deskripsi kasus tic

5
Deskripsi kasus Tn N 54 tahun saat masuk RS mengeluh sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak 2 minggu SMRS secara terus menerus dan memberat dalam 4 hari. Sesak tidak berkurang dengan istirahat. Klien lebih nyaman tidur dengan posisi bantal ditumpuk ±3-4 bantal atau posisi duduk. Terdapat batuk berdahak. Panas badan sejak 2 hari SMRS. Bengkak ada, nyeri dada, berdebar, napas bunyi mengi ada. Keluhan cepat lelah saat aktivitas sudah dirasakan sejak 3 tahun SMRS. Keluhan berkurang dengan istirahat. Terdapat riwayat bangun pada malam hari karena sesak setelah tidur 1-2 jam yang membaik dengan posisi duduk. Terdapat bengkak yang hilang timbul. Bengkak hilang setelah minum obat yang menurut istri klien menyatakan furosemid. Klien memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 5 tahun yang lalu, dan kemudian tahun 2012 dilakukan operasi by pass. 2 tahun SMRS klien memiliki riwayat pengguna obat sebanyak 3 buah. Klien kemudian kontrol ke RS Harapan Kita, dilanjutkan ke poli jantung RSHS. Riwayat kolesterol tinggi (-). Riwayat DM (+) sudah mendapatkan obat insulin, tetapi 2 tahun terakhir distop karena sudah perbaikan. Riwayat merokok (+) sudah berhenti 3 tahun yang lalu. Riwayat pengobatan TB (+) tahun 2014 selama 3 bulan, namun terhenti karena mual muntah. Klien dirawat di RSHS 1 bulan yang lalu dengan diagnosa medis efusi pleura dx ec TB, CAD OMI anterior, AKI St II. Sedangkan obat yang dibawa pulang adalah furosemide 1 x40, spironolaktone, valcostan, ambroxol, nerobion. Pada riwayat keluarga, ibu klien memiliki penyakit DM, satu kakak klien meninggal karena stroke dan satu kakak lagi meninggal karena penyakit jantung. Saat ini klien terpasang ventilator deengan mode SIMV, RR dari ventilator 12 x/menit, dengan saturasi O 2 99%, PEEP 8, FiO 2 80%, tersambung dengan close suction. Berdasarkan hasil pengkajian

Upload: melia-rahmayanti

Post on 29-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Cardio

TRANSCRIPT

Deskripsi kasusTn N 54 tahun saat masuk RS mengeluh sesak napas. Sesak napas dirasakan sejak 2 minggu SMRS secara terus menerus dan memberat dalam 4 hari. Sesak tidak berkurang dengan istirahat. Klien lebih nyaman tidur dengan posisi bantal ditumpuk 3-4 bantal atau posisi duduk. Terdapat batuk berdahak. Panas badan sejak 2 hari SMRS. Bengkak ada, nyeri dada, berdebar, napas bunyi mengi ada. Keluhan cepat lelah saat aktivitas sudah dirasakan sejak 3 tahun SMRS. Keluhan berkurang dengan istirahat. Terdapat riwayat bangun pada malam hari karena sesak setelah tidur 1-2 jam yang membaik dengan posisi duduk. Terdapat bengkak yang hilang timbul. Bengkak hilang setelah minum obat yang menurut istri klien menyatakan furosemid. Klien memiliki riwayat penyakit jantung koroner sejak 5 tahun yang lalu, dan kemudian tahun 2012 dilakukan operasi by pass. 2 tahun SMRS klien memiliki riwayat pengguna obat sebanyak 3 buah. Klien kemudian kontrol ke RS Harapan Kita, dilanjutkan ke poli jantung RSHS. Riwayat kolesterol tinggi (-). Riwayat DM (+) sudah mendapatkan obat insulin, tetapi 2 tahun terakhir distop karena sudah perbaikan. Riwayat merokok (+) sudah berhenti 3 tahun yang lalu. Riwayat pengobatan TB (+) tahun 2014 selama 3 bulan, namun terhenti karena mual muntah. Klien dirawat di RSHS 1 bulan yang lalu dengan diagnosa medis efusi pleura dx ec TB, CAD OMI anterior, AKI St II. Sedangkan obat yang dibawa pulang adalah furosemide 1 x40, spironolaktone, valcostan, ambroxol, nerobion. Pada riwayat keluarga, ibu klien memiliki penyakit DM, satu kakak klien meninggal karena stroke dan satu kakak lagi meninggal karena penyakit jantung.Saat ini klien terpasang ventilator deengan mode SIMV, RR dari ventilator 12 x/menit, dengan saturasi O2 99%, PEEP 8, FiO2 80%, tersambung dengan close suction. Berdasarkan hasil pengkajian fisik didapatkan data TD : 92 / 66 mmHg (dengan dobutamin), HR: 112 x/menit (dengan dopamin), RR: 20 x/menit , T:36,7 0C, Sat O2 :99%. Mata simetris : ya, konjungtiva : anemis, lesi : tidak ada, reflex pupil : Ka 2 mm, Ki 2 mm, sklera ikterik. Hidung Terpasang NGT : ya, sumbatan : tidak ada, pernapasan cuping hidung (-). Mukosa bibir : kering, klien mengalami perdarahan di gusi dan bibir, gag. menelan : tidak dapat dikaji, keadaan lidah : kurang bersih, terpasang ETT 7.5/23, terpasang mayo, sekret (+) berwarna merah kehitaman, hipersaliva (+). Reflex menelan: tidak dapat dikaji, kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran, terdapat CVC yang terpasang melalui vena jugularis, frekuensi nadi : x/112menit, irama nadi : sinus takikardi (VES +), TD 92/66 mmHg, temperature kulit : 36,7 0C, CRT >2 detik, akral dingin, gallop (+), ictus kordis (-), klien terpasang temporal pace maker dengan Rate 80 mV/menit, out put 2 mV, sensivity 2 mV. Terdapat cloting di area pemasangan CVC. Gerakan dada irama : regular, frekuensi : 20 kali/menit dengan bantuan ventilator, ronchi (+), sputum (+). Kekuatan otot : tidak dapat dikaji, edema : ekstermitas bawah dan atas grade IV, kelemahan otot : tidak dapat dikaji, klien terdapat luka dekubitus grade 3 pada daerah sakrum, kulit klien tampak bulat-bulat kehitaman pada seluruh tubuh. Abdomen : cembung, bising usus 4 x/menit, asupan nutrisi melalui NGT, perkusi hepar : dullness, perkusi gaster : dullness. Bilas lambung 200cc dg NaCl 0.9% keluar 300 cc berwarna merah kehitaman. Terpasang kateter No 18, keluaran urine 18 cc/ 3 jam bahkan cenderung anuria, warna urine : kuning pekat kemerahan. Pada tanggal 11 April klien dilakukan tindakan SLED selama 6 jam.Hasil pemeriksaan EKG pada tanggal 6 April adalah sinus tachikardi dengan AV block derajat 1, anterolateral infark. Sedangkan hasil foto thoraks 8 April 2015 didapatkan hasil pleuropneumonia kanan belum jelas perbaikan, kardiomegali tanpa bendungan paru.

TERAPIa) Laxadine1 x 15 cc NGT

b) Omeprazole1 x 40g IV

c) NAC3 X 200 mg

d) Sulfat 1 x 40 cc IV

e) Meropenem3 x 1gr IV

f) Calos 3 x 500 NGT

g) Nebulasi Nacl 3% 3 x 2cc @20 menit

h) Dopamin 7mg/kgBB/m Dip IV

i) Dobutamin 15 mg Drip IV

j) Amikasin 1 x 110 mg IV

k) Trigliserin 1 x 750

l) Vit K3 x 1 amp

m) Vascon 0.5 mikro/kf BB/menit IV

n) Meropenem 3 x 1 gr IV

o) Levofloxacin 3 x 1 gr IV

p) Meronem 2vmg/jam

q) IVFD Nacl 0,9%1000 cc/hari

Pemeriksaan laboratorium PemeriksaanHasilNilai rujukanSatuan

Pemeriksaan AGD10 April 201511 April 2015

pH7. 3837.210L : 7.34 ~ 7.44

PCO221.733.2L : 35 ~ 45mm Hg

PO281.7127.0L : 69 ~ 116mmHg

HCO313.013.122 ~ 26 mEq/L

TCO225.627.022 ~ 29mmol/L

Base Excess-10.5-14.3(-2) ~ (+3)mEq/L

Saturasi O296.998.495 ~ 98%

Pemeriksaan hematologi 8 parameter

Hemoglobin9.6L : 13.5 ~17.5g/dL

Hematokrit30L : 40 ~ 52%

Leukosit75004400 ~ 11300/mm3

Eritrosit3.85L: 4.5 ~ 6.5Juta/uL

Trombosit36000150000 ~ 450000/mm3

Index eritrosit

MCV77.180 ~ 100fL

MCH24.926 ~ 34Pg

MCHC32.332 ~ 36%

Hitung Jenis Leukosait

Basofil00 ~ 1

Eosinofil21 ~ 6

Segmen03 ~ 5

Batang7840 ~70

Limfosit1330 ~ 45

Monosit72 ~ 10

PT-INR

Masa protombin15.98.6 ~12.6detik

INR1.430.83 ~ 1.16

APTT55.313.9 ~ 33.9detik

Pemeriksaan kimia klinik

Ureum10715 ~ 50Mg/dL

Kreatinin2.20L : 0.7 ~ 1.2Mg/dL

Natrium (Na)134135 ~ 145mEq/L

Kalium4.53.6 ~ 5.5mEq/L

Kalsium4.444.7 ~ 5.2Mg/dL

Magnesium1.911.70 ~ 2.55Mg/dL

Gula Darah Puasa9670 ~ 100Mg/dL