differential diagnosis dhf

5
A. Dif fer enti al Di agnosis Demam pada fase akut mencakup spektrum infeksi bakteri dan virus yang luas. Pada hari-hari pertama diagnosis DBD sulit dibedakan dari morbili dan ITP yang disertai demam. Pada hari demam ke3-! kemungkinan diagnosis DBD akan semakin besar! apabila ge"ala klinis lain seperti manifestasi perdarahan dan pembesaran hati men"adi nyata. #esulitan kadang-kadang dialami dalam membedakan syok pada DBD dengan sepsis$ dalam hal ini trombositopeni dan hemokonsentrasi disamping penilaian ge"ala klinis lain seperti tipe dan lama demam dapa t membantu. %emua penyakit dengan demam tinggi mendadak meliputi & 'aringitis akut$ I%# akut$ Infeksi susunan sara f akut $ (ala ri a$ Pr oses supur asi$ )hikungny a dapat dipertimbangkan sebagai diagnosis banding. B. Tata la ks ana Pada pasien D*' perlu di+aspadai tanda -tanda bahaya terutama dari fase febris ke fase kritikal! tanda-tanda tersebut adalah& ,. Tidak ada perbaikan klinis saat pasi en akan masu k ke fase kriti s seiri ng ber"al annya  penyakit. . (untah dan mua l y ang per sis ten 3. Tida k mau minum . y er i p er ut he ba t /. 0el isa h a tau per ubah an per ila ku 1. Ta nda perdar ahan & epist aksis ! melena! hematemes is! hemat uria! per darahan me ns yang  berlebihan 2. Pusing . Pucat! di ngin da n akr al hang at 4. 5rin o utput s angat s edikit atau ti dak ada dal am -1 " am ter akhir Pada prinsipnya! tatalaksana pada pasien dengan D*' adalah resusitasi cairan yang adekuat untuk pasien bisa mele+ati fase k ritis karena setelah itu adalah fase  penyembuhan 6self limiting disease7. ,. (enggu nakan lar utan kristalo id isot onik sel ama peri ode krit ikal 68 !49 a):7 Diferential diagnoses o dengue   Arboviruses: Chikungunya virus (this has often been mistaken for dengue in South-East Asia).   Other viral diseases: Measles; rubella and other viral exanthems; Estein- !arr "irus (E!"); enterovir uses; in#uen$a; heatitis A; %antavirus.   Bacterial diseases: Meningo&o&&ae mia' letosir osis' tyhoid' melioidosis' ri&kettsial diseases' s&arlet f ever .   Parasitic diseases: Malaria.

Upload: agus-gunardi

Post on 02-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Differential Diagnosis DHF

7/26/2019 Differential Diagnosis DHF

http://slidepdf.com/reader/full/differential-diagnosis-dhf 1/5

A. Differential Diagnosis

Demam pada fase akut mencakup spektrum infeksi bakteri dan virus yang luas. Pada

hari-hari pertama diagnosis DBD sulit dibedakan dari morbili dan ITP yang disertai

demam. Pada hari demam ke3-! kemungkinan diagnosis DBD akan semakin besar!

apabila ge"ala klinis lain seperti manifestasi perdarahan dan pembesaran hati men"adi

nyata. #esulitan kadang-kadang dialami dalam membedakan syok pada DBD dengan

sepsis$ dalam hal ini trombositopeni dan hemokonsentrasi disamping penilaian ge"ala

klinis lain seperti tipe dan lama demam dapat membantu.

%emua penyakit dengan demam tinggi mendadak meliputi & 'aringitis akut$ I%# 

akut$ Infeksi susunan saraf akut$ (alaria$ Proses supurasi$ )hikungnya dapat

dipertimbangkan sebagai diagnosis banding.

B. Tatalaksana

Pada pasien D*' perlu di+aspadai tanda-tanda bahaya terutama dari fase febris ke fase

kritikal! tanda-tanda tersebut adalah&

,. Tidak ada perbaikan klinis saat pasien akan masuk ke fase kritis seiring ber"alannya

 penyakit.

. (untah dan mual yang persisten

3. Tidak mau minum. yeri perut hebat

/. 0elisah atau perubahan perilaku

1. Tanda perdarahan & epistaksis! melena! hematemesis! hematuria! perdarahan mens yang

 berlebihan

2. Pusing

. Pucat! dingin dan akral hangat4. 5rin output sangat sedikit atau tidak ada dalam -1 "am terakhir 

Pada prinsipnya! tatalaksana pada pasien dengan D*' adalah resusitasi cairan yang

adekuat untuk pasien bisa mele+ati fase kritis karena setelah itu adalah fase

 penyembuhan 6self limiting disease7.

,. (enggunakan larutan kristaloid isotonik selama periode kritikal 68!49 a):7

Diferential diagnoses o dengue  Arboviruses: Chikungunya virus (this has often been mistaken for dengue

in South-East Asia).

 Other viral diseases: Measles; rubella and other viral exanthems; Estein-

!arr "irus (E!");enteroviruses; in#uen$a; heatitis A; %antavirus.

  Bacterial diseases: Meningo&o&&aemia' letosirosis' tyhoid' melioidosis'

ri&kettsial diseases's&arlet fever.

  Parasitic diseases: Malaria.

Page 2: Differential Diagnosis DHF

7/26/2019 Differential Diagnosis DHF

http://slidepdf.com/reader/full/differential-diagnosis-dhf 2/5

. )airan koloid 6De;tran 87 diberikan pada pasien dengan kebocoran plasma masif dan

 pasien yang tidak merespon pada cairan kristaloid yang adekuat3. <olume maintenance = /9 dehidrasi diberikan untuk maintenance adekuat

. Durasi cairan i.v. tidak melebih - "am pada pasien syok dan tidak melebihi 18-2

 "am pada pasien non-syok /. Pada pasien dengan obesitas! panduan pemberian cairan disesuaikan dengan berat

 badan ideal

0ambar /. >umlah maintenance cairan sesuai berat badan ideal 6?*@! 8,,7

0ambar 1. Perbandingan "umlah maintenance cairan pada anak dan orang de+asa 6?*@!

8,,7

,. (ana"emen pada pasien dengan D*' grade I dan II disesuaikan dengan tabel diatas

dengan pemberian ( =/9 hanya selama - "am. Pemberian cairan dapat menyesuaikan dengan keadaan klinis pasien. >umlah cairan

 berbeda pada pasien anak dan de+asa

3. Transfusi platelet tidak direkomendasikan pada pasien dengan trombositopeni.

 amun dapat dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien dengan hipertensi dan

trombositopeni berat 6,8.8887

Page 3: Differential Diagnosis DHF

7/26/2019 Differential Diagnosis DHF

http://slidepdf.com/reader/full/differential-diagnosis-dhf 3/5

0ambar 2. Tatalaksana dan (ana"emen D%% 6?*@! 8,,7

A. D%%

Pada pasien dengan tanda-tanda syok memerlukan pera+atan dan monitoring yang

lebih intensif. Pada pasien dengan D*' grade III biasanya akan merespon dengan

diberikan terapi cairan I< ,8mlkgBB"am pada anak-anak dan 388-/88 ml "am pada

orang de+asa dengan bolus. Dan secara perlahan diturunkan men"adi 88-,8 ml"am!

,8-8 ml"am! 8-8 ml"am dan 8 ml"am namun perlu diperhitungkan dan

dipertimbangkan vital sign! kadar hematocrit! gambaran klinis dan urin output pasien

6target urin output 8!/ C , cc kgBB"am7

Pada pasien dengan D*' grade I< dan perdarahan berat segera identifikasi lokasi

 perdarahan dan hentikan perdarahan sesegera mungkin "ika memungkinkan. >ika

hematocrit tetap turun maka perlu dilakukan transfuse +hole blood ,8ml kgBB atau

Packed ed )ell / ml kgBB

B. (onitoring

,. #eadaan 5mum! nafsu makan! mual muntah dan tanda perdarahan

Page 4: Differential Diagnosis DHF

7/26/2019 Differential Diagnosis DHF

http://slidepdf.com/reader/full/differential-diagnosis-dhf 4/5

. Perfusi perifer 6akral hangat dingin! )apilary efill Time7 sesering mungkin

 pada pasien syok atau tanda-tanda pre-syok 3. <ital sign 6tekanan darah! suhu! nadi dan respiratory rate7 setiap - "am pada

 pasien tanpa syok dan ,- "am pada pasien dengan syok 

. *ematokrit serial setiap 1 "am pada kondisi pasien stabil dan lebih sering pada pasien dengan kondisi tidak stabil

/. 5rine output dicatat setiap -, "am pada kasus tanpa komplikasi dan setiap "am

 pada pasien syok atau dengan resusitasi cairan berlebih. Indikator urin nya

adalah 8!/mlkgBB"am 6disesuaikan dengan berat badan ideal pasien7

Pada fase penyembuhan pasien dengan kondisi stabil dan membaik! resusitasi

cairan harus dihentikan dan +aspada akan tanda resusitasi cairan berlebih

Pemulangan Pasien,. adi! tekanan darah dan respiratory rate stabil

. %uhu normal3. Tidak ada tanda perdarahan eksternal maupun internal

. Peningkatan nafsu makan! tidak ada mual dan muntah

/. #adar hematokrit normal dan stabil1. @utput urin baik 

2. Berkurangnya ptekie terutama di ekstremitas

). Prognosis

Tergantung dari beberapa faktor seperti & lama dan beratnya ren"atan! +aktu! metode!adekuat tidaknya penanganan$ ada tidaknya rekuren syok yang ter"adi terutama dalam 1

 "am pertama pemberian infus dimulai! panas selama ren"atan! tanda-tanda serebral.

D. #omplikasi

#omplikasi tersering adalah cairan berlebih

,. Early sign & kelopak mata bengkak! ascites! takipneu dan dispneu ringan

. :ate sign & semua tanda early sign disertai respiratory distress sedang-berat! sesak!

+heeFing. 0elisah dan agitasi merupakan tanda hipoksia dan impending respiratory

failure

3. Early stage & ganti terapi cairan dengan koloid bolus. De;tran 8 dengan ,8 mlkgBB

 dosis dibatasi 38mlkgBBhari

. :ate stage & de;tran 8 ,8mlkgBB"am = furosemid I< ,mgkgBB. )airan harus

 perlahan diturunkan hingga ,mlkgBB"am saat hematokrit mencapai batas norma

Page 5: Differential Diagnosis DHF

7/26/2019 Differential Diagnosis DHF

http://slidepdf.com/reader/full/differential-diagnosis-dhf 5/5

/. %etelah pemberian furosemid! vital sign dimonitor setiap ,/ menit selama , "am

1. Bila tidak ada response thd furosemid maka furosemid diberikan dengan dosis ganda

Ensefalopati merupakan komplikasi yang "arang. Biasanya adalah encefalopati

hepatikum

,. Pemberian cairan I< tidak lebih dari G89 cairan maintenance

. Posisi pasien setengah duduk 389 dan di intubasi

3. Deksametasone 8.,/mgkgBB setiap 1- "am

. :aktulosa /-,8 ml setiap 1 "am

/. Target gula darah 8-,88mgdl! infus glukosa -1mgkgBB"am

1. #oreksi asam basa dan keseimbangan elektrolit

2. <itamin #, I< $ 3mg untuk , tahun! /mg untuk / tahun dan ,8 mg untuk G/

tahun dan pasien de+asa

. Transfusi P)

4. Terapi antibiotik "ika diperlukan

E. #esimpulan

a. Penyakit demam dengue masih men"adi beban kesehatan masyarakat yang cukup

 besar di negara-negara subtropis b. Dengue <irus adalah genus flaviviridae yang ditularkan oleh nyamuk Aedes

albopictus dan Aedes aegypti

c. Penyakit demam dengue diklasifikasikan men"adi tiga yaitu D'! D*' dan D%%d. Prinsip utama dari tatalaksana demam dengue adalah terapi resusitasi cairan

e. <ital sign! tanda perdarahan! kadar hematocrit! urin output! tanda-tanda syok dan

tanda kebocoran plasma adalah monitoring yang penting dilakukan pada pasien

dengan demam dengue

f. Pemeriksaan untuk memastikan infeksi Dengue umumnya adalah isolasi virus atau

antigen dari serum! "aringan! atau cairan serebrospinal. Pemeriksaan )T dengan

serologi antigen menun"ukkan kemungkinan besar adanya infeksi demam dengue

g. #omplikasi yang tersering adalah kelebihan resusitasi cairan dan ensefalopati

hepatikum.