depresi
DESCRIPTION
PostPartumTRANSCRIPT
BAB I
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY R
DENGAN DEPRESI POST PARTUM
DI RUANGAN BERSALIN RSUP MATARAM
TANGGAL 10 FEBRUARI 2010
OLEH
RIRIN ANDRIANI
027 STYEI BID 07
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
MATARAM
2009BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu, pengurangan aktivitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam berpikir,gangguan depresi disertai kecemasan, kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, perasaan menurunnya martabat diri atau kecenderungan bunuh diri.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tidak berdaya. Individu yakin tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya dan merasa bahwa respon apa pun yang dilakukan tidak akan berpengaruh pada hasil yang muncul.Bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi, mudah marah dan terutama mudah frustasi serta emosional. Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan.Tingkat keparahan depresi postpartum bervariasi. Keadaan ekstrem yang paling ringan yaitu saat ibu mengalami kesedihan sementara yang berlangsung sangat cepat pada masa awal postpartum, ini disebut dengan the blues atau maternity blues.B. Faktor faktor penyebab 4 faktor penyebeb depresi postpartum sebagai berikut :1. Faktor konstitusional. Gangguan post partum berkaitan dengan status paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara. Wanita primipara lebih umum menderita blues karena setelah melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap dirawat.2. Faktor fisik. Perubahan fisik setelah proses kelahiran dan memuncaknya gangguan mental selama 2 minggu pertama menunjukkan bahwa faktor fisik dihubungkan dengan kelahiran pertama merupakan faktor penting. Perubahan hormon secara drastis setelah melahirkan dan periode laten selama dua hari diantara kelahiran dan munculnya gejala. Perubahan ini sangat berpengaruh pada keseimbangan. Kadang progesteron naik dan estrogen yang menurun secara cepat setelah melahirkan merupakan faktor penyebab yang sudah pasti.3. Faktor psikologis. Peralihan yang cepat dari keadaan dua dalam satu pada akhir kehamilan menjadi dua individu yaitu ibu dan anak bergantung pada penyesuaian psikologis individu. Klaus dan Kennel (Regina dkk, 2001), mengindikasikan pentingnya cinta dalam menanggulangi masa peralihan ini untuk memulai hubungan baik antara ibu dan anak.4. Faktor sosial. pemukiman yang tidak memadai lebih sering menimbulkan depresi pada ibu ibu, selain kurangnya dukungan dalam perkawinan.Terjadinya depresi pascasalin dipengaruhi oleh faktor :1. Biologis. Faktor biologis dijelaskan bahwa depresi postpartum sebagai akibat kadar hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam masa nifas atau mungkin perubahan hormon tersebut terlalu cepat atau terlalu lambat.2. Karakteristik ibu, yang meliputi :
a. Faktor umur. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seseorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara 2030 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan seringkali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu.
b. Faktor pengalaman. Beberapa penelitian diantaranya adalah pnelitian yang dilakukan oleh Paykel dan Inwood (Regina dkk, 2001) mengatakan bahwa depresi pascasalin ini lebih banyak ditemukan pada perempuan primipara, mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan stres. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Le Masters yang melibatkan suami istri muda dari kelas sosial menengah mengajukan hipotesis bahwa 83% dari mereka mengalami krisis setelah kelahiran bayi pertama.
c. Faktor pendidikan. Perempuan yang berpendidikan tinggi menghadapi tekanan sosial dan konflik peran, antara tuntutan sebagai perempuan yang memiliki dorongan untuk bekerja atau melakukan aktivitasnya diluar rumah, dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga dan orang tua dari anakanak mereka (Kartono, 1992).
d. Faktor selama proses persalinan. Hal ini mencakup lamanya persalinan, serta intervensi medis yang digunakan selama proses persalinan. Diduga semakin besar trauma fisik yang ditimbulkan pada saat persalinan, maka akan semakin besar pula trauma psikis yang muncul dan kemungkinan perempuan yang bersangkutan akan menghadapi depresi pascasalin.
e. Faktor dukungan sosial. Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan pascasalin, beban seorang ibu karena kehamilannya sedikit banyak berkurang.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab depresi postpartum adalah faktor konstitusional, faktor fisik yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormonal, faktor psikologi, faktor sosial dan karakteristik ibu.C.Gejala Depresi Post Partum
Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu:
1. berkurangnya energi
2. penurunan efek
3. hilang minat (anhedonia)
gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
1. trauma terhadap intervensi medis yang terjadi
2. kelelahan dan perubahan mood
3. gangguan nafsu makan dan gangguan tidur
4. tidak mau berhubungan dengan orang lain
5. tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
D. Pencegahan dan Penatalaksanaan
Faktor resiko:
1. keadaan hormonal
2. dukungan sosial
3. emotional relationship
4. komunikasi dan kedekatan
5. struktur keluarga
6. antropologi
7. perkawinan
8. demografi
9. stressor psikososial dan lingkungan
Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid, progesteron dan estrogen.Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:
1. beristirahat dengan baik
2. berolahraga yang ringan
3. berbagi cerita dengan orang lain
4. bersikap fleksible
5. bergabung dengan orang-oarang baru
6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY R
DENGAN DEPRESI POST PARTUM
DI RUANGAN BERSALIN RSUP MATARAM
TANGGAL 10 FEBRUARI 2010Tanggal Pengkajian: 10-februari-2010
Pukul: 9.30 wib
A DATA SUBJEKTIF
I. Biodata
Nama Pasien: ny.R
Nama Suami: tn. W Umur: 21th
Umur
: 23th
Suku/bangsa: Indonesia
Suku/bangsa: Indonesia
Agama: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan: SMA
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: tidak bekerja
Pekerjaan: Swasta
Alamat: Jl. Hj. Sanusi Lrg
Alamat
: Jl. Hj. Sanusi lrg
aman rt 04/23 no.123
aman rt 04/23 no.123
1. Keluhan Utama: ibu dengan post partum hari ke10 telah melahirkan anak pertama pada tgl 31 januari 2010 mengaku Mengeluh sering merasa cemas, nafsu makan Berkurang serta istirahat tidak nyenyakdan kurang memperhatikan /merawat bayinya 2 . Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus
: 30 hari
Lamahaid : 6 7 hari
Jumlah darah : 3 kali ganti pembalut / hari Fluor albus : tidak ada
Disminorhae : Tidak ada.
3 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas Yang Lalu
Hamil KeTempat BersalinJenis PersalinanPenolong PersalinanRiwayat PenyulitBBL/ GaramJ/KH/MUmurKet.
HamilPersl.Nifas
IniRSUSpontan biasaBidancemas2800 grpH10 hariSehat
4 Riwayat kesehatan/penyakit yang pernah diderita sekarang dan sebelumnya
Masalah kardiovaskuler : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Diabetes : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
Penyakit kehamilan HIV/AIDS : Tidak pernah dilakukan tes
Campak : Tidak ada
TBC : Tidak pernah dilakukan pemeriksaan
Anemia Berat : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Riwayat keturunan kembar : Tidak ada
5 Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 23-04-2009HTP: 30-01-2010 Gerakan janin : Mulai dirasakan sejak umur kehamilan 5 bulan Umur kehamilan :39 minggu
ANC : ( 5 kali dipuskesmas
TT : 2 kali (TT1 Tgl 20-juli-2009),(TT2 Tgl 21-agustus-2009 ) Obat yang dikonsumsi : Fe 1 bungkus selama hamil Keluhan selama hamil: mual muntah pada kehamilan muda6 Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu
Tgl persalian:31 januari-2010,jam 14:00 witaTempat melahirkan : Ruang bersalin RSUP mataramJenis persalinan : Spontan belakang kepala
Penolong persalinan : Bidan Perinium : Ada luka jahitan ,jahitan tehnik jelujur7 Riwayat Psikososial Ekonomi spirituala. Status Perkawinan : Menikah 1 kali, dengan suami pertama, lama 1, th tapi sekarang dalam proses perceraianb. Respon ibu dan keluarga :Keluarga sangat senang dengan kelahiran bayi kecuali ibu dan suami c. Dukungan Keluarga : keluarga yang mengantar ibu kerumah sakit dan merawat ibu dan bayinya selama dirumah sakit kecuali suami.d. Riwayat KB : Riwayat KB: Tidak pernah
Rencana KB: Suntik / 3 bulane. komunikasi : non verbal
:kurang lancar Verbal
: bahasa indonesia kadaan Emosional
:kurang stabil hubungan dengan kluarga : kurang akrab hubungan dengan orang lain : kurang akrab proses berfikir
: kurang terarah Ibadah/spiritual
:patuh
8 Riwayat Kebutuhan Biologisa.nutrisi NutrisiSelama HamilSetelah Hamil
Frekuensi
Porsi
Komposisi
-makanan pantangan
-kesulitan 2-3 kali/hari
1 piring menu beragam : (nasi, sayur, ikan tempe, tahu, bebek
tidak ada tidak ada 1 saat saat pengkajian
1 piring habis
menu sembarang (nasi sayur-sayuran, buah, pisang, ikan)
ada,kurang nafsu makan
b.Minuman
Saat hamilSetelah melahirkan
Jenis minumanJumlahPantanganJenis minumanJumlahPantangan
Air putih7-8 gelasTidak adaAir putih5-7 gelasTidak ada
c.EliminasiEliminasi BABSelama HamilSetelah Hamil
Frekuensi
Warna
Konsistensi
Kesulitan
Masalah 1-2 x/hari
Kuning
lembek Tidak ada
Tidak ada 1x sehari kuning lembek Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi BAKSelama HamilSetelah Hamil
Frekuensi
Warna
Kesulitan
Masalah 4 -6 x/hari
Kuning
Tidak ada Tidak 2-3x sehari kuning Tidak ada
Tidak ada
c Personal hygiene
Saat hamilSetelah melahirkan
Mandi2kali sehari2x sehari
Gosok gigi2 kali sehari2x sehari
Ganti pakaian1 kali sehari1 kali
Ganti pembalutGanti jika terasa penuh
4Pola IstirahatSelama HamilSetelah Persalinan
Lama
Kesulitan
Masalah 1 -2 jam pada siang dan ( 8 jam malam hari
tidak ada
tidak pernah ( 5-6 jam malam hari Ada,karena cemas
B.Data ObyektifPemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: baikb. Kesadaran
composmetisc. Emosi
:kurang stabild. Tanda-tanda vital
Suhu: 36,5 C (aksila)
Nadi : 80 x/ menit (teratur)
Pernapasan: 20 x/ menit (teratur, dalam)
Tekanan darah: 100/70 mmHg (berbaring)
Berat badan: 50 kg
Tinggi badan: 150 cme. Kepala
Rambut : bersih, tidak rontok
Wajah : sedikit pucat
Cloasma gravidarum: tidak ada
Reaksi cahaya: positif
Mata: simetris, sedikit pucat, tidak ikterus
Mulut dan gigi: tidak ada stomatitis, tidak ada gigi berlubang
Lidah: bersih
Telinga: tidak ada serumen dan perdarahan.f. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
Pembendungan vena jugularis: tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe: tidak ada
g. Dada
Tarikan: tidak ada
Bentuk: tidak simetris
Puting susu: datar
Pembesaran payudara: ada
Kolostrum: keluar
Nyeri tekan: ada
Pembesaran pada kelenjar limfe : tidak ada
h. Abdomen
Inspeksi: tidak ada bekas luka operasi, linea livide, striae tidak ada Palpasi
TFU: TTU tidak teraba Auskultasi
: bising usus posii. Genetalia
Kebersihan vulva :bersih serosa warna coklat jumlah 20 cc, bau amis (khas lochea).
Luka perineum: ada,luka jahitan jelujur yang sudah kering Lain-lain, jelaskan: tidak ada oedem, tidak ada varises, j. Ekstremitas atas dan bawah
Atas: tidak oedema, kuku jari tidak pucat
Bawah: tidak oedema, tidak ada varises, kuku jari tidak pucat, tidak ada kemerahan pada betis
Refleks patella kiri/ kanan : +/+
Bentuk kaki kiri/ kanan : normal
Tanda Hofman
: negatif
11 .INTERPRETASI DATA DASAR Diagnosa : P1A0H1 dengan Depresi post partum hari ke-I0
Data subyektif :
a) Ibu mengatakan melahirkan anak pertama normal tanggal 31-januarii 2010 jam 14:00 wita di ruang bersalin RSUP NTB.
b) Ibu mengatakan setelah kelahiran bayinya ibu mersa cemasc) Ibu mengatakan kurang nafsu makan,kurang istrahat dan kurang memprhatikan /merawat bayinya Data obyektif :
d) TTV : tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 36,5 C, nadi 80 x/ menit, respirasi 20 x/ menit.
e) Abdomen : TFU tidak teraba,, kandung kemih kosong.
f) Genetalia : tidak ada oedem, tidak ada varises, ada luka jahitan, , lokea serosa, konsistensi cair, bau khas lokea.
Masalah : Gangguan ketidaknyamanan karena depresi post partum Kebutuhan : Jelaskan pada ibu dan kluarga cara mengatasi ketidaknyamanan ibu serta anjurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan emosional pada ibuIIIIDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Diagnosa/ masalah potensial : depresi post partum psikosa dan gangguan kejiwaanIV. MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA Mandiri : memberikan dukungan emosional pada ibu Kolaborasi : dengan dokter untuk pemberian terapi dan ahli psikiater Rujukan : tidak adaV RENCANA ASUHAN MENYELURUH
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
2. Jelaskan pada ibu penyebab ketidak nyamanan yang dirasakan dan cara mengatasinya
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
4. Promosi kesehatan tentang :
a. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar dan anjurkan ibu memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
b. Anjurkan ibu untuk personal hygiene
c. Jelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu menyusui
d. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas dan bayi
VI. PELAKSANAAN ASUHAN
1 Menginformasikan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum ibu dan bayi baik, tekanan darah 100/70 mmHg, suhu 36,5 C, nadi 80 x/ menit, respirasi 20x/ menit
2 Menjelaskan pada ibu penyebab ketidaknyamanan yang dirasakan terjadi yaitu karena adanya gangguan hormon apabila di biarkan akan semakin buruk dan akan berlanjut pada gangguan Kejiwaan untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:a. beristirahat dengan baik
b. berolahraga yang ringan
c. berbagi cerita dengan orang laind. bergabung dengan orang-oarang baru
e. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis 3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
4. Promosi Kesehatana. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh tubuh bayi (kepala dan tubuh berada dalam satu garis lurus), muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi di depan puting susu ibu dan perut bayi menempel pada perut ibu, serta pada saat bayi menghisap kalang payudara masuk ke mulut bayi. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya yaitu memberikan hanya ASI saja selama 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman apapun kecuali obat bila bayinya sakit, karena apabila bayi diberikan makanan selain ASI, sistem pencernaan belum siap menerima dan bisa merusak sistem pencernaan bayi.b. Menjelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu menyusui yaitu porsi, frekuensi dan komposisi harus lebih banyak. Porsi makan ibu harus dua kali lebih banyak daripada saat hamil. Kebutuhan gizi pada ibu menyusui yaitu kalsium (terdapat pada susu, keju, ikan teri, kacang-kacangan), asam lemak (terdapat pada ikan laut), zat besi (terdapat pada daging, hati, bayam), vitamin c (terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, apel, sirsak, tomat), vitamin B1& B2 (terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati, telur, ikan)
c Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada:
Ibu nifas yaitu perut terasa lembek, keluar darah banyak dari vagina, lokea berbau busuk, ibu demam tinggi, mual muntah, nafsu makan berkurang, nyeri ulu hati, penglihatan kabur, pusing berlebihan dan tekanan darah tinggi.
Bayi yaitu bayi rewel, tidak mau menyusu, daya hisap lemah, bayi hanya tidur (letargi), badan bayi panas/ dingin, bayi berwarna kuning, bayi tidak BAB selama 3 hari, mata bayi bengkak dan mengeluarkan nanah, tali pusat merah, bengkak, mengeluarkan nanah dan baunya busuk.
VII EVALUASI 1. ibu sudah mengerti tentang kondisinya.
2. Ibu dan keluarga mau melakukan yang dianjurkan oleh bidan.
3. Ibu sudah mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada ibu nifas
PAGE 16