perubahan tersebut. Begitu pula setiap daerah atau wilayah yang ada di

Indonesia. Setiap daerah yang ada di Indonesia selalu ingin menjadi yang

terbaik. Berbagai strategi dan kebijakan daerah yang dijalankan pada

prinsipnya semata-mata ditujukan untuk memajukan wilayahnya demi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerahnya. Dengan berbasis

mengangkat potensi daerah yang antara lain berupa potensi wisata, potensi

perindustrian dan perdagangan, potensi seni dan budaya yang khas dan unik,

suatu daerah akan mampu mempromosikan keunggulannya dan sekaligus

akan mampu mengangkat citra positif daerah yang bersangkutan.

Kota Surakarta atau dengan sebutan lain kota Solo adalah salah satu

kota dengan kategori kota tujuan wisata yang berada di provinsi Jawa Tengah.

kota Surakarta dalam perjalanannya sekarang ini merupakan kota yang

berkembang sangat cepat, jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada

disekitarnya, terutama dengan mengangkat sloganya yang terkenal yakni “

The Spirit of Java”. Dengan Visinya yaitu “Terwujudnya Kota Sala sebagai

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan,

Pariwisata dan Olah Raga”. kota Surakarta bertekad untuk mendayagunakan

seluruh potensi yang ada demi mewujudkan kota yang maju, sejahtera dan

dikenal baik ditingkat regional, nasional dan bahkan internasional.

Adapun tempat-tempat wisata dan pasar yang sedang dikembangkan

oleh kota Surakarta serta ditujukan kepada masyarakat luas, baik lokal

maupun mancan negara agar lebih mengenal lebih dekat mengenal tentang

kota Surakarta. Pada kategori ini, Industri kecil dan menengah (IKM) yang

menjadi fokus utama kota Surakarta yang ingin selalu dikembangkan untuk

kemajuan kota. Industri kecil dan menengah (IKM) adalah suatu kegiatan

yang kegiatanya mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan

jadi untuk didistribusikan lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau

konsumen. Industri kecil yang ditangani oleh Disperindag kota Surakarta

adalah Batik Warna Alam di Semanggi dan Laweyan dan Hendicraf,

sedangkan industri menengahnya adalah Industri Batik Merak Manis, Batik

Puspa Kencana yang merupkan suatu industri yang bergerak dibidang industri

pembatikan. Adapun contoh industri menengah yang merupakan suatu tempat

wisata kuliner yang menyediakan berbagai macam jenis makanan khas kota

Surakarta dan sudah menjadi “trade mark” kota Surakarta sebagai salah satu

tempat tujuan wisata kuliner malam yang khas, nyaman, bersih, representatif

dan berdaya tarik atau memikat masyarakat adalah Pasar Galabo yang juga

termasuk industri menengah kota Surakarta. Badan yang mengurusi dan

mengelola industri kecil dan menengah diatas adalah Dinas Perindustrian dan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Perdagangan (Disperindag) kota Surakarta. Disperindag dituntut memiliki

kemampuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan berkembangnya

industri kecil dan menengah tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh dan

perkembangan industri kecil dan menengah kota kota Surakarta dari tahun

2003 - 2010 dapat dilihat pada tabel data dibawah ini :

Tabel 1.1 Data Jumlah Tenaga Kerja

(Dalam Ribuan)

NO  JENIS INDUSTRI 

CONTOH INDUSTRI 

2003 2004 2005 2006 2007  2008  2009 2010

1  KECIL  Batik Warna Alam&Hendicraf 

21.531 21.888 22.064 24.954 25.482  26.167  26.656 28.283

2  MENENGAH  Batik Merak Manis, Batik Puspa Kencana&Pasar Galabo 

13.350 12.500 10.572 7.560 7.770  7.938  7.957 7.962

Sumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surakarta

Menurut Data diatas, maka yang membedakan antara industri kecil dan

menengah pada jumlah tenaga kerjanya adalah tenaga kerja pada industri kecil

lebih banyak dibandingkan dengan industri menengah.

Tabel 1.2 Data Jumlah Investasi

(Dalam Jutaan)

NO  JENIS INDUSTRI 

CONTOH INDUSTRI 

2003  2004  2005  2006  2007  2008  2009  2010 

1  KECIL  Batik Warna Alam&Hendicraf 

51.292,070  53.954,060  55.091,910  57.895,790  62.681,093  68.449,036  5.298.347,50  ‐ 

2  MENENGAH  Batik Merak Manis, Batik Puspa Kencana&Pasar Galabo 

82.910,260  71.709,663  66.596,716  45.870,748  52.062,148  58.140,580  ‐  ‐ 

Sumber dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surakarta

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Menurut Perda No. 9 tahun 2003 yang membedakan antara industri

kecil dan menengah adalah pendapatan investasi yang dihasilkan tiap

tahunnya. Seperti tabel yang diatas menerangkan bahwa jumlah investasi

indusri kecil dari tahun 2003-2010 mengalami peningkatan yang signifikan,

sedangkan industri menengah dari tahun 2003-2010 mengalami penurunan,

tapi pada tahun 2006-2010 jumlah investasi industri kecil lebih besar

dibandingkan dengan industri menengah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) merupakan suatu

unit kerja atau lembaga resmi Pemerintah yang memiliki tugas pokok dan

fungsi mengelola dan mengawasi segala bentuk kegiatan perindustrian dan

perdagangan yang terjadi didalam suatu wilayah atau daerah. Setiap jenis

usaha yang bergerak dibidang perindustrian dan perdagangan yang akan

didirikan di kota Surakarta harus mendapatkan izin resmi terlebih dahulu dari

kantor Disperindag kota Surakarta untuk menjamin kelayakan kegiatan

tersebut dapat diselenggarakan atau tidak. Tugas pokok dan fungsi tersebut

diatas sejalan dengan visi, misi dan tujuan kantor Dinas Perindustrian dan

Perdagangan (Disperindag) kota Surakarta yang tertuang di dalam rencana

strategis 2011-2015 dengan (1) visi : terwujudnya kota Surakarta sebagai kota

perdagangan dan industri yang maju dan berwawasan budaya (2) misi :

terciptanya kesempatan berusaha di sektor perdagangan dan industri yang

berwawasan budaya, meningkatkan pelancaran distribusi barang dan jasa

perdagangan dalam negeri dan luar negeri (3) tujuan : pengembangan industri

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kecil dan menengah (IKM), penguatan produk, penguatan pasar, pengamanan

pasar, pengawasan produk dan pengamanan produk.

Dalam tujuan penguatan pasar yang dimaksud disini adalah suatu

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu sasaran yaitu (branding)

pencitraan kota Surakarta, market intelligent, dan pelayanan perijinan. Jadi

yang menjadi dasar Disperindag kota Surakarta dalam program penguatan

pasar tercantum dalam rumusan tujuan rencana strategis (renstra) Disperindag

kota Surakarta yang telah dijelaskan sebelumnya sebagai acuan kinerja

Disperindag untuk mewujudkan program penguatan pasar di bidang industri

kecil dan menengah.

Kinerja Disperindag disini sangat dibutuhkan untuk mengelola

jalannya kegiatan perindustrian dan perdagangan agar menjadi lebih

berkembang dan maju sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan kota

Surakarta dan sekaligus untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa

kota Surakarta merupakan kota yang tidak pernah tidur dan selalu

berkembang. Untuk menunjang keberhasilan kinerja Disperindag tersebut,

maka sangat diperlukannya tersedianya beberapa faktor, yaitu antara lain

adalah : Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam

pengelolaannya, Policy-Regulation-Guidelines dan SOP (PRGS) yang jelas

dan implementatif, serta komitmen dan dukungan dari pemerintah daerah

dalam hal ini adalah Walikota Surakarta. Semua komponen diatas sangat

mutlak ada dan diperlukan.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan profesional sangat

penting dalam rangka menghasilkan pemikiran-pemikiran yang cerdas dan

produktif untuk menetapkan strategi dan kebijakan pengembangan industri

kecil dan menengah yang dikelola oleh Disperindag kota Surakarta. Kinerja

sumber daya manusia pada akhirnya akan sangat mempengaruhi berhasil dan

tidaknya kinerja organisasi (Disperindag) dalam menjalankan tugas pokok

dan fungsinya. PRGS diperlukan untuk memberikan arah, pedoman dan acuan

yang jelas tentang pengelolaan pasar untuk sekarang dan akan datang.

Sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman yang jelas bagi petugas

pengelola dan pelaksana pengelolaan kinerjanya dalam mengatasi persoalan-

persoalan ataupun permasalahan yang dihadapi dengan cepat dan tepat,

sekaligus dapat dipergunakan sebagai acuan atau dasar penyusunan rencana

strategis pengembangan yang diharapkan terus berkembang dimasa

mendatang.

Komitmen dan dukungan Pemerintah kota Surakarta juga sangat

diperlukan, terutama dalam hal pemberian legalitas, fasilitas atau sarana dan

prasarana penunjang yang diperlukan bagi pengelolaan industri kecil dan

menengah yang sedang dikembangkan agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Dengan kata lain, keberhasilan pengelolaan tempat tersebut dalam

mengembangkan usaha untuk mencapai tujuan tidak dapat dipisahkan dari

kinerja Disperindag kota Surakarta. Berbagai terobosan sangat diperlukan

dalam upaya pengembangan industri kecil dan menengah yang ada agar

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mampu bertahan dan bersaing secara sehat bersama dengan jenis usaha-usaha

lainnya yang sejenis dan hidup berdampingan di kota Surakarta dengan baik.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis

berkeinginan mengulas dan melakukan penelitian mengenai bagaimana

kinerja Disperindag kota Surakarta dalam mengelola dan mengembangkan

usaha dan industri yang diurusinya dalam rangka mewujudkan program

penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah (IKM).

Oleh karena itu, penulis memilih judul :

“KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

(DISPERINDAG) KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN PROGRAM PENGUATAN PASAR DI BIDANG

INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH”

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

yang menjadi masalah penelitian ini adalah :

“Bagaimana kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) kota Surakarta dalam rangka mewujudkan program penguatan

pasar di bidang industri kecil dan menengah”?

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) kota Surakarta dalam rangka mewujudkan program penguatan

pasar di bidang industri kecil dan menengah sudah berjalan dengan baik.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

masukan bagi perkembangan ilmu manajemen publik khususnya

mengenai kinerja.

b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan informasi

tambahan bagi penelitian yang lainnya.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan informasi dan referensi kepada pihak-pihak

yang berkepentingan yang ingin mengetahui tentang bagaimana

kinerja Disperindag dalam mewujudkan program penguatan pasar

dibidang industri kecil dan menengah di kota Surakarta.

b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

sebagai bahan pemikiran untuk memperbaiki kinerja Instansi

Pemerintah Daerah, khususnya Disperindag kota Surakarta dalam

rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi

lebih baik lagi.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar Sarjanaa S-1

pada jurusan Ilmu Administrasi Negara pada Falkutas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja karyawan menurut Simamora adalah tingkat

hasil kerja karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan

yang diberikan. Kinerja adalah hasil kerja karyawan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah

ditentukan (Simamora, 2002:500).

“Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi” (Depdiknas,

2004:34).

“Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

(Anwar Prabu Mangkunegara, 2000:67)

“Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta

waktu”. (Maluyu S.P. Hasibuan, 2001:34)

Kinerja atau performansi kerja merupakan suatu bentuk

kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau target tertentu yang

berasal dari perbuatannya sendiri.

Menurut (Miner dalam Surya dan Hananto, 2004:35),

dinyatakan bahwa dimensi kinerja adalah ukuran dan penilaian dari

perilaku yang aktual di tempat kerja, dimensi kinerja tersebut mencakup :

a. Quality of Output

Kinerja dinyatakan baik apabila kualitas output yang

dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan target yang telah

ditentukan.

b. Quantity of Output

Kinerja juga diukur dari jumlah output yang dihasilkan.

Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja yang baik apabila

jumlah atau kuantitas output yang di capai dapat melebihi atau

paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak

mengabaikan kualitas output tersebut.

c. Time at Work

Dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam

mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas

dan kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

mempunyai kinerja yang baik apabila individu dapat menyelesaikan

pekerjaan secara tepat waktu

d. Cooperation With Others’ Work

Kinerja juga dinilai dari kemampuan seseorang individu

untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain, misalnya

kemampuan bekerjasama, tingkat keaktifan dan keinginan untuk

maju.

Kinerja organisasi sebagai gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam upaya

mewujudkan sarana, tujuan misi dan visi organisasi berhubungan dengan

berbagai aktivitas dalam rantai nilai (value chain) yang ada pada

organisasi. (Bastian dalam Hessel Nogi, 2005:175)

Kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil

yang diharapkan. (Joko Widodo, 2008:78)

Kinerja sebagai pemanfaatan sumber daya secara efektif dan

efisien untuk mencapai hasil. (Berman dalam Yeremias T. Keban,

2008:209)

Kinerja perusahaan, yaitu sebagai fungsi hasil-hasil perkerjaan

kegiatan yang ada dalam perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor intern

dan ekstern organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan selama

periode waktu tertentu. (Pabundu Tika, 2006:122)

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Menurut Hands de Bruijn (2002) dalam penelitiannya tentang

Performance Measurement in the Public Sector : strategies to cope with

the risks of performance measurement menyatakan bahwa performance

measurement can fill a number of functions. (Dalam penelitiannya tersebut

Hans de Brujin (2002) menyatakan bahwa fungsi dari pengukuran kinerja

antara lain adalah sebagai berikut) :

a. Transparency (Transparansi)

“An organization can make clear what product it supplies, andby

means of an input-output analysis-the cost involved”.

Suatu organisasi perlu melakukan analisis persediaan, dan

dengan cara input-output analisis-biaya yang digunakan sehingga

perusahaan dapat mengetahui dengan jelas pemasukan dan

pengeluaran perusahaan.

b. Learning (Belajar)

“An organization takes a s tep further when it uses performance

measurement to learn. The transparency created may teach an

organization what it does well and where improvements are possible”.

Sebuah organisasi perlu menggunakan pengukuran kinerja untuk

belajar. Perusahaan perlu menciptakan transparansi sehingga dapat

mengajarkan pada organisasi tersebut mengenai apa yang perlu

dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c. Appraising (Penilaian)

“A performance based appraisal can be given of the functioning of an

organization”.

Kinerja dapat juga dipergunakan untuk melakukan penilaian di

dalam fungsi organisasi secara keseluruhan maupun penilaian kinerja

karyawan.

d. Sanctioning (Sanksi)

“Appraisal may be followed by a positive sanction if performance is

good or by a negative sanction if performance is insufficient”.

Penilaian kinerja juga dapat dilakukan sebagai dasar pemberian

sanksi bagi karyawan, di mana pemberian penghargaan jika kinerja

baik atau pemberian sanksi jika kinerja tidak cukup.

Dari pengertian tersebut di atas, pada dasarnya kinerja

menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu perkerjaan

atau apa yang keluar (outcome). Bila disimak lebih lanjut apa yang

terjadi dalam sebuah perkerjaan atau jabatan adalah suatu proses yang

mengolah input menjadi output (hasil kerja).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil kerja dari seseorang atau kelompok orang dalam organisasi

berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya dalam upaya untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dan disepakati

bersama.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2. Pengertian Penguatan Pasar

Penguatan Pasar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai suatu sasaran yaitu (branding) pencitraan kota, market

intelligent, dan pelayanan perijinan (dalam rumusan tujuan rencana

strategis (renstra) Disperindag kota Surakarta 2011-2015).

3. Pengertian Idustri Kecil dan Menengah

Menurut Surat Keputusan Menteri Nomor 135/M/SK/8/1977, yang

dimaksud dengan industri kecil adalah suatu badan usaha atau industri

dimana :

1) Industri yang modal untuk mesin-mesin, peralatan sejumlah

<7.000.000.

2) Investasi ketenagakerjaan <625.000.

3) Pemiliknya adalah seorang warga negara Indonesia (WNI).

Menurut A.R.Soehoed, usaha industri kecil adalah suatu badan

usaha dimana investasi peralatan dan mesin-mesin tidak termasuk gedung

dan tanah paling besar adalah sejumlah 63.000.000 yang mana setiap

investasinya sejumlah 625.000 yang dapat menyerap 10.000 tenaga kerja.

Menurut skala usaha Badan Pusat Statistik (BPS), industri kecil

adalah suatu industri yang jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang, sedangkan

industri menengah adalah industri yang jumlah tenaga kerjanya 20-99

orang.

Industri Menegah adalah kegiatan ekonomi yang produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha kecil atau besar yang memiliki kekayaan bersih

>5000.000.000 sampai dengan paling banyak 10 milyar rupiah, yang tidak

termasuk tanah dan bangunaan tempat usaha atau memiliki hasil dan

penjualan tahunan > 2-5milyar rupiah (Dalam Lebel Industri Kecil dan

Menengah Badan Pusat Statistik (BPS)).

4. Indikator Kinerja

Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan

indikator-indikator untuk mengukurnya secara jelas. Sebagai pedoman,

dalam menilai kinerja organisasi harus dikembalikan pada tujuan atau

alasan dibentuknya sebuah organisasi. Misalnya, untuk sebuah organisasi

privat atau swasta yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dan

atau barang, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa besar organisasi

tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan keuntungan

bagi organisasi. Untuk dapat melalukan penilaian terhadap kinerja secara

tidak langsung maka dibutuhkan beberapa indikator kinerja.

Mohamad Mahsun (2006:71) mengemukakan bahwa indikator

kinerja (performance indicators) sering disamakan dengan ukuran kinerja

(performance measure). Namun sebenarnya, meskipun keduanya

merupakan kriteria pengukuran kinerja terhadap perbedaan makna.

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung

yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Sedangkan ukuran kinerja adalah kriteria kinerja yang mengacu pada

penilaian kinerja secara langsung sehingga bentuknya lebih bersifat

kuantitatif.

Indikator kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk

mengespresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisien proses atau

operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi.

Lohman (dalam Moh. Mahsun, 2006:71)

Indikator kinerja oganisasi adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif

yang mengambarkan tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kinerja merupakan

kriteria yang digunakan untuk menilaian keberhasilan pencapaian tujuan

organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu. (Bastian

dalam Hessel Nogi, 2005:175)

Penggunaan indikator kinerja sangat penting untuk mengetahui

apakah suatu aktivitas atau progam telah dilakukan secara efisien dan

efektif. Indikator kinerja tiap-tiap unit berbeda-beda tergantung pada tipe

pelayanan yang dihasilkan.

Selim dan Woodward (dalam Agus Dwiyanto, 2002:52) melihat

kinerja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ekonomi, efisien,

efektivitas, dan persamaan pelayanan.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Zeithalm, Parasuraman dan Berry (dalam Agus

Dwiyanto, 2002:53) mengemukan bahwa kinerja pelayanan publik yang

baik dapat dilihat melalui berbagai indikator yang sifatnya fisik

diantaranya Tangibles (ketampakan fisik), Realbiity (realibilitas),

Responsiveness (responsivitas), Assurance (kepastian), Emphaty

(perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan).

Kumorotomo (dalam Agus Dwiyanto, 2002:52) menggunakan

beberapa kriteria untuk untuk dijadikan pedoman dalam menilai kinerja

organisasi pelayanan publik antara lain :

a. Efisiensi

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan

organisasi pelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan

faktor-faktor produksi serta timbangan yang berasal dari rasionalitas

ekonomi. Apabila diterapkan secara objektif, kriteria seperti

likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas merupakan kriteria efesiensi

yang sangat relevan.

b. Efektivitas

Apakah tujuan dari didirikannya pelayanan publik tersebut

tercapai. Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai,

misi, tujuan organisasi, serta fungsi agen pembangunan.

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

c. Keadilan

Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan

yang diselenggarkan oleh organisasi pelayana publik. Kriteria ini

erat kaitannya dengan konsep ketercukupan dan kepantasan.

Keduanya mempersoalkan apakah tingkat efektivitas tertentu,

kebutuhan, dan nilai-nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi. Isu-isu

yang menyangkut pemerataan pembangunan, layanan kepada

kelompok pinggiran dan sebagainya akan mampu dijawab kriteria

ini.

d. Daya tanggap

Berlainan dengan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan

swasta, organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya

tanggap Negara atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat.

Oleh sebab itu, kriteria organisasi tersebut secara keseluruhan harus

dapat dipertanggung jawabkan secara transparan demi memenuhi

kriteria daya tanggap ini.

Menurut Ratmino dan Atik Septi Winarsih (2005:174)

menjelaskan bahwa indikator-indikator kinerja sangat bervariasi sesuai

dengan fokus dan konteks penelitian yang dilakukan dalam proses

penemuan dan penggunaan indikator tersebut. Dari sekian banyak

indikator yang ada, kesemuannya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua),

yaitu sebagai berikut :

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1) Indikator kinerja yang berorentasi pada proses, yang meliputi :

a) Efektivitas

Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang

maupun misi organisasi. Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus

mengacu pada visi organisasi.

b) Produktivitas

Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara keluaran

dan masukan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan keluaran

yang dibutuhkan oleh masyarakat.

c) Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran dan

masukan. Idealnya Pemerintah Daerah harus dapat

menyelenggarakan suatu jenis pelayanan tertentu dengan

masukan (biaya dan waktu) yang sesedikit mungkin. Dengan

demikian, kinerja Pemerintah Daerah akan menjadi semakin

tinggi apabila tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dengan biaya yang

semurah-murahnya.

d) Kepuasan

Kepuasan adalah seberapa jauh Pemerintah Daerah dapat

memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e) Keadlian

Keadilan yang merata, artinya cakupan atau jangkauan

kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

harus diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata

dan diberlakukan secara adil.

2) Indikator kinerja yang berorentasi pada hasil, yang meliputi :

a) Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan perusahan untuk

mengenali kebutuhan masyarakat dengan menyusun agenda dan

prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-program

pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini

mengukur daya tanggap perusahaan terhadap harapan, keinginan

dan aspirasi serta tuntutan customers atau masyarakat.

b) Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran yang menunjukan seberapa

besar tingkat kesesuaian antara penyelenggara pemerintah

dengan hukum atau peraturan dan prosedur yang telah

ditetapkan.

c) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah ukuran yang menunjukan seberapa

besar tingkat kesesuian antara penyelenggara pemerintah dengan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

ukuran-ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki

oleh stakeholders, seperti nilai dan norma yang berkembang

dalam masyarakat.

d) Keadaptasian

Keadaptasian adalah ukuran yang menunjukan daya

tanggap organisasi terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di

lingkungan.

e) Kelangsungan Hidup

Kelangsungan Hidup adalah seberapa jauh Pemerintah

Daerah atau progam pelayanan dapat menunjukan kemampuan

untuk terus berkembang dan bertahan hidup dalam

berkompentisi dengan daerah atau progam lain.

f) Keterbukaan atau Transparasi

Keterbukaan atau Transparasi adalah prosedur atau tata

cara penyelenggaraan permerintah dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan

secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh

masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta.

g) Empati

Empati adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah

Daerah terhadap isu-isu yang sedang berkembang dalam

masyarakat.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Agus Dwiyanto (2002:49) mengemukakan bahwa penelitian kinerja

birokrasi publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan

indikator-indikator yang melekat pada birokrasi itu, seperti efisiensi dan

efektivitas, tetapi harus dilihat juga indikator-indikator yang melekat pada

masyarakat, yaitu efektivitas, akuntabilitas, dan responsivitas. Penilaian

kinerja ini menjadi sangat penting karena birokrasi publik seringkali

memiliki kewenangan monopolis sehingga para pengguna jasa tidak

memiliki alternatif sumber pelayanan.

Agus Dwiyanto (2002:49) mengemukakan 5 (lima) indikator yang

biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu :

1. Produktivitas

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi,

tetapi juga efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya

dipahami sebagai rasio antara input dan output. Konsep produktivitas

dirasa terlalu sempit dan kemudian General Accounting Office (GOA)

mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih luas

dengan memasukan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki

hasil yang diharapkan sebagai salah satu indikator kinerja yang

penting.

2. Kualitas Layanan

Isu mengenai kualitas pelayanan cenderung menjadi semakin

penting dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayanan publik.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik

karena ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan yang diterima dari

layanan organisasi publik. Dengan demikian, kepuasan masyarakat

terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja organisasi publik.

Keuntungan utama menggunakan kepuasaan masyarakat sebagai

indikator kinerja adalah informasi kepuasan masyarakat seringkali

tersedia secara mudah dan murah. Informasi mengenai kualitas

layanan seringkali diperoleh dari media massa atau diskusi publik.

Akibat akses terhadap informasi mengenai terhadap ketidakpuasaan

masyarakat terhadap kualitas terhadap layanan sangat tinggi, maka

bisa menjadi satu ukuran kinerja organisasi publik yang mudah dan

murah digunakan. Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk

menilai kinerja organisasi publik.

3. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan

serta pengembangan progam-progam pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas di

sini menunjukan pada keselarasan antara program dan kegiatan

pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas

dimasukan sebagai salah satu indikator kinerja karena respontivitas

secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam

menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

kebutuhan masyarakat. responsivitas yang terendah ditunjukan

ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat. Hal

tersebut jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan

misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang memiliki

responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang kurang

baik.

4. Responsibilitas

Responsibilitas apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik

itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika

berbenturan dengan responsivitas.

5. Akuntabilitas

Akuntabilitas publik menunjukan pada seberapa besar

kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat

politik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat

politik tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan

selalu mempresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini

konsep akuntabilitas dapat digunakan untuk melihat seberapa besar

kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan

kehendak masyarakat banyak. Kinerja organisasi publik tidak hanya

bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

publik, khususnya penyelenggaraan pemerintah dengan menggunakan

ukuran eskternal masyarakat, seperti nilai dan norma.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi publik.

Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu

proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap

sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga

merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk

mencapai tujuan tertentu organisasi.

Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan

kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka

mewujudkan tujuan organisasi. Sederhananya, kinerja merupakan produk

dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai

tujuan yang pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen.

Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja

organisasi selain dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat

dipengaruhi oleh proses-proses administrasi dan manajemen yang

berlangsung. Sebagus apapun input yang tersedia tidak akan menghasilkan

suatu produk kinerja yang diharapkan secara memuaskan, apabila dalam

proses administrasi dan manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik.

Antara input dan proses mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat

menentukan dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan

atau tidak.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor

input dan proses-proses manajemen dalam organisasi, maka upaya

peningkatan kinerja organisasi juga terkait erat dengan peningkatan

kualitas faktor input dan kualitas proses manajemen dalam organisasi

tersebut. Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi

maupun manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal

organisasi. Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal

organisasi juga mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja

organisasi.

Menurut (Bryson, 2002:20) Penilaian terhadap faktor-faktor

kondisi eksternal tersebut dapat dilakukan dalam analisis :

1. Kecenderungan politik, ekonomi, sosial, teknologi, fisik, dan

pendidikan.

2. Peranan yang dimainkan oleh pihak-pihak yang dapat diajak bekerja

sama (collaborators) dan pihak-pihak yang dapat menjadi kompetitor,

seperti swasta, dan lembaga-lembaga lainnya.

3. Dukungan pihak-pihak yang menjadi sumber resources seperti para

pembayar pajak, asuransi, dan sebagainya.

Yuwono, dkk (dalam Hessel Nogi, 2995:180), mengemukakan

bahwa faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi kinerja suatu

organisasi meliputi upaya manajemen dalam menterjemahkan dan

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

menyelaraskan tujuan organisasi, budaya organisasi, kualitas sumber daya

manusia yang dimiliki organisasi, dan kepemimpinan yang efektif.

Ruky (dalam Hessel Nogi, 20056:180) mengindentifikasi faktor-

faktor yang mempengaruhi langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja

organisasi sebagai berikut :

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang

digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh

organisasi.

2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.

3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan

ruang dan kebersihan.

4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada

dalam organisasi yang bersangkutan.

5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota

organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.

6. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang meliputi aspek kompensasi,

imbalan, promosi, dan lain-lain.

Hessel Nogi (2005:182) menyimpulkan bahwa dari banyak faktor

yang telah dikemukan, terdapat faktor yang dianggap dominan dalam

mempengaruhi tingkat kinerja yang dapat dicapai oleh suatu organisasi

baik faktor internal ataupun eksternal. Ada yang mempersoalkan peralatan,

sarana dan prasarana, atau teknologi sebagai faktor dominan, ada

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mempersoalkan kualitas sumber daya manusia, yang dimiliki oleh

organisasi dan ada yang mempersoalkan mekanisme kerja, budaya

organisasi, serta efektivitas organisasi kepemimpinan yang ada dalam

suatu organisasi.

6. Kinerja Disperindag Kota Surakarta dalam Rangka Mewujudkan

Program Penguatan Pasar Di Bidang Industri Kecil dan Menengah

Disperindag Kota Surakarta merupakan Instansi Pemerintah Daerah

yang mengurusi atau mengelola industri, perdagangan, pengawasan dan

perlindungan konsumen, yang salah satu tujuannya adalah

mengembangkan dan mewujudkan penguatan pasar di bidang industri

kecil dan menengah kota Surakarta. Disperindag bertanggung jawab

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, pemilik dan pengelola

industri, maka untuk melihat sejauh mana kualitas Disperindag Kota

Surakarta dapat dilihat dari proses kinerjanya dalam mencapai tujuan

tersebut.

Kinerja Disperindag kota Surakarta dapat diidentifikasikan melalui

berbagi indikator kinerja yang mana hal ini dapat menjadi tolak ukur

keberhasilan dalam mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil

dan menengah bagi masyarakat. Kinerja Disperindag kota Surakarta dalam

mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah dapat

diketahui dari tiga indikator sebagai indikasi untuk menilai kinerja yaitu

efektivitas, responsivitas, akuntabilitas. Ketiga indikator ini dipilih dengan

alasan bahwa indikator-indikator ini dirasa telah mewakili dari beberapa

indikator yang banyak digunakan untuk melihat kinerja sutau organisasi

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

publik baik dari dalam organisasi itu sendiri maupun dari pihak pengguna

jasa.

Mengacu pada beberapa pendapat tokoh mengenai indikator kinerja

organisasi publik indikator efektivitas, responsivitas dan akuntabilitas ini

yang banyak disebutkan untuk menilai kinerja organisasi. Berikut ini

dijelaskan mengenai batas-batas terhadap indikator yang telah dipilih

sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai berikut:

a. Efektivitas

Efektivitas merupakan salah satu indikator kinerja yang

berorientasi pada proses. Suatu organisasi dapat dikatakan efektif

apabila tujuan organisasi atau nilai-nilai yang telah disepakati bersama

antara para stakeholder dari organisasi sebagaimana ditetapkan dalam

visinya dapat tercapai.

Menurut Mitai Etzioni (dalam Yeremias T. Keban, 2008 : 227)

efektivitas organisasi menggambarkan sampai seberapa jauh suatu

organisasi merealisasikan tujuan akhirnya. Sedangkan secara lebih

umum. Jonh R. Kimberly (dalam Yerenias T. Keban, 2008:227)

menjelaskan bahwa efektivitas organisasi menyangkut semua kondisi

yang diperlukan organisasi untuk bertahan hidup dengan istilah

”survival”.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Steers (1985: 1-6) mengemukakan bahwa konsep efektivitas

sendiri memiliki definisi yang beraneka ragam, bergantung pada

kerangka acuan yang digunakan. Namun efektivitas dapat lebih mudah

dipahami melalui sudut pandang pencapaian tujuan yang layak dan

optimal, karena efektivitas dijabarkan berdasarkan kapasitas suatu

organisasi untuk memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang ada

untuk mencapai tujuan operasi dan operasionalnya.

Gibson (dalam Pabundu Tika, 2006:129) menyebutkan kriteria

efektivitas organisasi terdiri dari lima unsur yaitu sebagai berikut:

1) Produksi, merupakan kriteria efektivitas yang mengacu keuntungan,

penjualan, pangsa pasar, dokumen yang diproses, rekanan yang

dilayani, dan lain-lain. Ukuran ini berhubungan langsung dengan

yang dikomsumsi oleh pelanggan dan rekanan organisasi yang

bersangkutan.

2) Efisien, merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada ukuran

penggunaan sumber daya yang langka oleh organisasi. Efesiensi

adalah perbandingan antara keluaran dan masukan yang diukur

berdasarkan rasio antara keuntungan dengan biaya dan waktu yang

digunakan.

3) Kepuasan, merupakan kriteria yang mengacu pada keberhasilan

organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawannya yang meliputi

sikap karyawan, penggantian karyawan, absensi, kelambatan,

keluhan, kesejahteraan dan sebagainya.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4) Keadaptasian, merupakan kriteria efektivitas yang mengacu pada

tanggapan organisasi terhadap perubahan eksternal dan internal.

5) Kelangsungan hidup, merupakan kriteria yang mengacu pada

tanggung jawab organisasi atau perusahaan dalam memperbesar

kapasitas dan potensinya untuk berkembang.

Dari beberapa definisi mengenai konsep efektivitas di atas maka

dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas merupakan indikator kinerja

yang menunjukan sejauh mana keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran, baik jangka pendek maupun jangka

panjang sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini

indikator dari efektivitas Disperindag kota Surakarta dapat dilihat dari

sejauh mana keberhasilan Disperindag dalam upaya mencapai tujuannya

khususnya dalam rangka mewujudkan penguatan pasar di bidang industri

kecil dan menengah bagi pengelola dan pemilik industri serta

masyarakat.

b. Responsivitas

Responsivitas merupakan indikator kinerja yang berorientasi pada

hasil. Responsivitas ini dimasukkan sebagai salah satu indikator

kinerja karena responsivitas secara langsung menggambarkan

kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya,

terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Agus

Dwiyanto (2002:50) responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk

mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pelayanan, dan mengembangkan progam-progam pelayanan publik

sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Sedangkan menurut Hessel Nogi (2005:222) responsivitas

berkaitan dengan kecepatan tanggapan yang dilakukan oleh aparatur

atau petugas terhadap kebutuhan pengguna jasa, yang dalam hal ini

adalah masyarakat yang membutuhkan pelayanan sebagaimana diatur

dalam perundangan yang berlaku. Joko Widodo (2008:69)

mengemukan bahwa nilai responsivitas, berkaitan dengan daya tanggap

dan menanggapi apa yang menjadi keluhan, masalah, dan aspirasi

publik. Birokrasi publik yang baik adalah birokrasi yang responsif

(mempunyai daya tanggap yang tinggi dan cepat menanggapi) terhadap

apa yang menjadi keluhan, masalah, aspirasi publik. Responsivitas

merupakan pertanggungjawaban dari sisi yang menerima pelayanan

(masyarakat).

Untuk dapat mengenali apa yang menjadi tuntutan, keinginan,

dan harapan masyarakat, maka sebuah organisasi dituntut untuk

mengerti kondisi masyarakat, karena dengan mengerti dan memahami

kondisi mayarakat tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk

menghasilkan sebuah produk (hasil) baik berupa barang maupaun jasa

yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Demikian halnya dengan

Disperindag, keberhasilan dalam upaya mencapai tujuan dalam rangka

mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah

juga dipengaruhi oleh keselarasaan antara pelayanan yang diberikan

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dengan harapan dan keinginan pengelola dan pemilik industri serta

masyarakat.

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responsivitas

menggambarkan kemampuan Disperindag kota Surakarta dalam

melaksanakan kinerjanya untuk mengatasi, menanggapi, dan

memenuhi kebutuhan, keluhan, serta tuntutan dari pengelola dan

pemilik industri serta masyarakat dalam rangka mewujudkan penguatan

pasar di bidang industri kecil dan menengah.

c. Akuntabilitas

Pengertian akuntabilitas (accoutability) menurut Kumantoro

(2005:3) adalah ukuran yang menunjukan apakah aktivitas birokrasi

publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai

dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat yang

sesungguhnya. Akuntabilitas publik terkait dengan falsafah bahwa

lembaga eksekutif pemerintah yang tugas utamanya adalah melayani

masyarakat harus bertanggug jawab secara langsung maupun tidak

langsung kepada rakyat.

Sedangkan menurut Joko Widodo (2008:75) akuntabillitas publik

merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan atas kinerja atau tindakan seseorang natau

badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang

memiliki hak atau wewenang untuk meminta keterangan atau

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pertanggungjawaban. Akuntabilitas publik merupakan kewajiban

pejabat publik untuk memberi penjelasan, keterangan, dan jawaban baik

diminta atau tidak kepada publik apa yang telah, sedang dan yang akan

dilakukan oleh para pejabat publik. Penjelasan, keterangan, dan

jawaban tersebut harus disampaikan secara terbuka dan transparan

kepada publik dengan tujuan agar masyarakat (publik) menjadi tahu

tentang apa yang dilakukan oleh peyelenggara pemerintah.

Mike Bolton (2003) dalam jurnalnya yang berjudul : Public

Sector Performance Measuremen : delivering greater accountability

menyatakan bahwa :

“Expectations of public sector organisations have changed. The public increasingly expects them to have private sector performance fous but public sector acountability. Discusses the particular issues of establishing performance measures (and a performance-related culture) in the public sector while demonstrating (as well as delivering) “proper” and efficient use of public funds”.

“Harapan terhadap organisasi sektor publik pada saat ini telah mengalami perubahan. Masyarakat semakin mengharapkan bahwa perusahaan sektor publik untuk memiliki fokus terhadap kinerja dari sisi akuntabilitas keuangan. Membahas masalah tertentu pembentukan tolok ukur kinerja atau budaya kerja di sektor publik serta melakukan efisiensi di dalam penggunaan penggunaan dana publik”.

Agus Dwiyanto (2002:57) juga mengemukakan pengertian

akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai suatu

ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaiannya

penyelenggaran pelayanan dengan ukuran nilai-nilai dan norma

eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh para

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

stakeholders. Acuan pelayanan yang digunakan oleh organisasi publik

juga dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas pemberian pelayanan

publik. Acuan pelayanan yang dianggap paling penting oleh suatu

organisasi publik adalah dapat merefleksikan pola pelayanan yang

dipergunakan yaitu pola pelayanan yang akuntabel yang mengacu pada

kepuasan publik sebagai pengguna jasa.

Roger L Burritt and Stephen Welch (1997) di dalam jurnalnya

Accountability for environmental performance of the Australian

Commonwealth public sector menyatakan bahwa :

“In stark contrast to the moves towards corporatization in the Commonwealth public sector, environmental accountability literature warns against overreliance on corporations, market mechanisms and the increased managerial discretion accompanying them (Gray et al., 1993, p. 296). Gray et al. (1993) argue that “The essence of environmental accountability and transparency is that environmental matters are too complex and crucial to be left entirely in the already overburdened hands of corporations”. Two reasons are provided in support of this view. First, the lack of appropriate information about ecological impacts of corporate activities makes it “unreasonable” to expect corporations to add to the number of decisions they make affecting the welfare of individuals. Second, financial markets have shown an “awesome indifference” to the social and environmental activities of the companies they own, unless there are financial gains to be made from these activities”.

“Hal ini berarti apabila perusahaan bidang sektor publik bergerak ataupun ingin mengalami kemajuan menuju pelayanan yang baik, maka perlu memperhatikan akuntabilitas, mekanisme pasar serta peningkatan manajerial kebijaksanaan pada perusahaan mereka. Gray et al. (1993) dalam Burrit dan Weah (1997) berpendapat bahwa "Esensi dari lingkungan akuntabilitas dan transparansi adalah bahwa masalah lingkungan hidup terlalu kompleks dan penting untuk dibiarkan saja dan membebani kinerja perusahaan". Dua alasan yang mendukung pendapat ini bahwa pertama, kurangnya informasi yang tepat tentang mengenai ekologi

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

akibat atau dampak kegiatan perusahaan sehingga perusahaan akan menambah anggaran sehingga keputusan perusahaan yang diambil kemungkinan dapat mempengaruhi kesejahteraan individu. Kedua, pasar keuangan telah menunjukkan ketidakpedulian untuk sosial dan lingkungan kegiatan perusahaan mereka sendiri, kecuali ada keuntungan keuangan yang diperoleh dari aktivitas pengelolaan lingkungan bagi perusahaan sektor publik tersebut”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas Disperindag

kota Surakarta dalam rangka mewujudkan penguatan pasar di bidang industri

kecil dan menengah merupakan bentuk pertanggungjawaban Disperindag

sebagai penyelenggara layanan akan memenuhi kebutuhan dan mengelola

industri kepada seluruh pihak yang memiliki hak dan wewenang untuk

meminta pertanggungjawaban tersebut baik secara langsung maupun tidak

langsung.

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk mengetahui bagaimana kinerja Disperindag kota Surakarta

dalam mewujdkan program penguatan pasar di bidang industri kecil dan

menengah (IKM). Penelitian ini menjelaskan tentang industri kecil dan

Menengah yang mempunyai berbagai macam masalah yang dihadapi

Disperindag. Untuk melihat sejauh mana pelayanan kantor Disperindag dalam

kegiatan mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah

tersebut, maka dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja dengan melihat

indikasi-indikasi yang berkaitan dengan aktifitas yang dilakukan oleh

Disperindag. Dengan kinerja ini diharapkan mampu menjelaskan apakah

Disperindag kota Surakarta mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

telah diembannya secara optimal didalam memberikan pelayanan pemilik dan

pengelola industri serta masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan.

Oleh karena itu, penulis menggunakan tiga indikator yang telah

dijelaskan sebelumnya, yaitu : 1)Efektifitas, 2)Responsivitas, 3)Akuntabilitas.

Indikator tersebut dipilih karena dirasa dapat berfungsi dan membantu penulis

dalam melakukan penelitian ini sebagai tolak ukur untuk menilai kinerja

Disperindag kota Surakarta dalam mewujudkan program penguatan pasar

dibidang industri kecil dan menengah kota Surakarta, baik dari sisi (internal)

instansi maupun (eksternal) luar, sehingga dengan melihat bagaimana kinerja

Disperindag dalam melaksanakan tugas-tugasnya sudah berjalan dengan baik

atau belum. Dimana efektivitas adalah indikator yang dapat menunjukan

sejauh mana keberhasilan Disperindag kota Surakarta dalam upaya

pencapaian misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Responsivitas

adalah daya tanggap kemampuan Disperindag dalam melaksanakan

kinerjanya untuk menanggapi berbagai keluhan dan pengaduan serta untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan dari masyarakat dalam mewujudkan

penguatan pasar di bidaang industri kecil dan menengah. Sedangkan

akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas penyelenggaran pelayanan

dalam mewujudkan pasar di bidang industri kecil dan menengah dalam

pengelolaannya kepada pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk

meminta pertanggungjawaban tersebut.

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Keberhasilan kinerja Disperindag ini tidak terlepas dari faktor-faktor

yang mempengaruhi dan upaya yang dilakukan Disperindag untuk

meningkatkan kinerjanya. Semua itu di lakukan demi terwujudnya program

penguatan pasar. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi terhadap bagaimana

kinerja Disperindag kota Surakarta dalam mewujudkan penguatan pasar

dibidang industri kecil dan menengah.

Untuk lebih memperjelas kerangka pemikiran ini, penulis

membuattnya dalam bentuk gambar seperti berikut ini:

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Kinerja Disperindag

1. Efektifitas

2. Responsivitas

3. Akuntabilitas

Penguatan Pasar dalam IKM

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) kota Surakarta, yang beralamatkan di Jl. Yosodipuro Nomor

164 Surakarta. Telp.714942-712022-726300-719932. Fax.0271-714942.

Penelitian ini berlangsung sejak tanggal 01 Agustus sampai dengan 01

November 2011.

Lokasi penelitian ini dipilih oleh penuliis atas dasar pertimbangan

bahwa Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu instansi yang

mempunyai tugas pokok dalam mencapai tujuan rencana strategis

Disperindag kota Surakarta 2011-2015 untuk melaksanakan program

mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah di kota

Surakarta.

B. Jenis Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah dan tujuannya, penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif

adalah penelitian yang berusaha memecahkan masalah dengan memaparkan,

menggambarkan serta menganalisa keadaan atau fenomena sosial masyarakat

berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Menurut H. B. Sutopo (2002:111), deskriptif kualitatif adalah metode

yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan

secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan. Jadi penelitian deskriptif

kualitatif digunakan untuk menyusun gambaran mengenai objek apa yang

diteliti dengan terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data di lokasi

penelitian, lalu data itu diolah dan diartikan untuk kemudian dianalisa dari

data yang telah disajikan.

C. Sumber Data

Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2000:112)

mengungkapkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti arsip,

dokumen, dan lain-lain. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara

atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat,

mendengar dan bertanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yang berasal

dari :

Informan

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (informan

atau narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan

narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan

informasi yang ia miliki (H.B. Sutopo, 2002:50).

• Informan dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Karyawan dan Staff Disperindag kota Surakarta

b. Pemilik Industri

c. Dokumen atau arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bersangkutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang telah

lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari dokumen atau

arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti (H.B. Sutopo,

2002:54)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud

tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J.

Moleong, 2000:135)

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

konstruksi saat sekarang dalam suatu konsep mengenai pribadi, peristiwa,

aktivitas, organisasi, perasaan, persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai

bagian dari masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dengan

harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (H.B Sutopo,

2002:58)

Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung kepada informan

dalam bentuk wawancara dengan menggunakan kerangka atau daftar

pertanyaan sebagai pedoman mengenai apa yang akan ditanyakan supaya

lebih terarah.

2. Pengamatan (Observasi)

Kegiatan pengamatan (observasi) meliputi melakukan pengamatan,

pencatatan secara sistemik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang

dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian

yang sedang dilakukan (Iskandar, 2009:121). Dalam hal ini peneliti

mendatangi secara langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag) kota Surakarta untuk melakukan pengamatan dan

pencatatan terhadap objek yang diteliti.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

penulis dengan cara membaca, mempelajari buku-buku yang

berhubungan dengan objek yang diteliti, yaitu buku materi dan data yang

diperlukan. Studi Pustaka ini juga digunakan sebagai landasan

pertimbangan dalam menyusun hipotesis penelitian yang bertujuan untuk

mendapatkan data-data pendukung yang diperlukan dalam penelitian,

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

seperti : catatan-catatan kuliah, skripsi, dan sumber-sumber informasi

lainnya yang memberikan kontribusi tambahan pendukung penelitian ini.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive

sampling atau snowball sampling. Menurut Susanto (2006:120) purposive

sampling atau snowball sampling adalah teknik penentuan sampel untuk

tujuan tertentu saja, sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang

dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Dimana peneliti

akan memilih informan yang dapat dipercaya untuk menjadi sumber

informasi dan diharapkan mengetahui permasalahan secara mendetail.

Dimana yang menjadi nara sumber pada penelitian ini adalah Bapak Mei

selaku staff pegawai Disperindag kota Surakarta, Bapak Bambang Slameto

pemilik industri Batik Merak Manis, Bapak Arief pemilik industri Batik

Warna Alam dan Bapak H. Sulaeman pemilik industri Batik Puspa Kencana,

serta dokumen atau arsip atau restra tahun 2011-2015 Disperindag kota

Surakarta.

F. Validitas Data

Pengembangan validitas data dapat digunakan dengan pemilihan teknik

trianggulasi. Trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

trianggulasi data. Patton (dalam H.B Sutopo, 2002:79) menyatakan bahwa

dalam trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang

berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. Dalam penelitian ini,

trianggulasi data dilakukan dengan menggunakan sumber data yang berbeda-

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

beda sehingga sumber data yang satu dan yang lainnya dapat saling

melengkapi untuk kemudian dapat dibandingkan dan diuji.

G. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut menurut H.

B. Sutopo (2002:91-94) adalah :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi

data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan

data. Artinya, reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil

keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan

kasus, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu cara menentukan

cara pengumpulan data yang akan digunakan.

Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data

dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh

dilapangan. Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat

coding, memusatkan tema dan menentukan batas-batas permasalahan,

dan juga menulis memo. Proses reduksi data berlangsung terus sampai

laporan akhir penelitian selesai disusun.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan. Sajian ini merupakan kalimat yang disusun secara logis

dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bias mudah dipahami berbagai

hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada

analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannnya tersebut.

Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebagai petanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji

merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan

dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam

bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar

atau skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga table sebagai

pendukung narasinya.

3. Penarikan Simpulan

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantab dan benar-benar

bias dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan

cepat, mungkin sebagai akibat fikiran kedua yang timbul melintas pada

peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar

pada catatan lapangan.

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis, yaitu

: reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi

98berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data sebagai satu

siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya

dapat terlihat skema bagan model analisis interaktif berikut ini :

Gambar 2.1

Model Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002:96)

BAB IV

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Penarikan Simpulan / Verifikasi

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Dinas Perindustrian dan Perdagangan

(Disperindag)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berdiri pada

tahun 1950, yang pada saat itu bernama Kantor Pengadaan dan

Penyaluran di bawah Departemen Perekonomian Umum yang menangani

masalah bidang industri, bidang perdagangan dan bidang koperasi. Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta yang mula-mula tugasnya

mengurus tentang pemberian izin pendirian perusahaan dan usaha

dagang, tetapi setelah berjalan 5 (lima) tahun yakni 1955 berganti nama

menjadi Kantor Industri Perdagangan dan Koperasi.

Tahun 1957 Departemen Perekonomian Umum dihapuskan dan

diganti menjadi Departemen Perdagangan Luar Negeri. Pada tahun 1971

Kantor Industri Perdagangan dan Koperasi berubah menjadi Kantor

Departemen Perdagangan yang tidak berpengaruh pada Kantor

Perdagangan dan Koperasi yang selokasi dengan Kantor Perindustrian

yang letaknya, di Jalan Yosodipuro 164 Surakarta.

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Baru kemudian pada tahun 1980 kantor dijadikan satu yang

tempatnya di Jalan Slamet Riyadi 320 Surakarta yang mula-mula

merupakan kantor Tera. Pada tanggal 22 September 1980 oleh Bapak

Kardjono Wiryo diresmikan pembukaannya, namun ruang lingkupnya

lebih sempit dari pada kantor yang dulu. Sebab hanya meliputi daerah

Kotamadya saja. Kemudian dipersempit lagi dengan didirikannya kantor-

kantor perdagangan dibeberapa daerah Eks-Karesidenan. Surakarta

seperti kantor perdagangan di Sragen, Klaten dan Sukoharjo.

Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan RI Nomor : 814/MPP/Kep/4/1996 tanggal 16 April 1996,

kemudian berganti nama menjadi Departemen Perindustrian dan

perdagangan.

Pada waktu otonomi daerah digulirkan pada tahun 2000, Kantor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta

mengalami perubahan dan perkembangan dengan berganti nama menjadi

Dinas Perindustran Perdagangan dan Penanaman Modal Kotamadya

Surakarta yaitu berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor 6

Tahun 2001, yang berisi tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta yang termuat dalam Lembaran Daerah

Kota Surakarta tahun 2001 Nomor 14 Seri D.12.

Kemudian mengalami perubahan dan perkembangan lagi dengan

berrganti nama menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta.

2. Lokasi Dinas Perindustrian dan Pordagangan Kota Surakarta

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berada di

Jalan Yosodipuro No.164 Surakarta yang lokasinya sangat strategis.

Dikatakan strategis sebab terletak di jalan raya yang dilalui dari berbagai

jurusan. Bila dilihat dari letaknya juga memudahkan karyawan untuk

mencapai tempat kerja, serta memonitor segala kegiatan masyarakat yang

berbubungan dengan pembangunan dan perkembangan masyarakat

Surakarta.

3. Tujuan Pendirian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta

a. Membentuk struktur industri yang kuat dan scimbang antara intra

sektor, antara sektor, antara sektor besar, menengah, kecil serta

sektor industri dengan sektor peminjamnya, sehingga industri

mampu menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi serta

perolehan devisa negara serta peningkatan pendapatan masyarakat.

b. Terciptanya iklim perdagangan yang sehat serta sistem distribusi

yang makin meluas dan mantap.

c. Tersedianya kebutuhan pokok masyarakat di segala lapisan atau

tingkat ekonomi dari kalangan atas, menengah maupun bawah

termasuk barang baku/modal, konsumsi maupun suku cadang

sehingga tidak terjadi kelangkaan barang di pasar.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

d. Memacu peningkatan perdagangan luar negeri (eskpor) baik migas

maupun nomnigas.

4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta

Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta merupakan

unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perindustrian dan

perdagangan.

b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

c. Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas umum

pemerintah kota Surakarta pada bidang perindustian dan perdagangan

dalam rangka pengembangan perekonomian di daerah kota Surakarta.

Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta :

a) Penyelenggaraan kesekretariatan dinas

b) Penyusunan rencana program, pengendalian evaluasi pelaporan.

c) Penyelenggaraan bimbingan terhadap perindustrian

d) Pembinaan dan pengembangan pengusaha industri menengah,

besar, kecil dan pengendalian pencemaran

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

e) Penyelenggarian perlindungan terhadap konsumen

f) Penyelenggaraan sosialisasi

g) Pembinaan jabatan fungsional.

5. Visi, dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

a. Visi

Terwujudnya Kota Solo sebagai kota perdagangan dan industri

yang maju dan berwawasan budaya.

b. Misi

1. Terciptanya kesempatan berusaha di sektor perdagangan dan

industri yang berwawasan lingkungan dan budaya.

2. Meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa

perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah pedoman pokok sebagai kerangka

dalam melaksanakan suatu organisasi, yang berguna untuk mengetahui

status dan kedudukan pegawai serta tata kerja pegawai sehingga

kelancaran jalannya pekerjaan dapat terkoordinasi dan terkontrol dan

masing-masing pegawai dapat benar-benar mengetahui tugas-tugas yang

dibebankan atau tanggung jawabnya.

Adapun struktur organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Disperindag

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA

KEPALA DINAS 

Drs. S. JOKO PANGARSO, MM NIP. 19570728 198603 1 006 

Sekretaris

Dra. SIS ISMIYATI, MM NIP. 19601220 198703 2 008

Ka Sub Bag. UmumKepegawaian MASTUTI, SH 

NIP. 19610805 198303 2 014 

Ka Sub Bag. PerencanaanEvaluasi dan Pelaporan TRI LESTARI, S.Teks 

NIP. 19631211 199303 2 005 

Ka Sub Bag. Keuangan 

ENDANG ONTO SIAM, SE NIP. 19580403 198303 2 006 

Plh. Bidang Perdagangan 

EKO PRAJUDHY NA, SE,MM NIP. 19621015 198303 1 014

Kasi PerdaganganLuar Negeri 

NURUL UMAM, S, SH NIP. 19640717 199303 1 010

Kasi PerdaganganDalam Negeri 

Dra. CORINA ENDANG PA NIP. 19640303 199203 2 008

Ka Bidang Pengawasan danPerlindungan Konsumen 

EKO PRAJUDHY NA, SE,MM NIP. 19621015 198303 1 014

Kasi Pengawasan  

SULASTRI NIP. 19630205 198303 2 012

Kasi PerlindunganKonsumen 

JOKO WIWIHO, SH NIP. 19630101 198509 1 001

Ka Bidang Perindustrian  

Dra. SRI WAHYUNI, MM NIP. 19580628 198503 2 004 

Kasi Industri Kecil  

Drs. AGUS SISWURYANTO NIP. 19620811 198405 1 003 

Kasi Industri Menengah Dan Besar 

ENDANG SRI WAHYUNI, SE, MM NIP. 19600714 198511 2 001  53

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

Secara terperinci, tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta tercantum dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor

19-N Tahun 2001 yang diuraikan berdasarkan bagian-bagian serta sub-

sub bagian yang ada dalam struktur organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta.

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

urusan pemerintaha dibidang perindustrian, perdagangan dan

perlindungan terhadap konsumen. Sebagainiana yang dimaksud

diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas.

b. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

d. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanan

kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan

yang berlaku.

e. Menerapkan standar pelayanan minimal.

f. Melaksanakan pengelolaan Kesekretariatan, meliputi

Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan, Keuangan, Umum dan

Kepegawaian.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

g. Menyusun kebijakan teknis di bidang perindustrian.

h. Menyusun kebijakan teknis di bidang perdagangan.

i. Menyusun kebijakan teknis di bidang Pengawasan dan

Perlindungan Konsumen.

j. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

atau perizinan di bidang perindustrian dan perdagangan.

k. Menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang

perindustrian dan perdagangan.

l. Menyelenggarakan kerjasama di bidang perindustrian dan

perdagangan.

m. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan

perindustrian dan perdagangan.

n. Menyelenggarakan pameran dan promosi bidang perindustrian

dan perdagangan.

o. Menyelenggarakan pembinaan di bidang mutu/kualitas hasil

industri sesuai Standar Nasional Industri (SNI), ISO 9000 dan

Gugus Kendali Mutu (GKM).

p. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dalam

perlindutrian konsumen.

q. Menyusuri sosialisasi di bidang perindustrian dan perdagangan.

r. Menyusun Indikator dan pengukuran kinerja di bidang

perindustrian dan perdagangan.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56  

s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana

kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.

t. Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional.

u. Menyelenggarakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil

(PPNS) Dinas.

v. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

w. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan.secara periodik.

x. Memberikan usul dan saran kepada atasan.

y. Melaporkan hasil pelaksnaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

z. Melaksanakan yang diberikan oleh atasan.

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleli seorang sekretaris. Sekretaris

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan

teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan

kepegawaian sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas. Dalam pelaksanaan tugasnya membawahi 3 (tiga) Sub Bagian

yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yaitu:

• Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

• Subbagian Keuangan.

• Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57  

Dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Sekretaris

1. Menyusun rencana kerja sekretariat berdasarkan rencana

strategis dan rencana kerja dinas.

2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan

rencana kerja dinas.

3. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

4. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

program kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

5. Memberikan sistem pengendalian intern pelaksanaan

kegiatan agar efekfif dan efisien sesuai peraturan

penindangan yang berlaku.

6. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang

tugas.

7. Merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan

pengkoordinasian penyelenggaraan urusan kesekretariatan.

8. Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan

pelaporan.

9. Mengelola adminisirasi keuangan.

10. Mengelola administrasi kepegawaian.

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

11. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran

kinerja di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan,

keuangan, umum dan kepegawaian.

12. Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan

penyusunan rencana strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ,

LPPD dan EKPPD Dinas.

13. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara

periodik.

14. Memberikan usui dan saran kepada atasan.

15. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Sub Bagian Percncanaan, evaluasi dan Pelaporan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijaksanaan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang perencanaan,

evaluasi dan pelaporan. Sebagaimana yang dimaksud di atas,

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan penyusunan rencana kerja Sub Bagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan rencana

kerja sekretariat.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59  

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

program kegiatan dinas dengan bidang tugas.

4. Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi

untuk menyusun rencana strategis, rencana kerja dan

penetapan kinerja dinas.

5. Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan

rencana strategis dan rencana kerja dinas guna evaluasi dan

pelaporan.

6. Melakukan evaluasi dan analisi hasil kerja guna

pengembangan rencana strategis dan rencana kerja dinas.

7. Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana

strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD

Dinas.

8. Melakukani penyiapan bahan penyusiman indikator dan

pengukuran kinerja di bidang, perencanaan, evaluasi dan

pelaporan.

9. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

10. Memberikan usul dari saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dalam

pengelolaan administrasi keuangan. Sebagaimana yang

dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan penyusunan rencana Kerja Sub Bagian

Keuangan berdasarkan rencana kerja sekretariat.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

program kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam

bentuk Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan

rencana strategis dan rencana kerja dinas.

5. Melakukan pengawasan laporan administasi keuangan

bendaraha.

6. Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran.

7. Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.

8. Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban

dan laporan keuangan.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61  

9. Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai.

10. Melakukan pembayaran gaji pegawai.

11. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja di bidang keuangan.

12. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara

periodik.

13. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

d. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai

tugas dalam pengelolaan administrasi, umum dan kepegawaian.

Sebagaimana yang dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Melakukan rencana kerja Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian berdasarkan rencana kerja sekretariat.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

program kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

4. Melakukan administrasi surat menyurat dan perjalanan dinas.

5. Mengurus peralatan dan perlengkapan kantor,

pendokumentasian informasi Hukum serta kearsipan dan

perpustakaan.

6. Melakukan urusan rumah tangga, tangga masyarakat dari

protokol.

7. Melakukan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan dinas.

8. Mengurus kelancaran operasional kendaraan dinas.

9. Menyiapkan dan mengolah bahan Imiyusunan rencana

kebutuhan pegawai.

10. Menyiapkan dan mengolah baban usulan yang meliputi

pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan,

pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala dan tunjangan.

11. Mengelola data-data dokumentasi pegawai.

12. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan

dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan serta

calon peserta ujian dinas pegawai.

13. Mengusulkan permohonan izin dan tugas belajar.

14. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).

15. Memproses permohonan cuti, dan mengusulkan permohonan

kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu tabungan

asuransi pensiun, kartu asuransi kesehatan dan tabungan

perumahan (BAPERTARUM).

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63  

16. Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3) Pegawai dari Laporan Pajak-pajak Pribadi

(LP2P).

17. Memproses laporan perkawinan, izin perkawinan dan

perceraian.

18. Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan atau

tanda jasa dan sanksi.

19. Menyiapkan bahan sumpah atau janji Pegawai Negeri Sipil.

20. Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai.

21. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja di bidang umum dan kepegawaian.

22. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

23. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran.pelaksanaan tugas.

24. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanan tugas.

25. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Perindustrian

Kepala Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang industri kecil dan industri menengah dan besar.

Dalam pelaksanaan tugasnya membawahi 2 (dua) seksi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yaitu :

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

• Seksi Idustri Kecil

• Seksi Industri Menengah dan Besar

Dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Kepala Bidang Perindustrian

1. Melaksanakan rencana kerja bidang berdasarkan rencana

strategis dan rencana kerja dinas.

2. Memberikan petunjuk arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

program kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan

kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

5. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

6. Merumuskan kebijakan teknis di bidang industri kecil.

7. Merumuskan kebijakan teknis di bidang industri menengah

dan besar.

8. Memberikan pertimbangan teknis perizinan dan memantau

atas penyelengganian kegiatan di bidang industri kecil dan

menengah dan besar.

9. Melaksanakan pendataan indushi kecil dan industri

menengah dan besar.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

10. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang

industri kecil, menengah dan besar.

11. Memberikan pertimbangan teknis permohonan rekomendasi

penerbitan hak paten industri.

12. Melaksanakan pameran dan promosi bidang industri.

13. Melaksanakan pameran dan pengembangan ketrampilan

industri.

14. Melaksanakan fasilitas magang dan alih teknologi industri.

15. Melaksanakan pembinaan di bidang mutu atau kualitas hasil

industri sesuai Standar Nasional Industri (SNI), IS6 9000 dan

Gugus Kendali Mutu (GKM)

16. Melaksanakan pelatihan ketrampilan teknik industri.

17. Melaksanakan penyusunan indicator dan penyusunan kinerja

di bidang perindustrian.

18. Melaksanakan sosialisasi di bidang perindustrian.

19. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

20. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

21. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

22. Melaksanakan tugas lain yang diberikati oleh atasan.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66  

b. Seksi Industri Kecil

Kepala Seksi industri Kecil mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dim

pelaksanaan di bidang perindustrian kecil. Yaitu meliputi

pembinaan dan pengembangan industri kccil. Sebagaimana yang

dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan penyusunan rencana kerja Seksi Industri Kecil

berdasarkan rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturar, perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiaian dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang industri kecil.

5. Melakukan pendataan jumlah dan jenis industri kecil.

6. Melakukan pembinaan dan pengembangan industri kecil.

7. Melakukan fasilitasi kemitraan antara pengusaha industri kecil

dengan pengusaha industri menengah dan besar.

8. Memproses permohonan rekomendasi penerbitan hak paten

industri kecil.

9. Melakukan penyiapan bahan penerbitan rekomendasi industri

kecil.

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67  

10. Melakukan fasilitasi kegiatan pameran dan promosi bidang

industri kecil.

11. Melakukan fasilitasi pendampingan ketrampilan industri kecil.

12. Melakukan fasilitasi pembinaan mutu atau kualitas hasil

industri kecil sesuai Standar Nasional Industri (SNI), ISO 9000

dan Gugus Kendali Mutu (GKM).

13. Melakukan fasilitasi magang dan alih teknologi industri kecil.

14. Melakukan fasilitasi pelatihan ketrampilan teknik industri

kecil.

15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja bidang industri kecil.

16. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang industri

kecil.

17. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

18. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

19. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Seksi Industri Menengah dan Besar

Kepala Seksi Industri Menengah dan Besar mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaaan dan pelaksanaan di bidang industri menengah dan besar.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68  

Yaitu meliputi pembinaan dan pengembangan industri menengah

dan besar. Sebagaimana yang dimaksud di atas, dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Melakukan rencana kerja Seksi Industri Menengah dan Besar

berdasarkan rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas .

4. Melakukan penyiapan bahan peruniusm kebijakan teknis di

bidang industri menengah dan besar.

5. Melakukan pendataan jumlah dan jenis industri menengah dan

besar.

6. Melakukan pembinaan dan pengembangan industri menengah

dan besar.

7. Melakukan fasilitasi kemitraan antar pengusaha industri

menengah dan besar.

8. Memproses permohonan rekomendasi penerbitan hak paten

industri menengah dan besar

9. Melakukan penyiapan bahan penerbitan rekomendasi industri

menengah dan besar.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69  

10. Melakukan fasilitasi kegiatan pameran dan promosi bidang

industri menengah dan besar.

11. Melakukan fasilitasi pendampingan ketrampilan industri

menengah dan besar.

12. Melakukan fasilitasi pembinaan mutu/kualitas hasil industri

menengah dan besar sesuai Standar Nasional industri (SNI), ISO

9000 dan Gugus Kendali Mutu.

13. Melakukan fasilitasi magang dan alih teknoiogi industri

menengah dan besar.

14. Melakukan fasilitasi peiatihan ketrampilan teknik industri

menengah dan besar.

15. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kineda bidang industri menengah dan besar.

16. Melakukan penyiapan bahwa sosialisasi di bidang industri

menengah dan besar.

17. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

18. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

19. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70  

4. Bidang Perdagangan

Kepala Bidang Perdagangan menipunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyiapan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Dalam

pelaksanaan tugasnya membawahi 2 (dua) seksi yang masing-masing

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yaitu :

• Seksi Bidang Perdagangan Dalam Negeri

• Seksi Bidang Perdagangan Luar Negeri

Dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Kepala Bidang Perdagangan

1. Melaksanakan rencana kerja bidang berdasarkan rencana

strategis dan rencana kerja dinas.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern, pelaksanaan

kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan

yang berlaku.

5. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

6. Merumuskan kebijakan teknis di bidang perdagangan dalam

negeri.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71  

7. Merumuskan kebijakan teknis di bidang perdagangan luar

negeri.

8. Melaksanakan pendataan di bidang perdagangan.

9. Memberikan pertimbangan teknis perizinan di bidang

perdagangan.

10. Memberikan pertimbangan teknis rekomendasi perdagangan

dalam negeri.

11. Melaksanakan penerbitan dokumen penyerta barang ekspor

Certificate of Origin (CoO).

12. Melaksanakan pembinaan terkoordinasi pengembangan ekspor

daerah dan perdagangan luar negeri.

13. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi pendaftaran

perusahaan dan usaha dagang.

14. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan atas

penyelenggaraan kegiatan di bidang perdagangan.

15. Melaksanakan promosi di bidang perdagangan.

16. Melaksanakan penyusunan indikator dan penyustinan kinerja di

bidang perdagangan.

17. Melaksanakan sosialisasi di bidang perdagangan dalam negeri

dan luar negeri.

18. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secaia periodik.

19. Memberikan usul dan saran kepada awsan dalam kelancaran

pelaksanaan tugas.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72  

20. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

21. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Seksi Perdagangan Dalam Negeri

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dari pelaksanaan di bidang perdagangan dalam negeri. Yang meliputi

pembinaan dan pengembangan perdagangan dalam negeri.

Sebagaimana yang dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan rencana kerja Seksi Perdagangan Dalam Negeri

berdasarkan rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang perdagangan dalam negeri.

5. Melakukan penyiapan bahan penerbitan rekomendasi

perdagangan dalam negeri.

6. Melakukan pendataan jumlah, jenis dan harga di bidang

perdagangan dalam negeri khususnya bahan pokok, barang

penting dan barang umum lainnya.

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73  

7. Melakukan pembinaan dan pengembangan perdagangan dalam

negeri.

8. Melakukan fasilitasi program kemitraan perdagangan dan

pembentukan asosiasi perdagangan dalam negeri.

9. Melakukan penelitian/pemeriksaan lapangan dalam rangka

penerbitan rekomendasi Surat Izin Perdagangan (SIUP), Surat

Izin Usaha dan Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP MB),

perdagangan berjangka dan perdagangan bedenjang (Multi Level

Marketing atau MLM).

10. Melakukan pengelolaan data perusahaan perdagangan dalam

negeri.

11. Melakukan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi

sarana perdagangan (pasar atau toko modem dan gudang) dalam

negeri.

12. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja bidang perdagangan dalam negeri.

13. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang perdagangan dalam

negeri.

14. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

15. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

16. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai tugas.

17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74  

5. Seksi Perdagangan Luar Negeri

Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusankebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang perdagangan luar negeri. Yaitu meliputi

pemberian bimbingan teknis dan pembinaan pembimbingan

perdagangan luar negeri. Sebagaimana yang dimaksud di atas, dapat

diuraikan sebagai :

1. Melakukan rencana kerja Seksi Perdagangan Luar Negeri

berdasarkan rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribuskan tugas kepada

bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang perdagangan luar negeri.

5. Melakukan penyiapan bahan perizinan perdagangan luar negeri.

6. Melakukan pendataan jumlah, jenis dan harga di bidang

perdagangan luar negeri.

7. Melakukan pembinaan dan pengembangan perdagangan luar

negeri.

8. Melakukan fasilitasi program kemitraan perdagangan dan

pembentukan asosiasi perdagangan luar negeri.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75  

9. Melakukan penelitian atau pemeriksaan lapangan dalam rangka

penerbitan rekomendasi di bidang perdagangan luar negeri

(Eksportir Terdaftar, Angka Pengenal Ekspor, Angka Pengenal

Impor dan Ekspor Terdaftar Produk Industri Kehutanan).

10. Melakukan pengelolaan data penisaliazin perdagangan luar

negeri.

11. Melakukan pembinaan dan pengawasan sarana penunjang

perdagangan luar negeri.

12. Melakukan penyiapan bahan penerbitan dokuinen penyerta

barang ekspor Certificate of Origin (CoO).

13. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja bidang perdagangan luar negeri.

14. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang perdagangan luar negeri.

15. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

16. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas .

17. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

18. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5) Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumsi

Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen

mempunyai tugas melaksanakan perumusm kebijakan teknis,

pembinam dan pelaksanaan di bidang pengawasan dan perlindungan

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76  

konsumen.

Dalam pelaksanaan tugasnya membawahi 2 (dua) seksi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yaitu :

• Seksi Pengawasan

• Seksi Perlindungan Konsumen

Dengan uraian tugas sebagai berikut :

a. Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen

1. Melaksanakan rencana kerja bidang berdasarkan rencana

strategis dan rencana kerja dinas.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturen perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan, dan petuiliuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan

kegiatan agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan

yang berlaku.

5. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.

6. Merumuskan, kebijakan teknis di bidang pengawasan.

7. Merumuskan kebijakan teknis di bidang perlindungan

konsekuen.

8. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan barang beredar dan

jasa.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77  

9. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan pengawasan barang

beredar dan jasa.

10. Memberikan pertimbangan teknis penerbitan rekomendasi atas

petunjuk penggunaan (manual) dan kartu jaminan atau garansi

dalam bahasa Indonesia bagi produk teknologi informasi dan

elektronika skala kota.

11. Melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan Pejabat

Pengawas Peredaran Barang Jasa (PPPBJ) skala kota.

12. Melaksanakan fasilitasi pernbentukan dan pembinaan Badan

Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK) dan Lerhbaga

Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).

13. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama

perlindungan konsumen.

14. Melaksanakan penyusunan indikator dan penyusunan kinerja

di bidang pengawasan dan perlindungan konsumen.

15. Melaksanakan sosialisasi di bidang pengawasan dan

perlindungan konsumen.

16. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

17. Memberikan usul dan saran kepada atasm dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

18. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

19. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78  

b. Seksi Pengawasan

Kepala Seksl Pengawasan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pengawasan. Yaitu meliputi pengawasan

kelayakan dan kualitas produk kemasan. Sebagaimana yang

dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Melakukan rencana kerja Seksi Pengawasan berdasarkan

rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas

kepada bawahan.

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksunaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dengan sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

dibidang pengawasan.

5. Melakukan pengawasan barang beredar dan jasa.

6. Melakukan koordinasi pelaksanaan pengawasan barang beredar

dan jasa.

7. Menyiapkan baban penerbitan rekomendasi atas petunjuk

penggunaan (manual) dan kartu jaminan atau garansi dalam

bahasa Indonesia bagi produk teknologi informasi dan

elektronika skala kota.

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79  

8. Menyiapkan bahan pembinaan dan pemberdayaan Pejabat

Pengawas Peredaran Barang Jasa (PPPBJ).

9. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja bidang pengawasan.

10. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang pengawasan.

11. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

12. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggwigjawaban pelaksanaan tugas.

14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Seksi Perlindungan Konsumen

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang perundungan konsumen, yaitu meliputi

pembinaan perlindungan konsumen.

Sebagaimana yang dimaksud di atas, dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Melakukan rencana kerja Seksi Perlindungan Konsumen

berdasarkan rencana kerja bidang.

2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80  

3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan dinas sesuai dengan bidang tugas.

4. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis di

bidang perlindungan konsumen.

5. Melakukan fasilitasi pembentukan dan pembinaan Badan

Perlindungan Sengketa Konsumen (BPSK) dan Lembaga

Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM).

6. Melakukan penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama

perlindungan konsumen.

7. Melakukan layanan informasi dan publikasi tentang perlindungan

konsumen.

8. Melakukan fasilitasi penanganan penyelesaian sengketa

konsumen.

9. Melakukan penyiapan bahan pembinaan dan pemberdayaan

motivator dan mediator perlindungan konsumen skala kota.

10. Melakukan fasilitasi pembinaan perlindungan konsumen dalam

rangkan penggunaan alat Ukur, Takar, Timbang dan

Perlengkapannya (UTTP).

11. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan

pengukuran kinerja di bidang perlindungan konsumen.

12. Menyiapkan bahan sosialisasi di bidang perlindungan konsumen.

13. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81  

14. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas.

15. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana kinerja Dinas Perindustrian dan

Perdagangan (Disperindag) Kota Surakarta dalam mewujudkan program

penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah. Pengukuran kinerja di

sini digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi, dengan melakukan penilaian

terhadap kinerja organisasi, maka upaya untuk memperbaiki kinerja bisa

dilakukan dengan lebih terarah dan sistematis. Perbaikan kinerja organisasi

akan memberikan dampak yang luas khususnya dalam upaya memperbaiki

pelayanan kepada masyarakat. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja

organisasi, dengan menggunakan indikator-indikator yang telah dipilih untuk

mengetahuinya, maka dapat dilihat sejauh mana kualitas pelayanan yang telah

diberikan oleh organisasi tersebut.

Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan

dalam hal tentang penelitian kinerja Disperindag Kota Surakarta dalam

rangka mewujudkan program penguatan pasar di bidang Industri Kecil dan

Menengah (IKM) yang akan difokuskan pada indikator yang dipilih, yaitu

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82  

: efektivitas, responsivitas dan akuntabilitas. Semua itu dilakukan untuk

mengetahui dan meningkatkan kualitas kinerja Disperindag dalam

menjalankan tugas-tugasnya yang sudah berjalan dengan baik atau harus

diperbaiki lagi.

1) Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari Efektifitas

Efektifitas adalah salah satu indikator yang dapat menunjukan

sejauh mana keberhasilan Disperindag Kota Surakarta dalam upaya

pencapaian misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu

mewujudkan program penguatan pasar di bidang industri kecil dan

menengah pada khususnya. Apabila hasil yang dicapai Disperindag

Kota Surakarta telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka

dapat dikatakan bahwa kinerja Disperindag tersebut sudah efektif,

sedangkan apabila hasil yang dicapai oleh Disperindag Kota Surakarta

belum sesuai dengan tujuan yang ditentukan maka kinerja Disperindag

tersebut belum efektif.

Sementara itu wawancara yang saya lakukan dengan Bapak Mei

selaku staff pegawai yang mengurusi tentang IKM Kota Surakarta

mengungkapkan bahwa permasalahan-permasalahan yang sering

dihadapi oleh Disperindag Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan

penguatan pasar di bidang IKM, yaitu “Menurut beliau yang menjadi

masalah yang ada di Disperindag kota Surakarta dalam mewujudkan

penguatan pasar dibidang IKM ada 3 faktor, yaitu dari (1) Lembaga,

yang kurangnya koordinasi yang terjalin antara ABG yaitu adalah

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83  

Akademis, Bussines (Swasta) dan Goverment (Pemerintahan), (2)

Sumber Daya Manusia (SDM), yang disebabkan kurangnya tenaga

kerja lapangan untuk melaksanakan program dan kegiatan ini, (3)

Sarpas (Sarana dan Prasarana), karena sarpas yang belum lengkap,

yaitu anggaran dan peralatan (IT)

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka Disperindag

mempunyai beberapa solusi dengan mempunyai program dan kegiatan

yang dipersiapkan dan direncanakan untuk kedepannya, yaitu

(1)Pelatihan, yang ditujukan untuk para pekerja, diharapkan dengan

program pelatihan ini para pekerja dapat lebih trampil dan kreatif serta

mampu bersaing dengan usaha industri kecil dan menengah lainnya,

(2) Bantuan alat-alat (mesin, komputer dan alat usaha lainnya), (3)

Fasilitas lainnya, seperti pemodalan.

Berikut ini adalah Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan

Tujuan IKM tahun 2011-2015 Disperindag kota Surakarta :

Tabel 2.1

Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan IKM

tahun 2011-2015

Program Kegiatan Pencapaian 2011 Tujuan Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

Disperindag memberikan bantuan 1paket alat produksi penunjang sarana dan prasarana tahun 2011-2015 mendatang untuk IKM kota Surakarta

Disperindag sudah memberikan 1paket bantuan yang berupa alat-alat produksi untuk menunjang sarana dan prasarana kesemua IKM kota Surakarta

Pencitraan Sentra

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84  

Pembinaan kemampuan teknologi industri

Terselengaranya pendidikan dan pelatihan sebanyak 40 kegiatan

Terlaksanya 8 kegiatan pendidikan dan pelatihan

Penciptaan wirausahawan yang baru

Penyediaan sarana dan prasarana klaster industri

Memberikan bantuan peralatan produksi terhadap sentra di 5 kecamatan

Terlaksananya pemberian bantuan peralatan ke 5 kecamatan

Memberikan bantuan peralatan produksi

Melakukan pengembangan dan pelyanan teknologi industri

Tersedianya paket penunjangn sarana selama 4 tahun

Belum terlaksana Pembentukan IKM Centre

Kegiatan menyusun kebijakan industri kebijakan terkait dan industri penunjang industri kecil dan menengah.

Terselenggaranya kegiatan Dekranasda dan sarana dan prasarana penunjang industri kreatif selama 5tahun.

Kegiatan pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan

Terpenuhinya sarana dan prasarana Galabo sebanyak 19 paket

Sumber diperoleh dari data Disperindag Kota Surakarta

Keterangan tabel 2.1 :

1. Program : menjelaskan tentang rencana program dan kegiatan

industri kecil dan menengah dalam kurung waktu 5tahun yaitu

dari tahun 2011-2015 yang akan dilaksanakan oleh Disperindag

kota Surakarta.

2. Kegiatan : sesuatu yang dilakukan atau sedang berlangsung yang

sesuai rencana atau program Disperindag tahun 2011-2015 untuk

mencapai tujuan.

3. Pencapaian 2011 : menjelaskan tentang pencapaian kinerja

Disperindag yang sudah terlaksana pada tahun awal yaitu tahun

2011.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85  

4. Tujuan : tujuan yang dimaksud disini adalah target yang harus

terlealisasi atau perencanaan program dalam industri kecil dan

menengah yang sudah direncanakan sebelumnya.

Tabel 2.2

Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan

Penguatan Pasar tahun 2011-2015

Program Kegiatan Pencapaian 2011 Tujuan Pembangunan promosi perdagangan internasinal

Terselenggaranya pameran produk unggulan yang melibatkan 375 IKM

Pada tahun pertama, sudah terselenggaranya 75 IKM

Memperluas akses dan Branding (Pencitraan kota melalui terselenggaranya pameran produk unggulan yang berskala internasional, nasional, regonal dan lokal)

Sumber diperoleh dari data Disperindag Kota Surakarta

Keterangan tabel 2.2 :

1. Program : menjelaskan tentang rencana program dan kegiatan

penguatan pasar dalam kurung waktu 5tahun yaitu dari 2011-2015

yang akan dilaksanakan oleh Disperindag kota Surakarta.

2. Kegiatan : sesuatu yang dilakukan atau sedang berlangsung yang

sesuai rencana atau program Disperindag tahun 2011-2015 untuk

mencapai tujuan.

3. Pencapaian 2011 : menjelaskan tentang pencapaian kinerja

Disperindag yang sudah terlaksana pada tahun awal yaitu 2011.

4. Tujuan : tujuan yang dimaksud disini adalah target yang harus

terlealisasi atau perencanaan program dalam penguatan pasar yang

sudah direncanakan sebelumnya.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86  

Selain program dan kegiatan yang direncanakan di atas, perlu

juga pengelolaan dan pembinaan yang harus dilakukan Disperindag

kota Surakarta secara berkesinambungan karena antara satu dengan

yang lainnya saling mempengaruhi dan berkaitan. Seperti yang di

ungkapkan oleh Bapak Mei bahwa, pengelolaan dan pembinaan yang

dilakukan oleh Disperindag adalah sebagai berikut :

1. Pendampingan, dengan selalu melakukan dan memberikan TPL

(Tenaga Penyuluhan Lapangan) kepada para pekerja tentang

pengetahuan yang barkembang agar dalam melakukan

pekerjaanya lebih terarah, efisien dan efektif.

2. Fasilitas, yaitu dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang

diperlukan IKM agar dapat memperlancar dan mempermudah

dalam bekerja.

3. Monitoring, yaitu dengan selalu mengawasi dan memantau

bagaimana perkembangan IKM yang ada agar dapat

mewujudkan penguatan pasar yang diharapkan.

Sementara itu pendapat dari para pemilik atau pengelola usaha

industri tersebut menyatakan bahwa :

“Jarang adanya pengelolaan dan pembinaan seperti tidak mengerti bener-bener tapi diserahkan organisasi, padahal organisasi tidak mempunyai batik. Masih kurang dalam melayani pemilik IKM, masih pilih-pilih dengan perusahaan-perusahaan tertentu.” (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

“Sudah,.tapi masih kurang dalam pendampingan pembinaan karena setelah pelatihan dilakukan, kita sudah disuruh berjalan sendiri, jadi pendampingannya masih perlu ditingkatkan lagi. Pembinaan yang dilakukan baru sebatas pelatihan serta batik warna alam ikut tergabung

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87  

dalam usaha batik warna alam seJawa Tengah” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Sudah baik sesuai harapan, tapi malah dalam segi pengusahanya kurang komunikasi dengan Disperindag karena jika di undang dalam pelatihan kadang-kadang pegawai tidak bisa hadir karena kesibukan pegawai yang harus diselesaikan dikantornya. Pembinaan yang dilakukan agak terbatas, mungkin data base yang dimiliki Disperindag kurang jadi kurang menyeluruh” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Menurut pemilik usaha di atas, adapun kontribusi yang telah

diberikan oleh Disperindag selama ini, misalnya :

“Tentang kontribusi yang diberikan oleh Disperindag, Batik Merak Manis belum pernah dibantu” (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

“Kontribusi yang dilakukan Disperindag dengan mengikut sertakan batik warna alam kedalam pameran, diberi atau dikasih segala peralatan yang diperlukan, biasanya langsung 1set peralatan lengkap, diundang serta di ikut sertakan dalam pelatihan yang ditujukan ke arah manajemen, AMP, e-comen, desain setelah itu pengelolaan diserahkan pada batik warna alam sendiri” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Kontribusi yang diberikan Disperindag biasanya dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang dilakukan sampai tuntas, terutama bagi mereka yang baru memulai, tapi kalau yang sudah pada tahun 80an saya ikut sendiri dalam pelatihan tapi yang sekarang adalah anak-anak pengrajin atau pegawai. Pelatiha itu mencakup masalah marketing, accounting, desain, produksi, serta masalah-masalah aturan baru yang diterapkan” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Kondisi peralatan atau sarana dan prasrana yang diberikan oleh

Disperindag untuk mendukung semua kegiatan dan program diatas

yang dimiliki masih dalam keadaan baik dan semua sarpras tersebut

digunakan oleh semua IKM kota Surakarta untuk mempermudah

pekerjaan yang ada.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88  

2) Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari Responsivitas

Responsivitas adalah daya tanggap kemampuan Disperindag

dalam melaksanakan kinerjanya untuk menanggapi berbagai keluhan

dan pengaduan serta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari

masyarakat dalam perkembangan program penguatan pasar dibidang

industri kecil dan menengah. Indikator ini berorientasi pada hasil.

Responsivitas Kinerja Disperindag Kota Surakarta berkaitan

dengan kecepatan tanggapan yang dilakukan oleh para pegawai

Disperindag terhadap pemilik dan pengelola Industri Kecil dan

Menengah (IKM) Kota Surakarta, yang dalam hal ini adalah pemilik

membutuhkan kinerja dan pelayanan dari Disperindag Kota

Surakarta. Keberhasilan dalam upaya mencapai tujuan, yaitu

mewujudkan penguatan pasar di bidang industri kecil dan menengah.

keselarasaan kinerja para pegawai antara pelayanan yang diberikan

dengan harapan dan keinginan Disperindag untuk mengatasi,

menanggapi, dan memenuhi kebutuhan, keluhan, serta tuntutan dari

pemilik Industri demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Adapun keluhan para pemilik usaha atau industri dalam

menjalankan usaha IKM. Keluhan yang sering dihadapi oleh para

IKM kota Surakarta adalah pada pemasaran IKM yang harus mampu

bersaing dengan yang lainnya, Pemodalan yang kurang untuk

memajukan dan memperluas IKM karena kurangnya anggaran daerah

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89  

yang ada. Hal tersebut diperkuat oleh beberapa pemilik usaha atau

industri tentang keluhan yang mereka hadapi selama ini, seperti ;

“Tentang cara didik Disperindag dalam pelatihan-pelatihan yang di adakan salah kaprah, contohnya baru belajar membatik sudah disuruh membuat batik sendiri, jadi kurang pendampingan dan pengontrolan dari dinas sendiri” (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

“Hampir tidak ada, karena sudah banyak dibantu, tapi dalam segi permodalan dan bahan baku yang sulit dicari” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Menurut saya tentang Disperindag ini biasanya yang dibina adalah orang-orang tertentu, kenapa bisa begitu?? Jadi saya merasa ragu-ragu denga Disperindag ini, apakah mereka mempunyai data file atau basenya karena banyak sekali industri kecil yang tidak punya izin, tapi Disperindag ini mengangkatnya cuman industri-ndustri yang mengajukan perizinan, Cuma cara kometitornya bagaimana?? Lha ini jadi masalah, yang namanya industri ini, hari ini bisa produksi, sebulan lagi bisa saja berhenti atau hari ini tidak ada, sebulan lagi jadi ada. Jadi data base yang yang akurat yang dimiliki Disperindag punya itu diperoleh dari mana?? tapi ya maaf, mungkin Disperindag sendiripun juga bingung, ujarnya sambil tertawa. Ini tadi berupa masukan untuk Disperindag sendiri. Kalau tentang pembinaan dan pelatihan Disperindag menurut saya sudah lancar dan bagus sampai dengan memfasilitasi pengrajin yang baru-baru pad generasi muda dalam pelatihan yang diberikan secara gratis, tapi mereka yang sudah lama atau mapan kadang-kadang diikut sertakan dalam pameran-pameran ke luar kota, luar negeri, kadang-kadng memang ada fasilitas seperti itu” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Solusi dan cara yang dilakukan Disperindag untuk menanggapi

keluhan tersebut adalah sebagai berikut : Dengan mengadakan

pameran, penguatan produk-produk yang ada agar mampu bersaing

dan bertahan dipasaran, serta menambah fasilitas permodalan IKM

kota Surakarta. Tapi dalam kenyataannya bahwa yang dilakukan

Disperindag menurut para pemilik tentang keluhan adalah :

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90  

“Disperindag tidak menanggapi tentang keluhan itu, seperti masa bodoh” (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

“Disperindag mempunyai rencana dalm menanggapi bahan baku yang sulit dicari dengan membuat ekstrak warna alam, tapi hasilnya belum diketahui karena masih dalam tahap penelitian” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Disperindag kadang-kadang terus digilir dengan kadang kadang dapat diikut sertakan dalam pameran disini dan kadang-kadang tidak dapat yang diikut sertakan Perusahaan lain, ada sedikit pilih kasi dengan perusahaan-perusahaan tertentu, jadi belum selurunya bisa direspon Disperindag dengan baik. Dalam hal pembinaan agak terbatas, terbatasnya ini mungkin karena data basenya itu memang kurang sempurna karena setiap industri itu pasti ada perkembangan ada yang berhenti dan ada juga yang produktif. Untuk masukan mungkin data base tersebut dapat diperoleh lewat orang-orang, kelurahan-kelurahan, LSM yang ada disekitar industri. Sedangka hal pelatihan dan fasilitasi sudah baik” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Pelayanan Disperindag Kota Surakarta dalam menanggapi

segala permasalahan dan keluhan sudah berjalan secara efektif, namun

harus lebih ditingkatkan lagi agar keluhan-keluhan yang ada menjadi

berkurang bahkan tidak ada ungkap Bapak Mei.

3) Kinerja Disperindag Kota Surakarta Ditinjau dari Akuntabilitas

Akuntabilitas publik disini merupakan kewajiban pejabat publik

untuk memberi penjelasan, keterangan, dan jawaban baik diminta atau

tidak kepada publik apa yang telah, sedang dan yang akan dilakukan

oleh para pejabat publik, yang harus dilakukan secara transparan.

Akuntabilitas adalah salah satu indikator yang merupakan

pertanggungjawaban atas kinerja para pegawai Disperindag Kota

Surakarta atas pengelolaan dan perkembangan program penguatan

pasar dibidang industri kecil dan menengah kepada pihak yang

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91  

memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban

tersebut.

Pertanggungjawaban Kinerja Disperindag Kota Surakarta adalah

kepada Kepala Dinas Disperindag Kota Surakarta yang merupakan

Kepala atau Pimpinan tertinggi instansi publik yang berbentuk BUMD

dan IKM yang dibina Disperindag itu sendiri dengan memberikan

pelayaanan dengan sebaik-baiknya agar tujuan penguatan pasar dapat

tercapai. Di samping pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas,

kinerja para pegawai Disperindag juga memberikan laporan

pertanggungjawaban kepada Badan Pengawas selaku pihak dari

Pemerintah Daerah yang ikut dalam pemgambilan kebijakan dalam

Disperindag Kota Surakarta serta laporan pertanggungjawaban kepada

DPR.

Pertanggunggjawaban pada sisi akuntabilitas menurut Bapak

Mei itu sangatlah penting, Disperindag melakukannya secara baik dan

transparan dalam melaksanakan tugasnya demi tercapainya penguatan

pasar di bidang industri kecil dan menengah kota Surakarta.

Disperindag dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam

melayani dan mengelola selama ini, menurut bapak Mei, sudah

berjalan dengan baik, tapi harus masih lebih ditingkkatkan lagi agar

terwujudnya penguatan pasar dibidang IKM kota Surakarta menjadi

lebih berkembang dan maju serta mampu bersaing dengan luar negeri.

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92  

Sektor yang paling perlu dibenahi serta ditingkatkan untuk

menunjang kinerja Disperindag adalah dari sumber daya manusianya.

Kinerja Disperindag kota Surakarta dalm mewujudkan program

penguatan pasar dibidang IKM yang sudah terlaksana, sudah berjalan

dengan baik, tapi masih perlu ditingkatkan untuk anggaran pameran,

penguatan produksi yang khususnya ditujukan pada mutu dan design

agar terwujudnya penguatan pasar pada bidang IKM yang baik,

ungkap Bapak Mei.

Bentuk pertanggungjawaban atau akuntabilitas yang dilakukan

Disperindag Kota Surakarta selaku Dinas yang memberikan pelayanan

sebagai berikut :

1. Fasilitasi munculnya wirausahawan, dengan pelatihan, misalnya

dengan memberikan ketrampilan tentang membatik dan garmen

untuk membentuk wirausaha itu.

2. Pembinaan (pendampingan) Manajemn, produksi, kualitas,

standarisasi, pendampingan pemasaran.

3. Fasilitasi dan standarisasi terdiri dari peralatan, sarpras, iso.

Senada dengan pernyataan Bapak Mei di atas, ada beberapa

pemilik usaha yang menyatakan bahwa bentuk pertanggungjawaban

Disperindag terhadap usahanya adalah sebagai berikut :

“Bentuk pertanggungjawaban yang diberikan oleh Disperindag selama ini biasanya dengan cara memberikan pelatihan membatik, pembinaan kepada pelaku usaha, monitoring pada peralatan –peralatan yang sudahh diberikan, serta memberikan harga yang lebih muran tapi menurut saya organisasinya kurang amanah“ (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93  

“Sudah baik karena Disperindag sudah sangat membantu dalam segala hal, misalnya pembinaan, pelatihan, melengkapi dan memfasilitasi batik warna alam ini dengan baik” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Dengan memfasilitasi pelatihan-pelatihan, seperti membatik secara gratis, monitoring tentang peralatan yang diberikan” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Semua itu dilakukan Disperindag dengan harapan agar

mempermudah mencapai tujuan, yaitu penguatan pasar di bidang IKM

Kota Suarakarta yang dapat terrealisasi dengan baik.

Dan mereka juga menyatakan bahwa kinerja Disperindag Kota

Surakarta dalam melayani dan melaksanakan tuganya untuk

memajukan serta mewujudkan program penguatan pasar di bidang

industri kecil dan menengah sebagai berikut :

“Menurut saya selama in sudah baik, tapi Disperindag itu masih pilih kasih dalam memberikan pelayanaanya sehingga pengelolaaan IKM kurang berjalan maksimal dan tapi saya tidak setuju dengan adanya kampung batik jadi lebih baik perusahaan dipegang atau dikelola sendiri-sendiri tanpa campur tangan dinas” (Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan, 14 November 2011)

“Sudah bagus, biasanya Disperindag melakukannya denga cara pelatihan, pameran dan bantuan peralatan atau fasilitas batik warna alam” (Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan, 15 November 2011)

“Sudah bagus, terutama dalam segi pembantikan, yaitu dengan banyaknya pelatihan yang dilakukan,untuk market (pemasaran) juga di ikut sertakan dalam pameran-pameran gratis dan fasilitas-fasilitas berasal dari pemerintah daerah yaitu Disperindag” (Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan, 15 November 2011)

Sementara itu Bapak Mei selaku pegawai Disperindag yang mengurusi tentang IKM sendiri mengungkapkan bahwa kinerja Disperindag :

“Sudah bagus,..tapi masih perlu ditingkatkan untuk anggaran pameran, penguatan produksi yang khususnya ditujukan pada mutu dan design agar terwujudnya penguatan pasar pada bidang industri kecil dan menengah yang baik”.

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94  

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Disperindag dalam

rangka mewujudkan penguatan pasar di bidang IKM adalah sebagai berikut :

1. Hambatan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Hambatan yang dimaksud disini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi bagaimana kinerja di Desperindag dalam melaksanakan

tugasnya. Menurut Bapak Mei selaku pegawai Disperindag dan orang

yang ditunjuk untuk mengelola IKM kota Surakarta, berpendapat bahwa :

“Hambatan yang ada untuk perkembangan IKM Kota Surakarta disini

adalah : SDM Pendamping, yang dimaksud disini adalah pegawai yang

mendampingi atau yang membina para pengrajin yang ditujukan untuk

membimbing, meberikan arahan agar dapat membantu pelaksana industri

apabila memerlukan bantuan atau mempunyai masalah, yang pada

prakteknya masih kurang terkoodinir dan kesadaran masyarakat masih

rendah serta Persaingan Luar Negeri (CAPTA) yang semakin maju.

Maka dari itu, Disperindag melakukan beberapa cara, agar

hambatan tersebut tidak menggangu kinerja Disperindag dalam

menjalankan tugasnya :

1. Dengan lebih melakukan penguatan program yang sudah

direncanakan.

2. menganalisis hambatan-hambatan yang ada agar dapat diminimalis

dan tidak menggangu pekerjaan yang ada.

3. Memberikan dukungan dan menyediakan segala fasilitas untuk

kemajuan IKM.

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95  

2. Kemudahan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Kemudahan yang dimaksud disini adalah faktor-faktor yang

mendukung dan mempengaruhi kinerja Disperindag dalam rangka

mewujudkan program penguatan pasar di bidang industri kecil dan

menengah (IKM) Kota Surakarta. Kemudahan tersebut dapat dilihat dari

beberapa faktor, yaitu :

a) Potensi-potensi yang dimiliki Kota Surakarta adalah :

1. Potensi wilayah atau alam, yaitu dengan memanfaat wilayah atau

alam yang ada di sekitar kota Surakarta untuk diolah dan

didayagunakan dalam memajukan IKM yang ada.

2. Potensi budaya yaitu dengan adanya budaya-budaya masyarakat

kota Surakarta yang sangat beragam dapat diterapkan kedalam

IKM yang ada agar terwujud branding yang mempunyai ciri khas

tersendiri yang membedakan produk-produk yang dihasilkan beda

dengan IKM yang ada didaerah lainnya.

3. Potensi sejarah, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai referensi untuk

memajukan IKM yang akan datang menjadi lebih maju.

b) Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusi atau Sumber Daya Aparatur pada

Satuan Kerja Perngkat Daerah (SKPD) Disperindag Kota Surakarta

sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 21 Tahun

2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja

Page 111: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

K

KeSeBidBidBid

Disperinda

terdiri dari

• Laki-la

• Perem

• Jumlah

Proporsi pe

berikut :

Propors

Sumber di

Keterangan ga

Warna bir

Warna m

Warna hij

epala Dinaskretariatdang Perinddang Perdagdang Pengaw

ag Kota Sur

:

aki : 26 pe

mpuan : 25 pe

h : 51 peg

embagian pe

G

i Kepegawa

Menur

iperoleh dari

ambar 4.1 di

ru tua untuk

erah untuk S

jau untuk Bi

25%

dustrianganganwasan dan P

rakarta. Ter

egawai

egawai

gawai

egawai menu

Gambar 4.1

ian Disperin

rut Bidang T

i data Disper

iatas adalah

k Kepala Din

Sekretariat d

idang Perind

2%

23%

13%

Perlindungan

rdata sejuml

urut bidang t

ndag kota Su

Tugas

rindag Kota

:

nas dengan p

dengan propo

dustrian deng

37%

n Konsumen

lah 51 peg

tugasnya, ya

urakarta

Surakarta

proporsi 2%.

orsi 37%.

gan proporsi

96

gawai yang

aitu sebagai

i 23%.

Page 112: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97  

• Warna ungu untuk Bidang Perdagangan dengan proporsi 25%.

• Warna biru muda untuk Bidang Pengawasan dan Perlindungan

Konsumen dengan proporsi 13%.

Gambar 4.2

Proporsi Kepegawaian Disperindag Kota Surakarta

Menurut Pendidikan

Sumber diperoleh dari data Disperindag Kota Surakarta

Keterangan :

• SD : 2 pegawai

• SMP : 0 pegawai

• SMA : 18 pegawai

• D3 : 3 pegawai

• S1 : 22 pegawai

• S2 : 6 pegawai

0

5

10

15

20

25

SD SMP SMA D3 S1 S2

Jumlah Pe

gawai

Pendidikan

Page 113: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98  

Jumlah : 51 pegawai, maka dapat disimpulkan bahwa, pegawai yang

terbanyak di Disperindag adalah pada jenjang pendidikan S1, yaitu

dengan jumlah 22 pegawai.

c) Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang ada untuk menunjang kinerja

Disperindag Kota Surakarta dalam mewujudkan program penguatan

pasar di bidang industri kecil dan menengah yang disediakan kantor

untuk para pegawainya adalah sebagai berikut :

1) Komputer atau Neetbook.

2) Kendaraan Dinas Operasional.

Tabel Matrix 2.3

Hasil Indikator Efektivitas, Responsivitas dan Akuntabilitas

No Indikator Kinerja Hasil 1. Efektivitas Efektivitas Disperindag Kota Surakarta dalam

mewujudkan program penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah dapat dikatakan sudah baik. Semua itu bisa terbukti dari hasil pencapaian yang telah dicapai oleh Disperindag terhadap rencana dan program yang telah dilakukan selama ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, misalnya seperti : Disperindag sudah memberikan 1paket bantuan untuk menunjang sarana dan prasarana IKM kota Surakarta, terlaksanya 8 kegiatan pendidikan dan pelatihan, terlaksananya pemberian bantuan ke 5 kecamatan, terselenggaranya kegiatan Dekranasda dan sarana dan prasarana penunjang industri kreatif selama 5tahun, terpenuhinya sarana dan prasarana Galabo sebanyak 19 paket dan pada tahun pertama (2011) sudah terselenggara 75 IKM.

2. Responsivitas Responsivitas Disperindag Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan program penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah dapat dikatakan belum maksimal, dimana keluhan dari para pemilik usaha

Page 114: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99  

terutama pada sikap tanggapan yang diberikan oleh pihak Disperindag belum ada dan kurang ditanggapai dengan baik seperti yang diharapkan, terbukti dari hasil wawancara yang saya lakukan ada beberapa industri merasa Disperindag masih pilih kasih dalam menanggapinya.

3. Akuntabilitas Akuntabilitas atau pertanggungjawaban Disperindag Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah yang menjadi hal utama sebagai Instansi Pemerintah, dimana Disperindag berusaha untuk mendayagunakan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki saat ini demi perkembangan IKM Kota Surakarta yang dikelolanya. Disperindag Kota Surakarta telah memberikan pertanggungjawabanya dengan bentuk memberikan pelatihan tentang pembantikan, manajemen, perdagangan, pembinaan dengan cara pendampingan selama pelatihan, memfasilitasi IKM dengan memeberikan alat-alat yang diperukan seperti alat batik, komputer, permodalan, bahan baku dengan harga murah, dan lain sebagainya serta mengajak semua industri ikut serta dalam pameran yang diadakan untuk menjaga akuntabilitas Instansi Pemerintah daerah Kota Surakarta dan agar IKM ini mampu bersaing dengan pasar globalisasi yang semakin maju demi terwujudnya progaram penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah.

Page 115: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100  

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

mengenai Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota

Surakarta dalam Mewujudkan Program Penguatan Pasar dibidang Industri

Kecil dan Menengah (IKM) tersebut maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,

sebagai berikut :

1. Efektivitas Disperindag Kota Surakarta dalam mewujudkan program

penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah dapat dikatakan

sudah baik. Semua itu bisa terbukti dari hasil pencapaian yang telah

dicapai oleh Disperindag terhadap rencana dan program yang telah

dilakukan selama ini, misalnya sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan IKM

tahun 2011-2015

Program Kegiatan

Pencapaian 2011 Tujuan

Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

Disperindag memberikan bantuan 1paket alat produksi penunjang sarana dan prasarana tahun 2011-2015 mendatang untuk IKM kota Surakarta

Disperindag sudah memberikan 1paket bantuan untuk menunjang sarana dan prasarana IKM kota Surakarta

Pencitraan Sentra

Page 116: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101  

Pembinaan kemampuan teknologi industri

Terselengaranya pendidikan dan pelatihan sebanyak 40 kegiatan

Terlaksanya 8 kegiatan pendidikan dan pelatihan

Penciptaan wirausahawan yang baru

Penyediaan sarana dan prasarana klaster industri

Memberikan bantuan peralatan produksi terhadap sentra di 5 kecamatan

Terlaksananya pemberian bantuan ke 5 kecamatan

Memberikan bantuan peralatan produksi

Melakukan pengembangan dan pelyanan teknologi industri

Tersedianya paket penunjangn sarana selama 4 tahun

Belum terlaksana Pembentukan IKM Centre

Kegiatan menyusun kebijakan industri kebijakan terkait dan industri penunjang industri kecil dan menengah.

Terselenggaranya kegiatan Dekranasda dan sarana dan prasarana penunjang industri kreatif selama 5tahun.

Kegiatan pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan

Terpenuhinya sarana dan prasarana Galabo sebanyak 19 paket

Sumber diperoleh dari data Disperindag Kota Surakarta

Tabel 3.2

Rencana Program, Kegiatan, Pencapaian dan Tujuan

Penguatan Pasar tahun 2011-2015

Program Kegiatan Pencapaian 2011 Tujuan Pembangunan promosi perdagangan internasinal

Terselenggaranya pameran produk unggulan yang melibatkan 375 IKM

Pada tahun pertama, sudah terselenggaranya 75 IKM

Memperluas akses dan Branding (Pencitraan kota melalui terselenggaranya pameran produk unggulan yang berskala internasional, nasional, regonal dan lokal)

Sumber diperoleh dari data Disperindag Kota Surakarta

Keterangan tabel 3.1 dan 3.2 :

1. Program : menjelaskan tentang rencana program industri kecil dan

menengah serta penguatan pasar dalam kurung waktu 5 (lima) tahun

Page 117: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102  

yaitu dari tahun 2011-2015 yang akan dilaksanakan oleh

Disperindag kota Surakarta.

2. Kegiatan : sesuatu yang dilakukan atau sedang berlangsung yang

sesuai rencana atau program Disperindag tahun 2011-2015 untuk

mencapai tujuan.

3. Pencapaian 2011 : menjelaskan tentang pencapaian kinerja

Disperindag yang sudah terlaksana pada tahun awal yaitu tahun

2011.

4. Tujuan : tujuan yang dimaksud disini adalah target yang harus

terlealisasi atau perencanaan program dalam industri kecil dan

menengah dan penguatan pasar yang sudah direncanakan

sebelumnya.

Kontribusi yang diberikan kepada pengusaha, khususnya dalam segi

pelatihan (pembatikan, manajemen, pengetahuan perdagangan, pameran

dan lain-lain) dan memfasilitasi IKM (memberikan peralatan lengkap

untuk membatik, mesin, pemodalan, biaya pelatihan dan pameran gratis

dan lain sebagainya) yang ada di Kota Surakarta ini.

2. Responsivitas Disperindag Kota Surakarta dalam rangka mewujudkan

program penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan Menengah dapat

dikatakan belum maksimal, dimana keluhan dari para pemilik usaha

terutama pada sikap tanggapan yang diberikan oleh pihak Disperindag

belum ada dan kurang ditanggapai dengan baik seperti yang diharapkan,

terbukti dari hasil wawancara yang saya lakukan ada beberapa industri

Page 118: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103  

merasa Disperindag masih pilih kasih dalam menanggapinya. Beberapa

contoh keluhan dan respon yang diberikan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Responsivitas Disperindag

Nama Industri

Keluhan Respon atau Tanggapan Disperindag

Batik Warna Alam

Dalam segi permodalan dan bahan baku yang sulit dicari.

Disperindag mempunyai rencana dalam menanggapi bahan baku yang sulit dicari dengan membuat ekstrak warna alam, tapi hasilnya belum diketahui karena masih dalam tahap penelitian.

Batik Puspa Kencana

Kenapa pembinaan yang dilakukan hanya kepada orang-orang tertentu saja dan apakah Disperindag memepunyai data base yang akurat tentang data industri yang ada.

Disperindag kadang-kadang terus digilir dengan kadang kadang dapat diikut sertakan dalam pameran disini dan kadang-kadang tidak dapat yang diikut sertakan Perusahaan lain, ada sedikit pilih kasih dengan perusahaan-perusahaan tertentu, jadi belum seluruhnya bisa direspon Disperindag dengan baik. Dalam hal pembinaan agak terbatas, terbatasnya ini mungkin karena data basenya itu memang kurang sempurna karena setiap industri itu pasti ada perkembangan ada yang berhenti dan ada juga yang produktif.

Batik Merak Manis

Tentang cara didik Disperindag dalam pelatihan-pelatihan yang di adakan salah kaprah, contohnya baru belajar membatik sudah disuruh membuat batik sendiri, jadi kurang pendampingan dan pengontrolan dari dinas sendiri

Disperindag tidak menanggapi tentang keluhan itu, seperti masa bodoh.

Page 119: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104  

3. Akuntabilitas atau pertanggungjawaban Disperindag Kota Surakarta dalam

rangka mewujudkan penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan

Menengah yang menjadi hal utama sebagai Instansi Pemerintah, dimana

Disperindag berusaha untuk mendayagunakan seluruh sumber daya

manusia yang dimiliki saat ini demi perkembangan IKM Kota Surakarta

yang dikelolanya. Disperindag Kota Surakarta telah memberikan

pertanggungjawabanya dengan bentuk memberikan pelatihan tentang

pembantikan, manajemen, perdagangan, pembinaan dengan cara

pendampingan selama pelatihan, memfasilitasi IKM dengan memeberikan

alat-alat yang diperukan seperti alat batik, komputer, permodalan, bahan

baku dengan harga murah, dan lain sebagainya serta mengajak semua

industri ikut serta dalam pameran yang diadakan untuk menjaga

akuntabilitas Instansi Pemerintah daerah Kota Surakarta dan agar IKM ini

mampu bersaing dengan pasar globalisasi yang semakin maju demi

terwujudnya progaram penguatan pasar dibidang Industri Kecil dan

Menengah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kinerja

Disperindag Kota Surakarta dalam mewujudkan program penguatan pasar

dibidang industri kecil dan menengah tersebut, jika dilihat dari ketiga

indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja yaitu efektivitas,

responsivitas, dan akuntabilitas maka dapat dikatakan kinerja Disperindag

Kota Surakarta sudah baik. Untuk itu, peneliti mencoba memberikan

Page 120: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105  

beberapa saran atau rekomendasi sebagai bahan masukan dan

pertimbangan bagi Disperindag Kota Surakarta dalam upaya untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakart, khusunya pada pengelolan

dan pemilik industri di Surakarta. Adapun beberapa saran yang ada adalah

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kinerja Disperindag Kota Surakarta untuk

mewujudkan penguatan pasar dibidang IKM, Disperindag harus lebih

netral lagi dalam merespon atau menanggapi segala keluhan para

pemilik industri tanpa ada pilih kasih antara perusahan satu dengan

yang lain agar tidak tercipta kesenjangan sosial antar pengusaha yang

bisa saja menurunkan kepercayaan pengusaha kepada Instansi

Pemerintah Daerah ini yaitu Disperindag dalam penanganaan Industri

Kecil dan Menengah di Surakarta.

2. Pada segi pembinaan, khusunya pada pendampingan, misalnya dengan

cara memberikan pelatihan kepada pengrajin terus bila pengrajin

belum cukup ahli dan masih banyak pembinaan dan pelatihan,

sekiranya Disperindag masih membimbing dan mendampingi mereka

hingga benar-benar para perajin dan pengusaha merasa mampu dan

bisa berjalan sendiri.

3. Untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), maka

Disperindag perlu melakukan pembaharuan dan pemantapan

kebijakan terhadap rekrutmen dan seleksi terhadap pegawai atau

karyawan sesuai dengan kebutuhan agar dapat meningkatkan

Page 121: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106  

kuantitas, kualitas dan profesionalitas para pegawai. Disamping itu,

Disperindag Kota Surakarta harus mampu menigkatkan progam-

progam pendidikan dan pelatihan mengenai pengelolaan industri

untuk seluruh pegawai.

Page 122: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107  

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwiyanto dkk.2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta : Pusat Studi dan Kependudukan dan Kebijakan UGM

Bolton, Mike, 2003, Public Sector Performance Mesurement : Delivering Greater Accountabiliy, Work Study, Volume 52 Number 1

Bryson, John, M, 2002, Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial, Pustaka Pelajar, Jakarta

Bruijn, de Hands, 2002, Performance Measurement in the Public Sector : Strategies to Cope With the Risks of Performance Measurement, The International Journal of Public Sector Management, Volume 15 No. 7

Burri, Roger, L and Stephen Welch, 1997, Accountability for Environmental Performance of the Australian Commonwealth Public Sector, Accounting, Auditing and Accountability Journal, Volume 10, Nomor 4.

Deddy Supriady Bratakusuma & Dadang Solihin. 2002. Otonomi Penyelenggaran Pemerintah Daerah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas, 2004, Panduan Penilaian Kinerja Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolahl Dasar, Jakarta

H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam

Penelitian. Surakarta UNS Press

Henry Simamora, 2002, Manajemen Personalia, Liberty, Yogyakarta

Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Joko Widodo. 2008. Birokrasi Berbasis kinerja. Malang : Bayumedia Publishing

Lexy J. Moloeng, 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Malayu S.P. Hasibuan, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta

Mohamad Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE

Pabundu Tika. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Ratminto & Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Reza Surya dan Santosa Tri Hananto, 2004, Pengaruh Emotional Quotient Auditor Terhadap Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik, Perspektif, Volume 9, Nomor 1.

Page 123: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KINERJA …/Kinerja...kesadaran memberi dan meluangkan waktu, ... Sejarah Berdirinya Disperindag Kota ... sudah terpenuhi dan kontribusi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108  

Sutopo, 2003. Pelayanan Prima, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Yeremias T. Keban. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta : Gava Media.

Sumber lain :

Pedoman Rencana Stategis Tahun 2011-2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta tahun 2010.

Informan :

1. Bapak Mei, selaku staff karyawan Disperindag Kota Surakarta yang ditunjuk mengurus tentang pengelolaan industri kecil dan menengah.

2. Bapak Bambang Slameto, Pemilik Batik Merak Manis Laweyan. 3. Bapak Arief, Batik Warna Alam, Laweyan. 4. Bapak H.Sulaeman, Pemilik Batik Puspa Kencana, Laweyan.