design survey

30
Desain Survei Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019 PENYUSUNAN PROGRAM JANGKA MENENGAH DIREKTORAT PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 2015 – 2019 1. Latar Belakang Perekonomian Wilayah Sumatera ditopang oleh beberapa sektor utama yaitu pertanian terutama perkebunan, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. 1) Pulau Sumatera mempunyai potensi yang tinggi sebagai lumbung pangan nasional, antara lain: produksi padi tahun 2013: 16,74 juta ton (23,49 persen produksi nasional), jagung 3.985.308 ton (21,53 persen produksi nasional), kopi 492.670 ton (71,28 persen produksi nasional), teh 22.550 ton (15,72 persen produksi nasional), ikan 1.728.565 ton (29,65 persen produksi nasional) dengan produksi ikan patin di Sumsel 220.577 ton, sawit 17.933.720 ton (68,93 persen produksi nasional) dengan 70 persen lahan kelapa sawit Indonesia berada di Sumatera sehingga di Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan memproduksi 43 persen CPO. 2) Potensi perkebunan Wilayah Sumatera cukup melimpah terutama pada komoditas kelapa sawit. Sebesar 70 persen lahan penghasil kelapa sawit nasional berada di Wilayah Sumatera, dengan produksi kelapa sawit di tahun 2013 mencapai 18.895.449 ton per tahun atau 68,10 persen dari jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia. Sementara itu, Wilayah Sumatera juga 1

Upload: ahmad-satria

Post on 12-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

PENYUSUNAN PROGRAM JANGKA MENENGAH

DIREKTORAT PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 2015 – 2019

1. Latar Belakang

Perekonomian Wilayah Sumatera ditopang oleh beberapa sektor utama yaitu pertanian

terutama perkebunan, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

1) Pulau Sumatera mempunyai potensi yang tinggi sebagai lumbung pangan

nasional, antara lain: produksi padi tahun 2013: 16,74 juta ton (23,49 persen

produksi nasional), jagung 3.985.308 ton (21,53 persen produksi nasional), kopi

492.670 ton (71,28 persen produksi nasional), teh 22.550 ton (15,72 persen

produksi nasional), ikan 1.728.565 ton (29,65 persen produksi nasional) dengan

produksi ikan patin di Sumsel 220.577 ton, sawit 17.933.720 ton (68,93 persen

produksi nasional) dengan 70 persen lahan kelapa sawit Indonesia berada di

Sumatera sehingga di Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di

dunia dengan memproduksi 43 persen CPO.

2) Potensi perkebunan Wilayah Sumatera cukup melimpah terutama pada

komoditas kelapa sawit. Sebesar 70 persen lahan penghasil kelapa sawit

nasional berada di Wilayah Sumatera, dengan produksi kelapa sawit di tahun

2013 mencapai 18.895.449 ton per tahun atau 68,10 persen dari jumlah produksi

kelapa sawit di Indonesia. Sementara itu, Wilayah Sumatera juga menjadi

produsen karet di Indonesia dengan kontribusi sebesar 65 persen dari produksi

karet nasional serta memiliki 14 persen luasan lahan perkebunan karet nasional.

Dalam perkembangannya, karet yang diproduksi kemudian menjadi konsumsi

bagi 15 persen industri hilir nasional.

3) Sektor pertambangan dan penggalian yaitu batu bara, gas bumi dan minyak

bumi cukup berlimpah. Perkembangan produksi batu bara nasional tahun 2004-

2011 meningkat dengan produksi batubara hingga akhir tahun 2011 mencapai

290 juta ton. Total sumber daya batubara nasional tahun 2011 adalah sebanyak

105.187,44 juta ton, yang sebagian besar terdapat di Wilayah Sumatera

sebanyak 52.483,2 juta ton atau sebesar 49,89 persen dari total cadangan

batubara nasional.

1

Page 2: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

4) Potensi bahan tambang di Wilayah Sumatera lainnya yaitu bijih timah, bauksit

(bijih alumunium), dan kaolin. Kandungan timah Indonesia merupakan salah

satu yang terbesar di dunia. Indonesia memasok sekitar 30 persen dari

kebutuhan timah dunia dengan 27 persen di antaranya berasal dari Provinsi

Bangka Belitung. Komoditas timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka),

Manggara (Pulau Belitung), Dabo (Pulau Singkep), Provinsi Kepulauan Riau,

dan Bangkinan (Provinsi Riau). Sementara itu, penambangan bauksit atau bijih

aluminium di Wilayah Sumatera terdapat di Kepulauan Riau, dan Provinsi

Bangka Belitung. Potensi kaolin di Wilayah Sumatera juga cukup besar untuk

dikembangkan dengan potensi 34,9 persen dari cadangan nasional. Indonesia

merupakan penghasil kaolin terbesar ke-5 di dunia. Kandungan kaolin yang

cukup besar di Wilayah Sumatera terdapat di Provinsi Bengkulu sebesar 162,5

miliar ton dan Sumatera Utara sebesar 91,8 miliar ton.

5) Lebih jauh lagi, pohon industri Kemenperin mengindikasikan bahwa

pengembangan klaster industri pengolahan timah dan aluminium akan mampu

mendukung industri manufaktur yang memproduksi barang kompleks seperti

elektronik, peralatan listrik, kendaraan bermotor, mesin dan komponennya.

Sementara itu, industri kaolin dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan

baku dalam produksi barang kompleks pada industri otomotif, industri

elektronik, dan industri peralatan laboratorium.

6) Dalam konteks nasional, Wilayah Sumatera merupakan sentra produksi dan

pengolahan hasil bumi. Sektor industri pengolahan juga memberikan kontribusi

yang cukup besar pada perekonomian Wilayah Sumatera tahun 2012 sebesar

19,48 persen. Persebaran industri pengolahan yang berbasis komoditas

unggulan di Wilayah Sumatera diantaranya: industri kelapa sawit, industri karet

dan barang dari karet di Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Selatan

dan Provinsi Bengkulu; Industri pulp dan kertas di Provinsi Riau; Industri dasar

besi dan baja dan industri logam dasar bukan besi di Provinsi Sumatera Utara

dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Industri Pangan, Kopi, Kakao di

Provinsi Lampung.

7) Pulau Sumatera memiliki potensi kehutanan yang sangat besar, yaitu: Suaka

Margasatwa 23 Lokasi, Cagar Alam (Darat dan Laut) 27 Lokasi, Taman

Nasional (Darat dan Laut) 12 Lokasi, Tahura 7 Lokasi, Taman Wisata Alam

2

Page 3: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

(Darat dan Laut) 14 Lokasi dan Taman Buru 5 lokasi (Provinsi Aceh, Sumatera

Utara, Kepulauan Riau dan Bengkulu (2 lokasi). Dengan jenis potensi kawasan

yaitu: Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam: ± 5,1 juta ha (11,63

persen), Kawasan Hutan Lindung: ± 6 juta ha (13,65 persen) dan Kawasan

Hutan Produksi (26,27 persen), diharapkan dengan fungsi lindung 80 persen

yang diperkirakan ± 15 persen.

2. Tujuan dan Sasaran

2.1 Tujuan

Tujuan pengembangan Wilayah Sumatera tahun 2015-2019 adalah mendorong

percepatan dan perluasan pembangunan Wilayah Sumatera dengan menekankan keunggulan

dan potensi daerah, melalui :

1) pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, serta pengembangan industri

berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah, bauksit, dan kaolin.

2) penyediaan infrastruktur wilayah.

3) peningkatan SDM dan ilmu dan teknologi secara terus menerus.

2.2 Sasaran

Adapun sasaran pengembangan Wilayah Sumatera pada tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut :

1) Dalam rangka percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi Wilayah

Sumatera, akan dikembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Wilayah

Sumatera dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan daerah, termasuk

diantaranya adalah pengembangan 2 Kawasan Ekonomi Khusus, 4 Kawasan

Indusri, 4 Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, serta pusat-pusat

pertumbuhan sebagai penggerak ekonomi daerah pinggiran lainnya.

2) Sementara itu, untuk mengurangi adanya kesenjangan antar wilayah di Wilayah

Pulau Sumatera, maka akan dilakukan pembangunan daerah tertinggal dengan

sasaran sebanyak 11 Kabupaten tertinggal dapat terentaskan dengan sasaran

outcome : (a) meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal

sebesar 6,30 persen; (b) menurunnya persentase penduduk miskin di daerah

3

Page 4: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

tertinggal menjadi 10,66 persen; dan (c) meningkatnya Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) di daerah tertinggal sebesar 69,31.

3) Untuk mendorong pertumbuhan pembangunan kawasan perkotaan di Sumatera,

maka akan dipercepat pembangunan 2 Kawasan Perkotaan Metropolitan baru,

peningkatan efisiensi pengelolaan 1 Kawasan Perkotaan Metropolitan yang

sudah ada saat ini, serta mewujudkan optimalisasi peran 6 kota otonom

berukuran sedang sebagai penyangga (buffer) urbanisasi, serta membangun 2

kota baru publik yang mandiri dan terpadu sebagai sebagai pengendali (buffer)

urbanisasi di terpadu di sekitar kota atau kawasan perkotaan.

4) Pembangunan desa dan kawasan perdesaan dengan sasaran menurunnya

kemiskinan di desa-desa tertinggal dan mendorong perekonomian desa berbasis

komoditas unggulan menuju desa mandiri.

5) Khusus untuk meningkatkan keterkaitan pembangunan kotadesa, maka akan

diperkuat 8 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat

Kegiatan Wilayah (PKW).

6) Dalam rangka mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara

yang berdaulat, berdaya saing, dan aman, maka akan dikembangkan 8 Pusat

Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

kawasan perbatasan negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan

sekitarnya.

7) Sasaran Otonomi Daerah adalah: (1) Meningkatnya proporsi penerimaan pajak

dan retribusi daerah sebesar 40 persen untuk propinsi dan 12 persen untuk

kabupaten/kota; (2) Meningkatnya proporsi belanja modal dalam APBD

propinsi sebesar 30 persen dan untuk Kabupaten/Kota sebesar 30 persen pada

tahun 2019 serta sumber pembiayaan lainnya dalam APBD; (3) Meningkatnya

jumlah daerah yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP)

sebanyak 10 provinsi dan 90 kabupaten/kota di wilayah Sumatera; (4)

Meningkatnya kualitas dan proporsi tingkat pendidikan aparatur daerah untuk

jenjang S1 sebesar 65 persen dan S2-S3 sebesar 10 persen; (5) Terlaksananya

diklat kepemimpinan daerah serta diklat manajemen pembangunan,

kependudukan, dan keuangan daerah di seluruh wilayah Sumatera sebesar 150

angkatan (dengan proyek awal Provinsi Lampung); (6) Meningkatnya

implementasi pelaksanaan SPM di daerah, khususnya pada pendidikan,

4

Page 5: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

kesehatan dan infrastruktur; (7) Meningkatnya persentase jumlah PTSP sebesar

100 persen; (8) Meningkatnya persentase jumlah perizinan terkait investasi yang

dilimpahkan oleh kepala daerah ke PTSP sebesar 90 persen; (9) Terlaksananya

sinergi perencanaan dan penganggaran di wilayah Sumatera (dengan proyek

awal Provinsi Aceh dan Riau); (10) Terlaksananya koordinasi pusat dan daerah

melalui peningkatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah; dan (11)

terlaksananya sistem monitoring dan evaluasi dana transfer secara on-line di

wilayah Sumatera (dengan proyek awal Provinsi Riau).

8) Sasaran Pengurangan Bencana adalah mengurangi indeks risiko bencana pada

21 (dua puluh satu) kabupaten/kota sasaran (Kota Lhokseumawe, Kota Banda

Aceh, Kota Bengkulu, Mukomuko, Rejang Lebong, Kota Jambi, Soralangun,

Kerinci, Kota Bandar Lampung, Lampung Barat, Tanggamus, Kota Padang,

Padang Pariaman, Kepulauan Mentawai, Banyuasin, Lahat, Kota Medan,

Langkat, Deli Serdang, Karo, dan Simalungun) yang memiliki indeks risiko

bencana tinggi, baik yang berfungsi sebagai PKN, KSN, PKW, KEK, Kawasan

Industri maupun kawasan pusat pertumbuhan lainnya.

5

Page 6: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

2.2 Sasaran Survei

Adapun saran yang akan dicapai dalam survei kegiatan penyusunan program jangka

menengah direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015-2019 ini adalah sebagai berikut :

a) Terkumpulnya data-data yang diperlukan untuk mendukung proses pekerjaan

program jangka menengah direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015 –

2019.

b) Terkumpulnya informasi mengenai karakteristik - karakteristik wilayah pekerjaan

dan juga mungkin terdapat beberapa pelangaran pengendalian pemanfaatan ruang

yang terjadi dilapangan.

c) Memperoleh masukan serta tanggapan daerah maupun stakeholder

mengenai pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang selama 2010-2014,

serta memperoleh masukan kebutuhan- kebutuhan daerah untuk penyusunan

program jangka menengah pengendalian pemanfaatan ruang 2015-2019.

3. Lokasi Survei

Lokasi survei dari pekerjaan penyusunan program jangka menengah direktorat

pengendalian pemanfaatan ruang 2015 – 2019 ini adalah sebagai berikut :

1) Provinsi Sumatera Utara

2) Provinsi Bali

3) Provinsi Kalimantan Barat

4) Provinsi Sulawesi Selatan

5) Provinsi Jawa Tengah

6) Provinsi Maluku

7) Provinsi Papua Barat

4. Mekanisme Survei

4.1 Tatap Muka dan Konsultasi Awal

6

Page 7: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

Tahapan mekanisme survei yang pertama ini adalah tatap muka dan konsultasi awal

yang akan dilakukan dengan Pemilik pekerjaan adalah Satuan Kerja Pengendalian

Pemanfaatan Ruang, Direktorat Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan

Tanah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang. Tatap muka ini dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan kegiatan dan rencana kerja kepada pejabat terkait, agar dapat terjalin

kerjasama yang baik guna dapat menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan efektif. Tatap

muka ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai permasalahan yang

dihadapi di daerah-daerah yang akan disurvei, persepsi, preferensi, dan juga arahan dalam

melakukan pekerjaan.

4.2 Survei Sekunder

Survei sekunder merupakan kegiatan kunjungan ke instansi-instansi terkait di tingkat

daerah (Dinas/SKPD) Provinsi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data-

data pendukung sebagai bahan analisis dalam pekerjaan penyusunan program jangka

menengah direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015 – 2019. Sedangkan instansi

daerah yang dimaksud meliputi :

1) Dinas pekerjaan umum masing-masing provinsi

2) Bappeda Masing-masing provinsi

3) Dinas tata ruang masing-masing provinsi

4) Badan Pertanahan Nasional masing-masing provinsi

Berikut ini merupakan garis besar daftar data yang diperlukan dalam pekerjaan

penyusunan program jangka menengah direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015-

2019

7

Page 8: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

Tabel 1Daftar data Dasar yang dibutuhkan

No Jenis Data dan Informasi

Uraian Data dan Informasi Instansi Sumber Data KetersediaanAda Tidak Ada

1 Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Rencana Kerja Kementerian/ Lembaga (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

2 Kebijakan Pemerintah Pusat

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah

3 Kebijakan daerah RTRW Provinsi Bappeda ProvinsiRTRW Kab/Kota Bappeda Prov, Kab/KotaRDTR Dinas Tata ruang Prov, Kab/KotaKebijakan lainya Bappeda, PU, BPN dll.

4 Provinsi, Kabupaten/kota Dalam Angka

Demografi Badan Pusat Statistik (BPS)Guna lahan Badan Pusat Statistik (BPS)Sarana dan prasarana Badan Pusat Statistik (BPS)Perekonomian. Dll Badan Pusat Statistik (BPS)

5 Peta tematik dan peta perencanaan tata ruang

Peta Administrasi Prov, Kab/Kota Bappeda Prov,Kab/Kota, BPNPeta Fisik Kawasan Bappeda Prov, Kab/Kota, BPNPeta Pola ruang Bappeda Prov, Kab/Kota, BPNPeta Struktur Ruang. Dll Bappeda Prov, Kab/Kota, BPN

Sumber : Tim penyusun, Tahun 2015

8

Page 9: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

Tabel 2Daftar data Khusus yang dibutuhkan

No Uraian Kebutuhan Data Instansi Sumber Data Ketersediaan KeteranganAda Tidak Ada

I Lingkup kegiatan peraturan zonasi Bappeda, Dinas Tata Ruanga. Amplop Ruang

Koefesien dasar ruang hijau Koefisien dasar bangunan Koefisien lantai bangunan Garis sempadan bangunan

b. Penyediaan sarana dan prasaranaII Lingkup Perizinan Dinas Tata Kota / Bappeda

a. Izin prinsipb. Izin lokasic. Izin penggunaan pemanfatan tanah (IPPT)d. Izin mendirikan bangunan (IMB)e. Izin lainya berdasarkan peraturan

perundang-undanganIII Pemberian Insentif dan Disinsentif Bappeda Prov, Kabupaten /Kota

a. Insentif Insentif kepada pemerintah

- Pemberian kompensasi- Subsidi silang- Pembangunan/ pengadaan

insfrastruktur- Penghargaan, publisitas dan

promosi daerah Insentif kepada masyarakat

- Keringanan pajak- Pemberian kompensasi- Imbalan - Sewa ruang dan Urung saham

9

Page 10: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

No Uraian Kebutuhan Data Instansi Sumber Data Ketersediaan KeteranganAda Tidak Ada

- Pemberian kompensasi-- Penyediaan infrastruktur- Kemudahan prosedur perizinan - Penghargaan

b. Disisentif Disidentif kepada pemerintah

- Pembatasan penyediaan insfrastruktur

- Pengenaan retribusi sarana dan prasarana

- Penalti Disisentif dari pemerintah kepada

masyarakat- Pengenaan pajak/Retribusi yang

tinggi- Pembatasan penyediaan

insfrastruktur- Pengenaan kompensasi- Penalti

IV Pengenaan Sanksi Bappeda Prov, Kabupaten /Kotaa. Sanksi Administratif

Dikenakan pada aparat pemerintahan Dikenakan pada masyarakat

b. Sanksi Perdata Ganti rugi Pemulihan Keadaan Perintah dan pelarangan melakukan

suatu perubahanSumber : Tim penyusun, Tahun 2015

10

Page 11: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

4.3 Survei Primer

Survei primer dilakukan dengan survei langsung di lapangan. Survei primer ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data kualitatif yang selanjutnya dipergunakan sebagai

bahan analisis dalam penyusunan program jangka menengah direktorat pengendalian

pemanfaatan ruang 2015 – 2019. Untuk mendapatkan data kualitatif, diperlukan survei

primer di lapangan yang meliputi :

4.3.1 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan langsung oleh tenaga ahli dan

team lainya terhadap objek observasi. Kegiatan observasi dilakukan terhadap objek observasi

tertentu sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada pemanfaatan ruang. Penentuan lokasi

pengamatan dan penetapan responden tidak sekedar berdasarkan pertimbangan representatif

wilayah studi, tetapi lebih ditekankan pada relevansi terhadap problem lingkungan yang ada

berdasarkan isu pokok. Kegiatan observasi dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan observasi, petugas observasi (Tenaga Ahli) terlebih dahulu

menetapkan target utama dan target lain yang hendak diobservasi, sesuai dengan

skala prioritas, dengan memperhatikan hasil kajian sebelumnya dan menyusunnya

dalam bentuk observation cheklist.

2. Tenaga Ahli melakukan kunjungan ke lokasi tertentu yang ditetapkan sebagai

lokasi observasi.

3. Mengamati, memperhatikan dan melakukan analisa visual terhadap obyek

observasi.

4. Mendokumentasikan hasil-hasil observasi yang dianggap penting dan strategis ke

dalam media tulis (check list), media gambar/video dan media lainnya.

4.3.2 Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap stakeholders yang memiliki kompetensi terkait

pekerjaan, Tujuan wawancara adalah untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai

permasalahan, kendala, strategi, dan realitas kondisi pemanfaatan ruang yang terjadi di

masing-masing daerah yang sudah ditentukan. Wawancara juga akan digabungkan dengan

diskusi mengenai aspirasi pemda dan masyarakat setempat mengenai konsep pemanfaatan

ruang yang sudah disusun dengan implementasinya di lapangan. Tujuan wawancara ini

dilakukan adalah untuk memperdalam dan memperluas wawasan studi serta mempertajam

11

Page 12: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

analisa yang digunakan dalam kegiatan ini. Kegiatan wawancara dilakukan dengan kerangka

sebagai berikut :

1) Tanggapan atau masukan dari narasumber tentang pemanfaatan ruang yang sudah

ditetapkan di daerah lokasi yang akan disurvei dengan implementasinya yang

terjadi dilapangan.

2) Penjaringan isu-isu yang mungkin terjadi terkait dengan pemanfaatan ruang.

3) Kendala dan tantangan dalam mengimplementasikan pemanfaatan ruang yang

sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat.

4) Aspirasi narasumber dari berbagai stakeholder maupun masyarakat setempat yang

berkaitan dengan pemanfaatan ruang di wilayah tersebut.

4.3.3 Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk memperoleh informasi dari stakeholder yang

meliputi Badan/Lembaga terkait dengan pekerjaan penyusunan program jangka menengah

direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015 – 2019. Kuesioner disusun dengan kerangka

sebagai berikut :

1) Tanggapan ataupun masukan dari narasumber tentang regulasi dan kebijakan

mengenai pemanfaatan ruang yang terjadi di wilayah masing-masing.

2) Komitmen pemerintah setempat dalam melaksanakan atau mengimplementasikan

program-program pemanfaatan ruang yang sudah disusun.

3) Kondisi pemanfaatan ruang eksisting dan yang sudah direncanakan.

4) Penjaringan isu-isu strategis yang berkaitan dengan pekerjaan penyusunan

program jangka menengah direktorat pengendalian pemanfaatan ruang 2015 –

2019.

5) Kendala dan tatntangan dalam mengimplementasikan pemanfaatan ruang di

masing-masing daerah.

Teknik Penyebaran Kuesioner :

Wawancara dilakukan simultan dengan pencarian data sekunder pada dinas/instansi

terkait ataupun dengan masyarakat setempat.

12

Page 13: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

KUESIONER

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2015 – 2019

Hari/Tgl Survei :

Nama Surveiyor :

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Instansi :

Jabatan :

Alamat :

Kota :

Provinsi :

No Telfon :

Email :

B. DAFTAR PERTANYAAN SURVEI WAWANCARA

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu tentang adanya Penyusunan Program Jangka

Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019 ?

a. Setuju

Alasan : .......................................................................................

.....................................................................................................

b. Tidak Setuju

Alasan : .......................................................................................

.....................................................................................................

13

Page 14: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

2. Bagaimana kondisi pengendalian pemanfaatan ruang di daerah anda? Apakah apa

yang sudah direncanakan sudah sesuai dengan implementasinya dilapangan?

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

14

Page 15: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

3. Terkait dengan pekerjaan Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat

Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019 ini apakah pemanfaatan ruang

yang ada di daerah bapak/ibu terdapat permasalahan/penyimpangan, kalau ada

apa saja permasalahan tersebut ?

Tabel 3Permasalahan Pemanfaatan Ruang

No

Permasalahan Keterangan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

15

Page 16: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

4. Bagaimana peran serta stakeholder terkait dan juga masyarakat dalam

mengimplementasikan pengendalian pemanfaatan ruang yang sudah ditentukan ?

Tabel 4Peran Serta Stakeholder Terkait

dalam Pemanfaatan Ruang

No

Peran Serta Keterangan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

16

Page 17: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

5. Menurut bapak/ibu apa-apa saja permasalahan yang terjadi dalam

mengimplementasikan pemanfaatan ruang yang sudah ditetapkan ?

Tabel 5Permasalahan Pemanfaatan Ruang

No

Pemasalahan Pemanfaatan Ruang

Keterangan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

17

Page 18: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

6. Menurut bapak/ibu apakah terdapat isu-isu yang terjadi terkait dengan pelangaran

yang terjadi terhadap pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan tersebut ?

TabelIsu-Isu Strategis dalam Pemanfaatan Ruang

No

Isu-Isu Strategis Keterangan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

18

Page 19: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

7. Menurut bapak/ibu tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki atau

menangulangi pelangaran-pelangaran yang terjadi pada pemanfaatan ruang

tersebut ?

TabelProgram Rencana Perbaikan Pemanfaatan Ruang

No

Nama/Program Rencana Perbaikan Permasalahan

Pemanfaatan RuangTujuan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

19

Page 20: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

8. Apakah ada masukan dari bapak/ibu terhadap pekerjaan Penyusunan Program

Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019 ini ?

TabelMasukan dari stakeholder terkait terhadap

Perbaikan Pemanfaatan Ruang

No

Nama Masukan

Sumber : Tim Penyusun, Tahun 2015

20

Page 21: Design Survey

Desain Survei

Penyusunan Program Jangka Menengah Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang 2015 – 2019

21