desquamative gingivits

7
Deskuamatif Gingivitis Istilah deskuamasi gingivitis mendeskripsikan penampakan klinis dari gingiva yang berwarna merah, glazed, tekadang disertai dengan oedema, kehilangan stipling, serta adanya area jaringan epitel yang telah deskuamasi dan/atau ulserasi. Vesikel, striae putih dan flecks kadang juga terlihat. Deskuamatif gingivitis bukan merupakan sebuah penyakit spesifik melainkan manifestasi klinis dari beberapa penyakit yang berragam. Penyebab dari deskuamatif gingivitis meliputi,: a. Dermatosis, termasuk didalamnya, - Lichen planus - Mucous membran pemphigoid - Pemhigus - Dermatitis herpetiformis - Penyakit Linear IgA - Epidermolisis bullosa Lichen planus dan pemphigoid adalah penyebab terbanyak deskuamatif gingivitis. Untuk pemphigus persentasenya lebih sedikit dibandingkan lichen planus dan pemphigoid sedangkan kondisi lainnya yang tersebut diatas adalah penyebab yang jarang ditemukan pada deskuamatif gingivitis. (a) (b) Gambar 1. Deskuamatif gingivitis pada lichen planus (a) dan pemphigus vulgaris(b)

Upload: hannana

Post on 08-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gingivitis

TRANSCRIPT

Deskuamatif GingivitisIstilah deskuamasi gingivitis mendeskripsikan penampakan klinis dari gingiva yang berwarna merah, glazed, tekadang disertai dengan oedema, kehilangan stipling, serta adanya area jaringan epitel yang telah deskuamasi dan/atau ulserasi. Vesikel, striae putih dan flecks kadang juga terlihat. Deskuamatif gingivitis bukan merupakan sebuah penyakit spesifik melainkan manifestasi klinis dari beberapa penyakit yang berragam. Penyebab dari deskuamatif gingivitis meliputi,:a. Dermatosis, termasuk didalamnya, Lichen planus Mucous membran pemphigoid Pemhigus Dermatitis herpetiformis Penyakit Linear IgA Epidermolisis bullosaLichen planus dan pemphigoid adalah penyebab terbanyak deskuamatif gingivitis. Untuk pemphigus persentasenya lebih sedikit dibandingkan lichen planus dan pemphigoid sedangkan kondisi lainnya yang tersebut diatas adalah penyebab yang jarang ditemukan pada deskuamatif gingivitis. (a)(b)

Gambar 1. Deskuamatif gingivitis pada lichen planus (a) dan pemphigus vulgaris(b) (a) (b)Gambar 2. (a) ruptured blister pada pemphigoid (b) blister berdarah pada MMP(a) (b)Gambar 3. (a) ulserasi gingiva dan (b) ulserasi mukosa bukal pada pemphigus vulgarisb. Reaksi hipersensitivitas lokalReaksi hipersensitivitas lokal pada beberapa substansi seperti cairan obat kumur, dental material, obat-obatan, kosmetik, permen karet dan cinnamon, yang umumnya menggunakan perasa. Sodium lauryl sulphate, komposisi umum dari pasta gigi, dapat menjadi penyebab pada beberapa pasien. Pasta gigi tartar-control dapat juga menjadi triger reaksi di mukosa oral.

c. Beberapa penyebab lainnya yang berpotensi menyebabkan ulserasi gingiva dan (patches) eritemaSebagai contoh plasma sel gingivitis, sistemik lupus eritematosus (SLE), diskoid lupus eritematosus (DLE), stomatitis ulseratif kronik dan kelainan granulomatus seperti orofasial granulomatosis, lalu Crohns disease dan sarcoidosis. Lesi yang ada pada gingiva dapat merupakan simptom yang memperlihatkan oral yang lebih tergeneralisasi atau keadaan sistemik. Pemeriksaan yang mendalam diperlukan untuk menentukan diagnosis. Adanya dari dental plak adalah faktor pendukung yang penting apapun penyakit utamanya.

Gambar 4. Kondisi gingiva pada plasma sel gingivitis

Gambaran klinisada 3 bentuk:1. lesi ringanciri klinis: eritema difus pada gingiva bebas, cekat dan interdental lesi umumnya tidak disertai nyeri sakit lesi dikenali dari diskolorisasi sering terjadi pada wanita usia 17-23 th

2. lesi parahciri klinis: bercak-bercak, berwarna merah terang dan abu2 yang melibatkan gingiva bebas dan cekat permukaan gingiva licin dang mengkilat, konsistensi lunak gingiva melekuk jika ditekan dan epitel tidak melekat erat dengan jaringan dibawahnya epitel gingiva mengelupas jika dimassage dengan dengan jari atau dibersihkan dengan perhidrol, sehingga jaringan dibawahnya mengalami perdarahan menjadi tersingkap keluhan lasien berupa rasa terbakar, sensitiv terhadap perubahan temperatur, terasa sakit jika menghirul udara melalui mulut, sukar menyikat gigi karena gingiva terkelupas sering terjadi pada usia 30-40 th permukaan oral lebih ringan keterlibatannya karena aksi lidah dan friksi ekskursi makanan mengurangi penumpukan iritan lokal dan mengurangi inflamasi.

3. lesi parahciri klinis: daerah-daerah gingiva tersingkap dan berwarna merah terang gingiva disekitar terilhat kebiru-biruan keluhan nyeri sakit yang sangat, terasa sakit jika memakan makanan yang keras atau perubahan temperatur. adanya rasa sakit seperti terbakar diseluruh mulut terutama pada bagian yang terlibat

Pemeriksaan klinis dan diagnosisPemeriksaan riwayat secara keseluruhan dan eksaminasi oral harus dilakukan sejalan dengan pemeriksaan ekstra oral dari pasien. Sebagian pasien adalah tipe asimtomatik tetapi memiliki banyak komplain dengan rasa terbakar, khususnya saat makan yang pedas dan asam, serta perdarahan dan perasaan tidak nyaman saat menyikat gigi. Pastikan riwayat blister oralnya, yang berkemungkinan terjadi perdarahan atau ektensif ulser oral.

Pertanyaan yang mungkin ditanyakan harus meliputi riwayat kesehatan mata, hidung dan gejala pada tenggorokan, kulit atau lesi genital dan detail dari medikasi yang tengah dijalani, termasuk juga dengan pergantian medikasi yang berhubungan dengan onset dari simptom. Riwayat keluarga dapat berhubungan dengan kondisi keturunan, contohnya SLE.

Oral eksaminasi dapat menunjukkan (patchy) lesi, dengan bukal dan labial gingiva yang umunya terlibat daripada lingual dan palatal gingiva atau mungkin terjadi keterlibatan gingiva secara umum. Adanya plak putih, striae putih, papula, vesikel dan ulser di daerah oral yang lain dapat sangat membantu dalam menegakkan diagnosis klinis. Diagnosis definitif biasanya membutuhkan pemeriksaan biopsi untuk eksaminasi hitopatologi dan dimana saat kita menduga kelainan autoimun seperti pemphigoid sebagai diagnosisnya maka DIF (direct immunofluorescence) dibutuhkan untuk membuktikan adanya autoantibodi dan epidermal antigen. (a) (b)Gambar 5. (a) DIF pada pemphigoid (b) DIF pada pemphigusManajemen simptomTreatment dari deskuamatif gingivitis terdiri dari, 1. Menghindarkan diri dari alergen dan faktor iritasi yang telah diketahui maupun yang dicurigai akan menyebabkan penyakit utama dari deskuamatif gingivitis2. Mengingkatkan oral higiene. Walaupun ini tidak dapat menyembuhkan penyebab utama dari penyakit ini, cara ini dapat mengurangi inflamsi plak-terinduksi secara umum. 3. Menyembuhkan penyakit utama dari deskuamatif gingivitis

Gambar 6. Penatalaksanaan penyakit Lichen planus

Gambar 7. Penatalaksaan penyakit Mucous membran pemphigoid

Gambar 8. Penatalaksanaan penyakit Pemphigus vulgaris

4. Lokal atau sistemik imunosupresif treatment. Kebanyakan kasus simmtomatik dari deskuamatif gingivitis dapat ditanggulangi dengan menggunakan topikal kortikosteroid.

Kepustakaan1. Journal Perio-2005; vol 2 , issue 3: 183-1902. / J of IMAB, 2007, vol. 13, book 2/ http://www.journal-imab-bg.org3. Newman MG, Takei HH, Carranza FA. Carranzas clinical periodontology. Copyright 2002, ninth edition, Philadelphia, W.B. Saunders Company. 314-3354. Langlais RP, Miller CS. Color atlas of common oral diseases.