penerapan sistem keuangan desa (siskeudes) tentang … · 2021. 2. 16. · penerapan sistem...
TRANSCRIPT
PENERAPAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES)
TENTANG LAPORAN REALISASI ANGGARAN (STUDI
KASUS PADA KANTOR DESA BORONGTALA KECAMATAN TAMALATEA)
SKRIPSI
Oleh
RISNA SITI L
NIM 105731111816
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
PENERAPAN SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) TENTANG LAPORAN REALISASIANGGARAN (STUDI
KASUS PADA KANTOR DESA BORONGTALA KECAMATAN TAMALATEA)
SKRIPSI
Oleh:
RISNA SITI L
NIM 105731111816
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Yakin dan Percayalah Bahwa Kamu Pasti Bisa Karena Ada Allah SWT
Yang Akan Menolongmu Di Setiap Langkahmu”
”Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bukti cinta dan wujud
baktiku kepada kedua orang tuaku, malaikat tak bersayapku Bapak Lolo
dan Ibu Hania atas segala kasih sayang, pengorbanan, dan do’a
tulusnya serta seluruh keluarga yang memberiku semangat dan semua
sahabat-sahabatku yang telah banyak membantuku”
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati, puji tanda kesyukuran
penulis persembahkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala, karena hanya
dengan rahmat dan karunia-NYa sehingga penulisan skripsi ini sebagai syarat
akademik untuk memperoleh gelar sarjana akuntansi akhirnya dapat
dirampungkan. Shalawat dan salam penulis kirimkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu „Alaihi Wassalam, para sahabatnya serta ummatnya
yang senantiasa iltizam di atas kebenaran hingga akhir zaman. Adapun judul
skripsi ini adalah “Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang
Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea)”.
Skripsi ini terdiri dari Enam bab yang tersusun secara sistematis yaitu,
Bab I pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV
Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab V Hasil dan Pembahasan, dan Bab VI
Penutup.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis Bapak Lolo dan Ibu Hania yang senantiasa
memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus tanpa
pamrih Serta saudara-saudariku tercinta Rusli, Isma, Rahma dan Risal yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan
seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang
telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa
viii
yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi
ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak
disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Agus Salim, HR, SE.,MM, selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Muttiarni, SE., M,Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2016 terkhusus kelas AK16.C dan DAD angkatan 2016
yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan
dalam aktivitas studi penulis.
8. Bapak Ruhardi, SS, selaku kepala Desa Borongtala, Bapak Junaedi, S.Ag,
selaku sekeretaris Desa Borongtala, Serta Bapak/ Ibu Staf pemerintah Desa
ix
Borongtala yang telah memberi ruang dan mempermudah dalam penelitian
serta pengambilan data skripsi.
9. PIKOM IMM FEB Universitas Muhammadiyah Makassar, organisasi kampus
yang di mana di tempat inilah penulis di tempah dan di bentuk menjadi
pribadi yang lebih baik, agamis, mandiri, bertanggung jawab. Kakanda
immawati/immawan serta adinda-adinda Pikom Imm Feb yang telah
memberikan motivasi, kesabaran, semangat, Pengalaman, ilmu, kajian-
kajian yang memotivasi penulis untuk senantiasa belajar menjadi insan yang
taat dan bertaqwa pada sang Ilahi Rabbi.
10. Pondok Nur Ikhsan, Tempat tinggal penulis selama menempuh pendidikan
S1 di Makassar, serta teman-teman dan ibu kos yang senantiasa
memberikan motivasi, dan semangat
11. Terima kasih untuk semua kerabat yang telah memberikan semangat,
kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat
merampungkan penulisan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan,
oleh karenanya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya masukan
dan dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap, apabila terdapat kesalahan dan kata- kata
yang kurang berkenan dalam penulisan skripsi ini mohon dimaafkan dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Makassar, 26 Oktober 2020
Penulis
x
ABSTRAK
Risna Siti L, 2020 Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea), Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Agus Salim,HR, dan Pembimbing II Muttiarni.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Siskeudes Pada Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Fokus dalam penelitian ini adalah Peran Siskeudes yang di gunakan dalam membuat laporan keuangan pemerintah Desa Borongtala. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu jenis dan sumber data primer. Teknik Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siskeudes sangat berperan penting dalam membuat laporan keuangan pemerintah Desa Borongtala yang terdiri dari laporan Realisasi Anggaran dan laporan APBDesa . Siskeudes Sangat memudahkan Aparat Desa Terkhususnya Sekretaris dan Kaur Keuangan Desa Borongtala dalam menyusun dan menginput laporan keuangan. Masyarakat pun dilibatkan dalam penyusunan anggaran pada satu periode yang diwakili oleh BPD dan Tokoh masyarakat yang ikut dalam setiap musyawarah dalam penganggaran keuangan Desa Borongtala. Laporan keuangan yang ada pada Desa Borongtala sudah baik hal ini berdasarkan adanya laporan keuangan yang dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah desa kepada masyarakat setempat maupun kepada pemerintah Daerah.
Kata Kunci :Siskeudes, Laporan Keuangan
xi
ABSTRACT
Risna Siti L, 2020 The Implementation of Village Financial System (Siskeudes) On Budget Realization Report (Case Study at Borongtala Village Office of Tamalatea Sub-District), Thesis of Accounting Study Program of Faculty of Economics and Business Muhammadiyah Makassar University. Guided by Mentor I Agus Salim, HR, and Mentor II Muttiarni.
This research aims to find out the Application of Siskeudes in the Report on the Realization of The Budget of Borongtala Village District Tamalatea Jeneponto District. The focus in this research is the role of Siskeudes used in making the financial statements of the borongtala village government. The type and data source used is the primary source. The technique data collection using observation, interview and documentation techniques, the data collected is processed using qualitative descriptive analysis.
The results showed that Siskeudes was instrumental in making the borongtala village government financial report consisting of the Budget Realization report and the APBDesa report. Siskeudes Makes it very easy for the Most Rural Apparatus, especially the Secretary and The Finance Council of Borongtala Village in compiling and disputing financial statements. The community is also involved in the budget preparation in a period represented by BPD and community leaders who participate in every deliberation in budgeting money source of Borongtala Village. The results showed that Siskeudes was instrumental in making the borongtala village government financial report consisting of the Budget Realization report and the APBDesa report. Financial statements is good enough based on financial statements made as evidence of the village government's to the local community as well as to the Local government.
Keywords :Siskeudes, Financial Statements
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................ i
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................ Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 6
A. Tinjauan Teori .............................................................................................................. 6
B. Tinjauan Empiris ........................................................................................................ 13
C. Kerangka Konsep .................................................................................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................. 20
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 20
B. Fokus Penelitian ........................................................................................................ 20
C. Lokasi dan waktu penelitian ............................................................................... 20
D. Jenis dan Sumber Data......................................................................................... 20
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 21
F. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 22
G. Metode Analisis..................................................................................................... 22
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ................................................. 25
A. Letak Geografis ........................................................................................................ 25
C. Sarana dan Prasarana Desa .................................................................................. 32
E. Struktur Organisasi ................................................................................................ 35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 39
BAB VI PENUTUP ........................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................... 14
Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Desa Borongtala Jenis Mata Pencaharian ......... 28
Tabel 4. 2 Penduduk Untuk Setiap Dusun Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 30
Tabel 4. 3 Jumlah Penduduk Desa Borongtala Berdasarkan Umur .................. 31
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Konsep ......................................................................... 19
Gambar 4. 1 Peta Wilayah Desa Borongtala ..................................................... 25
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Borongtala ........................ 35
Gambar 5.1 Flowchart Siskeudes Desa Borongtala…........................................41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa merupakan suatu tempat atau wilayah yang memiliki suatu
sistem pemerintahan yang didalamnya memiliki banyak peranan penting
dalam membantu suatu daerah baik itu dalam penyelenggaraan
pemerintahannya maupun dalam pembangunan. Desa memiliki satu
kesatuan dari masyarakat hukum yang kemudian memiliki batas wilayah
serta memiliki kewenangan dalam mengatur serta mengurus
pemerintahannya demi kepentingan masyarakat berdasarkan gagasan
masyarakat, asal mula dan hak tradisional yang berlaku dan diakui dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pelaksanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) memiliki peran penting dalam menyukseskan pembangunan
daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dapat menjadi
suatu bentuk dari kinerja dan kemampuan pemerintah desa dalam
membiayai dan mengelola penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan
pembangunan di desa. Namun kenyataannya banyak ditemukan keluhan
masyarakat yang berkaitan dengan realisasi anggaran yang berakibat pada
pengalokasian anggaran yang tidak sesuai dengan skala prioritas, yang
berisiko dalam aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas.
Untuk itu perlu adanya sebuah sistem informasi akuntansi yang
sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut, yaitu sebuah aplikasi yang
dikembangkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPKP) bersama dengan
2
Kementerian Dalam Negeri membangun Aplikasi Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes) pada tahun 2015 dalam upaya mengawal
transparansi pengelolaan keuangan desa. Salah satu strategi dalam
pengelolaan keuangan desa, pemerintah pusat mengimplementasikan
aplikasi yang berbasis daring (online) untuk pemerintahan desa yaitu aplikasi
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)
adalah aplikasi yang dikembangkan bersama dengan Permendagri sebagai
regulator sehingga hasil dari penggunaan aplikasi tersebut akan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) adalah
alat atau sistem yang digunakan dalam mengelola keuangan desa, berupa
Realisasi Anggaran dan APBDes. Realisasi Anggaran desa merupakan
semua bentuk penganggaran dalam pemerintahan desa guna pembangunan
desa.
Kantor Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea merupakan salah
satu desa yang ada di pemerintahan daerah kabupaten Jeneponto.
Pelaksanaan dari kegiatan pemerintahannya di anjurkan untuk menyusun
laporan keuangan pemerintahan sebagai suatu sarana dalam menyajikan
suatu informasi dalam bentuk pertanggungjawaban. Dalam menyusun
laporan keuangan pada Kantor Kepala Desa Borongtala menggunakan
suatu aplikasi yang disebut dengan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES).
Siskeudes inilah yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan Laporan
Realisasi Anggaran yang kemudian dituangkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Siskeudes mampu hadir sebagai
suatu aplikasi yang menjadi alat dalam rangka memudahkan dalam
penginputan laporan keuangan yakni APBDes dan Realisasi Anggaran.
3
Dengan adanya Siskeudes ini dapat mempermudah dalam
menyajikan laporan Anggaran Dana Desa kedepannya, serta dapat menjadi
sebuah solusi bagi pemerintah untuk lebih transparan dan akuntabel dalam
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan desa sesuai dengan tujuan
dari penerapan aplikasi tersebut. Setelah saya turun langsung di lapangan
melakukan penelitian dengan narasumber sekretaris Desa dan kaur
keuangan menunjukkan bahwa pemerintah desa sudah mampu dan sangat
memahami dengan baik mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes, karena
dengan adanya siskeudes sangat membantu dan memudahkan dalam
penginputan dan pembuatan laporan keuangan yang ada pada desa
Borongtala. Kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan akan terjadi
apabila dalam membuat laporan keuangan di kerjakan dengan cara manual
karena manusia memiliki batas kemampuan sehingga dapat terjadi
kesalahan.
Melihat fenomena diatas menimbulkan dugaan adanya kesalahan
dalam penganggaran apabila di kerjakan dengan cara manual saja tanpa
menggunakan Aplikasi siskeudes yang berdampak pada penurunan pada
penganggaran pendapatan Desa yang berakibat pada berkurangnya
pembiayaan terhadap ke empat bidang dalam penganggaran APBDes yang
terdiri atas; 1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, 2)
Pelaksanaan Pembangunan Desa, 3) Pembinaan Kemasyarakatan Desa,
dan 4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ada pada Kantor
Desa Borongtala. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana penerapan dan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran Desa menggunakan Sistem Keuangan Desa
4
(Siskeudes) dengan mengangkat judul penelitian “Penerapan Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran
(Studi Kasus pada Kantor Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas maka di rumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana
penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi
Anggaran (Studi Kasus pada Kantor Kepala Desa Borongtala Kecamatan
Tamalatea) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)
Tentang Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea).
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dengan adanya penelitian ini, peneliti
dapat bertambah wawasannya untuk Mengetahui kesesuaian penerapan
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) pada Kantor Desa Borongtala dan
sebagai salah satu proses bagi peneliti untuk meningkatkan keterampilan
dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
5
b. Bagi Pemerintah Kantor Kepala Desa Borongtala
Sebagai bahan masukan agar membahas kembali mengenai
penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) tentang Laporan
Realisasi Anggaran.
c. Bagi Pembaca dan Pihak Lainnya
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak peneliti
selanjutnya di bidang Ilmu Akuntansi dalam melakukan penelitian tentang
Laporan Realisasi Anggaran dengan menggunakan aplikasi Siskeudes
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Desa
Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa sansekerta,
deca yang berarti tanah air, tanah asal atau tanah kelahiran.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) desa adalah sebuah
bagian dari wilayah yang memiliki penghuni dari sejumlah keluarga
yang memiliki sistem pemerintahan sendiri yang dikepalai oleh seorang
kepala desa.
Desa merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan serta
memiliki satu kesatuan masyarakat hukum yang kemudian memiliki
batas wilayah serta memiliki kewenangan dalam mengatur serta
mengurus pemerintahannya demi kepentingan masyarakat berdasarkan
gagasan masyarakat, asal mula dan hak tradisional yang berlaku dan
diakui dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Pemerintahan Desa merupakan suatu pelaksana dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa demi kepentingan masyarakat.
Desa merupakan suatu sistem pemerintahan, dikepalai oleh Kepala
Desa dalam hal ini dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan desa (Sujarweni,2019:1).
Pemerintahan Desa dianjurkan agar mampu mengelola
pemerintahannya sendiri dengan sejumlah sumber daya yang ada pada
7
desa diantaranya tata kelola keuangan dan kekayaan milik desa.
Besarnya amanah yang harus diemban oleh desa, sehingga
pemerintahan desa harus mampu mempertanggungjawabkannya
dengan menerapkan sistem kerja yang efektif, efesien serta mampu
memberikan hasil kinerja yang baik demi menopang roda pemerintahan
yang besar tanggungjawabnya yang telah ditentukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku bagi pemerintahan desa itu sendiri (Cahyono et
al.,2020:7).
Jika dilihat dari kacamata politik, desa adalah arena partisipasi
publik bagi warga untuk ikut serta terlibat dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan kemasyarakatan.
Dari sisi kewenangan, desa memiliki berbagai tanggungjawab untuk
mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat sesuai dengan
potensi dan karakteristik lokal. Sedangkan dari sisi posisi, desa kini
ditempatkan sebagai pelaku utama (subyek) dalam melaksanakan
pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan
demikian, desa sangat berpeluang besar dalam sistem pemerintahan,
mengembangkan kelembagaan, dan memaksimalkan pengelolaan
sumber daya secara mandiri (Purnomo,2016:1).
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik harus sejalan
dengan asas pengaturan desa antara lain:
1. Kepastian Hukum merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan yang berdasarkan peraturan undang-undang yang
mengikat demi suatu kebijakan dalam menegakkan keadilan dalam
pemerintahan desa.
8
2. Tertib Penyelenggaraan merupakan suatu asas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan tata tertib yang berkesinambungan
dalam menyeimbangkan pengendalian pemerintahan desa.
3. Tertib Kepentingan Umum merupakan suatu asas dalam
penyelenggaraan pemerintahan dengan mementingkan
kepentingan masyarakat, yakni mensejahterakan dan mampu
memberikan aspirasi yang membangun bagi pemerintahan desa.
4. Keterbukaan merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan dengan memberikan akses keterbukaan kepada
masyarakat baik itu dalam informasi yang benar tanpa
membandingkan strata sosial ataupun golongan tertentu.
5. Proporsionalitas merupakan suatu asas penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan mendahulukan hak dan kewajiban
sesuai dengan porsinya.
6. Profesionalitas merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan memperhatikan tingkah laku dalam
melakukan sesuatu yang berdasarkan kode etik dan undang-
undang yang berlaku.
7. Akuntabilitas merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa yang didalamnya pihak yang berwenang dalam
pemerintahan desa mampu mempertanggungjawabkan apa-apa
saja yang telah dikerjakan dari berbagai kegiatan yang
diselenggarakan demi kepentingan masyarakat desa.
8. Efektivitas merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa sebagai suatu hasil akhir yang menentukan
9
kesuksesan atau keberhasilan sebuah kegiatan yang telah menjadi
tujuan dari pemerintahan desa. Efisiensi merupakan suatu asas
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi inti dari suatu
keberhasilan kegiatan dalam pemerintahan desa.
9. Kearifan Lokal merupakan suatu asas dalam pemerintahan desa
yang menitik beratkan kebijakan bagi masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa.
10. Keberagaman merupakan suatu asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan tidak membeda-bedakan ataupun
memberikan tindakan tidak terpuji kepada masyarakat desa.
11. Partisipatif merupakan penyelenggaraan pemerintahan desa yang
mengikut sertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa.
Dalam pelaksanaan pembangunan desa, diutamakan prinsip
tenggang rasa yakni rasa saling peduli satu sama lain dengan bergotong
royong demi kepentingan bersama serta mampu memberikan dampak
yang signifikan terhadap roda pemerintahan yang ada dalam desa.
(Purnomo,2016:11-12).
2. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu
komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi
tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu. pada Laporan Realisasi Anggaran yang ada pada
pemerintahan Desa disebut dengan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
(APBDes) Kepala Desa menyusun laporan pelaksanaan APBDesa
10
semester pertama kepada Bupati/walikota melalui camat. (Ratmono,E.,
dan Sholihin,M.,2017)
Struktur APBDesa terbagi atas tiga komponen yaitu:
1) Pendapatan Desa
Pendapatan desa merupakan suatu pendapatan yang
diterima desa berasal dari pendapatan asli desa, pendapatan transfer
ataupun pendapatan lain-lain desa.
2) Belanja Desa
Belanja desa merupakan suatu pembayaran yang
dikeluarkan oleh desa baik melalui rekening kas desa atau langsung
dibayar ke supplier sebagai suatu bentuk pengeluaran yang wajib
dalam satu tahun anggaran demi untuk memenuhi kebutuhan desa
yang disepakati dalam musyawarah desa.
3) Pembiayaan Desa
Pembiayaan desa merupakan suatu pembiayaan atas
semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran
yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa dibagi atas dua yaitu;
1. Penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan terdiri dari;
a. SiLPA tahun sebelumnya,
b. Pencairan dana cadangan
c. Hasil penjualan kekayaan desa dipisahkan kecuali tanah dan
bangunan.
11
d. Pengeluaran pembiayaan
2. Pengeluaran pembiayaan terdiri atas;
a. Pembentukan dana cadangan, dan
b. Pernyataan modal BUMDes.
3. Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)
Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan alat
bantu yang diperuntukkan untuk Pemerintah Desa dalam pengelolaan
keuangan Desa secara komputerisasi dalam rangka meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan desa, pemerintah telah meluncurkan aplikasi
siskeudes versi 2.0. Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan pengelolaan
keuangan desa yang terbaru yaitu permendagri 20 tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa. Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan
untuk lebih memudahkan desa dalam pembuatan peraturan Anggaran
Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan suatu wujud pengelolaan
keuangan desa yang lebih transparan, akuntabel, tertib dan disiplin.
Keunggulan dan kelebihan dari Aplikasi Siskeudes versi
permendagri 20 Tahun 2018 diantaranya;
1. Sesuai dengan regulasi pengelolaan keuangan desa yang berlaku;
2. Aplikasi Siskeudes memudahkan tata kelola Keuangan Desa dan Dana
Desa;
3. User Friendly sehingga memudahkan dalam penggunaan aplikasi untuk
level pemerintah Desa;
4. Didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi dan manual
aplikasi;
12
5. Dibangun dan dikembangkan dengan melibatkan seluruh pihak yang
terkait dengan pengelolaan keuangan desa (built-in internal control);
6. Kesinambungan maintenance karena merupakan aplikasi resmi
pemerintah;
7. Aplikasi dapat diintegrasikan dengan aplikasi terkait pengelolaan
keuangan desa lainnya, seperti aplikasi OM-SPAN milik kementerian
keuangan (kemenkeu) dan SIPEDE milik kementerian desa
pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi (kemendesa PDTT).
(Basori et al., 2016).
Penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi desa
akan membantu desa dalam melaksanakan tata kelola keuangan desa
secara efektif dan efisien. Indikator suatu sistem informasi dikatakan efektif
yaitu ;
1. Keamanan data.
Data perlu mendapatkan keamanan dari bencana alam,
tindakan yang disengaja ataupun tindakan kekeliruan manusia dan dari
tingkat kemampuan teknologi canggih dalam mengantisipasi illegal
access serta kerusakan sistem,
2. Kecepatan dan ketepatan waktu.
Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi
dalam memproses data menjadi laporan baik secara periodik maupun
non periodik dalam rentang waktu yang sudah ditentukan.
13
3. Ketelitian
Ketelitian berhubungan dengan kebebasan dalam kesalahan
keluaran informasi. Kesalahan bisa terjadi disebabkan oleh dua hal
yaitu: kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Variasi laporan atau output.
Berbicara mengenai variasi laporan atau output maka tidak
saja mengenai tingkat volume dari suatu teknologi tetapi juga
mengenai tingkat informasinya. Untuk mengetahui kemampuan sistem
informasi berbasis teknologi maka perlu di lihat dari kemampuannya
dalam membuat suatu laporan dengan pengembangan dan
perhitungan sesuai dengan kebutuhan yang berguna bagi pengguna
informasi.
5. Relevansi
Suatu tingkat penilaian yang ditunjukkan dari manfaat suatu
sistem dihasilkan dari produk atau keluaran informasi baik dalam
analisis data, pelayanan, maupun penyajian data. Indikator ini
bertujuan menunjukkan kesesuaian dan manfaat laporan yang
dihasilkan.
B. Tinjauan Empiris
Berikut ini beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah di lakukan
oleh penelitian sebelumnya yakni sebagai berikut:
14
Tabel 2. 1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
NO Nama Peneliti/ Tahun
Judul Penelitian
Jenis Penelitian
Hasil Penelitian
1. Rita Martini, Resy Agustin , Amira Fairuzdita, Anggun Noval Murinda 2019
Pengelolaan Keuangan Berbasis Aplikasi Sistem Keuangan Desa
Deskriptif Kualitatif
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi Siskeudes mendukung penyediaan laporan keuangan berbasis komputer, namun dalam pelaksanaannya terkendala oleh kompetensi sumber daya manusia dan fasilitas desa yang kurang memadai.
2. Vina Al Vinatur, Rizqiyah Vina Alrizqiyah, Lilis Ardini. 2019
Analisis Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (Studi Kasus Pada Masangan Kulon Sukodono Sidoarjo)
Kualitatif Hasil dan penelitian menunjukkan bahwa tata cara pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa yang ada pada desa Kulon cukup baik dan prosuder yang dilakukan sudah sesuai dengan Undang-undang No.6 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri dalam Negeri (Permendegri) No.20 Tahun 2018.
3. Muhammad Sapril Sardi Juardi, Mustakim Muchlis, Reski Amalia Putri. 2018
Evaluasi Penggunaan Aplikasi Siskeudes dalam upaya peningkatan kualitas akuntabilitas
Kualitatif dengan pendekatan paradigma interpretative
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di desa Jenetallassa dalam melakukan Penerapan Aplikasi Siskeudes telah menjalankan secara menyeluruh dan
15
Keuangan Desa (Studi pada Desa Jenetallasa Kec.Pallangga Kab. Gowa)
dalam proses penginputan dan pelaporannya di desa Jenetallasa sudah melakukan proses pertanggungjawaban yang sudah relevan dan menjalankan aplikasi tersebut sudah terstruktur dengan baik.
4. Fani Riani, Rita Kalalinggi, Rosa Anggraeny. 2019
Implementasi Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) pada Pemerintahan Desa Karya Bhakti
Deskriptif Kualitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi penerapan apabila system keuangan desa dari segi komunikasi, semberdaya, disposisi dan stuktur birorkrasi sudah berjalan dengan kurang baik. Pelaksanaan aplikasi system keuangan desa ini dalam pengaplikasiannya sulit diterapkan dikarenakan aplikasi yang ribet, tetapi cara untuk mengintegrasikan sumber daya manusia (SDM) yang rendah yaitu melalui pendampingan dan pelatihan. Serta penerapan sistem keuangan desa (Siskedes) memberikan dampak positif terhadap kinerja pegawai.
5. Jehan M. Malahika Herman Karamoy
Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)
Deskriptif Kualitatif
Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa Penerapan Sistem Keuangan
16
Rudy J. Pusung 2018
Pada Organisasi Pemerintahan Desa (Studi Kasus Di Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara)
Desa di Desa Suwaan sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa kendala yang di hadapi. Kendala terhadap penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa yaitu sering terjadi masalah error saat proses peng inputan.
6. Sulistyowati, Norita Citra Y, Elok Fitryah. 2019
Implemantasi Sistem Keuangan Desa (Siskedes) Studi Kasus pada Kecamatan Basuki Kabupaten Sistondo
Deskriptif Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi system keuagan desa sudah cukup baik, hanya saja ada ketidaksesuaian dan sisi pertanggujawaban yakni belum bisa dipaparkan kepada masyarakat.
7. Sulistyowati, Norita Citra Y, Elok Fitryah. 2019
Implemantasi Sistem Keuangan Desa (Siskedes) Studi Kasus pada Kecamatan Basuki Kabupaten Sistondo
Deskriptif Kualitatif
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi system keuangan desa sudah cukup baik, hanya saja ada ketidaksesuaian dan sisi pertanggujawaban yakni belum bisa didaparkan kepada masyarakat.
8. Intan Rakhmawat, Siti Atika, 2020
Kualitas Informasi Sistem Keuangan Desa Pasca Pengembangan Aplikasi
Kuantitatif Conten Analysis
Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas proses dan informasi Siskeudes versi 2.0 R. 0. 1. Lebih baik dan terintegrasi dengan dokumen pada tahap perencanaan dan penganggaran, dibanding dengan diserap oleh setiap kegiatan. Dalam
17
Siskeudes versi 2,0 pada tahap berkas laporan (Output), sudah terdapat pula penambahan laporan pada semua tahapan hingga laporan pajaknya, sesuai dengan arahan PMK 193/pmk.07/2018. Siskeudes Versi 2.0 R.0.1. juga sudah menggunakan OMSPAN untuk pelaporan kementerian.
9. Patricia Watulingas, Lintje Kalangi, Gede Suwetja. 2019
Peranan Sistem Keuangan Desa Terhadap kinerja Pemerintah Desa (Studi kasus di desa Kapataran Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa.
Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan Siskeudes memiliki peran penting dalam pemerintahan desa yang dirasakan langsung oleh aparat desa ini sesuai dengan tujuan penerapan siskeudes, yaitu untuk membantu pekerjaan pegawai desa.
10. Arna Suryani 2018
Akuntansi dan pengelolaan dana desa (Studi kasus desa Sungai Gelam Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi)
Metode Kualitatif
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi di dalam penerapan akuntansi dan pengelolaan keuangan alokasi dana desa di desa Sungai Gelam,mencakup kapasitas sumber daya manusia, ketanggapan social terhadap kegiatan pembangunan desa terutama dari ADD minim sosialisasi.
18
Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis menjadikan jurnal dari
Arna Suryani (2018) sebagai bahan rujukan dalam membandingkan penelitian
terdahulu dengan penelitian yang sedang akan dilakukan oleh penulis. Dalam
Penelitian Arna Suryani (2018) menjelaskan mengenai Akuntansi dan
pengelolaan dana desa (Studi kasus desa Sungai Gelam Kecamatan Sungai
Gelam Kabupaten Muaro Jambi), Sedangkan pada penelitian ini penulis
berfokus untuk meneliti mengenai Penerapan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor
Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea) yang dimana pada penelitian ini ada
perbedaan signifikan diantaranya;
1. Pada penelitian Arna Suryani (2018) berfokus pada Akuntansi dan
pengelolaan dana desa sedangkan pada penelitian yang ingin diteliti oleh
penulis adalah terfokus pada penerapan Siskeudes dalam pembuatan
laporan Realisasi Anggaran yang dikenal di desa disebut Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBDes) sebagai suatu sistem aplikasi
akuntansi yang sangat efektif untuk diterapkan agar lebih memudahkan
dalam mengelola keuangan.
2. Pada penelitian Arna Suryani (2018) dalam kegiatan pencatatan atas
transaksi yang berasal dari alokasi dana desa di desa Sungai Gelam
Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi telah di bantu oleh
teknologi yakni dengan menggunakan Pogram Microsoft excel berupa buku
kas umum dan buku kas pembantu penerimaan dan buku kas pembantu
pengeluaran. Berbeda halnya pada penelitian yang dilakukan oleh penulis
setiap pencatatan atas transaksi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
19
Desa (APBDes) dilakukan dengan secara online, yakni menggunakan
sebuah Aplikasi yang di sebut dengan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).
C. Kerangka Konsep
Kerangka pemikiran Penerapan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor
Desa Borongtala Kec. Tamalatea) dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. 1
Kerangka Konsep
Penerapan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea)
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)
Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran pada Kantor Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea:
- Memudahkan dalam penginputan dan penyusunan Laporan keuangan - Cepat dan mudah - Tertib Administrasi
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif (deskriptif
kualitatif), yaitu Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena dan fakta yang
terjadi dilapangan, yang menghasilkan data deskriptif baik itu yang berkaitan
dengan perilaku, persepsi, motivasi, tindakan peneliti mencermati dalam
bentuk kata tertulis atau tulisan.
B. Fokus Penelitian
Fokus dari penelitian ini adalah peneliti ingin memaparkan
bahwa Apakah penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang
disusun Kantor Kepala Desa Borongtala sudah baik dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku pada pembuatan laporan keuangan.
C. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Kepala Desa
Borongtala yang beralamatkan di Dusun Baraya. Waktu penelitian penulis
dalam melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan April
yakni observasi terlebih dahulu dan wawancara bulan Agustus s/d
September tahun 2020.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana
penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)Terhadap Realisasi
21
Anggaran pada Kantor Kepala Desa Borongtala. Adapun data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu
benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang dilakukan secara langsung
dengan pihak-pihak yang berkompeten pada Kantor Kepala Desa
Borongtala. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
yang relevan dengan topik penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data yang lebih relevan dengan
kebutuhan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Observasi (Pengamatan)
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung
pada aparatur desa yang dalam hal ini peneliti menanyakan langsung
pada sekretaris desa terkait fenomena atau trend yang kemudian
dilakukan pencatatan sebagai benang merah dari fenomena atau trend
tersebut.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu proses memperoleh keterangan atau
informasi yang bertujuan untuk memberikan bukti riil dari penelitian
dengan melakukan sesi tanya jawab sambil bertatap muka
oleh pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.
22
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang valid dan akurat,
pengumpulan data yang utama peneliti melakukan wawancara langsung
secara mendalam kepada responden yang berkompeten di kantor kepala
desa Borongtala pada bidang keuangan. Dari hasil wawancara inilah
peneliti mengumpulkan informasi dari responden yang kemudian dijadikan
sebagai bahan penulisan bagi peneliti dalam rangka melakukan
penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengambil atau mengutip data yang ada dalam arsip data desa .
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan oleh penulis merupakan
suatu alat yakni Pedoman wawancara dan media berupa alat perekam dan
kamera yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati, untuk memperoleh data dan informasi yang valid serta akurat,
dilakukan wawancara secara mendalam terhadap informan-informan yang
dijadikan sumber informasi yang terlibat langsung serta memahami dan
dapat memberikan informasi (gambaran) tentang Penerapan Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes) Terhadap Realisasi Anggaran pada kantor
kepala Desa Borongtala.
G. Metode Analisis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data
Deskriptif kualitatif yaitu dimana bentuk analisis pemahaman yang dilakukan
dengan menggambarkan fenomena atau keadaan secara sosial dalam
menganalisis data untuk dapat memberikan informasi serta pemahaman
23
terkait pokok permasalahan secara rinci dan sistematis. Kemudian data yang
diperoleh tersebut digambarakan dengan kata-kata atau kalimat sehingga
akan memperoleh suatu kesimpulan.
Adapun metode analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu:
1) Pengumpulan data
Pengumpulan data yang di maksud di sini yakni dengan
melakukan tiga hal yakni; dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi yang di lakukan penulis untuk memperdalam pemahaman
mengenai penelitian yang sedang di lakukannya demi suatu tujuan yakni
dapat menyelesaikan masalah yang menjadi inti pokok dalam penelitian.
2) Reduksi data
Reduksi data yang di lakukan dari penulis yakni melakukan
peringkasan baik itu penambahan ataupun pengurangan kata dari
catatan-catatan atau temuan yang di dapatkan selama melakukan
penelitian.
3) Klasifikasi Data
Klasifikasi data yang dilakukan oleh penulis yakni sebuah
metode yang di gunakan untuk menyusun data secara sistematis
berdasarkan aturan atau kaidah yang telah ditetapkan atas catatan dari
kumpulan fakta atau temuan yang di peroleh penulis dalam melakukan
penelitian.
4) Penyajian data
Penyajian data yang di lampirkan penulis dalam penelitian ini
yakni; profil Desa Borongtala yang menjadi objek penelitian, serta
24
Laporan Realisasi Anggaran tahun 2019 yang merupakan inti pokok dari
penelitian.
5) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yakni menjelaskan mengenai inti pokok
atau benang merah dari suatu penemuan atau fakta yang kemudian di
uraikan sesingkat-singkatnya dalam menguraikan masalah yang telah
terpecahkan sehingga penulis mampu mengambil kesimpulan.
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Letak Geografis
Desa Borongtala merupakan salah satu desa yang terletak di
wilayah Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto dengan luas wilayah
± 6,04 Km² dengan gambar 4. 1 dan batas-batas Wilayah desa sebagai
berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Turatea Timur
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Biringkassi, Kec. Binamu
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bontosunggu dan Laut Flores
Gambar 4.1
Peta Wilayah Desa Borongtala Kabupaten Jeneponto
Sumber : Dokumen Profil Desa Borongtala
Desa Borongtala
25
26
Jika dilihat dari letak geografisnya, Desa Borongtala merupakan
bagian dari daerah pesisir laut flores sehingga desa ini sangat potensial
dijadikan lahan budidaya rumput laut. Disamping itu sebagian dari daerah ini
merupakan daerah dataran yang juga berpotensi untuk dijadikan lahan budi
daya tanaman pangan dan hortikultura. Adapun Dusun yang berdekatan
dengan laut flores adalah Dusun Tobereka, Karampang Pa‟ja Barat dan
Karampang Pa‟ja Timur sehingga mata pencaharian penduduknya banyak
yang bertani rumput laut. Sedangkan Dusun Mattiro Baji dan Baraya berada
di daerah dataran sehingga penduduknya lebih banyak yang bercocok
tanam dengan tanaman pangan holtikultura ketimbang rumput laut.
1. Administrasi
Secara administrasi Desa Borongtala terdiri dari sembilan
wilayah dusun yakni Dusun Mattiro Baji, Mattiro Baji Utara, Baraya Utara,
Baraya Selatan, Karampang Pa‟ja, Karampang Pa‟ja Timur, Karampang
Pa‟ja Barat, Tobereka, dan Tobereka Selatan dan dikepalai oleh seorang
Kepala Desa yang defenitif. Wilayah antar dusun umumnya berdekatan
satu sama lain.
2. Topografi
Desa Borongtala merupakan daerah dataran pesisir pantai,
rata-rata berada di ketinggian 14 M sampai 31 M dari Permukaan laut.
Luas daerah pertanian sekitar ± 300 Ha dan luas daerah persawahan ±
82 Ha.
3. Geologis Desa
Jenis tanah yaitu tanah liat, mengenai kesuburan tanah cukup
bagus, namun karena curah hujan yang kurang mendukung ditambah
27
dengan munculnya serangan hama sehingga mengakibatkan hasil panen
masyarakat berkurang. Jenis tanaman yang bisa ditanam oleh
masyarakat Desa Borongtala yaitu : Jagung, Kacang Hijau, Ubi Kayu,
Tomat, Lombok, Padi, Kapas, Mangga, Pisang, dan Jenis Komoditi
lainnya adalah rumput laut.
4. Iklim dan Curah Hujan
Iklim di Desa Borongtala sama dengan iklim desa lainnya di
wilayah Kabupaten Jeneponto yakni iklim tropis, sebab curah hujannya
sangat rendah. Memiliki dua tipe musim yakni musim kemarau dan musim
hujan. Musim kemarau umumnya berlangsung antara bulan Mei sampai
Oktober dan musim hujan terjadi antara bulan Nopember sampai Maret
setiap tahunnya.
5. Hidrologi dan Tata Air
Mata air yang ada di Desa Borongtala cukup banyak namun
biasanya terjadi kemarau panjang atau rendah nya curah hujan yang
mengakibatkan beberapa sumber mata air seperti sumur warga yang
kering, namun selalu ada solusi yang di berikan pemerintahan desa yakni
sumur bor yang kualitas airnya memenuhi syarat untuk konsumsi,
walaupun jumlah airnya terbatas namun mampu untuk memenuhi
kebutuhan air masyarakat desa Borongtala setiap harinya.
B. Masyarakat Desa
1. Pekerjaan Pokok dan Sampingan Masyarakat
Secara umum pekerjaan pokok masyarakat Desa Borongtala
sebelum mengenal rumput laut adalah petani tanaman pangan seperti
28
Padi, Jagung, Palawija, dan Ubi Kayu. Memasuki tahun 2001 sampai
sekarang sebagian masyarakat Borongtala mulai beralih profesi sebagai
petani rumput laut, menanam Lombok kecil dan beternak ayam, kuda dan
kambing yang mana berimplikasi pada pendapatan masyarakat yang mulai
merangkak naik, pengangguran mulai berkurang, Pendidikan pun mulai
maju. Selain itu masyarakat juga banyak yang bekerja sebagai pembuat
gula merah. Adapun jenis mata pencaharian utama masyarakat Desa
Borongtala berdasarkan hasil pendataan penduduk tahun 2019 yang
dilakukan oleh KPMD Desa Borongtala, dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut.
Tabel 4. 1
Jumlah Penduduk Desa Borongtala berdasarkan Jenis mata Pencaharian
No Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jiwa
1 Belum/Tidak Bekerja 310 360 670
2 Mengurus Rumah
Tangga 0 1018 1018
3 Pelajar/Mahasiswa 538 530 1068
4 Pensiunan 21 8 29
5 Pegawai Negeri Sipil
(PNS) 23 10 33
6 Tentara Nasional
Indonesia (TNI) 6 0 6
7 Kepolisian RI 3 1 4
8 Pedagang 18 6 24
9 Petani/Tukang Kebun 700 16 716
10 Peternak 50 10 60
11 Nelayan/Perikanan 21 0 21
29
12 Industri 1 0 1
13 Sopir 78 0 78
14 Karyawan Swasta 48 56 104
15 Buruh Harian Lepas 69 4 73
16 Buruh Tani/Perkebunan 16 15 31
17 Pembantu Rumah
Tangga 0 1 1
18 Tukang Becak 13 0 13
19 Tukang Batu 5 0 5
20 Tukang Kayu 2 0 2
21 Mekanik 1 0 1
22 Seniman 1 0 1
23 Wiraswasta 133 6 139
24 Tenaga Honorer 21 18 39
25 Tukang Ojek 2 0 2
26 Buruh Bangunan 2 0 2
27 Petani Rumpu Laut 68 0 68
28 Anggota DPR 0 0 0
Jumlah 2150 2053 4203
Sumber : Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019
Berdasarkan Data diatas dapat di lihat bahwa masyarakat Desa
Borongtala sumber mata pencaharian terbesarnya adalah bertani baik itu
dalam berkebun, ataupun sebagai petani rumput laut. Meskipun Jika di lihat
pada tabel 4.1 di atas jumlah pelajar/ mahasiswanya tergolong banyak
namun sebagian besar sumber mata pencaharian dari orang tua mereka
adalah sebagai petani. Dengan bertani mereka mampu menyekolahkan
anak-anak mereka sampai ketaraf sarjana, ini membuktikan bahwa dengan
bertani tidak mengurangi peluang dan keinginan para orangtua untuk
menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
30
2. Kependudukan dan Sosial Budaya Masyarakat
1) Jumlah Penduduk dan Pertumbuhannya
Desa Borongtala merupakan desa yang berpenduduk cukup
padat. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang dilakukan
pada tahun 2019, tercatat jumlah penduduk Desa Borongtala sekitar
4203 jiwa dengan perbandingan laki-laki 2150 jiwa dan perempuan
sebanyak 2053 Jiwa.Berikut ini adalah tabel 4.2 yang menunjukkan
jumlah penduduk dan Kepala keluarga yang ada pada Desa
Borongtala.
Tabel 4. 2
Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Borongtala untuk setiap
Dusun berdasarkan jenis kelamin Tahun 2019
No Nama Dusun Jumlah
KK Laki-Laki Perempuan
Jumlah
Jiwa
1 Mattiro Baji Utara 123 267 228 495
2 Mattiro 93 179 176 355
3 Baraya Utara 100 233 204 437
4 Baraya Selatan 91 193 176 369
5 Karampang Pa‟ja
Barat 133 262 271 533
6 Karampang Pa‟ja
Timur 135 291 295 586
7 Karampang Pa‟ja 118 264 239 503
8 Tobereka 104 195 199 394
9 Tobereka Selatan 125 266 265 531
Jumlah 1022 2150 2053 4203
Sumber : Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019.
31
Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa
pertumbuhan penduduk yang ada di Desa Borongtala dari tahun ke
tahun cenderung meningkat, terlihat juga perbandingan antara jumlah
jiwa laki-laki dan perempuan, jumlah laki-laki lebih banyak dari pada
jumlah perempuan.
Selanjutnya jumlah penduduk Desa Borongtala berdasarkan
umur tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4. 3
Jumlah penduduk Desa Borongtala Berdasarkan Umur Tahun 2019
Sumber: Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019.
Berdasarkan Data di atas dapat di lihat bahwa umur 19-24 tahun
laki-laki dan perempuan 450 jiwa dan umur 25-60 tahun laki-laki dan
perempuan 1765 jiwa dari umur inilah dapat di simpulkan bahwa jumlah
jiwa dari umur tersebut adalah jumlah jiwa yang produktif dalam
mengembangkan perekonomian dan membangun desa borongtala.
No
JUMLAH PENDUDUK DESA BORONGTALA BERDASARKAN KELOMPOK UMUR Jiwa
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan
1 0 – 5 Tahun 283 230 513
2 6 – 12 Tahun 344 306 650
3 13 – 5 Tahun 183 120 303
4 16 – 18 Tahun 142 105 247
5 19 – 24 Tahun 246 204 450
6 25 – 60 Tahun 828 937 1765
7 > 60 Tahun 124 151 275
Jumlah 2150 2053 4203
32
2) Sosial Budaya
Penduduk Desa Borongtala terkenal ramah, tekun dan rajin
bekerja. Sayangnya partisipasi masyarakat masih kurang dalam
pembangunan. Meski demikian, sifat gotong royong diantara mereka
saat ini masih ada meskipun sudah mulai terkikis.
C. Sarana dan Prasarana Desa
1. Transportasi
Sebagian besar jalan di desa Borongtala telah diaspal (Hotmix).
Secara umum jalur transportasi lancar sehingga masyarakat yang ingin
bepergian tidak terlalu lama menunggu kendaraan, baik ojek maupun
mobil. Hampir semua masyarakatnya memiliki kendaraan pribadi baik itu
motor maupun mobil sehingga memudahkan dalam bepergian kemana-
mana.
2. Kesehatan
Di Desa Borongtala telah tersedia 1 Unit Puskesmas Pembantu
(Pustu) dan 2 buah Posyandu. Namun sarana ini dianggap belum bisa
melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal. Sementara tenaga
medis yang terbatas kadang-kadang kewalahan melayani pasien jika
sewaktu-waktu banyak masyarakat yang menderita sakit dalam waktu yang
bersamaan. Olehnya itu kader-kader kesehatan lokal dapat diberdayakan
terlebih dahulu diberi pelatihan tentang pelayanan medis agar masyarakat
dapat terlayani dengan baik.
33
3. Pendidikan
1) Taman Kanak-Kanak (TK)
2) Sekolah Dasar (SD)
3) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
4) Sekolah Menengah Atas (SMA)
5) Perguruan Tinggi
4. Lembaga Kemasyarakatan Desa Borongtala
1) Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
2) Lembaga Perencanan Desa (LPD)
3) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
4) Remaja Mesjid
5) Karang Taruna
6) Arisan PKK
7) Kelompok Tani
D. Visi dan Misi Desa Borongtala
1. Visi Desa Borongtala
Visi Desa Borongtala dibuat berdasarkan situasi dan kondisi,
terutama pada segi sosial maupun tingkat ekonomi masyarakat, dengan
memperhatikan potensi dan sumber daya yang ada dengan merujuk
kepada visi Kabupaten Jeneponto yang tertuang dalam RPJM Daerah
Kabupaten Jeneponto tahun 2014- 2018, sebagai bagian dari cita-cita
pembangunan Daerah, agar terjalin sinkronisasi serta terintegrasinya
perencanaan desa dengan perencanaan reguler. Oleh karena itu, visi
34
Desa Borongtala ini disusun berdasarkan maksud tersebut. Adapun Visi
Desa Borongtala adalah Sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Desa Borongtala Yang Sejahtera Dengan
Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Adil dan Bertanggung jawab”
2. Misi Desa Borongtala
Berdasarkan Visi Pembangunan Desa Borongtala ditetapkan
misi-misi untuk mewujudkan visi berdasarkan bidang-bidang
Pembangunan Desa Borongtala Tahun 2016 – 2021 yaitu :
Meningkatkan Perekonomian masyarakat yang ditunjang dengan
kualitas sumber daya manusia yang lebih baik disertai dengan
Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
produksi.
Meningkatkan mutu dan layanan Pendidikan
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan derajat kesehatan
masyarakat
Yang Meningkatkan kemampuan manajemen pemerintahan
Desa dan Kelembagaan lainnya dalam mewujudkan pelayanan
publik yang berkualitas
Meningkatkatkan ketersediaan sarana dan prasarana umum
serta kualitas pemukiman masyarakat
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana ibadah yang
menunjang prilaku religius masyarakat.
35
E. Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi atau pemerintahan perlu adanya struktural
Struktur organisasi menjadi sebuah pondasi penting dalam desa karena
orang-orang yang ada dalam struktural inilah yang merencanakan dan
menyusun kebijakan-kebijakan yang dalam desa.
Adapun struktur organisasi yang ada pada Desa Borongtala dapat
di lihat pada Gambar 4.2 berikut ;
Gambar 4. 2
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea
Kabupaten Jeneponto
KEPALA DESA
RUHARDI, S.S
SEKRETARIS
JUNAEDI, S.Ag
KEPALA URUSAN
PEMERINTAHAN
UMAR
KEPALA SEKSI
PELAYANAN
RABIA.N
KEPALA SEKSI PERENCANAAN
ISHAK
KEPALA URUSAN
KEUANGAN
HAJAR ASWAD
KEPALA URUSAN
UMUM
SUBAEDAH
KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN
RUDI HARIANTO
KEPALA DUSUN
MATTIROBAJI UTARA
SARIPUDDIN
KEPALA DUSUN
MATTIROBAJI SELATAN
RAHMAN
KEPALA DUSUN BARAYA UTARA
LOLO
KEPALA DUSUN BARAYA SELATAN
AMIRUDDIN
KEPALA DUSUN MATTIROBAJI
INDUK
BAHTIAR
KEPALA DUSUN KARAMPANGPA'JA
MA'LA
KEPALA DUSUN KARAMPANGPA'JA
INDUK
SAMSUDDIN
KEPALA DUSUN KARAMPANGPA'JA
SELATAN
EDI
KEPALA DUSUN
TOBEREKA SELATAN
SABIRUDDIN
KEPALA DUSUN
TOBEREKA
AMIRUDDIN
KEPALA DUSUN KARAMPANGPA'JA
BARAT
SAHABUDDIN
KEPALA DUSUN KARAMPANGPA'JA
TIMUR
ABD. RAHMAN. S
36
F. Deskripsi Tugas dan Wewenang Aparatur Desa
1. Kepala Desa
Kepala Desa sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan Desa
yang dipisahkan. Kepala Desa memiliki kewenangan untuk :
a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa;
c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APBDesa;
d. Menetapkan PPKD;
e. Menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL;
f. Menyetujui RAK Desa; dan
g. Menyetujui SPP.
2. Sekertaris Desa
Sekertaris Desa selaku koordinator Pelaksana Pengelolaan Keuangan
Desa memiliki tugas :
a. Mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
APBDesa;
b. Mengoordinasikan penyusunan rancangan APBDesa dan
rancangan perubahan APBDesa;
c. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Desa
tentang APBDesa, perubahan APBDesa, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa;
37
d. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Kepala
Desa tentang Penjabaran APBDesa dan Perubahan Penjabaran
APBDesa;
e. Mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang menjalankan
tugas PPKD; dan
f. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Desa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa.
g. Melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;
h. Melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; dan
i. Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.
3. Kaur dan Kasi
Kaur dan Kasi sebagai pelaksana kegiatan anggaran mempunyai tugas
yakni:
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;
b. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya;
c. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;
d. Menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang tugasnya;
e. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas
pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang
tugasnya; dan
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa.
38
4. Kaur Keuangan
Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan yang
mempunyai tugas :
a. Menyusun RAK Desa; dan
b. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar,menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam
rangka pelaksanaan APBDesa.
39
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea
Siskeudes adalah aplikasi yang dikembangkan oleh badan
pemeriksaan keuangan (BPKP) bersama dengan kementrian dalam
Negeri pada Tahun 2015. Dalam upaya mengawal transparansi
pengelolaan keuangan desa. Penerapan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) yang ada pada Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea,
mulai dari tahun 2018 sudah menggunakan sebuah Aplikasi dalam
membuat laporan keuangan yakni dengan menggunakan Sistem
Keuangan Desa (Siskeudes), hal ini di sampaikan oleh sekretaris desa
dari Desa Borongtala yaitu Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa
Borongtala, informan dari penelitian.
“Siskeudes itu sendiri di terapkan pada Desa Borongtala itu pada Tahun 2018, sebelumnya dalam membuat laporan keuangan desa itu dengan menggunakan pencatatan manual saja tanpa sebuah aplikasi Siskeudes”.
Dari penjelasan yang di sampaikan oleh Bapak Junaedi
selaku Sekretaris Desa Borongtala, dapat disimpulkan bahwa
penerapan Siskeudes pada Desa Borongtala di mulai pada tahun 2018.
Sebelumnya dalam membuat laporan Keuangan, Desa Borongtala
masih menggunakan pencatatan secara manual, tetapi dengan adanya
siskeudes, maka dalam membuat laporan keuangan sudah
40
menggunakan sebuah aplikasi yakni siskeudes (Sistem Keuangan
Desa).
Pemerintah telah meluncurkan aplikasi siskeudes versi 2.0.
Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan pengelolaan keuangan desa yang
terbaru yaitu permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa. Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih
memudahkan desa dalam pembuatan peraturan Anggaran Pendapatan
Belanja Desa (APBDes) dan suatu wujud pengelolaan keuangan desa
yang lebih transparan, akuntabel, tertib dan disiplin. Berdasarkan
peluncuran aplikasi siskeudes versi 2.0, pada Desa Borongtala juga
menggunakan aplikasi siskeudes versi 2.0, hal ini di sampaikan oleh
Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala, informan dari
penelitian.
“Aplikasi Siskeudes yang di gunakan oleh Desa Borongtala adalah Aplikasi Siskeudes versi 2.0 sesuai dengan himbauan pemerintah dan semenjak menggunakan aplikasi siskeudes, dalam membuat pelaporan keuangan sangat memudahkan saya selaku sekretaris desa dan kaur keuangan dalam penginputan, perhitungan dan pembuatan Surat pertanggungjawaban Desa serta pembukuan dalam pelaporan keuangan desa ”
Dari penjelasan di atas yang disampaikan oleh Bapak Junaedi
selaku Sekretaris Desa, maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi
Siskeudes yang digunakan oleh Desa Borongtala adalah Aplikasi
Siskeudes Versi 2.0, karena itu adalah himbauan pemerintah, terlebih
juga siskeudes versi 2.0 Lebih baik dan terintegrasi dengan dokumen
pada tahap perencanaan dan pengangaran, dibanding dengan diserap
oleh setiap kegiatan.
41
Gambar 5. 1
FLOWCHART SISKEUDES
PENGANGGARAN PEMBIAYAAN 1 PEMBIAYAAN 2
MULAI KODE
DATA ENTRY
PEMPROSESAN
SECARA
ONLINE
LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN
LAPORAN
APBDes LAPORAN
KEUANGAN
APLIKASI
SISKEUDES
1
1
PEMROSESAN
LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN
2 1
2
1
2
2
1
PEMROSESAN
APBDes 2 1
DATABASE DATABASE
DATABASE
SELESAI
N
ARSIP
42
Pada Gambar 5.1 di atas dapat di jelaskan bahwa dalam
penginputan penganggaran di mulai dengan proses pengisian Kode
terlebih dahulu yang kemudian di proses lalu mengisi data entry dengan
pemrosesan secara online. Dalam pemrosesan secara online yang
memproses dokumen dari laporan Realisasi Anggaran dan laporan
APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Pemrosesan
secara online di proses sehingga input yang di hasilkan yakni Aplikasi
Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) sedangkan outputnya yaitu
Laporan Keuangan. Kemudian proses selanjutnya adalah kehalaman
satu yakni pembiayaan 1 melalaui pemrosesan laporan Realisasi
Anggaran yang di proses menjadi 2 salinan dokumen. Kemudian keluar
halaman 1 ke halaman 2 yakni pembiayaan 2 melalui pemroresan
laporan APBDes yang di proses menjadi 2 salinan dokumen.
Pemrosesan APBDes kemudian di proses sampai menjadi bentuk
database yakni data yang di simpan secara online, proses dalam
aplikasi Siskeudes telah selesai. Langkah selanjutnya file dokumen dari
laporan Realisasi Anggaran dan APBDes telah di cetak sehingga
berbentuk kertas yang kemudian di arsipkan oleh Sekretaris Desa
Borongtala.
Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) adalah alat
atau aplikasi yang berbasis online yang digunakan untuk mewujudkan
pengelolaan keuangan secara akuntabel, yang berisikan user id dan
password untuk login kedalam aplikasi siskeudes yang di
implementasikan dalam database Microsoft acces. Dimulai dari
pengisian data umum, yaitu proses utama yang harus dilakukan. Tanpa
43
pengisian data umum, maka akan ada proses yang tidak dapat
dilakukan, hal yang harus diperhatikan bahwa parameter data umum
dikelola oleh Administrator pada tingkat kabupaten. Pemerintah desa
tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan atau penambahan
tanpa izin dari kabupaten. Menu data umum itu digunakan untuk
melakukan penginputan data umum pemerintah daerah yang
menggunakan aplikasi Siskeudes, seperti alamat, pemda, ibukota dan
anggaran.
Pengisian data umum ini bertujuan agar tidak dapat
dipertukarkan antar pemda. Setelah kabupaten melakukan pengisian
data umum, maka kecamatan dan desa melakukan pengisian parameter
data kecamatan dan desa, berupa kode kecamatan dan kode desa
sesuai dengan wilayah administratif, selanjutnya adalah pilih menu data
entry, secara umum menu data entry terbagi atas 4 kelompok menu
yang disesuaikan dengan tahapan pengelolaan keuangan desa.
Pengelompokkan data entry yang dimaksud yaitu:
1. Modul Perencanaan, digunakan untuk mengentri data perencanaan
desa mulai dari Renstra Desa, RPJMDes, RKPDes. Modul diakses
mulai dari menu data entry =>perencanaan desa.
1) Renstra Desa
Renstra Desa digunakan desa Borongtala untuk
menginput data umum yang berkaitan dengan desa Borongtala
yang berisikan visi, misi, tujuan, dan sasaran pemerintah desa
yang telah di capai dalam bentuk dokumen RPJMDes. Untuk
memasukkan Renstra Desa dimulai dari menu data entry =>
44
perencanaan => klik renstra desa => klik tambah => lakukan
pengisian data visi, misi, tujuan dan sasaran pemerintah desa =>
akhiri dengan simpan.
2) RPJMDes dan RKP Desa
RPJMDes dan RKP Desa merupakan menu yang
berfungsi untuk menginput data RPJMDes dan RKPDes termasuk
pagu indikatif setiap kegiatan pada setiap kegiatan yang
dilaksanakan pada Desa Borongtala. Untuk dapat memasukkan
data RPJMDes dan RKPDes dimulai dari menu data entry =>
perencanaan => klik RPJMDes lakukan isi data bidang, kegiatan
dan dana indikatif untuk masing-masing kegiatan per tahun => klik
tombol tambah => pilih bidang kewenangan yang akan
dilaksanakan => lakukan penyimpanan => pindahkan tab data pada
tabel kegiatan => klik tambah untuk memulai pengisian data
kegiatan RPJMDes => lengkap data lokasi, keluaran, sasaran dan
manfaat, tahun pelaksanaan => akhiri dengan tombol simpan =>
pindahkan tab data pada posisi dana indikatif => klik tambah untuk
memulai pengisian data rencana kegiatan desa => lengkapi data
lokasi, volume, pelaksana, perkiraan biaya, sumber dana, waktu
pelaksanaan kemudian akhiri dengan tombol simpan.
2. Modul Penganggaran, yaitu kelompok menu yang digunakan untuk
melakukan proses penyusunan anggaran dengan output utama adalah
APBDes.
1) Data Umum Desa
45
Menu penganggaran digunakan untuk melakukan proses
entri data dalam rangka penyusunan APBDes. Berikut ini petunjuk
penginputan data anggaran sebagai berikut: Melakukan
penginputan data pemerintah desa seperti nama kepala desa, nama
sekretaris desa, tanggal perdes. Petunjuk pengoperasian diisi dari
menu data entry => penganggaran => isian data anggaran => pilih
desa => kecamatan => desa => data umum. Klik tombol tambah
lalu akhiri dengan tombol simpan.
2) Bidang Dan Kegiatan
Kemudian lakukan penginputan data bidang dan kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh desa pada tahun anggaran berjalan
seperti kode kegiatan, lokasi, nama PTPKD, keluaran, dan pagu
anggaran kegiatan. Petunjuk pengoperasian diisi dari menu data
entry => penganggaran => isian data anggaran => kode desa =>
nama kecamatan => nama desa => pilih kegiatan sehingga
berpindah ke tab bidang kegiatan => klik tambah dan pilih kode
bidang kegiatan => lakukan double klik pada nama bidang maka
akan berpindah ke tab kegiatan => klik tambah untuk memulai
mengentri data kegiatan lalu akhiri dengan tombol simpan.
3) Pendapatan
Setelah melakukan penginputan data anggaran
pendapatan pemerintah desa, hasil pengelolaan tanah kas desa,
hasil pengelolaan pasar desa, hasil usaha lainnya, hasil swadaya,
dana desa, pendapatan hibah dari pemerintah pusat. Petunjuk
46
pengisian dimulai dari menu data entry => penganggaran => isian
data anggaran => pilih desa => nama kecamatan => pilih nama
desa => pilih pendapatan => klik tombol tambah dan pilih kode
rekening pendapatan => pilih nama kelompok pendapatan => nama
jenis pendapatan => nama objek pendapatan lalu simpan. Setelah
itu lakukan double klik pada nama pendapatan maka akan
berpindah kepada tab rincian RAB pendapatan lalu isi data RAB =>
akhiri dengan tombol simpan.
4) Belanja
Menu belanja digunakan untuk melakukan penginputan
data anggaran belanja pemerintah desa. Penginputan data belanja
dilakukan sesuai dengan bidang dan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Kegiatan desa antara lain: kegiatan pembayaran
penghasilan tetap dan tunjangan, kegiatan operasional kantor desa,
kegiatan operasional BPD, RT.RW, dan kegiatan penyelenggaraan
musyawarah desa. Daftar nama bidang dan kegiatan tersebut harus
sudah diinput terlebih dahulu dalam formulir bidang dan kegiatan
pada tahap sebelumnya. Petunjuk pengoperasian dimulai dari menu
data entry => penganggaran => isian data anggaran => pilih desa
=> double klik kecamatan dan nama desa => pilih tombol belanja =>
lakukan double klik nama bidang lalu tab akan berpindah pada
menu kegiatan => lakukan double klik nama kegiatan sehingga tab
berpindah kepada RAB => klik tambah dan pilih kode rekening
belanja desa mulai dari level dan kelompok, jenis, dan objek belanja
=> klik tombol simpan => lakukan double pada rekening yang sudah
47
tersimpan sehingga tab akan berpindah pada rincian RAB => klik
tambah dan otomatis nomor urut terisi => lakukan pengisian uraian
belanja sesuai dengan peruntukannya, jumlah satuan, satuan
belanja, harga satuan dan sumber dana => akhiri dengan tombol
simpan secara otomatis jumlah akan terkalkulasi dan direkap pada
objek belanja yang bersangkutan.
5) Pembiayaan 1
Menu pembiayaan 1 digunakan untuk melakukan
penginputan data penerimaan pembiayaan desa berupa hasil
penjualan kekayaan desa yang dipisahkan dan pencairan dana
cadangan. Petunjuk pengoperasian yaitu menu data entry =>
penganggaran => isian data anggaran => pilih pembiayaan 1 => klik
tombol tambah lalu pilih kode rekening pembiayaan 1=> pilih kode
nama kelompok pembiayaan, nama jenis pembiayaan, dan nama
objek pembiayaan => klik tombol simpan => lakukan double klik
pada nama objek pembiayaan sehingga tab akan berpindah pada
rincian RAB penerimaan pembiayaan => lakukan pengisian data
RAB secara otomatis perkalian bulan dan satuan bulan akan
terkalkulasi dan langsung direkap pada objek pembiayaan yang
bersangkutan => akhiri dengan tombol simpan.
6) Pembiayaan 2
Menu pembiayaan 2 digunakan untuk melakukan
penginputan data pengeluaran pembiayaan berupa penyertaan
modal BUMDes. Petunjuk pengoperasian dimulai dengan menu
48
data entri => penganggaran => isian data anggaran => pilih desa =>
nama kecamatan kemudian pilih desa => pilih pembiayaan 2 => klik
pada tombol tambah lalu pilih kode rekening pengeluaran
pembiayaan => pilih kode nama kelompok pembiayaan, nama jenis
pembiayaan, nama objek pembiayaan => lalu simpan => lakukan
double klik pada nama objek pembiayaan sehingga tab berpindah
pada rincian data RAB pengeluaran pembiayaan => lakukan
pengisian data RAB maka otomatis perkalian bulan dan satuan
bulan akan terkalkulasi dan langsung direkap pada objek
pembiayaan yang bersangkutan => tentukan sumber dana atas
pengeluaran pembiayaan yang dimaksud => akhiri dengan simpan.
3. Modul Penatausahaan, yaitu modul yang digunakan dalam bentuk
proses penatausahaan dalam pelaksanaan anggaran APBDes.
Sebelum penginputan pada modul ini terlebih dahulu dipersiapkan
buku-buku penatausahaan keuangan desa untuk dapat di input dalam
aplikasi siskeudes. Adapun tahapnya yakni Parameter rekening bank
desa harus ditambahkan sebelum proses penatausahaan
dilaksanakan untuk menginput data parameter rekening bank desa
dimulai dari menu parameter rekening bank desa => pilih desa => klik
tombol rekening kas desa => klik tombol tambah => pilih kode akun
rekening kas desa => isi nomor rekening bank dan nama bank =>
akhiri dengan tombol simpan.
1) Penatausahaan Penerimaan
49
Penerimaan desa dikelompokkan dalam dua kategori yaitu
penerimaan yang diterima secara tunai dan penerimaan yang diterima
melalui bank. Untuk membuka penatausahaan peneriman mulai dari
menu data entri => penatausahaan => penerimaan desa secara
otomatis akan berpindah pada tab menu penerimaan tunai, penerimaan
bank dan penyetoran. pada penerimaan tunai, bendahara menerima
pendapatan desa secara tunai dan wajib menyetorkan penerimaan
tersebut ke rekening kas desa dan tidak boleh langsung digunakan.
Uang penerimaan desa yang sudah diterima harus disetorkan ke
rekening kas desa dengan mengambil input pada menu penyetoran.
Penerimaan pendapatan desa yang ditransfer langsung ke rekening kas
desa seperti dana desa dan alokasi dana desa diinput ke menu
penerimaan bank.
2) Penatausahaan Pengeluaran
Penatausahaan Pengeluaran digunakan untuk
menatausahakan pengeluaran belanja di desa. pengeluaran dimulai
dengan adanya usulan SPP dari pelaksana teknis pengelolaan
keuangan desa (PTPKD). Dalam aplikasi Siskeudes, SPP
dikelompokkan kedalam tiga kategori yaitu: SPP Panjar, SPP
Definitif, dan SPP Pembiayaan.
a. SPP Panjar
SPP Panjar merupakan pemberian uang di muka
kepada pelaksana kegiatan dalam melakukan kegiatan
pembangunan yang akan dilaksanakan serta jumlah yang
50
dianggarkan kedalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari dana
sebelumnya berupa “rencana penggunaan dana” .Untuk
menginput SPP Panjar dimulai dari menu data entri =>
penatausahaan => SPP kegiatan => pilih unit organisasi terlebih
dahulu => klik menu pilih desa => klik menu panjar kegiatan =>
klik tambah lalu isi nomor SP, tanggal SPP, dan uraian
permintaan panjar => akhiri dengan tombol simpan => klik tab
rincian SPP untuk mengisi rencana penggunaan dana => pilih
kode rekening belanja yang direncanakan untuk digunakan => isi
jumlah rupiah => lalu akhiri dengan tombol simpan.
b. SPP Definitif
SPP Definitif digunakan untuk meminta pembayaran
atas pelaksanaan kegiatan atau pengadaan barang dan jasa
yang sudah diterima. Barang/ jasa yang sudah diterima dan
bukti-bukti pengeluaran sudah tersedia. Pengeluaran definitif nilai
yang diajukan sudah pasti dan didukung dengan bukti kwitansi
pembayaran. Lakukan klik tambah untuk memulai entri SPP =>
isi nomor, tanggal SPP dan uraian pembayaran => klik tombol
simpan => lakukan double klik pada nomor SPP => klik tambah
untuk memulai pengisian rincian belanja => pilih kode rekening
belanja lalu simpan => klik tambah untuk mengisi bukti
pengeluaran => lakukan pengisian nomor bukti, tanggal, uraian
pembayaran, nama penerima, alamat dan nilai pembayaran =>
lakukan penyimpanan lalu cetak bukti kwitansi pengeluaran
dengan menekan tombol cetak.
51
c. SPP Pembiayaan
SPP Pembiayaan digunakan untuk melakukan
pencairan pengeluaran pembiayaan antara lain; seperti
pencairan penyetoran modal BUMDes. Penginputan SPP
Pembiayaan sama dengan prosedur dan tata cara penginputan
SPP Defenitif. Setelah kegiatan penatausahaan selesai
dilaksanakan maka lakukan pencetakan laporan penatausahaan
keuangan desa yang terdiri dari buku kas umum desa, buku
bank, buku pembantu penerimaan, buku pembantu kegiatan,
buku pembantu pajak, ditambah dengan register kwitansi
pembayaran. Pencetakan laporan penatausahaan dimulai
dengan memilih menu laporan => penatausahaan => pilih kode
kecamatan dan desa serta periode tunggal pelaporan => pilih
jenis laporan yang akan dicetak => centang print to file agar
berpindah dalam bentuk word lalu tekan tom bol cetak untuk
memulai pencetakan.
4. Modul Pembukuan, yaitu laporan pembukuan yang berisikan laporan
keuangan desa berupa anggaran yang berasal dari APBDes. Modul
pembukuan ini bertujuan untuk mencetak laporan keuangan yang akan
di sajikan berupa laporan APBDes dan belanja setiap kegiatan. Untuk
mencetak laporan pembukuan, klik menu laporan pembukuan => pilih
jenis laporan yang akan dicetak => pilih kecamatan dan desa => klik
cetak untuk menayangkan laporan lalu print ke media printer (Basori et
al., 2016).
52
Prosedur pengisian Siskeudes terbilang masih banyak pos-pos
yang perlu di isi terlebih dahulu, mungkin kedepannya bisa di kembangkan
dengan prosedur yang memiliki pos-pos yang bisa di rampingkan atau di
persingkat saja agar penginputan bisa lebih cepat, seperti yang di
sampaikan oleh Kaur Keuangan Desa Borongtala yakni Bapak Hajar
Aswad, selaku Kaur Keuangan Desa Borongtala, informan dalam penlitian.
“Harapan saya dalam pengembangan siskeudes agar pos-pos yang ada bisa di rampingkan saja agar pengisian dan penginputan bisa dilakukan dengan cepat, karena ada beberapa pos-pos yang sebenarnya tidak terlalu penting karena dalam penginputan desa sendiri itu sudah ada prosedur yang di tetapkan saat kami melakukan pelatihan”
Dari Penjelasan yang di sampaikan oleh Bapak Hajar Aswad,
selaku Kaur Keuangan Desa Borongtala, dapat di simpulkan bahwa dalam
Aplikasi Siskeudes ada beberapa pos-pos yang perlu di rampingkan seperti
Pembiayaan 1 dan Pembiayaan 2 di gabungkan saja agar lebih
mempersingkat dan akan lebih cepat dalam menginput.
Siskeudes hadir sebagai suatu aplikasi yang dapat diandalkan
dalam pembuatan pelaporan keuangan, karena siskeudes adalah sebuah
aplikasi yang sangat memudahkan aparatur desa dalam penginputan,
pembuatan surat pertanggungjawaban, serta pembukuan dan pencatatan
pelaporan keuangan.
2. Tahapan Penyusunan Penganggaran Keuangan Desa di Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea
1. Perencanaan
Dalam penganggaran keuangan desa yang ada di Desa
Borongtala Kecamatan Tamalatea sebelum merumuskan tentang
53
Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDesa) di mulai dari Musyawarah Desa yang dihadiri oleh
Penanggung Jawab (PJ) Kepala Desa Borongtala, Perangkat Desa, dan
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta anggotanya demi
membahas usulan-usulan berupa masukan dari pihak lingkungan RT
atas program pembangunan desa yang kemudian menjadi laandasan
untuk penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan
mengantongi persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Pendapat tersebut didukung, berdasarkan hasil wawancara dengan
Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala mengenai
perencanaan penganggaran keuangan beliau menyatakan:
“Dalam perencanaan penganggaran APBDes terlebih dahulu diadakan musyawarah dalam pengusulan untuk pelaksanaan pembangunan yang ada dalam desa dengan mengundang beberapa tokoh dari aparatur desa bersama dengan tokoh masyarakat Untuk merancang apa-apa yang akan direncanakan untuk membiayai program desa, setelah adanya hasil dari musyawarah tersebut lalu akan di tetapkan pagu indikatif anggaran desa sebelum keluar pagu dari pusat/ kabupaten, pagu indikatif desa itu di buat untuk merencanakan anggaran yang mengacu pada APBDes tahun sebelumnya dan akan di anggarkan pagu naik 10% dari APBDes tahun sebelumnya, setelah pagu dari kabupaten keluar maka pagu itulah yang di pakai dan akan di lakukan perubahan anggaran APBDes sesuai dengan pagu yang di tetapkan oleh pemerintah”.
Berdasarkan dari penjelasan yang di uraikan oleh Bapak
Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala, maka dapat di simpulkan
bahwa pengelolaan keuangan dalam pelaporan pada desa Borongtala
itu sudah baik karena dalam melakukan perencanaan penganggaran
APBDes akan di adakan musyawarah dengan beberapa tokoh dari
aparatur desa bersama dengan tokoh masyarakat yang bertujuan untuk
merumuskan ataupun mengusulkan dan merancang tentang program
54
yang di rencanakan dan akan di biayai oleh desa. Setelah ada hasil
dari musyawarah maka akan di buatkan sebuah pagu indikatif yakni
perkiraan anggaran desa sementara yang di naikkan sebesar 10% dari
perkiraan anggaran APBDes sebelumnya.
Adapun program yang akan di biayai dari penganggaran
APBDes tersebut terdiri atas 4 bidang yaitu:
1) Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
- Pemeliharaan dan rehabilitasi batas wilayah.
- Peningkatan sarana dan prasarana Kantor Desa
- pengelolaan informasi Desa
- Meningkatkan sinergitas lembaga – lembaga yang ada di desa
dalam proses perencanaan pembangunan.
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan
oleh lembaga terkait.
- Penetapan peraturan perundang – undangan Desa.
- Mengoptimalkan proses –proses pelayanan masyarakat Desa.
2) Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa.
I. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan Infrastruktur dan
lingkungan kampung.
- Pemeliharaan dan pembangunan jalan pemukiman.
- Pemeliharaan jalan dan jembatan Desa
- Pembangunan Jalan tani.
- Pembangunan dan pengelolaan irigasi.
- Pembangunan sarana pendukung lainnya
55
II. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kesehatan.
- Peningkatan kesadaran masyarakat terkait kesehatan.
- Pemanfaatan dan pemeliharaan sumber air secara
berkelanjutan.
- Peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
- Pembangunan dan peningkatan sarana dan parasarana
kesehatan masyarakat.
III. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana Pendidikan dan Kebudayaan.
- Pembangunan dan peningkatan sarana pendidikan dasar
- Pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini.
- Pembangunan dan pemanfaatan saranan pendidikan
masyarakat.
- Pengelolaan pendidikan non formal.
IV. Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif serta Pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Ekonomi.
- Pendirian Badan Usaha Milik Desa.
- Penguatan usaha ekonomi kecil
- Penguatan Modal Bagi BUMDes
- Peningkatan sarana dan prasarana pertanian
- Peningkatan sarana dan prasarana perkebunan.
3) Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa.
- Pembinaan lembaga kemasyarakatan
- Peneyelenggaraan ketentraman dan ketertiban .
56
- Pembinaan kerukunan umat beragama
- Pengadaan saraana dan prasarana Olahraga.
4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.
- Peningkatan kapasitas para pelaku usaha ekonomi pertanian,
dan perdagangan.
- Peningkatan keterampilan teknologi tepat guna.
- Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi Kepala Desa, aparat
Desa, BPD dan lembaga yang ada di Desa.
- Peningkatan Kapasitas Masyarakat.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Desa Borongtala di lakukan pengelolaan
keuangan setelah penetapan APBDes di tetapkan berdasarkan peraturan
desa yang telah berlaku. Proses pelaksanaan pengelolaan dimulai dari
proses awal yang dilakukan Desa Borongtala dalam pelaksanaan dana
desa yaitu dengan mengajukan besarnya dana yang dilakukan dalam
kegiatan pembangunan desa. Dalam pengajuan dana tersebut harus
disertakan dengan bukti dokumen yang kuat. Dokumen tersebut berisikan
Rencana Anggaran Biaya (RAB). Proses selanjutnya RAB di verifikasi oleh
sekretaris desa dan dikonfirmasikan oleh kepala desa Borongtala. Setelah
RAB dikonfirmasikan, maka kaur keuangan bertindak untuk melakukan
kegiatan yang dianggarkan dan melaporkan jumlah dana yang dianggarkan
serta melaporkan jumlah dana yang dianggarkan ke kabupaten untuk
persetujuan dan untuk pengeluaran besarnya dana yang di gunakan.
Namun mekanisme pembayaran yang di lakukan desa borongtala dengan
dua cara yang pertama, kaur keuangan melakukan prosedur pembayaran
57
dengan memberikan panjar apabila dana cair dari kabupaten, dan tidak
melakukan panjar apabila belum ada pencairan dan desa.
Hal ini diperlukan sebagai pengendalian agar jangan sampai
pelaksana kegiatan memegang uang dalam jumlah besar yang tentunya
memiliki resiko kehilangan, dan lain-lain, seperti yang di sampaikan oleh
Bapak Hajar Aswad, selaku Kaur Keuangan Desa Borongtala, informan
dalam penelitian.
“Semua penerimaan dan pengeluaran harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. Bukti transaksi tersebut adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan. Di dalam suatu bukti transaksi minimal memuat data pihak yang mengeluarkan atau yang membuat”.
Berdasarkan pemaparan yang di jelaskan oleh Bapak Hajar
Aswad, selaku Kaur Keuangan Desa Borongtala, dapat di simpulkan
bahwa dalam pencatatan pembukuan maka semua penerimaan dan
pengeluaran saat melakukan transaksi harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah.
3. Pertanggungjawaban dan Pelaporan
Pertanggungjawaban dan pelaporan dana yang ada di Desa
Borongtala Kecamatan Tamalatea melakukan Pengelolaan Keuangan
Desa yang telah terintegrasi pada Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
yang di kenal dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) APBDes yang berisi Buku Kas Umum (BKU), kuitansi, nota,
tanda terima kegiatan, dan lampiran-lampiran kegiatan lainnya serta
pelaporannya atas realisasi penggunaan pendapatan Desa melalui 2
tahap, yaitu semester 1 di laporkan pada bulan Juni 2019 sedangkan
semester 2 di laporkan pada bulan Desember 2019.
58
Selain pertanggungjawaban terhadap pihak pemerintah daerah,
pemerintah desa juga menyampaikan pertanggungjawaban kepada
masyarakat desa dengan melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh
masyarakat untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
sesuai dengan APBDes dengan memperlihatkan bukti realisasi sebagai
perwakilan dari masyarakat. Pendapat tersebut didukung, berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa
Borongtala mengenai pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
APBDes beliau menyatakan:
“Dalam hal pertanggung jawaban keuangan desa, pemerintah Desa membuat Laporan Pertanggung Jawaban diantaranya Laporan APBDes dan Laporan Realisasi dalam bentuk LPJ dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ”.
Berdasarkan pemaparan yang di jelaskan oleh Bapak Junaedi
selaku Sekretaris Desa Borongtala, maka dapat di simpulkan bahwa
pertanggungjawaban keuangan desa yang ada pada Desa borongtala,
maka akan di buatkan laporan pertanggungjawaban yang meliputi, laporan
APBDes dan Laporan Realisasi Anggaran dalam bentuk LPJ serta
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) sebagai
laporan yang di buat untuk meningkatkan kualitas penganggaran desa
setiap tahunnya,
Penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan desa
dilakukan berdasarkan prinsip transparansi, artinya laporan tersebut dibuat
berdasarkan jumlah pengeluaran dan penerimaan yang sebenarnya.
Disamping itu, juga ditandai dengan adanya pemasangan baliho, agar
masyarakat desa dapat melihat langsung mengenai pertanggungjawaban
keuangan desa. Selain menganut prinsip transparansi, pemerintah Desa
59
Borongtala juga menerapkan prinsip efektif dan efesiensi sehingga
masyarakat dapat melihat secara langsung melalui baliho yang di pasang.
B. Pembahasan
1. Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea
Siskeudes merupakan sebuah Aplikasi yang di buat untuk
memudahkan dalam mengelola keuangan desa yang penerapannya pada
Desa Borongtala di mulai pada tahun 2018 sampai sekarang. Siskeudes
hadir sebagai suatu sumbangsi Negara demi terciptanya transparansi
dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dalam penyajian laporan
keuangan. Aplikasi Siskeudes yang digunakan oleh Desa Borongtala
adalah Aplikasi Siskeudes Versi 2.0, karena itu adalah himbauan
pemerintah, terlebih juga siskeudes versi 2.0 Lebih baik dan terintegrasi
dengan dokumen pada tahap perencanaan dan pengangaran, dibanding
dengan diserap oleh setiap kegiatan.
Aplikasi siskeudes sendiri dalam bentuk versi 2.0. Aplikasi ini
sudah disesuaikan dengan pengelolaan keuangan desa yang terbaru yaitu
permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih memudahkan desa dalam
pembuatan peraturan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan
suatu wujud pengelolaan keuangan desa yang lebih transparan, akuntabel,
tertib dan disiplin. Berdasarkan peluncuran aplikasi siskeudes versi 2.0,
pada Desa Borongtala juga menggunakan aplikasi siskeudes versi 2.0,
sesuai dengan himbauan pemerintah.
60
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan Rakhmawati
dan Siti Atikah pada Tahun 2020 menyatakan bahwa kualitas proses dan
informasi Siskeudes Versi 2.0 R.0.1. lebih baik dan terintegrasi dengan
dokumen pada tahap perencanaan dan penganggaran, dibanding dengan
Siskeudes Versi 1.0.R1.06. Hal ini dikarenakan Siskeudes versi 2 sudah
menggunakan Paket Kegiatan dalam pos Belanja, sehingga desa harus
mampu memperkirakan belanja yang akan diserap oleh setiap kegiatan.
Dalam Siskeudes versi 2, pada tahap berkas laporan (output), sudah
terdapat pula penambahan laporan pada semua tahapan hingga laporan
pajaknya, sesuai dengan arahan PMK 193/PMK.07/2018. Siskeudes Versi
2.0 R.0.1. juga sudah menggunakan OMSPAN untuk pelaporan ke
kementerian.
Jika dibandingkan setelah dan sesudah menggunakan aplikasi
maka akan di temukan perbedaan yang sangat signifikan; yaitu:
1) Sebelum menggunakan Aplikasi Siskeudes masih sering terjadi
kesalahan dalam hal penyajian laporan keuangan karena masih
menggunakan sistem pencatatan secara manual. Namun setelah
menggunakan aplikasi siskeudes tidak di temukan lagi kesalahan
pencatatan karena apabila terjadi kesalahan saat pencatatan maka
program akan otomatis memperbaiki sesuai dengan yang di inginkan
dari pembuatan laporan keuangan tanpa harus kita bersusah payah
menyusunnya kembali.
2) Sebelum menggunakan Aplikasi siskeudes dalam hal penggunaan
waktu terbilang lama karena yang membuat laporan harus membuat
dengan penuh kehati-hatian karena kapan kita lalai dalam membuat
61
maka akan timbul kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan.
Namun setelah adanya Aplikasi Siskeudes maka tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam membuat laporan keuangan karena siskeudes
sudah berbasis online, menghemat waktu, sangat mudah, cepat dan
jauh dari kata kesalahan dalam pelaporan.
2. Tahapan Penyusunan Penganggaran Keuangan Desa di Desa Borongtala
Kecamatan Tamalatea
Dalam Penyusunan Penganggaran Keuangan Desa memiliki
tahapan yang terdiri atas;
1) Perencanaan
Pengelolaan keuangan dalam pelaporan pada desa
Borongtala itu sudah baik karena dalam melakukan perencanaan
penganggaran APBDes akan di adakan musyawarah dengan beberapa
tokoh dari aparatur desa bersama dengan tokoh masyarakat yang
bertujuan untuk merumuskan ataupun mengusulkan dan merancang
tentang program yang di rencanakan dan akan di biayai oleh desa.
Setelah ada hasil dari musyawarah maka akan di buatkan sebuah pagu
indikatif yakni perkiraan anggaran desa sementara yang di naikkan
sebesar 10% dari perkiraan anggaran APBDes sebelumnya.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Desa Borongtala di lakukan pengelolaan
keuangan setelah penetapan APBDes di tetapkan berdasarkan
peraturan desa yang telah berlaku. Proses pelaksanaan pengelolaan
dimulai dari proses awal yang dilakukan Desa Borongtala dalam
pelaksanaan dana desa yaitu dengan mengajukan besarnya dana yang
62
dilakukan dalam kegiatan pembangunan desa. Dalam pengajuan dana
tersebut harus disertakan dengan bukti dokumen yang kuat. Dokumen
tersebut berisikan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Proses selanjutnya
RAB di verifikasi oleh sekretaris desa dan dikonfirmasikan oleh kepala
desa Borongtala. Setelah RAB dikonfirmasikan, maka kaur keuangan
bertindak untuk melakukan kegiatan yang dianggarkan dan melaporkan
jumlah dana yang dianggarkan serta melaporkan jumlah dana yang
dianggarkan ke kabupaten untuk persetujuan dan untuk pengeluaran
besarnya dana yang di gunakan. Namun mekanisme pembayaran yang
di lakukan desa borongtala dengan dua cara yang pertama, kaur
keuangan melakukan prosedur pembayaran dengan memberikan panjar
apabila dana cair dari kabupaten, dan tidak melakukan panjar apabila
belum ada pencairan dan desa.
3) Pertanggungjawaban dan Pelaporan
Pertanggungjawaban dan pelaporan dana yang ada di Desa
Borongtala Kecamatan Tamalatea melakukan Pengelolaan Keuangan
Desa yang telah terintegrasi pada Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
yang di kenal dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) APBDes yang berisi Buku Kas Umum (BKU), kuitansi, nota,
tanda terima kegiatan, dan lampiran-lampiran kegiatan lainnya serta
pelaporannya atas realisasi penggunaan pendapatan Desa melalui 2
tahap, yaitu semester 1 di laporkan pada bulan Juni 2019 sedangkan
semester 2 di laporkan pada bulan Desember 2019.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
menyimpulkan bahwa:
1) Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang ada pada Desa
Borongtala Kecamatan Tamalatea, mulai dari tahun 2018 sudah
menggunakan sebuah Aplikasi dalam membuat laporan keuangan yakni
dengan menggunakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), penerapan
Siskeudes pada Desa Borongtala sudah berjalan dengan baik.
2) Dalam hal penjabaran laporan keuangan desa, desa Borongtala juga
memberikan informasi terkait laporan Realisasi Anggaran dan Laporan
APBDes sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada masyarakat desa
Borongtala dalam hal pengelolaan keuangan desa.
3) Pemerintah telah meluncurkan aplikasi siskeudes versi 2.0. Aplikasi ini
sudah disesuaikan dengan pengelolaan keuangan desa yang terbaru yaitu
permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih memudahkan desa
dalam pembuatan peraturan Anggaran Pendapatan Belanja Desa
(APBDes) dan suatu wujud pengelolaan keuangan desa yang lebih
transparan, akuntabel, tertib dan disiplin. Berdasarkan peluncuran aplikasi
siskeudes versi 2.0, pada Desa Borongtala juga menggunakan aplikasi
siskeudes versi 2.0, karena versi ini sudah menjadi himbauan dari
pemerintah pada semua desa yang ada di kabupaten Jeneponto.
63
64
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Desa Borongtala
maka penulis menguraikan saran, yaitu:
1. Pembinaan kepada lembaga kemasyarakatan yang ada pada Desa
Borongtala agar lebih ditingkatkan lagi agar dapat menghasilkan lembaga
kemasyarakatan yang produktif serta lebih baik lagi.
2. Diharapkan Pemerintah Desa Borongtala dapat mempertahankan kinerja
yang baik dalam proses Pengelolaan Keuangan Desa berbasis Aplikasi
Sistem Keuangan Desa.
65
DAFTAR PUSTAKA
Basori at el.,2016.Buku Kerja Aplikasi Sistem Keuangan Desa.Pusdiklatwas
BPKP.Bogor.
Cahyono at el.,2020. Pengelolaan Dana Desa Studi dari Sisi Demokrasi dan Kapasitas Pemerintah Desa.LIPI.Jakarta.
ILHAM, A. R. (2018). Analisis Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Dalam Pengelolaan Keuangan Di Desa Simpang Petai Kecamatan Rumbio Jaya (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau).
Juardi, M. S. S., Muchlis, M., & Putri, R. A. (2018). Evaluasi Penggunaan Aplikasi Siskeudes Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Desa (Studi Pada Desa Jenetallasa Kec. Pallangga Kab. Gowa).
Malahika, J. M., Karamoy, H., & Pusung, R. J. (2018). Penerapan sistem keuangan desa (SISKEUDES) pada organisasi pemerintahan desa (Studi kasus di Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara). Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 13(04).
Martini, R., Agustin, R., Fairuzdita, A., & Murinda, A. N. (2019). Pengelolaan Keuangan Berbasis Aplikasi Sistem Keuangan Desa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 25(2), 69-74.
Purnomo.,2016.Seri Buku Saku UU Desa Penyelenggaraan Pemerintah
Desa.Infest. Yogyakarta.
Rakhmawati, I., & Atikah, S. (2020). Kualitas Informasi Sistem Keuangan Desa Pasca Pengembangan Aplikasi. Jurnal Aplikasi Akuntansi, 4(2), 197-
210.
Ratmono, D., dan Sholihin, M. 2017.Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Riani, F., Kalalinggi, R., & Anggrainy, R. (2019). Implementasi Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Pemerintahan Desa Karya Bhakti Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur.
Rizqiyah, V. A. V., & Ardini, L. (2019). Analisis Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (Studi Kasus Pada Desa Masangan Kulon Sukodono Sidoarjo). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 8(6).
Sujarweni,.2019.Akuntansi Desa Panduan Tata Kelola Keuangan Desa.Pustaka Baru Press.Yogyakarta.
Sulina, I. G. A. T., Wahyuni, M. A., Kurniawan, P. S., & ST, M. (2018). Peranan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) terhadap Kinerja Pemerintah
66
Desa (Studi Kasus di Desa Kaba-kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha, 8(2).
Sulistyowati, S., & Fitriyah, E. (2019). Implementasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Studi Kasus pada Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. International Journal of Social Science and Business, 3(3), 299-305.
Suryani, A. (2018). Akuntansi Dan Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Desa Sungai Gelam Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains), 3(2), 160-169.
Watulingas, P., Kalangi, L., & Suwetja, I. G. (2019). Peranan Sistem Keuangan Desa terhadap Kinerja Pemerintah Desa (Studi kasus di Desa Kapataran Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa). Indonesia Accounting Journal, 1(2), 105-111.
65
DAFTAR LAMPIRAN
HASIL WAWANCARA
Berikut adalah wawancara yang telah dilaksanakan oleh peneliti (Risna
Siti L) mengenai Penerapan Siskeudes mengenai Laporan Realisasi Anggaran
dan APBDes Pemerintahan Desa. Pada Desa Borongtala Kec. Tamalatea Kab.
Jeneponto yang bertempat di kantor Desa Borongtala pada tanggal 13 Agustus
2020 dengan Narasumber Bapak Junaedi, S.Ag dan Bapak Hajar Aswad.
Penanya : Siskeudes adalah aplikasi yang dikembangkan oleh
badan pemeriksaan keuangan (BPKP) bersama dengan
kementrian dalam Negeri pada Tahun 2015. Dalam upaya
mengawal transparansi pengelolaan keuangan desa.
Apakah di desa Borongtala telah dilaksanakan pada
Tahun 2015?
Narasumber : Siskeudes itu sendiri di terapkan pada Desa Borongtala
itu pada Tahun 2018, sebelumnya dalam membuat
laporan keuangan desa itu dengan menggunakan
pencatatan manual saja tanpa sebuah aplikasi Siskeudes.
Penanya : Pemerintah telah meluncurkan aplikasi siskeudes versi
2.0. Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan pengelolaan
keuangan desa yang terbaru yaitu permendagri 20
tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih
memudahkan desa dalam pembuatan peraturan
Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan suatu
wujud pengelolaan keuangan desa yang lebih transparan,
akuntabel, tertib dan disiplin. Jenis Aplikasi apakah yang
di pakai oleh bapak dalam mengoperasikan siskeudes ,
apakah versi 2.0 atau versi yang lain?
Narasumber : Aplikasi Siskeudes yang di gunakan oleh Desa
Borongtala adalah Aplikasi Siskeudes versi 2.0 sesuai
dengan himbauan pemerintah dan semenjak
menggunakan aplikasi siskeudes, dalam membuat
pelaporan keuangan sangat memudahkan saya selaku
sekretaris desa dan kaur keuangan dalam pengimputan,
perhitungan dan pembuatan Surat pertanggungjawaban
Desa serta pembukuan dalam pelaporan keuangan desa.
Penanya : Apa harapan bapak terhadap kemajuan teknologi dari
aplikasi siskeudes?
Narasumber : Harapan saya dalam pengembangan siskeudes agar
pos-pos yang ada bisa di rampingkan saja agar pengisian
dan penginputan bisa dilakukan dengan cepat, karena
ada beberapa pos-pos yang sebenarnya tidak terlalu
penting karena dalam penginputan desa sendiri itu sudah
ada prosedur yang di tetapkan saat kami melakukan
pelatihan
Penanya :Bagaimana Prosedur dalam melakukan Perencanaan
Penganggaran APBDes dan Realisasi Anggaran pada
Desa Borongtala?
Narasumber : Dalam perencanaan penganggaran APBDes dan
Realisasi Anggaran terlebih dahulu diadakan
musyawarah dalam pengusulan untuk pelaksanaan
pembangunan yang ada dalam desa dengan
mengundang beberapa tokoh dari aparatur desa
bersama dengan tokoh masyarakat Untuk merancang
apa-apa yang akan direncanakan untuk membiayai
program desa, setelah adanya hasil dari musyawarah
tersebut lalu akan di tetapkan pagu indikatif anggaran
desa sebelum keluar pagu dari pusat/ kabupaten, pagu
indikatif desa itu di buat untuk merencanakan anggaran
yang mengacu pada APBDes tahun sebelumnya dan
akan di anggarkan pagu naik 10% dari APBDes tahun
sebelumnya, setelah pagu dari kabupaten keluar maka
pagu itulah yang di pakai dan akan di lakukan perubahan
anggaran APBDes sesuai dengan pagu yang di tetapkan
oleh pemerintah.
Penanya :Apakah dalam melakukan pelaporan atas laporan
keuangan harus di perlihatkan sebuah tanda bukti dari
transaksi yang di lakukan?
Narasumber : Semua penerimaan dan pengeluaran harus didukung
dengan bukti yang lengkap dan sah. Bukti transaksi
tersebut adalah dokumen pendukung yang berisi data
transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk
kebutuhan pencatatan keuangan. Di dalam suatu bukti
transaksi minimal memuat data pihak yang mengeluarkan
atau yang membuat.
Penanya :Laporan apa saja kah yang di buat dalam pertanggung
jawaban keuangan desa yang ada pada Desa
Borongtala?
Narasumber :Dalam hal pertanggung jawaban keuangan desa,
pemerintah Desa membuat Laporan Pertanggung
Jawaban diantaranya Laporan APBDes dan Laporan
Realisasi dalam bentuk LPJ dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
DOKUMENTASI
RIWAYAT HIDUP
RISNA SITI L, lahir di Jeneponto yang beralamatkan di
Baraya pada tanggal 30 Oktober 1996 dari pasangan suami
istri Bapak Lolo dan Ibu Hania Dg. Tarring. Penulis
merupakan anak sulung dari tiga bersaudara yakni Rusli,
Risal dan Rahma. Selama di bangku perkuliahan penulis
tinggal di sebuah kos-kosan bernama Pondok Nur Ikhsan Jl. Sultan Alauddin 2
Lr. 2 D. Penulis lahir dan di besarkan di Baraya Desa Borongtala Kecamatan
Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Pendidikan yang telah di tempuh oleh
penulis yaitu TK-TPA Babul Alam Baraya pada Tahun 2007, SD Inpres 146
Baraya Tahun 2008, SMP Negeri 2 Tamalatea Tahun 2011, SMA Negeri 1
Binamu Tahun 2014. Penulis mulai Tahun 2016 mengikuti Program Sarjana
(S1) Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar sampai sekarang. Penulis pernah mengikuti jenjang kekaderan
Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMANSI) Tahun 2016, Darul Arqam Dasar
(DAD) Angkatan LXIV Tahun 2017, Darul Arqam Madyah (DAM) Tahun 2018
dan Nasyiatul Aisyiah Tahun 2018. Penulis pernah aktif di Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) sebagai departemen Tabligh di Bidang Tabligh Periode
2017-2018 dan Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan (EMAS) di bidang
Ekonomi dan Kewirausahaan Periode 2018-2019, serta bertugas sebagai
Instruktur DAD sampai sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini,
penulisan masih terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Makassar.