perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi sistem ... · tugas akhir disusun untuk memenuhi...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR
PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III
Akuntansi Keuangan
Oleh :
INDAH SETYOWATI NIM F3308067
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Bismillaahirrokhmaanirrohiim,
“ Tak ada keberhasilan tanpa perjuangan.”
Hidup itu bagaikan proses membuat baju. Bukan hanya kain saja yang diperlukan,
tetapi benang dan keahlian dari seorang penjahit untuk dapat menjadikan kain
tersebut sebuah baju yang bagus dan nyaman dipakai.
Kehidupan adalah perjuangan untuk mendapatkan tujuan hidup. Bagaikan roda yang
terus berputar, daun yang tumbuh dan akan berguguran, maupun manusia yang akan
menua. Dengan penuh semangat, teriring langkah serta doa akan membawa kita untuk
mencapai suatu impian hidup. Walaupun terkadang tidak semua yang kita harapkan
akan terwujud. Disaat jatuh maupun terpuruk, kita tetap harus menjalani hidup
dengan penuh keyakinan, karena apa yang kita lakukan hari ini merupakan sesuatu
yang terbaik. Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan umatnya,
selagi kita mau berusaha pasti ada jalan dan diberi kemudahan.
Maka janganlah takut untuk meraih mimpi seindah pelangi dan seterang matahari.
( Penulis )
Penulis persembahkan kepada:
· Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat dan hidayah kepada
penulis serta menunjukan kemudahan jalan yang penuh dengan kuasa-Nya.
· Ayah dan ibu tercinta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
· (Almh) kakakku tersayang, Wahyu Irnawati
· Sahabat-sahabat terbaikku
· Teman-teman D3 Akuntansi angkatan ‘08
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucap puji syukur Alhamdulillah atas segala rahmat, hidayah
serta bimbinganny sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir yang berjudul
“ EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR PADA DINAS
PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR “ dapat selesai dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
yang ada pada diri penulis. Untuk itu segala kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Terlepas dari kekurangan yang ada, penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, dukungan dan bantuan yang
bersifat materi maupun non materi dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
memberikan dorongan dan bimbingan dalam penyusunan Tugas Akhir ini kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan menunjukkan jalan yang penuh
kuasa-Nya
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Sri Murni, MSi, Ak, selaku Ketua Program DIII Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, MSi, Ak, selaku Pembimbing akademik
5. Ibu Putri Nugrahaningsih, SE, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
mencurahkan tenaga, waktu, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan, sehingga Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan.
6. Bapak Joko, Ibu Drajat, Ibu titik serta kepada seluruh staf DPPKAD yang
memberikan ijin magang dan membantu memberikan informasi, materi dan
masukan kepada penulis.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan banyak ilmu,
pengetahuan dan wawasan.
8. Bapak dan Ibu tersayang yang selalu sabar membantu dan memberikan
segalanya untuk penulis, terutama doa dan kasih sayang yang akan selalu
mengiringi langkahku, mendukung hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
9. Kakakku (Almh) irna di surga yang telah memberi inspirasi dan semangat bagi
penulis untuk menjadi lebih baik, serta memberi warna bagi lembaran hidupku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
10. Wahyu Setyo P yang telah setia menemaniku, atas semua semangat, dorongan,
doa, dan kasih sayangnya.
11. Nita, Rindang, Arum, Eva, Intan, Shinta, Ana, Farah dan semua sahabat yang
tidak dapat disebut satu persatu terima kasih selama ini sudah mau berbagi.
12. Mbak Reni, mas Gilang yang telah mambatu penulisan Tugas Akhir ini.
13. Teman-teman Akuntansi Keuangan A, B, C angkatan 2008 atas kebersamaaan
selama ini.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir, penulis hanya
bisa mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan.Tugas
Akhir ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Tidak ada perasaan yang sungguh
membahagiakan kecuali Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak
yang dibutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surakarta, 25 Mei 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
ABSTRAKSI ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum DPPKAD Kabupaten Karanganyar
1. Sejarah Pendirian DPPKAD Kabupaten Karanganyar .............. 1
2. Fungsi dan Tugas Pokok DPPKAD Kabupaten
Karanganyar ............................................................................... 4
3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan DPPKAD
Kabupaten Karanganyar ............................................................. 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
B. Latar Belakang Masalah ................................................................. 18
C. Perumusan Masalah ........................................................................ 22
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 23
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 23
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pajak ......................................................................... 24
2. Pembagian Pajak Daerah ........................................................... 25
3. Pengertian Pajak Reklame ......................................................... 27
4. Subjek Pajak, Wajib Pajak, Objek Pajak, dan Penentuan
Tarif Pajak Reklame ................................................................... 27
5. Pengertian Sistem ....................................................................... 30
6. Pengertian Sistem Akuntansi ..................................................... 30
7. Pengertian Kas ........................................................................... 32
8. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas ...................... 33
9. Sistem Pengendalian Internal ..................................................... 33
10. Jenis Pengendalian Internal ........................................................ 37
B. Pembahasan
1. Sistem Penerimaan Kas Pajak Reklame pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar ............................................................. 39
2. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Pajak Reklame
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I. 1. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar ........................... 10
2. 1. Bagan alir Sistem Penerimaan Kas Pajak parkir (disetor oleh
wajib pajak) ................................................................................................ 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Pernyataan Penulisan Tugas Akhir.
2. Surat keterangan Magang dari DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
3. Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2010 Tentang pajak parkir.
4. SPTPD,SKPD, laporan pealisasi penerimaan dan pengeluaran kas, jurnal
penerimaan kas, buku besar penerimaan,
5. Laporan Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2007 –
2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh :
Indah Setyowati F3308067
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penerimaan kas pajak parkir pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dimana data yang diambil merupakan hasil observasi langsung di lapangan yaitu berupa data, sistem, prosedur, dokumen-dokumen, dan catatan akuntansi yang berhubungan dengan sistem penerimaan kas pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar, serta peraturan yang mendasari sistem penerimaan kas dari sektor pajak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem penerimaan kas pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi yang jelas, otorisasi dan pemberian nomor urut tercetak pada dokumen, serta proses pencatatan dan pelaporan yang dilakukan. Hanya saja masih terdapat kelemahan, ada bagian yang merangkap fungsi yaitu bendahara khusus penerimaan (BKP) yang bertugas sebagai penerima, pencatat penerimaan, dan menyetorkan penerimaaan ke Kasda. Untuk itu perlu adanya penambahan petugas sehingga satu prosedur tidak dijalankan oleh satu orang dan dapat mencegah terjadinya kecurangan. Katakunci : sistem penerimaan kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR PADA DINAS, PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh :
Indah Setyowati F3308067
Purpose this research is for to understand the system from cash receipt parking tax in DPPKAD Kabupaten Karanganyar. This research is the qualitative research, where the data can from observation like of data, system, procedure, document, and accounting data in relation of system cash receipt parking tax in DPPKAD Kabupaten Karanganyar and the role based system income from tax sector. The result from research is the good system cash receipt parking tax in DPPKAD Kabupaten Karanganyar. This is can looked from otorisation, give number in document, process register and reporting financial statement to do it. Just only there is still part of weakness double function that commissioned BPK as receiver, marker of receiver and remit acceptance. So personnel should be added, so that in a procedure is not run by one person and can to eliminate the practice of lapping. Keyword : system of cash receipt tax
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum DPPKAD Kabupaten Karanganyar
1. Sejarah Pendirian dan Perkembangan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar.
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah, bahwa pemberian otonomi kepada daerah Kabupaten dan Kota
didasarkan atas asas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas,
nyata dan bertanggung jawab. Berdasarkan asas desentralisasi tersebut,
pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar selaku pelaksana daerah
otonom, mempunyai hak dan kewenangan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dalam rangka menggali potensi
daerah dan meningkatkan sumber daya yang ada secara optimal,
termasuk sumber-sumber pendapatan daerah guna meningkatkan daya
guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta
pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai upaya peningkatan
stabilitas politik dan kesatuan bangsa.
Untuk melaksanakan pengelolaan sumber-sumber pendapatan
daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka pemerintah daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kabupaten Karanganyar membentuk Dinas Pendapatan Daerah, yang
sekarang berubah menjadi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPPKAD). DPPKAD Kabupaten Karanganyar dibentuk
untuk melaksanakan tugas di bidang pengelolaan kekayaan daerah
Kabupaten Karanganyar, termasuk di dalamnya mengelola sumber-
sumber pendapatan yang ada di Kabupaten Karanganyar. DPPKAD
bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah dan sebagai
koordinator kegiatan memantau dan melaporkan semua penerimaan yang
diperoleh.
Terbentuknya Dinas Pendapatan, Pengelolaan Aset dan
Keuangan Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Karanganyar ini merupakan
wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Tengah. Sebelum berubah menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Aset dan Keuangan Daerah, tahun 1971 hanyalah merupakan “bagian
penghasilan” di bawah Administratur Keuangan Kabupaten Karanganyar.
Kemudian atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 362 tahun
1977, tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah, maka
susunan bagian di bawah Administratur Keuangan mengalami perubahan
dan muncul Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 363 tahun 1977,
tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah di bawah Bupati. Yang menjadi dasar Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu Keputusan Menteri Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Negeri nomor KPUD 7/12/41/101, tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pendapatan Daerah Kabupaten / Kota. Dengan adanya keputusan
tersebut, maka dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Karanganyar nomor 7 tahun 1979, kemudian diperbarui dengan
Peraturan Daerah Karanganyar nomor 2 tahun 1991, dan diperbarui
kembali dengan Peraturan Daerah Karanganyar nomor 9 tahun 2001.
Untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan
Bupati Karanganyar nomor 307 tahun 2001, tentang Uraian Tugas
Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan Kabupaten
( Dipenda) Karanganyar.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar diatur
melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 1989
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat II, sebagaimana telah diperbaharui dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001 dan terakhir diperbaharui
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Karanganyar sehingga berubah nama menjadi Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Fungsi dan Tugas Pokok Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar
Dalam menjalankan tugas pokok sebagaimana telah diatur
dalam Peraturan Daerah, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut ini.
a. Merumuskan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan
angggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah
serta kesekretariatan.
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan melaksanakan
pelayanan umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan
aset daerah, yang meliputi pendaftaran dan pendataan, penetapan
dan penagihan, angggaran, perbendaharaan dan kas, akuntansi dan
aset daerah serta kesekretariatan.
c. Membina dan melaksanakan tugas di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan aset daerah, yang meliputi pendaftaran
dan pendataan, penetapan dan penagihan, angggaran,
perbendaharaan dan kas, akuntansi dan aset daerah serta
kesekretariatan.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengantugas dan fungsinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Visi, Misi, Tujuan,dan Sasaran
a. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas
Pendapatan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar akan diarahkan atau dibawa agar dapat eksis dan apa yang
akan dicapai pada masa depan.
Visi DPPKAD adalah “menjadi dinas yang profesional di bidang
pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah melalui program
intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka menuju tingkat pendapatan
terkemuka di Jawa Tengah”.
b. Misi
Dalam rangka mendukung atau mewujudkan misi yang telah ditetapkan
dan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, maka Misi Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah kabupaten Karanganyar dapat
ditetapkan sebagai berikut ini.
1) Meningkatkan sumber daya Pengelolaan Pendapatan Daerah yang
profesional.
2) Meningkatkan fungsi pelayanan ketatausahaan/administrasi
pengelolaan Pendapatan Daerah sesuai sisitem manajemen keuangan
atau pendapatan daerah yang berlaku.
3) Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang pendapatan.
4) Meningkatkan pendapatan setiap tahun anggaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan
semua pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pendapatan
daerah.
c. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi dan
merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu
tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan. Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
menetapkan tujuan sebagai berikut ini.
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola sumber-
sumber pendapatan daerah yang profesional melalui pembinaan
pendidikan dan pelatihan teknis maupun fungsional.
2) Meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen keuangan atau
pendapatan secara efektif dan efisien.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di bidang pendapatan
daerah dan meningkatkan ke sasaran membayar pajak daerah
maupun retribusi daerah sesuai dengan ketentuan dan prosedur.
4) Meningkatkan sarana dan prasarana sumber-sumber pendapatan
dalam menunjang pelayanan prima dan peningkatan pendapatan
daerah.
5) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah tiap tahun khususnya
intensifikasi pengelolaan PAD dari sektor pajak dana penimbangan
retribusi daerah dan penerimaan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Meningkatkan upaya peningkatan pendapatan daerah khususnya
ekstensifikasi sumber-sumber baru pendapatan daerah yang
potensial.
7) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan
semua pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pengelolaan
pendapatan.
d. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan
dicapai secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan
bagian internal dalam proses perencanaan strategis dalam Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Berdasarkan
pengertian tersebut Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Karanganyar menetapkan sasaran sebagai berikut ini.
1) Tersedia data potensi sumber-sumber pendapatan daerah khususnya
pajak dan retribusi daerah melalui pendataan, penelitian, dan
pengkajian.
2) Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana sumber-sumber
pendapatan daerah yang memadai.
3) Makin efektif dan efisien pengeloaan sumber-sumber pendapatan
daerah.
4) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah setiap tahun
anggaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) Terjalin hubungan atau kerja sama yang harmonis denga semua
pihak yang terkait dalam pengelolaan pendapatan daerah.
6) Terselenggaranya koordinasi yang mantap antar unit kerja
pengelolaan pendapatan daerah dan dengan daerah tetangga di
bidang pendapatan daerah.
7) Makin bertambahnya jenis sumber pendapatan daerah yang
menunjang peningkatan pendapatan daerah.
4. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Struktur organisasi dan Tata Kerja pada kantor Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Pasal
26 Tentang Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah adalah sebagai berikut ini.
a) Kepala Dinas.
b) Sekretariat, terdiri atas:
1) Sub Bagian Perencanaan,
2) Sub Bagian Keuangan,dan
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c) Bidang Pendaftaran dan Pendataan, membawahi:
1) Seksi Pendaftaran dan
2) Seksi Pendataan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d) Bidang Penetapan dan Penagihan, membawahi:
1) Seksi Penetapan dan
2) Seksi Penagihan.
e) Bidang Anggaran, membawahi:
1) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran dan
2) Seksi Pengendalian Anggaran.
f) Bidang Perbendaharaan dan Kas, membawahi:
1) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas dan
2) Seksi Penerimaan dan Pengeluaran.
g) Bidang Akuntansi dan Aset Daerah, membawahi:
1) Seksi Akuntansi dan
2) Seksi Aset Daerah.
h) Unit Pelaksana Teknis,
i) Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut adalah gambar struktur organisasi Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Deskripsi Jabatan DPPKAD Kabupaten Karanganyar
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan
pemerintah daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset
daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Dinas
mempunyai fungsi antara lain.
a) Merumuskan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah.
b) Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pendapatan , pengelolaan keuangan dan aset daerah.
c) Membina dan melaksanakan pelaksanaan tugas di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah pada Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
d) Melaksanakan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan
dan asset daerah yang meliputi pendaftaran dan pendataan,
penetapan dan penagihan, anggaran, perbendaharaan kas, akuntansi
dan asset daerah seta kesekretariatan.
e) Membina terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan,
keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan Dinas.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi sebagai
berikut ini.
a) Merumuskan program kegiatan Sekretariat berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
b) Merumuskan konsep kebijakan Kepala Dinas sesuai tugas di Sekretariat.
c) Melaksanakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan, rumah tangga sesuai ketentuan
yang berlaku.
Sekretariat terdiri dari:
a) Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian. Sub Bagian
Perencanaan mempunyai tugas pokok membanyu Sekretaris dalam
menyusun program kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan Dinas.
b) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian. Sub Bagian
Perencanaan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam
melaksanakan urusan administrasi keuangan dan pelaporan
pertanggungjawaban keuangan Dinas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok membantu
Sekretaris dalam melaksanakan pemgelolaan urusan administrasi umum,
rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta
pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.
3) Bidang Pendaftaran dan Pendataan
Bidang Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Bidang
Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
Bidang Pendaftaran dan Pendapatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Pendaftaran dan Pendataan
mempunyai fungsi antara lain.
a) Menyusun rencana kegiatan di bidang pendaftaran dan pendataan meliputi
pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah,
pendataan obyek pajak dan obyek retribusi daerah, serta membantu pendataan
obyek dan subyek PBB yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
b) Melaksanakan pendaftaran dan pendataan meliputi pendaftaran dan pendataan
Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah, pendataan obyek pajak dan
obyek retribusi daerah, serta membantu pendataan obyek dan subyek PBB yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Bidang Pendaftaran dan Pendataan terdiri dari:
a) Seksi Pendaftaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Seksi Pendaftaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang pendaftaran dan pendataan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi pendaftaraan,
b) Seksi Pendataan
Seksi Pendataan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang pendaftaran dan pendataan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi pendataan.
4) Bidang Penetapan dan Penagihan
Bidang Penetapan dan Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Bidang
Penetapan dan Penagihan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang penetapan dan penagihan.
Dalam menjalankan tugas pokoknya, Bidang Penetapan dan Penagihan mempunyai
fungsi.
a) Melaksanakan penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang terutang serta
menghitung besarnya angsuran atas permohonan Wajib Pajak dan Wajib
Retribusi Daerah serta menatausahakan jumlah ketetapan PBB yang
penagihannya dilimpahkan kepada daerah berdasarkan SPPT dan DHKP, PBB.
b) Melaksanakan tugas penagihan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang
melampaui batas waktu jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan
banding serta mengumpulkan dan mengolah data sumber penerimaan daerah
lainnya diluar pajak dan retribusi daerah.
Bidang Penetapan dan Penagihan terdiri dari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a) Seksi Penetapan
Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang pendaftaran dan pendataan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi penetapan.
b) Seksi Penagihan
Seksi Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok membantu kepala bidang pendaftaran dan pendataan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi penagihan.
5) Bidang Anggaran
Bidang Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang. Bidang Anggaran
mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang anggaran.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Bidang Anggaran mempunyai fungsi
sebagai berikut.
a) Merencanakan dan menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan
APBD.
b) Mengesahkan DPA-SKPD/DPPA-SKPD.
c) Menyusun APBD, pedoman keputusan APBD, pedoman pelaksanaan APBD.
d) Mengelola dana bagi hasil dan bantuan keuangan serta belanja tak terduga.
Bidang Anggaran terdiri atas:
a) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, yang mempunyai tugas pokok membantu membantu kepala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bidang anggaran dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan seksi
perencanaan dan penyusunan anggaran.
b) Seksi Pengendalian Anggaran
Seksi Pengendalian Anggaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang
mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang anggaran dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, dan pengendalian kegiatan seksi pengendalian anggaran.
6) Bidang Perbendaharaan dan Kas
Bidang Perbendaharaan dan Kas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan program atau kegiatan di bidang perbendaharaan dan kas.
Dalam menjalankan tugas pokoknya, Bidang Perbendaharaan dan Kas mempunyai
fungsi.
a) Melaksanakan petunjuk teknis pengelolaan kas daerah dan melaksanakan fungsi
pengelolaan dan perbendaharaan daerah serta menyiapkan bahan penyusunan
pertanggungjawaban APBD dan pemeriksaan terhadap realisasi anggaran
belanja langsung dan tidak langsung.
b) Melaksanakan fungsi sebagai bendaharawan umum daerah (BUD), menyiapkan
anggaran kas, SPD dan menerbitkan SP2D belanja langsung dan tidak langsung,
serta menyimpan seluruh bukti kepemilikan kekayaan daerah.
Bidang Perbendaharaan dan Kas terdiri dari:
a) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengujian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kebenaran data urusan kepegawaian dan meneliti data gaji pegawai, rutin
non gaji, membina ketatalaksanaan keuangan, penyelesaian
perbendaharaan khusus gaji pegawai dan belanja pegawai.
b) Seksi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Seksi Penerimaan dan Pengeluaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,
yang mempunyai tugas pokok menyusun prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas daerah serta melaksanakan pencatatan transaksi dan/atau
kejadian keuangan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
daerah.
7) Bidang Akuntansi dan Aset Daerah
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan, mengkoordinasikan,
melaksanakan dan mengendalikan program atau kegiatan di bidang akuntansi dan
pengelolaan kepemilikan kekayaan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokoknya, Bidang Akuntansi dan Aset Daerah mempunyai
fungsi.
a) Merumuskan petunjuk teknis kegiatan di bidang akuntansi dan as set daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang
tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
b) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan program
atau kegiatan di bidang akuntansi.
c) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan program
atau kegiatan di bidang pengelolaan kepemilikan kekayaan daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri dari:
a) Seksi Akuntansi
Seksi Akuntansi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembukuan dan pelaporan secara sistematis dan
kronologis sesuai dengan prinsip akuntansi serta menyiapkan bahan
penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban
APBD.
b) Seksi Aset Daerah
Seksi Aset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan perencanaan kebutuhan dan penatausahaan
barang-barang kekayaan yang menjadi aset daerah.
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah
Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana operasional dinas daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional
dinas dan/atau kegiatan teknis penunjang dinas yang mempunyai wilayah kerja
tertentu dalam satu atau beberapa kecamatan.
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan berkembangnya jaman yang semakin maju, pemerintah terus
melakukan pembaharuan dan pembangunan di segala sektor khususnya ekonomi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tuntutan masyarakat yang sangat kritis menuntut pemerintah untuk semakin memperbaiki
diri dalam pengelolaan pemerintahan yang baik dan mementingkan kepentingan rakyat.
Berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah merupakan upaya untuk
melanjutkan dan memelihara fasilitas umum yang ada, agar dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Salah satu penunjang adanya fasilitas umum yang ada adalah dengan
melakukan pembangunan nasional.
Untuk dapat melakukan pembangunan nasional yang merata di seluruh pelosok
nusantara diperlukan dana yang cukup besar agar pelaksanaan pembangunan dan
perbaikan berjalan dengan baik serta memuaskan masyarakat. Usaha untuk mendapatkan
dana tersebut harus dilakukan secara terus menerus dengan menggali dan memanfaatkan
berbagai potensi sumber dana yang ada.
Sebagian besar penerimaan kas Negara merupakan pendapatan yang berasal dari
daerah. Pendapatan asli daerah terdiri dari berbagai sektor pajak, retribusi dan pendapatan
asli daerah lainnya. Pajak parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah
yang memegang peranan penting dalam penerimaan kas diberbagai daerah.
Penulis memilih Kabupaten Karanganyar sebagai daerah yang diteliti karena
penulis memang melakukan praktik kerja di DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Dalam
hal ini, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar merupakan salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah yang berperan
penting dalam mengelola penerimaan kas dari sektor pajak. Penerimaan kas yang dikelola
sesuai dengan prosedur yang baik akan berguna bagi pembiayaan pembangunan daerah.
Sebagian besar perusahaan maupun lembaga-lembaga pemerintahan kurang memberikan
pengawasan terhadap jalannya sistem penerimaan kas tersebut, hal ini dapat
mengakibatkan kecurangan-kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pegawai. Isu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sering berkembang adalah terjadinya lapping atau kesalahan pencatatan dalam
penerimaan kas.
Pajak parkir merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah Kabupaten
Karanganyar yang memegang peranan cukup penting dalam penerimaan kas daerah. Dari
pendapatan parkir tersebut dapat dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam penelitian sebelumnya Suryawan ( 2008 )
meneliti tentang “ Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Dari Sektor Pajak Parkir Di Kota
Surakarta”. Hasil penelitiannya yaitu membahas suatu pendapatan dari DPPKA Kota
Surakarta dalam menetapkan sistem dan prosedur aktivitas penerimaan kas dari sektor
pajak parkir. Dalam penelitian tersebut menemukan beberapa pengetahuan seperti praktik
yang sehat karena dokumen yang digunakan bernomor urut tercetak, kemudahan
pelayanan pajak karena petugas penagih melakukan penagihan setiap hari, serta terdapat
beberapa kelemahan diantaranya yaitu wajib pajak yang belum terdata dan petugas yang
kurang aktif dalam menagih ke wajib pajak.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti evaluasi
mengenai keefektifan sistem dan prosedur penerimaan kas dari sektor pajak parkir yang
telah dilaksanakan di DPPKAD Kabupaten Karanganyar. Dengan evaluasi tersebut,
memungkinkan untuk mengetahui dan menemukan kelebihan atau kekurangan dari sistem
yang diterapkan. Sesuai dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas
permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini dengan mengambil judul “EVALUASI
SISTEM PENERIMAAN KAS PAJAK PARKIR PADA DPPKAD KABUPATEN
KARANGANYAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penerimaan pendapatan dari pajak parkir merupakan salah satu bagian dari
Pendapatan Asli Daerah yang cukup besar membantu dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pemerintah daerah. Dalam hal ini, keefektifan sistem penerimaan kas
dari aktivitas penerimaan tersebut sangat perlu untuk diperhatikan agar pelaksanaannya
sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok
masalah yang dirumuskan menjadi pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Bagaimana sistem penerimaan kas dari sektor pajak parkir yang dilaksanakan oleh
DPPKAD Kabupaten Karanganyar?
2. Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari sistem penerimaan kas tersebut?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui sistem penerimaan kas dari sektor pajak parkir yang dilakukan oleh
DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
2. Untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari sistem penerimaan kas tersebut
sehingga ditemukan solusi untuk mengurangi kecurangan yang ada pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Bagi penulis
Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dibangku perkuliahan tentang
Akuntansi Sektor Publik dan Sistem Informasi Akuntansi dalam konsep Pemerintah
Daerah serta dapat menambah wawasan pengetahuan bagi penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Bagi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Karanganyar
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam evaluasi kinerja atas
penerimaan kas dari sektor pajak parkir menjadi lebih baik.
3. Bagi pembaca atau pihak lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan
tentang evaluasi sistem penerimaan kas pajak parkir dalam penelitian–penelitian
berikutnya.
BAB II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pajak
Beberapa definisi tentang pajak menurut ahli di bidang ekonomi adalah sebagai berikut
ini.
Pengertian pajak menurut S.I.Djajadiningrat (dalam Resmi, 2007 : 3) disebutkan
bahwa pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas
negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan
kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan
pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara
langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
Menurut Soemitro (dalam Resmi, 2003 : 3) pajak adalah iuran rakyat kepada kas
Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat
jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, disebutkan bahwa Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak
adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi / badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
perundang- undangan yang berlaku, dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Adapun jenis pajak yang dikelola oleh
pemerintah daerah yaitu sebagai berikut ini.
1) Pajak Daerah Tingkat I (Propinsi), terdiri atas :
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air
Permukaan
2) Pajak Daerah Tingkat II (Kabupaten / Kota), terdiri atas :
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C
g. Pajak Parkir
2. Pengertian Pajak Parkir
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Pajak Parkir disebutkan bahwa pajak parkir adalah kontribusi wajib kepada Daerah atas
penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang di sediakan berkaitan
dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk
penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.
a. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Parkir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Undang-Undang nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi
daerah.
2) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Pajak Parkir.
b. Subyek Pajak, Objek Pajak, dan Wajib Pajak Parkir
1) Subyek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan parkir
kendaraan bermotor.
2) Objek Pajak adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik
yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan
sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan bermotor. Objek pajak sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Karanganyar Nomor 13 Tahun 2010 adalah sebagai berikut ini.
a. Halaman areal parkir atau gedung parkir.
b. Tempat penitipan kendaraan.
c. Garasi kendaraan bermotor yang difungsikan sebagai tempat parkir dengan
dipungut biaya.
Dikecualikan dari objek pajak adalah sebagai berikut ini.
a. Penyelenggaraan tempat parkir oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
b. Penyelenggraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan
oleh karyawannya sendiri.
c. Penyelenggaraan tempat parkir oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan
Negara asing dengan asas timbal balik.
3) Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat
parkir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Penghitungan
a. Dasar pengenaan pajak adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya
dibayar kepada penyelenggara temapat parkir. Jumlah yang seharusnya
dibayar sebagaimana dimaksud di atas termasuk potongan harga parkir dan
parkir cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa parkir.
b. Tarif pajak ditetapkan sebesar 20%.
c. Besaran pokok pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak
dengan dasar pengenaan pajak.
d. Sanksi Administratif
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang
terutang tidak dibayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga atas kurang
bayar sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang bayar atau
terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan
dihitung sejak saat terutangnya pajak.
3. Pengertian Sistem dan Prosedur
Mulyadi (2001 : 3) mendefinisikan, “sistem adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu”.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatau departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan. Sistem informasi akuntansi terdiri atas 3 subsistem yaitu sistem pemrosesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
transaksi, sistem buku besar / pelaporan keuangan, sistem pelaporan manajemen (Hall,
2006 : 10)
Mulyadi (2001 : 3) mengartikan Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah sebagai berikut ini.
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurna.
d. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya
lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu.
e. Laporan Keuangan
Merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba-rugi,
laporan laba yang ditahan, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan
yang berisi informasi keuangan.
4. Pengertian Sistem Penerimaan Kas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sistem dan prosedur akuntansi penerimaan kas pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah meliputi serangkaian proses, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari
pencatatan, penggolongan, sampai peringkasan transaksi dan/atau kejadian keuangan
serta pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD
yang berkaitan dengan penerimaan kas pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Bastian,2006 : 119).
5. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas / kegiatan operasi entitas pemerintah selama satu periode yang mengakibatkan
kenaikkan ekuitas, dan bukan berasal dari pinjaman yang harus dikembaalikan.
Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk manfaat ekonomi yang diterima oleh entitas
pemerintah untuk dirinya sendiri ( Bastian, 2001 : 139 ).
B. PEMBAHASAN
1. Sistem penerimaan kas atas pendapatan parkir pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
a. Bagian yang Terkait
Dalam transaksi penerimaan kas pajak parkir pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar terdapat beberapa
bagian yang terkait, antara lain adalah sebagai berikut.
1) Bagian Pendaftaran dan Pendataan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagian pendaftaran dan pendataan bertugas mendaftar wajib pajak dan mendata
obyek pajak parkir.
2) Bagian Penetapan Pajak
Bagian Penetapan bertugas melaksanakan penetapan jumlah pajak parkir yang
terutang serta menghitung besarnya angsuran pajak atas permohonan wajib pajak.
3) Bagian Bendahara Khusus Penerima (BKP) / Pemegang Kas
Bagian BKP bertugas menerima pambayaran pajak dari wajib pajak yang
menyetorkan sendiri pajak terutangnya melalui Pembantu BKP. Selain itu, BKP
juga berkewajiban untuk menyetorkan semua penerimaan kas dari hasil
pembayaran pajak ke rekening Kasda melalui bank yang telah ditunjuk oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
4) Bagian Pembantu Pemegang Kas / Pembantu Bendahara Khusus Penerima (PBKP)
Bagian ini bertugas membantu tugas Bendahara Khusus Penerima (BKP) dalam
menerima pembayaran pajak dari wajib pajak yang menyetorkan sendiri pajak
terutangnya. Setiap selesai jam penyetoran, bagian ini akan menyerahkan uang
kepada BKP untuk disetorkan ke rekening Kas Daerah melalui Bank yang telah
ditunjuk oleh Pemda Kabupaten Karanganyar.
5) Bagian Penyimpanan (Bank Pembangunan Daerah)
Bagian Penyimpanan (Bank Pembangunan Daerah) ini bertugas untuk
menerima seluruh penerimaan kas dari sektor pajak yang telah disetor oleh BKP.
6) Bagian Pembukuan dan Pelaporan Penerimaan
Bagian Pembukuan Penerimaan bertugas untuk mencatat seluruh transaksi
penerimaan kas dari sektor pajak ke dalam catatan akuntansi dan melaporkannya
dalam bentuk laporan keuangan.
b. Formulir yang Digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dalam transaksi penerimaan kas dari sektor pajak parkir, terdapat beberapa
formulir yang digunakan, antara lain sebagai berikut :
1) SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah)
Formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh wajib pajak
yang telah terdaftar dan memiliki NPWPD. Data yang terdapat dalam SPTPD ini
yang akan dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan besarnya jumlah pajak.
3) SKP Daerah (Surat Ketetapan Pajak Daerah)
Berisi jumlah ketetapan pajak terhutang untuk semua jenis pajak langsung yang
mempunyai masa pajak yang sama. Surat Ketetapan Pajak Daerah berfungsi pula
sebagai media setoran, yang akan divalidasi oleh petugas sebagai bukti bahwa
SKP Daerah tersebut telah dilunasi.
4) SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah) / Tanda Bukti Pembayaran
Merupakan formulir yang dikeluarkan oleh Bagian Bendahara Khusus Penerima
(BKP) setelah wajib pajak membayar pajak, sebagai bukti setoran / pembayaran
pajak dan dasar pencatatan yang dilakukan oleh bagian pembukuan (akuntansi).
5) STS (Surat Tanda Setor)
Formulir yang dikeluarkan oleh BKP, berisi jumlah penerimaan kas yang akan
disetor ke BPD sebagai bukti bahwa BKP telah menyetor ke Kas Daerah.
6) Bukti Setor Bank (slip setoran ke bank)
Merupakan bukti penyetoran penerimaan kas ke rekening Kas Daerah yang
disahkan oleh BPD sebagai tanda bukti penerimaan kas.
c. Catatan yang Digunakan
Transaksi penerimaan kas dari pajak reklame menggunakan beberapa catatan
akuntansi, antara lain sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) BPPS (Buku Pembantu Penerimaan Sejenis)
Merupakan catatan yang dibuat oleh Bendahara Khusus Penerima (BKP) ketika
ada transaksi penerimaan kas dari pajak. Dalam BPPS ini, masing-masing pajak
dicatat ke dalam golongannya menurut nomor urut rekeningnya.
2) Kartu Data
Catatan yang berisi data perpajakan dan data lainnya yang dibuat setelah Bagian
Pendataan menerima kembali SPTPD yang dikirim kepada wajib pajak yang
diperlukan sebagai dasar / sumber utama untuk membuat Surat Ketetapan Pajak
Daerah (SKPD).
3) Buku Kas Umum
Hasil penjumlahan dalam Buku Pembantu Penerimaan Sejenis tersebut dicatat
dalam Buku Kas Umum kolom Penerimaan. Sedangkan kolom Penyetoran berisi
catatan jumlah kas yang disetor ke BPD.
4) Laporan Realisasi Penerimaan dan Penyetoran Uang
Merupakan laporan yang didasarkan menurut Buku Kas Umum, yang dibuat oleh
Bendahara Khusus Penerima (BKP) secara periodik (bulanan) untuk diserahkan
kepada Kepala Dinas PPKAD.
5) Jurnal Umum
Merupakan catatan akuntansi yang dibuat oleh Bagian Pembukuan untuk merekam
atau meringkas transaksi penerimaan kas dari pajak.
6) Laporan Keuangan
Merupakan laporan terakhir yang dibuat oleh Bagian Pembukuan Penerimaan dari
hasil pencatatan dan perhitungan seluruh transaksi penerimaan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan yang membentuk sistem penerimaan kas dari pajak parkir adalah sebagai berikut
ini.
1) Prosedur pendataan pajak
Prosedur pendataan pajak dilakukan oleh bagian Dafda (Pendaftaran dan Pendataan)
diawali dengan memberikan SPTPD kepada wajib pajak yang telah terdaftar untuk
mendapatkan data objek pajak, setelah SPTPD diisi wajib pajak kemudian mencatat hasil
pendataan ke dalam kartu data. Bagian Dafda menyerahkan SPTPD lembar ke-2 beserta
kartu data ke bagian penetapan pajak dan SPTPD lembar pertama diserahkan kepada
wajib pajak. Setelah selesai dihitung jumlah pajak yang dikenakan, menerima kembali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SPTPD lembar ke-2 dan kartu data dari bagian penetapan, kemudian diarsipkan menurut
nomor urut.
2) Prosedur Penetapan Pajak
Prosedur penetapan pajak dilakukan oleh bagian penetapan dan penagihan diawali dengan
menetapkan besarnya pajak yang akan dikenakan berdasarkan kartu data dan SPTPD yang
diberikan dari bagian Dafda, kemudian membuat Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)
sebanyak 4 rangkap yang berisi jumalah ketetapan pajak yang harus dibayar untuk
diserahkan kepada wajib pajak.
3) Prosedur Pembantu Bendahara Khusus Penerimaan (PBKP)
Prosedur pembantu bendahara khusus penerimaan dilaksanakan oleh bagian
perbendaharaan dengan langkah pertama yaitu menerima uang pembayaran pajak beserta
SPTPD lembar pertama dan SKPD lembar 1, 2, 3 dari wajib pajak yang menyetorkan
sendiri pajak terutangnya. Setelah itu menghitung dan mencocokkan SPTPD dan SKPD
yang diterima kemudian membuat Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) sebanyak 4
rangkap sebagai bukti bahwa wajib pajak telah melunasi pajak terutangnya. Memvalidasi
SPTPD, SKPD, SSPD, kemudian diserahkan kepada wajib pajak masing-masing lembar
ke-1 dan SSPD lembar ke-4 diarsipkan. Setiap selesai jam penyetoran, menghitung pajak
dan formulir yang telah divalidasi dengan komputer kemudian membuat laporan harian
pembantu bendahara khusus penerimaan dan menyerahkan uang ke BKP disertai SKPD
dan SSPD masing-masing lembar 2 dan 3.
4) Prosedur Bendahara Khusus Penerimaan
Prosedur bendahara khusus penerimaan ini dilaksanakan oleh bagian perbendaharaan
diawali dengan menerima uang hasil pembayaran pajak dari pembantu bendahara khusus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penerimaan beserta SSPD dan SKPD lembar 2 dan 3, kemudian menghitung dan
mencocokkan SSPD dan SKPD, setelah sesuai mencatat penerimaan tersebut ke dalam
buku pembantu penerimaan sejenis dan dimasukkan dalam buku kas umum. Sebelum
menyetorkan uang ke BPD membuat bukti setor bank dan surat tanda setor masing-
masing rangkap 2.
5) Prosedur Pemegang Kas Daerah (BPD)
Prosedur ini dilaksanakan oleh Bank Pembangunan Daerah yang bertugas menerima uang
atas seluruh penerimaan kas dari sektor pajak yang disetor oleh BKP beserta bukti setor
dan surat tanda setor, kemudian memvalidasi bukti setor dan surat tanda setor dan
mencatatnya ke dalam laporan penerimaan.
6) Prosedur Pembukuan dan Pelaporan Penerimaan
Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian pembukuan dan pelaporan penerimaan diawali
dengan menerima SKPD dan STS masing-masing lembar ke-2 serta SSPD lembar 2 dan 3
dari BKP, kemudian mencocokkan dan menghitung kembali formulir-formulir tersebut
untuk dicatat dalam jurnal umum, diposting ke buku besar dan membuat laporan
keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagian Pendaftaran dan Pendataan
.
Diisi Wajib Pajak
Wajib pajak
Keterangan=
SPTPD : Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
Gambar 2.1 flowchart sistem penerimaan kas pajak parkir
2
mulai
Mendata objek pajak yang mendaftarakan objek pajaknya
SPTPD 1
Menyerahkan SPTPD lembar pertama ke wajib pajak
SPTPD 2
N
1
2
Kartu data
Kartu data
Setelah didata dlm kartu data, petugas memberikan SPTPD
Kartu data
2
SPTPD 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagian Penetapan Pajak
Wajib pajak
Keterangan=
SKPD : Surat Ketetapan Pajak Daerah
SPTPD 2
Menghitung dan menetapkan jumlah pajak kemudian membuat SKPD
4
3
2
SKPD 1
Mengembalikan SPTPD dan kartu data
SPTPD 2
1
2
Kartu data
Kartu data
SPTPD 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bag Pembantu Bendahara Khusus Penerimaan
Wajib pajak
Wajib pajak
Keterangan=
SSPD : Surat Setoran Pajak Daerah
4
3
2
SSPD Val 1
3
2
SKPD Val 1
3
2
SKPD 1
uang
Menghitung dan mencocokkan antara SPTPD & SKPD, kemudian membuat SSPD
4
3
2
SSPD 1
Memvalidasi SPTPD, SKPD, dan SSPD
SPTPD Val 1
Menghitung pajak dan formulir yang telah divalidasi, membuat laporan harian PBKP dan menyetorkan uang
Laporan harian PBKP
3
SKPD Val 2
3
SSPD Val 2
uang
3
SPTPD 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagian Bendahara Khusus Penerimaan
Keterangan=
· LRPPU : Laporan Realisasi Penerimaan&Penyetoran
· BPPS : Buku Pembantu Penerimaan Sejenis
· BKU : Buku Kas Umum
· BSB : Bukti Setor Bank
· STS : Surat Tanda Setor
3
SKPD Val 2
3
SSPD Val 2
Menghitung dan mencocokkan SSPD & SKPD kemudian dicatat dalam BPPS dan BKU
BPPS
BKU
Membuat bukti setor
bank dan STS kemudian
menyetorkan uang ke BPD
2
BSB 1
2 STS 1
N
BSB Val 1
2
STS Val 1
Menghitung dan mencatat jumlah uang yang disetor berdasarkan STS dan BSB ke buku kas umum
BKU
BSB Val 1
2
STS Val 1
4
5
7
6 3
uang
LRPPU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bag Penyimpanan ( BPD )
Diproses Bank
2
BSB 1
2
STS 1
uang
2
BSB Val 1
2
STS Val 1
4
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bagian Pembukuan dan Pelaporan
3
SSPD Val 2
SKPD Val 2
STS Val 2
Mencocokkan dan mengitung kembali, kemudian dicatat dalam jurnal umum
Jurnal umum
3
SSPD Val 2
SKPD Val 2
STS Val 2
SELESAI
Buku besar
5 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Keterangan Flowchart
a) Bagian Pendataan Pajak
1. Diawali dengan mendata wajib pajak yang mendaftarkan objek pajaknya ke
dalam kartu data.
2. Setelah di catat ke dalam kartu data, petugas memberikan SPTPD kepada
wajib pajak yang telah terdaftar sebanyak 2 rangkap untuk diisi sendiri oleh
wajib pajak.
3. Menyerahkan Kartu Data beserta SPTPD lembar ke-2 ke bagian penetapan
pajak dan SPTPD lembar 1 diserahkan kepada wajib pajak.
4. Menerima kembali SPTPD lembar ke-2 dan Kartu Data dari bagian penetapan
pajak setelah dihitung jumlah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak,
kemudian diarsipkan menurut nomor urut.
b) Bagian Penetapan Pajak
1. Menerima Kartu Data dan SPTPD lembar ke-2 dari Bagian Pendataan
dan menetapkan besarnya pajak yang akan dikenakan kepada wajib pajak
berdasarkan data yang tercatat dalam Kartu Data. Membuat Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD) yang berisi jumlah ketetapan pajak untuk masing-
masing wajib pajak sebanyak 4 rangkap.
2. Menyerahkan SKPD lembar 1, 2, 3 kepada wajib pajak, kemudian
mengembalikan Kartu Data dan SPTPD lembar ke-2 ke bagian Pendataan, dan
mengarsipkan SKPD lembar ke-4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c) Bagian Pembantu Bendahara Khusus Penerimaan (PBKP)
1. Menerima uang pembayaran pajak beserta SPTPD lembar 1 dan SKPD lembar
1, 2, 3 dari wajib pajak yang menyetorkan sendiri pajak terutangnya.
2. Menghitung dan mencocokkan SPTPD dan SKPD kemudian membuat Surat
Setoran Pajak Daerah (SSPD) sebagai bukti bahwa wajib pajak telah melunasi
pajak terutangnya sebanyak 4 rangkap.
3. Memvalidasi SKPD dan SPTPD dari wajib pajak beserta SSPD.
4. Menyerahkan SPTPD, SKPD, serta SSPD yang telah divalidasi kepada wajib
pajak masing-masing lembar ke-1,kemudian mengarsipkan SSPD lembar ke-4
yang telah divalidasi.
5. Pada setiap selesai jam penyetoran, petugas menghitung pajak dan formulir
yang telah divalidasi dengan komputer dan membuat Laporan Harian PBKP
(Pembantu Bendahara Khusus Penerima) kemudian menyerahkan uang
kepada BKP disertai SKPD dan SSPD masing-masing lembar 2 dan 3.
d) Bagian Bendahara Khusus Penerimaan (BKP)
1. Menerima uang hasil pembayaran pajak dari PBKP beserta SKPD dan SSPD
yang telah divalidasi masing-masing lembar 2 dan 3, kemudian menghitung,
mencocokkan, dan mencatat penerimaan uang tersebut dalam Buku Pembantu
Penerimaan Sejenis (BPPS) dan dimasukkan dalam Buku Kas Umum.
2. Membuat bukti setor bank dan STS (Surat Tanda Setor) masing-masing
rangkap 2 untuk menyetor uang ke BPD, kemudian menyerahkan SKPD
lembar ke-2 dan SSPD lembar ke-2, 3 ke bagian Pembukuan, dan
mengarsipkan SKPD lembar ke-3 menurut nomor urut.
3. Menerima kembali bukti setor lembar 1 dan STS lembar 1 dan 2 yang sudah
divalidasi dari BPD, berdasarkan STS&BSB tersebut petugas menghitung dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mencatat jumlah penyetoran uang kas pada Buku Kas Umum dan membuat
laporan realisasi penerimaan dan penyetoran uang kemudian mengarsipkan
bukti setor dan STS masing-masing lembar 1, sedangkan STS lembar ke-2
diserahkan ke bagian Pembukuan.
e) Bagian Pemegang Kas Daerah (BPD)
1. Menerima uang atas seluruh penerimaan kas dari sektor pajak yang telah
disetor oleh BKP beserta bukti setor dan STS masing-masing 2 rangkap.
2. Memvalidasi bukti setor dan STS, kemudian mengembalikan bukti setor
lembar 1 dan STS lembar 1 dan 2 yang sudah divalidasi, sedangkan bukti
setor lembar 2 diarsipkan.
f) Bagian Pembukuan dan Pelaporan Penerimaan
1. Menerima SKPD dan STS masing-masing lembar ke-2, serta SSPD lembar 2
dan 3 dari BKP, kemudian menghitung kembali formulir-formulir tersebut dan
mencatat seluruh transaksi penerimaan kas dari sektor pajak dalam Jurnal
Umum.
2. Melakukan posting data yang terdapat dalam jurnal umum ke Buku Besar yang
kemudian dilanjutkan dengan proses pelaporan keuangan.
3. Setelah selesai semua proses pencatatan hingga pelaporan, catatan dan
formulir yang telah diterima akan diarsipkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Evaluasi Sistem Penerimaan Kas Pajak Parkir pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar
a. Evaluasi Bagian yang Terkait
Sesuai Peraturan Bupati Daerah Kabupaten Karanganyar No.2 tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar, DPPKAD
telah menerapkan sistem dan tata kerja yang cukup baik dalam sistem penerimaan kas
dari sektor pajak parkir dilihat dari struktur pemisahan fungsi dan tugas yang
dijalankan. Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh dapat diketahui hasil
evaluasi adalah sebagai berikut.
1) Dalam sistem penerimaan kas dari sektor pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten
Karanganyar terdapat beberapa bagian yang terkait di dalam pelaksanaannya yaitu
sebagai berikut ini. Bagian pendataan, bagian penetapan, bagian bendahara khusus
penerimaan (BKP), bagian pemegang kas daerah (BPD) serta bagian pembukuan
dan pelaporan penerimaan. Masing-masing bagian memiliki tugas yang berbeda-
beda tetapi saling terkait antara satu dengan lainnya.
2) Pemisahan fungsi yang ada dalam sistem penerimaan kas pajak parkir pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar telah dipisahkan menurut fungsi operasi, fungsi
pencatatan dan fungsi penyimpanan. Fungsi operasi dilaksanakan oleh bagian
bendahara khusus penerimaan; fungsi pencatatan dilaksanakan oleh bagian
pendataan, bagian penetapan, bagian pembukuan dan pelaporan penerimaan; serta
fungsi penyimpanan dilaksanakan oleh bagian pemegang kas daerah (BPD).
Dengan adanya pemisahan fungsi ini, sistem penerimaan kas pajak parkir pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar telah memenuhi kriteria pengendalian internal
yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Bendahara Khusus Penerimaan (BKP) selain sebagai penerima dan pemegang kas
dari hasil pemungutan dan pembayaran pajak oleh wajib pajak sebelum disetor ke
Kas Daerah, BKP juga merangkap fungsi mencatat seluruh transaksi penerimaan
kas dari pembayaran pajak oleh wajib pajak sampai dengan pencatatan setelah
melakukan penyetoran ke Kasda, ke dalam catatan akuntansi, yaitu Buku
Pembantu Penerimaan Sejenis (BPPS), Buku Kas Umum, Laporan Realisasi
Penerimaan dan Penyetoran Kas secara bulanan. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya kecurangan yang mungkin dilakukan oleh petugas bagian bendahara
khusus penerimaan. Dengan merangkap fungsi tersebut menunjukkan bahwa
masih ada kelemahan dalam sistem dan prosedur penerimaan kas pada DPPKAD
Kab. Karanganyar.
b. Evaluasi Formulir yang Digunakan
Formulir yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari pajak parkir pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut ini.
1) SPTPD (Surat Pemberitahuan Pajak Daerah)
2) SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah)
3) SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah)
4) STS (Surat Tanda Setor)
5) Bukti Setor (slip setor bank).
Dalam sistem penerimaan kas pajak parkir, mulai dari prosedur pendataan hingga
pembukuan dan pelaporan penerimaan kas menggunakan formulir yang telah
diotorisasi dari bagian yang berwenang. Mulai SPTPD yang dikeluarkan oleh bagian
Pendaftaran dan Pendataan yang harus mendapat otorisasi oleh kepala bagian
Pendaftaran dan Pendataan. Begitu juga dengan pengeluaran SKPD, SSPD dan STS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang telah diotorisasi dan disetujui oleh kepala bagian Penetapan, kepala bagian
Perbendaharaan dan Kepala Dinas DPPKAD.
Masing–masing formulir tersebut sudah menggunakan nomor urut tercetak
sehingga pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh masing-masing bagian,
karena formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya suatu
transaksi, sehingga dengan penggunaan menurut nomor urut tercetak dapat dilakukan
internal check untuk menghindari penyalahgunaan yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Evaluasi Catatan Akuntansi yang Digunakan
Sistem penerimaan kas dari pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar
menggunakan beberapa catatan akuntansi diantaranya adalah sebagai berikut ini.
1) Buku Pembantu Penerimaan Sejenis (BPPS)
2) Kartu Data
3) Buku Kas Umum
4) Laporan Realisasi Penerimaan dan Penyetoran
5) Jurnal Umum
6) Buku Besar
7) Laporan Keuangan.
Prosedur pembukuan dan pelaporan dalam sistem penerimaan kas,
menggunakan catatan–catatan tersebut di atas. Catatan tersebut berisi informasi atas
transaksi penerimaan dan penyetoran pajak yang pencatatannya dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan setiap kali terjadi transaksi dan perubahannya.
Hal ini menunjukkan sistem pencatatan akuntansi yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Evaluasi Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas pajak parkir pada
DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah terorganisir dengan baik antara prosedur
pendataan, prosedur penetapan, prosedur penyetoran ke kas daerah, prosedur
penyimpanan dan prosedur pencatatan kas.
Rangkaian prosedur sistem penerimaan kas pajak parkir pada DPPKAD
Kabupaten Karanganyar dimulai dari prosedur pendaftaran dan pendataan, prosedur
penetapan pajak, prosedur pembantu bendahara khusus penerimaan, prosedur
bendahara khusus penerimaan, prosedur pemegang kas daerah dan prosedur
pembukuan dan pelaporan. Pada prosedur bendahara khusus penerimaan masih
terdapat perangkapan fungsi yaitu selain sebagai penerima dan pemegang kas, BKP
juga merangkap sebagai pencatat seluruh transaksi penerimaan kas dari wajib pajak
sebelum disetor ke kasda, maupun setelah melakukan penyetoran ke kasda. Hal ini
dapat mengakibatkan terjadinya kecurangan yang mungkin dilakukan oleh petugas
bagian bendahara khusus penerimaan.
Dari evaluasi sistem penerimaan kas pajak parkir di atas, diketahui bahwa
setiap prosedur dijalankan oleh bagian yang berbeda dan mempunyai tugas serta
fungsi yang berbeda pula, namun masih saling berkaitan. Setiap bagian yang
terkait dengan transaksi penerimaan kas sudah menjalankan tugas sesuai dengan
tanggung jawab dan wewenangnya. Meskipun bendahara khusus penerimaan
(BKP) masih merangkap fungsi sebagai penerima, pencatat penerimaan dan
sebagai penyetor penerimaan kas ke Kasda. Untuk proses pencatatan transaksi ke
dalam catatan akuntansi dan pendataan data ke dalam kartu dan formulir
maupun pengeluaran formulir serta laporan dilakukan secara manual dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
komputerisasi. Semua formulir yang digunakan untuk terjadinya transaksi sudah
bernomor urut secara tercetak, sehingga penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
TEMUAN A. KELEBIHAN
1. Dalam sistem penerimaan kas pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar
telah ada pemisahan fungsi, yaitu fungsi operasi, fungsi pencatatan dan fungsi
penyimpanan.
2. Semua formulir yang digunakan sudah diotorisasi oleh pihak yang berwenang sehingga
penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan dan formulir sudah bernomor urut
tercetak serta divalidasi oleh bagian yang berwenang pada setiap transaksi yang
berkaitan dengan penerimaan kas sehingga menunjukkan adanya praktik yang sehat
dalam melaksanakan prosedur sistem penerimaan kas.
B. KELEMAHAN
1. Bagian BKP masih merangkap tugas dalam sistem penerimaan kas pajak parkir, yaitu
sebagai penerima pembayaran pajak, mencatat hasil penerimaan pajak, menyetorkan
hasil penerimaan ke Kasda, dan mencatat hasil penyetoran penerimaan kas. Hal ini
dapat mengakibatkan terjadinya lapping atau kesalahan dalam pencatatan.
2. Pada Prosedur Penetapan, bendahara khusus penerimaan, dan bagian akuntansi
dokumen yang diarsipkan tidak terdapat keterangan diarsip berdasarkan tanggal atau
nomor urut. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan apabila suatu saat data diperlukan
kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sistem penerimaan kas pajak parkir pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar sudah baik.
Hal ini dapat terlihat dari pembagian fungsi yang berbeda pada masing-masing bagian,
penggunaan formulir yang bernomor urut tercetak dan sudah diotorisasi oleh pihak yang
berwenang.
2. Dalam sistem penerimaan pajak parkir masih ada bagian yang merangkap tugas, yaitu
bagian bendahara khusus penerimaan (BKP).
3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas pajak parkir meliputi
kartu data, buku pembantu penerimaan kas, buku kas umum, laporan realisasi
penerimaan dan penyetoran, jurnal umum, buku besar, dan laporan keuangan. Seluruh
catatan yang digunakan berisi informasi tentang penerimaan kas dan penyetoran pajak
parkir yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan sistem
pencatatan dan pelaporan yang baik.
B. REKOMENDASI
1. Bagian Bendahara Khusus Penerimaan sebaiknya dijalankan oleh dua orang pegawai,
yaitu bagian penerimaan dan bagian penyetoran sehingga tidak terjadi perangkapan
tugas, selain itu petugas penyetor ke Kasda (BPD) sebaiknya segera menyetor
penerimaan pajak sesuai waktu yang telah ditetapkan atau segera setelah selesai jam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
penyetoran oleh wajib pajak, untuk mencegah terjadinya lapping maupun kesalahan
dalam pencatatan.
2. Pada prosedur penetapan, bendahara khusus penerimaan , dan bagian akuntansi
sebaiknya dokumen diarsipkan menurut tanggal, agar mudah dalam melakukan
pencarian data bila suatu saat digunakan kembali.