rokok disperindag 2011

7/21/2019 rokok disperindag 2011

1/56

DR. HJ.POCUT FATIMAH FITRI MARS

DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN

Disampaikan pada

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MEDAN

29 NOVEMBER 2011


2/56


3/56

INDONESIA

Tahun 2008Estimasi # kematian berhubungan dgn tembakau:634.813 /th atau 1739/hari

5 jumbo jet/hari atau 1,813 jumbo jet/th


4/56

Kematian akibat rokok

SILENT DEATHS

Jumlah Perokok di Indonesia

64.000.000


5/56

Tembakau Daun tanaman yang

dibakar untuk dihirupasapnya, dikunyah ataudihirup aromanya.

2550 bahan kimia dalamdaun tembakau olahan.

Beberapa bahan kimiacepat menimbulkan

gangguan kesehatan;kerusakan paru danmelemahnya stamina.

Manual on Tobacco Control in School, WHO SEARO, 2006


6/56


7/56

Faktor Resiko Penyakit

Merokok

Hipertensi

Dislipidemia

Diabetes melitus Obesitas

Kurang berolahraga

Usia Jenis kelamin

Faktor genetik


8/56

Tembakau, Faktor RisikoPada 6 dari 8 Penyebab Kematian Utama

Area yang diarsir menunjukkan proporsi kematian terkait tembakau

Sumber: World Health Statistics 2008


9/56

GLOBAL DEATHS BY CAUSE,

ALL AGES 2005

9

*NCD are the mayor of deaths in the world**Sumber: WHO dan WorldBank 2005

CARDIO-

VASCULAR

DISEASES

CANCER

CHRONIC

RESPIRATORY

DISEASE

DIABETES

17.528.000

7.586.000

4.057.000

1.125.000

MALARIATB

HIV/

AIDS

883.000

1.607.0002.830.000

6,2 kali


10/56

Merokok Merusak

Setiap Organ Tubuh


11/56

Menyebabkan Penyakit dan Kematian

Pada ORANG

DEWASA: Resiko Serangan

jantung 25-30% >

Resiko Kanker paru20-30% >

Resiko Kankerpayudara padawanita muda 70% >

Merangsangkambuhnya penyakitasma


12/56

50% anak di duniaterpapar asap rokok

setiap harinya

Merokok Pasif JugaMerusak Organ Tubuh


13/56

Toxins from tobacco smoketravel to where the blood goes

Asap Rokok Orang Lain Mematikan !

ILO: 200.000 pekerja /th karena paparan di tempat kerja 25 negara UNI EROPA (EU): 800.000 kematian (2002) Di AS paparan asap rokok orang lain mengakibatkan:3.400 kematian / th akibat kanker paru

23.000-70.000 kematian / tahun akibat penyakit jantung430 kematian bayi mendadak / tahun

WHO memperkirakan 0.5 juta kematian / tahun

karena paparan asap rokok orang lain


14/56

1/10/2014 14

Terima Kasih

Setiap orang berhak mendapat perlindungan dari AROLHanya tempat umum dan tempat kerja yang bebas

asap rokok 100% yang dapat memberi perlindungan efektif


15/56

Masyarakat tidak tahu

CO Mengikat SEL darah merah

mengganti O2NIKOTIN: ADIKTIF + Efek pada

PEMBULUH DARAH


16/56


EFEK CO + NIKOTIN:sumbatan pada pembuluh perifer

kekurangan oksigenisasi + nutrisi jaringan


17/56

Pada WANITA HAMIL Berat badan Bayi Lahir

Rendah (USA: 24.300 / tahun) Prematur (USA: 71.900 / tahun) Keguguran SIDS (USA: 430 kasus / tahun) Pertumbuhan janin terhambat

Pada ANAK-ANAK Infeksi saluran napas bagian

bawah, lebih sering batuk pilek

Asma (USA: 200.000 episode/th) Penyakit telinga tengah

(USA: 790.000/thn)

Kelambatan pertumbuhan Menurunnya fungsi paru


18/56


Konsumsi tembakau

4.000bahan kimia

43 karsinogenik

diisap bersama

setiap tarikan

napas

Produk Legal

Menyebabkan penyakitMembunuh 1 dr 2 penggunaKETERGANTUNGANPEMISKINAN

Perokok pemula:70% REMAJABiaya sosial >>

Dikenai CUKAI


19/56

Global Youth Tobacco Survey(GYTS):

Tahun 2001 prevalensi remaja perokok di Jakarta

adalah 20,4% (laki-laki 36,7%; perempuan 4.4%),

Tiga dari sepuluh pelajar (30,9%) ditemukan merokok

pertama kali sebelum mereka mencapai usia 10tahun.

3,2 % telah kecanduan dengan indikator hal pertama

yang diinginkan pada pagi hari adalah rokok.

Lebih dari 14,4% pelajar menyatakan pernahmendapat tawaran rokok gratis dari industri rokok

(21,6% laki-laki dan 7,4% perempuan)

FAKTA 1


20/56

FAKTA 2

Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 :

34,2% orang dewasa adalah perokok aktif, lebih dari dua pertiga penduduk secara potensial

terpapar asap rokok orang lain.

70% anak-anak usia 0-14 tahun adalah perokok pasifdi rumah mereka.

Merokok seakan telah menjadi norma sosial. Paparanasap rokok di tempat umum dan di depan orang lainditoleransi oleh masyarakat.

GYTS 2006 menemukan 81% pelajar usia 13-15 tahun:

terpapar dengan asap rokok orang lain di tempatumum

64% terpapar di dalam rumah.


21/56

13.7

24.2

32.8

37.3

0.3 0.2 1.9 1.6

7.1

12.7

17.3 18.8

0

5

10

15

20

25

30

35

40

1995 2001 2004 2007

Laki

Perempuan

Total

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun (1995, 2001, 2004) dan Riskesdas 2007

FAKTA 3


22/56

FAKTA 4

0,60,4

1,8

0

0,5

1

1,5

2

%

1995 1998 2001 2004

5 - 9 yrs

Peningkatan Perokok Pemula kelompok umur 5-9 th


23/56

Remaja hari iniadalah calontetap pelanggan

hari esok

(Dokumen internalPhillip Morris)


24/56

Proporsi dari Siswa Terpapar Asap Rokok Orang Lain, Tahun 2009

Siswa Yang Terpapar Asap Rokok Orang Lain Jumlah (%)

Siswa yang tinggal serumah dengan perokok yang merokok di

dalam rumah

68,8

Siswa yang tinggal serumah dengan perokok yang merokok di

luar rumah dan tempat umum

78,1

Siswa yang berpendapat bahwa merokok seharusnya dilarang di

tempat umum

85,0

Siswa yang berpendapat bahwa asap rokok orang lain berbahaya

bagi mereka

71,0

Siswa yang memiliki sedikitnya satu orang atau lebih dari satu

orang tua yang merokok

72,4

Siswa yang memiliki banyak atau seluruh teman yang merokok 15,7Source: Indonesia GYTS 2009


25/56

Studi menyimpulkan, belanja rokok menggeser

kebutuhan makanan bergizi yang esensial untuk tumbuh

kembang balita, menyebabkan :

Anak sangat kurus (severe wasting), Berat badan sangat rendah (severe underweight)

Anak sangat pendek (severe stunting).

*) Semba, Richard D et al. 2006. Paternal Smoking is associated with increased risk of childmalnutrition among poor urban families in Indonesia. The JHU Medical Institutions, Baltimore, MD,

USA. Hellen Keller International Asia Pacific, Singapore. Hellen Keller International Jakarta. NutritionService, Policy, Strategy and Program Support Division, World Food Program, Rome, Italy

FAKTA 6


26/56

Air

1%

Telur

3%

Mie

3%

Minyak3%

Uang Saku

4%

Snack

4%

Ikan

4%Lain-lain

11%

Gula

3%

Makanan Lain6%

Sayuran

16%

Rokok

22%

Beras

19%

Pengeluaran Mingguan Keluarga Miskin Perkotaan Ayah Perokok

(n: 175.583 rumah tangga)

73,8% KK rumah tangga merokokPengeluaran mingguan: rokok 22%: beras 19%


27/56

ROKOK & KEMATIAN BALITA

Studi 2000-2003 pada 360 ribu RT miskin di kota/desa membuktikankematian bayi & balita lebih tinggi pada keluarga orang tua perokok.

1 dari 5 kematian (20%) balita berhubungan dengan perilaku merokok

orang tua.

Dengan kematian balita 162 ribu per tahun (Unicef 2006), konsumsirokok keluarga miskin menyumbang 32 ribu kematian/tahun atau 90

kematian balita/hari.

Richard D Semba, Saskia de Pee, Kai Sun, Cora M. Best, Mayang Sari and Martin WBloem, Paternal Smoking and Increased Risk of Infant and Under-5 Child Mortality

in Indonesia, American Journal of Public Health, October 2008

FAKTA 7


28/56

MasalahNeonatal46,2

Kelainan Kongenital, 5.7

Diare, 15

Pneumonia, 12.7

Meningtis, 4.5Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 Tetanus, 1.7

Sumber :

Riskesdas 2007

Masalah neonatal :

-Asfiksia

-BBLR

-Infeksi, dll

-Sulit diturunkan bila

rokok >>


29/56

"Dia benar-benar kecanduan.

Jika tidak mendapatkan rokok, dia marah denganberteriak-teriak dan membenturkan kepalanya ke dinding.

Dia (Aldi) mengaku pusing dan sakit jika tak merokok,"

keluh Diana, ibunya yang tinggal di desa Teluk Kemang, Sungai Lilin, MusiBanyu Asin.


30/56

kadang-kadang

48%

tidak pernah

9%selalu

43%

Apakah anda merokok di depan orang

lain?

91% menjawab YA*)

*)Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (2007). PERINGATAN

BAHAYA MEROKOK PADA KEMASAN ROKOK DALAM UPAYA PENINGKATAN

KESEHATAN

KETIDAK TAHUAN MASYARAKAT


31/56

AKUISISI MULTINASIONAL, APA PENGARUHNYA? Akibat kesadaran kesehatan makin tinggi

& restriksi yg kuat di negara maju,

industri rokok terdesak & berekspansi kenegara berkembang

85% saham Bentoel dibeli BAT sekitar Rp5 triliun (17 Juni 2009)

97% saham Sampoerna dibeli PhilipMorris senilai Rp 45 triliun (18 Mei 2005)

FAKTA 8


32/56

Bahan Adiktif Nikotindalam Tembakau

Efek Adiktif Nikotin

KomoditasPerdagangan Rokok

Iklan, Promosi, SponsorHarga yang murah

LemahnyaKebijakan Pemerintah,

Keberdayaan konsumen

Kelangsungan bisnisIndustri Rokok

Dikutip dari Prasenohadi, 2009


33/56


34/56

KONSEKUENSI BAGI INDONESIA

Anak & remaja menjadi

korban utama (iklan yang

makin canggih menjerat) Keuntungan berlipat lari

ke luar negeri

Korban & penyakit akibatdampak buruk rokok

tertinggal di dalam negeri

FAKTA 10


35/56

Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak

(PSGPA) Universitas Negeri Medan (Unimed)

pada bulan Agustus-November 2008

Pemetaan Merokok Anak di Kota Medanusia anak pertama kali merokok

(62,77%) diusia 9-11 tahun(11,08%) diusia 12-17 tahun(7,3% ) usia 18-19 tahun(2,92%) usia 6-8 tahun

Banyaknya rokok yang dhisap per hari- 37,23% < 3 batang- 19,71% 6-8 batang- 5,84% 9-11 batang

- 41% > 12 batang.35


36/56

Hasil Survei Kesehatan Daerah (Surkesda)

Kota Medan tahun 2008

proporsi Anggota Rumah Tangga (10 tahunkeatas) yang merokok 26,5% dan 84,6% dari

perokok tersebut merokok dalam ruangan

Andika (2008) Penelitian pd Dosen FKMmenunjukkan bahwa faktor yangmempengaruhi perilaku merokok adalah

kurangnya pengetahuan tentang bahaya rokok,tahu unsur di dalam rokok ada nikotin sajaInforman sadar akan bahaya merokok namunmerokok belum menjadi ancaman bagi mereka

36


37/56

Pilihan Saudara

Pemilik

Pabrik RokokMenjadi Kaya

Raya

Kesehatan

remaja, anakdan ibu hamil di

Sumatra Utara

Hi b W lik t M d


38/56

Himbauan Walikota Medan


39/56

Upaya MengatasiEpidemi Tembakau

Li k d K k P b h


40/56

Lingkup dan Konteks Pembahasan

MPOWER: Perlindungan terhadap asap rokok

Waspadakan masy akan bahayatembakau Ubah pencitraan tentang rokok Peringatan Kesehatan bentuk

Gambar di Kemasan Rokok

Eliminasi Iklan, Promosi,

Sponsor terkait tembakau Larangan menyeluruh

Iklan/Promosi/Sponsorship Implementasi larangan dan

penegakan hukum

Raih Kenaikan Cukai Tembakau

Cukai tinggi menaikkanpenerimaan pemerintah Mencegah remaja dan masy

miskin merokok Tidak berakibat naiknya

penyelundupan

Monitor Penggunaan

Tembakau danPencegahannya Perlunya monitoring data Sistem monitoring yang

efektif

Perlindungan thd AsapRokok Perlunya KTR Syarat KTR yg efektif Menangkal oposisi industri

rokok

Optimalkan DukunganBerhenti Merokok Pelayanan kesehatan dasar Quit lines Terapi farmakologi

PERINGATAN KESEHATAN


41/56

41

PERINGATAN KESEHATAN

(PICTORIAL HEALTH WARNING)

Pasal 114 UU No 36/2009 diatur tentang Peringatan Kesehatan

THAILANDDIJUAL DI SINGAPURA


42/56

Warn about the dangers of tobacco

Pictorialhealth

warnings in

Thailand


43/56

Eliminasi Iklan, Promosidan Sponsor Tembakau

Rata-rata perubahan konsumsi rokok setelah 10 tahun dilakukan laranganiklan di dua kelompok negara.

43


44/56

Apa Yang Harus Dilakukan

di Kota Medan?

Menyusun Kebijakan Kesehatan Kota

Yang Melindungi MasyarakatTerhadap Rokok

PERWAL/PERDA KTR


45/56

PERDA KTR harus mencakup kawasan:

1. Tempat umum

2. Tempat kerja

3. Tempat ibadah

4. Tempat bermain anak-anak

5. Angkutan umum

6. Lingkungan tempat proses belajar mengajar7. Sarana kesehatan

P i i KTR


46/56

Prinsip KTR

Tidak ada ruang merokok di tempat umum/

tempat kerja

Tidak mengizinkan dan/atau membiarkan orangmerokok di Kawasan Tanpa Rokok

Tidak memaparkan asap rokok pada orang lainmelalui kegiatan merokok

Pimpinan dan penanggung jawabtempat/ruangan yang ditetapkan sebagai KTR

bertanggung jawab atau pelaksanaan KTR


47/56

Rekomendasi Kebijakan WHO

Tak ada tingkat paparan arol yang aman Ventilasi dan area merokok tidak mereduksipaparan.

Satu-satunya solusi efektif adalah KTR

(Kawasan Tanpa Rokok 100%). PerUUan (bukan pengaturan sukarela) penting

untuk melindungi masyarakat .

Perlu dukungan pelaksanaan dan penegakanhukum.

Pelaksanaan harus dimonitor, diukurdampaknya dan didokumentasikan.


48/56

Smoking / Non Smoking Area dalam 1 ruangan

Ruang Merokok di dalam gedung

R k d i K bij k WHO


49/56

Rekomendasi Kebijakan WHO

Pelajaran berharga:

- UU harus sederhana, jelas, layaklaksana, menyeluruh.

- Perlu antisipasi/respons atastentangan industri rokok

- Kunci efektivitas KTR: melibatkan masyarakat- Perlu pendidikan dan konsultasi

untuk kelancaran pelaksanaan

Strategi pendidikan untuk reduksi paparan aroldi rumahtangga.


50/56

Prinsip-Prinsip (1)

Tugas Pemerintah untuk melindungi warganegaranya. Harus 100% ruangan bebas dari asap rokok. Tidak ada alasan apapun untuk pengecualian

(alasan ekonomi atau alasan hukum) Pemisahan antara ruang merokok dan ruang

dilarang merokok tidak akan efektif Perlindungan untuk semua orang di seluruh

tempat kerja tertutup dan tempat umum

tertutup. Legislasi sangat dibutuhkan.


51/56

Prinsip-Prinsip (2)

Pentingnya perencanaan dan sumber

daya yang tersedia.

Pentingnya keterlibatan seluruh eleman

masyarakat.

Implementasi dan penegakan hukum

harus dimonitor; jika diperlukan rubah

aturannya.


52/56

Cakupan Materi Perda

Larangan merokok di KTR.

Kelembagaan.

Pelaksanaan inspeksi dan penegakanhukum.

Sanksi yang efektif

Peran masyarakat.


53/56

Kewajiban

Pengelola, Pemilik, atau Penanggung

Jawab tempat yang dijadikan KTR.

Perokok.

Pemerintah Daerah.


54/56

Kewajiban Pengelola

Memasang tanda dilarang merokok.Menyingkirkan asbak.

Mengawasi pelaksanaan KTR.

- Meminta orang untuk tidak merokok.

- Tidak meneruskan pelayanan.

- Meminta untuk meninggalkan ruangan.

- Menghubungi Tim Satgas.

Mencegah perokok untuk merokok di KTR.


55/56

Peran Masyarakat

Terbentuk dan terwujudnya KTR.

Membantu dalam pengawasan

- Menegur perokok dengan sopan.

- Melaporkan kepada pengelola

gedung.

- Melaporkan kepada Pengawas/Satgas.


56/56

Apapun Jenis dan Merknya

Semua rokok berbahaya!

Jauhi Konsumsi Rokok

rokok disperindag 2011

Documents