diare akut.docx

5
Jl. Demang Lebar Daun No. 70 Palembang Telp. 0711 - 311866 / 312866 Fax. 0711 - 355553 PANDUAN PRAKTIK KLINIK Tentang Diare akut DISAHKAN OLEH DIREKTUR dr. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MM NOMOR DOKUMEN :03/PPK-1/X/2014 TANGGAL : 10 Nopember 2014 REVISI KE : NOMOR REVISI : TANGGAL : A. Pengertian ( Definisi ) Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. B. Anamnesis Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan konsistensi tinja, ada lender dan atau darah dalam tinja, adanya muntah, anak lemah, kesadaran menurun, rasa haus, rewel, kapan kencing terakhir, suhu badan. Jumlah cairan yang masuk selama diare. Anak minum susu ASI atau susu formula, apakah anak makan makanan yang tidak biasa. Apakah ada yang menderita diare di sekitarnya, darimana sumber air minum. C. Pemeriksaan Fisik Tanda utama : kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen. Tanda tambahan : ubun - ubun besar cekung atau tidak, mata cekung atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah, penurunan berat badan. D. Kriteria Diagnosis Penilaian derajat dehidrasi sesuai dengan kriteria berikut : Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan < 5% berat badan ) o Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan o Keadaan umum baik, sadar o Tanda vital dalam batas normal o Ubun - ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung,

Upload: rsia-tiara-fatrin

Post on 11-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Jl. Demang Lebar Daun No. 70 PalembangTelp. 0711 - 311866 / 312866Fax. 0711 - 355553PANDUAN PRAKTIK KLINIK

Tentang

Diare akut DISAHKAN OLEHDIREKTUR

dr. Halipah Mahyuddin, SpTHT,MM

NOMOR DOKUMEN :03/PPK-1/X/2014TANGGAL : 10 Nopember 2014

REVISI KE :NOMOR REVISI :TANGGAL :

A. Pengertian ( Definisi )

Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.

B. Anamnesis Sudah berapa lama diare berlangsung, berapa kali sehari, warna dan konsistensi tinja, ada lender dan atau darah dalam tinja, adanya muntah, anak lemah, kesadaran menurun, rasa haus, rewel, kapan kencing terakhir, suhu badan. Jumlah cairan yang masuk selama diare. Anak minum susu ASI atau susu formula, apakah anak makan makanan yang tidak biasa. Apakah ada yang menderita diare di sekitarnya, darimana sumber air minum.

C. Pemeriksaan Fisik Tanda utama : kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen. Tanda tambahan : ubun - ubun besar cekung atau tidak, mata cekung atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah, penurunan berat badan.

D. Kriteria DiagnosisPenilaian derajat dehidrasi sesuai dengan kriteria berikut : Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan < 5% berat badan ) Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan Keadaan umum baik, sadar Tanda vital dalam batas normal Ubun - ubun besar tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa mulut dan bibir basah Turgor abdomen baik, bising usus normal Akral hangat Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat komplikasi lain ( tidak mau minum, muntah terus menerus, diare yang frekuen ) Dehidrasi Ringan Sedang ( kehilangan cairan 5 - 10 % berat badan ) Apabila ditemukan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan Keadaan umum gelisah atau cengeng Ubun - ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang, mukosa mulut dan bibir sedikt kering Turgor kurang Akral hangat Pasien harus rawat inap Dehidrasi berat ( kehilangan cairan > 10 % berat badan ) Apabila ditemukan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan Keadaan umum lemah, letargi atau koma Ubun - ubun besar sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir sangat kering Turgor buruk Akral dingin Pasien harus rawat inap

E. Diagnosis1. Diare akut tanpa dehidrasi2. Diare akut dehidrasi ringan sedang3. Diare akut dehidarsi berat

F. Diagnosis Banding1. Diare melanjut2. Diare kronik

G.Pemeriksaan PenunjangTinja Makroskopis : bau, warna, lender, darah, konsistensi Mikroskopis : eritrosit, leukosit, parasit. Kimia : PH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3 ) Biakan dan uji sensitivitas

H. Terapi1. Medikamentosa Tidak boleh diberikan obat anti diare Antibiotik sesuai hasil pemeriksan penunjang. Sebagai pilihan adalah kotrimoksazol, amoksisilin dan atau sesuai hasil uji sensitivitas Anti parasit : metronidazol2. Cairan dan elektrolit Jenis cairan :Per oral : cairan rumah tangga, oralitPer enteral : Ringer Laktat, Ringer Asetat, Larutan Normal Salin3. Volume cairan disesuaikan derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, oralit diberikan sesuai usia setiap kali buang air besar atau muntah dengan dosis: Kurang dari 1 tahun : 50-100cc 1 - 5 tahun : 100-200cc Lebih dari 5 tahun : semaunya Dehirasi tidak berat ( Ringan sedang) ; rehidrasi dengan oralit 75cc/kg/bb dalam 3 jam pertama dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang berlangsung sesuai umur seperti diatas setiap kali buang air besar Dehidrasi berat : Rehidrasi perenteral dengan cairan ringer laktat atau ringer asetat 100cc/kg/bb. Cara pemberian : Kurang dari 1 tahun 30cc/kgbb dalam satu jam pertama, dilanjutkan 70cc/kgbb dalam 5 jam berikutnya Lebih dari satu tahun 30cc/kgbb dalam setengah jam pertama dilanjutkan 70cc/kgbb dalam 2.5 jam berikutnya Minun diberikan jika pasien sudah mau minum 5cc/kgbb selama proses rehidrasi 4. NutrisiAnak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit sedikit tapi sering ( 6 x sehari), rendah serat, buah - buahan diberikan terutama pisang.5. Hipernatremi ( Na > 155 mEq/L), koreksi penurunan Na dilakukan selam bertahap dengan pemberian caiaran dekstrose 5% + salin. Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 mEq/hari karena bisa menyebabkan edema otak.6. Hiponatremi ( Na < 130 mEq/L), koreksi kadar Na dilakukan bersamaan dengan koreksi vairan rehidrasi yaiti memamakai ringer laktat atau Normal salin, atau dengan memakai rumus : Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 - kadar Na serum x 0.6 x BB ; diberikan dalam24 jam.7. Hiperkalemi ( K > 5 mEq/L), koreksi dilakukan dengan pemberian Ca gluconas 10% o.5 - 1 ml/kgbb iv perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil memantau detak jantung.8. Hipokalemi ( K < 3.5 mEq/L), koreksi dilakukan menurut kadar kalium. Jika kadar K 2.5 -3.5 mEqL, berikan 75 mEq/kgbb peroral per hari di bagi 3 dosis. Jika kadar K< 2.5 mEq/L , berikan secara drip intra vena dengan dosis : 3.5 - kadar K terukur x BB (Kg) x 0.4 + 2 mEq/kgbb /24 jam dalam 4 jam pertama 3.5 - kadar K terukur xBB (Kg) X O.4 + 1/6 x 2 mEq/kgbb dalam 20 jam berikutnya

I. Edukasi1. Jaga kebersihan tangan, makanan dan minuman.2. Jika pasien tidak mau minum, muntah terus menerus,diare terus menerus, tidak ada BAK lebih dari 6 jam segera ke rumah sakit terdekat.

J. PrognosisAd vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd funsionam : dubia ad bonam

K. Tingkat EvidensI/II/III/IV

L. Tingkat Rekomendasi

A/B/C

M. Penelaah kritis

1. dr. Soni Hakkun Harsono, SpA1. .1. .1. .4. .

N. Indikator Medis

O. Kepustakaan : 1. Roy C.C, Silverman A, Allagile D. Diarrhea disorders at Pediatric Clinical Gastroenterology, St. Louis, Mosby-Year Book, Inc. 1995 216-86.2. Depkes RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Buku Ajar Diare dalam Pendidikan Medik Pemberantasan Diare. 1999: 1-1333. BoothIW, Murmer H, Stange G, dkk. Defective jejuna brush border Na+/H+ exchange: a cause of congenital secretory diarrhea 1985: 10.4. Sondheimer JM. Gastrointestinal Tract dalam current Pediatric Diagnosis and Treatment. 13th ed. Appleton & Lange, 1997: 537 - 67.5. Mitchell B. Cohen, Evaluation and treatment. Of child with Acute diarrhea in Rudolphs Pediatrics. 21st ed. McGraw-Hill Companies Inc. 2002: 1363-68.

Disetujui oleh :Ketua Komite Medis

---------------------------------------------------------------

Dibuat Oleh :Ketua SMF Anak

------------------------------------------------------------