design dan analisis velg racing mobil dengan simulasi …

23
DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI VON MISES MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS 2018 Sandy Suryady Email : [email protected] [email protected] Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok Jawa Barat Indonesia 16424 ABSTRAK Velg merupakan komponen utama dalam sebuah kendaraan. Tanpa velg, kendaraan tidak akan dapat berjalan. Velg ada dua jenis yang dikenal di kalangan masyarakat yaitu velg baja dan velg paduan aluminium. Penulisan ini membahas mengenai pengaruh material alumunium pada velg mobil, dan perbandingan antara velg alumunium dan baja. Metode yang digunakan yaitu dengan meneliti velg yang akan dianalisa lalu dibuatlah desainnya menggunakan software SOLIDWORKS 2018 yang kemudian velg tersebut dianalisa dengan cara simulasi Von Mises menggunakan software SOLIDWORKS 2018 untuk mengetahui nilai Stress, Displacement, dan Factor Of Safety. Berdasarkan hasil yang didapatkan, nilai Stress maksimum yang didapat velg alumunium yaitu 44.720.000 N/m 2 , sedangkan velg baja yaitu 44.970.000 N/m 2 . Lalu untuk nilai Displacement, velg alumunium didadapatkan nilai sebesar 0,2362 mm, sedangkan velg baja sebesar 0,0919 mm. Kemudian pada velg alumunium didapatkan nilai Factor Of Safety sebesar 3,4, sedangkan velg baja sebesar 5,3. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa velg baja terjamin lebih aman dibandingkan velg alumunium. Kata Kunci: Velg, Otomotif, Solidworks PENDAHULUAN Sejarah dunia otomotif dimulai ketika Nicolaus August Otto menemukan mesin motor pada tahun 1876. Kemudian, pada tahun 1885 Gottlieb Daimler menemukan mesin berbahan bakar minyak yang memungkinkan terbukanya revolusi pada lahirnya desain mobil. Penemuan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Karl Benz, seorang Mechanical Engineer yang pertama kali membangun mobil praktis yang dijalankan oleh mesin yang disebut

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL

DENGAN SIMULASI VON MISES MENGGUNAKAN

SOFTWARE SOLIDWORKS 2018

Sandy Suryady

Email : [email protected]

[email protected]

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri

Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100, Depok Jawa Barat Indonesia 16424

ABSTRAK

Velg merupakan komponen utama dalam sebuah kendaraan. Tanpa velg, kendaraan

tidak akan dapat berjalan. Velg ada dua jenis yang dikenal di kalangan masyarakat

yaitu velg baja dan velg paduan aluminium. Penulisan ini membahas mengenai

pengaruh material alumunium pada velg mobil, dan perbandingan antara velg

alumunium dan baja. Metode yang digunakan yaitu dengan meneliti velg yang akan

dianalisa lalu dibuatlah desainnya menggunakan software SOLIDWORKS 2018

yang kemudian velg tersebut dianalisa dengan cara simulasi Von Mises

menggunakan software SOLIDWORKS 2018 untuk mengetahui nilai Stress,

Displacement, dan Factor Of Safety. Berdasarkan hasil yang didapatkan, nilai

Stress maksimum yang didapat velg alumunium yaitu 44.720.000 N/m2, sedangkan

velg baja yaitu 44.970.000 N/m2. Lalu untuk nilai Displacement, velg alumunium

didadapatkan nilai sebesar 0,2362 mm, sedangkan velg baja sebesar 0,0919 mm.

Kemudian pada velg alumunium didapatkan nilai Factor Of Safety sebesar 3,4,

sedangkan velg baja sebesar 5,3. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa velg

baja terjamin lebih aman dibandingkan velg alumunium.

Kata Kunci: Velg, Otomotif, Solidworks

PENDAHULUAN

Sejarah dunia otomotif

dimulai ketika Nicolaus August Otto

menemukan mesin motor pada tahun

1876. Kemudian, pada tahun 1885

Gottlieb Daimler menemukan mesin

berbahan bakar minyak yang

memungkinkan terbukanya revolusi

pada lahirnya desain mobil.

Penemuan tersebut kemudian

dilanjutkan oleh Karl Benz, seorang

Mechanical Engineer yang pertama

kali membangun mobil praktis yang

dijalankan oleh mesin yang disebut

Page 2: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

sebagai internal-combustion engine

pada tahun 1985.

Indonesia memiliki

perkembangan yang cukup

menakjubkan pada dunia otomotif.

Dengan pertumbuhan otomotif mobil

yang cukup pesat di Indonesia, secara

tidak langsung juga meningkatkan

pengetahuan warga Indonesia akan

otomotif. Namun, dalam kehidupan

otomotif di Indonesia telah menjadi

sebuah pilar penting dalam sector

manufaktur negara ini banyak

perusahaan mobil yang terkenal di

dunia membuka pabrik manufaktur

mobil untuk meningkatkan kapasitas

produksi di Indonesia, sehingga

berubahnya menjadi tempat produksi

otomotif untuk di ekspor ke beberapa

negara di benua Asia Tenggara.

Mobil sudah menjadi bagian

dari kehidupan manusia saat ini.

Keberadaan mobil sangat membantu

manusia saat melakukan aktivitas

sehari-hari. Mesin yang ditawarkan

pun sudah sangat beragam. Seperti

kelas 1.000-1.500 cc untuk mobil-

mobil kecil, lalu untuk kelas 2.000-

3500 cc untuk mobil-mobil mewah,

dan untuk kelas diatas 3500 cc untuk

mobil-mobil sport.

Velg merupakan komponen

utama dalam sebuah kendaraan.

Tanpa velg, kendaraan tidak akan

dapat berjalan. Velg ada dua jenis

yang dikenal di kalangan masyarakat

yaitu velg baja dan velg paduan

aluminium. Velg baja tidak banyak

disukai karena beberapa alasan, salah

satunya adalah tidak sesuai

perkembangan zaman (kuno). Oleh

karena itu banyak yang menggantinya

dengan velg yang lebih gaya atau

yang disebut dengan velg paduan

aluminium (aluminium alloy).

Paduan aluminium A356.0

merupakan salah satu paduan

aluminium yang cocok dipakai untuk

material velg racing pada mobil.

Karena paduan ini mempunyai

beberapa kelebihan seperti; ringan,

tahan korosi dan warnanya menarik.

Paduan aluminium A356.0

mempunyai kandungan Ti sebesar

0,13% w. Ketika kandungan Ti

tersebut dinaikkan menjadi; 0,15;

0,17 dan 0,19 persen, dan diberi

perlakuan panas T6. Menunjukkan

bahwa paduan tersebut mengalami

peningkatan kekuatan tarik dan

kekerasan yang signifikan.

Dengan mempertimbangkan

masalah ini maka perlu dilakukan

penelitian pada velg alumunium

terhadap tegangan, deformasi dan

faktor keamanan dengan cara

simulasi komputer menggunakan

software SOLIDWORKS 2018.

Simulasi ini dilakukan agar

meminimalisir kegagalan yang sering

terjadi pada velg racing mobil.

TINJAUAN PUSTAKA

Aluminium diambil dari

bahasa Latin: alumen, alum. Orang-

orang Yunani dan Romawi kuno

menggunakan alum sebagai cairan

penutup pori-pori dan bahan penajam

Page 3: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

proses pewarnaan. Pada tahun 1787,

Lavoisier menduga bahwa unsur ini

adalah Oksida logam yang belum

ditemukan. Pada tahun 1761, de

Morveau mengajukan nama alumine

untuk basa alum. Pada tahun 1827,

Wohler disebut sebagai ilmuwan

yang berhasil mengisolasi logam ini.

Pada 1807, Davy memberikan

proposal untuk menamakan logam ini

Aluminum, walau pada akhirnya

setuju untuk menggantinya dengan

Aluminium. Nama yang terakhir ini

sama dengan nama banyak unsur

lainnya yang berakhir dengan

“ium”[1].

Aluminium murni adalah

logam yang lunak, tahan lama, ringan

dan dapat ditempa dengan

penampilan luar bervariasi antara

keperakan hingga abu-abu,

tergantung kekasaran permukaannya.

Kekuatan tarik Aluminium murni

adalah 90 Mpa, sedangkan aluminium

paduan memiliki kekuatan tarik

berkisar hingga 600 Mpa. Aluminium

memiliki berat sekitar satu pertiga

baja, mudah ditekuk, dicor, ditarik,

diperlakukan dengan mesin, dan

diekstrusi[1].

Proses Pembuatan Alumunium

Aluminium merupakan logam

yang sangat reaktif yang membentuk

ikatan kimia berenergi tinggi dengan

oksigen. Dibandingkan dengan logam

lain, proses ekstrasi aluminium dari

batuannya memerlukan energi yang

tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses

reduksi ini tidak semudah mereduksi

besi dengan menggunakan batu bara,

karena aluminium merupakan

reduktor yang lebih kuat dari karbon.

Proses produksi aluminium dimulai

dari pengambilan bahan tambang

yang mengandung aluminium

(bauksit, corrondum, gibbsite,

boehmite, diaspore, dan lainnya).

Selanjutnya, bahan tambang dibawa

menuju proses Bayer yang

ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1 Proses Bayer

Proses Bayer menghasilkan

alumina (Al2O3) dengan membasuh

bahan tambang yang mengandung

aluminium dengan larutan natrium

Page 4: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

hidroksida pada temperatur 175 oC

sehingga menghasilkan aluminium

hidroksida, Al(OH)3. Aluminium

hidroksida lalu dipanaskan pada suhu

sedikit di atas 1000 oC sehingga

terbentuk alumina dan H2O yang

menjadi uap air. Setelah Alumina

dihasilkan, alumina dibawa ke proses

Hall-Heroult.

Gambar 2. Proses Hall-Heroult

Proses Hall-Heroult dimulai

dengan melarutkan alumina dengan

lelehan Na3AlF6, atau yang biasa

disebut cryolite. Larutan lalu

dielektrolisis dan akan

mengakibatkan aluminium cair

menempel pada anoda, sementara

oksigen dari alumina akan teroksidasi

bersama anoda yang terbuat dari

karbon, membentuk karbon dioksida.

Aluminium cair memiliki massa jenis

yang lebih ringan dari pada larutan

alumina, sehingga pemisahan dapat

dilakukan dengan mudah[2].

Baja (Steel)

Baja adalah paduan logam

yang tersusun dari besi sebagai unsur

utama dan karbon sebagai unsur

penguat. Kandungan baja yang utama

adalah Besi (Fe) dengan kadar 97%

dan Karbon (C) dengan kadar 0,2%

hingga 2,1%, serta unsur paduan lain

yaitu Mangan (Mn), Krom (Cr),

Vanadium(V), Nikel (Ni), Silikon

(Si), tembaga (Cu), sulfur (S), fosfor

(P) dan lainnya dengan jumlah yang

dibatasi dan berbeda-beda[5].

Pengaruh utama kandungan

karbon di dalam baja adalah pada

kekuatan, kekerasan dan sifat mudah

dibentuk. Penambahan karbon pada

baja dapat meningkatkan kekerasan

(hardness) dan kekuatan tariknya

(tensile strength), namun di sisi lain

membuatnya menjadi getas (brittle)

serta menurunkan keuletannya

(ductility) [5].

Spesifikasi Velg Mobil

Terdapat beberapa kode-kode

yang dipakai untuk menggambarkan

spesifikasi detail dari sebuah velg

mobil yang ditunjukkan pada gambar

4.

Page 5: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Gambar 3. Konstruksi Velg Mobil

PCD

PCD merupakan singkatan

dari Pitch Circle Diameter yang

artinya jarak lubang baut pada velg.

Setiap mobil memiliki ukuran PCD

yang berbeda. Ukuran PCD velg

mobil yang biasa ditemui seperti

4×100, 5×100, 4×114,3, 5×114,3, dan

sebagainya. Ukuran tersebut bisa

dibaca dalam artian jumlah baut dan

diameter PCD tersebut. Cara

mengukur PCD yaitu dengan menarik

garis lurus antara dua baut yang

posisinya paling terjauh dan dihitung

dalam satuan ukur milimeter.

Misalnya PCD 4×100, artinya ada

empat baut dan jarak diameter antar

bautnya 100 mm[6].

Gambar 4. PCD pada velg mobil

Offset

Offset atau biasa dikenal

dengan sebutan “ET” adalah ukuran

seberapa besar tekukan penampang /

permukaan tengah velg bagian dalam

yang ke luar ataupun ke dalam. ET

sendiri merupakan singkatan dari

bahasa Jerman “Einpresstiefe” yg

artinya kedalaman penyisipan.

Semakin kecil offset velg, maka bibir

velg atau lips terluar akan semakin

mendekati atau bahkan keluar dari

fender. Sebaliknya, jika offset velg

semakin besar atau angkanya positif,

maka bibir velg atau lips terluar akan

semakin kedalam atau masuk

kedalam fender.

Page 6: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Gambar 5. Offset pada velg mobil

Rim Marking

Secara umum, velg mobil

terdapat kode – kode rahasia yang

tercantum biasanya bagian belakang

velg atau dibelakang spoke velg.

Masing – masing velg mempunyai

kode yang berbeda tergantung model

velgnya. Dapat diambil contoh pada

velg yang terdapat kode bertuliskan 8-

JJx17 H2 4x114.3 ET35[7].

Angka pertama pada kode

tersebut menunjukkan lebar dari

sebuah velg, biasanya dalam ukuran

inci. Semakin besar angkanya, maka

akan semakin lebar juga peleknya.

Lebar ukuran velg yang lazim ditemui

mulai dari 5 sampai 9,5 inci,

meskipun ada juga yang lebih lebar

lagi. Velg dengan tanda kode 'J' dan

'JJ' bentuknya hampir sama, tetapi

tinggi (jarak) flens dari tempat

dudukan ban sedikit berbeda. Tinggi

flens pelek 'J' adalah 17,5 mm

sedangkan untuk velg 'JJ' adalah 18

mm[7].

Gambar 6. Flens pada velg mobil

Pada umumnya bentuk flens 'J'

digunakan pada velg berdiameter

sampai 15 inci, sedangkan untuk yang

diameternya lebih besar cenderung

digunakan bentuk 'JJ'. Ini karena

bentuk 'JJ' lebih tinggi membuat ban

tidak mudah lepas[7].

Angka berikutnya

menunjukkan ukuran diameter sebuah

velg. Biasanya mengunakan satuan

inci. Ukuran diameter atau yang

umum dikenal dengan ring untuk

masing-masing mobil berbeda, yang

umum antara 14 – 22 inci[7].

Kode H2 pada velg

menunjukkan model hump atau

bagian cekungan pelek, yang

berfungsi sebagai dudukan bead dari

ban guna mencegah ban bergeser saat

mobil melaju. Terdapat beberapa tipe

hump yang umum beredar saat ini[7].

Page 7: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Gambar 7. Hump pada velg mobil

Angka selanjutnya yakni

4x114.3 menununjukkan ukuran pitch

circle diameter (PCD). Artinya velg

tersebut memiliki 4 buah lubang baut

dan ukuran PCD-nya yaitu 114.3[7].

Kode ET35 pada velg

menunjukkan offset atau kedalaman

suatu velg yang artinya seberapa

besar permukaan tengah dudukan

velg menjorok ke dalam atau ke luar,

diukur dari tengah lebar velg.

Kemudian untuk kode ET35 itu

artinya posisi dudukan baut pada velg

bergeser ke luar sejauh 35 mm.

Center Bore

Merupakan lubang di tengah-

tengah lubang baut pada velg mobil,

yang berfungsi untuk menahan velg

agar tetap berada dipusat roda atau

sering juga disebut Centre Hole.

Dapat dilihat pada gambar 4.

Jenis Velg Mobil Berdasarkan

Bahan Material

Ada berbagai jenis bahan atau

material pembentuk velg. Hal ini akan

mempengaruhi ketahanan dan

tentunya berat velg tersebut. Berat

akan berpengaruh pada performa

mobil, baik itu handling, akselarasi

ataupun kemampuan pengereman[8].

Gambar 8. Jenis – Jenis Velg Mobil

Velg mobil berdasarkan bahan

material adalah sebagai berikut.

1. Velg Baja

Jenis velg ini lebih dikenal

dengan sebutan velg kaleng

karena bentuknya ya mirip-

mirip kaleng. Padahal itu

terbuat dari baja yang

merupakan perpaduan

material (alloy) besi dan

karbon. Jenis ini merupakan

salah satu jenis terkuat

dibanding jenis material velg

lainnya. Meskipun berimbas

pada berat yang tentunya

mempengaruhi performa

Page 8: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

mobil. Selain itu jenis ini

memiliki fleksibilitas desain

yang minim. Jadi pilihannya

ya tidak jauh dari bentuk

kaleng yang berlubang-

lubang[8].

2. Velg Alumunium

Jenis ini merupakan jenis yang

populer saat ini,

menggantikan velg jenis baja

yang identik dengan mobil

klasik atau retro. Velg

alumunium (alloy) terdiri dari

paduan alumunium,

magnesium dan nickel yang

memungkinkan ketahanan

lebih kuat dengan bobot yang

lebih ringan. Selain itu, velg

jenis ini lebih mudah dibentuk

menjadi berbagai jenis desain.

Kedua faktor tersebut,

ketahanan dan desain,

menjadikan velg jenis ini

sampai sekarang menjadi jenis

yang paling populer baik itu

velg pabrikan oem maupun

aftermarket[8].

3. Velg Magnesium

Velg dengan bahan utama

magnesium ini merupakan

salah satu velg yang jarang

dijumpai atau tidak sepopuler

lainnya. Padahal, velg jenis ini

lebih kuat dan lebih ringan

dibandingkan dengan

alumunium. Selain itu, velg

magnesium juga memiliki

lebih mampu meredam

guncangan dan panas (dari

rem). Alasan velg berbahan

material ini jarang digunakan

karena lebih rentan terhadap

korosi. Itulah kenapa velg

magnesium kebanyakan

hanya digunakan untuk

keperluan balapan.

Ada mitos bahwa velg

magnesium mudah terbakar

namun itu tidak benar.

Magnesium memang senyawa

yang mudah terbakar, tetapi

velg magnesium bukan dibuat

dari magnesium murni.

Paduan material-material

lainnya (alloy) membuat velg

magnesium tidak mudah

terbakar[8].

4. Velg Carbon

Inilah kasta tertinggi dari jenis

velg berdasarkan bahan

materialnya. Carbon fiber

sudah lama dikenal sebagai

Page 9: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

material yang ringan dan kuat

yang seringkali menjadi

material chassis serta body

dari mobil-mobil supercar.

Proses pembentukan carbon

fiber memang tidak semudah

dan secepat logam seperti

alumunium dan besi. Belum

ditambah harganya yang

mahal.

Carbon fiber sekarang sudah

diaplikasikan bukan hanya

pada chassis dan body mobil

saja tetapi juga pada velg.

Koenigsegg merupakan

produsen yang pertama kali

membuat velg carbon ini

untuk mobil supercarnya,

Regera yang kemudian

disusul oleh Ford dengan

Mustang Shelby GT350R.

Tidak mau ketinggalan,

Porsche pun menjual 911

Turbo S Exclusive Series

dengan opsi velg carbon[8].

Jenis Velg Mobil Berdasarkan

Teknik Pembuatan

Velg dibuat dengan

menggunakan beberapa teknik yang

berbeda. Masing-masing teknik

tersebut akan berpengaruh pada

kualitas, berat, kekuatan, dan

tentunya harga[8].

Berikut ini merupakan

beberapa teknik pembuatan pada velg

mobil:

1. Casting

Sesuai namanya yang berarti

menuangkan atau mencetak.

Pada teknik casting, material

velg dipanaskan sampai

meleleh lalu dituangkan ke

dalam cetakan velg.

Setelahnya dilakukan

finishing yaitu membersihkan

permukaan yang kasar

kemudian mengaplikasikan

cat.

Teknik ini merupakan teknik

yang sangat umum digunakan

dalam membuat velg.

Keuntungannya adalah proses

yang lebih cepat dan harga

yang lebih murah. Tetapi velg

yang dihasilkan memiliki

berat yang lebih dibandingkan

menggunakan teknik lainnya.

Selain itu kualitas dan

desainnya (spek) pun lebih

terbatas[8].

2. Flow Forming

Page 10: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Teknik ini memiliki proses

awal yang sama dengan

casting. Tetapi material velg

di cast hanya untuk tahap awal

saja dengan bentuk yang

padat. Tahap selanjutnya, velg

kemudian diputar

menggunakan mesin,

dipanaskan dan dibentuk

sesuai dengan desain. Mirip

dengan membuat guci dari

tanah liat.

Kelebihan teknik ini adalah

velg lebih kuat dan ringan

dibandingkan dengan teknik

casting. Selain itu desain

(spek) seperti lebar atau offset

velg bisa lebih variatif[8].

3. Forging

Inilah teknik membuat velg

dengan hasil velg terkuat

dibanding teknik lainnya.

Dalam forging, tidak

digunakan casting atau

melelehkan material velg

terlebih dahulu. Melainkan

material awalnya

menggunakan blok material

padat yang kemudian

dipanaskan dan langsung

dibentuk sesuai desain

Pertama-tama, blok material

dipress dengan tekanan yang

ekstrim. Kemudian blok yang

sudah dipress tersebut

dibentuk dengan

menggunakan teknik flow

forming yaitu diputar sambil

dipanaskan dan dibentuk

sesuai desain.

Hasilnya adalah velg dengan

material yang padat, rapat,

sangat kuat dan ringan.

Tentunya velg yang dibuat

dengan menggunakan teknik

ini dijual dengan harga yang

lebih mahal. Pembuatannya

melibatkan proses yang lebih

rumit serta peralatan yang

mahal[8].

Gambar 9 Proses Forged

velg mobil

Jenis Velg Mobil Berdasarkan

Konstruksi

Page 11: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Pada umumnya velg hanya

terbuat dari kontruksi 1 piece, tetapi

banyak orang yang mengira velg itu

hanya terdiri dari 1 komponen atau 1

bagian saja. Padahal berdasarkan

konstruksinya, ada 3 jenis velg yaitu

1 piece, 2 piece, dan 3 piece[8].

Gambar 2.10 Jenis Konstruksi Velg

Mobil

Dibawah ini merupakan

penjelasan dari konstruksi pada velg

mobil.

1. One Piece

Jenis ini merupakan jenis yang

paling umum ditemukan. Velg

one piece hanya terdiri 1

komponen saja. Untuk velg

one piece yang dihasilkan

dengan teknik forging

terkadang disebut dengan

istilah monoblock. “Mono”

artinya satu, dan “Block”

artinya menggunakan 1 blok

material[8].

2. Two Piece

Velg jenis ini terdiri dari dua

komponen atau bagian yaitu

Barrel dan Face (Center).

Keduanya dihubungkan

dengan menggunakan baut-

baut kecil[8].

3. Three Piece

Hampir sama dengan two

piece wheel tetapi bagian

barrel terdiri dari 2 bagian

yaitu Inner dan Outer.

Sehingga total semuanya ada

3 komponen yaitu Face, Inner

Barrel dan Outer Barrel yang

terkadang disebut juga lips.

Ketiga komponen

dihubungkan dengan baut-

baut kecil. Antara Inner dan

outer barrel biasanya dilapisi

dengan sealant untuk

mencegah udara keluar-masuk

(airproof) [8].

Jenis Velg Berdasarkan

Produsen/Pembuat

Dari beberapa klasifikasi jenis

velg diatas, inilah klasifikasi yang

paling banyak dibicarakan oleh para

pecinta mobil. Mengenai bahan

material, teknik pembuatan, atau

konstruksi, kebanyakan orang tidak

Page 12: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

terlalu mengambil perhatian. Sering

kali orang disaat membeli velg yang

menjadi patokan utama dalam

membeli velg, selain spek dan desain

tentunya, adalah produsen[8].

Bicara tentang pabrikan velg,

tentu sudah tidak asing dengan istilah

OEM, aftermaket, dan replica. Oleh

karena itu, semua istilah tersebut akan

dijelaskan dibawah ini.

1. OEM

OEM merupakan akronim

dari Original Equipment

Manufactured yang artinya

part yang dibuat (atau

disetujui) oleh produsen

mobil. Sehingga, velg OEM

berarti velg yang resmi dibuat

(atau disetujui) oleh produsen

mobil seperti BMW, Toyota,

Ford, dan produsen mobil

lainnya.

Kelebihan velg OEM terletak

pada kekuatan yang lebih

terjamin. Kekurangannya,

velg OEM seringkali

diperuntukkan untuk produksi

massal sehingga cenderung

lebih berat dan desainnya pun

terbatas. Meskipun beberapa

produsen mobil seperti mobil-

mobil Jerman misalnya

BMW, velg OEM nya lebih

ringan dan desainnya lebih

stylish dibanding kebanyakan

velg OEM mobil lainnya.

Kembali pada masalah cost

atau harga mobil itu sendiri[8].

2. Aftermarket

Velg aftermarket dibuat oleh

produsen yang tidak terkait

dengan produsen/ pabrikan

resmi mobil (OEM).

Desainnya tidak meniru OEM

dan memiliki variasi desain

tersendiri.

Ada banyak sekali produsen

velg aftermarket, mulai dari

yang sudah populer seperti

BBS, Work, Enkei, Volk, SSR

dan lain-lain. Produsen ini

memproduksi velg dengan

kualitas handal dan desain

yang memikat. Harganya

tentu sebanding, kebanyakan

harganya mencapai puluhan

bahkan ratusan juta[8].

3. Replica

Sesuai namanya, velg replica

meniru atau menyamakan

desain velg lainnya, baik itu

OEM ataupun aftermarket.

Page 13: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Ada yang hanya sekedar

meniru dengan menggunakan

merk sendiri, dan ada juga

yang benar-benar

menyamakan alias

memalsukan.

Misalnya velg merk Rota yang

dibuat di Pilipina, desainnya

kebanyakan menyerupai velg

Work. Sedangkan XXR

terkenal dengan desain yang

menyerupai BBS. Untuk velg

palsu, tidak perlu ditanya lagi.

Sebut saja BBS palsu atau

Enkei palsu. Velg dengan

desain, stamp dan center caps

dengan merk palsu.

Kelebihan velg replica tentu

terletak pada sisi harga yang

jauh lebih murah.

Kekurangannya ya pasti

kualitasnya sebanding dengan

harga tersebut. Tapi untuk

velg replica yang

menggunakan merk sendiri,

misal seperti Rota, kualitasnya

lebih baik dibandingkan velg

yang benar-benar velg

palsu[8].

Factor Of Safety

Factor Of Safety (FOS), juga

dikenal sebagai safety factor (SF),

adalah istilah yang menggambarkan

kapasitas struktural dari suatu part

atau sistem di luar beban yang

diharapkan atau beban aktual.

Sederhananya SF adalah seberapa

kuat bagian atau sistem itu menahan

beban yang diterapkan.

Faktor keamanan dapat

dimasukkan ke dalam perhitungan

desain dengan banyak cara. Untuk

kebanyakan perhitungan, persamaan

berikut digunakan untuk

mendapatkan kriteria desain[9].

𝐹𝑂𝑆 =𝑆𝑦

𝑠

Keterangan :

FOS = Factor Of Safety

Sy = Kekuatan Material (Yield

Strength)

s = Tegangan maksimum benda

kerja

SOLIDWORKS

SOLIDWORKS adalah apa

yang kita sebut “parametrik”

modelling yang solid yang

diperuntukan untuk pemodelan desain

3D. Parametrik sendiri itu berarti

Page 14: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

NO

YES

bahwa dimensi dapat memiliki

hubungan antara satu dengan yang

lainnya dan dapat diubah pada saat

proses desain dan secara otomatis

mengubah part solid dan dokumentasi

terkait (blueprint)[10].

SOLIDWORKS sendiri

adalah software program mekanikal

3D CAD (Computer Aided Design)

yang berjalan pada Microsoft

Windows. File SOLIDWORKS

menggunakan penyimpanan file

format Microsoft yang terstruktur. Ini

berarti bahwa ada berbagai file

tertanam dalam setiap SLDDRW (file

picture), SLDPRT (file part),

SLDASM (file assembly), dengan

bitmap preview dan metadata sub-

file[10].

METODE PENELITIAN

Flowchart Proses Pembuatan Velg

Racing Mobil

Dalam proses pembuatan velg

racing mobil ada beberapa tahapan

proses yang perlu dilakukan seperti

dijelaskan pada flowchart di bawah

ini :

Gambar 11. Flowchart Proses

Pembuatan Velg Racing Mobil

Alumunium Alloy A356.0-T6

Pada penelitian kali ini akan

dilakukannya simulasi pada velg

racing mobil menggunakan bahan

Mulai

Selesai

Hasil &

Pembahasan

Parameter

Desain

Material

Simulasi

Page 15: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

material Alumunium Alloy A356.0-

T6 pada software SOLIDWORKS

2018, maka Material Properties dapat

dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 12. Karakteristik Material

Alumunium Alloy A356.0-T6

Cast Alloy Steel

Pada penelitian kali ini akan

dilakukannya simulasi velg racing

mobil menggunakan bahan material

Cast Alloy Steel pada software

SOLIDWORKS 2018, maka Material

Properties dapat dilihat pada gambar

13

Gambar 13 Karakteristik Material

Cast Alloy Steel

Desain

Pada tahap ini, dilakukan

penelitian langsung pada velg yang

akan dirancang yaitu Volk Rays

TE37. Pertama velg diukur secara

manual, mulai dari dimensi lingkar

velg, lebar velg, ukuran lubang baut

velg, jumlah spoke, dan lainnya.

Setelah diukur, dilanjutkan mulai

menggambar dengan menggunakan

software SOLIDWORKS 2018.

Dibawah ini merupakan gambar

ukuran pada velg racing mobil yang

telah dibuat menggunakan etiket pada

software SOLIDWORKS 2018.

Gambar 14. Etiket Velg Volk Rays

TE37

Untuk spesifikasi dasarnya,

penelitian simulasi kali ini akan

menggunakan velg racing mobil dari

keluaran pabrikan Volk type Rays

Page 16: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

TE37 ukuran ring 19 dengan lebar

8,5” yang memiliki 5 buah lubang

baut dengan ukuran Pitch Circle

Diameter (PCD) yaitu 114,3. Velg ini

juga memiliki ET sebesar +26.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap ini, velg yang telah

selesai dilakukan simulasi baik dari

velg dengan bahan material

Alumunium Alloy A356.0 maupun

Cast Alloy Steel menggunakan

software SOLIDWORKS 2018 akan

muncul beberapa hasilnya yaitu Von

Mises Stress, Displacement dan

Factor Of Safety. Berikut ini

merupakan hasil dan pembahasan dari

velg racing mobil yang telah selesai

dilakukan simulasi.

Hasil Simulasi Von Mises Stress

Material Alumunium Alloy A356.0-

T6

Gambar 15 Distribusi Tegangan

pada velg material Alumunium Alloy

A356.0

Pada simulasi Von Mises

Stress dapat diartikan sebagai nilai

distribusi tegangan. Tegangan

minimun yang diterjadi pada velg

ditandai dengan warna biru yaitu

sebesar 3,290e+05 N/m2, hal ini

berarti pada bagian yang berwarna

biru merupakan bagian yang paling

aman. Kemudian untuk tagangan

maksimum yang terjadi pada velg

ditandai dengan warna merah yaitu

sebesar 4,472e+07 N/m2, hal ini

berarti pada bagian berwarna merah

merupakan bagian yang cukup rawan

mendapat konsentrasi tegangan.

Hasil Simulasi Displacement

Material Alumunium Alloy A356.0-

T6

Page 17: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Gambar 16 Distribusi Deformasi

pada velg material Alumunium Alloy

A356.0

Pada simulasi Displacement dapat

diartikan sebagai nilai deformasi.

Deformasi merupakan perubahan

bentuk pada benda pada saat diberi

gaya/tekanan. Nilai deformasi

minimum pada velg ditandai warna

biru yaitu sebesar 0 mm, hal ini berarti

pada bagian warna biru merupakan

bagian paling aman artinya velg tidak

mengalami perubahan bentuk.

Kemudian untuk deformasi

maksimum pada velg ditandai warna

merah yaitu sebesar 2,362e-01 mm

dari bentuk semula, hal ini berarti

pada bagian berwarna merah

merupakan bagian yang rawan

terkena deformasi plastis, dan pada

bagian ini pula yang berpotensi

munculnya deformasi plastis pertama.

Hasil Simulasi Safety Factor

Material Alumunium Alloy A356.0-

T6

Gambar 17 Safety Factor pada velg

material Alumunium Alloy A356.0

Faktor keamanan (Safety Factor)

merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam menentukan kualitas

suatu produk/komponen. Untuk

Safety Factor sendiri memiliki nilai

minimum yaitu 1, jika nilai Safety

Factor dibawah 1 maka produk

tersebut tidak aman dan tidak layak

untuk digunakan.

Hasil simulasi pada velg

racing mobil ini, terlihat bahwa nilai

minimum pada velg yang ditandai

warna merah yaitu sebesar

3,399e+00, hal ini berarti velg

tersebut aman diberi beban sebesar

8.150 N (815 kg). Kemudian untuk

nilai maksimum pada velg yang

ditandai warna biru yaitu sebesar

4,620e+02.

Perhitungan faktor keamanan

dapat ditulis sebagai berikut:

Page 18: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

𝐹𝑂𝑆 =𝑆𝑦

𝜎𝑒

Dimana:

𝐹𝑂𝑆 : Factor Of Safety

𝑆𝑦 : Yield Strength (Material

Alumunium A356.0-T6)

(𝑵𝒎𝟐⁄ )

𝜎𝑒 : Tegangan Von Mises

maksimum (𝑵𝒎𝟐⁄ )

Maka,

Dik : 𝑆𝑦 = 152000000 𝑁 𝑚2⁄

𝜎𝑒 = 44720000 𝑁 𝑚2⁄

Dit : 𝐹𝑂𝑆 = …?

Jawab :

𝐹𝑂𝑆 =𝑆𝑦

𝜎𝑒

𝐹𝑂𝑆 =152000000 𝑁

𝑚2⁄

44720000 𝑁𝑚2⁄

𝐹𝑂𝑆 = 3,4

Dari perhitungan diatas, telah didapat

nilai safety factor yaitu sebesar 3,4.

Hasil Simulasi Von Mises Stress

Material Cast Alloy Steel

Gambar 18 Distribusi Tegangan

pada velg material Cast Alloy Steel

Pada simulasi Von Mises Stress dapat

diartikan sebagai nilai distribusi

tegangan. Tegangan minimun yang

diterjadi pada velg ditandai dengan

warna biru yaitu sebesar 2,298e+05

N/m2, hal ini berarti pada bagian yang

berwarna biru merupakan bagian

yang paling aman. Kemudian untuk

tagangan maksimum yang terjadi

pada velg ditandai dengan warna

merah yaitu sebesar 4,497e+07 N/m2,

hal ini berarti pada bagian berwarna

merah merupakan bagian yang cukup

rawan mendapat konsentrasi

tegangan.

Hasil Simulasi Displacement

Material Cast Alloy Steel

Gambar 19 Distribusi Deformasi

pada velg material Cast Alloy Steel

Page 19: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Pada simulasi Displacement dapat

diartikan sebagai nilai deformasi.

Deformasi merupakan perubahan

bentuk pada benda pada saat diberi

gaya/tekanan. Nilai deformasi

minimum pada velg ditandai warna

biru yaitu sebesar 0 mm, hal ini berarti

pada bagian warna biru merupakan

bagian paling aman artinya velg tidak

mengalami perubahan bentuk.

Kemudian untuk deformasi

maksimum pada velg ditandai warna

merah yaitu sebesar 9,196e-01 mm

dari bentuk semula, hal ini berarti

pada bagian berwarna merah

merupakan bagian yang rawan

terkena deformasi plastis, dan pada

bagian ini pula yang berpotensi

munculnya deformasi plastis pertama.

Hasil Simulasi Safety Factor

Material Cast Alloy Steel

Gambar 20 Safety Factor pada velg

material Cast Alloy Steel

Faktor keamanan (Safety Factor)

merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam menentukan kualitas

suatu produk/komponen. Untuk

Safety Factor sendiri memiliki nilai

minimum yaitu 1, jika nilai Safety

Factor dibawah 1 maka produk

tersebut tidak aman dan tidak layak

untuk digunakan.

Hasil simulasi pada velg

racing mobil ini, terlihat bahwa nilai

minimum pada velg yang ditandai

warna merah yaitu sebesar

5,366e+00, hal ini berarti velg

tersebut aman diberi beban sebesar

8.150 N (815 kg). Kemudian untuk

nilai maksimum pada velg yang

ditandai warna biru yaitu sebesar

1,050e+03.

Perhitungan faktor keamanan

dapat ditulis sebagai berikut:

𝐹𝑂𝑆 =𝑆𝑦

𝜎𝑒

Dimana:

𝐹𝑂𝑆 : Factor Of Safety

𝑆𝑦 : Yield Strength (Material Cast

Alloy Steel) (𝑵𝒎𝟐⁄ )

𝜎𝑒 : Tegangan Von Mises

maksimum (𝑵𝒎𝟐⁄ )

Maka,

Dik : 𝑆𝑦 = 241275200 𝑁 𝑚2⁄

Page 20: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

𝜎𝑒 = 44970000 𝑁 𝑚2⁄

Dit : 𝐹𝑂𝑆 = …?

Jawab :

𝐹𝑂𝑆 =𝑆𝑦

𝜎𝑒

𝐹𝑂𝑆 =241275200 𝑁

𝑚2⁄

44970000 𝑁𝑚2⁄

𝐹𝑂𝑆 = 5,3

Dari perhitungan diatas, telah didapat

nilai safety factor yaitu sebesar 5,3.

Tabulasi Hasil Simulasi Velg

Racing Mobil

Dari hasil simulasi velg racing

mobil keluaran Volk Rays TE37

menggunakan software

SOLIDWORKS 2018, dapat

ditabulasikan pada tabel 3.1.

Tabel 1 Hasil Simulasi pada velg

Volk Rays TE37

Nama

Velg Material

Hasil Simulasi Hasil

Perhitungan

Von Mises Stress

(𝑵𝒎𝟐⁄ )

Displacement

(𝒎𝒎)

Factor Of

Safety Factor Of

Safety

Min Max Min Max Min Max

Volk

Rays

TE37

Alumunium

Alloy

A356.0-T6

329000 44720

000 0 0,2362 3,4 462 3,4

Volk

Rays

TE37

Cast Alloy

Steel 229800

44970

000 0 0,0919 5,3 1050 5,3

Pada tabel diatas merupakan hasil dari

keseluruhan data yang didapatkan

dari simulasi computer menggunakan

software SOLIDWORKS 2018. Pada

hasil simulasi, data yang didapatkan

yaitu berupa nilai minimum dan

maksimum dari beberapa simulasi

yaitu Von Mises Stress, Displacement

dan Factor Of Safety. Untuk nilai

Factor Of Safety, telah dilakukan

perbandingan nilai dari hasil simulasi

dan hasil perhitungan. Terlihat bahwa

nilai Factor Of Safety pada hasil

simulasi dan hasil perhitungan

hasilnya sama.

Dari data tersebut dapat

terlihat bahwa perbandingan nilai

Factor Of Safety dari velg berbahan

Alumunium Alloy A356.0-T6 dengan

velg berbahan Cast Alloy Steel sama

- sama mendapatkan nilai diatas 1,

yang artinya kedua velg tersebut

layak untuk digunakan. Tetapi jika

dilihat dari segi tingkat keamanan,

velg dengan bahan Cast Alloy Steel

terjamin lebih aman dibanding velg

dengan bahan Alumunium Alloy

A356.0-T6.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil dan

pembahasan pada simulasi velg

mobil, penulis dapat menarik

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

Page 21: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

1. Hasil penelitian dari simulasi

komputer menggunakan

software SOLIDWORKS

2018 dapat diketahui bahwa

velg dengan bahan material

steel merupakan velg yang

lebih baik dibandingkan velg

dengan bahan material

alumunium. Hal ini

disebabkan velg dengan bahan

material steel memiliki nilai

deformasi maksimum lebih

kecil dibandingkan dengan

velg bahan material

alumunium.

2. Hasil simulasi Von Mises pada

software SOLIDWORKS

2018 menunjukkan bahwa

velg dengan bahan material

Alumunium Alloy A356.0-T6

bila diberi beban sebesar

8.150 N, maka hasil simulasi

Stress minimum didapatkan

nilai sebesar 329.000 N/m2

dan maksimum sebesar

44.720.000 N/m2. Sedangkan

pada velg dengan bahan

material Cast Alloy Steel,

hasil simulasi Stress

minimum didapatkan nilai

sebesar 229.800 N/m2 dan

maksimum sebesar

44.970.000 N/m2. Kemudian

untuk hasil simulasi

Displacement maksimum

pada velg dengan bahan

material Alumunium Alloy

A356.0-T6 didapatkan nilai

sebesar 0,2362 mm.

Sedangkan pada velg dengan

bahan material Cast Alloy

Steel, hasil simulasi

Displacement maksimum

didapatkan nilai sebesar

0.0919 mm.

3. Hasil simulasi Factor Of

Safety pada software

SOLIDWORKS 2018

menunjukkan bahwa velg

dengan bahan material

Alumunium Alloy A356.0-T6

bila diberi beban sebesar

8.150 N, dilihat dari nilai

minimum maka hasil simulasi

Factor Of Safety mendapatkan

nilai sebesar 3,4. Sedangkan

pada velg dengan bahan

material Cast Alloy Steel,

hasil simulasi Factor Of

Safety mendapatkan nilai

sebesar 5,3. Artinya velg

dengan bahan material Cast

Page 22: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Alloy Steel lebih bagus

digunakan dibandingkan velg

dengan bahan material

Alumunium Alloy A356.0-

T6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dalimunthe, Harri Rusadi.

2014. DESAIN DAN

ANALISIS VELG

MOBIL BERBASIS

ALUMINIUM ALLOY

[skripsi]. Medan (ID):

Universitas Sumatera Utara.

[2] A.Schey, John. 2009. Proses

Manufaktur. Edisi ketiga.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

[3] Hatch, John E., 1984.

Aluminium Properties and

Physical Metallurgy. Ohio:

American Society for Metals.

[4] Surdia, Tata, Saito, S. 2006.

Pengetahuan Bahan Teknik.

Edisi kesembilan.

Jakarta: PT. Pradnya

Paramita.

[5] Riadi, Muchlisin. 2019.

“Pengertian, Unsur, Jenis dan

Pembentukan Baja”.

https://www.kajianpustaka.co

m/2019/12/pengertian-unsur-

jenis-dan- pembentukan-

baja.html, diakses pada 18

Oktober 2020.

[6] Setiaji, Danang. 2020.

“Sebelum Modifikasi, Kenali

Dulu Ragam Ukuran PCD

Velg Mobil”.

https://momobil.id/news/sebe

lum-modifikasi-kenali-

dulu-ragam-ukuran- pcd-

velg-

mobil/#:~:text=PCD%20mer

upakan%20singkatan%20dari

%20Pitch%20C

ircle%20Diameter.&text=Uk

uran%20PCD%20velg%20m

obil%20yang%2

0biasa%20ditemui%20seperti

%205%C3%97,diameter%20

antar%20bautn

ya%20100%20mm, diakses

pada 5 Oktober 2020.

[7] Intersport. 2019. “Mengenal

Kode Pelek Pada Mobil”.

https://intersport.id/automotiv

e/mengenal-kode-pada-pelek-

mobil, diakses pada 5

Oktober 2020.

[8] Bequietndrive. 2018. “Yuk

Kenali Berbagai Jenis Velg

Page 23: DESIGN DAN ANALISIS VELG RACING MOBIL DENGAN SIMULASI …

Mobil Secara Lengkap”.

https://www.bequietndrive.co

m/berbagai-jenis-velg-mobil/,

diakses pada 6 Agustus 2020.

[9] Davim, J Paulo. 2019.

Introduction to Mechanical

Engineering. Cham:

Springer Nature Switzerland

AG.

[10] Setia, Arisma Data. 2016.

“Perbedaan SolidWorks dan

AutoCad”.

https://arismadata.com/solidw

orks/blog/2016/02/perbedaan-

solidworks- dan-autocad/,

diakses pada 11 Oktober

2020.

[11] CAR, dkk. 2016. Analisis &

Simulasi Sistem Mekanikal

Dengan Software

SOLIDWORKS. Depok:

Universitas Gunadarma.