dengue portofolio oscar

29
PORTOFOLIO KASUS KEGAWATDARURATAN DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS) Disusun Oleh: dr. Oscar Renagalih Amarta Pendamping: dr. Deny Christianto RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Upload: amarillis-nurmatin

Post on 24-Apr-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dengue Portofolio Oscar

PORTOFOLIO KASUS KEGAWATDARURATAN

DENGUE SHOCK SYNDROME (DSS)

Disusun Oleh:

dr. Oscar Renagalih Amarta

Pendamping:

dr. Deny Christianto

RSUD NGUDI WALUYO WLINGI

Februari 2013

Page 2: Dengue Portofolio Oscar

Nama Peserta :dr. Oscar Renagalih Amarta

Nama Wahana :RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Kabupaten Blitar

Topik : Dengue Shock Syndrome

Tanggal Kasus : 4 Februari 2013

Nama Pasien : An RSM No. RM :-

Tanggal Presentasi : Nama Pendamping :dr. Deny Christianto

Tempat Presentasi :Ruang Komite Medik RSUD Ngudi Waluyo

Obyektif Presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi

Pasien perempuan 10 tahun, datang ke UGD dengan keluhan utama penurunan

kesadaran dan kaki tangan dingin sejak tadi Subuh. Menurut keluarga pasien,

sebelumnya pasien demam selama 5 hari, demam dirasakan terus menerus. Pasien

juga mengeluh nyeri kepala, nyeri perut, mual dan BAB 1x berwarna hitam konsistensi

lunak, BAK (+) berwarna kuning. Ma (-), mi (+) sedikit

Tujuan

Mengetahui etiologi, gambaran klinis, diagnostic, diagnosis banding, dan penanganan

Dengue Shock Syndrome

Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Bahasan Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

Data Pasien Nama: An RSM Nomor Registrasi: -

Nama Klinik:

IGD RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi

Telp:

-

Terdaftar sejak:

-

Data Utama untuk Bahan Diskusi

Page 3: Dengue Portofolio Oscar

1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Pasien perempuan 10 tahun, datang ke UGD dengan

keluhan utama penurunan kesadaran dan kaki tangan dingin sejak tadi Subuh. Menurut

keluarga pasien, sebelumnya pasien demam selama 5 hari, demam dirasakan terus

menerus. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri perut, mual dan BAB 1x berwarna

hitam konsistensi lunak, BAK (+) berwarna kuning. Ma (-), mi (+) sedikit .

2. Riwayat Pengobatan: Pasien sudah mengkonsumsi Amoxicillin, Paracetamol dan

Antasida syr

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit: Riwayat alergi obat/makanan disangkal oleh pasien

4. Riwayat Keluarga: tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit serupa

dengan pasien

5. Riwayat Pekerjaan: Pelajar

6. Lain-lain:-

Daftar Pustaka

1. Suhendro. Naenggolan, Leonard. Chen, Khie. Pohan, Herdiman. Demam

Berdarah Dengue. In: Sudoyo, Aru. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idris.

Setiaati, Siti, Editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Departemen

Ilmu Penykit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. Hal

1706-1713.

2. Rijadi S. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Edisi III

Rumah Sakit Dr Soetomo.2008. Hal 353-357

3. Sumarmo, S. Herry Gama, Hendra, I. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri

Tropis. Edisi II. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010

Hasil Pembelajaran

1. Penyebab terjadinya Dengue Shock Syndrome

2. Tanda dan gejala Dengue Shock Syndrome

3. Penatalaksanaan Dengue Shock Syndrome

4. Komplikasi Dengue Shock Syndrome

Page 4: Dengue Portofolio Oscar

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Etiologi1

Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi

yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, diathesis

hemoragik dan perembesan plasma.Yang membedakan demam berdarah dengue

dengan demam dengue adalah ada tidaknya perembesan plasma yang ditandai

dengan hemokonsentrasi atau penumpukan cairan di rongga tubuh.

Demam dengue dan demam berdarah dengue sama-sama disebabkan oleh

virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae dengan

diameter sekitar 30 nanometer yang terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal

dengan berat molekul 4 x 10-6. Terdapat 4 serotipe virus, yaitu DEN-1, DEN-2,

DEN-3, dan DEN-4.Keempat serotipe virus tersebut semuanya telah ditemukan di

Indonesia dengan serotipe terbanyak adalah DEN-3.

2.2 Epidemiologi2

Demam berdarah dengue tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat,

dan Karibia.Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran merata di

Page 5: Dengue Portofolio Oscar

seluruh tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 6-15 per 100.000 penduduk

(pada 1989 hingga 1995) dan pernah meningkat tajam hingga 35 per 100.000

penduduk pada tahun 1998, sedangkan mortalitas DBD cenderung menurun

hingga mencapai 2% pada tahun 1999. Penularan infeksi virus dengue melalui

vektor nyamuk genus Aedes (terutama A. aegypti dan A. albopictus).Peningkatan

kasus tiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dan tersedianya tempat

perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana berisi air jernih (bak mandi, kaleng

bekas, dan tempat penampungan air lainnya).

Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi

penularan virus dengue, yaitu: (1) Vektor: perkembangbiakan vektor, kebiasaan

menggigit, kepadatan vektor di lingkungan, transportasi vektor dari satu tempat ke

tempat lain; (2) Pejamu: terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi

dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin; (3) Lingkungan: curah

hujan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk.

2.3 Patogenesis2

Patogenesis DBD tidak sepenuhnya dipahami, namun terdapat dua perubahan

patofisiologis yang signifikan, yaitu:

Meningkatnya permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya

plasma, hipovolemia dan terjadinya syok. Pada DBD terdapat kejadian

unik yaitu terjadinya kebocoran plasma ke dalam rongga pleura dan

rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat (24-48 jam).

Page 6: Dengue Portofolio Oscar

Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopeni

dan koagulopati, mendahului terjadinya manifestasi perdarahan.

Aktivasi sistem komplemen selalu dijumpai pada pasien DBD.Kadar C3 dan

C5 rendah, sedangkan C3a serta C5a meningkat.Mekanisme aktivasi komplemen

tersebut belum diketahui.Adanya kompleks imun telah dilaporkan pada DBD,

namun demikian peran kompleks antigen-antibodi sebagai penyebab aktivasi

komplemen pada DBD belum terbukti.

Selama ini diduga bahwa derajat keparahan penyakit DBD dibandingkan

dengan DD dijelaskan dengan adanya pemacuan dari multiplikasi virus di dalam

makrofag oleh antibodi heterotipik sebagai akibat infeksi dengue

sebelumnya.Namun demikian, terdapat bukti bahwa faktor virus serta respons

imun cell-mediated terlibat juga dalam patogenesis DBD.

2.4 Manifestasi Klinis3

Manifestasi klinis infeksi virus Dengue pada manusia sangat bervariasi.

Spektrum variasinya begitu luas, mulai dari asimtomatik, demam ringan yang

tidak spesifik, demam dengue, demam berdarah dengue, hingga yang paling berat

yaitu dengue shock syndrome (DSS). Diagnosis demam berdarah dengue

ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut WHO tahun 1997, terdiri dari

kriteria klinis dan laboratoris.Penggunaan kriteria ini dimaksudkan untuk

mengurangi diagnosis yang berlebihan (overdiagnosis).

Kriteria Klinis

Page 7: Dengue Portofolio Oscar

1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama

2-7 hari, biasanya bifasik.

2. Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan:

- Uji tourniquet positif

- Petekia, ekimosis, purpura

- Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

- Hematemesis dan atau melena

Kriteria Laboratoris :

- Trombositopeni (trombosit < 100.000/ml)

- Hemokonsentrasi (kenaikan Hematokrit (Htc)> 20%)

Manifestasi klinis DBD sangat bervariasi, WHO (1997) membagi menjadi 4

derajat seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Klasifikasi Infeksi Dengue berdasarkan Derajat Penyakit

Kategori Derajat Gejala Laboratorium

DD

Demam diserai 2/lebih tanda: nyeri

kepala, nyeri retro-orbital, nyeri otot

dan nyeri sendi

- leukopenia

- trombositopenia ringan

- tidak ada tanda kebocoran

plasma

DBD I Gejala di atas + uji tourniquet positif- trombositopenia <100.000 /ml

- ada kebocoran plasma

DBD II Gejala di atas + perdarahan spontan - trombositopenia <100.000 /ml

Page 8: Dengue Portofolio Oscar

- ada kebocoran plasma

DBD III

Gejala di atas + tanda-tanda pre-syok

(kulit dingin, lembab, dan gelisah,

nadi cepat, tekanan darah turun)

- trombositopenia <100.000 /ml

- ada kebocoran plasma

DBD IVSyok berat (nadi tidak teraba, tekanan

darah tidak terukur)

- trombositopenia <100.000 /ml

- ada kebocoran plasma

Adapun yang dimaksud tanda-tanda kebocoran plasma (plasma leakage)

antara lain:

- peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur

dan jenis kelamin

- penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan

dengan nilai hematokrit sebelumnya

- hipoproteinemia

- hiponatremia

- efusi pleura atau asites

2.5 Diagnosis2,3

Diagnosis DBD dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,

maupun pemeriksaan penunjang.Adapun hal-hal yang menyangkut anamnesis dan

pemeriksaan fisik telah dibahas pada sub bab 2.4 mengenai manifestasi klinis

DBD. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu

menegakkan diagnosis DBD antara lain:

Page 9: Dengue Portofolio Oscar

a. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah yang umum dilakukan untuk menapis pasien tersangka

demam berdarah dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb),

hematokrit (Htc), jumlah trombosit, dan hitung jenis leukosit untuk melihat ada

tidaknya limfositosis relative disertai gambaran limfosit plasma biru (LPB).

Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture)

ataupun deteksi antigen virus RNA dengue dengan teknik RT-PCR (Reverse

Transcriptase Polymerase Chain Reaction). Namun karena teknik ini masih sulit

dilakukan dan biayanya mahal maka dapat digunakan juga uji serologis yang

dapat mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap virus dengue dengan

memeriksa kadar IgM dan IgG.

Parameter-parameter lainnya yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan

darah adalah:

Leukosit: dapat berupa leukositosis atau leukopenia, mulai hari ke-3 dapat

ditemukan limfositosis relatif (> 45% dari total leukosit) disertai limfosit

plasma biru (> 15% dari total leukosit di mana pada fase syok akan

meningkat jumlahnya

Trombosit: terjadi trombositopenia pada hari ke-3 sampai hari ke-8

Hematokrit: terjadi peningkatan hematokrit >20%, umumnya mulai

terlihat padaa hari ke-3 demam

Page 10: Dengue Portofolio Oscar

Hemostasis: dilakukan pemeriksaan waktu perdarahan, CT, PPT, aPTT

jika dicurigai adanya perdarahan ataupun kelainan pembekuan darah

Protein/albumin: dapat terjadi hipoproteinemia jika ada kebocoran plasma

Faal hati: dapat terjadi peningkatan enzim hati SGOT/SGPT

Faal ginjal: dapat terjadi peningkatan ureum, kreatinin terutama jika terjadi

syok

Imunoserologis: dapat terjadi peningkatan IgM antidengue mulai hari ke-3

sampai dengan minggu ke-3 dan menghilang setelah 60-90 hari, serta

terjadi peningkatan IgG mulai hari ke-14 (infeksi primer) atau hari ke-2

(infeksi sekunder)

Uji Hemaglutinasi Inhibisi (HI): uji ini merupakan standar WHO untuk

kepentingan surveilans. Uji ini memerlukan minimal 2 sampel serum pada

fase akut dan fase konvalesens (penyembuhan) dengan interpretasi seperti

pada tabelberikut ini.

Tabel 2. Interpretasi Hasil Uji Hemaglutinasi Inhibisi

Interval Serum I-II Kenaikan Titer Titer Serum II Kesimpulan≥ 7 hari ≥ 4 kali ≤ 1: 1280 Infeksi Primer

Berapapun ≥ 4 kali ≥ 1: 1560 Infeksi Sekunder

< 7 hari ≥ 4 kali ≤ 1: 1280 Infeksi primer atau infeksi sekunder

Berapapun tidak ada ≥ 1: 2560 Mungkin infeksi dengue

≥ 7 hari tidak ada ≤ 1: 1280 Bukan infeksi dengue

< 7 hari tidak ada ≤ 1: 1280 Tidak bisa disimpulkan

Hanya 1 serum ≤ 1: 1280 Tidak bisa disimpulkan

b. Pemeriksaan Radiologis

Page 11: Dengue Portofolio Oscar

Pemeriksaan radiologis yang dilakukan untuk membantu mendeteksi

komplikasi dari DBD yaitu efusi pleura dan asites.Efusi pleura dapat dilihat pada

foto thorax PA dan lateral, sedangkan asites dapat ditemukan pada pemeriksaan

USG Abdomen.

2.6 Penatalaksanaan 1

a. Promotif

Kegiatan promotif untuk mencegah meluasnya kasus DBD di masyarakat

adalah melalui semboyan “3M plus” yaitu menguras bak mandi minimal

seminggu sekali, menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-

barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti,

pemberian bubuk abate di tempat-tempat penampungan air atau ikanisasi tempat

penampungan air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, serta melakukan

fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa.

b. Preventif

Kegiatan preventif di sini dimaksudkan untuk mencegah gigitan nyamuk,

yaitu dengan cara mengoleskan lotion antinyamuk (repellent), menggunakan

insektisida antinyamuk (semprot, bakar, atau elektrik), memakai kaos kaki yang

panjang hingga ke lutut untuk anak-anak yang masih sekolah atau menggunakan

celana panjang maupun baju lengan panjang, serta tidur dengan menggunakan

kelambu.

Page 12: Dengue Portofolio Oscar

c. Kuratif2

Tidak ada terapi yang spesifik untuk infeksi dengue, prinsip utama adalah

dengan terapi simtomatis.Dengan terapi simtomatis yang adekuat angka kematian

dapat diturunkan hingga kurang dari 1%.Pemeliharaan volume cairan

intravaskular merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan demam

berdarah dengue.Asupan cairan pasien harus dijaga terutama cairan oral.Apabila

asupan secara oral tidak dapat terpenuhi maka alternatifnya dapat diberikan cairan

secara parenteral untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan hemokonsentrasi

darah.

Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bersama

Divisi Tropik Infeksi dan Divisi Hematologi-Onkologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia telah menyusun penatalaksanaan DBD pada pasien

dewasa.Protokol ini terbagi dalam 5 kategori:

Protokol 1: Penanganan Pasien Dewasa Tersangka DBD tanpa Syok

Protokol ini digunakan sebagai petunjuk dalam memberikan pertolongan

pertama pada pasien DBD atau yang diduga DBD di Instalasi Gawat Darurat serta

digunakan sebagai petunjuk dalam memutuskan indikasi rawat.Adapun hal-hal

yang harus dilakukan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 13: Dengue Portofolio Oscar

Keluhan mengarah DBD(Kriteria WHO 1997))

Hb, Hematokrit, dan Trombosit NormalHb & Hematokrit Normal

Trombosit 100.000-150.000Hb & Hematokrit Normal

Trombosit<100.000Hb & Hematokrit MeningkatTrombosit Normal/Turun

Observasi Rawat JalanPeriksa Hb, Hematokrit, dan Trombosit 24 jam berikutnya

RAWAT INAP

Protokol II: Pemberian Cairan pada Pasien Tersangka DBD di Ruang Rawat

Pasien tersangka DBD tanpa perdarahan spontan dan masif dan tanpa syok

di ruang rawat diberikan cairan infus kristaloid dengan jumlah seperti rumus

berikut ini.

Gambar 1. Protokol I (Penanganan Pasien Tersangka DBD tanpa Syok)

1500 + {20 x (Berat Badan dalam Kg – 20)}

Page 14: Dengue Portofolio Oscar

Suspek DBDPerdarahan spontan & massif (-)

Tanda-tanda syok (-)

Hb, Hematokrit NormalTrombosit < 100.000

Infus KristaloidPeriksa Hb, Htc, Trombo /24 jam

Hb, Hematokrit ↑ 10-20%Trombosit < 100.000

Infus KristaloidPeriksa Hb, Htc, Trombo /24 jam

Hb, Hematokrit ↑>20%Trombosit <100.000

atau dapat juga dijabarkan dalam Rumus Holiday-Segar yang dapat pula

digunakan pada pasien anak-anak. Adapun perhitungannya seperti pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3. Tabel Perhitungan Kebutuhan Cairan Maintenance menurut Holiday-Segar

Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan

≤ 10 kg 100 cc/kgBB/hari

11 – 20 kg 50 cc/kgBB/hari

> 20 kg 20 cc/kgBB/hari

Misal:

Pasien anak-anak dengan berat badan 15 kg, maka perhitungannya adalah

(10 kg x 100 cc/kg/hari) + (5 kg x 50 cc/kg/hari) = 1000 cc/hari + 250

cc/hari = 1250 cc/hari

Pasien dewasa dengan berat badan 50 kg, maka perhitungannya adalah (10

kg x 100 cc/kg/hari) + (10 kg x 50 cc/kg/hari) + (30 kg x 20 cc/kg/hari) =

1000 cc/hari + 500 cc/hari + 600 cc/hari = 2100 cc/hari

Alur penatalaksanaan pasien tersangka DBD tanpa perdarahan dan syok di

ruang rawat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 15: Dengue Portofolio Oscar

Protokol III: Penatalaksanaan DBD dengan Peningkatan Hematokrit >20%

Meningkatnya hematokrit > 20% menunjukkan adanya defisit cairan tubuh

sebanyak kurang lebih 5%.Penatalaksanaannya seperti yang terlihat pada bagan

berikut ini.

Gambar 2. Protokol II (Pemberian Cairan Tersangka DBD di Ruang Rawat)

Page 16: Dengue Portofolio Oscar

MEMBAIK TIDAK MEMBAIKTanda Syok (+)

Defisit Cairan 5%

Terapi awal cairan IV6-7 cc/kgBB/jam

Evaluasi 3-4 jam

MEMBAIKHematokrit ↓

Nadi ↓, Tensi ↑Diuresis ↑ 2 cc/kgBB/Jam

TIDAK MEMBAIKHematokrit ↑, Nadi ↑

Tensi ↓<20 mmHgDiuresis ↓

Kurangi infus kristaloid5 cc/kgBB/jam

Tambah infus kristaloid10 cc/kgBB/jam

Tanda Vital dan Hematokrit Memburuk

MEMBAIK TIDAK MEMBAIK

Kurangi infus kristaloid3 cc/kgBB/Jam

Terapi cairan dihentikan dalam 24-48 jam

Tambah infus kristaloid15 cc/kgBB/jam

Penanganan dengan Protokol V

MEMBAIK

Page 17: Dengue Portofolio Oscar

Pemeriksaan Hb, Hematokrit, Trombosit, Leukosit, Hemostasis, Golongan Darah, Uji Cross-Match

KASUS DBD:Perdarahan spontan masif

Tanda-tanda syok (-)

DIC (+):Tranfusi komponen darah (k/p)

Heparinisasi 5000-10.000/hari dripObservasi tanda vital, Hb, Htc, Trombo tiap 4-6 jam, ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam

kemudian

DIC (-):Tranfusi komponen darah (k/p)

Observasi tanda vital, Hb, Htc, Trombo tiap 4-6 jam, ulang pemeriksaan hemostasis 24 jam

kemudian

Protokol IV: Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD1

Perdarahan spontan dan masif pada penderita DBD dapat berupa

epistaksis, hematemesis, melena, hematokezia, hematuria, perdarahan

intraserebral atau perdarahan tersembunyi lainnya. Pada keadaan seperti ini

pemberian cairan tetap sama seperti keadaan tanpa syok. Observasi tanda vital,

Hb, hematokrit, dan trombosit sebaiknya dilakukan setiap 4-6 jam sekali.

Pemberian heparin dilakukan bila secara klinis dan laboratoris ditemukan

tanda-tanda DIC (Disseminata Intravascular Coagulation).Tranfusi komponen

darah diberikan sesuai indikasi. Tranfusi PRC (Pack Red Cells) dilakukan bila Hb

< 10 g/dl, tranfusi TC (Trombocyte Concentrate) dilakukan bila trombosit

<50.000/mm3 disertai perdarahan masif dengan atau tanpa tanda-tanda

DIC.Sedangkan FFP diberikan bila terdapat tanda defisiensi faktor pembekuan

(PT dan aPTT memanjang).

Gambar 3. Protokol III (Penatalaksanaan DBD dengan Peningkatan Hematokrit >20%)

Gambar 4. Protokol IV (Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD)

Page 18: Dengue Portofolio Oscar

Dalam memberikan transfusi komponen darah hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan pasien.Ada rumus yang dapat digunakan dalam menentukan

kebutuhan transfusi komponen darah. Untuk menentukan kebutuhan transfusi

PRC dapat digunakan rumus:

Sedangkan kebutuhan trombosit dapat dihitung dengan perkiraan bahwa 50 cc

suspensi trombosit dapat menaikkan kadar trombosit darah 7500-10.000/mm3

pada pasien dengan berat badan minimal 50 kg. Ada beberapa institusi yang

menyatakan bahwa untuk membantu meningkatkan kadar trombosit dapat juga

ditambahkan Dexamethason atau Metilprednisolon (parenteral). Namun

pemberian kortikosteroid ini harus lebih hati-hati pada pasien yang memiliki

riwayat diabetes mellitus dan hipertensi, karena steroid akan sangat mudah

menaikkan kadar glukosa darah dan tekanan darah.

Protokol V: Tatalaksana Dengue Shock Syndrome

(Hb target – Hb pasien) x Berat Badan (kg) x 3

Page 19: Dengue Portofolio Oscar

Protokol ini digunakan bila pasien sudah menunjukkan tanda-tanda syok

(DBD Derajat III dan IV) yang merupakan kegawatdaruratan pada penyakit

ini.Tatalaksana Dengue Shock Syndrome (DSS) dapat dilihat seperti pada bagan

berikut ini.

Page 20: Dengue Portofolio Oscar

Kristaloid 10-20 cc/kgBB/30 menitO2 2-4 liter/menit

Periksa Analis Gas Darah (AGD), Hb, Htc, Trombosit, Elektrolit, Ureum, Kreatinin, Golongan Darah

MEMBAIKKristaloid 7 cc/kgBB/jam

TIDAK MEMBAIKKristaloid 20-30 cc/kgBB/30 menit

MEMBAIKKristaloid 5 cc/kgBB/jam

MEMBURUKKembali Ke Awal

MEMBAIKKristaloid 3 cc/kgBB/jam

Evaluasi 24-48 jam, jika tetap stabil berikan cairan maintenance

Hematokrit ↑Koloid tetes cepat

10-20 cc/kgBB/10-15 menit

Hematokrit ↓Transfusi WB 10 cc/kgBB

Dapat diulang sesuai kebutuhan

MEMBAIKMenuju ke

TIDAK MEMBAIKKoloid 30 cc/kgBB/jam

MEMBAIKMenuju ke

TIDAK MEMBAIKPasang PVC

HIPOVOLEMIKKristaloid pantau tiap 10-15 menit NORMOVOLEMIK

Koreksi Gangguan Asam Basa, Elektrolit, Hipoglikemia, Anemia, DIC, Infeksi sekunder

- Inotropik- Vasopressor

- After loadPerbaikan terhadap vasopressorKombinasi Koloid-Kristaloid

Koreksi Gangguan Asam Basa, Elektrolit, Hipoglikemia, Anemia, DIC, Infeksi sekunder

PERBAIKAN

Page 21: Dengue Portofolio Oscar

PROGNOSIS

Prognosis pada Demam Berdarah Dengue :

1. Tanpa komplikasi maka prognosa baik

2. Penderita dapat sembuh tanpa bekas

3. Bila didapatkan perdarahan masif/DSS/DIC dan bila tidak cepat diatasi

maka angka kematian tinggi.

Kriteria pasien boleh dipulangkan adalah :

Tampak perbaikan secara klinis

Tidak demam selama 24 jam (tanpa antipiretik)

Hematokrit stabil

Jumlah trombosit > 50.000/mm3

Tiga hari setelah syok sudah teratasi dan nafsu makan membaik

Gambar 5. Protokol V (Tatalaksana Dengue Shock Syndrome)