desain perencanaan tebal lapis perkerasan · pdf filedesain perencanaan tebal lapis perkerasan...

4
DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY, TAXIWAY, APRON BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI, MAJALENGKA Yusuf Djonli ABSTRAK : Bandara merupakan prasarana penting di suatu negara. Bandara merupakan kunci dalam melayani masyarakat dan kebutuhannya. Dengan Indonesia yang merupakan bentuk negara kepulauan maka trasnportasi udara menjadi media yang baik dalam transportasi dan faktor pendukung bagi perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, budaya dan industri. Hal ini menyebabkan perlunya pembangunan bandara baru bertaraf internasional seiring pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Bandara ini berlokasi di Majalengka yang memiliki posisi strategis dimana Kabupaten Majalengka berada pada jalur lintasan jalan bebas hambatan yang akan dibangun yaitu Cisujati dan Cikapali. Bandara mempunyai dua kegunaan yaitu fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat. Desain perencanaan ini tentunya berkembang dengan kemajuan teknologi yang berkembang pada zamannya. Fasilitas sisi udara merupakan faktor paling penting dalam suatu bandara tanpa mengesampingkan sisi darat. Hal ini berpengaruh pada jenis dan tipe pesawat yang akan menggunakan pada bandara tersebut. Berhubungan dengan fasilitas udara, maka tidak terlepas dari runway, taxiway dan apron yang akan menentukan kapasitas pesawat yang ada. Perencanaan runway, taxiway, dan apron dalam hal ini adalah perencanaan perkerkerasan dengan tiga metode yaitu US Army Corps Engineer, Asphalt Institute dan Federal Aviation Administration. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dengan total penduduk sebesar 259 juta (2010). Dengan total penduduk yang besar, maka pergerakan masyarakat dari satu tempat yang satu ke tempat yang lain sangatlah penting. Apalagi kebutuhan pergerakan masyarakat yang sangat beragam menjadikan sektor transportasi merupakan sektor vital di negara Indonesia. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan baik darat, laut maupun udara merupakan upaya mewujudkan kebutuhan masyarakat Indonesia dalam menjalan kehidupan dan terciptanya arus pergerakan yang aman, lancar dan nyaman. Transportasi udara tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang menunjang keberlangsungan sektor tersebut. Bandar udara sebagai prasarana dalam transportasi udara diupayakan agar dapat dibangun dan dikembangkan karena merupakan upaya untuk menampung semua kegiatan operasional Bandar udara. Bandara internasional Majalengka yang berada di wilayah Jawa Barat merupakan bandara bertaraf internasional yang akan dibangun oleh pemerintah untuk memenuhi prasarana transportasi udara. Bandara memiliki dua kegunaan yaitu fasilitas udara dan fasilitas darat. Desain perencanaan ini berkembang dengan kemajuan teknologi yang berkembang pada jamannya. Fasilitas udara merupakan faktor paling penting dalam suatu bandara, karena disinilah sebenarnya pergerakan aktual yang terjadi. Hal ini berpengaruh pada jenis dan tipe pesawat yang akan menggunakan bandara ini, dan tentunya berpengaruh juga perkerasan jenis apakah yang akan digunakan pada bandara ini. Struktur perkerasan bandara berbeda dengan struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa, karena beban yang ada pada bandara, sumbu standar berbeda dengan jalan pada umunya. Oleh karena itu, maka akan didesain rencana tebal lapis perkerasan Bandara Internasional Kertajati Majalengka ini dengan metode- metode yang ada.

Upload: duongkien

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN · PDF fileDESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY, ... struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa, karena beban yang ada pada

DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY,

TAXIWAY, APRON BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI,

MAJALENGKA

Yusuf Djonli

ABSTRAK : Bandara merupakan prasarana penting di suatu negara. Bandara merupakan kunci dalam

melayani masyarakat dan kebutuhannya. Dengan Indonesia yang merupakan bentuk negara kepulauan

maka trasnportasi udara menjadi media yang baik dalam transportasi dan faktor pendukung bagi

perkembangan dalam segi ekonomi, sosial, budaya dan industri. Hal ini menyebabkan perlunya

pembangunan bandara baru bertaraf internasional seiring pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Bandara

ini berlokasi di Majalengka yang memiliki posisi strategis dimana Kabupaten Majalengka berada pada

jalur lintasan jalan bebas hambatan yang akan dibangun yaitu Cisujati dan Cikapali. Bandara

mempunyai dua kegunaan yaitu fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat. Desain perencanaan ini

tentunya berkembang dengan kemajuan teknologi yang berkembang pada zamannya. Fasilitas sisi

udara merupakan faktor paling penting dalam suatu bandara tanpa mengesampingkan sisi darat. Hal

ini berpengaruh pada jenis dan tipe pesawat yang akan menggunakan pada bandara tersebut.

Berhubungan dengan fasilitas udara, maka tidak terlepas dari runway, taxiway dan apron yang akan

menentukan kapasitas pesawat yang ada. Perencanaan runway, taxiway, dan apron dalam hal ini

adalah perencanaan perkerkerasan dengan tiga metode yaitu US Army Corps Engineer, Asphalt

Institute dan Federal Aviation Administration.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kepulauan

dengan total penduduk sebesar 259 juta

(2010). Dengan total penduduk yang besar,

maka pergerakan masyarakat dari satu tempat

yang satu ke tempat yang lain sangatlah

penting. Apalagi kebutuhan pergerakan

masyarakat yang sangat beragam menjadikan

sektor transportasi merupakan sektor vital di

negara Indonesia.

Pembangunan sarana dan prasarana

perhubungan baik darat, laut maupun udara

merupakan upaya mewujudkan kebutuhan

masyarakat Indonesia dalam menjalan

kehidupan dan terciptanya arus pergerakan

yang aman, lancar dan nyaman.

Transportasi udara tidak terlepas dari sarana

dan prasarana yang menunjang

keberlangsungan sektor tersebut. Bandar udara

sebagai prasarana dalam transportasi udara

diupayakan agar dapat dibangun dan

dikembangkan karena merupakan upaya untuk

menampung semua kegiatan operasional

Bandar udara.

Bandara internasional Majalengka yang berada

di wilayah Jawa Barat merupakan bandara

bertaraf internasional yang akan dibangun oleh

pemerintah untuk memenuhi prasarana

transportasi udara.

Bandara memiliki dua kegunaan yaitu fasilitas

udara dan fasilitas darat. Desain perencanaan

ini berkembang dengan kemajuan teknologi

yang berkembang pada jamannya. Fasilitas

udara merupakan faktor paling penting dalam

suatu bandara, karena disinilah sebenarnya

pergerakan aktual yang terjadi. Hal ini

berpengaruh pada jenis dan tipe pesawat yang

akan menggunakan bandara ini, dan tentunya

berpengaruh juga perkerasan jenis apakah

yang akan digunakan pada bandara ini.

Struktur perkerasan bandara berbeda dengan

struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa,

karena beban yang ada pada bandara, sumbu

standar berbeda dengan jalan pada umunya.

Oleh karena itu, maka akan didesain rencana

tebal lapis perkerasan Bandara Internasional

Kertajati Majalengka ini dengan metode-

metode yang ada.

Page 2: DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN · PDF fileDESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY, ... struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa, karena beban yang ada pada

PERENCANAAN DESAIN TEBAL LAPIS

PERKERASAN

Perencanaan dalam menentukan tebal lapis

perkerasan ini menggunakan 3 metode, yaitu

metode US Army Corps Enginer, Asphalt

Institute, dan Federal Aviation Administration.

Ketiga metode ini memiliki cara yang berbeda

di setiap proses pendesainanannya. Metode US

Army Corps Enginner menggunakan cara

dengan menentukan pesawat kritis yang

mempunyai damage factor paling tinggi, dan

Asphalt Institute menggunakan desain Pesawat

DC8-63 sebagai pesawat kritisnya, sedangkan

Metode Federal Aviation Administration

dengan cara mengkumulatifkan damage factor

yang ada dari setiap pesawat yangmelintas.

PROSEDUR MENENTUKAN TEBAL LAPIS PERKERASAN

Proses pendesainan dilakukan dengan prosedur seperti urutan kerja berikut :

Metode US Army Corps Engineer Metode Aspahlt Institute

Metode FAA AC 150/5320-6e

Menentukan Jenis Pesawat Kritis

Menentukan Nilai CBR pada Daerah Runway,

Taxiway dan Apron

Menentukan Keberangkatan Ekivalen

Tahunan

Menentukan Jenis Pesawat yang

Beroperasi Sesuai Kelasnya

e

Menentukan Jenis Pesawat yang

beroperasi Sesuai Kelasnya

Kurva Keberangkatan Tahunan &

Subgrade Modulus

Memasukkan Data ke Dalam

Software FAARFIELD

Kurva Desain Perkerasan Lentur

Dan Kaku

Nilai Tebal Perkerasan Berdasarkan

Hasil Penarikan Kurva

Hasil Desain Rencana

Kurva Keberangkatan Tahunan & Subgrade

Modulus

Input hasil kedua kurva pada

grafik number of equivalent DC-

8-63 F Strain repetitions

Hasil Desain Rencana

Hasil Desain Rencana

Run Software

Page 3: DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN · PDF fileDESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY, ... struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa, karena beban yang ada pada

HASIL DESAIN TEBAL LAPIS

PERKERASAN

Hasil yang didapat dari proses pendesainan

adalah, Total tebal perkerasan untuk runway

adalah 127 cm (US Army Corps Enginner),

53,54 cm (Asphalt Institute), 51,90 cm

(Federal Aviation Administration), cross

taxiway adalah 70 cm, 54,61 cm, dan 63,62

cm, parallel taxiway adalah 127 cm, 45,72 cm,

dan 45,47 cm, apron adalah 81,68 cm, 48,77

cm, 50,80 cm dengan perkerasan kaku untuk

metode US Army Corps Enginner dan FAA.

Dari tebal lapisan diatas dapat dianalisis

bahwa metode FAA memberikan desain yang

paling tipis diantara kedua metode yang ada,

namun terlihat pada rencana cross taxiway

pada metode Asphalt Institute memberikan

hasil yang lebih tipis disbanding FAA, hal ini

terjadi karena metode Asphalt Institute tidak

mempertimbangkan speed dari suatu pesawat

yang melambat, karena itu metode FAA

menjadi lebih sedikit tebal dari metode

Asphalt Institute.

PUSTAKA

Department of the Army Corps Engineer

Design Procedure for Flexible

Airfield Pavements, 1984:

Engineering and Design Airfield

Flexible Pavement Mobilization

Construction

Department of the Army Corps Engineer

Design Procedure for Flexible

Airfield Pavements, 1984: Corps of

Engineer Design Procedures for

Rigid Airfield Pavements

Dinas Perhubungan Jawa Barat, 2009:

Rencana Teknis Terinci Sisi Udara

Bandar Udara Kertajati

Harga Aspal Drum, 2011:

http://aspaldrum.blogspot.com/2011/

03/harga-aspal-drum.html

U.S. Department of Transportation, 1973:

The Asphalt Insitute Manual Series-11

U.S. Department of Transportation, 2009:

Federal Aviation Administration AC

No: 150/5320-6E

Page 4: DESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN · PDF fileDESAIN PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN RUNWAY, ... struktur-struktur perkerasan pada jalan biasa, karena beban yang ada pada