perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id eksperimentasi ... · metode dokumentasi, metode angket...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB POKOK BAHASAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: JUMILAH NIM: K 1304004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: doankhanh

Post on 14-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB

POKOK BAHASAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS

LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

JUMILAH

NIM: K 1304004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB

POKOK BAHASAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS

LINGKARAN DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

JUMILAH

NIM: K 1304004

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapat gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal : April 2012

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd

NIP. 19720106 199802 2 001

Pembimbing II

Rosihan Ariyuana, M.Kom

NIP. 19790901 200212 1 001

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Sutopo, S.Pd, M.Pd (………………)

Sekretaris : Henny Ekana Ch, S.Si, M. Pd (………………)

Anggota I : Ira Kurniawati, S. Si, M. Pd (………………)

Anggota II : Rosihan Ariyuana, S. Si, M. Kom (………………)

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Jumilah. EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB

POKOK BAHASAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS

LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS

VIII SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN

2010/2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah pembelajaran

matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan

dengan model langsung pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas

Lingkaran, (2) diantara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang

dan rendah, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik

pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran, (3) apakah

terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011 sejumlah 190 siswa. Sampel diambil dengan teknik cluster

random sampling sejumlah 75 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII-B

sejumlah 37 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sejumlah 38 siswa

sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan

metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang

digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dalam

penelitian ini digunakan uji persyaratan eksperimen yaitu uji keseimbangan

menggunakan uji-t dan uji normalitas dengan metode Lilliefors. Sedangkan uji

persyaratan analisis yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji

homogenitas dengan metode Bartlett.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) tidak ada

perbedaan prestasi belajar matematika antara model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dan model langsung pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran. Hal ini ditunjukkan dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak

sama yaitu tabela F 3,988 2006,0 F , pada taraf signifikansi 5%, (2) motivasi

belajar siswa untuk kategori tinggi, sedang maupun rendah memberikan

perbedaan prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Menghitung

Keliling dan Luas Lingkaran. Hal ini ditunjukkan dari analisis variansi dua jalan

dengan sel tak sama yaitu Fb = 3,4931 > 3,138 = Ftabel, pada taraf signifikansi 5%.

Siswa dengan motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi lebih baik daripada

siswa dengan motivasi belajar sedang. Siswa dengan motivasi belajar tinggi

mempunyai prestasi sama baik dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar

rendah dan siswa dengan motivasi belajar sedang mempunyai prestasi sama baik

dengan siswa dengan motivasi belajar rendah., (3) tidak terdapat interaksi yang

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

signifikan antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi

belajar matematika pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas

Lingkaran. Hal ini ditunjukkan dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

yaitu Fab = 0,0541 < 3,138 = Ftabel, pada taraf signifikansi 5%.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Perubahan tak datang sendiri, kita yang harus memulainya.

Berubahlah untuk maju...”

“Jangan takut untuk melakukan kesalahan, karena dari kesalahan

kita dapat belajar...”

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan ketulusan dan kesungguhan hati ini

kupersembahkan kepada:

Ibuku Tercinta dan Bapakku Terhormat, terima kasih atas segala doa, kasih

sayang, perhatian dan perjuangan yang tiada henti yang telah diberikan

kepada penulis.

Mey dan Keluarga, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, perhatian

dan perjuangan yang tiada henti yang telah diberikan.

Rekan-rekan pendidikan matematika angkatan 2004

Keluarga besar kost BUNAKEN dan sahabat-sahabatku yang telah mengisi

hari-hariku dan memberiku canda tawa..

Almamater

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada

Materi Sub Pokok Bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran ditinjau

dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester II” yang dilaksanakan di SMP

Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 sebagai persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Matematika Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Selain karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan

penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

untuk menulis skripsi ini.

2. Sukarmin, M.Si, Ph.D, Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

untuk menulis skripsi ini.

3. Triyanto, S.Si, M.Si, Ketua Program Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan izin untuk menulis skripsi ini.

4. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd sebagai dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

5. Rosihan Ariyuana, S.Si, M.Kom, sebagai dosen pembimbing II yang telah

memberikan bantuan, dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

6. Dra. Siti Mundjajanah, Kepala SMP Negeri 13 Surakarta yang telah

memberikan izin melakukan try out.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

7. Abdul Haris Alamsah, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 16 Surakarta yang

telah memberikan izin melakukan penelitian.

8. Nur Hidayati, S.Pd, guru matematika SMP Negeri 13 Surakarta yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan serta meluangkan waktu untuk

membantu terlaksananya try out.

9. Wiyono, S.Pd, guru matematika SMP Negeri 16 Surakarta yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan serta meluangkan waktu untuk

membantu terlaksananya penelitian ini.

10. Siswa-siswi kelas VIII C dan kelas VIII B SMP Negeri 16 Surakarta yang

telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan imbalan

dari Allah SWT. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8

A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 8

1. Prestasi Belajar Matematika .................................................... 8

2. Model Pembelajaran ............................................................... 12

3. Motivasi Belajar Siswa .......................................................... 19

4. Tinjauan Materi Tentang Sub Pokok Bahasan Menghitung

Luas dan Keliling Lingkaran ................................................... 23

B. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 24

C. Perumusan Hipotesis .................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 23

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 23

1. Tempat Penelitian ................................................................... 23

2. Waktu Penelitian .................................................................... 23

B. Metode Penelitian ......................................................................... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 24

1. Populasi .................................................................................. 24

2. Sampel .................................................................................... 24

3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 24

D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 25

1. Variabel Penelitian ................................................................. 25

2. Rancangan Penelitian ............................................................. 27

3. Metode Pengumpulan Data dan Penyusunan Instrumen ........ 27

E. Teknis Analisis Data .................................................................... 32

1. Uji Keseimbangan .................................................................. 32

2. Uji Prasyarat Analisis .............................................................. 33

3. Uji Hipotesis .......................................................................... 35

4. Uji Komparasi Ganda ............................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen ............................................. .. 48

2. Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa ...................... .. 50

3. Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa .................... .. 50

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Pengujian Persyaratan Eksperimen ....................................... .. 51

2. Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas ................................................................. .. 52

b. Uji Homogenitas ............................................................. .. 52

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama .............. .. 53

2. Uji Komparasi Ganda ............................................................ .. 54

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

1. Hipotesis Pertama.................................................................. .. 56

2. Hipotesis Kedua .................................................................... .. 57

3. Hipotesis Ketiga .................................................................... .. 59

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. .. 60

B. Implikasi ...................................................................................... .. 61

C. Saran ........................................................................................... .. 62

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .. 64

LAMPIRAN ........................................................................................................ 65

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Langsung ................................................. 15

Tabel 2.2 Pnentuan Nilai Perkembangan Individu Berdasarkan Nilai Quis ... 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 32

Tabel 3.2 Notasi dan Tata Letak Data ............................................................. 43

Tabel 3.3 Rataan dan Jumlah Rataan .............................................................. 43

Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama .... 40

Tabel 4.1 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Sub

Pokok Bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .............................. 50

Tabel 4.2 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas ....................... 51

Tabel 4.3 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas ....................... 52

Tabel 4.4 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Homogenitas ................... 53

Tabel 4.5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ..... 48

Tabel 4.6 Rataan Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa ............................. 49

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom................... 50

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Tes Prestasi Matematika ............................................. 63

Lampiran 2 Uji Coba Tes Prestasi Matematika ............................................ 65

Lampiran 3 Pembahasan Kunci Jawaban Uji Coba Tes Prestasi

Matematika ................................................................................. 72

Lampiran 4 Kunci Jawaban Uji Coba Tes Prestasi Matematika ................... 83

Lampiran 5 Lembar Jawab Uji Coba Tes Prestasi Matematika .................... 84

Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Motivsi Belajar Matematika........................... 85

Lampiran 7 Uji Coba Angket Motivasi Belajar Matematika ........................ 86

Lampiran 8 Lembar Jawab Uji Coba Angket Motivasi Belajar

Matematika ................................................................................ 90

Lampiran 9 Penilaian Validasi Tes Prestasi Belajar Matematika ................. 91

Lampiran 10 Konsistensi Internal Tes Prestasi ............................................... 95

Lampiran 11 Reliabilitas Tes Prestasi ............................................................. 98

Lampiran 12 Penilaian Validasi Angket Motivasi Belajar Matematika ......... 100

Lampiran 13 Konsistensi Internal Angket Motivasi Belajar Matematika……104

Lampiran 14 Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Matematika .................... 106

Lampiran 15 Rencana Pembelajaran ............................................................... 108

Lampiran 16 Soal Tes Prestasi Belajar Matematika ....................................... 122

Lampiran 17 Kunci Jawaban Tes Prestasi Matematika .................................. 127

Lampiran 18 Pembahasan Kunci Jawaban Tes Prestasi Matematika ............. 128

Lampiran 19 Lembar Jawab Tes Prestasi Matematika .................................. 135

Lampiran 20 Angket Motivasi Belajar Matematika........................................ 136

Lampiran 21 Lembar Jawab Angket Motivasi Belajar Matematika ............... 139

Lampiran 22 Data Induk Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 140

Lampiran 23 Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

dan Kelas Kontrol ...................................................................... 145

Lampiran 24 Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................. 147

Lampiran 25 Lembar Kerja Kelompok ........................................................... 149

Lampiran 26 Kuis Individual .......................................................................... 156

Lampiran 27 Penghargaan Kelompok ............................................................. 158

Lampiran 28 Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ............................................................................ 160

Lampiran 29 Uji Keseimbangan ..................................................................... 163

Lampiran 30 Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Matematika Kelas

Kontrol ...................................................................................... 166

Lampiran 31 Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Matematika Kelas

Eksperimen ................................................................................ 168

Lampiran 32 Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok

Motivasi Belajar Matematika Tinggi ........................................ 170

Lampiran 33 Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok

Motivasi Belajar Matematika Sedang ....................................... 171

Lampiran 34 Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok

Motivasi Belajar Matematika Rendah ....................................... 174

Lampiran 35 Uji Homogenitas Variabel Model Pembelajaran ....................... 175

Lampiran 36 Uji Homogenitas Variabel Motivasi Belajar Matematika ......... 178

Lampiran 37 Anava Dua Jalan dengan Sel Tak Sama .................................... 182

Lampiran 38 Uji Komparasi Ganda ................................................................ 187

Lampiran 39 Perijinan .................................................................................... 189

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

harus berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya

merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan.

Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang dihadapi

peserta didik di masa yang akan dating. Menurut Buchori (2001) dalam khabibah

(2006: 1), bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya

mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini

nampak rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat

memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang

masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu

sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti

yang substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih

memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk

berkembamg secara mandiri dalam penemuan dan proses bepikirnya.

Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap

rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan hasil pembelajaran

yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana

kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun

demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan

alat dan bahan praktek, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku

ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar

bagaimana dapat memahami belajar, berpikir dan memotivasi diri sendiri.

Masalah ini banyak dijumpai dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar di kelas.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Oleh karena itu, perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu

siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran matematika kelas VIII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) semester 2 adalah Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran. Berdasarkan keterangan dari guru matematika SMP Negeri 16

Surakarta bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk

menyelesaikan soal tentang lingkaran terutama pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Kesulitan tersebut diantaranya siswa

kurang memahami soal cerita maupun soal dalam bentuk gambar sehingga tidak

dapat menyelesaikannya dengan benar. Dari fakta-fakta tersebut bahwa salah satu

penyebab kurangnya prestasi belajar matematika siswa adalah kurang tepatnya

penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan

materi ini.

Model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan dari materi

tersebut. Dalam memilih model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, waktu yang tersedia, bentuk pengajaran (individu

atau kelompok) serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses belajar mengajar

sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat yang harus

diterapkan pada kelas tertentu dan sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran. Pada dasarnya tidak ada model pembelajaran yang paling baik,

sebab setiap model pembelajaran yang digunakan pasti mempunyai kelemahan

atau kelebihan. Oleh karena itu dalam mengajar dapat digunakan berbagai model

sesuai materi yang diajarkan, siswa, sarana prasarana, tujuan, dan lain sebagainya.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam

pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam model

pembelajaran ini diharapkan adanya kerjasama, kebersamaan, dan komunikasi

antar anggota kelompok dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Salah satu

model pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Teams Achievement

Division). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model

pembelajaran dengan cara mengkondisikan para siswa bekerja dalam kelompok-

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kelompok pembelajaran kooperatif dan bertanggung jawab dalam pengaturan dan

pengecekan secara rutin, saling membantu memecahkan masalah, dan saling

mendorong untuk berprestasi. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memotivasi siswa untuk saling membantu anggota kelompoknya. Dengan model

ini kesulitan pemahaman materi yang tidak dapat dipecahkan secara individu

dapat dipecahkan bersama kelompoknya beserta bimbingan guru.

Selain model pembelajaran, masih banyak hal yang mempengaruhi

prestasi siswa, salah satunya adalah motifasi belajar siswa. Siswa yang secara

potensial diharapkan memperoleh hasil yang baik banyak yang menunjukkan hasil

yang sebaliknya, dimana prestasi yang diperoleh biasa-biasa saja atau bahkan

lebih rendah daripada teman-temannya. Masalah yang demikian disebabkan

terutama karena kurangnya motivasi dalam belajar karena materi yang diajarkan

dianggapnya tidak bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar yang

berkualitas tinggi merupakan wujud dari upaya yang terus-menerus dan tidak

kenal lelah dari siswa untuk mengatasi kurangnya motivasi belajar yang

dihadapinya agar mendapatkan prestasi yang baik. Kegiatan belajar seperti itu

tidak hanya diukur dari lamanya waktu yang digunakan untuk belajar, melainkan

lebih ditentukan oleh motivasi, semangat, sikap, dan kebiasaan yang ada serta cara

dan sarana yang digunakan. Tolak ukur tersebut pada akhirnya akan menentukan

kemantapan dan kesinambungan belajar siswa.

Pada Sub Pokok Bahasan menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

merupakan materi yang diperoleh siswa kelas VIII semester genap Sekolah

Menengah Pertama. Dalam pokok bahasan ini dibutuhkan pemahaman dan

penguasaan konsep serta ketelitian. Oleh karena itu dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan ditunjang dengan motivasi belajar yang tinggi

diharapkan siswa dapat memahami dan bisa mengerjakan soal-soal yang

bervariasi.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasar latar belakang masalah yang telah diungkap di atas, maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:

“EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB

POKOK BAHASAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS

LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS

VIII SEMESTER II SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN

2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat

di identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Banyak siswa yang menganggap matematika itu rumit dan membingungkan,

sehingga siswa hanya menghafal materi pelajaran untuk memenuhi syarat

ujian. Hal ini merupakan salah satu akibat rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Kurang tepatnya model pembelajaran yang digunakan guru matematika di

dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu teutama pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran merupakan salah satu

kemungkinan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Terkait

dengan permasalahan tersebut, muncul pertanyaan apakah kalau model

pembelajaran yang diubah, prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. untuk

menjawab hal itu, maka perlu diteliti apakah siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih

baik daripada prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran langsung.

3. Kegiatan belajar mengajar yang baik adalah kegiatan belajar mengajar yang

berorientasikan kepada keaktifan siswa, namun saat ini masih banyak terjadi

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

bahwa siswa cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar karena

pembelajaran berpusat pada guru.

4. Perbedaan tingkat motivasi yang dimiliki siswa diduga juga ikut

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Rendahnya prestasi belajar siswa

terutama pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

kemungkinan juga disebabkan karena kurangnya motivasi belajar yang

dimliki oleh siswa. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah motivasi belajar

siswa yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada

siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, motivasi belajar siswa yang

sedang akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah, dan apakah siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik

daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi ruang

lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dibatasi pada model

pembelajaran koperatif tipe STAD pada kelas eksperimen dan model

pembelajaran langsung pada kelas kontrol.

2. Prestasi belajar matematika dalam penelitian ini dibatasi pada prestasi belajar

matematika siswa yang dicapai setelah proses pembelajaran pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran untuk siswa SMP Negeri

16 Surakarta kelas VIII semester genap tahun ajaran 2010/2011.

3. Motivasi belajar siswa dibagi atas tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan

rendah dan juga dibatasi pada motivasi belajar siswa dalam kegiatan

pembelajaran matematika.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

beberapa permasalahan yang berkaitan dengan penelitian tersebut, yaitu :

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD akan lebih baik dengan yang

menggunakan model pembelajaran langsung dalam pelajaran matematika

pada kelas VIII semester genap pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran?

2. Apakah motivasi belajar siswa yang tinggi akan menghasilkan prestasi belajar

yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, apakah

motivasi belajar siswa yang sedang akan menghasilkan prestasi belajar yang

lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, dan apakah

siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan menghasilkan prestasi

belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran?

3. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dengan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub

pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui model pembelajaran mana yang menghasilkan prestasi

belajar yang lebih baik antara model kooperatif tipe STAD dan model

konvensional dalam pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

2. Untuk mengetahui manakah yang memberi prestasi belajar lebih baik antara

siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang atau rendah dalam

pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran.

3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa dalam pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi guru SMP untuk menentukan model

pembelajaran yang tepat sebagai alternatif lain dalam menyampaikan materi

pelajaran matematika yang lebih mudah dipahami oleh siswa yang dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2. Memberikan masukan kepada guru atau calon guru untuk lebih

memperhatikan motivasi siswa belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Pengertian Prestasi

Dalam kehidupannya sehari-hari manusia selalu berusaha untuk mencapai

prestasi guna meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu, banyak para ahli

yang mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian dari prestasi belajar

diantaranya;

1) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

dikerjakan dan lain sebagainya). (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

1999: 787)

2) Prestasi adalah hasil dari kemampuan, keterampilan dan sikap

seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. (Zainal Arifin, 1990: 3), “

3) Prestasi adalah bukti usaha yang dicapai. (Winkle, 1996:391)

4) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan

sebagainya. (W.S. Winkel, 1995: 67)

5) Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan. (Gagne, 1985:40)

6) prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil

yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan.

(Syaiful Bahri Djamarah, 1994:20)

Dari pendapat-pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

adalah hasil yang dicapai setelah melaksanakan usaha sebaik-baiknya.

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

Sejak lahir manusia telah memulai kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan

sekaligus mengembangkan dirinya. Belajar merupakan proses membangun

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

makna/pemahaman terhadap informasi dan atau pengalaman. Dalam kaitanya

dengan pendidikan, proses membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri

oleh siswa atau bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran

(pengetahuan awal), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses menyerap

pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti, yakni hasil ulangan

para siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran yang sama, dari guru yang

sama, dan pada saat yang sama.Oleh karena itu ada bermacam-macam pengertian

tentang belajar yang d ungkapkan oleh para ahli.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 13), “Belajar adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”. Beberapa ahli telah

mengemukakan definisi belajar antara lain :

1) Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 2006: 92)

2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

(Slameto,2003:2)

3) Belajar adalah suatu proses yang berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi

tahu, atau dari tahu menjadi lebih tahu, dari tidak terampil menjadi terampil,

dari belum cerdas menjadi cerdas, dari sikap belum baik menjadi baik, dari

pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi teliti dan seterusnya. (Purwoto,

2003:24)

4) Belajar adalah suatu proses yang berlangsung didalam diri seseorang yang

mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap dan

berbuat. (W.Gulo, 2002:8)

5) Belajar adalah salah satu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan ini

relatif tetap dan berbekas. (Winkel, 1996:53)

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

6) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Jadi, Belajar pada

dasarnya merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang berkat

pengalaman dan latihan (M. Surya, 1982: 7).

7) Belajar adalah proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu

sebagai hasil dari pengalaman. (Udin S. Winataputra, 1995:2)

8) belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. (Thursan Hakim,

2000:1)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku meliputi aspek pengetahuan, keterampilan

dan aspek sikap sebagai hasil dari pengalaman dan latihan serta interaksi dengan

lingkungannya .

c. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam kegiatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti dengan

pengukuran dan penilaian. Demikian juga di dalam proses pembelajaran Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 787), “Prestasi balajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

Sedangkan Sutratinah Tirtonegoro (2001:43) mengatakan bahwa “Prestasi belajar

adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar”. Dengan mengetahui

prestasi belajar anak, dapat diketahui kedudukan anak dalam kelas, apakah anak

tersebut kelompok anak pandai, sedang, atau kurang. Prestasi anak ini dinyatakan

dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang

dicapai oleh anak dalam periode tertentu. Sedangkan Zainal Arifin (1990:3)

menyatakan bahwa “Prestasi belajar adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap

dalam menyelesaikan msalah”. Dalam hal ini prestasi belajar tidak hanya dapat

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

ditunjukkan dengan nilai tes tetapi dapat juga ditunjukkan dengan ketrampilan

siswa dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan intelektual siswa sangat

menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,

tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

mengajar berlangsung. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi

belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.

Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan

pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita

temukan satu titik persamaan

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

adalah hasil usaha siswa dalam proses belajar yang dinyatakan dalam simbol,

angka, atau huruf yang menyatakan hasil yang sudah dicapai oleh siswa pada

periode tertentu.

d. Pengertian Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut

wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri

utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau

pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga

kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 637), “Matematika adalah

ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur

operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tentang bilangan”.

Sedangkan menurut Purwoto (2003: 14) mengemukakan bahwa, “Matematika

adalah pengetahuan tentang pola keteraturan pengetahuan tentang sruktur yang

terorganisasikan mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke aksioma dan

teorema dan akhirnya ke dalil”.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Di bawah ini diberikan beberapa pengertian tentang matematika, antara

lain:

1. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara

sistematik.

2. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.

3. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan berhubungan

dengan bilangan.

4. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah

tentang ruang dan bentuk.

5. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.

6. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat

(Soedjadi, 2000: 11)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan yang berhubungan dengan

bilangan-bilangan dan cara untuk menyelesaikan msalah mengenai bilangan.

e. Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan matematika yang telah

diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika adalah

hasil usaha siswa dalam proses belajar matematika yang dinyatakan dalam simbol,

angka, huruf yang menyatakan hasil yang sudah dicapai oleh siswa pada periode

tertentu.

Prestasi belajar matematika dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar pada

sub pokok bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran.

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Matematika

Menurut Ngalim Purwanto (2006: 102) faktor–faktor yang

memengaruhi prestasi belajar matematika dibedakan menjadi dua,yaitu:

1) Faktor Intern

Yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern

ini dibedakan menjadi tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

faktor kelelahan. Diantara faktor itu yang besar pengaruhnya terhadap prestasi

belajar siswa adalah faktor psikologis seperti intelegensi, perhatian, minat,

motivasi, dan cara belajar.

2) Faktor Ekstern

Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dalam proses belajar

mengajar dapat dibedakan menjadi tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Diantara lingkungan tersebut

yang paling besar pengaruhnya terhadap prestasi siswa adalah lingkungan

sekolah seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, dan tugas rumah..

2. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce dkk (2000: 6) suatu model pembelajaran adalah suatu

perencanaan/ suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas/ pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-

perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, computer, kurikulum

dan lain-lain.

Jadi model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

b. Model pembelajaran konvensional

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 467) disebutkan bahwa,

konvensional adalah tradisional. Sedangkan tradisional sendiri diartikan sebagai

sikap, cara berfikir, dan cara bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma

dan adat kebiasaan yang secara turun temurun. Oleh karena itu, model

pembelajaran konvensional dapat juga disebut model pembelajaran tradisional..

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pada model ini guru cenderung mendominasi dan memegang peranan utama

dalam menentukan isi dan mengakibatkan siswa hanya pasif, mudah jenuh,

kurang inisiatif, sangat tergantung pada guru, dan tidak terlatih mandiri dalam

belajar.

c. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu teknik-teknik dimana siswa

belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu

sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan

kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari

campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Hal ini bermanfaat untuk

melatih siswa menerima perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang

berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-

keterampilan khusus agar dapat bekerjasama di dalam kelompoknya, seperti

menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok

dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang

direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok

adalah mencapai ketuntasan ( Slavin, 1995 : 6-7 )

Perlu ditekankan kepada siswa bahwa mereka belum boleh mengakhiri

diskusinya sebelum mereka yakin bahwa seluruh anggota timnya dapat

menyelesaikan seluruh tugas. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok, guru

berkeliling diantara anggota kelompok, memberikan pujian dan mengamati

bagaimana kelompok bekerja.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif dibandingkan dengan model

lain,yaitu :

1) Meningkatkan kemampuan siswa.

2) Meningkatkan rasa percaya diri.

3) Menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian

yang dimiliki.

4) Memperbaiki hubungan antar kelompok.

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

5) Dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan kooperatif

(kerjasama).

Anita Lie (2004 : 84) menyatakan pembelajaran dalam suatu kelompok

kecil ini akan benar-benar mencerminkan belajar kooperatif apabila telah

menunjukkan lima unsur dasar dan ciri. Lima unsur dasar itu meliputi :

1) Ketergantunan positif (positive interfendence)

2) Interaksi tatap muka antar siswa (face to face interaction)

3) Pertanggungjawaban individu (individual accountability)

4) Keterampilan interaksi antar individu dan kelompok (interpersonal and

small group skills)

5) Proses kelompok (group processing)

Pembelajara kooperatif secara umum terbagi menjadi beberapa tipe.

Tipe pembelajarn kooperatif diantaranya, yaitu :

1) Student Teams Achievement Division (STAD)

2) Teams Games Tournament (TGT)

3) Teams Assisted Individualization (TAI)

4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

5) Jigsaw

d. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams

Achievement Division)

Pada dasarnya siswa memasuki kelas dengan berbekal pengetahuan dan

kemampuan berbeda-beda, sehingga ketika guru menyampaikan suatu materi di

dalam kelas, ada siswa yang dengan mudah bisa menerima materi tersebut dan

ada juga siswa yang masih sulit untuk menerimanya.

Untuk mengatasi masalah di atas pembelajaran kooperatif tipe STAD

merancang sebuah bentuk pengajaran kelompok dengan cara menyuruh para

siswa bekerja dalam kelompok-kelompok pembelajaran kooperatif d an

bertanggungjawab dalam pengaturan dan pengecekan secara rutin, saling

membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Secara umum STAD terdiri dari 5 komponen utama, yaitu :

1) Presentasi kelas

Bahan ajar dalam STAD mula-mula diperkenalkan melalui presentasi

kelas. Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau suatu

ceramah-diskusi yang dilakukan oleh guru, namum presentasi dapat meliputi

presentasi audio-visual atau kegiatan penemuan kelompok. Setelah guru

melakukan presentasi materi ajar di kelas kemudian guru membagi kelompok

secara heterogen. Dengan cara ini siswa menyadari bahwa mereka harus sungguh-

sungguh memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan

membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik, dan skor kuis mereka

menentukan skor timnya.

2) Kerja Tim

Tim tersusun dari empat atau lima siswa yang mewakili heteroginitas

kelas dalam kinerja akademik, jenis kelamin, dan suku. Fungsi utama tim adalah

menyiapkan anggotanya agar berhasil menghadapi kuis. Setelah guru

mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul untuk mempelajari LKS

atau bahan lain. LKS dapat diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan

sebuah pusat, lembaga, atau proyek yang telah punya LKS siap pakai atau dapat

dibuat sendiri oleh guru. Ketika siswa mendiskusikan masalah bersama dan

membandingkan jawaban, kerja tim yang paling sering dilakukan adalah

membetulkan dari setiap kekeliruan atau miskonsepsi apabila teman sesama tim

membuat kesalahan.

Kerja tim tersebut merupakan ciri terpenting STAD. Pada setiap saat

penekanan diberikan pada anggota tim agar melakukan yang terbaik untuk

timnya, dan untuk setiap tim agar melakukan yang terbaik untuk anggotanya. Tim

tersebut memberikan dukungan bagi anggotanya untuk kinerja akademik yang

memiliki pengaruh berarti pada pembelajaran, dan tim yang menunjukkan saling

peduli dan hormat, memiliki pengaruh pada hasil-hasil belajar, seperti hubungan

antar kelompok, dan penerimaan terhadap kebanyakan siswa.

3) Kuis

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Setelah satu sampai dua periode presentasi guru dan satu sampai dua

periode latihan tim, para siswa tersebut dikenai kuis individual. Siswa tidak

dibenarkan saling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini menjamin agar

siswa secara individual bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar tersebut.

4) Skor perbaikan individu

Setiap siswa dapat menyumbang poin maksimum kepada timnya dalam

sistem penskoran, namun tidak seorang siswa pun dapat melakukan seperti itu

tanpa menunjukkan perbaikan atas kinerja masa lalu. Setiap siswa diberikan

sebuah skor dasar, yang dihitung dari kinerja rata-rata siswa pada kuis serupa

sebelumnya. Kemudian siswa memperoleh poin untuk timnya didasarkan pada

berapa banyak skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka. Menurut

Mohamad Nur kriteria point perbaikannya sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penentuan Nilai Perkembangan Individu Berdasarkan Nilai

Kuis

Skor kuis Point perbaikan

Nilai sempurna tidak memandang skor dasar.

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar.

Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar.

Sepuluh poin di bawah sampai satu poin di

bawah skor dasar.

Lebih dari 10 oin di bawah skor perbaikan.

30

30

20

10

5

5) Penghargaan Tim

Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain

apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Menurut Ratumanan

dalam (Trianto, 2007: 56), berdasarkan skor kemajuan yang diperoleh

kelompok terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan untuk tiap

kelompok, yaitu:

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

(1) Superteam (tim super): diberikan bagi kelompok yang memperoleh rata-

rata antara 25 sampai 30.

(2) Greatteam (tim hebat): diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor

rata-rata antara 15 sampai 25.

(3) Goodteam (tim baik): diberikan bagi kelompok yang memperoleh skor

rata-rata antara 5 sampai 15.

Seluruh tim dapat memperoleh penghargaan tersebut. Di dalam sebuah

kelas dapat terjadi lebih dari satu tim yang criteria di atas terpenuhi. Criteria di

atas dibuat sedemikian rupa sehingga untuk mendapatkan tim hebat, sebagian

besar siswa mendapat skor dasar mereka, dan untuk mendapatkan tim super,

sebagian besar anggota tim paling sedikit mendapatkan 10 poin di atas skor dasar

mereka. Bila perlu kriteria ini dapat diubah.

Guru seharusnya mempersiapkan sejenis penghargaan atau hadiah untuk

tim yang mencapai tingkat “tim hebat” atau “tim super”. Penghargaan atau hadiah

tersebut dapat berupa sertifikat dengan ukuran besar untuk tim super dan yang

lebih kecil untuk tim hebat, sedangkan tim baik dapat diberikan sekedar ucapan

selamat di kelas. Selain berupa sertifikat guru juga dapat menyiapkan selebaran

satu halaman, memberi siswa lencana atau pin untuk dipakai, perlakuan simpatik,

atau apapun yang sesuai sebagai penghargaan atau hadiah.

3. Motivasi Belajar

a) Pengertian motivasi belajar

Motivasi belajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar karena

dengan adanya motivasi seorang siswa akan tergerak untuk melakukan kegiatan

belajar mengajar. Motivasi berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan, respon

yakni usaha siswa memilih mengikuti tindakan tertentu dan ketahanan perilaku

atau berapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu.

Menurut Ngalim Purwanto (2006: 71) “Motivasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil

atau tujuan tertentu”. Menurut Sardiman A.M (2001: 75) “ Motivasi adalah

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu sehingga

seseorang itu mau dan ingin berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan

perasaan tidak suka itu”, dan “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah dorongan dari dalam diri ataupun dari luar diri siswa untuk melakukan

kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

b) Macam–Macam Motivasi Belajar

Macam–macam motivasi belajar menurut Sardiman A.M (2001: 86-90)

dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:

1) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

a) Motif–motif bawaan: motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu

tanpa dipelajari seperti kebutuhan fisiologis, makan, minum, bekerja dan

sebagainya.

b) Motif–motif yang dipelajari: motif yang diisyaratkan secara sosial seperti

motif belajar, motif berprestasi, dan sebagainya.

2) Motivasi menurut penbagian Woodworth dan Marquis

a) Motif akan kebutuhan organis seperti kebutuhan makan, minum, bernafas,

seksual, dan istirahat.

b) Motif darurat seperti dorongan untuk menyelamatkan diri, memburu,

membalas. Biasanya timbul karena rangsangan dari luar.

c) Motif–motif obyektif yaitu yang menyangkut kebutuhan melakukan

eksplorasi, manipulasi, minat. Motif ini muncul agar dapat menghadapi

dunia luar secara selektif.

3) Motivasi jasmani dan rohani

Yang termasuk motivasi jasmani seperti refleks, instink otomatis, nafsu.

Sedangkan motivasi rohani yaitu kemauan.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

4) Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Motivasi intrinsik yaitu motif–motif yang menjadi aktif atau berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada

dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif–motif

yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

c) Fungsi Motivasi Belajar

Orang melakukan sesuatu tentunya didorong oleh keinginan dalam

dirinya. Misalnya seorang siswa belajar karena ingin mendapat nilai yang bagus.

Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang yang menyangkut soal

“mengapa” dan “apa tujuannya” berbuat demikian. Dalam proses belajar,

keterlibatan kejiwaan sangat menentukan. Fungsi motivasi menurut Ngalim

Purwanto (2006: 70) adalah sebagai berikut:

5) Mendorong manusia untuk berbuat dan bertindak. Motif sebagai penggerak

atau motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk

melakukan suatu tugas.

6) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita–

cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk

mencapai tujuan itu.

7) Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan–perbuatan mana yang

harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan dengan menyampingkan

perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.

Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata

lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi, maka

seseorang akan belajar melahirkan prestasi yang baik. Sehingga dapat

disimpulkan fungsi motivasi adalah pemberi semangat dan akan menentukan

tingkat keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu tujuan termasuk dalam

kegiatan pembelajaran.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

d) Bentuk – Bentuk Motivasi di Sekolah

Di dalam kegiatan pembelajaran, peranan motivasi sangat diperlukan.

Adapun bentuk–bentuk motivasi di sekolah menurut Sardiman A.M (2001: 91-94)

yaitu:

8) Memberi angka; angka sebagai simbol dari hasil kegiatan belajar. Keinginan

memperoleh angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat

kuat.

9) Hadiah; hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu

demikian. Hadiah untuk suatu pekerjaan belum tentu menarik bagi seseorang

yang tidak senang pada pekerjaan tersebut.

10) Saingan atau kompetisi; Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat

motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan baik individu atau

kelompik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

11) Ego involvemen; Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan

pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras

mempertahankan harga diri.

12) Memberi ulangan; siswa akan belajar lebih giat kalau mengetahui akan ada

ulangan. Memberikan ulangan juga sarana motivasi akan tetapi jangan terlalu

sering Karena akan terasa membosankan.

13) Mengetahui hasil; dengan mengetahui hasil, apalagi kalau terjadi kemajuan

akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

14) Pujian; pujian adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan

motivasi yang baik.

15) Hukuman; hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif akan tetapi

kalau diberikan secara tepat akan bisa menjadi alat motivasi.

16) Hasrat untuk belajar; hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada

maksud untuk belajar.

17) Minat; minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan

berjalan lancar kalau ada minat dari siswa untuk belajar.

18) Tujuan yang diakui; rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa

akan merupakan alat motivasi yang sangat penting.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

e) Ciri–Ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman A.M (2001: 83) seseorang yang termotivasi akan

mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama dan tidak berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Ingin mendalami bahan dan bidang pengetahuan yang diberikan.

4) Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan

prestasinya).

5) Menunjukkan minat terhadap bermacam–macam masalah orang dewasa.

6) Senang dan rajin belajar, penuh semangat serta cepat bosan dengan tugas–

tugas rutin.

7) Dapat mempertahankan pendapat–pendapatnya (kalau sudah yakin sesuatu

tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya tersebut).

8) Mengerjakan tujuan–tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan

kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian).

9) Senang mencari dan memecahkan masalah.

10) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan indikator yang digunakan

dalam penelitian adalah tujuan, minat, keinginan untuk mencoba, perasaan ingin

tahu, pujian dan hadiah, celaan dan hukuman, perhatian orang tua, dan perhatian

guru.

4. Sub Pokok Bahasan Menghitung Menghitung keliling dan luas

lingkaran

Materi pada sub pokok bahasan menghitung menghitung keliling dan luas

lingkaran

a. Nilai

= 3,14

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. Keliling lingkaran

Untuk setiap lingkaran yang berukuran diameter = d, jari-jari = r, dan keliling

lingkaran = K

c. Luas Lingkaran

Untuk setiap lingkaran yang berukuran diameter = d, jari-jari = r, dan luas

lingkaran = L , maka:

(Bambang Wijanarko dkk, 2004)

B. Kerangka Pemikiran

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa,

melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan yaitu kegiatan belajar siswa dan

kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah aktivitas yang membuat

perubahan tingkah laku yang bersifat permanen dan kontinu serta mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan mengajar adalah suatu proses

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa untuk

Keliling lingkaran ( k ) = πd atau

= 2πr ,dengan d = 2r

Luas lingkaran ( L ) =

=

=

=

=

=

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Guru harus

mampu melaksanakan tugasnya dengan mengatur dan menciptakan kondisi yang

memungkinkan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar. Dengan demikian

tujuan pembelajaran akan tercapai dan siswa memperoleh prestasi belajar yang

tinggi.

Salah satu cara mencapai prestasi belajar adalah dengan cara

menentukan model pembelajaran yang tepat. Dalam proses belajar mengajar,

pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

materi atau bahan pelajaran akan membantu siswa dalam menstransfer segala

sesuatu yang disampaikan oleh guru. Penggunaan model pembelajaran cukup

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model

pembelajaran yang tidak tepat justru dapat menghabat tercapainya tujuan

mengajar. Agar model pemebelajaran terpilih dengan tepat seorang guru harus

mengetahui pula model pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pokok

bahasan.

Matematika bukanlah pelajaran yang dapat dipelajari dengan menghafal

saja. Dalam matematika sangat diperlukan pemahaman dan penguasaan konsep.

Selama belajar, jika siswa hanya menghafal prosedur penyelesaian soal, maka

tidak ada kebermaknaan dalam belajar matematika. Oleh karena itu diperlukan

suatu model pembelajaran yang dapat mengakomodir kebutuhan siswa akan

kebermaknaan matematika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari–hari.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika agar bisa

menjadi lebih bermakna. Dengan menggunakan model ini pada sub pokok

bahasan Menghitung menghitung keliling dan luas lingkaran, siswa lebih mudah

memahami konsep dasar yang berkaitan dengan Menghitung Menghitung keliling

dan luas lingkaran. Dengan mengaitkan Menghitung menghitung keliling dan

luas lingkaran dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari maka siswa

akan termotivasi untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dan penerapannya dalam permasalahan yang dihadapi. Hal tersebut akan sangat

membantu siswa dalam memahami konsep-konsep dasar dari materi tersebut

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika karena siswa tahu akan

makna belajar.

Dengan demikian siswa mengetahui arah, tujuan dan kegunaan dari apa

yang mereka pelajari sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Pada metode

ini siswa akan belajar dari konsep sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

Selain pemilihan model, guru juga perlu menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan optimal.

Dengan pengalaman belajar yang menyenangkan, diharapkan siswa mampu

memperoleh pemahaman konsep yang melekat.

Adapun prestasi belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh adanya

motivasi belajar. Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri atau dari luar

diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan yang

diinginkan tercapai. Motivasi belajar siswa berbeda-beda, dengan motivasi belajar

yang berbeda-beda, maka penguasaan materi pelajaran matematikanya juga

berbeda, sehingga dimungkinkan prestasi belajar matematikanya juga berbeda

Jika dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, Model

pembelajaran kooperatif tipe STAD akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih

baik. Tetapi hal ini hanya terbatas pada siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi atau sedang. Hal tersebut disebabkan karena model pembelajaran kooperatif

tipe STAD menitik beratkan pada keaktifan siswa, jadi model ini dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika bagi siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi atau sedang. Sedangkan bagi siswa yang motivasi belajarnya rendah

nilainya tidak akan lebih baik dari pada yang diberi model pembelajaran

konvensional karena pada model pembelajaran konvensional guru lebih banyak

aktif memberikan materi dan contoh soal, sedangkan siswa hanya mencatat dan

meniru pola-pola yang dilakukan guru. Dengan kata lain, terdapat interaksi antara

motivasi belajar dan model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika

siswa.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Berdasarkan pemikiran di atas dapat digambarkan paradigma

penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Paradigma Penelitian

C. Perumusan Hipotesis

Berdasar tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran diatas, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Prestasi belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional dalam pelajaran

matematika pada sub pokok bahasan Menghitung keliling dan luas lingkaran.

2. Terdapat pengaruh motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi

belajar matematika pada sub pokok bahasan Menghitung keliling dan luas

lingkaran.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan motivasi belajar

matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok

bahasan Menghitung keliling dan luas lingkaran.

Model Pembelajaran

Motivasi Belajar

Siswa

Prestasi Belajar

Matematika

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Surakarta pada kelas VIII

semester II tahun pelajaran 2010/2011. Sedangkan Uji coba tes maupun angket

dilaksanakan di SMP Negeri 13 Surakarta pada kelas VIII semester II tahun

pelajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilaksanakan mulai bulan Oktober 2011 sampai bulan

Desember 2011. Tahap ini meliputi penyusunan proposal skripsi,

penyusunan instrumen dan angket, pelaksanaan survei di sekolah,

permohonan ijin penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini dilaksanakan pada bulan Januari 2011 dengan perincian sebagai

berikut:

1) Pelaksanaan eksperimen model pembelajaran dilaksanakan pada bulan

Januari 2011.

2) Pelaksanaan uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu ke IV bulan

Januari 2011.

3) Pengambilan data prestasi belajar matematika dan motivasi belajar siswa

dilaksanakan pada minggu ke I bulan Februari 2011.

c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan :

1. Pengolahan data hasil penelitian akan dilaksanakan bulan Februari 2011

2. Penyusunan laporan akan dilaksanakan mulai bulan Maret 2011

28

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi-

experimental research), karena peneliti tidak mungkin untuk mengontrol semua

variabel yang relevan. Hal ini sesuai dengan pendapat Budiyono (2003: 82)

bahwa, "Tujuan penelitian eksperimental semu adalah untuk memperoleh

informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh

dengan eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk

mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan". Dalam

penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok kontrol diberi perlakuan

dengan model pembelajaran langsung. Kedua kelompok diasumsikan sama dalam

semua segi dan hanya berbeda dalam pemberian model pembelajaran.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 108) menyatakan bahwa "Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian". Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa

populasi merupakan keseluruhan subyek/individu yang memiliki karakteristik

tertentu yang hendak diteliti. Dalam penelitian ini, populasi adalah semua siswa

kelas VIII SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 5

kelas dengan jumlah 190 siswa.

2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109), "Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti". Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 2

kelas dari 5 kelas yang ada di SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

yang diambil secara acak sehingga terpilih kelas VIII C dengan banyak siswa 38

orang sebagai kelas kontrol sedangkan kelas VIII B dengan banyak siswa 37

orang sebagai kelas eksperimen.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dengan

cara memandang populasi sebagai kelompok-kelompok. Sampling random

Budiyono (2003:37) menyatakan bahwa “Sampling random kluster adalah

sampling random yang dikenakan berturut-turut terhadap unit-unit atau sub-sub

populasi. Unit-unit atau sub-sub populasi ini disebut kluster”. Dari 5 kelas yang

ada, kemudian diambil dua kelas secara acak yaitu kelas VIII B yang berfungsi

sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII C yang berfungsi sebagai

kelompok kontrol. Untuk mengetahui bahwa keadaan kelas seimbang, dilakukan

uji keseimbangan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat,

yaitu :

a. Variabel Bebas

1) Model Pemebelajaran

a). Definisi Operasional : model pembelajaran adalah suatu kerangka

konseptual yang menggambaran prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

b). Indikator : model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas

eksperimen dan model konvensional dalam hal ini model pembelajaran

langsung untuk kelas kontrol.

c). Skala Pengukuran : skala nominal.

d). Variabel : ia , i := 1, 2 ; dengan

1a = model pembelajaran koperatif tipe STAD

2a = model pembelajaran langsung

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Motivasi belajar matematika

a) Definisi operasional Motivasi belajar matematika adalah dorongan

yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri siswa yang

menimbulkan usaha-usaha agar mengerti matematika, yang datanya

diperoleh dari skor angket motivasi belajar matematika.

b) Indikator : skor angket motivasi belajar siswa.

c) Skala Pengukuran : skala interval yang diubah ke skala ordinal yang

terdiri dari tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Tinggi (b1) : X > X + s

Sedang (b2) : X - s X X + s

Rendah (b3) : X < X - s

Ket: s = standar deviasi

X = skor siswa

X = rerata skor seluruh siswa

d) Variabel : jb , j := 1, 2, 3; dengan

1b = motivasi belajar tinggi

2b = motivasi belajar sedang

3b = motivasi belajar rendah

b. Variabel terikat.

Prestasi belajar matematika

1) Definisi operasional : prestasi belajar matematika adalah hasil belajar

matematika siswa pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran.

2) Skala pengukuran : skala interval.

3) Indikator : nilai tes prestasi belajar matematika pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

4) Variabel : jiba ; i := 1, 2 ; j := 1, 2, 3

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 3, dengan maksud

untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian

Motivasi Belajar

Tinggi

(b1)

Sedang

(b2)

Rendah

(b3)

Model

Pembelajaran

Kooperatif tipe STAD

(a1)

ab11 ab12 ab13

Langsung (a2) ab21 ab22 ab23

3. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum diadakan eksperimen, antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol diuji keseimbangannya terlebih dahulu berdasarkan nilai UAS semester

I kelas VIII mata pelajaran matematika. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

apakah kedua kelas yang akan diteliti dalam keadaan seimbang atau tidak.

Dalam penelitian ini kedua kelompok yang dibandingkan diasumsikan

sama dalam semua segi yang sesuai dan hanya berbeda dalam penggunaan

model pembelajaran. Pada akhir eksperimen kedua kelompok diukur dengan

soal-soal tes yang sama. Hasil pengukuran tersebut digunakan sebagai data

eksperimen, kemudian data yang diperoleh diolah dan hasilnya dibandingkan

dengan tabel uji statistiknya.

4. Metode Pengambilan Data dan Penyusunan Instrumen

Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian:

a. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003 : 54) “Metode dokumentasi adalah cara

pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen yang telah ada. Dokumen

biasanya merupakan dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya”.

Penggunaan metode dokumentasi pada penelitian ini adalah untuk mendapatkan

data tentang nilai Ujian Akhir semester (UAS) kelas VIII semester I tahun

ai

bj

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

pelajaran 2010/2011 mata pelajaran matematika. Data ini digunakan untuk

mengetahui apakah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan

seimbang.

b. Metode Tes

Menurut Budiyono (2003 : 54) “Metode tes adalah cara pengambilan data

yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subyek

penelitian”.

Di dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai prestasi belajar matematika siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tes yang dibuat berisi tentang materi-materi dalam sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Langkah-langkah dalam penyusunan

tes terdiri dari membuat kisi-kisi soal tes, menyusun soal-soal tes, mengadakan uji

coba tes

Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes yang telah

dibuat telah memenuhi syarat-syarat instrumen yang baik, yaitu validitas isi,

validitas konsistensi internal, dan reliabilitas.

1) Uji Validitas Isi

Dalam penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi.

Budiyono (2003 : 59) menyatakan bahwa “Untuk menilai apakah suatu

instrumen mempunyai validitas yang tinggi maka, yang biasanya dilakukan

adalah melalui expert judgement (penilaian yang dilakukan oleh pakar)”.

Dalam penelitian ini butir instrumen dikatakan valid menurut validitas

isi jika validator setuju dengan semua kriteria yang ditentukan sehingga butir

telah sesuai/cocok dengan semua kriteria yang ditentukan. Kriteria yang

dimaksud meliputi: kesesuaian butir soal dengan pokok bahasan, kesesuaian

butir soal dengan kisi-kisi, soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar,

kalimat soal mudah dipahami, dan item soal tidak memberikan interprestasi

ganda.

2) Uji Konsistensi Internal

Sebuah instrumen terdiri dari sejumlah butir-butir instrumen.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Kesemua butir harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan

kecenderungan yang sama pula. Konsistensj internal masing-masing butir soal

dilihat dari korelasi antara skor-skor butir soal dengan skor totalnya.

Untuk menghitung konsistensi internal untuk setiap butir soal ke-i digunakan

rumus korelasi momen produk dan Karl Pearson sebagai berikut :

2222xy

YYnXXn

YXXYnr

Keterangan :

xyr : indeks konsistensi internal butir ke-i

n : banyak subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i (dan subyek uji coba)

Y : total skor (dari subyek uji coba)

Soal dikatakan konsisten jika rxy ≥ 0,3 dan jika rxy < 0,3 maka soal

dikatakan tidak konsisten dan harus dibuang.

(Budiyono, 2003 : 65)

3) Reliabilitas

Budiyono mengatakan bahwa “Suatu instrumen dikatakan reliabel

apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya

pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang

berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau

pada waktu yang berlainan. Untuk mengukur reliabilitas tes objektif dapat

digunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) sebagai berikut:

2

t

ii

2

t

11s

qps

1n

nr

dengan :

11r : indeks reliabilitas instrumen

n : banyaknya butir instrumen

pi : proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar pada butir ke-i

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

qi :1-pi

2

ts : variansi total

(Budiyono, 2003 : 69)

Hasil perhitungan dan uji reliabilitas kemudian diinterpretasikan ke

dalam kriteria reliabilitas sebagai berikut :

0,80 x 1,00 : sangat tinggi

0,60 x < 0,80 : tinggi

0,40 x < 0,60 : cukup

0,20 x < 0,40 : rendah

0,00 x < 0,20 : sangat rendah

Dalam penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai

indeks reliabilitas 0,7 (tinggi atau sangat tinggi).

c. Metode Angket

Budiyono (2003 : 47) menyatakan bahwa: “Metode angket adalah cara

pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan tertulis kepada subyek

penelitian, responden atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara

tertulis”. Metode angket pada penelitian ini digunakan untuk menggali data

mengenai motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini digunakan angket memuat

pernyataan-pernyataan mengenai motivasi belajar siswa yang terdiri dari 30 soal

pilihan ganda dengar 4 alternatif jawaban. Adapun prosedur pemberian skor untuk

masing-masing item angket adalah sebagal berikut ;

(1) Untuk instrumen positif

Jawaban a, skor 4 menunjukkan motivasi belajar paling tinggi

Jawaban b, skor 3 menunjukkan motivasi belajar tinggi

Jawaban c, skor 2 menunjukkan motivasi belajar sedang

Jawaban d, skor 1 menunjukkan motivasi belajar rendah

(2) Untuk instrumen negatif

Jawaban a, skor 1 menunjukkan motivasi belajar rendah

Jawaban b, skor 2 menunjukkan motivasi belajar sedang

Jawaban c, skor 3 menunjukkan motivasi belajar tinggi

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Jawaban d, skor 4 menunjukkan motivasi belajar paling tinggi

Sebelum digunakan, maka dilakukan uji coba terlebih dahulu terhadap

angket yang telah disusun untuk mengetahui validitas isi, konsistensi internal dan

reliabilitasnya.

1) Uji Validitas Isi

Seperti halnya uji validitas butir tes uji validitas angket dalam

penelitian juga dilakukan dengan uji validitas isi. Budiyono (2003 : 59)

menyatakan bahwa “Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai

validitas yang tinggi maka, yang biasanya dilakukan adalah melalui expert

judgement (penilaian yang dilakukan oleh pakar)”.

2) Konsistensi Internal

Untuk menguji konsistensi internal instrumen angket motivasi belajar

siswa digunakan rumus yang sama dengan instrumen tes yaitu rnenggunakan

rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson:

YYnXXn

YXXYnr

222xy

Keterangan :

xyr : indeks konsistensi internal butir ke-i

n : banyak subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor untuk butir ke-i (dari subyek uji coba)

Y : total skor (dari subyek uji coba)

(Budiyono, 2003 : 65)

Dalam penelitian ini butir angket dikatakan konsisten jika xyr ≥0,3 dan

jika xyr <0,3 maka butir angket dikatakan tidak konsisten dan harus direvisi atau

dibuang.

3) Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini digunakan

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

rumus alpha. Rumus alpha tersebut adalah sebagai berikut :

2

t

2

i

11s

s1

1n

nr

Keterangan :

11r : indeks reliabilitas instrumen

n : cacah butir instrumen

2

is : variansi belahan ke-i, i = 1, 2,. . . ,k (k < N)

atau variansi butir ke-i, i 1, 2,…,n

2

ts : variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba

(Budiyono, 2003 : 70)

Hasil perhitungan dan uji reliabilitas kemudian diinterpretasikan ke

dalam kriteria reliabilitas sebagai berikut :

0,80 x 1,00 : sangat tinggi

0,60 x < 0,80 : tinggi

0,40 x < 0,60 : cukup

0,20 x < 0,40 : rendah

0,00 x < 0,20 : sangat rendah

Dalam penelitian ini, instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai

indeks reliabilitas 0,7 (tinggi atau sangat tinggi).

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Keseimbangan

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini memiliki

kemampuan awal yang sama. Untuk menguji keseimbangan kedua sampel dipakai

uji Z dengan alasan bahwa cacah siswa pada kedua kelompok sampel lebih dari

30 siswa. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan diambil dari dokumentasi

nilai Ujian Akhir Semester (UAS) kelas VIII semester I tahun pelajaran

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2010/2011 untuk mata pelajaran matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Sebelum dilakukan uji keseimbangan, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

terhadap kemampuan awal masing-masing sampel.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Hipotesis

H0 : 1 = 2 (kedua kelompok sampel berasal dari populasi seimbang)

H1 : 1 2 (kedua kelompok sampel berasal dari populasi tidak

seimbang)

b. Taraf signifikan ( ) = 0,05

c. Statistik uji yang digunakan :

Z =

2

2

2

1

2

1

21

n

s

n

s

XX ~ N(0,1) dengan 2s =

n

X

n

X

Keterangan :

Z : Z hitung ; Z ~ (0, 1 )

1X : rata-rata nilai ulangan akhir semester I kelas VIII mata pelajaran

matematika kelompok eksperimen

2X : rata-rata nilai ulangan akhir semester I kelas VIII mata pelajaran

matematika kelompok kontrol

2

1s : variansi dari kelompok eksperimen

2

2s : variansi dari kelompok kontrol

n1 : ukuran sampel kelompok eksperimen

n2 : ukuran sampel kelompok kontrol

d. Daerah kritik

DK = { Z / Z< ─ 2/Z atau Z > 2/Z }

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika Z DK

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

f. Kesimpulan

Jika Ho tidak ditolak maka kedua kelompok berasal dari populasi yang

seimbang.

(Budiyono, 2004 : 151)

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan

uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Taraf signifikan ( ) = 0,05

3) Statistik uji yang digunakan :

L = max │F(Zi) - S (Zi)│

Keterangan:

F(Zi) = P(Z≤Zi), Z ~ N(0,1)

Zi : skor standar, s

XXZ i

i

)(

s : standar deviasi

S(Zi) : proporsi cacah Z≤Zi terhadap seluruh cacah Zi

Xi : skor responden

4) Daerah kritik

DK = {L│L > Lα:n } dengan n adalah ukuran sampel.

Lα:n diperoleh dari tabel Lilliefors

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika Z DK

6) Kesimpulan

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Jika Ho tidak ditolak maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

(Budiyono, 2004 : 170)

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan metode Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat dengan prosedur

sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : 2

2

2

1 = …= 2

k (sampel berasal dari populasi homogen)

H1 : Paling tidak ada satu i dan satu j sehingga 22

ji dengan i≠j

(sampel berasal dari populasi tak homogen)

2) Taraf Signifikansi ( α ) = 0,05

3) Statistik Uji yang digunakan :

k

1j

2

jj

2 SlogfRKGlog.fC

303,2

Keterangan:

χ2~ χ

2(k-1)

k : banyaknya sampel

f : derajat kebebasan untuk RKG = N - k

N : banyaknya seluruh nilai ( pengukuran ).

fj : derajat kebebasan untuk S j2 = nj - 1

j : l, 2, ..., k

nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j

c = ffk j

11

)1(3

11

RKG = j

i

f

SS

j

j

jjn

XXSS

2

2

4) Daerah Kritik (DK)

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

DK= 1:222

k

5) Keputusan Uji

Ho ditolak jika χ2

DK

6) Kesimpulan

Jika H0 tidak ditolak maka populasi-populasi homogen.

(Budiyono, 2004 : 176-177)

3. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel

tak sama.

a. Model

Model dari analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai

berikut :

Xijk = µ + αi + βj + (αβ )ij + εijk

Keterangan :

Xijk : data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

µ : rerata dari seluruh data (rerata besar)

αi : efek baris ke-i pada variabel terikat

βj : efek kolom ke j pada variabel terikat

(αβ)ij : kombinasi efek baris ke-i dan kolom k-j pada variabel terikat

εijk : Deviasi data Xijk terhadap rataan populasinya (µ ijk) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0

i : 1, 2;

1 : model pembelajaran koperatif tipe STAD

2 : model pembelajaran langsung

j : 1, 2, 3;

1 : motivasi belajar tinggi

2 : motivasi belajar sedang

3 : motivasi belajar rendah

k : 1, 2, ..., nij ; nij : cacah data amatan pada setiap sel

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(Budiyono, 2004 : 228)

b. Hipotesis

1) H0A : αi = 0 untuk setiap i (tidak ada perbedaan efek antara baris

terhadap variabel terikat)

H1A : ada satu αi 0(ada perbedaan efek antar baris terhadap

variabel terikat)

2) H0B : βj = 0 untuk setiap j (tidak ada perbedaan efek antara kolom

terhadap variabel terikat)

H1B : ada satu βj 0(ada perbedaan efek antar kolom terhadap

variabel terikat)

3) H0AB : (αβ)ij = 0 untuk setiap pasang (i, j) (tidak terdapat interaksi

baris dan kolom terhadap variabel terikat)

H1AB : ada satu (αβ)ij 0 (terdapat interaksi baris dan kolom terhadap

variabel terikat).

(Budiyono, 2004 : 228)

c. Komputasi

Notasi dan Tata Letak Data

Tabel 3.2. . Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi

Motivasi Belajar Siswa

b1 b2 b3

Model

Pembalajaran

1a

n11 n12 n13

ΣX11k ΣX12k ΣX13k

X 11 X 12 X 13

ΣX2

11k ΣX2

12k ΣX2

13k

C11 C12 C13

SS11 SS12 SS13

2a n21 n22 n23

ai

bj

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 3.3 Rataan dan Jumlah Rataan

b1 b2 b3 Total

a1 11AB 12AB

13AB A1

- _ a2 21AB 22AB

23AB A2

Total B1 B2 B3 G

- -

Keterangan:

nij = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= cacah data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij

n h : rataan harmonik frekuensi seluruh sel

n h =

ji ijn

pq

,

1

N : cacah seluruh data amatan

ji

ijnN,

SSij : jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

2

2

ij

ijkk

ijkk

ijn

X

XSS

ijAB : rataan pada sel ij = ij

k

ijk

n

X

Ai : Jumlah rataan pada baris ke-i = j

ijAB

ΣX21k ΣX22k ΣX23k

X 21 X 22 X 23

ΣX2

21k ΣX2

22k ΣX2

23k

C21 C22 C23

SS21 SS22 SS2 3

ai

bj

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Bi : Jumlah rataan pada kolom ke-j = i

ijAB

G : Jumlah rataan semua sel =j

j

i

i

ji

ij BAAB,

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (l), (2),

(3), (4) dan (5) sebagai berikut :

pq

G 2

)1(

ji

ijSS,

)2(

i

i

q

A2

)3(

j

j

p

B 2

)4(

ji

ijAB,

2)5(

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah

kuadrat, yaitu :

JKA = )1()3(hn

JKB = )1()4(hn

JKAB = )4()3()5()1(hn

JKG = (2)

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

dengan :

JKA : jumlah kuadrat baris

JKB : jumlah kuadrat kolom

JKAB : jumlah kuadrat interaksi antara baris dan

JKG : jumlah kuadrat galat

JKT : jumlah kuadrat total

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Derajat kebebasan (dk) untuk rnasing-masing jumlah kuadrat tersebut

adalah:

dkA = p-1 dkAB = (p-1)(q-1) dkG = N-pq

dkB = q-1 dkT = N-1

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing

diperoleh rataan kuadrat berikut

RKA = dkA

JKA RKAB=

dkAB

JKAB RKB =

dkB

JKB RKG =

dkG

JKG

d. Statistik Uji

Untuk H A0 adalah Fa = RKG

RKA

Untuk H OB adalah Fb = RKG

RKB

Untuk H AB0 adalah Fab = RKG

RKAB

e. Taraf Signifikansi (α) = 0,05

f. Daerah Kritik

1) Daerah kritik untuk Fa adalah DK = { Fa│Fa > F α:p-1, N-pq}

2) Daerah kritik untuk Fb adalah DK = { Fb │ Fb > Fα:q-1, N-pq}

3) Daerah kritik untuk Fab adalah DK = { Fab │ Fab > Fα:(p-1)(q-1), N-pq }

g. Keputusan Uji

Ho ditolak jika Fhit DK

Rangkuman analisis

Tabel 3.4. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK Dk RK Fh i t Fα

A(baris) JKA dkA RKA Fa Fα,p-1,N-pq

B(kolom) JKB dkB RKB Fb Fα:q-1,N-pq

AB JKAB dkAB RKAB Fab Fα:(p -1 ) (q -1 ) ,N-p q

Galat JKG dkG RKG - -

Total JKT dkT - - -

(Budiyono, 2004:228-230)

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesa nol ditolak. Untuk uji

lanjutan setelah analisis variansi digunakan metode Scheffe karena metode

tersebut akan menghasilkan beda rerata dengan tingkat signifikansi yang kecil.

Statistik Uji

a . Komparasi rataan antar baris

Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel model

pembelajaran maka jika H0A ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca

anava antar baris. Untuk mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih

baik cukup dengan membandingkan besarnya rerata marginal dari masing-

masing model pembelajaran. Jika rataan marginal untuk model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih besar dari rataan marginal untuk model

pembelajaran langsung berarti model pembelajaran kooperatif tipe STAD

dikatakan lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung atau

sebaliknya.

b. Komparasi rataan antar kolom

ji

ji

ji

nnRKG

XXF

..

2

..

..

11

jiF .. : nilai Fob s pada perbandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

iX . : rerata pada kolom ke-i

jX : rerata pada kolom ke-j

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

n.i : ukuran sampel kolom ke-i

n.j : ukuran sampel kolom ke-j

dengan daerah kritik DK = { jiF .. │ jiF .. > (q-1 ) pqNpF ;1; }

c. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kjij

kjij

kjij

nnRKG

XXF

11

2

kjijF : nilai Fobs pada perbandingan rataan pada sel ij dan rataan

pada sel kj

ijX : rerata pada sel ij

kjX : rerata pada sel kj

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

nij : ukuran sel ij

nkj : ukuran sel kj

dengan daerah kritik Dk = { Fij.kj │Fij.kj > (pq-1) pqNpqF ;1; }

d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Fij-ik =

ikij

ikij

nnRKG

XX

11

2

Fij-ik : nilai Fhit pada perbandingan kolom ke-i dan kolom ke-j

ijX : rerata pada sel ij

ikX : rerata pada sel kj

RKG : rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis

variansi

nij : ukuran sel ij

nkj : ukuran sel kj

dengan daerah kritik Dk = { Fij.ik Fij.ik > (p-1)Fα:p-1,N-pq }

(Budiyono, 2004 : 213-215)

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini meliputi data skor uji coba tes prestasi belajar

matematika, data uji coba angket motivasi belajar matematika siswa, data skor

prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan

Luas Lingkaran dan data angket motivasi belajar matematika siswa. Berikut ini

diberikan uraian mengenai data-data tersebut:

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen yang diujicobakan dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu

berupa angket untuk mengungkapkan data mengenai motivasi belajar dan tes

prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran.

a. Hasil uji coba tes prestasi belajar matematika

1) Validitas isi uji coba tes prestasi matematika

Tes prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran terdiri dari 40 butir. Melalui dua

orang validator, yaitu seorang guru SMP Negeri 16 Surakarta yaitu

Wiyono, S.Pd dan seorang guru SMP Negeri 13 Surakarta yaitu Sri

Nurjanah, diperoleh bahwa 40 butir tes prestasi dinyatakan valid secara

validitas isi karena memenuhi kriteria yang diberikan setelah dilakukan

beberapa revisi. (Hasil validasi dapat dilihat pada Lampiran 9)

2) Konsistensi internal uji coba tes prestasi matematika

Tes prestasi yang diuji cobakan terdiri dari 40 soal tes obyektif.

Dari hasil uji konsistensi internal menggunakan rumus korelasi produk

moment diperoleh 25 soal yang valid, sebab rhit dari 25 soal tersebut lebih

besar sama dengan dari rtab = 0,3. Sedang 15 soal tidak valid karena rhit

dari 15 soal tersebut kurang dari rtab = 0,3. (Perhitungan konsistensi

48

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

internal tes prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran disajikan pada Lampiran 10)

3) Reliabilitas uji coba tes prestasi

Dengan menggunakan rumus Alpha, diperoleh r11 = 0,815357.

Karena 0,80 x 1,00 maka soal tes prestasi belajar matematika siswa

tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi dan karena

r11 = 0,815357 > 0,7 maka soal tes prestasi belajar dikatakan reliabel.

Dari persyaratan tersebut diperoleh 25 soal dari 40 soal yang dapat

digunakan untuk penelitian. (Perhitungan reliabilitas tes prestasi belajar

matematika siswa pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas

Lingkaran disajikan pada Lampiran 11)

b. Hasil uji coba angket motivasi belajar matematika siswa

1) Validitas isi uji coba angket

Angket motivasi belajar siswa terdiri dari 30 butir. Melalui dua

orang validator, yaitu seorang guru SMP Negeri 16 Surakarta dan seorang

guru SMP Negeri 13 Surakarta. Berdasarkan uji validitas isi diperoleh

bahwa 26 butir angket dinyatakan valid secara validitas isi karena

memenuhi kriteria yang diberikan setelah dilakukan beberapa revisi. (Hasil

validasi dapat dilihat pada Lampiran 12)

2) Konsistensi internal angket

Angket yang diuji cobakan terdiri dari 26 butir. Dari hasil uji

konsistensi internal dengan menggunakan rumus korelasi produk moment

diperoleh 20 butir yang konsisten sebab rhit lebih besar dari rtab = 0,3.

Sedang 6 butir tidak valid sebab rhit kurang dari rtab = 0,3. (Perhitungan

konsistensi internal angket motivasi belajar matematika siswa disajikan

pada Lampiran 13)

3) Reliabilitas uji coba angket

Dalam menghitung reliabelitas angket digunakan rumus Alpha.

Dari perhitungan diperolah r11 = 0,719994. Karena 0,60 r11 < 0,80 maka

angket tentang motivasi belajar matematika siswa tersebut termasuk dalam

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kategori reliabilitas tinggi dan karena r11 = 0,719994 > 0,7 maka angket

dikatakan reliabel.

Dari persyaratan tersebut diperoleh 20 soal dari 26 soal yang dapat

digunakan untuk penelitian. (Perhitungan reliabilitas angket motivasi

belajar matematika siswa disajikan pada Lampiran 14)

2. Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan data prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok

bahasan menghitung keliling dan luas lingkarandicari ukuran tendensi sentralnya

yang meliputi rerata ( X ), median (Me), modus (Mo) dan ukuran penyebaran

dispersi yang meliputi jangkauan (J) dan deviasi standar (s) yang dirangkum pada

Tabel 4.1 berikut. (Perhitungan skor prestasi belajar matematika disajikan pada

Lampiran 23)

Tabel 4.1 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Sub pokok

bahasan menghitung keliling dan luas lingkaran Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Kelompok Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Dispersi

X Mo Me Skor min Skor maks J s

Eksperimen 71,4594 72 72 36 96 60 16,5506

Kontrol 67,7895 68 68 28 100 72 14,2850

Keterangan : X : rataan J : jangkauan

Mo : modus s : standar deviasi

Me : median

3. Data Skor Motivasi Belajar Matematika Siswa

Data tentang motivasi belajar matematika siswa diperoleh dari angket

tentang motivasi belajar matematika siswa, selanjutnya data tersebut

dikelompokkan dalam tiga kategori berdasarkan rata-rata gabungan ( gabX ) dan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

standar deviasi gabungan (sgab). Dari hasil perhitungan kedua kelompok, diperoleh

gabX = 57,5733 dan sgab = 6,8461.

Penentuan kategorinya adalah sebagai berikut: tinggi

jika gabgab sXX , sedang jika gabgabgabgab sXXsX , rendah jika

gabgab sXX , sehingga untuk skor yang kurang dari atau sama dengan 50,7272

dikategorikan rendah, skor antara 50,7272 dan 64,4195 dikategorikan sedang, dan

skor lebih dari atau sama dengan 64,4195 dikategorikan tinggi.

Berdasarkan data yang telah terkumpul, dalam kelas eksperimen terdapat

5 siswa yang termasuk kategori tinggi, 28 siswa yang termasuk kategori sedang

dan 4 siswa yang termasuk kategori rendah. Sedangkan untuk kelas kontrol

terdapat 4 siswa yang termasuk kategori tinggi, 32 siswa yang termasuk kategori

sedang, dan 2 siswa yang termasuk kategori rendah. (Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 22)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Pengujian Persyaratan Eksperimen

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

mempunyai kemampuan awal sama atau tidak. Sebelum diuji keseimbangan,

masing-masing sampel terlebih dahulu diuji apakah berdistribusi normal atau

tidak. Hasil uji normalitas sebelum penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas

Sampel Lhit Ltab Keputusan Uji

1. Kelompok Eksperimen 0,0627 0,1457 H0 tidak ditolak

2. Kelompok Kontrol 0,1385 0,1437 H0 tidak ditolak

Dari tabel tampak bahwa harga Lhit untuk masing-masing sampel tidak

melebihi harga Ltab, sehingga H0 tidak ditolak yang berarti masing-masing sampel

tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 28).

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Hasil uji keseimbangan dengan menggunakan uji-t diperoleh

tobs = 1,8715. Karena tobs = 1,8715 DK = {t | t < – 1,960atau t > 1,960, maka H0

tidak ditolak. Hal ini berarti kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal

dari dua populasi yang memiliki sebelum penelitian sama. Akibatnya dapat ditarik

kesimpulan bahwa sebelum penelitian kedua kelompok tersebut dalam keadaan

seimbang. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 29).

2. Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas masing-masing sampel digunakan

pendekatan Lilliefors. Dengan menggunakan pendekatan Lilliefors diperoleh

harga statistik uji untuk taraf signifikan 0,05 pada masing-masing sampel sebagai

berikut:

Tabel 4. 3 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Uji Normalitas

Sumber Lmaks Ltab Keputusan Uji

1. Kelompok Eksperimen 0,0691 0,1457 H0 tidak ditolak

2. Kelompok Kontrol 0,1365 0,1437 H0 tidak ditolak

3. Motivasi Belajar Tinggi 0,2017 0,2710 H0 tidak ditolak

4. Motivasi Belajar Sedang 0,1128 0,1144 H0 tidak ditolak

5. Motivasi Belajar Rendah 0,2347 0,3190 H0 tidak ditolak

Dari tabel tampak bahwa harga L = Maksimal {| F (zi) - S (zi) |} pada

kelompok eksperimen, kelompok kontrol, motivasi belajar tinggi, motivasi belajar

sedang, motivasi belajar rendah tidak melebihi harga Ltab, sehingga H0 tidak

ditolak. Hal ini berarti masing-masing sampel tersebut berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30,

31, 32, 33, dan 34).

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang

homogen atau tidak, maka dilakukan uji homogenitas. Dalam penelitian ini

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

digunakan model pembelajaran Bartlett untuk uji homogenitas yang hasilnya

disajikan pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Harga Statistik Uji dan Harga Kritik Homogenitas

Sumber 2

hit 2

tabel Keputusan Uji

Model Pembelajaran 0,7114 3,841 H0 tidak ditolak

Motivasi Belajar Siswa 0,1633 5,991 H0 tidak ditolak

Nilai statistik uji dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah

2

hit = 0,7114 sedangkan 2

tabel untuk tingkat signifikansi 0,05 adalah

2

1;05,0 = 3,841. Karena

2

hit = 0,7114 < 2

1;05,0 = 3,841 maka H0 tidak ditolak. Hal

ini berarti kedua kelompok tersebut homogen.

Nilai statistik uji dari kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi,

sedang, dan rendah adalah 2

hit = 0,1633 sedangkan 2

tabel untuk tingkat

signifikansi 0,05 adalah 2

2;05,0 = 5,991. Karena

2

hit = 0,1633 < 2

2;05,0= 5,991

maka H0 tidak ditolak. Hal ini berarti kedua kelompok tersebut homogen.

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35 dan 36).

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

disajikan pada Tabel 4.5 berikut

Tabel 4. 5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber JK dk RK Fhit Ftabel Kep. Uji

A 45,9327 1 45,9327 0,2006 3,988 H0A tidak ditolak

B 1599,7217 2 799,8608 3,4931 3,138 H0B ditolak

AB 24,7534 2 12,3767 0,0541 3,138 H0AB tidak ditolak

Galat 15799,6571 69 228,9805 - - -

Total 17470,0649 74 - - - -

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa,

1. Pada efek utama baris (A), H0A tidak ditolak.

Hal ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang

menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

model pembelajaran langsung pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran.

2. Pada efek utama kolom (B), H0B ditolak.

Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang

mempunyai motivasi belajar matematika tinggi, motivasi belajar matematika

sedang, dan motivasi belajar matematika rendah pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Dengan kata lain terdapat pengaruh

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.

3. Pada efek utama interaksi (AB), H0AB tidak ditolak.

Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran mengajar

dan motivasi belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar siswa pada

sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 37).

2.Uji Komparasi Ganda

Sebagai tindak lanjut dari anava variansi maka dilakukan uji komparasi

ganda yaitu dengan metode Scheffe dengan taraf signifikansi 0,05. Tujuannya

untuk mengetahui beda rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom dan

setiap pasangan sel. Dari hasil perhitungan diperoleh rerata skor prestasi belajar

matematika siswa yang disajikan pada Tabel 4.6 berikut.

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4.6 Rataan Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa

Model Pembelajaran

Motivasi Belajar Siswa

Tinggi Sedang Rendah Rataan

Marginal

STAD 83,2 70,4286 64 71,4595

Langsung 80 66 64 67,3684

Rataan Marginal 81,7778 68,0667 64

a. Uji Komparasi Antar Kolom

Dari anava dua jalan dengan sel tak sama yang terangkum dalam Tabel 4.5

diperoleh bahwa H0B ditolak. Ini berarti ada perbedaan prestasi belajar

matematika dari ketiga kategori motivasi belajar matematika siswa pada sub

pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Karena variabel

motivasi belajar matematika siswa mempunyai tiga kategori (tinggi, sedang,

dan rendah), maka uji komparasi ganda antar kolom perlu dilakukan untuk

mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan kolom sehingga dapat diketahui

motivasi belajar matematika siswa manakah yang mungkin memberi prestasi

belajar matematika lebih baik atau sama baiknya pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Setelah dilakukan perhitungan

dengan metode Scheffe diperoleh hasil uji komparasi ganda antar kolom yang

terangkum pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

Komparasi Fhit Ftabel Keputusan Kesimpulan

.1 vs .2 6,4253 6,257334 Ditolak ada perbedaan rataan

.1 vs .3 4,9689 6,257334 tidak ditolak tidak ada perbedaan rataan

.2 vs .3 0,3939 6,257334 tidak ditolak tidak ada perbedaan rataan

Keterangan : µ.1 : rataan siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi

µ.2 : rataan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang

µ.3 : rataan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38)

Berdasarkan uji pasca anava tersebut dapat disimpulkan secara rinci bahwa:

1. H0 ditolak karena Fhit = 6,4253 > 6,257334. Hal ini berarti ada perbedaan

prestasi belajar matematika antara siswa dengan motivasi belajar tinggi

dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

2. H0 tidak ditolak karena Fhit = 4,9689 < 6,257334. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan motivasi

belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah pada

sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

3. H0 tidak ditolak karena Fhit = 0,3939 < 6,257334. Hal ini berarti tidak

terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan

motivasi belajar sedang dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar

rendah pada sub pokok bahasan menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

b. Uji Komparasi Antar Sel

Dari hasil analisis variansi dengan sel tak sama diperoleh H0AB tidak ditolak,

berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran pembelajaran

dengan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, uji komparasi ganda pasca

anava antar sel tidak perlu dilakukan.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama

Dari perhitungan anava dua jalan dengan sel tak sama pada Tabel 4.5

diperoleh tabela F 3,988 2006,0 F , sehingga H0A tidak ditolak. Hal ini berarti

tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Dari rataan marginalnya memang

menunjukkan bahwa rata-rata marginal kelas dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada rata-rata marginal kelas dengan model

pembelajaran Langsung tetapi perbedaan rataan skor prestasi belajar tidak

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD tidak lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada sub

pokok bahasan menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

Tidak dipenuhinya hipotesis pertama mungkin disebabkan oleh banyak

faktor, diantaranya yaitu:

1) Siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran karena masih

terbiasa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung,

2) Kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD karena perlu mengkondisikan siswa ke dalam

kelompok-kelompok dan dalam membimbing siswa dalam berdiskusi

kelompok masih perlu bimbingan lebih,

3) Peneliti kurang mampu membimbing semua kelompok saat kegiatan diskusi

berlangsung,

4) Siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-tugas dan kuis

yang diberikan guru,

5) Saat diskusi kelompok berlangsung seringkali terdapat siswa yang hanya

mencontoh jawaban temannya yang pandai tanpa mau memahami konsepnya.

Selain faktor-faktor di atas mungkin masih ada faktor lain di luar kegiatan

belajar-mengajar yang tidak terkontrol oleh peneliti.

2. Hipotesis Kedua

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

diperoleh Fb = 3,4931 > 3,138 = Ftabel, maka H0B ditolak. Hal ini berarti terdapat

perbedaaan prestasi belajar matematika siswa ditinjau dari motivasi belajar

matematika siswa pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas

Lingkaran.

Berdasarkan uji pasca anava diperoleh F1-2 = 6,4253; F1-3 = 4,9689;

F2-3 = 0,3939; DK = { 257334,6FF }, sehingga dapat disimpulkan bahwa:

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

a. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan prestasi belajar

matematika siswa dengan motivasi belajar sedang secara signifikan memiliki

prestasi belajar yang berbeda. Karakteristik perbedaan tersebut sesuai dengan

karakteristik perbedaan rataan marginalnya. Dari Tabel 4.6 diperoleh rataan

marginal prestasi belajar matematika siswa kelompok motivasi belajar tinggi

sama dengan 81,6 dan rataan prestasi belajar matematika siswa kelompok

motivasi belajar sedang sama dengan 68,2143. Jadi dapat disimpulkan bahwa

siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang.

b. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan kelompok siswa yang

mempunyai motivasi belajar rendah secara signifikan memiliki prestasi

belajar yang sama. Meskipun dilihat dari rataan marginalnya berbeda, tetapi

perbedaan tersebut secara signifikan tidak memberikan pengaruh terhadap

prestasi belajar matematika siswa. Dari Tabel 4.6 diperoleh rataan marginal

prestasi belajar matematika siswa kelompok motivasi belajar tinggi sama

dengan 81,6 dan rataan prestasi belajar matematika siswa kelompok motivasi

belajar rendah sama dengan 64. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang

sama baiknya dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini

dimungkinkan karena siswa yang memiliki motivasi belajar rendah memiliki

tingkat kecerdasan yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki motivasi

belajar tinggi.

c. Siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dengan kelompok siswa yang

mempunyai motivasi belajar rendah secara signifikan memiliki prestasi

belajar yang sama. Meskipun dilihat dari rataan marginalnya berbeda, tetapi

perbedaan tersebut secara signifikan tidak memberikan pengaruh terhadap

prestasi belajar matematika siswa. Dari Tabel 4.6 diperoleh rataan marginal

prestasi belajar matematika siswa kelompok motivasi belajar sedang sama

dengan 68,2143 dan rataan prestasi belajar matematika siswa kelompok

motivasi belajar rendah sama dengan 64. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

yang memiliki motivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar

matematika yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama

diperoleh Fab = 0,0541 < 3,138 = Ftabel, maka H0AB tidak ditolak sehingga tidak

perlu dilakukan uji pasca anava. Dengan tidak ditolaknya H0AB berarti tidak

terdapat interaksi antara model pembelajaran pembelajaran dan motivasi belajar

siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan

menghitung keliling dan luas lingkaran.

Siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD maupun siswa yang diberi pengajaran dengan model

pembelajaran langsung mempunyai prestasi yang tidak berbeda untuk tiap

kategori motivasi belajar matematika siswa dimana siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang

mempunyai motivasi belajar sedang dan rendah. Sebaliknya, siswa yang

mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik daripada

siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan rendah baik pada pengajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun model pembelajaran

langsung. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada interaksi

antara model pembelajaran pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran. Ini berarti siswa dengan motivasi belajar tinggi akan lebih

baik prestasi belajarnya untuk setiap model pembelajaran pembelajaran.

Tidak adanya interaksi antara model pembelajaran pembelajaran dengan

motivasi belajar mungkin dikarenakan siswa kurang disiplin dalam mengikuti

kegiatan belajar matematika dan kurang serius dalam mengisi angket motivasi

belajar matematika. Selain itu adanya variabel bebas lain yang tidak termasuk

dalam penelitian ini, yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap prestasi

belajar matematika siswa yang tidak terkontrol oleh peneliti.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta

mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Secara umum, tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung

pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Dari

rataan marginalnya memang menunjukkan bahwa rata-rata marginal kelas

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada

rata-rata marginal kelas dengan model pembelajaran langsung tetapi

perbedaan rataan skor prestasi belajar tidak memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

tidak lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

Tidak dipenuhinya hipotesis pertama mungkin disebabkan oleh banyak

faktor, diantaranya yaitu:

1) Siswa belum bisa menyesuaikan diri dengan adanya penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran yang

sebelumnya masih terbiasa dengan model pembelajaran langsung.

2) Kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD karena perlu mengkondisikan

siswa ke dalam kelompok-kelompok dan dalam membimbing siswa

dalam berdiskusi kelompok masih perlu bimbingan lebih.

3) Peneliti kurang mampu membimbing semua kelompok saat kegiatan

diskusi berlangsung.

4) Siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas-tugas dan

kuis yang diberikan guru.

55 60

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

5) Saat diskusi kelompok berlangsung seringkali terdapat siswa yang

hanya mencontoh jawaban temannya yang pandai tanpa mau

memahami konsepnya.

Selain faktor-faktor di atas mungkin masih ada faktor lain di luar kegiatan

belajar-mengajar yang tidak terkontrol oleh peneliti.

b. Secara umum, motivasi belajar siswa untuk kategori tinggi, sedang maupun

rendah memberikan perbedaan prestasi belajar matematika pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

1) Siswa dengan motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi lebih baik

daripada siswa dengan motivasi belajar sedang pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

2) Siswa dengan motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi sama baik

dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

3) Siswa dengan motivasi belajar sedang mempunyai prestasi sama baik

dengan siswa dengan motivasi belajar rendah pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran.

c. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan

motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok

bahasan Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD maupun

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung

mempunyai prestasi yang tidak berbeda untuk tiap kategori motivasi belajar

siswa, baik kategori tinggi, sedang, maupun rendah.

B. Implikasi

Berdasar atas kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, maka

penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun

secara praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menghasilkan

prestasi belajar yang tidak lebih baik dengan pembelajaran matematika

menggunakan model pembelajaran langsung. Hal ini mungkin disebabkan oleh

banyak faktor baik dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa di luar

kegiatan belajar-mengajar. Meskipun pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menghasilkan prestasi

belajar yang tidak lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran langsung

namun ada beberapa kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Adapun kelebihan tersebut antara lain: guru dapat mengetahui perkembangan nilai

siswa baik secara individu maupun kelompok dan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD terdapat penghargaan kelompok dimana hal tersebut dapat

membantu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan bersaing secara

sehat. Selain itu dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dapat

belajar untuk bekerjasama untuk kepentingan bersama.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang. Siswa yang

mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang

sama baiknya dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dan siswa

yang mempunyai motivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika

yang sama baiknya dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.

Bertolak dari hal tersebut guru harus memperhatikan motivasi belajar siswa

sehingga dapat memberikan perlakuan yang tepat untuk siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi, sedang, maupun rendah sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar matematika siswa.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar-mengajar dan prestasi

belajar matematika siswa. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id EKSPERIMENTASI ... · metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mempengaruhi proses belajar mengajar, guru dapat memilih metode yang tepat,

efektif dan efisien serta memperhatikan motivasi belajar siswa sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan

Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Misalkan untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub pokok bahasan Menghitung Keliling

dan Luas Lingkaran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas maka ada beberapa saran

yang ditujukan pada guru, calon guru dan peneliti lain sebagai berikut:

a. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau kepada guru agar guru mau

menerapkan dan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar. Selain itu seorang kepala

sekolah juga harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

kelancaran proses belajar mengajar.

b. Kepada guru dan calon guru bidang studi matematika khususnya untuk

Sekolah Menengah Pertama (SMP) hendaknya menggunakan model

pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran matematika.

c. Kepada peneliti lain, mungkin dapat melakukan penelitian dengan peninjauan

lain misalnya kemampuan awal, minat belajar, kreativitas belajar, aktivitas

belajar, gaya belajar, tingkat intelegensi dan lain-lain agar lebih dapat

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Selain itu

peneliti lain dapat meneliti pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada sub pokok bahasan lain selain sub pokok bahasan Menghitung

Keliling dan Luas Lingkaran.

d. Kepada siswa hendaknya meningkatkan intensitas dan keaktifan belajar

matematika baik di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar matematikanya.