daftar isi - djpk.kemenkeu.go.id · gambar 3.5 contoh dokumen skr 30 gambar 3.6 contoh dokumen...

153

Upload: buibao

Post on 03-Mar-2019

279 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107
Page 2: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

vi Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Daftar Isi

KATA SAMBUTAN i

Pengarah iv

Tim Penyusun / Editor iv

KATA PENGANTAR v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

TOPIK 1 KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1

1.1 Pemegang Kekuasaan Keuangan Daerah 3

1.2 Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah 4

1.3 Pejabat Pengelola Keuangan Daerah 5

1.4 Pejabat Pengguna Anggaran/Barang 6

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen 8

1.6 Panitia Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan/Pejabat Pengadaan 9

1.7 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD 9

1.8 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan 9

1.9 Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran 10

1.10 Bendahara & Sistem Perbendaharaan Negara 11

1.11 Azas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah 13

1.12 Soal Diskusi 13

TOPIK 2 SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH 15

2.1 Urgensi SPIP 17

2.2 Pengertian dan Tujuan SPIP 17

2.3 Unsur-unsur SPIP 18

2.4 Soal Diskusi 22

TOPIK 3 SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS SKPD 23

Page 3: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

vii

3.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Penerimaan SKPD 25

3.2 Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD 26

3.3 Prosedur (Tata Cara) Pembukuan Bendahara Penerimaan SKPD 32

3.4 Prosedur (Tata Cara) Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD 38

3.5 Soal Latihan 40

TOPIK 4 SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS PPKD 43

4.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Penerimaan PPKD 45

4.2 Prosedur Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di PPKD 45

4.3 Prosedur Pembukuan Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di Bendahara

Penerimaan PPKD 46

4.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD 48

4.5 SOAL LATIHAN 50

TOPIK 5 SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS SKPD 51

5.1 Pendahuluan 53

5.2 Deskripsi Pengeluaran Kas 53

5.3 Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran SKPD 54

5.4 Prosedur Pembayaran Belanja SKPD 57

5.5 Prosedur Pembukuan Belanja 80

5.6 Prosedur Pertanggungjawaban Belanja 83

5.7 Pengembalian Kelebihan Uang/Belanja 90

5.8 Soal Latihan 90

TOPIK 6 SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PPKD 93

6.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran PPKD 95

6.2 Prosedur Pembayaran Bendahara Pengeluaran PPKD 96

6.3 Prosedur Pembukuan Bendahara Pengeluaran PPKD 96

6.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD 100

6.5 Latihan Soal 102

TOPIK 7 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BUD 103

7.1 Jenis-jenis Laporan Pertanggungjawaban BUD 105

Page 4: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

viii Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

7.2 Prosedur Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban BUD 108

7.3 Soal Latihan 109

TOPIK 8 PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA 111

8.1 Informasi Kerugian Negara/Daerah 113

8.2 Tim Penyelesaian Kerugian Negara 114

8.3 Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) 117

8.4 Jangka Waktu Penggantian Kerugian Negara 118

8.5 Pembebasan Kerugian Negara Sementara 118

8.6 Penetapan Batas Waktu 120

8.7 Pembebanan Kerugian Negara 121

8.8 Kadaluwarsa 123

8.9 Sanksi 123

8.10 Keputusan Pengadilan 125

8.11 Latihan Soal 125

TOPIK 9 SIMULASI PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH 127

9.1 Simulasi Penatausahaan Penerimaan Kas SKPD 129

9.2 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas SKPD 131

9.3 Simulasi Penatausahaan Penerimaan Kas PPKD 140

9.4 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas PPKD 141

DAFTAR PUSTAKA 144

Page 5: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

ix

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Pelimpahan Kekuasaan Kewenangan PKD 3

Gambar 1.2 Ilustrasi Hubungan Kerja Pengelola Keuangan dalam Struktur SKPD

Berbentuk Dinas 11

Gambar 1.3 Pola Hubungan Pejabat Perbendaharaan Daerah 12

Gambar 2.1 Tujuan dan Unsur-unsur SPIP 18

Gambar 3.1 Tugas Bendahara Penerimaan SKPD 25

Gambar 3.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD 27

Gambar 3.3 Contoh Dokumen SKP 28

Gambar 3.4 Contoh Dokumen SKP 29

Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30

Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31

Gambar 3.7 Contoh Dokumen STS 32

Gambar 3.8 Contoh Format Buku Penerimaan dan Penyetoran 34

Gambar 3.9 Contoh Register STS 35

Gambar 3.10 Bagan Alir Penyetoran ke Rekening Kas Daerah oleh Bendahara

Penerimaan 37

Gambar 3.11 Contoh Format LPJ Administratif Bendahara Penerimaan SKPD 39

Gambar 3.12 Contoh Format LPJ Fungsional Bendahara Penerimaan SKPD 40

Gambar 4.1 Bagan Alir Prosedur Pembukuan Penerimaan PPKD 47

Gambar 4.2 Contoh Format Buku Penerimaan PPKD 47

Gambar 4.3 Bagan Alir Penyusunan dan Penyampaian Pertanggungjawaban

Bendahara Penerimaan PPKD 48

Gambar 5.1 Tugas Bendahara Pengeluaran SKPD 55

Gambar 5.2 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme UP/TUP 60

Gambar 5.3 Contoh Format SPP-UP 62

Gambar 5.4 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme GU/GU-Nihil/TU-Nihil 64

Page 6: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

x Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 5.5 Contoh Format SPP-GU 66

Gambar 5.6 Contoh Format SPP-TU 68

Gambar 5.7 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme Pembayaran

Langsung (LS) 71

Gambar 5.8 Contoh Format SPP - LS 73

Gambar 5.9 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D 76

Gambar 5.10 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban UP 84

Gambar 5.11 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban UP 84

Gambar 5.12 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban TU 85

Gambar 5.13 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban TU 85

Gambar 5.14 Langkah-Langkah dan Format Pertanggungjawaban Bulanan Bendahara

Pengeluaran SKPD (Laporan Penutupan Kas dan SPJ Administratif/

Fungsional) 86

Gambar 5.15 Langkah-Langkah Penyusunan dan Format SPJ Fungsional 88

Gambar 6.1 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D PPKD 97

Gambar 6.2 Contoh Format BKU Bendahara Pengeluaran PPKD 98

Gambar 6.3 Contoh Format Buku Rincian Obyek Belanja Bendahara Pengeluaran

PPKD 99

Gambar 6.4 Bagan Alir Proses Pembukuan SP2D LS SKPKD 100

Gambar 6.5 Contoh Dokumen Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD 101

Gambar 6.6 Bagan Alir Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD 102

Gambar 7.1 Contoh Format Laporan Posisi Kas Harian 106

Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Gambar 7.3 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D BUD 108

Gambar 7.4 Skema Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD 109

Gambar 8.1 Contoh Surat Pemberitahuan Kerugian Negara/Daerah 116

Gambar 8.2 Contoh Surat Keterangan TanggungJawab Mutlak 117

Gambar 8.3 Contoh Surat Keputusan Pembebanan Kerugian Negara Sementara 119

Gambar 8.4 Contoh SK Penetapan Batas Waktu Pengajuan Keberatan 120

Gambar 8.5 Contoh SK Pembebanan Kerugian Negara 122

Gambar 8.6 Contoh SK Pencatatan 124

Page 7: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 1

TOPIK 1KELEMBAGAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Page 8: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

2 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang pihak-pihak yang terlibat di dalam pengelolaan keuangan

daerah beserta tugas dan kewenangannya

Sub Topik Kata Kunci

Pemegang Kekuasaan Keuangan Daerah

Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah

Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD)

Pejabat Pengguna Anggaran/ Barang (PA/PB)

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

ð

ð

ð

ð

ð

ðð

Kepala Daerah, Pendelegasian Kewenangan, Penetapan Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD)

Sekretaris Daerah, Kordinator Penyusunan Kebijakan dan Pelaksanaan PKD

BUD, Penyusunan Kebijakan dan Pelaksanaan PKD

Kepala SKPD, Pengelolaan Anggaran SKPD

Verifikasi SPP, Verifikasi SPJ bendahara, akuntansi dan pelaporan keuangan

Pelaksanaan dan Pelaporan Kegiatan SKPD

Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

Page 9: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 3

1.1 Pemegang Kekuasaan Keuangan DaerahDi dalam Pasal 6, UU No. 17 Tahun 2003 dinyatakan bahwa Presiden selaku Kepala

Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan sebagaimana dimaksud selanjutnya:

a. dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;

b. dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;

c. diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah kepala daerah yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah.

Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota. Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, selanjutnya melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada:

1) Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah;

2) Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD) selaku pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD); dan

3) Kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna anggaran/pengguna barang.

Pada Gambar 1.1 diilustrasikan pelimpahan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah (PKD) dari kepala daerah kepada sekretaris daerah, PPKD, dan kepala SKPD.

Gambar 1.1 Pelimpahan Kekuasaan Kewenangan PKD

2

1.1 Pemegang Kekuasaan Keuangan Daerah

Di dalam Pasal 6, UU No. 17 Tahun 2003 dinyatakan bahwa Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan sebagaimana dimaksud selanjutnya:

a. dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan;

b. dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya;

c. diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah adalah kepala daerah yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah.

Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota. Kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, selanjutnya melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada:

1) Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah; 2) Kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD) selaku pejabat pengelola

keuangan daerah (PPKD); dan 3) Kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) selaku pejabat pengguna

anggaran/pengguna barang.

Pada Gambar 1.1 diilustrasikan pelimpahan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah (PKD) dari kepala daerah kepada sekretaris daerah, PPKD, dan kepala SKPD.

Gambar 1.1 Pelimpahan Kekuasaan Kewenangan PKD

Page 10: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

4 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Pelimpahan tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan prinsip pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan, menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang. Sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, gubernur/bupati/ walikota mempunyai kewenangan:

1) menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD.

2) menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah.

3) menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang.

4) menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran.

5) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah.

6) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah.

7) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah.

8) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.

1.2 Koordinator Pengelolaan Keuangan DaerahKoordinator pengelolaan keuangan daerah adalah sekretaris daerah yang mempunyai tugas

koordinasi di bidang:

1) Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD;

2) Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang daerah;

3) Penyusunan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD;

4) Penyusunan Raperda APBD, Perubahan APBD, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;

5) Tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan pejabat pengawas keuangan daerah; dan

6) Penyusunan laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Selain tugas-tugas di atas, koordinator pengelolaan keuangan daerah juga mempunyai tugas:

1) Memimpin tim anggaran pemerintah daerah;

2) Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD;

3) Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah;

4) Memberikan persetujuan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran – SKPD (DPA-SKPD);

5) Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.

Koordinator pengelolaan keuangan daerah mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah.

Page 11: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 5

1.3 Pejabat Pengelola Keuangan DaerahPejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan

daerah (SKPKD), yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah (BUD).

PPKD bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah, PPKD mempunyai tugas sebagai berikut:

1) menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah;

2) menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD;

3) melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

4) melaksanakan fungsi bendahara umum daerah;

5) menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD,

6) melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.

Sebagai pengelola APBD, PPKD dapat melimpahkan kepada pejabat lainnya dilingkungan SKPKD untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

1) Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD

2) Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD

3) Melaksanakan pemungutan pajak daerah

4) Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan

5) Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah

6) Menyajikan informasi keuangan daerah

7) Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.

Sebagai pengelola APBD, menurut PP Nomor 56 Tahun 2005, PPKD bertugas menyampaikan informasi yang berkaitan dengan keuangan daerah kepada pemerintah, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri atau Menteri Teknis terkait sesuai kebutuhan. Penyediaan informasi dilakukan secara berkala melalui dokumen tertulis atau media lainnya.

PPKD juga bertindak sebagai bendahara umum daerah (BUD). Menurut PP Nomor 58 Tahun 2005, dalam kapasitasnya sebagai BUD, PPKD berwenang:

1) Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;

2) Mengesahkan DPA-SKPD;

3) Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;

4) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah;

5) Melaksanakan pemungutan pajak daerah;

6) Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;

7) Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;

8) Menyimpan uang daerah;

9) Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD)

Page 12: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

6 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

10) Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi;

11) Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah;

12) Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama pemerintah daerah;

13) Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;

14) Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;

15) Melakukan penagihan piutang daerah;

16) Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;

17) Menyajikan informasi keuangan daerah;

18) Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah.

Bendahara Umum Daerah wajib menyampaikan laporan atas pengelolaan uang yang terdapat dalam kewenangannya kepada Kepala Daerah setiap hari kerja. Laporan tersebut berupa Laporan Posisi Kas Harian dan Rekonsiliasi Bank.

PPKD selaku BUD menunjuk pejabat di lingkungan SKPKD selaku kuasa BUD, yang melaksanakan sebagian tugas BUD. Penunjukan kuasa BUD tersebut ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas BUD. Kuasa BUD mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan tugasnya kepada PPKD. Kuasa BUD mempunyai tugas:

1) menyiapkan anggaran kas;

2) menyiapkan SPD;

3) menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);

4) menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah.

Selain melaksanakan hal yang sudah menjadi tugasnya, Kuasa BUD juga melaksanakan kewenangan berikut ini:

1) Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk.

2) Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD.

3) Menyimpan uang daerah.

4) Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi.

5) Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah.

6) Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah.

7) Melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;

8) Melakukan penagihan piutang daerah.

1.4 Pejabat Pengguna Anggaran/BarangSatuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah

pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/barang. SKPD dikepalai oleh kepala SKPD yang merupakan Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi SKPD yang dipimpinnya. Dalam kapasitasnya sebagai Pengguna Anggaran (PA), kepala SKPD merupakan pejabat pemegang

Page 13: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 7

kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya, sedang dalam kapasitasnya sebagai Pengguna Barang, kepala SKPD merupakan pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah.

Selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah, kepala SKPD mempunyai tugas sebagai berikut.

1) Menyusun anggaran SKPD (RKA-SKPD) yang dipimpinnya ;

2) Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (DPA);

3) Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

4) Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

5) Mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;

6) Mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya;

7) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya.

8) Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran/pengguna barang lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah; dan

9) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya selaku pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Kepala SKPD berwenang:

1) Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;

2) Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

3) Menggunakan barang milik daerah;

4) Mengawasi pelaksanaan anggaran;

5) Mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

6) Menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM).

Dalam melaksanakan tugas-tugas pejabat pengguna anggaran/pengguna barang (kepala SKPD) dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD. Pelimpahan sebagian kewenangan pengguna anggaran tersebut ditetapkan oleh kepala daerah atas usul kepala SKPD, dan didasarkan pada: pertimbangan tingkatan daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, kompetensi, rentang kendali, dan/atau pertimbangan objektif lainnya. Pelimpahan sebagian kewenangan tersebut meliputi:

1) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;

2) melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;

3) melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

4) mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan;

Page 14: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

8 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

5) menandatangani surat perintah membayar langsung (SPM-LS) dan surat perintah membayar tambah uang persediaan (SPM-TU);

6) mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya; dan

7) melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaran lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna anggaran.

Kuasa pengguna anggaran (KPA) mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran.

Menurut Perpres No 54 Tahun 2010, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran memiliki tugas dalam proses pengadaan barang dan jasa meliputi:

1) Mengumumkan Rencana Umum Pengadaan

2) Menetapkan Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia/Pejabat Pengadaan, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

3) Menetapkan paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya di atas Rp 100 M

4) Menetapkan paket pengadaan Jasa Konsultasi diatas Rp 10 M

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen Dalam rangka pengadaan barang/jasa, Menurut Permendagri Nomor 21 tahun 2011,

Pengguna Anggaran bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pejabat pengguna anggaran/pengguna barang dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai pejabat pembuat komitmen dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang. Dengan demikian Kuasa Pengguna Anggaran sekaligus bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) merupakan pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil kuputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah. Menurut Perpres No 54 tahun 2010, PPK memiliki tugas meliputi:

1) Menyusun dan menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/jasa

2) Menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa meliputi spesifikasi teknis, rincian harga pekiraan sendiri (HPS), dan rancangan kontrak

3) Menyetujui bukti pembelian serta menandatangani bukti kwitansi, surat perintah kerja, dan Surat Perjanjian.

4) Melaksanakan kontrak dengan penyedia barang/jasa

5) Mengendalikan pelaksanaan kontrak.

6) Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA

7) Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada KPA

8) Melaporkan kemajuan pekerjaan, termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA

9) Mengusulkan kepada PA/KPA terkait perubahan paket pekerjaan, perubahan jadwal kegiatan pengadaan.

Page 15: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 9

Dalam melaksanakan tugasnya, PPK dapat menetapkan tim pendukung pengadaan barang dan jasa (tim teknis) dan tenaga ahli pemberi penjelasan teknis (aanwijzer).

1.6 Panitia Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan/Pejabat Pengadaan

Panitia pengadaan/Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan adalah pejabat yang diangkat oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran yang bertugas memilih penyedia barang/jasa. Menurut Perpres No 54 Tahun 2010, Pokja ULP (Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan) dan pejabat pengadaan bertugas melaksanaan pengadaan barang dan jasa yang menggunakan dana yang bersumber dari APBN/APBD. Pokja ULP diwajibkan melaksanakan pengadaan barang dan jasa dengan nilai di atas Rp.200.000.000, serta pengadaan jasa konsultansi di atas Rp.50.000.000. Pejabat pengadaan diwajibkan melaksanakan pengadaan barang dan jasa dengan nilai diatas Rp 50.000.000. Pokja ULP/Pejabat Pengadaan memiliki tugas meliputi.

1) Menyusun rencana penetapan penyedia jasa barang/jasa

2) Menetapkan dokumen pengadaan

3) Menetapkan besaran jaminan penawaran

4) Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa

5) Mengevaluasi kualifikasi penyedia barang/jasa

6) Mengevaluasi penawaran yang masuk

7) Melaporkan pelaksanaan pengadaan.

1.7 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPDUntuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)

SKPD, kepala SKPD menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai pejabat penatausahaan keuangan SKPD (PPK-SKPD). PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK. PPK-SKPD bertugas untuk:

1) meneliti kelengkapan SPP yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran;

2) melakukan verifikasi SPP;

3) menyiapkan surat perintah membayar (SPM);

4) melakukan verifikasi harian atas penerimaan;

5) melaksanakan akuntansi SKPD; dan

6) menyiapkan laporan keuangan SKPD

1.8 Pejabat Pelaksana Teknis KegiatanPejabat pengguna anggaran/pengguna barang dan kuasa pengguna anggaran/kuasa

pengguna barang dalam melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit kerja SKPD selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Penunjukan pejabat tersebut didasarkan pada pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya. PPTK yang ditunjuk oleh pejabat pengguna

Page 16: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

10 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

anggaran/pengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada pengguna anggaran/pengguna barang, sedang PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.

PPTK mempunyai tugas berikut.

1) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;

3) Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.

Dokumen anggaran tersebut mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

1.9 Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran ditetapkan oleh kepala daerah atas usul PPKD untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada SKPD maupun PPKD. Sebutan bendahara penerimaan umumnya diartikan sebagai bendahara penerimaan di SKPD, sedang bendahara penerimaan di PPKD biasanya disebut Bendahara Penerimaan PPKD. Demikian juga, sebutan bendahara pengeluaran umumnya diartikan sebagai bendahara pengeluaran di SKPD, sedang bendahara pengeluaran di PPKD biasanya disebut Bendahara Pengeluaran PPKD.

Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kuasa pengguna anggaran, ditunjuk bendahara pengeluaran maupun bendahara penerimaan pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang bendahara pengeluaran atau penerimaan SKPD.

Jabatan bendahara penerimaan/pengeluaran tidak boleh dirangkap oleh pejabat yang terlibat didalam pengelolaan keuangan daerah, misalnya PPK SKPD, PPTK, Kuasa Pengguna Anggaran atau Kuasa Bendahara Umum Daerah. Selain itu, bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening/giro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan Iainnya atas nama pribadi.

Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada PPKD selaku BUD. Sedangkan secara administratif, keduanya bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada PA (kepala SKPD) atau KPA.

Page 17: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 11

Gambar 1.2 Ilustrasi Hubungan Kerja Pengelola Keuangan dalam Struktur SKPD Berbentuk Dinas

10

Gambar 1.2 Ilustrasi Hubungan Kerja Pengelola Keuangan dalam Struktur SKPD Berbentuk Dinas

1.10 Bendahara & Sistem Perbendaharaan Negara

Perbendaharaan Negara sebagaimana yang dimaksud UU Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD yang ruang lingkupnya meliputi.

a. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara; b. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah; c. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara; d. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah; e. Pengelolaan kas; f. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah; g. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah; h. Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan

negara/daerah; i. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD; j. Penyelesaian kerugian negara/daerah; k. Pengelolaan Badan Layanan Umum l. Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan

pengelolaan keuangan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD Pihak-pihak yang terkait proses sistim perbendaharan negara/daerah disebut dengan pejabat perbendaharaan. Pejabat Perbendaharaan daerah sebagaimana yang diatur pada Bab II UU perbendaharaan negara terdiri atas 3 bagian yaitu Pengguna Anggaran, Bendahara Umum Negara/Daerah dan Bendahara Penerimaan/Pengeluaran.

1.10 Bendahara & Sistem Perbendaharaan NegaraPerbendaharaan Negara sebagaimana yang dimaksud UU Perbendaharaan Negara adalah

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD yang ruang lingkupnya meliputi.

a. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara;

b. Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah;

c. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara;

d. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah;

e. Pengelolaan kas;

f. Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah;

g. Pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah;

h. Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daerah;

i. Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD;

j. Penyelesaian kerugian negara/daerah;

k. Pengelolaan Badan Layanan Umum

l. Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD

Pihak-pihak yang terkait proses sistim perbendaharan negara/daerah disebut dengan pejabat perbendaharaan. Pejabat Perbendaharaan daerah sebagaimana yang diatur pada Bab II UU perbendaharaan negara terdiri atas 3 bagian yaitu Pengguna Anggaran, Bendahara Umum Negara/Daerah dan Bendahara Penerimaan/Pengeluaran.

Page 18: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

12 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

1. Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan anggaran di SKPD yang dipimpinanya.

2. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah.

3. Bendahara terdiri dari:

• Bendahara penerimaan untuk melaksanakan tugas bendahara dalam rangkapelaksanaan anggaran pendapatan di SKPD.

• Bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas bendahara dalam rangkapelaksanaan anggaran belanja di SKPD.

Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan secara ringkas hubungan antara pejabat bendahara daerah dalam kerangka pelaksanaan sistem perbendaharaan sebagai berikut.

Gambar 1.3 Pola Hubungan Pejabat Perbendaharaan Daerah

11

1. Kepala satuan kerja perangkat daerah adalah Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan anggaran di SKPD yang dipimpinanya.

2. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah. 3. Bendahara terdiri dari:

Bendahara penerimaan untuk melaksanakan tugas bendahara dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan di SKPD.

Bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas bendahara dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja di SKPD.

Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan secara ringkas hubungan antara pejabat bendahara daerah dalam kerangka pelaksanaan sistem perbendaharaan sebagai berikut.

Gambar 1.3 Pola Hubungan Pejabat Perbendaharaan Daerah

:Menggambarkan hubungan pendelegasian fungsi perbendaharaan :Menggambarkan hubungan pendelegasian pelaksanaan program/kegiatan

Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan kewenangan kepada SKPD untuk suatu bidang pemerintahan tertentu atas kewenangan tersebut dialokasikan dana untuk pelaksanaan kewenangan tersebut yang disebut juga dengan istilah Chief Operational Officer (COO). Sedangkan pada aspek pengelolaan keuangan dilimpahkan kepada Kepala SKPKD yang juga disebut dengan Chief Financial Officer (CFO) yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan kewajiban daerah. Konsekuensi pembagian tugas antara PPKD dan para Kepala SKPD selaku pengguna anggaran tercermin dalam pelaksanaan anggaran. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan menjamin terselenggaranya saling-uji (check and balance) dalam proses pelaksanaan anggaran perlu dilakukan pemisahan secara tegas antara pemegang kewenangan administratif dengan pemegang kewenangan kebendaharaan. Penyelenggaraan kewenangan administratif diserahkan kepada SKPD, sementara penyelenggaraan kewenangan kebendaharaan diserahkan kepada PPKD/BUD.

Kepala Daerah

Kepala SKPKD ( BUD )

KUASA BUD

BENDAHARA

Kuasa Pengguna anggaran

Kepala SKPD (Pengguna Anggaran)

Kepala Daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan kewenangan kepada SKPD untuk suatu bidang pemerintahan tertentu atas kewenangan tersebut dialokasikan dana untuk pelaksanaan kewenangan tersebut yang disebut juga dengan istilah Chief Operational Officer (COO). Sedangkan pada aspek pengelolaan keuangan dilimpahkan kepada Kepala SKPKD yang juga disebut dengan Chief Financial Officer (CFO) yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan kewajiban daerah.

Konsekuensi pembagian tugas antara PPKD dan para Kepala SKPD selaku pengguna anggaran tercermin dalam pelaksanaan anggaran. Untuk meningkatkan akuntabilitas dan menjamin terselenggaranya saling-uji (check and balance) dalam proses pelaksanaan anggaran perlu dilakukan pemisahan secara tegas antara pemegang kewenangan administratif dengan pemegang kewenangan kebendaharaan.

Page 19: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Kelembagaan Pengelolaan Keuangan Daerah 13

Penyelenggaraan kewenangan administratif diserahkan kepada SKPD, sementara penyelenggaraan kewenangan kebendaharaan diserahkan kepada PPKD/BUD. Kewenangan administratif tersebut meliputi melakukan perikatan atau tindakan-tindakan lainnya yang mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran daerah, melakukan pengujian dan pembebanan tagihan yang diajukan kepada pengguna anggaran/kepala SKPD sehubungan dengan realisasi perikatan tersebut serta memerintahkan pembayaran atau menagih penerimaan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan anggaran. Dalam kerangka pelaksanaan program kegiatan di SKPD pengguna anggaran dibantu oleh Bendahara dalam melaksanakan fungsi perbendaharaan di SKPD .

1.11 Azas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah

Azas umum penatausahaan keuangan daerah sesuai Pasal 184 Permendagri 13 Tahun 2006 diatur sebagai berikut.

1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharawan Penerimaan/ Pengeluaran dan orang atau badan yang menerima atau menguasai uang/ barang/kekayaan daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

2. Pejabat yang menandatangani dan atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan atau pegeluaran atas pelaksanaan APBD bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

1.12 Soal Diskusi1. Di dalam struktur kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah selaku pemegang

kekuasaan umum di bidang pengelolaan keuangan daerah mendelegasikan sebagian atau seluruh kekuasaanya tsb kepada tiga pihak utama, sebutkan para pihak tersebut!

2. Dalam hal SKPKD belum dibentuk tersendiri atau dengan kata lain masih berada di lingkungan Sekretariat Daerah, apakah jabatan PPKD dapat dirangkap oleh Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah? jelaskan!

3. Apakah pejabat yang bertindak sebagai PPKD akan secara otomatis bertindak sebagai BUD? jelaskan!

4. Apabila pengguna anggaran menunjuk kuasa pengguna anggaran (KPA), jelaskan kewenangan KPA tersebut?

5. Apakah KPA dapat menandatangani semua jenis SPM (Surat Perintah Membayar)? jelaskan!

6. Siapakah yang berwenang menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)?

7. Sebutkan tugas-tugas dari Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD?

8. Sebutkan tugas-tugas dari Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan?

9. Siapakah yang berwenang menetapkan bendahara SKPD?

10. Kepada siapa bendahara SKPD harus bertanggung jawab (secara administratif dan fungsional)?

Page 20: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

14 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 21: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 15

TOPIK 2SISTEM PENGENDALIAN

INTERN PEMERINTAH

Page 22: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

16 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang urgensi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),

pengertian dan tujuan SPIP dan unsur-unsur SPIP

Sub Topik Kata Kunci

Urgensi Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP)

Pengertian dan Tujuan SPIP

Unsur-unsur SPIP

ð

ð

ð

Transparansi, Akuntabilitas

Efisiensi, efektifitas, kepatuhan, keandalan

laporan, keamanan aset

Lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, kegiatan pengendalian, informasi

dan komunikasi, pemantauan.

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Page 23: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 17

Kritik Atas Sistem Pengendalian Internal PemerintahKasus terjadinya kecurangan pada Enron Corp merupakan hasil dari lemahnya Sistem

Pengendalian Intern. Akhirnya kasus itu menyeret salah satu Kantor Akuntan Publik tersebesar

di dunia itu tutup. Sistem pengendalian intern merupakan kunci bagaimana organisasi

menjaga dirinya dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk oleh stafnya sendiri. Demikian

pula di pemerintahan. Sistem pengendalian diri sangat penting karena tujuan negara ini

dicapai dengan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Oleh karena itu perlu sebuah

peraturan yang terdiri dari susunan pengendalian intern yang komprehensif dan memadai.

Maka setelah terkatung-katung, akhirnya muncullah sistem pengendalian intern.

Pada pelaksanaannya, PP 60 tahun 2008 tentang Sistem pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) ini bukan tanpa hambatan dan bukan tanpa kekurangan.

Oleh : Siko Wiyanto10 May 2013

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/05/10/kritik-atas-sistem-pengendalian-

internal-pemerintah-558763.html

2.1 Urgensi SPIPUndang-undang di bidang keuangan negara membawa implikasi perlunya sistem

pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan transparan. Hal ini baru dapat dicapai jika seluruh tingkat pimpinan menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan kegiatan di instansi masing-masing. Dengan demikian maka penyelenggaraan kegiatan pada suatu instansi pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga pertanggungjawaban, harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, efisien, dan efektif.

Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan keyakinan memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan pada suatu instansi pemerintah dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif. Hal tersebut telah diamanatkan di dalam Pasal 2, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), yang menyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.

2.2 Pengertian dan Tujuan SPIP SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Page 24: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

18 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Penyelenggaran SPIP ini bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

2.3 Unsur-unsur SPIPPada Topik 1 telah diuraikan pemisahan tugas dan kewenangan diantara para pelaku

pengelola keuangan daerah. Hal tersebut sesungguhnya telah mencerminkan penerapan SPIP. Akan tetapi, pemisahan tugas dan wewenang saja masih belum cukup memadai untuk menjamin tercapainya tujuan dari SPIP. Pada gambar 2.1 diilustrasikan kaitan antara unsur-unsur SPIP dengan tujuan SPIP yang hendak dicapai.

Penerapan SPIP harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a) Lingkungan Pengendalian

b) Penilaian Risiko

c) Kegiatan Pengendalian

d) Informasi dan Komunikasi

e) Pemantauan

Gambar 2.1 Tujuan dan Unsur-unsur SPIP

15

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Penyelenggaran SPIP ini bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

2.3 Unsur-unsur SPIP

Pada Topik 1 telah diuraikan pemisahan tugas dan kewenangan diantara para pelaku pengelola keuangan daerah. Hal tersebut sesungguhnya telah mencerminkan penerapan SPIP. Akan tetapi, pemisahan tugas dan wewenang saja masih belum cukup memadai untuk menjamin tercapainya tujuan dari SPIP. Pada gambar 2.1 diilustrasikan kaitan antara unsur-unsur SPIP dengan tujuan SPIP yang hendak dicapai. Penerapan SPIP harus mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a) Lingkungan Pengendalian b) Penilaian Risiko c) Kegiatan Pengendalian d) Informasi dan Komunikasi e) Pemantauan

Gambar 2.1 Tujuan dan Unsur-unsur SPIP

Berikut akan diuraikan penjelasan dari setiap unsur SPIP sebagaimana disebutkan di atas.

Berikut akan diuraikan penjelasan dari setiap unsur SPIP sebagaimana disebutkan di atas.

2.3.1 Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam Instansi Pemerintah yang memengaruhi efektivitas pengendalian internal. Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung terhadap pengendalian internal dan manajemen yang sehat. Lingkungan pengendalian dapat diciptakan melalui:

Page 25: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 19

• Penegakan integritas dan nilai etika, yang bisa dilakukan antara lain dengan menyusundan menerapkan aturan perilaku, memberikan keteladanan, menegakkan disiplin atas penyimpangan atau pelanggaran yang terjadi.

• Komitmen terhadap kompetensi, yang antara lain dapat dilakukan dengan caramengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi masing-masing pihak, menyusun standar kompetensi, menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan serta memilih pimpinan instansi yang memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang luas dalam pengelolaan Instansi Pemerintah.

• kepemimpinan yang kondusif, yang ditunjukkan dengan mempertimbangkan risiko dalampengambilan keputusan, menerapkan manajemen berbasis kinerja, mendukung penerapan SPIP, melindungi aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah, melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat pada tingkatan yang lebih rendah, serta merespon secara positif terhadap pelaporan yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan.

• pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, yang dilakukan denganmenyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan Instansi Pemerintah, memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab, memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan internal dalam Instansi Pemerintah, melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik terhadap struktur organisasi sehubungan dengan perubahan lingkungan strategis, serta menetapkan jumlah pegawai yang sesuai.

• Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat, yang dilaksanakan denganmemperhatikan hal-hal sebagai berikut: wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya, pegawai yang diberi wewenang, pegawai tersebut juga memahami wewenang dan tanggungjawabnya terkait dengan pihak lain dan terkait pula dengan SPIP.

• Penyusunandanpenerapankebijakanyangsehattentangpembinaansumberdayamanusia.Kebijakan dan prosedur terkait SDM ini diterapkan mulai dari proses rekrutmen termasuk penelusuran latar belakang calon pegawai dalam proses tersebut, supervisi periodik yang memadai, hingga proses pemberhentian pegawai.

• Perwujudan peran aparat pengawasan internal pemerintah yang efektif, sehingga dapatmemberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, serta memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah

• HubungankerjayangbaikdenganInstansiPemerintahterkait.

2.3.2 Penilaian Risiko

Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Pengendalian internal harus memberikan penilaian atas risiko yang dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam. Penilaian risiko terdiri atas identifikasi risiko dan analisis risiko.

Page 26: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

20 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Identifikasi risiko dilaksanakan dengan menggunakan metoda yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan kegiatan secara komprehensif menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor internal, serta menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.

Risiko yang berasal dari faktor eksternal misalnya peraturan perundang-undangan baru, perkembangan teknologi, bencana alam dan gangguan keamanan. Sedangkan risiko yang berasal dari faktor internal misalnya keterbatasan dana operasional, sumber daya manusia yang tidak kompeten, peralatan yang tidak memadai, kebijakan dan prosedur yang tidak jelas dan suasana kerja yang tidak kondusif.

Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. Untuk menganalisis risiko, pimpinan instansi pemerintah akan menentukan tingkat risiko yang dapat diterima terlebih dahulu.

2.3.3 Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian membantu memastikan bahwa arahan pimpinan Instansi Pemerintah dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan pengendalian terdiri atas:

- Telaah atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;

- Pembinaan sumber daya manusia;

- Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;

- Pengendalian fisik atas aset;

- Penetapan dan telaah atas indikator dan ukuran kinerja;

- Pemisahan fungsi;

- Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;

- Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;

- Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;

- Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya;

- Dokumentasi yang baik atas SPI serta transaksi dan kejadian penting.

Kegiatan pengendalian juga dilakukan terhadap pengelolaan sistem informasi. Kegiatan pengendalian atas sistem informasi meliputi 2 hal yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum terdiri atas pengamanan sistem informasi, pengendalian atas akses, pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak aplikasi, pengendalian atas perangkat lunak sistem, pemisahan tugas serta kontinuitas pelayanan. Untuk Pengendalian aplikasi terdiri atas pengendalian otorisasi, kelengkapan, akurasi dan keandalan pemrosesan dan filedata.

Page 27: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 21

2.3.4 Informasi dan Komunikasi

Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik. Informasi harus dicatat dan dilaporkan kepada pimpinan instansi Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpinan Instansi Pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggung jawabnya.

2.3.5 Pemantauan Pengendalian Internal

Pemantauan pengendalian internal adalah proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian Internal dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan telaah lainnya dapat segera ditindaklanjuti.

Contoh Kasus Pengendalian Internal untuk Kas

Berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah telah diundangkan saat ini, diantaranya adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah. Selama ini pelaksanaan pengelolaan uang daerah belum sepenuhnya dapat memenuhi prinsip pengelolaan uang sebagaimana mestinya. Adakalanya ketika suatu belanja harus segera dibiayai, mengalami hambatan karena ketiadaan uang kas untuk membiayainya; hal ini antara lain diakibatkan perencanaan dan penganggaran kas belum dilakukan secara memadai. Perencanaan kas sesungguhnya merupakan faktor utama yang mendukung keberhasilan pengelolaan kas daerah yang baik. Sebagaimana diketahui berdasarkan Peraturan perundangan yang ada bahwa Satuan Kerja yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran daerah tersebar di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Keberhasilan pembuatan perencanaan kas yang baik sangat bergantung kepada koordinasi dan dukungan dari seluruh SKPD/SKPKD serta kecermatannya dalam pembuatan perencanaan penerimaan dan pengeluaran masing-masing SKPD/SKPKD. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan peran serta semua SKPD dalam pembuatan perencanaan kas daerah.

Berkenaan dengan Pengelolaan uang daerah dalam PP Nomor 39 tahun 2007, telah diamanatkan bahwa dalam sistem perbendaharaan diperlukan suatu sistem pengelolaan kas yang mengacu kepada prinsip`pengelolaan kas yang baik. Prinsip tersebut mencakup adanya perencanaan kas yang baik serta pemanfaatan semaksimal mungkin dana kas yang belum digunakan (idle cash).

Oleh karena itu PP 39/2007 ini pada dasarnya mencakup pula berbagai aspek pengaturan mengenai kewenangan Kepala SKPKD selaku BUD, dengan maksud agar pengelolaan kas dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip pengelolaan keuangan yang baik. Aspek pengaturan

Page 28: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

22 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

tersebut antara lain mengenai: perencanaan kas, arus kas masuk, arus kas keluar, pengelolaan kas kurang dan kas lebih, pelaksanaan rekening tunggal perbendaharaan (Treasury Single Account) dan pelaporan.

Beberapa pokok ketentuan berkenaan dengan pengelolaan uang daerah sebagaimana diamanatkan dalam PP 39 tahun 2007, diantaranya adalah terkait dengan pengaturan mengenai tugas dan kewenangan BUD, pengertian uang daerah, penunjukan badan lain, bunga dan/atau jasa giro serta biaya pelayanan, uang persediaan, perencanaan kas, pengelolaan kekurangan/kelebihan kas, pertanggungjawaban, akuntansi dan pelaporan uang daerah dan pengawasan.

2.4 Soal Diskusi1. Apakah urgensi diperlukannya sistem pengendalian intern bagi pemerintah?

2. Sebutkan pengertian dan tujuan dari SPIP!

3. Jelaskan secara singkat unsur-unsur SPIP!

4. Berikan beberapa contoh temuan pemeriksa/auditor yang terkait dengan kelemahan SPIP!

5. Berikan beberapa contoh penerapan SPIP di dalam penatausahaan pelaksanaan APBD di SKPD!

Page 29: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 23

TOPIK 3SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS SKPD

Page 30: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

24 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang prosedur penerimaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban

bendahara penerimaan SKPD.

Sub Topik Kata Kunci

Tugas dan Kewenangan Bendahara Penerimaan SKPD

Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD

Tata Cara Pembukuan Bendahara Penerimaan SKPD

Tata Cara Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD.

ð

ð

ð

ð

Kepala Daerah, Pendelegasian Kewenangan, Penetapan kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Sekretaris Daerah, Koordinator penyusunan kebijakan dan pelaksanaan PKD.

BUD, Penyusunan kebijakan dan pelaksanaan PKD.

Kepala SKPD, pengelolaan anggaran SKPD.

Referensi:1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

6. Permendagri No.52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2016

7. Surat Edaran Mendagri No. 900/2280/SJ Tanggal 5 Mei 2014 tentang Juknis Penganggaran, Pelaksanaan, dan Penatausahaan, serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN pada FKTP milik Pemda

Page 31: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 25

3.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Penerimaan SKPD

Tugas dan kewenangan bendahara penerimaan SKPD berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.

1) Bendahara penerimaan SKPD bertugas untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

2) Untuk melaksanakan tugasnya, bendahara penerimaan SKPD berwenang.

a. menerima penerimaan yang bersumber dari pendapatan asli daerah;

b. menyimpan seluruh penerimaan;

c. menyetorkan penerimaan yang diterima yang diterima dari pihak ketiga ke rekening kas umum daerah paling lambat 1 hari kerja;

d. mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui Bank.

3) Dalam hal obyek pendapatan daerah tersebar secara geografis sehingga wajib pajak dan/atau wajib retribusi mengalami kesulitan dalam membayar kewajibannya, dapat ditunjuk satu atau lebih bendahara penerimaan pembantu SKPD untuk melaksanakan tugas dan wewenang bendahara penerimaan SKPD.

Gambar 3.1 Tugas Bendahara Penerimaan SKPD

22

Gambar 3.1 Tugas Bendahara Penerimaan SKPD

Dalam hal bendahara penerimaan berhalangan, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 194, mengatur bahwa.

1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara penerimaan tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara penerimaan atas tanggung jawab bendahara penerimaan yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD;

2) Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan harus ditunjuk pejabat bendahara penerimaan dan diadakan berita acara serah terima;

3) Apabila bendahara penerimaan sesudah 3 (tiga) bulan, belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara penerimaan dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya.

3.2 Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan

SKPD

Prosedur pelaksanaan penerimaan pendapatan di SKPD merupakan serangkaian langkah-langkah tindakan atau kegiatan yang dimulai dari diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) sampai dengan penyetorannya ke kas umum daerah oleh bendahara penerimaan. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)/Pengguna Anggaran (PA) menyerahkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP) dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) kepada bendahara penerimaan dan wajib pajak/retribusi.

2. Wajib pajak/retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam SKP/SKR kepada bendahara penerimaan. Di dalam prakteknya, wajib pajak/retribusi dimungkinkan untuk menyetor ke rekening bendahara penerimaan SKPD bahkan dapat juga langsung menyetorkan ke rekening kas daerah, tergantung dari aturan pembayaran yang berlaku di pemerintah yang bersangkutan.

3. Bendahara penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKP/SKR.

Dalam hal bendahara penerimaan berhalangan, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 194, mengatur bahwa.

1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara penerimaan tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara penerimaan atas tanggung jawab bendahara penerimaan yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD;

2) Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan harus ditunjuk pejabat bendahara penerimaan dan diadakan berita acara serah terima;

Page 32: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

26 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

3) Apabila bendahara penerimaan sesudah 3 (tiga) bulan, belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara penerimaan dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya.

3.2 Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD

Prosedur pelaksanaan penerimaan pendapatan di SKPD merupakan serangkaian langkah-langkah tindakan atau kegiatan yang dimulai dari diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak (SKP) daerah dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) sampai dengan penyetorannya ke kas umum daerah oleh bendahara penerimaan. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)/Pengguna Anggaran (PA) menyerahkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP) dan/atau Surat Ketetapan Retribusi (SKR) kepada bendahara penerimaan dan wajib pajak/retribusi.

2. Wajib pajak/retribusi membayarkan sejumlah uang yang tertera dalam SKP/SKR kepada bendahara penerimaan. Di dalam prakteknya, wajib pajak/retribusi dimungkinkan untuk menyetor ke rekening bendahara penerimaan SKPD bahkan dapat juga langsung menyetorkan ke rekening kas daerah, tergantung dari aturan pembayaran yang berlaku di pemerintah yang bersangkutan.

3. Bendahara penerimaan memverifikasi kesesuaian jumlah uang yang diterimanya dengan dokumen SKP/SKR.

4. Setelah diverifikasi, bendahara penerimaan memberikan surat tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah kepada wajib pajak/retribusi.

5. Bendahara penerimaan menyiapkan bukti setor berupa STS dan menyetorkan uang yang diterimanya beserta STS ke Bank yang ditunjuk untuk penyetoran pendapatan ke rekeninng kas daerah.

6. Bank membuat nota kredit dan mengotorisasi STS, kemudian bank menyerahkan kembali STS yang sudah diotorisasi kepada bendahara penerimaan. Sedangan nota kredit diserahkan Bank kepada BUD.

Prosedur penerimaan dan penyetoran pendapatan sebagaimana diuraikan di atas berlaku juga bagi bendahara penerimaan pembantu SKPD.

Page 33: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 27

Gambar 3.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD

23

4. Setelah diverifikasi, bendahara penerimaan memberikan surat tanda Bukti Pembayaran/Bukti Lain yang Sah kepada wajib pajak/retribusi.

5. Bendahara penerimaan menyiapkan bukti setor berupa STS dan menyetorkan uang yang diterimanya beserta STS ke Bank yang ditunjuk untuk penyetoran pendapatan ke rekeninng kas daerah.

6. Bank membuat nota kredit dan mengotorisasi STS, kemudian bank menyerahkan kembali STS yang sudah diotorisasi kepada bendahara penerimaan. Sedangan nota kredit diserahkan Bank kepada BUD. Prosedur penerimaan dan penyetoran pendapatan sebagaimana diuraikan di atas berlaku juga bagi bendahara penerimaan pembantu SKPD. Gambar 3.2 Bagan Alir Prosedur Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan SKPD

Page 34: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

28 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Dokumen SKP, SKR dan STS dapat digambarkan seperti berikut ini:

Gambar 3.3 Contoh Dokumen SKP

24

Dokumen SKP, SKR dan STS dapat digambarkan seperti berikut ini:

Gambar 3.3 Contoh Dokumen SKP

Page 35: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 29

Gambar 3.4 Contoh Dokumen SKP

25

Gambar 3.4 Contoh Dokumen SKP

Page 36: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

30 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR

26

Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR

NO. URUT :

............

NAMA : ....................................

ALAMAT : ....................................

TANGGAL JATUH TEMPO : ....................................

NO. URAIAN RETRIBUSI JUMLAH (Rp.)

1

2

3

4

5

PERHATIAN :

1 Harap penyetoran dilakukan pada Bank / Bendahara Penerimaan ...................

2

NO. URUT : ..............................

TANDA TERIMA

: ..................................

: ..................................

: ..................................

(nama lengkap)

................Tanggal.....................

Jumlah Ketetapan Retribusi

NAMA Yang menerima,

ALAMAT

Jumlah Sanksi : a. Bunga

b. Kenaikan

Jumlah Keseluruhan

Dengan huruf : ..................................................................................................................

Apabila SKR ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKR

diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

perbulan

(Tanda tangan)

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

(Tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP

-----------------------------------------------potong di sini-----------------------------------------------

................Tanggal.....................

NPWPD

PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

................

SURAT KETETAPAN RETRIBUSI (SKR)

MASA : ...................................

TAHUN : .....................................

KODE REKENING

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWR) : ....................................

Page 37: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 31

Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah

26

Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR

NO. URUT :

............

NAMA : ....................................

ALAMAT : ....................................

TANGGAL JATUH TEMPO : ....................................

NO. URAIAN RETRIBUSI JUMLAH (Rp.)

1

2

3

4

5

PERHATIAN :

1 Harap penyetoran dilakukan pada Bank / Bendahara Penerimaan ...................

2

NO. URUT : ..............................

TANDA TERIMA

: ..................................

: ..................................

: ..................................

(nama lengkap)

................Tanggal.....................

Jumlah Ketetapan Retribusi

NAMA Yang menerima,

ALAMAT

Jumlah Sanksi : a. Bunga

b. Kenaikan

Jumlah Keseluruhan

Dengan huruf : ..................................................................................................................

Apabila SKR ini tidak atau kurang dibayar lewat waktu paling lama 30 hari setelah SKR

diterima (tanggal jatuh tempo) dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%

perbulan

(Tanda tangan)

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

(Tanda tangan)

(nama lengkap)

NIP

-----------------------------------------------potong di sini-----------------------------------------------

................Tanggal.....................

NPWPD

PEMERINTAH

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

................

SURAT KETETAPAN RETRIBUSI (SKR)

MASA : ...................................

TAHUN : .....................................

KODE REKENING

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWR) : ....................................

Page 38: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

32 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 3.7 Contoh Dokumen STS

28

Gambar 3.7 Contoh Dokumen STS

3.2 Pendapatan Daerah melalui Bendahara Penerimaan SKPD

3.3 Prosedur (Tata Cara) Pembukuan Bendahara

Penerimaan SKPD

Bendahara penerimaan harus membukukan/mencatat setiap transaksi penerimaan pendapatan dan penyetoran ke bank dalam buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan. Pembukuan tersebut dilakukan berdasarkan bukti transaksi yang dilakukan, antara lain berupa dokumen-dokumen berikut.

a. Surat Tanda Bukti Pembayaran b. Nota Kredit c. Bukti Penerimaan Yang Sah, dan d. Surat Tanda Setoran (STS)

Selain membukukan transaksi penerimaan dan penyetoran pendapatan dalam Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan, STS kemudian didokumentasikan kedalam Register STS.

STS No. ............................ Bank : ..................

No. Rekening : ..................

No. Uraian Rincian Obyek Jumlah (Rp.)

1

2

3

4

5

Bendahara Penerimaan

(nama lengkap)

NIP.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ................

SURAT TANDA SETORAN (STS)

Harap diterima uang sebesar ..........................................................

(dengan huruf) (..........................................................)

Jumlah

Dengan rincian penerimaan sebagai berikut:

Kode Rekening

Uang tersebut diterima pada tanggal ..........................................................................

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

(nama lengkap)

NIP.

(Catatan: STS dilampiri Slip Setoran Bank)

3.3 Prosedur (Tata Cara) Pembukuan Bendahara Penerimaan SKPD

Bendahara penerimaan harus membukukan/mencatat setiap transaksi penerimaan pendapatan dan penyetoran ke bank dalam buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan. Pembukuan tersebut dilakukan berdasarkan bukti transaksi yang dilakukan, antara lain berupa dokumen-dokumen berikut.

a. Surat Tanda Bukti Pembayaran

b. Nota Kredit

c. Bukti Penerimaan Yang Sah, dan

d. Surat Tanda Setoran (STS)

Selain membukukan transaksi penerimaan dan penyetoran pendapatan dalam Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan, STS kemudian didokumentasikan kedalam Register STS.

Page 39: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 33

Penatausahaan Dana Kapitasi pada SKPD Dinas Kesehatan

Dana kapitasi merupakan besaran pembayaran per-bulan yang dibayar di muka kepada

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa

memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.

Dana kapitasi JKN di FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk jasa pelayanan kesehatan dan

dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan. Jasa pelayanan kesehatan meliputi jasa

pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga non

kesehatan.

Pembayaran dana kapitasi dari BPJS kesehatan dilakukan melalui rekening dana kapitasi

JKN pada FKTP dan diakui sebagai pendapatan. Pendapatan digunakan langsung untuk

pelayanan kesehatan peserta JKN pada FKTP. Dalam hal pendapatan dana kapitasi tidak

digunakan seluruhnya pada tahun anggaran berkenaan, dana kapitasi tersebut digunakan

untuk tahun anggaran berikutnya.

Bendahara dana kapitasi JKN pada FKTP mencatat dan menyampaikan realisasi pendapatan

dan belanja setiap bulan kepada kepala FKTP. Kepala FKTP menyampaikan laporan realisasi

pendapatan dan belanja kepada kepala SKPD dinas kesehatan dengan melampirkan surat

pernyataan tanggung jawab. Berdasarkan laporan realisasi pendapatan dan belanja kepala

SKPD dinas kesehatan menyampaikan surat permintaan pengesahan pendapatan dan

belanja (SP3B) FKTP kepada PPKD. SP3B FKTP didalamnya termasuk juga sisa dana kapitasi

yang belum digunakan pada tahun anggaran berkenaan.

Pembukuan Penerimaan atas Pendapatan dan Belanja Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di SKPD Dinas Kesehatan(Berdasarkan SE Mendagri Nomor 900/2280/SJ Tanggal 5 Mei 2014)

Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD Dinas Kesehatan melakukan Pembukuan atas Pendapatan dan Belanja FKTP sesuai Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP2B) FKTPPendapatan dari Dana Kapitasi dibukukan oleh PPK- SKPD kedalam Pendapatan Lain-Lain

PAD Yang Sah, sedangkan untuk belanja dibukukan ke dalam belanja langsung.

Page 40: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

34 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 3.8 Contoh Format Buku Penerimaan dan Penyetoran

30

Gambar 3.8 Contoh Format Buku Penerimaan dan Penyetoran

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ......

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN

SKPD : ............ Periode : ............

No. Penerimaan Penyetoran

Ket. Tgl. No.Bukti

Cara Pembayaran

Kode Rekening

Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Jumlah Penerimaan : ................. Jumlah yang disetorkan : ................. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan : ................. Terdiri atas:

a. Tunai sebesar ................. b. Bank sebesar ................. c. Lainnya ...........................

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ............... Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP. NIP. Cara Pengisian: 1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan dan

Periode 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor bukti penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan cara pembayaran: melalui kas bendahara penerimaan, bank, atau melalui kas

umum daerah 6. Kolom 5 diisi dengan detail kode rekening pendapatan asli daerah 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan sesuai dengan kode rekening 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan asli daerah 9. Kolom 8 diisi dengan tanggal penyetoran 10. Kolom 9 diisi dengan Nomor STS 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah uang yang disetor 12. Kolom 11 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 13. Jumlah penerimaan diisi dengan total jumlah pendapatan selama 1 bulan* 14. Jumlah disetorkan adalah jumlah total penyetoran pendapatan selama 1 bulan* 15. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan diisi dengan sisa kas yang masih di pegang oleh bendahara

penerimaan baik dalam bentuk kas tunai, simpanan di bank, ataupunlainnya* 16. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai

nama jelas* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

Page 41: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 35

Gambar 3.9 Contoh Register STS

31

Gambar 3.9 Contoh Register STS

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...... REGISTER STS

SKPD ........... TAHUN ANGGARAN

Bendahara Penerimaan : ............

No. No.

STS Tanggal

Kode

Rekening Uraian Jumlah Penyetor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8

Mengetahui/Menyetujui: ........., tanggal ............... Pengguna Anggaran Bendahara Penerimaan (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP. NIP. Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan, tahun anggaran dan Nama Bendahara Penerimaan

2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan nomor STS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal STS 5. Kolom 4 diisi Kode Rekening pendapatan yang disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah. Dalam

satu STS bisa terdiri dari beberapa pendapatan. 6. Kolom 5 diisi dengan uraian pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah pendapatan yang disetorkan 8. Kolom 7 diisi dengan nama penyetor 9. Kolom 8 diisi dengan Keterangan jika diperlukan 10. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan dan Pengguna Anggaran disertai

nama jelas* * Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh wajib pajak/retribusi dalam membayar kewajibannya kepada daerah, yaitu dengan cara:

1. Membayar tunai langsung ke bendahara penerimaan 2. Membayar melalui rekening bendahara penerimaan 3. Menyetor langsung ke kas daerah.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh wajib pajak/retribusi dalam membayar kewajibannya kepada daerah, yaitu dengan cara:

1. Membayar tunai langsung ke bendahara penerimaan

2. Membayar melalui rekening bendahara penerimaan

3. Menyetor langsung ke kas daerah.

Page 42: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

36 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Prosedur pembukuan untuk ketiga cara pembayaran tersebut pada dasarnya sama, yang membedakan adalah bukti penerimaan dan penyetorannya, dan waktu pencatatan penerimaan dan penyetoran pendapatan ke kas daerah. Berikut akan diikhtisarkan tata cara pembukuan untuk ketiga cara pembayaran tersebut.

(1) Pembayaran tunai langsung ke bendahara penerimaan SKPD

32

Prosedur pembukuan untuk ketiga cara pembayaran tersebut pada dasarnya sama, yang membedakan adalah bukti penerimaan dan penyetorannya, dan waktu pencatatan penerimaan dan penyetoran pendapatan ke kas daerah. Berikut akan diikhtisarkan tata cara pembukuan untuk ketiga cara pembayaran tersebut.

(1) Pembayaran tunai langsung ke bendahara penerimaan SKPD

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan

Dicatat di sisi peneri- maan

- Tanda Bukti Pembayaran

2. Penyetoran pendapatan oleh bendahara peneri- maan ke rekening kas daerah

Dicatat di sisi penye- toran

Dicatat di register STS STS

Pencatatan Penerimaan Tunai

Surat Tanda Bukti Pembayaran/ Bukti Lain Yang Sah

Proses Penerimaan

Tunai

Melakukan pengisian buku penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan

Buku Penerimaan dan

Penyetoran

Bendahara Penerimaan

Bendahara penerimaan menyiapkan Surat Tanda Bukti Pembayaran / Bukti Lain Yang Sah.

Berdasarkan Dokumen Bukti Pembayaran/ Bukti Lain Yang Sah tersebut, Bendahara Penerimaan melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian penerimaan. Kolom yang diisi ialah no.bukti, tanggal transaksi, cara pembayaran, kode rekening, uraian dan jumlah.

Hasil dari penatausahaan ini adalah buku penerimaan dan penyetoran. Bendahara Penerimaan yang sudah terupdate.

Page 43: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 37

Gambar 3.10 Bagan Alir Penyetoran ke Rekening Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan

33

Gambar 3.10 Bagan Alir Penyetoran ke Rekening Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan

(2) Pembayaran ke rekening bank bendahara penerimaan SKPD

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/ retribusi

dicatat di sisi penerimaan

- Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran/pemindahbukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah.

dicatat di sisi penyetoran

Dicatat di register STS

STS

(3) Pembayaran langsung ke rekening kas daerah (rekening BUD)

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/retribusi sekaligus penyetoran ke kasda

Dicatat di sisi peneri- maan dan penyetor- an sekaligus

Dicatat di register STS Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah

Dicatat di sisi penye- toran

Dicatat di register STS STS

Proses Penyetoran penerimaan tunai ke

kas umum daerah

Surat Tanda

Setoran

Melakukan pengisian Buku Penerimaan dan

Penyetoran

Melakukan Pengisian

Register STS

Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan

dan Penyetoran Bendahara Penerimaan dan Register

STS yang sudah terupdate

Bendahara penerimaan menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening

kas umum daerah.

Berdasarkan STS tersebut, Bendahara

Penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan

Penyetoran. Bendahara Penerimaan pada

bagian Penyetoran Kolom Tanggal, No.STS

dan Jumlah Penyetoran.

Register STS

(2) Pembayaran ke rekening bank bendahara penerimaan SKPD

33

Gambar 3.10 Bagan Alir Penyetoran ke Rekening Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan

(2) Pembayaran ke rekening bank bendahara penerimaan SKPD

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/ retribusi

dicatat di sisi penerimaan

- Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran/pemindahbukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah.

dicatat di sisi penyetoran

Dicatat di register STS

STS

(3) Pembayaran langsung ke rekening kas daerah (rekening BUD)

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/retribusi sekaligus penyetoran ke kasda

Dicatat di sisi peneri- maan dan penyetor- an sekaligus

Dicatat di register STS Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah

Dicatat di sisi penye- toran

Dicatat di register STS STS

Proses Penyetoran penerimaan tunai ke

kas umum daerah

Surat Tanda

Setoran

Melakukan pengisian Buku Penerimaan dan

Penyetoran

Melakukan Pengisian

Register STS

Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan

dan Penyetoran Bendahara Penerimaan dan Register

STS yang sudah terupdate

Bendahara penerimaan menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening

kas umum daerah.

Berdasarkan STS tersebut, Bendahara

Penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan

Penyetoran. Bendahara Penerimaan pada

bagian Penyetoran Kolom Tanggal, No.STS

dan Jumlah Penyetoran.

Register STS

(3) Pembayaran langsung ke rekening kas daerah (rekening BUD)

33

Gambar 3.10 Bagan Alir Penyetoran ke Rekening Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan

(2) Pembayaran ke rekening bank bendahara penerimaan SKPD

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/ retribusi

dicatat di sisi penerimaan

- Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran/pemindahbukuan pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah.

dicatat di sisi penyetoran

Dicatat di register STS

STS

(3) Pembayaran langsung ke rekening kas daerah (rekening BUD)

No. Transaksi BUKU YANG DIGUNAKAN BUKTI TRANSAKSI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

REGISTER STS

1. Penerimaan pembayaran pendapatan dari wajib pajak/retribusi sekaligus penyetoran ke kasda

Dicatat di sisi peneri- maan dan penyetor- an sekaligus

Dicatat di register STS Slip setoran/nota kredit bank

2. Penyetoran pendapatan oleh bendahara penerimaan ke rekening kas daerah

Dicatat di sisi penye- toran

Dicatat di register STS STS

Proses Penyetoran penerimaan tunai ke

kas umum daerah

Surat Tanda

Setoran

Melakukan pengisian Buku Penerimaan dan

Penyetoran

Melakukan Pengisian

Register STS

Hasil dari penatausahaan ini adalah Buku Penerimaan

dan Penyetoran Bendahara Penerimaan dan Register

STS yang sudah terupdate

Bendahara penerimaan menyiapkan bukti surat tanda setoran ke rekening

kas umum daerah.

Berdasarkan STS tersebut, Bendahara

Penerimaan mengisi Buku Penerimaan dan

Penyetoran. Bendahara Penerimaan pada

bagian Penyetoran Kolom Tanggal, No.STS

dan Jumlah Penyetoran.

Register STS

Page 44: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

38 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

3.4 Prosedur (Tata Cara) Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan SKPD

Selain melakukan pembukuan, Bendahara Penerimaan juga wajib melakukan pertanggungjawaban terhadap seluruh penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya. Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan dilakukan paling lambat pada tanggal 10 bulan berikutnya. Terdapat dua jenis pertanggungjawaban yang harus dibuat yaitu pertanggungjawaban administratif dan pertanggungjawaban fungsional.

Pada dasarnya format dan isi pertanggungjawaban administratif dan pertanggungjawaban fungsional adalah sama, perbedaanya hanya kepada siapa pertanggungjawaban tersebut disampaikan. Pertanggungjawaban administratif disampaikan kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD. Sedangkan pertanggungjawaban fungsional disampaikan kepada PPKD selaku BUD. Pertanggungjawaban bendahara penerimaan merupakan hasil penggabungan dengan pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu. Oleh karena itulah, Bendahara Pembantu wajib menyerahkan pertanggung-jawabannya berupa Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya, dengan dilampiri:

• RegisterSTS

• Buktipenerimaanyangsahdanlengkap.

Pertanggungjawaban bendahara penerimaan berupa laporan pertanggung-jawaban (LPJ) memuat informasi tentang rekapitulasi penerimaan, penyetoran dan saldo kas yang ada di bendahara. Format kedua LPJ baik Administratif maupun fungsional adalah sama. Namun, untuk LPJ Administratif, harus dilampiri denganBuku Penerimaan/Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan, Register STS, bukti penerimaan yang sah dan lengkap, serta pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu. Sedangkan untuk LPJ Fungsional, hanya diharuskan untuk melampirkan Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan, Register STS, pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu.

Sama halnya dengan bendahara penerimaan, bendahara penerimaan pembantu juga mempunyai kewajiban menyelenggarakan penatausahaan atas semua penerimaan dan penyetoran penerimaan yang menjadi tanggungjawabnya. Oleh karena itu, bendahara penerimaan pembantu juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada bendahara penerimaan. Laporan pertanggungjawaban tersebut harus diserahkan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Laporan pertanggungjawaban bendahara pembantu ini nantinya akan digabung oleh bendahara penerimaan dalam membuat laporan pertanggungjawaban bendahara penerimaan.

Pertanggungjawaban diberikan berupa Buku Penerimaan dan Penyetoran yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan:

• RegisterSTS

• Buktipenerimaanyangsahdanlengkap

Page 45: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 39

Gambar 3.11 Contoh Format LPJ Administratif Bendahara Penerimaan SKPD

35

A. Penerimaan Rp…………………

1. Tunai melalui bendahara penerimaan Rp…………………

2. Tunai melalui bendahara penerimaan pembantu Rp…………………

3. Transfer ke rekening bendahara penerimaan Rp…………………

4. Transfer ke rekening kas umum daerah Rp…………………

B. Jumlah penerimaan yang harus disetorkan (A1+A2+A3) Rp…………………

C. Jumlah penyetoran Rp…………………

D1. Saldo Kas di Bendahara Bulan Lalu

1. Bendahara Penerimaan Rp…………………

2. Bendahara Penerimaan Pembantu …. Rp…………………

D2. Saldo Kas di Bendahara Ini (D1+B-C) Rp…………………

1. Bendahara Penerimaan Rp…………………

2. Bendahara Penerimaan Pembantu …. Rp…………………

Tanggal

Bendahara Penerimaan

Nama Nama

NIP NIP

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRATIF

BENDAHARA PENERIMAAN

Menyetujui

Pengguna Anggaran

SKPD : …………..

PERIODE : …………..

Gambar 3.11 Contoh Format LPJ Administratif Bendahara Penerimaan SKPD

Page 46: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

40 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 3.12 Contoh Format LPJ Fungsional Bendahara Penerimaan SKPD

36

A. Penerimaan Rp…………………

1. Tunai melalui bendahara penerimaan Rp…………………

2. Tunai melalui bendahara penerimaan pembantu Rp…………………

3. Transfer ke rekening bendahara penerimaan Rp…………………

4. Transfer ke rekening kas umum daerah Rp…………………

B. Jumlah penerimaan yang harus disetorkan (A1+A2+A3) Rp…………………

C. Jumlah penyetoran Rp…………………

D1. Saldo Kas di Bendahara Bulan Lalu

1. Bendahara Penerimaan Rp…………………

2. Bendahara Penerimaan Pembantu …. Rp…………………

D2. Saldo Kas di Bendahara Ini (D1+B-C) Rp…………………

1. Bendahara Penerimaan Rp…………………

2. Bendahara Penerimaan Pembantu …. Rp…………………

Tanggal

Bendahara Penerimaan

Nama Nama

NIP NIP

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FUNGSIONAL

BENDAHARA PENERIMAAN

SKPD : …………..

PERIODE : …………..

Mengetahui

Pengguna Anggaran

Gambar 3.12 Contoh Format LPJ Fungsional Bendahara Penerimaan SKPD

3.5 Soal Latihan1. Sebutkan tugas dan kewenangan bendahara penerimaan SKPD?

2. Jelaskan secara singkat prosedur penerimaan dan penyetoran pendapatan SKPD!

3. Buku apa saja yang digunakan oleh bendahara penerimaan SKPD?

Page 47: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas SKPD 41

4. Sebutkan jenis-jenis bukti transaksi untuk mencatat penerimaan dan penyetoran pendapatan SKPD?

5. Jelaskan pembukuan yang harus dibuat untuk bukti berupa TBP (tanda bukti pembayaran)?

6. Jelaskan pembukuan yang harus dibuat untuk bukti berupa STS (surat tanda setoran)?

7. Jelaskan pembukuan yang harus dibuat untuk transaksi penerimaan pendapatan SKPD yang disetor langsung oleh pembayar ke rekening kas daerah?

8. Sebutkan jenis laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang harus dibuat oleh bendahara penerimaan SKPD, lampiran apa saja yang harus disertakan, dan dilaporkan kepada siapa?

9. Kapankah paling lambat bendahara penerimaan pembantu harus menyampaikan LPJ-nya dan disampaikan melalui siapa?

10. Kapankah paling lambat bendahara penerimaan SKPD harus menyampaikan LPJ-nya dan disampaikan melalui siapa?

Page 48: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

42 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 49: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PPKD 43

TOPIK 4SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN KAS PPKD

Page 50: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

44 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang prosedur penerimaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban

bendahara penerimaan PPKD.

Sub Topik Kata Kunci

Tugas dan Kewenangan Bendahara Penerimaan PPKD

Prosedur Penerimaan Bendahara Penerimaan PPKD

Prosedur Pembukuan (Penatausahaan) Bendahara Penerimaan PPKD

Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD.

ð

ð

ð

ð

Kepala Daerah, Pendelegasian Kewenangan, Penetapan kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKD).

Sekretaris Daerah, Koordinator penyusunan kebijakan dan pelaksanaan PKD.

BUD, Penyusunan kebijakan dan pelaksanaan PKD.

Kepala SKPKD, pengelolaan anggaran PPKD.

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Keuangan Daerah.

4. PP No. 60 Tahun 2014 tentang Desa

5. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

6. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

7. Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa

8. Permendagri No.52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2016

9. Surat Edaran Mendagri No. 900/2280/SJ Tanggal 5 Mei 2014 tentang Juknis Penganggaran, Pelaksanaan, dan Penatausahaan, serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN pada FKTP milik Pemda

Page 51: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PPKD 45

Skandal Penyimpangan Kasda Senilai 14,5 Milyar Digunakan 9 PejabatKasus dugaan skandal penyimpangan dana kas daerah (Kasda) untuk kepentingan sejumlah pejabat teras Kabupaten Sragen kembali terbongkar. Menyusul penyimpangan Kasda di BPR Karangmalang sebesar Rp 8 miliar, kini Fraksi Karya Nasional (FKN) kembali menemukan indikasi pengerukan dana Kasda di BPR Joko Tingkir Sragen dengan nominal lebih fantastis yakni mencapai Rp 14,5 miliar.

Terbongkarnya skandal pengerukan Kasda itu terungkap dari dua buku laporan hasil audit Bank Indonesia (BI) pertengahan tahun 2010 yang diterima Ketua FKN Bambang Widjo Purwanto. Dalam buku tersebut, tercantum ada sembilan nama pejabat teras Sragen yang meminjam kredit di BPR Joko Tingkir dengan nilai total mendekati Rp 15 miliar.

Sembilan nama itu di antaranya mantan Sekda Kushardjono, Kepala DP2D Adi Dwi Jantoro, dua direktur BPR Joko Tingkir sendiri Pono dan Surono Hadi, Sukini, Ninik Hartati, Perusda Bengkel, Perusda Percetakan, dan beberapa nama lagi. Dari angka kredit hampir Rp 15 miliar itu, Rp 14 miliar dibagi dua pejabat yakni Kushardjono dan Adi Dwi Jantoro masing-masing Rp 7,2 miliar dan Rp 7,2 miliar sedang Rp 1 miliar sisanya dibagi tujuh pejabat lain.

http://sragenholic.blogspot.com/2011/03/skandal-penyimpangan-kasda-senilai-145.html15 Maret 2011

4.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Penerimaan PPKD

Tugas dan kewenangan bendahara penerimaan PPKD berdasarkan Pasal 3 Permendagri No. 55 Tahun 2008 adalah sebagai berikut.

1. Bendahara penerimaan PPKD bertugas untuk menatausahakan dan mempertanggungjawabkan seluruh penerimaan pendapatan PPKD dalam rangka pelaksanaan APBD.

2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bendahara penerimaan PPKD berwenang untuk mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui Bank.

3. Atas pertimbangan efisiensi dan efektifitas, tugas dan wewenang bendahara penerimaan PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dirangkap oleh Bendahara Umum Daerah.

4.2 Prosedur Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di PPKD

Sistem dan prosedur penerimaan pendapatan dan pembiayaan di PPKD adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari penerimaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban penerimaan pendapatan dalam rangka pelaksanaan APBD pada bendahara penerimaan PPKD.

Page 52: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

46 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Penerimaaan yang dikelola PPKD dapat berupa pajak daerah, pendapatan dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan pembiayaan penerimaan. Penerimaan-penerimaan tersebut diterima secara langsung di Kas Umum Daerah. Berdasarkan penerimaan tersebut, Bank membuat Nota Kredit yang memuat informasi tentang penerimaan tersebut, baik berupa informasi pengiriman, jumlah rupiah maupun kode rekening yang terkait. Bendahara penerimaan wajib mendapatkan nota kredit tersebut melalui mekanisme yang telah ditetapkan.

4.3 Prosedur Pembukuan Penerimaan Pendapatan dan Pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD

Bendahara penerimaan PPKD menggunakan Buku Penerimaan PPKD untuk membukukan pendapatan yang diterimanya. Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam buku tersebut antara lain berupa.

a. Nota Kredit

b. Bukti Penerimaan Lainnya Yang Sah

Untuk Pembukuan Pendapatan yang berasal dari Dana Kapitasi JKN, berdasarkan SE

Mendagri Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014, Surat Pengesahan Pendapatan dan

Belanja (SP2B) yang disahkan oleh PPKD selaku BUD dijadikan sebagai Bukti Penerimaan

Lainnya Yang Sah.

Berdasarkan SP2B tersebut PPKD selaku BUD melakukan Pembukuan atas Pendapatan dan

Belanja FKTP dan dibukukan oleh PPKD kedalam Pendapatan Lain-Lain PAD Yang Sah.

Pembukuan penerimaan pendapatan dan pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD dimulai dari saat bendahara penerimaan PPKD menerima informasi dari BUD/Kuasa BUD mengenai adanya penerimaan di rekening kas umum daerah. Langkah-langkah pencatatannya adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan Nota kredit atau Bukti Penerimaan Lain yang sah, bendahara penerimaan PPKD mencatat bukti penerimaan tersebut ke dalam Buku Penerimaan PPKD, pada bagian kolom tanggal dan kolom nomor bukti.

b. Kemudian bendahara penerimaan PPKD mengidentifikasi dan mencatat jenis dan kode rekening pendapatan.

c. Setelah itu, bendahara penerimaan PPKD mencatat nilai transaksi pada kolom jumlah.

Prosedur pembukuan penerimaan pendapatan dan pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD dapat digambarkan dalam alir berikut.

Page 53: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PPKD 47

Gambar 4.1 Bagan Alir Prosedur Pembukuan Penerimaan PPKD

41

Prosedur pembukuan penerimaan pendapatan dan pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD dapat digambarkan dalam alir berikut. Gambar 4.1 Bagan Alir Prosedur Pembukuan Penerimaan PPKD

Pembukuan Penerimaan PPKD

Berikut adalah contoh format Buku Penerimaan PPKD Gambar 4.2 Contoh Format Buku Penerimaan PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ......... BUKU PENERIMAAN PPKD

BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

Menyetujui: ........., tanggal ...............

PPKD Bendahara Penerimaan PPKD (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas)

NIP. NIP.

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor nota kredit penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan nomor bukti lain apa bila tidak menggunakan nota kredit 6. Kolom 5 diisi dengan kode rekening pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan 9. Kolom 8 diisi dengan keterangan jika diperlukan 10. Jumlah bulan ini adalah total penerimaan selama satu bulan* 11. Jumlah sampai dengan bulan lalu adalah saldo pendapatan sampai dengan bulan lalu* 12. Jumlah akhir adalah jumlah antara jumlah bulan ini ditambah jumlah sampai dengan bulan lalu* 13. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan PPKD dan PPKD disertai nama

jelas*

Nomor Tanggal Kode Kredit

Bukti Lain

Kode Rekening

Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah bulan ini

Jumlah s/d bulan lalu

Jumlah Akhir

Bendahara penerimaan PPKD menerima Nota Kredit / bukti lain yang sah dari penyetoran melalui rekening kas

Berdasarkan Nota Kredit / bukti lain yang sah, Bendahara Penerimaan PPKD mencatat penerimaan di Rekening Kas Umum Daerah pada Buku Penerimaan PPKD

Hasil akhir dari proses ini adalah Buku Penerimaan PPKD

Proses Penerimaan di Kas Umum Daerah yang telah diatur dalam PerKDH mengenai system

dan prosedur pengelolaan

Nota Kredit/Bukti Lain yang sah

Melakukan Pengisian Buku Penerimaan PPKD

Buku

Penerimaan

PPKD

Berikut adalah contoh format Buku Penerimaan PPKD

Gambar 4.2 Contoh Format Buku Penerimaan PPKD

41

Prosedur pembukuan penerimaan pendapatan dan pembiayaan di Bendahara Penerimaan PPKD dapat digambarkan dalam alir berikut. Gambar 4.1 Bagan Alir Prosedur Pembukuan Penerimaan PPKD

Pembukuan Penerimaan PPKD

Berikut adalah contoh format Buku Penerimaan PPKD Gambar 4.2 Contoh Format Buku Penerimaan PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ......... BUKU PENERIMAAN PPKD

BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

Menyetujui: ........., tanggal ...............

PPKD Bendahara Penerimaan PPKD (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas)

NIP. NIP.

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan 4. Kolom 3 diisi dengan nomor nota kredit penerimaan 5. Kolom 4 diisi dengan nomor bukti lain apa bila tidak menggunakan nota kredit 6. Kolom 5 diisi dengan kode rekening pendapatan 7. Kolom 6 diisi dengan uraian pendapatan 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah pendapatan 9. Kolom 8 diisi dengan keterangan jika diperlukan 10. Jumlah bulan ini adalah total penerimaan selama satu bulan* 11. Jumlah sampai dengan bulan lalu adalah saldo pendapatan sampai dengan bulan lalu* 12. Jumlah akhir adalah jumlah antara jumlah bulan ini ditambah jumlah sampai dengan bulan lalu* 13. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Penerimaan PPKD dan PPKD disertai nama

jelas*

Nomor Tanggal Kode Kredit

Bukti Lain

Kode Rekening

Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah bulan ini

Jumlah s/d bulan lalu

Jumlah Akhir

Bendahara penerimaan PPKD menerima Nota Kredit / bukti lain yang sah dari penyetoran melalui rekening kas

Berdasarkan Nota Kredit / bukti lain yang sah, Bendahara Penerimaan PPKD mencatat penerimaan di Rekening Kas Umum Daerah pada Buku Penerimaan PPKD

Hasil akhir dari proses ini adalah Buku Penerimaan PPKD

Proses Penerimaan di Kas Umum Daerah yang telah diatur dalam PerKDH mengenai system

dan prosedur pengelolaan

Nota Kredit/Bukti Lain yang sah

Melakukan Pengisian Buku Penerimaan PPKD

Buku

Penerimaan

PPKD

Page 54: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

48 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD.

4.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD

Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada PPKD setiap bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebut berupa Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap.

Langkah-langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD adalah sebagai berikut.

1) Bendahara penerimaan PPKD melakukan penutupan Buku Penerimaan PPKD dan melakukan rekapitulasi perhitungan.

2) Bendahara penerimaan PPKD menyiapkan bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap.

3) Bendahara penerimaan PPKD menyampaikan Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada PPKD, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD.

Gambar 4.3 Bagan Alir Penyusunan dan Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD

42

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD.

4.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan

PPKD

Bendahara penerimaan PPKD mempertanggungjawabkan pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada PPKD setiap bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pertanggungjawaban tersebut berupa Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan pada akhir bulan, dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap.

Langkah-langkah penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD adalah sebagai berikut.

1) Bendahara penerimaan PPKD melakukan penutupan Buku Penerimaan PPKD dan melakukan rekapitulasi perhitungan.

2) Bendahara penerimaan PPKD menyiapkan bukti-bukti penerimaan yang sah dan lengkap.

3) Bendahara penerimaan PPKD menyampaikan Buku Penerimaan PPKD yang telah dilakukan penutupan dilampiri dengan bukti penerimaan yang sah dan lengkap kepada PPKD, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Berikut adalah bagan alir yang menggambarkan proses penyusunan dan penyampaian pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD.

Gambar 4.3 Bagan Alir Penyusunan dan Penyampaian Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD

1. Berdasarkan

Buku Penerimaan PPKD dan Bukti penerimaan yang sah, Bendahara Penerimaan PPKD menyusun

2. Bendahara Penerimaan

PPKD menyerahkan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan PPKD kepada fungsi verifikasi PPKD

3.Dilakukan proses

verifikasi, evaluasi dan analisis untuk mendapatkan informasi pendapatan PPKD yang sinkron dan kredibel

4. PPKD melakukan

menandatangani pertanggungjawaban bendahara penerimaan sebagai bentuk persetujuan.

Buku Penerimaan PPKD

Bukti

Penerimaan

Pertanggungjawaban

Bendahara

Pertanggungjawaban

bendahara penerimaan

PPKD

Pertanggung jawabaan

Bendahara Penerimaan PPKD

Proses verifikasi

pertanggungjawaban

bendahara

penerimaan PPKD

Pertanggungjawaban Bendahara

Penerimaan PPKD

Page 55: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas PPKD 49

Pengelolaan Dana Desa

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 106 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa perlu

menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Keuangan desa merupakan Hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang

serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan

hak dan kewajiban Desa, sedangkan pengelolaan keuangan desa merupakan keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban keuangan desa.

Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta

dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam

masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31

Desember. Pengelolaan keuangan desa dilakukan oleh Kepala Desa selaku pemegang

kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan

kekayaan milik desa yang dipisahkan, Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana teknis

pengelolaan keuangan desa, Kepala Seksi sebagai pelaksana kegiatan sesuai dengan

bidangnya dan Bendahara yang bertugas menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar,

menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan

pengeluaran pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa. Pejabat tersebut

memiliki Hak dan kewajiban yang telah ditentukan dalam peraturan.

Formulasi Dana Desa

Dana Desa adalah Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Ketentuan yang mengatur Dana Desa adalah Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai pelaksanaan dari

ketentuan Pasal 72 ayat (1) huruf b dan ayat (2) dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa.

Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 1 berbunyi Dana Desa setiap kabupaten/kota dihitung

berdasarkan jumlah Desa. Sedangkan pasal 2 berbunyi Dana Desa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dialokasikan secara berkeadilan berdasarkan:

Page 56: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

50 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

a. Alokasi dasar; dan

b. Alokasi yang dihitung dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis desa setiap kabupaten/kota.

Ayat 3 disebutkan bahwa Tingkat kesulitan geografis sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b ditunjukkan oleh indeks kemahalan konstruksi. Selanjutnya pasal 4 Data jumlah

penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kemahalan konstruksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) bersumber dari kementerian yang berwenang dan/atau lembaga yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik. Pasal 5 berbunyi Dana Desa

setiap kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Peraturan

Presiden mengenai rincian APBN.

Tata Cara Penyaluran Dana DesaPenyaluran Dana Desa sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 yang

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur dalam Pasal 16 sampai

dengan Pasal 19 dilakukan secara bertahap dengan 3 (tiga) kali tahapan yaitu tahap I pada

bulan April (40%), tahap II pada bulan Agustus (40%) dan tahap ketiga pada bulan Oktober

(20%).

Penyaluran Dana Desa tersebut dapat dilakukan apabila Peraturan Bupati mengenai tata cara

pengalokasian Dana Desa sudah ditetapkan dan disampaikan kepada Menteri. Penyaluran

Dana Desa ke RKUD mengikuti persyaratan dari Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005

tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah dan perubahannya Nomor 65 Tahun 2010.

Persyaratan tersebut mutlak dipenuhi oleh Pemerintah Daerah seperti Penyampaian Perda

APBD, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Pertanggungjawaban dan lain sebagainya

sehingga dalam proses penyaluran ke RKUD tidak terhambat. Disamping itu diperlukan

kerjasama Pemerintahan Desa dalam penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa) sesuai dengan waktu yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

4.5 SOAL LATIHAN1. Jelaskan tugas dan kewenangan bendahara penerimaan PPKD!

2. Jelaskan sisdur penerimaan PPKD!

3. Buku apa saja yang digunakan di dalam penatausahaan penerimaan PPKD?

4. Sebutkan bukti transaksi penerimaan PPKD?

5. Jelaskan prosedur pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD!

Page 57: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 51

TOPIK 5SISTEM DAN PROSEDUR

PENGELUARAN KAS SKPD

Page 58: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

52 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang prosedur pembayaran, penatausahaan dan

pertanggungjawaban bendahara pengeluaran SKPD.

Sub Topik Kata Kunci

Tugas dan Kewenangan Bendahara

Pengeluaran SKPD

Prosedur pembayaran belanja SKPD

Prosedur pembukuan bendahara

pengeluaran SKPD

Prosedur pertanggungjawaban

bendahara pengeluaran SKPD.

ð

ð

ð

ð

Penatausahaan, pertanggungjawaban,

belanja SKPD.

UP (Uang Persediaan), GU (Ganti

Uang Persediaan), TU (Tambah Uang

Persediaan), LS (Pembayaran Langsung)

BKU (Buku Kas Umum), Buku Pembantu,

Register SPP/SPM/SP2D

LPJ UP, LPJ TU, SPJ Administratif/

Fungsional.

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

6. Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Page 59: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 53

Bendahara Syamsul DitahanDugaan Korupsi APBD Langkat Rp102,7 Miliar

MEDAN-Kasus dugaan korupsi APBD Langkat tahun anggaran 2000-2007 senilai Rp102,7

miliar terus bergulir. Setelah Pengadilan Tindak Pidanan Korupsi (Tipikor) menyidangkan

Syamsul Arifin sebagai tersangka Senin (14/3) lalu, Kamis (17/3) kemarin Kejaksaan Tinggi

Sumatera Utara (Kejatisu) menahan Buyung Ritonga.

Mantan Bendahara/Kepala Pemegang Kas Pemkab Langkat semasa kepemimpinan Syamsul

Arifin itu dijebloskan Rumah Tahanan Tanjunggusta Medan sebagai tahanan jaksa sekitar

pukul 16.00 WIB, setelah menjalani pemeriksaan di bagian pidana khusus. Mengenakan

kemeja putih motif kotak-kotak, ia hanya tertenduk lesu ketika diboyong petugas menuju

mobil tahanan. Buyung diam seribu bahasa,

Buyung sebagai bendahara Pemkab Langkat dinilai mengetahui ke mana aliran dana

digunakan. “Hasil penyidikan diduga pengeluaran dana APBD itu tidak melalui mekanisme

dan penggunaannya tak sesuai peraturan yang ada,” terangnya...................

http://sumutpos.co/2011/03/2055/bendahara-syamsul-ditahan

Jumat, 18 Maret 2011Metropolis

5.1 PendahuluanPeraturan tentang penatausahaan bendahara pengeluaran di SKPD diantaranya Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, khususnya pada pasal 92 sampai dengan pasal 95. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal 196 sampai dengan pasal 231. Permendagri 13 Tahun 2006 mengatur tentang tata cara pelaksanaan pengeluaran daerah yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran. Penjelasan terkait penatausahaan pengeluaran kas di SKPD meliputi: (1) penyediaan dana; (2) permintaan pembayaran; (3) perintah membayar; (4) pencairan dana; (5) pertanggungjawaban penggunaan dana; dan (6) penatausahaan pendanaan tugas pembantuan.

Peraturan yang secara khusus mengatur penatausahaan Bendahara Pengeluaran di SKPD adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya khususnya pada pasal 4 meliputi: (1) tugas bendahara pengeluaran SKPD; (2) wewenang bendahara pengeluaran SKPD; (3) penunjukan bendahara pengeluaran pembantu SKPD; (4) wewenang bendahara pengeluaran pembantu SKPD; dan (5) Tata cara penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran SKPD dan bendahara pengeluaran pembantu SKPD beserta penyampaiannya.

5.2 Deskripsi Pengeluaran KasKegiatan pengeluaran uang dari Kas Umum Daerah atas beban APBD dilakukan

berdasarkan Surat Penyediaan Dana (SPD) atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPD. Surat Penyediaan Dana (SPD) adalah dokumen yang diterbitkan oleh BUD/kuasa BUD yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan

Page 60: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

54 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

SPP. Untuk mendapatkan SPD, pengguna/kuasa pengguna anggaran mengajukan permohonan penyediaan dana kepada BUD. Karena fungsi dari SPD sebagai informasi ketersediaan dana pada BUD maka frekuensi dan nilai setiap SPD tergantung dari ketersediaan dana dan kebijakan dari masing-masing pemerintah daerah. Bagi daerah yang mempunyai ketersediaan dana yang cukup besar penerbitan SPD kemungkinan hanya diterbitkan sekali setahun bahkan DPA SKPD dapat berfungsi sebagai SPD. Bagi daerah yang mempunyai dana yang cukup, kemungkinan jumlah SPD untuk gaji (belanja tidak langsung) diterbitkan sekali 3 bulan sedangkan untuk kegiatan (belanja langsung) diterbitkan perbulan atau berdasarkan rencana pembayaran.

Berdasarkan informasi SPD, Pejabat Teknis Pelaksana Teknis Kegiatan melaksanakan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan menghasilkan kelengkapan dokumen sebagai dasar bagi Bendahara Pengeluaran untuk menerbitkan Surat Pemintaan Pembayaran (SPP). Permintaan pembayaran ini dibedakan menjadi:

1. Uang Persediaan (UP), yaitu permintaan dana yang diajukan pada awal tahun sebagai uang muka kerja.

2. Ganti Uang Persediaan (GU), yaitu permintaan dana untuk mengganti uang persediaan yang telah terpakai.

3. Tambah Uang (TU), yaitu permintaan dana yang sifatnya mendesak dan insidentil.

4. Langsung (LS), yaitu permintaan dana yang digunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga.

Berdasarkan SPP, Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD menyiapkan Surat Perintah Pembayaran (SPM) yang diotorisasi Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran. Berdasarkan SPM, Bendahara Umum Daerah menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk dibayarkan kepada Bendahara Pengeluaran atau pihak ketiga.

5.3 Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran SKPD

Berdasarkan Pasal 4, Permendagri No. 55 Tahun 2008, tugas dan kewenangan bendahara pengeluaran SKPD adalah sebagai berikut:

1. Bendahara pengeluaran SKPD bertugas untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

2. Dalam melaksanakan tugas, bendahara pengeluaran SKPD berwenang:

a. Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU dan SPP-LS;

b. Menerima dan menyimpan uang persediaan;

c. Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;

d. Menolak perintah bayar dari Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan;

e. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK;

f. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.

Page 61: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 55

Gambar 5.1 Tugas Bendahara Pengeluaran SKPD

49

Gambar 5.1 Tugas Bendahara Pengeluaran SKPD

3. Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kuasa pengguna anggaran, maka pengguna anggaran dapat menunjuk bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang bendahara pengeluaran SKPD.

4. Bendahara pengeluaran pembantu SKPD mempunyai wewenang untuk: a. Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-TU dan SPP-LS; b. Menerima dan menyimpan uang persediaan yang berasal dari Tambahan Uang

dan/atau pelimpahan UP dari bendahara pengeluaran; c. Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya; d. Menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan; e. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK; f. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK, apabila

dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap;

Dalam hal bendahara pengeluaran berhalangan, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 226, mengatur bahwa:

1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara pengeluaran atas tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD;

2) Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan harus ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran dan diadakan berita acara serah terima;

3) Apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 (tiga) bulan, belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya.

BENDAHARA PENGELUARAN

Menyimpan Menerima

Membayarkan Menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan

3. Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian kewenangannya kepada kuasa pengguna anggaran, maka pengguna anggaran dapat menunjuk bendahara pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan wewenang bendahara pengeluaran SKPD.

4. Bendahara pengeluaran pembantu SKPD mempunyai wewenang untuk:

a. Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-TU dan SPP-LS;

b. Menerima dan menyimpan uang persediaan yang berasal dari Tambahan Uang dan/atau pelimpahan UP dari bendahara pengeluaran;

c. Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;

d. Menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan;

e. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK;

f. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap;

Dalam hal bendahara pengeluaran berhalangan, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 226, mengatur bahwa:

1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara pengeluaran atas tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD;

2) Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan harus ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran dan diadakan berita acara serah terima;

Page 62: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

56 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

3) Apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 (tiga) bulan, belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, Bendaharawan Pemerintah, yaitu Bendaharawan dan Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari APBN/APBD, ditetapkan sebagai Pemungut :

1) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Dasar Hukum yang digunakan adalah Pasal 1 angka 27 UU PPN “Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendahara pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada bendahara pemerintah, badan, atau instansi pemerintah tersebut”.

Atas pengadaan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak, bendaharawan wajib memungut PPN & PPnBM. Bendaharawan tidak melakukan pemungutan PPN & PPnBM atas:

• PembayaranyangtidakmelebihiRp.1.000.000,-termasukPPNdanPPnBM

• UntukPembebasanTanah

• PembayaranatasBKP/JKPyangmenurutketentuanperundang-undanganmendapatfasilitasPPN Tidak Dipungut atau Dibebaskan

• BBMdanNon-BBMolehPERTAMINA

• RekeningTelepon

• JasaAngkutanUdarayangdiserahkanperusahaanpenerbangan

• UntukpenyerahanBKP/JKPyangmenurutketentuanperundang-undangantidakdikenakanPPN.

Barang dan Jasa yang mendapat fasilitas Dibebaskan adalah:

• BKPTertentudanJKPTertentu(PP146/2000sebagaimanatelahdiubahdenganPP38/2003)

• BKPStrategis(PP12/2001sebagaimanatelahdiubahdenganPP31/2007)

• Beberapa BKP yang dibebaskan dari Bea Masuk (231/KMK.03/2001 sebagaimana telahdiubah dengan 616/PMK.03/2004)

2) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22

Dasar Hukum yang digunakan adalah Pasal 22 ayat (1) UU PPh “Menteri Keuangan dapat menetapkan bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang”. Kewajiban perpajakan bagi Bendaharawan atas pengadaan barang adalah Pemotongan PPh Pasal 22 (tarif 1,5%).

Bendaharawan tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 22 atas:

• pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan tidakmerupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

• pembayaranuntukpembelianbahanbakarminyak,listrik,gas,airminum/PDAMdanbenda-benda pos;

Page 63: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 57

• pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh Kantor PelayananPerbendaharaan Negara (KPPN).

3) PPh Pasal 21/26

Dasar Hukum yang digunakan adalah Pasal 21 ayat (1) huruf b UU PPh “Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan”.

Apabila penerima penghasilan Non Pejabat Negara/PNS/ABRI, maka tata cara pemotongan/ pemungutan adalah tata cara yang berlaku umum (Perdirjen Pajak No. 31/PJ/2009 yang telah diubah terakhir dengan PER-57/PJ/2009), sedangkan apabila dibayarkan kepada Pejabat Negara/PNS/ABRI, berlaku ketentuan khusus (PP 45/1994). Atas Penghasilan yang diberikan kepada Pejabat Negara/PNS/ABRI yang dananya berasal dari APBN/D dilakukan pemotongan yang bersifat final dengan tarif 15% kecuali bagi PNS golongan II/d ke bawah atau ABRI berpangkat Pembantu Letnan Satu ke bawah, tidak dilakukan pemotongan PPh.

4) Pasal 23/26

Dasar Hukum yang digunakan adalah Pasal 23 ayat (1) huruf c dan Pasal 26 ayat (1) sebagaimana ketentuan yang berlaku umum. Kewajiban perpajakan bagi Bendaharawan atas pengadaan jasa adalah Pemotongan PPh Pasal 23/26 dengan tarif sesuai ketentuan yang berlaku tergantung jenis jasanya (UU PPh Pasal 23 dan PMK-244/PMK.03/2008).

5.4 Prosedur Pembayaran Belanja SKPDUntuk melaksanakan pembayaran belanja, bendahara pengeluaran akan mengajukan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) kepada PA/KPA melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD. Dokumen SPP yang disusun dan diajukan oleh bendahara pengeluaran dapat berupa SPP Uang Persediaan (UP), SPP Ganti Uang persediaan (GU), SPP Tambahan Uang (TU) dan SPP Langsung (LS).

Selanjutnya PPK-SKPD akan menguji dan/atau memverifikasi SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, antara lain menyangkut syarat kelengkapan dokumen SPP dan lampirannya, kebenaran dalam tulisan, ketersediaan pagu anggaran. Setelah semua persyaratan pengajuan SPP terpenuhi, PPK-SKPD selanjutnya menyiapkan draft Surat Pertintah Membayar (SPM) kemudian diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya. PA dapat menandatangani/menerbitkan semua jenis SPM, sementara KPA hanya dapat menerbitkan SPM TU dan SPM-LS Barang dan Jasa untuk anggaran belanja yang berada di bawah pengelolaanya.

Selanjutnya, SPM yang telah ditandatangani oleh PA/KPA disampaikan ke Kuasa BUD. Jika SPM yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, Kuasa BUD selanjutnya akan menerbitkan SP2D. Jenis SPM dan SP2D yang diterbitkan oleh pihak-pihak yang berwenang tentunya mengikuti dengan jenis SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. Misalnya, jika bendahara pengeluaran mengajukan SPP-UP, maka PA/KPA akan menerbitkan SPM-UP, demikian juga kuasa BUD akan menerbitkan SP2D-UP, dan demikian seterusnya.

Page 64: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

58 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

SP2D merupakan bukti terjadinya transaksi pengeluaran kas (sebagai uang muka kerja) dari BUD dan/atau pembayaran belanja (tergantung jenis SP2D-nya), sedangkan SPP dan SPM hanya merupakan bukti pendukung. SP2D dan dokumentasi transaksi lainnya (kwitansi, faktur pajak, surat setoran pajak/SSP, dsb) merupakan dokumen transaksi yang menjadi dasar pembukuan transaksi oleh bendahara pengeluaran maupun pencatatan akuntansi oleh PPK-SKPD.

Pada topik ini, pembahasan hanya akan difokuskan pada prosedur pembayaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban oleh bendahara pengeluaran SKPD.

Berikut ini akan dijelaskan prosedur pembayaran yang dapat dilakukan oleh bendahara pengeluaran SKPD.

5.4.1 Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

Untuk mengeluarkan uang kas dalam pelaksanaan pembayaran belanja, bendahara pengeluaran akan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) melalui Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD). Dokumen SPP yang disusun dan diajukan oleh bendahara pengeluaran dapat berupa SPP Uang Persediaan (SPP UP), SPP Ganti Uang Persediaan (SPP GU), SPP Tambahan Uang (SPP TU), dan SPP Langsung (SPP LS).

Pihak-pihak yang terkait dalam pengajuan SPP adalah sebagai berikut :

1) Bendahara Pengeluaran

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran bertugas:

• mempersiapkandokumenSPPbesertalampiran-lampirannya;

• mengajukanSPPkepadaPPK-SKPD.

2) PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD bertugas menguji kelengkapan dan kebenaran SPP yang diajukan oleh bendahara Pengeluaran.

3) PPTK

Dalam kegiatan ini, PPTK bertugas mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses pengajuan SPP-LS.

Langkah-langkah teknis yang dilakukan dalam pengajuan SPP adalah sebagai berikut:

1) Persiapan dokumen

Bendahara Pengeluaran mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP yang disesuaikan dengan setiap jenis dananya (UP, GU, TU atau LS)

Page 65: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 59

2) Pembuatan dokumen SPP

Dokumen SPP disiapkan dan diisi oleh Bendahara Pengeluaran. Masing-masing bagian mempunyai kolom-kolom yang diisi sesuai dengan jenis SPP yang diajukan. SPP tersebut kemudian dibuat 4 rangkap dengan distribusi: (a) lembar asli untuk Pengguna Anggaran (PA); (b) salinan 1 untuk Kuasa BUD; (c) salinan 2 untuk Bendahara Pengeluaran; dan (d) salinan 3 untuk arsip.

3) Pengisian register SPP

Setelah proses pembuatan dokumen selesai dilakukan, bendahara pengeluaran mencatatkan SPP yang diajukan tersebut dalam register yang telah disiapkan.

5.4.1.1 Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP UP)

SPP UP diajukan sekali dalam setahun yakni pada awal tahun anggaran setelah dikeluarkannya SK Kepala Daerah tentang besaran UP. SPP-UP dipergunakan untuk mengisi uang persediaan tiap-tiap SKPD. Uang persediaan ini belum membebani kode rekening tertentu. Pengajuan SPP-UP harus dilampiri dengan dokumen-dokumen antara lain, salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA, lampiran lain yang diperlukan.

Uang persediaan yang telah diterima bendahara pengeluaran dapat dialokasikan/ dilimpahkan kepada bendahara pengeluaran pembantu setelah mendapat persetujuan dari PA/KPA. Hal ini dimaksudkan untuk kelancaran pembayaran belanja atas kegiatan yang dikelola oleh unit kerja/KPA tertentu.

Page 66: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

60 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 5.2 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme UP/TUP

54

Gambar 5.2 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD

Mekanisme UP/TUP

PA/KPA BUD /

Kuasa BUD

PPTK

Bend.

Pengeluaran

PPK-SKPD BANK

11

10

9

8

6

3

1

5

4

2

12

7

Page 67: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 61

Keterangan Gambar :

1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan permohonan penerbitan SPD kepada BUD/Kuasa BUD

2. BUD/Kuasa BUD Menerbitkan SPD, dan disampaikan kepada PA/KPA

3. PA/KPA mendistribusikan SPD kepada PPTK, PPK-SKPD, dan Bendahara Pengeluaran

4. Bendahara mengajukan SPP UP/TUP kepada PPK SKPD, dilampiri dengan dokumen-dokumen antara lain salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA/KPA, lampiran lain yang diperlukan

5. PPK-SKPD menguji kelengkapan dan kebenaran SPP-UP/TUP beserta lampirannya yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran, apabila dokumen SPP-UP/TUP dan lampirannya tidak/kurang memenuhi syarat maka PPK-SKPD mengembalikan dokumen SPP-UP/TUP dan lampirannya kepada Bendahara Pengeluaran untuk diperbaiki

6. Setelah semua persyaratan pengajuan SPP terpenuhi, PPK-SKPD selanjutnya menyiapkan draft Surat Pertintah Membayar (SPM) kemudian diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya.

7. PA/KPA mengembalikan draft Surat Perintah Membayar (SPM) kepada PPK-SKPD, apabila PA/KPA belum yakin terhadap kebenaran secara material. PA dapat menandatangani/menerbitkan semua jenis SPM, sementara KPA hanya dapat menerbitkan SPM TU dan SPM-LS Barang dan Jasa untuk anggaran belanja yang berada di bawah pengelolaanya.

8. SPM yang telah ditandatangani oleh PA/KPA disampaikan ke Kuasa BUD.

9. BUD/Kuasa BUD melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM, apabila SPM yang diajukan tersebut belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka Kuasa BUD mengembalikan SPM tersebut kepada PA/KPA

10. Jika SPM yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, Kuasa BUD selanjutnya akan menerbitkan SP2D. SP2D dimaksud disampaikan kepada BP, Bank, dan arsip.

11. Bank mentranfer dana ke rekening Bendahara Pengeluaran

12. Bendahara Pengeluaran membukukan/menatausahakan UP dan TUP

Page 68: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

62 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Berikut ini disajikan contoh format SPP-UP, setiap jenis SPP terdiri dari 3 halaman (halaman pengantar, ringkasan dan rincian).

Gambar 5.3 Contoh Format SPP-UP

56

Berikut ini disajikan contoh format SPP-UP, setiap jenis SPP terdiri dari 3 halaman (halaman pengantar, ringkasan dan rincian).

Gambar 5.3 Contoh Format SPP-UP

Kepada Yth.

Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran

SKPD ……………………………

Di Tempat

: ………………………...........

: ………………………...........

: ………………………...........

: ………………………...........

: Rp.…………………...........

: ………………………...........

: Rp.…………………...........

: ………………………...........

……….., ……………………………

Bendahara Pengeluaran

(Nama Lengkap)

NIP.

f. Nama Bendahara Pengeluaran

g. Jumlah Pembayaran Yang Diminta

(terbilang:…………………………………………...................................………)

h. Nama dan Nomor Rekening Bank

b. SKPD

(terbilang:…………………………………………...................................………)

c. Tahun Anggaran

d. Dasar Pengeluaran SPD Nomor

e. Jumlah Sisa Dana SPD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/ KOTA …………….

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

Dengan memperhatikan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota Nomor ………. Tahun

....... tentang Penjabaran APBD, bersama ini kami mengajukan Surat Permintaan

Pembayaran Uang Persediaan sebagai berikut:

a. Urusan Pemerintahan

SURAT PENGANTAR

Nomor : ………………. Tahun .......

Terbi lang: ………………………………………………….

………………., ……………………………

Bendahara Pengeluaran

(Nama Lengkap)

NIP.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………

Berdasarkan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota Nomor ……… Tanggal …………

tentang Penetapan Jumlah Uang Persediaan untuk SKPD ……………………….. sejumlah

Rp ……………………………

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

Nomor : ………………. Tahun .......

RINGKASAN

Page 69: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 63

57

5.4.1.2Surat Permintaan Pembayaran - Ganti Uang Persediaan (GU)

SPP-GU diajukan untuk mengganti uang persediaan yang telah terpakai. SPP-GU diajukan sebesar uang persediaan yang telah digunakan dan SPJ nya telah disahkan pada kurun waktu tertentu, untuk membiayai satu atau beberapa kegiatan di SKPD. Pengajuan SPP-GU harus didukung oleh pertanggungjawaban (SPJ) atas penggunaan uang persediaan yang diajukan penggantiannya disertai bukti-bukti yang sah dan lengkap. SPP-GU harus dilampiri dengan:

Salinan SPD

Draf Surat Pernyataan Pengguna Anggaran

Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan

Bukti-bukti belanja yang lengkap dan sah

Lampiran lain yang diperlukan

Kode Rekening

(Jenis)

1

2

3

Terbilang: ………………………………………………………………………………………

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …………..

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN (SPP-UP)

Nomor : ………………. Tahun .......

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

……………, ……………………………..

Bendahara Pengeluaran

(nama lengkap)

NIP.

No. Uraian Jumlah

TOTAL

5.4.1.2 Surat Permintaan Pembayaran - Ganti Uang Persediaan (GU)

SPP-GU diajukan untuk mengganti uang persediaan yang telah terpakai. SPP-GU diajukan sebesar uang persediaan yang telah digunakan dan SPJ nya telah disahkan pada kurun waktu tertentu, untuk membiayai satu atau beberapa kegiatan di SKPD. Pengajuan SPP-GU harus didukung oleh pertanggungjawaban (SPJ) atas penggunaan uang persediaan yang diajukan penggantiannya disertai bukti-bukti yang sah dan lengkap. SPP-GU harus dilampiri dengan:

• SalinanSPD

• DrafSuratPernyataanPenggunaAnggaran

• LaporanPertanggungjawabanUangPersediaan

• Bukti-buktibelanjayanglengkapdansah

• Lampiranlainyangdiperlukan

Page 70: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

64 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 5.4 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme GU/GU-Nihil/TU-Nihil

58

Gambar 5.4 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD

Mekanisme GU/GU-Nihil/TU-Nihil

13

12

11

10

9

87

7

2 4

16 15

14

5

6

6

3

1

5

PA/KPA BUD / Kuasa BUD

PPTK

Bend.

Pengeluaran

PPK-SKPD BANK

PIHAK KE-3

Keterangan Gambar :

1. Bendahara Pengeluaran memberikan UP/TUP kepada PPTK sebesar rencana penggunaan dana yang telah disesuaikan dengan rencana kegiatan.

2. PPTK melaksanakan kegiatan, menerima barang atau jasa, menyiapkan kelengkapan dokumen/bukti pendukung pengeluaran kas, kemudian menyampaikan dokumen tersebut ke Bendahara Pengeluaran..

3. PPTK menyampaikan kelengkapan dokumen/bukti pendukung pengeluaran kas ke Bendahara Pengeluaran.

4. Bendahara Pengeluaran menyusun pertanggungjawaban penggunaan UP dan TUP kepada PA/KPA melalui PPK SKPD, dilampiri dengan dokumen pendukungnya.

Page 71: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 65

5. PPK-SKPD akan menguji dan/atau memverifikasi pertanggungjawaban penggunaan UP dan TUP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, antara lain menyangkut syarat kelengkapan dokumen, ketentuan perpajakan, kebenaran dalam tulisan, ketersediaan pagu anggaran. Apabila ada yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka dokumen dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk diperbaiki. Apabila sdh lengkap dan benar, PPK-SKPD kemudian meneruskan spj tersebut kepada PA/KPA untuk disetujui.

6. Apabila PA/KPA menilai pertanggungjawaban penggunaan UP dan TUP, kurang lengkap/tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku maka, pertanggungjawaban dimaksud dikembalikan kepada PPK-SKPD.

7. Pertanggungjawaban penggunaan UP dan TUP yang telah disetujui dikembalikan ke Bendahara Pengeluaran, melalui PPK-SKPD, yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan SPP-GU/GUN/TUPN

8. Bendahara mengajukan SPP-GU/GU-Nihil/TUP-Nihil kepada PPK-SKPD sesuai dengan besaran SPJ penggunaan UP dan TUP yang telah disahkan pada periode waktu tertentu.

9. PPK-SKPD menguji kelengkapan dan kebenaran SPP-GU/GU-Nihil/TUP-Nihil beserta lampirannya yang diajukan oleh bendahara Pengeluaran. Apabila persyaratan pengajuan SPP belum terpenuhi maka berkas SPP tersebut dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran

10. Apabila semua persyaratan pengajuan SPP terpenuhi, PPK-SKPD selanjutnya menyiapkan draft Surat Pertintah Membayar (SPM) kemudian diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya.

11. PA/KPA meneliti kebenaran draft SPM- GU/GU-Nihil/TUP-Nihil, apabila terdapat hal-hal yang belum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka PA/KPA mengembalikan kepada PPK-SKPD.

12. SPM yang telah ditandatangani oleh PA/KPA disampaikan ke Kuasa BUD.

13. BUD/Kuasa BUD melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM, apabila SPM yang diajukan tersebut belum memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka Kuasa BUD mengembalikan SPM tersebut kepada PA/KPA

14. Jika SPM yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, Kuasa BUD selanjutnya akan menerbitkan SP2D. BUD/Kuasa BUD Menyampaikan SP2D kepada BP, Bank dan Arsip.

15. Bank mentranfer dana ke rekening Bendahara Pengeluaran (khusus SP2D GU), dan mentransfer dana ke RKUD (khusus SP2D GU-Nihil dan TUP-Nihil)

16. Bendahara Penegeluaran Menyetorkan kembali sisa UP dan TUP ke RKUD

Page 72: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

66 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Ber

ikut

dis

ajik

an c

onto

h fo

rmat

SP

P-G

U.C

onto

h Fo

rmat

SP

P-G

U

Gam

bar

5.5

Co

nto

h F

orm

at S

PP

-GU

61

No

mo

r : …

……

……

…. Ta

hun

.......

SU

RA

T P

EN

GA

NTA

R

Kep

ad

a Y

th.

Pen

ggu

na

An

gga

ran

/ K

ua

sa P

enggu

na A

nggara

n

SKP

D …

……

……

……

……

……

Di

Tem

pa

t

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: R

p.…

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: R

p.…

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

……

….., …

……

……

……

……

……

Bend

ah

ara

Pen

gelu

ara

n

(Na

ma

Len

gka

p)

NIP

.

b. S

KP

D

PEM

ER

INTA

H P

RO

VIN

SI/

KA

BU

PA

TEN

/ K

OTA

……

……

….

SURA

T P

ERM

INTA

AN

PEM

BA

YA

RA

N G

AN

TI U

AN

G P

ER

SED

IAA

N (

SPP-G

U)

Den

gan

mem

per

hati

kan

Pera

tura

n G

ub

ern

ur/

Bup

ati

/Wa

liko

ta N

om

or

……

…. Ta

hun

....... ten

tan

g P

enja

ba

ran A

PBD

, bers

am

a in

i ka

mi

men

gaju

ka

n S

ura

t P

erm

inta

an

Pem

ba

yara

n G

an

ti U

an

g P

ers

edia

an

seb

aga

i b

erik

ut:

a. U

rusa

n P

em

eri

nta

ha

n

(ter

bil

an

g:…

……

……

……

……

……

……

……

….....

.......

.....

.......

.......

....…

……

)

h. N

am

a d

an

No

mo

r R

eke

nin

g B

ank

c. Tah

un

Angga

ran

d. D

asar

Pen

gelu

ara

n S

PD

No

mo

r

e. Ju

mla

h S

isa D

an

a S

PD

(ter

bil

an

g:…

……

……

……

……

……

……

……

….....

.......

.....

.......

.......

....…

……

)

f. N

am

a B

end

ah

ara

Pen

gelu

ara

n

g. Ju

mla

h P

em

ba

yara

n Y

an

g D

imin

ta

I. Rp

……

……

……

..

No.

Uru

t

Nom

or S

PDTa

ngga

l SPD

Jum

lah

Dan

a

1 2

II. R

p …

……

……

I-II.

Rp…

……

……

..

III. R

p …

……

……

..

II-III

Rp…

……

……

……

……

……

., …

……

……

……

……

……

Ben

daha

ra P

enge

luar

an

(Nam

a Le

ngka

p)

NIP

.

SP2D

Per

untu

kan

GU

RIN

GKA

SAN

SP2

D

SP2D

Per

untu

kan

UP

PEM

ERIN

TAH

PRO

VIN

SI/K

ABU

PATE

N/K

OTA

……

……

……

SURA

T PE

RMIN

TAA

N P

EMBA

YARA

N G

AN

TI U

ANG

PER

SED

IAA

N (S

PP-G

U)N

omor

: …

……

……

…. T

ahun

.....

..

RIN

GKA

SAN

RIN

GKA

SAN

DPA

-/DP

PA-/

DPA

L-SK

PD

Jum

lah

dana

DPA

-SKP

D/D

PPA-

SKPD

/ D

PAL-

SKPD

RIN

GKAS

AN

SPD

JUM

LAH

SP2D

Per

untu

kan

TU

SP2D

Per

untu

kan

LS P

emba

yara

n Ga

ji da

n Tu

njan

gan

SP2D

Per

untu

kan

LS P

enga

daan

Bar

ang

dan

Jasa

JUM

LAH

Gam

bar

5.5

C

on

toh

Fo

rmat

SP

P-G

U

Page 73: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 67

62

5.4.1.3 Surat Permintaan Pembayaran - Tambah Uang (TU)

Ketika SKPD mempunyai kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak dan insidental, sedangkan UP yang ada tidak mencukupi, maka bendahara pengeluaran SKPD dapat mengajukan SPP-TU. Jika kegiatan telah dilaksanakan dan masih ada sisa uang, maka harus disetorkan kembali ke kas umum daerah. TU ini harus dipertanggungjawabkan sendiri, terpisah dari pertanggungjawaban UP/GU, paling lambat 1 bulan, kecuali untuk:

a. Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan; b. Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang

diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA;

Gambar 5.4

Contoh Format SPP-TU

Kode Rekening

(Jenis)

1

2

3

Terbilang: ………………………………………………………………………………………

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA …………..

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN GANTI UANG PERSEDIAAN (SPP-GU)

Nomor : ………………. Tahun .......

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

No. Uraian Jumlah

TOTAL

……………, ……………………………..

Bendahara Pengeluaran

(nama lengkap)

NIP.

5.4.1.3 Surat Permintaan Pembayaran - Tambah Uang (TU)

Ketika SKPD mempunyai kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak dan insidental, sedangkan UP yang ada tidak mencukupi, maka bendahara pengeluaran SKPD dapat mengajukan SPP-TU. Jika kegiatan telah dilaksanakan dan masih ada sisa uang, maka harus disetorkan kembali ke kas umum daerah. TU ini harus dipertanggungjawabkan sendiri, terpisah dari pertanggungjawaban UP/GU, paling lambat 1 bulan, kecuali untuk:

a. Kegiatan yang pelaksanaannya melebihi 1 (satu) bulan;

b. Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di luar kendali PA/KPA;

Page 74: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

68 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gam

bar

5.6

Co

nto

h F

orm

at S

PP

-TU

63

I. Rp

……

……

……

..

No.

Uru

t

Nom

or S

PDTa

ngga

l SPD

Jum

lah

Dan

a

1 2

II. R

p …

……

……

I-II.

Rp…

……

……

..

III. R

p …

……

……

..

II-III

Rp…

……

……

……

……

……

., …

……

……

……

……

……

Ben

daha

ra P

enge

lua

ran

(Nam

a Le

ngka

p)

NIP

.

SP2

D P

erun

tuka

n G

U

RIN

GKA

SAN

SP2

D

SP2

D P

erun

tuka

n U

P

PEM

ERIN

TAH

PRO

VIN

SI/K

ABU

PA

TEN

/KO

TA …

……

……

…SU

RAT

PER

MIN

TAA

N P

EMB

AYA

RAN

TA

BAH

AN

UA

NG

PER

SED

IAA

N (S

PP-

TU)

Nom

or :

……

……

……

. Tah

un ..

.....

RIN

GK

ASA

N

RIN

GKA

SAN

DPA

-/D

PPA

-/D

PAL-

SKPD

Jum

lah

dana

DPA

-SKP

D/D

PPA-

SKP

D/

DPA

L-SK

PD

RIN

GKA

SAN

SPD

JUM

LAH

SP2

D P

erun

tuka

n TU

SP2

D P

erun

tuka

n LS

Pem

bay

aran

Gaj

i dan

Tun

jang

an

SP2

D P

erun

tuka

n LS

Pen

gada

an B

aran

g da

n Ja

sa

JUM

LAH

Nom

or

: ……

……

……

. Ta

hu

n ....

...

SU

RA

T PEN

GA

NTA

R

Kepa

da

Yth

.

Penggu

na A

ngga

ran

/ K

uasa

Penggu

na

An

gga

ran

SKPD

……

……

……

……

……

Di

Tem

pat

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: …

……

……

……

……

........

...

: Rp

.……

……

……

…...

.....

...

: …

……

……

……

……

........

...

: Rp

.……

……

……

…...

.....

...

: …

……

……

……

……

........

...

……

….., …

……

……

……

……

……

Ben

da

ha

ra P

en

gelu

ara

n

(Nam

a L

engk

ap)

NIP

.

b. S

KPD

PEM

ERIN

TA

H P

RO

VIN

SI/

KA

BU

PA

TEN

/ K

OTA

……

……

….

SU

RA

T P

ERM

INTA

AN

PEM

BA

YA

RA

N T

AM

BA

HA

N U

AN

G P

ERSED

IAA

N (SP

P-T

U)

Dengan

mem

per

ha

tika

n P

era

tura

n G

ub

ernu

r/B

up

ati

/Wali

kota

Nom

or

……

…. T

ahu

n

.......

ten

tan

g P

enja

bara

n A

PBD

, bers

am

a i

ni

kam

i m

en

gaju

kan

Su

rat P

erm

inta

an

Pem

bayara

n T

am

bah

an U

ang P

ers

edia

an

(TU

) seb

agai

ber

iku

t:

a. U

rusan

Pem

eri

nta

han

(ter

bil

ang:…

……

……

……

……

……

……

……

….......

.....

.....

.....

.....

.....

...…

……

)

h. N

am

a d

an

No

mo

r R

eken

ing B

ank

c. Ta

hu

n A

ngga

ran

d. D

asa

r P

enge

lua

ran

SP

D N

om

or

e. Ju

mla

h S

isa D

an

a S

PD

(ter

bil

ang:…

……

……

……

……

……

……

……

….......

.....

.....

.....

.....

.....

...…

……

)

f. N

am

a B

end

ah

ara

Pen

gel

uara

n

g. Ju

mla

h P

em

baya

ran Y

an

g D

imin

ta

Gam

bar

5.6

C

on

toh

Fo

rmat

SP

P-T

U

Page 75: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 69

64

Pengajuan SPP TU harus dilampiri dengan salinan SPD, draf Surat Pernyataan PA, Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU, serta lampiran lain yang diperlukan.

5.4.1.4 Surat Permintaan Pembayaran Langsung (LS)

SPP-LS digunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS terdiri atas:

a) LS untuk pembayaran Gaji & Tunjangan Lampiran yang diperlukan dalam pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan yaitu salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA, dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji, serta lampiran lain yang diperlukan. Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji antara lain (sesuai keperluan) adalah sbb.:

Pembayaran gaji induk Gaji susulan

Kegiatan: Waktu Pelaksanaan:

No. Urut Kode Rekening Uraian Jumlah

Rp ………………………….

Kegiatan: Waktu Pelaksanaan:

No. Urut Kode Rekening Uraian Jumlah

Rp ………………………….

Rp

…………………………………….

Terbilang: ………………………………………………………………………………

SUB TOTAL

Program:

Program:

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ………………..

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (SPP-TU)

Nomor: ………………………… Tahun ………………..

RINCIAN

RENCANA PENGGUNAAN

………………, Tanggal ……………………

Bendahara Pengeluaran

(Nama Lengkap)

NIP.

SUB TOTAL

TOTAL

Pengajuan SPP TU harus dilampiri dengan salinan SPD, draf Surat Pernyataan PA, Surat Keterangan Penjelasan Keperluan Pengisian TU, serta lampiran lain yang diperlukan.

5.4.1.4 Surat Permintaan Pembayaran Langsung (LS)

SPP-LS digunakan untuk pembayaran langsung pada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan. SPP-LS terdiri atas:

a) LS untuk pembayaran Gaji & Tunjangan

Lampiran yang diperlukan dalam pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan yaitu salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA, dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji, serta lampiran lain yang diperlukan. Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji antara lain (sesuai keperluan) adalah sbb.:

Page 76: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

70 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

- Pembayaran gaji induk

- Kekurangan gaji

- Gaji terusan

- Uang duka wafat/tewas yang dilengkapi dengan daftar gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji/uang duka wafat/tewas

- SK CPNS, SK PNS, SK kenaikan pangkat

- SK jabatan

- Kenaikan gaji berkala

- Surat pernyataan pelantikan

- Surat pernyataan masih menduduki jabatan

- Surat pernyataan melaksanakan tugas

- Daftar keluarga (KP4)

- Fotokopi surat nikah

- Gaji susulan

- Fotokopi akte kelahiran

- Surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji

- Daftar potongan sewa rumah dinas

- Surat keterangan masih sekolah/kuliah

- Surat pindah

- Surat kematian

- SSP PPh Pasal 21

- Peraturan perundang-undangan mengenai penghasilan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah/wakil kepala daerah

b) LS untuk pengadaan Barang dan Jasa

Lampiran yang diperlukan dalam pengajuan SPP-LS Barang dan Jasa yaitu salinan SPD, Draf Surat Pernyataan PA, dokumen-dokumen terkait kegiatan (disiapkan oleh PPTK), terdiri atas (sesuai keperluan):

o Salinan surat rekomendasi dari SKPD teknis terkait;

o SSP disertai faktur pajak (PPN dan PPh) yang telah ditandatangani wajib pajak dan wajib pungut;

o Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dengan pihak ketiga serta mencantumkan nomor rekening bank pihak ketiga;

o Berita acara penyelesaian pekerjaan;

o Berita acara serah terima barang dan jasa;

o Berita acara pembayaran;

o Kwitansi bermeterai, nota/faktur yang ditandatangani pihak ketiga dan PPTK sertai disetujui oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;

o Surat jaminan bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank;

o Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang dananya sebagian atau seluruhnya bersumber dari penerusan pinjaman/hibah luar negeri;

o Berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh pihak ketiga/rekanan serta unsur panitia pemeriksaan barang berikut lampiran daftar barang yang diperiksa;

o Surat angkutan atau konosemen apabila pengadaan barang dilaksanakan di luar wilayah kerja;

Page 77: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 71

o Surat pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan;

o Foto/buku/dokumentasi tingkat kemajuan/ penyelesaian pekerjaan;

o Potongan jamsostek (potongan sesuai dengan ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan jamsostek); dan

o Khusus untuk pekerjaan konsultan yang perhitungan harganya menggunakan biaya personil (billing rate), berita acara prestasi kemajuan pekerjaan dilampiri dengan bukti kehadiran dari tenaga konsultan sesuai pentahapan waktu pekerjaan dan bukti penyewaan/pembelian alat penunjang serta bukti pengeluaran lainnya berdasarkan rincian dalam surat penawaran.

o Serta lampiran lain yang diperlukan.

Gambar 5.7 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD Mekanisme Pembayaran Langsung (LS)

67

Gambar 5.7 Bagan Alir Pengeluaran Kas di SKPD

Mekanisme Pembayaran Langsung (LS)

13

110

14

18

Bend.

Pengeluaran

PA/KPA

PPTK

PPK-SKPD

BUD / Kuasa BUD

BANK

Pihak ke-3

16

7

6

17

5 4

9

11

12

2

1

8

15

16

3

Page 78: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

72 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Keterangan Gambar :

1. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan permohonan penerbitan SPD kepada BUD/Kuasa BUD

2. BUD/Kuasa BUD menerbitkan SPD, dan disampaikan kepada PA/KPA

3. PA/KPA mendistribusikan SPD kepada PPTK, PPK-SKPD, dan Bendahara Pengeluaran

4. Berdasarkan SPD tersebut, PPTK melaksanakan kegiatan, menyiapkan kelengkapan dokumen/buki pendukung pengeluaran kas, kemudian menyampaikan dokumen tersebut ke Bendahara Pengeluaran.

5. Bendahara Pengeluaran, menerima dan meneliti kelengkapan dokumen/buki pendukung pengeluaran kas, mengembalikan dokumen pendukung kepada PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.

6. Berdasarkan dokumen/buki pendukung pengeluaran kas dari PPTK yang memenuhi syarat dan/atau lengkap, Bendahara Pengeluaran menerbitkan Surat Pemintaan Pembayaran secara langsung (SPP-LS) dan mengajukannya kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD

7. PPK-SKPD menguji dan/atau memverifikasi SPP-LS yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, antara lain menyangkut syarat kelengkapan dokumen SPP dan lampirannya, kebenaran dalam tulisan, ketersediaan pagu anggaran.

8. PPK-SKPD mengembalikan dokumen SPP-LS dan lampirannya kepada Bendahara Pengeluaran, apabila dokumen SPP-LS dan lampirannya tidak/kurang memenuhi syarat

9. Setelah semua persyaratan kelengkapan dan kebenaran SPP beserta dokumen pendukungnya terpenuhi, PPK-SKPD selanjutnya menyiapkan draft Surat Perintah Membayar (SPM) kemudian diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya

10. PA/KPA mengembalikan draft Surat Perintah Membayar (SPM) kepada PPK-SKPD , apabila PA/KPA belum yakin terhadap kebenaran secara material

11. PA dapat menandatangani/menerbitkan semua jenis SPM, sementara KPA hanya dapat menerbitkan SPM TU dan SPM-LS Barang dan Jasa untuk anggaran belanja yang berada di bawah pengelolaanya

12. PA/KPA menyampaikan SPM yang telah ditandatangani kepada BUD/ Kuasa BUD.

13. BUD/Kuasa BUD melakukan pengujian atas kelengkapan SPM beserta dokumen pendukungnya, ketersediaan pagu anggaran

14. BUD/Kuasa BUD mengembalikan SPM beserta lampirannya kepada PA/KPA, apabila tidak/belum memenuhi syarat dan kelengkapan

15. Apabila SPM beserta lampirannya yang diajukan telah lengkap dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, BUD/Kuasa BUD selanjutnya akan menerbitkan SP2D, dan menyampaikan SP2D kepada Bendahara Pengeluaran, bank, dan arsip.

16. Bank mentranfer dana ke rekening Bendahara Pengeluaran/Pihak ke-3

17. Bendahara Pengeluaran menatausahakan/membukukan pengeluaran kas

18. Bendahara Pengeluaran menyetorkan kembali sisa/lebih belanja ke RKUD

Page 79: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 73

Gam

bar

5.8

Co

nto

h F

orm

at S

PP

- L

S

70

I. Rp

……

……

……

..

No.

Uru

t

Nom

or S

PDTa

ngga

l SP

DJu

mla

h D

ana

1 2

II. R

p …

……

……

I-II.

Rp…

……

……

..

III. R

p …

……

……

..

II-III

Rp…

……

……

……

……

……

., …

……

……

……

……

……

Ben

dah

ara

Peng

elua

ran

(Nam

a Le

ngka

p)

NIP

.

SP2D

Per

untu

kan

TU

SP2D

Per

untu

kan

LS

Pem

baya

ran

Gaj

i dan

Tun

jang

an

SP2D

Per

untu

kan

LS

Peng

adaa

n Ba

rang

dan

Jasa

JUM

LAH

SP2D

Per

untu

kan

GU

RIN

GKA

SAN

SP2

D

SP2D

Per

untu

kan

UP

PEM

ERIN

TAH

PRO

VIN

SI/K

AB

UPA

TEN

/KO

TA …

……

……

SURA

T PE

RMIN

TAA

N P

EMBA

YARA

N L

AN

GSU

NG

GA

I DA

N T

UN

JAN

GA

N

(SPP

-LS-

GA

JI-TU

NJA

NG

AN

)N

omor

: …

……

……

…. T

ahun

.....

..

RIN

GKA

SAN

RIN

GKA

SAN

DP

A-/

DPP

A-/

DPA

L-SK

PD

Jum

lah

dan

a D

PA-S

KPD

/DPP

A-SK

PD/

DPA

L-SK

PD

RIN

GKA

SAN

SP

D JUM

LAH

No

mo

r : …

……

……

…. Ta

hu

n ....

...

SU

RA

T P

EN

GA

NTA

R

Kepa

da

Yth

.

Penggu

na

An

ggara

n /

Ku

asa P

en

ggu

na A

ngga

ran

SK

PD

……

……

……

……

……

Di Tem

pa

t

: …

……

……

……

……

.....

......

: …

……

……

……

……

.....

......

: …

……

……

……

……

.....

......

: …

……

……

……

……

.....

......

: R

p.…

……

……

……

...........

: …

……

……

……

……

.....

......

: R

p.…

……

……

……

...........

: …

……

……

……

……

.....

......

……

….., …

……

……

……

……

……

Ben

da

ha

ra P

en

gelu

ara

n

(Na

ma

Lengka

p)

NIP

.

b. S

KP

D

PEM

ER

INTA

H P

RO

VIN

SI/

KA

BU

PA

TEN

/ K

OTA

……

……

….

SU

RA

T P

ER

MIN

TA

AN

PEM

BA

YA

RA

N L

AN

GSU

NG

GA

JI D

AN

TU

NJA

NG

AN

(SP

P-L

S-G

AJI

-TU

NJA

NG

AN

)

Denga

n m

em

perh

ati

kan

Pera

tura

n G

ub

ern

ur/

Bu

pa

ti/W

ali

ko

ta N

om

or

……

…. Ta

hu

n

....... te

nta

ng P

en

jaba

ran

AP

BD

, b

ers

am

a in

i ka

mi

men

gaju

ka

n S

ura

t P

erm

inta

an

Pem

baya

ran

La

ngsung G

aji

da

n T

un

janga

n s

eb

aga

i b

eri

ku

t:

a. U

rusan

Pem

eri

nta

han

(terb

ila

ng:…

……

……

……

……

……

……

……

…...

.................

...............…

……

)

h. N

am

a d

an N

om

or

Rek

en

ing B

an

k

c. T

ah

un A

ngga

ran

d. D

asa

r P

engelu

ara

n S

PD

Nom

or

e. J

um

lah S

isa D

an

a S

PD

(terb

ila

ng:…

……

……

……

……

……

……

……

…...

.................

...............…

……

)

f. N

am

a B

en

da

ha

ra P

en

gelu

ara

n

g. J

um

lah P

em

baya

ran

Ya

ng D

imin

ta

Gam

bar

5.8

C

on

toh

Fo

rmat

SP

P -

LS

Page 80: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

74 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

71

Kep

ada

Yth

.

Pen

ggu

na

Angg

ara

n /

Ku

asa

Pen

ggun

a A

ngg

ara

n

SKPD

……

……

……

……

……

Di Te

mp

at

: ……

……

……

……

…...

......

..

: ……

……

……

……

…...

......

..

: ……

……

……

……

…...

......

..

: ……

……

……

……

…...

......

..

: Rp.…

……

……

……

......

.....

: ……

……

……

……

…...

......

..

: Rp.…

……

……

……

......

.....

: ……

……

……

……

…...

......

..

……

…..,

……

……

……

……

……

Ben

dah

ara

Pen

gelu

ara

n

(Nam

a L

engk

ap)

NIP

.

PEM

ERIN

TAH

PRO

VIN

SI/K

AB

UPA

TEN

/ KO

TA …

……

……

.

SUR

AT

PER

MIN

TAA

N P

EMB

AYA

RA

N L

AN

GSU

NG

BA

RA

NG

DA

N J

ASA

(SP

P-L

S-BA

RA

NG

& JA

SA)

Den

gan

mem

per

ha

tika

n P

era

tura

n G

ub

ernu

r/B

up

ati

/Wa

liko

ta N

om

or

……

…. T

ahu

n

......

. ten

tang

Pen

jaba

ran A

PBD

, ber

sam

a i

ni ka

mi

men

gaju

kan S

ura

t Per

min

taan

Pem

baya

ran

Lan

gsung

Bara

ng

dan J

asa

seb

aga

i b

erik

ut:

a.

Uru

san

Pem

erin

tah

an

(ter

bil

ang:

……

……

……

……

……

……

……

……

......

......

......

......

......

.....…

……

)

h.

Na

ma d

an

Nom

or

Rek

enin

g B

an

k

Nom

or

: ……

……

……

. Ta

hu

n ..

.....

SUR

AT

PEN

GA

NTA

R

c. T

ahu

n A

ngg

ara

n

d.

Da

sar

Pen

gelu

ara

n S

PD

No

mo

r

e. J

um

lah S

isa

Dan

a S

PD

(ter

bil

ang:

……

……

……

……

……

……

……

……

......

......

......

......

......

.....…

……

)

f. N

am

a B

end

ah

ara

Pen

gelu

ara

n

g. J

um

lah P

emba

yara

n Y

an

g D

imin

ta

b.

SKP

D

REN

CA

NA

PEN

GG

UN

AA

N D

AN

A

BU

LA

N:

……

……

……

……

…..

Kod

e R

ekenin

gJu

mla

h

(Rin

cian O

bje

k)

(Rp)

1 2 3 4 5 6 7

Be

ndah

ara

Penge

luara

n

……

……

… , …

……

……

……

……

..

(Na

ma L

engka

p)

NIP

.

No.

Uru

t

Ura

ian

JUM

LA

H

PEM

ERIN

TA

H P

RO

VIN

SI/

KA

BU

PA

TEN

/KO

TA

......

SU

RA

T P

ERM

INTA

AN

PEM

BA

YA

RA

N L

AN

GSU

NG

GA

JI D

AN

TU

NJA

NG

AN

(SPP

-LS-G

AJI-T

UN

JAN

GA

N)

No

mor:

……

……

……

….. T

ahu

n .......

RIN

CIA

N

Page 81: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 75

72

I. Rp …………………….

No. Nomor SPD Tanggal SPD Jumlah Dana

1

2

II. Rp……………………...

I-II. Rp……………………

III. Rp………………………

II-III Rp ……………………

…………. , ……………………...

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Bendahara Pengeluaran

(Nama Lengkap)

NIP.

10. Kegiatan Lanjutan : Ya/Bukan

1. Program : ……………………………………………………………….

2. Kegiatan : ……………………………………………………………….

3. Nomor dan Tanggal DPA-/

DPPA-/DPAL-SKPD : ……………………………………………………………….

4. Nama Perusahaan : ……………………………………………………………….

5. Bentuk Perusahaan : a. PT/NV b. CV d. Firma e. Lain-Lain

6. Alamat Perusahaan : ……………………………………………………………….

7. Nama Pimpinan Perusahaan : ……………………………………………………………….

8. Nama dan Nomor Rekening Bank: ……………………………………………………………….

9. Nomor Kontrak : ……………………………………………………………….

SP2D Peruntukan LS Pembayaran Gaji dan Tunjangan

11. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : ……………………………………………………………….

12. Deskripsi Pekerjaan : ……………………………………………………………….

RINGKASAN DPA-/DPPA-/DPAL-SKPD

Jumlah dana DPA-SKPD/DPPA-SKPD/ DPAL-SKPD

RINGKASAN SPD

JUMLAH

RINGKASAN SP2D

SP2D Peruntukan UP

SP2D Peruntukan GU

SP2D Peruntukan TU

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ......

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG BARANG DAN JASA

(SPP-LS BARANG DAN JASA)

Nomor: ……………………. Tahun ……

RINGKASAN

Mengetahui,

(Nama Lengkap)

NIP.

SP2D Peruntukan LS Pengadaan Barang dan Jasa

JUMLAH

Page 82: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

76 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

73

RENCANA PENGGUNAAN DANA

Kode Rekening Jumlah

(Rincian Objek) (Rp)

1

2

3

4

5

6

(nama lengkap)

NIP.

(nama lengkap)

NIP.

No.

Urut Uraian

JUMLAH

…………. , …………………………...

Mengetahui,

Bendahara PengeluaranPPTK

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ......

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG BARANG DAN JASA

(SPP-LS BARANG DAN JASA)

Nomor: ……………………. Tahun ......

RINCIAN

Gambar 5.9 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D

74

Gambar 5.9 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D

GajiBarang &

JasaGaji Barang & Jasa

1 2 4

Jumlah

PEMERINTAH KOTA ADIL MAKMUR

REGISTER SPP-UP/SPP-GU/SPP-TU/SPP-LS

SKPD: ………………………….Halaman : 1

Jumlah SPP (Rp)

UP UP GU TU

LSNo.

UrutTanggal

Nomor SPP

UraianGU TU

LS

3 5

Menyetujui,

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran

………………….., ………………. 2013

NIP. NIP.

(Tanda tangan) (Tanda tangan)

(…………………………..) (………………………………...)

5.4.2 Surat Perintah Membayar (SPM) Prosedur setelah pengajuan SPP adalah menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). PPK-SKPD akan menguji dan/atau memverifikasi SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, antara lain menyangkut syarat kelengkapan dokumen SPP dan lampirannya, kebenaran dalam tulisan, ketersediaan pagu anggaran. Setelah itu, diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya. PA dapat menandatangani/menerbitkan semua jenis SPM, sementara KPA hanya dapat menerbitkan SPM TU dan SPM-LS Barang dan Jasa untuk anggaran belanja yang berada di bawah pengelolaannya. Waktu penerbitan SPM paling lambat 2 hari sejak SPP diterima dan apabila ditolak dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP diterima. Pihak-pihak yang terkait dalam proses penerbitan SPM adalah sebagai berikut. 1) PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut:

menguji SPP beserta kelengkapannya;

membuat rancangan SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannya dan mengajukannya ke Pengguna Anggaran;

menerbitkan Surat Penolakan SPM bila SPP yang diajukan oleh Bendahara SKPD tidak lengkap;

membuat Register SPM. 2) Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas sebagai berikut:

mengotorisasi dan menerbitkan SPM; serta

mengotorisasi Surat Penolakan SPM yang diterbitkan PPK-SKPD bila SPP yang diajukan bendahara SKPD tidak lengkap.

Langkah-langkah teknis yang dilakukan dalam proses penerbitan SPM adalah sebagai berikut. 1) Pengujian SPP

Page 83: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 77

5.4.2 Surat Perintah Membayar (SPM)

Prosedur setelah pengajuan SPP adalah menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). PPK-SKPD akan menguji dan/atau memverifikasi SPP yang diajukan oleh bendahara pengeluaran, antara lain menyangkut syarat kelengkapan dokumen SPP dan lampirannya, kebenaran dalam tulisan, ketersediaan pagu anggaran. Setelah itu, diparaf dan diajukan kepada PA/KPA sesuai kewenangannya. PA dapat menandatangani/menerbitkan semua jenis SPM, sementara KPA hanya dapat menerbitkan SPM TU dan SPM-LS Barang dan Jasa untuk anggaran belanja yang berada di bawah pengelolaannya. Waktu penerbitan SPM paling lambat 2 hari sejak SPP diterima dan apabila ditolak dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPP diterima.

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penerbitan SPM adalah sebagai berikut.

1) PPK-SKPD

Dalam kegiatan ini, PPK-SKPD memiliki tugas sebagai berikut:

• mengujiSPPbesertakelengkapannya;

• membuat rancangan SPM atas SPP yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannyadan mengajukannya ke Pengguna Anggaran;

• menerbitkanSuratPenolakanSPMbilaSPPyangdiajukanolehBendaharaSKPDtidaklengkap;

• membuatRegisterSPM.

2) Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas sebagai berikut:

• mengotorisasidanmenerbitkanSPM;serta

• mengotorisasiSuratPenolakanSPMyangditerbitkanPPK-SKPDbilaSPPyangdiajukanbendahara SKPD tidak lengkap.

Langkah-langkah teknis yang dilakukan dalam proses penerbitan SPM adalah sebagai berikut.

1) Pengujian SPP

PPK-SKPD meneliti kelengkapan dokumen SPP-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 13/2006(pasal 211 sampai dengan 215). Khusus untuk SPP-GU dan SPP-TU, kelengkapan dokumen tersebut mencakup juga SPJ yang telah disahkan.

Pengujian berikutnya adalah melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM.

Page 84: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

78 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

2) Pembuatan SPM

Apabila telah dinyatakan lengkap, maka PPK-SKPD akan membuat rancangan SPM. Rancangan SPM ini dibuat dua rangkap, satu dokumen akan diregister dalam Register SPM-UP/GU/TU/LS, sementara dokumen aslinya dikirim kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi. SPM yang telah diotorisasi dikirimkan kepada kuasa BUD dilengkapi dengan dokumen-dokumen sesuai jenisnya yaitu sebagai berikut.

SPM UP

• Suratpernyataantanggungjawabpenggunaanggaran/kuasapenggunaanggaran.

SPM GU

• Suratpernyataantanggungjawabpenggunaanggaran/kuasapenggunaanggaran.

• Suratpengesahanpertanggungjawabanbendaharapengeluaranperiodesebelumnya.

• Ringkasanpengeluaranperrincianobjekyangdisertaidenganbukti-buktipengeluaranyang sah dan lengkap; dan

• BuktiataspenyetoranPPN/PPh.

SPM-TU

• Suratpernyataantanggungjawabpenggunaanggaran/kuasapenggunaanggaran.

SPM-LS

• `Surat pernyataan tanggungjawab pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran;dan

• Bukti-buktipengeluaranyangsahdanlengkapsesuaidengankelengkapanpersyaratanyang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Apabila ternyata PPK-SKPD menyatakan bahwa dokumen SPP-UP/GU/TU/LS belum lengkap, maka PPK-SKPD akan menerbitkan surat penolakan SPM, yang juga dibuat dalam dua rangkap. Satu dokumen akan diarsipkan dalam register Surat penolakan SPM, sementara dokumen lainnya dikirimkan bersama SPP-UP/GU/TU/LS yang ditolak tadi kepada pengguna anggaran untuk diotorisasi dan dilengkapi oleh bendahara pengeluaran. Surat penolakan ini diterbitkan paling lambat 1 hari kerja sejak SPP-UP/GU/TU/LS diterima.

Format register SPM maupun format register penolakan SPM adalah sama. Yang membedakan hanya Register SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang telah dinyatakan lengkap oleh PPK-SKPD, sementara register penolakan SPM dipergunakan untuk mencatat SPM yang ditolak oleh PPK-SKPD.

5.4.3 Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

SPM yang telah ditandatangani oleh PA/KPA disampaikan ke Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD). Jika SPM yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, Kuasa BUD selanjutnya akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). SP2D adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh BUD. SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja. Jenis SPM dan SP2D yang diterbitkan oleh pihak-pihak yang berwenang tentunya mengikuti jenis SPP yang

Page 85: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 79

diajukan oleh bendahara pengeluaran. Misalnya, jika bendahara pengeluaran mengajukan SPP-UP, maka PA/KPA akan menerbitkan SPM-UP, demikian juga kuasa BUD akan menerbitkan SP2D-UP, demikian seterusnya.

SP2D dapat diterbitkan jika pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia dan didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan. Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D paling lambat 2 hari sejak SPM diterima dan apabila ditolak dikembalikan paling lambat 1 hari sejak SPM diterima.

Pihak-pihak yang terkait dalam proses penerbitan SP2D adalah sebagai berikut.

1) Kuasa BUD

Dalam kegiatan ini, Kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut:

• melakukanpengujianataskebenarandankelengkapanSPM;

• mencetakSP2D;

• mengirimkanSP2Dkepadabank;

• membuatregisterSP2D.

2) Pengguna Anggaran

Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas menandatangani SPM

3) Bendahara Pengeluaran SKPKD

Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran SKPKD memiliki tugas mencatat SP2D pada dokumen penatausahaan yang terdiri atas berikut ini.

• BKUPengeluaran

• BukuPembantuSimpananBank

• BukuPembantuPajak

• BukuPembantuPanjar

• BukuRekapitulasiPengeluaranPerincianObjek

Langkah-langkah teknis yang dilakukan dalam proses penerbitan SP2D adalah sebagai berikut.

1) Penelitian SPM

Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu kepada daftar dokumen yang telah dipersyaratkan dalam Permendagri 13/2006 pasal 216 sampai dengan 219.

Pengujian berikutnya adalah melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam SPD yang terkait. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D.

Page 86: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

80 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

2) Pembuatan SP2D

Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap:

(1) berkas pertama diberikan kepada bendahara pengeluaran SKPKD;

(2) berkas kedua digunakan BUD untuk mencatat SP2D dan nota debet ke dokumen penatausahaan;

(3) berkas ketiga diberikan kepada PPK-SKPD;

(4) berkas keempat diberikan kepada Pihak Ketiga.

Apabila ternyata kuasa BUD menyatakan bahwa dokumen yang diperlukan belum lengkap, maka kuasa BUD membuat surat penolakan penerbitan SP2D dalam dua rangkap. Satu dokumen diberikan kepada PPKD yang kemudian akan diberikan pada pengguna anggaran agar menyempurnakan SPM, sementara yang satu akan diarsipkan dalam Register surat penolakan penerbitan SP2D. Proses penolakan SP2D dilakukan paling lambat 1 hari kerja sejak SPM diterima.

5.5 Prosedur Pembukuan BelanjaUntuk melaksanakan kewajiban pembukuan, Bendahara pengeluaran SKPD menggunakan

buku-buku dan dokumen berupa:

1. Buku Kas Umum (BKU);

2. Buku Pembantu BKU sesuai dengan kebutuhan seperti:

a. Buku Pembantu Kas Tunai;

b. Buku Pembantu Simpanan/Bank;

c. Buku Pembantu Panjar;

d. Buku Pembantu Pajak;

e. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja

3. Dokumen-dokumen berupa:

a. SP2D UP/GU/TU/LS;

b. Bukti transaksi yang sah dan lengkap;

c. Dokumen-dokumen pendukung lainnya sebagaimana yang diatur dalam peraturan yang berlaku;

Berikut adalah ringkasan langkah-langkah pembukuan belanja:

1. Pembukuan penerimaan SP2D UP/GU/TU

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Simpanan/Bank √

Page 87: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 81

2. Pembukuan pergeseran uang (penarikan uang dari bank)

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Simpanan/Bank √

3 BKU √

4 Buku Pembantu Kas Tunai √

3. Pelimpahan UP/GU kepada bendahara pengeluaran pembantu

• Pembukuanolehbendaharapengeluaran

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Kas Tunai

(bila pelimpahan UP diberikan secara

tunai)√

ATAU

Buku Pembantu Simpanan/Bank

(bila pelimpahan UP dilakukan

melalui transfer antar rekening bank

bendahara pengeluaran dan bendahara

pengeluaran pembantu

• Pembukuanolehbendaharapengeluaranpembantu

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Kas Tunai

(bila pelimpahan UP diberikan secara

tunai)√

ATAU

Buku Pembantu Simpanan/Bank

(bila pelimpahan UP dilakukan melalui

transfer antar rekening bank bendahara

pengeluaran dan bendahara

pengeluaran pembantu

Page 88: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

82 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

4. Pembukuan pembayaran belanja yang dibayar bendahara pengeluaran dengan menggunan UP/TU - tanpa melalui panjar

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Kas Tunai

atau Buku Pembantu Simpanan/Bank

(jika pembayaran dengan cek/transfer)√

3 Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja√

(UP/GU/TU)

5. Pembukuan pajak Pemerintah Pusat (PPh/PPN) yang dipungut/disetor oleh bendahara pengeluaran SKPD.

• Saatmemungut/memotongPPh/PPN

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Pajak √

• SaatmenyetorPPh/PPNkerekeningKasNegara.

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Pajak √

6. Pembukuan pemberian panjar

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 Buku Pembantu Kas Tunai/Bank √

3 Buku Pembantu Panjar √

7. Pembukuan pertanggungjawaban panjar

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

Dicatat sebesar nilai panjar pada:

1 BKU √

Page 89: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 83

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

2 Buku Pembantu Panjar √

Dicatat sebesar nilai belanja berdasarkan bukti yang sah:

3 BKU √

4 Buku Pembantu Rincian Obyek√

(UP/GU/TU)

5 Buku Pembantu Kas Tunai/Bank

(Jika panjar >

belanja)

Sebesar

jumlah yang

dikembalikan

(Jika panjar <

belanja)

Sebesar jumlah

kekurangan

yang

dibayarkan

8. Pembukuan belanja melalui LS

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 BKU √

3Buku Pembantu Rincian Obyek

Belanja

√(Padakolom

LS)

9. Pembukuan pemotongan PPh/PPN dari belanja LS (dicatat secara contra post) yang dipotong/disetor BUD.

Langkah Mencatat pada BukuMencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 BKU √

3 Buku Pembantu Pajak √

4 Buku Pembantu Pajak √

5.6 Prosedur Pertanggungjawaban BelanjaBendahara pengeluaran, selain berkewajiban menyelenggarakan pembukuan, juga wajib

menyusun dan menyampaikan pertanggungjawaban terhadap seluruh uang yang diterima dan dibayarkannya untuk pelaksanaan anggaran belanja SKPD. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran terdiri atas pertanggungjawaban transaksi dan pertanggungjawaban periodik.

Page 90: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

84 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Pertanggungjawaban transaksi adalah pertanggungjawaban yang dilakukan terkait dengan penggunaan UP/GU/TU. Pertanggungjawaban periodik merupakan penggabungan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dengan bendahara pengeluaran pembantu. Pertanggungjawaban periodik ini berupa pertangungjawaban administratif dan pertanggungjawaban fungsional yang dibuat setiap akhir bulan, selambat-lambatnya disampaikan tanggal 10 bulan berikutnya.

1. Pertanggungjawaban Transaksi

Pertanggungjawaban transaksi terdiri atas pertanggungjawaban UP dan Pertanggungjawaban TU.

a. Pertanggungjawaban UP

Disampaikan kepada PA ketika SKPD akan mengajukan GU. Laporan pertanggungjawaban UP akan menjadi lampiran SPP-GU. Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun laporan pertanggungjawaban uang persediaan:

Gambar 5.10 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban UP

80

9. Pembukuan pemotongan PPh/PPN dari belanja LS (dicatat secara contra post)

yang dipotong/disetor BUD.

Langkah Mencatat pada Buku Mencatat pada Kolom

Penerimaan Pengeluaran

1 BKU √

2 BKU √

3 Buku Pembantu Pajak √

4 Buku Pembantu Pajak √

5.6 Prosedur Pertanggungjawaban Belanja Bendahara pengeluaran, selain berkewajiban menyelenggarakan pembukuan, juga wajib menyusun dan menyampaikan pertanggungjawaban terhadap seluruh uang yang diterima dan dibayarkannya untuk pelaksanaan anggaran belanja SKPD. Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran terdiri atas pertanggungjawaban transaksi dan pertanggungjawaban periodik. Pertanggungjawaban transaksi adalah pertanggungjawaban yang dilakukan terkait dengan penggunaan UP/GU/TU. Pertanggungjawaban periodik merupakan penggabungan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran dengan bendahara pengeluaran pembantu. Pertanggungjawaban periodik ini berupa pertangungjawaban administratif dan pertanggungjawaban fungsional yang dibuat setiap akhir bulan, selambat-lambatnya disampaikan tanggal 10 bulan berikutnya. 1. Pertanggungjawaban Transaksi Pertanggungjawaban transaksi terdiri atas pertanggungjawaban UP dan Pertanggungjawaban TU. a. Pertanggungjawaban UP Disampaikan kepada PA ketika SKPD akan mengajukan GU. Laporan pertanggungjawaban UP akan menjadi lampiran SPP-GU. Berikut adalah langkah-langkah dalam menyusun laporan pertanggungjawaban uang persediaan: Gambar 5.10 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban UP

Menyusun LPJ- UP

Bukti-bukti yang sah Belanja UP

Mengumpulkan Bukti-bukti yang sah belanja UP

LPJ-UP

Gambar 5.11 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban UP

81

: …………………………

: …………………………

Total

Uang Persediaan Awal Periode

Uang Persediaan Akhir Periode

UraianKode Rekening

(Nama Jelas)

NIP.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA ……

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN

BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD

Tahun Anggaran

………, tanggal ………

Bendahara Pengeluaran

Jumlah

Gambar 5.11 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban UP

b. Pertanggungjawaban TU

Pertanggungjawaban TU disusun ketika TU yang dikelola telah digunakan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima. Laporan pertanggungjawaban TU disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan laporan pertanggungjawaban TU:

Gambar 5.12 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban TU

Menyusun LPJ- TU

Bukti-bukti yang sah Belanja TU

STS (Apabila ada

kelebihan TU)

Verifikasi oleh PPK SKPD dan Pengesahan

oleh PA

LPJ -TU

Draft LPJ -TU

Page 91: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 85

b. Pertanggungjawaban TU

Pertanggungjawaban TU disusun ketika TU yang dikelola telah digunakan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima. Laporan pertanggungjawaban TU disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan laporan pertanggungjawaban TU:

Gambar 5.12 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban TU

81

: …………………………

: …………………………

Total

Uang Persediaan Awal Periode

Uang Persediaan Akhir Periode

UraianKode Rekening

(Nama Jelas)

NIP.

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA ……

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN

BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD

Tahun Anggaran

………, tanggal ………

Bendahara Pengeluaran

Jumlah

Gambar 5.11 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban UP

b. Pertanggungjawaban TU

Pertanggungjawaban TU disusun ketika TU yang dikelola telah digunakan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima. Laporan pertanggungjawaban TU disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan laporan pertanggungjawaban TU:

Gambar 5.12 Langkah-Langkah Pertanggungjawaban TU

Menyusun LPJ- TU

Bukti-bukti yang sah Belanja TU

STS (Apabila ada

kelebihan TU)

Verifikasi oleh PPK SKPD dan Pengesahan

oleh PA

LPJ -TU

Draft LPJ -TU

Gambar 5.13 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban TU

82

Gambar 5.13 Contoh Format Laporan Pertanggungjawaban TU

2. Pertanggungjawaban Periodik

a. Pertanggungjawaban Administratif Pertanggungjawaban administratif yang disampaikan adalah berupa surat pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per kegiatan. SPJ ini merupakan hasil konsolidasi dengan SPJ bendahara pengeluaran pembantu. Oleh karena itu, SPJ Bendahara Pengeluaran pembantu harus sudah disampaikan kepada bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Kecuali pada bulan terakhir di tahun anggaran, SPJ bendahara pengeluaran pembantu harus sudah disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir bulan tersebut. Setelah melakukan konsolidasi SPJ dengan SPJ bendahara pengeluaran pembantu, bendahara pengeluaran akan menyampaikan SPJ Administratif kepada Pejabat Pengguna Anggaran setiap bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. SPJ Administratif ini dilampiri dengan Buku Kas Umum, Laporan Penutupan Kas, danSPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Untuk bulan terakhir tahun anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dan harus dilampiri dengan bukti setoran sisa uang persediaan. Berikut adalah bagan langkah-langkah penyusunan pertanggungjawaban administratif dan penyampaiannya.

: …………………………

: …………………………

Program : ……………………/………………….…

Kegiatan : ……………………/………………….…

Tanggal SP2D TU : …………………………

Total

Tambahan Uang Persediaan Awal Periode

Tambahan Uang Persediaan Akhir Periode

SKPD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN /KOTA ……

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Bendahara Pengeluaran

Tahun Anggaran

Kode Rekening Uraian Jumlah

Menyetujui:

Pengguna Anggaran

(nama lengkap)

NIP.

*Sisa tambahan uang persediaan telah disetor ke Kas Umum Daerah pada tanggal ……..

(Nama Jelas)

NIP.

………, tanggal ………

Page 92: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

86 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

2. Pertanggungjawaban Periodik

a. Pertanggungjawaban Administratif

Pertanggungjawaban administratif yang disampaikan adalah berupa surat pertanggungjawaban (SPJ) yang menggambarkan jumlah anggaran, realisasi dan sisa pagu anggaran baik secara kumulatif maupun per kegiatan.

SPJ ini merupakan hasil konsolidasi dengan SPJ bendahara pengeluaran pembantu. Oleh karena itu, SPJ Bendahara Pengeluaran pembantu harus sudah disampaikan kepada bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Kecuali pada bulan terakhir di tahun anggaran, SPJ bendahara pengeluaran pembantu harus sudah disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir bulan tersebut.

Setelah melakukan konsolidasi SPJ dengan SPJ bendahara pengeluaran pembantu, bendahara pengeluaran akan menyampaikan SPJ Administratif kepada Pejabat Pengguna Anggaran setiap bulan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. SPJ Administratif ini dilampiri dengan Buku Kas Umum, Laporan Penutupan Kas, danSPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Untuk bulan terakhir tahun anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dan harus dilampiri dengan bukti setoran sisa uang persediaan. Berikut adalah bagan langkah-langkah penyusunan pertanggungjawaban administratif dan penyampaiannya.

Gambar 5.14 Langkah-Langkah dan Format Pertanggungjawaban Bulanan Bendahara Pengeluaran SKPD (Laporan Penutupan Kas dan SPJ Administratif/

Fungsional)

83

Gambar 5.14 Langkah-Langkah dan Format Pertanggungjawaban Bulanan Bendahara Pengeluaran SKPD (Laporan Penutupan Kas dan SPJ Administratif/Fungsional)

Menyusun SPJ

Administratif

Laporan Penutupan Kas

SPJ Administratif

BKU dan BP-nya SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

Draft SPJ

Administratif

Verifikasi oleh PPK SKPD dan

Pengesahan oleh PA

Page 93: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 87

84

SK

PD

:

Pe

ng

gu

na

An

gg

ara

n/ K

ua

sa

Pe

ng

gu

na

An

gg

ara

n: : :

Bu

lan

:

s.d

. B

ula

n

Lalu

Bu

lan

in

is.d

. B

ula

n i

ni

s.d

.

Bu

lan

La

lu

Bu

lan

in

is.d

. B

ula

n

ini

s.d

. B

ula

n

La

luB

ula

n i

ni

s.d

. B

ula

n

ini

12

34

56

= (

4+

5)

78

9 =

(7

+8

)1

01

11

2=

(10

+1

1)

13

=(6

+9

+1

2)

14

= (

3-1

3)

JUM

LAH

Me

ny

etu

jui

Pe

ng

gu

na

An

gg

ara

n

(SP

J B

ELA

NJA

AD

MIN

IST

RA

TIF

)

Be

nd

ah

ara

Pe

ng

elu

ara

n

b

. P

Ph

-21

c

. P

Ph

-22

d

. P

Ph

-23

Lain

-la

in

Jum

lah

Pe

ng

elu

ara

n

Pe

ng

elu

ara

n

9)

- S

PJ

(LS

+ U

P/G

U/T

U)

- P

ey

eto

ran

Pa

jak

a

. P

PN

c.

PP

h-2

2

d

. P

Ph

-23

NIP

.

Sa

ldo

Ka

s

__

__

_,

__

__

__

__

__

- La

in-l

ain

Ju

mla

h P

en

eri

ma

an

Pe

ne

rim

aa

n 8

)

- S

P2

D

- P

oto

ng

an

Pa

jak

a

. P

PN

b

. P

Ph

-21

SP

J -

LS

Ba

ran

g &

Ja

sa*

)S

PJ

UP

/ G

U/

TU

Jum

lah

SP

J

(LS

+U

P/G

U/T

U)

s.d

. B

ula

n i

ni

Sis

a P

ag

u

An

gg

ara

n

PE

ME

RIN

TA

H K

AB

UP

AT

EN

__

__

__

__

__

LAP

OR

AN

PE

RT

AN

GG

UN

GJA

WA

BA

N B

EN

DA

HA

RA

PE

NG

ELU

AR

AN

Be

nd

ah

ara

Pe

ng

elu

ara

n

Ta

hu

n A

ng

ga

ran

Ko

de

Re

ke

nin

gU

raia

nJu

mla

h

An

gg

ara

n

SP

J -

LS G

aji

Page 94: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

88 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

b. Pertanggungjawaban Fungsional

SPJ Fungsional menggunakan format yang sama dengan SPJ Administratif. Hanya saja, pertanggungjawaban fungsional disampaikan kepada PPKD selaku BUD. Waktu penyampaian pertanggungjawaban fungsional juga sama dengan waktu penyampaian pertanggungjawaban administratif yaitu tanggal 10 bulan berikutnya. Pada bulan terakhir periode anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.

Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan. Pertanggungjawaban fungsional yang disampaikan adalah berupa SPJ yang disertai dengan lampiran berupa Laporan Penutupan Kas dan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.

Berikut adalah langkah-langkah penyusunan pertanggungjawaban fungsional dan penyampaiannya:

Gambar 5.15 Langkah-Langkah Penyusunan dan Format SPJ Fungsional

85

b. Pertanggungjawaban Fungsional

SPJ Fungsional menggunakan format yang sama dengan SPJ Administratif. Hanya saja, pertanggungjawaban fungsional disampaikan kepada PPKD selaku BUD. Waktu penyampaian pertanggungjawaban fungsional juga sama dengan waktu penyampaian pertanggungjawaban administratif yaitu tanggal 10 bulan berikutnya. Pada bulan terakhir periode anggaran, pertanggungjawaban disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut. Pertanggungjawaban tersebut dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan. Pertanggungjawaban fungsional yang disampaikan adalah berupa SPJ yang disertai dengan lampiran berupa Laporan Penutupan Kas dan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan pertanggungjawaban fungsional dan penyampaiannya: Gambar 5.15 Langkah-Langkah Penyusunan dan Format SPJ Fungsional

Menyusun SPJ

Fungsional

Laporan Penutupan

Kas

BKU dan BP-nya SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

SPJ Fungsional

Proses verifikasi,

evaluasi dan analisa oleh

BUD

Page 95: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 89

86

SKPD

:

Pengguna A

nggara

n/

Kuasa

Pengguna A

nggara

n: : :

Bula

n

s.d. Bula

n

Lalu

Bula

n ini

s.d. Bula

n ini

s.d.

Bula

n

Lalu

Bula

n ini

s.d. Bula

n

ini

s.d. Bula

n

Lalu

Bula

n ini

s.d. Bula

n

ini

12

34

56 =

(4+5)

78

9 =

(7+8)

10

11

12=(1

0+11)

13=(6

+9+12)

14 =

(3-1

3)

JUM

LAH

Mengeta

hui

Pengguna A

nggara

n

Tsa

bit

a

Tahun A

nggara

n

PEM

ERIN

TA

H K

ABU

PA

TEN

__________

LAPO

RA

N P

ERTA

NG

GU

NG

JAW

ABA

N B

EN

DA

HA

RA

PEN

GELU

ARA

N

(SPJ BELA

NJA

FU

NG

SIO

NA

L)

Bendahara

Pengelu

ara

n

Jum

lah S

PJ

(LS+U

P/G

U/T

U)

s.d. Bula

n ini

Sis

a P

agu

Anggara

n

Peneri

maan 8

)

- S

P2D

- P

oto

ngan P

aja

k

a

. P

PN

b

. P

Ph-2

1

c

. P

Ph-2

2

Kode

Rekenin

gU

raia

nJu

mla

h

Anggara

n

SPJ - LS

Gaji

SPJ - LS

Bara

ng &

Jasa

*)

SPJ U

P/

GU

/ TU

- S

PJ (L

S +

UP/G

U/T

U)

- P

eyeto

ran P

aja

k

a

. P

PN

b

. P

Ph-2

1

d

. P

Ph-2

3

- L

ain

-lain

Jum

lah P

eneri

maan

Pengelu

ara

n 9

)

NIP

. 200.0

31.0

03

Bendahara

Pengelu

ara

n

Sanni

c

. P

Ph-2

2

d

. P

Ph-2

3

Lain

-lain

Jum

lah P

engelu

ara

n

Sald

o K

as

_____, __________

Page 96: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

90 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

5.7 Pengembalian Kelebihan Uang/BelanjaBendahara pengeluaran melakukan pengembalian kelebihan uang/kelebihan belanja dalam

tahun anggaran berkenaan dalam hal:

1) Sisa uang persediaan (UP)

Untuk bulan terakhir tahun anggaran, paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut sisa uang persediaan dikembalikan menggunakan bukti setoran sisa uang persediaan.

2) Sisa tambah uang (TU);

Jika permintaan dan pembayaran menggunakan mekanisme TU serta kegiatan telah dilaksanakan dan masih ada sisa uang, maka harus disetorkan kembali ke kas umum daerah menggunakan bukti setoran sisa tambah uang;

3) Pengembalian belanja;

Pengembalian belanja disebabkan kelebihan pembayaran belanja atas beban APBD. Pengembalian belanja termasuk kelebihan pembayaran berdasarkan temuan aparat pemerintah.

Setoran pengembalian belanja mengurangi realisasi anggaran belanja.

5.8 Soal Latihan1. Jelaskan apa saja tugas dan kewenangan bendahara pengeluaran SKPD?

2. Sebutkan jenis-jenis SPP yang dapat diajukan oleh bendahara pengeluaran pembantu SKPD?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dana kapitasi?

4. Jelaskan apa persamaan dan perbedaan antara UP dan TU?

5. Sebutkan dokumen apa saja yang harus dilampirkan untuk mengajukan SPP UP maupun SPP TU oleh bendahara pengeluaran?

6. Jelaskan mekanisme pengajuan ganti uang persediaan (GU) oleh bendahara pengeluaran SKPD?

7. Pada saat SP2D-UP terbit, apakah anggaran belanja SKPD sudah berkurang? jelaskan!

8. Jelaskan perbedaan antara pertanggungjawaban transaksi dan pertanggungjawaban periodik/bulanan?

9. Terkait dengan kewajiban bendahara pengeluaran SKPD untuk menyusun dan menyampaikan SPJ Administratif/Fungsional, jelaskan pertanyaan berikut ini:

a. Kapan batas waktu penyampaian SPJ tersebut?

b. Kepada siapa saja SPJ tersebut disampaikan?

c. Dokumen apa saja yang harus dilampirkan bersama SPJ tersebut?

10. Jelaskan bagaimana pembukuan untuk setiap SP2D yang disebutkan di bawah ini, (buku apa saja yang digunakan dan di sisi mana transaksi tersebut akan dicatat, apakah di sisi penerimaan atau pengeluaran):

Page 97: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas SKPD 91

a. SP2D UP

b. SP2D GU

c. SP2D TU

d. SP2D LS

11. Jelaskan bagaimana pembukuan untuk transaksi penarikan uang persediaan dari bank (pergeseran uang)?

12. Jelaskan bagaimana pembukuan untuk transaksi pembayaran belanja yang menggunakan uang persediaan?

13. Jelaskan bagaimana pembukuan untuk transaksi PPh/PPN yang dipungut/dipotong dan disetor oleh bendahara pengeluaran SKPD?

14. Jika bendahara pengeluaran SKPD membukukan transaksi PPh/PPN yangdipungut/dipotong dan disetor oleh BUD (terkait dengan belaja LS pada SKPD), bagaimanakah pembukuannya?

15. Jelaskan bagaimana pembukuan transaksi pemberian uang panjar dari bendahara pengeluaran kepada PPTK dan pertanggungjawaban uang panjar dari PPTK ke bendahara pengeluaran, untuk masing-masing kondisi berikut:

a. Realisasi belanja lebih kecil dari uang panjar yang diberikan (ada sisa uang panjar)

b. Realisasi belanja lebih besar dari uang panjar yang diberikan (bendahara harus memberikan tambahan uang atas kekurangan panjar)

11. Jelaskan

a. Bagaimana pembukuan untuk mencatat penyetoran sisa TU ke rekening Kas daerah;

b. Bukti transaksi apa yang dgunakan untuk mencatat transaksi tersebut?;

c. Kapan sisa TU tersebut harus disetorkan ke rekening Kas Daerah?.

12. Jelaskan bagaimana pelaksanaan dana kapitasi di SKPD!

13. Pengawasan dana kapitasi perlu dilakukan oleh SKPD, Jelaskan Prosedurnya!

Page 98: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

92 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 99: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas PPKD 93

TOPIK 6SISTEM DAN PROSEDUR

PENGELUARAN KAS PPKD

Page 100: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

94 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang prosedur pembayaran, penatausahaan dan

pertanggungjawaban bendahara PPKD.

Sub Topik Kata Kunci

Tugas dan Kewenangan Bendahara

Pengeluaran PPKD

Prosedur pembayaran bendahara

pengeluaran PPKD

Prosedur pembukuan bendahara

pengeluaran PPKD

Prosedur pertanggungjawaban

bendahara pengeluaran PPKD.

ð

ð

ð

ð

Penatausahaan, pertanggungjawaban,

pengeluaran PPKD.

Pengeluaran PPKD, nota debit bank

Buku pengeluaran PPKD

Buku, Bukti pengeluaran PPKD

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

Page 101: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas PPKD 95

Kas Bon Pemkab Aceh Tamiang Senilai Rp. 14 M Harus Dikembalikan Utuh

Kasus pengeluaran uang diluar mekanisme berbentuk kas bon oleh Pemkab Aceh Tamiang

yang semula berjumlah Rp. 16.803.936.351,25, setelah diterbitkan SK Pembebanan oleh majelis

pertimbangan TP-TGR keuangan dan barang daerah kepada 25 pihak yang bertanggung

jawab, sudah diselesaikan Rp. 2.274.265.173. Sehingga sisa kerugian negara tinggal Rp.

14.061.178.25.

Kepala Kejaksaan Negeri Kualasimpang, M. Basyar Rifai, SH didampingi Kasipidsus Chairun

Parapat, SH usai peringatan hari Adhyaksa ke 51 di Kejaksaan Negeri Kualasimpang kepada

Realitas Jum’at (22/7) mengatakan, MoU penagihan kas bon antara pihaknya dengan Pemkab

Aceh Tamiang baru pertama kali dilakukan tahun 2011.

MoU pengembalian kas bon antara Kejaksaan Negeri Kualasimpang dengan Pemkab Aceh

Tamiang yang dilakukan pejabat Aceh Tamiang dari tahun 2005 – 2010 sebesar Rp. 14 Milyar,

belum dikembalikan utuh. Pasalnya penagihan kas bon dan pengembaliannya baru sebesar

Rp. 200 juta, kata Kajari Kualasimpang.

Menurut Chairun Parapat, SH ketika ditanya kenapa masih sedikit uang pengembaliannya,

butuh proses pengembalian uang kas bon karena mereka yang dipanggil harus melengkapi

bukti kas bonnya, jadi ada kita panggil sampai beberapa kali. Terkait kas bon dari perdata

menjadi pidana, Kajari mengatakan sabar nanti ada waktunya.

Kurun waktu enam bulan, Kejaksaan telah memanggil pihak-pihak yang melakukan kas bon

dan pengembaliannya baru sebesar Rp. 200 juta. “Kami ingatkan dalam jangka waktu setahun

setelah adanya MoU, maka uang Negara tersebut harus dikembalikan ke kas daerah secara

utuh”, tegas Chairun Parapat.

http://www.suara-tamiang.com/2011/07/kas-bon-pemkab-aceh-tamiang-senilai-rp.html?m=1

Minggu, 24 Juli 2011

6.1 Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran PPKD

Menurut Pasal 5 Permendagri No. 55 Tahun 2008, Bendahara Pengeluaran PPKD bertugas untuk menatausahakan dan mempertanggung-jawabkan seluruh pengeluaran PPKD dalam rangka pelaksanaan APBD. Untuk melaksanakan tugasnya, bendahara pengeluaran PPKD berwenang:

a. mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP-LS PPKD;

b. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS PPKD;

c. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS PPKD kepada pejabat yang terkait, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.

Dalam hal bendahara pengeluaran berhalangan, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 226, mengatur bahwa:

Page 102: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

96 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

1) Apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-lamanya 1 (satu) bulan, bendahara pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara pengeluaran atas tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bersangkutan dengan diketahui kepala SKPD;

2) Apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-lamanya 3 (tiga) bulan harus ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran dan diadakan berita acara serah terima;

3) Apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 (tiga) bulan, belum juga dapat melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena itu segera diusulkan penggantinya.

6.2 Prosedur Pembayaran Bendahara Pengeluaran PPKD

Prosedur pembayaran oleh bendahara pengeluaran PPKD dilakukan dengan cara LS (langsung) yaitu dengan mengajukan SPP-LS kepada BUD/Kuasa BUD kepada PPK-SKPKD atau pejabat yang ditunjuk untuk memverifikasi SPP. SPP-LS yang diajukan oleh bendahara pengeluaran PPKD dilampiri dengan dokumen-dokumen yang diperlukan, antara lain:

a. Salinan SPD

b. Lampiran lain yang diperlukan

Bendahara pengeluaran PPKD mengisi dokumen SPP LS PPKD yang telah disiapkan. Disamping membuat SPP, bendahara pengeluaran PPKD juga membuat register untuk SPP yang diajukan, SPM dan SP2D yang sudah diterima oleh bendahara.

Pembayaran yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran PPKD adalah untuk pengeluaran belanja dan/atau pembiayaan yang tercantum di dalam DPA-PPKD. Adapun anggaran pengeluaran di dalam DPA-PPKD terdiri dari:

a. Belanja tidak langsung selain belanja pegawai, terdiri dari: belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan keuangan, bantuan sosial, belanja tak terduga.

b. Pengeluaran pembiayaan, terdiri dari: pembayaran pokok pinjaman, investasi, pemberian pinjaman, pembentukan dana cadangan.

6.3 Prosedur Pembukuan Bendahara Pengeluaran PPKD

Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD merupakan proses pencatatan SP2D LS ke dalam BKU Pengeluaran dan Buku Pembantu yang terkait. Pembukuan dimulai ketika bendahara pengeluaran PPKD menerima SP2D LS (pengeluaran PPKD) dari BUD/Kuasa BUD.

Buku yang digunakan dalam pembukuan bendahara pengeluaran PPKD adalah:

1) Buku Kas Umum (BKU) - Bendahara Pengeluaran PPKD

2) Buku Pembantu BKU - Bendahara Pengeluaran PPKD yang berupa Buku Rekapitulasi Pengeluaran Per Rincian Obyek - Bendahara Pengeluaran PPKD

Page 103: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas PPKD 97

Langkah-langkah dalam membukukan SP2D LS SKPKD yang diterima adalah sebagai berikut:

1) Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD menggunakan BKU - Bendahara Pengeluaran PPKD dan Buku Rekapitulasi Pengeluaran per Obyek.

2) Terhadap SP2D LS SKPKD yang diterima oleh bendahara pengeluaran PPKD, transaksi tersebut di catat di BKU - Bendahara Pengeluaran PPKD pada kolom penerimaan. Nilai yang dicatat sebesar jumlah kotor (gross). Kemudian bendahara pengeluaran PPKD mencatat di BKU- bendahara pengeluaran PPKD pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dicatat sebelumnya di kolom penerimaan

3) Terhadap semua belanja yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran PPKD selain dicatat pada BKU- bendahara pengeluaran PPKD, belanja-belanja tersebut juga perlu dicatat di Buku Pembantu rincian per obyek.

Di samping itu, bendahara pengeluaran PPKD juga membuat Register untuk SPP dan SPM yang diajukan serta SP2D yang telah diterima.

Berikut ini disajikan contoh format RegisterSPP/SPM/SP2D PPKD, BKU dan Buku Pembantu bendahara pengeluaran PPKD.

Gambar 6.1 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D PPKD

92

PPKD mencatat di BKU- bendahara pengeluaran PPKD pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dicatat sebelumnya di kolom penerimaan

3) Terhadap semua belanja yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran PPKD selain dicatat pada BKU- bendahara pengeluaran PPKD, belanja-belanja tersebut juga perlu dicatat di Buku Pembantu rincian per obyek.

Di samping itu, bendahara pengeluaran PPKD juga membuat Register untuk SPP dan SPM yang diajukan serta SP2D yang telah diterima.

Berikut ini disajikan contoh format RegisterSPP/SPM/SP2D PPKD, BKU dan Buku Pembantu bendahara pengeluaran PPKD.

Gambar 6.1 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........ REGISTER SPP/SPM/SP2D

BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Jenis

Belanja

SPP SPM SP2D Uraian Jumlah Keterangan

Tgl. No. Tgl. No. Tgl. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

............., Tanggal ................

Bendahara Pengeluaran PPKD (Tanda Tangan)

(Nama Jelas) NIP

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA dan nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan jenis belanja yang diajukan 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal pengajuan SPP 5. Kolom 4 diisi dengan Nomor SPP yang diajukan 6. Kolom 5 diisi dengan tanggal penerbitan SPM terkait pengajuan SPP pada kolom sebelumnya 7. Kolom 6 diisi dengan Nomor SPM yang diterbitkan 8. Kolom 7 diisi dengan tanggal penerbitan SP2D terkait dengan penerbitan SPM pada kolom sebelumnya 9. Kolom 8 diisi dengan Nomor SP2D yang diterbitkan

10. Kolom 9 diisi dengan Uraian Pengajuan 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah pencairan 12. Kolom 11 diisi dengan keterangan yang diperlukan

Page 104: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

98 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 6.2 Contoh Format BKU Bendahara Pengeluaran PPKD

93

Gambar 6.2 Contoh Format BKU Bendahara Pengeluaran PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........

BUKU KAS UMUM BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Tanggal Uraian Kode

Rekening Penerimaan Pengeluaran Saldo

Mengetahui: ........., tanggal ...............

PPKD Bendahara Pengeluaran PPKD (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP. NIP.

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan 2. Kolom No. diisi dengan nomor urut transaksi BKU (dimulai dari nomor 1 dan seterusnya). Nomor urut yang

digunakan adalah nomor urut per transaksi bukan per pencatatan. Maksudnya apabila satu transaksi menghasilkan dua atau lebih pencatatan, maka terhadap pencatatan kedua dan seterusnya cukup menggunakan nomor urut transaksi yang pertama kali dicatat

3. Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi 4. Kolom uraian diisi dengan uraian transaksi 5. Kolom kode rekening diisi dengan nomor kode rekening. Kolom ini diisi hanya untuk transaksi belanja 6. Kolom penerimaan diisi dengan jumlah rupiah transaksi penerimaan 7. Kolom pengeluaran diisi dengan jumlah rupiah transaksi pengeluaran 8. Kolom saldo diisi dengan jumlah atau saldo akumulasi.

9. Kas di bendahara pengeluaran pembantu diisi nilai yang tercantum pada kolom saldo pada saat penutupan akhir bulan. Kas di bendahara pengeluaran pembantu dapat berupa kas tunai atau simpanan di Bank *

10. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Kuasa Pengguna Anggaran disertai nama jelas.*

Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

Page 105: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas PPKD 99

Gambar 6.3 Contoh Format Buku Rincian Obyek Belanja Bendahara Pengeluaran PPKD

94

Gambar 6.3 Contoh Format Buku Rincian Obyek Belanja Bendahara Pengeluaran PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .........

BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

SKPD : Kode Rekening : Nama Rekening : Jumlah Anggaran : Rp. ............. Tahun Anggaran :

Tgl. No.

BKU Uraian Belanja LS

Mengetahui: ......... , Tanggal ............

PPKD Bendahara Pengeluaran PPKD (Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama jelas) (Nama jelas) NIP. NIP.

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, kode rekening, nama rekening, jumlah anggaran dan tahun anggaran

2. Kolom tanggal diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran 3. Kolom no. BKU diisi dengan nomor urut BKU Bendahara Pengeluaran PPKD 4. Kolom uraian diisi dengan uraian belanja 5. Kolom belanja LS diisi dengan jumlah rupiah belanja menggunakan SPP LS 6. Kolom tanda tangan ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran PPKD dan PPKD disertai nama jelas. *

* Diisi hanya pada saat penutupan di akhir bulan untuk keperluan penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara

Pengeluaran PPKD

Bagan Alir yang menggambarkan proses pembukuan SP2D LS SKPKD dapat digambarkan

sebagai berikut. Bagan Alir yang menggambarkan proses pembukuan SP2D LS SKPKD dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 106: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

100 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 6.4 Bagan Alir Proses Pembukuan SP2D LS SKPKD

95

Gambar 6.4 Bagan Alir Proses Pembukuan SP2D LS SKPKD

6.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

PPKD

Bendahara pengeluaran PPKD menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan fungsi kebendaharaan yang berada dalam tanggung jawabnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Pertangungjawaban disampaikan kepada PPKD. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut, dokumen yang disampaikan adalah Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

SPJ tersebut dilampirkan dengan :

6.4 Prosedur Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

Bendahara pengeluaran PPKD menyampaikan pertanggungjawaban atas pengelolaan fungsi kebendaharaan yang berada dalam tanggung jawabnya setiap tanggal 10 bulan berikutnya. Pertangungjawaban disampaikan kepada PPKD. Dalam melakukan pertanggungjawaban tersebut, dokumen yang disampaikan adalah Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

SPJ tersebut dilampirkan dengan :

1. Buku Kas Umum (BKU) - bendahara pengeluaran PPKD

Page 107: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Sistem dan Prosedur Pengeluaran Kas PPKD 101

2. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek - bendahara pengeluaran PPKD yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian obyek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian obyek dimaksud.

Gambar 6.5 Contoh Dokumen Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

96

1. Buku Kas Umum (BKU) - bendahara pengeluaran PPKD 2. Ringkasan pengeluaran per rincian obyek - bendahara pengeluaran PPKD yang

disertai dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah atas pengeluaran dari setiap rincian obyek yang tercantum dalam ringkasan pengeluaran per rincian obyek dimaksud.

6.5 Contoh Dokumen Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ............... LAPORAN PERTANGGUNGANJAWABAN BENDAHARA

PENGELUARAN PPKD

Bendahara Pengeluaran PPKD : Tahun Anggaran : Bulan :

(dalam rupiah)

Kode Rekening

Uraian Jumlah

Anggaran

SPJ – LS PPKD *) Sisa Pagu Anggaran

s.d.Bulan Lalu

Bulan Ini

s.d. Bulan ini

1 2 3 4 5 6=(4+5) 7 = (3+6) JUMLAH Penerimaan

- SP2D - Potongan Pajak a. PPN b. PPh-21 c. PPh-22 d. PPh-23

- Lain-lain Jumlah Penerimaan

Pengeluaran - SPJ (LS) - Penyetoran Pajak a. PPN b. PPh-21 c. PPh-22 d. PPh-23 - Lain-lain Jumlah Pengeluaran Saldo Kas

Mengetahui : ................, tanggal ........ PPKD Bendahara Pengeluaran PPKD

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan) (Nama Jelas) (Nama Jelas) NIP. NIP

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, nama SKPD yang bersangkutan, nama pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, nama bendahara pengeluaran, tahun anggaran dan bulan.

2. Kolom 1 diisi dengan kode rekening 3. Kolom 2 diisi dengan uraian nama kode rekening 4. Kolom 3 diisi dengan jumlah anggaran yang ditetapkan dalam APBD atas masing-masing kode rekening 5. Kolom 4 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan lalu 6. Kolom 5 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ bulan ini 7. Kolom 6 diisi dengan jumlah SP2D atas pembayaran LS-Pihak Ketiga yang telah diterbitkan/SPJ sampai dengan bulan ini 8. Kolom 7 diisi dengan jumlah sisa pa gu anggaran yang diperoleh dari jumlah anggaran dikurangi dengan jumlah SPJ atas

penggunaan dana LS sampai dengan bulan ini.

Berikut adalah Bagan Alir yang menggambarkan proses pertanggungjawaban bendahara pengeluaran PPKD.

Page 108: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

102 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 6.6 Bagan Alir Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

97

Berikut adalah Bagan Alir yang menggambarkan proses pertanggungjawaban bendahara pengeluaran PPKD.

Gambar 6.6 Bagan Alir Proses Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

6.5 Latihan Soal1. Jelaskan tugas dan kewenangan bendahara pengeluaran PPKD!

2. Sebutkan jenis belanja maupun pengeluaran pembiayaan yang terdapat di dalam DPA-PPKD?

3. Jelaskan prosedur pembayaran oleh bendahara pengeluaran PPKD!

4. Buku apa saja yang digunakan oleh bendahara pengeluaran PPKD?

5. Sebutkan dokumen SPJ yang harus disampaikan oleh bendahara pengeluran PPKD?

Page 109: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Laporan Pertanggungjawaban BUD 103

TOPIK 7LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN BUD

Page 110: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

104 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang prosedur penyusunan pertanggungjawaban BUD

Sub Topik Kata Kunci

Jenis Laporan Pertanggungjawaban BUD

Prosedur Penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban BUD

ð

ð

Laporan Posisi Kas Harian (LPKH),

Rekonsiliasi Bank

Bukti-bukti transaksi LPKH,

Rekonsiliasi Bank

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

Page 111: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Laporan Pertanggungjawaban BUD 105

Kok Kas Daerah Sampai Kosong?

Kas keuangan daerah Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan kosong, masyarakat

diminta bersabar karena sampai bulan desember tidak ada pembangunan. Hal ini

disampaikan Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming, di depan ratusan jamaah haji Tanbu

yang akan diberangkatkan ke tanah suci kemarin, Minggu (31/10) di masjid A Taqwa Batulicin

. “Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Tanah Bumbu, pembangunan akan berjalan

efektif pada tahun 2011, karena tahun ini sampai bulan desember kemungkinan tidak ada

pembangunan mengingat kas daerah kita untuk sementara kosong,” Ujar Mardani.

Bupati termuda juga berharap, masyarakat bumi bersujud bisa bersabar dengan kondisi

tersebut, Dirinya juga mengaku tidak bisa berbuat banyak. “Kas daerah kosong, saya tidak

bisa berbuat banyak,” Tambahnya. Batulicin News mencoba mengorek kepastian tentang

jumlah sebenarnya jumlah akhir Kas daerah ke Kantor Keuangan daerah maupun Sekda

Tanbu namun pihak-pihak tersebut tidak berkenaan membeberkan jumlah dana kas daerah.

Menurut mereka, ini adalah hal yang tidak perlu diketahui secara luas.

http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/02/kok-kas-daerah-sampai-kosong-311224.html

Kadirkudus Ode : 02 November 2010

7.1 Jenis-jenis Laporan Pertanggungjawaban BUDBendahara Umum Daerah wajib menyampaikan laporan atas pengelolaan uang yang

terdapat dalam kewenangannya. Bendahara Umum Daerah menyampaikan laporan tersebut kepada Kepala Daerah. Dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh penatausahaan dan bukti-bukti transaksi pada kas umum daerah akan dijadikan dasar dalam membuat laporan BUD.

Laporan Bendahara Umum Daerah disusun dalam bentuk:

a. Laporan Posisi Kas Harian (LPKH); dan

b. Rekonsiliasi Bank.

Laporan tersebut dibuat setiap hari dan diserahkan kepada Kepala Daerah setiap hari kerja pertama setiap minggunya.

Berikut ini disajikan contoh format laporan pertanggungjawaban BUD

Page 112: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

106 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 7.1 Contoh Format Laporan Posisi Kas Harian

101

Gambar 7.1 Contoh Format Laporan Posisi Kas Harian

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...............

LAPORAN POSISI KAS HARIAN

HARI : ................ TANGGAL : ................ PERIODE : ................

Nomor Transaksi

Uraian Penerimaan pengeluaran SP2D STS

Lain-lain

1 2 3 4 5

Jumlah Perubahan Posisi Kas Hari ini

Posisi Kas (H-1) Posisi Kas (H)

Rekapitulasi Posisi Kas di BUD Saldo di Bank 1 Rp Saldo di Bank 2 Rp Total Saldo Kas* Rp

................, .................... Bendahara Umum Daerah,

(Tanda Tangan) (Nama Jelas) NIP

*Total saldo kas harus sama dengan Posisi Kas (H)

Cara Pengisian :

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA, Periode diisi dengan tanggal rekonsiliasi.

2. Saldo Kas umum daerah Menurut Buku diisi jumlah saldo akhir kas di pada rekening bank menurut catatan buku pada tanggal rekonsiliasi.

3. Saldo Kas umum daerah Menurut Bank diisi jumlah saldo akhir kas di Bank menurut catatan Bank pada tanggal rekonsiliasi.

4. Selisih diisi dengan jumlah selisih antara kas menurut catatan buku dan menurut catatan Bank. 5. Penerimaan yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank diisi dengan jumlah (Rp)

STS/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di buku tetapi belum dicatat di Bank. 6. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank diisi dengan jumlah (Rp)

SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di buku tetapi belum dicatat di Bank. 7. Penerimaan yang telah dicatat oleh Bank, Belum dicatat oleh Buku diisi dengan jumlah (Rp)

STS/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di bank tetapi belum dicatat di Buku. 8. Pengeluaran yang telah dicatat oleh bank, Belum dicatat oleh buku diisi dengan jumlah (Rp)

SP2D/Bukti lain yang sah yang sudah dicatat di bank tetapi belum dicatat di buku.

Page 113: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Laporan Pertanggungjawaban BUD 107

Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank

102

Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ............... REKONSILIASI BANK

Periode ..........

1. Saldo Kas umum daerah Menurut Buku Rp. 2. Saldo Kas umum daerah Menurut Bank Rp. ........................

Selisih Rp........................ Keterangan Selisih

A. Penerimaan yang telah dicatat oleh buku, Belum dicatat oleh Bank a. STS No .... Rp. b. Bukti Lain yang sah Rp. c. Dst.. Rp. . Rp.

Rp. B. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku,

Belum dicatat oleh Bank a. SP2D No .... Rp. b. Nota Kredit No. ..... Rp. c. Bukti Lain yang sah Rp. d. Dst.. Rp. . Rp.

Rp. C. Penerimaan yang telah dicatat oleh buku,

Belum dicatat oleh Bank a. STS No .... Rp. b. Nota Kredit No. ..... Rp. c. Bukti Lain yang sah Rp. d. Dst.. Rp. . Rp.

Rp. D. Pengeluaran yang telah dicatat oleh buku,

Belum dicatat oleh Bank a. SP2D No .... Rp. b. Nota Debit No. ..... Rp. c. Bukti Lain yang sah Rp. d. Dst.. Rp. . Rp.

Rp.

....................., .......................... Bendahara Umum Daerah

(Tanda Tangan) (Nama Jelas)

NIP

Disamping laporan-laporan di atas, Bendahara Umum Daerah membuat Register untuk SPP yang diajukan serta SPM dan SP2D yang telah diterbitkan.

Disamping laporan-laporan di atas, Bendahara Umum Daerah membuat Register untuk SPP yang diajukan serta SPM dan SP2D yang telah diterbitkan.

Page 114: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

108 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 7.3 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D BUD

103

Gambar 7.3 Contoh Format Register SPP/SPM/SP2D BUD

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ............... REGISTER SPP/SPM/SP2D

BENDAHARA UMUM DAERAH

No.

Jenis UP/GU/TU/LS

SPP SPM SP2D Uraian Jumlah Ket.

Tgl. No. Tgl. No. Tgl. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

..............., Tanggal ....................

Bendahara Umum Daerah

(Tanda Tangan) (Nama Jelas)

NIP. Cara pengisian:

1. Judul diisi dengan nama PROVINSI/KABUPATEN/KOTA 2. Kolom 1 diisi dengan nomor urut 3. Kolom 2 diisi dengan jenis pengajuan dengan UP/GU/TU/LS 4. Kolom 3 diisi dengan tanggal pengajuan SPP 5. Kolom 4 diisi dengan Nomor SPP yang diajukan 6. Kolom 5 diisi dengan tanggal penerbitan SPM terkait pengajuan SPP pada kolom sebelumnya 7. Kolom 6 diisi dengan Nomor SPM yang diterbitkan 8. Kolom 7 diisi dengan tanggal penerbitan SP2D terkait dengan penerbitan SPM pada kolom sebelumnya 9. Kolom 8 diisi dengan Nomor SP2D yang diterbitkan 10. Kolom 9 diisi dengan Uraian Pengajuan 11. Kolom 10 diisi dengan jumlah pencairan 12. Kolom 11 diisi dengan keterangan yang diperlukan

7.2 Prosedur Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban BUD

Bendahara Umum Daerah menyusun pertanggungjawabannya setiap hari dalam bentuk Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Harian. Langkah-langkah dalam menyusun Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Harian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan bukti-bukti yang ada (SP2D/STS/Bukti lainnya yang sah), setiap hari BUD menyusun laporan posisi kas harian.

2. BUD menerima rekening koran dari Bank setiap hari untuk transaksi satu hari sebelumnya.

3. Berdasarkan rekening koran dan laporan posisi kas harian BUD menyusun rekonsiliasi bank.

4. Rekonsiliasi Bank disusun dengan cara membandingkan saldo kas di Bank menurut Rekening Koran dengan saldo kas di Bank menurut laporan posisi kas harian.

5. Laporan posisi kas harian dan rekonsiliasi bank tersebut diserahkan kepada kepala daerah hari pertama setiap minggunya.

7.2 Prosedur Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban BUD

Bendahara Umum Daerah menyusun pertanggungjawabannya setiap hari dalam bentuk Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Harian.

Langkah-langkah dalam menyusun Rekonsiliasi Bank dan Laporan Posisi Kas Harian adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan bukti-bukti yang ada (SP2D/STS/Bukti lainnya yang sah), setiap hari BUD menyusun laporan posisi kas harian.

2. BUD menerima rekening koran dari Bank setiap hari untuk transaksi satu hari sebelumnya.

3. Berdasarkan rekening koran dan laporan posisi kas harian BUD menyusun rekonsiliasi bank.

4. Rekonsiliasi Bank disusun dengan cara membandingkan saldo kas di Bank menurut Rekening Koran dengan saldo kas di Bank menurut laporan posisi kas harian.

5. Laporan posisi kas harian dan rekonsiliasi bank tersebut diserahkan kepada kepala daerah hari pertama setiap minggunya.

Page 115: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Laporan Pertanggungjawaban BUD 109

Langkah-langkah dalam pertanggungjawaban BUD dapat dilihat dalam bentuk skema berikut.

Gambar 7.4 Skema Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

104

Langkah-langkah dalam pertanggungjawaban BUD dapat dilihat dalam bentuk skema berikut. Gambar 7.4 Skema Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD 3. Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran PPKD

Uraian KDH BUD Bank 1. Bendahara Umum Daerah

mengumpulkan semua bukti-bukti transaksi yang terjadi dalam satu hari

2. Berdasarkan bukti-bukti yang ada Bendahara Umum Daerah menyusun laporan posisi kas harian

3. Laporan posisi kas harian akan dijadikan dasar penyesunan rekonsiliasi bank

4. BUD menerima rekening

koran dari bank setiap hari untuk transaksi satu hari sebelumnya

5. BUD menyusun

Rekonsiliasi Bank dengan membandingkan saldo kas pada laporan posisi kas harian dan saldo kas rekening koran

6. BUD menyerahkan laporan

posisi kas harian kepada kepala daerah setiap hari pertama kerja setiap minggunya

7.3 Soal Latihan

1. Sebutkan jenis-jenis laporan pertanggungjawaban yang harus disusun oleh BUD? 2. Sebutkan contoh-contoh bukti transaksi yang menjadi dasar pembukuan/

pertanggungjawaban BUD? 3. Jelaskan prosedur penyusunan laporan pertanggungjawaban BUD !

SP2D/STS/ Bukti

lainnya yang sah

Laporan Posisi Kas

Harian

Pembuatan Rekonsiliasi

Bank

Rekonsiliasi Bank Rekonsiliasi Bank

Laporan Posisi Kas

Harian

Rekening Bank Rekening

Bank

Menyusun laporan posisi

kas harian

Prosedur piñatausahaan

keuangan daerah telah diatur

dalam PerKDH mengenai sistem

dan prosedur pengelolaan

keuangan daerah

7.3 Soal Latihan1. Sebutkan jenis-jenis laporan pertanggungjawaban yang harus disusun oleh BUD?

2. Sebutkan contoh-contoh bukti transaksi yang menjadi dasar pembukuan/ pertanggungjawaban BUD?

3. Jelaskan prosedur penyusunan laporan pertanggungjawaban BUD !

Page 116: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

110 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 117: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 111

TOPIK 8PENYELESAIAN GANTI KERUGIAN NEGARA TERHADAP BENDAHARA

Page 118: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

112 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik ini menjelaskan tentang tata cara penyelesaian ganti kerugian Negara terhadap

bendahara

Sub Topik Kata Kunci

Pemeriksaan pengelolaan dan

tanggungjawab keuangan negara

Tata cara ganti kerugian Negara

terhadap bendahara

ð

ð

Badan Pemeriksa Keuangan, Kerugian

Negara/ Daerah

Bendahara, Tim Penyelesaian Kerugian

Negara, SKTJM

Referensi:

1. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Penyelesaian Kerugian Negara terhadap Bendahara.

2. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Page 119: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 113

Kerugian APBD Lampung Rp 67 Miliar

BANDAR LAMPUNG (Lampost.Co): Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung mencatat kerugian APBD se-Lampung hingga 7 Oktober 2013 mencapai Rp67.450.861.713,82. Kabupaten Way Kanan menjadi daerah dengan tingkat presentase penyelesaian kerugian terendah hingga 28 November 2013 dengan 52,08 %. Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung, V.M. Ambar Wahyuni menguraikan pihaknya melakukan pemantauan sebanyak tiga kali dalam 2013 yakni pada Juni, Oktober, dan November.

Berdasarkan pemantauan penyelesaian kerugian daerah per 7 oktober 2013 pada 15 Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota terdapat nilai kerguian sebesar Rp164.047.216.771,53. Tetapi telah diselesaikan/lunas sebesar Rp55.278.215.946,67. “Hingga saat ini masih dalam proses pengembalian/angsuran sebesar Rp41.318.139.111,04, sehingga masih terdapat sisa nilai kerugian sebesar Rp67.450.861.713,82 atau 41,12 persen,”jelas Ambar dalam Media Workshop di Kantor BPK RI Perwakilan Lampung, Bandar Lampung, Selasa (17/12).

Menurut Ambar, penyelesaian kerugian daerah di wilayah provinsi Lampung belum optimal. Untuk itu pihaknya berharap kepala daerah setempat segera memproses tuntutan ganti rugi (TGR) yang telah diketahui dari hasil pemeriksaan. “selanjutnya, bendahara, pegawai negeri bukan bendahara, atau pejabat lain yang melanggar hukum atau melalikan kewajiban segera dimintakan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM),” tegasnya.

http://lampost.co/berita/kerugian-apbd-lampung-rp67-miliar- : 2013-12-17

8.1 Informasi Kerugian Negara/DaerahKerugian negara adalah kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti

jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai sebagaimana yang dimaksud peraturan kepala BPK No 3 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Bendahara. Informasi mengenai adanya kekurangan perbendaharaan yang mengakibatkan kerugian Negara/Daerah dapat diketahui dari berbagai sumber, antara lain:

a. Hasil pengawasan/hasil pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Eksternal dan Aparat Pengawasan Fungsional/Internal Pemerintah dalam hal ini BPK dan Inspektorat /BPKP Apabila Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK atau aparat pengawasan fungsional internal ditemukan/diduga terdapat Kerugian keuangan Negara/Daerah, maka pengungkapan Kerugian Negara tersebut dilakukan segera pada kesempatan pertama.

b. Pengawasan dan/atau pemberitahuan atasan langsung bendahara kantor/satuan kerja. Apabila didalam pelaksanaan pengawasan melekat ditemukan/ diduga terdapat kerugian Negara, maka atasan langsung bendahara atau kepala satuan kerja wajib melaporkan setiap kerugian Negara kepada pimpinan instansi dan memberitahukan Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah kerugian Negara diketahui.

c. Perhitungan ex officio

Page 120: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

114 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Apabila Bendahara lalai membuat pertanggungjawaban pengelolaan keuangan, berada dalam pengampunan, melarikan diri, atau meninggal dunia, dan tidak dapat segera dilakukan pengujian/ pemeriksaan kas, maka harus dibuatkan perhitungan secara ex officio. Penghitungan ex officio adalah suatu perhitungan perbendaharaan yang dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk ex officio. Bila dalam perhitungan yang dibuat secara ex officio tersebut terdapat kerugian Negara, maka kekurangan itu menjadi tanggung jawab Bendahara bersangkutan.

Untuk melaksanakan proses penyelesaian ganti kerugian Negara/daerah yang terjadi di lingkungan instansi pemerintah, termasuk pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 10 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Bendahara, baik yang dilakukan oleh bendahara maupun pegawai negeri bukan bendahara/pejabat lain/pihak manapun, diselesaikan melalui organisasi penyelesaian kerugian Negara/daerah yakni Tim Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah (TPKN/D) dan/atau Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (MP TP-TGR).

8.2 Tim Penyelesaian Kerugian NegaraTim Penyelesaian Kerugian Negara, yang selanjutnya disebut TPKN, adalah tim yang

menangani penyelesaian kerugian Negara yang diangkat oleh pimpinan instansi yang bersangkutan, TPKN terdiri dari :

1. Sekretaris jenderal/kepala kesekretariatan badan-badan lain/sekretaris daerah provinsi/ kabupaten/kota sebagai ketua;

2. Inspektur jenderal/kepala satuan pengawasan internal/inspektur provinsi/ kabupaten/ kota sebagai wakil ketua;

3. Kepala biro/bagian keuangan/kepala badan pengelola keuangan daerah sebagai sekretaris;

4. Personil lain yang berasal dari unit kerja di bidang pengawasan, keuangan, kepegawaian, hukum, umum, dan bidang lain terkait sebagai anggota;

5. Sekretariat.

Apabila dipandang perlu, kepala satuan kerja dapat membentuk tim ad hoc untuk menyelesaiakan kerugian Negara yang terjadi pada satuan kerja yang bersangkutan. Tim ad hoc melakukan pengumpulan data/informasi dan verifikasi kerugian Negara berdasarkan penugasan dari kepala satuan kerja. Kepala satuan kerja melaporkan pelaksanaan tugas tim ad hoc kepada pimpinan instansi yang bersangkutan dengan tembusan kepada TPKN untuk diproses lebih lanjut.

8.2.1 Tugas TPKN

TPKN bertugas membantu pimpinan instansi dalam memproses penyelesaian kerugian Negara terhadap bendahara yang pembebanannya akan ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas, TPKN menyelenggarakan fungsi untuk:

1. Menginventarisasi kasus kerugian Negara yang diterima;

2. Menghitung jumlah kerugian Negara;

Page 121: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 115

3. Mengumpulkan dan melakukan verifikasi bukti-bukti pendukung bahwa bendahara telah melakukan perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian Negara;

4. Menginventarisasi harta kekayaan milik bendahara yang dapat dijadikan sebagai jaminan penyelesaian kerugian Negara;

5. Menyelesaiakan kerugian Negara melalui SKTJM;

6. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan instansi tentang kerugian Negara sebagai bahan pengambilan keputusan dalam menetapkan pembebanan sementara;

7. Menatausahakan penyelesaian kerugian Negara;

8. Menyampaikan laporan perkembangan penyelesaian kerugian Negara kepada pimpinan instansi dengan tembusan disampaikan kepada Badan pemeriksa Keuangan.

TPKN mengumpulkan dan melakukan verifikasi dokumen-dokumen, antara lain sebagai berikut:

1. Surat keputusan pengangkatan sebagai bendahara atau sebagai pejabat yang melaksanakan fungsi kebendaharaan;

2. Berita acara pemeriksaan kas/barang;

3. Register penutupan buku kas/barang;

4. Surat keterangan tentang sisa uang yang belum dipertanggungjawabkan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

5. Surat keterangan bank tentang saldo kas di bank bersangkutan;

6. Fotokopi/rekaman buku kas umum bulan yang bersangkutan yang memuat adanya kekurangan kas;

7. Surat tanda lapor dari kepolisian dalam hal kerugian Negara mengandung indikasi tindak pidana;

8. Berita acara pemeriksaan tempat kejadian perkara dari kepolisian dalam hal kerugian Negara terjadi karena pencucian atau perampokan;

9. Surat keterangan ahli waris dari kelurahan atau pengadilan.

10. TPKN mencatat kerugian Negara dalam daftar kerugian Negara.

11. Daftar kerugian Negara dibuat sesuai dengan lampiran II.

TPKN harus menyelesaikan verifikasi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak memperoleh penugasan. Selama dalam proses penelitian, bendahara dibebas tugaskan sementara dari jabatannya. Mekanisme pembebastugasan dan penunjukan bendahara pengganti ditetapkan oleh instansi masing-masing.

8.2.2 Laporan Hasil Verifikasi TPKN

TPKN melaporkan hasil verifikasi dalam Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara dan menyampaikan kepada pimpinan instansi. Pimpinan instansi menyampaikan Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara kepada Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diteria dari TPKN dengan dilenhkapi dokumen sebagai berikut:

1. Surat keputusan pegangkatan sebagai bendahara atau sebagai pejabat yang melaksanakan fugsi kebendaharaan;

Page 122: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

116 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

2. Berita acara pemeriksaan kas/barang;

3. Register penutupan buku kas/barang;

4. Surat keterangan tentang sisa uang yang belum dipertanggungjawabkan dari Pengguna Anggaran/kuasa Pengguna Anggaran;

5. Surat ketarangan bank tentang saldo kas di bank bersangkutan;

6. Fotokopi/rekaman buku kas umum bulan yang bersangkutan yang meuat adanya kekurarangan kas;

7. Surat tanda lapor dari kepolisian dalam hal kerugian Negara mengandung indikasi tindak pidana;

8. Berita acara pemeriksaan tenpat kejadian perkara dari kepolisian dalam hal kerugian Negara terjadi karena pencurian atau perampokan;

9. Surat keterangan ahli waris dari kelurahan atau pengadilan.

Berikut contoh bentuk dan isi surat pemberitahuan kepada Badan Pemeriksa Keuangan tentang kerugian Negara:

Gambar 8.1 Contoh Surat Pemberitahuan Kerugian Negara/Daerah

110

Gambar 8.1 Contoh Surat Pemberitahuan Kerugian Negara/Daerah

NAMA UNIT ORGANISASI/ SATUAN KERJA 1)

Nomor : ………..........…………. Tanggal ………..........…………. Lampiran : ………..........…………. Hal : Pemberitahuan terjadinya

kekurangan uang/barang

Kepada :

Yth. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta

Bersama ini kami beritahukan bahwa dalam pengurusan uang /barang yang dilakukan oleh Bendahara

Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/Bendahara Barang *) a.n. ………………………… NIP. …………………… yang pengawasannya menjadi tanggungjawab kami, telah terjadi kekurangan uang/barang (Kas tekor/barang) sebesar Rp …………………..…… (………….. dengan huruf ……………).

Selanjutnya kami beritahukan bahwa atas peristiwa tersebut, tindakan yang telah kami ambil adalah :

1. ....................................................... 2)

2. ........... ........... ........... ........... ......

Sehubungan dengan hal tersebut, guna penyelesaian kekurangan uang/barang dimaksud bersama ini kami lampirkan: a. Berita Acara Pemeriksaan Kas/Fisik Barang;

b. Register Penutupan Kas;

c. Perhitungan yang dibuat Bendahara sebagai pertanggungjawaban;

d. Fotokopi Buku Kas Umum (BKU) bulan bersangkutan;

e. dan lain-lain (yang berkaitan dengan kasus).

Demikian pemberitahuan kami untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengenaan ganti kerugian terhadap bendahara yang bersangkutan.

Kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Atasan Langsung/Kepala Kantor 3)

…………………………… NIP. ……………………..

*) Coret yang tidak perlu

Page 123: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 117

110

Gambar 8.1 Contoh Surat Pemberitahuan Kerugian Negara/Daerah

NAMA UNIT ORGANISASI/ SATUAN KERJA 1)

Nomor : ………..........…………. Tanggal ………..........…………. Lampiran : ………..........…………. Hal : Pemberitahuan terjadinya

kekurangan uang/barang

Kepada :

Yth. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta

Bersama ini kami beritahukan bahwa dalam pengurusan uang /barang yang dilakukan oleh Bendahara

Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/Bendahara Barang *) a.n. ………………………… NIP. …………………… yang pengawasannya menjadi tanggungjawab kami, telah terjadi kekurangan uang/barang (Kas tekor/barang) sebesar Rp …………………..…… (………….. dengan huruf ……………).

Selanjutnya kami beritahukan bahwa atas peristiwa tersebut, tindakan yang telah kami ambil adalah :

1. ....................................................... 2)

2. ........... ........... ........... ........... ......

Sehubungan dengan hal tersebut, guna penyelesaian kekurangan uang/barang dimaksud bersama ini kami lampirkan: a. Berita Acara Pemeriksaan Kas/Fisik Barang;

b. Register Penutupan Kas;

c. Perhitungan yang dibuat Bendahara sebagai pertanggungjawaban;

d. Fotokopi Buku Kas Umum (BKU) bulan bersangkutan;

e. dan lain-lain (yang berkaitan dengan kasus).

Demikian pemberitahuan kami untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengenaan ganti kerugian terhadap bendahara yang bersangkutan.

Kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Atasan Langsung/Kepala Kantor 3)

…………………………… NIP. ……………………..

*) Coret yang tidak perlu

8.3 Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM)

Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disebut SKTJM adalah surat keterangan yang menyatakan kesanggupan dan/atau pengakuan bahwa yang bersangkutan bertanggung jawab atas kerugian Negara yang terjadi dan bersedia mengganti kerugian Negara dimaksud paling lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima surat dari Badan Pemeriksa Keuangan.

Dalam hal bendahara menandatangani SKTJM, maka yang bersangkutan wajib menyerahkan jaminan kepada TPKN, antara lain dalam bentuk dokumen-dokumen sebagai berikut :

1. Bukti kepemilikan barang dan/atau kekayaan lain atas nama bendahara;

2. Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau kekayaan lain dari bendahara.

SKTJM yang telah ditandatangani oleh bendahara tidak dapat ditarik kembali. Surat kuasa menjual dan/atau mencairkan barang dan/atau harta kekayaan yang dijaminkan berlaku setelah Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat keputusan pembebanan. Bentuk danisi SKTJM dibuat sesuai dengan contoh sebagai berikut:

Gambar 8.2 Contoh Surat Keterangan TanggungJawab Mutlak

112

Lampiran 3

SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

(SKTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………….………...…………………….………...…......…………………….……

NIP : …………………………………………………….………... ….....…………………….……

Pangkat/Golongan : …………………………………………………….………...……..…………………….…… 1)

Tempat/ Tgl. Lahir : …………………………………………………….………...……..…………………….……

Alamat : …………………………………………………….………...……..…………………….……

No. & Tgl. SK Pengangkatan Sebagai Bendahara : …………………….………...………...........……………….……

Menyatakan dengan tidak akan menarik kembali, bahwa saya bertanggungjawab atas kerugian Negara sebesar

Rp…………………………………………(……….….. dengan huruf ………….), yakni kerugian yang disebabkan : 2)

…………………………………….......................................................................................……………………………….

Kerugian tersebut akan saya ganti dengan menyetorkan jumlah tersebut ke Kas Negara/Daerah *) di …………………….dalam

jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak saya menandatangani SKTJM ini. 3)

Sebagai jaminan atas pernyataan ini, saya serahkan barang-barang beserta bukti kepemilikan dan surat kuasa menjual sebagai

berikut:

1. ......…………………….………...

2. ......…………………….………... 4)

3. .......…………………….………...

Apabila dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari setelah saya menandatangani pernyataan ini ternyata saya tidak mengganti

seluruh jumlah kerugian tersebut, maka Negara dapat menjual atau melelang barang jaminan tersebut.

…………………,…………………. 5)

Mengetahui : meterai cukup

Kepala …………………(Satuan Organisasi) 6) (Nama Bendahara)

…………………………………

Saksi – Saksi :

1. …………………....…..…………… 7)

2. …………………………………….

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian : 1) Diisi dengan identitas lengkap bendahara yang menandatangani SKTJM. 2) Diisi dengan jumlah kerugian negara yang terjadi dan perbuatan yang dilakukan

oleh bendahara sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian negara. 3) Diisi dengan tempat Kantor Kas Negara/Daerah dimana uang tersebut akan disetorkan. 4) Diisi dengan barang-barang milik bendahara yang dijadikan jaminan atas pelunasan kerugian negara. 5) Diisi dengan nama tempat dan tanggal SKTJM ditandatangani. 6) Diisi dengan nama satuan kerja yang bersangkutan dan ditandatangai oleh kepala satuan kerja. 7) Diisi dengan nama dua orang saksi dari Pemeriksa BPK atau lingkungan instansi yang bersangkutan yang ikut menyaksikan penandatanganan SKTJM ini.

8.4 Jangka Waktu Penggantian Kerugian Negara

Penggantian kerugian Negara dilakukan secara tunai selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari kerja sejak SKTJM ditandatangani. Apabila bendahara telah mengganti kerugian Negara, TPKN mengembalikan bukti kepemilikan barang dan surat kuasa menjual. Dalam rangka pelaksanaan SKTJM, bendahara dapat menjual dan/atau mencairkan harta kekayaan yang dijaminkan, setelah mendapat persetujuan dan di bawah pengawasan TPKN.

1. TPKN melaporkan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara kepada pimpinan instansi

2. Pimpinan instansi memberitahukan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara sebagaimana

Page 124: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

118 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

112

Lampiran 3

SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

(SKTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………….………...…………………….………...…......…………………….……

NIP : …………………………………………………….………... ….....…………………….……

Pangkat/Golongan : …………………………………………………….………...……..…………………….…… 1)

Tempat/ Tgl. Lahir : …………………………………………………….………...……..…………………….……

Alamat : …………………………………………………….………...……..…………………….……

No. & Tgl. SK Pengangkatan Sebagai Bendahara : …………………….………...………...........……………….……

Menyatakan dengan tidak akan menarik kembali, bahwa saya bertanggungjawab atas kerugian Negara sebesar

Rp…………………………………………(……….….. dengan huruf ………….), yakni kerugian yang disebabkan : 2)

…………………………………….......................................................................................……………………………….

Kerugian tersebut akan saya ganti dengan menyetorkan jumlah tersebut ke Kas Negara/Daerah *) di …………………….dalam

jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak saya menandatangani SKTJM ini. 3)

Sebagai jaminan atas pernyataan ini, saya serahkan barang-barang beserta bukti kepemilikan dan surat kuasa menjual sebagai

berikut:

1. ......…………………….………...

2. ......…………………….………... 4)

3. .......…………………….………...

Apabila dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari setelah saya menandatangani pernyataan ini ternyata saya tidak mengganti

seluruh jumlah kerugian tersebut, maka Negara dapat menjual atau melelang barang jaminan tersebut.

…………………,…………………. 5)

Mengetahui : meterai cukup

Kepala …………………(Satuan Organisasi) 6) (Nama Bendahara)

…………………………………

Saksi – Saksi :

1. …………………....…..…………… 7)

2. …………………………………….

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian : 1) Diisi dengan identitas lengkap bendahara yang menandatangani SKTJM. 2) Diisi dengan jumlah kerugian negara yang terjadi dan perbuatan yang dilakukan

oleh bendahara sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian negara. 3) Diisi dengan tempat Kantor Kas Negara/Daerah dimana uang tersebut akan disetorkan. 4) Diisi dengan barang-barang milik bendahara yang dijadikan jaminan atas pelunasan kerugian negara. 5) Diisi dengan nama tempat dan tanggal SKTJM ditandatangani. 6) Diisi dengan nama satuan kerja yang bersangkutan dan ditandatangai oleh kepala satuan kerja. 7) Diisi dengan nama dua orang saksi dari Pemeriksa BPK atau lingkungan instansi yang bersangkutan yang ikut menyaksikan penandatanganan SKTJM ini.

8.4 Jangka Waktu Penggantian Kerugian Negara

Penggantian kerugian Negara dilakukan secara tunai selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari kerja sejak SKTJM ditandatangani. Apabila bendahara telah mengganti kerugian Negara, TPKN mengembalikan bukti kepemilikan barang dan surat kuasa menjual. Dalam rangka pelaksanaan SKTJM, bendahara dapat menjual dan/atau mencairkan harta kekayaan yang dijaminkan, setelah mendapat persetujuan dan di bawah pengawasan TPKN.

1. TPKN melaporkan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara kepada pimpinan instansi

2. Pimpinan instansi memberitahukan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara sebagaimana

8.4 Jangka Waktu Penggantian Kerugian NegaraPenggantian kerugian Negara dilakukan secara tunai selambat-lambatnya 40 (empat puluh)

hari kerja sejak SKTJM ditandatangani. Apabila bendahara telah mengganti kerugian Negara, TPKN mengembalikan bukti kepemilikan barang dan surat kuasa menjual. Dalam rangka pelaksanaan SKTJM, bendahara dapat menjual dan/atau mencairkan harta kekayaan yang dijaminkan, setelah mendapat persetujuan dan di bawah pengawasan TPKN.

1. TPKN melaporkan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara kepada pimpinan instansi

2. Pimpinan instansi memberitahukan hasil penyelesaian kerugian Negara melalui SKTJM atau surat pernyataan bersedia mengganti kerugian Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak menerima laporan TPKN.

Dalam hal bendahara telah mengganti kerugian negara, Badan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat rekomendasi kepada pimpinan instansi agar kasus kerugian negara dikeluarkan dari daftar kerugian negara.

8.5 Pembebasan Kerugian Negara SementaraDalam hal SKTJM tidak diperoleh atau tidak dapat menjamin pengembalian kerugian

negara, pimpinan instansi mengeluarkan surat keputusan pembebanan sementara dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak bendahara tidak bersedia menandatangi SKTJM. Pimpinan instansi memberitahukan surat keputusan pembebanan sementara kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Bantuk dan isi surat keputusan pembebanan sementara dibuat sesuai contoh berikut:

Page 125: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 119

Gambar 8.3 Contoh Surat Keputusan Pembebanan Kerugian Negara Sementara

114

Lampiran 3

SURAT KETERANGAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

(SKTJM)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………….………...…………………….………...…......…………………….……

NIP : …………………………………………………….………... ….....…………………….……

Pangkat/Golongan : …………………………………………………….………...……..…………………….…… 1)

Tempat/ Tgl. Lahir : …………………………………………………….………...……..…………………….……

Alamat : …………………………………………………….………...……..…………………….……

No. & Tgl. SK Pengangkatan Sebagai Bendahara : …………………….………...………...........……………….……

Menyatakan dengan tidak akan menarik kembali, bahwa saya bertanggungjawab atas kerugian Negara sebesar

Rp…………………………………………(……….….. dengan huruf ………….), yakni kerugian yang disebabkan : 2)

…………………………………….......................................................................................……………………………….

Kerugian tersebut akan saya ganti dengan menyetorkan jumlah tersebut ke Kas Negara/Daerah *) di …………………….dalam

jangka waktu 40 (empat puluh) hari sejak saya menandatangani SKTJM ini. 3)

Sebagai jaminan atas pernyataan ini, saya serahkan barang-barang beserta bukti kepemilikan dan surat kuasa menjual sebagai

berikut:

1. ......…………………….………...

2. ......…………………….………... 4)

3. .......…………………….………...

Apabila dalam jangka waktu 40 (empat puluh) hari setelah saya menandatangani pernyataan ini ternyata saya tidak mengganti

seluruh jumlah kerugian tersebut, maka Negara dapat menjual atau melelang barang jaminan tersebut.

…………………,…………………. 5)

Mengetahui : meterai cukup

Kepala …………………(Satuan Organisasi) 6) (Nama Bendahara)

…………………………………

Saksi – Saksi :

1. …………………....…..…………… 7)

2. …………………………………….

*) coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian : 1) Diisi dengan identitas lengkap bendahara yang menandatangani SKTJM. 2) Diisi dengan jumlah kerugian negara yang terjadi dan perbuatan yang dilakukan

oleh bendahara sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian negara. 3) Diisi dengan tempat Kantor Kas Negara/Daerah dimana uang tersebut akan disetorkan. 4) Diisi dengan barang-barang milik bendahara yang dijadikan jaminan atas pelunasan kerugian negara. 5) Diisi dengan nama tempat dan tanggal SKTJM ditandatangani. 6) Diisi dengan nama satuan kerja yang bersangkutan dan ditandatangai oleh kepala satuan kerja. 7) Diisi dengan nama dua orang saksi dari Pemeriksa BPK atau lingkungan instansi yang bersangkutan yang ikut menyaksikan penandatanganan SKTJM ini.

Surat keputusan pembebanan sementara mempunyai kekuatan hokum untuk melakukan sita jaminan. Pelaksanaan sita jaminan oleh instansi yang bersangkutan kepada instansi yang berwenang melakukan penyitaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya surat keputusan pembebanan sementara. Pelaksanaan sita jaminan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 126: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

120 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Surat keputusan pembebanan sementara mempunyai kekuatan hokum untuk melakukan sita jaminan. Pelaksanaan sita jaminan oleh instansi yang bersangkutan kepada instansi yang berwenang melakukan penyitaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya surat keputusan pembebanan sementara. Pelaksanaan sita jaminan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8.6 Penetapan Batas WaktuBadan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan SK PBW apabila :

1. Badan Pemeriksa Keuangan tidak menerima Laporan Hasil Verifikasi Kerugian Negara dari pimpinan instansi dan

2. Berdasarkan pemberitahuan pimpinan instansi tentang pelaksanaan SKTJM ternyata bendahara tidak melaksanakan SKTJM.

SK PBW disampaikan kepada bendahara melalui atasan langsung bendahara atau kepala kantor/satuan kerja dengan tembusan kepada pimpinan instansi dengan tanda terima dari bendahara. Tanda terima dari bendahara disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan oleh atasan langsung bendahara atau kepala kantor/satuan kerja selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak SK PBW diterima bendahara. Bentuk dan isi SK PBW dibuat sesuai dengan contoh berikut :

Gambar 8.4 Contoh SK Penetapan Batas Waktu Pengajuan Keberatan

116

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Nomor : ....................... 1)

Tentang PENETAPAN BATAS WAKTU PENGAJUAN KEBERATAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. .................................................... b. .................................................... 2)

c. ....................................................

Mengingat : 1. .................................................... 2. .................................................... 3)

3. ....................................................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan tentang Penetapan Batas Waktu Pengajuan Keberatan

PERTAMA : Menyatakan bahwa Saudara ........................ Bendahara/Mantan Bendahara pada ...........(unit kerja dan instansi) .......... di ................ bertanggungjawab atas kerugian negara sebesar Rp. ...................... (............. dengan huruf ...........) sebagai akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukannya sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian negara tersebut. 4)

KEDUA : Memberi kesempatan kepada Saudara ...................... untuk mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas kerugian negara dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung setelah menerima surat keputusan ini. 5)

KETIGA : Apabila sampai dengan batas waktu 14 (empat belas) hari tersebut bendahara yang bersangkutan tidak mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas kerugian negara, Badan Pemeriksa Keuangan akan segera menerbitkan Surat Keputusan Pembebanan.

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : ………………… Pada tanggal : ………………… 6)

--------------------------------------------------- BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN, KETUA,

(....................Nama Ketua.....................)

ANGGOTA,

7)

(....................Nama Anggota..................)

ANGGOTA,

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri/ Ketua Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota .............. di ............... 2. .................... dst. 3. .................... (mantan bendahara bersangkutan).

(....................Nama Anggota....................)

8)

Page 127: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 121

116

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Nomor : ....................... 1)

Tentang PENETAPAN BATAS WAKTU PENGAJUAN KEBERATAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. .................................................... b. .................................................... 2)

c. ....................................................

Mengingat : 1. .................................................... 2. .................................................... 3)

3. ....................................................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan tentang Penetapan Batas Waktu Pengajuan Keberatan

PERTAMA : Menyatakan bahwa Saudara ........................ Bendahara/Mantan Bendahara pada ...........(unit kerja dan instansi) .......... di ................ bertanggungjawab atas kerugian negara sebesar Rp. ...................... (............. dengan huruf ...........) sebagai akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukannya sehingga mengakibatkan terjadinya kerugian negara tersebut. 4)

KEDUA : Memberi kesempatan kepada Saudara ...................... untuk mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas kerugian negara dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung setelah menerima surat keputusan ini. 5)

KETIGA : Apabila sampai dengan batas waktu 14 (empat belas) hari tersebut bendahara yang bersangkutan tidak mengajukan keberatan atau pembelaan diri atas kerugian negara, Badan Pemeriksa Keuangan akan segera menerbitkan Surat Keputusan Pembebanan.

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : ………………… Pada tanggal : ………………… 6)

--------------------------------------------------- BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN, KETUA,

(....................Nama Ketua.....................)

ANGGOTA,

7)

(....................Nama Anggota..................)

ANGGOTA,

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri/ Ketua Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota .............. di ............... 2. .................... dst. 3. .................... (mantan bendahara bersangkutan).

(....................Nama Anggota....................)

8)

8.6.1 Pengajuan Keberatan atas SK PBW

• BendaharadapatmengajukankeberatanatasSKPBWkepadaBadanPemeriksaKeuangandalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal penerimaan SK PBW yang tertera pada tanda terima.

• Badan Pemeriksa Keuangan menerima atau menolak keberatan bendahara, dalam kurunwaktu 6 (enam) bulan sejak surat keberatan dari bendahara tersebut diterima oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

• Apabilasetelahjangkawaktu6(enam)bulanterlampaui,BadanPemeriksaKeuangantidakmengeluarkan putusan atas keberatan yang diajukan bendahara, maka keberatan dari bendahara diterima.

• BadanPemeriksaKeuanganmengeluarkansuratkeputusanpembebasan,apabilamenerimakeberatan yang diajukan oleh bendahara/pengampu/ yang memperoleh hak/ahli waris.

8.7 Pembebanan Kerugian NegaraBadan Pemeriksa Keuangan mengeluarkan surat keputusan pembebanan apabila:

• Jangkawaktu untukmengajukan keberatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 telahterlampaui dan bendahara tidak mengajukan keberatan; atau

• Bendaharamengajukankeberatantetapiditolak;atau

• Telahmelampaui jangkawaktu 40 (empat puluh) hari sejak ditandatangani SKTJMnamunkerugian negara negara belum diganti sepenuhnya.

Bentuk dan isi surat keputusan pembebanan dibuat sesuai dengan contoh berikut ini:

Page 128: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

122 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Gambar 8.5 Contoh SK Pembebanan Kerugian Negara

118

Lampiran VI

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor ...................... 1) Tentang

PEMBEBANAN KERUGIAN NEGARA KEPADA ............. 2)

ATAS NAMA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. ..............................

b. .............................. 3)

c. ..............................

Mengingat : 1. ............................... 2. ............................... 4)

3. ...............................

M E M U T U S K A N

Menetapkan : Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pembebanan Penggantian Kerugian

Negara Kepada .............. 5)

PERTAMA : Menyatakan Saudara ............, NIP. ................., Bendahara/Mantan Bendahara pada .............(nama unit kerja, instansi/ provinsi/Kabupaten/Kota)...... telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan kesalahan atau kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian negara yang terjadi dalam pengurusan/pengelolaannya senilai Rp.............. (......... dengan huruf ...........) 6)

K E D U A : Saudara .......... diwajibkan untuk mengganti kerugian negara dengan jumlah sebagaimana tercantum dalam Diktum PERTAMA dengan cara menyetorkan ke Kas Negara/Daerah*) 7)

K E T I G A : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : ………………… Pada tanggal : ………………… 8)

--------------------------------------------------- BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN, KETUA,

(....................Nama Ketua.....................)

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri/ Ketua Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota ............................ di ........................... 2. Direktur PT Taspen/ Kepala KPKN di .............................................. 3. ....................................................Yang bersangkutan.

ANGGOTA, 9)

(....................Nama Anggota..................)

ANGGOTA,

(....................Nama Anggota....................)

10)

Surat Keputusan Pembebanan disampaikan kepada bendahara melalui atasan langsung bendahara atau kepala kantor/ satuan kerja bendahara dengan tembusan kepada pimpinan instansi yang bersangkutan dengan tanda terima dari bendahara. Surat Keputusan Pembebanan telah mempunyai kekuatan hukum yang bersifat final.

Surat Keputusan Pembebanan disampaikan kepada bendahara melalui atasan langsung bendahara atau kepala kantor/ satuan kerja bendahara dengan tembusan kepada pimpinan instansi yang bersangkutan dengan tanda terima dari bendahara. Surat Keputusan Pembebanan telah mempunyai kekuatan hukum yang bersifat final.

Page 129: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 123

8.7.1 Pelaksanaan Keputusan Pembebanan

Berdasarkan surat keputusan pembebanan dari Badan Pemeriksa Keuangan, bendahara wajib mengganti kerugian negara dengan cara menyetorkan secara tunai ke kas negara/daerah dalam jangka waktu salambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerima surat keputusan pembebanan.

Dalam hal bendahara telah mengganti kerugian negara secara tunai, maka harta kekayaan yang telah disita dikembalikan kepada yang bersangkutan.

Surat keputusan pembebanan memiliki hak mendahului:

1. Surat keputusan pembebanan mempunyai kekuatan hukum untuk pelaksanaan sita eksekusi.

2. Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari telah terlampaui dan bendahara tidak mengganti kerugian negara secara tunai, instansi yang bersangkutan mengajukan permintaan kepada instansi yang berwenang untuk melakukan penyitaan dan penjualan lelang atas atas harta kekayaan bendahara.

3. Selama proses pelelangan dilaksanakan, dilakukan pemotongan penghasilan yang diterima bendahara sebesar 50% (lima puluh persen) dari setiap bulan sampai lunas.

Pelaksanaan penyitaan dan penjualan dan/atau pelelangan diatur lebih lanjut oleh masing-masing instansi, setelah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam melakukan penyitaan dan penjualan dan/atau pelelangan. Apabila bendahara tidak memiliki harta kekayaan untuk dijual atau hasil penjualan tidak mencukupi untuk penggantian kerugian negara, maka pimpinan instansi yang bersangkutan mengupayakan pengembalian kerugian negara melalui pemotongan serandah-rendahnya sebesar 50% (lima puluh persen) ddari penghasilan tiap bulan sampai lunas. Sedangkan bagi bendahara memasuki masa pensiun, maka dalam SKPP dicantumkan bahwa yang bersangkutan masih mempunyai utang kepada negara dan taspen yang menjadi hak bendahara dapat diperhitungkan untukmengganti kerugian negara.

8.8 Kadaluwarsa• Kewajibanbendaharauntukmembayarganti rugimenjadikadaluwarsa jikadalamwaktu5

(lima) tahun sejak diketahuinya kerugian negara atau dalam waktu 8 (delapan) tahun sejak terjadinya kerugian negara tidak dilakukan penuntutan ganti rugi.

• Tanggungjawabahliwaris,pengampu,ataupihaklainyangmemperolehhakdaribendaharamenjadi hapus apabila 3 (tiga) tahun telah lewat sejak keputusan pengadilan yang menetapkan pengampuan kepada bendahara, atau sejak bendahara diketahui melarikan diri atau emninggal dunia tidak diberitahukan oleh pejabat yang berwenang tentang kerugian negara.

8.9 SanksiBendahara yang telah ditetapkan untuk mengganti kerugian negara dapat dikenakan sanksi

administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 130: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

124 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Atasan langsung bendahara atau kepala kantor/satuan kerja yang tidak melaksanakan kewajiban melaporkan setiap kerugian negara kepada pimpinan instansi dan memberitahukan Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setalah kerugian negara diketahui.

Badan Pemeriksa Keuangan segera mengeluarkan surat keputusan pencatatan apabila:

• Bendaharamelarikandiridantidakdiketahuikeberadaannyasertatidakadakeluarga;

• Bendaharameninggalduniadanahliwaristidakdiketahuikeberadaannya.

Bentuk dan isi surat keputusan pencatatan sebagai berikut:

Gambar 8.6 Contoh SK Pencatatan

121

Lampiran VIII

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Nomor : ...................... 1)

Tentang PENCATATAN KERUGIAN NEGARA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. ............................... b. ............................... 2)

c. ..............................

Mengingat : 1. .............................. 2. ............................... 3)

3. ..............................

M E M U T U S K A N

Menetapkan : Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pencatatan Kerugian Negara

PERTAMA : Mencatat kerugian negara yang menjadi tanggung jawab Saudara .............., Bendahara/Mantan Bendahara pada ......... (nama satuan kerja, Instansi/Provinsi/Kabupaten/Kota) sebesar Rp......................... (.......... dengan huruf

...........). 4)

K E D U A : Badan Pemeriksa Keuangan dapat melakukan penuntutan apabila dikemudian hari keberadaan mantan bendahara tersebut pada Diktum Pertama diketahui.

K E T I G A : Apabila dalam jangka waktu 30 tahun Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat menerbitkan Surat Keputusan tentang Pembebanan Penggantian Kerugian Negara atas kasus tersebut, maka demi hukum tidak dapat dilakukan penuntutan kepada mantan Bendahara tersebut.

K E T I G A : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : ………………… Pada tanggal : ………………… 5)

-------------------------------------------------------- BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN, KETUA,

(....................Nama Ketua.....................)

ANGGOTA, 6)

(....................Nama Anggota..................)

ANGGOTA,

(....................Nama Anggota....................)

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota ...............................; 2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Daerah Departemen/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ..................................; 7)

3. Kepala Kantor .......................................... di ............................ .

Petunjuk Pengisian : 1) Diisi dengan nomor keputusan yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPK. 2) Diisi dengan uraian singkat mengenai fakta dan keadaan yang menjadi alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlunya ditetapkannya keputusan ini. 3) Diisi dengan peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pengeluaran keputusan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. 4) Diisi dengan nama bendahara/mantan bendahara, nama unit kerja/instansi, dan jumlah kerugian yang terjadi. 5) Diisi dengan nama tempat dan tanggal keputusan ditetapkan. 6) Diisi dengan nama ketua dan anggota Majelis Tuntutan Perbendaharaan di BPK. 7) Diisi dengan nama-nama instansi yang terkait dengan keputusan ini.

Page 131: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Bendahara 125

121

Lampiran VIII

KEPUTUSAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA Nomor : ...................... 1)

Tentang PENCATATAN KERUGIAN NEGARA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN,

Menimbang : a. ............................... b. ............................... 2)

c. ..............................

Mengingat : 1. .............................. 2. ............................... 3)

3. ..............................

M E M U T U S K A N

Menetapkan : Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Pencatatan Kerugian Negara

PERTAMA : Mencatat kerugian negara yang menjadi tanggung jawab Saudara .............., Bendahara/Mantan Bendahara pada ......... (nama satuan kerja, Instansi/Provinsi/Kabupaten/Kota) sebesar Rp......................... (.......... dengan huruf

...........). 4)

K E D U A : Badan Pemeriksa Keuangan dapat melakukan penuntutan apabila dikemudian hari keberadaan mantan bendahara tersebut pada Diktum Pertama diketahui.

K E T I G A : Apabila dalam jangka waktu 30 tahun Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat menerbitkan Surat Keputusan tentang Pembebanan Penggantian Kerugian Negara atas kasus tersebut, maka demi hukum tidak dapat dilakukan penuntutan kepada mantan Bendahara tersebut.

K E T I G A : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : ………………… Pada tanggal : ………………… 5)

-------------------------------------------------------- BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

MAJELIS TUNTUTAN PERBENDAHARAAN, KETUA,

(....................Nama Ketua.....................)

ANGGOTA, 6)

(....................Nama Anggota..................)

ANGGOTA,

(....................Nama Anggota....................)

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota ...............................; 2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Daerah Departemen/Lembaga/Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ..................................; 7)

3. Kepala Kantor .......................................... di ............................ .

Petunjuk Pengisian : 1) Diisi dengan nomor keputusan yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BPK. 2) Diisi dengan uraian singkat mengenai fakta dan keadaan yang menjadi alasan/tujuan/kepentingan/pertimbangan tentang perlunya ditetapkannya keputusan ini. 3) Diisi dengan peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pengeluaran keputusan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi. 4) Diisi dengan nama bendahara/mantan bendahara, nama unit kerja/instansi, dan jumlah kerugian yang terjadi. 5) Diisi dengan nama tempat dan tanggal keputusan ditetapkan. 6) Diisi dengan nama ketua dan anggota Majelis Tuntutan Perbendaharaan di BPK. 7) Diisi dengan nama-nama instansi yang terkait dengan keputusan ini.

8.10 Keputusan PengadilanPutusan hakim yang menjatuhkan hukuman terhadap seorang bendahara yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap, dapat dijadikan bukti tentang perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai dalam proses tuntutan penggantian kerugian negara.

Dalam hal ini penggantian kerugian negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, berbeda dengan nilai kerugian negara dalam surat keputusan pembebanan, maka kerugian negara wajib dikembalikan sebesar nilai yang tercantum dalam surat keputusan pembebanan.

Apabila sudah dilakukan eksekusi atas putusan pengadilan untuk penggantian kerugian negara dengan cara disetorkan ke kas negara/daerah, pelaksanaan surat keputusan pembebanan diperhitungkan sesuai dengan nilai pengganti yang sudah disetorkan ke kas negara/daerah.

8.11 Latihan Soal1. Jelaskan dasar hukum tentang tata cara penyelesaian kerugian negara!

2. Apabila Bendahara tidak berkenaan menandatangani SKTJM apa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pimpinan instansi?

3. Jelaskan keanggotaan TPKN, tugas dan prosedur dalam penyelesaian kerugian negara !

Page 132: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

126 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 133: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 127

TOPIK 9SIMULASI PENATAUSAHAAN

KEUANGAN DAERAH

Page 134: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

128 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Deskripsi :Topik inimembahas simulasi penerimaan Kas SKPD, pengeluaran Kas SKPD, penerimaan

Kas PPKD dan pengeluaran Kas PPKD dalam bentuk contoh dan latihan.

Sub Topik Kata Kunci

Simulasi Penatausahaan Penerimaan

Kas SKPD

Simulasi Penatausahaan Pengeluaran

Kas SKPD

Simulasi Penatausahaan Penerimaan

Kas PPKD

Simulasi Penatausahaan Pengeluaran

Kas PPKD.

ð

ð

ð

ð

Bendahara Penerimaan SKPD

Bendahara Pengeluaran SKPD

Bendahara Penerimaan PPKD

Bendahara Pengeluaran PPKD

Referensi:

1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Permendagri No. 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

5. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 jo. Permendagri No. 21 Tahun 2011.

Page 135: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 129

9.1 Simulasi Penatausahaan Penerimaan Kas SKPD

9.1.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara penerimaan SKPD

Contoh 1:

Pada tanggal 20 November 2013, Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan Kota Damai menerima pendapatan dari Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 8.000.000. Pendapatan ini diterima secara tunai. Nomor Tanda Bukti Penerimaannya 1/TBP/1.02.13.

Analisis Transaksi

Atas transaksi di atas, Bendahara Penerimaan melakukan Pengisian Buku Penerimaan dan Penyetoran Bendahara Penerimaan pada bagian penerimaan. Kolom yang diisi ialah no.bukti, tanggal transaksi, cara pembayaran, kode rekening, uraian dan jumlah.

124

PEMERINTAH KOTA DAMAI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN

SKPD : Dinas Kesehatan Periode : November 2013

No.

Penerimaan Penyetoran

Ket. Tgl. No.Bukti

Cara Pembayaran

Kode Rekening

Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 20 1/TBP/1.02.13 Tunai 4.1.1.01.01 Retribusi Pelayanan Kesehatan

8.000.000

Contoh 2: Pada tanggal 21 November 2013 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan, Ibu Susi, melakukan penyetoran ke rekening kas daerah atas pendapatan retribusi yang diterima pada tanggal 20 November 2013. Nomor STS nya adalah 1/STS/1.02.13. Analisis Transaksi Berdasarkan STS tersebut, Bendahara Penerimaan:

1) mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penyetoran,kolom tanggal, No.STS dan jumlah penyetoran.

2) mengisi register STS, kolom nommor urut, nomor STS, tanggal STS, rekening pendapatan yang disetorkan, uraian pendapatan yang disetorkan dan nama penyetor.

PEMERINTAH KOTA DAMAI BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

BENDAHARA PENERIMAAN SKPD : Dinas Kesehatan Periode : November 2013

No. Penerimaan Penyetoran

Ket. Tgl. No.Bukti

Cara Pembayaran

Kode Rekening

Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 20 1/TBP/1.02.13 Tunai 4.1.1.01.01 Retribusi Pelayanan Kesehatan

8.000.000 21 1/STS/1.02.13 8.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI REGISTER STS

SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN ANGGARAN

Bendahara Penerimaan : Susi

No. No.

STS Tanggal

Kode

Rekening Uraian Jumlah Penyetor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1/STS/1.02.13 21.11.2013 4.1.1.01.01 Retribusi

Pelayanan

Kesehatan

8.000.000 Ibu Susi

Contoh 2:

Pada tanggal 21 November 2013 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan, Ibu Susi, melakukan penyetoran ke rekening kas daerah atas pendapatan retribusi yang diterima pada tanggal 20 November 2013. Nomor STS nya adalah 1/STS/1.02.13.

Analisis Transaksi

Berdasarkan STS tersebut, Bendahara Penerimaan:

1) mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penyetoran,kolom tanggal, No.STS dan jumlah penyetoran.

2) mengisi register STS, kolom nommor urut, nomor STS, tanggal STS, rekening pendapatan yang disetorkan, uraian pendapatan yang disetorkan dan nama penyetor.

Page 136: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

130 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

124

PEMERINTAH KOTA DAMAI

BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN BENDAHARA PENERIMAAN

SKPD : Dinas Kesehatan Periode : November 2013

No.

Penerimaan Penyetoran

Ket. Tgl. No.Bukti

Cara Pembayaran

Kode Rekening

Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 20 1/TBP/1.02.13 Tunai 4.1.1.01.01 Retribusi Pelayanan Kesehatan

8.000.000

Contoh 2: Pada tanggal 21 November 2013 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan, Ibu Susi, melakukan penyetoran ke rekening kas daerah atas pendapatan retribusi yang diterima pada tanggal 20 November 2013. Nomor STS nya adalah 1/STS/1.02.13. Analisis Transaksi Berdasarkan STS tersebut, Bendahara Penerimaan:

1) mengisi Buku Penerimaan dan Penyetoran pada bagian penyetoran,kolom tanggal, No.STS dan jumlah penyetoran.

2) mengisi register STS, kolom nommor urut, nomor STS, tanggal STS, rekening pendapatan yang disetorkan, uraian pendapatan yang disetorkan dan nama penyetor.

PEMERINTAH KOTA DAMAI BUKU PENERIMAAN DAN PENYETORAN

BENDAHARA PENERIMAAN SKPD : Dinas Kesehatan Periode : November 2013

No. Penerimaan Penyetoran

Ket. Tgl. No.Bukti

Cara Pembayaran

Kode Rekening

Uraian Jumlah Tgl. No.STS Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 20 1/TBP/1.02.13 Tunai 4.1.1.01.01 Retribusi Pelayanan Kesehatan

8.000.000 21 1/STS/1.02.13 8.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI REGISTER STS

SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN ANGGARAN

Bendahara Penerimaan : Susi

No. No.

STS Tanggal

Kode

Rekening Uraian Jumlah Penyetor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8

1 1/STS/1.02.13 21.11.2013 4.1.1.01.01 Retribusi

Pelayanan

Kesehatan

8.000.000 Ibu Susi

9.1.2 Latihan pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara penerimaan SKPD

Berikut adalah transaksi penerimaan dari SKPD Dinas Kesehatan selama tahun 2015. Bapak/ibu/saudara/saudari diminta untuk mengisi buku penerimaan dan buku penyetoranserta register Surat Tanda Setoran (STS) yang telah disiapkan dalam bentuk soft copy (aplikasi excel).

Transaksi 1: PENERIMAAN PENDAPATAN SECARA TUNAI

Pada tanggal 10 Januari 2015, Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan menerima pendapatan dari Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 5.500.000. Pendapatan ini diterima secara tunai. Nomor Tanda Bukti Penerimaannya 1/TBP/1.02.01.

Pada tanggal 11 Januari 2015 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan melakukan penyetoran ke rekening kas daerah atas pendapatan retribusi yang diterima pada tanggal 10 Januari 2015. Nomor STS nya adalah 1/STS/1.02.01.

Transaksi 2: PENERIMAAN PENDAPATAN MELALUI REKENING KASDA

Pada tanggal 14 Januari 2015, diterima pendapatan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp. 13.500.000, pendapatan ini diterima melalui rekening kas umum daerah. Nomor Nota Kredit 1/NK/1.02.01.

Page 137: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 131

Transaksi 3: PENERIMAAN PENDAPATAN MELALUI REKENING BANK BENDAHARA PENERIMAAN

Pada tanggal 28 Januari 2015, diterima pendapatan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp. 11.500.000, pendapatan ini diterima melalui rekening bank bendahara penerimaan dinas kesehatan. Nomor Tanda Bukti Penerimaannya 2/TBP/1.02.01.

Pada tanggal 29 Januari 2015, dilakukan penyetoran ke rekening kas umum atas penerimaan retribusi pelayanan kesehatan yang diterima pada tanggal 28 Januari 2015. Nomor STS nya adalah 2/STS/1.02.01.

Transaksi 4: PENERIMAAN PENDAPATAN MELALUI REKENING BANK BENDAHARA PENERIMAAN

Pada tanggal 30 Januari 2015, diterima pendapatan retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp. 32.000.000, pendapatan ini diterima melalui rekening bank bendahara penerimaan dinas kesehatan. Nomor Tanda Bukti Penerimaannya 3/TBP/1.02.01.

Transaksi 5: PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pada tanggal 2 Februari 2015, Bendahara Penerimaan SKPD menyusun pertanggung- jawaban administratif dan fungsional bulan Januari 2015.

Transaksi 6: PENYETORAN PENDAPATAN

Karena tanggal 31 Januari 2015 merupakan hari libur bendahara penerimaan meyetorkan pendapatan yang diterima tanggal 30 Januari 2015 pada tanggal 2 Februari 2015 dengan Nomor STS nya adalah 3/STS/1.02.01.

Transaksi 7: PENERIMAAN PENDAPATAN SECARA TUNAI

Pada tanggal 10 Februari 2015, Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan menerima pendapatan dari Retribusi Pelayanan Kesehatan sebesar Rp. 3.500.000. Pendapatan ini diterima melalui tunai. Nomor TBP : 4/TBP/1.02.01.

Pada tanggal 11 Februari 2015 Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan melakukan penyetoran ke rekening kas daerah atas pendapatan retribusi yang diterima pada tanggal 10 Februari 2015. Nomor STS nya adalah 4/STS/JAN/11.

Transaksi 8: PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pada tanggal 3Maret 2015, Bendahara Penerimaan SKPD menyusun pertanggungjawaban administratif dan fungsional bulan Februari 2015.

9.2 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas SKPD

9.2.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara pengeluaran SKPD

Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi pengeluaran SKPD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu.

Page 138: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

132 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Contoh 1:

Tanggal 10 Januari 2014 dibeli Alat Tulis Kantor (kertas dan pulpen) sebesar Rp. 2.200.000,- pada Anton Toko ATK Jaya (dikenakan pajak PPN dan PPh).

Analisis Transaksi

Atas Transaksi diatas Bendahara Pengeluaran melakukan pembukuan belanja ATK sebesar nilai bruto yaitu Rp 2.200.000 dan dicatat pada:

1) BKU pada kolom pengeluaran.

2) Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran.

3) Buku Pembantu Pajak pada Kolom Penerimaan atas pemungutan PPN dan pemotongan PPh 22

4) Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU.

127

9.2 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas SKPD

9.2.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara pengeluaran SKPD Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi pengeluaran SKPD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu. Contoh 1: Tanggal 10 Januari 2014 dibeli Alat Tulis Kantor (kertas dan pulpen) sebesar Rp. 2.200.000,- pada Anton Toko ATK Jaya (dikenakan pajak PPN dan PPh).

Analisis Transaksi Atas Transaksi diatas Bendahara Pengeluaran melakukan pembukuan belanja ATK sebesar nilai bruto yaitu Rp 2.200.000 dan dicatat pada:

1) BKU pada kolom pengeluaran. 2) Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran. 3) Buku Pembantu Pajak pada Kolom Penerimaan atas pemungutan PPN dan

pemotongan PPh 22 4) Buku Pembantu Rincian Obyek pada kolom UP/GU, TU.

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA

BUKU KAS UMUM PENGELUARAN SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN :

No. Tanggal Kode Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.2.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000 PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

Buku Kas Tunai Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

....... 10 Jan

2

...................... Pembelian ATK

2.200.000

10.000.000 7.800.000

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA

BUKU REKAPITULASI PENGELUARAN PER RINCIAN OBYEK

SKPD Dinas Tata Kota Kode Rekening 5.1.2.01.01 Nama Rekening Belanja ATK Kredit APBD 12.000.000 Tahun Anggaran 2014

Tanggal Nomor

BKU

Pengeluaran (Rp)

Uraian LS UP/GU/TU Jumlah

1 2 3 4 5 6

10 Jan 2 Belanja ATK 2.000.000

2.000.000

Jumlah bulan ini …………….. ... 2.000.000

Jumlah sampai dengan bulan lalu ………. 0

Jumlah sampai dengan bulan ini .................... 2.000.000

Page 139: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 133

128

Buku Pajak PPh/PPN

Tanggal No. BKU

Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

10-01-14 2 Dipungut PPN atas Pembelian ATK Dipotong PPh-22 atas Pembelian ATK

200.000

30.000

200.000

230.000

Berdasarkan contoh transaksi diatas, ketika bendahara pengeluaran melakukan penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" di:

1. BKU pada kolom pengeluaran. 2. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran.

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN :

No. Tanggal Kode

Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPn/PPh 230.000 47.800.000

Contoh 2: Tanggal 11 Januari 2012, Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD)/memo persetujuan PA/KPA Bendahara memberikan panjar kepada Ahmad Basuki sebesar Rp150.000,- untuk pembelian materai. Analisa Transaksi Atas pemberian panjar kepada Ahmad Basuki Bendahara Pengeluaran mencatat sebesar uang yang diberikan pada:

1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran 3. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran

Berdasarkan contoh transaksi diatas, ketika bendahara pengeluaran melakukan penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai “setoran PPh/PPN” di:

1. BKU pada kolom pengeluaran.

2. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran.

128

Buku Pajak PPh/PPN

Tanggal No. BKU

Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

10-01-14 2 Dipungut PPN atas Pembelian ATK Dipotong PPh-22 atas Pembelian ATK

200.000

30.000

200.000

230.000

Berdasarkan contoh transaksi diatas, ketika bendahara pengeluaran melakukan penyetoran atas pungutan pajak, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang disetorkan sebagai "setoran PPh/PPN" di:

1. BKU pada kolom pengeluaran. 2. Buku Pembantu Pajak pada kolom pengeluaran.

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN :

No. Tanggal Kode

Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPn/PPh 230.000 47.800.000

Contoh 2: Tanggal 11 Januari 2012, Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD)/memo persetujuan PA/KPA Bendahara memberikan panjar kepada Ahmad Basuki sebesar Rp150.000,- untuk pembelian materai. Analisa Transaksi Atas pemberian panjar kepada Ahmad Basuki Bendahara Pengeluaran mencatat sebesar uang yang diberikan pada:

1. BKU pada kolom pengeluaran 2. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran 3. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran

Contoh 2:

Tanggal 11 Januari 2012, Berdasarkan Nota Pencairan Dana (NPD)/memo persetujuan PA/KPA Bendahara memberikan panjar kepada Ahmad Basuki sebesar Rp150.000,- untuk pembelian materai.

Analisa Transaksi

Atas pemberian panjar kepada Ahmad Basuki Bendahara Pengeluaran mencatat sebesar uang yang diberikan pada:

1. BKU pada kolom pengeluaran

2. Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom pengeluaran

3. Buku Pembantu Panjar pada kolom pengeluaran

Page 140: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

134 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

129

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA

BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN :

No. Tanggal Kode

Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

Dipungut PPN 200.000 48.000.000

Dipotong PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPn/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Pemberian Panjar pada A Basuki 150.000 47.880.000

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA Buku Kas Tunai

SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN :

Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

1 Jan Saldo

10.000.000

10 Jan 2 Pembelian ATK 2.200.000 7.800.000

11 Jan 3 Pemberian panjar pada A Basuki

150.000

7.650.000

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA Buku Panjar

SKPD :

BENDAHARA PENGELUARAN : Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

11 Jan 3 Pemberian panjar pada A. Basuki

150.000

150.000

Contoh 3: Pada tanggal 19 Januari 2012 diterima bukti kuintansi pembelian materai dan perangkodari Kantor Pos Lubuk Sikaping sebesar Rp150.000,- sebagai pertanggungjawaban pengembalian uang panjar dari Ahmad Basuki.

Analisa Transaksi Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar sebagai berikut: Langkah 1: Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dari PPTK sebagai bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar di:

BKU pada kolom penerimaan

Buku pembantu panjar pada kolom penerimaan Jumlah yang dicatat sebesar jumlah uang panjar yang pernah diberikan.

Contoh 3:

Pada tanggal 19 Januari 2012 diterima bukti kuintansi pembelian materai dan perangkodari Kantor Pos Lubuk Sikaping sebesar Rp150.000,- sebagai pertanggungjawaban pengembalian uang panjar dari Ahmad Basuki.

Analisa Transaksi

Langkah-langkah dalam membukukan pertanggungjawaban uang panjar sebagai berikut:

Langkah 1: Bendahara Pengeluaran menerima bukti belanja/bukti pengeluaran uang/bukti lainnya yang sah dari PPTK sebagai bentuk pertanggungjawaban uang panjar. Setelah pertanggungjawaban tersebut diterima, Bendahara Pengeluaran mencatat pengembalian panjar di:

Page 141: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 135

• BKUpadakolompenerimaan

• BukupembantupanjarpadakolompenerimaanJumlahyangdicatatsebesar jumlahuangpanjar yang pernah diberikan.

130

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD :

No. Tanggal Kode

Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPN/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Pemberian Panjar_pada A Basuki 150.000 47.650.000

4 19 Jan Diterima pertanggung jawaban panjar 150.000 47.800.000

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA Buku Panjar

SKPD : Dinas Tata Kota

Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo 11 Jan 3 Pemberian panjar pada A.

Basuki 150.000

150.000

19 Jan 4 Diterima pertanggung- jawaban panjar dari A. Basuki

150.000

0

Langkah 2: Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. Belanja tersebut dicatat di:

BKU pada kolom pengeluaran

Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA

BUKU KAS UMUM PENGELUARAN SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN : No. Tanggal Kode Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPN/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Pemberian Panjar_pada A Basuki 150.000 47.650.000

4 19 Jan

Diterima pertanggungjawaban panjar 150.000 47.800.000

4 19 Jan 5.1.2.01.04 Belanja Materai & Perangko 150.000 47.650.000

Langkah 2: Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. Belanja tersebut dicatat di:

• BKUpadakolompengeluaran

• BukuPembantuRincianObyekBelanja

130

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD :

No. Tanggal Kode

Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPN/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Pemberian Panjar_pada A Basuki 150.000 47.650.000

4 19 Jan Diterima pertanggung jawaban panjar 150.000 47.800.000

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA Buku Panjar

SKPD : Dinas Tata Kota

Tanggal No. BKU Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo 11 Jan 3 Pemberian panjar pada A.

Basuki 150.000

150.000

19 Jan 4 Diterima pertanggung- jawaban panjar dari A. Basuki

150.000

0

Langkah 2: Bendahara Pengeluaran kemudian mencatat belanja yang sebenarnya terjadi berdasarkan pertanggungjawaban yang diberikan PPTK. Belanja tersebut dicatat di:

BKU pada kolom pengeluaran

Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA

BUKU KAS UMUM PENGELUARAN SKPD : BENDAHARA PENGELUARAN : No. Tanggal Kode Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPN/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Pemberian Panjar_pada A Basuki 150.000 47.650.000

4 19 Jan

Diterima pertanggungjawaban panjar 150.000 47.800.000

4 19 Jan 5.1.2.01.04 Belanja Materai & Perangko 150.000 47.650.000

Page 142: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

136 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Contoh 4:

Pada tanggal 27 Januari, diterima SP2D-LS atas belanja modal pengadaan meja kerja kepada pihak ketiga (Irvan Hakim / CV. Lupa Melulu di Neraka) sebesar Rp 27.500.000 Untuk Kontrak No. 01/ SPK / 2012 dan BAP No. 01 / BAP / 2012.

Analisa Transaksi

Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai “belanja pengadaan barang dan jasa” di:

1. BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran pada tanggal yang sama

2. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja yang terkait pada kolom belanja LS.

Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai “pemotongan PPh/PPN” di:

1. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang sama.

2. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang sama.

131

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU REKAPITULASI PENGELUARAN

PER RINCIAN OBYEK

SKPD Dinas Tata Kota Kode Rekening 5.1.2.01.04

Nama Rekening Belanja Materai dan Perangko

Pagu APBD 4.000.000

Tanggal Nomor

BKU

Pengeluaran

(Rp)

Uraian LS UP/GU/TU Jumlah

1 2 3 4 5 6

19 Jan 4 Belanja Materai & Perangko

150.000

150.000

Jumlah bulan ini …………….. ... 150.000

Jumlah sampai dengan bulan lalu ………. 0

Jumlah sampai dengan bulan ini .................... 150.000

Contoh 4: Pada tanggal 27 Januari, diterima SP2D-LS atas belanja modal pengadaan meja kerja kepada pihak ketiga (Irvan Hakim / CV. Lupa Melulu di Neraka) sebesar Rp 27.500.000 Untuk Kontrak No. 01/ SPK / 2012 dan BAP No. 01 / BAP / 2012.

Analisa Transaksi Pembukuan dilakukan sebesar jumlah belanja bruto (sebelum dikurangi potongan) sebagai "belanja pengadaan barang dan jasa" di:

1. BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran pada tanggal yang sama 2. Buku Pembantu Rincian Obyek Belanja yang terkait pada kolom belanja LS.

Terhadap informasi potongan pajak terkait belanja pengadaan barang dan jasa, bendahara pengeluaran melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang dipotong sebagai "pemotongan PPh/PPN" di:

1. BKU pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada tanggal yang sama. 2. Buku Pembantu Pajak pada kolom penerimaan dan kolom pengeluaran pada

tanggal yang sama.

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU KAS UMUM PENGELUARAN

SKPD : No. Tanggal Kode Rekening Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo

…… ….. ….. ....... ..... 50.000.000

2 10 Jan 5.1.2.01.01 ATK 2.200.000 47.800.000

PPN 200.000 48.000.000

PPh 22 30.000 48.030.000

2 10 Jan Penyetoran PPN/PPh 230.000 47.800.000

3 11 Jan Panjar_pada A Basuki 150.000 47.650.000

4 19 Jan pertanggungjawab panjar 150.000 47.800.000

4 19 Jan 5.1.2.01.04 Materai & Perangko 150.000 47.650.000

5 27 Jan Diterima SP2D LS Barang & jasa 27.500.000 75.150.000

27 Jan 5.2.2.13.01 BM. Meja Kerja 27.500.000 47.650.000

5 27 Jan PPN 2.500.000 50.150.000

PPh 22 375.000 50.525.000

4 27 Jan Penyetoran PPN/PPh 2.875.000 47.650.000

132

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU REKAPITULASI PENGELUARAN

PER RINCIAN OBYEK SKPD Dinas Tata Kota Kode Rekening 5.2.2.13.01 Nama Rekening Belanja Meja Kerja Pagu APBD 40.000.000

Tanggal Nomor

BKU

Pengeluaran

(Rp)

Uraian LS UP/GU/TU Jumlah

1 2 3 4 5 6

27 Jan 5 BM. Meja Kerja 25.000.000 0 25.000.000

Jumlah bulan ini …………….. ... 25.000.000

Jumlah sampai dengan bulan lalu ………. 0

Jumlah sampai dengan bulan ini .................... 25.000.000

Buku Pajak PPh/PPN

Tanggal No. BKU

Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

10-01-07

2

Dipungut PPN atas Pembelian ATK Dipotong PPh-22 atas Pembelian ATK

200.000

30.000

200.000

230.000

10-01-07 2 Penyetoran PPN/PPh

230.000 0

27 Jan 5 PPN 2.500.000 2.500.000

27 Jan 5 PPh 22 375.000 2.875.000

27 Jan 5 Penyetoran PPN/PPh

2.875.000 0

Page 143: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 137

132

PEMERINTAH KABUPATEN LIMA PULUH DESA BUKU REKAPITULASI PENGELUARAN

PER RINCIAN OBYEK SKPD Dinas Tata Kota Kode Rekening 5.2.2.13.01 Nama Rekening Belanja Meja Kerja Pagu APBD 40.000.000

Tanggal Nomor

BKU

Pengeluaran

(Rp)

Uraian LS UP/GU/TU Jumlah

1 2 3 4 5 6

27 Jan 5 BM. Meja Kerja 25.000.000 0 25.000.000

Jumlah bulan ini …………….. ... 25.000.000

Jumlah sampai dengan bulan lalu ………. 0

Jumlah sampai dengan bulan ini .................... 25.000.000

Buku Pajak PPh/PPN

Tanggal No. BKU

Uraian Penerimaan Pengeluran Saldo

10-01-07

2

Dipungut PPN atas Pembelian ATK Dipotong PPh-22 atas Pembelian ATK

200.000

30.000

200.000

230.000

10-01-07 2 Penyetoran PPN/PPh

230.000 0

27 Jan 5 PPN 2.500.000 2.500.000

27 Jan 5 PPh 22 375.000 2.875.000

27 Jan 5 Penyetoran PPN/PPh

2.875.000 0

9.2.2 Latihan pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran SKPD

Berikut adalah transaksi pengeluaran dari SKPD Dinas Kesehatan selama tahun 2015. Bapak/ibu/saudara/saudari diminta untuk mengisi buku kas umum dan buku pembantu (buku kas tunai, buku bank, buku pajak, buku panjar dan rincian objek) yang telah disiapkan dalam bentuk soft copy (aplikasi excel).

Transaksi 1: PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI BESERTA TUNJANGANNYA

Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan mengajukan SPP LS Gaji kepada Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan untuk gaji yang akan dibayarkan di bulan Januari 2015. SPP LS Gaji ini dibuat pada tanggal 4 Januari 2015, dengan rincian sebagai berikut:

- Gaji Pokok Rp. 49.000.000

- Tunjangan Keluarga Rp. 4.300.000

- Tunjangan Jabatan Rp. 4.600.000

- Tunjangan Fungsional Umum Rp. 2.800.000

- Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp. 1.500.000

SP2D-LS Gaji diterima pada tanggal 5 Januari 2015. Atas transaksi ini ada PPh sebesar Rp. 1.500.000. Iuran Wajib Pegawai sebesar Rp. 5.300.000, sedangkan Tabungan Perumahan Pegawai sebesar Rp. 850.000.

Transaksi 2: PENERIMAAN UANG PERSEDIAAN (UP)

Pada tanggal 6 Januari 2015 Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan mengajukan SPP UP sebesar Rp 13.000.000,-. SP2D UP diterima pada tanggal 8 Januari 2015.

Page 144: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

138 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Transaksi 3: PENARIKAN DANA UP DARI BANK KE KAS TUNAI

Pada tanggal 11 Januari 2015, dilakukan pengambilan tunai dari rekening bendahara pengeluaran (di Bank Daerah) ke kas tunai bendahara pengeluaran sebesar Rp. 7.000.000.

Transaksi 4: TRANSFER DANA UP KE BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

Atas persetujuan pengguna anggaran, bendahara pengeluaran melakukan pelimpahan uang persediaan ke bendahara pengeluaran pembantu di Puskesmas. Pelimpahan uang dari Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu di Puskesmas dilakukan secara tunai, sebesar Rp. 4.000.000 pada tanggal 12 Januari 2015.

Transaksi 5: PELAKSANAAN BELANJA SECARA TUNAI, MENGGUNAKAN UP

Pada tanggal 14 Januari 2015, dilakukan pembayaran tunai atas belanja makanan dan minuman rapat. Belanja ini untuk kegiatan penyediaan makanan dan minuman Dinas Kesehatan. Bukti belanja berupa kwitansi dengan nomor. KWX/001/JAN/2015 dengan perincian sbb:

- Makan Siang Rp. 700.000

- Snack Rapat Rp. 100.000

- Minuman Rp. 150.000

Transaksi 6: PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

Akibat merebaknya penyakit mata, Dinas Kesehatan dituntut untuk segera menanggulangi penyakit menular tersebut. Karena itu pada tanggal 14 Januari 2015, Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan mengajukan SPP TU untuk melaksanakan kegiatan Pelayanan dan Penanggulangan Penyakit Menular. SPP TU yang diajukan untuk belanja honorarium tenaga ahli sebesar Rp 10.000.000 dan belanja obat-obatan sebesar Rp 15.000.000. SP2D TU terbit tanggal 15 Januari 2015.

Transaksi 7: BELANJA DENGAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

Untuk mempercepat penanggulangan penyakit mata yang menimpa masyarakat, Dinas Kesehatan pada tanggal 16 Januari 2015 langsung membelanjakan tambahan uang persediaan dengan membeli obat-obatan untuk membantu penyembuhan masyarakat yang terkena sakit mata. Belanja obat-obatan menghabiskan dana Rp 14.500.000. Selain itu, Bendahara Pengeluaran membayar honor tenaga ahli dokter mata. Honor tenaga ahli yang dibayarkan sebesar Rp 8.900.000.

Transaksi 8: PERTANGGUNGJAWABAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

Pada tanggal 18 Januari 2015, Bendahara Pengeluaran melakukan penyetoran sisa TU dan menyusun LPJ TU. Pertanggungjawaban tersebut diserahkan ke pengguna anggaran pada hari yang sama.

Page 145: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 139

Transaksi 9: BELANJA SECARA TRANSFER, MENGGUNAKAN UP

Pada tanggal 18 Januari 2015, Bendahara pengeluaran melakukan pembayaran atas rekening listrik dan telpon. Pembayaran ini untuk kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. Pembayaran dilakukan secara transfer. Rincian pembayaran dan bukti tagihan pihak ketiga sebagai berikut:

- Pembayaran rekening listrik INV.0023/2015 Rp. 1.100.000

- Pembayaran rekening telpon KRX.34521/2015 Rp. 900.000

Disamping itu, pada tanggal 18 Januari 2015, Bendahara Pengeluaran juga melakukan pembayaran secara transfer atas belanja ATK untuk Kegiatan Penyediaan ATK sebesar Rp. 1.800.000.

Transaksi 10: PEMBERIAN UANG PANJAR SECARA TUNAI

Pada tanggal 19 Januari 2015, dilakukan pemberian panjar oleh bendahara pengeluaran secara tunai kepada PPTK senilai Rp. 1.000.000. Panjar ini untuk belanja cetak dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan. (Dalam peraturan kepala daerah diatur bahwa uang panjar harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 2 minggu). Pada tanggal 21 Januari 2015, PPTK memberikan kwitansi belanja cetak sebesar Rp. 900.000. No. kwitansi adalah FGTR.9034/23. PPTK membayar kelebihan uang panjar kepada Bendahara secara tunai.

Transaksi 11: BELANJA LS BARANG DAN JASA

Pada tanggal 20 Januari 2015, Bendahara Pengeluaran menerima permohonan dari PPTK Pengadaan Peralatan Gedung Kantor (Bp. Andriarta) untuk melakukan pembayaran kepada CV. Majutama sebesar Rp. 7.700.000 atas belanja modal pengadaan komputer/PC. Atas pengajuan ini, Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan membuat SPP LS Barang dan Jasa pada tanggal 20 Januari 2015. Terhadap pembayaran ini, dipungut PPN 10%, dan PPh 22 sebesar 1,5%. SP2D LS Barang dan Jasa diterima pada tanggal 22 Januari 2015. (Dasar Pengenaan Pajaknya (DPP) adalah Rp. 7.000.000).

Transaksi 12: BELANJA DENGAN UANG PELIMPAHAN UP

Pada tanggal 14 Januari 2015, bendahara pengeluaran pembantu melakukan pembayaran atas belanja Bahan Baku Bangunan sebesar Rp. 3.800.000.Belanja ini dilakukan secara tunai.

Transaksi 13: PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

Pada tanggal 25 Januari 2015, Bendahara Pengeluaran membuat pertanggungjawaban penggunaan uang persediaan kepada Pengguna Anggaran (GU). Bendahara Pengeluaran membuat SPP-GU dan diajukan ke Pengguna Anggaran melalui PPK. SP2D-GU diterima tanggal 26 Januari 2015.

Transaksi 14: PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU

Pada tanggal 2 Februari 2015, Bendahara Pengeluaran Pembantu Puskesmas melakukan pertanggungjawaban atas fungsi yang dilakukannya selama bulan Januari 2015 untuk kemudian dikonsolidasikan dengan LPJ bendahara pengeluaran.

Page 146: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

140 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Transaksi 15: PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN

Pada tanggal 7 Februari 2015, Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan melakukan pertanggungjawaban secara administratif dan fungsional atas fungsi yang dilakukannya selama bulan Januari 2015.

9.3 Simulasi Penatausahaan Penerimaan Kas PPKD

9.3.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara penerimaan PPKD

Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi penerimaan PPKD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Buku Penerimaan PPKD.

Contoh 1:

Pada tanggal 25 Januari 2014 diterima dana perimbangan berdasarkan nota kredit NK/07/2014 dari bank adalah dengan rincian sbb:

- Pendapatan Dana Bagi Hasil Rp 470.000.000

- Pendapatan Dana Alokasi Umum Rp 250.000.000

Analisis Transaksi

Atas transaksi di atas, Bendahara Penerimaan PPKD melakukan Pengisian Buku Penerimaan. Kolom yang diisi ialah nomor, tanggal transaksi, kode kredit, bukti lain, kode rekening, uraian dan jumlah.

136

9.3 Simulasi Penatausahaan Penerimaan Kas PPKD

9.3.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara penerimaan PPKD Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi penerimaan PPKD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Buku Penerimaan PPKD.

Contoh 1: Pada tanggal 25 Januari 2014 diterima dana perimbangan berdasarkan nota kredit NK/07/2014 dari bank adalah dengan rincian sbb:

- Pendapatan Dana Bagi Hasil Rp 470.000.000

- Pendapatan Dana Alokasi Umum Rp250.000.000

Analisis Transaksi Atas transaksi di atas, Bendahara Penerimaan PPKD melakukan Pengisian Buku Penerimaan. Kolom yang diisi ialah nomor, tanggal transaksi, kode kredit, bukti lain, kode rekening, uraian dan jumlah.

PEMERINTAH KOTA DAMAI BUKU PENERIMAAN PPKD

BENDAHARA PENERIMAAN PPKD

9.3.2 Latihan pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD

Berikut adalah transaksi penerimaan dari PPKD selama tahun 2015. Bapak/ibu/saudara/saudari diminta untuk mengisi buku penerimaan PPKD yang telah disiapkan dalam bentuk soft copy (aplikasi excel).

Transaksi 1. Tanggal 15 Januari 2015.Diterima pendapatan hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp 2.000.000.000,- dibuktikan dengan nota kredit dari bank nomor 0012.

Transaksi 2. Tanggal 17 Januari 2015. Diterima pendapatan jasa giro banksebesar Rp150.000.000,- dibuktikan dengan nota kredit bank 0015.

Nomor Tanggal Kode Kredit

Bukti Lain

Kode Rekening

Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. 25.01.14 NK/07/2014 - 4.2.1.01.01 Dana Bagi Hasil Pajak

470.000.000

2. 25.01.14 NK/07/2014 4.2.1.03.01 Dana Alokasi Umum

250.000.000

Jumlah bulan ini

Jumlah s/d bulan lalu

Jumlah Akhir

9.3.2 Latihan pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara penerimaan PPKD

Berikut adalah transaksi penerimaan dari PPKD selama tahun 2015. Bapak/ibu/saudara/saudari diminta untuk mengisi buku penerimaan PPKD yang telah disiapkan dalam bentuk soft copy (aplikasi excel).

Page 147: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 141

Transaksi 1.

Tanggal 15 Januari 2015.Diterima pendapatan hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp 2.000.000.000,- dibuktikan dengan nota kredit dari bank nomor 0012.

Transaksi 2.

Tanggal 17 Januari 2015. Diterima pendapatan jasa giro banksebesar Rp150.000.000,- dibuktikan dengan nota kredit bank 0015.

9.4 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas PPKD

9.4.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara pengeluaran PPKD

Berikut ini contoh transaksi pengeluaran PPKD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Register SPP/SPM/SP2D, Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja.

Contoh:

Tanggal 10 Januari 2014 dibayar belanja bantuan keuangan ke partai politik sebesar Rp. 200.000.000,- berdasarkan SPP No.02/2014 tanggal 8 Januari , SPM No.02/2014 tanggal 9 Januari dan SP2D No.03/2014 tanggal 10 Januari.

Analisis Transaksi

Atas Transaksi diatas Bendahara Pengeluaran PPKD mengisi Register SPP/SPM/SP2D, dan melakukan pembukuan pada Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja.

137

9.4 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas PPKD

9.4.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara pengeluaran PPKD Berikut ini contoh transaksi pengeluaran PPKD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Register SPP/SPM/SP2D, Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja. Contoh: Tanggal 10 Januari 2014 dibayar belanja bantuan keuangan ke partai politik sebesar Rp. 200.000.000,- berdasarkan SPP No.02/2014 tanggal 8 Januari , SPM No.02/2014 tanggal 9 Januari dan SP2D No.03/2014 tanggal 10 Januari.

Analisis Transaksi Atas Transaksi diatas Bendahara Pengeluaran PPKD mengisi Register SPP/SPM/SP2D, dan melakukan pembukuan pada Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja.

PEMERINTAH KOTA DAMAI REGISTER SPP/SPM/SP2D

BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Jenis

Belanja

SPP SPM SP2D Uraian Jumlah Keterangan

Tgl. No. Tgl. No. Tgl. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Bantuan

Keuangan Partai Politik

8.01 02/2014 9.01 02/2014 10.01 02/2014 Bantuan Parpol

200.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI BUKU KAS UMUM

BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Tanggal Uraian Kode

Rekening Penerimaan Pengeluaran Saldo

… … … … … … 1.000.000.000

3. 10.01 Pembayaran bantuan keuangan partai politik

6.2.3.01.01 200.000.000 800.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI

BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

SKPD : Kode Rekening : 6.2.3.01.01 Nama Rekening : Tranfer Bantuan Keuangan kepada Partai Politik Jumlah Anggaran : Rp. 700.000.000,- Tahun Anggaran : 2014

Tgl. No.

BKU Uraian Belanja LS

10.01 3 Belanja partai politik 200.000.000

Page 148: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

142 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

137

9.4 Simulasi Penatausahaan Pengeluaran Kas PPKD

9.4.1 Contoh pembukuan transaksi bendahara pengeluaran PPKD Berikut ini contoh transaksi pengeluaran PPKD dan analisis transaksi serta cara pencatatan pada Register SPP/SPM/SP2D, Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja. Contoh: Tanggal 10 Januari 2014 dibayar belanja bantuan keuangan ke partai politik sebesar Rp. 200.000.000,- berdasarkan SPP No.02/2014 tanggal 8 Januari , SPM No.02/2014 tanggal 9 Januari dan SP2D No.03/2014 tanggal 10 Januari.

Analisis Transaksi Atas Transaksi diatas Bendahara Pengeluaran PPKD mengisi Register SPP/SPM/SP2D, dan melakukan pembukuan pada Buku Kas Umum dan Buku Rincian Obyek Belanja.

PEMERINTAH KOTA DAMAI REGISTER SPP/SPM/SP2D

BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Jenis

Belanja

SPP SPM SP2D Uraian Jumlah Keterangan

Tgl. No. Tgl. No. Tgl. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1. Bantuan

Keuangan Partai Politik

8.01 02/2014 9.01 02/2014 10.01 02/2014 Bantuan Parpol

200.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI BUKU KAS UMUM

BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

No. Tanggal Uraian Kode

Rekening Penerimaan Pengeluaran Saldo

… … … … … … 1.000.000.000

3. 10.01 Pembayaran bantuan keuangan partai politik

6.2.3.01.01 200.000.000 800.000.000

PEMERINTAH KOTA DAMAI

BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA BENDAHARA PENGELUARAN PPKD

SKPD : Kode Rekening : 6.2.3.01.01 Nama Rekening : Tranfer Bantuan Keuangan kepada Partai Politik Jumlah Anggaran : Rp. 700.000.000,- Tahun Anggaran : 2014

Tgl. No.

BKU Uraian Belanja LS

10.01 3 Belanja partai politik 200.000.000

9.4.2 Latihan pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran PPKD

Berikut adalah transaksi pengeluaran PPKD selama tahun 2015. Bapak/ibu/saudara/saudari diminta untuk mengisi register SPP/SPM/SP2D, buku kas umum dan buku rincian obyek belanja yang telah disiapkan dalam bentuk soft copy (aplikasi excel).

Transaksi 1.

Tanggal 19 Januari 2015. Bendahara pengeluaran PPKD menerima SP2D-LS belanja tidak

langsung untuk pembayaran bunga pinjaman kepada pemerintah pusat sebesar Rp. 60.000.000,-

Transaksi 2.

Tanggal 20 Januari 2015. Bendahara pengeluaran PPKD menerima SP2D-LS belanja tidak

langsung untuk pembayaran pokok pinjaman atas pinjaman kepada pemerintah pusat sebesar

Rp. 2.000.000.000,-

Transaksi 3.

Tanggal 21 Januari 2015. Berdasarkan SP2D-LS belanja tidak langsung PPKD, bendahara

pengeluaran PPKD melakukan pembayaran belanja penanganan bencana kepada masyarakat

yang terkena banjir sebesar Rp. 450.000.000,-

Transaksi 4.

Tanggal 27 Januari 2015. Berdasarkan SP2D-LS belanja tidak langsung PPKD, bendahara

pengeluaran melakukan pembayaran belanja bantuan sosial kepada organisasi kemasyarakat

sebesar Rp. 200.000.000,-

Page 149: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

Simulasi Penatausahaan Keuangan Daerah 143

9.4.3 Latihan Tambahan

Inventarisasikan dokumen yang diperlukkan dalam peristiwa akuntansi di SKPD sebagai berikut:

No Peristiwa Dokumen

1 Tanggal 3 Januari, bendahara pengeluaran membayar

gaji dan tunjangan kepada pegawai sebesar Rp.

60.000.000,- dan memotong PPh pasal 21 sebesar

Rp.1.500.000,-.

a. Buku ……………,

b. Buku ……………,

c. Buku ……………,

d. Buku ……………, dan

e. Buku…………….,

2 Tanggal 3 Januari, bendahara pengeluaran

menyetorkan potongan PPh pasal 21 atas gaji pegawai

ke kas Negara sebesar Rp. 1.500.000,-.

a. Buku ……………,

b. Buku ……………, dan

c. Buku ……………,

3 Tanggal 31 Januari, bendahara pengeluaran

menutup semua buku dan membuat laporan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan.

a. Buku ……………,

b. Laporan ……………, dan

c. SPJ ……………,

Inventarisasikan dokumen yang diperlukkan dalam peristiwa akuntansi di PPKD sebagai berikut:

No Peristiwa Dokumen

1 Proses belanja PPKD dan pengeluaran pembiayaan a. Dokumen ………,

b. Salinan ………,

c. Lampiran..…, dan

d. Buku ………..

2 Pembukuan bendahara pengeluaran PPKD a. Buku ……………,

b. Buku ……………, dan

c. Buku ……………,

3 Laporan pertanggungjawaban PPKD sesuai dengan

ketentuan.

a. Buku ……………,

b. Buku ……………, dan

c. Buku ……………,

Page 150: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

144 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

DAFTAR PUSTAKA

Bawono, Icuk Rangga dan Mohammad Novelsyah, 2010, Tata Cara Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Bendahara Pada SKPD dan SKPKD, Penerbit Salemba, Jakarta.

Mulyana, Budi, 2010, Modul Penatausahaan Pelaksanaan APBD, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan.

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya.

Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri No. 13 Tahun 2006.

Peraturan kepala BPK No 3/2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara terhadap Bendahara.

Surat Edaran. 900/316/BAKD tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan dan perubahannya.

Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan perubahannya.

Undang-undang No. 8 Tahun 1983 tentang PPN dan PPn BM dan perubahannya.

Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Undang - undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Page 151: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

145

Page 152: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

146 Modul Kerjasama Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan DaerahPENATAUSAHAAN DAN PERBENDAHARAAN DAERAH

Page 153: Daftar Isi - djpk.kemenkeu.go.id · Gambar 3.5 Contoh Dokumen SKR 30 Gambar 3.6 Contoh Dokumen Surat Setoran Pajak Daerah 31 ... Gambar 7.2 Contoh Format Rekonsiliasi Bank 107

147