diare-1
DESCRIPTION
pengetahuan mengenai selak beluk diare untuk umum dan praktisi kesehatanTRANSCRIPT
TUGAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
DIARE
Oleh Kelompok 10:
Dhina Uswatul Khairat (1411212009)
Elsha Nadya Putri (1411212020)
Ridha Wahyuni (1411212054)
Afira Septria (1411212043)
Rachma Ridyanta (1411212045)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan YME, atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “DIARE” dengan tepat waktu.
Tugas ini dibuat dengan tujuan memenuhi persyaratan untuk memperoleh nilai mata
kuliah Epidemiologi Penyakit Menular.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.
Padang, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
ContentsKATA PENGANTAR....................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................4
1.3 TUJUAN.............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 PENYEBAB DIARE........................................................................................................................5
2.2 ALUR PENULARAN PENYAKIT DIARE...........................................................................................6
2.3 ETIOLOGI PENYAKIT DIARE.........................................................................................................7
2.4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DIARE.....................................................10
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................................12
3.1. KESIMPULAN.............................................................................................................................12
3.2 SARAN.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGPenyakit diare merupakan keadaan tidak sehat pada tubuh, seseorang yang mengalami
diare akan buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan
(setengah padat ) yang kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya. Diare masih
merupakan masalah kesehatan yang tidak saja dialami oleh negara berkembang tetapi juga di
negara yang sudah maju sampai saat ini. Setiap tahun diperkirakan terdapat 4 milyar kasus diare
akut . Kematian akibat diare karena infeksi berkisar 3-5 juta jiwa pertahun. Di negara maju
seperti Amerika Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien
pada ruang praktek dokter. Sementara itu di Indonesia kasus diare akut karena infeksi menduduki
peringkat pertama sampai keempat diantara pasien-pasien yang berobat ke rumah sakit. Untuk
negara berkembang lainnya di Asia terutama Asia Selatan dan Tenggara, Amerika Selatan dan
Afrika, kejadian diare masih tinggi, walaupun usaha-usaha WHO untuk mengantisipasi hal
tersebut sampai saat ini telah menunjukkan perbaikan dari tahun ke tahun. Hal inilah yang
melatar belakangi pembuatan makalah mengenai diare.
1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa saja penyebab diare ?
2. Bagaimana alur penularan penyakit diare ?
3. Bagaimana etiologi penyakit diare ?
4. Bagaimana tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit diare ?
1.3 TUJUANBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Penyebab diare
2. Alur penularan penyakit diare
3. Etiologi penyakit diare
4. Pencegahan dan penanggulangan penyakit diare
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 PENYEBAB DIAREPenyebab penyakit diare salah satunya adalah dari makanan dan minuman yang kita
konsumsi. Penyakit diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan
buang air besar yang terusmenerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air
berlebihan. Kondisi ini merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan
vitamin C, dan mengonsumsi buah - buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali
mual dan muntah.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat
menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak
mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan
cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna
terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan
material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak atau radang,
penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Kebanyakan penyebab penyakit Diare adalah beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali
akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi
dan air tersedia, penderita yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa
hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk orang yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam jiwa bila tanpa perawatan. Diare dapat
menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat
menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis
umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Penyebab Penyakit Diare lainnya adalah konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama
dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik
makan terlebih dahulu.
2.2 ALUR PENULARAN PENYAKIT DIARE
Penularan secara langsung
Penyakti diare dapat ditularkan oleh kuman, dari orang satu ke orang lain secara langsung
melalui fecal-oral dengan media penularan utama adalah makanan atau minuman yang
terkontaminasi agen penyebab diare (Suharyono, 1991). Penderita diare berat akan mengeluarkan
kuman melalui tinja, jika pembuangan tinja tidak baik dilakukan pada jamban yang tertutup,
maka berpotensi sebagai sumber penularan.
Penularan secara tidak langsung
Penyakit diare dapat juga ditularkan secara tidak langsung melalui air. Air yang tercemar
kuman, bila digunakan orang untuk keperluan sehari-hari tanpa direbus atau dimasak terlebih
dahulu, maka kuman akan masuk ke tubuh orang yang memakainya, sehingga orang tersebut
dapat terkena diare (Suharyono, 1991). Penularan secara tidak langsung seperti berikut :
1. Makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan udara dan kuman yang ada di
ruangan tersebut, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh
tangan yang kotor.
2. Bermain dengan mainan yang telah terkontaminasi kuman penyebab diare apalagi pada
saat bayi sering memasukkan tangan atau mainan atau barang apapun ke dalam mulut.
Karena virus ini dapat bertahan di permukaan udara selama berjamjam bahkan sampai
beberapa hari.
3. Penularan lainnya terjadi ketika anda dan keluarga menggunakan sumber air yang sudah
tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
4. Pencucian dan pemakaian botol susu yang tidak bersih.
5. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan
feses anak yang terinfensi, sehingga mengkontaminasi perabotan dan alatalat yang
dipegang
2.3 ETIOLOGI PENYAKIT DIARE Penyebab diare salah satunya adalah akibat dari infeksi virus. Ada orang yang setiap hari
secara teratur buang air besar 1 - 3 kali, tetapi ada juga orang yang buang air hanya 1 kali setiap
2 atau 3 hari. kedua hal itu dapat dianggap normal. Jika buang air dengan banyak cairan dan
lebih sering dari 5 kali sehari, keadaan demikian barulah dapat disebut diare. Diare biasanya
dimulai secara mendadak dan disertai mulas perut akibat kejang - kejang, ada kalanya timbul
perasaan mual. Diare sebetulnya merupakan mekanisme defensif dari tubuh untuk mengeluarkan
zat - zat yang tidak diinginkan dari tubuh. Oleh karena itu pada azasnya keadaan demikian tidak
perlu diobati, kecuali pada situasi gawat, misalnya bila buang air 10 kali atau lebih sehari
ataupun bila tinja mengandung lendir, darah dan disertai muntah dan demam tinggi.
Di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, diare (seperti juga penyakit cacing)
merupakan masalah yang sangat sulit penanganannya berhubung tingkat hygiene yang belum
memadai. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan, jika di negara - negara tersebut diare tercatat
sebagai salah satu penyebab kematian utama, khususnya pada anak kecil. Penyebab Diare Pada
penyakit diare, proses penyerapan air dari isi usus oleh dinding usus terganggu akibat adanya
peradangan yang terjadi di selaput lendirnya. Di samping itu gerakan - gerakan usus (peristaltik)
bertambah kuat yang mengakibatkan tinja di keluarkan secara dipercepat dan masih mengandung
banyak cairan. Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya diare, yaitu :
1. Keracunan Makanan Penyakit Diare
Dikenal banyak penyebab yang dapat menimbulkan keadaan demikian.
Yang paling sering terjadi pada masyarakat adalah “salah makan”, yaitu
keracunan bahan makanan yang tanpa kita ketahui sudah kita konsumsi ,
seperti udang, tiram, kerang atau makanan lain yang tidak segar atau di simpan
dalam jangka waktu yang terlampau lama di luar lemari es, misalnya sambal
yang di sediakan di banyak restoran.
2. Obat - Obatan
Penyebab diare dapat terjadi salah satunya adalah karena obat - obat
tertentu yang kita konsumsi, misalnya saat kita mengkonsumsi antasida yang
mengandung magnesium hidroksida yang dapat menimbulkan penyakit diare.
Diare juga dapat timbul sebagai efek samping dari beberapa jenis antibiotika
yang masuk ke dalam tubuh kita, seperti senyawa penisilin (ampisilin dan
amoksilin), tetrasiklin dan kloramfenikol, yang semuanya memiliki khasiat
luas sehingga tidak saja kuman penyebab penyakit, tetapi juga bakteri usus
yang berguna turut dimusnahkan. Penyinaran dengan sinar rontgen terhadap
suatu benjolan (tumor) di usus atau prostat dapat memicu terserangnya
penyakit diare.
3. Infeksi Virus
Penyebab diare salah satunya karena terjadinya Infeksi virus yang dapat
menimbulkan gejala pada penderitanya seperti flu disertai diare dan karena itu
disebut influenza perut. Virus khusus ini (Norovirus) merusak permukaan
dinding usus sehingga sel selaput lendir tidak dapat bekerja dengan baik lagi
dan menimbulkan penyakit diare. Seringkali terjadi pula diare perjalanan
(traveller’s diarrhoea) yang semula diperkirakan berkaitan dengan perubahan
makanan selama berada di negara lain. Penyebab dari timbulnya penyakit diare
ini adalah bakteri Coli atau virus yang memasuki tubuh melalui makanan dan
minuman.
4. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri lebih jarang terjadi yang dapat menyebabkan penyakit
diare, yang bersifat lebih berbahaya. Infeksi ini merusak dinding usus
sedemikian rupa sehingga timbul diare yang disertai demam dan lendir atau
darah dalam tinja. Sebagai contoh dapat disebut disenteri amuba (Entamoeba),
disenteri basiler (Shigella), tifus/paratifus (Salmonella) dan kolera (Vibrio).
Kuman - kuman ini dapat menembus selaput lendir usus, dimana terbentuk zat-
zat racunnya (toksin); amuba juga dapat menjalar ke organ - organ lain. Toksin
inilah yang setelah diserap ke dalam aliran darah, menimbulkan gejala demam,
nyeri kepala, mual dan muntah.
5. Akibat Alergi Makanan
Selanjutnya di kenal dengan Penyebab Diare yang diakibatkan dari alergi
yang menyerang tubuh kita yang terjadi terhadap bahan makanan, misalnya
kepekaan berlebihan (hipersensitif) terhadap lemak atau suatu protein gandum.
Alergi susu, khususnya terhadap gula susu (laktosa) sering timbul, yang
disebabkan oleh tidak adanya enzim laktase dalam tubuh yang mampu
menguraikannya. Penderita harus pantang makanan yang mengandung laktosa,
yakni kebanyakan produk susu kecuali yoghurt dan kwark.
6. Akibat Emosi Akhirnya diketahui pula beberapa keadaan emosional sebagai
penyebab diare, misalnya gelisah, ketegangan dan perasaan takut.
2.4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DIAREDiare dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Adapun cara
pencegehan diare dapat dilakukan dengan cara:
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting yaitu:
sebelum makan
setelah buang air besar
sebelum memegang bayi
setelah menceboki anak
sebelum menyiapkan makanan;
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus,
pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa,
kutu, lipas, dan lain-lain);
4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septic
5. Jaga kebersihan peralatan masak dan makan
6. Menjaga kebersihan mainan atau perabotan sekitar agar terhindar dari virus dan bakteri
7. Sering makan dengan porsi sedikit
8. Menjaga tubuh agar tidak mengalami dehidrasi dengan elektrolit yang seimbang.
9. Menjaga kebersihan ruangan dan kebersihan badan.
10. Hindari sayuran dan buah mentah. Cucilah buah-buhan dengan air yang mengalir jernih.
11. Hindari daging dan ikan mentah atau setengah matang.
12. Hindari minuman susu atau produk susu yang tidak disterilkan.
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Diare merupakan mekanisme defensif dari tubuh untuk mengeluarkan zat - zat yang tidak
diinginkan dari tubuhdi mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-
menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebih, zat-zat tersebut bisa
berupa bakteri, virus, makanan-makanan dengan kadar pedas atau asam berlebih, keracunan,
obat-obatan atau emosi. Diare dapat dicegah dengan cara melakukan Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat dan menghindari makanan-makanan mentah dan tidak higienis.
3.2 SARAN
Diare (seperti juga penyakit cacing) merupakan masalah yang sangat sulit penanganannya
berhubung tingkat hygiene yang belum memadai. Oleh karena itu, diperlukan pembiasaan dalam
prilaku hidup bersih dan sehat juga menghindari makanan berkadar asam atau pedas tinggi dan
makanan yang tidak higienis
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka
Suharyono, 2008. Diare Akut. Jakarta: Rineka Cipata.
Soebagyo, 2008. Diare Akut pada Anak. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press.
http://www.infoibu.com.2015. Diare Mendadak dan Penanganannya.( Diunduh pada tanggal 12
September 2015)