perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id evaluasi proses .../evaluasi-p...perpustakaan.uns.ac.id...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : NGATMAN S851102026 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: dangtuyen

Post on 15-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN

GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

OLEH :

NGATMAN

S851102026

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa: 1. Tesis yang berjudul: “EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN ini adalah karya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunaan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan (Permendiknas, No. 17 Tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Program Studi Matematika PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Matematika PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah

melimpahkan segala kenikmatan kepada penulis, sehingga penulisan tesis yang

berjudul “EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

KELOMPOK BELAJAR PAKET C HARAPAN KECAMATAN GEMOLONG

KABUPATEN SRAGEN “ ini dapat terselesaikan dengan baik.

Berbagai pihak telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan

tesis ini. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, MS., Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian dan

kesempatan belajar yang seluas-luasnya untuk menyelesaikan tesis ini.

2. Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S., Asisten Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

dan kesempatan belajar yang seluas-luasnya untuk menyelesaikan tesis ini.

3. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc., Ketua Program Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberi

dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

4. Dr. Mardiyana, M.Si., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan

arahan secara ikhlas dan sabar sehingga tesis ini tersusun dengan baik.

5. Dra. Mania Roswitha, M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan secara ikhlas dan sabar sehingga tesis ini tersusun

dengan baik.

6. Sahri,S.Pd., Kepala Penyelenggara Kejar Paket C yang telah memberikan

informasi awal dan mengijinkan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

7. Nurhadi, SE, Guru matematika Kejar Paket C yang telah memberikan

informasi dan berbagai bantuan sehingga tesis ini dapat tersusun.

8. Bapak Ngatimin pemilik rumah sebagai tempat untuk pembelajaran Kejar

Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

9. Kusmiyati, S.Pd istriku tercinta yang dengan setia mendampingi untuk

pengumpulan data demi tersusunnya tesis ini.

10. Nanda Firda Salsabila anakku tersayang yang membantu mendokumentasikan

atau merekam wawancara dengan berbagai informan.

11. Seluruh warga belajar Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong yang

dengan ikhlas memberikan informasi sesuai dengan keadaan di lapangan.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan kemajuan ilmu

pendidikan pada umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pendidik dan siswa kelas X Kejar Paket C ……………. 74

Lampiran 2. Pedoman wawancara untuk Kepala Sekolah dalam

pelakasanaan kurikulum Kejar Paket C Harapan .................... 77

Lampiran 3. Pedoman wawancara untuk guru atau tutor dalampelaksanaan

kurikulum Kejar Paket C Harapan ......................................... 78

Lampiran 4. Pedoman wawancara untuk siswa dalam proses

pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan ………….. 79

Lampiran 5. Pedoman wawancara untuk guru dalam proses

pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan ………….. 81

Lampiran 6. Pedoman supervisi Kepala Sekolah pada pelaksanaan

kurikulum Kejar Paket C Harapan .......................................... 83

Lampiran 7. Pedoman observasi kelas terhadap guru atau tutor dalam

proses pembelajaran Kejar Paket C Harapan ........................ 85

Lampiran 8. Pedoman daftar nilai Kejar Paket C ......................................... 89

Lampiran 9. Transkrip hasil wawancara untuk Kepala Sekolah

dalam pelakasanaan kurikulum Kejar Paket C Harapan .......... 90

Lampiran 10. Transkrip hasil wawancara untuk guru dalam

pelakasanaan kurikulum Kejar Paket C Harapan ..................... 93

Lampiran 11. Transkrip hasil wawancara untuk siswa ke-1 dalam

proses pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan …... 95

Lampiran 12. Transkrip hasil wawancara untuk siswa ke-2 dalam proses

pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan ………….. 97

Lampiran 13. Transkrip hasil wawancara untuk siswa ke-3 dalam proses

pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan ………….. 99

Lampiran 14. Transkrip hasil wawancara untuk guru dalam proses

pembelajaran matematika Kejar Paket C Harapan …….......... 101

Lampiran 15. Transkrip hasil observasi kelas ke-1 terhadap guru atau tutor

dalam proses pembelajaran Kejar Paket C Harapan ............. 104

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Lampiran 16. Transkrip hasil observasi kelas ke-2 terhadap guru atau tutor

dalam proses pembelajaran Kejar Paket C Harapan ............. 108

Lampiran 17. Transkrip hasil observasi kelas ke-3 terhadap guru atau tutor

dalam proses pembelajaran Kejar Paket C Harapan ............. 112

Lampiran 18. Transkrip hasil supervisi kepala sekolah dalam pelaksanaan

kurikulum dalam proses pembelajaran Kejar Paket C

Harapan ................................................................................. 116

Lampiran 19. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian Matematika

Kejar Paket C Harapan .......................................................... 118

Lampiran 20. Struktur Kurikulum Kejar Paket C Harapan Kecamatan

Gemolong.................................................................................. 133

Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika (RPP) ke -1

Kejar Paket C Harapan ......................................................... 134

Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika (RPP) ke-2

Kejar Paket C Harapan .......................................................... 136

Lampiran 23. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika (RPP) ke-3

Kejar Paket C Harapan .......................................................... 140.

Lampiran 24. Perijinan Penelitian ………………………………………….. 142

Lampiran 25. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian ……………... 143

Lampiran 26. Foto-foto proses pembelajaran ………………… 144

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Ngatman. 2012. S851102026. Evaluasi Proses Pembelajaran Matematika Kelompok Belajar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen, Pembimbing I: Dr. Mardiyana, M.Si, Pembimbing II: Dra. Mania Roswitha, M.Si. Program Studi Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mendiskripsikan 1) Proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 2) Pelaksanaan kurikulum di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 3) Kendala-kendala dalam proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong, 4) Untuk memberikan rekomendasi solusi terhadap kendala yang muncul pada proses pembelajaran matematika Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif dengan pendekatan deskritif kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, siswa atau warga belajar, guru atau tutor Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi kelas dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik alur yang meliputi pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) proses pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong belum berlangsung kondusif, guru atau tutor menggunakan metode yang monoton sehingga siswa merasa jenuh, 2) pelaksanaan kurikulum di Kejar Paket C Harapan telah sesuai dengan ketentuan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan, 3) kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran antara lain kebanyakan siswa membawa anak-anak mereka ke dalam kelas, guru jarang mengikuti workshop model pembelajaran, tidak tersedia buku pegangan siswa. Rekomendasi atas kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran adalah: 1) menganjurkan siswa agar tidak membawa anak-anak ke dalam kelas, 2) mengikutkan guru dalam workshop model pembelajaran, 3) pengadaan buku pegangan siswa secara bertahap.

Kata kunci : Evaluasi Proses, kelompok belajar Paket C, pembelajaran matematika

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Ngatman. 2012. S851102026. Evaluation Process of Mathematics Learning C-Package Learning Group Harapan in the district of Gemolong Sragen, Supervisor I: Dr. Mardiyana, M.Si, Supervisor II: Dra. Mania Roswitha, M.Sc. Mathematical Studies Program, Graduate School of the Sebelas Maret University Surakarta.

ABSTRACT

This study aims to evaluate and describe 1) The mathematics learning process in C-Package learning Group (C- Package L.G) PKBM Harapan in the district of Gemolong, 2) The implementation of the curriculum in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong, 3) The constraints in the process of mathematics learning in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong, 4) To provide recommendation of solutions of problems that arise in the process of mathematics learning in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong. The study was an evaluative research by description qualitative. The sources of information in this study are the Head of School, students, a teacher or tutor in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong . The techniques use of data collections are interviews, classroom observation and documentation. The data analysis technique is a technique that includes data flow, the presentation of data, data reduction and drawing conclusions. From the analysis of data we can conclude that: 1) the process of mathematics learning in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong is not conducive, teacher or tutor use methods that are tedious so that students feel bored, 2) the implementation of curriculum in in C- Package L.G PKBM Harapan in the district of Gemolong has satisfied with the Curriculum of Education Equalize, 3) the constraints encountered in the process of learning, among others, most students bring their children in the classroom, teachers are rarely follow the workshop of teaching models, there is no student handbook.

Recommendations on the obstacles encountered in the learning process are: 1) encourage the students for not bringing their children in the classroom, 2) 2) to include teachers in the workshop of learning model, 3) the procurement of student handbook gradually. Key words: Evaluation Process, C-Package C learning groups, learning mathematics

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

HALAMAN PERNYATAAN … ……………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN …........………………………………………… iii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………….………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... v

DAFTAR LAMPIRAN ………………...……………………………………. vii

ABSTRAK …………………………………...………………………………. ix

ABSTRACT …………………………………………………………………... x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………… 7

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 7

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Evaluasi Program ……………………………………... 9

2. Pengertian Belajar ……………………………………………….. 10

3. Pendidikan Kesetaraan …………………………………………... 12

4. Proses Pembelajaran Matematika di Kejar Paket C ……………... 14

5. Indikator dan Komponen Evaluasi Proses Pembelajaran Matematika

Kejar Paket C …………............................………………….…… 21

6. Langkah Pemberian Rekomendasi Hambatan Yang Dihadapi …. 24

B. Penelitian Yang Relevan …………………………………………….. 25

C. Kerangka Pemikiran …………………………………………………. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………………. 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………….. 30

C. Sumber Informasi ……………………………………………………. 31

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

D. Subyek Penelitian ……………………………………………………. 32

E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………... 33

F. Teknik Analisis Data …………………………………………………. 37

G. Uji Keabsahan Data …………………………………………………… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Obyek Penelitian ……………………………………………. 39

B. Diskripsi Hasil Penelitian …………………………………………….. 40

C. Pembahasan …………………………………………………………... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………… 69

B. Implikasi ………………………………………………………….…... 71

C. Saran ……………………………………………………………….…. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sektor penting yang berperan aktif dalam

meningkatkan pembangunan bangsa. Pendidikan mengandung makna yang

esensial sebagai proses memanusiakan manusia sebagai pribadi, anggota

keluarga, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini

mengandung arti bahwa pendidikan memiliki keterkaitan dengan berbagai

upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara utuh. Usaha

pendidikan diwujudkan dalam kegiatan pengembangan seluruh potensi

manusia kearah yang lebih dewasa dan fungsional sehingga secara aktif dan

kreatif dapat melahirkan sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan

jaman dalam kehidupan.

Kebodohan seringkali disebut-sebut sebagai penyumbang terbesar

terjadinya kemiskinan dan keterbelakangan bangsa ini. Memang tidak

dipungkiri bahwa kurangnya pengetahuan seseorang yang diakibatkan oleh

kurangnya pendidikan menjadikan mereka tidak bisa menerima perkembangan

ilmu dan teknologi. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat sesuai dengan

perkembangan tuntutan tugas kehidupannya, dan perkembangan masyarakat

yang semakin luas, semakin global bahkan semakin kompleks. Oleh karena itu

setiap individu harus memiliki kemampuan belajar sepanjang hayat untuk

dapat menerima dan mengikuti setiap perkembangan limu pengetahuan dan

teknologi. Pendidikan sepanjang hayat harus selalu dilakukan secara terus

menerus sehingga dapat meningkatkan kecakapan hidupnya.

Menurut Thannasis Karalis and Dimitris Vergidis (2004) bahwa :

“For the purposes of this law, the term ‘Lifelong Education’ refers to educational programmes of all kinds and duration, addressed to holders of higher education degrees or persons over 25 years old, holders of secondary education certificates, aiming at broadening their educational and pro-fessional choices, providing training and contributing to the enrichment,renewal and modernization of their knowledge and skills. Lifelong EducationProgrammes may provide supplementary education.

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

(Untuk tujuan UU ini, 'Pendidikan seumur hidup' istilah mengacu pada

program pendidikan dari segala jenis dan durasi, ditujukan kepada pemegang

pendidikan derajat tinggi atau orang lebih dari 25 tahun, pemegang sertifikat

pendidikan sekunder, dengan tujuan memperluas pendidikan mereka dan

pilihan profesional, memberikan pelatihan dan memberikan kontribusi bagi

pengayaan, pembaharuan dan modernisasi pengetahuan dan keterampilan.

Pendidikan seumur hidup memberikan pendidikan tambahan).

Pendidikan merupakan sebuah proses yang dilakukan secara

bertanggung jawab untuk membimbing paserta didik dari semula tidak tahu

menjadi tahu, dari semula tidak mengerti menjadi mengerti, hingga mencapai

tingkat kedewasaan berpikir. Sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri yaitu

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Sehingga

diharapkan dengan pendidikan mampu menghasilkan manusia yang

menguasai ilmu pengetahuan dan terampil, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian kuat, berakhlak mulia, disiplin, kerja keras, aktif dan kreatif,

mandiri, dan mampu menghadapi serta menyelesaikan segala permasalahan

hidup.

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang interaktif

komunikatif antara peserta didik dan pengajar untuk mencapai tujuan belajar

yang diharapkan. Dari sisi kognitif keberhasilan proses pembelajaran pada

umumnya dapat dilihat dan diamati serta diukur dari prestasi belajar peserta

didik terhadap materi yang diajarkan. Dari sisi afektif dapat pula dilihat dari

perilaku peserta didik, seberapa banyak ilmu yang telah diterima

diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Sedangkan dari sisi psikomotor

keberhasilan proses pembelajaran itu dapat dilihat keterampilan peserta didik

dalam memecahkan masalah yang diberikan sebagai evaluasi.

Menurut Yana Wardhana (2007:14), hingga saat ini sektor pendidikan

di Indonesia masih menghadapi masalah mutu atau kualitas pendidikan yang

rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya mutu lulusan di hampir semua

jenjang pendidikan formal. Beberapa indikator yang sering disebut, misalnya :

(1) rendahnya nilai rata-rata yang dicapai dalan UN, (2) rendahnya daya serap

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

peserta didik dalam memahami bahan ajar yang diberikan, (3) rendahnya

tingkat keterkaitan dan kesesuaian antara lulusan yang ada dengan kebutuhan

akan tenaga kerja dalam masyarakat.

Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan mengakibatkan

semakin meningkatnya angka kemiskinan dan kebodohan. Tidak jarang

masyarakat yang mengalami buta huruf sebagai konsekuensi dari kurangnya

pendidikan bagi mereka. Untuk mengurangi masalah tersebut perlu adanya

layanan pendidikan yang dapat menyentuh masyarakat hingga lapisan bawah,

dimana pendidikan tidak hanya memusatkan pada jalur pendidikan formal

saja, melainkan melalui jalur pendidikan lain yaitu pendidikan non formal dan

pendidikan informal.

Berbagai wahana untuk meningkatkan kemapuan belajar peserta didik

telah dilakukan oleh pemerintah sebagai pemegang otoritas kebijakan

pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh di berbagai lembaga formal, non

formal dan informal. Pendidikan melalui lembaga formal telah dibentangkan

secara luas oleh pemerintah, bahkan pemerintah mengeluarkan kebijakan

wajib belajar 9 tahun sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan

bangsa Indonesia. Dengan kebijakan ini diharapkan setiap warga negara

Indonesia memiliki pendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Dengan bekal pendidikan SMP ini diharapkan setiap warga

negara Indonesia mampu menghadapi tantangan jaman yang semakin global .

Melalu pendidikan non formal pemerintah menggulirkan program Pendidikan

Luar Sekolah sehingga sekarang banyak dijumpai kelompok-kelompok belajar

(Kejar) Paket A setara dengan Sekolah Dasar (SD), Kejar paket B setara

dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Kejar Paket C setara dengan

Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui pendidikan informal semakin

menjamurnya lembaga-lembaga pendidikan keterampilan, kursus-kursus

berbagai bidang sehingga warga Negara dapat memilih dan menikmati

pendidikan secara layak sesuai dengan kondisi masing-masing.

Setiap jalur pendidikan baik formal, non formal maupun informal pada

dasarnya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing dengan satu muara

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun demikian masing-masing jalur

tersebut memiliki tugas dan ciri khas tertentu. Pada jalur Pendidikan Luar

Sekolah, dianut prinsip belajar sepanjang hayat yang berarti setiap warga

masyarakat dirangsang untuk terus belajar walaupun dengan cara, waktu,

tempat dan tingkat yang berbeda-beda, keleluasaan untuk memilih sangat

terbuka sesuai keadaan masyarakat sendiri.

Kennet R. Howe, 1992, mengemukakan bahwa :

“The principle of equal educational opportunity serves to justify demanding of public education something short of full equality: it demands only equality of opportunities, which it is then the responsibility of school children or their parents to act on. In this way, the concept of freedom is built into the concept of equal educational opportunity”

(Prinsip kesempatan pendidikan kesetaraan berfungsi untuk memberikan

kesempatan yang merupakan tuntutan dari suatu pendidikan masyarakat yang

singkat dari persamaan yang penuh, itu hanya menuntut kesetaraan

kesempatan, yang kemudian menjadi tanggung jawab sekolah anak-anak atau

orang tua mereka untuk bertindak. Dengan cara ini, konsep kebebasan

dibangun ke dalam konsep kesempatan pendidikan kesetaraan).

Kejar Paket C dirancang untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi

warga masyarakat yang telah menuntaskan belajar Paket B, Kejar Paket C ini

tidak mempertimbangkan usia warga belajar, dengan titik berat pendidikan

ditekankan pada penguasaan keterampilan yang dapat diandalkan sebagai

bekal untuk mencari nafkah, walaupun paradigma baru sekarang ini Kejar

Paket C diperuntukkan bagi peserta didik yang tidak lulus UN dan akan

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (PT).

Melihat kondisi di lapangan, bahwa pada kenyataannya program kelas

kejar paket C masih dipandang sebagai pendidikan kelas dua oleh masyarakat,

sehingga banyak peserta didik yang merasa rendah diri, terutama bila peserta

didik akan melanjutkan pendidikan ke sekolah formal , sekolah tersebut tidak

mau menerima lulusan dari kejar paket C ini. Dikancah persaingan tenaga

kerja pun lulusan Kejar Paket ini belum mendapatkan tempat sesuai dengan

yang diinginkan.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari

Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT), tak terkecuali

pada Kejar Paket C. Pada dasarnya pendidikan matematika bertujuan untuk

melatih siswa agar mampu berpikir logis, kritis, teliti dan cermat. Dengan

mempelajari matematika diharapkan kemampuan peserta didik dapat terasah

nalarnya, tidak gampang terpengaruh oleh suasana yang kurang baik. Tetapi

mereka dapat menerima informasi dengan baik, menganalisa informasi itu dan

akhirnya dapat mengambil kesimpulan terhadap masalah yang terjadi. Namun

sayangnya matematika hingga saat ini masih menjadi mata pelajaran yang

menakutkan bagi peserta didik, sehingga timbul permasalahan baru dalam

pendidikan matematika antara lain banyak peserta didik yang kurang senang

dan takut untuk belajar matematika dan bahkan ingin menjauh untuk

menghindar dari pelajaran matematika. Hal ini tidak hanya terjadi pada

sekolah formal saja bahkan di Kejar Paket C mengalami hal yang sama.

E. Baker, B. McGraw, & P. Peterson (2003), mengemukakan bahwa :

“The implemented curriculum concerns both what mathematics is taught and how mathematics is taught. One of the ideas about the implemented curriculum acknowledges that what teachers teach may or may not be consistent with what is intended in the curriculum. The implemented curriculum then can be evaluated in terms of what teachers actually do in the classroom with respect to the curriculum. Evaluating the implemented curriculum includes examining the congruity between the instruction to students and the goals also called fidelity of implementation”.

(Kurikulum yang dilaksanakan menyangkut matematika apa yang diajarkan

dan bagaimana mengajarkannya. Salah satu ide tentang kurikulum

diimplementasikan mengakui bahwa guru mengajarkan apa yang mungkin

atau tidak mungkin konsisten dengan apa yang dimaksud dengan kurikulum.

Kurikulum yang dilaksanakan kemudian dapat dievaluasi dalam hal apa yang

sebenarnya oleh para guru dalam kelas dengan mengacu kepada kurikulum.

diajarkan dan bagaimana matematika yang diajarkan. Salah satu ide tentang

kurikulum diimplementasikan mengakui bahwa guru mengajarkan apa yang

mungkin atau mungkin tidak konsisten dengan apa yang dimaksudkan dalam

kurikulum. Mengevaluasi kurikulum yang dilaksanakan termasuk memeriksa

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kesesuaian diantara instruksi kepada para siswa dan tujuan disebut juga

kesetiaan terhadap implementasi).

Peserta didik di Kejar Paket C sangat sulit memahami dan menguasai

konsep matematika dengan baik, hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan

dan ketidakmandirian mereka dalam mengerjakan soal-soal matematika yang

diberikan oleh guru. Kesulitan tersebut menjadi terus bertambah karena

kurangnya motivasi peserta didik, keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga

pembelajaran matematika di Kejar Paket C kurang optimal. Beragam motivasi

untuk mengikuti Kejar paket C juga mengakibatkan beragam karakterikstik

siswa, siswa dengan motivasi mencari ijazah untuk bekerja tentu akan berbeda

dengan siswa yang motivasinya untuk melanjutkan pendidikan.

Dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluh

kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung bagi terciptanya

pembelajaran matematika yang lebih baik. Hal ini terlihat dari sarana kelas

yang apa adanya, bahkan kelas Kejar Paket C PKBM (Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat) Harapan Kecamatan Gemolong sering meminjam di rumah–

rumah penduduk untuk proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran

matematika guru memegang peranan yang sentral. Dengan keterbatasan sarana

dan prasarana yang ada bagaimana guru dapat melakukan inovasi dan

kreatifitas sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik. Perbedaan intelektual dan penguasaan materi peserta didik dari sekolah

formal dan non formal juga harus diperhatikan, kurikulum yang digunakan

pun berbeda, proses pembelajaran juag harus berbeda. Dengan demikian pada

Kejar Paket C ini dibutuhkan guru yang profesional dalam bidangnya dalam

mengajarkan konsep-konsep matematika pada peserta didik, karena memang

peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda dengan siswa di sekolah

formal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dikemukakan

rumusan masalah sebagai berikut :

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Bagaimanakah proses pembelajaran matematika Kejar Paket C setara

SMA di PKBM Harapan Kecamatan Gemolong ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan kurikulum Kejar Paket C setara SMA di

PKBM Harapan Kecamatan Gemolong ?

3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pembalajaran

matematika di Kejar Paket C setara SMA PKBM Harapan Kecamatan

Gemolong ?

4. Solusi apa saja yang telah dilakukan oleh penyelenggara Kejar Paket C

PKBM Harapan Kecamatan Gemolong ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan

penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C

PKBM Harapan Kecamatan Gemolong.

2. Untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran matematika di

Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong.

3. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses pembelajaran

matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong.

4. Untuk memberikan rekomendasi solusi terhadap kendala yang muncul

pada proses pembelajaran matematika Kejar Paket C PKBM Harapan

Kecamatan Gemolong.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingaa peserta

didik dapat meningkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan.

2. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik khususnya di Kejar

Paket C PKBM Harapan Kecamatan Gemolong.

3. Dapat meningkatkan kesadaran adanya Kejar Paket C setara SMA PKBM

Harapan Kecamatan Gemolong.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

4. Dapat memberikan umpan balik kepada para guru dalam proses

pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan Kecamatan

Gemolong.

5. Dapat memberikan sumbangan yang positif dalam usaha meningkatkan

mutu pembelajaran matematika di Kejar Paket C PKBM Harapan

Kecamatan Gemolong.

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kajian teori, kerangka

berpikir. Kajian teori yang akan dipaparkan mengenai pengertian belajar,

pendidikan kesetaraan, program kejar Paket C di PKBM Harapan Kecamatan

Gemolong, teori evaluasi proses pembelajaran matematika di pendidikan

nonformal. Kerangka berpikir berisi konsep yang akan digunakan untuk

menjawab masalah yang akan diteliti, disusun berdasarkan teoritis dan kajian

hasil penelitian yang telah dikemukakan.

A. Kajian Teori

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi program sering disalah artikan, dianggap sebagai kegiatan

untuk mencari kesalahan dan kelemahan program, seseorang atau

kelompok yang melaksanakan program (Djuju Sudjana:2006). Evaluasi

program diadakan bukan untuk menetapkan baik-buruknya suatu program

karena kegiatan tersebut termasuk dalam kategori keputusan.

Syamsu Mappa dalam Duju Sudjana (2006) mendefinisikan

evaluasi program pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan yang dilakukan

untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan suatu program pendidikan.

Sejalan dengan pengertian diatas, Mugiadi (1980) menjelaskan bahwa

evaluasi program adalah upaya untuk mengumpulkan informasi mengenai

suatu program, kegiatan, atau proyek. Informasi tersebut berguna bagi

pengambilan keputusa, antara lain untuk memperbaiki program,

menyempurnakan program lanjutan, menghentikan suatu program, atau

menyebarluaskan gagasan yang mendasarisuatu program atau kegiatan.

Berdasarkan berbagai pengertian sebagaimana dikemukakan di atas

maka evaluasi program dapat didefinisikan sebagai kegiatan sistematis

untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data

sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Dalam pengertian ini data

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

adalah fakta, keterangan, atau informasi yang darinya dapat ditarik

generalisasi.

Pengertian evaluasi program sebagaimana disampaikan di atas

menunjukkan adanya keterkaitan dengan penelitian. Artinya bahwa

evaluasi program dan penelitian memliki hubungan erat antara keduanya.

Untuk mengetahui tingkat ketercapaian pelaksanaan program perlu

dilakukan penelitian evaluasi pelaksanaan program kurikulum, begitu pula

untuk mengetahui ketercapaian tujuan proses pembelajaran matematika

pada Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong.

2. Pengertian Belajar

Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat

dari pengalaman dan latihan. Hilgard dalam Wina Sanjaya (2006:110)

mengungkapkan : “ learning is the process by which an activity originates

or changed through training prosedurs ( wether in the laboratory or in the

natural environment) as distinguished from changes by factors not

atributable to training.” Bagi Hilgrad belajar itu adalah proses perubahan

melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan dalam laboratorium

maupun dalam lingkungan alamiah.

Djamarah (2002:13) menyimpulkan bahwa belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik.

Wina Sanjaya (2006:105) mengemukakan belajar adalah proses

berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan

mengemukakan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan

lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan tidak hanya

menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang

diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya

sendiri (self regulated ).

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia.

Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan

prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Manusia hidup

dan bekerja menurut apa yang telah dipelajari. Belajar itu bukan sekedar

pengalaman. Belajar adalah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu

belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan

berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Belajar merupakan hal yang kompleks. Dari segi warga belajar

dialami sebagai suatu proses. Warga belajar mengalami proses mental

dalam menghadapi bahan ajar. Belajar merupakan proses internal yang

kompleks, yaitu seluruh mental meliputi ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku manusia

yang terjadi secara sadar dan disengaja oleh setiap manusia. Perubahan

tingkah laku ini secara permanen dan bukan hasil dari kematangan dan

keadaan sementara. Belajar itu adalah suatu proses yang sangat komplek,

dimana siswa atau warga belajar menjalani pengalaman edukatif.

Pengalaman edukatif dan perubahan tingkah laku tersebut secara optimal.

Belajar adalah usaha mengubah tingkah laku.

Berdasarkan beberapa pengertian belajar sebagaimana dikemukakan

di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian proses dasar

dari perkembangan hidup manusia untuk mencari dan menemukan

pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan.

Bertolak dari pengertian belajar tersebut di atas, maka penulis akan

menelaah mengenai Kejar Paket C yang merupakan bagian dari program

pemerintah untuk menyukseskan program pendidikan dasar 12 tahun yang

akan berjalan, yang juga merupakan wujud nyata dari pelaksanaan UUD

1945 yang tercantum dalam alinea ke - 4 yang berbunyi “Mencerdaskan

kehidupan bangsa” dalam arti memberantas kebodohan menuju keluarga

sejahtera lahir dan batin.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Pendidikan Kesetaraan

a. Pengertian Pendidikan Kesetaraan

Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect, ukuran,

pengaruh, fungsi, dan kedudukan sebagaimana tercantum dalam

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 26 ayat (3) dan penjelasannya bahwa

pendidikan kesetaraan adalah program pendidikan non formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs dan

SMA/MA yang mencakup program Paket A, Paket B dan Paket C.

Pendidikan kesetaraan meliputi Program Paket A setara SD, Paket B

stara SMP dan Paket C setara SMA ditujukan bagi peserta didik yang

berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah,

putus sekolah, serta usia produktif yang ingin meningkatkan

pengetahuan dan kecakapan hidup. Oleh karena itu pendidikan non

formal memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak pernah

mengenyam pendidikan formal.

Mehmet Bilir (2007) mengemukakan bahwa :

Non-formal education covers the education-training system that provides life occupation opportunities to those who have never taken formal education, or to those who are at any level of formal education or have left formal education.

(Pendidikan non formal meliputi sistem pendidikan-pelatihan yang

memberikan kedudukan kehidupan kesempatan kepada mereka yang

tidak pernah mengambil pendidikan formal, atau mereka yang pada

setiap tingkat pendidikan formal atau telah meninggalkan pendidikan

formal).

b. Kelompok Belajar (Kejar ) Paket

Kejar Paket adalah sistem pembelajaran yang digunakan untuk

belajar jarak jauh untuk mengatasi kebodohan. Suatu contoh adalah

warga belajar harus menamatkan pendidikan SMA untuk meneruskan

karir pekerjaaan misalnya perawat, pegawai negeri, instansi-instansi

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

pemerintah atau swasta yang meminimalkan pendidikan SMA bahkan

bagi anak-anak yang masih remaja dan dewasa yang dulu putus

sekolah atau belum mencapai tingkat SMA karena suatu kendala baik

fisik, demografi, maupun ekonomi melalui Kejar Paket C ini mereka

berhak memperoleh pengajaran dan pendidikan yang layak untuk

meneruskan jenjang yang lebih tinggi, seperti tercantum dalam UUD

1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan”.

Bertumpu pada contoh tersebut berarti pendidikan SMA dan

setara sungguh sangat diharapkan oleh negara guna menyukseskan

program pemerintah “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Ini

merupakan manajemen pendidikan nasional. Sistem pembelajaran ini

biasanya berlangsung di daerah-daerah yang utamanya warga

masyarakat yang jauh dari pusat pendidikan, sehingga dengan sulitnya

pusat pendidikan tersebut, maka warga cukup dibekali pendidikan

sekolah dasar saja, jadi jika mereka mencari pekerjaan mendapatkan

kendala karena hanya berbekal pendidikan sekolah dasar dan

menengah saja. Untuk mengatasi kendala-kendala yang tidak diingikan

yang karena tidak mempunyai ijazah SMA, maka Kejar Paket C ini

muncul dan berusaha mengatasi kendala-kendala yang terjadi.

Dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran yang telah

diberikan kewenangannya kepada daerah yang kemudian dipantau dari

pusat, tentu akan berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi daerah

tersebut. Pada dasarnya daerah mempunyai tanggung jawab penuh

kepadanya yaitu daerah itu sendiri, maka tepatlah pemerintah

membuka paket belajar agar warga masyarakat mendapat kesempatan

belajar.

Dengan demikian adanya Kejar Paket C bukan untuk kecurangan

-kecurangan dalam mencari status pendidikan SMA, banyak yang

dibicarakan bahwa Kejar Paket C hanyalah sebuah kursus dan ada pula

yang mengira Kejar Paket C hanyalah jual beli ijazah SMA yang

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tinggal bayar lalu dapat ijazah tanpa adanya pembelajaran. Itu semua

adalah anggapan yang salah dalam dunia pendidikan, Kejar Paket C

adalah program pemerintah. Kejar Paket C akan memberikan nilai

lebih bagi perkembangan dunia pendidikan, guna mencerdaskan

kehidupan bangsa. Calon siswa atau warga belajar yang mengikuti

Kejar Paket C juga harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, jika

tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan calon siswa atau warga

belajar tersebut tidak dapat diterima.

4. Proses Pembelajaran Matematika di Kejar Paket C

Matematika timbul oleh pola pikir manusia, yang berhubungan

dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika terdiri atas empat kawasan.

yaitu: aritmatika, aljabar, geometri dan analisis. Matematika adalah bahasa

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatis dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah

untuk memudahkan berpikir. Belajar matematika dapat membantu serta

melatih siswa untuk mengasah fungsi otak kiri. Mengasah fungsi otak kiri,

yaitu bahwa dengan belajar matematika dapat melatih siswa berpikir logis,

analitis, kritis, detail, runtut, runtun, sistematis, serta memahami adanya

kemungkinan terjadi dan menilai sesuatu bukti.

Matematika adalah alat yang dapat memperjelas dan

menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi

atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Hal inilah

sehingga menjadikan matematika, paling tidak membantu manusia secara

individu melaksanakan studi dibanyak bidang dan berhasil memecahkan

permasalahan kehidupan. Matematika yang abstrak dikuasai sejak SD agar

siswa sudah terlatih untuk berpikir sistematik seperti yang terdapat dalam

matematika.

Menurut Wina Sanjaya (2006:133) pembelajaran harus berorientasi

pada aktivitas siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa

sebagai subyek belajar. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya

mengembangkan intelektual saja, tetapi mencakup seluruh potensi yang

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dimiliki peserta didik.

5. Pelaksanaan Program Paket C Setara SMA PKBM Harapan Kecamatan

Gemolong

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan program Kejar Paket C, perlu

memperhatikan aspek-aspek atau komponen yang menjadi penentu

keberhasilan program paket C, komponen yang dimaksud adalah: warga

belajar, pengajar / pendidik, penyelenggara, kurikulum, sarana belajar,

proses belajar, tempat belajar, evaluasi, dana belajar, dan hasil belajar.

Komponen-komponen tersebut dideskripsikan dibawah ini:

1) Siswa / Warga Belajar

Warga belajar program paket C adalah warga masyarakat yang

memenuhi persyaratan :

a) Lulus Paket B setara SLTP.

b) Lulus SLTP (SMP dan MTs).

c) Putus SLTA (SMA dan Madrasah Aliyah).

Warga belajar program paket C mempunyai hak untuk :

a) Mengikuti kegiatan belajar.

b) Mendapatkan bahan belajar.

c) Melaksanakan kegiatan belajar mandiri, tutorial secara

berkelompok dan klasikal.

d) Memperoleh bimbingan ketrampilan.

e) Memperoleh bimbingan untuk usaha mandiri baik secara pribadi

maupun secara berkelompok.

f) Mengikuti evaluasi, penilaian hasil belajar dan pengujian.

g) Memperoleh kesempatan mengikuti ujian persamaan SMA,

memperoleh ijazah kesetaraan bagi yang telah lulus, dan

memperoleh penghargaan untuk bisa melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi, dan memperoleh penghargaan (civil

effect) setara SMA dalam pekerjaan.

h) Memperoleh perlindungan secara hukum dalam melaksanakan

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

haknya sebagai warga negara yang berhak mendapatkan

pendidikan sebagai hak asasinya.

Disamping hak-haknya sebagai warga belajar yang perlu mendapat

perhatian dari berbagai pihak yang terkait dalam penyelenggaraan

program paket C, warga belajar mempunyai kewajiban yang perlu

dipenuhi. Kewajiban itu diantaranya:

(1) Memenuhi persyaratan sebagai warga belajar.

(2) Mengikuti kegiatan belajar yang telah ditentukan dan disepakati

bersama.

(3) Membiayai kegiatan pendidikan sesuai dengan kesepakatan yang

telah ditetapkan.

(4) Mentaati ketentuan yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan

belajar, evaluasi, dan pengujian baik untuk pelajaran pada

kurikulum SMA maupun pelajaran keterampilan.

(5) Saling belajar membelajarkan sesama warga belajar untuk tujuan

mencapai keberhasilan bersama.

2) Guru/Tutor/Pendidik ( Pengajar / Pelatih / Instruktur)

Dalam penyelenggaraan Program Kejar Paket C harus tersedia tenaga

pendidik yaitu pengajar untuk mata pelajaran yang sesuai dengan

kurikulum SMA, pelatih instruktur untuk kegiatan

belajar/keterampilan dan kegiatan usaha. Untuk tenaga pengajar,

persyaratannya adalah :

a) Guru SMA atau Madrasah Aliyah (diutamakan).

b) Guru SLTP (SMP dan Madrasah Tsanawiyah) yang memenuhi

syarat.

c) Bukan sebagai guru tetapi memiliki latar belakang pendidikan

setingkat DIII/S I pada bidang studi yang sesuai dengan mata

pelajaran yang akan diberikan dan mempunyai Akta IV.

d) Bukan sebagai guru tetapi memiliki latar pendidikan S1/S2 pada

bidang studi dengan mata pelajaran yang akan diberikan tetapi

mempunyai Akta IV.

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Persyaratan bagi pelatih/instruktur keterampilan dan usaha adalah :

a) Ahli dalam bidangnya.

b) Pekerja atau pengusaha dalam bidangnya.

c) Pelatih / instruktur pada perusahaan / bengkel kerja.

d) Pelatih / instruktur pada lembaga kursus / pelatihan.

Dalam upaya pengadaan tenaga pendidik dalam hal ini pengajar atau

pelatih/instruktur, perlu ditetapkan standar pendidikan dan

kompetensinya, sistem rekrutmen, pendidikan dan pelatihan,

pembinaan, pemberian penghargaan, pengenaan sanksi, dan

pengawasannya.

3) Kepala Sekolah/Kepala Penyelenggara

Penyelenggaraan program Kejar Paket C sebagai salah satu bentuk

penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan dalam spektrum pendidikan

untuk semua, maka prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat, dan

untuk masyarakat” sangat perlu untuk dikedepankan. Tidak saja

menjadi moto, tetapi menjadi suatu kondisi obyektif yang dinamis

sebagai wujud dari kesadaran kolektif bahwa, pendidikan menjadi

tanggung jawab bersama, antara pemerintah, masyarakat, dan

keluarga. Dasar pemikiran inilah yang membuat ruang yang luas bagi

masyarakat untuk mengambil peran aktif sebagai penyelenggara

Program Kejar Paket C. Peran pemerintah lebih menempatkan diri

sebagai fasilitator dan pengayom. Namun demikian pemerintah tetap

mempunyai kewajiban untuk menjamin terselenggaranya, program

Kejar Paket C, dan menjamin mutu penyelenggaraan Kejar Paket C.

Masyarakat yang dimaksud dan yang bisa menyelenggarakan program

paket C adalah :

a) Lembaga Swadaya Masyarakat.

b) Lembaga kursus.

c) Pondok pesantren.

d) Yayasan, badan hukum dan badan usaha.

e) Organisnsi kemasyarakatan, sosial dan profesi.

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

f) Lembaga kemasyarakatan, lembaga pendidikan.

g) Sanggar Kegiatan Belajar.

h) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.

4) Kurikulum

Kurikulum dikembangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan meliputi :

1. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia.

2. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan

kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

4. Kelompok mata pelajaramn Etika.

5. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan.

Isi kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi 10 mata pelajaran

yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi

peserta didik pada satuan pendidikan. Kesepuluh mata pelajaran

tersebut meliputi :

1. Pendidikan Agama.

2. Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Bahasa.

4. Matematika.

5. Ilmu Pengetahuan Alam.

6. Ilmu Pengetahuan Sosial.

7. Seni dan Budaya.

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

9. Keterampilan.

10. Muatan Lokal.

Kurikulum kesetaraan mengembangkan kecakapan hidup yang terdiri

atas : kecakapan pribadi, kecakapan intelektual, kecakapan sosial dan

kecakapan vokasional.

5) Sarana Belajar

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam penyelenggaraan program Paket C, perlu disediakan saran

belajar yang cukup. Sarana belajar yang dimaksud adalah :

a) Juknis Kurikulum.

b) Buku pegangan guru/tutor/pengajar/nara sumber teknis.

c) Buku-buku pelajaran SMA.

d) Modul pelajaran Paket C.

e) Buku/Modul keterampilan.

f) Bahan dan peralatan untuk belajar keterampilan.

g) Sarana, belajar penunjang baik cetak maupun non cetak.

6) Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak boleh

diabaikan. Kegiatan evaluasi pada penyelenggaraan program Paket C

mengikuti kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di SMA. Kegiatan

evaluasi yang perlu dilakukan adalah :

a) Evaluasi harian oleh pengajar.

b) Evaluasi Semesteran.

c) Evaluasi untuk penentuan kenaikan kelas.

d) Evaluasi hasil belajar tahap akhir untuk menentukan lulusan.

e) Ujian keterampilan.

7) Tempat Belajar

Tersedianya tempat belajar sangat diperlukan untuk menjamin

kelancaran dan ketenagaan kegiatan belajar-mengajar pada setiap

tempat belajar perlu memiliki ruang kelas untuk kegiatan belajar,

ruang untuk belajar keterampilan, ruang praktek, dan raung lain yang

mendukung terselenggaranya proses belajar - mengajar. Tempat

belajar dapat diusahakan menggunakan gedung sekolah, gedung

kursus, dan bangunan lain milik penyelenggara atau milik masyarakat.

8) Dana Belajar

Dana penyelenggaraan program paket C, bersumber dari pemerintah

dan dari masyarakat termasuk swadaya warga belajar. Pemerintah

perlu mempertimbangkan untuk menyediakan dana, penyelenggaraan

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

program Paket C, seperti yang selama ini disediakan untuk

penyelenggaraan Paket B. Setidak-tidaknya pemerintah menyediakan

dana stimulan untuk menarik dana swadaya masyarakat. Beberapa

komponen pendanaan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah

dan masyarakat adalah keperluan :

a) Pengadaan sarana belajar (buku modul).

b) Pelatihan tenaga pendidik.

c) Pengadaan dana belajar.

d) Honorarium tenaga pengajar/ dan pelatih.

e) Honorarium penyelenggara.

f) Pengadaan bahan dan peralatan keterampilan.

g) Evaluasi dan ujian.

h) Monitoring dan evaluasi program.

9) Hasil Belajar

Hasil belajar yang akan dicapai dari penyelenggara program Paket

C adalah warga belajar yang telah menyelesaikan Paket C, memiliki

pengetahuan yang luas, memiliki keterampilan, memiliki sikap yang

baik. Sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang /tingkat yang

lebih tinggi. Bukti keberhasilan yang menjadi fokus perhatian dari

penyelenggaraan program Paket C adalah siswa atau warga belajar

yang telah menyelesaikan program Paket C dengan dimilikinya ijazah

Kejar Paket C.

Warga belajar yang menyelesaikan Paket C memperoleh ijazah

yang memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah SMA, dan dapat

digunakan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun

swasta, serta dapat mendaftar sebagai CPNS atau bekerja di instansi-

instansi baik negeri maupun swasta.

Dengan penyelenggaran program paket C yang dikelola dengan

baik, diharapkan memberi makna, nilai tambah bagi meningkatnya

minat dan gairah belajar masyarakat untuk meningkatkan mutu

kehidupannya, serta meningkatnya peran serta, masyarakat untuk

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menyelenggarakan pendidikan sebagai wujud nyata, mencerdaskan

kehidupan bangsa.

5. Komponen Evaluasi Proses pembelajaran Matematika Kejar Paket C

Evaluasi proses pembelajaran matematika pada Kejar Paket C

dilakukan dengan cara melakukan pengamatan, wawancara dan angket.

Adapun komponen yang diteliti adalah sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran meliputi :

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a. Pembelajaran Tatap Muka

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, pendidik:

i) menyiapkan kondisi pembelajaran agar peserta didik terlibat

baik secara psikis maupun fisik sehingga siap mengikuti proses

pembelajaran,

ii) mencatat kehadiran peserta didik,

iii) menyampaikan tujuan pembelajaran atau SK dan KD yang

akan dicapai,

iv) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus,

v) mengajukan pertanyaan berkenaan dengan pengetahuan yang

sudah dimiliki peserta didik untuk mengaitkan dengan materi

yang akan dipelajari.

2) Kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran

untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat

dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan inti

menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, pendidik:

i) membimbing peserta didik untuk mendemonstrasikan

pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan topik/tema yang

akan dipelajari,

ii) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

mendalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dari

berbagai sumber belajar dengan memanfaatkan alam dan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar,

iii) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain,

iv) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan

sumber belajar lainnya,

v) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran,

vi) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

2) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, pendidik:

a) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,

b) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis,

c) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

memecahkan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut,

d) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif,

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

e) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar,

f) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual

maupun kelompok,

g) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok,

h) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan.

3) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, pendidik:

a) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

b) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,

c) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

d) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar,

c. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, pendidik:

1) bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/

kesimpulan pelajaran,

2) bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan,

3) melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan,

4) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran,

5) melakukan perencanaan kegiatan tindak lanjut melalui

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan

konseling, atau memberikan tugas terstruktur baik secara

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik,

6) memotivasi peserta didik untuk mendalami materi

pembelajaran melalui kegiatan belajar mandiri,

7) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

2. Aktivitas penyelenggara

Komponen dan indikator keberhasilan yang diteliti berkaitan dengan

aktivitas penyelenggara adalah :

a. Memiliki struktur kurikulum paket C untuk mata pelajaran

matematika.

b. Kurikulum mata pelajaran matematika dikembangkan sesuai

dengan Standar Isi Kesetaraan.

c. Memiliki silabus mata pelajaran matematika pada program paket C

setara SMA.

d. Silabus mata pelajaran matematika disusun oleh tim pengembang

kurikulum.

e. Silabus mata pelajaran matematika telah didokumentasikan .

f. Penyelenggara melaksanakana evaluasi pelaksanaan kurikulum

pembelajaran matematika di Kejar Paket C Harapan.

6. Langkah pemberian rekomendasi atas hambatan yang dihadapi.

Untuk memberikan rekomendasi solusi atas kendala yang dihadapi

atau ditemukan dalam proses pembelajaran matematika kelompok belajar

Paket C harapan dilakukan dengan langkah-langkah :

a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan.

b. Menganalisis masalah yang ditemukan.

c. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan kepada

penyelenggara kelompok belajar paket C Harapan Kecamatan

Gemolong.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Penelitian Yang Relevan

Berikut ini disampaikan beberapa peneltian yang relevan dengan

penelitian yang penulis lakukan antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh E. Baker, B. McGraw, & P. Peterson

(2003) dengan judul “Evaluation of Mathematics Education Programs”

disimpulkan bahwa :

Evaluating mathematics education programs can be discussed and conducted in three levels, the evaluation process in each level should reflect the ultimate goal, to improve and maximize students’ learning. Put another way, students’ learning of important mathematics should be an important source of information when evaluating a mathematics education program.

(Mengevaluasi program pendidikan matematika dapat didiskusikan dan

dilakukan di tiga tingkatan, proses evaluasi di setiap tingkat harus

mencerminkan tujuan utama, untuk meningkatkan dan memaksimalkan

belajar siswa. Dengan kata lain, pembelajaran siswa dari pentingnya

matematika harus menjadi sumber informasi yang penting ketika

mengevaluasi program pendidikan matematika).

Kesamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah keduanya

menganalisa atau mengevaluasi program pendidikan matematika.

Perbedaannya adalah penulis akan mengevaluasi proses pembelajaran

matematika pada Kejar Paket C.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Xin Liang dan Qiong Zhou (2009) dengan

judul “Students’ Experiences of Mathematics Learning in Technology

Integrated Classrooms” disimpulkan bahwa :

The results indicated that the feature of learning by playing encouraged student self-exploration. The diverse communication channels interacted with students in a much more direct and private manner. The repeated instruction and immediate assessment promoted students’ autonomy, encouraged student engagement and nurtured self-directed learning.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendatang pembelajaran dengan

siswa bermain, mendorong eksplorasi diri. Beragam saluran komunikasi

untuk berinteraksi dengan siswa dalam jarak yang lebih jauh dapat

langsung dan secara pribadi. Instruksi ulang dan penilaian segera

dipromosikan merupakan otonomi siswa, mendorong siawa terlibat dan

memlihara belajar mandiri).

Kesamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah keduanya

menganalisa pembelajaran matematika. Perbedaannya adalah penulis akan

mengevaluasi apakah pada proses pembelajaran Kejar Paket C telah

dilakukan kegiatan untuk mengekplorasi kemampuan siswa.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Nugroho (2010) dengan judul

“Analisis Perubahan Kurikulum SMA Mata Pelajaran Matematika di

Kabupaten Karanganyar“diperoleh hasil bahwa SMA di Kabupatan

Karanganyar belum siap menerima perubahan kurikulum mata pelajaran

matematika, sehingga pembelajaran matematika tidak dapat berjalan

dengan maksimal. Solusi yang direkomendasikan adalah melakukan

sosialisasi lebih intensif ke sekolah-sekolah. Kesamaan dengan penelitian

yang akan penulis lakukan adalah keduanya menganalisa atau

mengevaluasi proses pembelajaran matematika. Perbedaannya adalah

penulis akan menggali lebih dalam apakah di kelompok belajar paket C ini

telah diterapkan kurikulum sesuai dengan kurikulum pendidikan

kesetaraan yang ditetapkan oleh pemerintah.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Malik Ibrahim (2006) yang berjudul “

Evaluasi Program Fasilitator Desa Intensif di Kabupaten Kendal”

disimpulkan bahwa masing-masing desa intensif telah melaksanakan 3

jenis progam PNF Yaitu Kejar Paket B, Kejar Paket C dan PAUD,

Pelaksanaan program fasilitator di desa intensif Kabupaten Kendal apabila

dikaitkan dengan indikator keberhasilan program, pada umumnya dapat

dikatan berhasil. Kesamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan

adalah keduanya menganalisa atau mengevaluasi program di Pendidikan

Non Formal. Perbedaannya adalah penulis akan menggali lebih dalam di

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

kelompok belajar paket C tentang proses pembelajaran matematika dan

pelaksanaan kurikulum pendidikan kesetaraan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Hasbi (2006) dengan judul “

Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup Dalam

Bidang Pendidikan Luar Sekolah” disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan

masyarakat terhadap program PBKH cukup tinggi, dukungan terhadap

penyelenggaraan program PBKH cukup memadai, Peserta didik telah

mencapai kecakapan hidup yang baik dari aspek social skills dan

vocational skills. Kesamaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan

adalah keduanya menganalisa atau mengevaluasi program di Pendidikan

Non Formal. Perbedaannya adalah penulis akan menggali lebih dalam di

kelompok belajar paket C tentang proses pembelajaran matematika dan

pelaksanaan kurikulum pendidikan kesetaraan.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan arahan penalaran untuk

dapat sampai pada penemuan sementara atas masalah yang dirumuskan.

Kerangka pemikiran berguna untuk mewakili teori-teori yang terlepas satu

dengan yang lain sehingga menjadi suatu rangkaian utuh mengarah pada

penemuan jawaban sementara. Kerangka pemikiran dalam teori ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Proses belajar merupakan proses interaksi antara tutor dengan warga

belajar dalam mencapai tujuan belajar. Belajar matematika adalah belajar

mengikuti struktur yang ada sehingga dapat berpikir secara logis dan dapat

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa

melalui model matematika. Kelompok belajar Paket C merupakan program

pemerintah untuk menyukseskan pendidikan sehingga dicapai masyarakat

yang bebas tiga buta dan meningkat satu tingkatan sehingga modal pikir dan

daya pikir sudah lebih maju.

Pelaksanaan proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C menuntut

perubahan terhadap berbagai aspek pendidikan terutama guru, siswa dan

proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaannya yang menuntut banyak

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

perubahan tersebut menimbulkan kendala yang dihadapi siswa maupun guru

dalam pelaksanan Kurikulum, serta usaha-usaha yang dilakukan dalam

mencapai tujuan Kurikulum. Kesiapan warga belajar dan guru dalam

pelaksanaan Kurikulum juga menjadi kendala utama dalam proses

pembelajaran matematika yang mengacu pada kurikulum.

Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C terbagi menjadi

tiga bagian penting. Bagian pertama pendahuluan, pada bagian ini

guru melakukan kegiatan apersepsi, orientasi dan motivasi. Pada

bagian kedua kegiatan inti, yang meliputi kegiatan eksplorasi,

elaborasi dan konfirmasi. Bagian ketiga penutup, pada bagian ini

guru melakukan kegiatan merangkum bersama siswa, refleksi dan

tindak lanjut.

2. Pelaksanaan kurikulum di Kejar Paket C harus sesuai dengan

Kurikulum Pendidikan Kesetaraan.

Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses

pembelajaran matematika di Kelompok Belajar Paket C Setara SMA PKBM

Harapan Kecamatan Gemolong, selanjutnya melakukan evaluasi proses

pembelajaran matematika di tempat tersebut.

Secara sistematis paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Guru

Siswa/Warga Belajar

Kurikulum

Sarana Prasarana

Peran Guru

Peran Siswa

Peran penyelenggara penyelenggara

Proses Pembelajaran Matematika

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kembali

pemecahan terhadap segala permasalahan. Uraian mengenai pertanggungjawaban

metode - metode yang digunakan melibatkan pembahasan jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data,

prosedur penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluatif dengan

pendekatan deskriptif kualitatif itu adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya eksperimen)

dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Sugiyono dalam Andi Prastowo

(2011:178) menjelaskan pada umumnya alasan yang dipakai ketika peneliti

menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu karena masalah kompleks,

holistic (utuh), dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada

situasi sosial tersebut dijaring dan dikumpulkan jenis penelitian lainnya.

Sementara Bogman dan Taylor (2011:179) mengungkapkan bahwa

dasar pertimbangan yang bisa dijadikan argumen untuk menggunakan metode

penilitian kualitatif adalah sebagai berikut : (1) masalah yang diteliti mengarah

kepada keadaan-keadaan dari individu secara holistic (utuh), (2) penelitan

bertujuan untuk memahami masyarakat secara personal dan memandang

mereka sebagaimana mereka sendiri mengungkapkan pandangan dunianya, (3)

penelitian bertujuan untuk membuat dan menyusun konsep-konsep yang

hakiki, seperti indah, menderita, keyakinan, penderitaan, frustasi, harapan,

cinta, dan lain sebagainya.

Bungin dalam Andi Prastowo (2011:178) mengemukakan penelitian

yang akan dilaksanakan karena alasan-alasan berikut : (1) wilayah penelitian

pada ruang yang sempit, (2) variabel sederhana, namun rumit dalam tataran

konten (isi), (3) berada di kedalaman, (4) penelitian mempersoalkan makna,

(5) mempertanyakan fokus fenomena, (6) jika dilakukan pengukuran akan

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

sangat rumit, (7) sebagai alat ukur adalah peneliti sendiri, (8) perekaman

(pengumpul) datanya peneliti dapat menggunakan alat atau tanpa alat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Belajar Paket C setara

SMA PKBM Harapan Kecamatan Gemolong tahun pelajaran 2011/2012.

Alasan pemilihan tempat tersebut adalah pertama Paket C PKBM Harapan

telah melakukan pembelajaran dari kelas X, XI dan XII dan tidak hanya

ujian saja sehingga peneliti dapat meneliti proses pembelajaran

matematika khususnya kelas X tahun pelajaran 2011/2012, kedua

pertimbangan latar belakang tempat yang dekat dengan pusat kota

sehingga tidak menimbulkan kesulitan dalam melakukan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Adapun tahap-

tahap penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal,

tinjauan lapangan ditempat yang bersangkutan, permohonan ijin, serta

penyusunan instrumen. Pada tahap persiapan ini pula dilaksanakan

seminar proposal, revisi proposal dan pembuatan makalah kualifikasi.

Jangka waktu yang dibutuhkan mulai minggu pertama bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Maret 2012.

b. Tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan berlangsung di lapangan meliputi

pengambilan data dengan menggunakan instrumen, pengumpulan data,

analisis data dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei sampai

dengan bulan Juni 2012. Pada tahap pelaksanaan ini data yang

diperoleh melalui wawancara maupun observasi dicatat secara teliti

untuk persiapan dilakukan analisis data..

c. Tahap akhir, analisis data penyusunan laporan dilaksanakan bulan Juni

dan Juli 2012.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel .3.1 Rincian Waktu Penelitian Tahun 2012

No Jadwal kegiatan Bulan Pelaksanaan

Januari Pebruari Maret April Mei Juni

1 Tahap awal

- Penyusunan

proposal

- Seminar proposal

- Penuyusunan

instrument penelitian

V

V

V

2 Tahap Pelaksanaan

- Pengambilan data

- Analisis data

- Verifikasi data

V

V

V

3 Tahap

- Pengambilan

kesimpulan

- Pembuatan laporan

V

V

C. Sumber Informasi

Menurut Andi Prastowo (2011:205) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata yang merupakan jawaban atas pertanyaan

penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan dan pada

tujuan yang telah ditetapkan. Narasumber, objek, atau lokasi mana yang

dipilih sebagai sumber informasi ditentukan oleh tujuan dan corak

permasalannya (Andi Prastowo, 2011:206).

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancari

merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan

tertulis atau melalui perekaman dan pengambilan foto. Pencatatan sumber data

utama melalui wawancara atau pengamatan berperan serta merupakan hasil

usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dalam

penelitian ini yang menjadi sumber informasi utama antara lain : Kepala

Sekolah, guru/tutor dan siswa/warga belajar.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel .3.2. Sumber data dan jenis data penelitian

No Sumber data Jenis data

1 Kepala Sekolah 1. Transkrip hasil wawancara

2. Data siswa

3. Dokumen silabus dan RPP

2 Guru atau tutor 1. Transkrip hasil wawancara

2. Transkrip hasil observasi

3. Dokumen silabus dan RPP

3 Siswa atau warga belajar 1. Transkrip hasil wawancara

2. Transkrip hasil observasi

D. Subyek Penelitian

Menurut Sugiyono dalam Andi Prastowo (2011:195) menerangkan

bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan populasi karena

penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial

tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi (bukan

mengeneralisasikan), tetapi ditransfer ke tempat lain pada situasi sosial yang

memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang diselidiki. Secara

spesifik Moleong dalam Andi Prastowo (2011: 195) menjelaskan subyek

penelitian adalah informan. Informan adalah “orang dalam” pada latar

penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar (lokasi atau tempat) penelitian.

Subyek penelitian dalam hal ini adalah guru/tutor dan siswa/warga,

belajar Kejar Paket C Setara SMA PKBM Harapan Kecamatan Gemolong,

Kepala penyelenggara. Adapun teknik yang digunakan untuk menentukan

informan dalam penelitian ini yaitu dengan jalan peneliti memasuki Kejar

Paket C Harapan Kecamatan Gemolong, melakukan observasi dan wawancara

kepada Kepala Sekolah, guru/ tutor dan peserta didik secara purposive

sampling, yaitu suatu cara yang dilakukan dengan memilih informan dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu (Andi Prastowo, 2011:197).

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk

mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan (Pohan dalam Andi

Prastowo, 2011:208). Salah satu kegiatan dalam penelitian adalah menentukan

cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk

mengukur variabel penelitian maka diperlukan instrumen, dari instrumen ini

dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan

sebagai alat pengumpulan data dibuat dan dikembangkan berdasarkan

kedalaman materi atau hal-hal yang didiskripsikan sesuai dengan kepentingan

penelitian dimaksud. Dalam penelitian ini ada 3 macam metode, yaitu metode

observasi partisipatif, wawancara mendalam , dan dokumentasi.

1. Metode observasi partisipatif

Sutrisno Hadi dalam Andi Prastowo (2011:220) menerangkan bahwa

pengamatan atau observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian.

Sementara observasi partisipatif adalah teknik pengumpulan data melalui

pengamatan terhadap objek pengamatan dengan langsung hidup bersama,

merasakan, serta berada dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan.

Jadi metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara

sengaja, sistematis, mengenal fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis

kemudian dilakukan pencatatan. Metode observasi mendapatkan gambaran

secara langsung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada mata

pelajaran matematika. Metode observasi digunakan untuk meneliti proses

pembelajaran yang sedang berlangsung di dalam kelas dengan subyek

penelitian guru dan siswa. Pada saat melakukan observasi pembelajaran

matematika peneliti mengamati dengan seksama kejadian-kejadian baik

yang telah sesuai maupun yang belum sesuai dengan indikator.

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel .3.3. Komponen dan indikator evaluasi

No Komponen yang dinilai Indikator

1 Proses pembelajaran

1. Tindak mengajar

a. Membahas PR

b.Memotivasi siswa

c. Penyampaian materi ajar

d.Penggunaan media

pembelajaran

e. Mengadakan variasi

pembelajaran

f. Menciptakan suasana

siswa terlibat secara aktif

g.Materi penguatan

h.Latihan terkontrol

i. Latihan mandiri

j. Rangkuman

k.Tindak lanjut

2. Tindak belajar

a. Perhatian

b.Keaktifan

c. Kemandirian

PR selalu dibahas

Guru selalu memotivasi siswa

Jelas dan benar

Tepat dan benar

Memiliki variasi pembelajaran

Siswa terlibat secara aktif

Selalu memberi pengauatan

Selalu memberi latihan

Selalu memberi PR

Selalu membuat rangkuman

Selalu memberi tindak lanjut

Perhatian siswa selalu serius

Siswa selalu terlibat aktif

Siswa mandiri mengerjakan

tugas

2. Pelaksanaan Kurikulum

1. Struktur Kurikulum

1. Struktur kurikulum tertulis

dengan rinci

2. Struktur kurikulum

dikembangkan mengacu

pada Standar Isi Kesetaraan,

Standar Kompetensi

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Silabus

Lulusan dan Panduan

Kurikulum Tingkat satuan

pendidikan (KTSP).

1. Memiliki silabus untuk

setiap mata pelajaran

2. Acuaan yang digunakan

untuk menyusun silabus

adalah Kurikulum yang

mengacu Standar

Kompetensi Lulusan,

Kurikulum yang mengacu

Standar Kompetensi Kerja

Nasional

3. Silabus disusun oleh

pendidik, penyelenggara

program, Dinas Pendidikan

Kabupaten, tim pengembang

kurikulum

2. Wawancara Mendalam

Menurut Andi Prastowo (2011: 212) teknik wawancara mendalam

pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan teknik wawancara lainnya.

Hanya saja peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan

cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada

umumnya. Kaidah-kaidah yang menjadi acuan dalam menetapkan dan

menggunakan wawancara mendalam dalam penelitian kualitatif (Andi

Prastowo, 2011) : (1) terkait dengan kita sebagai pewawancara, maka

harus bisa mengendalikan wawancara, melakukan peliputan terhadap

semua proses wawancara, (terkait dengan tujuan wawancara, segala upaya

yang dilakukan harus bertumpu pada tujuan wawancara, jangan sampai

pewawancara terlibat dalam hubungan emosional dan pribadi, (3) terkait

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dengan peran informan, pewawancara harus bisa menjaga agar peran

informan dapat berfungsi secara optimal.

Dalam penelitian ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan

secara bebas tanpa terstruktur oleh pertanyaan penulis. Hal ini dilakukan

agar wawancara berjalan secara luwes dengan arah yang lebih terbuka.

Teknik wawancara dan dokumentasi juga digunakan dalam penelitian ini.

Teknik wawancara ditujukan kepada siswa guna mengetahui kebiasaan-

kebiasaan belajar yang dilakukan siswa di kelas, di rumah dan

dilingkungan masyarakat. Kepada guru guna memperoleh informasi

tentang proses belajar, karakteristik dan tujuan pembelajaran berdasarkan

Kurikulum yang digunakan. Kepada Kepala Penyelenggara guna

memperoleh informasi tentang kesiapan sekolah tersebut dalam

mengembangkan kembali kegiatan pembelajaran di Kejar Paket C PKBM

Harapan. Metode wawancara ditujukan untuk guru dan siswa guna

meneliti metode yang digunakan guru dalam mengajar dan kemampuan

siswa dalam menangkap pelajaran yang diberikan guru.

Dalam pengumpulan data melalui metode wawancara bisa terjadi

bias penelitian. Posisi peneliti seperti yang diilustrasikan di atas, dapat

menimbulkan bias kepentingan maupun bias nilai. Oleh karena itu, agar

tetap bisa menghasilkan penelitian yang akurat, maka dijaga dari

kemungkinan makna yang tidak sesuai dengan realitas sebenarnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data atau informasi yang

didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta

ijazah, rapor, peraturan perundangan, buku harian, surat-surat pribadi,

catatan biografi dan lain-lain yang memiliki keterkaian dengan masalah

yang diteliti (Andi Prastowo, 2011: 226). Dokumen adalah catatan

peristiwa yang sudah berlalu (Andi Prastowo, 2011: 226).

Jadi dokumentasi adalah cara untuk mengetahui data dengan melihat

catatan-catatan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan orang yang

diselidik. Adapun model dokumentasi ini, peneliti gunakan untuk

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

memperoleh data sekolah berupa identitas siswa, seperti namanarna siswa

dan nomor induk. Metode dokumentasi digunakan untuk menambah data -

data dari hasil observasi dan wawancara sebagai bukti bahwa

pembelajaran di Paket C benar benar berlangsung dan peneliti benar -

benar melakukan penelitian di Paket C tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan menurut cara Miles dan Huberman yang

meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dengan model

interaktif (Nusa Putra, 2011: 204).

Pengumpulan data diperoleh dari berberbagai sumber yaitu kepala

sekolah, guru atau tutor dan siswa. Data yang diperoleh melalui wawancara

baik kepala sekolah, guru maupun siswa ditunjukkan dengan adanya transkrip

hasil wawancara. Data yang diperoleh dengan cara observasi langsung di kelas

pembelajaran matematika terhadap guru yang mengajar dengan mengamati

tindak mengajar dan tindak belajar yang ditunjukkan transkrip lembar

pengamatan atau observasi.

Data yang diperoleh dari beberapa sumber dan metode tersebut,

kemudian disajikan dalam bentuk diskripsi dan narasi. Data tersebut

mencakup diskripsi tentang pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket C

Harapan Kecamatan Gemolong, tentang pelaksanaan kurikulum serta kondisi

nyata saat pembelajaran matematika di kelas tersebut.

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis dilapangan. Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap tindakan

dilaksanakan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman tentang

sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan. Penyajian data dirancang sedemikian rupa sehingga analisis

terhadap data tersebut dapat dilakukan dengan baik. Penarikan kesimpulan

dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi.

Dengan demikian langkah analisis data dalam penelitian ini sudah

dilakukan semenjak tindakan dilaksanakan, selain itu penarikan kesimpulan

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

diambil dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi hasil belajar.

G. Uji Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Dalam penelitian ini untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi. Andi Prastowo (2011:269) menjelaskan bahwa triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data tersebut. Dalam penelitian ini, uji keabsahan data yang

digunakan adalah triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan teknik

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang bekerja (Andi Prastowo, 2011: 269). Triangulasi sumber dilakukan

dengan membandingkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang

telah ditentukan yaitu Kepala Sekolah, guru atau tutor dan siswa atau warga

belajar. Apabila terjadi perbedaan informasi dari beberapa sumber tersebut

maka informasi yang dipakai adalah informasi dari Kepala Sekolah jika

menyangkut pelaksanaan Kurikulun, sedangkan jika menyangkut pelaksanaan

pembelajaran matematika adalah informasi dari siswa atau warga belajar. Hal

ini dipilih karena siswa yang merasakan bagaimana proses pembelajaran itu

berlangsung.

Triangulasi dengan metode, yaitu pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian dengan beberapa metode yang berbeda (Andi

Prastowo, 2011: 270). Triangulasi dengan metode, digunakan untuk mengecek

hasil penemuan dari peneliti melalui observasi dan wawancara dari informan

satu ke beberapa informan yang lain dengan menggunakan metode yang

berbeda. Apabila terjadi perbedaan informasi dari beberapa metode tersebut,

jika menyangkut pelaksanaan kurikulum maka metode yang dipakai adalah

metode wawancara, sedangkan jika menyangkut pelaksanaan pembelajaran

matematika maka metode yang dipakai adalah metode observasi. Hal ini

dipilih karena pada metode observasi peneliti terlibat secara langsung

bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelompok Belajar Paket C Harapan Kecamatan

Gemolong Kabupaten Sragen. Lokasinya terletak di desa. Ngembat Padas,

Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ini

terdiri dari 6 ruang kelas dan 1 ruang kantor. Sekolah ini menempati bekas

Sekolah Dasar (SD) Ngembat Padas 2 yang digabung karena kekurangan murid

pada saat itu. Sekolah ini cukup strategis karena disekitarnya terdapat beberapa

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) antara lain SMK Sukawati Gemolong,

SMK Muhammadiyah 3 Gemolong dan SMK Muhammadiyah 6 Gemolong.

Keadaan lingkungan fisik sekolah cukup bagus karena memang sekolah ini

adalah bekas SD yang sudah tidak terpakai. Ruang-ruang kerja guru, ruang kelas,

halaman sekolah, perpustakaan tertata dengan baik. Kebersihan dan kerapian

diperhatikan dengan baik, sirkulasi udara yang cukup membuat suasana kelas

nyaman untuk proses pembelajaran. Halaman sekolah yang cukup luas dengan

pepohonan yang rindang ditambah di depan sekolah terdapat lapangan sepak bola

menambah kesejukan lingkungan sekolah.

Perpustakaan sekolah disediakan dalam satu ruangan sehingga

memungkinkan warga belajar dapat meminjam buku-buku bacaan untuk

menambah wawasan mereka. Disamping itu buku-buku pegangan siswa dipinjami

dari perpustakaan sekolah sehingga mereka tidak perlu membeli buku-buku

tersebut, karena kurikulum Kejar Paket C ini tidak berbeda dengan kurikulum

sekolah formal sehingga bukunya pun berbeda.

Secara khusus penelitian ini dilakukan di Kelompok Belajar Paket C

Harapan titik IV kelas X semester genap, yang berlokasi di desa Muteran

Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen. Tempat belajar ini tidak berada di

sekolah namun jarak dari sekolah sekitar 7 km dari sekolah. Kegiatan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pembelajaran dilaksanakan di rumah Bapak Ngatimin. Ruangan yang dipakai

menyatu dengan ruang utama rumah Bapak Ngatimin tersebut. Sarana dan

prasarana pembelajaran meja dan kursi memanfaatkan meja kursi milik

perkumpulan RT setempat. Pembelajaran dilaksanakan malam hari dimulai pukul

19.30 sampai dengan pukul 21.00. Lampu untuk penerangan cukup bagus namun

suasana pembelajaran kurang mendukung karena kebanyakan warga belajar

adalah ibu rumah tangga yang membawa anak sehingga suasana agak gaduh.

Kondisi yang demikian tidak menyurutkan semangat dan motivasi warga belajar

untuk belajar karena sebagain besar mereka merupakan lulusan Kejar Paket B di

tempat yang sama. Sebagaimana umumnya di masyarakat pedesaan setelah

mereka selesai mengikuti pembelajaran, di berikan makanan seadanya secara

sukarela mereka membawa secara bergiliran. Sifat kebersamaan masih sangat

terasa di kelompok belajar ini.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran Matematika Kejar Paket C

Pada penelitian ini data diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam

terhadap siswa atau warga belajar, wawancara terhadap guru atau tutor dan

observasi terhadap tutor dalam kegiatan pembelajaran matematika di kelas

dan dokumentasi terhadap hasil pembelajaran.

a. Wawancara

1) Wawancara terhadap siswa atau warga belajar (Lampiran 11, 12,

dan 13 halaman 96-100)

Wawancara yang dilakukan terhadap siswa atau warga belajar

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang pelaksanaan

proses pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket C Harapan

Kecamatan Gemolong. Adapun subyek yang peneliti ambil adalah 3 siswa

atau warga belajar kelas X Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong

titik IV. Adapaun hasil wawancara dari ketiga informan tersebut dapat

dirangkum sebagai berikut :

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

i) Persiapan

a) Siswa jarang mempelajari terlebih dahulu materi yang akan

disampaikan oleh tutor dengan berbagai versi jawaban antara

lain mereka tidak mempunyai waktu yang cukup untuk belajar

terlebih dahulu karena kesibukan orang desa di sawah apalagi

kalau musim panen, untuk materi yang menarik kadang-

kadang mereka juga membaca terlebih dahulu misalnya

berkaitan dengan jual beli.

b) Cara siswa belajar di sekolah dengan memperhatikan

keterangan guru atau tutor, mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan guru, sedangkan cara belajar di rumah dengan

mengerjakan soal-soal PR atau tugas yang diberikan oleh guru

secara mandiri.

c) Sebagian besar siswa atau warga belajar tidak mempunyai

metode tersendiri yang dilakukan dalam mempelajari pokok-

pokok bahasan tertentu.

d) Siswa atau warga belajar, mereka akan belajar matematika jika

ada jadwal pelajaran matematika, itupun jika ada pekerjaan

rumah yang diberikan oleh guru, jika tidak ada pekerjaan

rumah maka mereka tidak belajar.

e) Lama waktu siswa belajar matematika bervariasi, jika ada PR

yang agak sulit bisa memakan waktu 1 jam , jika soalnya agak

mudah setengah jam saja. Tidak setiap hari mereka belajar

matematika sehingga intensitas belajar mereka sangat kurang.

ii) Pengembangan

a) Guru selalu melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan

selama kegiatan pembelajaran baik secara lisan maupun

tertulis. Kebanyakan mereka menjawab soal-soal secara lisan

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dengan spontan tetapi mereka enggan mengungkapkan

pendapatnya ke depan kelas.

b) Guru jarang membiasakan siswa untuk memecahkan soal

matematika dengan memahami, menyusun rencana dan

memeriksa kembali, namun siswa sangat susah untuk diajak

berfikir lebih rumit dan mereka cenderung pasif dan hanya

memperhatikan guru memecahkan masalah tersebut.

c) Guru sering mengaitkan matematika dengan lingkungan sekitar

agar matematika lebih mudah dimengerti oleh siswa, namun

demikian tidak semua materi dapat dikaitkan dengan masalah

sehari-hari.

a) Dalam mengajar guru selalu memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan pendapatnya terhadap suatu

masalah yang sedang dibicarakan, namun jarang sekali siswa

yang secara aktif menyampaikan pendapatnya.

b) Guru sering melatih siswa mengetahui proses menemukan

matematika dan membuktikannya, dengan cara memberikan

keterangan-keterangan yang mudah dimengerti oleh siswa ayau

warga belajar.

c) Guru sering memberikan tugas baik mandiri dalam bentuk

pekerjaan rumah dengan memberikan beberapa soal tentang

materi yang baru saja dibahas pada pertemuan tertentu.

Sedangkan untuk tugas kelompok guru jarang memberikannya

dengan alasan siswa repot dengan pekerjaannya masing-

masing.

iii) Penerapan

a) Siswa dalam mengerjakan PR dari sekolah yang sering

dilakukan adalah dengan mengerjakan mandiri di rumah

dengan bertanya kepada anaknya, suaminya. Bila mereka tidak

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

bisa, bertanya kepada teman-temannya setelah sampai di

kelompok belajar baru terakhir bertanya kepada guru atau tutor

pada saat membahas pekerjaan rumah tersebut.

b) Siswa atau warga belajar jarang melakukan diskusi atau

kerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas dari guru

di luar jam pelajaran mengingat kesibukan masing-masing.

Mereka hanya bisa mengerjakan bersama sebelum guru datang

di tempat pembelajaran.

c) Guru jarang menugaskan siswa untuk mencari pengetahuan

matematika di luar lingkungan sekolah, kebanyakan tugas yang

diberikan guru hanya tugas untuk mengerjakan soal-soal secara

mandiri.

iv) Evaluasi

a) Menurut siswa atau warga belajar matematika sangat

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka

menggunakan matematika dalam kegiatan transaksi jual beli

dalam kehidupan sehari-hari, mereka lebih mudah untuk

berhitung dan tidak mudah pusing dalam menghadapi soal

yang agak rumit.

b) Siswa sangat merasakan manfaat belajar matematika untuk

kehidupan sehari-hari sebagaimana telah dikemukakan di atas.

Setelah peneliti melakukan wawancara terhadap tiga informan

sesuai teknik yang digunakan maka peneliti menemukan kesamaan

jawaban pada ketiga informan dimana mereka sangat membutuhkan

pelajaran matematika seperti orang lain yang bersekolah di sekolah

formal, dan mereka berhak mendapatkan pengajaran yang layak pula

untuk mengembangkan pendidikannya.

Pada pembelajaran matematika ini kedisplinan, kemandirian dan

motivasi siswa atau warga belajar sangat dibutuhkan. Untuk

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

mewujudkan kesadaran dalam belajar maka siswa atau warga belajar

sangat membutuhkan motivasi dari guru. Sebelum guru memulai

pembelajaran materi-materi yang akan disampaikan belum dipelajarai

terlebih dahulu oleh siswa. Maka guru perlu memberikan motivasi

awal untuk masuk pada materi yang akan diajarkan dengan cara

mengulang sebentar materi yang telah diberikan yang berhubungan

dengan materi yang akan disampaikan. Selanjutnya guru menerangkan

materi-materi pokok, kemudian siswa banyak diberikan soal-soal

latihan baik mandiri mapun kelompok.

Dalam pembahasan PR dan menyelesaikan soal-soal latihan

biasanya siswa dituntut untuk aktif dalam mengemukakan

pendapatnya maupun mengerjakan soal-soal di depan kelas. Namun

berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang telah dikemukakan di

atas ternyata keaktifan siswa masih sangat rendah, mereka aktif pada

materi-materi yang relatif mudah, sedang untuk materi-materi rumit

mereka lebih banyak pasif.

Dalam penyampaian materi guru atau tutor sering mengajak siswa

untuk mengetahui proses menemukan dan cara membuktikannya.

Selain itu guru juga mengaitkan materi yang sedang dibahas dengan

kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih paham dan mengerti

dengan materi yang disampaikan. Kemudian setelah pembelajaran

berlangsung siswa diajak untuk menyampaikan pendapatnya

sedangkan teman yang lain untuk meberikan sanggahan atas jawaban

temannya. Pada akhir pembelajaran siswa diajak untuk mengambil

kesimpulan terhadap materi yang disampaikan.

2) Wawancara terhadap guru atau tutor (Lampiran 14 halaman 102)

Wawancara yang dilakukan terhadap guru atau tutor bertujuan

untuk menggali data yang lebih banyak tentang proses pembelajaran

matematika di kelas Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Wawancara dilakukan terhadap guru matematika yaitu bapak Nurhadi,

SE. Yang bersangkutan saat ini baru menempuh pendidikan

matematika di UNWIDHA semester VIII. Adapun hasil wawancara

tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

a. Persiapan yang dilakukan sebelum mengajarkan materi pelajaran

kepada siswa adalah membuat persiapan pembelajaran dan materi

yang diajarkan dengan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), menyiapkan soal-soal untuk latihan siswa,

menetukan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan,

menyiapkan tugas-tugas untuk siswa, jika diperlukan menyiapkan

alat peraga sesuai dengan materi yang akan diajarkan .

b. Pengguanaan alat peraga dimaksudkan untuk mempermudah

dalam memahamkan kepada siswa jarang sekali digunakan

mengingat materi yang diajarkan dan waktu pembelajaran yang

singkat.

c. Terdapat banyak perbedaan dalam proses pembelajaran

matematika pada Kelompok Belajar Paket C dengan sekolah

regular, hal ini terjadi karena motivasi siswa yang berbeda. Pada

sekolah reguler memang suasana dan kondisi siswa datang untuk

sekolah formal, tetapi pada sekolah non formal Kejar Paket C

mereka datang untuk belajar kelompok walaupun pada saat

berlangsung pembelajaran mereka juga tampak antusias.

d. Siswa atau warga belajar kurang kreatif, aktif dalam

mengemukakan pendapat pada saat diberikan soal dan

kemandirian siswa cukup baik dalam proses pembelajaran

matematika.

e. Cara guru dalam memberikan motivasi siswa agar senang dalam

menerima pelajaran matematika yaitu dengan mengaitkan materi

pembelajaran yang sedang dibahas dengan kehidupan sehari-hari,

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dikaitkan dengan hal-hal yang sederhana di sekitar mereka dan

memberikan penjelasan manfaat mempelajari materi tersebut.

f. Usaha yang dilakukan guru atau tutor dalam meningkatkan mutu

pembelajaran matematika adalah dengan jalan memberikan soal-

soal pengayaan, memberikan berbagai variasi pembelajaran.

g. Sarana dan prasarana kurang memadai untuk melaksanakan

pembelajaran matematika dikarenakan lokasi atau tempat

pembelajaran di rumah penduduk sehingga suasana tidak seperti

bila pembelajaran dilakukan di dalam kelas yang ideal.

h. Dalam proses pembelajaran matematika siswa kurang terlibat

secara aktif hal ini ditunjukkan dengan kurang keberanian mereka

mengemukakan pendapat secara lisan walaupun masih banyak

yang tidak mau mengemukakan pendapatnya di depan kelas.

i. Pada akhir pembelajaran guru atau tutor selalu memberikan tugas

untuk dikerjakan di rumah secara mandiri, dan jarang memberikan

tugas secara kelompok.

j. Cara guru mengontrol rutinitas belajar siswa pada saat di rumah

adalah dengan memberikan soal-soal untuk pekerjaan rumah,

kemudian pada pertemuan berikutnya pekerjaan itu diperiksa satu

per satu oleh guru siswa mana yang sudah mengerkan dan siswa

mana yang belum mengerjakan, sehingga dengan cara ini guru

dapat mengontrol rutinitas belajar siswa.

k. Hasil belajar matematika siswa atau warga belajar setelah

menerima materi pelajaran matematika sesuai dengan pengalaman

guru atau tutor yaitu dapat meningkat, yang tadinya tidak mengerti

sama sekali dengan pembelajaran matematika sekarang menjadi

mengerti.

l. Teknik penilaian yang digunakan oleh guru atau tutor untuk

mengetahui hasil belajar siswa tidak berbeda dengan teknik

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

penilaian pada sekolah formal. Acuan yang dipakai adalah

penialaian berdasarkan Patokan Acuan Normal dan penilaian

berdasarkan norma.

m. Cara guru untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam

pembelajaran matematika adalah dengan memberikan ulangan

harian, tugas-tugas mandiri, ulangan tengah semester dan ulangan

semester.

n. Siswa sering mengalami kesulitan dalam menerima matematika

yang diajarkan oleh guru, karena kemampuan siswa yang kurang,

intensitas waktu belajar yang sedikit dan pikiran mereka telah

terpecah untuk berbagai urusan yauitu urusan keluarga, pekerjaan.

Hal ini membuat siswa sering mengalami kesulitan dalam

menerima pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru, namun

guru dapat mengatasi dengan bimbingan tutorial bagi yang tidak

mengerti.

o. Kendala yang sering dialami siswa dalam pembelajaran

matematika antara lain siswa sulit memahami materi yang sedang

diajarkan, karena kebanyakan materi yang disampaikan menurut

mereka materi-materi yang baru, kurangnya konsentrasi siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.

p. Cara guru dalam mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran

matematika adalah dengan menyampaikan materi pembelajaran

dengan asyik, menarik agar siswa tidak jenuh, sesekali diselingi

dengan humor-humor, kemudian siswa diajak kembali

memperhatikan materi yang sedang dibahas untuk meningkatkan

konsentrasi mereka.

q. Terdapat langkah-langkah khusus untuk menangani siswa yang

prestasinya kurang yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada

siswa atau warga belajar yang ringan dahulu sehingga jika siswa

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tersebut mampu menjawab dengan benar baru ditingkatkan ke

tingkat yang lebih tinggi atau rumit.

Dari hasil wawancara dengan guru atau tutor tersebut di atas dapat

diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran matematika di kelas

Kejar Paket C sudah baik. Menurut guru kendala-kendala tersebut

meliputi : kurang efektifnya waktu pembelajaran karena pembelajaran

dilaksanakan pada malam hari dalam suasana letih habis kerja, sarana

prasarana yang tidak memadai karena pembelajaran dilaksanakan di

rumah penduduk, belum semua siswa memiliki alat pembelajaran yang

lengkap.

b. Observasi terhadap guru ( Lampiran 15, 16, 17 halaman 105-115)

Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan observasi sebanyak

3 kali. Observasi kelas dilakukan cara mengamati tutor yang bernama

Nurhadi, SE dalam memberikan pembelajaran suatu materi tertentu.

Observasi dilakukan pada malam hari karena pembelajaran di Kelompok

Belajar Paket C Harapan ini memang masuknya pukul 19.30 sampai

dengan 21.00 WIB. Adapun observasi kelas yang peneliti lakukan sebagai

berikut :

Tabel 4.1. Jadwal observasi kelas

No Hari. Tanggal Materi yang diberikan

1 Sabtu, 26 Mei 2012 Memahami pernyataan dalam matematika

dan ingkaran atau negasinya

2 Selasa, 29 Mei 2012 Menentukan nilai kebenaran dari suatu

pernyataan majemuk dan pernyataan

berkuantor

3 Kamis, 2 Juni 2011 Merumuskan pernyataan yang setara

dengan pernyataan majemuk atau

pernyataan berkuantor yang diberikan

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Pelaksanaan observasi kelas pada kegiatan pembelajaran matematika secara

lengkap disajikan sebagai berikut :

a. Observasi I

1) Tindak mengajar

Pada tahap awal atau tahap pendahuluan guru atau tutor

membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan

informasi tentang materi yang akan dibahas atau dipelajari pada

tatap muka tersebut. Adapun materi yang akan dipelajari pada tatap

muka tersebut adalah memahami pernyataan dalam matematika dan

ingkaran atau negasinya.

Pada tahap ini guru atau tutor juga menerangkan atau

memberikan motivasi kepada warga belajar tentang pentingnya

mempelajari memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran

atau negasinya.

Sebelum pembelajaran dilanjutkan pada tahap ini pula guru atau

tutor membahas soal yang diberikan sebagai pekerjaan rumah.

Kemudian pekerjaan siswa atau warga belajar dicocokkan dengan

jawaban yang ada di papan tulis yang dikerjakan oleh siswa. Setelah

selesai membahas pekerjaan rumah guru atau tutor memberikan

penguatan atau mengingatkan lagi materi terdahulu yang penting

untuk digunakan dalam pembahasan materi yang akan dipelajari

sekarang.

Pada tahapan penyampaian materi guru atau tutor

menyampaikan materi dengan benar tidak ada yang materi

menyimpang karena guru menggunakan buku acuan atau buku

pegangan. Penyampaian materi dilakukan dengan lancar, tidak

tersendat-sendat dengan bahasa yang jelas, namun sulit dipahami

oleh siswa atau warga belajar yang mayoritas adalah ibu rumah

tangga. Penyampaian materi diberikan dengan sistematis dan

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

diberikan contoh-contoh yang sesuai dengan topik yang sedang

dipelajari.

Dalam menyampaikan materi guru jarang sekali bahkan tidak

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran sehingga

pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, variasi model

pembelajaran yang dilakukan guru kurang sehingga terkesan

monoton, guru berbicara sopan terhadap siswa atau warga belajar,

menghindari perbuatan yang dapat menggangu perasaan warga

belajar, menunjukkan sikap adil terhadap semua siswa dan

menghargai setiap perbedaan pendapat siswa. Disamping itu pada

saat pembelajaran berlangsung yang sering dilakukan oleh oleh guru

antara lain membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar,

mendorong siswa menumbuhkan rasa percaya diri.

Pada proses pembelajaran sering sekali guru memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sedang dibicarakan,

mendorong siswa untuk mengemukakan idenya, mendorong siswa

untuk tukar pendapat dengan teman tentang suatu pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Untuk materi penguatan guru jarang

memberikan, karena biasanya pada pembelajaran matematika di

kelas tersebut siswa masih banyak yang mengalami kesulitan jika

hanya diterangkan sekali.

Pada tahap penerapan siswa mendapatkan tugas-tugas dari guru

atau tutor baik yang bersifat terkontrol maupun yang bersifat

mandiri. Tugas yang diberikan secara terkontrol guru memberikan

tugas dengan arahan yang jelas, siswa dibimbing guru dalam

menyelesaikan tugas, dituntut tanggung jawab setiap pribadi siswa,

dan agar inisiatif siswa dalam belajar dapat tumbuh dan

berkembang. Latihan mandiri bertujuan untuk mendorong siswa

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

untuk banyak berkreasi dalam belajar sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki.

Pada tahap penutup guru menyampaikan rangkuman materi yang

dipelajari namun kebanyakan siswa tidak menulis rangkuman

tersebut, sehingga siswa tida terlibat secara aktif dalam membuat

rangkuman. Disamping itu guru juga menyarankan agar materi yang

telah dipelajari di kelompok belajar tersebut dipelajari kembali di

rumah masing-masing. Selanjutnya guru memberikan satu soal

untuk latihan di rumah, dan pelajaran diakhiri dengan mengucapkan

syukur kepada Tuhan.

2) Tindak Belajar

Suasana kelas pada saat awal pembelajaran masih sangat gaduh

karena hampir semua warga belajar membawa anak mereka yang

masih kecil. Guru menerapkan metode tanya jawab dan ceramah

untuk mengajak siswa belajar secara aktif dalam menyelesaikan soal

yang diberikan, namun siswa kurang aktif. Pada saat siswa

mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru, siswa bekerja

sama dengan teman semejanya, mereka didorong untuk bisa

mengungkapkan pendapatnya dalam menyelesaikan soal tersebut.

Bagi siswa yang sudah mendapatkan jawaban agar menuliskan

jawaban di papan tulis sehingga teman yang lain dapat mengetahui

hasil jawabannya.

b. Observasi II

1) Tindak mengajar

Pada tahap awal atau tahap pendahuluan guru atau tutor

membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan

informasi tentang materi yang akan dibahas atau dipelajari pada

tatap muka tersebut. Adapun materi yang akan dipelajari pada tatap

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

muka tersebut adalah merumuskan pernyataan yang setara dengan

pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor.

Pada tahap ini guru atau tutor juga menerangkan atau

memberikan motivasi kepada warga belajar tentang pentingnya

mempelajari merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan

majemuk atau pernyataan berkuantor. Disamping itu guru atau tutor

memberikan gambaran umum tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan .

Sebelum pembelajaran dilanjutkan pada tahap ini pula guru atau

tutor membahas soal yang diberikan sebagai pekerjaan rumah.

Kemudian pekerjaan siswa atau warga belajar dicocokkan dengan

jawaban yang ada di papan tulis yang dikerjakan oleh siswa. Setelah

selesai membahas pekerjaan rumah guru atau tutor memberikan

penguatan atau mengingatkan lagi materi terdahulu yang penting

untuk digunakan dalam pembahasan materi yang akan dipelajari

sekarang. Pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru

atau tutor menguraikan materi pelajaran yang telah disampaikan

pada pendahuluan.

Pada tahapan penyampaian materi guru atau tutor menyampaikan

materi dengan benar tidak ada yang materi menyimpang karena guru

menggunakan buku acuan atau buku pegangan yang diterbitkan oleh

pemerintah. Penyampaian materi dilakukan dengan lancar, tidak

tersendat-sendat dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh

siswa atau warga belajar yang mayoritas adalah ibu rumah tangga.

Penyampaian materi diberikan dengan sistematis dan diberikan

contoh-contoh yang sesuai dengan topik yang sedang dipelajari.

Dalam menyampaikan materi guru jarang sekali bahkan tidak

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran sehingga

pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, variasi model

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pembelajaran yang dilakukan guru kurang sehingga terkesan

monoton, guru berbicara sopan terhadap siswa atau warga belajar,

menghindari perbuatan yang dapat menggangu perasaan warga

belajar, menunjukkan sikap adil terhadap semua siswa dan

menghargai setiap perbedaan pendapat siswa. Disamping itu pada

saat pembelajaran berlangsung yang sering dilakukan oleh oleh guru

antara lain membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar,

mendorong siswa menumbuhkan rasa percaya diri.

Pada proses pembelajaran sering sekali guru memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang materi yang sedang dibicarakan,

mendorong siswa untuk mengemukakan idenya, mendorong siswa

untuk tukar pendapat dengan sesama teman tentang suatu pertanyaan

yang diberikan oleh guru, namun sebagaian besar siswa kurang aktif

dalam proses pembelajaran. Untuk materi penguatan guru jarang

memberikan, karena biasanya pada pembelajaran matematika di

kelas tersebut siswa masih banyak yang mengalami kesulitan jika

hanya diterangkan sekali.

Pada tahap penerapan siswa mendapatkan tugas-tugas dari guru

atau tutor baik yang bersifat terkontrol maupun yang bersifat

mandiri. Tugas yang diberikan secara terkontrol guru memberikan

tugas dengan arahan yang jelas, siswa dibimbing guru dalam

menyelesaikan tugas, dituntut tanggung jawab setiap pribadi siswa,

dan agar inisiatif siswa dalam belajar dapat tumbuh dan

berkembang. Latihan mandiri bertujuan untuk mendorong siswa

untuk banyak berkreasi dalam belajar sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki.

Pada tahap penutup guru menyampaikan rangkuman materi yang

dipelajari namun kebanyakan siswa tidak menulis rangkuman

tersebut, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam membuat

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

rangkuman. Guru juga menyarankan agar materi yang telah

dipelajari di kelompok belajar tersebut dipelajari kembali di rumah

masing-masing. Selanjutnya guru memberikan satu soal untuk

latihan di rumah, dan pelajaran diakhiri dengan mengucapkan puji

syukur kepada Tuhan.

2) Tindak Belajar

Suasana kelas pada saat awal pembelajaran berlangsung cukup

gaduh. Hal ini terjadi karena siswa membawa anak-anak ke tempat

belajar. Pada saat siswa mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan guru, siswa bekerja sama dengan teman semejanya,

mereka didorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya dalam

menyelesaikan soal tersebut. Bagi siswa yang sudah mendapatkan

jawaban agar menuliskan jawaban di papan tulis sehingga teman

yang lain dapat mengetahui hasil jawabannya. Keaktifan siswa

belum nampak, karena kebanyakan yang maju ditunjuk oleh guru.

c. Observasi III

1) Tindak mengajar

Pada tahap awal atau tahap pendahuluan guru atau tutor

membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberikan

informasi tentang materi yang akan dibahas atau dipelajari pada

tatap muka tersebut. Adapun materi yang akan dipelajari pada tatap

muka tersebut adalah merumuskan pernyataan yang setara dengan

pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan.

Pada tahap ini guru atau tutor juga menerangkan atau

memberikan motivasi kepada warga belajar tentang pentingnya

mempelajari merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan

majemuk atau pernyataan berkuantor yang diberikan. Disamping itu

guru atau tutor memberikan gambaran umum tentang kegiatan yang

akan dilaksanakan.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Sebelum pembelajaran dilanjutkan pada tahap ini pula guru atau

tutor membahas soal yang diberikan sebagai pekerjaan rumah.

Kemudian pekerjaan siswa atau warga belajar dicocokkan dengan

jawaban yang ada di papan tulis yang dikerjakan oleh siswa. Setelah

selesai membahas pekerjaan rumah guru atau tutor memberikan

penguatan atau mengingatkan lagi materi terdahulu yang penting

untuk digunakan dalam pembahasan materi yang akan dipelajari

sekarang. Materi yang perlu diingat lagi adalah logika matematika.

Pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru atau tutor

menguraikan materi pelajaran yang telah disampaikan pada

pendahuluan yaitu tentang logika matematika.

Pada tahapan penyampaian materi guru atau tutor menyampaikan

materi dengan benar tidak ada yang materi menyimpang karena guru

menggunakan buku acuan atau buku pegangan. Penyampaian materi

dilakukan dengan lancar, tidak tersendat-sendat. namun masih sulit

dipahami oleh siswa atau warga belajar yang mayoritas adalah ibu

rumah tangga. Penyampaian materi diberikan dengan sistematis dan

diberikan contoh-contoh yang sesuai dengan topik yang sedang

dipelajari.

Dalam menyampaikan materi guru jarang sekali bahkan tidak

menggunakan alat peraga atau media pembelajaran sehingga

pembelajaran kurang menarik perhatian siswa, variasi model

pembelajaran yang dilakukan guru kurang sehingga terkesan

monoton, guru berbicara sopan terhadap siswa atau warga belajar,

menghindari perbuatan yang dapat menggangu perasaan warga

belajar, menunjukkan sikap adil terhadap semua siswa dan

menghargai setiap perbedaan pendapat siswa. Disamping itu pada

saat pembelajaran berlangsung yang sering dilakukan oleh oleh guru

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

antara lain membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar,

mendorong siswa menumbuhkan rasa percaya diri.

Pada tahap penerapan siswa mendapatkan tugas-tugas dari guru

atau tutor baik yang bersifat terkontrol maupun yang bersifat

mandiri. Tugas yang diberikan secara terkontrol guru memberikan

tugas dengan arahan yang jelas, siswa dibimbing guru dalam

menyelesaikan tugas, dituntut tanggung jawab setiap pribadi siswa,

dan agar inisiatif siswa dalam belajar dapat tumbuh dan

berkembang. Latihan mandiri bertujuan untuk mendorong siswa

untuk banyak berkreasi dalam belajar sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki.

Pada tahap penutup guru menyampaikan rangkuman materi yang

dipelajari namun kebanyakan siswa tidak menulis rangkuman

tersebut, sehingga siswa tidak terlibat secara aktif dalam membuat

rangkuman. Disamping itu guru juga menyarankan agar materi yang

telah dipelajari di kelompok belajar tersebut dipelajari kembali di

rumah masing-masing. Selanjutnya guru memberikan satu soal

untuk latihan di rumah, dan pelajaran diakhiri dengan mengucapkan

puji syukur kepada Tuhan.

2) Tindak Belajar

Suasana kelas pada saat awal pembelajaran masih sangat gaduh

karena hampir semua warga belajar membawa anak mereka yang

masih kecil. Pada saat siswa mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan guru, siswa bekerja sama dengan teman semejanya,

mereka didorong untuk bisa mengungkapkan pendapatnya dalam

menyelesaikan soal tersebut. Bagi siswa yang sudah mendapatkan

jawaban agar menuliskan jawaban di papan tulis sehingga teman

yang lain dapat mengetahui hasil jawabannya. Kebanyakan siswa

yang maju untuk mengerjakan soal latihan ke depan ditunjuk oleh

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

guru, sehingga belum nampak keaktifan siswa dalam menyelesaikan

soal latihan.

2. Pelaksanaan Kurikulum Pembelajaran Matematika Kejar Paket C

Harapan Kecamatan Gemolong

1) Wawancara terhadap Kepala Sekolah (Lampiran 9 halaman 91)

Wawancara yang peneliti lakukan terhadap pengelola Kejar Paket C

Harapan Kecamatan Gemolong bertujuan untuk memperoleh

gambaran secara jelas mengenai penerapan kurikulum dan

pengembangan silabus untuk mata pelajaran matematika. Berikut ini

penulis sampaikan rangkuman hasil wawancara peneliti dengan

Kepala Sekolah :

i) Struktur Kurikulum

a) Struktur kurikulum program paket C sudah sesuai dengan

kurikulum kesetaraan, karena memang Kurikulum pada

program Kejar Paket C diambil sepenuhnya dari kurikulum

kesetaraan yang diterbitkan oleh pemerintah.

b) Kurikulum program Kejar Paket C telah dikembangkan dengan

mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Standar Kompetensi

Lulusan, Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Namun demikian pengembangan itu belum sepenuhnya

dilakukan oleh guru atau tutor.

ii) Silabus

a) Silabus untuk mata pelajaran matematika pada program Paket

C tersedia dan lengkap seperti yang diterbikan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk Kurikulum

Tingkat Satuan Pedidikan (KTSP).

b) Acuan yang digunakan untuk menyusun silabus untuk mata

pelajaran matematika pada program paket C adalah Kurikulum

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

yang mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Kurikulum yang

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

c) Yang menyusun silabus untuk mata pelajaran matematika pada

program paket C adalah guru atau tutor mata pelajaran

matematika, kepala sekolah sebagai penyelenggara, tim

pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang

dibentuk oleh penyelenggara, dan dinae pendidikan kabupaten

sebagai fasilitator.

d) Silabus mata pelajaran matematika sudah didokumentasikan

dengan baik, ada silabus yang dibawa untuk pegangan guru,

ada pula silabus yang disimpan di sekolah sebagai dokumentasi

sekolah.

2) Wawancara terhadap guru ( Lampiran 10 halaman 94)

i) Struktur Kurikulum

a) Struktur kurikulum program paket C sudah sesuai dengan

kurikulum kesetaraan, karena memang Kurikulum pada

program Kejar Paket C diambil sepenuhnya dari kurikulum

kesetaraan yang diterbitkan oleh pemerintah.

b). Kurikulum program Kejar Paket C telah dikembangkan dengan

mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Standar Kompetensi

Lulusan, Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Namun demikian pengembangan itu belum sepenuhnya

dilakukan oleh guru atau tutor.

iii) Silabus

c). Silabus untuk mata pelajaran matematika pada program Paket C

tersedia dan lengkap seperti yang diterbikan dari Badan

Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk Kurikulum

Tingkat Satuan Pedidikan (KTSP).

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

d). Acuan yang digunakan untuk menyusun silabus untuk mata

pelajaran matematika pada program paket C adalah Kurikulum

yang mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Kurikulum yang

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.

e). Yang menyusun silabus untuk mata pelajaran matematika pada

program paket C adalah guru atau tutor mata pelajaran

matematika, kepala sekolah sebagai penyelenggara, tim

pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang

dibentuk oleh penyelenggara, dan dinae pendidikan kabupaten

sebagai fasilitator.

f). Silabus mata pelajaran matematika sudah didokumentasikan

dengan baik, ada silabus yang dibawa untuk pegangan guru,

ada pula silabus yang disimpan di sekolah sebagai dokumentasi

sekolah.

c. Dokumentasi hasil belajar

Data yang diperoleh dari dokumentasi pada penelitian ini berupa

foto-foto kegiatan pembelajaran matematika di Kelompok Belajar Paket

C Harapan Kecamatan Gemolong titik V, daftar nama-nama siswa atau

warga belajar kelas X semester 2, transkrip wawancara terhadap

Kepala Sekolah, transkrip wawancara terhadap guru atau tutor dan

transkrip wawancara terhadap siswa atau warga belajar. Selain itu

peneliti juga mendapatkan data tentang Kurikulum Pendidikan Luar

Sekolah dari jurnal, buku-buku pegangan serta instrumen akreditasi

Program Paket C yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional

Pendidikan Non Formal (BANPNF).

C. Pembahasan

1. Proses Pembelajaran di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong

Kegiatan pembelajaran di program Kejar Paket C Harapan Kecamatan

Gemolong merupakan penanaman konsep belajar sepanjang hayat bagi

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

peserta didik. Salah satu upaya yang dilakukan pada pembelajaran Kejar

Paket C diharapkan siswa atau warga belajar mempunyai kesadaran yang

baik untuk belajar. Siswa atau warga belajar dalam mengikuti pembelajaran

harus bersifat lebih aktif, mandiri, kreatif, bertanggungjawab atas apa yang

dilakukan dan mampu bekerja sama dengan baik. Dari hasil analisis data di

atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih

kurang, hal ini dapat dilihat dari kurangnya keberanian mereka untuk

mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Untuk

mewujudkan tujuan itu peranan guru atau tutor sangatlah penting untuk

menanamkan konsep yang diberikan atau materi yang sedang diajarkan.

Namun tidak menutup kemungkinan justru kesadaran yang timbul dari

dalam diri siswa itu sendiri memegang peranan yang lebih penting.

Kesadaran siswa atau warga belajar akan terbentuk seiring dengan

kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan baik ketika berada di dalam kelas

atau di tempat belajar maupun ketika mereka kembali ke masyarakat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap beberapa informan

yang peneliti lakukan dalam kegiatan pembelajaran matematika diperoleh

bahwa, dalam kegiatan pembelajaran matematika metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru atau tutor telah sesuai dengan prinsip-prinsip

Kurikulum Pendidikan Luas Sekolah. Metode yang digunakan guru antara

lain metode ceramah, tanya jawab, pemberian soal latihan, diskusi dan

pemberian tugas. Sedangkan model pembelajaran yang digunakan adalah

model tutorial maksudnya bahwa guru memberikan penjelasan satu per satu

kepada siswa atau warga belajar dengan berkeliling sampai siswa itu

mengerti tetang materi yang sedang dibahas.

Kegiatan pembelajaran terbagi dalam tiga tahapan yaitu tahap

pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan guru atau tutor

memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan pekerjaan rumah yang telah diberikan sebelumnya. Kemudian

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

guru mengajak siswa untuk menyiapkan PR dan menanyakan apakah ada

kesulitan mengerjakan soal-soal tersebut. Sering kali walaupun tidak ada

yang mengajukan pertanyaan soal-soal tersebut dibahas oleh guru dengan

menyuruh salah satu siswa untuk maju sambil mengecek hasil pekerjaan

mereka.

Setelah selesai membahas PR guru atau tutor melanjutkan kegiatan

pembelajaran dengan materi yang baru. Sebelum menjelaskan materi

tersebut guru memberikan penjelasan mengenai tujuan dan pentingnya

mempelajari materi tersebut. Selanjutnya dengan metode caramah yang

diselingi dengan tanya jawab guru menjelaskan secara terperinci materi

yang dibahas pada pertemuan tersebut. Setelah menjelaskan materi guru

memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya, dengan tekun guru

membimbing siswa atau warga belajar agar mengetahui bagaiman cara

mengerjakannya. Sesekali guru menanyakan kepada siswa apakah ada yang

belum jelas, bila ada yang belum jelas guru memberikan penjelasan dengan

lebih pelan. Setelah tidak ada siswa yang bertanya maka guru memberikan

soal-soal untuk latihan, mereka diperbolehkan diskusi dengan teman

disekitarnya dengan harapan siswa dapat belajar bersama dan bekerja sama

untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Penggunaan metode ceramah dan

tanya jawab kurang dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran.

Evaluasi terhadap proses pembelajaran matematika di Kejar Paket C

Harapan Kecamatan Gemolong ini menurut hasil observasi dapat

dikemukakan sebagai berikut :

a. Suasana kelas pada saat proses pembelajaran masih gaduh, hal ini

disebabkan oleh banyaknya anak-anak warga belajar yang ikut.

b. Tidak tersedia buku pegangan siswa.

c. Guru belum menggunakan variasi model pembelajaran sehingga belum

bisa memotivasi siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d. RPP yang dibuat oleh guru belum menunjukkan secara tegas kegiatan

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

e. RPP yang dibuat oleh guru masih banyak yang kurang, misalnya

penulisan sumber belajar, penulisan kegiatan penutup, belum tegas

melakukan refleksi.

Proses pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket C berbeda dengan

proses pembelajaran matematika di sekolah formal. Perbedaan yang sangat

tampak adalah sebagian besar siswa kelas Kejar Paket C pasif, sedang siswa

di kelas formal terlihat lebih aktif. Apabila terdapat siswa yang aktif itu

hanya beberapa saja dan itupun beberapa siswa yang sama. Disamping itu

dalam pembelajaran matematika Kejar Paket C guru atau tutor jarang

membawa alat peraga, itupun jika membawa seadanya saja pada prinsipnya

siswa dapat memahami materi yang sedang dibahas.

Dalam penyampaian materi guru harus memberikan gambaran yang

lebih mudah dipahami tentang materi pokok yang akan diajarkan.

Selanjutnya guru memberikan arahan kepada siswa atau warga belajar

tentang kegiatan yang harus dilakukan, sehingga dari kegiatan ini siswa

diharapkan mampu menyimpulkan inti materi yang sedang dibahas. Ketika

guru mengajar mereka berkonsentrasi pada materi yang diajarkan, walaupun

terkadang suasana itu pecah oleh mereka yang tertawa karena sesekali guru

memberikan lelucon atau humor yang sesuai dengan bahasa atau kebiasaan

mereka di kampung. Ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di

depan kelas ada siswa yang bersedia maju tanpa harus ditunjuk oleh guru.

Dalam pembelajaran Paket C siswa atau warga belajar diharapkan

kreatif dan mandiri. Kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat

dilihat dari keterlibatan mereka dalam memberikan pendapat terhadap

pertanyaan yang diajukan oleh guru, juga dalam memberikan contoh-

contoh. Kemandirian siswa dalam pembelajaran matematika di kelas Kejar

Paket C ini sudah nampak, hak ini dapat diketahuai dari terselesaikannya

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

tugas-tugas mandiri yang diberikan oleh guru. Walaupun mungkin hasil

pekerjaan mereka masih banyak terdapat kesalahan tetapi kebanyakan

mereka sudah mengerjakannya.

Keberhasilan dalam belajar tidak lepas dari bagaimana kebiasaan belajar

siswa ketika mereka belajar di rumah. Motivasi, dukungan dari orang-orang

disekitar mereka mempengaruhi perkembangan jiwa mereka. Dari penelitian

ini dapat diperoleh hal-hal berikut yaitu banyaknya pekerjaan sehari-hari

sebagai petani menyita perhatian mereka untuk dapat belajar dengan baik.

Keletihan setelah seharian bekerja juga membuat mereka malas belajar dan

ingin cepat istirahat. Bahkan tidak jarang dari mereka yang tidak

memikirkan belajar di rumah sama sekali, mereka menganggap belajar di

sekolah atau di tempat belajar saja.

Kebiasaan belajar siswa juga dapat dilihat dari intensitas belajar mereka

di rumah. Intensitas yang dimaksud di sini adalah frekuensi belajar.

Frekuensi belajar diukur dengan banyaknya waktu belajar yang mereka

gunakan di luar waktu pembelajaran. Padahal intensitas belajar ini sangat

berpengaruh terhadap pemahaman siswa atau warga belajar terhadap materi

yang telah diajarkan. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa

Kejar Paket C Harapan ini rata-rata waktu belajar di rumah dalam satu hari

kurang lebih 1-2 jam. Untuk pelajaran matematika sebagian besar mereka

belajar jika hanya ada pelajaran matematika dan tugas dari guru saja.

Kemandirian belajar siswa atau warga belajar ketika di rumah

menunjukkan hasil yang sukup baik. Hal ini dapat diketahui dari kebiasaan

mereka mengerjakan soal-soal pekerjaan rumah, beberapa siswa

mempelajari atau menyiapkan materi yang akan dipelajari. Sebagian besar

siswa telah menyadari akan pentingnya menyiapkan materi pembelajaran

yang akan diberikan oleh guru. Menurut mereka mempelajari terlebih

dahulu materi yang akan diberikan guru akan membantu mereka memahami

materi yang akan diajarkan oleh guru. Para siswa juga banyak yang

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guruyang sifatnya

mandiri, sehingga sebagian siswa terlibat secara aktif dalam pembahasan PR

di kelas pada pertemuan berikutnya. Pola kerjasama siswa atau warga

belajar ketika mereka belajar di rumah belum nampak. Apabila di rumah

siswa lebih sering belajar dengan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh

guru secara mandiri. Hal ini terjadi karena kesibukan mereka di rumah

masing-masing, walaupun secara geografis rumah mereka tidak terlalu jauh

jaraknya satu sam lain, sehingga mereka merasa enggan utnuk belajar secara

kelompok. Mereka belajar kelompok ketika berada di temapt belajar ketika

sambil menunggu gurunya datang.

Dalam pembelajaran Paket C ini keberhasilan siswa tidak hanya diukur

dari kemampuan kognitifnya saja, tetapi siswa juga harus bisa

mengembangkan kemampuan sosialnya. Sebagaian besar siswa telah

mengenal pendidikan sampai ke tingkat lanjutan. Sehingga dengan

lingkungan tersebut dapat mendorong siswa untuk terus belajar atau

bersekolah sampai tingkat lanjutan atas walaupun harus di Kejar Paket C.

Sehingga ketika mengalami kesulitan dapat bantuan kepada tetangga sekitar

yang lebih tahu. Dari situlah akan timbul interaksi yang baik antara siswa

atau warga belajar dengan masyarakat yang akhirnya akan mempengaruhi

kebiasaan belajar mereka.

Para siswa atau warga belajar telah menyadari betapa pentingnya

mempelajari matematika dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kebanyakan para siswa hanya memperoleh pengetahuan dari

kelompok belajar saja dan tidak banyak yang memperoleh pengetahuan

tambahan dari luar sekolah tempat belajar. Selain itu, masih banyak siswa

yang belum menyukai pelajaran matematika dengan alasan pelajaran

matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga mereka tidak berminat

untuk belajar matematika. Jika mereka mengalami kesulitan dalam belajar

misalnya mengerjakan soal-soal latihan maka mereka akan bertanya kepada

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

anak-anak mereka, teman atau tetangga terdekat. Atau setidaknya jika masih

terjadi kesulitan maka akan mereka tanyakan kepada guru atau tutor pada

pertemuan berikutnya.

2. Pelaksanaan Kurikulum Kejar Paket C Harapan Kecanatam

Gemolong

Dengan memperhatikan hasil wawancara dan dokumentasi perangkat

kurikulum di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong maka dapat

disampaikan hal-hal sebagai berikut :

a). Struktur kurikulum program paket C sudah sesuai dengan kurikulum

kesetaraan, karena memang Kurikulum pada program Kejar Paket C

diambil sepenuhnya dari kurikulum kesetaraan yang diterbitkan oleh

pemerintah.

b). Kurikulum program Kejar Paket C telah dikembangkan dengan

mengacu pada Standar Isi Kesetaraan, Standar Kompetensi Lulusan,

Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Namun demikian

pengembangan itu belum sepenuhnya dilakukan oleh guru atau tutor.

c). Silabus untuk mata pelajaran matematika pada program Paket C tersedia

dan lengkap seperti yang diterbikan dari Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan

(KTSP).

d). Acuan yang digunakan untuk menyusun silabus untuk mata pelajaran

matematika pada program paket C adalah Kurikulum yang mengacu

pada Standar Isi Kesetaraan, Kurikulum yang mengacu pada Standar

Kompetensi Lulusan.

e). Yang menyusun Silabus untuk mata pelajaran matematika pada program

paket C adalah tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan

yang dibentuk oleh penyelenggara program namun tidak dapat berjalan

sesuai yang diharapkan karena keterbatasan kemampuan, sehingga

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

silabus yang digunakan adalah silabus yang diterbitkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan.

f). Silabus mata pelajaran matematika sudah didokumentasikan dengan baik,

ada silabus yang dibawa untuk pegangan guru, ada pula silabus yang

disimpan di sekolah sebagai dokumentasi sekolah.

3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran

matematika di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong

Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas

Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong berasal dari beberapa faktor,

dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Faktor lingkungan belajar

Faktor lingkungan yang dimaksud adalah suasana proses

pembelajaran yang kurang kondusif. Suasana pembelajaran masih gaduh

karena kebanyakan peserta didik mengajak anak-anak mereka ke tempat

belajar.

b. Faktor sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana pendukung dalam proses pembelajaran

matematika di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong ini masih

kurang memadai. Tidak tersedia buku pegangan siswa cukup

menyulitkan guru dalam proses pembelajaran.

c. Faktor guru atau tutor

Pembelajaran di Kejar Paket C merupakan program khusus yang

dirancang guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperuntukan bagi

warga Negara yang tidak atau belum mengenyam pendidikan formal.

Sebagai sekolah yang dianggap asing, pelaksanaan kegiatan

pembelajaran matematika berusaha dijalankan oleh guru atau tutor

dalam tahap awal. Variasi model pembelajaran yang dilakukan oleh guru

masih kurang sehingga terkesan pembelajaran berjalan secara monoton

dan membosankan, sehingga siswa belum terlibat secara aktif dalam

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

proses pembelajaran. Guru belum menyusun RPP yang digunakan untuk

acuan proses pembelajaran dengan benar.

4. Rekomendasi solusi terhadap kendala yang muncul pada proses

pembelajaran matematika di Kejar Paket C Harapan Kecamatan

Gemolong

Berdasarkan pembahasan dengan berbagai kendala tersebut maka

peneliti memberikan rekomendasi usulan solusi atas kendala yang muncul

tersebut sebagai berikut:

a. Suasana kelas dalam proses pembelajaran matematika di kelas Kejar Paket

C Harapan Kecamatan Gemolong yang kondusif memungkinkan siswa

merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran. Solusi yang

penulis sampaikan yaitu agar warga belajar tidak membawa anak-anak

ikut masuk ke dalam kelas sehingga tidak membuat suasan menjadi

gaduh.

b. Bahan belajar untuk proses pembelajaran di kelas Kejar Paket C Harapan

adalah buku pegangan siswa. Tidak tersedianya buku pegangan siswa

sangat menganggu proses pembelajaran. Solusi yang penulis sampaikan

adalah mengusulkan lewat kepala sekolah kepada pemerintah dalam hal

ini Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen untuk dapat membantu pengadaan

buku pegangan siswa.

c. Mengikutsertakan guru atau tutor dalam kegiatan bintek atau workshop

yang berkaitan dengan metode dan variasi pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.

d. Mengikutsertakan guru atau tutor dalam kegiatan bintek atau workshop

yang berkaitan dengan penyusunan RPP untuk meningkatkan kompetensi

guru yang bersangkutan.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian dimuka dan data-data dari hasil penelitian di Kejar

Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses Pembelajaran di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong

. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di Kejar Paket C

terutama suasana pembelajaran berlangsung kurang kondusif, hal ini terjadi

karena kebanyakan siswa membawa anak-anak ke dalam tempat

pembelajaran. Guru menggunakan metode yang monoton sehingga terkesan

siswa merasa jenuh. Metode yang digunakan oleh guru hanya metode ceramah

dan tanya jawab sehingga kurang memancing motivasi siswa untuk aktif

dalam pembelajaran.

Pembelajaran di Kejar Paket C merupakan program khusus yang

dirancang guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperuntukkan bagi

warga Negara yang tidak atau belum mengenyam pendidikan formal. Sebagai

sekolah yang dianggap asing, pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika

berusaha dijalankan oleh guru atau tutor dalam tahap awal. Variasi model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih kurang sehingga terkesan

pembelajaran berjalan secara monoton dan membosankan. Guru belum secara

khusus menggunakan metode yang dapat menggali kompetensi siswa, hal ini

dipengaruhi oleh terbatasnya waktu untuk pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Kurikulum Kejar Paket C Harapan Kecanatam Gemolong

Pengelola Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong Kabupaten

Sragen telah melaksanakan kurikulum pembelajaran matematika di Kejar

Paket C Harapan Kecamatan Gemolong telah sesuai dengan petunjuk dan

panduan Pedoman Penyelenggaraan Program Paket C Umum sebagaimana

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

diterbitkan oleh Direktorat Pendidikan Kesetaraan. Hal ini dapat diketahui

dari hasil supervisi kepala sekolah terhadap pelaksanaan proses pembelajaran

matematika.

3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran matematika

di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

di Kejar Paket C Harapan Kecamatan Gemolong adalah :

1. Suasana kelas pada saat pembelajaran masih kurang kondusif.

2. Sarana dan prasrana kurang memadai terutama buku pegangan siswa.

3. Variasi model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih kurang.

4. RPP yang dibuat oleh guru kurang lengkap.

4. Rekomendasi solusi terhadap kendala yang muncul pada proses

pembelajaran matematika di Kejar Paket C Harapan Kecamatan

Gemolong

Berdasarkan pembahasan dengan berbagai kendala tersebut maka

peneliti memberikan rekomendasi usulan solusi atas kendala yang muncul

tersebut sebagai berikut:

1. Menganjurkan kepada warga belajar tidak membawa anak-anak ikut

masuk ke dalam kelas sehingga tidak membuat suasan menjadi gaduh.

2. Menyediakan buku pegangan siswa untuk proses pembelajaran di kelas

Kejar Paket C Harapan, sehingga setiap mendapatkan satu buku.

3. Mengikutsertakan guru atau tutor dalam kegiatan bintek atau workshop

yang berkaitan dengan metode dan variasi pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan.

4. Mengikutsertakan guru atau tutor dalam kegiatan bintek atau workshop

yang berkaitan dengan pembuatan RPP untuk meningkatkan kompetensi

guru yang bersangkutan.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai makna

bagi setiap peneliti sebagai acuan bagi penelitian berikutnya. Adapun penelitian

yang telah dilakukan ini mempunyai implikasi antara lain :

1. Implikasi Teoritis

a. Pembelajaran baik di sekolah maupun di masyarakat mempunyai peranan

yang penting terhadap keberhasilan peserta didik. Kebiasaan belajar siswa

tercermin dari intensitas belajar baik di rumah maupun di sekolah atau

tempat belajar, keaktifan, kreatifitas dan kemandirian yang akhirnya akan

membentuk pola belajar pserta didik.

b. Dengan metode ceramah, tanya jawab, latihan soal dan diskusi yang akan

membentuk pola kerjasama antar siswa sehingga siswa akan menghargai

perbedaan individu.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru atau tutor

untuk memahami karakteristik peserta didik pada Kejar Paket C,

disamping itu akan memberikan kesadaran yang tinggi kepada guru atau

tutor bahwa di Indonesia terdapat 3 jalur pendidikan yaitu informal,

formal dan non formal. Kejar Paket C termasuk dalam pendidikan non

formal sehingga tugas guru tidak hanya mendidik generasi penerus yang

sekolah di pendidikan formal saja tetapi masih ada generasi penerus

bangsa yang sekolah di pendidikan non formal yang juga membutuhkan

pendidikan untuk meraih masa depannya.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan kepada orang tua dalam

mengarahkan dan membimbing anak-anaknya dalam meningkatkan

prestasi belajar matematika. Mengenalkan Kejar Paket C bukan sekedar

kelompok belajar atau kursus tetapi di dalamnya terdapat pembelajaran

sama dengan sekolah formal lainnya.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan kepada pemerintah dan

instansi terkait bahwa Kejar Paket C lahir dari pemerintah seperti sekolah-

sekolah formal lainnya dan mempunyai tujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa sehingga perlu dipikirkan juga tentang sarana dan

prasarananya. Sarana dan prasarana yang memadai akan mempengaruhi

berlangsungnya pembelajaran matematika dengan baik.

C. Saran/ Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, maka dapat dikemukakan berbagai

saran demi perbaikan hasil selanjutnya. Adapun saran-saran tersebut sebagai

berikut :

1. Untuk pemerintah

Agar pemerintah memberikan dana operasional pada Kejar Paket C Harapan

agar secara khusus digunakan untuk penyediaan buku pegangan siswa.

2. Untuk Penyelenggara

Hendaknya selalu memberikan sosialisasi dan motivasi kepada warga belajar

akan pentingnya sekolah walaupun di tempuh pada pendidikan non formal,

untuk mengurangi banyaknya siswa yang membawa anak ke tempat belajar..

3. Untuk Guru

Guru atau tutor hendaknya selalu meningkatkan kemampuan dengan

mengikuti workshop dan bintek tentang model-model pembelajaran dan

pembuatan RPP.

4. Untuk siswa

Hendaknya siswa atau warga belajar harus mampu menanamkan prinsip

belajar sepanjang hayat, sehingga akan meningkatkan kemauan dan

kemampuan dalam pembelajaran matematika.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000 . Undang-Undang Dasar 1945. Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta : Ar-ruzz Media. Bagus Nugroho. 2010. Analisis Perubahan Kurikulum SMA Mata Pelajaran

Matematika di Kabupaten Karanganyar. Tesis. Djamarah. 2002 . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djuju Sudjana. 2006. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT.

ROSDA E. Baker, B. McGraw, & P. Peterson. 2003. Evaluation of mathematics education

programs. International encyclopedia of education, 3rd Edition. Elsevier.

Howe Kenneth R. 1992 . Liberal Democracy, Equal Educational Opportunity,

and the Challenge of Multiculturalism. American Educational Research Journal Fall 1992, Vol. 29, No. 3, PP. 455-470

Karalis Thanassis and Dimitris Vergidis. 2004. Lifelong education in Greece:

recent developments and current trends. Int. J. of Lifelong Education, Vol. 23, No. 2 (March–April 2004), 179–189

Malik Ibrahim. (2006). Evaluasi Program Fasilitator Desa Intensif di Kabupaten

Kendal. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF, Vol 1. No. 2. 82-88 Mehmet Bilir. 2007. Non-formal education implementations in Turkey: issues and

latest challenges. Int. J. of Lifelong Education, Vol. 26, No. 6 (November-December 2007), 621–633

Mendiknas. 2003. UU Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003. Jakarta :

Kementrian Pendidikan Nasional. Mendiknas. 2005. Undang-Undang No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional. Mendiknas. 2008 . Peraturan Pemerintahm No. 3 Tahun2008 tentang Standar

proses Pendidikan Kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional

Muhammad Hasbi. (2006). Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan

Kecakapan Hidup Dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah. Jurnal Ilmiah Visi PTK-PNF, Vol 1. No. 2. 89-95

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EVALUASI PROSES .../Evaluasi-P...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELOMPOK BELAJAR

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nusa Putra. 2011. Penelitian Kualitatif Proses dan Aplikasi. Jakarta : PT. Indeks. Sudjana S. 2001. Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production. Tim Dirdik Kesetaraan, 2006. Pendidikan Kesetaraan Mencerdaskan Anak

Bangsa. Jakarta: Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal. Tim Dirdik Kesetaraan, 2009. Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Penyelenggaraan

Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C berbasis Komunitas. Jakarta: Dirjen Pendidikan Nonformal dan Informal.

Tim PLSOR, 2007. Panduan Kelompok Belajar Keaksaraan Fungsional.

Semarang : Dinas Pendidikan Prop. Jateng. Tim Penulisan Tesis UNS, 2011. Panduan Penulisan Tesis, Surakarta : Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret . Tjetjep Rohendi Rohidi, 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta UI-Press. Wahyudin, 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : CV.

Ipa Abong. Wina Sanjaya, 2006. Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media. Yana Wardana, 2007. Manajemen Pendidikan Untuk Peningkatan Daya Saing.

Bandung : PT Pribumi Mekar. Jakarta : Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Dirjen PLS.

Yatim Riyanto, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Xin Liang, & Qiong Zhou, 2009. Students experiences of mathematics learning in

technology integrated Classrooms. Int. J. of Technology in Teaching and Learning. 5(1), 62-74