pengaruh penggunaan roller cvt racing dengan …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv...

43
i PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN PEGAS CVT RACING TERHADAP DAYA DAN TORSI HONDA BEAT 110CC MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTALITE, PERTAMAX DAN PERTAMAX TURBO SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Oleh Abdul Ghafur 5201411039 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: vongoc

Post on 01-Aug-2019

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

i

PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN PEGAS CVT RACING TERHADAP DAYA DAN TORSI HONDA BEAT 110CC MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR PERTALITE, PERTAMAX DAN

PERTAMAX TURBO

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

OlehAbdul Ghafur

5201411039

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

ii

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi/TA ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor),

baik di Universitas Negeri Semarang (UNNES) maupun di

perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya

sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan

masukan Tim Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan

jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan

nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di

kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam

pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik

berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta

sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan

tinggi ini.

Semarang, 27 Maret 2017

Yang membuat pernyataan,

Abdul Ghafur

NIM. 5201411039

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

iv

ABSTRAK

Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT

Racing Terhadap Daya Dan Torsi Honda Beat 110cc Menggunakan Bahan Bakar

Pertalite, Pertamax Dan Pertamax Turbo. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd, Drs Pramono, M.Pd.

Kata Kunci : Roller CVT, Bahan Bakar, Performa

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terhadap daya dan torsi

yang dihasilkan dari sepeda motor satu silinder pada sistem CVT yang menggunakan

roller racing dan pegas racing dengan variasi tiga jenis bahan bakar yaitu pertalite,

pertamax, dan pertamax turbo.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dilakukan pada sepeda

motor Honda Beat 110 cc. Data hasil penelitian dianalisis dengan cara mengamati secara

langsung hasil eksperimen kemudian menyimpulkan dan menentukan hasil penelitian

yang telah dilakukan dalam bentuk grafik dan tabel. Pada pegujian ini digunakan alat

dynamometer untuk mengetahui daya dan torsi yang dihasilkan.

Hasil penelitian menunjukkan ada ada pengaruh terhadap daya dan torsi yang

dihasilkan oleh roller racing dan pegas racing dan tiga jenis bahan bakar. Untuk daya

maksimal dihasilkan yang menggunakan roller racing dan pegas standar dengan bahan

bakar pertalite sebesar 6.91 kW dan torsi maksimal sebesar 13.13 Nm pada putaran 5000

rpm. Sedangkan daya terendah dihasilkan oleh bahan bakar pertalite yang menggunakan

roller standar dan pegas standar sebesar 5.34 kW dan torsi terendah sebesar 6.35 Nm

pada putaran 8000 rpm. Simpulan yang di dapat terhadap daya dan torsi terbesar dapat

menggunakan roller racing dan pegas standar diikuti dengan penggunaan bahan bakar

dengan angka oktan yang tepat sesuai spesifikasi sepeda motor yaitu pertalite, sehingga

disarankan pada pengguna sepeda motor Honda Beat 110 cc untuk mendapatkan daya dan

torsi maksimal dilakukan dengan mengganti roller dan pegas yang diikuti dengan

pemakaian bahan bakar dengan nilai oktan yang tepat.

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

v

ABSTRACT

Ghafur, Abdul. 2016. Influence of Roller CVT Racing By Racing Against Pegas Power And Torque Honda Beat 110cc Using Fuel Pertalite, Pertamax and Pertamax Turbo. Essay. Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, State University of Semarang. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd, Drs Pramono, M.Pd.

Keywords: Roller CVT, Fuels, Performance

The purpose of the research is to find out the effect on the power and the torque resulting from the one-cylinder motorcycle in the CVT system menggunakanroller racing and spring racing with three fuel types, namely pertalite, builtin, and builtin turbo.

The research method used was an experiment, performed on a Honda Beat motorcycle 110 cc. Data research results are analyzed by means of observing firsthand the results of experiments then concludes and determines the results of the research that has been done in the form of graphs and tables. On testing this tool dynamometer used to know power and torque is produced.

The results showed no effect on the power and torque generated by roller racing and racing springs and three types of fuel. For maximum power generated using the standard spring roller racing and with fuel pertalite of maximum torque and 6.91 kW of 13.13 Nm at 5000 rpm. While the lowest power generated by the fuel pertalite which uses the standard and the standard spring roller of 5.34 kW and torque low of 6.35 Nm at 8000 rpm. Necessary in May against the largest torque and power can use the standard spring roller racing and is followed by the use of fuels with proper octane numbers according to specifications on a motorcycle that is pertalite, so it is recommended to users of motorcycles 110 cc Honda Beat to obtain the maximum torque and the power performed by replacing the roller and spring followed by the use of fuel with octane value.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

vi

PRAKATA

Tidak ada satu hal pun yang dapat dilakukan manusia tanpa ridho dari

Allah Yang Maha Kuasa sehingga tidak satupun ungkapan yang bisa

menggambarkan rasa syukur atas terselesainya proposal skripsi dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing Terhadap

Daya Dan Torsi Honda Beat 110cc Menggunakan Bahan Bakar Pertalite,

Pertamax Dan Pertamax Turbo”, sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Keterbatasan, kekurangan dan kelemahan adalah bagian dari kehidupan

manusia. Oleh karena itu tidak ada satupun orang yang bisa hidup sendiri tanpa

bantuan orang lain, sedemikian halnya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ucapan terimakasih

saya sampaikan kepada yang terhormat :

1. Dr. Nur Qudus, M.T Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

2. RUSIYANTO, S.Pd., M.T. Ketua jurusan Teknik Mesin Universitas

Negeri Semarang.

3. Dr. M. Burhan Rubai Wijaya, M.Pd.nPembimbing 1 yang telahnmem-

berikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan

proposal skripsi ini.

4. Drs. Pramono, M.Pd.nPembimbing 2 yang telahnmemberikan bimbingan,

arahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan proposal skripsi ini

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

vii

5. Bengkel Hyperspeed yang menjadi tempat penelitian dalam penyususnan

skripsi.

6. Kedua Orang tuaku yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi.

7. Teman-teman satu angkatan PTM 2011 yang selalu membantu dalam

penyusunan skripsi.

8. Semua pihak tidak terkecuali yang telah membantu penyusunan proposal

skripsi.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

sempurnanya proposal skripsi ini. Akhir kata, dengan tangan terbuka dan tanpa

mengurangi makna serta esensial proposal skripsi ini, semoga apa yang ada dalam

proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Semarang, 27 Maret 2017

Penulis

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................. v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN .............................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

E. TujuanPenelitian ..................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................................ 7

1. Motor Bakar ....................................................................................... 7

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

ix

2. Sistem Pemindah Tenaga ................................................................... 7

3. Sistem Transmisi Otomatis CVT ....................................................... 9

4. Bahan Bakar Bensin .......................................................................... 15

5. Sifat Sifat Bahan Bakar ..................................................................... 18

6. Proses Pembakaran ........................................................................... 18

7. Perhitungan Performa Motor ............................................................ 21

8. Perhitungan Performa Motor ............................................................ 22

B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................... 23

C. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................ 23

D. Hipotesis ............................................................................................. 25

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Bahan Penelitian .................................................................................. 26

B. Alat dan Skema Peralatan Penelitian .................................................. 26

C. Prosedur Penelitian .............................................................................. 28

1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ............................................. 28

2. Proses Penelitian ............................................................................. 29

3. Data Penelitian................................................................................ 31

4. Data Penelitian................................................................................ 32

5. Analisis data ................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 34

B. Pembahasan ................................................................................................. 44

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 50

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 51

B. Saran ............................................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................................................... 54

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

xi

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

Simbol Arti

F Gaya N

N putaran mesin rpm

P Daya Poros KW

r Compression ratio (perbandingan kompresi)

r jarak benda ke pusat rotasi m

T Torsi Nm

ω kecepatan sudut putar (rad/s)

Singkatan Arti

API American Petrolium Institute (Institut Minyak Amerika)

Ditjen Migas Direktorat Jendral Minyak dan Gas

MON Motor Octane Number (angka oktan dengan metode uji motor)

ON Octane Number (angka oktan)

RON Research Octane Number ( angka oktan riset)

Rpm Revolution per minute (putaran per menit)

TMA Titik Mati Atas

TMB Titik Mati Bawah

CVT Continuous Variable Transmision

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Batasan sifat bahan bakar bensin jenis 90 menurut Ditjen Migas .. 16

Tabel 2.2. Batasan sifat bahan bakar bensin jenis 92 menurut Ditjen Migas .. 17

Tabel 2.3. Batasan sifat bahan bakar bensin jenis 95 menurut Ditjen Migas .. 17

Tabel 3.4. Lembar pengambilan data penelitianRoller Standar dan Pegas

Standar ............................................................................................. 31

Tabel 3.5. Lembar pengambilan data penelitianRoller Racing dan Pegas

Standar ............................................................................................. 31

Tabel 3.6. Lembar pengambilan data penelitianRoller Racing dan Pegas

Racing .............................................................................................. 32

Tabel 3.7. Lembar pengambilan data penelitian Roller Standar dan Pegas

Racing .............................................................................................. 32

Tabel 4.8.Daya yang dihasilkan dengan menggunakan roller standar dan

pegas standar.................................................................................... 34

Tabel 4.9.Daya yang dihasilkan dengan menggunakan roller racing dan

pegas standar.................................................................................... 36

Tabel 4.10.Daya yang dihasilkan dengan menggunakan roller standar dan

pegas racing ..................................................................................... 37

Tabel 4.11.Daya yang dihasilkan dengan menggunakan roller racing dan

pegas racing ..................................................................................... 38

Tabel 4.12.Torsi yang dihasilkan dengan menggunakan roller standar dan

pegas standar.................................................................................... 39

Tabel 4.13.Torsi yang dihasilkan dengan menggunakan roller racing dan

pegas standar.................................................................................... 40

Tabel 4.14.Torsi yang dihasilkan dengan menggunakan roller standar dan

pegas racing ..................................................................................... 41

Tabel 4.15.Torsi yang dihasilkan dengan menggunakan roller racing dan

pegas racing ..................................................................................... 42

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kontruksi Sistem CVT ................................................................. 10

Gambar 2.2 Kontruksi Sistem CVTPulley Primary ........................................ 11

Gambar 2.3 Kontruksi Sistem CVTPulley Secondary ..................................... 12

Gambar 2.4 Diagram pembakaran motor bensin ............................................. 20

Gambar 3.5 Skema instalasi pengujian daya dan torsi ..................................... 26

Gambar 3.6 Diagram alir pelaksanaan penelitian ............................................ 28

Gambar 4.7 Grafik perbandingan daya terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller standar dan pegas standar ................ 35

Gambar 4.8 Grafik perbandingan daya terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller racing an pegas standar ................... 36

Gambar 4.9 Grafik perbandingan daya terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller standar dan pegas racing ................. 37

Gambar 4.10 Grafik perbandingan daya terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller racing dan pegas racing .................. 38

Gambar 4.11 Grafik perbandingan torsi terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller standar dan pegas standar ................ 40

Gambar 4.12 Grafik perbandingan torsi terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller racing dan pegas standar ................. 41

Gambar 4.13 Grafik perbandingan torsi terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller standar dan pegas racing ................. 42

Gambar 4.14 Grafik perbandingan torsi terhadap putaran motor

dengan menggunakan roller racing dan pegas racing .................. 43

Gambar 4.15 Grafik perbandingan daya terhadap putaran sepeda

motor dengan bahan bakar pertalite menggunakan variasi

roller dan pegas. ............................................................................ 44

Gambar 4.16 Grafik perbandingan daya terhadap putaran sepeda

motor dengan bahan bakar pertamax menggunakan variasi

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

xiv

roller dan pegas ............................................................................. 45

Gambar 4.17 Grafik perbandingan Daya terhadap putaran sepeda motor

dengan bahan bakar pertamax turbo menggunakan variasi

roller dan pegas ............................................................................. 45

Gambar 4.18 Grafik perbandingan Torsi terhadap putaran sepeda

motor dengan bahan bakar pertalite menggunakan variasi

roller dan pegas ............................................................................. 47

Gambar 4.19 Grafik perbandingan Torsi terhadap putaran sepeda

motor dengan bahan bakar pertamax menggunakan variasi

roller dan pegas ............................................................................. 48

Gambar 4.20 Grafik perbandingan Torsi terhadap putaran sepeda

motor dengan bahan bakar pertamax turbo menggunakan variasi

roller dan pegas ............................................................................. 48

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Penelitian ............................................................................ 54

Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 106

Lampiran 3. Surat Tugas Dosen Pembimbing ................................................. 108

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 109

Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian ............................................................... 110

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi di bidang otomotif sangat pesat, maka

dari itu masyarakat dituntut untuk lebih produktif dan selektif baik dari segi

kualitas maupun dari segi kuantitas. Perkembangan dunia otomotif secara kualitas

dapat dilihat dari banyaknya mesin canggih yang diterapkan pada kendaraan

bermotor. Berdasar kuantitas dapat dilihat dari berbagai tipe dan jenis kendaraan

baru yang menawarkan beberapa fitur-fitur unggulan yang kini merambah pasar

otomotif di Indonesia. Adanya perkembangan yang begitu pesat produsen-

produsen suku cadang tidak mau ketinggalan dalam memberikan terobosan baru

berupa part yang dibutuhkan sehingga dapat mengikuti kualitas mesin kendaraan

bermotor.

Sistem transmisi dibuat untuk memperoleh momen yang sesuai.

Seiring perkembangan jaman masyarakat menginginkan kemudahan dalam

berkendara, yang mana sitem transmisipun ikut menyesuaikan perubahan

tersebut. Perubahan tersebut dimulai dari pemindahan transmisi dengan

kopling manual menjadi pemindahan transmisi dengan kopling otomatis.

Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi

manual dan transmisi otomatis. Transmisi manual merupakan salah satu jenis

transmisi yang banyak digunakan dengan alasan lebih irit dan lebih gesit

menghadapi medan jalan. Biasanya transmisi manual terdiri dari 3 sampai

dengan 6 speed. Kondisi perkotaan yang padat membuat transmisi

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

2

manual menjadi tidak nyaman karena harus mengganti transmisi secara

berulang-ulang maka dibuatlah transmisi otomatis. Transmisi otomatis atau yang

dikenal dengan sebutan Continuous Variable Transmision(CVT) adalah transmisi

yang dapat merasakan kenyamanan karena hanya perlu menarik gas tanpa

memindahkan transmisi karena transmisi akan berpindah secara otomatis. Selain

memudahkan dalam berkendara tetapi juga memudahkan dalam perawatan

transmisi dan tampilan yang futuristik membuat masyarakat makin melirik

sepeda motor jenis ini dalam perkembangan yang semakin pesat ini, khususnya

pada dunia otomotif banyak orang yang belum mengetahui tentang sistem

transmisi sepeda motor.

Masyarakat juga cenderung memilih sepeda motor dikarenakan harganya

yang terjangkau, untuk modifikasi meningkatkan performa juga relatif mudah

dilakukan. Penyempurnaan dengan modifikasi beberapa bagian atau sistemnya,

peningkatan kinerja sepeda motor sudah dapat dirasakan hasilnya. Misalnya pada

sepeda motor matic dengan penggunaan roller yang tepat atau menaikan kompresi

mesin. Roller merupakan pemberat yang mengatur besar kecilnya diameter pulley

yang berhubungan dengan perbandingan reduksi putaran mesin. Roller adalah

sebuah komponen yang berada di bagian variator pada sepeda motor jenis matic.

Motor jenis matic menggunakan penghubung berupa drivebelt yang bertumpu

pada pulley.

Motor matic awalnya di peruntukan untuk wanita, karena bentuknya relatif

kecil dan mudah di gunakan tetapi karena konsumen motor matic meluas, banyak

kekurangan yang dirasakan pada motor matic.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

3

Kinerja variator ini sangat di tentukan oleh roller, dikarenakan roller

sangat berpengaruh terhadap perubahan variabel dari variator tentu akan sangat

berpengaruh terhadap performa motor matic (Adityas, 2012: 65).

Roller pada sepeda motor matic memiliki berbagai macam varian ukuran

berat roller. Dalam penggantian ukuran varian berat roller sepeda motor

maticdihadapkan pada dua pilihan, yaitu untuk akselerasi atau top speed.

Sehingga konsumen harus secara tepat memilih berat roller yang tepat yang

disesuaikan dengan medan tempuh.

Menurrut Apriliyan (127, 2013) Besar kecilnya gaya tekan roller

sentrifugal terhadap sliding sheave ini berbanding lurus dengan

massa roller sentrifugal dan putaran mesin. Semakin besar massa

roller sentrifugal semakin besar gaya dorong roller sentrifugal

terhadap sliding sheave sehingga semakin besar diameter dari puli

primer tersebut. Sedangkan pada puli sekunder besar kecilnya gaya

tekan sliding sheave terhadap pegas berbanding lurus dengan

konstanta pegas, semakin besar nilai konstanta pegas maka semakin

besar gaya tekan sliding sheave terhadap pegas pada puli sekunder

sehingga pergerakan puli menjadi kecil. Melihat dari kerja sistem

CVT, maka massa roller sentrifugal dan konstanta pegas sangat

berpengaruh terhadap perubahan rasio transmisi dari perbandingan

diameter puli primer dan puli sekunder, dimana rasio transmisi salah

satu parameter yang mempengaruhi kinerja traksi.

Sepeda motor merupakan alat transportasi yang digerakkan oleh mesin

berbahan bakar bensin. Menurut jenisnya bensin dapat dibedakan menjadi 3 jenis

yaitu pertalite, pertamax dan pertamax turbo. Perbedaan ketiga jenis bahan bakar

ini terdapat pada angka oktannya, dimana kualitas bahan bakar biasanya

ditunjukkan dengan angka oktan tersebut. Semakin tinggi angka oktannya maka

harga perliternya pun umumnya akan semakin mahal. Mesin sepeda motor

memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

4

dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal, untuk

pemakaian sepeda motor tentunya tidak lepas dari pemakaian jenis bahan bakar

yang digunakan untuk memperoleh kinerja mesin yang optimal diantaranya daya

dan torsi.

Angka oktan yang rendah memungkinkan bahan bakar untuk berdetonasi.

Bahan bakar yang mudah berdetonasi akan menurunkan performa motor karena

akan mengalami kerugian daya yang disebabkan bahan bakar terbakar terlebih

dahulu sebelum waktunya dan menjadikan konsumsi bahan bakar menjadi lebih

boros karena pembakarannya tidak sempurna, sedangkan semakin tinggi angka

oktan memungkinkan bahan bakar untuk tidak berdetonasi sehingga dapat

meningkatkan performa motor dan menjadikan pembakaran lebih sempurna

sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.

Penulis tertarik untuk mengetahui hasil unjuk kerja sepeda motor yaitu

daya dan torsi dari sepeda motor yang diberi beberapa variasi perbedaan roller

CVT racing dengan variasi pegas CVT racing yang menggunakan bahan bakar

pertalite, pertamax dan pertamax turbo. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing

Dengan Pegas CVT Racing Terhadap Daya Dan Torsi Honda Beat 110cc

Menggunakan Bahan Bakar Pertalite, Pertamax Dan Pertamax Turbo”.

B. Identifikasi Masalah

Performa mesin sepeda motor matic dipengaruhi oleh sistem transmisi dan

bahan bakar yang berkualiats. Untuk menunjang kinerja mesin maka perlu

dilakukan perbaikan pada sistem transmisi salah satunya dengan penggantian jenis

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

5

roller. Penggunaan roller diatas standar spesifikasi mesin sepeda motor diikuti

juga dengan pegas yang digunakan supaya tenaga yang dihasilkan bisa maksimal.

Biasanya masyarakat cenderung melakukan penggatian jenis roller tanpa

memperhatikan faktor pendukung.

Dari masalah ini peneliti ingin memberikan gambaran nyata kepada

masyarakat bahwa sepeda motor yang memiliki kinerja yang bagus seharusnya

menggunakan bahan bakar yang berkualiatas bagus pula, dalam hal ini yaitu

bahan bakar yang memiliki oktan yang sesuai.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada :

1. Motor yang digunakan yaitu jenis Honda beat 110 cc.

2. Parameter yang akan diteliti yaitu daya dan torsi.

3. Roller yang digunakan yaitu roller standar dan roller racing.

4. Pegas yang digunakan yaitu pegas standar dan pegas racing.

5. Bahan bakar yang digunakan yaitu jenis pertalite, pertamax dan pertamax

turbo.

6. Pengambilan data pada putaran 5000, 6000, 7000, dan 8000

D. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh penggunaan roller racing dan pegas racing dengan kondisi

penggunaan bahan bakar pertalite, pertamax dan pertamax turbo terhadap

daya sepeda motor.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

6

2. Adakah pengaruh penggunaan roller racing dan pegas racing dengan kondisi

penggunaan bahan bakar pertalite, pertamax dan pertamax turbo terhadap

torsi sepeda motor

E. Tujuan Penelitian

Tujuan melakukan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh besar terhadap daya sepeda motor yang menggunakan

roller racing dan pegas racing dengan kondisi penggunaan bahan bakar

pertalite, pertamax dan pertamax turbo.

2. Mengetahui pengaruh besar terhadap torsi pada sepeda motor yang

menggunakan roller racing dan pegas racing dengan variasi bahan bakar

pertalite, pertamax dan pertamax turbo.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang pengaruh mesin sepeda motor yang menggunakan roller CVT

racing dengan pegas CVT racing terhadap daya dan torsi honda beat 110cc

menggunakan bahan bakar pertalite, pertamax dan pertamax turbo.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi dari energi

kimia yang terkandung pada bahan bakar menjadi energi mekanik pada poros

motor bakar, jadi daya yang berguna akan langsung dimanfaatkan sebagai

penggerak adalah daya pada poros (Raharjo dan Karnowo, 2008: 93).Motor bakar

torak terbagi menjadi dua jenis yaitu motor bensin dan motor diesel,

perbedaannya yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Bahan bakar pada

motor bensin dinyalakan oleh loncatan bunga api pada busi, karena itu motor

bensin dinamakan juga spark ignition engine (Sucahyo,1999: 3).

2. Sistem Pemindah Tenaga

Tenaga yang dihasilkan oleh mesin terrutama digunakan untuk memutar

roda oleh karena itu perlu mekanisme yang berfungsi untuk memindahkan tenaga

dari mesin ke roda-roda penggerak. Komponen ini dikenal sebagai power train

atau mekanisme sistem pemindah tenaga (Sucahyo, 1999: 122).

Sistem pemindah tenaga ini sangat penting dalam proses pemindaahan

tenaga yang dihasilkan mesin ke roda. Dengan adanya sistem pemindah tenaga ini

maka tenaga yang di hasilkan oleh mesin dapat di manfaatkan atau dipindahkan

ke roda, salah satu komponen yang berperan penting dalam sistem pemndahan

tenaga ke roda adalah transmisi.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

8

Menurrut Sucahyo (125, 1999) kendaraan memerlukan momen yang

besar ketika berjalan mendaki atau pada saat start. Akan tetapi, pada

jalan yang rata tidak memerlukan yang besar. Demikian juga pada

kecepatan tinggi saat roda membutuhkan putaran roda cepat. Untuk

merubah besar kecilnya momen agar sesuai yang di butuhkan,

kendaraan memerlukan transmisi. Perubahan momen dilakukan

dengan cara memindah posisi roda gigi transmisi.

Secara umum sistem transmisi digolongkan menjadi dua bagian yaitu

transmisi manual dan transmisi otomatis, berikut penjelasanya:

a. Transmisi manual

Transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara langsung

oleh pengemudi. Transmisi manual dan komponen-komponenya merupakan

bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang

berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari

sumber tenaga (engine) ke roda kendaraan.Berbagai desain transmisi manual pada

sepeda motor telah dikembangkan. Ada 4-percepatan, 5-percepatan, 6-percepatan.

Pemindahan percepatan pada transmisi manual dilakukan secara

manual.Transmisi manual memiliki karakteristik pemilihan rasio percepatan yang

dipilih dengan jalan “mengunci” posisi roda gigi pada poros output. Pada saat

pemindahan rasio dari posisi gigi satu ke yang lainnya, diperlukan komponen lain

yaitu kopling yang melepas sementara putaran mesin penggerak ke poros

penggerak.

b. Transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi

percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem

transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

9

otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah

tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis

semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk

mobil-mobil mewah, bahkan tipe-tipe tertentu sudah seluruhnya menggunakan

transmisi otomatis. Kecenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor

seperti Yamaha Mio, Honda Vario.

3. Sistem Transmisi Otomatis CVT

CVT adalah system perpindahan kecepatan secara otomatis sesuai dengan

putaran mesin. Mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya

menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang dihubungkan dengan

sabuk (v-belt).

Kelebihan transmisi otomatis CVT dapat memberikan perubahan

kecepatan dan perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis.

Dengan perbandingan rasio yang sangat tepat tanpa harus memindah gigi, seperti

pada mesin sepeda motor bertransmisi konvesional. Dengan sendirinya tidak

terjadi hentakan yang biasa timbul pada pemindahan gigi pada mesin mesin

konvesional (Kurniawan Dan Sutjahjo, 2013: 319).

Pengendara dalam sistem ini tidak perlu menggunakan perpindahan gigi

sehingga lebih mudah, Tinggal memutar gas untuk menambah kecepatan dan

mengendorkan untuk mengurangi kecepatan. Pulley depan berhubungan langsung

dengan poros engkol. Sedagkan pulley belakang berhubungan dengan final gear

langsung ke roda belakang. Kedua pulley ini dapat melebar dan mengecil

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

10

sehingga akan mendesak sabuk kearah luar. Lebar kecilnya pulley belakang

tergantung tarikan dari pulley depan.

Gambar 2.1 Kontruksi Sistem CVT ( Subagia, 2009: 24)

a. Pulley Primary ( Pulley Pertama )

Pada bagian poros engkol terdapat collar yang di kopel menyatu dengan

fixed sheave. Yaitu bagian pulley yang diam dan cam. Adapun sliding sheave

piringan pulley yang dapat bergeser terdapat pada bagian collar. Adapun untuk

menarik dan menjepit v-belt terdapat rangkaian slider section. Piringan pulley

yang dapat bergeser akan menekan v-belt keluar melalui pemberat (roller weight)

karena gaya sentrifugal dan menekan sliding sheave sehingga bentuk pulley akan

menyempit mengakibatkan diameter dalam pulley akan membesar.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

11

Gambar 2.2 Kontruksi Sistem CVT Pulley Primary ( Subagia, 2009: 25)

b. Pulley Secondary ( Pulley Kedua )

Terdiri dari piringan yang diam ( fixed sheave ) berlokasi pada as primary

drive gear melalui bearing dan kopling centrifugal (clutch carrier) terkopel pada

bos di bagian fixed sheave. Piringan pulley yang dapat bergeser / sliding sheave

menekan V-belt ke piringan yang diam (F sheave ) melalui tekanan per.

Rumah kopling terkopel menjadi satu dengan as drive gear. Pada saat

putaran langsam kopling centrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran

mesin tidak diteruskan ke roda belakang.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

12

Gambar 2.3 Kontruksi Sistem CVT Pulley Secondary ( Subagia, 2009: 25)

c. V-Belt

V-belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan secondary

sheave. Yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave, biasanya v-belt ini

memiliki gerigi yang dirancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus

menerus.

d. Roller Weight

Roller adalah sebuah komponen yang berada di bagian pulley depan atau

pulley primer pada sepeda motor jenis matic. Motor jenis matic menggunakan

penghubung berupa drivebelt yang bertumpu pada pulley

Fungsi roller pada motor matic adalah untuk memberikan tekanan keluar

pada variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan

sebuah perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor

dapat bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh roller, baik itu bentuk

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

13

maupun bahan roller, dan yang terpenting adalah berat dari roller. Prinsip kerja

roller pada dasarnya mirip gir set pada motor bersistem pengerak rantai, karena

matic mengunakan V-belt sebagai penerus tenaga dari poros engkol ke roda

belakang.

Roller pada sepeda motor matic memiliki berbagai macam varian

ukuranberat roller. Dalam penggantian ukuranvarian berat roller sepeda motor

matic dihadapkan pada dua pilihan, yaitu untuk akselerasi atau top speed.

Sehingga konsumen harus secara tepat memilih berat roller yang tepat yang

disesuaikan dengan medan tempuh.

Berat dari roller ini beraneka ragam, mulai dari 6 gram sampai dengan 16

gram dan ini mempengaruhigaya putar. Roller yang memiliki berat lebih ringan

memiliki daya putar lebih cepat sehingga akselerasi awal sangat cepat didapat.

Roller yang bentuknya baik haruslah yang berbentuk bundar atau bulat, yang

bentuk bundar dan sempurna agar mudah untuk bergerak dari variator kalau

bentuknya sudah tidak bundar maka roller tersebut harus di ganti dengan yang

lebih baru, roller terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras dan

tentunya yang tahan panas.

1) Roller Standar

Roller standar ini merupakan roller yang diberikan dari bawaanpabrik

yang memproduksi sepeda motor tersebut, salah satunya sepertiyang digunakan

oleh sepeda motor Honda Beat 110 cc. Roller standar atau bawaan pabrik honda

beat 110cc itu sendiri mempunyai berat 13 gramdan terbuat dari logam biasa.

2) Roller Racing

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

14

Roller racing ini merupakan roller yang biasanya di gunakan untuk

meningkatkan performa motor matic, akselerasi dan top speed sulit didapatkan

jika secara bersamaan dalam sebuah motor matic tanpa harus mengubah atau

meningkatkan kinerja pacu motor, dalam merubah roller ada pilihan untuk

akselerasi dan mendapatkan top speed, yang membedakan roller racing ini

dengan roller standar bawaan pabrik honda beat 110 cc yaitu berat dari roller

tersebut, bahan yang digunakan yaitu tembaga, kemudian diameter logam yang

ada pada roller tersebut.

e. Spring( Pegas )

Spring (pegas) ini sangatlah berpengaruh terhadap besar kecilnya gaya tekan

sliding sheave pada puli sekunder, pegas ini berada di bagaian pulley sekunder

yaitu di pulley belakang.

1) Pegas Standar

Pegas standar ini merupakan pegas yang diberikan dari bawaan pabrik yang

memproduksi sepeda motor tersebut, salah satunya seperti yang digunakan oleh

sepeda motor Honda Beat 110 cc. Pegas standar atau bawaan pabrik honda beat

110cc itu sendiri mempunyai kekerasan dan panjang yang sudah dibuat sesuai

kebutuhan Honda Beat 110cc itu sendiri.

2) Pegas Racing

Pegas racing ini merupakan pegas yang biasanya di gunakan untuk

meningkatkan performa motor matic, akselerasi dan top speed sulit didapatkan

jika secara bersamaan dalam sebuah motor matic tanpa harus mengubah atau

meningkatkan kinerja pacu motor.Dalam merubah pegas ada pilihan untuk motor

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

15

matic, yang membedakan pegas racing ini dengan pegas standar bawaan pabrik

honda beat 110 cc yaitu kekerasan pegas tersebut dan panjang dari pegas tersebut.

4. Bahan Bakar Bensin

Bensin adalah persenyawaan jenuh dari hidrokarbon yang diolah dari

minyak bumi.Kualitas bensin dinyatakan dengan angka oktan atau octane number

(Supraptono, 2004: 14).

Bensin mengandung hidrokarbon hasil sulingan dari produksi minyak

mentah.Bensin mengandung gas yang mudah terbakar, umumnya

bahan bakar ini dipergunakan untuk mesin dengan pengapian busi.

Sifat yang dimiliki bensin antara lain : (1) Mudah menguap pada

temperatur normal, (2) Titik nyala rendah (-10º sampai -15º C), (3)

Berat jenis rendah (0,60 s/d 0,78), (4) Dapat melarutkan oli dan karet,

(5) Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 s/d 10,500 kcal/kg),

dan (6) Setelah dibakar sedikit meninggalkan karbon. (Supraptono,

2004: 19).

Penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi memungkinan

untuk terjadinya detonasi dapat terhindari, maka campuran bahan bakar dan udara

yang dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga motor akan

lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit.

Ada beberapa jenisnya bahan bakar bensin, yaitu : premium, pertamax dan

pertamax plus. Masing-masing jenis bahan bakar ini memiliki angka oktan yang

berbeda-beda.Angka oktan pada suatu bahan bakar biasanya diwakili oleh ON

(Octane Number).

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

16

a. Pertalite

Pertalite merupakan bahan bakar jenis bensin produk Pertamina yang

berwarna hijau dan bernilai oktan 90. Bensin jenis pertalite biasanya digunakan

pada mesin motor dengan perbandingan kompresi antara 9:1 sampai 10:1, pertalite

merupakan bahan bakar jenis bensin yang baru dikeluarkan oleh pertamina setelah

mendapat ijin dan lolos uji dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas bumi.

Berdasarkan keputusan Dirjen Migas No 313.K/10/DJM.T/2013, berikut

spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin 90 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Batasan sifat bahan bakar bensin jenis90 menurut Ditjen Migas.

Karakteristik BatasanMin Max Satuan

RON

Nilai kalor -

Kandungan sulfur

Kandungan oksigen

Destilasi

10% vol.penguapan

50% vol.penguapan

90% vol.penguapan

Titik didih akhir

Berat jenis pada suhu 15° C

90 - RON

kj/kg

0,05 m/m

2,7% m/m

- 74 °C

°C

°C

-

715

215

770

°C

kg/m3

b. Pertamax

Pertamax merupakan bahan bakar jenis bensin produk Pertamina yang

berwarna biru tua dan bernilai oktan 92. Bensin pertamax dianjurkan untuk

kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai perbandingan kompresi 9:1

sampai dengan 10:1. Menurut peraturan Direktorat Jendral Minyak dan Gas

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

17

(Ditjen Migas) No.3674.K/24/DJM/2006, tanggal 17Maret 2006 tentang

spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin 92 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2.Batasan sifat bahan bakar bensin jenis 92menurut Ditjen Migas.

Karakteristik BatasanMin Max Satuan

RON 92 - RON

MON 82 - MN

Nilai kalor 43848 - kj/kg

Destilasi

10% vol.penguapan - 70 °C

50% vol.penguapan 77 110 °C

90% vol.penguapan 130 180 °C

Titik didih akhir - 215 °C

Berat jenis pada suhu 15° C 715 770 kg/m3

c. Pertamax Turbo

Pertamax Turbo merupakan bahan bakar jenis bensin produk Pertamina

yang berwarna merah dan bernilai oktan 98.Bensin pertamax plus dianjurkan

untuk kendaraan bahan bakar bensin yang mempunyai perbandingan kompresi

10:1 sampai dengan 11:1. Menurut peraturan Direktorat Jendral Minyak dan Gas

(Ditjen Migas) No.3674.K/24/DJM/2016, tentang spesifikasi bahan bakar minyak

jenis bensin 98 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3.Batasan sifat bahan bakar bensin jenis 98 menurut Ditjen Migas.

Karakteristik Batasan Min Max Satuan RON 98 - RON MON - - MON Nilai kalor 36585 - kj/kg Destilasi

10% vol.penguapan - - °C 50% vol.penguapan - °C 90% vol.penguapan - °C

Titik didih akhir - 118 °C Berat jenis pada suhu 15° C - - kg/m3

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

18

5. Sifat-sifat Fisik Bahan Bakar

Sifat-sifat fisik bahan bakar menurut Supraptono (2004: 26-28) yang perlu

diketahui adalah sebagai berikut :

a. Berat Jenis

Berat jenis adalah suatu perbandingan berat dari bahan bakar

minyak dengan berat dari air dengan volume yang sama dan suhu

yang sama pula. Bahan bakar minyak umunya memiliki berat

jenis antara 0,82-0,96.

b. Viskositas

Viskositas adalah suatu ukuran dari besar perlawanan zat cair

untuk mengalir.

c. Nilai Kalor

Nilai kalor adalah jumlah panas yang dihasilkan jika 1 kg bahan

bakar terbakar secara sempurna.

d. Titik Didih

Titik didih minyak berbeda-beda sesuai dengan grafitasinya. Untuk

wilayah dengan grafitasi API-nya rendah, maka titik didihnya tinggi

karena mempunyai berat jenis yang tinggi.Sedangkan untuk grafitasiya

API-nya tinggi maka titik didihnya rendah.

e. Titik Nyala

Titik nyala adalah suhu terendah dari bahan bakar minyak yang

dapat menimbulkan nyala api dalam sekejap apabila pada

permukaan bahan bakar tersebut dipercikan api.

6. Proses Pembakaran

Pembakaran adalah persenyawaan secara kimia dari unsur-unsur bahan

bakar dengan zat asam yang kemudian menghasilkan panas dan disebut dengan

heat energy (Supraptono, 2004: 36). Menurut Jamadan Wagino (2008a: 60) syarat

terjadinya pembakaran yang baik pada suatu motor adalah :

a. Adanya tekanan kompresi yang cukup.

b. Campuran bahan bakar dan udara yang cukup.

c. Suhu yang cukup tinggi untuk pembakaran.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

19

Pembakaran diawali dengan loncatan bunga api dari busi pada akhir

langkah kompresi. Loncatan bunga api terjadi sebelum torak mencapai titik mati

atas (TMA) sewaktu langkah kompresi, dan biasanya dinyatakan dalam derajat

sudut engkol sebelum torak mencapai TMA (Soenarto dan Furuhama, 1995: 26).

Proses pembakaran yang baik adalah proses pembakaran dimana

campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan habis terbakar seluruhnya.

Ada dua kemungkinan yang terjadi pada pembakaran motor bensin yaitu :

1. Pembakaran normal

Pembakaran normal terjadi apabila bahan bakar dapat terbakar seluruhnya

pada saat dan keadaan yang dikehendaki. Mekanisme pembakaran normal dalam

motor bensin dimulai pada saat terjadinya loncatan bunga api pada busi beberapa

derajat sebelum TMA, kemudian api membakar gas bakar yang berada di

sekitarnya sampai semua partikelnya terbakar habis. Energi panas yang timbul

menyebabkan tekanan dan temperatur naik secara mendadak, sehingga piston

terdorong bergerak menuju TMB.

2. Pembakaran tidak normal

Pembakaran tidak normal terjadi apabila bahan bakar terbakar terlebih

dahulu sebelum saat yang ditentukan. Pembakaran tidak normal ini menimbulkan

ledakan yang menghasilkan gelombang kejutan berupa suara ketukan (knocking

noise) yang memungkinkan timbulnya gangguan pada proses pembakaran pada

motor bensin. Detonasi terjadi apabila bahan bakar terbakar sebelum penyalaan

percikan api dari busi karena tekanan dan temperatur pada mesin yang sangat

tinggi, sehingga menjadikan suhu di ruang bakar ikut naik dan membuat bahan

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

20

bakar mudah sekali untuk terbakar. Detonasi yang berulang-ulang dalam jangka

waktu yang panjang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen mesin

sepeda motor. Detonasi pada motor bensin sangat merugikan karena hal ini dapat

mengurangi daya dan efisiensi panas yang akan berdampak menurunkan performa

mesin.

Sebuah mesin terjadi beberapa tingkatan pembakaran yang digambarkan

dalam sebuah grafik dengan hubungan antara tekanan dan perjalanan engkol.

Berikut adalah gambar dari grafik tingkatan pembakaran :

Gambar 2.4 Diagram pembakaran motor bensin(Suyanto, 1989:253).

Proses atau tingkatan pembakaran dalam sebuah mesin terbagi menjadi

tigaperiode yang terpisah. Menurut Suyanto, (1989: 253-254) Periode-periode

tersebut adalah :

1. Keterlambatan Pembakaran (Delay Period)

Periode keterlambatan pembakaran dimulai dari titik (1-2) yaitu mulai

memerciknya busi. Keterlambatan pembakaran ini disebabkan

perlunya waktu untuk memulai reaksi antara bahan bakar dan oksigen.

2. Penyebaran api

Periode penyebaran api ditunjukkan pada titik (2-3) adalah saat

dimana pembakaran dimulai dan penyebaran apinya dilanjutkan

keseluruh bagian silinder. Pada fase ini tekanan dalam silinder akan

naik dengan drastis.Naiknya tekanan di dalam silinder dikarenakan

selain langkah kompresi juga akibat dari pembakaran.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

21

3. Puncak pembakaran (pembakaran akhir)

Puncak pembakaran akhir pada proses pembakaran dimulai pada

titik(3-4) Tekanan pembakaran puncak terjadi pada titik fase ini.

Tekanan pembakaran terjadi beberapa saat setelah torak melewati

TMA, kira-kira sepuluh derajat setelah TMA. Hal ini dibuat

demikian agar tenaga yang dihasilkan oleh motor akibat

pembakaran ini maksimum mendorong torak.

7. Perhitungan Peforma Motor

Parameter yang digunakan dalam perhitungan unjuk kerja motor antara

lain : torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC).

a. Torsi

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja.Besaran

torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energi yang

dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya (Raharjo dan Karnowo, 2008:

98).Satuan torsi biasanya dinyatakan dalam N.m (Newton meter).Adapun

perumusannya adalah sebagai berikut :

T = F x b

Dengan T = torsi (N.m)

F = gaya (N)

b = jarak benda ke pusat rotasi (m)

b. Daya

Menurut Arends dan Berenschot (1980: 18) daya adalah besarnya kerja

motor persatuan waktu. Satuan daya yaitu hp (horse power). Torsi pada sepeda

motor dapat diukur dengan menggunakan alat dynamometer, sehingga untuk

menghitung daya poros dapat diketahui dengan menggunakan rumus :

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

22

Ne = T x ω

Dengan Ne = daya poros Nm/s (Watt)

T = torsi (N.m)

ω = kecepatan sudut putar (rpm)

(Raharjo dan Karnowo, 2008:111)

8. Chasis Dynamometer

Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tenaga,

gaya puntir (torsi) yang dihasilkan oleh mesin. Prinsip kerja alat ini adalah dengan

memberi beban yang berlawanan terhadap arah putaran sampai mendekati nol

rpm, beban maksimum yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama

dengan gaya putar poros mesin (Raharjo dan Karnowo, 2008:98-99). Pada tipe

Chasis dynamometer pengetesan menggunakan mesin dan seluruh sasis kendaran

dalam keadaan lengkap terpasang.

B. Kajian Teori yang Relevan

Menurut Mohammad Khafid Kurniawan dan Dwi Heru Sutjahjo (2013)

yang berjudul Pengujian Transmisi Otomatis CVT Mesin Sepeda Motor Suzuki

Skydrive Tahun 2010, hasil dari penelitian ini adalah peningkatan perbandingan

putaran tertinggi di capai dengan menggunakan roller weight di bawah standar (12

gram) sebesar 46,21% pada 2000 rpm.

Menurut Priya Adityas, C.Sudibyo Dan Basori (2012) yang berjudul

Pengaruh Berat Roller CVT (Continuosly Variable Transmision) Dan Variasi

Putaran Mesin Terhadap Torsi Pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007, hasil dari

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

23

penelitian ini terdapat pengaruh berat roller CVT (continuosly variable

transmision) terhadap torsi yamaha mio sporty tahun 2007. Hal tersebut di

tunjukan oleh hasil uji analisis data, bahwa Fobservasi= 3520,48 lebih besar dari

Ftabel=3,83 (Fobservasi> Ftabel) pada taraf signifikan 1%.

Menurut Gilang Apriliyan Dharma Dan Diah Wulandari (2013) Yang

Berjudul Pengaruh Pemakaian Variasi Pegas Sliding Sheave Terhadap

Performance Motor Honda Beat 2011, hasil dari penelitian ini adalah torsi

maksimum tertinggi pada sepeda motor honda beat tahun perakitan 2011 di

peroleh pada saat pengujian dengan menggunakan pegas sliding sheave variasi 1

(3,78 N/m) yitu sebesar 12,36 kgf.m pada putaran 2000 rpm.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Performa motor banyakdipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

yaitu sistemtransmisi dan bahan bakar yang digunakan. Meningkatkan atau

menurunkan performa sepeda motor beat 110cc dapat dilakukan dengan berbagai

cara, salah satu diantaranya dengan mengganti roller CVT atau pegas CVT.

Rollerdan pegas ini sangat berpengaruh pada performa atau daya dan torsi sepeda

motor matic pada saat putaran rendah hingga putaran putaran tinggi ataupun saat

akselerasi karena roller inilah yang mengatur puli depan,rollerini menerima gaya

sentrifugalakibat putaran poros dari crankshaft, dan rollersentrifugal akan

terlempar keluar menekan bagian dalam salah satu sisi puli yang dapat bergeser

(sliding Sheave) ke arah sisi puli tetap (fixed sheave) sehingga menyebabkan

terjadinya perubahan diameter puli primer, yaitu membesar atau mengecil,

perubahan ini memberikan efek pada rasio transmisi.Roller racing atau roller

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

24

yang memiliki berat lebih ringan memiliki daya putar lebih cepat sehingga

akselerasi awal sangat cepat didapat dan lebih responsif.

Pegas CVT pada bagian CVT sistem ini juga tidak kalah penting

peranannya. part ini berfungsi untuk menekan plat bagian dalam agar

secondarysliding sheave merapat dan posisi CVT belt ada pada bagian atas pada

saat motor idle. Sehingga ketika motor mendapat putaran tenaga dari pulley, CVT

belt pada bagian sliding sheave akan turun posisinya kebawah untuk

menghasilkan putaran top speed. Pegas CVT mempunyai beberapa varian tipe

yang diukur dalam satuan rpm. Perbedaan satuan rpm ini didasarkan atas tingkat

kekerasan pegas

Peningkatan performa pada sepeda motor ini juga harus diimbangi dengan

peningkatan kualitas bahan bakar, oleh karena itu peningkatan kualitas bahan

bakar juga akan mempengaruhi performa sepeda motor.

Bahan bakar yang baik adalah yang dapat mencegah terjadinya proses

knocking. Semakin tinggi kandungan oktan suatu bahan bakar, semakin baik

dalam mencegah knocking karena oktan yang tinggi dapat memperlambat

pembakaran sehingga tidak terjadi self ignition.

D. Hipotesis

Pembahasandalam kerangka berfikir dapat disimpulkan bahwa penggunaan

roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racingmenggunakan bahan bakar

pertalite, pertamax dan pertamax turboakan meningkatkan daya dan torsimesin.

Sehingga hipotesis awal antara lain :

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

25

1. Ada pengaruh terhadapdaya pada sepeda motor yang menggunaan roller CVT

racingdan pegas CVT racingdengan variasi bahan bakar pertalite, pertamax

dan pertamax turbo.

2. Ada pengaruh terhadaptorsi pada sepeda motor yang menggunaan roller CVT

racing dan pegas CVT racing dengan variasi bahan bakar pertalite, pertamax

dan pertamax turbo.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

51

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian yang telah dilakukan pada Honda Beat 110cc menggunakan

roller CVT racing dan pegas CVT racing dengan bahan bakar pertalite, pertamax

dan pertamax turbo dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada pengaruh terhadap daya yang dihasilkan sebesar 6,91 kW pada putaran

5000 rpm menggunakan roller racing dan pegas standar dengan

penggunaan bahan bakar pertalite yang sesuai untuk spesifikasi sepeda

motor Honda Beat 110cc menunjukkan nilai tertinggi dari masing - masing

variasi roller dan pegas.

2. Ada pengaruh terhadap torsi yang dihasilkan sebesar 13,13 Nm pada

putaran 5000 rpm menggunakan roller racing dan pegas standar dengan

penggunaan bahan bakar pertalite yang sesuai untuk spesifikasi sepeda

motor Honda Beat 110cc menunjukkan nilai tertinggi dari masing - masing

variasi roller dan pegas.

B. Saran Pemanfaatan Hasil Penelitian

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh roller racing

dengan variasi berat yang berbeda beda dan pegas racing dengan

kekerasan yeng berbeda-beda juga pada sepeda motor yang memakai

bahan bakar pertalite, pertamax, dan pertamax turbo.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh roller racing

dengan variasi berat yang berbeda-beda dan pegas racing dengan

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

52

kekerasan yang berbeda-beda juga terhadap emisi dan konsumsi pada

sepeda motor yang memakai bahan bakar pertalite, pertamax, dan

pertamax turbo.

3. Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan sepeda motor yang masih

memiliki peforma maksimal, sehingga diharapkan didapatkan hasil

penelitian yang relevan.

4. Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut tentang ketahan roller terhadap

gaya gesekan dan menggunakan material logam yang berbeda-beda.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN ROLLER CVT RACING DENGAN …lib.unnes.ac.id/31611/1/5201411039.pdf · iv ABSTRAK Ghafur, Abdul. 2016. Pengaruh Penggunaan Roller CVT Racing Dengan Pegas CVT Racing

53

DAFTAR PUSTAKA

Adityas, Sudibyo dan Basori. 2012. Pengaruh Berat Roller CVT (Continuosly Variable Transmision) Dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Torsi Pada

Yamaha Mio Sporty Tahun 2007.Nosel Vol.1 No.1 Hal, 65.

Al Farobi, Ahmad Dan Wailandow. 2013. Pengaruh Penggunaan Jenis Pemberat

(Roller) Terhadap Performa Mesin Yamaha Mio Soul Tahun 2010. JTM Vol.02 No.02 Hal, 1-7.

Apriliyan, G.D dan Wulandari, D. 2013. Pengaruh Pemakaian Pegas Sleading Sheave Terhadap Performance Motor Honda Beat 2011. JTM Vol.02 No.01 Hal, 126-131.

Arends, BPM dan H.Berenschot. 1980. Motor Bensin. Jakarta : Erlangga.

Astra Honda Motor . Buku Pedoman Reparasi Honda Beat.

Kurniawan. M.K. dan Sutjahjo. D.H. 2013. Pengujian Transmisi Otomatis CVT

Sepeda Motor Suzuki Skydrive Tahun 2010. JTM Vol.01 No.02 Hal, 319-325.

Raharjo, Winarno Dwi dan Karnowo. 2008. Mesin Konversi Energi. Universitas

Negeri Semarang : Semarang.

Subagia, Ary Dan Atmika, Ady. 2009. Simulation Characteristics Continous Variable Transmission of Motor Cycle using Torque Control Based Fuzzy Logic. The Journal for Technology and Science, Vol. 20, No. 1 Hal, 24-29.

Sucahyo. B, Darmanto dan Soemarsono. 1999. Otomotif Mesin Tenaga. Surakarta

:Direktur Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah

.

Supraptono.2004. Bahan Bakar dan Pelumas. Buku Ajar.Jurusan TeknikMesin

UNNES :Semarang.

Suyanto, Wardan. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta :DirektoratJendral

Pendidikan Tinggi.

Soenarta, Nakoela dan Sochi Furuhama. 1995. Motor Serba Guna. Jakarta :

Pradnya Paramita.