diantara edisi 12 tahun 2016

44
EDISI 12 TAHUN 2016 MEDIA ANAK SANTA CLARA Have Fun Positive Thinking

Upload: hari-satiman

Post on 02-Aug-2016

370 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

MAJALAH SMP KATOLIK SANTA CLARA SURABAYA

TRANSCRIPT

Page 1: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

EDISI 12 TAHUN 2016 MEDIA ANAK SANTA CLARA

Have FunPositive Thinking

Page 2: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Dengan semangat Santa Clara dan Inesian, SMP Katolik Santa Clara Sura-baya mewartakan kabar gembira melalui kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai dengan perkem-bangan zaman.

Visi :SMP Katolik Santa Clara Surabaya

memancarkan terang, memben-tuk manusia yang beriman, cerdas, berkarakter, terampil, terbuka pada perubahan jaman dan memiliki se-mangat nasionalisme.

Misi :*Mengembangkan nilai-nilai spir-

itual dengan semangat Santa Clara yaitu kegembiraan, kesederhanaan, dan kepercayaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.* Meningkatkan penghayatan iman

dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta kasih Tuhan.

* Menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

* Meningkatkan kompetensi pendid-ik dan tenaga kependidikan (SDM).

* Membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun.

* Menumbuhkembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik.

* Membekali penguasaan IPTEK serta kemampuan berbahasa asing dalam menghadapi globalisasi.

* Menyediakan sarana prasarana pendidikan dan pengajaran yang berkualitas.

* Menyiapkan kader-kader bangsa/gereja.

Lux Est VitaTerang adalah

Kehidupan

Page 3: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Eric Christopher

USAI Perayaan Ekaristi di Gereja Santo Yohannes Pemandi, Surabaya, Christina Mujiati laki-laki muda sedang tugas parkir bersama Orang Muda Katolik

(OMK). Sebut saja Kumbang (nama samaran), anak kedua pasangan Anggrek dan Melati (nama samaran juga). Sepengetahuan Christina, kelu-arga si Kumbang tinggal di rumah kontrakan, kawasan Wonokromo.

Merasa sudah pernah kenal, Christina menga-jak Kumbang berbincang. Dialog itu membuka keseharian hidup Kumbang dan keluarganya. Sejak SD, telah yatim. Rasa ibanya muncul. Hati nuraninya berdetak, memanggil Christina mengu-lurkan tangan sesuai kemampuannya.

Kepribadian Kumbang yang apa adanya dan pekerja keras meyakinkan niat Christina mem-berikan bantuan. “Semangat hidupnya tinggi. Saya terharu dengan kejujurannya, bahkan seolah, saya menganggapnya anak saya,” sebut perempuan kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini.

Selama komunikasi dan perjumpaan, Chris-tina belajar banyak dari sikap dan perilaku si Kumbang. Dalam kekurangannya, Kumbang tidak segan, bahkan ikhlas membantu orang lain. Sebuah perwujudan sejati seperti kisah janda miskin (Lukas 21:4): ”Sebab mereka semua mem-beri persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”

Kumbang berhasil menyelesaikan sekolah hingga jenjang sarjana. Lantas bekerja dan tetap setia dengan kepedulianya terhadap sesama. Hasil kerja kerasnya sebagai marketing tidak digunakan sendiri. Sebagian untuk membiayai kuliah adiknya dan memenuhi kebutuhan kelu-arga. “Saya harus bisa membelikan ibu rumah,” ucap laki-laki ketika ditemui.

Meski relatif mandiri, hampir setiap bulan Christina pergi bersama Kumbang ke supermar-ket. Mereka membeli beberapa kebutuhan Kum-bang dan keluarganya sehari-hari seperti minyak,

beras, sabun dan lainnya. Kurang lebih dua tahun hal itu berjalan.

Menurut Christina, janji adalah utang. "Kalau saya ada, pasti saya bantu,” tukas guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah swasta di Surabaya.

Selain guru BK, dia ikut pendampingan iman di gereja, memberikan pelajaran komuni dan krisma di berbagai sekolah. Filosofi hidupnya, manusia itu harus berguna bagi orang lain. Perempuan 49 tahun ini merasa hidup lebih indah ketika mampu membagikan sesuatu dengan mereka yang membutuhkan.

Benarlah, iman tanpa perbuatan adalah mati. Injil 1 Yohannes 4:7 menegaskan : “Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.”

Boleh jadi, keputusan Christina membantu si Kumbang sebagai hal biasa, sederhana tapi justru yang seperti itu sering terabaikan. Dalam tahun Yubileum Kerahiman, Gereja Katolik mengajak umat mewujudkan tujuh aksi kasih jasmani dan tujuh aksi kasih rohani. Tidak perlu hal besar, cukup seperti yang dijalankan Christina. (*)

Kisah Christina dan si Kumbang

3 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Inspiration

Page 4: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Adeline Vania

INI kali pertama, aku memiliki piala pemenang lomba fotografi di SanMarFest setelah dua kali ikut. Aku dan penulisku, Regiena,

tak mengira. Masuk Santa Maria di Jl Darmo, kami langsung digiring untuk registrasi di aula. Mataku keliling liat kamera teman–teman seperjuangan. Mentorku yang paling kece sejagat raya, Pak Hari alias Mr Day bilang, kalau “lensa bagus ga selalu menang.” Kata-kata itu membuatku terpacu untuk berusaha.

Aku dan Regiena lari sana lari sini cari objek. Regiena sih bagian minta–minta orang jadi model. Contohnya, ce Rose. Langsung ditarik, digandeng. Wow, Mr Day yang awalnya duduk, ikut tertarik moto ce Rose 'modus detected'. Sorenya Sandra kirim BBM, aku, Regiena, Laurdy sama Christo Lambert, masuk final. Sudah dua kali masuk final, aku bertekad kali ini harus menang.

Sesi foto berakhir, aku dan Regiena mulai mengedit dan menulis caption dari foto yang aku pilih. Pak Hari akhirnya memberikan kebeba-san aku menentukan. Foto B yang aku pilih dan Regiena sudah sibuk meminta koreksian caption

ke Pak Hari. Tiba saatnya, MC mengatakan “lomba fotografi, juara ke...”. Juara ke 3 bukan SanClar, juara kedua bu-kan, sudah putus asa pake banget.

Sampai sudah mau pulang, MC mengatakan “Juara 1 Fotografi, Santa Clara Tim A, Adeline Vania dan Regiena Shaelynne”. Regiena loncat di tempat dan aku cuman bisa diem, speechless. Kita berdua naik panggung dan menerima trofi, gabus dan piagam. Seneng banget pokoknya. Best Mo-ment Ever! (*)

JUNIO JRBL 2015 Surabaya Series usai 7 Novem-ber 215. Hasilnya, Laurdy Hans dan Wahyuning Tyas Krisnawati Wibowo (Ayu) merebut tempat keti-ga. Ayu sekaligus memenangkan trofi Best Writer.

"Memang sulit banget karena sebelumnya aku nggak tahu tentang basket. Tapi, aku mau bela-jar dengan cari tahu banyak hal tentang basket. Sebab, kalau pengin nulis dengan hasil yang

bagus, harus mengerti apa yang mau dibahas,’’ ungkap Ayu.

Ayu berani mengangkat tema tulisan yang cukup out of the box. Ketika penulis lain mem-bahas soal SMP Petra 3 Surabaya yang menjadi champion Junio JRBL 2015 Surabaya, Ayu justru berani menulis tentang tim runner-up SMP Ange-lus Custos 1 Su ra baya (AC 1). (*)

Best Moment Ever

Rebut Tempat Ketiga

4MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Here We Are

Page 5: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

PelindungSr Benedicta Suhananti MC

PembinaHariyanto

KoordinatorEric Christopher (8A)

Tim RedaksiCaecilia Elva (8A)Anastasia Palmasih (8B)Benedict Davon (8B)Evan Leonard (8B)Sava Wirandhika (8B)Sebastian Chandra (8C)Wahyuning Tyas K (8C)Yeuron Benefio J (8D)Joshua Etnasa H (8E)Michael Christoper (8E)Renaldi (8E)Stevanus Christian S (8E)Vincentius Kenny (8E)Sisil (7A)Dandy Laksana BA (7B)Mario Mikhael (7C)Vincentia Angeline (7D)Agatha Eugenia (7E)Joseph Havika (7E)Fenny (7E)Sebastian Farrel (7E)

Alamat RedaksiJl Ngagel Madya No 1 Surabaya

Telp : 031-5032171Faks : 031-5049435

Website Sekolahwww.sanclar-mc.sch.id

Email [email protected]

Sebagian Ilustrasi di Majalah ini berasal dari Google

Untuk Kalangan Sendiri

Tim Liputan

Tim Foto

Tim Tema

Editor's Note

5 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 6: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Laporan : Ayu, Eric, Evan

KESEHARIAN Marsella Febby Liemmuel nyaris tidak berbeda dengan pelajar lain seusianya. Bangun pagi, mandi, makan pagi, terus berangkat sekolah. Belajar

kurang lebih tujuh jam. Pulang, istirahat sebentar, mandi, dan kemudian les Matematika dan Fisika.

Kalau tidak les, kembaran dari Margaretha Felly Liemmuel ini, biasanya memilih menghabiskan waktu dengan membaca novel, main game, main gitar, nonton drama Korea, atau belajar untuk ulangan esok harinya. Setelah itu, beranjak tidur.

“Hidup itu cukup dijalani. Yang penting, have fun dan selalu positive thinking (berpikir positif),” ujar siswi Kelas 8A ini.

Hari Sabtu dan Minggu, Febby dan keluarga pergi ke gereja, lalu jalan-jalan. Bisa ke mal atau kalau libur agak panjang, pergi ke luar kota. Kegiatan-kegiatan alternatif itu menjadi pengisi waktu senggangnya, sehingga tidak merasa bosan.

Tidak tertarikkah Febby untuk lebih mengek-spresikan talenta dirinya? Dara satu ini memang jarang tampil di kompetisi akademik dan no-nakademik. Padahal, ketika SD sering ikut lomba, bahkan sampai tingkat kecamatan.

“Bukannya tidak termotivasi lomba, tapi bin-gung aja mau ikut lomba apa,” sahut cewek yang

jago gambar itu. Selain bingung, Febby punya alasan lain yang

cukup unik. Di saat murid lain berlomba-lomba ‘escape’ dari kelas (pelajaran), dirinya malah tidak ingin keluar kelas. “Soalnya, nyari catatan yang benar-benar lengkap itu susah,” jelas Febby.

Hampir senada dengan Febby, ada Chrisanta Charmenita. Cewek yang akrab dipanggil Nita ini sudah merasa cukup menikmati aktivitas rutin setiap hari. “Pernah sih ngerasa bosan, tapi bisa dihilangkan dengan main game,” ujar mantan bendahara OSIS ini. (*)

Have Fun, Positive Thinking

6MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Focus

Page 7: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

KALAU di Indonesia, diajarkan kebi-asaan bangun pagi-pagi, beribadah, mandi dan dilanjutkan sarapan pagi, lalu memakai seragam dan berangkat

sekolah. Bel sekolah pukul 06.30 atau ada yang 07.30. Jika Senin, ada Upacara Bendera, baru proses kegiatan belajar mengajar. Ada dua kali istirahan, sebelum bel pulang sekolah.

Pernah lihat serial Doraemon? Pernah menyak-sikan Nobita bangun kesiangan, dan buru-buru ke sekolah. Dia tidak naik mobil, termasuk Suneo walau mampu tapi ke sekolah dengan berjalan kaki. Begitulah negara Jepang.

Untuk jenjang SD-SMP sekolah ditentukan pemerin-tah setempat. Orangtua harus mendaftarkan anaknya bersekolah di balai kota. Pemerintahnya yang menen-tukan tempat anak nantinya bersekolah. Jarak rumah dan sekolah menjadi faktor penentu. Anak wajib ber-jalan kaki, jadi tidak ada istilah macet akibat orangtua mengantar anak ke sekolah.

Dengan diaturnya anak bersekolah, tidak ada sekolah favorit. Semua sekolah rata, tidak ada cerita orangtua rebutan cari sekolah favorit untuk anaknya. Di Jepang, juga tidak perlu upacara sekolah, tapi soal nasionalisme anak-anak Jepang jangan ditanya. Di SD, anak-anak tak perlu me-makai seragam sekolah, kecuali ketika pelajaran olah raga (tidak berlaku di semua sekolah).

Percaya atau tidak, untuk jenjang SD, semua murid memiliki tas yang sama, Hanya beda warna, biru dan hitam untuk laki-laki, dan perempuan bisa warna-warni. Harganya 3000 yen, bergaransi, 6 tahun dan hanya sekali pakai, tidak bisa diwariskan ke adiknya. Dipakai selama SD saja.

Jam pelajaran SD mulai pukul 08.00-16.00. Mata pelajarannya hanya Matematika, Bahasa Jepang, Seni, Olah Raga dan Life Skill. Dari kelas 1 SD sampai kelas 2 SD, pelajaran Matematika hanya berkutat pada penambahan, penguran-gan, perkalian dan pembagian, ini terus diulang terus menerus hingga paham. Sedangkan, Bahasa Jepang ditargetkan untuk menghafal huruf Kanji, dan untuk IPA, murid langsung terjun ke alam.

Saat liburan musim panas (selama 45 hari), semua murid wajib membaca dan menyelesai-kan satu buku project. Project ini kemudian wajib dibuat dan itu dinilai sebagai tugas sekolah

Dan, terakhir, meski Jepang termasuk negara canggih, murid di sekolah dilarang membawa gadget. Bentuk komunikasi dari keluarga ke anak, lewat satu pintu, yakni sekolah. Ini termasuk salah satu bentuk kesederhanaan negara Jepang selain berjalan kaki ke sekolah. (*)

Rutinitas Pelajar di Jepang

PERNAH merasakan jenuh atau bosan dengan keadaan sekarang? Mer-asa tak bisa ke mana-mana dan terjebak dalam rutinitas? Setiap orang pernah mengalami tapi ada beberapa cara untuk melewatinya.

Pertama, berusaha tidak mengeluh dengan yang dialami. Cari hal-hal yang bisa disyukuri. Ada banyak anugerah dari Tuhan, yang terkadang tak diminta namun datang. Misalnya, kesehatan.

Kedua, mengingat kembali segala hal hingga sampai keadaan sekarang. Mungkin, ada doa-doa dari orang lain yang mungkin mengalir. Ada ban-

yak harapan yang bergantung pada diri kita. Ingat lagi tentang tujuan hidup.Ketiga, bukalah peluang baru untuk hal-hal baru. Meski 'terjebak' rutinitas bukan berarti hanya mel-

akukan itu-itu saja. Buatlah inovasi, tak harus luar biasa, mulai yang kecil dari diri kita.Keempat, belajar tidak berarti harus membaca buku, dengan judul atau pembahasan ilmiah. Bukan

buku psikologi dengan tujuan menenangkan diri. Belajar bisa dari sekitar kita, memahami karakter orang lain, belajar membaca suasana. Dari proses ini, akan lebih mudah menghilangkan kejenuhan.

Kelima, tataplah semua hal yang akan dijalani dengan kesiapan, bukan dengan hembusan nafas yang jenuh. Yuk, nggak sekadar Stand, tapi berani Speak, dan Show Up. Semangat guys!! (*)

Kiat Biar Nggak Jenuh

Focus

7 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 8: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Laporan : Ayu, Eric, Evan

BANYAK yang mengenal Santa Clara sebagai sekolah yang berat, ulangannya susah, banyak tugas, dan pera-turannya ketat. Otomatis, anak-anaknya sibuk semua. Belum lagi, kegiatan lain yang menyita waktu. Di balik

itu, toh, ada beberapa anak yang mampu menunjukkan prestasi di sela-sela padatnya pelajaran.

Saint-Ex, sebutan tim dance SMP Katolik Santa Clara, terdiri atas sembilan cewek dan dua cowok. Anggotanya berhasil mem-buktikan kemampuan ‘berjoget’ melalui trofi-trofi kemenan-gannya selama 2015-2016.

Lewat konsep Pinocchio, Saint-Ex menyabet gelar 1st Place JRBL Dance Competition, Juara I di SMAK Santo Stanislaus dan SMAK Kosayu Malang, serta Juara II di Surabaya Night Carnival.

Theresia Dhevina, salah satu anggota Saint-ex, merasa senang, bangga, dan terharu atas prestasi timnya. Apalagi, saat bersaing di JRBL Dance Competition tahun 2015. “Deg-degan dan taku, tim dance sekolah lain bagus-bagus,” ungkap cewek berambut panjang ini.

Tidak hanya minat di bidang dance, Dhevina mengalokasikan waktunya untuk ikut kegiatan misdinar. “Biar makin aktif dalam kegiatan gereja. Mungkin juga ini panggilan dari Tuhan,” tam-bah siswi Kelas 8 itu.

Awalnya, ikut-ikutan teman tapi kegiatan misdinar sekarang ter-masuk yang digemarinya. Tidak peduli meski repot mengurus ini dan itu. Dia berani 'memanggul' tugas, sebagai sekretaris misdinar.

Padatnya pelajaran di sekolah, tak membuat Victoria Agatha Syafitrie surut mengikuti kegiatan debat. Cewek berambut cokelat ini mengambil ekstrakurikuler itu sejak naik Kelas 8. "Debat itu ekstra paling membahagiakan, efeknya bisa sampai seminggu,” katanya.

Bersama teman-teman setim, dia menggali pengetahuan sebanyak mungkin dan terus berlatih. Hasil didikan Pak Wiyoko ini membuahkan hasil nyaris sempurna : membawa pulang piagam dan piala bertuliskan ‘Juara 2 Debat’ di Sanmarfest.

Selain debat, Victoria mengikuti lomba IPS OSN dan di SMAK Santo Albertus Malang, Bahasa Inggris di SMAN 19, dan Fashion Show saat Pensi 'Kemilau 1001 Bintang' (31 Januari 2016).

Sebaliknya, Victoria Alexandra yang merupakan kembaran dari Virginia Alouisia, aktif kegiatan di dunia musik dan tarik suara. Talenta yang dimilikinya tidak datang dengan sendirinya. Semua itu berkat kerja kerasnya sejak usia empat 4 tahun.

Alhasil, berbagai kompetisi berhasil diraih. Walau telah ahli di bidangnya, dalam setiap penampilan, selalu ada rasa gugup. “Kalau gugup, ya sudah wajar, tapi saya berusaha untuk tenang,” ucap Victoria Alexandra, yang akrab dipanggil Vicky ini. (*)

Belajar Oke, Prestasi Oke

Komentar

WALAU ikut les Matematika, Fisika, dan bahasa Ingris, yang berarti waktu aku berkurang banyak, aku tetap berani berpartisipasi dalam berbagai lomba. Awalnya takut nilai turun, tapi akhirnya be-rani juga. Soalnya, aku butuh pengalaman yang menantang.

(Theresia Devina)

PRESTASI itu tidak harus di bidang akademik. Bisa juga di bidang nonakademik. Sep-erti saat ini, aku mengikuti les piano.

Aku pengen bisa berprestasi lebih di

bidang nonakademik. Biar nggak selalu tentang se-kolah. Mengiringi lagu saat upacara atau misa itu ikut mengasah kemampuanku.

(Victoria Alexandra)

AKU tidak mengi-kuti les apapun. Aku men-ganggap lomba itu sebagai kesempatan untuk keluar kelas. Kunci pelajaran, men-urut aku, ada di catatan-catatan yang diberikan dan beberapa penjelasan dari catatan itu. Jadi, lomba-lomba itu sama sekali tidak mengganggu pelaja-ran sekolahku.

(Victoria Agatha)

8MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Focus

Page 9: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Laporan : Sesil, Fanny, Havika dan Dandy

TIGA gelombang retret Kelas 7 mengalir sejak 4-20 September 2015. Urutannya, Gelombang I (7C pada 4–6 September), II (7D dan 7E pada 11–13 September) dan III (7A dan 7B pada 18-

20 September).Tema “Be A Light" membawa banyak pelajaran ber-

harga bagi seluruh peserta retret untuk lebih disiplin, bangun pagi, selalu tepat waktu dalam segala kegia-tan, melawan rasa bosan, dan rajin berdoa.

“Banyak sekali pelajaran yang bisa aku dapat dari retret ini, belajar mandiri dan selalu menjadi terang bagi orang lain," ungkap Veve dari 7A.

Banyak sekali permaian. Misalnya, berjalan mele-wati holahop dengan kaki saling terikat dengan teman lain, menyusun balok huruf menjadi kalimat yang ada di kitab suci, mengoper tepung dan air, memindahkan bola ping pong dan lain-lain.

Yang paling seru itu outboundnya. Permainannya se-derhana tapi susah juga. Carina kesulitan memindahkan tepung yang ditampung di kedua telapak tangan, mele-wati atas kepala mulai dari barisan terdepan sampai pal-ing belakang, diberikan tanpa boleh melihat ke belakang.

"Aku termotivasi menjadi remaja yang lebih baik lagi ke depannya. Dukanya, jauh dari papa, mama, dan cece selama beberapa hari,“ tutur Carina dari Kelas 7E.

Hampir senada, Willy yang ikut retret di GSV Prigen, Pandaan itu, menyoroti hidangannya yang cukup enak dan sehat. Apalagi, udara cukup dingin, bebas polusi, jauh dari keramaian, membuat semua peserta serasa satu keluarga. (*)

Be A Light

Laporan : Agatha dan Angeline

LOMBA oleh OSIS ini menarik perhatian Louise Angeline Christy atau Angie. Cewek cantik beram-but cokelat ini belum puas dengan hasil Lomba Debat di sela kegiatan Agustusan. Murid Kelas 7E ini kalah karena kesalahan pembelajaran materi.

"Nggak tau lagi sih, mungkin ada lomba lain yang menarik perhatianku,“ kata Angie yang ingin menjadi penyanyi ini.

Menurut cewek kelahiran 21 November 2002 ini, materinya sedikit susah. Temanya 'Siswa yang hamil di luar nikah'. ‘. Angie nyaris lolos babak berikutnya dengan mengalahkan Kelas 7D yang diwakili Anita Angraini, Hans, dan Ivan.

Sayang, karena beberapa kesalahan, dia tersing-kir. Anita dkk akhirnya merebut tempat pertama. "Aku belajar materinya baru hari H,” ungkap cewek kelahiran 14 Agustus 2003 ini.

Setelah kerja keras, Anita dkk menjuarai lomba Debat Sosial. Lomba ini juga telah membuat cewek penyuka tari itu semakin menyukai hal—hal dalam debat. “Dan pasti, keberanian berbicara," katanya. (*)

Salah Materi

Our Activities

9 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 10: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

10MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Our Activities

Laporan : Ayu dan Yeuron

SIAPA tidak suka jalan-jalan ke Batu. Apalagi bersama teman-teman satu geng. So, pasti seru.. hitung-hitung refreshing. Jalan-jalan itu menjadi

bagian outbound Kelas 8 SMP Katolik Santa Clara di Kampoeng Kidz, 26-30 Oktober 2015.

Gregorius Alvin Setiawan dari Kelas 8C mengungkapkan, outbound kali ini jauh leb-ih seru dan variatif dibanding Kelas 7. Tidak hanya yang manis, cowok berkacamata ini punya pengalaman kurang menyenangkan.

Ya, dia jatuh! Lebih tepatnya, kecebur, bukan di kolam renang yang airnya bersih tapi danau! You know, air danau itu kotor. "Jatuhnya kepala duluan, untung di danau jadi nggak sakit," cerita Alvin sambil nyen-gir malu.

Sebaliknya, Francis Alexander, cowok yang jago taekwondo, merasa senang karena bisa beraktivitas bareng teman-teman. Dia suka sekali bermain "menjaga keseimbangan". Di daerah penuh lumpur setinggi lutut, di ten-gahnya ada bambu melintang sebagai titian dan seutas tali untuk pegangan.

Bambu itu dilumuri lumpur sehingga yang menaikinya bisa terpeleset. "Harus mem-fokuskan diri, kalau tidak ya jatuh," jawab cowok kelahiran Surabaya ini. (*)

Kecebur Danau

Saya senang ikut permainan yang diada-kan para pembina Kampoeng Kidz. Saya mendapat pengalaman baru di sini, melatih kerja sama dengan teman-teman, yang se-belumnya nggak dekat jadi agak dekat sih. Untuk persiapan, agak repot sedikit. Saya membawa baju ganti, snack, dan peralatan mandi. (Alicia/8D)

Senang banget bisa main-main di sini. Kakak pembinanya juga baik-baik. Rasanya nggak mau pulang deh. (Angel/8E)

Page 11: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Our Activities

11 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Oleh : Clarissa Angeline

PASIR putih, lembut, dan halus. Aku merasakan ketika mengin-jakkan kaki di Pantai Pandawa, Bali. Tebing bertuliskan “Pantai

Pandawa” menghiasi di depan pantai ini. Cukup ramai saat aku, teman-te-man, dan para guru berkunjung.

Sejumlah teman yang aku tanya mengakui, pemandangan di Pantai Pandawa tidak kalah bagus dari Pantai Kuta. Suasananya tidak sepanas Kuta.

Bahkan, bisa menyewa kano seharga Rp 50.000 (isi 3 orang) untuk berkeliling menikmati pemandangan laut dari dekat.

Setelah beberapa lama kuamati, aku baru menyadari, entah mengapa wisata-wan luarnya lebih sedikit dibanding orang lokal. Beberapa orang yang aku wawancara menilai, kemungkinan karen lokasi Pantai Pandawa yang kurang mendukung.

Beda dengan Pantai Kuta yang dekat pusat kota, termasuk ho-tel, resto, toko oleh-oleh dan lain-lain. Pantai Pandawa berada di belakang tebing kapur, di Desa Kutuh, Kabupaten Badung.

Tak terasa setengah jam aku habiskan bersama teman-teman. ”Bagi rombongan SMPK Santa Clara, waktu telah habis, silakan kembali ke bus masing-masing.” Ah, suara dari sentral kami dengar. Sebelum pergi, kami berselfie sekali lagi. (*)

Oleh : Raymond Jonathan

SIAPA sih yang enggak capek be-pergian seharian. Apalagi sampai malam hari? Itulah yang dialami para peserta Study Tour Bali, 1-5

September 2015 yang notabene merupa-kan siswa Kelas 9.

Perjalanan yang ditempuh sangat jauh, khususnya pada hari pertama dan terakh-ir. Karena itu, banyak peserta study tour terpaksa tidur di bus saat malam hari. Bahkan, kadang tertidur siang hari ketika menuju tempat wisata.

Beberapa teman yang pernah tidur di bus, yaitu Christopher Gartia dan Felicia Liemiani. "Tidur di bus enak ya. Bisa coba

berbagai posisi, misalnya kayak selonjoran atau duduk. Tapi ada yang enggak enak juga, difoto terus dishare di media sosial,” ujar Chris, cowok yang hobi basket.

Ungkapan mirip datang dari Felicia Liemiani. “Ti-dur di bus itu nggak nyaman. Baru tidur bentar udah sampai tempatnya. Tapi ada untungnya, bisa jahi-lin teman yang edang tidur. Misalnya, difoto atau dipukul pakai bantal." (*)

Selfie di Pantai Pandawa

Sensasi Tidur di Bus

Page 12: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Emmanuela Sutan

STUDY Tour Kelas 9 ke Pulau Dewata bukan hanya pergi ke pusat oleh-oleh, mengun-jungi objek wisata, tapi ada pengalaman mengesankan lainnya. Saya dan beberapa

teman, berkesempatan pesta makan pizza di kamar hotel.

Di malam kedua, saya, Feifei, Shannen, Grace, Andrea, Jane, Philips, Rayjo, Christodan William, berencana memesan Domino Pizza dan memakan-nya bersama-sama di lobi. Alih-alih makan di lobi, akhirnya kami malah makan pizza itu di kamar.

Itu idenya Shannen dan Grace yang ingin men-coba bagaimana rasa pizza, gerai yang tidak ada cabangnya di Surabaya itu. Kami sepakat patungan, dengan pertama-tama meminjam uang Philips. Kami menunggu antara pizza sambil main UNO di lobi hotel.

Kurang lebih 45 menit, pizza datang. Saat hen-dak menyantap di restoran hotel, tiba-tiba salah satu staf hotel mendatangi dan mengatakan tidak boleh makan pizza di sana. Tak kehabisan akal, William mengusulkan agar makan di kamarnya saja, dan kami langsung setuju.

Kecuali Grace, yang entah di mana, kami lang-sung menyerbu pizza bertoping keju itu. Taksadar, pizza itu hanya memiliki 8 slice, dan yang makan 9 orang. Yang tidak kebagian Feifei. Dia hanya mencuil setengah dari pizza milik saya.

Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu. Kami ka-get, kala guru, gimana? Langsung kami cari tem-pat sembunyi seadanya. Ada yang bersembunyi di kamar mandi, seperti saya, Feifei, dan William. “Aku wedi ketahuan,” kata William.

Ada juga yang bersembunyi di bawah tempattidur,

Shannen dan Andrea. “Abis, aku nggak tau mau sembunyi di mana

lagi. Ya udah, ikut Shannen kekolong ranjang,” tukas Andrea.

Rayko bertugas membuka pintu. Dia agak gugup saat berbicara dengan orang di balik pintu itu. Lalu, Rayjo tertawa bersama Christo. Ternyata, tidak ada guru yang datang. Yang pura-pura jadi guru itu Christo, dan kami tertawa-tawa sendiri mendengar penjelasan itu.

Kami kembali melanjutkan makan pizza den-gan damai sejahtera tanpa gangguan. “Halah, trus lapo aku singitan di kamar mandi…” komentar William setelah mendengar penjelasan Christo. “Lain kali kalo ada kesempatan kayak gini, aku ikut yo,” sahut Andrea. (*)

Secuil Pizza untuk Feifei

12MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Our Activities

Page 13: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Veronica Winata

MANUSIA berbuat kesalahan itu sudah biasa. Teguran atau kritikan, baik membangun maupun pedas merupakan risiko yang harus dit-

erima oleh seseorang yang melakukan kesalahan tadi. Hal itu saya rasakan saat rangkaian Pentas Budaya 2015 pada 31 Januari 2015.

Saya menjadi pembawa acara atau MC. Tidak hanya saya yang mendapat kritikan, tetapi rekan-rekan MC serta guru pendamping kami. Ada Bryan Kenneth (Kelas 9D) dan Alexandra Grace (Kelas 8B). Tak ketinggalan, guru pendamping kami, Kak Ruli ikut menerima kritikan.

Kritikan datang dari berbagai kalangan. Mulai guru pendamping sie acara, rekan-rekan penga-

tur sound system, dan teman-teman. Salah satu-nya yang mengatur sound system dan dan telah mengamati saya dan Bryan saat berlatih mem-bawakan penutupan acara.

Saya masih ingat betul betapa pedasnya. Dia menyatakan, cara saya dan Bryan membawakan acara mirip orang yang ingin buang air kecil. Saat itu juga, saya langsung down dan bad mood. Saya hampir menangis. Untung, masih ada Bryan dan Kak Ruli yang menyemangati saya.

Keduanya membuat saya lebih percaya diri lagi. Saya termotivasi tampil lebih baik. Mereka juga menenangkan saya, agar saya tidak down lagi.

Ada lagi kritikan kepada kami saat hari 'H' pelaksanaan Pentas Budaya 2015. Seorang guru pendamping sie acara dan teman-teman yang lain mengungkapkan kata-kata yang membuat Bryan 'ngedown'. Bukan kritikan, tapi peringatan.

Peringatan dari guru pendamping itu tercetus karena Bryan salah segmen ketika membawakan acara. Yang seharusnya belum waktu bicara, Bryan malah mulai bicara terlebih dahulu. Langsung dari jauh datang guru tadi sambil sedikit marah-marah.

Bryan langsung membanting kertas naskah di tangannya. Saya bersama Kak Ruli menenangkan agar dia mau tampil lagi. Setelah banting kertas, dia sempat menolak kembali ke panggung, pada-hal segmen itu adalah bagiannya. Setelah kami menenangkan, dia mau perform di segmen itu.

Grace, rekan MC dari Kelas 8 mendapat kritikan mengenai suaranya. Banyak yang mengkritik, mirip suara bebek alias cempreng. Ia merasa malu den-gan suaranya itu. Tapi karena kami saling menyem-angati, kendala-kendala tadi kami anggap sebagai sisi lain yang membangun keberania kami berbic-ara di depan orang banyak. (*)

Belajar Menerima Kritik

Moment

13 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 14: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Stefanus Muryadi

PEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo mencanangkan revolusi mental dalam hidup berbangsa dan bernegara. Gerakan ini berhadapan dengan orang-orang dan

struktur masyarakat yang telah lama menghidupi mentalitas lama. Cara hidup korupsi, menyulap anggaran, ngarang biji/ngaji, mencontek, menji-plak, menyuap, menyulap dokumen dan lain-lain telah dan masih menguasai cara hidup sebagian orang, lembaga atau masyarakat Indonesia.

Di dunia pendidikan, kelulusan diserahkan satu-an pendidikan masing-masing sebagai lembaga yang mendidik, mendampingi proses pembelaja-ran. Hal ini sekaligus menempatkan guru sebagai pihak yang paling mengenal kemampuan serta karakter peserta didik yang mempunyai kedaula-tan menentukan lulus atau tidaknya peserta didik.

Suatu penghargaan setelah sekian lama hakn-ya “diambil” namun sekaligus tantangan yang memerlukan mentalitas baru. Apalagi, masih masih segar dalam ingatan, segala sesuatu yang berkaitan dengan ujian nasional sebelumnya, sangat fenomenal.

Dari mana harus dimulai? Dalam dunia pen-didikan, Satuan Pendidikan dengan segala kom-ponennya yang pertama harus mengambil inisi-atif. Berpatokan dan bersandar pada regulasi yang ada, satuan pendidikan harus berani mengubah pola pikir dan menyelaraskan penyelenggaraan pendidikan.

Membuat evaluasi diri sebagai kebutuhan bukan lagi formalitas, dan menyusun program strategis yang melibatkan para pemangku kepent-ingan. Menempatkan pendidikan sebagai proses dan memberi porsi sama kepada semua pela-jaran. Memotivasi peserta didik bahwa proses pembelajaran salah satunya adalah evaluasi, sehingga segala jenis evaluasi tidak lagi menakut-kan.

Aksi nyata juga bisa dimulai (salah satunya) dari penyusunan jadwal ulangan atau ujian den-gan porsi setiap pelajaran yang sama. Merotasi jadwal ulangan secara periodik dengan tujuan membangun persepsi positif bahwa semua pela-

jaran yang diberikan sama pentingnya.

Evaluasi atau penilaian secara otentik dan berkelanjutan dengan memperkuat pemahaman tentang evaluasi, sehingga para pendidik melang-kah maju dengan pasti dan berani tanpa ketaku-tan yang tak beralasan. Selain satuan pendidikan, orangtua peserta didik harus berani berubah.

Keberhasilan putra-putrinya tidak dilihat per-tama-tama perolehan nilai dari suatu penilaian yang tinggi, yang bisa membuat anak-anak men-jadi merasa terbebani. Mendampingi putra-putri dalam perkembangannya sehingga bisa bertang-gungjawab terhadap dirinya serta mengembang-kannya sesuai talenta yang dimilikinya.

Membuat anak-anak belajar dengan senang bukan pertama-tama demi nilai ulangan ada-lah salah satu usaha yang perlu lagi ditegaskan. Apabila satuan pendidikan mampu berubah dan juga orangtua peserta didik, harapan besar pasti dengan sendirinya membawa perubahan pada para peserta didik. Para peserta didik juga harus mau berjerih lelah.

Sesuatu yang dicapai dengan jerih lelah dibarengi doa sangat membahagiakan. Hasil cepat akan hilang secara cepat pula. Peruba-han mental hanya mungkin jika ada aksi nyata dengan titik berangkat yang jelas karena 'Tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika de-mikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula” (Luk. 5:37-38).

Mari belajar dari pengalaman kisah berikut agar kita tidak terlambat. "Andaikan yang per-tama kuubah adalah Diriku, maka dengan men-jadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah Keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun mampu memperbaiki Negeriku; kemudian siapa tahu, akupun bisa mengubah Dunia."

Tulisan yang mengharukan dia tas dipahat di atas sebuah makam Westminster Abbey, Inggris dengan catatan tahun 1100 Masehi. (*)

Anggur Baru Kantong Baru

14MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Religiousity

Page 15: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 7AKEISTIMEWAAN kelas kami, banyak anak pintar, banyak cogan dan cecan. Kompak melakukan apa saja. Kelas 7A beranggotakan 36 anak, 19 perempuan dan 17 laki-laki. Ada yang pintar menyanyi dan bermain musik, main basket. Kami selalu bergembira bersama. Jika ada yang sedih, kami selalu beru-saha menghibur. Pokoknya, 7A asyik deh...! (*)

Pengurus KelasKetua : Gabrielle Nicole SWakil : JB Krisna AriantaSekretaris 1 : Djayawati Poetri DewantaraSekretaris 2 : G AldineBendahara 1 : KharismaBendahara 2 : Mareo

Kelas 7B

Instaclass

15 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 16: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 7CKELAS kami sangat kompak kerja sama dan berani melontarkan pendapat saat pelajaran di kelas mau-pun di luar kelas. Jadinya, Kelas 7C itu seru, asik dan kreatif. Maklum, ada banyak programmer, gamers,

dan rapper. Bakat lainnya, jagoan nonakademik seperti nge-dance dan drama. (8)

Kelas 7DKELAS kami penuh berbagai macam sifat dan karakter. Yang dikenal aktif ternyata bisa rank-

ing 1-10. Kami juga pandai sosialisasi lho, dengan para guru. Punya waktu ketawa bareng. Meski sedikit nakal tapi kami ini siswa siswi yang bertanggung jawab. Pastilah karena 'bos' kami adalah

Pak Vincent, yang sangat sabar. (*)

16MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Instaclass

Page 17: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 7EWALI kelas kami, Ibu Maria Agustina, yang juga guru pendamping ekskul unggulan Santa Clara Choir. Tak heran, ada 5 anak masuk SCC. Kelas kami memang super duper menyenangkan. Selalu ada canda

tawa. Kocak, cool, pokoknya kece. Di balik itu, punya prestasi cukup baik. Kelas 7E sudah seperti satu keluarga, saudara dan teman. Kami selalu mendukung satu sama lain. Friendship is a part of our life. (*)

Pre Pensi 2016

Instaclass

17 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 18: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 8ABERKAT bimbingan Ms Natalia, banyak anak Kelas 8A yang berprestasi di bidang aka-

demik maupun non-akademik. Dua anak pintar, Febby dan Fanny, yang hebat musiknya Michael C, Vicky U dan Patricia A. Yang menari seperti Stefannie O, Dhevina dan Gabby. Jago basket? Ada, Darren, Vincent, Monica. Bahkan, badminton : AB, Elva, Vicky U, Eric.

Kelas makin berwarna karena ada Vincent, Aaron, Darren, Michael, James dan Eric. Ditambah aktivis OSIS yaitu Ryan, Niko dan Fanny. Beberapa mirip Google berjalan,

karena tahu banyak hal, seperti Albert dan Wilson. (*)

Kelas 8BKELAS asuhan Bu Priza ini memiliki berbagai keistimewaan. Ada yang pintar bermain piano

seperti Vicky dan ada juga yang pandai menyamyi seperti Melo, William, Matthew dan Patricia. Kelas kami juga terkenal seru. Kevin Nicholas, Bryant Vicenzo, Marcellino, Samuel,

Vincent dan Dhika adalah murid yang membuat kelas menjadi lebih hidup. (*)

18MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Instaclass

Page 19: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

KELAS yang dikenal dengan ‘kehebohannya’, tidak kenal waktu dan

unik. Komandannya Pat-rick Adiwangsa, mampu menghidupkan suasana berkat anak-anak sep-erti Fredrick, Kevin H,

Oscar, Arnold, Steven K, dan masih banyak lagi. Kami juga menyimpan anak berprestasi seperti

Tiffany, Filbert, Ivana, Belinda, Oscar, Ivonne,

Ayu, dan lain-lain. Kelas 8C kelas yang kompak di bawah bimbingan Bu Atik. Kami bahu-

membahu menciptakan generasi bangsa yang

lebih baik. (*)

Kelas 8C

Kelas 8DKELAS kami yang diasuh Bu Agnes, di sebelah 8E, di Lantai 2 . Kami ini kelas yang punya talenta besar. Sebut saja, Victoria, Jason, dan Amel yang top di pelajaran. Ada

pula Caryn, Vanessa, Gwyneth, Jeremy (Dance), Patrick (Karate, Taekwondo, Gitar), John, Reiner, Fanie Basket), Victoria, Patrick, Conie, Eugene (Debat), Gwyneth (Ballet, Piano),

Jovita, Kevin, Gaby, Kezia (SCC), Nicolas (Badminton). Selain itu ada yang unik yaitu Hans dan anak-anak yang sangat aktif. (*)

Instaclass

19 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 20: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 8E

KAMI berada di sebelah Ruang OSIS.

Bu Anna berhasil menghimpun bakat-bakat kami di kelas. Misal basket, Tricia,

dan Bianca. Ada juga yang SCC, Vir-ginia dan Dharma.

Anak Saint-Ex yang jago nge-dance juga

ada, yaitu Arcel. Ada anak yang

pintar seperti Felly, Caroline. Ada juga si

Wildan dan Ray-mond yang selalu

bikin suasana kelas jadi lebih hidup. (*)

Parade Gamelan

Suroboyo Night Carnival 19-21 Januari 2016

20MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Instaclass

Page 21: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 9AKAMI berisi 26 anak di bawah komando Mami Anas. Tak sendiri, Mami ditemani den-gan enam pengurus kelas. Bagi kami, 9A adalah kelas yang sangat menyenangkan, ka-rena selalu kompak, Buktinya, saat Lomba Kebersihan Kelas yang diadakan OSIS, kami menyabet Juara III. Tidak hanya kompak, setiap anggota kelas berusaha menciptakan

suasana belajar di kelas menjadi nyaman dan takmembosankan. (*)

Kelas 9BSIAPA nggak kenal 9B? Bersama Pak Wiyoko sebagai wali kelas dan komandan kelas Allen Widhi Wiratama si master debat, kami merupakan kelas yang unik. Di 9B, ada seorang yang unik karena tingkahnya setiap hari, yang selalu ada saja, yaitu Joshua

dengan sahabat karibnya Leonardo. (*)

Instaclass

21 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 22: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 9CKAMi adalah 9C, pojokan Lantai 2. Kelasnya cukup besar dan yang pasti sejuk. Dikepalai

Bu Yanti yang luar biasa, diketuai oleh Alberto Mario Aubin Gustyadisa. Semau ada di kelas kami : penyuka drakor, anime, west series, lengkap deh. Ada juga group LGBT : Lelaki Gagah Baik dan Taken. Makin seru kelas karena hadirnya si Lola, si kece Raynard, Mitri,

Jerry dan Koko. Motto kami "berbeda-beda tetapi tetap satu". Saking dekatnya, kehilangan pen ditanyakan ke grup. Ya, karena kami bukanlah teman melainkan sebuah keluarga. (*)

Kelas 9DWELCOME....Kelasnya Ma'am Erny yang ekstra gokil tapi tetap berprestasi. Ada anak band Dave Gerald, Rafael Matthew, Ardi Djoen, Eric Budiono, dan Bryan Kenneth yang bikin hidup. Makin

hidup dengan aksi Gregorio dkk. (*)

22MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Instaclass

Page 23: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kelas 9EPOPULASI kami, 38 siswa, 18 cewek dan 20 cowok, di bawah komando Ibu Nus Siti Kun-tari. Kelas 9E sangat mudah ditemukan, sebelah lift Lantai 2. Kami heboh tapi mencetak

prestasi lho. Sebut saja, Alex Chandra yang juara logic Sanmarfest, Christopher Hedy jawara matematika, Alicia Clara di bahasa Inggris, serta Timotius Maxmilian, jagoan

Three Point Contest JRBL 2015. (*)

RASA kekeluargaan di Sanclar itu tinggi, jadi berasa memiliki keluarga di sekolah. Buat adik kelas, belajar yang rajin, jangan malas, jangan main games terus. (Isabela Sophie)

SENANG bisa menemukan teman-teman yang baik, seru, yang kalau pastinya pisah masuk SMA, bikin kangen. (Stephanie Nathania)

GURU-gurunya serasa teman sendiri, kenal banyak orang, punya teman yang bakal ngan-genin kalau pisah. (Sandra)

SANGAT senang selama tiga tahun di Sanclar. Guru-gurunya enak, bisa diajak bercanda, nggak bikin jenuh murid-muridnya saat mendekati ulangan. (Margaretha Ferline Kristanto)

Pisah tapi Tetap KangenPerpisahan Kelas 9 di Tristar Inte-national Resto, 19 Mei 2016. Banyak kenangan terpendam mencair kembali.

Instaclass

23 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 24: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Jalan Pintas

24MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Comic

Page 25: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Comic

25 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 26: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

26MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Comic

Page 27: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Comic

27 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 28: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

SISWA Sanclar sangat antusias dengan masuknya ekstra satu ini. Salah satunya Mandy Edgina. Siswi kelas 8C yang memang penggemar berat anime Jepang.

Dia sering mempromosikan ekstra yang sudah diiku-tinya sejak bulan Agustus lalu. Anggota OSIS yang satu ini men-gatakan akan membuat acara yang menyangkut Jepang. Mis-alnya permainan-permainan khasJepang, dan lain sebagainya.

“Senang sekali ada ekstra bahasa Jepang, apalagi Sensei (guru) yang ngajar baik,” kata Mandy.

Pembina Ekstra Bahasa Jepang, Nico Takadewa mengaku senang bergabung dengan SMPK Santa Clara. Sebuah tantangan baru mengajar siswa dengan jumlah banyak.

"Antusiasme mereka tinggi, kreatif, dan nggak terlalu banyak membantah," katan Nico, alumnus Sastra Jepang Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2014 ini. (*)

Selamat Datang Bahasa JepangKarena peminatnya cukup banyak, akhirnya sekolah memutuskan menyelenggarakan ekstrakurikuler bahasa Jepang. Ini menjadi ekstra-kurikuler wajib, menambah jumlah yang sudah ada dan berlaku mulai tahun ajaran 2015/2016.

Oleh : Jonathan Dharma

SETIAP jam yang kita lewati tentulah menyisakan momen-momen manis maupun pahit. Setiap hari yang kita lewati tentulah berarti, meski kita sendiri tidak menyadarinya.

Di antara beratus-ratus atau beribu-ribu kenangan itu, satu, pasti ada yang selalu kita ingat. Begitulah kiranya, entah itu di rumah, di tempat wisata, atau di

Menikmati Ekstrakurikuler

sekolah.Meski belum genap 4 bulan Andrey Akira mengikuti

ekstrakurikuler Bahasa Jepang, siswa Kelas 9B ini menya-takan betapa dia menikmati momen terbaiknya selama mengikuti ekstra.

"Saat itu, Nico-sensei memutar film "Princess Kaguya", untuk tugas. Walau itu tugas, saya, pastinya senang, namanya juga nonton film," papar Andrey.

Lain lagi dengan Juan Alexandro, peserta setia ekstra-kurikuler catur. "Terlalu banyak momen "indah"nya. Saya kira yang paling menyenangkan adalah saat saya men-galahkan Hansel, 5 babak berturut-turut," tutur peraih peringkat 10 Petra Chess Competition ini.

Siswa Kelas 9C ini mengaku tidak selalu bisa menang dalam bermain catur. Dia juga pernah kalah. "Saya pernah kalah, itu pasti, tapi itu bukan momen buruk, hahaha..," tambah Juan. (*)

28MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

X-Tra

Page 29: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Monyet Lucu (Junio DBL 2013)TIM dance SMP Katolik Santa Clara, Saint-Ex yang

tampil dengan konsep monyet-monyet lucu. Make-up dan ekspresi total, membuat Saint-Ex sukses menghad-irkan karakter monyet itu. Bersama properti pelengkap seperti pohon dan pisang mainan, mereka menggelitik

siapapun yang melihat. "Kemenangan ini kami persembahkan untuk pelatih kami. Semoga beliau tenang di alam sana," ujar Priscila Primadona, kapten tim dance Sanclar. Saint-Ex menyabet juara pertama. (*)

Go Green (Junio DBL 2014)DENGAN konsep Go Green, anak-anak Saint-Ex,

sebutan tim dance SMP Katolik Santa Clara, men-gajak penonton mencintai lingkungan melalui koreografinya. Konsep ditunjang penampilan total. Kostum menyerupai daun-daun plus mahkota ber-

bentuk kelopak bunga. Bahkan, membawa replika batang pohon serta pot-pot bunga. "Keberhasilan tahun lalu menjadi tolok ukur kami supaya tampil lebih baik lagi," ucap Elisabeth Jessica, Leader Saint Ex. Say-ang, berhenti di Big Five. (*)

Pinocchio (Junio DBL 2015)ONCE upon a time, ada seorang kakek

perajin kayu yang bernama Geppetto. Dia ingin punya anak laki-laki. Sampai suatu malam, seorang peri mengabulkan doanya dan menghidupkan salah satu boneka kayu buatannya. Then, Pinocchio is alive! Itulah cerita Saint-Ex, tim dance SMP Katolik San-ta Clara. 'Karakter kakek Geppetto, peri, dan Pinocchio ada dalam dance kami. Apalagi, kami tampil total dengan hidung panjang dari kayu dan kostum mirip aslinya,: ' ungkap Alexandra Grace, kapten Saint-Ex. Dan, tim dance akhirnya merengkuh juara pertama. (*)

Perjalanan Saint-Ex

X-tra

29 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 30: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kompetisi : SanmarFest 2015Penyelenggara : SMAK Santa MariaWaktu : 11-12 September 2015Hasil : Juara I Matematika (Christopher Hedy, Rey-

han Ardiyanto, Nicholas K Jonathan), Juara I Fotografi (Adeline Vania, Regiena), Juara I Debat Sosial (Allen Widhi W, Ardi Djeniarto E, Benedicta Riona Keiko), Juara II Debat Sosial (Victoria Agatha S, Patrick Anto-nio, Bryant Vicenzo B), Juara I Logic (Isabela Nadia B, Alex Chandra, Pieter Chehan S), Juara II Bahasa Ing-gris (Angela Clarissa, Alicia Clara, Eric Budiono)

Kompetisi : St Louis Exhibition Competition TalentPenyelenggara : SMAK St Louis 1Waktu : 19-20 September 2015Hasil : Emas Matematika (Reyhan Ardiyanto), Pe-

runggu Matematika (Christopher Hedy), Perak Biologi (Jonathan Dharma Widjana), Perunggu Biologi (Steven Irawan), Harapan I Bahasa Inggris (Alicia C, Angela C, Eric B), Juara I Paduan Suara, Lagu Wajib Terbaik, Gold Medal Choir, Juara II Basket Putra

Kompetisi : Expo Forum Pastoral KategorialPenyelenggara : Keuskupan SurabayaWaktu : 16-18 Oktober 2015Hasil : Juara III Vocal Group (Paula Andrea, Daisy Eka

Cahyani, Tiara Priscilla, Maria Keiko Widyastuti, Jessica Vania, Eric Budiono)

Kompetisi : Dempo Cup XIPenyelenggara : SMAK St Albertus MalangWaktu : 24 Oktober 2015Hasil : Juara I Bahasa Inggris (Angela Clarissa,

Alicia Clara, Eric Budiono), Juara II Bahasa Inggris (Gerarldine Audrey, Bryan Kenneth, Stephanie Aurelia), Juara II MIPA (Reyhan A, Jonathan D, Pieter Chehan), Juara II Rally IPS (Benedicta Riona, Victoria Agatha, Gerarldy Kianta)

Kompetisi : Mathematics Competition Revolution (MCR)

Penyelenggara : FMIPA Universitas Negeri SurabayaWaktu : 18 Oktober-1 November 2015Hasil : Juara II Matematika Tingkat SMP/sederajat

(Reyhan Ardiyanto)

Kompetisi : Junio DBL 2015Penyelenggara : DBL IndonesiaWaktu : 16 Oktober-7 November 2015Hasil : Juara I Dance Competition (Gabrielle,

Theresia Dhevina Andoko, Steffanie Olivia Suyanto, Alexandra Aurelia Grace Sarwono, Belinda Christiana, Gwyneth Patricia, Caryn Sukwan Putra, Jeremy Effrain, Vanessa Saptadjaja, Margareth Arcelia Carissa, Kelso Lineus, Big Eight Tim Putri (Megan Cahyono, Jesslyn, Bi-anca Charleen, Stephanie Sudarko, Angelina Nathania Wijaya, Monica Oktaviane AS, Gisela Clarissa Muljono, Tricia Madeline, Sherina Gunawan, Isabela N Budijanto, Felicia Ristanto, Yemima Anindya P, Juara III Journal-ist Junio DBL, Best Spirit dan Best Writer (Laurdy Hans, Wahyuningtyas Krisnawati W)

Prestasi SMP Katolik Santa Clara 2015/2016

30MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Here We Are

Page 31: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Kompetisi : Modern Dance CompetitionPenyelenggara : SMAK St StanislausWaktu : 12 November 2015Hasil : Juara I Dance Competition

Kompetisi : Math & Logic CompetitionPenyelenggara : Fakultas Sains dan Teknologi Universi-tas AirlanggaWaktu : 23 November 2015Hasil : Juara II Matematika (Reyhan Ardiyanto, Chris-topher Hedy)

Kompetisi : Kosayu Dance CompetitionPenyelenggara : SMAK Kolese St Yusup MalangWaktu : 31 Januari-6 Februari 2016Hasil : Juara I Dance Competition

Kompetisi : Olimpiade MatematikaPenyelenggara : Institut Teknologi Sepuluh Nopember SurabayaWaktu : 6 Februari 2016Hasil : Juara Harapan III (Reyhan Ardiyanto, Christo-pher Hedy)

Kompetisi : Smanexix English CompetitionPenyelenggara : SMAN 19 SurabayaWaktu : 27 Februari 2016Hasil : Juara I Story Telling (Katarina Resita Ardiana)

Kompetisi : Modern Dance & Band Festival se-JatimPenyelenggara : Suroboyo Carnival ParkWaktu : 23-25 Februari 2016Hasil : Juara III Modern Dance

Kompetisi : Fespa Ubaya Penyelenggara : Universitas SurabayaWaktu : 7-8 Mei 2016Hasil : Silver Medal

Kompetisi : Lomba Karya Tulis dan Komik RohaniPenyelenggara : Paroki Santa Maria Tak Bercela Sura-bayaWaktu : 8 Mei 2016Hasil : Juara III Karya Tulis (Evan Leonard)

Here We Are

31 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 32: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Clarissa Angeline

PERNAH kehilangan sandal? Mung-kin ya, tapi kehilangan dan bikin malu? Mungkin tidak banyak. Saya pernah kehilangan sandal ketika di

Kelas 8. Sandal itu berwarna hijau, terdapat tulisan warna putih.

Ceritanya, waktu outbond sekelas, saya ikut berbagai macam permainan yang berhubungan dengan lumpur. Contohnya mengumpulkan air menggunakan rompi, mengambil bola di tengah kolam berlumpur, memindahkan bendera dengan menye-berangi kolam.

Semua itu tanpa alas kaki alias tidak perlu sandal. Sesaat selesai permainan, saya kembali ke tempat berkumpul. Tiba-tiba kakak pembina tiba-tiba memanggil saya dengan kelompok saya. Dia mengatakan sebelum kembali harus menyelesaikan per-mainan terakhir.

Saya cukup penasaran. Saya yang sudah memakai sandal menuju tempat permainan itu. Masih belum tahu nama permainan. Tempatnya seperti terowongan, gelap dan sangat becek. Saya tidak peduli karena penasaran dan ingin mengambil kenangan keseruan permainan itu.

Permintaan saya terwujud sekaligus jadi pengalaman buruk. Saya masuk urutan 4 atau 5, lupa, berpegangan dengan anak yang di depan saya. Susah payah melang-kah menggunakan sandal yang tersendat karena lumpur.

Saat hampir keluar, sandal saya terjepit di lumpur dan susah ditarik. Karena masih ada anak di belakang, saya lepas saja. Be-gitu si anak lewat, saya menggali lumpur, mencari sandal itu. Sayang, hasilnya nihil.

"Celaka, saya harus pake satu sandal ini," gumam saya. Rupanya, teman yang mem-bantu menggali tahu perasaan saya. Jalan dengan satu kaki tanpa alas, sakit juga. Jengkel dengan cara berjalan saya, teman saya meminjamkan sebuah sandal. Akhirn-ya, saya menggunakan sandal sesean (selen atau berbeda). (*)

Sandal Sesean

32MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Moment

Page 33: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

KEPALA sekolah Sr Benedicta Suhananti

MC melantik pengu-rus OSIS pada 19 Oktober 2015 di sela upacara bendera hari Senin. Dalam pelantikan itu, kepala sekolah memberhentikan dengan hormat jabatan pengurus OSIS periode 2014/2015.

Meski sekadar mengucapkan janji pengurus OSIS, tanya jawab dengan suster kepala sekolah, mengucapkan sumpah, dan se-bagainya, acara itu cukup menegangkan. Sekaligus membawa kebanggaan tersendiri bagi diri mereka.

“Aku resmi menjadi pengurus OSIS baru. Aku nggak nyangka, tegang, tapi aku juga bangga bisa ikut OSIS. Tentunya aku sangat senang.“ tutur Aya dari Kelas 7B, yang mempunyai tulisan rapi dan bagus ini.

Carmel dari Kelas 7E mendapat dukungan penuh dari orangtuanya, guru, dan sahabatnya. “Aku ingin belajar berorganisasi dan mendapat banyak te-man,“ tukas Carmel, yang menjadi pengurus bidang kewirausahaan dan krea-tivitas. (*)

Tegang tapi Bangga

Laporan : Evan dan Davon

PEMILU untuk memilih ketua OSIS SMPK Santa Clara periode 2015-2016 berlang-sung 23 September 2015. Sehari sebel-umnya, 21-22 September 2015, para calon

ketua OSIS mengampanyekan visi misi mereka.Panitia pelaksana pemilu menyediakan tida titik

pemungutan suara : di Ruang OSIS Lantai 2, Ruang Mutimedia Lantai 3 dan Ruang OSIS lama di Lantai 4.

Lima kandidat ketua OSIS bersaing. Mereka adalah Benedict Davon M (urut 1), Geraldus Wils-en (2), Grace Celine Florensia (3), Aloysius Albert (4), dan Geraldo Vincent Chandra (5).

Penghitungan suara mulai puku 10.45 dan selesai

pukul 13.25. Benedict Davon (1) berhasil men-gumpulkan suara terbanyak, dan terpilih sebagai ketua OSIS periode 2015-2016. ”Saya terkejut, dan merasa sangat senang,” ujarnya.

Perjalanan panjang calon-calon ketua OSIS dimulai beberapa bulan sebelumnya. Panitia pelaksana menyeleksi guna mendapatkan calon ketua OSIS terbaik. Setiap kelas boleh mendaftarkan 10 orang. Total terdaftar 63 orang.

Berikutnya tes logika dan wawancara. Panitia memutuskan merekrut 30 peserta terbaik. Le-wat rally game tersaring menjadi 25 orang. Dari jumlah itu menjadi 15 orang untuk tes mental dan 10 orang tersisa diuji memimpin rapat. Dari sini tinggal 5 kandidat. (*)

Pilih 5 Kandidat

LDK OSIS

TIGA hari (5-7 No-vember 2015) pengurus OSIS periode 2015/2016 mengikuti serangkaian kegiatan pemmbekalan seperti admistrasi dalam organisasi, kerja sama, belajar tampil, belajar bekerja dalam tim dan banyak hal lain lagi.

Di hari terakhir, di-adakan penutupan LDK 2015, yaitu upacara bendera di Kebun Bibit II. Semua pengurus OSIS maju satu per satu mel-akukan penghormatan kepada bendera Merah putih dilanjutkan pen-ciuman bendera.

Semua pengurus OSIS melakukan upacara bendera dengan khusuk dan hikmat, dengan pem-bina upacara adalah Ibu MM Verawati. Sayonara merupakan kata terakhir dari puncak acara LDK 2015. (*)

Our School

33 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 34: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Davon

OSIS SMPK Santa Clara mengadakan lomba Quiz Berbudaya ASEAN pada 28 April 2016 di Ruang Perpustakaan mulai pukul 10.00. Peserta menda-pat waktu pengerjaan 90 menit. Lomba ini ber-

tujuan mempersiapkan murid-murid menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Koordinator Lomba Quiz Berbudaya ASEAN, Stephanie Aurelia berharap, agar dengan lomba ini murid-murid dapat sedikit demi sedikit memahami apa dan bagaimana MEA itu.

Lomba memainkan 2 babak. Nah, babak 1, pengerjaan soal sebanyak 50 buah (40 pilihan ganda dan 10 isian). Di babak ini, 10 tim dieliminasi menjadi 3 tim, yang akan lanjut ke babak 2 (final).

Peserta yang lolos ke final mempresentasikan materi tentang negara. Tentu sesuai dengan pengundian. Pada babak 1, tim dari setiap kelas maju untuk mengerjakan soal. Ada tim yang santai, ada juga tim yang terlihat san-gat serius.

Semua peserta terlihat lega setelah selesai walau ada tim yang menjawab asal-asalan. Pada babak 2, tim yang lolos yaitu Kelas 8A, 8D dan 7D, sangat tegang karena presentasi pada babak kedua harus menggunakan bahasa Inggris.

Babak kedua dilaksanakan di Ruang Ekstra Ansembel. Peserta mendapat briefing terlebih dahulu oleh Fanie (Koordinator Lomba) dan diawali doa pembuka oleh Ketua OSIS, Davon. Peserta yang belum mendapat giliran maju menunggu di Ruang OSIS lama.

Tim yang maju lebih dulu, Kelas 7D yang terdiri atas Albert Einstein, Anita Anggraini dan Valencio Nathanael, yang mendapatkan materi tentang Singapura. Setelah itu, Kelas 8D yang terdiri atas Victoria Agatha, Eugenia Shineeca dan Amelia Syatriadji, dengan materi Malaysia.

Tim terakhir, Kelas 8A yang terdiri atas Eric Christoper, Chrisanta Charmenita dan Marsella Febby dengan materi tentang Indonesia. Babak kedua ini dimulai pukul 10.00 dan selesai pukul 11.15.

Dan, pemenang dari lomba ini, Juara I Tim Kelas 8A, Juara II Tim Kelas 8D dan Juara III Tim Kelas 7D. Selamat kepada tim yang me-menang-kan lomba ini. (*)

Pengurus OSISPeriode 2015-2016

Pelindung : Sr Benedicta Suhananti MCPembina : Yustinus Wandha PrivanhadiKetua : Benedict Davon MartonoWakil Ketua : Gabrielle NicoleSekretaris 1 : Vanessa SapatjajaSekretaris 2 : Louisa Christy VallerinBendahara 1 : Grace Celine FlorensiaBendahara 2 : Mandy Edgina

Bidang Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang MahaEsaKoordinator : Aloysius Albert Anggota : Hillary Pruverna Linadi

Bidang Budi Pekerti Luhur dan Akhlak MuliaKoordinator : Jason MatthewAnggota : Niko Kristanto, Stefano

Bidang Kepribadian Unggul, Wawasan Kebangsaan dan Bela NegaraKoordinator : Geraldus WilsenAnggota : Michelle Natalia Tjokronoto

Bidang Prestasi Akademik, Seni dan OlahragaKoordinator : Alexander JasonAnggota : Fenny Cahyawati

Bidang Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Politik, Lingkungan Hidup, Kepekaan dan Toleransi Sosial.Koordinator : Gwyneth PatriciaAnggota : Geraldo Vincent Chandra

Bidang Kreativitas, Ketrampilan dan Kewirausahaan Koordinator : Cornelia LaksmiBayuAnggota : Carmellia Lanny Pringadi

Bidang Kualitas Jasmani, Kesehatan dan GiziKoordinator : Jonathan Ryan DarmawanAnggota : Christopher Ryan, Michael Liem

Bidang Sastra dan BudayaKoordinator : Stephanie AureliaAnggota : RivaldoAnanda, Eustaquio Richard Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Koordinator : Yohanes Wisnu BrataAnggota : Djayawahti Poetri Dewantara

Bidang Komunikasi Bahasa InggrisKoordinator : Naomi Devina Surya SaputraAnggota : Matthew Eucaristo Santoso

Presentasi Bahasa Inggris

34MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Our School

Page 35: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Moment

35 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 36: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

"Wawancara abis pulang sekolah saja, aku udah bilang Mama, biar njemputnya agak telat," tutur Angela dalam pesan singkatnya. Benarlah, sesuai kesepakatan, keduanya turun dari kelas, menuju Ruang Kaur SMP Katolik Santa Clara.

Angela dan Alicia menebar senyum manisnya. Dari dekat, 'kekembaran' mereka langsung terlihat bedanya. Satu lebih bongsor dibandingkan lainnya. Yang satu punya tahi lalat, yang lain tidak. Lebih dari itu, tentu harus bertanya sendiri kepada mereka.

"Yang ada tahi lalatnya itu Angela, bukan saya," tukas Alicia yang mengaku posturnya lebih besar dibanding Angela. "Jadi, dari muka saja, orang se-harusnya sudah dapat membedakan kami."

Toh, di awal-awal masuk Santa Clara, beberapa te-man sempat kesulitan. Bahkan, ada guru yang salah panggil. Tapi lama kelamaan, teman-teman dengan mudah membedakan. Apalagi, keduanya tidak be-rada di kelas yang sama.

Untuk tahun 2015/2016, SMP Katolik Santa Clara punya 10 anak kembar. Rinciannya, kembar sama sembilang pasang, dan satu kembar tapi beda jenis kelamin. Empat anak kembar di Kelas 7, empat di Kelas 8 dan dua anak kembar di Kelas 9. Semuanya disebar di kelas berbeda.

Berbeda? "Itu sesuai harapan kami. Orangtua juga tidak membiasakan kami dengan hal yang serba-sama. Misal, baju harus sama, mainan harus sama. Kalau beda kan bisa tukeran. Orangtua juga minta kami nggak boleh saling tengkar," tukas Angela.

Kalau sudah bicara minat sepertinya Alicia dan Angela, ketika diwawancara memang 'berada pada level sama'. Keduanya ikut seleksi tim bahasa Ing-gris tapi Alicia yang lolos. Tahun berikutnya, Angela menyusul.

Gara-gara Pertukaran PelajarCERITA sampul DIAN TARA kali ini ten-tang si kembar Angela Clarissa Gosari dan Alicia Clara Gosari yang lahir 17 Jan-uari 2001. Keduanya memang istimewa, pernah aktif di OSIS, menjadi pengurus kelas, dan tentu, setiap tahunnya nyaris menorehkan prestasi gemilang dalam lomba bahasa Inggris.

Bahkan, keduanya kemudian menjadi salah satu tim utama Sanclar di berbagai lomba. Alicia dan Angela tampil di SanmarFest 2013, Universtag 2014, Sinlui Hot 2015, Dempo Cup 2015, SanmarFest 2015. Benar-benar kenyang pengalaman kompetisi dalam tiga tahun.

Walau semula suka belajar Matematika, Angela dan Alicia berubah haluan ke bahasa Inggris. Saat kelas 4, Angela menang lomba, Alicia kalah, tapi waktu Kelas 5, keduanya menang bareng. Animo bahasa Inggrisnya makin kuat karena di SD ada pertukaran pelajar ke Singapura.

"Kami berdua putuskan, ikut bahasa Inggris, dan ternyata bisa ikut pertukaran pelajar itu. Lumayan ya, masih Kelas 5, tapi bisa seming-gu di Singapura," papar Angela.

Kini, Alicia dan Angela menapak jenjang pendidikan lebih tinggi. Keduanya diterima di SMAK St Louis 1 Surabaya. Bahasa Inggris tetap akan menjadi minat mereka, hanya saja setelah lulus SMA, kemungkinan bisa berbe-da. Angela cenderung menyukai dunia sains, sebaliknya Alicia lebih suka gambar meng-gambar. (*)

36MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Cover Story

Page 37: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

• Geraldus Wilsen (7D) dan Gisela Aldine (7B)• Adriel Clemens Oswald (7C) dan Nicholas

Clemens Oswald (7E)• Janet Jasintha (7A) dan Janice Jasintha (7E)• Joseph Havika William (7E) dan Johannes

Hardy William (7D)• Margaretha Felly Liemmuel (8E) dan Mar-

sella Febby Liemmuel (8A)• Evan Leonard (8E) dan Eric Christopher (8A)• Michelle Christianti Liemantoro (8D) dan

Marlyn Christianto Liemantoro (8B)• Victoria Alexandra (8B) dan Virginia Aloui-

sia (8E)• Patricia Angelica (9B) dan Phriscyla An-

gelica (9C)• Angela Clarissa Gosari (9B) dan Alicia Clara

Gosari (9E)

ANAK kembar selalu punya ke-unikan, salah satunya Janice dan Janet. Keduanya lahir di Rumah Sakit Putri, Surabaya, 6 April

2003. Masing-masing, 3,15 kg untuk Janice dan 3,20 kg untuk Janet. "Nggak ada yang ada yang dipanggil kakak ataun adik. Kami setara," kata Janice dan Janet.

Bagi siswa Sanclar, membedakan mereka cukup mudah. Wajah Janet lebih bulat, wajah Janice lebih kecil. Wajah Janet ada lesung pipitnya. Yang terakhir, Janet punya tahi lalat di atas bibir, Janice di pipi sebelah kanan.

"Orangtua pesen, tidak boleh saling iri hati, tetap saling menyayangi, menolong satu sama lain, selalu rukun dan tidak berteng-

Pribadi Berbeda

kar," tutur Janice.Janet menambahkan, orangtuanya tidak mem-

berikan hal yang sama karena masing-masing dianggap pribadi yang berbeda. Karenanya, Janet dan Janice berpesan, sebagai anak kembar harus tetap punya pribadi yang berbeda, sehingga dalam kehidupan memiliki jalan hidup sendiri. (*)

Anak Kembar di Sanclar

Pesan orangtua, Jangan suka sama cowok yang sama.

(Patricia Angelica)

Kalau seleranya sama, nanti bisa memecah persau-daraan.

(Phriscyla Angelica)

Cover Story

37 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 38: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Dari : Yustinus wandha privanhadiUntuk : Seluruh siswa smpk santa claraPesan : Harus yang suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

Dari : Bapak Yosua Beny BarkahUntuk : Kelas 7 dan 8 tahun ajaran 2015 2016Pesan : Jagalah kesehatanmu tingkatkan prestasimu, peliharalah karaktermu yang baik (jujur, disiplin santun & tanggung jawab)

Dari : Bapak Yosua Beny BarkahUntuk : Kelas 7, 8, 9 tahun 2015 2016 beserta alumniPesan : PLEASE FORGIVE ME !! Minta maaf pada saat mendampingi proses mengajar disekolah, bila belum dapat memberi teladan yang baik dan kurang menyenangkan

Dari : Bapak Yosua Beny BarkahUntuk : Semua keluarga besar sekolah santa claraPesan : Mari kita menikmati anugerah kasih karunia Tuhan yang sempurna dari karya salib Tuhan Yesus di Golgota

Dari : Bapak Yosua Beny BarkahUntuk : Kelas 9 thn ajaran 2015 2016Pesan : Selamat jalan menempuh di SMA dan jenjang yang lebih tinggi

lagi, ingat! Ksih yang hebat diajarkan di SMP

Dari : Bapak Yosua Beny BarkahUntuk : Semua petugas upacara mulai dari kls 7a sampai 9e thn ajaran 2015 2016Pesan : Terimah kasih atas kerja sama yang baik sehingga dapat melaksanakan dengan tertib dan lancar

Dari : Aku yang tidak bisa memilikimuUntuk : Yang gak ngerespon sama sekali

Pesan : semoga kamu bahagia bersama dia, doakan aku semoga aku berlapang dada

Dari : DhikaUntuk : Steffanie OliviaPesan : Tambah baik, tambah cantik, tambah gila-gila an

Dari : ElvaUntuk : JeceesPesan : Lope cicak ya !!! Jangan benci sama cicak oke? Lolololololol ^_^

38MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Our Message

Page 39: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Dari : Fenny Untuk : 7EPesan : Tetap semangat teman-teman. GBU all.

Dari : SisilUntuk : 7APesan : Semoga jadi lebih baik di kelas 8, lebih rajin lagi dan tertib, serta lebih disiplin

Dari : AnitaUntuk : Pak VincentPesan : Pak tetap sabar ya!! Semoga tahun depan tidak mengajar murid yang lebih rame

Dari : JohnUntuk : John KWPesan : Jok turu tok di kelas.

Dari : AkuUntuk : SeseorangPesan : Kamu cantik!

Dari : Mr.XUntuk : Muhammad Fardy Laksana Bambang TutukaPesan : START STOP Button, VSA, HSA wkwkwk

Dari : El ParaisoUntuk : Ekstra BioterapanPesan : Semoga anak-anak bisa bekerja sama lebih baik lagi

Dari : Rere 8AUntuk : Kelas 9Pesan : Until we meet again…

Dari :Bu VeraUntuk :Pengurus OSIS 2015/2016Pesan :Terus beride,terus berkarya,terus belajar

Dari :Bu VeraUntuk : Semua siswa SMPK Santa ClaraPesan : Ayo belajar jadi orang hebat dengan setia menaati semua peraturan. Kalian bisa!

Dari : Bu VeraUntuk : Suster, Bapak, Ibu GuruPesan :Terima Kasih atas kerjasamanya dalam tahun

pelajaran 2015/2016. Semoga Tuhan memberkati segala usaha dan niat baik kita. Amin.

Dari : AlmaUntuk : YuvenPesan : Yuven, jangan baper sama som-bong dong sama Alma. Tetep jadi Yuven yang aku kenal ya. Lop yu pul upen

Dari : DhikaUntuk : Steffanie OliviaPesan : Maafin aku ya

Dari : Bu AmelUntuk : Bu AtikPesan : Terima kasih untuk bimbingan-nya. Terima kasih untuk semuanya Dari : Teman baik muUntuk : Steffanie Sudarko Pesan : Jok salah milih lanang

Dari : Aaron Macauley ChandraUntuk : Wilson SukandarPesan : Semoga ketemu lagi

Dari : Aku yang tersakiti ( Cliff ) Untuk : Caryn kuPesan : Terima kasih untuk segalanya.

Dari : Bu PrizaUntuk : Pengurus kelas 8BPesan : Terima kasih untuk kerja keras dan tanggung jawabnya terhadap tugas-tugas. God Bless !

Dari : Bu Priza Untuk : Kelas 9Pesan : Selamat menapaki jalan-jalan kehidupan. Tetap semangat dan terus berjuang

Dari : Bu PrizaUntuk : Anak-anakku 8BPesan : Terima kasih utk sethun keber-samaan kita. Selamat berproses ya....Love u all!

Dari : SeseorangUntuk : Steffanie OliviaPesan : Steff sudah 5 tahun ku menung-gumu bagaikan film AADC

Dari : Elva Untuk : Cia, Vicky, Sheela, Rena, Monica, GabyPesan : Thx ya.... udah nemenin aku se-lama kelas 8. Smoga kelas 9 bisa sekelas lagi !!! ILOPYU ^_^

Dari : Bu iinUntuk : Seluruh warga SanclarPesan : Selamat berlibur, semangat untuk tahun ajaran baru

Dari : Eric Untuk : EricPesan : Hai, Eric!

Dari : Rafael Untuk : RafaelPesan : Halo, Rafael!

Dari : TitaUntuk : Vece 8D, Gabby 8DPesan : Semoga doi kalian cepet peka

Dari : Aaron Macauley ChandraUntuk : Bu AmelPesan : Semoga tambah baik, sabar, pinter.

Dari : The man who can't be movedUntuk : YuvenPesan : Dan kau hadir mengubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa. Berdua bersamamu mengajarkanku apa artinya kenyamanan kesempurnaan cinta. Ter-lihat jelas di matamu anugrah terindah yang ernah kumiliki.

Our Message

39 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 40: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Dari : Kelas 7EUntuk : Bu Sari (guru Bilogi Kelas 7 )Pesan : Bu, yang sabar ya ngadepin kita (selalu jahil dan bercanda), Tambah cantik ya bu

Dari : SomeoneUntuk : Someone elsePesan : I hate you

Dari : GC5Untuk : Katarina Olivia C. ( 8A / 16 )Pesan : I H8 U

Dari : 7EUntuk : Bu MariaPesan : Terimakasih atas satu tahun yang menyenangkan ini

Dari : Jason Maynard TedjaUntuk : Anak-anak Kelas VIIE (Tahun 2015 - 2016)Pesan : Terimakasih atas kerja sama nya selama 1 tahun ini, semoga 2 tahun kedepannya kita bisa lulus bersama, sekali lagi terima kasih

Dari : Lukastjan1 (7E/29)Untuk : Semua pemain Dota 2 dan GrowtopiaPesan : Semoga tambah pro (yang main GT gak scam aku)(yang main dota menang lomba), ID : lukastjan1

Dari : 08Untuk : Pak MatheusPesan : Makasih buat bahan ulangannya yang "sedikit"

Dari : Cecilia21Untuk : Kornelia ZefanyaPesan : O aja nya

Dari : Kornelia Zefanya20Untuk : ceciliaocto21

Pesan : The right choice is there will be the correct result, there will be a happiness

Dari : OMUntuk : TANTEPesan : I Love You !!! Kini sudah 6 bulan

Dari : LTUntuk : MbulPesan : Jok marah - marah lol Jeka 141 :)

Dari : SomeoneUntuk : Kelso LineusPesan : GTD !!!

Dari : Hong-hong 7E / 28Untuk : Adelia 7E / 01Pesan : Met apa saja ya?

Dari : Hong-hong ( Michael B )Untuk : Agnes ViannePesan : Apa kabar?

Dari : Hong - hongUntuk : Adel dan CathyPesan : Kamu berdua sangat cantik :)

Dari : Hong - hongUntuk : SherynPesan : Jangan lupakan aku

Dari : YeuronUntuk : MeganPesan : Kenalan yuk!

Dari : Mario WuysangUntuk : Bung EconPesan : Tetaplah menjadi komentator paling berisik

Dari : Bung EconUntuk : Vinton SuharjonoPesan : Banyakin reboundnya! Bagus sekali!

Dari : Bung EconUntuk : Prastawa GozaliPesan : Banyakin 3 pointnya! Bagus

sekali

Dari : Bung EconUntuk : Ragil GozaliPesan : Banyakin Turn overnya! Bagus sekali

Dari : Bu ChristineUntuk : Siswa-siswi kelas 7 dan kelas 8 yang akan menghadapi UKKPesan : Berusaha, berdoa dan laku-kan yang baik. Selamata menempuh UKK, semoga sukses.

Dari : Bu Ririn FUntuk : Siswa-siswi Santa ClaraPesan : Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu

Dari : Bu ChristineUntuk : Siswa-siswi kelas 9Pesan : Selamat atas perjuangan kalian di UNBK

Dari : ElvaUntuk : Cia, Vicky, Sheela, Rena, Monica, GabyPesan : Semoga bisa sekelas lagi

40MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Our Message

Page 41: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

JEDA setahun, Santa Clara Choir (SCC) memastikan tampil kembali di ajang Bali International Choir Festi-val ke-5 pada 25-31 Juli 2016 di Denpasar, Bali. Festi-val menyanyi ini, menurut informasi terakhir, diikuti

peserta dari tiga benua, delapan negara, dan 30 provinsi. Acara yang terbuka untuk seluruh paduan suara

dari mana saja dan dari kalangan manapun, tahun ini mengambil tagline "More FUN More FRIENDS in BALI!". Para juri merupakan ahli paduan suara dari berbagai negara seperti Amerika, Prancis, Korea, Singapura, dan lainnya.

Sebelum ke Bali, SCC melakukan pemanasan di Fespa Ubaya 2016, 7-8 Mei 2016. Hasilnya, merebut tempat keti-ga (Silver). Kompetitor terkuatnya, Cor Jesu Teen Choir, yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi nomor satu di gelar Sinlui Hot.

Untuk Sinlui Hot 2015, Cor Jesu tersisih di peringkat kedua, SCC nomor satu termauk predikat penyaji lagu wajib terbaik. Tapi, di Fespa Ubaya 2016, SCC harus mengakui kepiawaian mereka. (*)

SCC Goes To Bali

Fespa Ubaya 2016 Kategori SMP1. Cor Jesu Teens Choir (Gold/80,08)2. Canticum Mariae Virginis (Silver/78,54)3. Santa Clara Choir (Silver/77,29)4. The One Voice (Silver/76,92)5. Suara Rholas (Silver/75,33)6. Swara Dua Choir (Silver/74,63)7. Spendupan (Silver/71,00)

Special

41 MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Page 42: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

Oleh : Evan Leonard

PINDAH ke Kota Pahlawan adalah pilihan Ririn Frasasti setelah menye-lesaikan kuliah. Sekarang alumnus Universitas Katolik Widya Mandala

Madiun itu bekerja di sebuah sekolah swasta favorit di Surabaya, sebagai guru Bimbingan Konseling (BK). Gelar sarjana itu tidak lepas dari uluran tangan Romo Hardi Aswinarno Pr yang memberikannya bantuan (beasiswa).

Tidak pernah berharap tapi segalanya me-mang mungkin terjadi. Hidup dalam keluarga yang beriman, orangtua mengajarkan Ririn Frasasti hidup dalam kasih Allah. Tak heran, sejak kecil, Ririn Frasasti aktif dalam kegia-tan gereja. Beasiswa dari Gereja Kornelius Madiun tidak disia-siakan. “Saya tidak men-yangka, saya percaya tanpa kehadiran Tuhan itu mustahil,” ujar perempuan kelahiran Desa Kwadungan, Ngawi ini, dalam sharingnya.

Hidup dalam kasih Allah, bekerja penuh integritas meski kekurangan di sisi finansial. Masuk kuliah bersamaan dengan adiknya, tidak membuat Ririn Frasasti malu. Bahkan, untuk menggapai cita-citanya menjadi guru, dia rela bekerja di susteran sebagai penjaga kan-tin. Kepercayaan dan penghargaan dari suster membuatnya selalu kuat dalam pengharapan.

Hasil dari penjaga kantin sebagai tabungan masa depan dan membantu orangtuanya mem-biayai adiknya kuliah. Rindian pernah menda-pat beasiswa dari pemerintah tetapi hanya satu tahun. Ketika Ririn dan adiknya menjalani kuliah semester pertama, mereka harus berduka atas meninggalnya sang ayah. Jadilah, Ririn Frasasti menanggung biaya kuliah adiknya. Ikhlas.

Sebagai ungkapan terima kasih atas bea-siswa dari gereja, Ririn Frasasti yang menda-pat dukungan dari tiga temannya, membuat program les gratis bagi anak-anak SD yang kurang mampu. Les gratis ini sebagai jawa-ban atas belas kasih Tuhan lewat beasiswa yang diterima.

Program itu dilaksankan seminggu tiga kali.

Di sela kesibukan menjalani kuliah dan bek-erja, Ririn tetap semangat dan berkomitmen menjalankan program les gratis. Sudah empat tahun meski awalnya hanya diikuti tiga siswa. Terakhir ada 12 siswa.

Program ini setidaknya membantu. Prestasi anak-anak berkembang. Sikap anak-anak yang sangat sopan dan baik membuatya semakin bahagia. Murid yang paling diingat Ririn Frasasti adalah Yesi, seorang anak yang tidak terlalu pandai tapi punya semangat luar biasa. Yesi seolah mengingatkan akan dirinya. . “Saya sangat bangga karena dapat mendidik mereka dengan baik,” jelasnya.

Setelah mereka berempat memperoleh gelar sarjana, program les gratis dilanjutkan oleh adik-adik yang juga memperoleh beasiswa dari gereja yang terletak di Jalan Ahmad Yani No.2, Madiun itu. Bahkan les itu sekarang telah men-erima siswa SMP dan SMA.

Dalam tahun Yubelium Belas Kasih, gereja mengajak seluruh umatnya untuk melakukan tujuh aksi kasih jasmani dan tujuh aksi kasih rohani. Tidak perlu ‘berteriak’ kepada semua orang, Ririn Frasasti bergerak dan mewujud-kan kasih itu kepada sesama.

Perempuan kelahiran 5 September 1987 ini mengingatkan akan makan Injil Matius 9:36 : “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, ka-rena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” (*)

Kasih itu Menggerakkan Perbuatan Baik

42MEDIA ANAK SANTA CLARA EDISI 12 TAHUN 2016

Inspiration

Page 43: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016
Page 44: DIANTARA EDISI 12 Tahun 2016

INILAH beberapa sekuel kegiatan persiapan akreditasi sekolah. Penilaian akreditasi sekolah mencakup 8 standar nasional pendidikan, yaitu isi, proses, kompetensi kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan pembiayaan dan penilaian.

Akreditasi Sekolah