harlan_johan.staff. · pdf fileestimasi variansi estimator pada rancangan sampling kompleks....
Post on 10-Aug-2019
224 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
ANALISISANALISISANALISISANALISIS DATA DATA DATA DATA
SURVEISURVEISURVEISURVEI
Rancangan Sampling KompleksRancangan Sampling KompleksRancangan Sampling KompleksRancangan Sampling Kompleks
Johan HarlanJohan HarlanJohan HarlanJohan Harlan
AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis Data Survei: Rancangan Sampling KompleksData Survei: Rancangan Sampling KompleksData Survei: Rancangan Sampling KompleksData Survei: Rancangan Sampling Kompleks
Penulis : Johan Harlan
Cetakan Pertama, Januari 2018
Disain cover : Joko Slameto
Diterbitkan pertama kali oleh Gunadarma
Jl. Margonda Raya No. 100, Pondokcina, Depok 16424
Telp. +62-21-78881112, 7863819 Faks. +62-21-7872829
e-mail : sektor@gunadarma.ac.id
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau
memperbanyak dalam bentuk apapun sebagian atau seluruh isi
buku tanpa ijin tertulis dari penerbit.
v
KATA PENGANTAR
Survei bukan merupakan sebuah metode penelitian, melainkan
merupakan salah satu strategi penelitian. Umumnya survei dilakukan dengan
sampel berukuran besar yang ditarik dari populasi yang terdefinisi secara
jelas, untuk mengumpulkan data mengenai relatif sedikit variabel, dan diolah
terutama secara deskriptif untuk menggambarkan karakteristik populasi.
Data survei juga dapat diolah secara analitik, namun uji statistik umumnya
bersifat eksploratorik, yaitu lebih ke arah pembentukan hipotesis (hypothesis
generating) dan tidak bersifat konfirmatorik.
Pelaksanaan survei sesungguhnya mencakup pentahapan yang sangat
panjang, mulai dari perencanaan dan penyusunan rancangan penelitian,
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta pelaporan dan
diseminasi hasil penelitian. Dalam buku ini hanya akan dibahas mengenai
aspek pengolahan dan analisis data survei. Pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan menggunakan program komputer statistik Stata 15. Secara
umum Stata dikenal sebagai program komputer statistik yang terutama
memiliki keunggulan antara lain dalam pengolahan dan analisis data survei.
Pembaca diharapkan telah memiliki pengetahuan dasar tentang
Statistika, terutama mengenai analisis regresi dan Generalized Linear
Models, serta regresi data survival. Setiap saran dan kritik dari pembaca akan
dihargai dan diterima demi untuk perbaikan isi buku selanjutnya.
Januari 2018
Johan Harlan
vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Bab 1 Pendahuluan 1
Beberapa Konsep 1
Data Survei 5
Bab 2 Deklarasi Rancangan Survei 7
Deklarasi untuk Rancangan Multi-Tahap 7
Spesifikasi Deklarasi 7
Contoh 2.1 9
Contoh 2.2 10
Bab 3 Deskripsi Data Survei 13
Deskripsi Data Survei dengan svydescribe 13
Contoh 3.1 13
Deskripsi Data Survei dengan svy estimation 16
Contoh 3.2 17
Contoh 3.3 20
Bab 4 Tabel dan Grafik untuk Data Survei
Tertimbang
23
Tabel untuk Data Survei Tertimbang 23
Contoh 4.1 23
Grafik untuk Data Survei Tertimbang 27
Contoh 4.2 27
viii
Bab 5 Analisis Regresi Linear 31
Regresi Linear dengan Perintah svy 31
Contoh 5.1 31
Regresi Linear: Postestimasi 34
Contoh 5.2 35
Bab 6 Analisis Regresi Logistik 43
Estimasi Koefisien Regresi 43
Contoh 6.1 43
Estimasi Rasio Odds 45
Contoh 6.2 46
Bab 7 Regresi Logistik Politomi 49
Regresi Logistik Multinomial 49
Contoh 7.1 49
Regresi Logistik Ordinal 55
Contoh 7.2 56
Bab 8 Regresi dengan Respons Data Cacah 61
Regresi Poisson 61
Contoh 8.1 61
Regresi Binomial Negatif 64
Contoh 8.2 64
Bab 9 Regresi Data Survival 69
Model Hazard Proporsional Cox 69
Contoh 9.1 69
ix
Model Survival Parametrik 72
Contoh 9.2 73
Bab 10 Model SEM dan GSEM untuk Data Survei 79
Model SEM untuk Data Survei 79
Contoh 10.1 79
Model GSEM untuk Data Survei 83
Contoh 10.2 84
Kepustakaan 89
Lampiran 1 Bobot Sampling 90
Lampiran 2 Uji t untuk Data Survei 94
1
BAB 1
PENDAHULUAN
� Beberapa Konsep
Survei adalah studi observasional, yang umumnya bersifat deskriptif
dengan skala besar, untuk mengumpulkan data secara terencana dan
sistematik, dengan maksud untuk mengestimasi karakteristik tertentu dalam
populasi. Walaupun metodologi survei mencakup dari tahap perencanaan
sampai dengan diseminasi hasil survei, di sini hanya akan dibahas mengenai
metode analisis data survei yang telah terkumpul.
� Rancangan Sampling Kompleks
Dalam teori dasar tentang pengambilan sampel acak, dikenal 4
metode sampling dasar, yaitu sampling acak sederhana, sampling acak
stratifikasi, sampling acak kluster, dan sampling acak sistematik. Sebagian
besar teori statistika didasarkan atas dasar asumsi sampling acak sederhana,
namun dalam pelaksanaan survei sesungguhnya sampling acak sederhana
seringkali tidak layak untuk digunakan. Dalam survei sesungguhnya, yang
lazim digunakan adalah rancangan sampling kompleks, yang memiliki satu
atau lebih di antara fitur berikut:
- Stratifikasi
- Klustering
- Probabilitas seleksi yang tidak sama
- Seleksi multi-tahap
Adanya satu atau lebih fitur di atas menyebabkan prosedur estimasi
dan pengujian standar Statistika menjadi tak relevan, dan diperlukan
penyesuaian dengan prosedur tersendiri dalam metode survei sampling.
2
� Kluster dan Stratum
Pembahasan metode statistika dalam kepustakaan sebagian besar
didasarkan atas asumsi bahwa data berasal dari sampling acak sederhana.
Pada pengumpulan data sampel untuk mengestimasi karakteristik populasi
penelitian yang besar, sampling acak sederhana praktis sukar dilakukan. Bagi
populasi besar demikian, pengumpulan data sampel lazimnya dilakukan
dengan metode sampling kompleks, yang pengumpulan datanya
menggunakan kluster dan/atau stratifikasi.
Kluster adalah kumpulan individu yang disampel sebagai satu unit
dalam tahapan sampling. Kluster yang terpilih dapat mengalami subsampling
lagi ataupun diambil seluruh anggotanya menjadi anggota sampel.
Pengelompokan individu dalam suatu kluster biasa didasarkan atas kesamaan
dalam hal spatial (kota, desa, sekolah, kelas, dan sebagainya).
Stratum adalah subpopulasi yang menjalani sampling secara
independen. Pengacakan dilakukan dalam tiap stratum, bukan di dalam
populasi secara keseluruhan. Stratifikasi pada metode sampling kompleks
dapat dikerjakan tersendiri ataupun secara bersama dengan klustering.
� Unit Sampling
Unit sampling dalam metode sampling kompleks adalah kluster atau
individu yang dipilih sebagai satuan secara acak dalam suatu tahap sampling.
Dalam sampling acak sederhana, tiap unit sampling adalah individu. Dalam
metode sampling kompleks multi-tahap, unit sampling dalam tiap tahap
sebelum tahap akhir adalah kluster, sedangkan untuk tahap akhir unit
samplingnya dapat berupa kluster atau individu.
Unit sampling pada tahap pertama sampling dinamakan unit sampling
primer (primary sampling units; PSUs). Jika ada tahap kedua, unit sampling
pada tahap kedua dinamakan unit sampling sekunder (secondary sampling
units; SSUs). Secara umum unit sampling pada tahap ke-# dituliskan dengan
lambang su# (su1, su2, dan seterusnya).
3
� Bobot Sampling dan Efek Desain
Dalam sampling acak sederhana dengan pengembalian, tiap unit
sampling (individu) selalu memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih
menjadi anggota sampel). Pada metode sampling kompleks, walaupun
observasi dipilih secara acak, tiap observasi berbeda memiliki probabilitas
berbeda untuk terpilih. Untuk menghindari bias dalam estimasi, harus
dilakukan pembobotan terhadap nilai-nilai observasi.
Bobot sampling bernilai sama dengan atau proporsional terhadap
kebalikan probabilitas terpilihnya observasi tersebut. Bobot di sini tidak
sama dengan kebalikan variansi seperti pada metode Kuadrat Terkecil
Tertimbang (Weighted Least Squares). Jika subsampel berukuran jn dipilih
dari subpopulasi berukuran jN , maka probabilitas tiap unit sampling untuk
terpilih adalah j jn N . Bobot sampling akan memperkecil variansi dan
meningkatkan efisiensi estimator tertimbang.
Jumlah seluruh bobot sampling sama dengan ukuran populasi.
Ukuran populasi ini selalu dilaporkan dalam keluaran analisis data survei
dengan Stata.
Efek desain (design effect; DEFT) adalah rasio antara standard error
data sampling kluster dengan pembobotan terhadap standard error data yang
sama yang dihitung denga