denda keterlambatan pembayaran air dalam …

98
DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batang Hari ) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Oleh : Etika Puspitasari NIM : 104170258 DOSEN PEMBIMBING : FAUZI MUHAMMAD, S.Ag.,M.Ag NENI TRIANA, SE.,M.Si FAKULTAS AYARIAH JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 02-Apr-2022

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR

DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH

(Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batang Hari)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Ilmu Syariah

Oleh :

Etika Puspitasari

NIM : 104170258

DOSEN PEMBIMBING :

FAUZI MUHAMMAD, S.Ag.,M.Ag

NENI TRIANA, SE.,M.Si

FAKULTAS AYARIAH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2021

Page 2: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 3: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 4: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 5: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 6: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR PERSPEKTIF

HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta

Batang Hari)”, Kemudian tak lupa penulis kirimkan sholawat teriring salam

kepada nabi besar Muhammad SAW. Yang telah memberi kita petunjuk dari alam

kejahilan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang

ini, yang disinari dengan iman dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan

pemikiran terhadap perkembangan ilmu dan memenuhi sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar serana strata satu (S1) pada Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha

semaksimal mungkin untuk kesempurnaan skripsi ini, namun karena keterbatasan

ilmu pengetahuan yang penulis miliki, sehingga masih terdapat kejanggalan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan

ribuan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, MA. Ph. D, Sebagai Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,MH sebagai Dekan Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 7: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I.,MA.,M.IR.,Ph sebagai Wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kelembagaan

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH,M.Hum sebagai Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan

5. Bapak Dr. H. Ishak, SH.,M.Hum sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

6. Bapak Rasito, SH., M.Hum dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH., M.Sy sebagai

Ketua dan Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Fauzi Muhammad M.Ag dan Neni Triana SE.,M.Si sebagai

pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen dan Seluruh Karyawan/Karyawati

Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT.

Kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Page 8: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena sudah

Menghadirkan orang-orang berarti disekeliling saya yang selalu memberi

semangat dan doa, sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk Ayahanda (Kamli) dan Ibunda

(Yanti), beliaulah yang senantiasa mendo‟akan setiap saat, memberikan motivasi,

dukungan serta membuat saya semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Untuk kakak ku Firda Elpares santri Terimakasih sudah senantiasa membuatku

bersemangat untuk cepat menyelesaikan perkuliahan ini agar menjadi orang

sukses dan menjadi adik yang baik untukmu.

Untuk keluargaku semua yang di Jambi dan yang di Palembang terimakasih

banyak suport untukku selama ini

Untuk pembimbingku Bapak Fauzi Muhammad M.Ag Dan Ibu Neni Triana,

SE.,M.Si Terimakasih banyak dengan penuh kesabaran selalu membimbingku

hingga selesailasudah banyak memberikan cerita dalam hidupku. dan tak lupa

teman-teman kelas ku HES A angkatan 2017 yang banyak berbagi pengalaman

dan juga cerita yang telah kita lalui selama lebih kurang empat tahun ini.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

kesuksessan di hidup saya, saya mosebutkan satu-persatu, semoga ALLAH SWT,

selalu membalas kebaikan kalian semua (Aamiin ya Rabb).

Page 9: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah

kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”. (An-Nisa [4]:29)

Page 10: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penetapan Denda

Pembayaran Air Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Studi Kasus Perusahaan

Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Batang Hari. Adapun tujuan dari skripsi ini

Untuk mengetahui praktik penetapan denda keterlambatan pembayaran air

diPDAM Tirta Batanghari, Untuk mengetahui Bagaimana Perspektif Hukum

Ekonomi Syariah terhadap praktik penetapan denda keterlambatan pembayaran air

diPDAM Tirta Batanghari. Skripsi ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan

metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh dari hasil dan kesimpulan

sebagai berikut : (1) Praktik penerapan denda pada PDAM Tirta Batang Hari

dikenakan kepada pengguna yang terlambat melakukan pembayaran tagihan

rekening air, hal ini didasari pada akad atau perjanian jual beli yang dilakukan

oleh pihak PDAM dan pengguna pada saat awal melakukan pendaftaran jaringan

PDAM. Dalam penghitungannya tarif denda muncul otomatis berdasarkan

aplikasi sistem jika melampaui batas tanggal 28 setiap bulan, tarif denda

dikenakan berdasarkan kubikasi pemaian pengguna pada setiap bulan sebesar RP.

7.500. Pengguna yang tidak melunasi tagihan beserta dendanya akan

mendapatkan surat pemberitahuan dari pihak PDAM, hingga sanksi pencabutan

amper sementara hingga melunasi tagihan pembayaran, pencabutan amper akan

dilakukan apabila pengguna menunggak selama 3 (tiga) bulan berturut-turut. (2)

Dalam hukum Islam praktik penetapan denda yang dilakukan oleh pihak PDAM

kepada penggunanya diperbolehkan, sebab denda tersebut merupakan bagian dari

akad yang sudah disepakati saat melakukan pendaftaran sebagai pengguna

jaringan PDAM Tirta Batang Hari. Dengan akad tersebut masuk kedalam kategori

jual beli dimana pihak pertama sebagai penjual dan pihak kedua sebagai pembeli,

Perjanjian ini mengakibatkan tiap-tiap pihak memikul hak dan kewajiban.

Penerpan praktik denda pada PDAM Tirta Batang Hari berdasarkan prinsip

disiplin yaitu agar pengguna sadar akan kewajibanya membayar tegihan tepat

waktu, selain itu penerapan denda sebagai bentuk efek jera agar pengguna tidak

sengaja menunda-nunda pembaran yang menjadi kewajiban sesuai dengan hadist

Nabi yang artinya “Menunda-nunda membayar utang bagi orang yang mampu

(membayar) adalah kezaliman.

Kata Kunci : Denda, Pembayaran Air, Perspektif, Hukum Ekonomi Syariah

Page 11: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii

NOTA DINAS ................................................................................................ iv

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

MOTTO .......................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Batasan Masalah ................................................................................ 5

D. Tujuan ................................................................................................ 6

E. Kerangka Teori .................................................................................. 8

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 18

BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 21

B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 21

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 22

D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 23

E. Analisis Data ...................................................................................... 26

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 28

G. Jadwal Penelitian ............................................................................... 29

BAB III GAMBARAN PDAM TIRTA BATANG HARI

A. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batang Hari .............. 31

B. Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta

Page 12: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Batang Hari ....................................................................................... 32

C. Visi Dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batang Hari .... 33

D. Uraian Tugas- Tugas Perusahaan Daerah Air Minum Tirta

Batang Hari ........................................................................................ 33

E. Rekapitulasi Jenis Pelanggan PDAM Tirta Batang Hari ................... 33

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Praktik Denda Keterlambatan Pembayaran Air di PDAM

Tirta Batanghari ................................................................................ 47

B. Praktik Denda Keterlambatan Pembayaran Air Perspektif

Hukum Ekonomi Syariah .................................................................. 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 74

B. Saran .................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xiii

LAMPIRAN ........................................................................................................ xiv

CURRICULUM VITAE ...................................................................................... xv

Page 13: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang memberikan petunjuk komprehensif bagi

manusia untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, Islam tidak hanya

mengajarkan masalah tauhid dan ubudiyah, tapi juga mengatur prinsip-prinsip

bermuamalah yang semua kegiatannya diperbolehkan kecuali ada ketentuan yang

dilarang. Untuk merealisasikan hal tersebut dalam syari‟at Islam telah ditentukan

aturan-aturan, baik aturan melalui ayat al- Qur‟an maupun al-Hadits dari Nabi

Muhammad SAW. Salah satu dari sekian banyak kegiatan muamalah adalah

praktek jual beli air PDAM.1

Untuk mewujudkan jual beli yang sah dan sesuai dengan syari’at, maka

Allah Swt telah mengajarkan syarat-syarat dan rukun-rukun yang terdapat dalam

al-Qur‟an serta sunnah-sunnah Nabi. Sehingga akan tercipta kegiatan jual beli

tanpa adanya kekerasan dan penipuan. Kebebasan dalam jual beli membutuhkan

persetujuan bersama, kebersamaan dan kesepakatan dari semua pihak yang

melakukan kesepakatan (kontrak) serta jangan sampai keuntungan yang diperoleh

satu pihak merupakan kerugian yang diderita oleh pihak lain. Seorang muslim

harus melakukan segala transaksi dengan cara yang jelas, transparan, jujur, dan

adil.2

Dengan demikian dalam melaksanakan usaha jual beli harus dilakukan

1 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 68.

2Chauzaimah T. Yanggo, Problematika Hukum Islam Kontemporer (Jakarta: Pustaka

Firdaus, 1997),hlm. 98.

Page 14: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

secara mabrur, yaitu jual beli yang di dalamnya terdapat kejujuran, lurus, benar,

tidak menipu, tidak khianat, dan mendurhakai Allah Swt. Di antara syarat jual beli

adalah diketahui dengan jelas dari segi harga, jumlah, dan kualitasnya. Barang

tersebut harus terhindar dari unsur gharar yang merugikan pihak lain dalam

transaksi jual beli3.

Dalam hal ini banyak sekali model dan bentuk transaksi dalam kehidupan

bermuamalah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu unit

usaha milik daerah yang bergerak dalam pendistribusian air bagi masyarakat

umum yang menjual produknya kepada para konsumen, dan bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan PDAM Tirta di Kabupaten Batanghari

memegang peranan penting, sebagai penyalur air bersih bagi masyarakat

Kabupaten Batanghari secara merata di seluruh lapisan. Hal ini ditujukan selain

dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat umum, juga

menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Batanghari. 4

Tercatat saat ini jumlah pelanggan aktif pengguna jasa PDAM Tirta

Batanghari, yaitu 19.291 orang. Secara prosudural, calon pengguna jasa PDAM

Tirta Batanghari harus mendaftar terlebih dahulu, dan melakukan perjanjian yang

berisi hak dan kewajiban sebagai pelanggan. Salah satu isi dari surat perjanjian itu

adalah apabila pelanggan atau pengguna jasa PDAM terlambat membayar tagihan

rekening air, maka akan dikenakan penambahan pembayaran atau disebut dengan

denda. Denda keterlambatan ini dimaksudkan sebagai sanksi atau hukuman,

3Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah:Fiqh Muamalah (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),

hlm. 2. 4Hasil Observasi pada tanggal, 15 Juni 2020

Page 15: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

supaya tidak mengulangi perbuatan itu kembali.Perolehan pendapatan Perusahaan

Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Batanghari berasal dari penjualan air bersih

dan sangat bergantung dari tarif yang diberlakukan. Semakin banyak pelanggan

atau pengguna jasa PDAM ini yang membayar, maka semakin meningkat pula

pendapatan untuk daerah. Tentunya PDAM sendiri bertanggung jawab penuh

untuk mengalirkan pasokan air bersih keseluruh rumah pelanggannya. Karena

PDAM Tirta Batanghari ini merupakan perusahaan milik pemerintah daerah,

beban tagihan setiap bulan untuk warga pun tidak terlalu besar. Sangat

disayangkannya, masih banyak pihak pengguna jasa PDAM Tirta Batanghari yang

sering terlambat membayar tagihan, hingga mereka mengalami kerugian pribadi.

Pasalanya, pihak PDAM Tirta Batang Hari biasanya manaruh tanggal jatuh tempo

sekitar 20 hari setelah tagihan keluar. Jika belum juga membayar tagihan di masa

jatuh tempo, maka akan diakumulasikan ke bulan depannya. Tidak berhenti di situ

saja, tagihan pembayaran pun akan ditambah lagi dengan denda harian akibat

keterlambatan, sama artinya tagihan pada bulan berikutnya menjadi double.5

Hal yang lebih parahnya adalah, pihak PDAM akan langsung memutuskan

sambungan air bersih ke rumah pelanggan. Pemutusan sambungan air ini apabila

pelanggan sudah menunggak pembayaran tagihan hingga tiga bulan berturut-turut.

Jika pelanggan menginginkan sambungan air kembali lancar ke rumah, maka ia

harus membayar total seluruh tagihan, yakni akumulasi tiga bulan tagihan dan

ditambah dengan denda yang dibebankan sejak hari pertama keterlambatan. Dari

praktik jual beli air pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Kabupaten

5 Ibid

Page 16: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Batanghari seperti yang dijelaskan di atas, terdapat beberapa masalah yang

menarik untuk diteliti. Seperti akad dan mekanisme dari praktik itu sendiri.

Berangkat dari hal tersebut juga menarik untuk dibahas mengenai bagaimana

bentuk akad ketika masyarakat mulai berlangganan hingga terjadi kesepakatan

(kontrak) karena akad merupakan awal persetujuan dari setiap dimulainya suatu

transaksi karena dengan mengetahui akad juga akan mengetahui mekanisme jual

beli air PDAM tersebut 6.

Menurut Hukum Ekonomi Syariah Mengenai persoalan denda, para ulama

masih memiliki perbedaan pendapat. Ada sebagian yang mengaharamkan dan ada

pula yang memperbolehkan. Beberapa ulama ada yang memperbolehkan adanya

denda. Menurut mereka, orang yang mampu menunda pembayaran utangnya

maka dia berhak diberikan hukuman termasuk hukuman denda, namun ada syarat

dan ketentuan. Denda tidak dibolehkan menjadi syarat di awal akad agar jatuhnya

bukan riba jahiliyah(riba nasi’ah), dan seperti yang kita ketahui hukum riba

dalam Islam adalah haram dan dilarang oleh Allah SWT. Lalu, denda tidak

berlaku bagi yang tidak mampu atau sedang dalam kesulitan atau dengan kata

lain, denda hanya untuk yang mampu (kaya).7 Sama halnya dengan denda yang

terdapat di Bank Syariah. Denda yang didapatkan bank syariah, tidak dimasukkan

dalam keuntungan bank. Bank akan memakai denda ini untuk kegiatan qardhul

hasan, artinya untuk kegiatan kebaikan bukan sebagai profit kepada bank syariah.

Denda yang diterima bank syariah akan disalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang

6 Ibid.

7 https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-denda-dalam-islam Di akses pada tanggal 2

Februari 2021

Page 17: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

bersifat qardhul hasan seperti untuk pembangunan masjid, dana bergulir ekonomi

syariah dan sejenisnya.8

Perbedaanya dengan Denda yang terdapat di PDAM Tirta Batanghari akan

disalurkan pada KAS di PDAM itu sendiri bukan disalurkan ke qardhul hasan

sebagaimana yang telah dipraktekkan lembaga syariah yang lain.

Berangkat dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk membahas

masalah tersebut dalam sebuah skripsi dengan judul “DENDA PEMBAYARAN

AIR DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus

Perusahaan Daerah Air Tirta Batanghari)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

rumusan masalah yakni sebagai berikut:

A. Bagaimana praktik denda keterlambatan pembayaran air diPDAM Tirta

Batanghari?

B. Bagaimana praktik denda pembayaran Air Minum diPDAM Tirta Batanghari

Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah?

C. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi perluasan pembahasan terhadap pokok penulisan skripsi

ini maka penulis membatasi penelitian ini pada hal-hal yang hanya berkenaan

dengan penetapan denda pembayaran air di PDAM Tirta Batanghari dari tahun

2019-2020.

8 https://www.sharianews.com/posts/ini-alasan-denda-pada-bank-syariah Di akses pada

tanggal 2 Februari 2021

Page 18: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai tujuan tertentu yang

ingin dicapai sebagai pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam suatu penelitian

ada 2 macam tujuan, yaitu tujuan obyektif dan tujuan subyektif.

Dalam penelitian ini tujuan obyektif dan subyektif adalah sebagaai berikut:

a. Tujuan Obyektif

Tujuan obyektif adalah tujuan penulisan yang mendasari peneliti melakukan

peneliti ini. Dalam penelitian ini tujuan obyektifnya adalah:

1) Ingin mengetahui praktik penetapan denda keterlambatan pembayaran air di

PDAM Tirta Batanghari.

2) Ingin mengetahui Bagaimana Perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap

praktik penetapan denda keterlambatan pembayaran air diPDAM Tirta

Batanghari.

b. Tujuan Subyektif

Tujuan subyektif adalah tujuan penulisan dilihat dari tujuan pribadi yang

mendasari penulis dalam melakukan penulisan. Dalam penelitian ini tujuan

subyektifnya adalah:

1) Ingin memenuhi persyaratan akademisi untuk meraih gelar sarjana (S1)

khususnya dibidang Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Saifuddin Jambi melalui penulisan penelitian

ini.

Page 19: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

2) Ingin menambah, memperluas, dan mengembangkan pemahaman penulis

tentang praktif penetapan denda keterlambatan pembayar air di PDAM Tirta

Batanghari tersebut.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan nilai, daya guna dan manfaat

sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yaitu manfaat dari penulisan hukum isi yang bernilai

dengan pengembangan ilmu hukum ekonomi syariah. Manfaat teoritis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengembangan dibidang ilmu hukum ekonomi syariah.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature, referensi, dan

bahan-bahan informasi ilmiah. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

acuan terhadap penelitian-penelitian sejenisnya pada tahap selanjutnya.

3) Unsur rumusan ini diharapkan berguna sebagai sumbangsih pemikiran penulis

dalam rangka menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang jual

beli dan kemungkinan bisa dijadikan bahan penelitian pihak yang

berkepentingan untuk penelitian lebih lanjut dan dikembangkan.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yaitu manfaat dari penulisan hukum ini yangberkaitan

dengan pemecahan masalah. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 20: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

1) Hasil penelitian ini diharapkan memeberikan jawaban atas permasalahan yang

akan diteliti mengenai perlindungan konsumen atas hak mengenai praktik

penetapan denda pembayaran air di PDAM Tirta Batanghari.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan sumbangan

pemikiran pada pihak-pihak yang terkait dengan masalah Hukum Ekonomi

syariah mengenai praktik denda tersebut.

E. Kerangka Teori

Sebagai acuan untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengartikan

istilah dalam skripsi ini, serta sebagai acuan pembahasan-pembahasan selanjutnya,

makaperlu adanya beberapa definisi operasional untuk memberikan penegasan

dari istilah-istilah yang digunakan dalam topik bahasan dalam penelitian ini,

yakni sebagai berikut:

1. Pengertian Jual Beli

Secara etimologi fikih jual beli disebut dengan al-bai„ yang berarti menjual,

mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Secara terminologi

ulama fikih dan pakar mendefinisikan secara berbeda-beda bergantung pada sudut

pandangnya masing-masing. Menurut Nawawi jual beli adalah pemilikan harta

benda dengan cara tukar menukar yang sesuai dengan ketentuan syariah.

Sedangkan menurut Mazhab Hanafiyah, jual beli merupakan pertukaran harta

dengan harta melalui sistem yang menggunakan cara tertentu. Yang dimaksud

dengan cara tertentu adalah menggunakan ungkapan (sigat ijab qabul). Adanya

jual beli mengakibatkan terjadinya perjanjian jual beli. Perjanjian jual beli adalah

perjanjian yang terjadi antara dua pihak, yaitu pihak pertama sebagai penjual dan

Page 21: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

pihak kedua sebagai pembeli. Perjanjian ini mengakibatkan tiap-tiap pihak

memikul hak dan kewajiban. Pihak pertama berhak menerima barang, sedangkan

pihak kedua berhak menerima uang sebagai pengganti barang. Pihak pertama

berkewajiban membayar harga barang dengan uang dan pihak kedua berkewajiban

menyerahkan barang yang sudah dibeli.9

Mekanisme jual beli yang dipraktikkan di PDAM Tirta Batanghari yaitu

praktik jual beli air dengan cara berlangganan, di mana pihak penjual

melaksanakan terlebih dahulu kewajibannya yakni memberikan air, sedangkan

pihak pembeli melaksanakan kewajiban membayar setelah menggunakan

barangnya terlebih dahulu atau biasa disebut dengan pascabayar. Pascabayar di

sini berarti pelanggan menggunakan air terlebih dahulu kemudian baru

membayarkannya. Sebelum menjadi pelanggan di PDAM Tirta Batanghari, calon

pelanggan harus mendaftar terlebih dahulu dan melakukan perjanjian jual beli air

berupa surat pernyataan yang berisi tentang hak dan kewajiban sebagai pelanggan.

Sebab dalam Peraturan Direksi PDAM Tirta Batanghari Kabupaten dijelaskan

salah satunya bahwa apabila pelanggan terlambat membayar tagihan rekening air,

maka akan diterapkan penambahan pembayaran berupa denda.10

Denda itu sendiri adalah hukuman yang melibatkan uang yang harus

dibayarkan dalam jumlah tertentu karena melanggar aturan-aturan maupun

undang-undang. Jenis yang paling umum yaitu denda berupa uang, denda yang

9 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah ,2002, hlm. 69-70

10 Hasil Observasi pada tanggal, 15 Juni 2020

Page 22: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

jumlahnya tetap, yang dibayarkan menurut penghasilan.11

Sebagaimana Firman

Allah SWT :

Artinya : dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah

tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian

atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.12

Dari ayat tersebut diatas dijelaskan bahwa, apabila ada kesulitan dalam

membayar suatu tanggungan, berilah ia (orang yang berhutang) tenggang waktu

hingga tiba masa pelunasan sampai mereka benar-benar mampu, dan sedekahkan

kepada mereka dengan membebaskan semua hutang atau sebagiannya apabila

tanggungan itu belum juga dilunasi.

Denda dalam hukum Islam diqiyaskan dengan ta‟zir. Dalam bahasa Arab

istilah yang digunakan untuk denda adalah garamah. Denda merupakan sanksi

atau hukuman yang diterapkan dalam bentuk keharusan untuk membayar

sejumlah uang yang dikenakan atas pengingkaran terhadap sejumlah perjanjian

yang telah disepakati sebelumnya. Terdapat perbedaan pendapat ulama fikih

mengenai penerapan hukum denda. Sebagian berpendapat bahwa hukuman denda

tidak diperbolehkan dan sebagian lagi berpendapat diperbolehkan.13

11

Meity Taqdir Qadratullah, Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk Pelajar (Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), hlm. 92 12

Al-Baqarah (2):280 13

Fathul Aminudin Aziz, “Hukum Denda Dalam Keuangan Publik Islam di Indonesia”, Al-

Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2018, hlm. 321.

Page 23: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

2. Denda Dalam Hukum Ekonomi Syariah

a. Pengertian Denda

Denda atau dalam bahasa Arab biasa disebut dengan gharamah. Dalam

bahasa Indonesia denda memiliki arti hukuman yang berupa keharusan membayar

dalam bentuk uang(karena melanggar aturan, hukum, undang-undang dan

sebagainya). Denda merupakan hukuman untuk memberi pelajaran kepada orang

yang melanggar peraturan-peraturan dan berbuat maksiat. Istilah untuk hukuman

atas pelanggaran-pelanggaran yang hukumannya belum ditetapkan

oleh syara’ disebut ta’zir.

Pelanggaran yang dapat dihukum dengan ta’zir adalah pelanggaran yang

mengganggu dan mengusik kedamaian hidup dan harta orang atau

masyarakat. Ta’zir dapat diberikan berupa denda, berupa pukulan seperti

cambukan namun tidak boleh sampai melukai atau menyakiti dan peringatan-

peringatan lainnya. Karena hukum menyakiti orang lain dalam Islam adalah

dilarang. Hukuman ta’zir haruslah bersifat mendidik dan membuat jera.

Sama halnya dengan denda yang terdapat di Bank Syariah. Denda yang

didapatkan bank syariah, tidak dimasukkan dalam keuntungan bank. Bank akan

memakai denda ini untuk kegiatan qardhul hasan, artinya untuk kegiatan

kebaikan bukan sebagai profit kepada bank syariah. Denda yang diterima bank

syariah akan disalurkan dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat qardhul hasan

Page 24: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

seperti untuk pembangunan masjid, dana bergulir ekonomi syariah dan

sejenisnya.14

b. Pemberlakuan Denda

Mengenai pemberlakuan denda, terdapat perbedaan pendapat ulama

fiqh.Sebagian berpendapat bahwa hukuman denda tidak boleh digunakan dan

sebagiannya lagi berpendapat boleh digunakan. Ulama mazhab Hambali,

termasuk Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qayyim al-Jauziah, mayoritas ulama mazhab

Syafi‟I berpendapat bahw seorang hakim boleh menetapkan hukum denda

terhadap suatu tinda pidana ta‟zir. Imam asy Syafi‟I al-qoul ql-jadidi, Imam Abu

Hanifah dan sahabatnya, Muhammad bin Hasan Asy Syaibani, serta sebagian

ulama dari Mazhab Maliki berpendapat bahwa hukuman denda tidak boleh

dikenakan dalam tindak pidana ta‟zir. Alasan mereka adalah bahwa hukuman

denda yang berlaku diawal Islam telah di nasakhkan (dibatalkan).15

Para ulama memilah jenis-jenis ta‟zir dalam 4 (empat) kelompok :

1) Hukuman fisik, seperti cambuk atau dera.

2) Hukuman psikologis, seperti penjara atau pengasingan.

3) Hukuman finansial, seperti denda atau penyitaan

4) Hukuman lain yang ditentukan oleh pemerintah demi kemaslahatan umum.

Denda keterlambatan membayar hutang, termasuk kelompok ketiga (ta‟zir

yang bersifat finansial). Denda semacam ini disebut syarth jaza‟i.yaitu

kesepakatan antara dua orang yang mengadakan transaksi untuk menetapkan

14 https://www.sharianews.com/posts/ini-alasan-denda-pada-bank-syariah Di akses pada

tanggal 2 Februari 2021 15

Jalalludin As-Suyuti, Sunan An-Nasai‟ . Jilid V. (Beirut: Qutub Ulumiah.th), hlm. 25

Page 25: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

kompesasi materi yang berhak didapatkan oleh pihak yang membuat persyaratan,

disebabkan kerugian yang diterima karena pihak kedua tidak melaksanakan

kewajibannya atau terlambat dalam melaksanakannya.Ada juga yang

menyebutnya al-gharamat alta‟ khiriyah.Hukum persyaratan ini berkaitan erat

dengan hukum syarat dalam transaksi menurut pandangan para ulama. Ulama

tidak memiliki titik pandang yang sama terkait dengan hukum asal berbagai

bentuk transaksi dan persyaratan di dalamnya, ada dua pendapat yaitu sebagai

berikut :Pendapat pertama menyatakan bahwa hukum asalnya adalah terlarang,

kecuali persyaratan-persyaratan yang dibolehkan oleh syariat. Adapun pendapat

kedua, yaitu menegaskan bahwa hukum asal dalam masalah ini adalah sah dan

boleh, tidak haram dan tidak pula batal, kecuali terdapat dalil dari syariat yang

menunjukkan haram dan batalnya.Dengan demikian maksud dari syarth jaza‟I,

yaitu diperbolehkan, asalkan hakikat transaksi tersebut bukanlah transaksi hutang

piutang dan nominal dendanya wajar, sesuai dengan besarnya kerugian secara

riil16

c. Syarat Denda

Denda keterlambatan ini dimaksudkan sebagai sanksi atau hukuman, supaya

tidak mengulani perbuatan maksiat kemballi. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi

Syari‟ah, sanksi dapat diberikam kepada orang yang ingkar janji, dan ketenuan

seseorang disebut ingkar janji dijelaskan dalam Pasal 36 yang menyebutkan

bahwa 17

:

16

file:///C:/Users/gangga/Downloads/Documents/COVER_BAB%20I%20PENDAHULUA

N_BAB%20V%20PENUTUP_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf 17

http://notarisnow.blogspot.com/2018/03/akad-syariah.html Di akses pada tanggal 16

September 2020, pkl 14:59 WIB

Page 26: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

1) Tidak melakukan apa yang dijanjikan untuk melakukannya.

2) Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan.

3) Melakukan yang dijanjikannya, tetapi terlambat.

4) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.

Sedangkan mengenai jenis sanksinya disebutkan dalam Pasal 38, yaitu

pihak dalam akad yang melakukan ingkar janji dapat dijatuuhi sanksi 18

:

1) Membayar ganti rugi

2) Pembatalan akad

3) Peralihan resiko

4) Denda, dan/atau

5) Membayar biaya perkara

Sedangkan mengenai penggunaan hukuman denda, sebagai fuquha dari

kelompok yang meembolehkan penggunaannya, mereka mensyaratkan hukuman

denda harus bersifat ancaman, yaitu dengan caraa menarik uang terpidana dan

menahan darinya sampai keadaan pelaku menjadi baik.Jika sudah menjadi baik,

hartanya diinfakkan untuk jalan kebaikan19

3. Hukum Denda

a. Menurut Fatwa DSN MUI

Di dalam Fatwa DSN No: 17/DSN-MUI/IX/2000 tentang sanksi atas

nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran sebagai berikut :

1) Ketentuan umum

18

Ibid. 19

Ibid.

Page 27: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

a) Sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan LKS kepada

nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan

sengaja.

b) Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force majeur tidak

boleh dikenakan sanksi.

c) Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/atau tidak mempunyai

kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya boleh dikenakan sanksi.

d) Sanksi didasarkan pada prinsip ta‟zir, yaitu bertujuan agar nasabah lebih

disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.

e) Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya di tentukan atas dasar

kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.

f) Dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial.

2) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atu jika terjadi

perselisihan diantara kedua belah pihak, maka penyelesainnya dilakukan

melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.20

4. Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan

sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk

pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat

20

https://dsnmui.or.id/kategori/fatwa/page/12/ Di akses pada tanggal 15 September 2020,

pkl 16.00 WIB

Page 28: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan

melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.21

Sebenarnya yang dimaksud dengan sistem pembayaran, yaitu sistem yang

mempunyai beberapa lembaga, aturan dan mekanisme untuk pelaksanaan

pemindahan biaya dalam memenuhi kewajiban yang terdapat di dalam sebuah

kegiatan. Sistem tersebut adalah pemindahan sejumlah uang dari satu pihak

kepada pihak lain. Pembayaran bukan proses yang berdiri sendiri dan bisa terjadi

secara spontan tanpa mempunyai kaitan dengan transaksi lainnya. Pembayaran

bisa dilakukan secara sederhana tanpa membutuhkan jasa perantara atau bisa juga

dilakukan dengan melewati proses yang cukup rumit. Tetapi dengan tidak adanya

perantara, justru membuat pembayaran tidak berjalan efisien, cepat dan juga

aman.Sistem pembayaran berkembang seiring dengan zaman yang semakin maju.

Jika dulu pembayaran dikenal dengan sistem barter atau pertukaran barang sesuai

kebutuhan para pelaku barter. Lalu sistem ini berkembang saat mulai dikenal

dengan adanya satuan tertentu yang punya nilai pembayaran yang dikenal dengan

uang. 22

Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu

Sistem pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar

dari kedua jenis sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang

digunakan. Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang

kartal, yaitu uang dalam bentuk fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada

21

Munir Fuadi, Hukum Tentang Pembiayaan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2006), hlm.

42. 22

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 38

Page 29: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

sistem pembayaran non-tunai instrumen yang digunakan berupa alat pembayaran

menggunakan kartu, Cek, Bilyet Giro, Nota-Debit, maupun uang elektronik.23

Dalam sistem pembayaran ini juga terdiri dari beberapa komponen. Adapun

berbagai macam komponen dalam sistem pembayaran diantaranya adalah:

a) Regulator yang memiliki wewenang untuk mengatur aturan main ketentuan

dan kebijakan yang mengikat bagi seluruh komponen dalam sistem

pembayaran.

b) Pihak penyelenggara merupakan lembaga yang bisa memastikan penyelesaian

akhir dari semua bentuk transaksi yang terjadi pada penggunanya.

c) Infrastruktur ini merupakan komponen sistem pembayaran berupa sarana fisik

yang dapat mendukung operasional dari sistem pembayaran.

d) Komponen yang satu ini merupakan alat pembayaran baik berupa pembayaran

tunai maupun non-tunai yang telah disepakati para pengguna di dalam

bertransaksi.

e) Pengguna komponen sistem pembayaran ini adalah konsumen yang telah

memanfaatkan sistem pembayaran yang ada.

Supaya sistem pembayaran bisa bekerja secara baik,maka didalamnya ada

berbagai macam elemen yang memiliki peran penting sebagai penggerak sistem

tersebut. Masing-masing lembaga juga memiliki tanggung jawab dan peran yang

berbeda-beda. Dengan mengetahui pengertian sistem pembayaran jenis dan juga

komponennya.24

23

Ibid hal. 56 24

Annonimous, Instrumen Pembayaran; Pengantar Sistem Pembayaran &

Instrumen Pembayaran, (Jakarta: Direktorat Akunting dan Sistembayaran Biro

Pengembangan Sistem Pembayaran Nasional, 2009), hlm 22

Page 30: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Paparan di atas dapat dipahami bahwa sistem pembayaran yang mencakup

seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan

pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu

kegiatan ekonomi.Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis,

yaitu Sistem pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai.

F. Tinjauan Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian teori-teori yang dari pustaka-pustaka yang

berkaitan dan mendukung denganpenelitian yang akan dilakukan.Pada

pembahasan ini penulis menguraikan beberapa kajian pustaka yang berhubungan

dengan permasalahan-permasalah yang berkaitan dengan tinjauan hukum Islam

terhadap denda keterlambatan pembayaran air.

Citra Biovika Fauziah yang berjudul “Analisis Hukum Islam tentang

Pelaksanaan Pembayaran Denda Atas Keterlambatan SPP (Studi pada Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung T.A 2017-2018)”.25

Persamaannya dengan

penelitian ini sama-sama meneliti tentang pelaksanaan pemberian denda.

Perbedaannya adalah objek penelitian dan lokasi penelitian. Citra Biovika Fauziah

objek penelitiannya di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, sedangkan

penulis ini objeknya di PDAM Tirta Batanghari.

Sri Mulyani yang berjudul “Penerapan Denda Pada Akad Pembiayaan

Murabahah dalam Perspektif Fatwa DSN-MUI No.17 (Studi kasus di bank

25

Skripsi Citra Biovika Fauziah, “Analisis Hukum Islam tentang Pelaksanaan Pembayaran

Denda Atas Keterlambatan SPP (Studi pada Universitas Islam Negeri Raden Intan LampungT.A

2017-2018)”, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018).

Page 31: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

pembiayaan rakyat syariah dana mulia surakarta)”.26

Persamaannya dengan

penelitian sama-sama meneliti tentang pendendaan, perbedaannya adalah akad

yang digunakan. Sri Mulyani menggunakan akad murabahah sedangkan penulis

menggunakan akad ijarah.

Bagus Abdul Mustofa dalam skripsinya yang berjudul “Tinjauan Hukum

Islam terhadap Denda Keterlambatan Pelunasan Pembiayaan Talangan Haji

dengan Akad Qardh wal Ijarah di Bank BRI Syariah Cabang Demak”,

menunjukan bahwa proses pembayaran denda keterlambatan pelunasan

pembiayaan talangan haji dilakukan dengan memanggil nasabah untuk melunasi

kekurangan pembayaran, apabila nasabah tidak mampu melunasi dan

menginginkan menunaikan haji maka nasabah dikenai biaya ujrah sebesar Rp.

2.500.000,- untuk satu tahun kedepan serta denda Rp. 500.000,-. Tinjauan hukum

Islam terhadap pelunasan pembiayaan talangan haji tersebut pada dasarnya tidak

diperkenankan pemungutan ujrah yang dihubungkan dengan besaran dan lamanya

dana talang haji digunakan, dan permintaan denda atas keterlambatan tidak

diperbolehkan karena merugikan salah satu pihak yaitu nasabah dan tambahan

denda tersebut dekat dengan riba dan masalah qard dan ijarah yang harus

berdasarkan prinsip saling tolong menolong.27

Persamaan dari skripsi ini dengan skripsi karya Bani Abdul Mustofa yaitu

sama-sama membahas tentang denda keterlambatan. Adapun perbedaannya selain

26

Skripsi Sri Mulyani, “Penerapan Denda Pada Akad Pembiayaan murabahah dalam

perspektif Fatwa DSN-MUI No.17 (Studi kasus di bank pembiayaan rakyat syariah dana mulia

surakarta), (Surakarta: IAIN Surakarta, 2016). 27

Bani Abdul Mustofa, “Tinjaun Hukum Islam Terhadap Denda Keterlambatan Pelunasan

Pembiayaan Talangan Haji dengan Akad Qardh wal Ijarah di Bank BRI Syariah Cabang Demak”,

Skripsi (Fakultas Syari‟ ah: UIN Walisongo Semarang, 2016).

Page 32: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

tentang tempat penelitian, perbedaan juga pada objek penelitian yang mana pada

skripsi yang penulis susun membahas tentang praktik penerapan denda

keterlambatan pembayaran tagihan PDAM yang diakibatkan dari perjanjian jual

beli, sedang dalam skripsi karya Bani Abdul Mustofa membahas denda

keterlamabatan pelunasan pembiayaan dana talangan haji

Page 33: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor dari semua cabang PDAM Tirta Batang

hari. Adapun alasan pemilihan lokasi ini karena merupakan induk dari semua

cabang PDAM Tirta Batang Hari yang ada di Batang Hari, sehingga data yang

diperoleh lebih banyak jika dibandingkan dengan meneliti hanya di Unit PDAM

yang berskala kecil. Kegiatan penelitian ini di mulai sejak disahkannya penelitian,

yaitu pada bulan November 2020.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian pada kajian ini adalah empiris, yang mana Sugiyono

memaparkan bahwa Metode penelitian Empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan

mengetahui cara-cara yang digunakan. Data yang diperoleh melalui penelitian itu

adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid,

reliabel dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan antara data yang

sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti.28

Pendekatan penelitian pada kajian ini adalah empiris menjelaskan tentang

penelitian lapangan yaitu tentang Penetapan Denda Pembayaran Air Perspektif

Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta

Batang Hari). Penelitian ini didasarkan pada data maupun informasi yang

28

https://www.asikbelajar.com/metode-penelitian-pengertian-penjelasan-menurut-sugiyono/

Diakses pada tanggal 16 Februari 2021

Page 34: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

bersumber pada PDAM Tirta Batang Hari dimana penelitian itu dilakukan,

kemudian di telaah secara intensif disertai dengan analis yang obyektif setelah

data/informasi dikumpulkan.

C. Jenis Penelitian

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis sumber data yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data diproleh langsung dari sumber pertama.Data primer

disini adalah merupakan data pokok yang di peroleh melalui hasil hasil

wawancara dan observasi dilapangan, dalam hal ini seperti pengurus dan pegawai

PDAM serta konsumen dan ulama di daerah tersebut. Data primer biasanya

disebut dengan data asli atau data baru yang diperoleh data primer peneliti harus

mendapatkan secara langsung atau tidak bisa di peroleh sumber data perantara

atau pihak kedua dan seterusnya.29

Data primer dapat digambarkan sebagai jenis data yang diperoleh langsung

dari peneliti atau responden atau informan.Dengan pemahaman ini, kita dapat

memahami bahwa penangkapan data primer melibatkan kontak langsung atau

komunikasi antara peneliti dan informan.30

Adapun yang menjadi data primer

dalam penelitian adalah keterangan atau penjelasan langsung dari pihak PDAM

Tirta Batanghari dan informasi dari pengguna jasa PDAM Tirta Batanghari.

b. Data Sekunder

29

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 45 30

Afifuddin& Beni Ahmad,Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Pustaka

Setia, 2009), hlm. 54

Page 35: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh bukan dari tangan

pertama tetapi dari kedua, ketiga atau seterusnya.31

Data sekunder mencakup

dokumen-dokumen resmi, buku-buku,hasil-hasil penelitian yang berwujud

laporan, dan sebagainya. Tidak seperti data primer, data sekunder adalah data

pelengkap. Kata tambahan di sini menyiratkan bahwa pencarian tanpa data primer

dapat dianggap berkualitas rendah karena data tidak lengkap32

.

Adapun data pendukung yang di peroleh penulis dari sumber informasi yang

dikumpulkan selama proses penelitian yaitu berupa dokumentasi yang berkenaan

dengan data dan kajian pustaka tentang penetapan denda pembayaran air dalam

perseptif Hukum Ekonomi Syariah.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai informan, yakni;

pihak PDAM Tirta Batanghari dan Pengguna Jasa PDAM Tirta Batanghari. Data-

data tersebut, baik berupa keterangan langsung maupun dalam bentuk dokumen

tertulis.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang betul-betul akurat dan lengkap, maka dalam

penelitian ini menggunakan beberapa metode penelitian dalam pengumpulan data

antara lain:

1. Observasi

Pengertian observasi Menurut Patton menegaskan observasi merupakan

metode pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan

31

Ibid.,hlm 47 32

Ibid.,hlm 56

Page 36: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat,

observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah

melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang

teliti dan lengkap.33

Observasi merupakan pengamatan gejala yang diteliti saat penelitian, seperti

panca indra manusia (penglihatan, dan pendengaran) di perlakukan untuk

menangkap gejala yang diamati. Sesuatu yang di tangkap tadi di catat dan

selanjutnya catatan tersebut di analisis.34

Penulis menggunakan teknik obsevasi ini sebagai pengambilan dari primer

dan skunder, tergantung relevansinya dengan perumusan masalah dalam

penelitian ini. Teknik ini penulis gunakan untuk melihat bagaimana mekanisme

penetapan denda pembayaran PDAM Tirta Batanghari. Tentunya, teknik

observasi ini juga penulis lakukan untuk melihat bagaimana praktik tersebut

berlangsung dengan pengamatan selama penelitian.

2. Wawancara

Menurut Sugiyono wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam teknik

wawancara ini, peneliti melakukan tanya jawab kepada pemilik perusahaan secara

tatap muka. Melalui wawancara ini, peneliti akan mengetahui lebih dalam

mengenai aktivitas proses kerja perusahaan Sumber Sejahtera Pratama. Susan

Stainback mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan

33

Margono S. Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2007), hlm 162 34

Rianto Adi. Metode Penelitian dan Hukum(Jakarta: Granit. 2005), hlm .70.

Page 37: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak dapat

ditemukan melalui observasi.35

Menurut Lexi J. Moleong, wawancara merupakan percakapan dengan tujuan

tertentu, yang mana percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak atau lebih,

yaitu pewawancara (pertanyaan yang diajukan) dan diwawancarai (yang

memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya). Wawancara dengan tujuan

percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden secara langsung

(tatap muka) untuk memperoleh informasi secara lisan dengan mendapatkan data

tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.36

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara untuk

menghasil data yang diperlukan selama penelitian ini berlangsun, yakni terkait

dengan penetapan denda pembayaran PDAM Tirta Batanghari.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan aktivitas atau proses sistematis dalam melakukan

pengumpulan, pencarian, penyelidikan, pemakaian, dan penyediaan dokumen

untuk mendapatkan keterangan, penerangan pengetahuan dan bukti serta

menyebarkannya kepada pengguna. Ada juga yang mendefinisikan dokumentasi

sebagai aktivitas proses penyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan

bukti yang akurat berdasarkan pencatatan berbagai sumber informasi.37

35

file:///C:/Users/gangga/Downloads/Documents/13.30.0054%20Go%20Albert%20Kurnia

wan%20BAB%20III.pdf Di akses pada tanggal 2 Februari 2021 36

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2008), hlm 32 37

Ibid. 37

Page 38: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Teknik dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh semua data

yang berhubungan dengan penetapan pembayaran denda PDAM Tirta Batanghari.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis

data-data yang diperoleh melalui hasil wawancara, obseravasi, catatan, lapangan

dan dokumentasi, yakni dengan cara :

1. Pengimpunan Data

Pengimpunan Data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui

tahap seleksi, dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi yang bermakna.

Dalam penelitian ini data yang dihimpun bersumber dari wawancara dan catatan

hasil observasi. Peneliti melakukan kondensasi data dengan cara

mengelompokkan sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti38

2. Analisis

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti

memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,

atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian.

Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan39

3. Reduksi

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

38 https://eprints.uny.ac.id/67717/4/Bab%20III.pdf Diakses pada tanggal 16 Februari 2021

39file:///C:/Users/gangga/Downloads/Documents/S_IKOM_1303652_Chapter3.pdf Diakses

pada tanggal 8 Februari 2021

Page 39: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

poanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudag peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.40

4. Penyajian

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk teks

naratif atau uraian singkat, bagan hubungan atar kategori, flowchart, tabel, grafik,

phie chart, pictogram dan sejenisnya. Melalui oenyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan ,tersusus dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah

dipahami.41

5. Kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-

unit,melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

40

Ibid 41

Ibid

Page 40: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri dan orang lain.42

Teknik analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum dan

menyeluruh tentang situasi sosial yang di teliti atau objek penelitian.43

Analisis ini

untuk menganalisis data yang di peroleh dari lapangan penelitian secara garis

besarnya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

penulisan skripsi inidisistematisasikan sebagai berikut:

Bab I Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi, baik

yang mencakup background, pemikiran tentang tema yang dibahas,

dengan sub-bab Latar Belakang Masalah, rumusan masalah, tujuan,

dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

Bab II Dipaparkan mengenai persoalan teknik atau metode dan landasan

pijakan teori penulisan diulas dalam Bab II Metode Penelitian.Bab II

ini lebih banyak terkait dengan permasalahan metodologi, yang

menjadi pijakan dan pendekatan yang di tempuh penulis.

Bab III Bab tiga membahas gambaran umum lokasi penelitian.

Bab IV Pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada dalam

penelitian ini, yaitu mengenai Bagaimana tinjauan hukum islam

Terhadap Denda Keterlambatan Pembayaran Air (Studi Kasus

42

Sugiono, Metode Penelitian kombinasi (Mixid Methods), (Bandung: ALFABETA,

2012),hlm.333. 43

Ibid,hlm.,347

Page 41: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Perusahaan daerah air minum Tirta Batanghari)”.

Bab V Penutup mengenai yang terdiri dari kesimpulan dan Saran-Saran serta

dilanjutkan dengan kata penutup penulis.

G. Jadwal penelitian

Jadwal penelitian ini di susun untuk menjadi pedoman ketika penelitian di

laksanakan. Dengan adanya jadwal penelitian akan mudah mempersiapkan

langkah langkah penel;itian yang akan di laksanakan nantinya. Lebih jelasnya

dapat di lihat dari table berikut.

Tabel 1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2019

Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

2 Pembuatan

Proposal

3 Perbaikan

Propsal dan

Seminar

4 Surat izin

riset

5 Pengumpulan

data

6 Pengolahan

data

7 Pembuatan

Laporan

Page 42: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

8 Bimbingan

dan

Perbaikan

9 Agenda dan

ujian skripsi

10 perbaikan

dan

penjilidan

Note : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah.

Page 43: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

BAB III

GAMBARAN UMUM PDAM TIRTA BATANG HARI

A. Sejarah singkat PDAM Tirta Batang Hari

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Batang Hari didirikan pada

tahun 1980, dan mulai beroperasi mendistribusikan air bersih kepada masyarakat

batang hari sejak tahun 1984 melalui Surat Keputusan Direktorat Jendral Cipta

Karya Departemen Pekerjaan Umum Nomor 160/KPTS/CK/23/1984 tanggal 23

agustus 1984, yang mana saat itu berstatus badan pengelola air minum (BPAM)

dibawah naungan kanwil PU Provinsi Jambi melalui PPSAB Provinsi Jambi.

Pada tanggal 25 Januari 1993 SK Menteri PU Nomor 31/KTPS/1993

Tentang alih status dari BPAM Menjadi PDAM yang diteruskan oleh Gubernur

jambi dan ditindak lanjutin oleh Bupati Batang Hari, maka pada tanggal 18

februari 1993 BPAM secara resmi menjadi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) melalui SK Gubernur Jambi Nomor 690/1369/PSPD/1993 dan dengan

demikian seluruh asset fisik dan non fisik PDAM yang semula milik pemerintah

pusat dilimpahkan sepenuhnya dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah

Kabupaten Batang Hari.

Setelah lebih kurang 19 tahun PDAM Tirta Batang Hari mengemban tugas

sebagai penyedia air bersih kepada pelanggan yang merupakan masyarakat Batang

Hari, Harus Kehilangan sebagian pelanggan yang berhenti akibat pemekaran

wilayah pada tanggal 12 oktober 1999 Kabupaten Batang Hari resmi Dimekarkan,

dimana sebagian dari wilayah kabupaten Batang Hari.

Page 44: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Berdasarkan UU Nomor 54 Tahun 1999 menjadi Kabupaten Muaro Jambi.

Dampak yang dirasakan secara langsung akibat pemekarang tersebut adalah

menurunnya tingkat pendapatan PDAM yang sangat berpengaruh Terhadap

Kelangsungan Operasional dan kesinambungan pelayan.

Keberadaan PDAM Tirta Batang Hari di kabupaten batang hari yang

hingga saat ini masih exis melayani masyarakat pelanggan,merupakan satu-

satunya badan usaha milik daerah kabupaten batang hari tetap mengutamakan

yang terbaik, pernyataan ini sejalan dengan tuntutan dan harapan dari masyarakat

pelanggan khususnya.

B. Struktur organisasi PDAM Tirta Batang Hari

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai bentuk setiap perserikatan

manusia untuk mencapai tujuan bersama atau juga sebagai sistem dari pada

kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Menurut Manulang (2010:

69) pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka

bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas :

1. Bentuk Organisasi Garis

2. Bentuk Organisasi Fungsional

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staf.

4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf.

Dilihat dari bentuk struktur organisasi yang diterapkan pada perusahaan

daerah air minum (PDAM) Tirta Batang Hari adalah struktur Organisasi garis,

dimana dalam bentuknya terdapat garis wewenang yang menghubungkan

langsung secara vertikat antara pimpinan tertinggi sampai tingkat bawahan, antara

Page 45: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

bagian yang satu dengan yang lainnya masing-masing dihubungkan dengan garis

komando atau garis wewenang. Berikut bagan struktur organisasi PDAM Tirta

Batang Hari.

C. Visi Dan Misi

1. Visi

Menjadikan Perushaan yang Shat Dan Mandiri Menuju Pelayanan Prima

2. Misi

a. Memberikan Pelayanan Air Bersih Yang memenuhi Kualitas, Kuatitas, dan

kontinuitas kpada masyarakat Batang hari.

b. Mendistribusikan air bersih secara kontiniu dan merata

c. Meningkatkan kinerja dan kesehatan perusahaan

d. Meningkatkan kualitas SDM Dan Kesejahteraan Karyawan

D. Uraian Tugas

Sesuai dengan peraturan daerah kabupaten batang hari momor : 09 tahun

1995, susunan organisasi dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Batang Hari

adalah sebagai berikut :

1. Bidang Tugas Badan Pengawasan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan atau jalannya perusahaan dan tugas-tugas direksi

b. Menetapkan rencana kerja dan sebagian tugas para anggota badan pengawasan

menurut bidangnya masing-masing untuk masa 12 (dua belas) bulan sesuai

dengan tahun buku perusahaan.

c. Menyelenggarakan rapat secara berkala sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan

sekali untuk membicarakan, membahasa dan menilai pelaksanaan tugas direksi

Page 46: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

serta mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalammelaksanakan

operasinya jika diperlakukan sewaktu-waktu dapat mengadakan rapat untuk

pengambilan keputusan bagi penyelesaian persoalan mendesak.

d. Merumuskan kebijakan pengelolaan perusahaan antara lain dalam peluang

penanaman model/penggunaan dana, peningkatan kapasitas produk air dan

perluas jaringannya sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah untuk jangka

pendek dan jangka panjang.

e. Memberikan pertimbangan atau saran kepada kepala daerah dalam ragka

perbaikan dan perkembangan perusahaan.

f. Enam bulan sebelum masa jabatan direksi berakhir badan pengawasan

mengadakan penilaian atas prestasi kerja dan pertanggung jawaban dari para

anggota direksi atas hasil-hasil yangtelah dicapai oleh perusahaan yang

disampaikan kepada kepala daerah dan diteruskan kepada gubernur Provinsi

Jambi.

g. Menyelenggarakan pembinaan dan penyerahan serta penunjukan kepada

direksi secara efektif berdasarkan kebijaksanaan umum yang terlah dirumuskan

dalam keputusan rapat badan pengawas dan kebijaksanaan kepala daerah.

h. Menerima dan meneliti rencana anggaran yang di ajukan oleh direksi kepada

kepala daerah, 3 (tiga) bulan sebelum tahun buku mulai berlaku. Bila rencana

anggaran yang di ajukan diterima maka anggaran tersebut berlaku sepenuhnya.

i. Meneliti dan memeberikan petunjuk lebih lanjut atas laporan perhitungan hasil

usaha yang wajib dikirimkan oleh direksi dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

sekali.

Page 47: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

j. Menyetujui dan menolak anggaran tambahan atau perubahan anggaran yang

terjadi dalam tahun buku yang berjalan yang diajukan waktu 3 (bulan) sekali.

k. Mengasahkan/ menolak laporan tahunan perusahaan yang terdiri dari neraca

dan perhitungan rugi laba dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 1 (satu)

bulan setelah laporan tersebut diserahkan oleh direksi dan apabila tidak

diajukan keberatan tertulis selama jangka waktu tersebut maka perhitungan

tahunan di anggap sah.

l. Menjaga dan mengusahakan agar selalu terbinan koordinasidan keserasian baik

dalam lingkungan badan pengawas sendiri maupun antara badan pengawasan

dengan direksi dan antar perusahaan dengan instansi lain yang ada kaitannya

dengan tugas-tugas perusahaan.

2. Bidang Tugas Direktur Utama Bertanggung Jawab Kepada Kepala

Daerah dan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal yang terdapat dalam

peraturan daerah kabupaten batang hari tentang pembentukan perusahaan

daerah air minum kabupaten batang hari.

b. Merencanakan kegiatan perusahaan untuk jangka panjang, mengawasi dan

mengkoordinir kegiatan dalam bidang teknis termasuk pengelolaan keuangan

dan administrasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Merumuskan strategis perusahaan dan menjalankan kebijaksanaan yang telah

ditetapkan oleh badan pengawas dalam pelaksanaan operasi perusahaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

Page 48: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

d. Memelihara suasana kerja yang baik dilingkungan perusahaan dan berusaha

mencapai taraf efesiensi dan administrasi yang makin baik.

e. Secara berkala meninjau kembali dan menilai berbagai fungsi dari perusahaan.

f. Memberikan laporan tahunan kepada pengawas terdiri dari neraca perhitungan

rugi laba, laporan triwulan keuangan dan operasional.

g. Mengambil inisiatif dalam penempatan, pemindahan dan pemberhentian

pegawai sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

h. Secara berkala mengadakan penilaian terhadap manfaat dan efisiensi dari

sistem atau prosedur administrasi secara berlaku.

i. Mengadakan rapat ada waktu-waktu tertentu untuk membahas secara

menyeluruh penyelenggaraan tugas unit-unit organisasi perusahaan.

j. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan

keluar.

3. Direktur Bidang Umum mempunyai tugas membantu dan bertanggung

jawab langsung kepada direktur utama dalam bidang tugasnya antara

lain :

a. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan dibidang administrasi keuangan,

kepegawaian, dan kesekretaritan.

b. Mengadakan kerjasama dengan direktur bidang teknik dalam mengatur,

mengawasi, menyediakan fasilitas dan material yang dibutuhkan untuk

kelancaran dalam bidang operasional.

c. Merencanakan, mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dari

bagian langganan, bagian keuangan dan bagian umum.

Page 49: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

d. Mengawasi / menyusun anggaran belanja/ merencanakan besarnya modal kerja

perusahaan, merumuskan dan menetapkan kebijakan mengenai penggunaan k

secara efektif bersama direktur bidang tehnik.

e. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta

pembelajaran dari kekayaan perusahaan.

f. Membuat penialaian dan persetujuan setiap pembelian untuk keperluan

operasional melalui kembali dan menyetujui transaksi besar berdasarkan

koordinasi dengan direktur bidang tehnik.

g. Mengawasi, mengkoordinir dan mengendalikan seluruh aktifitas perusahaan

sesuai dengan bidangnya, menetapkan kebijakan mengenai pemeliharaan dan

penggunaan secara efektif semua peralatan, fasilitas serta perlengkapan

perusahaan.

h. Mengadakan penyelenggaraan pembuktian dan menilai laporan keuangan

untuk mengusulkan perbaikan posisi keuangan dan persedian barang kepada

direktur utama.

i. Mengawasi dan mengusahakan penagihan uang dari langganan secara intensif

dan efektif serta pengendalian dan penggunaan uang pendapatan hasil

penagihan rekening air dari langganan.

j. Menetapkan kebijakan dan menanda tangani tata tertib perusahaan dan

kepegawaian dalam ragka memperlancar kegiatan dan peningkatan efisiensi

kerja para karyawan atas persetujuan direktur utama.

Page 50: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

k. Mengusulkan kepada direktur utama tentang penyesuaian tarif air bersih,

kebijakan perubahan dalam bidang kepegawaian,pembelian dan sebagainya

sesuai dengan perkembangan dan keadaannya.

l. Memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak yang mewakili perusahaan

keluar dengan sepengetahuan direktur utama.

m. Mengadakan pengumpulan, penyimpanan dan pengolahan data baik data tehnik

maupun data administrasi.

n. Mengatur pelayanan sebaik-baiknya bagi calon pelanggan dan para pelanggan.

o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan direktur utama sesuai dengan

bidang tugasnya.

4. Direktur bidang tehnik mempunyai tugas membantu dan bertanggung

jawab langsung kepada direktur bidang utama. Adapun tugasnya antara

lain :

a. Mengadakan kerja sama dengan direktur bidang umum dalam mengatur dan

mengawasi penyediaan fasilitas dan material yang dibutuhkan untuk

kelancaran kegiatan operasional perusahaan.

b. Merencanakan, mengkoordinasi, ,mengawasi dan mengendalikan kegiatan

produksi, distribusi perencanaan tekhnis dan peralatan tehnik.

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan mengenai peningkatan hasil produksi.

d. Mengkoordinidan mengendalikan pemeliharaan instansi.

e. Mengkoordinir kegiatan pengujian peralatan tehnis dan bahan-bahan kimia.

f. Mengadakan koordinasi dengan direktur bidang umum mengenai persetujuan

rencana dalam rangka pelayanan fisik melalui/tender.

Page 51: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

g. Memeliahara hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili perusahaan

keluar dengan pengetahuan direksi utama.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur utama dengan

bidang tugasnya.

5. Kepala bagian keuangan membantu dan bertanggung jawab langsung

kepada direktur bidang umum sesuai dengan bidang tugasnya.

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

bidang di bidang keuangan.

b. Mengawasi pembinaan, penyimpanan dan penggunaan dari pengeluaran dana

perusahaan termasuk alat-alat pembayaran dan kertas berharga, mengawasi dan

memeriksa penyelenggaraan kas kecil sesuai dengan kebijakan dan ketentuan

yang berlaku.

c. Membuka semua transaksi keuangan dan biaya perusahaan dengan tepat pada

waktuya.

d. Merencanakan pembayaran hutang perusahaan berdasarkan skala prioritas dan

kemampuan keuangan perusahaan.

e. Merencanakakn, mengesahkan dan mengawasi kelancaran penagihan piutang

kepada langganan serta mencari sumber pendapatan untuk menambah

pemasukan perusahaan.

f. Mengadakan koordinasi dengan bagian transmisi dan distriibusi dalam hal

penutupan dan pembukaan saluran air minum konsumen.

g. Memeriksa penyusunan laporan keuangan lampiran-lampiran untuk direktur

utama dan pihak lain yang berwenang.

Page 52: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

h. Mengurus transaksi bank, memelihara hubungan baik dengan bank atau

lembaga keuangan lain pemeriantah.

i. Mengelola masalah asuransi, aktiva perusahaan penyimpanan semua polis

asuransi dan menjaga agar semua polis-polis tersebut tetap berlaku.

j. Mengusulkan kepala direktur bidang umum ketentuan mengenai tarif air,

struktur tarif air, penagihan, penyaluran, penyetoran,pengambilan dan

penggunaan dana perusahaan bila perkembangan dan keadaan perusahaan

membutuhkan.

k. Memberikan dan menyesuaikan pembukuan pada buku pembantu dan buku

besar.

l. Mengawasi, menganalisa pembukuan dan perhitungan biaya pokok produksi

serta penjualan air, kemudian melaporkan hasil analisa struktur biayaair dan

memberikan rekomendasi peninjauan kembali tarif maupun pengolahan.

m. Meninjau kembali dan menyesuailkan kebijakan pembukuan dengan prinsip

dan normal akuntansi serta mngusulkan penyempurnaan sistim kontrol intern.

n. Membentu pengawasan intern akuntan negara dalam memperoleh data dan

bahan yang diperlukan.

o. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh direktur bagian umum

sesuai bidang tugasnya.

6. Kepala bagian langganan mempunyai tugas membantu dan bertanggung

jawab lengsung kepada direktur bidang umum sesuai dengan bidang

tugasnya antara lain :

Page 53: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

a. Memeriksa kebenaran pencatat meter oleh petugas pengawas pencatat meter

dengan mengadakan peninjauan dilapangan untuk mendengar laporan para

pelanggan.

b. Melakukan penyaluran meteran air dan memeriksa data penggunaan air

berdasarkan meter.

c. Menyelenggarakan pemasaran, pelayanan langganan, dan mengurus penagihan

rekening langganan.

d. Menyelelenggarakan fungsi-fungsi pelayanan pelangganan, pengolahan

rekening dan pengolahan data pelanggan.

e. Menyelenggarakan fungsi pengawasan leter airm pengendalian meter air dan

administrasi air.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dirberikan oleh direktur bagian umum

sesuai bagiannya.

7. Kepala bagian umum mempunyai tugas dan bertanggung jawab lagsung

kepada direktur bagian umum antara lain :

a. Memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan dibidang kesekretariatan,

administrasi dan kepegawaian.

b. Mengadakan seleksi / pengajuan pegawai yang diusulkan dan menetapkan

kedudukan pegawai baru dengan koordinasi bersama direktur bidang teknik.

c. Mengembangkan dan mengkoordinir layihan umum maupun khusus untuk

meningkatkan mutu dan keterampilan pegawai.

Page 54: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

d. Mengolah dasar struktur gaji, menetapkan golobgan jabatan penyususnan

daftar gaji, sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku yang

memeberikan rekomendasi untuk perbaikan selanjutnya.

e. Mengawasi penyelenggaraan agenda surat masuk dan keluar memeriksa, untuk

diteruskan kepada direktur utama, mengarsipkan surat/dokumentasi dengan

sistematis.

f. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dibidang kerumah tanggaan, peralatan

kantor dan perundang-undang serta mengurus pembekalan rumah tangga

perusahaan.

g. Mengkoordinir dan mengawasi atau ketentuan kegunaan dan pemeliharaan

gedung, perlengkapan dan sarana kantor lain secara efisien serta merumuskan

dan mengusulkan kebijaksanaan yang dapat melancarkan kegiatan tata usaha.

h. Mengawasi pemesanan dan pembelian bahan baku dan kebutuhan perusahaan

sertamerencanakan jumlah pengadaian persediaan yang sesuai dengan

kebutuhan minuman, meneteapkan anggaran belanja untuk kebnutuhan

keperluan tersebut dan mengadakan pemeriksaan pada gudang-gudang.

i. Mengadakan inpentransisi barang/ peralatan milik perusahaan danmemelihara

semua jenis peralatan yang menjadi milik perusahaan baik berupa alat-alat

berat maupun ringan.

j. Mengadakan evaluasi terhadap program yang sudah ada dan mengadakan

penyempurnaan / penyesuaian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta

menyusun program baru untuk diolah.

Page 55: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

k. Menerima, memeriksa dan memproses data sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

l. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh direktur bidang umum sesuai dengan

bidang tugasnya.

8. Kepala bagian produksi mempunyai tuga membantu bertanggung jawab

kepada ndirektur bidang teknis sesuai dengan bidang tugasnya antara

lain :

a. Mengkoordinir dan mengawasi serta mengendalikan kegiatan-kegiatan

produksi.

b. Mengadakan koordinasi dan kerjasama yang erat dengan bagian distribusi,

bagian perencanaan teknik dan bagian peralatan teknik untuk mempercepat

penyelesaian kebenaran perhitungan kubik air.

c. Merencakan perkembangan produksi air, melaksanakan analisa kimia dan

bakteri ologis sehingga mutu air yang dihasilkan dapat dipertanggung

jawabkan serta mengawasi volume air.

d. Memperkirakan kebutuhan dan mengawasi kegunaan bahan kimia lainnya

untuk proses produksi dan menjaga bahan-bahan tersebut agar cukup

persediaannya.

e. Mengatur, menyelenggarakan fungsi mekanis mesin ketenagaan, kualitas serta

laboraturium.

f. Memeriksa proses pengolahan air dan fungsi semua peralatan dari instalasi

sistem pengolahan agar produksiberjalan lancar.

Page 56: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

g. Menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam keadaan yang

menghambat produksi air serta mengawasi pelaksanaan dari tindakan

operasional untuk memperlancar dan meningkatkan produksi air.

h. Meneliti kemungkitan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi air minum

termasuk menyusun rencana kebutuhan material produksi.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur bidang teknik

sesuai bidang tugasnya.

9. Kepala bidang distribusi mempunyai tugas membantu dan bertanggung

jawab kepada direktur bidang teknik sesuai dengan tugasnya antara lain:

a. Mengkoordinir, mengawasi dan mengendalikan pelaksana tugas/kegiatan-

kegiatan dibidang distribusi.

b. Menyusun rencana penelitian kebocoran atau gangguan pada jaringan pipa

distribusi untuk wilayah distribusi/oprasi perusahaan serta perencanaan

perbaikan dan pemujian peralatan distribusi.

c. Mengumpulkan data jaringan pipa distribusi perwilayahan distribusi sebagai

bahan dokumentasi/ analisa untuk perencanaan rehabilitasi dan pengembangan

jaringan distribusi.

d. Menyelenggarakan, dan mengawasi pelaksanaan perbaikan pipa distribusi

termaksud perlengkapannya secara terus menerus dan bertahap untuk seluruh

wilayah distribusi.

e. Mengatur, menyelenggarakan dan memeriksa pemasangan dan penyambungan

pipa baru baik yang dilaksanakan oleh instalasi maupun yang dilaksanakan

perusahaan sendiri.

Page 57: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

f. Melaksanakan tindakan penertiban dan penyegahan terhadap pemaangan

jaringan air secara liar dengan mengadakan pemeriksaan/pengawasan terus

menerus.

g. Mengumpulkan data/jumlah dan keadaan meter lain perwilayah operasi

perusahaan sebagai bahan analisa serta untuk bahan perencanaan perbaikan dan

rehabitasi.

h. Menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan dan pergantgian meter air

untuk wilayah operasi perusahaan.

i. Penyelenggaraan tugas perbekalan meter air sehingga sistem kerusakan dan

diperbaiki dan meter air yang ada dapat dipelihara dangan abaik.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperlukan oleh direktur bidak tehnik sesuai

dengan bidang tugasnya.

10. Kepala bagian perencanaan tehnik mempunyai tugas membantu dan

bertanggung jawab langsung kepada direktur bagian tehnik sesuai

dengan bidangnya :

a. Merancangkan, mengkoordinir mengawasi dan mengendalikan kegiatan

dibidang perencanaan.

b. Mempersiapkan rancangan pemeliharaan dan kontruksi berlaku perlengkapan

peralatan yangdiperlukan oleh perusahaan.

c. Merencanakan persediaan cadangan air minum guna keperluan distribusi.

d. Merencanakan pengadaan tehnik bangunan air minum serta mengendalikan

kualitas termasuk menjamin rencana kebutuhan.

Page 58: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

e. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan rencana persiapan pelaksanaan dan

penelitian atas jalannya pemeliharaan konstruksi.

f. Menyusun anggaran biaya, jadwal pelaksanaan konstruksi dan program kerja

secara terperinci untuk berbagai kegiatan bidang air bersih.

g. Mengadakan pengawasab dan penelitian terhadap pekerjaan pembangunan dan

perbaikan yang diserahkan pada pihak ketiga.

h. Mengadakan persediaan air minum untuk program-program pembangunan dan

pengawasan pendistribusian.

i. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh direktur bidang tehnik, sesuai dengan

bidang tugasnya.

11. Kepala bagian peralatan tehnik mempunyai tugfasmembantu dan

bertangggung jawab langsung direktur bidang tehnik sesuai dengan

bidangnya:

a. Merencanakan , mengkoordinir,mengawasi dan mengendalikan kegiatan

dibidang perawatan teknik.

b. Mengurus pembekalan material perawatan tehnik.

c. Menguji meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan kebutuhaan

perusahaan.

d. Membantu dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh direktur bidang tehnik

sesuai dengan bidangnya.

Page 59: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

59

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Praktik Denda Keterlambatan Pembayaran Air di PDAM Tirta

Batanghari.

Air merupakan suatu kebutuhan yang krusial bagi kehidupan manusia di

dunia ini, dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan terlepas dan selalu

berusaha mendapatkannya kebutuhan air tersebut. Selain itu, Air juga merupakan

unsur utama dalam sistem lingkungan hidup dan menempati hampir seluruh

daratan yang ada di bumi. Sumber air dapat diperoleh melalui proses alam yaitu

hujan, penggalian, dan sungai-sungai yang mengalir.

Ketersedian air bersih di Kabupaten Batanghari bersumber dari sungai

batanghari melalui proses penyulingan hingga menjadi bersih dan dapat

digunakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari. Pengguna PDAM di

Kabupaten Batanghari berjumlah 19.634 pengguna, seperti yang diungkapkan

oleh bapak Sugiyanto kepada peneliti dalam wawancara berikut :

“Rata-rata masyarakat Kabupaten Batanghari mendapatkan air bersih dari

PDAT Tirta Batanghari dan Jumlah pengguna PDAM Tirta BatangHari saat

ini sebanyak 19.634 sambungna rumah, belum termasuk sambungan murah

jika ditotal saat ini pengguna PDAM di batanghari kurang lebih 20 ribu

pelanggan”.44

Hal senada juga diungkapkan oleh Heryanto dalam wawancara berikut :

“Masyarakat yang terdapat di Kota maupun di desa (dusun) Kabupaten

Batanghari rata-rata menggunakan PDAM Tirta Batanghari, karena air

sungai yang terdapat di Kabupaten Batanghari tidak dapat lansung

dikomsumsi jika tidak melalui proses penyulingan hingga menjadi air bersih

yang layak pakai”.45

44

Sugiyanto (Kabag umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB 45

Andi Fardian (Masyarakat) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB

Page 60: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Wawancara di atas menunjukan bahwa kebutuhan air bersih di Kabupaten

Batanghari sangat dibutuhkan, tampak terlihat bahwa rata-rata masyarakat

batanghari baik yang tinggal di kota maupun di Desa secara keseluruhan

menggunakan PDAM Tirta Batanghari. Adapun penerpan denda yang dilakukan

oleh PDAM Tirta Batanghari yaitu:

1. Pengguna yang tidak membayar tagihan

Pembayaran seluruh jaringan PDAM merupakan pendapatan yang nantinya

akan dimanfaatkan kembali pada biaya pengeluaran untuk perawatan seluruh

jaringan PDAM yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pamakai PDAM

yakni masyarakat, akan tetapi jika pembayaran tersebut tidak sesuai dengan

harapan maka dapat menghambat operasional kinerja dalam pemuasan pemakian

jaringan PDAM Tirta Batanghari.

Hal ini juga disampaikan oleh Ibu Meri Susanti dalam wawancara kepada

penulis sebagai berikut.

“Jika banyaknya penungakan tagihan pengguna jaringan PDAM, dapat

mengakibatkan kerugian yang sangat besar pertimbanganya adalah

banyaknya pengeluaran dalam perawatan jalur jaringan yang bermasalah

dan harus segera diatasi pada setiap titik di kabupaten batanghari”.46

Setiap peralatan tentu harus dilakukan perawatan yang baik seperti halnya

PDAM yang merupakan rawan terjadi kebocoran pipa sehingga menyebabakan

penyaluran air keseluruh jaringan menjadi terkendala, dalam perawatan tentu

membutuhkan biaya operasional dari pembayaran tagihan pemakaian seluruh

jaringan. Dalam wawancara di atas dijelakan bahwa jika penunggakan tegihan

46

Meri Susanti (Kabag Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul

09.15 WIB

Page 61: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

rek. Air terlalu besar maka dapat mengakibatkan depisit bagi PDAM, karena

biaya perawatan PDAM sagat besar tidak sebanding dengan pendapatan jika

banyak yang tidak membayar tagihan.

Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan,

semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pendapatan juga berpengaruh terhadap laba

rugi perusahaan yang tersaji dalam laporan laba rugi maka, pendapatan adalah

darah kehidupan dari suatu perusahaan. Dalam kamus manajemen adalah uang

yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk

upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba.47

Jika dalam perusahaan atau jasa banyak terdapat pelanggan yang tidak

membayar tagihan atau penunggakan maka dapat dipastikan perusahaan tersebut

tidak akan bertahan lama atau gulung tikar tidak meutup kemungkinan pada jasa

penyedia air bersih meliki pemerintah daerah. Untuk itu dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat dan sebagai pendapatan daerah maka perusahaan

PDAM harus meminimalisir penunggakan yang tejadi terkait pembayaran sewa

atau jasa.

Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pegawai PDAM Tirta

Batanghari kepada peneliti dalam wawancara terkait tunggakan tagihan berikut :

“Sejauh ini masalah terbesar pada PDAM Tirta Batanghari adalah

tunggakan, dan yang menunggak tercatat masih banyak. Dalam

meminimalisir tunggakan tersebut kita memberikan sanksi berupa denda

47

BN. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), hal. 230

Page 62: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

bagi seluruh pengguna yang tidak menyelesaikan tagihan pembayaran

rekening air pada setiap bulan.”48

Bapak Paturrahman juga menambahkan keterangan kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Sanksi pemberian denda kepada seluruh pengguna dalam keterlambatan

pembayaran PDAM Tirta Batanghari berupa uang perjumlah Rp. 7.500

setiap bulan. Akan tetapi kami tetap terus berupaya melakukan trik-trik agar

denda tersebut tidak semakin berkembang dengan cara menagih

kepelanggan langsung agar tidak memberatkan juga dengan melihat kondisi

ekonomi masyarakat”.49

Dari wawancara di atas dapat dipahami bahwa, menculnya denda

diakibatkan karena terjadinya keterlambatan atau pengguna jaringan PDAM tidak

membayar tagihan. Hal ini merupakan sanksi andministrasi dari kebijakan yang

telah ditetapkan oleh PDAM Tirta Batanghari, sangki denda dibebankan kepada

pengguna berupa uang dengan jumlah Rp. 7.500 per bulan. Dengan nilai nominal

denda tersebut tentu akan menjadi beban besar bagi pengguna jika tidak segera

dilakukan pembayaran setiap bulannya dan tentu sebuah keharusan sebagai

penyedia jasa sebagai sumber kebutuhan masyarakat.

Dari denda yang telah ditetapkan oleh PDAM tentu berdasarkan ukuran

pelayanan yang diberikan kepada seluruh pengguna jaringan PDAM Tirta

Batanghari, kendala teknis yang terjadi sejauh ini adalah jika listik padam pada

waktu-waktu tertentu hal ini disampaikan informan kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Kita menyadari bahwa PDAM Tirta Bangahari masih tergantung pada

listrik (PLN), untuk saat ini kita belum memiliki tenaga pembangkit listik

48

Lilis Suryani (Staf Kas dan Penagihan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020

pukul 09.15 WIB 49

Paturrahman (Staf Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB

Page 63: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

sendiri sebagai penggerak mesin penyulingan air di PDAM Tirta

Batanghari. Imbasnya adalah jika listrik padam maka airpun tidak dapat

mengalir keseluruh pengguna jaringan, selama listrik padam ya... selama itu

pula air tidak dapat mengalir”.50

Senada dengan yang diungkapkan oleh masyarakat kepada peneliti seperti

berikut :

“Dalam mendapatkan air bersih kami pakai air PAM, setiap hari dapat kita

ambil, tapi jika lampu padam air PAM tidak dapat mengalir kerumah-rumah

warga. Jadi untuk mendapatkan bersih kami siap siaga jilau lampu padam

kami telah mempersiapkan stok pengambilan air, karena jika lampu padam

dalam waktu sehari ya.. satu hari air tidak dapat menyala”.51

Dalam memberikan pelayanan kepada seluruh pengguna dalam hal ini

adalah masyarakat tentu tidak terlepas dari kendala-kendala teknis baik itu dari

internal PDAM itu sendiri maupun dari kendala eksternal. Kendala yang kerap

terjadi adalah eksternal yaitu jika terjadi pemadaman listrik oleh PLN, peralatan

yang digunakan oleh PDAM Tirta Batanghari sangat tergantung pada pembangkit

listrik dalam melakukan penyulingan dan pengaliran air bersih kepada seluruh

pengguna jaringan. Keberadaan alat pembantu yang dimiliki oleh PDAM Tirta

Batanghari masih terbatas dalam mengatasi kendala listrik padam dalam waktu-

waktu tertentu.

Beranjak dari kendala yang terjadi dari faktor eksteranal dalam hal ini

PDAM tetap memberikan pelayanan maksimal yaitu PDAM Tirta Batanghari

menyediakan mobil tanki, Seperti yang di katakan oleh informan kepada peneliti

dalam wawancara berikut :

“Jika terjadi pemadaman listrik kita dari PDAM telah menyediakan fasilitas

mobil tangki sebanyak 4 unit yang terdiri dari 2 unit kapasitas 3000 Liter

50

Kasiyono (Kabag Distribusi) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB 51

Budiman (masyarakat) Wawancara pada tanggal 05 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 64: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

dan 2 unit dengan kapasitas 4000 liter, hal ini bertujuan untuk mengatasi

kendala jika ada beberapa pelanggan yang mendesak kebutuhan air

bersih”.52

Informan lain juga menambahkan kepada peneliti dalam wawancara “

“Saat ini dalam pendistribusian air kepada masyarakat tidak ada lagi PDAM

yang menggunakan mesin disel karena biayanaya sangat besar. Akan tetapi dari

15 cabang PDAM Tirta Batangari hanya 3 loket saja yang tidak dapat mengaliri

air saat listrik padam dan pemadaman listrik pun tidak pernah dalam waktu yang

lama”.53

Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa pelayanan PDAM Tirta

Batanghari cukup baik, hal ini tergambar dari antisivasi kendala penyaluran yang

terjadi saat listrik padam dibeberapa wilayah Kab. Batanghari pihak PDAM Tirta

Batanghari menyediakan mobil tanki yang dapat mengakut air hingga kapasitas

4000 liter. Hal ini menjadi cermin bahwa penerapan denda yang dilakukan sudah

sepantasnya diberikan kepada seluruh pengguna jaringan PDAM Tirta Batanghari,

karena pengadaan mobil tangki tersebut menggunakan anggaran pendapatan

PDAM dari seluruh pengguna jaringan air bersih.

Pemberian sanksi merupakan hak bagi sebuah perusahaan pelanan barang

dan jasa, oleh karena itu pihak perusahaan memberikan pelayanan sebaik-baiknya

kepada pengguna sebagai tolak ukur dari sanksi yang telah diterakan. Sanksi pada

yang diterapkan pada PDAM Tirta Batanghari berupa uang hingga pencabutan

amper jika batas waktu yang telah ditentukan tidak kunjung melunasi tagihan

pembayaran rekening tagihan sepeti yang telah diungkapkan pada wawancara di

atas oleh salah seorang informan kepada peneliti. Pendapatan PDAM berasal dari

52

Kasiyono (Kabag Distribusi) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB 53

Pangidoan (Staf Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 65: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

seluruh pembayaran pengguna yang akan digunakan sebagai biaya seluruh

operasional perusahaan. Oleh kerena itu ketelambatan atau tagihan yang tidak

dilunasi oleh pengguna sangat berpengaruh pada operasional PDAM dalam angka

panjang, hal ini yang menjadi landasan penerapan praktik denda bagi seluruh

pengguna yang tidak membayar tagihan atau pengguna yang terlambat dalam

melunasi pembayaran tagihan.

Agar beban denda tidak semakin membesar pihak PDAM Tirta Batanghari

memiliki trik atai cara yang ditetapkan kepada seluruh pengguna seperti yang

diungkap oleh staf umum kepada peneliti dalam wawancara berikut :

“Trik ataupun cara-cara yang kami lakukan dalam penagihan agar beban

denda tidak semakin membesar yaitu dengan memberikan pengertian

kepada seluruh pengguna bahwa kebutuhan air sangat penting, karena

mereka sudah mendapatkan hal sebagai pelanggan, kamipun punya hak

untuk menagih karena air sudah kami alirkan. Pengertian yang sering kami

lakukan agar membayar tepat waktu adalah kami membandingkan dengan

menyampaikan air telah kami alirkan dan kami dengan pelanggan pelanggan

tidak ingat dengan kami sebulan sekali”.54

Trik yang dilakukan pihak PDAM Tirta Batanghari di atas dalam memberi

peringatan kepada seluruh pengguna mengenai beban denda pembayaran yaitu

dengan cara melakukan pendekatan secara persuasif, agar seluruh pengguna selalu

ingat dan tepat waktu dalam melakukan pebayaran beban penggunaan pada setiap

bulan, agar jika terjadi penunggakan beban biaya yang dikeluarkan tidak semakin

membesar. Pihak PDAM Tirta Batanghari memberikan pengeritan dengan

ungkapan timbal balik pelayanan yang telah diberikan agar menimbulkan saling

pengertian pada kedua belah pihak.

54 Pangidoan (Staf Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 66: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Umumnya praktik denda merupakan suatu kebijakan yang terkadang

menjadi pro dan kontra dikalangan pengguna barang dan jasa, hal ini bertujuan

untuk mengantisivasi kelalaian pembayaran atau bagi pengguna yang sengaja

menunda-nunda pembayaran. Seyogyanya PDAM merupakan kebutuhan primer

bagi seluruh masyarakat, akan tetapi besaran biaya denda seakan menjadi buah

simalakama yang memberatkan seluruh pengguna namum perusahaan tetaplah

menjalankan manajemen organisasi dengan baik agar kelangsungan hidup

perusahaan dapat tercapai dalam jangka panjang sesuai kebutuhan masyarkat

pengguna PDAM Tirta Batanghari.

2. Denda berdasarkan pemakian kubikasi

Pemakaian sumber air bersih yang diproduksi oleh PDAM Tirta Batanghari

sangat dibutuhkan oleh masyarakat pada setiap hari dalam aktivitas baik

perkantoran, perusahaan dan seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari.

Berdasarkan hal ini standar perhitungan pemakaian pengguna dihitung

berdasarkan kubikasi pemakaian, seperti yang diungkap oleh salah seorang

informan kepada peneliti dalam wawancara berikut :

“Perhitungan pemakaian air bersih di PDAM Tirta Batanghari untuk

pembayaran berdasarkan kubikasi, hal ini bertujuan untuk memudahkan kita

menghitungan seluruh peggunaan jumlah air yang digunakan. Satu kubik itu

sendiri berjumlah 1000 liter air”.55

Salah seorang informan juga memberikan keterangan kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Pola perhitungan pembanyan bagi seluruh pelanggan PDAM Tirta

Batanghari berbeda-beda, karena kita menggunan sistim golongan sesuai

dengan bangunan yang ditempati, misalnya golongan 2a adalah rumah

55

Pangidoan (Staf Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 67: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

terbuat dari papan, 2 b adalah permanen 2 c instasni pemerintah dan

seterusnya, untuk kubikasi disesuaikan dengan golongan masing-masing”.56

Dari wanwancara di atas dapat dilihat bahwa, pembayaran PDAM Tirta

Batanghari dihitung berdasarkan kubasi atau per 1000 liter pemakaian, hal ini

diterapkan berdasarkan beban operasinal sebagai perhitungsn biaya tetap PDAM

Tirta Batanghari. Penerapan pembayaran PDAM pada seluruh pengguna di

Kabupaten Batanghasi berbeda-beda berdasarkan kelaster pengguna seperti

golongan 2a adalah bagi pengguna rumah papan, 2 b adalah rumah permanan atau

beton. Berikut data klaster pembayaran tagihan rekening PDAM berdasarkan

penggunaya :

SK Direktur Perusahaan daerah air minum “Tirta Batang Hari” Nomor

074/PDAM-BH/2016 Kabupaten Bantang Hari tentang penetapan biaya

administrasi, biaya pemeliharaan rekening umum ukuran meter 1/2 :57

No

Uraian

Tarif Lama Tarif Baru

Administrasi Pemeliharaan Administrasi Pemeliharaan

A Sosial

1. Sosial Umum

2. Sosial Khusu

11.000

11.000

5.000

5.000

11.000

11.000

5.000

5.000

Non Niaga

1. Rumah Tangga

2. Rumah tangga

3. Instansi

Pemerintah

11.000

11.000

20.000

5.000

5.000

10.000

11.000

11.000

20.000

5.000

5.000

10.000

B Niaga

1. Niaga Kecil

2. Niaga Besar

3.Kantor

BUMN/BUMD

20.000

25.000

35.000

10.000

10.000

10.000

20.000

25.000

35.000

10.000

10.000

10.000

56

Paturrahman (Staf Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB 57

SK Direktur Perusahaan daerah air minum “Tirta Batang Hari” Nomor 074/PDAM-

BH/2016 Kabupaten Bantang Hari tentang penetapan biaya administrasi, biaya pemeliharaan

rekening umum ukuran meter 1/2

Page 68: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Industrial

1. Industri Kecil

2. Industri Besar

25.000

25.000

15.000

25.000

25.000

25.000

15.000

25.000

C Hotel

1. Penginapan

2. Hotel Melati

3. Hotel

Berbintang

25.000

35.000

50.000

25.000

35.000

50.000

25.000

35.000

50.000

25.000

35.000

50.000

Pelabuhan

1. Pelabuhan

Sungai

2. Pelabuhan

Udara

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

Perusahaan akan mengalami kerugian jika semakin banyak pengguna yang

tidak melunasi tagihan pembayaran yang telah ditentukan, mengenai

permasalahan pro dan kontra terkait kebijakan denda PDAM Tirta Batanghari

talah menuangan kedalam perjanjian saat melakukan pendaftaran sebagai

pengguna hal ini disampaikan oleh bapak Karyadi kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Terkait keterlambatan pembayaran tagihan pada setiap pengguna PDAM

Tirta Bantaghari mengeluarkan kebijakan sangsi denda berupa uang

berdasarkan pemakaian kubikasi, hal ini telah tertuang dalam perjanjian saat

melakukan pendaftaran sebagai pengguna, artinya bukan kesepakatan

sepihak dari pihak PDAM”.58

Salah seorang informan juga memberikan keterangan kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Dimana-mana sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyedian

barang dan jasa pasti menerapkan praktik denda, karena jika semakin

banyak pengguna tidak membayar atau lalai melakukan pembayaran maka

perusahaan akan mengalami kerugian, setiap operasional baik itu

penyaluran, perbaikan itu semua membutuhkan biaya operasional. Dalam

besaran uang denda itu sendiri tidak hanya dituntukan oleh pihak PDAM,

akan tetapi hal tersebut juga diskusikan melalui rapat kepada dewan

58

Karyadi (Masyarakat Wawancara pada tanggal 07 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 69: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

perwakilan rakyat daerah (DPRD) dengan mempertimbangkan pendapatan

seluruh pengguna”.59

Dari wawancara di atas terlihat bahwa, praktik denda di PDAM Tirta

Batanghari berdasarkan akad atau perjanjian jual beli yang telah disepakati pada

selutuh pengguna pada saat mendaftar jaringan PDAM. Sanksi denda yang

dikenakan berdasarkan pemakaian kubikasi dengan berupa uang, dan denda

tersebut ditetapkan berdasarakan perundingan antara pihak PDAM dengan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batanghari. Penerpan denda

bukan berdasarkan kebijakan pihak PDAM sendiri, karena menyangkut hajat

orang banyak dan PDAM Tirta Batanghari milik Pemerintah daerah Kabupaten

Batanghari kesepatakan denda tersebut sesuai dengan prosedur melalui rapat

bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batanghari.

Jika dalam satuan harga tersebut dianggap tidak sesuai dengan masyarakat

maka hal tesebut tidak dapat dirubah oleh pihak PDAM Tirta Batanghari seperti

yang diuangap salah seorang informan kepada peneliti dalam wawancara berikut “

“Sesuai SK yang telah ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kab. Batanghari kita anggap wajib untuk dijalankan, mau tidak

mau harus dijalankan walaupun harga /kubik air tersebut tergolong mahal.

Hal tersebut tentu telah dipertimbangkan sesuai dengan biaya operasional

dan pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat, dan tentunya kita

adalah sebagai mitra masyarakat yang siap memberikan pelayanan air bersih

sesuai kemapuan dan peralatan kita”.

Salah seorang masyarakat atau pengguna juga mengungkapkan kepada

peneliti terkait besaran nominal pembayara PDAM dalam wawancara berikut :

“Untuk besaran uang pemakaian jaringan PDAM Tirta Btanghari saya rasa

sudah sesuai dengan tarif kemampuan masyarakat, karena air bersih sangat

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari terlebih jika PDAM tidak mengalir

59

Pangidoan (Staf Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 70: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

saat permasalah tertentu hal terbsebut sangat menyulitkan kita sebagai

pengguna. Besaran beban pemakaian saya kira tergolong kecil, karena saya

yakin biaya operasional baik itu perbaikan dan hal-hal lain itu sangat

besar”.60

Penentuan harga beban pemakaian PDAM Tirta Batanghari berdasarkan

wawancara di atas merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), besar atau kecilnya nominal terlah

dipertimbangkan sesuai dengan pendapatan dan golongan masing-masing

pengguna. Hal ini merupakan suatu perusahaan milik daerah yang dapat

meningkatkan pendapatan daerah itu sendiri, dan pada ahirnya tentu pendapatan

tesebut diperuntukan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat batanghari untuk

pembangunan daerah agar terciptanya kesejahteraan secara merata.

Penerapan denda pada PDAM Tirta Batanghari berdasarkan Nominal yang

telah ditentukan dirasa rasa telah sesuai dengan prosedur yang telah disepakati,

hal ini terbukti dari ungkapan salah seorang masyarakat dalam wawancara di atas

yang mengungkapkan bahwa besaran tarif beban susai dengan kemapuan

masyarakat dengan pertimbangan kebutuhan air bersih merupakan hal yang sangat

penting dalam aktivitas masyarakat. Salah satu kebutuhan pokok manusia dalam

memenuhi kebutuhannya adalah air, air tidak hanya berlaku untuk minum saja

namun air mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan. Dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004, air merupakan semua air yang

terdapat pada, di atas ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam

60

Wahyu (Mayarakat Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB

Page 71: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang berada di

darat.61

3. Penetapan denda berdasarkan disiplin

Setiap perusahaan seyogyanya berupaya membangunan kelancaran

perusahaan dalam berbagai macam bentuk strategi agar laba atau pendapatan

perusahaan sesuai dengan target atau capaian yang telah ditentukan, karena

sumber laba merupakan tonggak utama keberlangsungan perusahaan dalam

jangka panjang. Untuk itu PDAM Tirta Batang Hari harus benar-benar

memastikan laba yang diperoleh dari pembayaran pengguna jaringan PDAM,

dengan memberikan denda kepada seluruh pengguna bagi yang terlambat atau

tidak melunasi tagihan pemakaian selama satu bulan.

Peneliti mendapatkan informasi terkait penerapan denda tersebut dari salah

sorang informan dalam wawancara berikut :

“Kebijakan Denda yang kita terapkan agar pengguna lebih memiliki

tanggungjawab dan perhatian terhadap kewajibannya pada setiap bulan

pemakaian jaringan PDAM, agar PDAM Tirta Batang Hari dapat selalu

beroperasi memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Jika tidak

kita inisiasi seperti itu maka jika terlau banyak yang terlambat membayar

atau tidak menyelesaikan tagihan kita akan mengalami kerugian dan sudah

tentu pendistribusia pun menjadi terkendala, karena semua butuh biaya

beban dalam malakukan perawatan”.62

Salah satu masyarakat juga mengatakan kepada peneliti dalam wawancara

berikut:

“Memang setiap pembayaran apapun pasti ada denda, termasuk pembayaran

rekening PDAM. Saya rasa itu tidak masalah, karena sejauh ini kita sangat

terbantu dalam mendapatkan air berish. Untuk denda itu sendiri saya rasa

itu hal yang wajar, jika tidak diterapakan denda maka akan banyak

61

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 62

Paturrahman (Staf Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB

Page 72: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

masyarakat yang telat membayar tagihan air bahkan mungkin tidak akan

membayar. Jadi dengan adanya denda kita sebagai pengguna sangat sadar

akan manfaat yang diberikan dan sangsi yang disepakati pada saat menyalur

PDAM”.63

Kebijakan denda pada PDAM Tirta Batanghari merupakan suatu sanksi

adminstrasi yang diperuntukan bagi seluruh pengguna tanpa terkecuali, hal

tersebut bertujuan agar pengguna memiliki tanggung jawab terhadap pasilitas

yang telah digunakan dari jaringan PDAM. Dalam meminimalisir terjadinya

devisit anggaran operasinal pada seluruh perawatan PDAM maka pendapat atau

laba PDAM Batang Hari harus benar-benar ditekan dan dipastikan, terjadinya

kendala tentu bermula pada keterlembatan atau tagihan pengguna yang tidak

diselesaikan padatepat waktu. Tentu hal ini sangat penting dilakukan karena setiap

peralatan produksi harus membutuhkan perawatan secara maksimal.

Selain itu diketahui bahwa pihak PDAM Tirta Batang Hari juga

memberikan sanksi berupa pencabutan jaringan bagi pengguna yang mebandel

tidak menyelesaikan semua tagihan, seperti yang diungkapkan oleh informan

kepada peneliti dalam wawancara berikut :

“Sanki lain yang kita berikan terhadap pengguna yang tidak membayar

tagihan berupa memutusan jaringan atau pencabutan amper, hal ini kita

lakukan kepada pengguna yang menunggak atau tidak membayar tagihan

selama tiga bulan keatas. Kita sangat memahami kondisi ekon0mi

masyarakat akan tetapi kita juga butuh ketegasan agar tidak terjadi

pembengkakan pembayaran yang berimbas pada kerugian PDAM pada

seluruh pengguna jaringan”.64

Staf bagian Umum juga menambahkan terkait pencabuatan amper kepada

peneliti dalam wawancara berikut :

63

Windi Widya (Masyarakat) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB 64

Sugiyanto (Kabag umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 73: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

“Sejauh ini beberapa pengguna terkena sanksi pencabutan amper yang

dilakukan oleh pihak PDAM pada setiap bulan berpariasi, yang jelas yang

menunggak pasti ada pemutusan sesuai dengan SOP”.65

Salah seorang masyarakat juga mengungkapkan kepada peneliti bahwa,

“pecabutan amper dilakukan saat tagihan rekenig listrik tidak dilunasi atau

menunggah hingga tiga bulan, tapi pihak PDAM biasanya memberikan peringatan

terlebih dahulu kepada pegguna agar dapat meluasi seluruh tanggihan, jika tidak

ada kepastian dari pengguna amper akan langsung dicabut oleh pihak PDAM”.66

Selain sanksi denda, dalam upaya menerapkan ketertiban kepada seluruh

pengguna jaringan PDAM Tirta Batang Hari pihak PDAM menerapkan sanksi

keras berupa pencabutan amper meter pengguna, hal ini akan terealisasi bagi

pengguna yang tidak membayar tagihan selama 3 bulan. Sanksi pencabutan

jaringan diberlakukan agar seluruh pengguna sadar akan hak dan kewajibannya,

agar tidak berimbas pada pembengkakan tagihan. Sikap tegas ini diupayakan

pihak PDAM Tirta Batang Hari sejak awal pendaftaran yang tertung dalam

perjanjian jual beli, demi terciptanya hubungan timbal balik yang saling

menguntungkan.

Dari wawancara di atas terlihat bahwa banyaknya pengguna terkena sanksi

pencabutan setiap bulannya berpariatif, hal ini menandakan bahwa jika tidak ada

ketegasan dari pihak PDAM maka akan sangat berpengaruh terhadap laba dan

biaya operasional. Peringatan keras tesebut merupakan tindakan tepat yang

dilakukan oleh pihak PDAM mengingat tingginya angka tunggakan dalam tagihan

pembaran PDAM pada setiap bulannya. Saat dikonfirmasi salah seorang informan

65

Pangidoan (Staf Umum) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15 WIB 66

Andi (Masyarakat) Wawancara pada tanggal 07 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 74: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

menyampaikan kepada peneliti terkait sangki pencabutan amper bersifat sementar,

hal ini dijelasakan memalui wawancara berikut :

“Pencabutan amper bagi pengguna yang menunggak selama 3 bulan

merupakan tidakan tegas dari kita sebagai periangatan, akan tetapi pengguna

dapat melakukan penyembungan kembali setelah beban biaya tunggakan

telah dilunasi. Pelanggan berhak menyambung kembali untuk mendapatkan

air bersih dari kita dan hal ini tidak kita persulit karena data pelanggan

tersebut masih terdapat di PDAM”.

Senada dengan yang diungkapkan oleh salah seorang masyarakat dalam

wawancara berikut :

“Kalau dalam aturan untuk pencabutan amper itu dilakukan jika pengguna

menunggak selama tiga bulan, tapi setelah dilakukan pelunasan dapat

tersambung kembali. Dendanya perbulan tidak telalu besar jika dilihat, ya

gara-gara denda hanya Rp. 10.000 kita tidak dapat air bersih kan rugi. Saya

rasa itu kebijakannya baik bertujuan untuk kelancaran pengguna dan

pendapatan daerah tentunya dalam jangka panjang”.67

Pengertian pihak PDAM kepada pengguna terlihat dari wawancara di atas

sangat tinggi, terjadinya sanksi pencabutan jaringan tidak menjadikan daftar hitam

bagi pelanggan, pengguna jaringan dapat melakukan penyabungan kembali ketika

seluruh administrasi telah diselesaikan pengguna. Pemerintah merupakan tempat

pelayanan bagi seluruh masyarakat baik itu pengadaan listrik (PLN), ait (PDAM)

untuk kesejahteraan masyarakat, akan tetapi seluruh pengadaan tentu

mempertimbangakan biaya pengeluaran secara berimbang agar laba yang

diperoleh dapat kembali dinikmati oleh seluruh kepentingan masyarakat.

Terciptanya kerjasama antara PDAM Tirta Batang Hari sangat penting, hal

ini merupakan transaksi tersturktur dalam pengadaan barang maupun jasa yang

bersifat baterisasi penggunaan. Masyarakat berhak mendapatkan pengadaan air

67

Sari (Masyarakat) Wawancara pada tanggal 05 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 75: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

bersih dari pihak PDAM sebagai penyedia sedangkan PDAM juga mesti

mendapatkan laba dari seluruh Adminstrasiyang dibayar dari pengguna agar

terjadi keseimbangan agar operasinal perawatan tidak terkendala dan menjadi

lebih baik.

Ada beberapa unsur dalam laba bersih, yaitu:

a. Pendapatan, yaitu aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu perusahaan atau

penurunan kewajiban yang terjadi dalam suatu periode akuntansi yang berasal

dari aktiva operasi dalam hal ini penjualan barang/kredit yang merupakan unit

usaha pokok perusahaan.

b. Beban, yaitu aliran keluar atau penggunaan aktiva atau kenaikan kewajiban

dalam suatu periode akuntansi yang terjadi dalam aktiva operasi. Menurut

Ikatan Akuntansi Indonesia beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama

suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva

atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

menyangkut pembagian kepada penanam modal.

c. Biaya, yaitu kas atau nilai equivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau

jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa yang akan

datang untuk organisasi. Biaya yang telah kadaluarsa disebut beban. Tiap

periode beban dikurangkan dari pendapatan pada laporan keuangan rugi-laba

untuk menentukan laba periode. Biaya adalah aliran keluar (outflows) atau

pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (kombinasi keduanya) selama satu

periode yang berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa

atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas.

Page 76: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

d. Untung-Rugi, merupakan kenaikan/penurunan ekuitas atau aktiva bersih yang

berasal dari transaksi incidental yang terjadi pada perusahaan dan semua

transaksi atau kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode

akuntansi, selain yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.

e. Penghasilan, adalah hasil akhir penghitungan dari pendapatan dan keuntungan

dikurangi beban dan kerugian dalam periode tersebut.68

B. Praktik Penetapan Denda Keterlambatan Pembayaran Air Menurut

Perspektif Hukum Ekonomi Syariah di PDAM Tirta Batanghari.

Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam memenuhi kehidupannya

membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Dalam pergaulan hidup, setiap

manusia mempunyai kepentingan terhadap orang lain, sehingga menimbulkan hak

dan kewajiban. Setiap orang mempunyai hak yang wajib selalu diperhatikan orang

lain dan dalam waktu sama juga memikul kewajiban yang harus ditunaikan

terhadap orang lain.69

Membayaran tagihan dalam bentuk jual beli atau perjanjian kedua belah

pihak yang saling membutuhkan merupakan suatu kewajiban bagi masnusia

sebagai mahluk sosial, seperti halnya pembayaran rekening listik, PDAM, dan

tagihan-tagihan lain sesuai dengan kesepakatan bersama. Tak terkecuali pada

PDAM Tirta Batang Hari, Penerapan denda pada PDAM Tirta Batang Hari pada

dasarnya sangat mempertimbangkan pendapatan masyarakat pada ekonomi

kebawah, untuk itu PDAM Tirta Batang Hari menerapkan tingkatan saluran

68

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal. 165 69

Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam)

(Yogyakarta: UII Press, 2012), hlm. 11.

Page 77: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

jaringan seperti yang diungkapkan salah seorang informan kepada peneliti dalam

wawancara berikut :

“Untuk sambungan jaringan air bersih kita memiliki tiga macam sambungan

yaitu sambungan normal, murah dan gratis, pada tahun 2009 kami jalanakan

sambungan gratis pada program presiden republik indonesia programnya

adalah 1 juta sambungan seluruh indonesia dan itu sudah berjalan dari tahun

2017 hingga saat ini. Untuk sambungan murah adalah program dari

PEMDA dalam memperingati ulang tahun Kab. Batanghari dimulai pada

tahun 2017 hingga saat ini, untuk bantuan pembayaran rekening baru ada

tahun 2020 saat pandemi covid 19 ini”.70

Salah seorang pengguna juga mengungkapkan kepada masyarakat dalam

wawancara berikut :

“Untuk program ada beberapa program yang bersubsidi bantuan dari

pemerintah daerah, bersubsidi disini maksudnya sambungan murah yang

langsung dicanangkan dari pemerintah daerah. Apa lagi pas momen ulang

tahun kabupaten Batanghari biasanya digratiskan.”71

Wawancara di atas terlihat bahwa, dalam memberikan pelayanan dan

mensejahterkan masyarakat pemerintah Kabupaten Batang Hari mencangkan

sambungan murah kepada masyarakat yang kurang mampu yang didukung oleh

program presiden 1 juta sambungan diseluruh indonesia. Penerapan denda tidak

semata-mata menjadi hukuman mutlak bagi pengguna yang telat dalam

melakukan pembayaran tagihan rekening air, pemerintah dalam hal ini

memberikan keringan dengan tagihan berdasarkan perekonomian atau pendapatan

masyarakat yang kurang mampu yang dibantu oleh program presiden dalam

sambungan gratis.

70

Meri Susanti (Kabag Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul

09.15 WIB 71

Samsudin (Masyarakat) Wawancara pada tanggal 07 Desember 2020 pukul 09.15 WIB

Page 78: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Dalam mewujudkan sejahtera masyarakat pemerintah Kabupaten Batanghari

terlihat sangat banyak memberikan kontribusi untuk memberikan keringan atau

toleransi kepada pengguna yang tidak mampu dalam menyelesaikan tagihan,

denda merupakan periangan keras bagi pengguna yang membayar atau pengguna

yang sengaja menunda-nuda pembayaran sehingga beban denda semakin

membesar.

Salah serorang memberikan penejelasan kepada peneliti terkait praktik

denda sebagai peringatan keras yang diungkapkan oleh inforaman dalam

wawancara berikut :

“Penetapan denda merupakan keputusan dan tidak dapat dihapus, karena

sistm kita telah menggunakan aplikasi pembayaran rekening, jadi denda itu

tidak bisa dihapus ataupun dikurangi. Akan tetapi disamping itu kita

memberikan keringan kepada pengguna kurang mampu yang menunggak

agar menyelesaikan tagihannya dengan cara mengangsur pada setiap

bulannya “.72

Kebijakan di atas tentu bukan suatu panismen bagi pengguna dengan adanya

penerapan denda, pemerintah daerah memberikan keringan pembayaran dengan

cara mengangsur agar tidak terjadi pencabutan jaringan yang merugikan

pengguna. Hal ini tentu berdasarkan pertimbangan sosial masyarakat dalam

kesehateraan bersama. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Batang Hari

merupakan suatu kegiatan muamalat yang menyangkut aspek ekonomi yang

meliputi kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup, seperti

jual beli, simpan pinjam, hutang-piutang usaha bersama dan sebagainya.73

72 Meri Susanti (Kabag Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul

09.15 WIB 73

Karnaen Parwataatmadja dan Muhammad Syafi‟i Antonio, Apa Dan Bagaimana Bank

Islam, cet ke-1 (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1992), hal 8

Page 79: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Batang Hari menggunakan PDAM

untuk memenuhi kebutuhan air dalam aktiviatas mereka masing-masing. Hal

tersebut dapat dilihat dari jumlah pelanggan PDAM Tirta Batang Hari sebanyak

kurang lebih 20.000 pelanggan aktif per Desember 2020. Adanya PDAM juga

sangat membantu pemenuhan kebutuhan air, terutama di daerah-daerah minim air

bersih, hal ini yang menyebabkan munculnya jual beli antara pemerintah dan

masyarakat dalam bentuk berlangganan dengan sistim beban pembayaran dalam

pemakaian.

Secara etimologi fikih jual beli disebut dengan al-bai„ yang berarti menjual,

mengganti dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. 74

Secara terminologi

ulama fikih dan pakar mendefinisikan secara berbeda-beda bergantung pada sudut

pandangnya masing-masing. Menurut Nawawi jual beli adalah pemilikan harta

benda dengan cara tukar menukar yang sesuai dengan ketentuan syariah.

Sedangkan menurut Mazhab Hanafiyah, jual beli merupakan pertukaran harta

dengan harta melalui sistem yang menggunakan cara tertentu. Yang dimaksud

dengan cara tertentu adalah menggunakan ungkapan (sigat ijab qabul). 75

Adanya jual beli mengakibatkan terjadinya perjanjian jual beli. Perjanjian

jual beli adalah perjanjian yang terjadi antara dua pihak, yaitu pihak pertama

sebagai penjual dan pihak kedua sebagai pembeli. Perjanjian ini mengakibatkan

tiap-tiap pihak memikul hak dan kewajiban. Pihak pertama berhak menerima

barang, sedangkan pihak kedua berhak menerima uang sebagai pengganti barang.

74

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 69-70 75

Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,

2012), hlm. 75.

Page 80: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Pihak pertama berkewajiban membayar harga barang dengan uang dan pihak

kedua berkewajiban menyerahkan barang yang sudah dibeli.76

Mekanisme transaksi yang dipraktikkan oleh PDAM Tirta Batang Hari

adalah praktik jual beli air dengan cara berlangganan, di mana pihak PDAM

sebagai penjual berkewajiban memberikan air bersih kepada pengguna terlebih

dahulu, sedangkan pihak pengguna jaringan dalam hal ini pembeli melaksanakan

kewajiban membayar setelah menggunakan air bersih tersebut selama satu bulan

lamaya. Hal ini yang memunculkan praktik denda di PDAM Tirta Batang Hari,

dimana kedua belah pihak dalam hal ini pengguna dan penyedia telah sama-sama

memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur administrasi.

Denda sendiri dalam pandangan Islam diperolehkan, seperti yang

diungkapkan oleh salah seorang informan kepada peneliti dalam wawancara

berikut :

“Sepengetahuan saya penerapan Praktik Denda diperbolehkan dalam agama

Islam, karena dari awal kita memiliki kesepakatan bersama antara calon

pengguna pada saat melakukan pendaftaran. Kesepakatan itu adalah jika

pengguna jaringan tidak membayar atau melunasi tagihan adminstrasi pada

beban pemakaian maka dikenakan denda berupa uang sebesar Rp. 7.500

/kubik pemakaian.

Dalam wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sistim pengenaan denda

PDAM Tirta Batang Hari berdasarkan akad atau perjanjian antara kedua belah

pihak, perjanjian tesebut terikat pada saat melakukan pendaftaran untuk menyalur

jaringan air bersih di PDAM Tirta Batang Hari. Selayaknya perusahaan yang

bergerak dibidang penyedia barang atau jasa tentu sangat memertimbangkan

76

Wawan Muhwan Hariri, Hukum Perikatan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hlm. 88.

Page 81: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

untung rugi pada setiap transaksi, hal ini dikarnakan PDAM merupakan peralatan

yang butuh perawatan agar menciptakan kenyamanan pengguna setiap saat.

Denda itu sendiri adalah hukuman yang melibatkan uang yang harus

dibayarkan dalam jumlah tertentu karena melanggar aturan-aturan maupun

undang-undang. Jenis yang paling umum yaitu denda berupa uang, denda yang

jumlahnya tetap, yang dibayarkan menurut penghasilan.77

Firman Allah dalam

surat al-Baqarah (2) ayat 280 yang artinya :

Artinya :“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah

tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu

menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”78

Dari ayat tersebut diatas dijelaskan bahwa, apabila ada kesulitan dalam

membayar suatu tanggungan, berilah ia (orang yang berhutang) tenggang waktu

hingga tiba masa pelunasan sampai mereka benar-benar mampu, dan sedekahkan

kepada mereka dengan membebaskan semua hutang atau sebagiannya apabila

tanggungan itu belum juga dilunasi.

Sesuai dengan temuan peneliti yang telah di paparkan di atas, PDAM Tirta

Batang Hari memberikan keringan tagihan pembayaran rekening air kepada

pengguna bagi yang kurang mampu berupa memberikan tenggang waktu selama

tiga bulan dan pelunasan tanggihan dengan cara pengangsuran secara bertahap.

77

Meity Taqdir Qadratullah, Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk Pelajar (Jakarta:

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011),

hlm. 92 78

Al-Baqarah (2) : 280

Page 82: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Terkait keterlambatan hal ini terkadang pengguna jaringan air PDAM Tirta

Batang Hari secara sengaja menunda-nunda pembayaran sehingga ketetapan

denda merupakan sanksi administrasi yang tersistem.

Denda dalam hukum Islam diqiyaskan dengan ta’zir. Dalam bahasa Arab

istilah yang digunakan untuk denda adalah garamah. Denda merupakan sanksi

atau hukuman yang diterapkan dalam bentuk keharusan untuk membayar

sejumlah uang yang dikenakan atas pengingkaran terhadap sejumlah perjanjian

yang telah disepakati sebelumnya. Terdapat perbedaan pendapat ulama fikih

mengenai penerapan hukum denda. Sebagian berpendapat bahwa hukuman denda

tidak diperbolehkan dan sebagian lagi berpendapat diperbolehkan. 79

Ahmad Wardi Muslich dalam bukunya “Hukum Pidana Islam” menjelaskan

tentang ta’zir adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan larangan

(meninggalkan perbuatan yang diwajibkan) yang hukumannya belum ditetapkan

oleh syara‟ dan diserahkan kepada pemimpin untuk menetapkannya. Salah satu

hukuman yang berkaitan dengan harta adalah denda.80

Pelanggaran yang dapat

dihukum dengan ta’zir adalah pelanggaran yang mengganggu dan mengusik

kedamaian hidup dan harta orang atau masyarakat. Ta’zir dapat diberikan berupa

denda, berupa pukulan seperti cambukan namun tidak boleh sampai melukai atau

menyakiti dan peringatan-peringatan lainnya. Karena hukum menyakiti orang lain

dalam Islam adalah dilarang. Hukuman ta’zir haruslah bersifat mendidik dan

membuat jera.Sebagaimana di dalam hadits :

79

Fathul Aminudin Aziz, “Hukum Denda Dalam Keuangan Publik Islam di Indonesia”,

Al- Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol. XII, No. 2, Desember 2018, hlm. 321. 80

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), hlm. 249.

Page 83: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ

Artinya: “Menunda-nunda membayar utang bagi orang yang mampu (membayar)

adalah kezaliman,” 81

Berangkat dari hadist di atas bahwa menunda-nunda pembayaran bagi yang

mampu membayar yang telah menjadikan kewajiban merupakan perbuatan dosa,

dengan kata lain keterlambatan pembayaran tidak diperbolehkan karena

merugikan salah satu pihak dari akad yang telah disepakati. Penyedia layanan

barang maupun jasa merupakan suatu asaz jual beli pasca bayar, dimana pengguna

diwajibkan membayar setelah menikmati jasa tersebut agar terciptanya saling

tolong menolong dalam kebaikan.

Sama halnya PDAM Tirta BatangHari yang pada hakikatnya sebagai

penyedia layanan air bersih untuk kemaslahatan masyarakat menerapkan praktik

denda terhadap penunggakan pembayaran tagihan. Penerapan praktik denda

tersebut berdasarkan prinsip disiplin, artinya penerapan denda bagi seluruh

pengguna jaringan PDAM Titra Batang Hari agar tepat waktu dalam

menyelesaikan tagihan penggunaan bebesan setiap bulannya, hal ini bertujuan

untuk kepentingan bersama antara pihak PDAM dan pengguna jaringan. Seperti

yang kita ketahui bahwa produksi layanan air bersih menggunakan peralatan yang

butuh perawatan secara berkala, agar pendistribusian tetap lancar sesuai tarif

pembayaran yang dibebanka kepada pengguna jaringan PDAM Tirta Batang Hari.

Pihak PDAM Tirta Batan Hari tentunya memberikan pelayanan sebaik

mungkin kepada seluruh pengguna jaringan air bersih, untuk itu bukan hal yang

81

HR Bukhari

Page 84: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

mustahil terjadi suatu kendala akibat jurangnya perawatan yang dilakukan oleh

pihak PDAM pada waktu tertentu, seperti yang diungkapkan salah seorang

informan kepada peneliti dalam wawancara berikut :

“Kendala yang sering kita alami dalam pengaliran jaringan air berisih

adalah terjadinya kebocoran pipa pada titik-titik tertentu, hal ini yang

kemudian menjadi aduan atau komplen dari pengguna jaringan kita. Kita

menyadari bahwa kendala seperti itu tidak dapat diprediksi kapan akan

terjadi, untuk itu kita selalu melakukan perawatan baik dari mesin

pengolahan maupun saluran pipa-pipa yang tersebar diseluruh wilayah

Kabupaten Batang Hari”. 82

Dari wawancara di atas terlihat bahwa betapa perlunya perawatan yang

harus dilakukan oleh pihak PDAM, akibat yang ditimbulkan adalah jika terjadi

kerusakan karena kurangnya perawatan saluran PDAM tidak dapat mengalir

hingga perbaikan dapat diselesaikan. Mesin dan peralatan lain seperti pipa saluran

merupakan nyawa dari sebuah penyedia layanan PDAM, kerena peralatan tersebut

adalah kebutuhan utama dalam memberikan pengaliran air bersih.

Penerapan praktik denda pada PDAM Tirta Batang Hari selain dala rangka

meningkatkan kedisiplinan juga untuk memberikan efek jera kepada pengguna

yang menunda-nunda pembayaran, dengan adanya denda pengguna akan

mempertimbangkan pengeluaran biaya beban pada setiap bulannya agar lebih

tepat waktu dalam melakukan pelunasan tagihan rekening air. Hal ini juga

disampaikan oleh salah seorang informan kepada peneliti dalam wawancara

berikut:

“Kebijakan kita terkait denda bertujuan untuk memberikan efek jera kepada

seluruh pengguna jaringan PDAM agar dapat melakukan pembayaran sesuai

waktu yang telah ditentukan. Jika tidak demikian maka akan banyak terjadi

82

Kasiyono (Kabag Distribusi) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul 09.15

WIB

Page 85: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

penunggakan pembayaran dalam tagihan setiap bulanya, penerapan denda

saja masih banyak yang menunggak apalagi tidak diberikan denda mungkin

seluruh pengguna akan menunda-nunda pembayaran jika hal itu terjadi

maka kita mengalami kerugian yang sangat besar”.83

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, penerapan praktik denda

pada PDAM Tirta Batang Hari semata-mata untuk memberikan efek jera kepada

seluruh pengguna jaringan PDAM yang sengaja menunda-nunda pembayaran

tagihan. Hal ini dilakukan akan agar seluruh pengguna dapat membayar tagihan

tepat waktu sasuai waktu yang telah ditentukan, jika banyak terjadi penggunakan

pembayaran oleh pengguna maka sudah dipastikan PDAM akan mengalami

kerugian yang sangat besar pada setiap bulannya. Hal ini merupakan bentuk upaya

PDAM Batang Hari untuk meningkatkan kesadaran seluruh pengguna jaringan

dalam memberikan timbal balik saling menguntungkan agar terciptanya kesamaan

persepsi saat melakukan akad pada mula melakukan pendaftaran sebagai

pengguna layanan PDAM Tirta Batang Hari.

83

Meri Susanti (Kabag Keuangan) Wawancara pada tanggal 01 Desember 2020 pukul

09.15 WIB

Page 86: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai Praktik Denda

terhadap Keterlambatan Pembayaran Tagihan PDAM di PDAM Batang Hari

Kabupaten Batang Hari, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Praktik denda pada PDAM Tirta Batang Hari dikenakan kepada pengguna yang

terlambat melakukan pembayaran tagihan rekening air, hal ini didasari pada

akad atau perjanian jual beli yang dilakukan oleh pihak PDAM dan pengguna

pada saat awal melakukan pendaftaran jaringan PDAM. Dalam

penghitungannya tarif denda muncul otomatis berdasarkan aplikasi sistem jika

melampaui batas tanggal 28 setiap bulan, tarif denda dikenakan berdasarkan

kubikasi pemaian pengguna pada setiap bulan sebesar RP. 7.500. Pengguna

yang tidak melunasi tagihan beserta dendanya akan mendapatkan surat

pemberitahuan dari pihak PDAM, hingga sanksi pencabutan amper sementara

hingga melunasi tagihan pembayaran, pencabutan amper akan dilakukan

apabila pengguna menunggak selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.

2. Dalam hukumekonomi syariah praktik penetapan denda yang dilakukan oleh

pihak PDAM kepada penggunanya diperbolehkan, sebab denda tersebut

merupakan bagian dari akad yang sudah disepakati saat melakukan pendaftaran

sebagai pengguna jaringan PDAM Tirta Batang Hari. Dengan akad tersebut

masuk kedalam kategori jual beli dimana pihak pertama sebagai penjual dan

pihak kedua sebagai pembeli, Perjanjian ini mengakibatkan tiap-tiap pihak

Page 87: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

memikul hak dan kewajiban. Penerpan praktik denda pada PDAM Tirta Batang

Hari berdasarkan prinsip disiplin yaitu agar pengguna sadar akan kewajibanya

membayar tegihan tepat waktu, selain itu penerapan denda sebagai bentuk efek

jera agar pengguna tidak sengaja menunda-nunda pembaran yang menjadi

kewajiban sesuai dengan hadist Nabi yang artinya “Menunda-nunda membayar

utang bagi orang yang mampu (membayar) adalah kezaliman,”.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan, ada beberapa catatan

sebagai saran yang dapat diajukan, yaitu:

1. Kepada pihak PDAM Tirta Batang Hari, agar lebih tegas dalam memberikan

hukuman bagi pengguna yang sengaja menunda-nunda pembayaran tagihan

rekening air agar pelayanan kepada masyarakat maksimal.

2. Kepada seluruh pengguna PDAM Tirta Batang Hari agar menyelesaikan

kewajibannya sebagai pengguna, dengan membayar tagihan rekening air secara

disiplin sesuai waktu yang telah ditentukan.

Page 88: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 89: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 90: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 91: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 92: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 93: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 94: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …
Page 95: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

DOKUMENTASI

Pertemuan Seluruh Kasir Cabang unit PDAM Tirta Batang Hari

Rapat Bersama seluruh karyawan dan Staff PDAM Tirta Batang Hari

Page 96: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Wawancara Berasama Kabag Produksi

Wawancara Bersama Kabag Langganan

Page 97: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …

Kantor PDAM TIRTA BATANG HARI

Page 98: DENDA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN AIR DALAM …