dialog interaktif kenapa, dimana, dan bagaimana pupuk ... · salah satu rangkaian pekan agro...

1
Salah satu rangkaian Pekan Agro Inovasi III adalah Dialog Interaktif Pupuk Organik, yang diselenggarakan di Auditorium I, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu pada tanggal 14 Agustus 2009. Dialog yang bertema "Kenapa, dimana, dan bagaimana pupuk organik harus dikembangkan" ini menghadirkan beberapa nara sumber yaitu Dr. Sumardjo Gatot Irianto (Kepala Badan Litbang Pertanian), Prof. Dr. Irsal Las, MS (Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian), Firdaus Roshad (Business Development Manager PT. Pusri), Dr. Roland Buresh (IRRI Philippines), Ir. Spudnik Sujono K, MM (Direktur Sarana Produksi, Dirjen Tanaman Pangan), Ir. A. Haryoto, WA, MM (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen), dan HM. Arum Sabil, SP (Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia). Dialog interaktif ini dihadiri oleh 228 peserta dimana 90 peserta berasal dari luar Badan Litbang Pertanian. Adapun moderator yang memandu dialog adalah Dr. Iskandar Andi Nuhung (Staf ahli Bidang Teknologi Pertanian, Deptan). Acara ini diselenggarakan mengingat peningkatan produksi pangan nasional merupakan program prioritas dalam pembangunan pertanian di Indonesia, sehingga pupuk menjadi menjadi sarana produksi yang strategis, serta meningkatnya harga pupuk anorganik ditingkat dunia akibat keterbatasan sumberdaya alam. Dialog ini juga bertujuan agar terjadi penyeragaman persepsi dan pemahaman terhadap pentingnya pengembangan dan penggunaan pupuk organik, mengkomunikasikan inovasi teknologi, dimana dan tata cara penggunaan pupuk organik, serta pentingnya standarisasi mutu dan sistem pengawasan pupuk organik, dan menggali permasalahan yang dihadapi oleh produsen dan konsumen pupuk organik dalam rangka merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan pupuk organik. Dalam menghadapi tantangan ini Departemen Pertanian mempunyai kebijakan untuk mengembangkan, mendorong penggunaan dan memfasilitasi penyediaan pupuk organik melalui berbagai program, pemerintah juga telah mengakolasikan subsidi pupuk organik sekitar 190 milyar pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 457 milyar pada tahun 2009. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian telah berperan aktif dalam penyusunan regulasi pupuk (standar mutu dan uji efektivitas pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pupuk an- organik), menyusun perbaikan pola dan mekanisme subsidi pupuk, pelatihan dan pendampingan teknologi produksi pupuk organik untuk BUMN dan UKM. Badan Litbang Pertanian harus berperan sebagai institusi utama ( leading institution ) dalam hal pengembangan pupuk (pupuk an-organik, pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah) untuk pertanian. Dialog Interaktif Kenapa, dimana, dan bagaimana pupuk organik harus dikembangkan

Upload: lambao

Post on 30-Jul-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Salah satu rangkaian Pekan Agro Inovasi III adalah Dialog Interaktif P u p u k O r g a n i k , y a n g diselenggarakan di Auditorium I, Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu pada tanggal 14 Agustus 2009. Dialog yang bertema "Kenapa, dimana, dan bagaimana pupuk organik harus dikembangkan" ini menghadirkan beberapa nara sumber yaitu Dr. Sumardjo Gatot Irianto (Kepala Badan Litbang Pertanian), Prof. Dr. Irsal Las, MS (Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian), Firdaus Roshad (Business Development Manager PT. Pusri), Dr. Roland Buresh (IRRI Philippines), Ir. Spudnik Sujono K, MM (Direktur Sarana Produksi, Dirjen Tanaman Pangan), Ir. A. Haryoto, WA, MM (Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sragen), dan HM. Arum Sabil, SP (Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia).

Dialog interaktif ini dihadiri oleh 228 peserta dimana 90 peserta berasal dari luar Badan Litbang Pertanian. Adapun moderator yang memandu dialog adalah Dr. Iskandar Andi Nuhung (Staf ahli Bidang Teknologi Pertanian, Deptan). Acara ini diselenggarakan mengingat peningkatan produksi pangan nasional merupakan program pr ior i tas dalam pembangunan pertanian di Indonesia, sehingga pupuk menjadi menjadi sarana produksi yang strategis, serta meningkatnya harga pupuk anorganik ditingkat dunia akibat keterbatasan sumberdaya alam. Dialog ini juga bertujuan agar terjadi penyeragaman persepsi dan pemahaman terhadap pentingnya pengembangan dan penggunaan pupuk organik, mengkomunikasikan inovasi teknologi, dimana dan tata cara penggunaan pupuk organik, serta pentingnya standarisasi mutu dan sistem pengawasan pupuk organik, dan menggali permasalahan yang dihadapi oleh produsen dan konsumen pupuk organik dalam rangka merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan pupuk organik.

Dalam menghadapi tantangan ini D e p a r t e m e n P e r t a n i a n mempunyai kebijakan untuk mengembangkan, mendorong penggunaan dan memfasilitasi penyediaan pupuk organik melalui berbagai program, pemerintah juga telah mengakolasikan subsidi pupuk organik sekitar 190 milyar pada tahun 2008 dan meningkat menjadi 457 milyar pada tahun 2009. Badan Litbang

Pertanian melalui Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian telah berperan aktif dalam penyusunan regulasi pupuk (standar mutu dan uji efektivitas pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pupuk an-organik), menyusun perbaikan pola dan mekanisme subsidi pupuk, pelatihan dan pendampingan teknologi produksi pupuk organik untuk BUMN dan UKM. Badan Litbang Pertanian harus berperan sebagai institusi utama ( leading institution) dalam hal pengembangan pupuk (pupuk an-organik, pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah) untuk pertanian.

Dialog Interaktif

Kenapa, dimana, dan bagaimana pupuk organik harus dikembangkan