dewan perwakilan rakyat republik indonesia risalah...

50
1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANITIA KERJA (PANJA) PEMBAHASAN RUU TENTANG GERAKAN PRAMUKA Tahun Sidang : 2010-2011 Masa Persidangan : I (satu) Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum Sifat Rapat : terbuka Rapat ke : Hari, tanggal : Selasa, 28 September 2010 Waktu : Pukul 15.00 WIB s.d. selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR-RI Dengan : 1. Ketua Kwarnas 2. Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon 3. Ketua Departemen kepanduan DPP PKS 4. Pimpinan Pusat HIPPRADA 5. Corps brigade Pembangunan (CBP) IPNU 6. Corps Kepanduan Putri 7. Ketua WANADRI 8. Sdr. Kol. Inf. I Made Sumantra, S.H. Ketua Rapat : Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si/Wakil Ketua Komisi X DPR-RI/F-PAN Sekretaris : Agus Salim, S.H./kabagset. Komisi X DPR-RI Acara : Masukan mengenai RUU Kepramukaan Anggota Hadir : 15 dari 25 orang Anggota Panja Pemerintah : 36 orang

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM

PANITIA KERJA (PANJA)

PEMBAHASAN RUU TENTANG GERAKAN PRAMUKA

Tahun Sidang : 2010-2011

Masa Persidangan : I (satu)

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Umum

Sifat Rapat : terbuka

Rapat ke :

Hari, tanggal : Selasa, 28 September 2010

Waktu : Pukul 15.00 WIB s.d. selesai

Tempat : Ruang Rapat Komisi X DPR-RI

Dengan : 1. Ketua Kwarnas

2. Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon

3. Ketua Departemen kepanduan DPP PKS

4. Pimpinan Pusat HIPPRADA

5. Corps brigade Pembangunan (CBP) IPNU

6. Corps Kepanduan Putri

7. Ketua WANADRI

8. Sdr. Kol. Inf. I Made Sumantra, S.H.

Ketua Rapat : Drs. Abdul Hakam Naja, M.Si/Wakil Ketua Komisi X

DPR-RI/F-PAN

Sekretaris : Agus Salim, S.H./kabagset. Komisi X DPR-RI

Acara : Masukan mengenai RUU Kepramukaan

Anggota Hadir : 15 dari 25 orang Anggota Panja

Pemerintah : 36 orang

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

2

PIMPINAN KOMISI X DPR-RI

1. PROF. DR. H. MAHYUDDIN NS, SP.OG (K) (F.PD/KETUA)

2. IR. RULLY CHAIRUL AZWAR, M.Si (F.PG/WAKIL KETUA

3. HERI AKHMADI (F.PDIP/WAKIL KETUA

4. DRS. ABDUL HAKAM NAJA, M.Si (F.PAN/WAKIL KETUA

F.PD :

5. DRS. PARLINDUNGAN HUTABARAT

6. THERESIA EE. PARDEDE, S.Sos

7. RINTO SUBEKTI, S.E., M.M.

8. VENNA MELINDA, S.E.

9. JEFIRSTSON R. RIWU KORE, M.M.

F.G :

10. DRS. KAHAR MUZAKIR

11. DRA. HJ. POPONG OTJE DJUNDJUNAN

12. IR. H. ZULFADHLI

13. DR. IR. HETIFAH, M.P.P.

F.PDIP :

14. DRA. SRI RAHAYU

15. DR. IR. WAYAN KOSTER, M.M.

16. PUTI GUNTUR SOEKARNO, S.Ip

17. DRS. UTUT ADIANTO

F.PKS :

18. NURHASAN ZAIDI

19. AKBAR ZULFAKAR, S.T.

F.PAN :

20. PRIMUS YUSTISIO

F.PPP :

21. DR. RENI MARLINAWATI

22. DRS. H. HISYAM ALIE

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

3

F.PKB :

23. MUH. HANIF DHAKIRI

FP.GERINDRA :

24. JAMAL MIRDAD

FP.HANURA :

25. H. HERRY LONTUNG SIREGAR

(RAPAT DIBUKA PUKUL 15.00 WIB)

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Jadi, separuhnya sekitar sudah memenuhi syarat.

Ibu dan Bapak sekalian,

Dengan persetujuan Ibu/Bapak, marilah kita buka Rapat Dengar Pendapat

Umum Panja Rancangan Undang-undang Kepramukaan Kepanduan kita buka

bersama dengan membaca basmallah, bismillahirrahmanirrahim.

(Rapat Dibuka Pukul 15.00 WIB)

Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya 1 saja yaitu

kami ingin mendengarkan pandangan dari Ibu/Bapak sekalian mengenai

Rancangan Undang-undang tentang Kepramukaan yang telah sebelumnya kami

sampaikan kepada Ibu/Bapak sekalian. Saya harus mohon maaf sekali lagi

bahwa ternyata versi yang disampaikan oleh Ibu/Bapak belum versi yang

terbaru, karena yang terbaru ini masih belum selesai ditata. Namun demikian,

tetap itu akan merupakan masukan tetap akan sangat berguna sekalipun kita

harapkan nantinya pada kesempatan yang lain mungkin bisa memasukan

masukan juga secara tertulis.

Ibu/Bapak sekalian,

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

4

Kami sampaikan bahwasanya tahapan penyusunan Undang-undang ini

sekarang ini sudah sampai pada ke tahapan dari Panja menuju, sudah masuk ke

Timus. Namun demikian masih ada sekitar 45 DIM Daftar Isian Masalah yang

belum disepakati dan masih akan dilakukan sekali lagi atau beberapa rangkain

lobby dalam waktu dekat ini untuk bisa mensepakati ke-45 DIM yang belum

tersepakati itu. DIM antara lain DIM yang belum disepakati itu termasuk

diantaranya judul. Judul itu masih jadi perdebatan juga apakah itu sesuai dengan

awalnya kepramukaan karena ada 2 judul yang diajukan, Undang-Undang

tentang Kepramukaan dan satu lagi usul dari Pemerintah menjadi Undang-

Undang Gerakan Pramuka. Itu antara lain diantara 45 DIM yang masih belum

selesai.

Namun demikian di dalam proses penyusunan inipun, kecuali pada hari ini

di samping pada hari ini kami ingin memberikan masukan dari Ibu/Bapak

sekalian yang menjadi Pengurus Pusat atau Kwartir Nasional sifatnya yang di

pusat bahwa Hari Kamis nanti pun kami akan melakukan uji publik di 2 daerah

untuk mendengarkan pandangan dari daerah terhadap Undang-undang ini. Jadi,

Hari Kami dan sebelum Hari Kamis nantinya kami juga mohon nanti juga ada,

kami juga akan minta tolong nanti ada alamat emailnya. Nanti bahan uji publik

juga itu akan bisa kita emailkan kepada Bapak/Ibu sekalian untuk sekali lagi

kalau ada masukan yang substantif untuk bisa kita tampung lebih jauh

kesananya.

Ibu/Bapak sekalian, saya ingin menawarkan kepada Ibu/Bapak sekalian,

urutan pembicaraan ini disesuaikan dengan undangan ini ataukah sesuai dengan

tempat duduknya? Kalau Saya usul, bagaimana kalau sesuai dengan undangan

saja Ibu/Bapak sekalian.

Oke.

Kalau sesuai dengan undangan, maka yang pertama adalah dari

Pramuka, dari Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kemudian

Kwartir atau Gerakan Hisbul Waton, kemudian Keadilan, kemudian Hiprada,

kemudian CBB, kemudian KKP, dan kemudian Wanadri dan terakhirnya nanti

dari yang mewakili Pak Tono Suratman yaitu Pak Made. Demikian, bisa kita

sepakati ya?

Untuk kesepakatan juga supaya kita efisien waktunya, karena tidak

mungkin kita akan duduk sini sepanjang hari. Paling maksimum waktu yang

memungkinkan adalah sampai jam 5, karena itu apakah kita bisa sepakati untuk

paparan atau respon dari Ibu/Bapak sekalian, karena ini sifatnya akan lebih

banyak mendengarkan dari masukan dari Ibu/Bapak sekalian itu kita batasi

supaya nanti bisa ada dialognya. Bagaimana kalau kita batasi untuk paparan

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

5

pertama untuk 10 menit, bisa cukup ya Bapak? 10 menit, nanti akan dilanjutkan

dalam tanya jawab selanjutnya. Jadi, kira-kira 1 jam untuk pemaparan atau

masukan dari Ibu/Bapak sekalian dan selebihnya 1 jam berikutnya adalah untuk

tanya jawab.

Setuju ya Bapak?

Oke.

Kita mulai, kami serahkan dari Pramuka 10 menit. Kita hitung, mulai Pak.

Silakan.

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Sore.

Salam Sejahtera untuk kita semua.

Salam Pramuka.

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Kakak-Kakak dari Pimpinan Panja Komisi X DPR RI yang mengundang

kami pada siang hari ini. Seperti yang Kakak sampaikan, sayang kita tidak terima

draft akhir Kak sehingga nanti komentar kami ada yang sudah dibahas atau

tidak, minta maaf untuk itu.

Dari catatan yang ada seperti yang Kakak katakan, perkenankanlah kami

menyampaikan komentar untuk beberapa hal yang masih didiskusikan nanti.

Pertama adalah yang menyangkut judul Undang-undang. Memang ada 2 pilihan.

Pilihan pertama adalah Undang-undang Kepramukaan. Yang kedua adalah

Undang-undang Gerakan Pramuka, itu versi Pemerintah. Bagaimana pendapat

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka? Kalau kita lihat dari judulnya, kalau untuk

judulnya adalah Undang-undang Kepramukaan, berarti mengacu pada sesuatu

yang terkait dengan Pramuka. Pramuka adalah Scoutt, Orang-orang yang

melakukan kegiatan kepramukaan. Kalau kita memakai judul Undang-undang

Kepramukaan, berarti kita hanya mengatur hal-hal yang terkait dengan orang per

orang yang melakukan kegiatan kepramukaan itu. Kalau ini yang dimakai

sebagai pegangan, menurut hemat kami pengaturannya lebih terbatas

karenanya terkait dengan orang-orang yakni Pramuka yang melakukan kegiatan

itu. Beda halnya kalau judulnya adalah gerakan pramuka, gerakan pramuka

menunjuk pada organisasi. Kalau kita ingin mengatur tentang Gerakan Pramuka

sebagai organisasi, di dalamnya termasuk kelembagaannya, termasuk

kegiatannya, termasuk orang-orang yang melakukan kegiatan itu. Dengan kata

lain kalau kita memilih judul Gerakan Pramuka, maka pengaturan substansi yang

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

6

diatur akan lebih luas. Kalau kami lihat draft yang disusun yang isinya cukup

luas, maka menurut hemat kami yang paling sesuai namanya adalah Undang-

Undang Gerakan Pramuka. Itu adalah yang pertama.

Yang kedua adalah yang kami bisa tangkap tentang kelembagaan, ada

gagasan ingin membentuk apakah itu lembaga tunggal atau organisasi yang

bersifat plural.

Kakak sekalian, perlu Saya sampaikan, pertama dimana pun di dunia

Scout Organization itu hanya 1 untuk setiap nation. Ada variasi diantara negara,

tetapi variasi itupun masih di dalam naungan nose-nose Scout Assosiation. Saya

beri contoh di Thailand, karena disana Agama Budhanya kuat, maka mereka

mempunyai Budha Scout Assosiation. Budha Scout Assosiation adalah bagian

daripada Thailand Scout Assosiation dan seterusnya di banyak negara lain juga

adalah begitu. Oleh karena itu, seyogyanya kita jangan terlalu

berbeda/bermakna dengan lingkar meluar dan kita tentu tidak boleh dianggap

aneh sendiri, maka mestinya kita juga harus punya 1. Itu yang pertama.

Yang kedua, pendapat kami tidak betul kalau misalnya ini dijadikan 1

bertentang dengan Undang-undang Dasar Hak Berserikat. Kenapa? Karena inti-

inti pokok Gerakan Pramuka itu adalah berada di Gugus Depan. Gugus Depan

itu tempat dimana Adik-adik kita dilatih, karena pendidikan gerakan pramuka itu

adalah pendidikan. Nah kita tahu tidak ada larangan untuk siapapun boleh

mendirikan Gugus Depan, apakah dia dari perorangan, dari lembaga sekolah,

lembaga pendidikan, lembaga organisasi masyarakat silakan membentuk gugus

depan karena kita membutuhkan partisipasi masyarakat untuk jalannya gugus

depan itu. Nah Gugus Depan pada 1 wilayah mengkoordinir diri karena memang

ada kesamaan kepentingan terbentuklah melalui musyawarah kwartir ranting.

Demikian selanjutnya kwartir ranting melakukan musyawarah secara

musyawarah dan demokratis menjadi kwartir cabang dan seterusnya sampai

dengan Kwartir Nasional. Kwartir Nasional itu tidak ada kalau tidak ada Kwartir

Daerah. Kwartir Daerah tidak ada kalau tidak ada kwartir cabang, Kwartir

Cabang tidak ada kalau tidak ada Kwartir Ranting, Kwartir Ranting tidak ada

kalau tidak ada Gugus Depan. Gugus Depan adalah organisasi yang sangat

demokratis.

Menurut hemat kami, berdirinya 1 lembaga di dalam 1 negara 1 organisasi

kepramukaan, hanya 1 adalah:

1. Sesuai dengan kelaziman internasional kita dalam masa ke internasional yang

memang diakui secara dunia; dan

2. Tidak bertentangan menurut hemat kami dengan hak berserikat.

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

7

Lalu, bagaimana kalau ada Teman-teman yang ingin dalam aspirasi

tertentu melakukan kegiatan bersama? Tidak ada halangan kalau ada Teman-

teman ingin mempunyai kegiatan 1 aspiratif menghimpun gugus depan yang se-

aspiratif, dari dulu juga sudah ada, beberapa Teman-teman berlakukan kegiatan

bersama-sama mempunyai Pengurus pada tingkat provinsi dan tingkat nasional,

menghimpun gugus depan yang se-aspiratif. Dari kebijakan kami, memang tidak

kami bentuk pada tingkat kabupaten. Terlalu kecil kalau di kabupaten. Kalau

banyak organisasi di tingkat kabupaten, yang rusak kita sendiri, berkelahi nanti

kita disitu, wilayahnya terlalu kecil. Karena itu, kami memunculkan dibentuklah

pada tingkat nasional dan tingkat provinsi dan Pengurusnya itu adalah Anggota

Pleno atau Andalan dari Pengurus Nasional. Sampai detik ini ada organisasi itu.

Jadi, hemat kami kiranya apa yang sudah terjadi saat ini dengan apa yang Saya

sampaikan tadi dapat diteruskan saja. Hanya 1 Gerakan Pramuka di Indonesia

yang menampung kelompok-kelompok aspiratif sesuai dengan yang Saya

sebutkan tadi.

Kakak-kakak sekalian, yang ketiga, yang konon katanya masih

diperdebatkan adalah tentang Pejabat Publik masuk dalam susunan

kepengurusan. Perlu Saya sampaikan kepengurusan Gerakan Pramuka itu ada

2. Pertama adalah yang disebut Majelis Pembimbing, mereka memberikan

nasehat itu bukan eksekutif, hanya menasehat dan di dunia Ketua Pembimbing

itu adalah Chips Scoutnya adalah Presiden. Dimana? Itu bukan kita saja, kita

pergi ke negara yang raja, rajanya jadi Chips Scout dan itu turun sampai ke

negara bagian, pada tingkat gubernur adalah gubernur adalah Chips Scout untuk

daerah itu. Nah kita Pejabat Publik yang otomatis hanya pada Majelis

Pembimbing yang Saya sebutkan tadi yang menurut Saya adalah kelaziman

internasional, tidak ada masalah tentang itu. Bahwa nanti Bapak Presiden

sebagai suatu Majelis membentuk Badan suruh memperkuat dirinya atau Bapak

Gubernur membentuk badan untuk mengukuhkan majelis pada 1 tingkat provinsi

tidak masalah. Nanti kita akan tentukan, tetapi tentu kita sepakat yang masuk itu

mestinya adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh kepanduan yang mengerti

kepramukaan di daerah itu. Ini yang pertama. Sedangkan untuk tingkat eksekutif,

yaitu Kwartir Cabang/Kwartir Daerah tidak ada yang disebut Ex Officio, mereka

semua dipilih secara demokratis. Jadi, kalau kebetulan yang terpilih itu Bapak

Wakil Bupati, bukan karena dia Bapak Wakil Bupati karena dia adalah

ketokohannya dalam Gerakan Pramuka.

Oleh karena itu, seperti Saya tadi dengar dari Kak Naja pergi ke Afrika

atau kemana tadi ke Ketua Pramukanya disana adalah Menteri Perhubungan.

Jadi, kamar yang dipilih bukan Menterinya, Perguruan tetapi memang adalah

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

8

ketokohannya. Dari apa yang Saya sampaikan, menurut hemat kami tidak ada

hambatan. Tokoh Publik masuk di dalam Gerakan Pramuka asal saja dia tidak

menggunakan Pramuka sebagai kendaraan politik dan tidak boleh berpolitik dan

itu sudah dilakukan sejak lama bagi mereka yang masuk dalam Gerakan

Pramuka.

Selanjutnya, yang ketiga itu adalah satuan komunitas yang kemudian

disebut sebenarnya gerakan pramuka itu ada 2 gugus, ada gugus sekolah dan

gugus komunitas. Itu satu kesatuan sebenarnya tidak bisa dipisah, ada School

Base, ada Community Base, sama-sama gugus depan. Jadi, tidak beda itu yang

didirikan di Gugus Depan, yang didirikan di Komunitas. Jangan dipisah, itu

adalah lembaga pendidikan kita. Nah kalau misalnya ingin didirikan satuan

komunitas yang kemudian disitu ternyata senior-senior kita ingin masuk disitu

tidak duduk dalam Pengurus tetapi ingin berbakti, kemudian dibentuk yang

disebut satuan dharma, gugus dharma pramuka. Sebenarnya Pramuka sudah

membentuk namanya Hiprada. Hiprada itu bagian dari Kwartir Nasional. Kita

bentuk untuk itu. Jadi, menurut hemat kami tetapi kita minta pendapat dari Kak

Parni disitu bagaimana pandangan-pandangan Kakak-kakak bentuk gugus

dharma pramuka yang sebenarnya fungsi itu ada di tangan Kakak-kakak

sekalian.

Dan yang terakhir adalah soal pandu dan pramuka, Saya pikir ini tidak di

persoalkan lagi. Dulu sebelum Tahun 1961, nama organisasi adalah Gerakan

Kepanduan. Kita ikut dan kegiatan kita namanya Pendidikan Kepanduan. Tidak

apa-apa, tetapi pada Tahun 1961 nama organisasi diganti tidak lagi Gerakan

Kepanduan tetapi Gerakan Pramuka, kegiatannya tetap Pendidikan Kepanduan.

Kalau kita ingin taat peraturan, kita ikutilah itu. Oke, kasih nama Gerakan

Pramuka. Kegiatan adalah namanya kegiatan pendidikan kepanduan tetapi pada

Tahun 2003 ketika dikeluarkan Undang-undang No. 20 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, disitu disebutkan Pendidikan Kepanduan adalah sama

dengan pendidikan kepramukaan. Untuk taat azas, maka kami menggunakan

nama organisasi gerakan pramuka. Kegiatannya, tentu bukan kegiatan

kepanduan tetapi adalah pendidikan kepramukaan. Saya pikir ini sudah manis

sekali Kak, manis sekali bicara soal Gerakan Pramuka dan kegiatannya adalah

Pendidikan Pramuka.

Minta maaf karena agak panjang.

Inilah yang bisa kami sampaikan pada kesempatan pertama.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Pramuka.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

9

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Sebenarnya bukan lebih, pas 10 menit. Tetapi cuman tadi Saya lihat

berita detik com hari ini, karena tadi Pak Azwar sama Pak Hakam dan Saya ada

diskusi dengan media. Disana, usul ternyata jalan-jalan Anggota DPR justru

menguntungkan Pramuka kata beritanya begitu Pak. Jadi, kita yang remuk,

Pramuka yang senang katanya.

Oke.

Berikutnya, kami silakan dari Hispolwaton.

HISBUL WATON

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Kami kenalkan dari Hisbul Waton hadir Ketua Umumnya Mas Wasyim,

Sekretaris Bambang Gunawan dan bidang pemilihan pengkajian hukum.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Agak sedikit Pak, ini direkam semuanya dan ini bagian dari proses formal.

Jadi, mohon lebih keras dan lebih dekat.

HISBUL WATON

Hisbul Waton tetap pada pendirian semula tentang nomenklatur. Apa itu

keberatan kita kalau ini dijadikan judulnya itu Undang-undang Kepanduan

Indonesia, itu Saya tanyakan dulu. Mari kita belajar dan pelajari sejarah dan kita

kembalikan. Selanjutnya, Hisbul Waton memang belum siap masuk kepada

pasal-pasal walaupun ini disodorkan terus, sebab masalahnya masih krusial

karena nomenklaturnya belum kita sepakati. Untuk itu, pertemuan kita sekali, 2

kali, 3 kali Hisbul Waton tetap pada prinsip, judul belum bisa kami terima. Untuk

itu, kali ini Saya tidak akan berbicara lebih panjang, karena kondisi. Saya silakan

Kak Triantoro untuk membacakan makalah Saya dan dalam waktu 10 sampai 15

menit. Terima kasih.

HISBUL WATON (GATOT TRIANTORO)

Insya Allah tidak sampai 15 menit Mas Heri.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

10

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Silakan Mas, monggo.

HISBUL WATON (GATOT TRIANTORO)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air,

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Bapak,Kalau ada bentuk tercetak, kami bisa.

HISBUL WATON (GATOT TRIANTORO)

Kami sudah memberikan.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Bukan, maksudnya dibagikan ke yang lain.

Silakan.

HISBUL WATON (GATOT TRIANTORO)

Saudara-saudara sekalian sebangsa dan setanah air,

Ketika kita berbicara tentang masalah Undang-undang, kita harus

mengingat bahwa Undang-undang dimana pun selalu memiliki daya paksa.

Tidak ada Undang-undang yang tidak memiliki daya paksa. Ketika kita berbicara

tentang Undang-undang, maka kita memasuki ranah hukum. Ketika kita

memasuki ranah hukum, maka kita harus berpikir secara hukum. Dan dalam

Undang-undang yang memiliki daya paksa, pertama apabila Undang-undang

mengenai Pramuka tetap dipaksakan ada 3 hal sebenarnya yang membuat

permasalahan menjadi akan terjadi beberapa kemungkinan yaitu bisa jadi 3 hal

tersebut bisa menjadi unsur hukum penghambat atau penggalang bagi terbitnya

Rencana Undang-undang Pramuka. Ketiga hal tersebut, kami kemukakan

sebagai berikut: ketika Undang-undang Pramuka, Pramuka adalah organisasi

nirlaba, sukarela dipaksakan menjadi suatu bentuk Undang-undang yang

mempunyai daya paksa, maka:

Pertama, adanya benturan dengan bunyi Pasal 28 Undang-Undang Dasar

1945 manakala Undang-undang yang mengatur tentang kebebasan berserikat

bagi warga negara dan di dalam Rancangan Perundang-undangan Pramuka

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

11

akan terjadi pemaksanaan kehendak pada satu organisasi. Maka disini 1

persoalan itu akan bisa menjadi, bisa kita lari kepada Yudisial Review. Produk

Undang-undang tidak boleh bertentangan dengan produk perundang-undangan

di atasnya. Dengan kata lain, bahwa keberadaan Undang-undang Pramuka akan

sangat bertentangan, diakui sendiri oleh Kak Hazrul tadi walaupun dikatakan

tidak bertentangan, bagaimana tidak bertentangan? Saya sebagai Dosen Hukum

juga jadi bertanya, apabila sebuah Undang-undang yang memaksakan

kehendaknya dalam 1 unit organisasi tanpa memperbolehkan organisasi lain

untuk hadir, jelas sangat bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945

Pasal 28.

Kedua, keberadaan Pramuka itu sendiri melalui Kepres. Keberadaan

Pramuka melalui Kepres tidak salah, tetapi ketika Kepres tersebut menyatakan

bahwa Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepanduan dan gerakan

kepanduan yang lain harus masuk ke dalam pramuka, disinilah yang terjadi

benturan-benturan. Sesungguhnya Kepres 238 itu sudah bertentang dengan

Pasal 28 UUD 1945. Dalam tatanan perundang-undangan di Indonesia, UUD

1945 itu adalah tertinggi, kemudian Undang-undang dan baru Perpu, kemudian

adalah Peraturan Kepres dan baru Peraturan Pemerintah. Kepres itu berada

pada tingkatan di bawah sekali dari UUD 1945. Maka ketika Kepres 238

dikeluarkan yang kebetulan ada disini memutuskan pada poin ketiga, badan-

badan lain yang sama sifatnya atau yang menyerupai pergerakan pramuka

dilarang adanya. Secara tidak langsung, pada saat itu produk kepres

bertentangan dengan Pasal 28 daripada UUD 1945.

Pertanyaannya adalah siapa yang saat itu berani menantang Bung

Karno? Tidak ada satupun yang berani mengatakan walaupun Bung Karno telah

jelas-jelas melanggar Pasal 28 UUD 1945 tetapi siapa yang berani melarang,

berani menantang Bung Karno, berani menyalahkan Bung Karno. Tidak pernah

ada di Republik tercinta ini yang berani menantang Penguasa. Ketika salah

presiden melestarikan kekuasaannya, siapa yang berani menantang. Ketika

Kasus Lapindo dan Kasus Kompor Meleduk, siapa yang berani mengingatkan

SBY. Tidak ada yang berani, setiap Penguasa mempunyai metode sendiri, tetapi

kita tercatat dalam sejarah bahwa Kepres 238 adalah mati suri begitu lahir. Dia

seharusnya tidak diperkenankan hadir pada kesempatan ketika Saya menjadi

Anggota Pramuka, pada level yang tertinggi Saya menjadi Anggota Pandu pada

Tahun 1961, kemudian menjadi Anggota Pramuka dari mulai kecil Saya menjadi

Anggota Pramuka bukan karena Saya Pengusaha, bukan karena Saya Pejabat,

tetapi Saya menjadi Pramuka sejak lahir dan Saya sangat hapal dan kebetulan

Saya dekat dengan Kanjeng Sinewun, apalagi waktu Saya ikut Gerakan

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

12

Mahasiswa di Jogja. Saya pernah bertanya kepada ngarso dalem, apakah

ngarso dalam tidak mengingatkan pada waktu itu ketika Bung Karno melanggar

UUD 1945, Beliau hanya tersenyum. Pada saat itu tidak ada suatu kekuatan

yang berani, sekarang pun juga tidak ada yang berani tetapi kita harus ingat

bahwa pelanggaran telah terjadi. Kalau seorang Yusril Ihza Mahendra saja telah

membuka mata hati kita bahwa ada yang tidak beres pada hukum

ketatanegaraan kita, hukum administrasi kita bagaimana sebuah produk

Undang-undang yang namanya Undang-undang Kejaksaan telah menjadi cacat,

padahal seorang Yusril adalah tersangka, dia telah membuka mata kita,

membuka telinga kita bahwa ada sistem yang salah di republik ini dalam

perundang-undangan, maka kami dari HW yang bukan tersangka yang sebagai

orang bebas kenapa harus takut, kita mengungkapkan tentang kebenaran

Undang-undang. Kita jujur saja, berani mengutarakan ketika anda bermain

dengan Undang-undang, hati-hati. Itu adalah dan sekarang pertanyaannya

bagaimana produk haram kemudian menjadi halal. Produk yang sudah cacat

sejak lahir, kemudian mati suri, mengapa tiba-tiba mendapat harkat untuk

dinaikan derajatnya. Produk yang jelas, itu adalah produk salah kaprah dengan

keluarnya 238. Kemudian, sekarang ditingkatkan menjadi Undang-undang.

Sejarah akan mencatat, anda dari pihak Pemerintah atau pihak manapun kalau

anda memaksakan, silakan saja anda memaksakan itu menjadi sebuah Undang-

undang. Anda mempunyai fraksi yang hebat di Pemerintah yang mungkin secara

kalau untuk suara saja mungkin menang tetapi sejarah republik ini akan

mencatat bahwa telah terjadi kekacauan di bidang hukum.

Sebuah produk yang keluar dari produk tidak halal berupa Kepres yang

mampu melabrak UUD 1945, ternyata ditingkatkan derajatnya menjadi sebuah

Undang-undang. Ini adalah sebuah produk yang salah kaprah sekali dan

kemudian sekarang adalah asal keberadaan nama pramuka itu sendiri dan

eksistensinya, nama pramuka berkali-kali adalah nama khas Indonesia yang

muncul dari Orang besar kita yaitu Bung Karno. Pramuka adalah singkatan dari

Praja Muda Karana, menjadi jelas seperti dikemukakan pada halaman-halaman

di atas pada lembaran kami bahwa Scout tidak bisa diterjemahkan sebagai

Pramuka, Scout adalah Pandu. Pramuka adalah Pramuka, Pramuka berasal dari

Bumi Indonesia. Dia bernama Praja Muda Karana. Ketika kita berbicara tentang

Scout, maka kita berbicara tentang Pandu. Ketika kita akan menghilangkan kata

pandu, ubah lagu Indonesia Raya. Anda berani mengubah lagu Indonesia Raya?

Aku jadi Pandu mu, silakan diubah atau hyme pramuka. Kita harus konsekuen.

Hidup itu harus konsekuen. Jadi, jangan kita meninggalkan pada anak cucu kita

satu kesalahan yang berlanjut, dosa berjamaah, dosa turunan. Mari kita duduk

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

13

untuk berbicara secara baik. Oleh karena itu, bahwa Pramuka ingat statusnya

kepanduan internasional, independen, non goverment, non partisan, sukarela,

non politik jelas kalau yang namanya statuta internasional adalah non politik.

Sekarang dalam sejarah yang membuat Saya kecewa pada Pramuka, Saya dari

kecil sudah pramuka. Mengapa tiba-tiba pramuka seperti menjadi alat politik dari

Pemerintah pada akhirnya, mengapa kok Pramuka selalu disapi oleh

Pemerintah, sangat tergantung pada Pemerintah? Kalau kita mengacu pada

kepanduan internasional, kenapa sih kok kita tidak malu, kita menyebut saja

gerakan kepanduan Indonesia dimana Pramuka adalah salah satu Anggotanya

misalnya, wong kita harus konsekuen, maka maaf kalau ada misalnya ada studi

banding, anda keliru misalnya studi banding pramuka ya harus dibandingkan

dengan pramuka, tidak bisa pramuka dibandingkan dengan pandu, karena

pramuka itu adalah Praja Muda Karana Khas Indonesia. Kalau kita ditanya

dimana ada Pramuka ya di Indonesia. Kalau yang lain-lain adalah pandu,

logonya saja sudah berbeda. Pramuka khas tunas kelapa, tidak ada itu logo

buah durian atau apapun dan disinilah inilah yang Saya agak kecewa mengapa

kalau kita dipaksakan maka akan jelas bahwa terjadi kesalahan.

Jadi, ini sebelum kami mengakhiri, Kami hanya berpesan jangan sampai

kita membuat kesalahan 2 kali, jangan sampai kesalahan ini akhirnya menjadi

Undang-undang tentang Pendidikan yang akhirnya diyudicial review, jangan

sampai ini akhirnya menjadi Undang-undang Kejaksaan yang akhirnya seorang

Yusril yang sebagai tersangka saja berani, masa Orang HW yang bukan sebagai

tersangka untuk mengungkapkan kebenaran dan keadilan.

Oleh karena itu, Saya berharap mulai sekarang kita duduk, kita berbicara

atas nama Indonesia mari kita berpikir untuk Indonesia. Gerakan untuk menuju

kepada kebangkitan bangsa bukan monopoli satu golongan. Kami dari Hisbul

Waton sejak dari awal kalau kita tidak pernah memasukan unsur islam, Saya

tidak pernah berbicara masalah unsur agama. Kalau anda berbicara bahwa

agama itu adalah alergi, HW tidak pernah mengucap dalam konsep-konsep HW

untuk mengucapkan tentang bahwa Hisbulwaton adalah suatu kepanduan

agama, tidak, sama sekali tidak. HW bukan seperti itu, Para Pendiri

Hisbulwanton ingat dasa dharma Pramuka sebagian besar diambil daripada HW

Undang-undang Hisbulwaton dan ini sudah konsep yang jelas.

Jadi, mohon sekali lagi kepada yang terhormat Bapak Anggota DPR,

Saya setuju tentang penamaan. Kalau kita kembali, kembalikan saja kepada

Kepanduan ”Undang-Undang Gerakan Kepanduan”, tetapi bagi Saya Undang-

Undang itu tidak penting.

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

14

Terakhir, kalau yang dipermasalahkan itu anggaran, buat saja Kepres

mengenai Anggaran untuk Pramuka atau apapun. PMI apakah ada Undang-

Undangnya, apakah kalau Saya tidak ikut Pramuka harus mengalami hukuman

pidana, ataukah kalau Saya pakai simbol-simbol Pramuka berupa merah putih,

Saya harus kena sanksi pidana? Apakah kalau Saya mengantongi Tunas Kelapa

sebagai bagian daripada bagian Logo Pramuka, Saya juga harus kena pidana.

Ini adalah pemikiran bodoh dari republik kita tercinta ini. Republik ini sudah

tercabik-cabik baju hukumnya, mari kita perbaiki dengan benar, mari kita berani

bicara dan saatnya sekarang untuk kita berani mengatakan ya pada kebenaran

dan tidak pada kebenaran.

Terima kasih.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah;

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Pak Gatot yang berapi-api ya? Sekalipun jangan sampai

terbakar nanti kalau terlalu panas begitu. Tolong Panitia, minumnya Pak Gatot.

Ibu/Bapak sekalian,

Kami persilakan dari Pandu Keadilan.

Kami persilakan.

PANDU KEADILAN (UBAIDILLAH)

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Kami dari Pandu Keadilan akan memberikan beberapa hal. Pertama, ya

ucapan terima kasih diberikan kesempatan pada untuk dengar pendapat ini.

Yang pertama adalah yang tadi memang masalah judul, cukup masalah

yang masih polemik dari beberapa pertemuan. Kita dari Kepanduan

mengusulkan nanti rancangan menjadi Gerakan Kepanduan sebagaimana tadi

Hibuswaton mengusulkan. Kenapa pertimbangan ini diberikan? Yang pertama,

kita akan ada suatu tentang kebebasan berorganisasi. Karena kelihatan kalau

dalam yang tadi Kepres Tahun 1961 tentang Kepramukaan, itu hanya berdiri 1

organisasi. Nah diharapkan dalam Gerakan Kepanduan ini bisa menggabungkan

beberapa organisasi bisa bergabung disana. Kemudian, karena disini juga

bahwa kepanduan itukan gerakan non formal sehingga apapun yang kita

kerjakan atau kita laksanakan itu bisa saja itu dilaksanakan. Nah tidak terbatas

sehingga tidak kaku dalam pola pelaksanaan pendidikan dalam kepanduan

tersebut.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

15

Kemudian, disini yang berikutnya tentang membangkit kembali kepanduan

tersebut yang kita lihat sekarang inikan gerakan kepanduan yang diinikan

gerakan kepramukaan hampir tidak terdengar, diharapkan dengan adanya

gerakan kepanduan ini semakin semarak gerakan tersebut dan setiap organisasi

masyarakat bisa berperan aktif dalam gerakan kepanduan tersebut, sebab kalau

satu, maka ormas atau yang ingin menyumbang atau melaksanakan kegiatan-

kegiatan itu sangat, tidak bisa bebas. Nah dengan kegiatan kepanduan tersebut,

ormas-ormas ketika mereka memberikan atau menyumbangkan suatu pemuda-

pemuda ini bisa lebih efektif dan lebih semarak.

Kemudian, juga dalam pasal yang Saya garisbawahi, ada namanya

digambarkan tentang Asosiasi Kepramukaan dan mungkin disini kalau ini

menjadi Asosiasi Kepanduan. Diharapkan dalam asosiasi ini adalah baik dari

tingkat nasional, baik tingkat daerah dan kabupaten itu terdiri dari gabungan

organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Selama inikan hanya 1. Nah

diharapkan ketika ada gerakan kepanduan ini sehingga disitu sudah menjadi

Asosiasi Gabungan dari beberapa gerakan-gerakan kepanduan baik unsur dari

Muhammadiyah, NU dan lain-lain atau dari Ormas-ormas lainnya.

Saya rasa itu saja gambaran dari Kepanduan Keadilan tentang usulan

baik dari Rancangan Undang-Undang kemudian dari 3 pandangan tadi.

Saya rasa itu saja.

Saya akhiri.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Pak Ubaidillah yang telah mewakili dari kepanduan.

Jadi, ini adalah salah satu bentuk kepanduan yang dilahirkan oleh partai

oleh DPP Partai PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan itu satu contoh

perkembangan baru yang ada di Indonesia juga sekarang ini. Kami tentu dari

DPR ingin menangkap semua fenonema yang ada tanpa mengecualikan apapun

yang lainnya.

Kemudian, kami serahkan berikutnya dari Hiprada.

Kami silakan.

HIPRADA (PARNIHADI)

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam Pramuka.

Salam Hiprada.

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

16

Salam Sejahtera.

Saya Parnihadi, salah satu Ketua Hiprada (Himpunan Pandu dan

Pramuka Upraeda). Seperti namanya, Saya juga Pramuka sama dengan

Kwarnas sebelum pindah kamar. Hanya pindah kamar, makanya sama.

Bersama-sama dengan Kak Paulus salah satu ketua juga dulu di Kwarnas

Pramuka dan sebelah adalah Kak Broto Sartono Sekretaris Umum. Mohon maaf

Ketua Umum Kak Haryono Suwono tidak hadir, menugasi kami untuk

menyampaikan pandangan tentang penyusunan Undang-Undang Kepramukaan

atau Kepanduan atau apapun namanya. Karena namanya juga Hiprada, maka

jangan kaget kalau pandangan kami hampir mirip sama dengan Kwarnas

Pramuka, tentu ada bedanya karena kamarnya beda. Jadi, kalau lain kamar itu

ada sedikit banyak ada berbeda tetapi pada prinsipnya Saya kira hampir sama

pandangan kami. Apalagi Saya mendengar dengan cermat pandangan bahwa

Pramuka atau Kepanduan harus independen dan harus non partisan, maka Saya

ingat Hyme Pramuka ”Kami Pramuka Indonesia, Manusia Pancasila”. Saya pikir

itulah ciri khas bahwa kita Pramuka harus non partisipan, harus independen,

agak keras sedikit Saya kurangi.

Kemudian, tentang hal lain mengenai pasal-pasal dan beberapa

pertanyaan dari Kak Hazrul, Saya akan minta Kak Paulus Cakrawan untuk

menyampaikannya karena Saya pikir Beliau ini cukup berpengalaman, lama

menjadi andalan nasional pramuka bidang luar negeri.

Silakan Pak Paulus.

HIPRADA (PAULUS CAKRAWAN)

Terima kasih Kak Parni.

Selamat Siang kepada Bapak/Ibu sekalian,

Saya tidak mau berpanjang-panjang, ringkas saja.

Yang pertama adalah pengalaman. Pengalaman Saya pribadi yang

pernah mewakili Pramuka di internasional yang cukup lama dan di dunia

pekerjaan bisnis di luar negeri, memberikan pengalaman atau kesimpulan yang

luar biasa bagi Saya adalah kita ini sebagai bangsa kalau mau bersaing, kalau

mau berdiri, kalau mau hebat di negara-negara di antara dunia ini. Pertama,

harus punya persatuan, ini roman kita. Dalam waktu dekat ini selama 2 bulan ke

depan, Saya akan mengunjungi beberapa negara dengan beberapa misi. Misi,

melawan grand collonialism, misi dagang, misi segala macam bersama dengan

Menteri Pertanian, ESDM dan lain-lain. Apa yang terjadi pengalaman seperti ini.

Di Indonesia kurang kompak di dalam negeri. Ini Saya kira kita tahu semualah,

Saya tidak perlu menutup-nutupi bahwa kita kurang bersatu. Jadi, dari

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

17

pengalaman itu Saya mengambil sudut lain dari yang jelaskan oleh Kak Hazrul

tadi mengenai Kepramukaan. Kepramukaan harus 1 di Indonesia karena itu

menjadi modal kita nantinya, bibit kita nantinya untuk menjadi bangsa yang

berjaya di masa depan. Kalau dari kecil kita sudah mulai terkotak-kotak dengan

berbagai macam kepanduan atau kepramukaan apalagi yang partisan, apa

jadinya nanti? Sekarang pun, saat inipun kita mengalami masalah-masalah yang

seperti itu. Saya kebetulan sebagai seorang Pramuka, Ayahnya Saya Pembina

Pramuka, Pandu kemudian menjadi Pramuka. Saya dengan susah payah

menyatukan ini di kalangan dunia usaha tentunya dimana Saya banyak

berkiprah. Kalau kita mau bersaing harus satu.

Kemudian, mengenai Statuta. Statuta Internasional sudah mengatakan

bahwa Pramuka itu non partisan non politik. Ini harus tegas jika kita Pramuka

Indonesia ingin menjadi bagian dari kepramukaan dunia, mau tidak mau kita

harus mengikuti aturan ini. Kalau tidak ya kita tidak akan diikutsertakan di dalam

kepanduan dunia, tetapi ini Saya anggap nomor 2. Nomor 1 adalah tadi

kepentingan nasional tadi. Jadi, tetap Pramuka itu harus 1 apapun. Jangan

Saudara-saudara misalnya Mas Gatot dari ... ini teman Saya di Jakarta Selatan,

Hisbulwaton dan lain-lain, itu jangan menganggap bahwa Gerakan Pramuka itu

dipimpin oleh sekarang kita-kita ini oleh misalnya Kak Hazrul. Ini kita bisa

menjadi masuk dalam 1 gerakan besar, 1 Indonesia, siapapun nanti. Jadi, bukan

masalah pribadi. Ini masalah kepentingan nasional. Jadi, tetap usulan kami dari

Hiprada bahwa kami berpendapat bahwa Gerakan Pramuka atau apapun nanti

namanya itu harus 1.

Kemudian, nama Undang-Undang. Nama Undang-Undang, tentunya tadi

juga Kak Hazrul sudah menjelaskan kalau namanya Gerakan Pramuka, kami

mengganggap itu lebih sempit tentunya, organisasinya saja. Tetapi kalau

kepramukaan tentunya lebih luas. Nah tergantung dari isinya. Kita inikan aneh,

maaf Saya mengkritik Anggota DPR Komisi X, kita buat isinya dan baru kita ribut

judulnya. Kan begitu? Jadi, kan harusnya jelas dari judul itu, dari isinya jelas

menggambarkan bagaimana kita menamai itu kan sudah jelas. Kenapa kita

mesti ribut-ribut lagi begitu. Jadi, kita Saya kira tidak perlu ribut. Mana yang mau

ditegaskan, apakah hanya organisasi gerakan kepramukaannya atau

kepramukaan di Indonesia. Maaf, draft yang terakhir kami belum terima. Jadi,

Saya tidak tahu persis seperti apa. Tetapi kami kecenderungan agar Pemerintah

ini juga mendorong kepramukaan secara global, secara luas, secara holistik.

Yang lain adalah masalah Gugus Dharma Pramuka. Tadi Saya baru saja

mendengar dari Kak Hazrul, terima kasih Kak Hazrul. Tetapi ini yang Saya

dengar adalah Gugus untuk Para Pramuka yang sudah tidak aktif atau sudah di

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

18

luar gerakan pramuka atau apapun. Di Indonesia ini ada Hiprada yang

membentuk Kwarnas Tahun 1980-an mungkin, ini adalah bagian dari organisasi

internasional juga. Di dunia itu ada internasional Scout and Guide Feluship. Ya

disini diterjemahkan Ureada. Sebetulnya tidak pas betul, tetapi apakah soal

nama tetapi intinya itu dan Hiprada ini menjadi Anggota dari ISGF (International

Scout and Guide Feluship) di dunia yang berkedudukan di Belgia. Saya pikir

kalau memang ini mau digalakan, Saya setuju. Inti, filosofi, pemikiran dasar dari

menggalakan, mendorong orang-orang yang sudah mungkin tidak aktif dan lain-

lain atau keluar dari Pramuka atau segala macam dalam suatu gugus segala

macam tetapi di Indonesia sudah ada yaitu Hiprada. Saya mengharapkan tidak

lagi perlu dibentuk organisasi yang baru lagi untuk semuanya. Saya kira di kita

anggota kita di seluruh Indonesia, ada dari dulu ex-hisbulwaton, ada dari Pandu

Rakyat, macam-macam di tempat Hiprada ini sebetulnya selain pramuka

tentunya.

Jadi, itu usulan kami. Jadi, kita sudah ada organisasi. Nah lain misalnya

Kak, ini yang kalau waktunya masih sedikit. Kami sudah mendengar bahwa

misalnya tingkatan jenjangan umur misalnya. Kami mengusulkan memang tidak

perlu diatur di Undang-Undang, tetapi di anggaran dasar, di anggaran rumah

tangga ini, karena umur ini, tingkatan umur ini bisa berubah setiap saat karena

dulu misalnya kalau umur 21-22 masih Mahasiswa, Saya umur 25 masih

Mahasiswa zaman itu, tetapi zaman sekarang umur 22 sudah bekerja sudah

menjadi manajer perusahaan. Jadi, mungkin itu sudah tidak ada lagi Penegak

nanti mungkin. Jadi, tidak perlu diatur di Undang-Undang.

Kemudian, juga kami mengusulkan usulan tertulis kami yang pernah kami

masukan adalah mengenai masa bakti. Itu biarkan di anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga, karena jangan diatur 5 tahun seperti Pemerintah bahwa

kita ini bukan organisasi pemerintah. Jadi, lihat kepentingannya. Karena kami

melihat banyak kelemahan dengan 5 tahun ini terutama di tingkat-tingkat

cabang. Pada waktu Saya Penggalang dulu, Kwartir Cabang Masa Baktinya

setahun Kak. Artinya, setiap tahun Saya harus bertandang di LT dan akibatnya

berputar ini gerakan karena banyak sekali kegiatan. Sekarang, seakan-akan

kegiatan-kegiatan itu sangat erat berkaitan dengan masa bakti. Jadi, masa bakti

3 tahun menjadi 5 tahun, 4 tahun, sekali 5 tahun kegiatan hancur. Ini seperti

KONI, Olahraga kalau tidak ada kegiatan, apa jadinya kegiatan itu.

Kemudian, hal lain Kak mengenai Undang-Undang. Saya kira

Kepramukaan Saya menganggap masih perlu adanya Undang-Undang

Kepramukaan. Karena apa? Saya bisa menyandingkan dengan Undang-Undang

Kadin misalnya. Kadin itu juga sama sebetulnya, perlu Undang-Undang yang

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

19

mengatur mengenai profesi dan juga perlu ada Undang-Undang yang mengatur

masalah kepramukaan ini.

Saya kira itu masukan ringkas Saya dan nanti jika ada tanya jawab, nanti

akan kami lebih dalami.

Terima kasih.

Silakan Kak Parni.

HIPRADA (PARNIHADI)

Ya Kak.

Jadi, Saya pikir soal nama juga. Waktu Saya dengar Pengakap itu, Scout

di Malaysia itu namanya Pengakap. Saya pikir Ikan Kakap dulunya. Saya pikir itu

memang apa Pramuka apa Pandu Saya pikir esensinya sama, Saya pikir tidak

usah berbelit-belit soal apa Pandu apa Pramuka, Saya pikir setuju.

Dan yang terakhir, kami mendukung ada Undang-Undang ini. Tentu

judulnya Saya kira seperti yang dikatakan oleh Kak Paulus tentang

Kepramukaan, tetapi bahwa Pelaku Utamanya mungkin Anggota terbesar Saya

kira sangat sah dan itu nanti kita bisa akre dalam pasal-pasal.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Kalau Hiprada ini memperoleh pengakuan dari Pramukanya juga begitu?

HIPRADA (PARNIHADI)

Kami dibentuk oleh Kwarnas. Jadi, kami ini senior. Werda itu Pensiunan.

Jadi, maka suara kami mirip dan kami mempunyai moto baru ”Sekali Pramuka

tetap Pramuka, sekali Pandu tetap Pandu, sekali Yudarta Budara”, karena disitu

adalah ahlinya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Ini Prajurit juga bilang begitu Pak, Soldier never die begitu kan?

Semuanya tidak mau pensiun semuanya, repot yang muda-muda nanti.

HIPRADA (PARNIHADI)

Kita pensiun kalau soal uangnya.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

20

Oke, terima kasih Bapak.

Saya kira pokoknya tadi menyatakan kalau di Jepang itu ada Statunya

memang secara eksplisit menyebut Werdanya ini untuk menjadi pendukung.

Saya kira itu dari Hiprada. Yang hadir sekarang adalah dari Wanadri, yang

diwakili oleh Pak Aat Suratin.

Kami persilakan Kang Aat, mangga.

WANADRI (AAT SURATIN)

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Di luar tadi sebelum masuk ke ruangan ini, berbincang dengan beberapa

Teman. Wanadri dari Bandung sudah berapa kali dengar pendapat, kita bilang

baru sekarang. Kemudian, kami juga belum mendapat Draft Rancangan Undang-

Undang. Jadi, jelas kami tidak akan masuk ke dalam persoalan itu. Tetapi karena

sudah diundang kesini dan sudah memberi konsumsi, izinkan kami memberikan

beberapa pendapat.

Yang pertama, kami dari Wanadri (Organisasi Perhimpunan Pendaki

Gunung dan Penempuh Rimba) dirikan/diresmikan Tahun 1964. Sampai

sekarang secara berkala setiap 2 tahun sekali menyelenggarakan pendidikan

dasar untuk mencari anggota baru, adalah organisasi yang menjalankan prinsip-

prinsip kepanduan sampai sekarang. Yang pertama, kami memegang teguh

amanat Jhon Robert Baden Powell sebelum meninggal tidak menjadikan

organisasi kepanduan sebagai organisasi bergaji sehingga Wanadri seluruh

Anggotanya, seluruh Pengurusnya, seluruh kegiatannya tidak bergaji. Kami baru

saja menyelesaikan ekspedisi garis depan nusantara namanya. Selama 3 tahun,

berkeliling mendatangi 92 Pulau Terdepan Indonesia, seluruh anggotanya tidak

mendapatkan honorarium, tidak mendapatkan imbalan karena kami

menganggap bahwa Kepanduan adalah sarana untuk pengabdian. Kami juga

sedang melakukan ekspedisi seven summit namanya, pendakian ketujuh puncak

gunung tertinggi di 7 benua. Sekarang, baru dicapai 3 puncak gunung dan

seluruh tim itu tidak digaji, semata-mata inilah pengabdian kami masyarakat

kepada negara. Kemudian, kami juga melakukan kegiatan-kegiatan revitalisasi

Sungai Citarum dan sebagainya. Semuanya mencerminkan Prinsip-prinsip

Kepanduan bahwa organisasi kami karena bukan organisasi bergaji bukan

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

21

ekspedisi yang profesional orangnya, digaji dan sebagainya-sebagainya, kendati

mereka meninggalkan keluarga. Itu konsuensi dari pengadian. Itu yang pertama.

Yang kedua, kami hanya ingin menanggapi beberapa pendapat yang

disampaikan oleh Kak Hazrul dan yang lain-lain. Yang pertama, yang pertama-

pertama kami ingin tanggapi adalah tentang yang menurut Kak Hazrul itu sudah

lazim, tentang Pejabat Publik yang kemudian masuk ke dalam struktur

kepramukaan. Misalnya, Presiden menjadi Pramuka Utama. Kemudian,

Gubernur menjadi Ketua Pembina Daerah. Meski kemudian dengan catatan

bahwa jangan ada unsur politik masuk dalam situ tetapi melihat bahwa tabiat

politik kita sulit diduga sampai saat ini, tolong perhatikan fenonema ini akan

menjadi pertimbangan. Tanpa harus menyebut nama, karena kita sudah tahu

misalnya. Kamabida kami di Jawa Barat, sekarang ada di Bui, ada di Penjara

dengan kasus korupsi lagi terlepas itu salah atau benar secara hukum dan

sebagainya, tetapi orang akan mengatakan bahwa Ketua Majelis Pembimbing

Daerah Pramuka Jawa Barat dipenjara karena kasus korupsi. Lalu, bayangkan

kalau Presiden menjadi Pramuka Utama. Kita uji saja misalnya dengan Tri Satya

dan Dasa Dharma karena menurut kami ruh dari kepanduan atau pramuka

sekarang itu adalah Tri Satya dan Dasa Dharma. Bayangkan Tri Satya ”Demi

kehormatan ku, Aku berjanji”, demi kehormatan loh. Jadi kalau melanggar janji

itu hilang kehormatan dan Saya kira jadi setengah manusia saja. Demi

Kehormatan ku, Aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban

ku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan

Pancasila. Menolong sesama hidup dan turut serta membangun masyarakat.

Yang ketiganya yang paling berat, menepati dasa dharma. Apa itu Dasa

Dharma? Pramuka itu:

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. Cinta Alam dan Kasih Sayang sesama manusia;

3. Patriot yang sopan dan perwira;

4. Patuh dan suka bermusyawarah;

5. Rela menolong dan Tabah;

6. Rajin, Terampil dan Gembira;

7. Hemat, cermat dan bersahaja;

8. Disiplin, berani dan setia;

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya;

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Tidak ada celah sedikit pun untuk kesalahan, ini Insan Kamil namanya.

Kalau kemudian kita lihat indikasinya menyimpang saja dari situ, berani kita

mencopot karena mungkin Pramuka melekat ya? Sekali Pramuka kan sukarela,

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

22

jadi Pramuka melekat seterusnya. Jangan-jangan kita harus mencopot jabatan

Presidennya atau mencopot jabatan Gubernur dan sebagainya. Ini penanganan

awam, tetapi mohon hal-hal seperti begini yang harus kita pikirkan kita ke depan.

Karena apa? Ketika gerakan kepramukaan menjadi andalan untuk pembinaan

karakter bangsa seperti yang diisyaratkan oleh Presiden, Saya kira menjadi hal-

hal yang substantif begini menjadi sangat penting dan kepanduan menurut kami,

itu jelas betul terminologinya. Kepanduan adalah memandu diri sendiri,

memandu orang lain, kemudian nanti memandu bangsa ini misalnya.

Jadi, apa namanya? Mau Pramuka, mau Pandu, tidak tahulah apapun

juga begitu. Tetapi prinsip-prinsip kepanduannya Saya kira harus kita pegang

teguh sebagaimana yang kami sekuat tenaga melaksanakannya di Wanadri.

Karena apa? Karena lepas dari situ Saya kira kemudian jadi semacam leave

service saja. Apalagi kalau kemudian kalau Saya ingin menyampaikan suatu

peristiwa yang kemudian juga menyoreng nama pramuka. Ada 2 hal. Yang

pertama, ketika Pramuka yang azasnya sukarela kemudian menjadi semacam

Pramuka wajib di sekolah-sekolah, Saya tidak tahu apakah sekarang masih

wajib atau tidak, Saya tidak tahu Kak Hazrul, tetapi itu Saya kira melanggar

kodratnya sesuatu yang sukarela kemudian diwajibkan. Implikasinya luas, setiap

Hari Kamis atau Hari Jumat seluruh Siswa Sekolah memakai Pramuka, padahal

dia tidak tertarik kepramukaan misalnya. Kemudian, apa yang terjadi? Nanti

nongkrong di pinggir jalan, ganggu orang lewat pakai seragam pramuka. Orang

akan melihat Pramuka ganggu cewek itu, Pramuka merokok di sudut sana itu,

padahal dia anak sekolah dan seterusnya. Kemudian, ketika Pramuka

berpangkalan di Sekolah misalnya, itu tidak apa-apa karena ya ketika diwajibkan

di sekolah harus ada pembina, kemudian ditunjuklah beberapa guru, kemudian

ikut kursus mahir dan jadilah dia Pembina. Padahal Pembina itu waduh membuat

kami, persyaratannya itu luar biasa berat sebetulnya karena dia harus memandu

dan itu tadi harus berazaskan sukarela. Kalau tidak celaka kita, mengapa Saya

ingin menggarisbawahi wasiat Jhon Robert Baden Powell, jangan jadikan

Organisasi Kepanduan menjadi Organisasi Bergaji. Rupanya Beliau itu sudah

melihat ke depan visioner itu, melihat tanda-tanda zaman bahwa ketika segala

sesuatu di kita kegiatan, organisasi apapun juga implikasinya bergaji,

implikasinya untuk mendapatkan upah, maka biarkanlah ada 1 wahana untuk

menguji kita mengabdi. Bagaimana rasanya mengabdi, bagaimana rasanya

Saya tulus, bagaimana rasanya ikhlas.

Saya kira itu yang ingin kami sampaikan, karena apa? Saya pribadi sejak

Tahun 1971, usia Saya sekarang 56 tahun, sejak Tahun 1971 kelas 2 SMA

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

23

melatih kepanduan di Gerakan Pramuka Gugus Depan 1112 yang pangkalannya

di SMP 2 sampai hari ini.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Jadi, memang sejalan ya Pak? Artinya, kayak kegiatan seperti Wanadri

pun sesungguhnya pada dasarnya adalah menerapkan prinsip-prinsip

kepramukaan.

WANADRI (AAT SURATIN)

Betul, karena Wanadri didirikan oleh sekelompok Pandu.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Jadi, Kyai Haji Baden Powell mungkin sama dengan KH. Ahmad Dahlan

ya Pak? Hidup, hidupilah Muhammadiyah, jangan hidup dari Muhammadiyah.

Tetapi sekarang banyak Dosen Muhammadiyah yang hidup dari Universitas

Muhammadiyah. Kalau Muhammadiyahnya sudah kaya sekarang, orang bisa

hidup dari Muhammadiyah juga. Kalau Pramuka nanti sudah kaya, bisa juga

hidup dari Pramuka begitu Pak. Tidak begitu Pak, ini joke saja Pak.

Ibu/Bapak sekalian, Kita lanjutkan.

Tadi, Saya kira menarik sekali dari Kang Aat ini sekalipun dia tetap

melatih kepanduan. Namun demikian, menyatakan juga bahwa di pramuka yang

resmi itupun, prinsip-prinsip Kak Baden Powell, prinsip-prinsip Pramuka tetap

diterapkan juga, antara lain termasuk di Wanadri ini.

Kami silakan berikutnya Pak Made untuk menyampaikan pandangannya.

Kami beritahukan sedikit, Pak Made ini mewakili Pak Tono Suratman yang kita

tahu juga pernah aktif, pernah menjadi Panglima di Mulawarman dan disana dia

pada waktu itu menjadi Pramuka yang sangat aktif kemudian juga menerbitkan

buku tentang Pramuka dan Saya kira seperti halnya Baden Powell yang juga

dulunya adalah militer. Di kalangan militer, ini banyak sekali juga interest atau

minta terhadap pramuka ini dan Saya kira Pak Azwar ini Saya kira agak

kecualian. Dulunya yang namanya Ketua Kwartir itu selalu tentara kan? Kali ini

Dokter begitu ya Pak ya? Mungkin ini mungkin ada perbedaan.

Silakan Pak Made.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

24

MADE

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Kami laporkan Pak Tono sedang ada di Bali sedang mengawasi latihan

bersama dengan Australia.

Yang kami ingin sampaikan disini kenapa kok TNI ikut kepramukaan,

demikian ya kok ikut hearing dengan Pramuka? Memang ada bidang pekerjaan

salah satu sub-sub terkecil bidang ketahanan mendata tentang potensi Pak.

Memang ada pekerjaan, kebetulan bidang itu di Saya, Saya memegang jabatan

itu. Salah satu potensinya adalah Pramuka adalah disebut salah satu potensi

sumber daya manusia. Kami di TNI sudah ikut join dengan Kwarnas dengan

Lemdikhanas untuk membina Pramuka. Secara Pribadi, Saya akhirnya

memahami bahwa Pramuka itu bagus kegiatannya yang outcomenya nanti akan

menghasilkan potensi sumber daya manusia yang bagus sehingga dia menjadi

kader untuk dapat digunakan oleh bangsa ini. Bekerja sebagai apaun dia bagus

kalau itu memang pramukanya yang bagus, katakanlah dia bekerja melamar

tentara, menjadi tentara yang bagus, menjadi Anggota Dewan jadi Anggota

Dewan yang bagus. Jadi, karena baiknya kegiatan-kegiatan Pramuka ini adalah

maka ini jangan sampai, kami dari TNI tidak ingin ikut berpolemik setuju dan

tidak setuju nama ini-nama itu, tetapi yang paling kita inginkan bahwa kebaikan

sifat-sifat Pramuka khususnya Nasionalis yang terpendam di dalam jiwa setiap

pramuka itu, itu yang sangat diinginkan dan dia harus tetap ada.

Oleh karena itu, untuk mewadahi nasionalis yang satu ini jiwa

kecintaannya kepada NKRI menjadi 1, tentunya bagi pemikiran TNI juga 1

wadah Pak. Kemudian, Wadah ini nanti menggodok potensi itu. Setelah dia lulus

katakanlah baik menjadi Pramuka yang baik, digunakan oleh siapa saja, apakah

dia ke partai, apakah dia ke dewan, bekerja menjadi Pegawai Negeri Sipil,

menjadi Wiraswasta, menjadi apa saja, dia sudah dibekali dengan jiwa-jiwa

kepramukaan yang nasionalis seperti dikatakan oleh Pak Paulus tadi, jiwa

kesatuannya sudah ada. Jadi, jangan sampai kita rapuh karena tidak punya

kesatuan demikian kata Pak Paulus. Nah disinilah kepentingan dari TNI kenapa

ikut dengar pendapat pada sore hari ini.

Masalah mengenai judul, Saya rasa itu benar kata Pak Paulus tadi. Judul

harusnya sudah sah dulu. Kalau kita kepramukaan, berarti ada awalan ke- dan

akhiran –an. Kepramukaan apa artinya, isinya harus itu. Kalau kita gerakan,

berarti ada mulai ada berhenti. Kalau bergerak terus, ini dunia tidak pernah

berhenti gerakan. Kalau hanya pramuka saja, nanti isinya kan bisa fleksibel

Undang-Undang Pramuka demikian. Ini sumbang saran saja. Jadi, tidak ada

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

25

awalan, tidak ada akhiran, tidak ada kata depannya. Gerakan Pramuka, nah ini

gerakan kapan dimulai kapan berakhir kan begitu. Kalau kepramukaan, tadi

kegiatan individu katanya artinya. Jadi, kita mengatur masalah-masalah individu

di dalamnya. Nah sekarang kalau Pramuka saja kita bisa fleksibel, bisa mengatur

gerakannya, bisa mengatur ke individual, bisa mengatur apanya.

Demikian Pak.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Pak Made.

Kalau tadi menyebut Pak Paulus, Pak Paulus kan bahwa di DPR harus

selesai. Kalau maunya DPR sudah selesai Pak, Pemerintahnya tidak mau. Nah

Undang-Undangnya mengatakan bahwa, Undang-Undang Dasar mengatakan

bahwa Undang-Undang itu hanya bisa lahir dengan persetujuan bersama antara

DPR dan Presiden. Kan prit pemerintahnya Presiden mewakilkan kepada disini

untuk Undang-Undang Kepramukaan itu tidak hanya ada 3 Menteri yang ditugasi

yaitu Menhukham, kemudian Mendiknas dan Menteri Pemuda Olah Raga. Nah

ini yang proses keseluruhan yang termasuk yang kita hadiri semua, yang intinya

adalah dalam upaya mencari kesepakatan. Kesepakatan itu kita upayakan bukan

hanya DPR yang harusnya memang, seharusnya mewakili rakyat dengan

Presiden yang juga dipilih oleh rakyat dan dengan demikian, seharusnyalah itu

sudah mencerminkan juga keinginan dari seluruh masyarakat. Namun demikian

kita akan senantiasa menguji dalam proses-proses seperti ini.

Kami minta, kami serahkan kepada Anggota yang ingin. Pak Hakam

seharusnya Ketua Panja kita itu namanya Pak Hakam Naja, tetapi Beliau

sekarang ini lagi tidak enak badan, senangnya duduk dekat dengan Bu Renni.

Jadi, ya boleh saja begitu Pak.

Silakan kalau ada pertanyaan dari, silakan.

Ini Ceu Popong, tidak mau dipanggil Ibu tetapi juga Kak Popong. Kak

Popong ini Pramuka sejak dari zaman Jepang Pak. Bahkan waktu itu sempat

terpilih menjadi Putri Indonesia pada zaman Jepang dulu Pak.

Silakan Ceu Popong, nanti dilanjutkan oleh Pak Jefri.

F.PG (DRA. HJ. POPONG OTJE DJUNDJUNAN)

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Sore; dan

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

26

Salam Sejahtera.

Saudara Pimpinan, Para Tamu kami, dan Seluruh Peserta Rapat yang

sangat Saya hormati.

Berbahagia sekali bahwa kami telah mendengar semua uraian dari tamu

kami. Sekarang, bagian kami untuk menyampaikan semacam informasi. Saya

tidak menyebut untuk ini-untuk ini tetapi untuk seluruhnya. Ada beberapa

informasi yang perlu kami sampaikan dalam perjalanan pembahasan Undang-

Undang kita ini.

Yang pertama, Rancangan Undang-Undang ini berasal dari DPR dan

judul dari DPR secara resminya adalah RUU tentang Kepramukaan karena

memang kontensnya/isinya adalah mengenai Pramuka dari huruf a sampai huruf

z. Malah perlu Ceu Popong informasikan bahwa sebelum judul ini disepakati oleh

DPR, kami dari Golkar itu minta supaya RUU ini judulnya adalah RUU tentang

Kepanduan. Itu dari Golkar, tetapi ternyata setelah ke Baleg (Badan Legislasi),

itu akhirnya disepakati menjadi Kepramukaan. Ya kami tentu harus kompak,

Suratin damang? Nuhun. Itu yang pertama. Jadi, RUU tentang Kepramukaan

dan bukan tentang Gerakan Pramuka. Ada dalam perkembangan, ada usul

seperti itu yaitu dari Pemerintah tetapi belum tuntas sekarang. Itu satu, karena ini

kami bicarakan dengan Pemerintah.

Yang kedua, RUU ini dimaksudkan untuk revitalisasi kepramukaan yang

kita rasakan semua ada sesuatu yang mesti direvitalisasi, ada sesuatu yang

mesti diluruskan. Berangkat darimana? Berangkat dari tadi, kebebasan

berserikat, berangkat juga dari tadi supaya tidak ada politisnya. Nah jadi di dalam

revitalisasi itu salah satunya tidak akan Saya sampaikan semuanya, tidak akan,

waktunya tentu akan habis. Tetapi yang penting-pentingnya saja, yaitu tidak ada

lagi Pembina dari Pemerintah. Itu adalah RUU dari kami, tidak ada lagi Pembina

Majelis Pembimbing, apalah mau korupsi tadi disebutkan, nah Insya Allah

mudah-mudahan saja kalau di luar Pemerintah mah tidak ada korupsi. Jadi, tidak

ada lagi pembinaan secara ex officio dari Pejabat Publik. Itu walaupun belum

diketok, masih dibicarakan tetapi itulah nyawalah atau jiwanya dari DPR adalah

seperti itu.

Kemudian, mengenai tadi ada plural, ada tunggal dan ada bermacam-

macam. Itulah jalan tengah yang diambil oleh kami, yaitu bahwa kebebasan

berserikat itu kami buka. Siapapun boleh mendirikan kepanduan atau pandu atau

gugus depan, apalah namanya itu. Nah kemudian untuk internasionalnya, untuk

keluarnya, tetap kita satu, tidak ada Indonesia Timar, Indonesia Barat, tidak ada,

tetap satu kalau untuk ke luar, internasional. Siapa saja, nanti itu yang mewakili,

oh itu nomor 2 nomor 3 tetapi tetap kalau keluar itu namanya Indonesia dan itu

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

27

mengatasnamakan Indonesia. Nah itu memang hanya 1. Jadi, tunggal di atas

merupakan asosiasi bersama dari manapun boleh, apalagi di bawah itu plural. Itu

jalan tengah. Jadi, tidak terlalu bebas dalam arti siapapun. Semua partai boleh

bikini dan sebagainya, tetapi juga tidak dominan. Satu.

Kemudian, yang terakhir dari Saya yaitu bahwa tadi disinggung tadi lupa

oleh siapa, Bapak yang mana. Jadi, pada saat kita mau membuat itu, tidak ada

Undang-Undang tentang PGRI. Jadi, yang dibuat oleh kami ini bukan Undang-

Undang tentang Kwarnas yang sekarang ada, tetapi Undang-Undang tentang

Kepanduan itu tadi, Kepramukaan itu tadi. Tidak ada Undang-Undang tentang

KONI, yang ada adalah tentang keolahragaan. Tidak ada Undang-Undang

tentang KNPI, yang ada adalah Undang-Undang tentang Kepemudaan.

Nah itulah sementara dari Saya.

Terima kasih Pimpinan.

Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Jadi, Ceu Popong ini dulu rupanya selain jadi Putri Jepang juga jadi

Penyiar Radio Jepang. Jadi, tampak sekali bekas penyiar.

Silakan Pak Jefri.

F.PD (JEFIRSTSON R. RIWU KORE)

Terima kasih Pak Ketua.

Selamat Siang Saudara-saudara dari yang diundang pada siang hari ini,

banyak sekali masukan yang kami terima, tetapi Saya bukan dalam posisi

menjelaskan pendapat dari fraksi tetapi ini pendapat pribadi yang berkembang

biar diketahui oleh Teman-teman atau Kakak-kakak dari Pramuka.

Yang pertama, bahwa kami menyadari bahwa apa yang akan kami buat

atau kita buat bersama adalah bertujuan untuk peningkatan daripada karakter

anak-anak kita, anak-anak bangsa kita sehingga menjadi anak-anak yang

berguna buat bangsa dan negara ini. Betul, kita mencoba melihat ke depan

bahwa perlu ada satu kesatuan di dalam kepramukaan atau apapun namanya itu

Gerakan Pramuka untuk bagaimana kita sama-sama menyadari bahwa

kelemahan yang sudah selama ini bisa diperbaiki di hari-hari depan ini. Kami

memohon atau kami meminta pendapat Bapak-bapak dan kami menyadari

bahwa pendapat masing-masing orang akan berbeda. Di depan kami sendiri

atau diantara kami sendiri di DPR, terus terang saja memang, kenapa judul itu

belum ditentukan? Perlu juga dipahami atau diketahui bahwa memang ada 2

kubu atau beberapa kubu yang mempunyai pendapat-pendapat masing-masing

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

28

dan pendapat-pendapat itu tidak bisa dibantahkan, masing-masing punya

kekuatan atau alasan yang kuat. Oleh karena itulah, kami masih mempending

atau pending dulu judul itu. Kalau lihat dari tataran kalimat Pak, kita punya

alasan-alasan masing-masing, katakanlah seperti ini. Kalau Saya atau kami,

Saya pribadi mengatakan Gerakan Pramuka, itu hanya sebuah judul diambil dari

tataran sejarah, sejarah dimana kepanduan-kepanduan itu dulu digabung

menjadi 1 gerakan pramuka. Kami tidak membahas atau Saya pribadi tidak

membahas, tidak memisahkan dari kalimat per kalimat. Kalau kalimat per kalimat

Gerakan Pramuka atau kita harus tidak akan gerakan dulu kalau kepramukaan,

kemudian kita artikan gerakan itu nanti akan stop, itu tidak tepat, kami hanya

melihat bahwa gerakan pramuka sebagai suatu nama, sama seperti Kadin,

Kamar Dagang dan Industri. Kita tidak membahas kamarnya sendiri, industrinya

sendiri dan ini kamar dagang industri (Kadin) itu sebuah nama. Jadi, mari kita

putuskan bahwa ini nama oke. Nanti makanya belum kita putuskan Pak, itu ada

sejarahnya. Jadi, diantara kita pun belum putuskan kalau punya alasan-alasan

masing-masing. Memang ada yang melihat dari kosakata, ada yang melihat dari

segi sejarah, sejarah timbulnya gerakan pramuka ini. Nah itu yang pertama.

Dan yang kedua Pak, kami juga ingin menjelaskan secara singkat atau

mengetuk hati dari Teman-teman yang sama sekali kadang-kadang tidak

mengerti mengenai duduk persoalan kepramukaan itu sendiri termasuk kenapa

kami harus ke luar negeri. Ada yang berkomentar tidak usah ke luar negeri,

orang lain juga belajar kayak kita. Kalau tidak mengerti tidak usah kasih

komentar. Karo iki itunya sesuai dengan Undang-Undang yang kita buat. Jadi,

Saya ingin memberikan gambaran bahwa kita pergi pun harus berdasarkan

aturan atau Undang-Undang MD3 yang ada. Itu biar berjelas, biar Teman-teman

dan Saudara-saudara tahu. Kadang-kadang dengarnya sepotong-sepotong,

tahunya sedikit-sedikit, komentarnya lebih banyak daripada pengetahuannya.

Saya pikir itu penjelasan dari Saya biar kita jelas adanya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Jadi, bagian yang terakhir tadi Pak Jefri ini lagi gundah karena dianggap

jalan-jalan padahal dia kerja keras begitu. Padahal kalau sudah di DPR biasanya

soal dicaki maki itu mah biasa saja, lama-lama juga itu Pak. Kalau sudah Pejabat

Publik ya namanya dimana-mana, pasti disalahi begitu ya Pak? Terima saja,

nanti kan dosa kita diambil oleh yang caci maki itu kalau kita tidak. Kan enak,

santai saja Pak Jefri soal gituan ya Pak. Yang penting, substansinya benar.

Namun tadi yang disampaikan dari 2 ini, intinya memang perdebatan kita itu

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

29

antara pengaturan yang ingin dilakukan oleh Pemerintah tadi itu, oleh negara itu

apa. Memang di dalam konsep besarnya di dunia ini Pak, Undang-Undang ini

ada 2 Pak yang umum. Di negara-negara Common Wealth¸ Negara-negara

kesemakmuran itu umumnya Undang-Undang yang mengatur tentang Pramuka

itu adalah Undang-Undang Organik yaitu Statuta yang diatur. Di Malaysia itu

Statutanya Pramuka diatur detail bagaimana dia masa jabatan dan lain-lain

sebagainya seperti itu. Namun ada juga yang mengambil tema yang gede, kalau

yang me-statuta itu mungkin bentuknya seperti yang diajukan oleh Pemerintah.

Itu salah satu benar, menurut Saya boleh-boleh saja seperti Kadin dan lain-lain,

Pemerintah boleh saja juga punya keinginan untuk membentuk semacam itu,

tetapi yang lainnya adalah yang di dalam spectrum yang lebar tadi yaitu yang

diusulkan yang selama ini menjadi bahan diskusi kita, yang diatur itu sebenarnya

itu masalah kepramukaan engineer dari a to z-nya, bukan atoz mobil hyundai,

atoz itu ya Pak ya? Tetapi a to z itu benar-benar mulai dari hal-hal yang

berkaitan dengan prinsip dasarnya sampai ke hal yang lainnya di dalam.

Undang-Undang yang Ibu/Bapak sekalian nanti mungkin bisa pelajari

lebih dalam, itu sebenarnya tidak sekedar mengatur, organisasinya memang

diatur juga tetapi juga prinsip-prinsip pokoknya itu juga diatur di dalamnya.

Namun demikian tampaknya tadi di luar Pramuka dan Hiprada tadi ada

kecenderungan, keinginannya mengapa bukan prinsip-prinsip dasarnya itu saja

yang diatur sementara urusan organisasinya mungkin bisa selesai. Namun

demikian juga tolong diketahui juga bahwa di banyak negara memang termasuk

di Malaysia dan di Singapura itu memang ada Undang-Undang yang mengatur

tentang keberadaan itu dan dalam perundang-undangan itu biasa, itu disebutnya

sebagai Undang-Undang Organik.

Saya kira itu tadi beberapa informasi yang lainnya. Kami mungkin ingin

sekarang karena tadi Pramuka sudah dikomentari oleh yang lain, dari Hisbul

Waton, Pandu Keadilan, Wanadri dan lain-lain sebagainya untuk coba

menjelaskan. Karena kalau yang saya pahami yang diinginkan oleh Pemerintah

dan pramuka adalah Undang-undang ini adalah uu organik, bahwa nantinya

Undang-undang organik itu Kadin misalnya. Kadin itu Undang-Undang Organik

lalu nanti ada yang lain, membuat kantor industri di luar kadin boleh atau tidak,

tidak ada larangan Pak, tapi yang diakui oleh Pemerintah dan kemudian

didorong oleh Pemerintah mewakili Indonesia ke luar adalah Kadin, sementara

itu sejauh ini keinginan yang sudah disampaikan organisasi akan dibangun

sedemikian luwesnya sehingga yang lain-lain itupun bisa mempunyai akses dan

masuk dalam organisasi yang dinyatakan bukan tunggal tapi yang mewakili

Indonesia dalam berbagai macam.

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

30

Untuk diketahui Bapak/Ibu sekalian, pandu di dunia ini jumlahnya tidak

banyak. Yang terbanyak hanya di Indonesia. Di negara induknya pandu di

Inggris, saya tanya kepada cuma 400.000, di Jepang 360.000, di Korea kira-kira

sama, di Indonesia dilaporkan ada 17 juta. Ini mungkin pertanyaan seperti Pak

Aat tadikan, eta ma anu pake baju doang pada hari Sabtu pakai baju Pramuka

atau memang mempunyai standard melaksanakan satya dasa dharma tadi yang

saya dengar tadi itukan mulya sekali, tapi melaksanakan susah sekali. Ini

tergantung kelonggaran kita, tergantung persepsi kita tentang masalah ini.

Kami silakan dari Pramuka 5 menit Pak.

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Terima kasih.

Saya mencoba menjawab secara global, tentang sukarela, kita ini

sukarela Pak, jadi kita pengurus kornes tidak digaji, ada kesan seolah-olah kita

ini dapat gaji, kita ini tidak dapat gaji Pak, malah tidak juga untuk iaya

maintenance organisasi, pegawai kita tanggung sendiri dibantu oleh Pemerintah

saat ini baru terbatas dengan kegiatan-kegiatan. Misalnya Jambore, kemudian

raimuna, itu mendapat dana dari Pemerintah. Itu kegiatan untuk kepentingan

anak bangsa kita, jadi saya ingin sampaikan ada seolah-olah kita digaji, tapi kita

sebenarnya tidak digaji, tidak ada yang sanggup gaji saya kalau saya mau digaji

di Pramuka, karena maksudnya saya tidak perlu digajilah Pramuka ini.

Yang kedua adalah sukarela ini tercermin dalam keanggotaan, tidak ada

wajib, jadi anak-anak kala itu tidak wajib jadi Pramuka, jadi masih ex-school

(ekstra kulikuler) cuma karena ketidakmengertian mereka itu disuruh pakai

pakaian pramuka tanpa disini apa-apa inilah yang menyebabkan look down pada

pramuka, ini yang kita sedang benahi, kita ingin bersihkan itu yang benar-benar

gerakan pramuka mendapatkan pelatihan, caranya kan kita tidak bisa

mengkondem jadi kita membubarkan jadi kita hati-hati sekali, kita bina dulu kita

latih pelatihnya, tidak bisa sekaligus, jadi pelan-pelan kita benahi jadi suatu saat

nanti mereka yang terpilihlah yang ikut pramuka, jadi betul-betul mereka yang

sukarela yang sadar, tidak ada kewajiban dan pramuka. Ini yang kedua.

Yang ketiga, saya itu agak dibuat sama wanadri sangat bagus sekali

melakukan prinsip-prinsip gerakan pramuka atau kepanduan bagus sekali,

Cuma bedanya pramuka ini lembaga pendidikan, kita ini ada anak didik sehingga

kita terikat dengan beberapa hal, tidak sebebas kakak-kakak kita di wanadri,

mereka itu mempraktekan karen amemang pramuka tidak bisa menampung lagi

dan karena itu kita dorong orang-orang kaya wanadri itu yang terus

mempraktekan dasa darma, kita semangat sekali, silakan saja kita

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

31

mendarmakan melalui organisasi mana saja, salah satu kita punya strategi

adalah mempramukakan kaum muda, artinya dasa darma itu masuk kepada

siapa saja, tapi kalau orang yang memakai dasa darma semuanya dia belum

bisa disebut dasa darma kalau tidak memenuhi syarat tertentu, jadi apakah

keberadaan langsung kita amati, kita hormati, kita tumbuhkan, misalnya palang

merah remaja, palang merah remaja memakai metode gerakan pramuka, tapi dia

bukan pramuka lalu kita matikan tidak, kita bina sangat penting sekali ii

barangkali harus kita bedkan, tidak semua orang bisa menyebut dirinya scout,

scout itu terjemahannya bukan pandu bisa saja skot terjemahannya pramuka,

siapa bilang scout itu terjemahannya pandu, pandu sama dengan pramuka kalau

duanya menyangkut scout itu organisasi tidak berpolitik, tidak praktisan dia

mengikuti metode-metode gerakan pramuka yang diajarkan badan pol,sama

semuanya menyatu ke situ namanya barat, namanya di Hindia itu barat,

namanya pengakat itu di Malaysia pramuka itu ada scout, jadi bukan otomatis

mestinya scout itu pandu mestinya scout itu pandu, itukan kata kita, scout itu

siapapun yang mengacu pada itu namanya bisa lain-lain, jadi di negara tidak

ada, di semua negara tidak menyebut scout tidak menyebut pandu, jadi dengan

kata lain tidak ada gunanya kita debat tapi yang ingin saya sampaikan karena

gerakan pramuka dia memenuhi seluruh persyaratan scout maka dia scout. Itu

saja yang ingin saya sampaikan.

Kemudian yang terakhir, tentang nama sekali lagi sebenarnya di dunia itu

tidak ada yang namanya scout movement di Jepang itu namanya national scout

Japan scouta Associantion, di Korea, ada Korean scout Associantion, tapi nama

gerakan kita ini namanya scout movement, kenapa untuk nama national

assosiation disebut gerakan saya pikir Bapak-bapak kita tidak bodoh, Bapak-

bapak kita tidak salah, dia tentu masuk dengan maksud tertentu dia ingin nama

yang dia bentuk ini bukan organisasi kepramukaan Indonesia tapi gerakan

pramuka karena dia ingin pramuka itu maju dalam rangka gerakan pramuka, jadi

tidak salah, itu yang menyebabkan nama ini diabadikan karena ada maksud

yang mendorong dengan tulus hati Bapak-bapak kita dulu menamakan

gerakannya adalah gerakan pramuka.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Oke, terima kasih.

Satu aspek yang tadi disampaikan Pak Azwar adalah bahwa prinsipnya

barangkali semua menerima dan ada tekanannya bahwa kalau pramuka dalam

pengertian formal adalah kegiatan pendidikan, jadi itu dalam Undang-undang ini

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

32

usulan dari pemerintah adanya satuan pendidikan itu gugus depan dianggap

sebagai satuan pendidikan, kemudian buudy club itu juga sebagai satuan

pendidikan dan dengan berbagai jenjang ini rumusannya menjadi formal tapi

terserah kami kembalikan kepada kawan-kawan untuk merespon untuk tidak

terlalu rutin juga kami persilakan dari wadardi dulu untuk memberikan respon.

WANADRI (HARI)

Terima kasih diberikan kesempatan, karena saya harus klarifikasi untuk

Kang Azrul karena saya menghormati beliau. Kang Hazrul,ketika saya

mengatakan jangan menjadikan organisasi kepramukan menjadi organisasi

bergaji merujuk pada warisan Robert Baden Powell bukan berarti kami

menganggap pramuka itu sekarang bergaji, tapi dimana-mana banyak sekali

wacana, saya bicara dengan beberapa toloh kepramukaan di Jawa Barat ingin

memasukan unsur itu kredonya apa, bagaimana pembinaan pramuka kalau

tidak ada gaji, apa kata Presiden seperti itu, inikan bahaya bagi saya, saya

bahaya karena wahana untuk megabdi hilang, sama seksali buka itu.

Yang kedua, juga tentang pramuka wajib, karena kalau kang Azrul datang

dari daerah masih diwajibkan, walaupun kalau terjadi kesalahan itu adalah

tanggung jawab kita bersama.

Yang ketiga, ketika kita mempermasalahkan yang paling substansif tidak

semua orang terpanggil untuk mengabdi, itu seleksi alam, itu hasrat maka yang

terjadi tidak seperti sekarang, kita mengejar kuantitas sebagai anggota pramuka

yang terbesar didunia tapi kropos isinya, kita tidak pernah bicara, ada beberapa

hal yang kemudian karena praktek kepramukaan kita berbeda dan tidak

berkesuaian dengan scoute dunia, banyak cerita kalau kita mengikuti Jambore

internasional ada beberapa kode yang tidak nyambung dengan teman kita dari

scoute. Saya sangat setuju scout diterjemahkan sebagai pandu tapi itu tadi

pandu kayanya lebih sreg, karena mengajarkan untuk memandu diri sendiri

memandu orang lain dan kalau sudah duduk seperti Kak Heri Ahmadi dan

bangsa ini memadu bangsa ini. Pandu jelas sekali mengharuskan kita untuk

memandu, memandu keluarga kita setelah memandu diri sendiri, pramuka itu

prajamuda karana itu kalau tidak salah arti harafiahnya adalah pemuda yang

berkarya, tidak ada hubungannya dengan pemuda yang memandu.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Kang Aat, satu tambahan lagi yang bagus.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

33

Kemudian, Saya silakan dari Hisbul Waton untuk memberi respon 5 menit

juga Pak.

HISBUL WATON

Terima kasih Mas Heri.

Saya tadi mendengar soal nama, selalu disebutkan bahwa semua itu saya

mendengar tadi panduan. Beberapa hal juga menyebutkan di Prada sendiri

menyebutkan dirinya himpunan pandu dan pramuka. Semua disebut kata pandu

tapi akhirnya mencuat nama respramuka, saya ingat dengan sebenarnya

pramuka inikan gejolak jiwa Bung Karno, ketika waktu itu Irian belum direbut oleh

kita, dia ingin mengumpulkan semua, dia butuh dukungan persatuan yang kuat

agar bangsa Indonesia golongan mudanya bersatu, sampai dia menyatakan

Nyugonia atau Papua dia sebut Irian, Irian itu namanya Ingin Republik Indonesia

anti Nederland, itu betul saya punya dokumen itu dan itu gejolak dari Bung

Karno.

Makanya dia mengatakan prajamuda karana pemuda yang berkarya

satukan semua itu, karena pada waktu itu situasi politik sangat tidak

menguntungkan karena semua pandu menjadi embrio partai politik dan ini

sangat tidak menguntungkan bagi persatuan bangsa, tapi ketika kemudian Irian

sudah masuk ke kita Gusdur membaca rohnya Bung Karno, ya sudah

dikembalikan saja namanya menjadi Papua tidak masalah, kenapa Irian harus

dipertahankan nama orang dia sudah menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Ketiga para pemuda yang berkarya sedangkan roh dari kepanduan itu

sendiri adalah menjiwai dari gerakan pramuka, Walhi juga demikian, kenapa kita

jadi alergi dan kita membaca itu adalah pandu, sedangkan Indonesia Raya

menyebut Pandu kenapa tidak kita rubah saja, kita konsekuen dong karena kita

punya Undang-undang Kepramukaan, kita tulis usulan bahwa Indonesia Raya

jangan diubah menjadi Pandu dong, yang pantas kita rubah menjadi pramuka

karena pandu sudah tidak ada, seperti inilah yang kita prihatin jangan sampai

kita menimbulkan kesalahan dua kali dalam bidang hukum, saya hanya bicara

hukum, jangan sampai kita mengeluarkan P21 sudah dikeluarkan sudah

dicabut, saya diketawakan teman-teman saya hukum di seluruh dunia P21 harus

disidang, jangan sampai Undang-undang Kejaksaan sudah dikeluarkan, Komisi

III DPR RI juga kebakaran jenggot, sehingga Yusril mengatakan saya lebih

berani dari Anggota Komisi III, ternyata Undang-undang Kejaksaan mengalami

lubang kelemahan.

Oleh karena itu ketika bicara tentang anda mengatakan aktivitas kita

adalah aktivitas pandu tapi anda menyebut nama pramuka jadi tidak konsekuen,

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

34

mari kita duduk bersama kita jujur saja merubah apa yang perlu diubah , ketiga

kita merubah semuanya jangan lagi kita percaya Pancasila, karena Pancasila

jelas sekali Ketuhanan yang Maha Esa, tapi permsalahannya banyak yang

mempermasalahkan, saya lebih percaya Allah daripada Tuhan, ini pesoalan

besar di Republik ini sampai kita mewariskan anak cucu dibuat bingung.

Kalau kita bicara saya tidak keberatan, kenapa kita harus keberatan kalau

aktivitasnya adalah pandu, jangan aktivitasnya panduan, sebut saja Himpunan

Pensiunan Pramuka. Kita harus konsekuen, belajar bangsa ini adalah bangsa

yang perlu konsekuen jangan bicara A sore menjadi B lalu C, sampai kapan,

pernah kita berfikir tentang Undang-undang Perlindungan terhadap mereka yang

terkena bencana karena kompor, pernah kita bicara tentang masyarakat, pernah

saya ke Lapindo menangis saya, saya ingin memberikan bantuan hukum gratis

kepada mereka, mereka tidak berdaya, sekarang kita jangan menambahkan

rakyat ini dengan kebingungan istilah yang aneh, kita mengaku kalau aktivitas

kita adalah aktivitas kepanduan seperti yang diajarkan oleh Kak Asep, saya

mengejar aktivitas kepanduan sesuai dengan yang diajarkan Baden Powell, tapi

ujug-ujugnya yang dibicarakan nama pramuka, kenapa jadi seperti ini, saya

mendengarkan jadi bingung kalau kita silakan saja bagi kami Hisbul Watan tetap

berjalan karena kami punya tanggung jawab moral, satu pesan kami kepada

Anggota DPR begitu Hisbun Watan dikibarkan maka guru-guru Muhamadiyah

guru-guru negeri yang disekolah menjadi kepala sekolah Muhamadiyah

mendapat tekanan dari Pimpinan Dinas setempat. Ini adalah saya akan

memberikan bantuan hukum kepada mereka apabila mereka mendapat tekanan

dari Kepala suku dinas, mohon ini informasi dicatat dan dibawa kepada sidang

Paripurna DPR RI.

Para guru-guru Muhamadiyah yang di sekolah menjadi Kepala Sekolah

Muhamadiyah mendapat tekanan dari Pimpinan dinas setempat, ini adalah saya

akan memberikan bantuan hukum kepada mereka apabila mereka mendapat

tekanan dari Kepala suku dinas, mohon ini informasi ini dicatat dan dibawa

kepada Sidang Paripurna DPR. Para guru-guru Muhamadiyah, mereka

mendapat tekanan, guru negeri yang ditugaskan anda hanya memilih, tetap jadi

pegawai negeri, kapan lagi gaya preman ini dihilangkan dari republik ini, tolong

sekali mereka disini ada guru yang mengalami nasib demikian Pak tolong kita

bicara atas nama republik ini. Jadi ini,

Oleh karena itu kami dari Hisbul Watan ingin memberikan bantuan

hukum. Terima kasih.

Wabilahi Taufik Walhidayah.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

35

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih .

Jadi, kami memang ingin mendengar suara semuanya Pak. Kita dengar

dan kita catat, dan beberapa yang ingin kita follow up kita follow up. Dan kami

juga ada kebutuhan seperti yang kita sampaikan, Undang-undang itu

kesepakatan bersama, upayanya itu dari bawah sehingga dengan demikian

maksud saya baik Pak Azwar dan Pak Gatot harus ada upaya mencari

kedekatannya, karena seperti perdebatan itu panjang di DPR dan kalau DPR

mencoba mencari rumusannya, contohnya dalam ketentuan umumnya

disebutkan, umumnya disebutkan kepramukaan adalah segala aspek

kepanduan yang memerlukan pengaturan dalam penyelenggaraan pendidikan,

pelatihan, pembinaan, pengembangan, pengawasan.

Artinya biasa dalam Undang-undang sebuah kata, kalimat itu diberikan

pengertian sesuai pengaturan jadi apakah pandu harga mati atau pramuka harga

mati, saya kira tidak ada harga mati untuk upaya mencari titik temu itu justru

mencoba mencari hal-hal, karena bagi banyak sekali generasi muda karena

mulai 61, sekarang inikan sudah 50 tahun lebih itu 50an itu anak generasi muda

kita banyak yang sudah tidak mengenal lagi kata pandu itu, karena itu

bagaimana cara kita mencari jalan tengah yang tentu saja generasi Pak Aat

sama dengan generasi saya masih mengenal pandu tapi generasi anak saya

tidak mengenal, dan ini pada hemat saya Bapak-bapak diluar forum ini mencari

dialog, kebetulan ada wakil Pemerintah Pak Sudrajat, Pak Drajat ini ketua Panja

dari Pemerintah sebelum pensiun tapi sekarang bisa. Jadi digantikan oleh beliau,

jadi artinya ada kontinu antara Pemerintah untuk bisa ketemu.

Oke Bapak-bapak, kami serahkan dari Pak Paulus.

Kami persilakan.

HIPRADA (PAULUS CAKRAWAN)

Terima kasih.

Jadi Pak Heri ini waktu aktif di ITB waktu adik saya kuliah disana. Kita

pernah ada masalah waktu itu, waktu pramuka mengutuk serangan ABRI. Jaman

itu, itu juga menyangkut ITB jaman itu. Oke baik, tadi karena mas Gatot

menyinggung masalah hiprada, hibrada itu juga merupakan himpunan pandu

dan pramuka werda. Kenapa kami menyebut pandu karena anggota nya dulu

pandu sebelum jadi pramuka, banyak yang tahun 50 aktif pandu kemudian

menjadi anggota pramuka.

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

36

Sama seperti Mas Hari Wanadri saya juga masih aktif di pramuka, saya

membina anak-anak sampai sekarang, gugus depan saya 45 tahun tahun ini,

jadi kita juga terus aktif di pramuka, sebetulnya saya mau bicara seperti Pak Heri

tadi, kata itu bisa berubah arti, contohnya yang paling pemerintah populer

selingkuh misalnya jaman saya masih kecil selingkuh itu tidak ada hubungannya

dengan seks Pak, selingkuh itu menipu, jaman sekarang kalau selingkuh itu

sudah arahnya kesitu konotasinya.

Masalah waktu kami muda, Kang Yana muda dulu, kita sebut kalau bikin

poster besar lets out joy and gay itukan,sekarang gay itu repot lagi, jadi makna

dan arti berubah Pak juga jangan berarti bahwa kata itu harus tetap artinya, juga

pramuka juga pandu, saya menggarisbawahi apa yang dikatakan Pak Heri tadi,

saat ini yang pasti adalah seluruh Indonesia terutama di kalangan anak-anak dan

pramuka taunya pramuka, itu yang mendasari kenapa kita tidak sebut pramuka

sja daripada kita membalik jaman, itulah sudah pramuka tadi artinya scout jadi

itu yang saya pertegas sekarang ini pengertian pramuka scout itu atau pandu

jaman dulu, dari sebab itu kami menyarankan tetap memakai kata kepramukaan.

Kemudian mengenai Bung Karno, Bung Karno selalu disebut seakan-akan

sekarang menjadi dosa besar, saat itu Bung Karno tidak salah menyatukan

bangsa ini, dengan segala macamnya, kenapa sekarang kita merasa tertekan.

Ayah saya dulu semangat dikatakan Dwikora, Trikora, saya lihat ayah saya baris

dengan semangat jadi sukarelawan, situasi saat itu meminta demikian, jadi kita

tidak perlu menyalahkan Bung karno dan lain-lain, itu pendapat saya. Terima

kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Sebelumnya, saya persilakan dulu Pak Made. Kemudian, dari Pandu

Keadilan baru nanti kita putaran kedua.

Silakan Pak Made kalau ingin memberikan pandangan, kalau tidak juga

tidak apa-apa Pak.

Tidak ada.

Silakan dari Pandu Keadilan.

PANDU KEADILAN

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Pada dasarnya dari kami Pandu Keadilan tidak ada masalah prinsip,

karena ada penjelasan dari Ibu Popong jadi pada prinsip yang sebenarnya

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

37

adalah dari kami tentang pembebasan untuk membentuk, itu yang digaris

bawahi.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Mengenai non partisan Pak, semua pandu kan non partisan, non politik

karena dia tidak boleh partai membentuk pandu Pak.

PANDU KEADILAN

Nanti kita akan bentuk dalam ormas untuk membentuk yng tadi

dikemukakan, mungkin tidak adlam bentuk partai tapi ormas yang kita

kembangkan dalam penembangan peranserta kita dalam kepramukaan di tingkat

pemuda atau yang dikembangkan dengan komunitas, karena kita tidak mungkin

di sekolah sudah ada ketentuannya yang belum tergarap itu kan komunitas yang

belum tergarap, karena saya sendiri pramuka bukan lulusan pramuka sekolah

tapi dari komunitas yang berkembang sampai predikat penegak waktu itu, itu

saja gambaran dari kami.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Kami persilakan dari Pak Hakam Ketua Panjanya dulu, Pak Utut dulu, Bu

There kemudian Bu Reni atau Pak Hakam dulu, silakan. Bu Reni juga dulu

pramuka, Pak Utut pramuka khusus catur kemudian.

F.PDIP (DRS. UTUT ADIANTO)

Terima kasih Pimpinan.

Teman-teman. Dari berbagai himpunan.

Ketika kita belajar membuat Undang-undang, yang khusus itu Undang-

undang untuk siapa, buat golongan saya atau kepentingan kami atau

kepentingan nasional, ini yang kita tanamkan tentu saja untuk kepentingan

nasional dimana warna warni hidup berdampingan dalam taman sari, teman-

teman kita sudah bekerja hampir 10 bulan, percayakanlah kita memiliki

integhritas dan jangan diragukan, kita akan bekerja sekeras dan sebaik mungkin

dengan segala pandangan Ibu/bapak menjadi catatan kami untuk menyelesaikan

tugas yang harus kita selesaikan dalam satu bulan lagi.

Dalam pertemuan kali ini, saya tertarik dengan Pak Aat, sayangnya Pak

Aat laki kalau perempuan sudah saya lamar itu, yang Bapak sampaikan itu

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

38

yang hilang, saya dikomentari oleh Bu Reni saya ac/dc saya tidak saya laki-laki

sejati artinya bahwa ketulusikhlasan pengabdian itu yang sekarang hilang

bersama perubahan jaman, saya sangat memberi apresiasi kalimatnya disitu

selalu tulus ikhlas inilah ladang pengabdian, inilah revitalisasi yang nanti

implementasinya harus terwujud dari Undang-undang yang kita jalankan, jadi

bukan sekedar organisasi yang dilegalkan yang mengikat semua, sebab tanpa

itu juga nanti pada dasarnya tidak jalan, itu saja ini sebenarnya ini hanya untuk

meyakinkan Ibu/Bapak bahwa kita semua akan berlaku seadil-adilnya, kita akan

mengutamakan kepentingan nasional. Terima kasih.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Pak Utut. Silakan Ibu There.

F.PD (THERESIA EE. PARDEDE, S.Sos)

Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang terhormat rekan-rekan Komisi X DPR RI; dan

Bapak/Ibu Kakak-kakak Pemangku Kepentingan RUU Kepramukaan ini.

Saya ingin memberikan prespektif saja kalau tadi tentang akar masalah

kenapa diperlukannya kebijakan publik tentang pramuka ini, tadi sudah sempat

disampaikan oleh rekan kami namun satu hal yang prinsipil yang perlu saya gali

disini adalah kita mungkin perlu secara spesifik apa sebenarnya permasalahan

kepemudaan yang saat ini dialami oleh kaum mudanya, mungkin saya belum

terlalu jauh melepas masa kepemudaan saya jadi kalau menurut Undang-

undang kepemudaan itu. Jadi yang perlu kita amati disini adalah dari kemarin

dari pengamatan di Jepang maupun Korea Selatan, Jepang mempunyai objektif

yang luar biasa mengaktifkan kembali semangat busyido dan juga ingin

mengembalikan kualitas interaksi sosial yang hilang di kaum muda mereka ada

kecenderungan anti sosial yang timbul dari perkembangan tehnologi dan

komunikasi mereka. Lalu kalau Korea Selatan punya spirit yang luar biasa dalam

posting leader melalui kendaraan pramuka ini mereka bisa mengaktifkan spirit

culture Korea Selatan dan menjadikan anak muda ini menjadi pemimpin-

pemimpin masa depan yang benar-benar bisa mempengaruhi dunia. Mereka

mencontohkan ada Bankinmun dan sejumlah orang-orang besar lainnya yang

menjadi kebanggaan Pramuka Korea Selatan. Harapan Saya dengan Undang-

Undang ini nantinya kita juga bisa mengaktifkan kembali semua hal yang positif

yang sebenarnya ada pada Pramuka. Mungkin nanti melalui Gugus-gugus depan

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

39

dengan keanekaragaman yang ada, kita tetap bisa mencerminkan bahwa inilah

manusia pancasila Indonesia yang sesungguhnya lewat aktivitas pramuka yang

beragam.

Lalu, untuk poin yang kedua yang ingin juga Saya tekankan disini adalah

mengenai independensi organisasi pramuka itu sendiri. Kita sampai saat ini

masih sering mendapatkan pertanyaan bagaimana Pramuka bisa survive,

apakah hanya mengandalkan pendanaan dari Pemerintah? Kalau kemarin, Saya

juga melihat banyak sekali hal yang positif yang bisa diambil dari Scout di negara

tetangga kita, Jepang punya sistem merchandisenya yang luar biasa. Disini,

Saya membawa pulang contoh dari hasil katalog mereka. Mereka menghasilkan

banyak sekali income dari perolehan merchandising yang mereka buat sendiri

dan ini yang membuat mereka independen sebagai organisasi. Lalu, Korea

Selatan juga melakukan hal yang sama, mereka membuat anak perusahaan

dengan seizin dari departemen yang menjadi mitra kerja mereka dan mereka

menghasilkan lebih dari 70% pendapatannya itu dari perusahaan-perusahaan

komersial yang mereka tangani. Saya kira itu bisa jadi perspektif yang positif

sekali untuk gerakan pramuka di Indonesia supaya kita juga benar-benar bisa

menjadikan kaum muda Indonesia ini benar-benar jadi calon pemimpin yang

kreatif, punya spirit untuk jadi Wirausaha juga sehingga kita bisa memberikan

bukti bahwa Pramuka itu bukan sekedar tepuk-tepuk tangan dan tali temali saja.

Itu mungkin yang bisa Saya sampaikan disini Pimpinan.

Terima kasih banyak.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Informasi tambahan saja juga Bapak, bahwa baik di Jepang maupun di

Korea itu ada pungutannya setiap peserta kegiatan pramuka itu dipungut dan

jumlah itu yang kemudian menambal kekurangan biaya operasi yang ada.

Namun demikian diakui, di Korea itu sudah 2 kali melakukan kegiatan Jambore

Dunia dan itu memang dibiayai utamanya oleh Pemerintah. Demikian juga di

Jepang apabila ada event-event besar seperti itu, itu memang dibiayai oleh

Pemerintah tetapi kegiatan rutinnya mereka pada umumnya bisa didukung oleh

kegiatan mereka sendiri. Tampaknya baik Jepang maupun Korea ini

menganggap penting kegiatan kepramukaan ini juga menjadi ajang untuk

International Expo mereka. Itu Event-event ada disediakan suatu tempat khusus,

misalkan di Korea itu untuk ajang-ajang kegiatan pemuda yang sifatnya

internasional itu.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

40

Silakan Ibu Reni, biasanya Ibu Reni ini biasanya bajunya hijau, hari ini

kuning. Saya tidak tahu kenapa.

Silakan Bu Reni.

F.PPP (DR. RENI MARLINAWATI)

Terima kasih Pimpinan.

Bismillahirrahmannirrahim.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak-bapak dan Ibu Anggota Komisi X DPR RI yang Saya hormati;

Kakak dari Kwarnas, dari Kepanduan dan sejenisnya yang Saya hormati

dan sekaligus Saya banggakan.

Yang pertama, Saya appreciative dengan eksistensi organisasi apakah itu

kepramukaan yang dimotori oleh Kwarna dalam hal ini untuk tingkat nasional

maupun kepanduan dan sejenisnya yang dimotoi oleh Pandu. Namun satu hal

mungkin, Saya tidak ingin menyampaikan panjang lebar tentang Pramuka,

tentang Kepanduan. Kebetulan Saya sejak SD memang sudah masuk Pramuka

hingga Saya kuliah pun di Pramuka. Jadi, Saya sangat intens. Dan Chemestry

yang terbangun secara psikologis pun Saya cukup merasakan. Hanya Saya ingin

informasikan bahwa mungkin Bapak-bapak nanti boleh melakukan verfikasi,

satu-satunya Undang-Undang, satu-satunya Rancangan Undang-Undang yang

bebas politik dan yang tidak ada tarik menarik kepentingan politik itu hanyalah

Undang-Undang Kepramukaan ini. Sedikit saja yang dikasihnya, ketika misalnya

hari ini ada koalisi, itu tidak berlaku koalisi itu di pembahasan RUU ini. Mohon

maaf, hari ini misalkan ketika misalkan ketika Pak Heri dan Pak Utut misalkan

yang beroposisi dengan Gerindra misalkan, malah di Undang-Undang Pramuka

ini justru yang berkoalisi itu PDIP sama Demokrat, itu yang lainnya malah

berbeda. Artinya, Saya ingin menyampaikan bahwa tidak ada unsur intrik politik

sama sekali di pembahasan RUU Kepramukaan. Saya ingin memperkuat apa

yang Pak Utut sampaikan. Jadi, mohon percayakan bahwa kami masih memiliki

integritas dan mungkin dalam beberapa bulan ini kita pulang larut malam terus

begitu dan jujur saja, Saya bersyukur suami Saya sabar karena pulang ke rumah

sudah larut malam. Saya ingin menyampaikan bahwa betapa kesungguhan yang

kami lakukan di dalam membahas ini, itu semua semata-mata mungkin kami

ingin mewujudkan seperti yang tadi Kang Aat sampaikan. Kang Aat, masih kayak

keneh dari dulu begitu dan tidak pernah tua-tua begitu sejak Saya di Bandung.

Bahwa untuk kepentingan nasional, kami ingin menjadikan Pramuka sebagai

ladang pengabdian dalam memulihkan kembali budi pekerja dan karakter

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

41

bangsa yang hari ini terdegradasi. Itu target, itu tujuan mulia kami di dalam

perumusan Pramuka itu.

Yang kedua, yang ingin Saya sampaikan mungkin ketika kemarin begitu

berpolemik keberangkatan terutama ke Afsel begitu. Ketika kami berangkat ke

Afse, yang pertama Saya ingin menyampaikan bahwa mohon jangan katakan

studi banding, karena studi banding itu yang pertama bukan ranahnya Anggota

Dewan karena itu ranahnya Staf Ahli, ranahnya Tenaga Ahli. Yang kedua, studi

banding itukan kesannya bahwa kita tidak punya apa-apa begitu tetapi ini adalah

kunjungan kerja luar negeri untuk melihat perkembangan Pramuka di negara

lain. Setelah kita melihat, bukan berarti apa yang mereka lakukan kita harus

melakukan tetapi ternyata banyak hikmah yang kita temukan, sangat banyak

hikmah yang kita temukan khususnya Saya yang berangkat ke Afsel. Dengan

penduduk 50 juta dengan kemarin demokrasi belum 10 tahun, kemudian dulu

begitu-begitu dominan dengan sistem pemerintah apartheid-nya, tetapi hari ini di

Kancah Dunia eksistensi Afrika Selatan jauh melebihi negara-negara maju

lainnya begitu. Kemudian dari sistem penataan keorganisasian, itu di Afsel itu

sekarang Pramuka the real NJO, Real LSM yang anggotanya harus iuran ada

yang 1 Ren, ada yang 10 Ren begitu. Itu seperti itu. Nah kemudian hikmahnya

itu kita sekarang negara besar dengan 237 penduduk dengan luas wilayah yang

terbesar di dunia dengan segala fasilitas yang kita miliki, masa sih kita tidak bisa

melebihi negara-negara lain? Kira-kira seperti itu, ternyata 1 yaitu sebesar

apapun kita jika kita tidak menjadi 1 ikatan sapu lidi ya kita tidak akan bisa

membersihkan sampah yang berserakan itu, apalah artinya kalau kita hanya

terberai dalam 1 lidi-1 lidi itu begitu yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa.

Tetapi jika lidi ini ikat ini menjadi 1 kekuatan ya itulah yang kita bangun di dalam

Undang-Undang itu supaya mari kita bersama-sama untuk mengembalikan

budipekerti dan karakter bangsa, menumbuhkan kembali nasionalisme,

menanamkan kembali partriotisme yang hari ini sudah luntur, anak-anak muda

sudah lebih betah di mall, anak-anak muda lebih suka dengan Narkoba daripada

kegiatan-kegiatan outbondnya begitu.

Sekali lagi, Saya sangat menghormati segala hal yang Bapak/Ibu

sampaikan kepada kami tetapi percayalah bahwa kami ingin melakukan hal yang

terbaik untuk bangsa dan negara ini dan apa yang kita lakukan bekerja siang

malam, kita ikhlas melakukan semata-mata demi kecintaan kita terhadap

Indonesia.

Saya kira demikian Pak Heri.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

42

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih Ibu Reni.

Saya baru tahu juga Pak Hakam, bahwa ternyata Tim yang ke Afrika

Selatan itu belajar bikin sapu lidi, Saya baru tahu hari ini. Kalau yang di Jepang

sama Korea, lain kelihatannya bikin sushi sama itu begitu, bikin sapu lidi.

Ibu/Bapak sekalian, kita masih ada waktu yang tidak banyak, kita

gunakan. Sekali lagi, kita sekarang mulai dari Hisbul Waton. Cerita kecil saja

Pak, Saya dulu sama juga ikut Pramuka. Tetapi sebelum Pramuka, Saya masih

sempat mungkin tidak lama 1 atau 2 tahun di Hisbul Waton, kemudian pindah ke

Pramuka tetapi juga tidak lama Pak karena istilahnya Pramuka kurang

menantang, habis itu kita bikin Kelompok Pendaki Gunung seperti Teman-teman

di Wanadri itu. Ada salah satu yang menarik waktu Saya ketemu dengan Ketua

Kwartirnya yang di Inggris itu, salah satu tema mereka adalah every day

adventure. Jadi, buat mereka/buat anak-anak muda untuk menarik itu memang

adventure. Petualangan itu memang sesuatu yang penting juga apakah tidak

dipikirkan kembali karena banyak sekali atau biasanya, seharusnya Pramuka

kan juga naik gunung tetapi biasanya kalau sudah naik gunung, nanti berubah

menjadi seperti Wanadri atau Mapala itu.

Silakan dari HW, kami persilakan.

HISBUL WATON (ABU NAJIB GENTAK)

Terima kasih.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Nama Abu Najib Gentak. Jadi, Gentak ini panjangan daripada Genek

Pontoh Arahkang, silakan tanya Pak Hakam.

Saya luruskan yang menyinggung Pak Gatot, bahwa Gatot ini kalau boleh

Saya katakan bahwa Beliau ini adalah Pencinta Soekarno. Buktinya, pada waktu

itu pada masa kuliah di Jogjakarta, dia ditangkap dan dijebloskan masuk ke

Penjara karena membela paham Soekarno. Jadi, Saya luruskan tadi pendapat

yang mengatakan Beliau ini bukan orang Soekarnois ini dan Saya sendiri

sebagai Generasi Muda banyak menangkap paham-paham dari Bapak

Soekarno, antara lain memberikan Saya 10 Pemuda, Saya akan

mengguncangkan Indonesia, eh mengguncangkan dunia. Saya ambil skala

Indonesia Pak, terlalu jauh dunia Pak.

Perlu Saya sampaikan di forum disini bahwa sebenarnya substansi yang

kita persoalkan tadi itu menyangkut masalah judul yang tidak kunjung selesai,

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

43

cuman terlanjur kita merambah kesana kemarin. Semalam sebelum Saya

berangkat ke rapat ini, Saya membuka beberapa kamus, belum pernah Saya

mendapatkan Scout itu terjemahan daripada Pramuka. Oleh karena itu, masalah

konsekuensi hukum Saya tidak berani bahwa kecuali maaf kalau ada terbitan

baru, kemarin diterbitkan Wallahualam ya? Bahwa Saya terlambat membeli

bukunya. Tetapi okelah, Hisbul Waton tetap berpendapat bahwa Gerakan yang

kita inginkan itu adalah berjudul Gerakan Kepanduan yang bisa mengayomi

Pandu-pandu yang lain dan termasuk Pramuka. Adapun persoalan

kepengurusnya dia apakah bentuk asosiasi atau tidak, karena ada saja Pandu

yang lahir yang tidak sejalan dengan AD ART-nya Pramuka tetapi sejalan

dengan prinsip-prinsip kepanduan internasional dunia. Itu yang kita inginkan.

Jadi, sebelum membahas masalah anggaran, membahas masalah

kepengurusan, mari kita, Saya sepakat membahas masalah judul. Kami tetap

berkenyakinan bahwa kepanduan itu adalah organisasi yang patut mengayomi

semua Pandu-pandu yang ada di Indonesia baik yang sudah lahir maupun yang

belum lahir dan termasuk Pramuka.

Demikian dari Abu Najib.

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Jadi, tadi tidak masalah Pak. Saya kira semuanya di Republik ini pada

periode-periode tertentu Saya kira semuanya mencintai Bung Karno. Itu sama

saja, tetapi kadang-kadang ada yang cintainya terus dan ada yang berhenti di

tengah jalan. Ada atau tidak, kan biasa paparnya dia, namanya juga ya kadang-

kadang begitu. Ya tidak apa-apa Pak Gatot itu. Itu kalau Gatot itu di kampung

Saya Gatot itu dimakan, kalau musim beras susah begini ya gaplek, Gatot itu

Gaplek.

Oke, kami persilakan kemudian dari Hiprada kalau ada.

Ya, oke.

Dari Pak Made sudah tidak ada lagi?

Cukup, Saya kira dari Keadilan juga sudah.

Kami persilakan dari Wanadri yang tadi Saya kira semuanya sangat

bersimpati tetapi ya mungkin Pak Utut tertarik sama Kang Aat itu karena

gondrongnya Pak karena disini jarang yang gondrong.

WANADRI

Ya, kemarin Saya lebih gondrong lagi. Tadi malam baru dicukur.

Terima kasih.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

44

Kak Heri, saya ingin dengan hati-hati menanggapi apa yang disampaikan

oleh Kak Heri dan bukan maksud berdebat tentang etimologi dan sebagainya,

tetapi karena diusapkan tadi. Di Wanadri, setiap peristiwa apapun kecil atau

besar selalu dimulai dengan Lagu Indonesia Raya. Bahkan kita tidak

menyebutnya sebagai Mari kita menyanyikan Lagu Indonesia Raya, mari kita

masuk ke dalam suasana Indonesia Raya, suasana yang senantiasa

mengingatkan bahwa siapapun kita di bawah naungan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, sesungguhnya bersaudara, selalu awalannya itu. Jadi,

sesama saudara sebetulnya tidak boleh saling menyakiti, tidak boleh saling

memaki dan seterusnya-seterusnya. Itu moral yang kami ajarkan kepada

organisasi kami.

Mengapa menjadi menarik ketika selalu menyanyikan Lagu Indonesia

Raya? Karena memang betul anak Saya sudah berangkat remaja, ketika dia

menyanyikan Lagu Indonesia Tanah Air Ku, Tanah Tumpah Darah Ku, Di

sanalah Aku Berdiri jadi Pandu Ibu Ku. Lalu bertanya, Pandu itu apa? Memang

betul anak-anak sekarang tidak akrab lagi dengan kosakata Pandu. Tetapi kan

bukan berarti harus dihilangkan, ya harus kita sampaikan bahwa Pandu itu

memandu begitu. Maksud Saya itu. Jadi, justru karena tidak akrab lagi di telinga

anak-anak kita tentang memandu-memandu, itu tadi memandu diri sendiri,

memandu orang lain, pandulah diri sendiri sebelum memandu orang lain dan

sebagainya begitu. Jadi, penting banget kata ”Pandu” sebetulnya. Tetapi Kak

Hazrul Saya melatih kepanduan di kepramukaan, tidak kemudian mendesakkan

supaya Pramuka Saya diganti Pandu, Saya mengajarkan prinsip-prinsip

kepanduan saja di Kepramukaan sebetulnya itu. Jadi, Saya tidak mau masuk

dalam perdebatan apakah ini namanya Pandu atau Pramuka tetapi ketika

prinsipnya memandu, setuju Saya. Sebetulnya itu. Jadi, Saya sangat percaya

pada integritas, pada keikhlasan Teman-teman di DPR untuk membuat

Rancangan Undang-Undang ini menjadi Undang-Undang agar bermanfaat

semanfaat-manfaatnya bagi generasi muda kita begitu.

Saya ingin mengatakan begini yang selalu kita tanamkan kepada Anggota

Muda kita di Wanadri. Kalau generasi Saya ke atas, generasi Kang Heri,

generasi siapa lagi disini Generasi Kang Doni dan sebagainya, agak keki dengan

Pemerintah karena kerjanya tidak benar, terus Anggota Dewan juga dimaki-maki

saja karena kerjanya jalan-jalan dan sebagainya. Ya mungkin karena alasan-

alasan tertentu karena kita melihat kenyataan dan sebagainya, tetapi kan kondisi

ini tidak menetes pada kepada anak-anak begitu, kita ingin suatu ketika anak-

anak kita atau cucu kita menjadi orang-orang yang bisa mengapresiasi

penyelenggaraan negaranya karena memang kedua-duanya apresiasinya bagus

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

45

begitu, Pemerintahnya benar, anak-anaknya benar, ini Utopia bukan? Bukan

Saya kira, ini harus dikejar. Nah jadi prinsip kami di Wanadri dan prinsip Saya

mengajarkan kepanduan kepada kepramukaan itu sebenarnya begini, kita tidak

memaksa-maksakan kehendak. Maksudnya, begini. Ketika anak-anak Saya

ketika Pramuka Saya, Saya harapkan untuk mencintai alam, mencintai

lingkungan begitulah seperti sekarang edisi dunia itu. Dengan teori apapun,

dengan ilmu pengetahuan apapun, tidak mungkin dia cinta lingkungan. Yang

paling niscaya oleh kami itu dibawa saja, berkemah, ke hutan dan sebagainya.

Kedokami, kalau dia disentuhkan dengan alam maka cinta akan tumbuh dengan

sendirinya dan itu cinta yang ikhlas. Kan kita harus begitu asalnya.

Jadi, itu yang ingin kami sampaikan sebagai penutup.

Terima kasih kami sudah diundang ke tempat yang terhormat ini. Mudah-

mudahan kalau kita menghasratkan sesuatu untuk perbaikan anak-anak kita, itu

ya sungguh-sungguh agar nantinya anak-anak kita menjadi orang yang bisa

mengapresiasikan kehidupannya dengan ikhlas itu. Kalau wahana untuk itu

kemudian kita ributkan untuk hal-hal yang sepele begini, wah celaka betul.

Terima kasih, kami tutup.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Terima kasih.

Jadi, tadi memperkuat sekali lagi yang mengenai semangat kebangsaan

yang bisa dibangkitkan dengan praktek-praktek atau prinsip-prinsip kepanduan

tadi, kepramukaan tadi mulai dari Lagu Indonesia Raya dan Saya kira kita

semuanya juga tahu sekarang sudah ada Undang-Undang Bahasa, Lambang

Negara dan termasuk Lagu Kebangsaan. Di Rapat-rapat DPR yang besar/Pleno

sekarang juga harus dengan Indonesia Raya dan itu memang sesuatu yang kita

harapkan. Namun demikian yang belum bisa kita tembus kembali nantinya

mestinya juga di sekolah-sekolah itu harus dihidupkan kembali suasana yang

seperti itu Pak.

Kemudian, 5 menit terakhir kami berikan kepada Bapak dari Pramuka

untuk memberikan catatan akhirnya dan 5 menit nanti bagian Saya ya Pak ya,

jangan dikurangi ya Pak.

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Terima kasih.

Saya ingin memberikan komentar terakhir tentang Scout/tentang Pandu.

Ketika Organisasi ini diperkenalkan, Baden Powell menyebutnya Scout. Dibawa

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

46

masuk ke Indonesia oleh Belanda, namun bukan Pandu, namanya FathFinder.

Jadi, bukan Pandu. Baru kemudian karena tidak mau menggunakan kata ”Fath

Finder”, Bapak Muhammad Yamin memperkenalkan kata ”Pandu”. Dia hanya

memperkenalkan kata ”Pandu” saja. Jadi, ”Pandu” menunjuk pada ”Scout” kalau

sebenarnya. Nah Undang-Undang lalu Kepres No. 61 menyebutnya adalah yang

seperti Scout itu namanya adalah Pramuka,seperti di Malaysia namanya adalah

Pengangkap. Di India namanya Barat. Jadi, itu nama yang bukan berarti Scout

itu harus Pandu. Scout itu bisa diterjemahkan dengan banyak kata. Ini adalah

penambahan kosakata, kayak menambah kosakata kita, pandu adalah sama

dengan pramuka.

Nah Saya ingin sampaikan nama Pramuka itu aslinya bukan singkatan,

bukan Praja Muda Karana. Pada waktu Tahun 1961 itu, ingin terjadi peleburan

yang disepakati termasuk juga oleh HW mensepakati itu, bersumpah untuk

bersatu. Itu banyak sekali isu-isu seolah-olah ini sama dengan pioner, karena

waktu itu pengaruh dari usia itu tinggi sekali, maka seolah-olah diberikan nama.

Nama ini berasal Pak Hamengku Buwono, Pak Hamengku Buwono memberikan

nama. Jadi, namanya adalah dari Pak Hamengku Buwono yang mengambil

nama Prajurit Mataram yang artinya selalu di depan, Pramuko, tetapi nama itu

kemudian diasosiasikan sama dengan Pioneer dari Rusia. Orang kita resah,

kemudian oleh Kakak-kakak kita zaman dulu dicari kira-kira Pramuka itu apa,

muncullah persamaannya Praja Muda Karana. Praja Muda Karana itu baru

kemudian muncul untuk mengantisipasi serangan komunis bahwasanya Pioneer

sama dengan Pramuka. Itu betul, tidak bohong itu. Sejarahnya adalah begitu.

Jadi, tidak ada keharusan Scout itu diterjemahkan dalam kata ”Pandu”, tidak

ada.

Sekarang, kita seperti Kak Akhmadi katakan tadi Kepres No. 238

mengganti kata ”Gerakan Kepanduan” menjadi ”Gerakan Pramuka”. Itu terus

bagaimanapun itu sudah digunakan. Undang-Undang No. 20 mengganti

”Pendidikan Kepanduan” menjadi ”Pendidikan Kepramukaan”. Jadi, kata-kata itu

memang jelas. Jadi, Pendidikan Kepramukaan, Pendidikan Kepanduan, baca

saja Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional ”Pendidikan

Kepanduan/Pendidikan Kepramukaan” dan itu kita lakukan.

Dan karena itu sekali lagi, tidak ada keharusan. Kita tidak ngotot, tetapi

karena Undang-Undang ini adalah untuk kepentingan anak-anak kita yang sudah

sangat familiar dengan Pramuka dan ada sejarahnya, bukan berarti

menggunakan nilai-nilai kepramukaan tidak sama dengan nilai-nilai kepanduan.

Sama banget itu. Jadi, nilai-nilai pramuka ya nilai-nilai pandu, dasa dharma

pramuka ya dasa dharma pandu. Jadi, itu adalah equal. Tetapi karena kita ingin

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

47

menghargai Bapak-bapak kita yang memberikan nama ”Gerakan” pada

organisasi ini, tidak seperti di negara lain. Di negara lain tidak pernah

memberikan nama National Assosiation dengan Gerakan.

Yang kedua, ini sudah lama dikenal oleh masyarakat dan dasar

hukumnya juga ada maka kita tetap mengusulkan kalau bisa tetap ”Gerakan

Pramuka”. Namun sepenuhnya kita serahkan kepada Kakak-kakak kita yang ada

di DPR dan di Pemerintah.

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

ANDALAN NASIONAL LULUSAN KERJASAMA KWARTIR NASIONAL

Pak Heri, boleh 1 menit?

Saya Rahmat Santika, Andalan Nasional Lulusan Kerjasama Kwartir

Nasional. Saya ajudannya Hamengku Buwono ketika Jambore Dunia XIII di

Jepang di Asagiri pada Bulan Agustus 1971. Selama 3 hari Saya diajarkan oleh

Beliau untuk menyusun konsep yang namanya renewing scouting. Dia

persamakan bahwa ketika 17 Agustus dengan 14 Agustus, 17 Agustus itu

negara kita adalah dari kerajaan, berasal dari kesultanan, berasal dari daerah-

daerah berbagai macam, ada 1 tekad yang sama, ingin bersatu mendirikan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian, merdeka diputuskan 17

Agustus 1945 dan setelah merdeka, dia mengisi untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur. 14 Agustus 1961, Beliau mengatakan kita sama-sama

bersatu membentuk yang namanya Gerakan Pramuka, dikumpulkan semuanya

supaya visi yang sama membangun negara bangsa, Negara Kesatuan Republik

Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Sangeta Laut sampai ke Pulau We

dan lain sebagainya. Beliau katakan dengan berapi-api, karena akan pidato di

Hongkong untuk yang namanya Pertemuan World Scout Scouting dengan

konsep melakukan Renewing Scouting. Nah disitulah dikatakan bahwa 14

Agustus itu sama dengan 17 Agustus. Jadi, Gerakan Pramuka itu kesepakatan

bersama seluruh Pandu yang ada untuk membentuk suatu yang namanya

Gerakan Pramuka, untuk bersatu, berdaulat dan menyelesaikan bangsa ini.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Saya kira itu underlining semua ya Pak, semangat yang ada yang tadi

disampaikan oleh Pak Utut dan lain-lainnya. Semuanya kita hadir disini dengan

semangat yang sama untuk bersatu memajukan bangsa ini melalui kegiatan

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

48

pendidikan kepramukaan atau kepanduan tadi. Saya kira itu semangat yang

membawahi kita sendiri. Saya ingin menyampaikan beberapa penjelasan sedikit

saja Pak, mengapa persoalan judul ini kita ditunda dan tetapi kita tetap

membahas selebihnya, karena di dalam Undang-Undang ini seperti tadi Saya

sampaikan, bagiannya itu a dari z. Yang berkaitan dengan judul itu sebenarnya

konsekuensi pokoknya lebih pada susunan organisasi. Sementara mengenai

Prinsip-prinsip dasarnya tadi kita tahu Bapak semuanya, semuanya berusaha

sepakat bahwasanya Prinsip-prinsip yang ada itu kita adop dari Gerakan Scout

International yang ada dengan semangat pembaruan yang tadi disampaikan

yang memang diluncurkan pada tanggal 14 Agustus Tahun 1961. Suasana

politiknya semuanya kita pahamlah pada waktu kita, kita memang dalam

semangat untuk bersatu untuk merebut Irian Barat tetapi sama juga kondisi kita

sekarang ini Saya kira kita juga perlu bersatu untuk kita tidak menjadi

ketinggalan diantara bangsa-bangsa yang lain. Saya kira semangat ini sama.

Namun demikian, tentu saja di dalam ketatanegaraan ada sejumlah koridor yang

memang sudah ditentukan sehingga di dalam menyusun Undang-Undang inipun

Undang-Undang Dasar kita sudah mengatur tidak boleh menabrak hal-hal yang

sifatnya azasi yang sudah beberapa ketentuan dasar dari declaration human

rights itu sudah dimasukan dalam Undang-Undang Dasar kita dan tentu saja itu

tidak boleh kita langgar. Maksud Saya, diskusi seperti ini juga mencoba

mengexcercise bahwa koridor itu tetap kita patuhi di dalam pembentukan

Undang-Undang ini.

Itu yang penjelasan yang ingin kami sampaikan dan selanjutnya, kami dari

diskusi ini barangkali semuanya tadi sudah kita serap masukannya, kita catat,

ada transkripnya. Kemudian hari kalau mau diajukan, dokumen transkripnya

pasti bisa ada di kami. Namun demikian, kami merasa bahwa diantara para

penganut paham yang aktivis dari Kepramukaan atau Kepanduan ternyata masih

banyak yang belum komunikasi. Antara Pak Aat pun ada sedikit perbedaan yang

pada hemat Saya itu memperkaya kehidupan kita perbedaan ini, tetapi

perbedaan ini yang kami mohonkan untuk bisa diskusikan bersama yang

nantinya ini masih sedang debat proses, bukan tidak mungkin lagi pada

kesempatan yang akan datang kita akan mempertemukan kembali dan kepada

pihak Pemerintah yang mewakili, dalam ini Saya kira ada baiknya juga kami

mengusulkan supaya Pemerintah mengambil inisiatif karena lobi yang ada yang

kita siapkan ini adalah lobi antara fraksi-fraksi di DPR dengan Pemerintah.

Namun demikian, alangkah baiknya kalau Pemerintah juga melakukan lobi-lobi

dengan berbagai macam pihak kepanduan yang ada itu.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

49

Ini Saya kira akan sangat baik. Semangatnya sama tadi disampaikan,

untuk persatuan kita, agar bangsa kita ini bisa mengejar ketinggalan kita.

Saya kira demikian ya Pak sebagai penutup.

Terima kasih sekali lagi Bapak-bapak, mungkin ada yang dari Jogja ya?

Pak Gatot dari Jogja ya? Surabaya, loh ngaduh meneh DPR, enggeh. Ada

beberapa Teman yang dari Jawa, termasuk Kang Aat dari Bandung, semuanya

kami ucapkan terima kasih Kang Aat.

Nuhun, mohon maaf Pak. Di DPR itu bisanya cuman kasih kotakan ini

Pak, karena SPJ tidak bisa diganti disini. Nah itu yang kami mohon maaf, karena

ini dianggap sebagai kewajiban warga negara juga untuk memberikan statement

atau kesaksian di dalam parlemen. Jadi, semuanya ya kita mohon maklumi

semuanya.

Demikian, terima kasih juga kepada Anggota yang telah mengikuti acara

ini dengan baik. Pak Hakam mungkin ingin menambahkan? Mungkin Pak Hakam

ini sebagai Penanggung Jawab Panjanya, kami persilakan Pak Hakam.

KETUA PANJA (DRS. ABDUL HAKAM NAJA, M.SI)

Bismillahirrahmannirrahim.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Saya kira apa yang hari ini kita dengarkan dari seluruh Pemangku

Kepentingan, ini memang sama dengan spiritnya di Panja. Jadi, di Panja itu

memang seluruh sudutnya memang sudah dijajaki. Kira-kira begitu. Kira-kira

kalau peta di Panja itu yang ada disini ini wakili oleh Anggota Fraksi-fraksi di

Panja, meskipun tentu saja nanti Undang-Undang kan tentu harus pada

terakhirnya seperti apa. Jadi, kalau merujuk kepada judul saja, keluar dari Komisi

X itu judulnya masih Undang-Undang Kepanduan/Kepramukaan. Itu keluarnya

dari komisi, diselesaikan di Forum Badan Legislasi, namanya Kepramukaan

dengan definisi yang dibacakan oleh Pak Heri tadi. Itu titik temu kompromi yang

panjang juga daripada harus berhari-hari itu kita bicarakan untuk judul itu saja di

Badan Legislasi kalau disini sudah sepanjang DPR Periode sekarang full dan

Periode yang lalu juga kira-kira setahun sebelumnya.

Ibu/Bapak sekalian, jadi semangat untuk menampung seluruh aspirasi

dari Pemangku Kepentingan dan bahkan yang terakhir ini dari Tono Suratman

yang buat buku tentang Konsep Negara pun kita masukan. Artinya, dimasukan,

kita dengar. Dari Wanadri juga begitu dan semuanya. Jadi, apa saja. Dari Partai

Politik pun artinya kita dengar bahwa meskipun keputusan akhirnya nampaknya

tidak boleh Partai Politik itu melakukan kegiatan yang terkait dengan Partai

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH …berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200407-113822-9132.p… · Sesuai yang kita sampaikan tadi, acara hari ini sesungguhnya

50

Politik, tetap kita undang, kita ingin mendengarkan dan juga kita ingin sampaikan

posisi yang terakhir seperti apa.

Ibu/Bapak sekalian, semangat untuk mendengarkan, semangat untuk

menyerap, semangat untuk memperhatikan seluruh Pemangku Kepentingan itu

benar-benar kita lakukan. Tetapi Saya kira betul penekanan Pak Heri, Saya kira

karena posisi ini Pemerintah, jadi DIM-nya itu Pemerintah, Inisiatif DPR-nya

Saya kira sebagian juga sudah dapat. Nah posisi terakhir ini kan Pemerintah,

Saya kira akan lebih bagus dalam tempo yang sampai tanggal 12 Oktober ini

ada rapat pengambilan Tingkat I di Komisi X. Jadi, nanti rapat posisi fraksi-fraksi

di Komisi X, diketok dibawa ke Paripurna tanggal 19 Oktober. Nah Saya kira

dalam waktu yang tidak panjang ini Pemerintah seyogyanya melakukan langkah-

langkah pro aktif untuk mengkomunikasikan karena besok kami juga akan ke 6

Provinsi di seluruh Indonesia untuk keliling uji publik. Jadi, waktu itu kita punya

pikiran kalau kita jauh-jauh uji publik ke 6 provinsi, tetapi para pemangku

kepentingannya juga belum kita dengar, nanti malah mereka kecewa karena

jauh-jauh ke daerah malah yang di Jakarta atau yang di pusat ini belum tahu.

Jadi, kita undang Bapak/Ibu sekalian pada forum ini betul-betul untuk kita

ingin mendapatkan suatu masukan menyerap informasi dan aspirasi sehingga

Undang-Undang itu nanti 19 Oktober diketok di Paripurna Insya Allah sudah

menyerap, sudah memperhatikan dan betul-betul moga-moga bisa mewakili

seluruh aspirasi dari Bapak/Ibu sekalian.

Demikian sehingga terima kasih dari kami.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (HERI AKHMADI/F.PDIP)

Demikianlah Ibu/Bapak sekalian.

Dengan bersama membaca Hamdallah, kita akhiri Rapat Dengar

Pendapat Umum ini.

Alhamdulillahirrabil’alamin.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP)

Jakarta, 28 September 2010

a.n. Ketua Rapat Sekretaris Rapat

AGUS SALIM, S.H. NIP. 196010817 198303 1 005