dharma hc kdm ii.doc
Post on 30-Jan-2016
220 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
MAKALAH KDMMOBILISASI AKTIF DAN PASIF (ROM)
Oleh :
DHARMA HENDRIK CNIM : 2008.01.008
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
STIKES BANYUWANGI
T.A. 2008 / 2009LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah KDM II ini telah di setujui untuk di presentasikan
Tanggal :............................
Oleh :
Pembimbing
DIANA K, S.Kep.Ns.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT atas rahmad serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah KDM II yang berjudul MOBILISASI AKTIF DAN PASIF(ROM) dengan lancar.
Adapun dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu cara guna memperdalam materi KDM II yang merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di STIKES BANYUWANGI.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas bimbingan, dorongan, serta bantuan yang tak terhingga nilainya dari berbagai pihak. Untuk itu penulis sampaikan terima kasih setulusnya kepada:1. Drs. H.Soekardjo, S.Kep, MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi.
2. Diana k,S.Kep.Ns., Spd selaku Dosen Pembimbing.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam jalan memberikan semangat dan dorongan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Harapan penulis semoga makalah yang cukup sederhana ini mampu memberikan informasi kepada pembaca tentang MOBILISASI AKTIF DAN PASIF(ROM) Penulis sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan yang di miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat dibutuhkan. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan seluruh Mahasiswa Stikes Banyuwangi pada khususnya. Amin.
Banyuwangi, 08 mei 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
B. Tujuan Penelitian 1
1. Tujuan umum 1
2. Tujuan khusus 1C. Sistematika Penulisan
1
BAB II. PEMBAHASAN
1. Pengertian Mobilisasi 2
A. Latihan Aktif (ROM)
2 B. Latihan Pasif (ROM)
32. Prosedur umum
4
3. Prosedur khusus
4BAB III. PENUTUP
1. Kesimpulan
102. Saran
10DAFTAR PUSTAKA
vLEMBAR PERSETUJUAN
viBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam proses keperawatan perawat dituntut untuk bisa memenuhi Kebutuhan-kebutuhan pasien. Dalam latihan gerak (terjadi kontraksi dan Pergerakan otot) yang klien dalam dengan menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai dengan rentang geraknya yang normal.
B.Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Penulis mampu memahami dan membuat makalah tentang Mobilisasi Aktif dan Pasif (ROM)
2.Tujuan khusus
a. Penulis mampu melaksanakan perasat latihan rentang gerak (ROM)b. Penulis mampu mempresentasikan makalah ini dengan baik.
C. Sistematika Penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3. Sistematika penulisan
BAB 2 : Pembahasan
A. Mobilisasi aktif dan pasif (ROM)
1. Latihan aktif ROM
2. Latihan pasif ROM
BAB 3 : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lembar konsultasiBAB II
PEMBAHASAN
MOBILISASI AKTIF DAN PASIF (ROM)1. Pengertian Mobilisasi
Adalah kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah teratur, mempunyai tujuan, memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk kemandirian (Barbara Kozier,1995). Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan, dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk, dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau berbaring (Susan J. Garison,2004). Atau arti lain mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan degan bebas (Kosier, 1989).
Mobilisasi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a. Mobilisasi Aktif
b. Mobilisasi Pasif
A. LATIHAN AKTIF (ROM)1. Pengertian
Merupakan latihan gerak isotonik (terjadi kontraksi dan pergerakan otot)yang dilakukan klien dengan menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai dengan rentang geraknya yang normal.
2. Tujuan
Latihan ini dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
dan kelenturan otot Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
Mempertahankan fungsi kardiorespiratori
Mencegah kontraktur dan kekakuan persendian
3. Persiapan alat
Bed room
Handscone Bantal
Selimut
4. Persiapan lingkungan
Ruangan usahakan nyaman
Pencahayaan cukup
Tutup jendela dan pasang sketsel.5. Persiapan pasien
Berikan penjelasan kepada klien tentang perasat yang akan dilakukan.
Bantu klien pada posisi yang nyaman dan tepat.6. Indikasi :
Dilakukan pada pasien yang hipoglikemia(kekurangan glukosa) kadar energinya rendah.7. Kontra indikasi:
Pada pasien dengan gagal jantung. 8. Prosedur pelaksanaan1. Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme
2. Jaga privasi klien dengan menutup pintu atau memasang sketsel
3. Beri penjelasan pada klien mengenai apa yang akan anda kerjakan dan minta klien untuk bekerjasama
4. Atur ketinggian tempat tidur yang sesuai agar memudahkan perawat dalam bekerja, terhindar dari masalah penjajaran tubuh dan gunakan selalu prinsip-prinsip mekanik tubuh
5. Ulangi masing-masing gerakan 3 kali
6. Selama latihan pergerakan kaji :
Kemampuan untuk menoleransi gerakaan
Rentang gerak atau ROM dari masing-masing persendihan yang bersangkutan
7. Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan pada pergerakan klien, misalnya adanya kekakuan atau kontraktur
8. Perawat memberikan bimbingan dan intruksi atau motifasi kepada klien Untuk menggerakkan persendian-persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masing-masing.
B. LATIHAN PASIF (ROM)
1. Pengertian
Latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian
Klien sesuai dengan rentang geraknya.
2. Tujuan
Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian. 3. Persiapan alat
Hand scone
Bed room
4. Persiapan lingkungan
Ruangan usahakan nyaman
Pencahayaan cukup
Tutup jendela dan pasang sketsel 5. Persiapan pasien
Berikan penjelasan kepada klien tentang perasat yang akan di lakukan
Bantu pasien pada posisi yang nyaman dan tepat. 6. Idikasi :
Pada pasien dengan fraktur pada ekstrimitas.
Missal:fraktur kruris,fraktur yang terjadi pada kaki atau di tulang kering.
7. Kontra indikasi: mobilisasi pada pasien hari ke tiga pos operasi, pada pasien yang lemah. Misal pada pasien yang mengalami syok. 8. Prosedur pelaksanaan 2. Prosedur umum
A. Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme.
B. Jaga prifasi klien dengan menutup pintu atau memasang sketsel.
C. Beri penjelasan kepada klien mengenai apa yang akan anda kerjakan dan minta klien untuk bekerje sama.
D. Atur ketinggian tempat tidur yang sesuai agar memudahkan perawat dalam bekerja,terhindar dari masalah pada penjajaran tubuh dan pergunakan selalu prinsip-prinsip mekanik tubuh.
e. Posisikan klien dengan posisi supinasi dakat dengan perawat dan buka bagian tubuh yang akan digerakkan.
f. Dapatkan kedua kaki dan letakkan kedua langan pada masing-masing sisi tubuh.
g. Kembalikan pada posisi awal setelah masing-masing digerakkan.
h. Ulangi masing-masing gerakkan 3 kali
i. Selama latihan pergerakkan kaji :
Kemampuan untuk menoleransi gerakan
Rentang gerak(ROM) dari masing-masing persendian yang bersangkutan.
j. Setelah latihan pergerakkan,kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap latihan.
k. Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan pada pergerakkan klien,misalnya adanya kekakuan atau kontraktur. 3. Prosedur khusus
a. Gerakkan bahu
1. Mulai masing-masing gerakkan dari lengan sisi klien.
Pegang lengan di bawah siku dengan tangan kiri perawat dan pegang pergelangan pergelangan tangan klien dangan tangan kanan perawat. 2. Fleksi dan ektensi bahu.
Gerakkan lengan keatas menuju kepala tempat tidur.kembalikan ke posisi semula.
3. Abdukasikan bahu.
Gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala klien sampai tangan diatas Kepala.
4. Gerakkan lengan klien ke atas tubuhnya sampai tangan yang bersangkutan menyentuh tangan pada sisi di sebelahnya.
5. Rotasikan bahu internal dan eksternal.
Letakkanlengan di samping tubuh klien sejajar dengan bahu.
Siku membentuk sudut 90 derajat dengan kasur.
Gerakkan lengan ke bawah hingga telapak tangan menyentuh kasur,kemudian gera