diare akut dehidrasi ringan azam

26
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama  pada bayi dan anak di Indonesi a. Dari daft ar ur ut an penyebab kunj unga n Puskesmas/Balai Pengobat an, hampir selalu termas uk dalam ke lompok 3  penyeba b ut ama bagi masyar akat yang berkunjung ke Pu skesmas. An gka kes aki tannya ada lah sekita r 200 -400 kej adi an dia re di antara 1000 pen dud uk setiap tahunny a. Dengan demikia n di Indon esia dapat ditemukan penderita diare sekit ar 60 juta kejad ian setiap tahun nya, sebagian besar (70-8 0%) dari pende rita ini adalah anak di bawah lima tahun (± 40 juta kejad ian). Kelompo k ini setia p tahunnya mengalami lebih dari satu kejadian diare. Sebagian dari penderita (1- 2%) akan jatuh ke dalam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50-60% di antara nya dapat meningg al. Hal inilah yang meny ebabk an sejumlah 350. 000- 500.000 anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahunnya. 1,2 Dari pencatatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta penderita  peny akit diare yang berobat rawat jalan ke sarana keseh atan pemerinta h. Jumlah ini adalah sekit ar 10% dari jumlah penderit a yang datang berob at untuk seluru h  penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil survei rumah tangga (LKRN, 1972), di antara 8 penyakit utama, ternyata penyakit diare mempunyai persentase berobat yang sangat tinggi, yaitu 72% dibandingkan 56% untuk rata-rata penderita seluruh  penyakit yang memperoleh pengobatan. 2 1  1

Upload: muhammad-azam-muttaqin

Post on 15-Jul-2015

508 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama

  pada bayi dan anak di Indonesia. Dari daftar urutan penyebab kunjungan

Puskesmas/Balai Pengobatan, hampir selalu termasuk dalam kelompok 3

  penyebab utama bagi masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas. Angka

kesakitannya adalah sekitar 200-400 kejadian diare di antara 1000 penduduk 

setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan penderita diare

sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya, sebagian besar (70-80%) dari penderita

ini adalah anak di bawah lima tahun (± 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap

tahunnya mengalami lebih dari satu kejadian diare. Sebagian dari penderita (1-

2%) akan jatuh ke dalam dehidrasi dan kalau tidak segera ditolong 50-60% di

antaranya dapat meninggal. Hal inilah yang menyebabkan sejumlah 350.000-

500.000 anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahunnya. 1,2

Dari pencatatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta penderita

 penyakit diare yang berobat rawat jalan ke sarana kesehatan pemerintah. Jumlah

ini adalah sekitar 10% dari jumlah penderita yang datang berobat untuk seluruh

 penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil survei rumah tangga (LKRN, 1972), di

antara 8 penyakit utama, ternyata penyakit diare mempunyai persentase berobat

yang sangat tinggi, yaitu 72% dibandingkan 56% untuk rata-rata penderita seluruh

 penyakit yang memperoleh pengobatan.2

1

1

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 2/26

Dehidrasi dan malnutrisi merupakan komplikasi utama diare akut pada

 bayi dan anak. Terapi yang benar terdiri dari upaya Rehidrasi Oral (URO) dan

terapi makanan. Hanya usaha-usaha yang telah dibuktikan dapat menunjang

 prinsip terapi tersebut, yaitu mencegah dan mengatasi dehidrasi dan malnutrisi,

yang sampai saat ini dapat diterima.3,4

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan berbagai macam agen infeksius: morfologi, sifat, daur hidup,

habitat, dan asalnya.

2. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi penyakit mulai dari masuknya

agen infeksius hingga muncul gejala klinis.

3. Menjelaskan komplikasi, prognosis, dan penegakan diagnosis penyakit

infeksi.

4. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit infeksi (cara pencegahan, pengobatan,

 perawatan, dan rehabilitasi).

2

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 3/26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Diare adalah meningkatnya frekuensi buang air besar, konsistensi feses

menjadi cair, dan perut terasa mules ingin buang air besar. Secara praktis

dikatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan

konsistensi cair. Dokter atau peneliti klinik lebih memilih mengartikan diare

sebagai tanda fisik (ekskresi 24 jam berat atau volume) daripada sebuah gejala.

Berat feses harian orang dewasa atau anak sehat kurang dari 200 g dan infant

kurang dari 10 g/kgBB. Meskipun konsistensi feses lebih baik untuk 

mendefinisikan diare, tetapi sulit untuk mengukurnya. Oleh karena itu, berat feses

200 g/24 jam lebih mudah ditentukan, lebih obyektif untuk mendefinisikan diare.

Definisi ini bisa salah pada 20% pasien dengan berat feses yang kurang dari berat

tersebut. Hal ini karena komposisi feses bervariasi mulai dari 60%-85% air, oleh

karena itu diare dapat diartikan sebagai penyakit transportasi air dan elektrolit di

intestinal. 1,4,5,6

Diare dapat tergolong keadaan akut dan bila lebih dari 2 minggu

digolongkan dalam diare persisten.4,6

1.3 Etiologi

Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu: 1

1. Faktor infeksi

3

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 4/26

a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab

utama diare pada anak.

Infeksi enteral ini meliputi:

- Infeksi bakteri: Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,

Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.

- Infeksi virus:   Enterovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis),

 Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.

- Infestasi parasit: Cacing (  Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides),

Protozoa (  Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas

hominis), jamur (Candida albicans).

b. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,

seperti Otitis media akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia,

ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan

anak berumur di bawah 2 tahun.

2. Faktor malabsorbsi

a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan

sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada

 bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.

b. Malabsorbsi lemak 

c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas. Walaupun jarang, dapat menimbulkan

diare terutama pada anak yang lebih besar.

1.4 Patogenesis

4

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 5/26

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah: 1,3,7

1. Gangguan osmotik 

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi

 pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang

 berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul

diare.

2. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi

 peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya

diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk 

menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus

menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya

akan menimbulkan diare pula.

Patogenesis diare akut 1

1. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil

melewati rintangan asam lambung.

2. Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus.

3. Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin diaregenik)

4. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare.

1.5 Patofisiologi

5

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 6/26

Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi: 1

1. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya

gangguan keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik, hipokalemia dan

sebagainya)

2. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang,

 pengeluaran bertambah)

3. Hipoglikemia

4. Gangguan sirkulasi darah

1.6 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik 

Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya

meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja

cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah

menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah

sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam

sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak 

dapat diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau

sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau

akibat gangguan kesimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila penderita telah

kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak.

Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi

cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. 1,2

Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi

ringan, sedang dan berat, sedangkan berdasarkan tonisitas plasma dapat dibagi

menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik. 1,2

6

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 7/26

Tabel 1. Cara Menilai Dehidrasi 6

PENILAIAN A B CLihat keadaan

umum

Mata

Air mata

Mulut dan lidah

Rasa haus

Turgor kulit

Baik, sadar 

 Normal

Ada

Basah

Minum biasa, tidak 

haus

Kembali cepat

*Gelisah

Cekung

Tidak ada

Kering

*Haus, banyak 

minum

Kembali lambat (= 2

detik)

*Kesadaran

menurun/tidak sadar 

Sangat cekung

Tidak ada

Sangat kering

*Sedikit

minum/tidak bisa

minum

Kembali sangat

lambat (> 2 detik)

Derajat dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi

ringan/sedang. Bila

ada tanda *

ditambah satu atau

lebih tanda lain

Dehidrasi berat, bila

ada tanda * ditambah

1 atau lebih tanda

lain

Tabel 2. Simptom, gejala klinis dan sifat tinja penderita diare akut karena infeksi

usus

Simptom dan gejala Rotavirus E.coli

entero-

toksi-

genik 

E.coli

entero-

invasif 

Salmo-

nella

Shigella V.cho-

lerae

Mual dan

Muntah

Dari per-

mulaan

- - + Jarang Jarang

7

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 8/26

Panas

Sakit

Gejala lain

Sifat tinja:

- Volume

- Frekuensi

- Konsistensi

- Mukus

- Darah

- Bau

- Warna

- Leukosit

- Sifat lain

+

Tenesmus

Sedang

Sampai

10/lebih

Berair 

Jarang

-

-

Hijau

kuning

-

-

Kadang-kadang

Sering

distensi

abdo-

men

Banyak 

Sering

Berair 

+

-

Bau

tinja

Tidak 

 ber-

warna

-

+

Tenes-mus

Kolik 

Hipo-

tensi

Sedikit

Sering

Kental

+

+

Tidak 

spesifik 

Hijau

+

+

Tenes-mus

Kolik 

Pusing

Bakterie

-mia,

tok-

semia

sistemik 

Sedikit

Sering

Berlen-

dir 

+

Kadang-

kadangBau te-

lur 

Hijau

+

+

Tenes-mus

Kolik 

Pusing

Dapat

ada

kejang

Sedikit

Sering

sekali

Kental

Sering

Sering

Tak ber-

 bau

Hijau

+

Alkalis

-

Kolik 

Sangat

 banyak 

Hampir 

terus

Berair 

 Flacks

Anyir 

-

Tinja

seperti

air 

cucian

 beras

1.7 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa: 1

1. Pemeriksaan tinja

a. makroskopis dan mikroskopis

8

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 9/26

b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinitest , bila

diduga terdapat intoleransi gula.

c. Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi

2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah, dengan

menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan pemeriksaan

analisa gas darah menurut ASTRUP (bila memungkinkan).

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.

4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium dan fosfor 

dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang).

5. Pemeriksaan intubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit

secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare

kronik.

1.8 Diagnosis

Pendekatan diagnostik 4

- Pada umumnya diare akut disebabkan infeksi atau toksin bakteri.

- Adanya riwayat makan makanan tertentu (terutama makanan siap

santap) dan adanya keadaan yang sama pada orang lain, sangat mungkin

merupakan keracunan makanan yang disebabkan toksin bakteri.

- Travelers diarrhea merupakan kejadian diare pada wisatawan.

- Adanya riwayat pemakaian antibiotika yang lama, harus dipikirkan

kemungkinan diare karena C. difficile.

- Diare yang terjadi tanpa kerusakan mukosa usus (non-inflammatory) dan

disebabkan oleh toksin bakteri (terutama E. coli), biasanya mempunyai gejala

feses benar-benar cair, tidak ada darah, nyeri perut terutama daerah umbilikus

9

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 10/26

(karena kelainan terutama daerah usus halus), kembung, mual, dan muntah.

Bila muntahnya sangat mencolok, biasanya disebabkan oleh virus atau S.

aureus dalam bentuk keracunan makanan.

- Bila diare dalam bentuk bercampur darah , lendir dan disertai demam,

 biasanya disebabkan oleh kerusakan mukosa usus yang ditimbulkan oleh

invasi Shigella, Salmonella atau amebiasis. Daerah yang terkena adalah kolon.

- Pada umumnya diare akut bersifat sembuh sendiri dalam 5 hari dengan

 pengobatan sederhana yang disertai rehidrasi.

1.9 Penatalaksanaan

Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau kuman, atau dapat

 pula akibat efek samping obat atau gejala dari gangguan saluran cerna. Umumnya

gangguan ini bersifat self-limiting dan bila tanpa komplikasi tidak perlu ditangani

dengan obat, kecuali rehidrasi oral bila ada bahaya pengeringan (dehidrasi).

Hanya pada bentuk diare bakteriil yang sangat serius perlu dilakukan terapi

antibakterial dengan antibiotika. 4

Diare viral dan diare akibat enterotoksin pada hakikatnya sembuh dengan

sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari, sel-sel epitel mukosa yang rusak diganti

oleh sel-sel baru. Kebanyakan pasien dengan dehidrasi ringan sampai sedang

dapat direhidrasi dengan larutan dehidrasi oral yang mengandung elektrolit dan

glukosa.  Larutan-larutan ini mengandung natrium sebanyak 75-90 mEq/l,

sedangkan larutan rumatan mengandung natrium 40-60 mEq/l.  Rehidrasi dengan

larutan rehidrasi oral sebaiknya dilakukan lebih dari 4-6 jam. Cairan rumatan per 

oral dapat diberikan setelah rehidrasi, tetapi makanan sebaiknya diberikan

kembali dalam waktu 24 jam.  Makanan awal sebaiknya berupa ASI, susu formula

10

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 11/26

atau susu murni, nasi, pisang, kentang, biskuit, roti panggang, dan sereal kering.

Manfaat penggunaan susu formula yang bebas laktosa masih belum jelas.  Untuk 

diare dengan dehidrasi ringan sedang diberikan cairan oralit. Jumlah oralit yang

diberikan 3 jam pertama 75 ml/kgBB. 4,6,8

Dalam garis besarnya pengobatan diare dapat dibagi dalam: 2

a. Pengobatan kausal

 b. Pengobatan simptomatik 

c. Pengobatan cairan

d. Pengobatan dietetik 

Pengobatan kausal

Pengobatan yang tepat terhadap kausa diare diberikan setelah kita

mengetahui penyebabnya yang pasti. Jika kausa diare ini penyakit parenteral,

diberikan antibiotika sistemik. Jika tidak terdapat infeksi parenteral, sebenarnya

antibiotika baru boleh diberikan kalau pada pemeriksaan laboratorium dapat

ditemukan bakteri patogen. Karena pemeriksaan untuk menemukan bakteri ini

kadang-kadang sulit atau hasil pemeriksaan datang terlambat, antibiotika dapat

diberikan dengan memperhatikan umur penderita, perjalanan penyakit, sifat tinja

dan sebagainya.

Di Indonesia diperkirakan kasus diare yang disebabkan oleh infeksi

(termasuk virus) kira-kira 50-75%. Menemukan kuman pada pemeriksaan

mikroskopik umumnya sulit. Oleh karena itu dipakai pegangan yang lebih mudah:

 bila pada pemeriksaan tinja ditemukan leukosit 10-20/LP (dengan menggunakan

 pembesaran 200x), maka penyebab diare tersebut dapat dianggap infeksi enteral.

11

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 12/26

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, pada penderita diare antibiotika hanya boleh

diberikan kalau:

- Ditemukan bakteri patogen pada pemeriksaan mikroskopik dan/atau biakan

- Pada pemeriksaan makroskopik dan/atau mikroskopik ditemukan darah pada

tinja

- Secara klinis terdapat tanda-tanda yang menyokong adanya infeksi enteral (lihat

tabel 2)

- Di daerah endemik kolera (diberi tetrasiklin)

- Pada neonatus jika diduga terjadi infeksi nosokomial

- Antibiotika lain dapat pula diberikan bila terdapat penyakit penyerta seperti

misalnya:

- Infeksi ringan (OMA, faringitis), diberikan penisilin prokain

- Infeksi sedang (bronkitis), diberikan penisilin prokain atau ampisilin

- Infeksi berat (misal bronkopneumonia). Diberikan penisilin prokain dengan

kloramfenikol atau ampisilin dengan gentamisin atau derivat sefalosforin

Pengobatan simptomatik 

- Obat-obat anti diare : Obat-obat yang berkhasiat menghentikan diare secara

cepat seperti antispasmodik/spasmolitik atau opium (papaverin, Extractum

Belladona, loperamid, kodein, dan sebagainya) justru akan memperburuk 

keadaan karena akan menyebabkan terkumpulnya cairan di lumen usus dan akan

menyebabkan terjadinya pelipatgandaan (overgrowth) bakteri, gangguan digesti

dan absorbsi.

Obat-obat ini hanya berkhasiat untuk menghentikan peristaltik saja, tetapi justru

akibatnya sangat berbahaya karena baik si pemberi obat maupun penderita akan

12

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 13/26

terkelabui. Diarenya terlihat tidak ada lagi tetapi perut akan bertambah kembung

dan dehidrasi bertambah berat yang akhirnya dapat berakibat fatal untuk 

 penderita.

- Adsorbents

- Stimulan

- Antiemetik 

- Antipiretik 

Pengobatan cairan

Untuk menentukan jumlah cairan yang perlu diberikan kepada penderita

diare, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Jumlah cairan : Jumlah cairan yang harus diberikan sama dengan:

- Jumlah cairan yang telah hilang melalui diare dan/atau muntah ( Previous water 

losses = PWL) ditambah dengan,

- Banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin dan pernapasan ( Normal 

water losses = NWL), ditambah dengan,

- Banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus

 berlangsung (Concomitant water losses = CWL)

Jumlah ini tergantung pada derajat dehidrasi serta berat badan masing-

masing atau golongan umur (lihat tabel)

Tabel 3. Jumlah cairan yang hilang pada anak umur > 5 tahun (berat badan 15-25

kg)

Derajat

dehidrasi

PWL NWL CWL Jumlah

Dehidrasi

ringanDehidrasi

25

50

65

65

25

25

115

140

13

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 14/26

sedang

Dehidrasi berat

80 65 25 170

Jenis cairan, ada 2 jenis cairan yaitu,

1. Cairan rehidrasi oral

Ada beberapa macam cairan rehidrasi oral :

- Cairan rehidrasi oral dengan formula lengkap yang mengandung NaCl, KCl,

 NaHCO3 dan glukosa atau penggantinya, yang dikenal dengan nama oralit.

- Cairan rehidrasi oral yang tidak mengandung keempat komponen di ataas,

misalnya larutan garam-gula (LGG), larutan tepung beras-garam, air tajin, air 

kelapa dan lain-lain cairan yang tersedia di rumah.

2. Cairan rehidrasi parenteral (CRP)

Sebagai hasil rekomendasi Seminar Rehidrasi Nasional ke I s/d IV dan

Pertemuan Ilmiah Penelitian Diare, Litbangkes (1982) digunakan cairan Ringer 

Laktat sebagai cairan rehidrasi parenteral tunggal untuk digunakan di Indonesia,

dan cairan inilah yang sekarang terdapat di Puskesmas-puskesmas dan di rumah-

rumah sakit di Indonesia.

BAB II

SIMULASI KASUS

2.1 Kasus

An. Ani, umur 6 tahun, BB 20 kg, pelajar kelas II SD, alamat Jl.

Bimantara No. 20 Banjarmasin, datang ke klinik jam 10.00 pagi dengan keluhan :

14

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 15/26

Berak-berak sejak pagi hari sebelumnya, mulai berak-berak encer, kuning, tidak 

 berlendir, tidak berdarah. Sejak tadi malam juga disertai muntah dan demam.

Jumlah berak-berak sejak kemarin sudah 10x, muntah 4x. sudah minum

 parasetamol, tapi panas hanya turun sebentar. Kencing masih bisa.

Pemeriksaan fisik :

TD : 100/80 mmHg

 Nadi : 88 kali/menit

Suhu : 38,50C

Respirasi : 24 kali/menit

Kepala : Mata tidak cekung, bibir tidak kering

Thorax : Tidak ada kelainan

Abdomen : Bising usus meningkat, turgor kulit kembali agak lambat

Diagnosis : Diare akut dengan dehidrasi ringan

2.2 Tujuan Pengobatan

Prinsip pengobatan diare ialah menggantikan cairan yang hilang melalui

tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan

glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras dan sebagainya). 1,3,5

Pengelolaannya sama seperti proses normal sekresi absorbsi, yaitu dengan

mencoba mengatur masukan dan keluaran sehingga penderita berada dalam

keadaan keseimbangan cairan yang positif. Selama diare, toksin atau mekanisme

lain menyebabkan sekresi lebih banyak daripada absorbsi sehingga menyebabkan

kehilangan cairan, dan terjadi diare (atau muntah). Ini dapat dikatakan sebagai

keseimbangan negatif cairan usus. Bila pada keadaan ini larutan garam atau

15

15

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 16/26

cairan sejenis dimasukkan ke dalam usus maka biasanya cairan itu hanya akan

mengganti yang telah hilang. 3

Penderita ini, diare dengan dehidrasi ringan diberikan oralit. Jumlah oralit

yang diberikan 75 ml/kgBB selama tiga jam pertama.

2.3 Kelompok Obat/Jenis Obat Menurut Khasiat, Keamanan dan

Kecocokannya11

Kelompok/Jenis

Obat

Khasiat (efek) Keamanan BSO

(Efek Samping

Obat)

Kecocokan

(Kontra Indikasi

BSO)

Antipiretik 

- Parasetamol

- Ibuprofen

Analgetik-

antipiretik 

Analgetik-

antipiretik 

Jarang

Berupa urtikaria.

Eritema, sakit

kepala,

trombositopenia,

ambliopia, toksik yang reversible

Penderita dengan

 penyakit hati atau

ikterus

Hipersensitif,

anak kuarang dari

7 kg, kehamilan

dan ibu menyusui

Antiemetik 

- Domperidon

- Metoklopramid

Antiemetik 

antiemetik 

Reaksi alergi

seperti rash dan

urtikaria

Sembelit, diare,

mengantuk, gejala

ekstrapiramidal,

lelah berlebihan

Pada pasien

dimana

 peningkatan

motilitas lambung

dapat

membahayakanmisal adanya

 perdarahan,

 perforasi

Epilepsi,

 perdarahan

gastrointestinal,

 perforasi

2.4 Obat yang Tepat dari Kelompok obat untuk kasus di atas dan

alternatifnya

16

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 17/26

Tabel 4. Pilihan Obat dan Alternatif yang digunakan sebagai Antipiretik 

Uraian Obat Pilihan Obat Alternatif 

 Nama Obat Parasetamol Ibuprofen

BSO Generik : Paracetamol

Paten : Sanmol

BSO : tablet, sirup

Kekuatan : tablet 250-500

mg, sirup 120

mg/5 ml

Generik : Ibuprofen

Paten : Ibufen

BSO : tablet

Kekuatan : tablet 200 mg,

400mg, 600 mg

BSO yang diberikan Sirup Sirup

Dosis referensi 1-6 tahun : 60-120 mg/kali 20-30 mg/kg BB/hariDosis dalam kasus 120 mg/kali, alasan :dengan

dosis tersebut sudah

mencukupi untuk terapi

simptomatik 

133,3 - 200 mg/kali, alasan :

dengan dosis tersebut sudah

mencukupi untuk terapi

simptomatik 

Frekuensi pemberian 3 kali sehari

Alasan :

waktu paruh dalam plasma 1-

3 jam

3 kali sehari

Alasan :

waktu paruh dalam plasma 2

 jam

Cara Pemberian Peroral

Alasan :

  penderita masih sadar dapat

makan dan minum

Peroral

Alasan :

  penderita masih sadar dapat

makan dan minum

Saat Pemberian Sebelum makan

Alasan :

absorbsinya lebih cepat

apabila lambung kosong

Sebelum makan

Alasan :

absorbsinya lebih cepat

apabila lambung kosong

Lama pemberian 3 hari karena sifatnya

simptomatis

3 hari karena sifatnya

simptomatis

Tabel 5. Pilihan Obat dan Alternatif yang digunakan sebagai Antiemetik 

Uraian Obat Pilihan Obat Alternatif 

 Nama Obat Domperidon Metoklopramid

BSO Generik : Domperidon

Paten : Dometic

Kekuatan : Tablet 10mg

Generik : metoklopramid

Paten : Primperan

Kekuatan : Tablet 5mg,

10mg, Sirup 5mg/5ml,Injeksi 5mg/ml

17

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 18/26

BSO yang diberikan Sirup Sirup

Dosis referensi0,2 – 0,4 mg/kgBB 3 kalisehari 5-14 thn 2,5-5 mg 3 kali

sehari

Dosis dalam kasus 24 mg /hari

Alasan :

dengan dosis tersebut sudah

mencukupi untuk terapi

simptomatik 

15 mg /hari

Alasan :

dengan dosis tersebut

sudah mencukupi untuk 

terapi simptomatik 

Frekuensi pemberian 3 kali sehari

Alasan :

waktu paruh dalam plasma

7,5 jam

3 kali sehari

Alasan :

waktu paruh dalam plasma

4 – 6 jam

Cara Pemberian Peroral

Alasan :

  penderita masih sadar dapat

makan dan minum

Peroral

Alasan :

 penderita masih sadar dapat

makan dan minum

Saat Pemberian Sebelum makan

Alasan :

absorbsinya lebih cepat

apabila lambung kosong

Sebelum makan

Alasan :

absorbsinya lebih cepat

apabila lambung kosong

Lama pemberian 3 hari karena sifatnya

simptomatis

3 hari karena sifatnya

simptomatis

Pada kasus ini tidak digunakan kelompok obat antibiotik dan antidiare

karena diare pada anak akan diatasi melalui URO dengan pemberian oralit

sebanyak 1,5 L dalam 3 jam pertama. Setelah tidak terdapat tanda dehidrasi maka

 pemberian oralit disesuaikan dengan keinginan anak.

2.5 Resep yang Benar dan Rasional Untuk Kasus di Atas

Resep pilihan untuk kasus di atas

18

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 19/26

dr. Marlensius A.Wijaya

SIP No. 777/77/SPD/2006

Praktek Umum

Alamat Praktek Alamat rumah

Jl. Melati IV No. 31 Jl. Melati No. 31

Banjarmasin Banjarmasin

Telp(0511)329764 Telp(0511)329764

Banjarmasin, 11 Agustus 2006

R/ Oralit 200 No. VIII

S uc

 

R/ Parasetamol 1,08 g

Domperidon 0,072 g

Syr simplex qs

Aqua ad 45 ml

m.f.l.a sirup

S prn tdd cth I (muntah dan panas)

Pro : An. Ani

Umur : 6 tahun (20 kg)

Alamat : Jl. Bimantara No. 2 Banjarmasin

Resep alternatif untuk kasus di atas

dr. Marlensius A.Wijaya

SIP No. 777/77/SPD/2006Praktek Umum

Alamat Praktek Alamat rumah

Jl. Melati IV No. 31 Jl. Melati IVNo.31

Palangkaraya Palangkaraya

Telp (0511)329764 Telp(0511)329764

Banjarmasin, 11 Agustus 2006

R/ Oralit 200 No. VIII

19

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 20/26

S uc

 

R/ Ibuprofen 1,5 g

Metoklopramid 0,045 g

Syr simplex qs

Aqua ad 45 ml

m.f.l.a sirup

S prn tdd cth I (muntah dan panas)

Pro : An. Ani

Umur : 6 tahun (20 kg)

Alamat : Jl. Bimantara No. 2 Banjarmasin

2.6. Pengendalian Obat

Penanganan pasien pada kasus ini adalah pencegahan agar tidak terjadi

dehidrasi yang berat sehingga menyebabkan kematian. Untuk itu dilakukan upaya

rehidrasi oral (URO) dengan menggunakan oralit.

Bukti-bukti menunjukkan bahwa URO berhasil baik pada sebagian besar 

kasus diare, karena kasus-kasus tersebut hanya mengalami dehidrasi ringan

sedang yang saat ini disebut  some dehydration (WHO 1992). Hanya sekitar 10%

dari semua kasus diare benar-benar membutuhkan upaya rehidrasi intravena

(URI), yaitu yang disertai dehidrasi berat. Hal ini berbeda dari situasi sekitar 10-

20 tahun yang lalu, saat URO belum dikenal, sehingga sepertiga kasus diare

meninggal karena dehidrasi. Masalahnya sekarang ialah bagaimana agar 

masyarakat luas mengernal URO sehingga kematian karena dehidrasi tidak perlu

terjadi.3

Upaya rehidrasi oral didasarkan pada prinsip bahwa absorbsi natrium

dapat terjadi dengan adanya beberapa molekul hasil cerna makanan, misalnya

20

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 21/26

glukosa dan asam amino. Penyerapan ini tetap dipertahankan walaupun terdapat

toksin bakteri yang menghambat absorbsi natrium oleh cAMP.3

Absorbsi natrium searah (yaitu mekanisme pengangkutan aktif secara

terpisah), dihalangi selama terjadi diare sekretorik akibat toksin. Namun berbagai

  penelitian menunjukkan bahwa jalan lain absorbsi natrium yang berhubungan

dengan absorbsi glukosa atau asam amino tidak terganggu sekalipun pada

  penderita kolera berat yang buang air besar mengalir deras. Dengan

menambahkan glukosa ke dalam larutan yang mengandung garam, jalur lain

absorbsi akan dioperasikan, hambatan absorbsi natrium dapat diatasi, sehingga

  jumlah cairan serta elektrolit yang dapat diserap cukup banyak. Prinsip ini

digunakan ntuk membuat larutan garam yang sesuai dengan oralit untuk 

  pengobatan diare. Jadi bila gula diserap, natrium ikut diserap, dan air akan

mengikuti natrium dengan difusi pasif.3

Sebagai tambahan, sitrat (atau bikarbonat) dan kalium diserap terpisah dari

gula selama diare. Untuk mengatasi asidosis akibat kehilangan bikarbonat (basa)

dalam tinja, agaknya sitrat memacu absorpsi natrium dan klorida pada jenis diare

tertentu.3

URO pada pasien ini kemungkinan besar akan berhasil sebab anak sudah

cukup besar (6 tahun) dan bersekolah sehingga bisa diajak kerjasama. Selain itu

diare baru terjadi satu hari, dehidrasi ringan dan dari ciri fesesnya bukan

disebabkan oleh bakteri yang dapat membahayakan anak. Obat-obat anti diare dan

antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini karena justru dapat membahayakan

keadaan anak. Pemberian makan juga harus diperhatikan dan dari berat badannya

21

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 22/26

(20 kg) diketahui anak juga tidak menderita kekurangan gizi sehingga daya tahan

tubuh alami dapat mengeliminasi kuman penyebab infeksi pada anak.

Antipiretik yang digunakan adalah paracetamol. Paracetamol merupakan

antipiretik kuat dengan efek samping minimal. Dosis yang diberikan adalah

3 x 1 sendok teh, dimana dalam 5 ml sirup mengandung 120 mg paracetamol.

Paracetamol dianjurkan diminum sebelum makan karena absorbsinya akan

dihambat oleh makanan.

Antipiretik alternatif yang digunakan adalah ibuprofen, yang mempunyai

daya analgetis dan antiradang yang cukup baik, resorpsi di usus cepat dan baik.

Dosis yang diberikan adalah 20 - 30 mg/kg BB/hari diberikan 3x sehari.

Antiemetik pilihan yang digunakan adalah domperidon suatu antagonis

dopamin yang memiliki khasiat antiemetik. Domperidon bekerja secara perifer 

dan jarang menyebabkan efek samping ekstrapiramidal.

Antiemetik alternatif yang digunakan adalah metoklopramid, kerja sentral

metoklopramid mempertinggi ambang rangsang muntah di Chemoreceptor 

Trigger Zone (CTZ), kerja perifer menurunkan kepekaan saraf viseral yang

menghantarkan impuls aferen dari saluran cerna ke pusat muntah.

22

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 23/26

DAFTAR PUSTAKA

1. Hassan R, Alatas H, ed. Gastroenterologi.   Dalam: Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid I Cetakan ke-9. Jakarta:,FKUI, 2000. h. 283-85, 294.

2. Noerasid H, Suraatmadja S, Asnil PO. Gastroenteritis (Diare) Akut.  Dalam:Suharyono, Boediarso A, Halimun EM, ed. Gastroenterologi Anak Praktis

Cetakan ke-3. Jakarta: FKUI, 1999. h. 51, 59, 64-69.

3. Soenarto Y. Tatalaksana Kasus Diare Akut Pada Anak.  Dalam: Pemakaian

Obat Pada Anak. Yogyakarta: FK UGM, 1993. h. 85-9.

4. Tan Hoan Tjay, Rahardja K. Obat-obat Penting Edisi V Cetakan Ke-2. Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2002. h.270,273.

23

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 24/26

5. Powell DW. Approach to the Patient With Diarrhea.   In: Yamada T, ed.

Textbook of Gastroenterology Volume One Third Edition. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins, 1999. p. 859.

6. Gunawan G. Diare Akut.  Dalam: Yunanto A, ed. Pedoman Diagnosis danTerapi Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Anak  . Banjarmasin: FK UNLAM/RSU

ULIN, 2004. h. 63.

 

7. Andreoli TE, Bennet JC, Carpenter CCJ, Plum F, ed. Diarrhea.  In: Cecil 

  Essentials of Medicine Fourth Edition. Philadelphia: W.B. SaundersCompany, 1997. p. 270-71, 275.

 

8. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W, ed.

Gastroenterologi.   Dalam: Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi ke-3.Jakarta: Media Aesculapius, 2001. h. 500,502.

 

9. Wiley CC. Diare Akut.  Dalam: Schwartz MW, ed. Mahanani DA, Susi N,

editor bahasa Indonesia. Pedoman Klinis Pediatri Cetakan I . Jakarta: EGC,

2005. h. 269.

 

10. Wiley CC. Diare Akut.  Dalam: Schwartz MW, ed. Mahanani DA, Susi N,

editor bahasa Indonesia. Pedoman Klinis Pediatri Cetakan I . Jakarta: EGC,

2005. h. 269.

 Laporan Simulasi Kasus

DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Mengikuti Ujian

Ilmu Farmasi Kedokteran

24

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 25/26

Oleh

Marlensius A. Wijaya

I1A099050

Pembimbing

dr. Agung Biworo, M. Kes

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

LABORATORIUM FARMASI

Agustus, 2006

 

25

5/13/2018 Diare Akut Dehidrasi Ringan Azam - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/diare-akut-dehidrasi-ringan-azam 26/26

26