rencana kerja disperindag prov. kalbar 2011

29
DINAS PER PRO RINDUSTRIAN DAN PERDAG OVINSI KALIMANTAN BARA GANGAN AT

Upload: agung-budianto

Post on 25-Mar-2016

252 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Dokumen tersebut berisi rencana kerja atau kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalbar Tahun Anggaran 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Page 2: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

1 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja ini disusun sebagai amanat Undang-Undang nomor 25 tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan memperhatikan prioritas

RPJMD serta sasaran prioritas pada RKPD Prov. Kalimantan Barat Tahun 2011. Renja SKPD

disusun berdasarkan sistematika seperti yang tertuang dalam surat edaran Sekretaris Daerah

Provinsi Kalbar nomor 050/3701/Monevdal-Bappeda tanggal 16 Agustus 2010 perihal

Penyusunan Rancangan Renja SKPD tahun 2011 dan Pelaksanaan Forum SKPD. Renja SKPD

ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 20 Tahun

2010 Tanggal 27 Mei 2010 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Prov. Kalimantan

Barat Tahun 2011.

Rencana Kerja (RENJA) 2011 yang disusun ini merupakan hasil koordinasi antar pelaku

Pembangunan baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah dengan

mengoptimalkan partisipasi masyarakat sehingga dalam penyusunannya telah melibatkan

unsur-unsur DPRD Provinsi Kalbar terutama komisi B, Pemerintah Pusat dalam hal ini

kemeterian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan, SKPD industri dan Perdagangan dari

14 kabupaten dan kota serta perguruan tinggi di Pontianak, lembaga litbang terkait di

Pontianak, dan stakeholder mitra kerja seperti Pertamina, Bulog, PT. Pusri dan instansi

terkait di Provinsi dan telah dilakukan baik melalui Forum SKPD industri dan Perdagangan

yang dilakukan pada tanggal 9 – 10 Maret 2010 maupun hasil Musrenbang Kabupaten/kota

se-Kalbar dan disempurnakan pada Forum Gabungan SKPD Bidang Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan yang akan diselenggarakan pada

tanggal 8 April 2010 di Pontianak dan forum-forum koordinasi di tingkat regional dan

nasional baik sebelum dan setelah pelaksanaan musrenbangnas. Renja ini juga mengacu

pada komitmen, kesepakatan, dan penunjukkan pelaksanaan program dan kegiatan setelah

pelaksanaan musrenbang.

Renja ini akan menjadi pedoman bagi Dinas Perindag Provinsi Kalbar beserta Unit

Pelaksana Teknis (UPT) di dalamnya dalam rangka penyusunan Rencana kegiatan dan

anggaran Tahun 2011, guna mendukung pencapaian sasaran pembangunan sektor industri

dan perdagangan di wilayah Kalimantan Barat yang akhirnya pencapaian sasaran prioritas

Pembangunan Kalimantan Barat 2008 – 2013 yaitu Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

dan Penanggulangan Kemiskinan dan meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur,

manajemen pemerintah dan pelayanan publik di bidang indag.

Pontianak, Agustus 2010

Kepala Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Kalimantan Barat

Drs. Dody Surya Wardaya, MMPembina Utama Muda

NIP. 19530906 198503 1 011

Page 3: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

2 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Undang-

undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, serta PP No 8

Tahun 2008 Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah telah mengamanatkan Tahapan-tahapan penyusunan

rencana Pembangunan. Renja Dinas Perindag Prov Kalbar Tahun 2011 disusun

berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Barat

Tahun 2011.

Sebagaimana Penyusunan RKPD, Renja Dinas Perindag Prov. Kalbar disusun

sebagai hasil koordinasi antar pelaku pembangunan baik dari unsur pemerintah

maupun non pemerintah dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Dinas

Perindag Prov. Kalbar pada awal Tahun 2011 telah melakukan Rapat Kerja dengan

instansi-instansi dari pemerintah Kab/kota se Kalbar yang menangani industri dan

perdagangan, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, DPRD

Prov. Kalbar, serta pelaku indag lainnya seperti, PT Pertamina, Bulog, Perguruan

Tinggi serta rapat kerja teknis indag di tingkat regional dan nasional. Rumusan-

rumusan rapat kerja tersebut menjadi bahan penyusunan Renja Tahun 2011. Secara

umum, penyusunan Renja Dinas Perindag Prov. Kalbar mengacu Pada RKPD Provinsi

Kalbar, Renstra Dinas Perindag Prov. Kalbar periode Tahun 2008 – 2013 dan hasil

evaluasi pelaksanaan program periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan

usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyrakat.

1.2. TUGAS POKOK , FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 49 Tahun 2008 Tentang Tugas

Pokok, fungsi, dan tata kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Kalimantan Barat menjelaskan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindag Prov. Kalbar

yaitu melaksanakan urusan pemerintahProvinsi di bidang perindustrian dan

perdaganga, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya yang diserahkan

Oleh Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 4: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

3 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

STRUKTUR ORGANISASI

Unit-unit Pelayanan teknis yang berada di lingkungan Dinas Perindag Prov.

Kalbar yaitu UPSMB Pontianak, UPT Kemetrologian Pontianak, UPT Kemetrologian

Singkawang, UP – IKM. Selain UPT-UPT tersebut, Dinas Perindag Prov. Kalbar juga

memiliki unit-unit kerja yang menangani tugas-tugas dekonsentrasi (APBN) di bidang

Industri dan Perdagangan yang semuanya tergabung dalam Satuan Kerja Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Prov. Kalimantan Barat.

Berdasarkan Nilai-nilai yang melekat pada tupoksi serta proyeksi ke depan

yang akan dihadapi oleh Dinas Perindag Prov. Kalbar, di cetuskan sebuah visi Dinas

Perindag Prov. Kalbar sebagai berikut :

1.3. VISI DAN MISI

“ Terwujudnya Industri yang Maju dan Perdagangan yang Tangguh Guna

Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Barat “

Adapun misi yang diemban dalam mencapai visi tersebut adalah :

1. Menumbuhkembangkan sektor industri untuk dapat memberikan kontribusi

nyata dalam pembangunan perindustrian daerah Kalimantan Barat.

KEPALA DINAS

KELOMPOK JAFUNG SEKRETARIAT

SUBBAGIANRENCANA KERJA

DAN MONEV

SUBBAGIANUMUM DANAPARATUR

SUBBAGIANKEUANGANDAN ASSET

BIDANG ILMEABIDANG PERDAGANGAN

DALAM NEGERI DANKEMETROLOGIAN

BIDANGPERDAGANGANLUAR NEGERI

SEKSI PENGEMBANGANPRODUKSI IKAHH

SEKSI PENGEMBANGANUSAHA IKAHH

SEKSI SARANA IKAHH

SEKSI PENGEMBANGANPRODUKSI ILMEA

SEKSI PENGEMBANGANUSAHA ILMEA

SEKSI SARANA ILMEA

SEKSI PEMBINAAN DANPENGAWASAN USAHA

PERDAGANGAN

SEKSI KEMETROLOGIANDAN PERLINDUNGAN

KONSUMEN

SEKSI SARANAPERDAGANGAN

SEKSIPENGEMBANGAN

PASAR LUARNEGERI

SEKSI IMPOR

SEKSI EKSPOR

UPTD

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGANPROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2009

PERGUB NO. 49 TAHUN 2008

BIDANGIKAHH

Page 5: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

4 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

2. Mengembangkan Perdagangan dalam dan luar negeri sehingga dapat

memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sektor perdagangan

daerah Kalimantan Barat.

3. Meningkatkan profesionalisme aparatur untuk dapat berperan nyata (eksis)

dalam pembangunan bidang perindustrian dan perdagangan daerah

Kalimantan Barat serta meningkatkan sarana dan prasarana kerja.

1.4. LANDASAN HUKUM

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Renja Dinas Perindag Prov. Kalbar

Tahun 2011 antar lain :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang system Perencanaan

Pembangunan Nasional

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali dan yang terakhir dengan Undang-

undang Nomor 12 Tahun 2008

4. PP No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

5. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Kalimantan Barat Tahun 2008 -2013.

6. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 20 Tahun 2010 Tanggal 27 Mei

2010 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan

Barat Tahun 2011.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

1.5.1. MAKSUD

Maksud Penyusunan Renja Dinas Perindag Prov Kalbar Tahun 2011 adalah

sebagai implementasi Renstra 2008 – 2013 yang dituangkan dalam dokumen

rencana kerja untuk periode 1 (satu) tahun. Renja tersebut juga dimaksudkan untuk

memberikan landasan bagi penyelenggara Pemerintahan dan para pelaku

pembangunan Industri dan Perdagangan di Prov. Kalbar dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun.

Page 6: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

5 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

1.5.2. TUJUAN

Tujuan Renja Dinas Perindag Prov. Kalbar 2011 adalah untuk mewujudkan

keterpaduan perencanaan dan mempertajam skala prioritas pembangunan industri

dan perdagangan di Provinsi Kalbar.

Adapun tujuan konkretnya adalah :

1. Mengetahui hasil dan manfaat terhadap pelaksanaan pembangunan industri

dan perdagangan

2. Agar seluruh program yang disusun menjadi terfokus dan tepat sasaran

3. Sebagai bahan masukan / landasan guna menyusun kegiatan Tahun 2011.

1.6. KONSEPSI PENYUSUNAN RENJA

Konsepsi Renja Dinas perindag Prov. Kalbar merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangkan Menengah Daerah Prov. Kalbar, RKPD Prov. Kalbar, Renstra SKPD

Dinas Perindag Prov. Kalbar serta hasil aspirasi dari kegiatan Rakernis Indag 2010,

Musrenbang Prov. Kalbar 2010, serta Evaluasi Kinerja Dinas Perindag Prov. Kalbar Tahun

2009.

RPJMD

PROV. KALBAR

2008-2013

Rancangan Awal

RKPD

PROV.

KALBAR 2011

RENSTRA

DISPERINDAG

2008 - 2013

Rancangan

awal

RENJA

DISPERINDAG

RAKERNIS INDAG 2010

(FORUM SKPD) & FORUM

SKPD bidang Peningk.

kesejahteraan masy. &

penanggulangan kemiskinan

EVALUASI KINERJA

2009

MUSRENBANG

PROV.KALBAR 2010

RKPD

PROV.

KALBAR 2011

RENJA

DISPERINDAG

PROV. KALBAR

2011

Page 7: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

6 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENJA

Renja Dinas Perindag prov. Kalbar Tahun 2011 disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB. 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RENJA

1.2. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

1.3. VISI DAN MISI

1.4. LANDASAN HUKUM

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

1.5.1. MAKSUD

1.5.2. TUJUAN

1.6. KONSEPSI PENYUSUNAN RENJA

1.7. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENJA

BAB. 2 EVALUASI KINERJA

2.1. KINERJA MAKRO EKONOMI SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

2.1.1. KINERJA NASIONAL TAHUN 2009

2.1.2. KINERJA KALBAR TAHUN 2009

2.2. KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2009

DINAS PERINDAG PROV. KALBAR

BAB. 3 RANCANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KALBAR

3.1. KONDISI UMUM

3.2. ISU STRATEGIS SEKTOR INDUSTRI

3.3. ISU STRATEGIS SEKTOR PERDAGANGAN

3.4. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.4.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.4.2. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDAG

3.4.2.1. ARAH KEBIJAKAN INDUSTRI

3.4.2.2. ARAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN

BAB. 4 PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA

4.1. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

4.2. KEBIJAKAN STRATEGIS

4.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. 5. PENUTUP

LAMPIRAN - LAMPIRAN. 1 MATRIKS PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2009

LAMPIRAN. 2 MATRIKS SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

LAMPIRAN. 3 MNDIKATOR KINERJA DAN CAPAIAN SASARAN

LAMRAN. 4 MATRIKS DANA INDIKATIF RENJA 2011

Page 8: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

7 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

BAB 2. EVALUASI KINERJA

2.1. KINERJA MAKRO EKONOMI SEKTOR INDUSTRI DAN

PERDAGANGAN

2.1.1. KINERJA NASIONAL TAHUN 2009

Perekonomian Indonesia pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar

4,5 % dibanding tahun 2008. Nilai Produk domestik Bruto (PDB) atas dasar harga

konstan pada tahun 2009 mencapai Rp. 2.177 Triliun, sedangkan pada Tahun 2008

sebesar Rp. 2.082,3 Triliun. Nilai PDB berdasarkan harga berlaku, pada tahun 2009

sebesar Rp. 5.613,4 Triliun, sedangkan pada tahun 2008 sebesar Rp. 4.951,4 Triliun.

Tabel I. Peranan Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

dalam Pertumbuhan PDB Indonesia Tahun 2008-2009.

Lapangan Usaha Atas DasarHarga Berlaku

(Triliun Rupiah)

Atas Dasar HargaKonstan Tahun

2000(Triliun rupiah)

LajuPertumbuhan

(persen)

2008 2009 2008 2009 2009Industri Pengolahan 1.380,7 1.480,9 538,1 557,8 2,1Perdagangan, Hotel,dan restoran

691,5 750,6 363,8 367,9 1,1

Produk Domestik Bruto(PDB) Indonesia

4.951,4 5.613,4 2.082,3 2.177,0 4,5

(Sumber : BPS tahun 2009)

Sektor Industri Pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 2,1 %, sedangkan

sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran tumbuh sebesar 1,1 %. Distribusi PDB

menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku menunjukkan

peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama

yaitu sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel,

dan restoran mempunyai peranan sebesar 55,1 % pada tahun 2009.

Tabel 2. Struktur PDB (Indonesia) menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2009 (persentase)

NO Lapangan Usaha 2008 2009

1 Industri Pengolahan 27,9 26,42 Pertanian, Peternakan, kehutanan, dan Perikanan 14,5 15,33 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14,0 13,44 Lain – lain

PDB 100 100

(sumber : BPS tahun 2009)

Page 9: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

8 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

PDB atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 sebesar Rp. 5.613,4 Triliun, sebagian

besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Secara umum Pertumbuhan

ekonomi Indonesia sebesar 4,5 % didukung oleh beberapa komponen, yakni

konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah. Sedangkan beberapa komponen

lainnya mengalami pertumbuhan negatif yaitu ekspor barang dan jasa sebesar minus

9,7 % dan Impor mengalami penurunan sebesar minus 15 %.

PDB perkapita Indonesia pada Tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp. 24,3

juta (US$ 2.590,1) dengan laju peningkatan sebesar 12,0 % dibandingkan dengan PDB

perkapita Tahun 2008 sebesar Rp. 21,7 juta (US$ 2.269,9).

Tabel 3. Struktur PDB Menurut Penggunaan Tahun 2008 – 2009 (sumber: BPS tahun 2009)

NO Komponen Atas DasarHarga Berlaku

(Triliun Rupiah)

Atas Dasar HargaKonstan Tahun

2000(Triliun rupiah)

LajuPertumbuhan

(persen)

2008 2009 2008 2009 20091 Konsumsi Rumah

Tangga3.000,0 3.290 1191,2 1.249,0 4,9

2 Konsumsi Pemerintah 416,9 539,8 169,3 195,9 15,73 PMTB 1.370,6 1.743,7 493,7 510,1 3,34 Ekspor 1.475,1 1.354,2 1.032,3 932,1 -9,75 impor 1.422,9 1.197,2 833,3 708,6 -156 Perubahan Inventori 5,8 -5,5 2,1 -0,5

Diskrepansi Statistik 105,9 -112,4 27,0 -1,0PDB Indonesia 4.951,4 5.613,4 2.082,3 2.177,0 4,5

(sumber : BPS tahun 2009)

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial masih didominasi kelompok

provinsi di pulau jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,6 %

diikuti Pulau Sumatera sebesar 23,5 %, Pulau kalimantan 9,5 %, Pulau Sulawesi 4,6 %,

dan sisanya Pulau-pulau lain sebesar 4,8 %.

Tabel 5. Peranan Wilayah/Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional (persentase)

NO Wilayah/pulau 2008 2009

1 Jawa 57,7 58,12 Sumatera 23,3 23,53 Kalimantan 10,5 9,24 Sulawesi 4,2 4,55 Bali & Nusa Tenggara 2,5 2,76 Maluku dan papua 1,8 2,0

INDONESIA 100,0 100,0

(sumber : BPS tahun 2009)

Page 10: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

9 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

2.1.2. KINERJA KALBAR TAHUN 2009

Perekonomian Kalimantan Barat pada Tahun 2009 mengalami pertumbuhan

sebesar 4,76 % dibandingkan tahun 2008. Berdasarkan Nilai PDRB atas dasar harga

konstan 2000, pada tahun 2009 mencapai Rp. 29,002 Triliun dan pada tahun 2008

sebesar Rp. 27,683 Triliun. Berdasarkan harga berlaku, PDRB tahun 2009 mencapai

Rp. 53,866 Triliun dan tahun 2008 sebesar Rp. 48,414 Triliun.

Tabel. 6 Peranan Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

terhadap Pertumbuhan PDRB Kalbar Tahun 2008 - 2009

Lapangan Usaha

Atas DasarHarga Berlaku(Miliar Rupiah)

Atas Dasar HargaKonstan Tahun 2000

(Miliar rupiah)

LajuPertumbu

han(persen)

2008 2009 2008 2009 2009Industri Pengolahan 8.872,54 9.678,11 4.909,10 4.963,70 1,11Perdagangan, Hotel,dan restoran

11.349,12 12.743,53 6.518,08 6.838,01 4,91

Produk DomestikRegional Bruto (PDB)Kalbar

48.414,40 53.865,79 27.682,85 29.001,844,76

(sumber : BPS Prov. Kalbar tahun 2009)

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 %,

sedangkan sektor Industri Pengolahan tumbuh sebesar 1,11 %. Struktur

Perekonomian Kalbar pada Tahun 2009 masih didominasi oleh tiga sektor ekonomi

yaitu sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran, serta Sektor

Industri Pengolahan. Ketiga sektor tersebut peranannya dalam PDRB mencapai

67,48 %.

Tabel. 7 Struktur PDRB Kalbar menurut Lapangan usaha (persentase)

NO Lapangan Usaha 2008 2009

1 Industri Pengolahan 18,33 17,972 Pertanian, Peternakan, kehutanan, dan

Perikanan26,51 25,85

3 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 23,44 23,664 Dll.

PDRB Kalbar 100 100

(sumber : BPS Prov. Kalbar tahun 2009)

Pertumbuhan ekonomi Kalbar sebesar 4,76 % didukung oleh beberapa komponen

PDRB penggunaan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi pemerintah

sebesar 11,64 %, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 8,01 %. Komponen

Page 11: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

10 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

ekspor mengalami penurunan pada tahun 2009 sebesar 9,91 % dan Komponen Impor

mengalami penurunan sebesar 4,96 %. Sumber utama pertumbuhan ekonomi tahun

2009 dari sisi penggunaan berasal dari konsumsi rumah tangga yang menyumbang

sebesar 4,32 %.

Tabel. 8 Struktur PDRB Kalbar menurut penggunaan tahun 2008 – 2009

NO Komponen Atas DasarHarga Berlaku(Miliar Rupiah)

Atas Dasar HargaKonstan Tahun

2000(Miliar rupiah)

LajuPertumbuh

an(persen)

2008 2009 2008 2009 20091 Konsumsi Rumah Tangga 27.034,50 30.932,35 14.257,37 15.399,86 8,012 Konsumsi Pemerintah 7.831,05 9.261,76 3.362,81 3.754,40 11,643 PMTB 13.619,20 15.246,52 7.379,96 7.634,88 3,454 Lembaga swasta nirlaba 370,81 433,22 256,36 274,14 0,075 Ekspor 14.556,40 11.750,92 9.647,17 8.690,82 -9,916 Impor 13.358,05 11.669,93 7.935,55 7.542,06 -4,967 Perubahan Inventori

Diskrepansi StatistikPDRB Kalbar 48.414,40 53.865,79 27.682,85 29.001,84 4,76

(sumber : BPS Prov. Kalbar tahun 2009)

PDRB perkapita Kalbar tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp. 12,47 juta (US$

1.223,53). Nilai tersebut meningkat dari tahun 2008 yang mencapai Rp. 11,39 juta

(US$ 1.040,18). Sedangkan laju inflasi pada tahun 2009 sebesar 4,91 %.

Tabel. 8 Kontribusi PDRB Kalbar terhadap PDB Nasional tahun 2009

Lapangan Usaha Atas DasarHarga Berlaku

(Triliun Rupiah)

Kontri-busi(%)

Atas Dasar HargaKonstan Tahun

2000(Triliun rupiah)

KontribusiPDRBKalbar

(%)

PDRB PDB PDRB PDBIndustri Pengolahan 9,68 1.480,9 0,65 4,96 557,8 0,89Perdagangan, Hotel,dan restoran

12,74 750,6 1,70 6,84 367,9 1,86

53,87 5.613,4 0.96 29,00 2.177,0 1,34

(sumber : BPS Pusat Tahun 2009 & BPS Prov. Kalbar Tahun 2009, data diolah)

2.2. EVALUASI KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

TAHUN 2009 DINAS PERINDAG PROV. KALBAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindag Prov. Kalbar merupakan dasar

dalam pengimplementasian sistem akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah.

Renstra tersebut juga menjadi patokan dalam mengevaluasi pelaksanan kinerja atau

kegiatan yang telah dilakukan.

Page 12: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

11 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Renstra Dinas Perindag Prov. Kalbar Periode 2008-2013 berisi 3 (tiga) agenda

pokok pembangunan sektor industri dan perdagangan yang dijadikan acuan dalam

penyusunan dan perumusan anggaran. Ketiga agenda pokok yang dimaksud adalah :

1. Membina dan menumbuhkembangkan sektor industri untuk dapat

memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Indag daerah kalbar

melalui pemanfaatan sumber daya daerah yang mempunyai daya saing,

peningkatan teknologi, penyebaran informasi, profesionalisme pelaku

usaha, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.

2. Membina Perdagangan dalam dan luar negeri sehingga dapat memberi

kontribusi nyata dalam pembangunan sektor perdagangan daerah Kalbar

melalui pengembangan pasar yang terintegrasi, penciptaan iklim usaha yang

kompetitif, pengendalian inflasi, mendorong penumbuhan dan

pengembangan sektor produksi perdagangan dalam dan luar negeri guna

peningktan ekspor, penciptaan tertib usaha dan upaya perlindungan

konsumen.

3. Membina aparatur dinas Perindag Prov. Kalbar untuk dapat berperan nyata

dalam pembangunan Bidang Indag daerah Kalbar melalui fasilitas

peningkatan karir (kemampuan Teknis dan Manajemen, serta peningkatan

sarana dan prasarana kerja.

Dalam menjalankan ketiga agenda pokok tersebut, Dinas Perindag Prov

Kalbar pada tahun anggaran 2009 menetapkan 9 (sembilan) sasaran beserta capaian

yang dihasilkan sebagai berikut :

Sasaran 1.

Pertumbuhan Industri dengan rencana indikator kinerja Laju Pertumbuhan sektor

industri pada PDRB Kalbar 2,21% dengan capaian Pertumbuhan sektor industri pada

PDRB Kalbar 2009 sebesar 1,1 % atau 108,60% dari tingkat yang direncanakan.

Sasaran 2.

Menumbuh kembangkan industri kecil yang berdaya saing minimal 1 IKM

mendapatkan pengakuan atau penghargaan di forum nasional atau internasional.

Capaian yang dihasilkan pada tahun 2009 adalah perolehan penghargaan untuk

Kalnar atas prestasi IKM yaitu Upakarti dan juara I Konvensi Gugus kendali mutu IKM

tingkat Nasional. Atau dengan kata lain mencapai 2 penghargaan dari 1 target kinerja

atau dengan nilai 200 %.

Sasaran 3.

Peningkatan efisiensi distribusi dengan rencana indikator kinerja :

Page 13: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

12 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Laju Inflasi 4,08% dengan capaian 4,91% atau 83,09 % dari tingkat yangdirencanakan

Jumlah pelaksanaan pemasaran produk agro melalui pasar lelang (kali) dari yangdirencanakan sebanyak 3 kali telah dilakukan sebanyak 3 kl atau 100%

Jumlah Pasar yang terhubung untuk pemasaran produk IKM Kalbar di Bali darirencana setahun dengan realisasi setahun

Jumlah daerah yang memperoleh Dana DAK Kementerian Perdagangan untukpembangunan pasar sebanyak 5 Kabupaten Kota dengan capaian 7 kabuapten(Kab. Bengkayang, Kab. Landak, Kab. Ketapang, Kab. Sambas, Kab. Sintang, Kab.Sekadau, Kab. Melawi) pada 2010 atau 140 % dari tingkat yang direncanakan

Sasaran 4.

Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah

melalui UPT Kemetrologian, dengan rencana indikator kinerja :

Terlaksananya Pengawasan Barang Beredar di 12 Kab/kota dengan pencapaian12 kota/kab atau 100 %

Terlaksananya Pengawasan kemetrologian legal di 12 Kota/kab denganpencapaian tertuang pada Lakip UP Kemetrologian Pontianak dan Singkawangyang terlampir pada Lakip ini.

Pencapaian target PAD Kemetrologian 100 % dengan pencapaian 161,79%seperti yang tertuang pada Lakip UP Kemetrologian Pontianak dan Singkawang.

Sasaran 5.

Peningkatan Ekspor daerah, terkendalinya impor dan Pencapaian target PAD UPSMB

Pontianak, dengan indikator sasaran rencana tingkat capaian target, sbb :

Terpromosikannya Produk Ekspor Kalbar di dalam dan Luar negeri 3 kali/tahun,Laju Peningkatan nilai ekspor daerah sebesar 7 % per tahun, neraca perdaganganyang surplus sebesar 100% dengan promosi dagang di dalam dan luar negerisebanyak 5 kali atau capaian 167 %, nilai ekspor yang menurun 9 % ataupencapaian target sebesar 85% dari tingkat yang direncanakan dan surplusperdagangan sebesar 100 % sehingga rerata pencapaian target kinerja sebesar117,33%

Tercapainya hubungan kerjasama regional 1 kerjasama/forum dengan capaian 1forum/region atau 100,00% dari tingkat yang direncanakan

Peningkatan Kapasitas unit sertifikasi mutu barang daerah 1 unit Pencapaiankinerja terlampir pada Lakip UPSMB Pontianak pada lakip ini

dan pencapaian target PAD UPSMB sebesar 100% Pencapaian kinerja 14,5%seperti yang tertuang pada Lakip UPSMB Pontianak.

Sasaran 6.

Peningkatan kesejahteraan pegawai yang mendorong peningkatan kinerjapegawai dengan masing-masing rencana pencapaian target kinerja 100 % denganhasil : Indeks kepuasan pegawai terhadap tingkat kesejahteraan pegawai dengancapaian target berdasarkan kuesioner 71% dan Indeks kepuasan pegawai

Page 14: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

13 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

terhadap pelayanan ketatausahaan dengan capaian target berdasarkan kuesioner93%(rekapitulasi kuesioner terlampir)

Sasaran 7.

Peningkatan kualitas aparatur dan sarana dan prasarana guna mendukung

perindustrian dan perdagangan Kalimantan Barat dengan masing-masing rencana

pencapaian target kinerja 100 % dengan hasil berdasarkan kuesioner (rekapitulasi

kuesioner terlampir)

Indeks kepuasan pegawai terhadap pelayanan penerapan disiplin sebesar 86% Indeks kepuasan pegawai terhdap sangsi pelanggaran disiplin pagawai sebesar

79% Indeks kepuasaan pegawai terhadap penghargaan dan prestasi kerja sebesar

79% tingkat Pemenuhan kebutuhan barang dan jasa sebesar 71% tingkat Berfungsinya barang dan jasa sebesar 71% tingkat Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sebesar 64% tingkat Berfungsinya sarana dan prasarana sebesar 57%

Sasaran 8.

Peningkatan perencanaan kerja dan pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan

perundang undangan yang didukung Peningkatan koordinasi, monitoring dan

evaluasi dengan indikator pencapaian sasaran

tingkat Kesesuaian pelaksanaan tugas pokok instansi dengan perencanaan danketentuan dengan rencana tingkat kinerja 100% dan realisasi berdasarkankuesioner sebesar 79% (rekapitulasi kuesioner terlampir)

tersedianya dokumen perencanaan dengan rencana tingkat kinerja 6 dokumendan realisasi kinerja sebanyak 6 dokumen atau 100 %

Sasaran 9.

Pelaksanaan pelayanan Administrasi Perkantoran dengan indikator sasaran rencana

tingkat capaian target tingkat kecukupan selama setahun 100% dengan capaian 80 %

dari tingkat yang direncanakan

Secara umum, pelaksanaan program dan kegiatan Pada APBD TA. 2009

Disperindag Prov. Kalbar 2008 – 2013, dilakukan melalui 9 sasaran, 14 kebijakan, 17

program dan 64 kegiatan. Nilai rerata tingkat capaian yang dihasilkan sebesar

103,50% % atau kategori sangat baik. (lampiran. 1)

Page 15: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

14 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

BAB. 3 RANCANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

KALBAR

3.1. KONDISI UMUM

Sektor industri sampai dengan tahun 2009 tetap memberi peranan yang cukup

besar terhadap perekonomian Kalimantan Barat. Walaupun demikian, dalam satu

dasawarsa terakhir peranannya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada

tahun 2000 kontribusi sektor industri terhadap perekonomian Kalimantan Barat

sebesar 24,15 persen, namun pada tahun 2009 peranannya menurun menjadi 17,97

persen dan diproyeksikan peranan industri akan semakin menurun hingga menjadi lk.

14 % pada tahun 2013 (Bappeda Provinsi Kalbar, 2009 & BPS Kalbar, 2010).

Selain berakibat pada lambannya pergerakan perekonomian Kalbar, kondisi

tersebut menyebabkan potensi kehilangan nilai tambah yang sangat besar dari

komoditi-komoditi primer Kalbar yang cenderung untuk meningkat akhir-akhir ini

terutama sektor pertanian (termasuk perkebunan) dan pertambangan.

Penurunan peranan sektor industri terutama disebabkan menurunnya kinerja

industri kayu dan perkembangan usaha industri pengolahan berbasis sumber daya

alam lainnya (perkebunan, hasil pertanian lainnya dan pertambangan) masih sangat

lamban dan hanya berbentuk industri hulu yang relatif peningkatan nilai tambahnya

sangat kecil. Kondisi tersebut mau tidak mau mengharuskan Kalimantan Barat

mencari alternatif bagi pengembangan industri lain yang memberi daya dorong tinggi

terhadap perekonomian. Bagaimanapun kedepan daerah Kalbar harus segera

menerapkan strategi percepatan proses transformasi sektor industri pengolahan

yang mampu menghasilkan nilai tambah produksi, berdaya saing dan efisien.

Disisi lain sektor perdagangan semakin memberikan peranan yang penting

dalam perekonomian daerah dengan menggeserkan peranan industri. Namun

demikian secara umum perdagangan Kalbar masih dihadapkan berbagai masalah

seperti di perdagangan luar negeri Ekspor Kalimantan Barat masih didominasi oleh

produk-produk hulu dengan dominasi beberapa komoditi (yaitu karet, kayu). Total

nilai dan volume ekspor Kalbar juga masih sangat fluktuatif dan tergantung pada

Negara tujuan ekspor tradisional seperti US, China, Korea, Jepang, dan Singapura).

Dan permasalahan penyalahgunaan perdagangan tradisional lintas batas yang

memberikan ekses-ekses negatif terhadap perdagangan dalam negeri (merembesnya

bahan pangan illegal dari negara tetangga ke Kalbar seperti gula) dan industri dalam

negeri (merembesnya bokar ke negara tetangga).

Page 16: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

15 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Sedangkan diperdagangan dalam negeri menunjukkan bahwa tingkat

efektivitas dan efisiensi distribusi di dalam negeri masih rendah yang ditandai dengan

margin distribusi perdagangan dalam negeri juga masih relative sangat berfluktuatif.

Hal ini disebabkan karena tingkat integrasi perdagangan di 3 (tiga) tingkatan akhir :

Pasar, Pengumpul, Grosir dan Eceran masih lemah. Kondisi tersebut sangat rawan di

kalbar karena produk-produk konsumsi di Kalbar utamanya berasal dari luar (Kalbar)

bahkan negara tetangga) dimana hanya sebagian kecil bahan kebutuhan pokok

masyarakat yang tersedia dan berasal dari Kalbar yaitu ikan, sebagian daging, unggas

dan telur.

Di sisi lain perlindungan konsumen Kalimantan Barat masih dihadapkan pada

kurang tersedianya SDM yang memiliki kompetensi untuk pengawasan barang dan

jasa misalnya Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPBJ), Penyidik Pegawai Negeri

Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS-PK), PPNS Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan

Pengamat Tera ( Metrologi ) dan keterbatasan pelayanan metrologi legal dimana

saat ini Pelayanan Kemetrologian di Kalimantan Barat masih dilayani oleh UPT

Kemetrologian Dinas Perindag Prov. Kalbar.

3.2. ISU STRATEGIS SEKTOR INDUSTRI

Tindak lanjut PERPRES No. 28 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Industri

Nasional (KIN). Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk

mengimplementasikan peraturan tersebut adalah mekanisme Bottom up ;

Pengembangan Industri Pengolahan Komoditi Unggulan daerah menuju

Kompetensi Inti Industri Daerah.

Dalam Kebijakan tersebut, Karet dan Kelapa Sawit ditetapkan sebagai

Komoditi Unggulan Daerah Kalimantan Barat. Pengembangan Industri

pengolah berbasis kedua komoditi tersebut menjadi prioritas nasional.

Peta Panduan Pengembangan Industri berbasis karet Kalbar saat ini telah

disusun, dan sedang dalam proses pengkajian Kementerian Perindustrian RI

sebagai tindaklanjut Perpres 28/2008 tentang KIN.

Penyusunan peta panduan pengembangan Kompetensi inti Industri dan

OVOP di Kabupaten / kota di Kalbar.

Penumbuhan industri turunan karet, CPO, dan Kelapa terpadu

Penumbuhan dan Pengembangan Kawasan Industri Daerah sebagai Sarana

untuk mengembangkan Industri yang berwawasan lingkungan serta

memberikan kemudahan dan daya tarik investasi sebagai Tindak lanjut PP No

24 Tahun 2009 Tentang Kawasan Industri

Page 17: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

16 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

SK Menteri Perindustrian RI Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman teknis

Kawasan Industri.

Pembangunan ALSINTAN (alat dan mesin pertanian) CENTER

Pengembangan Klaster Industri, terutama klaster Industri keramik (yang telah

disetujui dan dianggarkan melalui APBD dekon Kementerian Perindustrian

sejak tahun 2007), yang merupakan salah satu dari 6 prioritas pengembangan

klaster industri Nasional.

Pengembangan Industri kreatif yang berbasis Agro dan TI (teknologi

Informasi). Industri kreatif Indonesia didefinisikan sebagai Industri yang

berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan

pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Beberapa

tindakan yang telah dilakukan pemerintah RI untuk mengembangkan industri

kreatif antara lain :

a. Undang-undang No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yaitu pada

Bab VI Pasal 17 yang menyatakan bahwa Desain produk industri

mendapat perlindungan hukum

b. Undang-undang No 31 tahun 2000 tentang Desain Industri dalam

perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual

c. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

20/MPP/Kep/I/2001 tentang Pembentukan Dewan Desain

Nasional/Pusat Desain Nasional (PDN)

d. Pusat Desain Nasional (PDN) sejak tahun 2001 s/d 2006 telah memilih

532 desain produk terbaik Indonesia

e. Tahun 2006, Departemen Perdagangan RI memprakarsai peluncuran

Program Indonesia design Power yang beranggotakan Departemen

Perdagangan RI, Departemen Perindustrian RI, Kementerian Koperasi

dan UKM, serta Kamar Dagang Indonesia (KADIN).

f. Tahun 2007, Departemen Perdagangan RI meluncurkan hasil studi

Pemetaan Industri Kreatif Indonesia dan menetapkan 14 subsektor

industri kreatif indonesia berdasarkan studi akademik atas klasifikasi

baku Usaha Industri Indonesia (KBLI) yang diolah dari data Badan

Pusat statistik dan sumber data lainnya (asosiasi, komunitas kreatif,

lembaga pendidikan dan lembaga penelitian).

g. Tahun 2008, Departemen Perdagangan RI meluncurkan dua buah

buku mengenai Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan

Pengembangan Industri Kreatif menuju Visi Ekonomi Kreatif Indonesia

2025.

Page 18: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

17 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

3.3. ISU STRATEGIS SEKTOR PERDAGANGAN

Penguatan sistim distribusi nasional dan daerah. Peran sektor Perdagangan

dalam perekonomian nasional yang semakin penting baik secara kualitas

maupun kuantitas. Secara kuantitas dapat terlihat dari PDB yang semakin

meningkat dari tahun ke tahun. Secara kualitas dapat dari kegiatan-kegiatan

yang bertujuan untuk mengedepankan kualitas jasa perdagangan, seperti;

perbaikan pelayanan publik, iklim usaha, infrastruktur terkait ekpor impor,

pembanguan sekaligus revitalisasi dan harmonisasi pasar tradisional-pasar

modern, penyediaan kebutuhan pokok, stabilisasi harga, serta sinergi

pengembangan UKM dan petani di bidang perdagangan.

Penyerapan tenaga kerja di bidang perdagangan secara nasional maupun di

wilayah Kalbar menunjukkan angka yang signifikan.

Peningkatan kinerja ekspor Indonesia yang terkait dengan kinerja ekspor

daerah. Peningkatan diversifikasi produk ekspor dan diversifikasi pasar

tujuan ekspor. Perdagangan Lintas Batas, Pelaksanaan pembangunan, dan

pengembangan National Single Window untuk pelayanan perijinan ekspor-

impor.

Kerja sama dan diplomasi perdagangan

Kerja sama Bilateral : Sosek malindo antara pemerintah Indonesia

dengan Malaysia

Kerja sama regional ; Asean-Mitra dialog Asean yang telah menjalin

kerja sama dalam bentuk Asean-China Free Trade Area (AC-FTA).

Stabilisasi harga bahan pangan dan kecukupan pasokan, seperti bahan-bahan

sembako dan komoditi penting lainnya antara lain; Beras, Gula, Minyak

goreng, kedelai, dan terigu. Pengendalian disparitas harga antar daerah yang

tinggi yang hakikatnya dapat mengganggu stabilitas ekonomi nasional.

Konversi minyak tanah ke gas bersubsidi

Peredaran pupuk bersubsidi

Peredaran beras bersubsidi

Perdagangan antar pulau

Pemberdayaan Pasar Tradisional dan UMKM

Perluasan akses pasar produk UMKM dengan membuka gerai, kios,

dan fasilitasi produk UMKM masuk dalam jalur ritel modern.

Penciptaan jaringan kemitraan UMKM, pembentukan waralaba lokal

Page 19: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

18 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Pengenalan/promosi kuliner tradisional nusantara dan produk pangan

UMKM

Bimbingan teknis penerapan ISO, pengemasan (packaging), dan

Branding kepada UMKM

Perlindungan Konsumen dan Pengamanan perdagangan

Perlindungan Produsen domestik

Perlindungan konsumen

Pembentukan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya

masyarakat (LPKSM)

Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

Pembentukan Badan perlindungan Konsumen nasional (BPKN)

Pengawasan barang beredar

Kemetrologian; Peningkatan SDM terkait pengawasan barang

seperti PPBJ (Petugas Pengawas barang dan Jasa), PPNS-PK

(Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen)

Pasar Komoditi terorganisir

Perdagangan berjangka komoditi

Pasar lelang forward (PLF) Provinsi

Sistem resi gudang

Pengembangan Citra indonesia

Program Promosi Ekspor Nasional

Pengembangan Ekonomi Kreatif

Gerakan Aku Cinta Indonesia (ACI); Logo “100% Cinta Indonesia”

3.4. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.4.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

RPJMD Provinsi kalbar tahun 2008-2013 menetapkan target pertumbuhan

Ekonomi sebesar 6,8 %. Pertumbuhan yang dimaksud bukan sekedar peningkatan

nilai PDRB, namun juga dalam arti luas dan berkualitas yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mengatasi kesenjangan seperti

kesenjangan antar wilayah (kab/kota) dan kesenjangan antar sektor

pembangunan

2. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong pengurangan angka

kemiskinan

3. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong pengurangan angka

pengangguran

Page 20: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

19 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Rancangan Awal RKPD Prov. Kalbar Tahun 2011 menetapkan beberapa

kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan dan pemerataan,

sebagai berikut:

1. Sasaran pembangunan ekonomi agar difokuskan pada wilayah-wilayah

pertumbuhan dan sektor/komoditi pada daerah pedesaan yang memiliki

daya dorong dan keterkaitan (forward dan backward linkages) yang tinggi

terhadap perekonomian dan usaha masyarakat.

2. Program dan kegiatan pemerintah supaya diprioritaskan pada kegiatan-

kegiatan yang dapat mendorong meningkatkan produktivitas di sektor riel,

seperti :

a. Peningkatan sektor pertanian meliputi pertanian tanaman pangan,

perkebunan, peternakan, dan perikanan

b. Peningkatan dan pengembangan usaha industri besar dan sedang ,

industri pariwisata, pembinaan UMKM, Industri kecil dan kerajinan

rumah tangga (IKKRT), jasa Perdagangan, serta fokus peningkatan

dan pengembangan usaha berorientasi pada peningkatan ekspor

c. Pembentukan forum pengembangan ekspor daerah, klinik ekspor,

dan promosi

d. Mendorong terbentuknya lembaga-lembaga kerjasama anatar

pelaku UMKM yang homogen dalam rangka memperkuat daya

saing, serta fasilitasi terbangunnya kemitraan usaha dengan usaha

besar (klaster)

e. Memperkuat permodalan, fasilitas perbankan, lembaga keuangan

mikro, koperasi, jaminan kredit, konsultasi usaha dll.

3. Peningkatan kualitas dan mutu produk melalui kegiatan penelitian dan

pengembangan, serta meningkatkan kreativitas, inovasi, dan standardisasi

produk

4. Peningkatan kemampuan manajemen usaha melalui kegiatan pembinaan,

pelatihan, penyuluhan, studi lapangan, magang, dan perluasan informasi

kepada kelompok usaha masyarakat.

5. Peningkatan investasi untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi

dan membuka lapangan pelerjaan baru.

6. Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi terutama pada daerah-

daerah sentra produksi dalam upaya memperlancar arus distribusi

7. Meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antar daerah (dalam

negeri) dan antar negara

8. Peningkatan kerjasama dan koordinasi antar daerah kabupaten dan kota

serta kelembagaan di kalbar

Page 21: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

20 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Target ekonomi Tahun 2011 yang ditetapkan dalam RKPD Prov. Kalbar tahun

2011 adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kalbar Pada tahun 2011 ditargetkan tumbuh sebesar

6,89 %. Pencapaian target dilakukan dengan melakukan percepatan dalam

beberapa hal yaitu; pembukaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan,

peningktan pendidikan, serta peningkatan jaminan kesehatan.

2. Struktur ekonomi menurut sektor produksi

Pertumbuhan ekonomi dengan target pertumbuhan 6,89 % masih bertumpu

pada tiga sektor utama Kalbar yaitu : Pertanian 8,34 %, Perdagangan, Hotel,

dan Restoran 8,55 %, serta industri pengolahan 5,13 % dengan asumsi

dukungan infrastruktur dan kondisi perekonomian nasional relatif stabil

3. Struktur ekonomi menurut penggunaan

Secara keseluruhan pengeluaran konsumsi pada tahun 2010 diperkirakan

sebesar Rp. 15,86 triliun dan pada tahun 2011 naik menjadi Rp. 16,42 triliun .

Sebagai perbandingan, nilai pada tahun 2008 Rp. 14,26 triliun dan tahun

2009 sebesar Rp. 15,40 triliun. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada

tahun 2009 sebesar Rp. 8,69 triliun diperkirakan naik pada tahun 2010

menjadi Rp. 10,11 triliun, dan tahun 2011 menjadi Rp. 11,92 triliun.

Pertumbuhan Impor pada tahun 2009 sebesar Rp. 7,54 triliun, naik pada

tahun 2010 menjadi sebesar Rp. 8,6 triliun dan pada tahun 2011 menjadi Rp.

9,93 triliun

4. Pendapatan perkapita

Pencapaian target pertumbuhan pada tahun 2011 diperkirakan mencapai

Rp. 15,40 juta, naik sebesar 23,5 % dari tahun 2009 sebesar Rp. 12,47 juta

5. Pengangguran

Pengangguran pada tahun 2009 mencapai 119.684 jiwa atau naik sebesar

2,48 % dari tahun 2008. Pada tahun 2011 diperkiran mencapai 6,91 %

6. Inflasi

Angka inflasi umum di Kalbar diperkirakan pada tahun 2010 sebesar 3,70 %,

sedangkan pada tahun 2011 mencapai 4,22 %

7. Investasi

Untuk mencapai angka pertumbuhan sebesar 6,89 % pada tahun 2011,

diperkirakan memerlukan investasi Rp. 29,05 triliun, terdiri dari Rp. 18,74

triliun dari pemerintah dan swasta dan Rp. 10,31 triliun dari PMA.

Page 22: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

21 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

3.4.2. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN

PERDAGANGAN

RKPD Provinsi Kalbar tahun 2011 memuat 7 (tujuh) prioritas pembangunan

daerah Kalbar. Prioritas – prioritas tersebut disusun berdasarkan kondisi aktual

daerah, isu-isu strategis, dan potensi yang dimiliki. Ketujuh prioritas pokok tersebut

adalah :

1. Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat

2. Meningkatkan kecerdasan SDM

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

4. Meningkatkan sumber daya aparatur dan pelayanan publik

5. Meningkatkan pembangunan prasarana fisik dan sosial dasar

6. Meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan

7. Meningkatkan pemerataan pembangunan, keadilan, keamanan, serta

ketahanan budaya

Dinas Perindag Prov. Kalbar mengemban amanat untuk mewujudkan prioritas

1 (satu) dan prioritas 4 (empat). Sasaran dari prioritas 1 yang harus dicapai adalah

menciptakan dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif (pengembangan sistem

pelayanan prima, serta jaminan kepastian dan keamanan berusaha. Sedangkan

sasaran prioritas 4 yang harus dicapai adalah terlaksananya pelayanan publik yang

berkualitas dengan standar pelayanan minimal, terwujudnya kemudahan

berinvestasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta meningkatnya kompetensi

aparatur pemerintah daerah.

3.4.2.1. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI

Atas dasar RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2011, Dinas Perindag Prov. Kalbar

mempersiapkan beberapa langkah yaitu :

1. Fokus pengembangan industri berdasarkan Perpres No. 28 Tahun 2008

Tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN), dengan strategi pengembangan

seperti yang diuraikan dalam Perpres tersebut yaitu:

Pasal 3 ;

Ayat 1 : Dalam rangka pengembangan kompetensi inti industri

daerah:

a. Pemerintah Provinsi menyusun peta panduan

pengembangan industri unggulan provinsi; dan

b. Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun peta

panduan pengembangan kompetensi inti industri

Kabupaten/Kota.

Page 23: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

22 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Ayat 2 : Menteri yang bertugas dan bertanggungjawab di

bidang perindustrian menetapkan peta panduan

pengembangan industri unggulan Provinsi dan

peta panduan kompetensi inti industri

Kabupaten/Kota

Pasal 6;

Ayat 1 : Menteri yang bertugas dan bertanggung jawab di

bidang perindustrian membentuk Tim Teknis yang

bertugas mengkaji, merumuskan dan

mengevaluasi:

a. Peta Panduan Pengembangan Klaster Industri

Prioritas;

b. Peta Panduan Pengembangan Industri Unggulan

Provinsi; dan

c. Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti

Industri Kabupaten/Kota.

Ayat 2 : Tim Teknis terdiri dari unsur instansi pemerintah dan

unsur lainnya yang dipandang perlu.

Ayat 3:Dalam melaksanakan tugas, Tim Teknis berkonsultasi

dengan semua pemangku kepentingan, termasuk

dunia usaha.

Ayat 4 : Tim Teknis mengusulkanhasil kajian, perumusan dan

evaluasi kepada Menteri yang bertugas &

bertanggung jawab di bidang perindustrian, untuk

mendapat penetapan.

Dalam Kebijakan tersebut, Karet dan Kelapa Sawit ditetapkan sebagai

Komoditi Unggulan Daerah Kalimantan Barat. Pengembangan Industri

pengolah berbasis kedua komoditi tersebut menjadi prioritas nasional.

(pendekatan Bottom-Up)

Pengembangan Kompetensi inti kab/kota dan (bottom-Up)

Pengembangan Klaster keramik dan kelapa terpadu (pendekatan Top-

Down)

pengembangan model OVOP (one village ane product)

2. Pengembangan ALSINTAN CENTRE di Kalimantan Barat

3. Pengembangan IKM kreatif, yang berbasis agro dan IT

4. Mendorong penumbuhan dan pengembangan kawasan industri di

kabupaten / kota sesuai amanat PP No 24 Tahun 2009 serta industri

berbasis kawasan

Page 24: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

23 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

5. Pembinaan dan penyuluhan terhadap UMKM serta penumbuhan

kewirausahaan baru

6. Peningkatan standar mutu kemasan produk UMKM

7. Promosi produk UMKM melalui Pameran-pameran tingkat lokal, nasional,

maupun internasional.

8. Pengembangan ekonomi kreatif yang mendukung penciptaan nilai tambah

terhadap produk-produk dalam negeri

9. Mensinergikan program dan kegiatan antara pemerintah-dunia usaha-

litbang / Perguruan Tinggi serta antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah (prov dan kab/kota)

3.4.2.2. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR PERDAGANGAN

Arah kebijakan sektor perdagangan yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Prov. Kalbar juga mengacu pada RKPD Prov. Kalbar tahun 2011.

Beberapa arah kebijakan yang digulirkan adalah :

1. Aktivasi secara intensif gerakan Aku Cinta Indonesia yang akan memacu rasa

percaya diri bangsa untuk berkarya serta meningkatkan apresiasi masyarakat

terhadap produk dalam negeri dengan mengkonsumsi produk-produk dalam

negeri.

2. Peningkatan perlindungan konsumen dalam negeri serta pengamanan pasar

domestik

3. Penciptaan sistem logistik yang efisien untuk menjaga kelancaran distribusi

bahan pokok dan meminimalisir disparitas harga antar daerah (kab/kota) di

Kalbar.

4. Fasilitasi UMKM, antara lain melalui : revitalisasi pasar tradisional,

pendidikan dan pelatihan ekspor bagi UMKM, fasilitasi produk UMKM untuk

masuk dalam distribusi pasar ritel modern

5. Peningkatan dan pengembangan ekspor

6. Peningkatan partisipasi dalam forum multilateral maupun regional

7. Peningkatan kemitraan ekonomi dan perdagangan bilaterla yang strategis

8. Pengamanan kebijakan perdagangan dan kebijakan terkait lainnya

9. Pameran dan promosi dagang

10. Pemenuhan kebutuhan SDM di bidang perlindungan konsumen (PPBJ, PPNS-

PK, dan Penera)

11. Sinergi program dan kegiatan antara pemerintah-dunia usaha dengan

lembaga litbang atau lembaga pendidikan serta sinergi antar tingkat

pemerintahan (pusat-provinsi-kab/kota)

Page 25: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

24 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

BAB. 4 PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA

4.1. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Keterkaitan antara misi, tujuan, dan sasaran strategis Dinas Perindag Prov.

Kalbar seperti yang tertuang dalam Renstra periode 2008-2013, dapat digambarkan

dalam diagram sebagai berikut :

MIS

I

1. Menumbuhkembangkan sektor

industri untuk dapat memberikan

kontribusi nyata dalam

pembangunan perindustrian

Kalbar

2. mengembangkan perdagangan

dalam dan luar negeri sehingga

dapat memberikan kontribusi nyata

dalam pembangunan sektor

perdagangan Kalbar

3. meningkatkan profesionalisme

aparatur untuk dapat eksis dalam

pembangunan bidang indag

Kalbar, serta meningkatkan sarana

dan prasarana kerja

TU

JUA

NSA

SAR

AN

Peningkatan pelayanan UPT Dinas

Perindag Prov. Kalbar kepada

masyarakat dan dunia usaha (4)

Peningkatan efisiensi distribusi

perdagangan dalam negeri (2)tumbuh dan berkembangnya

sektor industri Kalbar (1)

4. meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat dan dunia

usaha yang prima dan profesional

1.meningkatkan daya saing

Industri Kalbar

2.Meningkatkan kelancaran

distribusi penggunaan produk

dalam negeri, perlindungan

konsumen, pengamanan

perdagangan, dan mengembangkan

perdagangan yang tertib, efisien,

transparan dan berdaya saing

3.Meningkatkan kelancaran

perdagangan luar negeri,

Peningkatan kesejahteraan,

kualitas aparatur dan sarana

prasarana (4)

Pelaksanaan pelayanan

administrasi perkantoran (4)

Tumbuh dan berkembangnya

IKM di Kalbar (1)

Peningkatan perlindungan

konsumen (2)

Peningkatan ekspor daerah, dan

pengendalian impor (3)

Peningkatan pelaporan perencanaan

kerja, koordinasi dan monev (4)

Page 26: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

25 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

4.2. KEBIJAKAN STRATEGIS

Program yang akan dijalankan pada tahun 2011 berdasarkan pada Program

pembangunan RKPD Prov. Kalbar Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tumbuh dan berkembangnya sektor industr kalbar

Kebijakan Program

Mendorong Penumbuhan dan pengembangan industri dan

perdagangan berbasis kawasan melalui bantuan dan fasilitasi

teknis dan kelembagaan, peralatan, manajerial dan

pemasaran

- Program PengembanganIndustri Kimia Agro danHasil Hutan (IKAHH).

Mengupayakan penerapan pengembangan industri

berdasarkan pola klaster melalui fasilitasi penguatan linkage,

pemanfaatan hasil-hasil litbang industri, penyediaan informasi

teknologi, fasilitasi instruktur, fasilitator, narasumber dan

melakukan peningkatan upaya konsultasi, advokasi untuk

pengembangan usaha dan pengawasan terhadap pelaksanaan

penerapan peraturan di bidang Industri terutama HaKi,

standarisasi Industri, packaging dan labelling baik melalui

koordinasi dan sinkronisasi program dengan instansi terkait di

pusat dan daerah.

- Program PengembanganIndustri Kimia Agro danHasil Hutan (IKAHH).

- Program PengembanganIndustri Logam MesinElektronika dan Aneka(ILMEA)

Sasaran 2 : Menumbuh kembangkan industri kecil dan menengah yang berdaya saing

Kebijakan Program

Mendorong dan menumbuhkembangkan IKM melalui

pelatihan kewirausahaan, pelatihan teknis dan manajerial

serta penyediaan informasi pengolahan komoditi dan pasar

terutama industri pengolahan yang berbasis bahan baku lokal

dan atau sumberdaya cultural/budaya setempat, serta

penyediaan tempat konsultasi teknis dan bisnis

- Program PengembanganIKM

Sasaran 3 : Peningkatan efisiensi distribusi perdagangan dalam negeri

Kebijakan Program

Mengupayakan ketersediaan Bapok, barang strategis danbarang penting lainnya bagi Masyarakat dan peningkatanpemasaran produk daerah.

- Program PeningkatanEfisiensi PerdaganganDalam Negeri

Page 27: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

26 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Sasaran 4 : Peningkatan Perlindungan Konsumen dan Pencapaian

Kebijakan Program

Meningkatkan pelaksanaan perlindunganKonsumen melalui pengawasan barangberedar dan operasionalisasi serta kapasitaskemetrologian.

- Program Peningkatan PerlindunganKonsumen

Sasaran 5 : Peningkatan Ekspor daerah dan terkendalinya impor

Kebijakan Program

Peningkatan diversifikasi produk dan tujuanekspor, kerjasama perdagangan danpengendalian impor

- Program Peningkatan dan pengembanganproduksi ekspor

- Program Kerjasama Perdagangan LuarNegeri

- Program peningkatan daya saing produkunggulan ekspor

Sasaran 6 : Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha

Kebijakan Program

Peningkatan pelayanan dan perbaikan kualitas

SDM dan laboratorium

- Peningkatan pelayanan kemetrologianPontianak

- Peningkatan Pelayanan kemetrologianSingkawang

- Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Sasaran 7 : Meningkatkan kualitas aparatur dan sarana dan prasarana guna

mendukung perindustrian dan perdagangan Kalimantan Barat

Kebijakan Program

Pemberian insentif beban kerja dankehadiran sesuai peraturan yangberlaku yang mendorong peningkatankinerja

Mengupayakan peningkatan saranaprasarana secara bertahap danpeningkatan kualitas SDM melaluipemerataan diklat

Belanja tidak langsung

Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur

Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur

Page 28: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

27 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Sasaran 8 : Meningkatnya perencanaan kerja dan pengelolaan keuangan

sesuai dengan peraturan perundang undangan yang didukung

Peningkatan koordinasi, monitoring dan evaluasi

Kebijakan Program

Mengupayakan perencanaan kerja yang

transparan dan pengelolaan keuangan

sesuai dengan anggaran yang telah

ditetapkan serta pelaporannya secara

tepat waktu

Penyediaan wadah konsultasi dan

koordinasi perencanaan antara kab/kota

dan provinsi serta Pusat

Program Peningkatan PengembanganSistem Pelaporan Capaian Kinerja danKeuangan

Program peningkatan pengelolaanaset daerah

Program peningkatan pengembanganperencanaan indag

Sasaran 9 : Pelaksanaan pelayanan Administrasi Perkantoran

Kebijakan Program

Penyediaan operasional pelayananadministrasi perkantoran

- Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

4.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

Renja Dinas Perindag Prov. Kalbar Tahun 2011 berisi program-program

kegiatan yaitu : (1). Program Pengembangan IKAHH, (2). Program Pengembangan

ILMEA, (3).Program Pengembangan IKM, (4).Program peningkatan efisiensi

perdagangan dalam negeri, (5). Program Peningkatan Perlindungan Konsumen dan

pengembangan perdagangan, (6). Program kerjasama perdagangan luar negeri,

(7).Program peningkatan dan pengembangan produk ekspor, (9).Program

peningkatan daya saing produk unggulan ekspor, (10). Program Peningkatan

Pelayanan Kemetrologian Pontianak, (11) Program Peningkatan Pelayanan

Kemetrologian Singkawang (12).Program peningkatan kualitas layanan publik

UPSMB, (13).Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, (14).Program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, (15). Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, (16).Program

peningkatan pengelolaan aset daerah, (17).Program peningkatan pengembangan

perencanaan indag, (18).Program Pelayanan administrasi kantor.

Page 29: Rencana Kerja Disperindag Prov. Kalbar 2011

28 | R e n c a n a K e r j a 2 0 1 1

Secara lebih terperinci, program kegiatan, indikator kinerja, serta dana

indikatif yang dibutuhkan kami sajikan dalam matriks pada lampiran.

BAB. 5 PENUTUP

Rencana Kerja Dinas Perindustrian dan perdagangan Tahun 2011 merupakan

implementasi dari Rencana Strategis Periode 2008 -2013. Renja ini disusun dengan

mengacu kepada RKPD Prov. Kalbar tahun 2011, Yang merupakan implementasi dari

RPJMD Prov. Kalbar tahun 2008 -2013. Renja ini menjadi pedoman bagi Dinas

Perindag Prov. Kalbar dalam penyusunan program dan kegiatan tahun 2011 dan

penyusunan Rencana kerja Angggaran baik dalam lingkup APBD dan ABPN 2011,

guna mendukung pencapaian sasaran pembangunan sektor industri dan

perdagangan di wilayah Kalimantan Barat yang akhirnya pencapaian sasaran prioritas

Pembangunan Kalimantan Barat 2008 – 2013 yaitu Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan.

Selanjutnya Rencana Kerja ini agar menjadi bahan dalam penyusunan

Rencana kegiatan dan anggaran di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Prov. Kalbar Tahun Anggaran 2011.