diet pada ggk

18
 DIET GAGAL GINJAL KRONIK  jamiatun

Upload: boysz-thebest

Post on 05-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

  • DIET GAGAL GINJAL KRONIKjamiatun

  • Tujuan Diet Penyakit Ginjal KronikMencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus (Almatsier, 2006).

  • Syarat Pemberian Diet pada Gagal Ginjal KronikEnergi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 gr/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak tidak jenuh ganda.Karbohidrat cukup, yaitu : kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan lemak.

  • 5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, acites, oliguria, atau anuria, banyak natrium yang diberikan antara 1-3 g.

    6. Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.

  • Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, vitamin D.

    8. Cairan dibatasi (agar tidak edema) yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan (IWL) pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (500 ml).

  • Pembatasan cairanSaat fungsi ginjal memburuk dan pasien menjalani dialisis, pasien akan menghasilkan urin dalam jumlah sangat sedikit, hal ini akan menyebabkan timbunan cairan dalam tubuh sehingga menyebabkan timbunan cairan di jantung, paru dan tungkai.Yang termasuk cairan adalah air minum, kuah sayuran, kuah sup, jeli

  • CairanKebutuhan penderita akan air dapat ditentukan lewat pengukuran jumlah air seni yang dikeluarkan selama 24 jam dengan memakai gelas silinder dan ditambah air 500 ml, ini akan menganti jumlah kehilangan air yang hilang dari dalam tubuh (volume urine + 500 ml).

  • NatriumNatrium perlu dibatasi karena natrium diperlukan di dalam tubuh walaupun faal ginjal sudah menurun. Hal ini penting bila terdapat hipertensi, edema dan bendungan paru- paru. Parameter yang digunakan untuk menilai kecukupan natrium adalah berat badan, kadar Na urine, serum dan laju filtrasi gomerulus. Pemberian natrium harus diberikan dalam jumlah maksimal yang dapat ditolerir dengan tujuan untuk mempertahankan volume cairan ekstraseluler terkendalinya asupan natrium yang ditandai nya terkontrolnya tekanan darah dan pembengkakan (oedema).

  • NatriumAsupan natrium 40-120 mEq/hari (920- 2760 mg/hari). Bahan makanan TINGGI NATRIUM yang tidak dianjurkan antara lain : garam natrium yang ditambahkan kedalam makanan, seperti natrium bikarbonat atau soda kue, natrium benzoat atau pengawet buah dan sayuran, natrium nitrit yang digunakan sebagai pengawet daging, seperti pada cornet beef. Bahan makanan yang dikalengkan seperti buah kaleng, ikan kaleng dll

  • ProteinAsupan protein disesuaikan dengan derajat ganguan fungsi ginjal/ laju filtrasi glomerulus kurang dari 25%, Pada GGK di perlukan peranan asupan protein sampai 0,5-0,6 gr/kg BB/hari, rata- rata 0,5 gr / kg BB/ hari agar tercapai keseimbangan metabolisme protein yang optimal

  • ProteinDari protein 0,5 gr/kg BB/hari ini hendaknya diusahakan sekurang- kurangnya 60% atau 0,35 gr/kg BB/ hari berupa protein dengan nilai biologik tinggi. Protein dengan nilai biologik tinggi adalah protein dengan susunan asam amino yang menyerupai aturan amino essensial dan pada umumnya berasal dari protein hewani (susu, telur, ikan, unggas, daging tidak berlemak).

  • KaliumKalium jarang meningkat pada GGK, bila terjadi hiperkalemia maka biasanya berkaitan dengan oliguri ( berkurangnya volume urine/, keadaan metabolic, obat- obatan yang mengandung kalium. Kadar kalium dalam dalam serum harus dijaga dalam suatu kisaran yang sempit yaitu 3,5 hingga 5 Eq/I untuk mencegah timbulnya kegawatan jantung karena hiperkalmia.

  • KaliumContoh makanan dengan kandungan kalium yang tinggi adalah pisang, jeruk, alpukat, kiwi, kismis, kacang-kacangan, kentang, asparagus, tomat, dan labu. Pilihlah peach, pear, cherry, apel, strawberry, nanas, dan semangka, brokoli, kol, wortel, bunga kol, seledri, ketimun, terong, selada, bawang.

  • Batasi asupan fosforUntuk menjaga kesehatan tulang.Kelebihan fosfor dalam darah akan menyebabkan kalsium berkurang sehingga tulang menjadi rapuh. Contoh makanan yang tinggi fosfor adalah telur, susu, yoghurt, keju, biji-bijian, dan minuman bersoda. Untuk menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor dalam tubuh maka diperlukan kalsium tambahan dan vitamin D

  • Asupan EnergiPenderita GGK menunjukkan kurang gizi, hal ini disebabkan oleh berbagai factor metabolisme dan kurangnya asupan kalori. Kalori cukup tinggi di hasilkan dari sumber karbohidrat dan lemak Untuk memproduksi energi disarankan masukan kalori paling sedikit 35kkal/kg BB/hari, Kebutuhan asupan kalori penderita GGK yang stabil adalah 35 kkal/kg BB/hariKebutuhan kalori harus dipenuhi guna mencegah terjadinya pembakaran protein tubuh dan merangsang pengeluaran insulin

  • Asupan EnergiBahan makanan tinggi kalori namun rendah protein seperti madu, gula, permen, margarin, dan jajanan pasar yang terbuat dari tepung dapat ditambahkan konsumsinya untuk mencukupi kebutuhan energi

    LemakLemak terbatas, diutamakan pengguna lemak tak jenuh ganda. Lemak normal untuk pasien dialisis 15-30 % dari kebutuhan energi total.

  • VitaminDefisiensi asam folat, piridoksin dan vitamin C dapat terjadi sehingga perlu suplemen vitamin tersebut. diantaranya vitamin larut lemakVitamin E dan K tidak membutuhkan suplemen tasi.

    suplemen zat besi. Makanan yang mengandung banyak zat besi adalah hati, daging sapi, daging ayam, sereal yang diperkaya dengan zat besi

  • Diet yang diberikan menurut berat badan pasienDiet Protein Rendah I : 30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg.Diet ProteinRendah II : 35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg.Diet Protein Rendah III : 40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg.