desa adalah suatu sistem

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era demokratisasi sebagaimana tengah berjalan di negeri ini, masyarakat memiliki peran cukup sentral untuk menentukan pilihan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasinya. Masyarakat memiliki kedaulatan yang cukup luas untuk menentukan orientasi dan arah kebijakan pembangunan yang dikehendaki. Nilai-nilai kedaulatan selayaknya dibangun sebagai kebutuhan kolektif masyarakat dan bebas dari kepentingan individu dan atau golongan. Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum terkecil yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati oleh negara. Pembangunan pedesaan selayaknya mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Pembangunan pedesaan dapat dilihat pula sebagai upaya mempercepat pembangunan pedesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk memberdayakan masyarakat, dan upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kokoh. 1

Upload: suryaagung

Post on 27-Jun-2015

371 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Desa adalah suatu sistem

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era demokratisasi sebagaimana tengah berjalan di negeri ini, masyarakat

memiliki peran cukup sentral untuk menentukan pilihan kebijakan yang sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasinya. Masyarakat memiliki kedaulatan yang cukup luas untuk

menentukan orientasi dan arah kebijakan pembangunan yang dikehendaki. Nilai-nilai

kedaulatan selayaknya dibangun sebagai kebutuhan kolektif masyarakat dan bebas dari

kepentingan individu dan atau golongan.

Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum terkecil yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati oleh negara.

Pembangunan pedesaan selayaknya mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

pedesaan. Pembangunan pedesaan dapat dilihat pula sebagai upaya mempercepat

pembangunan pedesaan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk memberdayakan

masyarakat, dan upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan

kokoh. Pembangunan pedesaan bersifat multi-aspek, oleh karena itu perlu keterkaitan

dengan bidang sektor dan aspek di luar pedesaan sehingga dapat menjadi pondasi yang

kokoh bagi pembangunan nasional.

1

Page 2: Desa adalah suatu sistem

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang kami ajukan adalah tata

kelola, perangkat pemerintahan desa, desa sebagai suatu kesatuan masyarakat, desa

sebagai salah satu entitas pemerintahan.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah sebuah gambaran

sederhana untuk mengetahui apakah desa juga merupakan dan dapat kita kategorikan

sebagai suatu sistem.

1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode

Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis, karena makalah ini mencoba

untuk mendeskripsikan data yang kami peroleh dari berbagai rujukan, kami tarik

kesimpulan, dan kemudian kami sajikan dalam bentuk tulisan makalah ini.

Pengumpulan data

Teknik yang digunakan adalah studi kepustakaan, dimana sebagaian besar rujukan,

dan sumber data berasal dari internet.

2

Page 3: Desa adalah suatu sistem

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Ciri Masyarakat Desa

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati.

Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari

perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat

daerah. Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas.

Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat ditingkatkan statusnya menjadi

kelurahan.

Menurut Prof.Drs.Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis,

sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan

dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari

kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap

lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain.

Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung faktor

ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan.

3

Page 4: Desa adalah suatu sistem

Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :

1. Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekelurgaan.

2. Masyarakat bersifat homogeny, seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan

adat istiadat.

3. Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila

dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.

4. Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.

5. Faktor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.

6. Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

2.2 Pemerintahan Desa

Desa sebagai salah satu entitas pemerintahan paling rendah menjadi arena paling

tepat bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan kepentingannya guna menjawab

kebutuhan kolektif masyarakat. Mengacu pada UU No.32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah pasal 206 disebutkan bahwa kewenangan desa mencakup :

1. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;

2. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan

pengaturannya kepada desa. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa adalah urusan

pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan dan

pemberdayaan masyarakat.

3. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan atau pemerintah

kabupaten/kota, tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan atau

pemerintah, kabupaten/kota kepada desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan

prasarana, serta sumber daya manusia.

4. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundangan diserahkan kepada

desa.

4

Page 5: Desa adalah suatu sistem

Melihat urusan pemerintahan yang dapat dikelola oleh desa sebagaimana diuraikan

diatas, maka sesungguhnya desa memiliki kewenangan yang cukup luas. Kepala desa yang

menurut undang-undang dipilih secara langsung oleh rakyat memiliki kewenangan dan

legitimasi yang cukup kuat untuk membawa desa tersebut ke arah yang dikehendakinya.

Namun demikian, masih sedikit masyarakat desa yang sadar bahwa potensi kewenangan

ini harus diperjuangkan kejelasannya kepada pemerintah daerah untuk menjadi

kewenangan yang lebih terperinci dan dinaungi oleh kebijakan pemerintah daerah yang

cukup mengikat. Hal ini perlu dilakukan agar desa tidak hanya menjadi ’tong sampah’ dari

urusan-urusan yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah daerah.

Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, Desa adalah suatu kesatuan hukum tempat

tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri atas Pemerintah

Desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).

1. Kepala Desa

Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan

Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan.

Kepala Desa juga memiliki wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat

persetujuan bersama BPD.

Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh

penduduk desa setempat. Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa sesuai Peraturan

Pemerintah No. 72 Tahun 2005 sebagai berikut :

5

Page 6: Desa adalah suatu sistem

1. Bertakwa kepada Tuhan YME

2. Setia kepada Pacasila sebagai dasar negara, UUD 1945 dan kepada NKRI, serta

Pemerintah

3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat

4. Berusia paling rendah 25 tahun

5. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa

6. Penduduk desa setempat

7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman

paling singkat 5 tahun

8. Tidak dicabut hak pilihnya

9. Belum pernah menjabat Kepala Desa paling lama 10 tahun atau 2 kali masa jabatan

10. Memenuhi syarat lain yang diatur Perda Kab/Kota

2. Sekertaris Desa

Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu :

1. Berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat;

2. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;

3. Mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;

4. Mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang

perencanaan;

5. Memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan

6. Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama

Bupati/Walikota.

6

Page 7: Desa adalah suatu sistem

2. Perangkat Desa

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya. Salah satu perangkat desa adalah Sekretaris Desa, yang diisi dari Pegawai

Negeri Sipil. Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama

Bupati/Walikota. Perangkat Desa lainnya diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa,

yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk

desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari Ketua

Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka

masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat

diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya. Pimpinan dan Anggota

BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa.

BPD berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat.

Badan Musyawarah Desa :

1. Bamusdes berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

2. Anggota adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan

wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.

3. Anggota terdiri dari Ketua Rukun Warga, pemangku adat, golongan profesi,

pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya.

4. Masa jabatan anggota adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1

(satu) kali masa jabatan berikutnya.

5. Jumlah anggota ditetapkan dengan jumlah ganjil, paling sedikit 5 (lima) orang dan

paling banyak 11 (sebelas) orang, dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah

penduduk, dan kemampuan keuangan desa.

7

Page 8: Desa adalah suatu sistem

3. Lembaga Kemasyarakatan

Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan, yakni lembaga yang dibentuk

oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam

memberdayakan masyarakat. Lembaga kemasyarakatan ditetapkan dengan Peraturan

Desa. Salah satu fungsi lembaga kemasyarakatan adalah sebagai penampungan dan

penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan. Hubungan kerja antara lembaga

kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif

2.3 Tata Kelola Desa

Pada sisi pengelolaan anggaran, dengan adanya dana perimbangan maka

pemerintah desa memiliki keleluasaan untuk mengalokasikan anggaran penyelenggaraan

pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa (pembangunan) sesuai dengan

kebutuhan di desa tersebut. Terlebih lagi saat ini, banyak sekali proyek-proyek

pembangunan baik itu dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan dari lembaga donor

yang memilih desa sebagai wilayah kerja proyeknya. Proyek-proyek berupa pembangunan

fisik sarana prasarana, bantuan sosial hingga bantuan ekonomi sepatutnya menjadi energi

pendorong tersendiri bagi desa untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan

pembangunan desa. Namun demikian, pengelolaan potensi anggaran ini belum dapat

dikoordinasikan dan dikelola dengan cukup baik oleh desa sehingga proyek-proyek

tersebut dilaksanakan tidak terencana sebagai bagian dari rencana pembangunan desa yang

lebih komprehensif.

Sebagaimana diuraikan dalam Penjelesan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun

2005 tentang Desa bahwa landasan pemikiran pengaturan (tata kelola) mengenai desa

yaitu :

1. Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah ’desa’ dapat disesuaikan

dengan asal usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Hal ini berarti

pola penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan di desa harus

8

Page 9: Desa adalah suatu sistem

menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyarakat setempat namun harus

tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Dalam kaitan ini Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 menegaskan bahwa negara mengakui dan menghormati kesatuan-

kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup

dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

2. Partisipasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar

masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap

perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa.

3. Otonomi asli, memiliki makna bahwa kewenangan pemerintahan desa dalam

mengatur dan mengurus masyarakat setempat didasarkan pada hak asal usul dan

nilai-nilai sosial budaya yang terdapat pada masyarakat setempat namun harus

diselenggarakan dalam perspektif adiminstrasi pemerintahan negara yang selalu

mengikuti perkembangan jaman.

4. Demokratisasi, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan di desa harus mengakomodasi aspirasi masyarakat yang

diartikulasi dan diagregasi melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan

lembaga kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah desa.

5. Pemberdayaan masyarakat, memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan

dan pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan

yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.

9

Page 10: Desa adalah suatu sistem

1. Keuangan Desa

Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan

bantuan pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang

diselenggarakan oleh pemerintah desa didanai dari APBD. Penyelenggaraan urusan

pemerintah yang diselenggarakan oleh pemerintah desa Sumber pendapatan desa terdiri

atas :

1. Pendapatan Asli Desa, antara lain terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa

(seperti tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa), hasil swadaya dan partisipasi,

hasil gotong royong.

2. Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota.

3. Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

4. Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.

5. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

10

Page 11: Desa adalah suatu sistem

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembentukan Desa

Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan

kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa

penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran dari

satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada.

Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan

prakarsa Pemerintah Desa bersama BPD dengan memperhatikan saran dan pendapat

masyarakat setempat. Desa yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah dan Perangkatnya

diisi dari pegawai negeri sipil.

Desa yang berubah statusnya menjadi Kelurahan, kekayaannya menjadi kekayaan

daerah dan dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat

setempat.

3.2 Membangun Desa, Membangun Indonesia

Desa hanya suatu unit kecil, namun unit kecil inilah yang menyusun Indonesia

menjadi sebuah Negara yang begini luas dan besar. Dan juga tidak bisa dipungkiri, desa

yang kita miliki lebih banyak dari kota, atas dasar inilah desa menjadi suatu hal yang tidak

dikesampingkan dalam perencanaan dan pengembangan regional sampai nasional.

Mendefinisikan pedesaan seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya

merupakan langkah awal yang dapat mempengaruhi tindak perencanaan selanjutnya yang

tentunya akan mempengaruhi kehidupan masyarakat pedesaan itu sendiri. Desa dipuja

11

Page 12: Desa adalah suatu sistem

sebagai suatu tempat yang asri dan damai. Ada pula yang menganggap desa sebagai

tempat tinggal terpencil yang minim infrastruktur dan identik dengan hidup serba sulit.

Negara maju lebih memandang desa sebagai suatu aset lingkungan yang harus dilestarikan

dengan segala utopia dan tradisionalitasnya. Sedangkan Negara berkembang memandang

desa sebagai suatu bentuk daerah yang harus dieliminir karena adanya kesenjangan pola

pikir masyarakatnya yang masih tradisional serta persoalan yang melingkupi desa. Hal-hal

negatif tentang pedesaan semacam inilah yang seringkali dapat kita pahami sebagai

‘realitas sosiologi’.

Padahal desa atau pedesaan merupakan bagian penting dari perencanaan. Hampir

sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan, namun ironisnya hal ini

berbanding lurus dengan kondisi kemiskinannya, kantong-kantong kemiskinan juga

berada di pedesaan. Masyarakat pedesaan yang sebagian besar bermatapencaharian

sebagai petani, sangat sulit untuk keluar dari jerat kemiskinan. Mereka seperti terampas

dari tanahnya sendiri, tidak bisa mengembangkan potensi daerahnya dan berhamburan

menyerbu kota-kota besar yang semakin menimbulkan masalah di kedua belah pihak baik

itu di perkotaan maupun di pedesaan yang ditinggalkan.

Desa semakin terlupakan dan tidak lagi identik dengan keindahan alam dan

kemeriahan aktivitas pertaniannya. Desa seolah dianggap tidak penting dan membebani.

Akan tetapi konsep seperti ini adalah konsep yang salah yang semakin membuat jurang

ketimpangan antara desa dan kota menganga lebar. Ketahanan suatu bangsa sebaiknya

dibangun dari daerah-daerah. Negara perlu memberikan perhatian kepada daerah agar

sanggup mengembangkan potensinya dan akhirnya dapat mandiri tanpa bantuan

terusmenerus. Konsep pembangunan saat ini, yang seakan bertumpu pada satu kaki yaitu

di Jakarta sesungguhnya amat berbahaya. Kondisi seperti itu sangat rentan dan akan

memicu masalah pembangunan yang semakin kronis.

12

Page 13: Desa adalah suatu sistem

Pada hakekatnya pembangunan pedesaan adalah suatu upaya untuk mengentaskan

kemiskinan dan keterbelakangan. Pembangunan pedesaan merupakan proses

pengembangan kemandirian. Pengembangan kemandirian akan dapat meningkatkan

pendapatan. Dan peningkatan pendapatan akan dapat menciptakan kesejahteraan keluarga

dalam upaya menghindari masyarakat pedesaan dari himpitan kemiskinan akan

terentaskan. Pembangunan pedesaan pada umumnya digunakan untuk menunjukkan

tindakan yang diambil dan inisiatif untuk meningkatkan taraf hidup di lingkungan

nonurban, pedesaan, dan desa-desa terpencil. Kegiatan pertanian mungkin akan menonjol

dalam hal ini, sedangkan kegiatan ekonomi akan berhubungan dengan sektor primer,

produksi makanan dan bahan baku.

Tantangan dalam pembangunan pedesaan berkaitan dengan kondisi eksternal,

seperti perkembangan internasional yang berhubungan dengan liberalisasi arus investasi

dan perdagangan global. Arus globalisasi yang semakin kuat perlu diimbangi dengan

kesadaran bahwa mekanisme pasar tidak selalu mampu memecahkan masalah

ketimpangan sumberdaya. Kebijakan pembangunan harus memberi perhatian untuk

perlunya menata kembali landasan sistem pengelolaan aset-aset di wilayah pedesaan.

Sedangkan tantangan internal, yaitu yang berkaitan dengan perubahan kondisi makro

maupun mikro dalam negeri. Tantangan internal disini dapat meliputi transformasi

struktur ekonomi, masalah migrasi spasial dan sektoral, ketahanan pangan, masalah

ketersediaan lahan pertanian, masalah investasi dan permodalan, masalah iptek, SDM,

lingkungan dan masih banyak lagi.

Desa-desa seharusnya diberi kepercayaan dan pembangunan pedesaan diberi

perhatian lebih. Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu langkah

strategis yang bisa dilakukan. Masyarakat perdesaan perlu diberikan berbagai akses

kemudahaan seperti jalan untuk pemasaran hasil pertanian, akses pendidikan, kesehatan,

dan sebagainya. Konsep pembangunan perdesaan bukanlah konsep pembangunan yang

instan melainkan harus berjenjang dan konsisten. Pengertian yang selama ini kurang tepat,

dapat kita balikan, pedesaan tidak lagi identik dengan wilayah miskin. Pedesaan dapat

13

Page 14: Desa adalah suatu sistem

menjadi wilayah yang mandiri yang bahkan mampu menggerakan ekonomi wilayah

disekitarnya. Salah satu contoh konsep pembangunan wilayah yang dapat dianggap

berhasil adalah pembangunan provinsi gorontalo yang maju dengan konsep

agropolitannya. Oleh karena itu pembangunan pedesaan merupakan hal yang sangat

penting di dalam perencanaan, dengan membangun pedesaan maka secara langsung kita

juga mengentaskan kemiskinan.

14

Page 15: Desa adalah suatu sistem

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari latar belakang, dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan dapat kita lihat

bahwa desa itu ternyata mengandung kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain

diantara unsur-unsurnya, yang sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan

pemelihara sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti :

Tolong menolong

Keguyuban

Persaudaraan

Gotong royong

Kepribadian dalam berpakaian

Adat istiadat

Kesenian

Kehidupan moral susila dan lain-lain.

Mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa menurut undang-undang nomor 32

tahun 2004 tentang pemerintahan desa, pemerintah desa memiliki otonomi desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa. Penyelenggaraan pemerintahan desa dijalankan

melalui peraturan desa, dengan adanya peraturan desa maka demokratisasi desa dapat

berjalan karena peraturan desa ditetapkan oleh kepala desa dan BPD. Pembentukan BPD

merupakan wujud dari demokratisasi desa selain pembentukan Lembaga Kemasyarakatan

dan pemilihan kepala desa secara langsung.

15

Page 16: Desa adalah suatu sistem

Dan dari itu juga dapat kita lihat bahwa, sebetulnya desa merupakan bagian yang

penting bagi keberadaan bangsa Indonesia. Penting karena desa merupakan satuan terkecil

dari bangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia. Keragaman tersebut bisa

menjadi kekuatan bagi tegaknya bangsa. Dengan demikian penguatan desa menjadi hal

yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara

menyeluruh. Tidak hanya itu, apa yang kita lihat sebagai struktur-struktur dalam sebuah

pedesaan mulai besar sampai terkecil adalah suatu bagian yang membuat desa tersebut

berjalan sesuai dengan fungsinya, hal itu pastinya terkait antara satu dengan lainnya. Ini

yang merupakan bahwa desa adalah juga sebagai suatu sistem, dan sistem ini merupakan

bagian dari sub-sistem Negara/Bangsa Indonesia.

B. SARAN

Desa-desa seharusnya diberi kepercayaan dan pembangunan pedesaan diberi

perhatian lebih. Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan salah satu langkah

strategis yang bisa dilakukan. Masyarakat perdesaan perlu diberikan berbagai akses

kemudahaan seperti jalan untuk pemasaran hasil pertanian, akses pendidikan, kesehatan,

dan sebagainya. Selain itu sebaiknya Desa juga mempunyai sistem perencanaan sendiri,

yang lepas dari sistem perencanaan daerah (Kabupaten/Kota) yaitu sistem Perencanaan

desa yang berbasis pada kewenangan Desa.

16