deputi bidang perekonomian sekretariat kabinet 2015 · gambar 3.2. perbandingan capaian kinerja...

44
Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015

Upload: duongnhan

Post on 19-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Deputi Bidang Perekonomian

Sekretariat Kabinet

2015

Page 2: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan
Page 3: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

i

________________________________________ Kata Pengantar

etiap instansi pemerintah wajib melaporkan akuntabilitas kinerja

kepada Presiden, sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabiltias Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). Laporan tersebut disusun dalam rangka meningkatkan

pelaksanaan pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggung jawab.

Melaksanakan amanat Perpres tersebut, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan menyusun Laporan Kinerja Tahun 2014 untuk

Unit Eselon II, guna mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan

pelaksanaan kegiatan dalam misi; tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran; serta

penggunaan anggaran setiap tahunnya, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014. Laporan ini juga merupakan salah satu parameter

yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugas dan

fungsinya sesuai dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet.

Pencapaian kinerja selama Tahun 2014, yang dituangkan dalam Penetapan

Kinerja (PK) Tahun 2014, untuk pengukurannnya telah ditetapkan 4 (empat)

indikator sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan indikator tersebut, diperoleh

gambaran hasil pencapaian kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan pada Tahun 2014.

Penyusunan laporan ini juga dimaksudkan untuk bahan evaluasi Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan guna meningkatkan

kinerja pada masa-masa yang akan datang.

Februari 2015

Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Yulyati Kristina, S.Sos., M.Si

S

Page 4: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

ii

______________________________________ Ringkasan Eksekutif

aporan kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014, merupakan bentuk

pertanggungjawaban (akuntabiltias) atas capaian kinerja Asdep

Bidang Industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan dalam

menjalankan tugas dan fungsinya selama Tahun 2014, sesuai

dengan Penetapan Kinerja (PK) yang telah disusun pada tahun 2014.

Penyusunan laporan kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan merupakan bagian dari Sistem Akuntabiltias Kinerja Instansi

Pemerintah, yang meliputi, penyusunan rencana strategis, PK, pengukuran

kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja dan reviu serta evaluasi

kinerja.

Berdasarkan komitmen dengan Pimpinan (Deputi Bidang

Perekonomian), yang diperjanjikan dalam dokumen PK, pada Tahun 2014,

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah

melaksanakan kinerja dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 583.932.008,-

(94,10%) dan penghematan anggaran sebesar Rp. 36.612.992,- dari pagu Rp.

620.545.000,-. Anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang mendukung kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan sepanjang Tahun 2014, dalam bentuk pengumpulan data,

rapat koordinasi, seminar/workshop/sosialisasi/kegiatan pertemuan lainnya, baik

di tingkat pusat maupun daerah, dengan tingkat efisiensi output yang dihasilkan

sebesar 23,09% atau Rp. 842.900,-/output. Melalui penggunaan anggaran

tersebut, kinerja yang telah dicapai Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan telah mampu memenuhi target dan indikator yang

ditetapkan dalam PK Tahun 2014 (97%), dengan rincian sebagai berikut:

a. Realisasi persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan secara tepat waktu adalah 97,22%, dengan capaian

100,23% (Memuaskan);

b. Realisasi persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

yang ditindaklanjuti adalah 100%, dengan capaian 103,09% (Memuaskan);

c. Realisasi persentase hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, UKM,

perdagangan dan ketenagakerjaan secara tepat waktu adalah 97,09%,

dengan capaian 100,10% (Memuaskan);

d. Realisasi persentase hasil pengamatan dan pemantauan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, UKM, perdagangan

dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti adalah 100%, dengan capaian

103,09% (Memuaskan).

L

Page 5: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

iii

___________________________________________ Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................... i

Ringkasan Eksekutif ................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................... iii

Daftar Tabel ................................................................................................ iv

Daftar Gambar ............................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Gambaran Organisasi Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan ........................... 2

C. Gambaran Aspek Strategis (Strategic Issue) ........................ 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2014 .................................. 13

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Tahun 2014 ............. 13

B. Penetapan Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 ......................................... 14

C. Indikator Utama (IKU) Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 ......................................... 15

BAB III CAPAIAN KINERJA .................................................................... 19

A. Capaian Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 ......................................... 19

B. Realisasi Anggaran ................................................................ 34

BAB IV PENUTUP ................................................................................... 37

Lampiran

Page 6: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

iv

___________________________________________ Daftar Tabel

Tabel 1.1. Data Pegawai Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan ......................................................................... 8

Tabel 2.1. PK dan IKU Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014 ...................................................... 16

Tabel 3.1. Kategori Pencapaian Kinerja ....................................................... 20

Tabel 3.2. Berkas Masuk tahun 2014 ........................................................... 20

Tabel 3.3. Capaian dokumen (output) Tahun 2014 .................................. .... 21

Tabel 3.4. Realisasi Anggaran Tahun 2014 .................................................. 35

Tabel 3.5. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014 ............................................ 36

Page 7: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

v

_________________________________________ Daftar Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Asdep Bidang Industri, UKM

Perdagangan dan Ketenagakerjaan ......................................... 4

Gambar 3.1. Perbandingan Capaian Kinerja Perumusan Rencana Kehijakan dan

Program Pemerintah Yang Tepat Waktu dan Ditindaklanjuti

Tahun 2013 dan 2014 .............................................................. 23

Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan

Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pemerintah

Yang Tepat Waktu dan ditindaklanjuti Tahun 2013 dan 2014 ... 24

Gambar 3.3. Monitoring RA-PK Tahun 2014 ................................................. 26

Gambar 3.4. Warning System Waktu Penyelesaian Surat Masuk ................. 26

Gambar 3.5. FGD “BPSK: Peran, Manfaat dan Permasalahannya” .............. 29

Gambar 3.6. Kujungan ke Lab Praktikum di BLK Kota Bengkulu .................. 33

Gambar 3.7. Coffe Morning “Penyusunan Panduan Penyelenggaraan

Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan dan Program Pemerintah

Di Bidang Perekonomian tanggal 29 Agustus 2014 .................. 33

Gambar 3.8. Realisasi Anggaran dan Perbandingan Anggaran

Tahun 2013 dan 2014 .............................................................. 35

Page 8: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 1

Bab 1

_____________________________________________ Pendahuluan

A. Latar Belakang

erdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) dijelaskan, bahwa Akuntabilitas

Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah yang disusun secara periodik dan disampaikan secara berjenjang

kepada Pimpinan. Penyelenggaraan SAKIP meliputi penyusunan rencana

strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja,

pelaporan kinerja serta reviu dan evaluasi kinerja.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet (Perseskab) Nomor 1

Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan merupakan salah

satu Asdep yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Deputi Bidang Perekonomian dan mempunyai tugas membantu Deputi

Bidang Perekonomian dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan

penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah,

pengamatan perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang industri, usaha kecil, menengah dan koperasi,

perdagangan dan kelancaran arus barang, serta ketenagakerjaan,

transmigrasi dan investasi.

Sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam Perpres

Nomor 1 Tahun 2011 tersebut, Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan melaksanakan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan program kegiatan sebagaimana

B

Page 9: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 2

diamanatkan dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014, dengan membuat

laporan akhir kinerja atas pelaksaaan tugas dan fungsi yang telah

dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2014.

B. Gambaran Organisasi Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

merupakan salah satu unit kerja setingkat eselon II di bawah Deputi bidang

Perekonomian. Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet (Perseskab)

Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet,

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan mempunyai

tugas dan fungsi berikut:

1. Tugas Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis

atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan

perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemerintah di bidang industri, usaha kecil, menengah dan

koperasi, perdagangan, dan kelancaran arus barang, serta

ketenagakerjaan, transmigrasi, dan investasi

2. Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, usaha kecil,

menengah dan koperasi, perdagangan, kelancaran arus barang,

ketenagakerjaan, transmigrasi, dan investasi;

b. penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang industri, usaha kecil,

menengah dan koperasi, perdagangan, kelancaran arus barang,

ketenagakerjaan, transmigrasi, dan investasi;

c. pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah di bidang industri, usaha kecil, menengah, koperasi,

perdagangan, kelancaran arus barang, ketenagakerjaan,

Page 10: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 3

transmigrasi, dan investasi, berikut permasalahan yang timbul dan

upaya pemecahannya;

d. pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang industri,

usaha kecil, menengah dan koperasi, perdagangan, kelancaran arus

barang, ketenagakerjaan, transmigrasi, dan investasi;

e. pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang industri,

usaha kecil, menengah dan koperasi, perdagangan, kelancaran arus

barang, ketenagakerjaan, transmigrasi, dan investasi, baik di luar

negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang

berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara,

partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,

masyarakat akademisi, media massa, dan kalangan lainnya yang

dianggap perlu; dan

f. pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang

Perekonomian.

Page 11: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 4

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Analis

Kebija

kan

Aprizal. S

.IP

Pengola

h D

ata

Rid

wan A

zzuhri, S

.T

Kep

ala

Su

b B

idan

g D

istr

ibu

si

dan

Perl

ind

un

ga

n K

on

su

men

Bud

i P

rayitn

o,

S.H

.

Kep

ala

Bid

an

g P

erd

ag

an

ga

n d

an

Kela

nc

ara

n A

rus

Bara

ng

Drs

. A

ria T

ri S

uy

an

to

Kep

ala

Bid

an

g K

ete

nag

akerj

aan

,

Tra

nsm

igra

si

dan

In

vesta

si

Dra

. S

arm

ini.

Dep

uti

Bid

an

g P

ere

ko

no

mia

n

Ratih N

urd

iati,

S.H

., L

L.M

.

Asis

ten

Dep

uti

Bid

an

g In

du

str

i, U

KM

,

Perd

ag

an

gan

dan

Kete

na

gakerj

aan

Yuly

ati K

ristina,

S.S

os., M

.Si

Kep

ala

Bid

an

g In

du

str

i, U

MK

M d

an

Ko

pera

si

Sja

hria

ti R

ochm

ah

, S

.H.,

SP

d., M

.Hum

, LLM

Kep

ala

Su

b B

idan

g In

du

str

i

Puji

Wis

udya R

, S

.E

Kep

ala

Su

b B

idan

g U

MK

M

dan

Ko

pera

si

Sri S

ug

iart

i

Kep

ala

Su

b B

idan

g E

ks

po

r,

Imp

or,

HA

KI

dan

Pen

gaw

asan

Bara

ng

Bere

dar

Ba

mb

an

g P

oe

rwon

o, S

.H.,

LL

.M.

Kep

ala

Su

b B

idan

g In

ve

sta

si

Lid

ya G

race,

S.H

., L

L.M

.

Kep

ala

Su

b B

idan

g

Kete

nag

akerj

aan

dan

Tra

nsm

igra

si

Sob

irin

, S

.Sos.

Analis

Kebija

kan

Izzatu

l U

lfi S

arin

astiti, S

.E.

Analis

Kebija

kan

Isnen E

ko D

ars

ana, S

.E.

Page 12: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 5

Struktur organisasi Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan terdiri dari tiga bidang yaitu :

1. Bidang Industri dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi.

Bidang Industri dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan

penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah,

pengamatan perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat

atau pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, dan

pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi.

Bidang Industri dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi

menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, dan

pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi;

b) penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang industri, dan

pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi;

c) pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah di bidang industri, dan pemberdayaan usaha mikro, kecil,

menengah, dan koperasi, berikut permasalahan yang timbul dan

upaya pemecahannya;

d) pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang industri, dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah,

dan koperasi; dan

e) pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang industri, dan

pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, baik di

luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan pandangan

yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara,

Page 13: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 6

partai politik, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,

masyarakat akademisi, media massa, dan kalangan lainnya yang

dianggap perlu.

Bidang Industri dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi terdiri

dari subbidang:

a) Subbidang Industri; dan

b) Subbidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi.

2. Bidang Perdagangan dan Kelancaran Arus Barang.

Bidang Perdagangan dan Kelancaran Arus Barang mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis

atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan

perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau

pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang ekspor, impor,

hak atas kekayaan intelektual, pengawasan barang beredar, distribusi, dan

perlindungan konsumen.

Bidang Perdagangan dan Kelancaran Arus Barang menyelenggarakan

fungsi:

a) penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang ekspor, impor, hak atas

kekayaan intelektual, pengawasan barang beredar, distribusi, dan

perlindungan konsumen;

b) penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang ekspor, impor, hak

atas kekayaan intelektual, pengawasan barang beredar, distribusi, dan

perlindungan konsumen;

c) pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah di bidang ekspor, impor, hak atas kekayaan intelektual,

pengawasan barang beredar, distribusi, dan perlindungan konsumen,

berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

Page 14: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 7

d) pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang ekspor, impor, hak atas kekayaan intelektual, pengawasan

barang beredar, distribusi, dan perlindungan konsumen; dan

e) pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang ekspor, impor,

hak atas kekayaan intelektual, pengawasan barang beredar, distribusi,

dan perlindungan konsumen, baik di luar negeri maupun dalam negeri,

berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan

pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi

profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademisi, media

massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu.

Bidang Perdagangan dan Kelancaran Arus Barang terdiri dari Subbidang:

a) Subbidang Ekspor, Impor, Hak Atas Kekayaan Intelektual dan

Pengawasan Barang Beredar; dan

b) Subbidang Distribusi dan Perlindungan Konsumen.

3. Bidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Investasi.

Bidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Investasi mempunyai

tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan

perkembangan dan penyiapan bahan penyusunan pendapat atau

pandangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, serta

pemantauan, penyiapan bahan evaluasi dan penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

ketenagakerjaan, transmigrasi, dan pengembangan iklim investasi.

Bidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Investasi

menyelenggarakan fungsi:

a) penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang ketenagakerjaan,

transmigrasi, dan pengembangan iklim investasi;

b) penyiapan bahan penyusunan pendapat atau pandangan dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan,

transmigrasi, dan pengembangan iklim investasi;

Page 15: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 8

c) pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah di bidang ketenagakerjaan, transmigrasi, dan

pengembangan iklim investasi, berikut permasalahan yang timbul dan

upaya pemecahannya;

d) pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta penyampaian

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang ketenagakerjaan, transmigrasi, dan pengembangan iklim

investasi;

e) pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang

ketenagakerjaan, transmigrasi, dan pengembangan iklim investasi,

baik di luar negeri maupun dalam negeri, berikut penyerapan

pandangan yang berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-

lembaga negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, masyarakat akademisi, media massa, dan kalangan

lainnya yang dianggap perlu.

Bidang Ketenagakerjaan dan Investasi terdiri dari:

a) Subbidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi; dan

b) Subbidang Investasi.

Pejabat/Pegawai pada Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan saat ini berjumlah 14 orang dengan latar belakang

pendidikan sebagaimana dituangkan dalam data pegawai pada tabel di

bawah, yaitu S-2 (4 orang), S-1 (9 orang), dan SLTA (1 orang). Sedangkan

pegawai yang menduduki jabatan struktural berjumlah 10 orang.

Tabel 1.1

Data Pegawai Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

Golongan Jumlah

orang

Nama Jabatan

Jumlah Tingkat Jumlah

orang

Jenis Jumlah

orang

IV-c 1 Asdep 1 S-2 4 L 7

IV-b 2 Kabid 3 S-1 9 P 7

Page 16: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 9

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

IV-a 1 Kasubbid 6 SLTA 1

III-d 1 Analis 3

III-c 5 Pengolah Data

1

III-a 4

TOTAL 14 14 14 14

C. Gambaran Aspek Strategis (Strategic Issued ) Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan

Setiap organisasi ingin terus berkembang untuk meningkatkan

eksistensinya dalam memenuhi tuntutan lingkungan baik internal maupun

eksternal, sehingga organisasi perlu berupaya menggunakan kemampuan,

mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang dan memperhatikan tantangan

yang kompleks. Guna mengetahui isu-isu penting bagi organisasi, diperlukan

suatu analisis lingkungan strategis dengan menganalisis lingkungan

organisasi yang mencakup lingkungan internal berupa kekuatan dan

kelemahan organisasi, dan lingkungan eksternal berupa peluang dan

tantangan. Kekuatan dan peluang merupakan potensi yang dapat

dikembangkan dalam rangka memperkuat organisasi, sedangkan kelemahan

dan tantangan merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi agar

organisasi dapat terus berkembang.

Analisis lingkungan tersebut dilakukan dengan menggunakan Analisis

SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang dijelaskan

sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strengths)

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

mempunyai kekuatan untuk dapat berkembang menjadi organisasi yang

profesional dan handal, yaitu:

a. Visi dan misi organisasi yang jelas;

Page 17: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 10

b. Tugas dan fungsi yang jelas;

c. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk mewujudkan

visi dan misi organisasi;

d. SDM yang dapat ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan dan

pelatihan struktural, teknis, dan fungsional;

e. Terbentuknya payung hukum yang memberi kesempatan bagi Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan untuk ikut

serta dalam rapat dan/atau pertemuan dalam rangka memberikan

analisis kebijakan kepada Presiden;

f. Terbentuknya penyelenggaraan Diklat dan terbukanya kesempatan

Diklat yang ditawarkan oleh pihak/lembaga pemerintah terkait baik

dalam negeri maupun luar negeri yang sesuai dengan kebutuhan

pengembangan SDM Sekretariat Kabinet, khususnya Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan;

2. Kelemahan (Weaknesses)

Di samping potensi-potensi yang dimiliki, Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan perlu mewaspadai kelemahan

yang sampai saat ini masih ada dalam organisasi untuk segera dilakukan

pembenahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Hasil pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan dan program

pemerintah di bidang industri, ukm, perdagangan, dan ketenagakerjaan

belum dimanfaatkan secara optimal;

b. Kurang baiknya koordinasi dengan stakeholders terkait;

c. Kualitas (kompetensi) dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

kurang optimal.

d. Standar Pelayanan belum memadai dalam menunjang tugas dan fungsi

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan;

e. Sarana dan prasarana baik kuantitas maupun kualitas belum terpenuhi

sesuai kebutuhan;

f. Sistem Informasi Manajemen untuk mendukung efektifitas dan efisiensi

kegiatan organisasi belum terintegrasi;

Page 18: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 11

g. Pengendalian internal belum berjalan secara optimal.

3. Peluang Organisasi (Opportunities)

Dinamika lingkungan eksternal yang cepat berkembang

memberikan peluang yang memungkinkan organisasi berkembang untuk

menjadi yang terbaik. Peluang tersebut sebagai berikut:

a. Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat landasan

lembaga pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi

masyarakat;

b. Komitmen nasional untuk melaksanakan reformasi birokrasi dan

pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

c. Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang cepat dan

dinamis dalam mendukung pengembangan e-government di setiap

instansi pemerintah;

d. Dukungan kebijakan tentang penerapan tata pemerintahan yang baik

(good governance) di semua lini dan tingkatan pada semua kegiatan;

e. Pengembangan mekanisme dan kesempatan partisipasi masyarakat

dalam aktivitas proses penyelenggaraan atau pengawasan pelayanan

publik;

f. Dukungan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam hal

ini instansi pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan

dunia usaha.

g. Tuntutan Kementerian/Lembaga yang semakin tinggi terhadap Kinerja

Sekretariat Kabinet, termasuk Kinerja Deputi Bidang Perekonomian.

4. Tantangan Organisasi (Threats)

Di samping peluang yang ada, juga terdapat tantangan perubahan

lingkungan eksternal yang mempengaruhi suatu Organisasi, terutama

apabila organisasi tidak segera memperbaiki diri. Tantangan organisasi

tersebut adalah:

a. Tingkat kepercayaan masyarakat yang masih rendah terhadap birokrasi

Pemerintah;

Page 19: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 12

b. Kebijakan nasional terkait penghematan anggaran;

c. Praktek KKN yang masih berlangsung;

d. Pemberitaan terkait pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah

yang belum berimbang dan belum objektif;

Berdasarkan hasil analisa tersebut di atas, Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan menerapkan strategi untuk

mendukung tercapaianya sasaran kinerja dalam melaksanaan tugas dan

fungsinya, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas (kompetensi) dan kuantitas Sumber Daya

Manusia (SDM).;

2. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan stakeholders terkait;

3. Mendukung penyempurnaan SOP di Lingkungan Kedeputian

Perekonomian dan Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan secara konsisten dan menyeluruh;

4. Mendukung pengembangan tata naskah dan persuratan yang berbasis

TIK di Lingkungan Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan;

5. Mengusulkan peningkatan kuantitas dan kualitas, dan mengoptimalkan

sarana dan prasarana pendukung tugas dan fungsi di Lingkungan Asdep

Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan;dan

6. Mengoptimalkan pengawasan internal di Lingkungan Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan.

Page 20: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 13

Bab 2

______________________ Perencanaan Kinerja Tahun 2014

A. Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Tahun 2014

erencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana

kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang

telah ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan

oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam rencana

kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator

kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana

kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan

anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya

dalam tahun tertentu. Dokumen rencana kinerja memuat beberapa informasi

tentang: sasaran, program, kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan.

Berdasarkan ketentuan Perpres Nomor 29 tahun 2014, sasaran

(target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang

diharapkan dari suatu kegiatan. Dalam hal ini maka penetapan sasaran

diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi

sumber daya yang dimiliki Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan, yang perwujudannya dilakukan melalui berbagai program

dan kegiatan.

Sasaran Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014 menggambarkan beberapa hal yang ingin

dicapai pada Tahun 2014 dengan rumusan yang terukur dan spesifik, yang

pencapaiannya dilakukan secara gradual dengan mempertimbangkan

berbagai aspek, khususnya ketersediaan anggaran dan sumber daya

manusianya dan kemungkinan kendala-kendala yang dihadapi. Mengacu

pada sasaran unit kerja Eselon I di atasnya, yaitu sasaran Deputi Bidang

Perekonomian, maka sasaran strategis yang ditetapkan Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan mempresentasikan

tugas dan fungsinya (tusi) yaitu perumusan rencana kebijakan dan program

P

Page 21: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 14

pemerintah, dan pengamatan, pemantauan, evaluasi, dan analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dengan fokus bidang sesuai

nomenklatur unit kerjanya.

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

sebagai salah satu unit kerja eselon II dibawah Deputi Bidang Perekonomian

mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pencapaian dari sasaran

strategis tersebut diatas melalui pencapaian target-target dalam indikator

sasaran strategis, yang diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan yang

direncanakan. Sesuai dengan Renstra Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan Tahun 2010-2014, pada Tahun 2014

Asisten Deputi Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

akan menyelenggarakan 1 (satu) kegiatan sebagai wujud pelaksanaan dari

tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan.

B. Penetapan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014

Penetapan Kinerja (PK) Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan merupakan lembar/dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi (Deputi Bidang

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang

industri, UKM, perdagangan, dan Ketenagakerjaan

SASARAN STRATEGIS

Penyelenggaraan dukungan kebijakan Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan, dan ketenagakerjaan

KEGIATAN

Page 22: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 15

Perekonomian) kepada pimpinan instansi yang lebih rendah (Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan) untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja, yang telah

disepakati bersama. PK Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagkerjaan Tahun 2014, merupakan bentuk komitmen dari Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan untuk

mewujudkan capaian kinerja yang telah diamanahkan oleh Pimpinan

sepanjang Tahun 2014, yang disusun berdasarkan dokumen pelaksanaan

anggaran yang telah ditetapkan pada Tahun 2014 (Pagu Definitif).

Adapun tujuan dari disusunnya PK Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014, sebagai berikut:

a. Sebagai wujud nyata komitmen Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangangan dan Ketenagakerjaan untuk meningkatkan integritas,

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja pejabat/pegawai utuk mencapai

sasaran yang telah ditargetkan pada Tahun 2014;

b. Menciptakan tolok ukur kinerja Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014, sebagai dasar evaluasi

kinerja untuk perbaikan di masa yang akan datang;

c. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan atas pencapaian tujuan

dan sasaran;

C. Indikator Kinerja Utama Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan sebuah

organisasi dalam mencapai tujuan atau target yang telah ditetapkan, dengan

kriteria (Perpres Nomor 29 tahun 2014):

a. spesifik (spesific);

b. dapat terukur (measurable);

c. dapat dicapai (attainable);

d. berjangka waktu tertentu (time bound); dan

e. dapat dipantau dan dikumpulkan (trackable).

Berdasarkan kriteria tersebut di atas, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah menyusun indikator dan target

kinerja untuk Tahun 2014. Penetapan indikator dan target tersebut

digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan atas capaian kinerja yang

Page 23: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 16

telah dicapai oleh Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya selama Tahun

2014. Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut dituangkan

dalam PK Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Tahun 2014.

Tabel 2.1

PK dan IKU Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketengakerjaan

Tahun 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

Output:

Dokumen analisis kebijakan di bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

Outcome:

1. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan

rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan secara tepat waktu

2. Persentase saran perumusan rencana kebijakan

dan program pemerintah di bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan yang

ditindaklanjuti

3. Persentase penyelesaian hasil analisis atas

pengamatan, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan secara tepat waktu

4. Persentase saran hasil pengamatan, pemantauan,

dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan

program pemrintah di bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan yang

ditindaklanjuti

97%

97%

97%

97%

Dari tabel di atas dapat dilihat, penekanan indikator kinerja Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan adalah “tepat

waktu” dan “ditindaklanjuti”.

1. Indikator Tepat Waktu

Indikator “tepat waktu” menekankan pada proses ketepatan

waktu penyelesaian hasil analisis kebijakan program pemerintah dan

penyelesaian laporan hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi

di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan sesuai dengan

standar hari yang telah ditetapkan dalam Keputusan Sekretaris Kabinet

Page 24: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 17

Nomor 51 tahun 2012 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) di

Lingkungan Sekretariat Kabinet RI.

Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan secara tepat waktu.

Persentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan secara tepat waktu.

Tepat waktu artinya, waktu penyelesaian berkas tersebut sesuai

dengan waktu yang telah ditetapkan dalam SOP. Waktu penyelesaian ini

dihitung berdasarkan berkas masuk ke Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan sampai dengan berkas tersebut

selesai dianalisis untuk disampaikan kepada Deputi Bidang

Perekonomian. Penghitungan indikator ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan: n : jumlah saran kebijakan yang disampaikan

2. Indikator Ditindaklanjuti

Indikator “ditindaklanjuti” menekankan pada pencapaian Outcome,

yaitu substansi saran kebijakan dan laporan yang disampaikan tepat dan

ditindaklanjuti oleh stakeholder terkait. Saran kebijakan dan laporan hasil

hasil analisis, pengamatan, monitoring dan evaluasi di bidang industri,

UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

menunjukkan ketepatan saran dan laporan yang diberikan kepada

stakeholder dalam hal ini Deputi Bidang Perekonomian:

(jumlah saran kebijakan yang disampaikan secara tepat waktu ) ___________________________________ x 100%

n

Page 25: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 18

Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di

bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan yang

ditindaklanjuti.

Persentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan

dan program pemerintah di bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan

Ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti.

Pengertian “yang ditindaklanjuti” diukur berdasarkan perhitungan

jumlah rekomendasi saran kebijakan dan laporan hasil analisis,

pengamatan, monitoring dan evaluasi yang disampaikan kepada

stakeholder, ditindaklanjuti untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan (baik dalam bentuk disampaikan kepada

Sekretaris Kabinet atau instansi di luar Sekretariat Kabinet maupun dalam

bentuk arahan/disposisi Deputi Bidang Perekonomian baik lisan maupun

tertulis untuk menindaklanjuti atau memonitor saran dan laporan yang

telah disampaikan). Penghitungan indikator ini menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

n : Jumlah rekomendasi/laporan yang disampaikan

(Jumlah rekomendasi/laporan yang ditindaklanjuti ) _______________________________________ _____ x 100%

n

Page 26: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 19

Bab 3

____________________________Capaian Kinerja

A. Capaian Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketanagakerjaan Tahun 2014

apaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran kinerja, yang

merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan,

menganalisis, dan menggunakan informasi untuk menentukan

efisiensi dan efektifitas suatu instansi pemerintah dalam melaksanakan

program-programnya sesuai dengan tugas yang diamanatkan kepadanya.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang

(seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja

harus didasarkan pada satuan indikator kinerja yang telah disepakati dan

ditetapkan pada awal tahun.

Indikator kinerja mengukur ketercapaian tujuan yang telah dirumuskan

dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua indikator yang telah

ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan, hal tersebut

menggambarkan kualitas ketercapaian tujuan. Analisis capaian IKU

mengungkapkan keterkaitan capaian IKU dengan capaian sasaran secara

efektif dan efisien yang merupakan perbandingan antara realisasi dengan

rencana tahun bersangkutan. LAKIP harus menyajikan data dan informasi

yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan

keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Oleh karena

itu, perlu dilakukan analisis tentang pencapaian akuntabilitas kinerja secara

keseluruhan yang dijabarkan ke dalam analisis atas capaian IKU dan

capaian kinerja tahun bersangkutan. Analisis tersebut menggunakan kategori

capaian kinerja dengan skala ordinal yang ditetapkan di internal Sekretariat

Kabinet seperti yang digambarkan pada tabel berikut.

C

Page 27: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 20

Tabel 3.1

Kategori Pencapaian Kinerja

No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja

1. 2. 3. 4. 5.

> 100 % 85 % - 100 % 70 % - < 85 % 55 % - < 70 %

< 55 %

Memuaskan Sangat Baik

Baik Sedang

Kurang Baik

Pada kurun waktu 1 Januari s/d 31 Desember 2014, Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan menerima 1.141 berkas masuk, yang

terdiri dari 938 berkas substantif dan 203 berkas administratif. Dari 1.141 surat

tersebut ada beberapa surat masuk dengan perihal yang sama, dikarenakan surat

tersebut ada yang disampaikan langsung kepada Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagkerjaan atau ditembuskan kepada Deputi Bidang

Perekonomian yang selanjutnya didisposisikan kembali kepada Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan. Berdasarkan petunjuk/disposisi

pimpinan, tidak semua berkas masuk tersebut diproses untuk dibuat sebuah

laporan, karena hanya bersifat pemberitahuan, namun demikian berkas tersebut

dapat digunakan sebagai bahan untuk dipelajari ataupun untuk dimonitor

perkembangannya yang selanjutnya jika ada hal-hal yang signifikan dapat

dilaporkan kepada pimpinan.

Tabel 3.2

Berkas masuk Tahun 2014

Pada Tahun 2014 jumlah dokumen yang disampaikan Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan kepada Pimpinan, baik berupa

penanganan berkas masuk atau penugasan (top down) maupun yang bersifat

inisiatif (bottom up) adalah 208 dokumen baik yang menggunakan anggaran

maupun tidak menggunakan anggaran (ATK index pegawai), yang terdiri dari 36

dokumen perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dan 172

dokumen pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan

Berkas Masuk Jumlah dokumen

Substansi 938

Administratif 203

Total 1.141

Page 28: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 21

program pemerintah. Apabila dibandingkan dengan target output Tahun 2014 (170

dokumen) maka capaiannya adalah 122,35 %.

Tabel 3.3

Capaian Dokumen (Output) Tahun 2014

Output Target pada DIPA (awal)

Target pada DIPA (setelah penghematan)

Capaian Per 31

Desember 2014

Persentase Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)=((4/3)*100%)

Dokumen Hasil Analisis Kebijakan di Bidang industri, UKM, perdagangan

dan ketenagakerjaan

(5020.001)

186 Dokumen

170 Dokumen

208 Dokumen

122,35%

Dalam pengukuran kinerja, metode penghitungannya (jumlah pembanding)

tidak didasarkan pada target dokumen yang telah ditetapkan selama setahun,

namun didasarkan pada semua jumlah ouput yang telah dihasilkan selama Tahun

2014 (208 dokumen) dibandingkan dengan capaian outcome. Target kinerja yang

telah ditetapkan adalah 97%, yang artinya dari 208 dokumen tersebut ditargetkan

97% tepat waktu atau ditindaklanjuti.

Selain digunakan dalam pengukuran kinerja, capaian output yang dihasilkan

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah digunakan

sebagai dasar dalam Penilaian Prestasi Kerja Pegawai tahun 2014. Sesuai dengan

ketentuan Perka Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, dalam melaksanakan penilaian

prestasi kerja, pada tahap awal di Tahun 2014 Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah menandatangani Sasaran Kerja Pegawai

(SKP), dengan jumlah output yang diperjanjikan dalam SKP tersebut sesuai dengan

jumlah output yang tertuang dalam RKT dan DIPA Asdep tahun 2014.

Guna memastikan tercapainya target yang telah ditetapkan, Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah menyusun

Rencana Aksi PK (RA-PK) pada setiap triwulannya. RA-PK berfungsi sebagai

alat monitoring dan evaluasi kinerja (review) setiap (tiga) bulan oleh

inspektorat, sehingga diharapkan pada akhir tahun target yang telah

Page 29: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 22

ditetapkan dapat dicapai. Kemudian hasil review atas RA-PK oleh inspektorat

tersebut disampaikan kembali ke setiap unit untuk dapat diambil upaya perbaikan,

sehingga pada triwulan berikutnya diharapkan capaian RA-PK dapat lebih optimal.

Berdasarkan hasil review atas RA-PK, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan pada khususnya, dan Deputi Bidang

Perekonomian pada umumnya, melakukan upaya perbaikan antara lain:

1. Penelaahan terhadap SOP

Parameter ketepatan waktu pengerjaan suatu output adalah SOP. Untuk itu

dilakukan penelaahan kembali terhadap SOP guna mengetahui permasalahan

yang menyebabkan tidak tepat waktunya pelaksanaan tugas, sehingga

diketahui bahwa terdapat beberapa kondisi yang belum terpenuhi sebagaimana

dipersyaratkan dalam SOP. SOP mensyaratkan bahwa “waktu pengerjaan

dalam SOP merupakan waktu untuk sekali kegiatan, tanpa diselingi pekerjaan

yang lain” dan “waktu tersebut berlaku dalam kondisi seluruh formasi

kepegawaian yang dibutuhkan organisasi telah terpenuhi”. Sementara kondisi

saat ini adalah rata-rata formasi pegawai di lingkungan Deputi Bidang

Perekonomian, terutama analis belum sepenuhnya terisi, dan dalam pengerjaan

suatu tugas masih diselingi oleh tugas lain yang sifatnya lebih urgent.

2. Penyempurnaan mekanisme penghitungan waktu penyelesaian suatu output.

Mengingat terdapat kondisi yang belum dapat dipenuhi untuk diberlakukannya

penghitungan berdasarkan SOP, maka Deputi Bidang Perekonomian

mengambil kebijakan menyempurnakan mekanisme penghitungan waktu

penyelesaian suatu output, yaitu penghitungan waktu pengerjaan dimulai sejak

ketika disposisi turun dari pimpinan sampai dengan ketika draft output pertama

kali naik untuk diperiksa oleh pimpinan (tanpa memperhitungkan waktu

penyempurnaan/revisi draft), sebagai bentuk diskresi atas belum terpenuhinya

kedua kondisi yang dipersyaratkan dalam SOP yang berlaku. Hal tersebut

berlaku untuk semua eselon II di lingkungan Deputi Bidang Perekonomian.

Walaupun demikian, untuk perbaikan ke depan masih perlu dilakukan

penyempurnaan terhadap SOP yang ada mengingat SOP saat ini belum mencakup

penghitungan waktu penyelesaian output ketika terjadi kondisi tugas yang

penyelesaiannya diselingi oleh suatu pekerjaan yang lebih penting (urgent).

Page 30: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 23

tepat waktu ditindaklanjuti

79,09% 75,23%

100,23% 103,09%

2013

2014

a. Pencapaian persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang Industri, UKM,

Perdagangan, dan Ketenagakerjaan secara tepat waktu dan Persentase

saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang

industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

Jumlah ouctome (dokumen yang tepat waktu) yang dihasilkan pada

Tahun 2014 adalah 35 dokumen. Dibandingkan dengan jumlah output yang

dihasilkan pada Tahun 2014 (36 dokumen), realisasinya adalah 97,22%, dan

bila dibandingkan dengan target 97%, capaiannya adalah 100,23%.

Jumlah ouctome (dokumen yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang

Perekonomian) pada Tahun 2014 adalah 36 dokumen. Dibandingkan

dengan jumlah output yang dihasilkan pada Tahun 2014 (36 dokumen),

realisasinya adalah 100%, dan bila dibandingkan dengan target 97%,

capaiannya adalah 103,09%.

Capaian kinerja pada Tahun 2014 ini, baik dokumen yang tepat waktu

maupun yang ditindaklanjuti apabila dibandingkan dengan Tahun

sebelumnya, masing-masing meningkat sebesar 21,43% dan 27,86%.

Gambar 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja Perumusan Rencana Kebijakan dan Program

Pemerintah yang tepat waktu dan Ditindaklanjuti Tahun 2013 dan 2014

Page 31: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 24

b. Pencapaian persentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan

dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan secara tepat

waktu dan Persentase hasil pengamatan dan pemantauan pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang industri, UKM,

perdagangan dan ketenagakerjaan yang ditindaklanjuti

Jumlah ouctome (dokumen yang tepat waktu) yang dihasilkan pada

Tahun 2014 adalah 167 dokumen. Dibandingkan dengan jumlah output yang

dihasilkan pada Tahun 2014 (172 dokumen), realisasinya adalah 97,09%,

dan bila dibandingkan dengan target 97%, capaiannya adalah 100,10%.

Jumlah ouctome (dokumen yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang

Perekonomian) pada Tahun 2014 adalah 172 dokumen. Dibandingkan

dengan jumlah output yang dihasilkan pada Tahun 2014 (172 dokumen),

realisasinya adalah 100%, dan bila dibandingkan dengan target 97%,

capaiannya adalah 103,09%.

Capaian kinerja pada Tahun 2014 ini, baik dokumen yang tepat waktu

maupun yang ditindaklanjuti apabila dibandingkan dengan Tahun

sebelumnya, masing-masing meningkat sebesar 26,66% dan 28,69%.

Gambar 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan Pemantauan pelaksanaan Kebijakan dan Program Pemerintah Yang Tepat Waktu dan

Ditindaklanjuti Tahun 2013 dan 2014

tepat waktu ditindaklanjuti

73,44% 74,40%

100,10% 103,09%

2013

2014

Page 32: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 25

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa capaian indikator baik yang tepat

waktu maupun yang ditindaklanjuti pada Tahun 2014 meningkat bila dibandingkan

dengan Tahun 2013. Capaian yang sangat baik tersebut, tidak terlepas dari

komitmen dan semangat kerja yang dilakukan seluruh pejabat/pegawai Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan dalam menjalankan tugas

dan fungsi yang telah menjadi kewajibannya, antara lain dengan:

a. Koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak, termasuk dengan K/L terkait;

b. Mempedomani SOP yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan surat-surat

yang ditangani;

c. Melakukan monitoring secara berkala atas capaian kinerja yang telah dihasilkan

setiap 3 (tiga) bulan;

d. Mengembangkan Aplikasi untuk monitoring terkait batas waktu penyelesaian

surat masuk berdasarkan SOP (Warning System);

e. Meningkatkan kinerja ketatausahaan dalam pengarsipan dokumen, dengan

mengintegrasikan softcopy arsip dengan pencatatan agenda, guna mendukung

kinerja penyelesaian surat masuk;

Peningkatan capaian kinerja untuk indikator ditindaklanjuti dipengaruhi oleh

perluasan cakupan makna ditindaklanjuti pada Tahun 2014. Semula pada Tahun

2013 pengertian ditindaklanjuti adalah hanya ketika output yang dihasilkan oleh

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan diteruskan oleh

Deputi Bidang Perekonomian kepada Sekretaris Kabinet/Wakil Sekretaris Kabinet,

atau stakeholders terkait. Sedangkan pada Tahun 2014, pengertian ditindaklanjuti

diperluas sehingga surat/memo yang disampaikan kepada Deputi dan telah

mendapat disposisi Deputi juga dikategorikan sebagai ditindaklanjuti, walaupun tidak

diteruskan kepada Sekretaris Kabinet maupun stakeholders. Perluasan kategori

ditindaklanjuti ini didasarkan pada teori kebijakan publik yang menyatakan bahwa

keputusan Pimpinan untuk “tidak mengambil langkah/tindakan atas output yang

disampaikan”, namun tetap digunakan sebagai bahan masukan bagi Pimpinan

apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Kategori “pengambilan kebijakan sebagaimana

dimaksud dimuka”, yang memperluas makna “ditindaklanjuti” ini tidak berarti akan

menurunkan kualitas dari output yang telah dihasilkan.

Page 33: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 26

Gambar 3.3 Monitoring Rencana Aksi Penetapan Kinerja Tahun 2014

Gambar 3.4 Warning System waktu penyelesaian surat masuk

Page 34: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 27

Gambaran Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014

Capaian kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan merupakan bentuk outcome yang dihasilkan oleh Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan guna mendukung

kinerja Deputi Bidang Perekonomian dan Sekretaris Kabinet dalam berbagai

bentuk kegiatan yang menjadi kewenangannya, antara lain:

a. Penyusunan saran dan pendapat atas Pandangan GAKOPTINDO

terhadap Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2013 tentang Penugasan

Kepada Perum BULOG Untuk Pengamanan Harga Dan Penyaluran

Kedelai.

Implementasi Perpres Nomor 32 Tahun 2013, dipandang sebagian

kalangan (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia/Gakoptindo)

belum dapat berjalan secara efektif, karena peraturan pelaksana dari Perpres

tersebut, yaitu Permendag 51 Tahun 2013 tentang Pencabutan Permendag

Nomor 23/M-DAG/PER/5/2013 dan Peraturan Pelaksananya tidak sejalan

dengan Perpres Nomor 23 Tahun 2013, antara lain terkait penghapusan

ketentuan harga acuan penjualan kedelai di tingkat Pengrajin tahun tempe

(HJP) dan pembebasan impor kedelai oleh importir umum (perubahan dari

importir terdaftar).

Atas hal tersebut, Sekretariat Kabinet telah meneruskan permasalahan

tersebut ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan surat

Nomor:B.390/Seskab/8/2014, tanggal 6 Agustus 2014, dan Kemenko

Perekonomian telah melakukan pertemuan dengan Gakoptindo dengan

kesepakatan agar Gakoptindo menyampaikan permasalahannya secara lebih

detail.

Guna membahas tata niaga kedelai, Sekretaris Kabinet pada tanggal

26 September 2013 juga telah menyelenggarakan rapat koordinasi yang

dihadiri antara lain oleh Perum Bulog, Kementerian Pertanian, dan

Kementerian Perdagangan, dan menghasilkan temuan bahwa terdapat

potensi ketidakselarasan antara kebijakan Menteri Perdagangan terkait

importasi kedelai dan penyerapan kedelai dari petani lokal dengan Perpres

Nomor 32 Tahun 2013. Hasil rapat tersebut selanjutnya dilaporkan oleh

Sekretaris Kabinet kepada Presiden dan menjadi bahasan pokok dan dasar

Page 35: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 28

putusan dalam Sidang Kabinet untuk kebijakan penyelesaian atas kebijakan

impor dan penyaluran kedelai.

b. Penyusunan saran dan pendapat atas Permohonan Audiensi Koalisi

Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK)

Koordiantor KNPK (A.Zulvan Kurniawan) menyampaikan permohonan

audiensi kepada Presiden guna memberikan pandangan terhadap sejumlah

regulasi tembakau, terutama berkaitan dengan rencana Pemerintah

Indonesia untuk mengaksesi Framework Convention on Tobacco

Control/FCTC (Surat Nomor:IV/009-II/XII/2013, tanggal 18 Desember 2013).

KNPK berpendapat bahwa pengesahan FCTC akan menyebabkan produk

tembakau Indonesia tidak mempunyai daya saing secara ekonomis di tingkat

internasional. Beberapa instrumen pengendalian tembakau yang menyertai

FCTC bukan hanya berdampak pada sektor hilir, namun seluruh pemangku

kepentingan dari hulu sampai hilir akan langsung terkena dampak dari

pengendalian yang diatur dalam FCTC.

Terhadap permohonan audiensi tersebut, Sekretaris Kabinet pada

tanggal 14 Februari 2014 telah beraudiensi dengan KNPK. Sekretaris Kabinet

mengharapkan agar Kementerian Pertanian dapat membuat suatu program

penanaman tembakau Varietas Virginia (untuk memenuhi produksi rokok

mild) dan Na Oogst (untuk keperluan ekspor) dan meminta KNPK untuk

menyampaikan data-data tambahan terkait dengan penolakan rencana

pengesahan FCTC.

KNPK selanjutnya menyampaikan sejumlah data pendukung

penolakan rencana FCTC (surat Nomor: IV/003-II/KNPK/II/2014, tanggal 5

Maret 2014). Hasil audiensi dan data dukung yang disampaikan oleh KNPK

tersebut, selanjutnya diteruskan oleh Sekretaris Kabinet kepada Menteri

Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Surat Nomor:B-

202/Seskab/4/2014, tanggal 17 April 2014) agar dapat dilakukan

pengkajian/pembahasan bersama dengan K/L terkait.

c. Penyusunan Rekomendasi Sekretaris Kabinet terhadap Keberadaan

Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

Rekomendasi ini merupakan outcome dari rangkaian kegiatan

pemantauan dan penyelenggaraan FGD yang telah dilaksanakan oleh Asdep

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan ketenagakerjaan pada tahun 2012

dan 2013, yang bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan

Page 36: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 29

pembentukan BPSK di tiap-tiap Daerah Tk.II sebagaimana amanat Pasal 49

ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang BPSK.

Berdasarkan hasil pemantauan dan pelaksanaan FGD, diketahui

bahwa salah satu hal yang mendesak untuk dilakukan adalah memperbaiki

ketentuan dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 dan hukum acara BPSK yang

diatur dalam Kepmenperindag No.350/MPP/Kep/12/2001 tentang

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang BPSK, SDM, sarana dan prasarana

serta anggaran. Selain itu, untuk mengatasi masalah anggaran, perlu

dilakukan sosialisasi Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah kepada pemeritnah kabupaten/kota

(khususnya dinas yang membidangi perlindungan konsumen).

Atas dasar tersebut, Sekretaris Kabinet dengan surat Nomor:

B-59/Seskab/1/2014, tanggal 24 Januari 2014 menyampaikan kepada Menteri

Perdagangan untuk melakukan revisi terhadap Undang-Undang Perlindungan

Konsumen dan Kepmeperindag No. 350 Tahun 2011; dan Menteri Dalam

Negeri untuk melakukan sosialisasi Permendag No.13 Tahun 2006 kepada

pemerintah kabupaten/kota.

Gambar 3.5 FGD “BPSK: Peran, Manfaat dan Permasalahannya””

d. Penyampaian Saran dan Pendapat terkait Pemberian Fasilitas

Pembebasan dan/atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan (Tax

Holiday)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal bahwa Pemerintah memberikan fasilitas salah satunya

Tax Holiday kepada penanam modal yang melakukan penanaman modal

Page 37: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 30

baru. Pemberian Tax Holiday dimaksudkan untuk mendorong investasi dan

memaksimalkan pemanfaatan insentif perpajakan oleh investor.

Sehubungan dengan permohonan Tax Holiday, Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan telah menganalisa beberapa

permohonan pemberian Tax Holiday antara lain kepada PT. Energi Sejahtera

Mas, PT Unilever Oleochemical dan PT. Petrokimian Butadiene Indonesia.

Terkait dengan surat Menteri Keuangan kepada Presiden Nomor SR-

531/MK.011/2013, tanggal 3 Oktober 2013 perihal pemberian kosultasi atas

pemberian fasilitas pembebasan dan/atau pengurangan pajak penghasilan

badan (Tax Holiday) bagi PT. Energi Sejahtera Mas, Presiden memberikan

disposisi, yang intinya ”jika membawa manfaat bagi Negara dan sesuai

ketentuan perundang-undangan apa yang dilakukan Menteri Keuangan

Benar dan tempuh dan lalui prosedur dan mekanisme yang akuntabel”.

Disposisi ini ditindaklanjuti oleh Sekretaris Kabinet dengan meneruskan

kepada Menteri Keuangan dengan surat Nomor: B-50/Seskab/1/2014,

tanggal 24 Januari 2014.

e. Pemantauan dan Evaluasi Serta Penyampaian Analisis Atas

Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pemerintah di Bidang Industri,

UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Pada tahun 2014, Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan mengadakan kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap

kebijakan dan program pemerintah di bidang ketenagakerjaan dan bidang

industri di 8 (delapan) daerah, yaitu: Lampung, Bengkulu, Surabaya,

Semarang, Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, Kendari dan Padang,

dengan tema:

1. Daya saing produk UMKM dalam rangka menghadapi MEA Tahun

2015.

Pemantauan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana daya

saing yang dimiliki oleh produk UMKM, hambatan dan tantangan dari

pengembangan UMKM di daerah, serta hal-hal apa yang masih perlu

diakukan dalam rangka menghadapi MEA 2015. Selain itu pemantauan

ini juga untuk mengetahui perkembangan pencapaian target Program

Pemberdayaan Koperasi dan UKM, yang tertuang dalam Peraturan

Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang dan Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

Page 38: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 31

Dari hasil pemantauan diketahui beberapa permasalahan yang

dihadapi oleh UMKM di daerah, antara lain tidak ada jaminan

kontinyuitas produksi dan kemampuan dalam memenuhi permintaan

buyers ekspor, kurangnya kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya

HAKI dan sertifikasi halal; rendahnya pengetahuan akan prosedur

ekspor; rendahnya kemampuan mengakses permodalan; dan lemahnya

pendataan UMKM di daerah, terutama terkait ekspor.

Terkait permasalahan tersebut, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Keteangakerjaan menyampaikan beberapa hal yang

masih perlu dilakukan oleh pemerintah pusat, yaitu:

a) Mengoptimalkan kembali program Aku Cinta Indonesia (ACI) dan

program Seratus Persen Cinta Indonesia yang dicanangkan pada

tahun 2009 dengan mensosialisasikannya secara masif kepada seluruh

elemen masyarakat dan memasukkannya dalam kurikulum pendidikan

dasar dan menengah;

b) Penguatan kembali metode pengembangan UMKM melalui

sentralisasi/klusterisasi, sebagai pelaksanaan amanat PP Nomor 17

Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

c) Simplifikasi proses pengurusan HAKI dan pembebasan biaya

pengurusan sertifikasi bagi industri mikro dan kecil;

d) Penguatan pendataan terkait UMKM, baik jenis produksi, unit usaha,

tenaga kerja, investasinya, pangsa pasar, dll.

2. Peran Balai Latihan Kerja Dalam Menciptakan Daya Saing Tenaga

Kerja Indonesia untuk menghadapi MEA Tahun 2015.

Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran

BLK dalam menciptakan daya saing Tenaga Kerja Indonesia, peluang,

tantangan dan kendala dalam menghadapi MEA 2015. Selain itu,

pemantauan ini juga untuk mengetahui sejauhmana perkembangan dalam

pencapaian target yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah

Nasional Tahun 2010-2014.

Beberapa permasalahan utama yang dihadapi BLK yang

dijadikan sampel, antara lain:

Page 39: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 32

a) Jumlah tenaga instruktur BLK masih kurang memadai, baik dari segi

kualitas maupun kuantitas karena belum sebanding dengan paket

pelatihan (kejuruan) yang diajarkan. Selain itu, jumlah tenaga

instruktur sebagian besar belum memiliki sertifikasi kompetensi dan

sebagian besar memasuki usia pensiun;

b) Infrastruktur dan fasilitas pelatihan belum optimal, metode pelatihan

kurang memadai, belum semua BLK menerapkan sertifikasi uji

kompetensi yang diselenggarakan oleh BNSP/LSP; dan belum

semua BLK mempunyai tempat uji kompetensi pada setiap

kejuruan;

c) minimnya anggaran yang diberikan Pemerintah Daerah kepada BLK

Semenjak berlakunya Otonomi Daerah, yang implikasinya beberapa

kegiatan untuk penguatan dan operasional BLK (pengelolaan,

penyelenggaraan, dan pengembangan) di daerah kurang optimal.

Terkait permasalahan tersebut, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan menyampaikan beberapa hal yang

masih perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat,

yaitu:

a) Komitmen dan peranan Pemerintah Daerah sangat penting dalam

mendukung keberadaan, tugas, dan fungsi BLK (pengelolaan,

penyelenggaraan, dan pengembangan BLK). Pasca pelaksanaan

Otonomi Daerah, maka seluruh BLK menjadi kewenangan

sepenuhnya Pemerintah Daerah termasuk penganggaran untuk

operasional BLK. Untuk itu, peran Pemerintah Daerah menjadi

sangat vital bagi keberadaan, tugas, dan fungsi (pengelolaan,

penyelenggaraan, dan pengembangan) BLK;

b) Pemerintah Pusat (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi)

diharapkan dapat membantu BLK, baik dalam pembinaan, bantuan

peralatan pelatihan, dan pemberian diklat sertifikasi kepada tenaga

instruktur yang belum mengikuti pelatihan berbasis kompetensi,

peningkatan skill tenaga instruktur, dan penambahan tenaga

instruktur.

Page 40: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 33

Gambar 3.6

Kunjungan Ke Lab Praktikum di BLK Kota Bengkulu

f. Penyusunan “Panduan Penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi

Kebijakan dan Program Pemerintah Bidang Perekonomian”, yang

ditetapkan dengan Surat Edaran Deputi Bidang Perekonomian Nomor

SE.06/Ekon/IX/2014, tanggal 4 September 2014. Asdep Bidang Industri,

UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan menyusun panduan tersebut

dalam rangka memberikan keseragaman langkah-langkah pelaksanaan

pemantauan pada seluruh Asdep di lingkungan Deputi Bidang

Perekonomian. Dengan adanya guide line/prosedur pemantauan yang jelas

diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil analisis kebijakan pemerintah

di Deputi Bidang Perekonomian pada khususnya, dan Sekretariat Kabinet

pada umumnya.

Gambar 2.3

Coffee Morning “Penyusunan Panduan Penyelenggaraan Pemantauan dan

Evaluasi Kebijakan dan Program Pemerintah Bidang Perekonomian, tanggal 29 Agustus 2014”

Page 41: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 34

B. Realisasi Anggaran

Kuntabilitas keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban

lembaga publik untuk menggunakan dana publik secara

ekonomis, efesien dan efektif, tidak ada pemborosan dan

kebocoran dana, serta korupsi. Oleh karena itu, fokus

pengukuran pada fungsi dan kegiatan pada suatu unit organisasi yakni setiap

kegiatan yang ada harus dapat diukur kinerjanya dan setiap penggunaan

anggaran untuk membiayai kegiatan tersebut harus dapat

dipertanggungjawabkan.

Sesuai dengan prinsip akuntabilitas keuangan, bahwa penggunaan

anggaran harus dilakukan secara efesien dan efektif. Efesien artinya apabila

output yang dihasilkan lebih besar dari input yang sama, atau output yang

dihasilkan tetap sama walau input lebih sedikit. Sementara efektivitas dilihat

dari pemanfaatan anggaran mampu menghasilkan capain sasaran

(Outcome) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Guna dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya, Asdep Bidang

Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan dalam melaksanakan

kegiatannya berpedoman pada prinsip-prinsip akuntabilitas kinerja,

sebagaimana tercermin pada uraian berikut.

Pada Tahun 2014 Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan mendapatkan pagu awal sebesar Rp. 750.000.000,- (tujuh

ratus lima puluh juta rupiah). Namun dalam rangka pengendalian dan

pengamanan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2014 berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun

2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan Dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Sekretariat Kabinet melakukan

identifikasi secara mandiri (self blocking) dan memastikan anggarannya

tidak dicairkan terhadap program/kegiatan di dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2014, yang akan dihemat.

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan melakukan

penghematan sebesar Rp. 129.455.000,- (seratus dua puluh sembilan juta

empat ratus lima puluh lima ribu rupiah) atau sebesar 17,26%, sehingga pagu

A

Page 42: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 35

86,00%

88,00%

90,00%

92,00%

94,00%

96,00%

Persentase Realisasi

89,61%

94,09%

2013

2014

pada Tahun 2014 menjadi Rp. 620.545.000,- (enam ratus dua puluh juta lima

ratus empat puluh lima ribu rupiah). Penghematan ini dilakukan pada

beberapa kegiatan antara lain dengan mengurangi kegiatan perjalanan dinas,

tidak menyelenggarakan kegiatan di hotel dan FGD yang sebelumnya

direncanakan diselenggarakan pada tahun 2014 ini, namun pokok materi

yang rencananya akan dibahas dalam kegiatan tersebut tetap didiskusikan

dan dikoordinasikan dengan K/L terkait.

Dari total pagu setelah self blocking tersebut, realisasi anggaran yang

dicapai dalam pelaksanaan Tusi dari Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp. 583.932.008,- (lima

ratus delapan puluh tiga juta sembilan ratus tiga puluh dua ribu delapan

rupiah) atau 94,10%.

Tabel 3.4

Realisasi Anggaran Tahun 2014

TUSI PAGU REALISASI

PERSENTASE (Rp) (RP)

TUSI 1 47.170.000 46.678.400 98,95%

TUSI 2 92.081.000 89.250.100 96,92%

TUSI 3 2.640.000 1.980.000 75,00%

TUSI 4 172.437.000 152.099.000 88,20%

TUSI 5 235.241.000 226.445.308 96,26%

TUSI 6 70.976.000 67.479.200 95,07%

TOTAL 620.545.000 583.932.008 94,10%

Realisasi anggaran pada tahun 2014 ini meningkat 4,49% dari realisasi

anggaran tahun sebelumnya (Pagu anggaran Tahun 2013 adalah Rp.

719.067.000,-, dengan realisasi Rp. 579.732.503,- (89,61%)).

Gambar 3.4 Realisasi Anggaran dan Perbandingan Anggaran Tahun 2013 dan 2014

Page 43: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 36

Penghematan Dana dan Efesiensi Penggunaan Anggaran

Rumus untuk menghitung besarnya penghematan dana dan efesiensi penggunaan

anggaran adalah sebagai berikut:

Dari target output yang telah ditetapkan pada Tahun 2014, realisasinya adalah

208 dokumen (122,38%) dengan realisasi anggaran sebesar Rp 583.932.008,-

(94,10%). Dengan demikian telah dilakukan penghematan dana sebesar Rp.

36.612.992,- (5,90%). Untuk menghasilkan 1 (satu) output dibutuhkan dana rata-rata

sebesar Rp 2.807.365,-, lebih rendah dari anggaran rata-rata per output yang

direncanakan sebesar Rp 3.650.265,-, dengan demikian dapat dicapai efesiensi

sebesar Rp. 842.900,- per output atau sebesar 23,09%. Untuk lebih jelasnya efesiensi

penggunaan anggaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5

Akuntabilitas Keuangan

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Tahun 2014

% capaian output

Output Uraian Satuan Target Realisasi

122,38% Dokumen Hasil Analisis Kebijakan di bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Output Dokumen 170 Dokumen 208 Dokumen

Input Rupiah 620.545.000 583.932.008

input rata-rata per output

Rupiah 3.650.265 2.807.365

penghematan dana 36.612.992 5,90%

Efesiensi per output 842.900 23,09%

Penghematan Dana = Target Dana-Realisasi Dana

%Penghematan Dana = 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐃𝐚𝐧𝐚−𝐑𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐃𝐚𝐧𝐚

𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐃𝐚𝐧𝐚𝐱 𝟏𝟎𝟎%

= 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐢𝐧𝐩𝐮𝐭 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐨𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭−𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐩𝐮𝐭 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐨𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭

𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒊𝒏𝒑𝒖𝒕 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒓 𝒐𝒖𝒕𝒑𝒖𝒓𝐱 𝟏𝟎𝟎%

Efesiensi Penggunaan anggaran

Page 44: Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet 2015 · Gambar 3.2. Perbandingan Capaian Kinerja Analisis Atas Pengamatan dan ... Gambar 3.6. Kujungan ke Lab ... Perdagangan dan Ketenagakerjaan

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan Tahun 2014 37

Bab 4

_______________________________ Penutup

Laporan Kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjaan Tahun 2014 disusun sebagai wujud pelaksanaan akuntabilitas kinerja

Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan guna

mempertanggungjawabkan pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam

rangka mewujudkan good governance seperti yang diamanatkan oleh Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang SAKIP.

Pada Tahun 2014 capaian kinerja Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan

dan Ketenagakerjaan meningkat bila dibandingkan pada Tahun 2013, dengan rata-rata

pencapaian masuk kategori “Memuaskan”. Namun demikian dalam menjalankan tugas

dan fungsinya, Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan ketenagakerjaan tidak

terlepas dari permasalahan yang ada antara lain baik dari aspek eksternal seperti

koordinasi dengan K/L terkait dan keuangan maupun aspek internal seperti Sumber

Daya Manusia (SDM), yang dapat mempengaruhi proses penyelesaian tugas sehari-

hari. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi, Asdep Bidang Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenagakerjaan berupaya meningkatkan kinerja dengan melakukan

penyempurnaan/peningkatan atas aspek-aspek dimaksud baik berupa usulan kepada

unit-unit kerja terkait maupun dengan melaksanakan sendiri kegiatan perbaikannya di

lingkungan Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan. Dengan

upaya ini Asdep Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan berharap

dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada stakeholder terkait dapat lebih baik.