demo rsud

5
Sabtu, 02 April 2011 pukul 10:54:00 Dokter RSUD Kota Bekasi Demo Para dokter menuntut transparansi keuangan. BEKASI SELATAN—Puluhan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi menggelar demo pada Jumat (1/4). Mereka menuntut adanya transparansi keuang an terkait dengan pemotongan jasa layanan dokter yang dilakukan RSUD. Dalam demo tersebut, seki tar 40 dokter memenuhi lobi depan RSUD Kota Bekasi. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Transparansi Yes, Gelap Gulita No”, yang dilengkapi dengan gambar tikus. Para dokter juga ber orasi menyuarakan tuntutan mereka. Koordinator aksi, Eddy Supriharyanto, mengungkap kan bahwa tuntutan transpa ransi keuangan tersebut ter kait dengan komponen biaya perawatan pasien. Selama ini, setiap biaya jasa pelayan an di RSUD diserahkan sebe sar 60 persen ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan sisanya masuk ke keuangan rumah sakit. “Komponen ja sa yang 40 persen itu dibagi untuk jasa dokter dan pera wat. Tapi, selama ini tiap dok ter memeriksa pasien, berapa besar jasa pelayanan tidak diberitahukan,” ujar nya, Jumat (1/4). Jajaran direksi RSUD dinilainya tidak mengerti organisasi di dalam rumah sakit. Hal ini lantaran jajaran direksi terdiri atas orang-orang yang awalnya tidak bekerja di RSUD. “Memang, boleh saja orang luar menduduki posisi manajerial, asalkan punya kemampuan dan mam pu mengelola RSUD dengan baik. Mereka hanya berjanji membenahi manajemen, tapi sampai sekarang tidak ada hasil,” ungkapnya. Selain transparansi keuang an, para dokter tersebut menuntut sejumlah perbaikan manajemen rumah sakit. Tuntutan tersebut antara lain melaksanakan billing system dalam pelayanan jasa pasien, pemberian Akses medikal staf untuk cek jasa medis, pem

Upload: priaji-setiadani

Post on 03-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Sabtu, 02 April 2011 pukul 10:54:00Dokter RSUD Kota Bekasi Demo

Para dokter menuntut transparansi keuangan.

BEKASI SELATANPuluhan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi menggelar demo pada Jumat (1/4). Mereka menuntut adanya transparansi keuang an terkait dengan pemotongan jasa layanan dokter yang dilakukan RSUD.

Dalam demo tersebut, seki tar 40 dokter memenuhi lobi depan RSUD Kota Bekasi. Mereka membawa spanduk bertuliskan Transparansi Yes, Gelap Gulita No, yang dilengkapi dengan gambar tikus. Para dokter juga ber orasi menyuarakan tuntutan mereka.

Koordinator aksi, Eddy Supriharyanto, mengungkap kan bahwa tuntutan transpa ransi keuangan tersebut ter kait dengan komponen biaya perawatan pasien. Selama ini, setiap biaya jasa pelayan an di RSUD diserahkan sebe sar 60 persen ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan sisanya masuk ke keuangan rumah sakit. Komponen ja sa yang 40 persen itu dibagi untuk jasa dokter dan pera wat. Tapi, selama ini tiap dok ter memeriksa pasien, berapa besar jasa pelayanan tidak diberitahukan, ujar nya, Jumat (1/4).

Jajaran direksi RSUD dinilainya tidak mengerti organisasi di dalam rumah sakit. Hal ini lantaran jajaran direksi terdiri atas orang-orang yang awalnya tidak bekerja di RSUD. Memang, boleh saja orang luar menduduki posisi manajerial, asalkan punya kemampuan dan mam pu mengelola RSUD dengan baik. Mereka hanya berjanji membenahi manajemen, tapi sampai sekarang tidak ada hasil, ungkapnya.

Selain transparansi keuang an, para dokter tersebut menuntut sejumlah perbaikan manajemen rumah sakit. Tuntutan tersebut antara lain melaksanakan billing system dalam pelayanan jasa pasien, pemberian Akses medikal staf untuk cek jasa medis, pem bayaran jasa medis tepat waktu, serta pemberian sanksi yang berlaku secara universal. Untuk transparansi keuangan, mereka menuntut adanya audit keuangan oleh auditor independen dan mengaktifkan Satuan Pengawas Internal (SPI).

Dalam demo tersebut, Eddy menegaskan, pihaknya tidak mengabaikan pelayanan pasien. Kami hanya mau menyuarakan aspirasi karena tidak adanya transparansi keuangan merugikan pihak dokter dan juga Pemkot, ujarnya. Menurutnya, pihak RSUD seharusnya menyampaikan nominal pemotongan dan total yang didapat para dokter fungsional.

Menanggapi tuntutan para dokter tersebut, Wakil Direktur Pelayanan dan Kesehatan RSUD Kota Bekasi Anthony Tulag mengaku, dia siap un tuk memediasi aspirasi para dokter dengan jajaran direksi. Rencananya pada Selasa (5/4) audiensi untuk kedua belah pihak akan digelar. Kita akan mencarikan solusi untuk tuntutan itu, ungkapnya.

Disinggung terkait transparansi keuangan di RSUD, Anthony enggan berkomentar. Menurutnya, kebenaran terkait tidak adanya transparasi keuangan di RSUD akan dibahas dalam audiensi. Nan ti ketika audiensi, kita ungkapkan realitas yang terjadi, ujarnya.

Pihak direksi RSUD sendiri tidak menemui para pendemo. Menurut Anthony, pim pinan RSUD, yakni direk tur umum dan wakil direktur, sedang berada di luar kota. Mereka ada tugas di luar kota sehingga aspirasi para dokter saya terima dulu untuk nanti dibahas dalam audiensi dengan pimpinan, ujarnya. c01 ed: maghfiroh yenny(-) Index KoranTuntut Transparansi Keuangan Dokter RSUD Kota Bekasi Lakukan Unjuk RasaJumat, 01/04/2011 - 12:14 [View]

RIESTY/"PRLM"PULUHAN dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi melakukan unjuk rasa menuntut transparansi laporan keuangan, administrasi, dan organisasi, Jumat (4/1).*BEKASI, (PRLM).- Sekitar empat puluh dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Jumat (1/4) pagi, menggelar unjuk rasa di halaman rumah sakit. Mereka meminta jajaran direksi rumah sakit melakukan transparansi laporan keuangan, administrasi, dan organisasi.Unjuk rasa yang diwakili setengah dari total 84 dokter yang ada menyuarakan aspirasi seluruh karyawan rumah sakit yang jumlahnya mencapai 800 orang. Sejak pukul 7.00 WIB, para dokter itu telah berkumpul di halaman rumah sakit.Spanduk bertuliskan "Transparansi Yes, Gelap Gulita No" dibentangkan. Tak ada orasi yang disampaikan. Hanya nyanyian "Maju Tak Gentar" yang disuarakan para dokter untuk menyiratkan perjuangan mereka menuntut transparansi direksi.Menurut keterangan dari dr. Eddy S. dari Instalasi Gawat Darurat, unjuk rasa kali ini merupakan puncak dari kekesalan karyawan yang telah berlangsung sejak belasan tahun lalu. Dokter yang telah bekerja selama 16 tahun ini pernah mengalami sepuluh kali kepemimpinan direksi yang berbeda."Setiap direksi selalu menjanjikan transparansi. Namun buktinya selalu nihil. Selama ini hanya janji-janji saja yang disampaikan," katanya. (A-184/kur)***JABODETABEK Sabtu, 02 April 2011 , 09:33:00Belasan Dokter Demo Tuntut Transparansi

BEKASI - Belasan dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi mogok kerja. Selain tidak mau melayani pasien, para dokter itu juga berdemo mempertanyakan transparansi biaya jasa dokter dan jasa non dokter yang diterapkan jajaran direksi rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi yang selama ini tidak transparan.

Sambil membawa spanduk, mereka meminta 7 tuntutannya dipenuhi direksi rumah sakit pemerintah tersebut. Seperti, menunda remunirasi, melaksanakan sistem keuangan atau cek audit internal, mengaktifkan satuan pengendali internal, memberi akses seluas-luasnya medical staf mengecek dan recheck jasa medik yang selama ini tidak transparan. Akibat aksi yang digelar pukul 08.00-09.00 oleh para dokter itu menjadi tontonan pasien.

Menurut perwakilan dokter yang berdemo, dr Firdaus mengaku sebenarnya tidak ingin melakukan protes seperti itu. Namun, pimpinan dan direksi RSUD Kota Bekasi tidak mau menanggapi tuntutan yang menjadi hak para dokter tersebut. Makanya aksi demo itu terpaksa kami lakukan. Walau hanya satu jam, kata dr Firdaus, Jumat (01/04).

Dia juga menyebutkan, tindakan belasan dokter ini akumulasi sejak 2007 silam. Lantaran jajaran direksi RSUD Kota Bekasi tidak pernah memberitahu besaran hak yang diterima dokter di rumah sakit tersebut. Sampai sekarang belum pernah dijelaskan berapa biaya jasa seorang dokter spesialis, dokter bedah, dan dokter umum, cetusnya. Dia juga mengungkapkan, nominal jasa dokter itu selama ini ditutup- tutupi manajemen dan direksi RSUD Kota Bekasi.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Kota Bekasi, dr Anthoni Tulak mengatakan, akan mempelajari tuntutan para dokter yang berdemo tersebut. Dia juga mengatakan, Selasa (5/4) nanti akan digelar pertemuan antara dokter dengan manajemen dan direksi RSUD Kota Bekasi. Dalam pertemuan itu akan dibahas apa saja permasalahan yang dikeluhkan, terangnya. (dny)