degradasi moral siswa ( studi pada madrasah …abstrak rosita.2020. “degradasi moral siswa (studi...

105
DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timu) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ROSITA NIM.105383263 15 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JANUARI, 2020

Upload: others

Post on 06-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

DEGRADASI MORAL SISWA

( Studi pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten

Luwu Timu)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ROSITA

NIM.105383263 15

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JANUARI, 2020

Page 2: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Motto

“Kama Tadinu

Tudanu” -Sebagaimana kamu memperlakukan, maka

begitu juga kamu akan diperlakukan-

Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau

kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari.

(Sujiwo Tejo)

Page 3: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

ABSTRAK

Rosita. 2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah

Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan)”.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Yumriani dan Pembimbing II

Risfaisal.

Penelitian ini mengamati tentang pengaruh yang melatarbelakangi terjadinya

degradasi moral siswa khusunya di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur serta

menjelaskan peran yang dilakukan oleh sekolah untuk mencegah terjadinya degradasi

moral pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa penyebab degredasi

moral di Madrasah Sanawiyah Negeri 1 Luwu Timur, dan untuk mengetahui bagaimana

Peran Sekolah dalam mengatasi degradasi moral siswa di Madrasah Sanawiyah Negeri 1

Luwu Timur.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertujuan

mengetahui terjadinya degradasi moral siswa pada Madrasah Tsawiyah Negeri 1 Luwu

Timur. Informan ditentukan secara purposive sampling berdasarkan karakteristik

informan yang telah ditetapkan yaitu orang yang mengetahui tentang keadaan siswa di

Madrasah Tsanawiyah, baik guru maupun staf sekolah dan siswa itu sendiri. Teknik

pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi

degradasi moral siswa yaitu kurangnya pemahaman dan pengaplikasian nilai-nilai moral

kedalam kehidupan sehari-sehari oleh pihak keluarga. Adapun upaya yang dilakukan oleh

pihak sekolah sebagai alat kontrol untuk mencegah degradasi siswa yang bisa dikatakan

sudah efektif walaupun tidak bisa dipungkiri masih saja ada beberapa siswa yang tetap

mengulangi pelanggaran-pelanggaran disekolah.

Kata kunci: Degradasi moral, guru, siswa

Page 4: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

ABSTRACT

Rosita. 2020. "Student Moral Degradation (Study at Madarasah Tsanawiyah

Negeri 1 Towuti District, East Luwu Regency, South Sulawesi Province)". Essay.

Sociology Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education.

Muhammadiyah University of Makassar. Advisor I Yumriani and Advisor II Risfaisal.

This study examines the influence behind the occurrence of moral degradation of

students, especially at Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur and explains the role

played by schools to prevent moral degradation in students. The purpose of this study was

to determine what causes moral degredation in Madrasah Sanawiyah Negeri 1 Luwu

Timur, and to find out how the role of schools in overcoming moral degradation of

students in Madrasah Sanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

This type of research is qualitative research which aims to determine the

occurrence of moral degradation of students at Madrasah Tsawiyah Negeri 1 Luwu

Timur. Informants are determined by purposive sampling based on the characteristics of

the informants who have been determined, namely people who know about the condition

of students at Madrasah Tsanawiyah, both teachers and school staff and the students

themselves. Data collection techniques are by means of observation, interviews, and

documentation.

The results showed that the factor that most influenced the moral degradation of

students was the lack of understanding and application of moral values into daily life by

the family. As for the efforts made by the school as a means of control to prevent student

degradation which can be said to have been effective, although it cannot be denied that

there are still some students who still repeat violations at school.

Keywords: Moral degradation, teachers, students

Page 5: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

KATA PENGANTAR

Syukur Al-Hamdulillah atas berkat rahmat dan taufiq-Nya sehingga skripsi ini

penulis dapat selesaikan, meskipun dalam bentuk sederhana. Semoga dalam

kesederhanaan ini, dari padanya dapat dipetik manfaat sebagai tambahan referensi pada

pembaca yang budiman. Penulis juga selalu mengharapkan saran dan koreksi yang

bersifat membangun. Demikian pula salawat dan taslim atas junjungan Nabi besar

Muhammad saw., sebagai rahmatan lil alamiin.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan partisipasi dari semua pihak,baik

dalam bentuk dorongan moral maupun material, Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

Erwind Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta

para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Drs. H. Nurdin, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Kaharuddin,

S.Pd., M.Pd., Ph.D, Sekertaris Program Studi Pendidikan Sosiologi beserta seluruh

stafnya.

Dr. Yumriani, M,Pd., pembimbing I dan Risfaisal, S.Pd, M.Pd., Pembimbing II

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan menyelesaikan skripsi

ini.

Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.

Page 6: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Ungkapan terimakasih dan penghargaan yang sangat spesial peneliti haturkan

dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua peneliti yang tercinta serta

seluruh keluarga yang senangtiasa mendukung peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

Bapak pimpinan beserta para staf Perpustakan Pusat, Perpustakaan Fakultas dan

Keguruan atas segala kemudahan yang diberikan kepadda peneliti untuk mendapatkan

referensi yang mendukung skripsi ini.

Ungkapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada kepala sekolah MTs Negeri

1 Luwu Timur beserta jajarannya yang kiranya telah membantu peneliti dalam

memberikan informasi-informasi terkait dengan skripsi ini.

Kawan-kawan Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi khususnya kawan-

kawan seperjuangan kelas C angkatan 2015 yang selalu memberikan support kepada

peneliti terkhusus kepada teman saya Nuramal, Dewi Satriani, Nurmi, Nur Aniswan dan

Rahmat Taufik atas kerjasamanya selama penyusunan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah

swt, jualah penulis memohon, semoga atas jasa dan partisipasi dari semua pihak akan

mendapatkan limpahan rahmat dari padaNya. Semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal a‟lami.

Makassar, Januari 2020

Rosita

Page 7: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN .................................................................................... v

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................... viii

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Defenisi Operasional ................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9

A. Kajian Teori .............................................................................................. 9

1. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 9

2. Degradasi Moral ................................................................................ 13

Page 8: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

3. Siswa atau Peserta Didik ................................................................... 18

B. Landasan Teori ........................................................................................ 19

C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 21

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian.............................................................. 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 24

C. Informan Penelitian ................................................................................. 24

D. Fokus Penelitian ...................................................................................... 25

E. Instrument Penelitian .............................................................................. 25

F. Jenis dan Sumberr Data ........................................................................... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 27

H. Tehnik Analisis Data ............................................................................... 30

I. Tehnik Keabsahan Data .......................................................................... 33

J. Etika Penelitian ....................................................................................... 33

BAB IV GAMBARAN DAN HISTORIS LOKASI PENELITIAN .............. 35

A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian ........................................................ 35

B. Deskripsi Umum Madrasah Tsanawiyah ................................................ 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 51

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 51

B. Pembahasan ............................................................................................. 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 73

A. Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................... 73

B. Saran Peneliti .......................................................................................... 73

Page 9: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................

RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................

Page 10: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

DAFTAR TABEL

4.1 Pembagian Daerah Admistratif di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2013 ....... 36

4.2 Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Luwu Timur

Tahun 2013 .................................................................................................... 37

4.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Luwu Timur Menurut Jenis Kelamin Tahun

2013 ................................................................................................................ 38

4.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Luwu Timur Tahun 2012-2013 .... 39

4.5 Kondisi Topografi Kabupaten Luwu Timur .................................................. 40

4.6 Kemiringan Lereng di Kabupaten Luwu Timur ............................................ 41

Page 11: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi kehidupan

manusia. Pendidikan mampu menunjang keberlangsungan kehidupan manusia

menjadi lebih baik. Menurut Uno (2008) “pendidikan adalah proses

pemberdayaan, yang diharapkan mampu memberdayakan peserta didik menjadi

manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan, serta manusia

terdidik“. Oleh karena itu, melalui proses pendidikan diharapkan mampu

melahirkan peserta didik yang memiliki kemampuan dalam memecahkan

masalah, serta mampu mengembangkan potensi mereka sehingga dapat

bermanfaant bagi masyarakat. Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun

2003,”Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dan

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara‟‟.

Manusia berpendidikan dapat melihat secara akurat, berpikir jernih dan bertindak

secara efektif untuk mencapai tujuan dirinya sesuai dengan pilihan dan aspirasi.

Dalam pembelajaran selain memberikan ilmu pengetahuan penanaman nilai-

nilai moral pun perlu di terapkan dalam dunia pendidikan. Moralitas sebagai

bentuk kesepakatan masyarakat mengenai apa yang layak dan apa yang tidak

Page 12: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

layak dilakukan, mempunyai sistem hukum sendiri. Hampir semua lapisan

masyarakat mempunyai suatu tatanan masing-masing, bahkan komunitas terkecil

masyarakat kadang mempunyai moral/etika tersendiri dengan sistemnya sendiri.

Tak jarang hukuman bagi mereka yang melanggar moralitas, lebih kejam daripada

hukuman yang dijatuhkan oleh institusi formal. Hukuman terberat dari seorang

yang melanggar moralitas adalah beban psikologis yang terus menghantui,

pengucilan dan pembatasan dari kehidupan yang normal.

Masalah kemerosotan moral dikalangan remaja saat ini tidaklah datang

begitu saja. Pada masa transisi ini remaja mengalami ketidaktentuan dan

ketidakpastian, serta bnyak sekali mendapatkan godaan atau tarikan-tarikan untuk

melakukan perbuatan yang tidak baik dan tidak jelas. Remaja dihadapkan pilihan

untuk megerjakan pekerjaan yang mengarah kepada kebaikan atau melakukan

perbuatan keburukan yang dapat menjerumuskannya.

Sebab kenakalan remaja mungkin karena dendam terhadap orang tua,

karena orang tua terlalu otoriter atau kejam, atau orang tua yang tidak pernah

memberikan kasih sayangdan perhatian. Atau orang tua yang tidak adil terhadap

semua ank-anaknya. Mungkin juga kenakalan itu karena mereka tidak merasa

bebas dan tidak betah di rumah. Lalu mencari kebebasan dan kebetahan diluar

rumah dengan berbagai kelakuan yang mungk,in dapat menarik perhatian orang

lain dan menyakitkan hati masyarakat. Adapun sumber kenakalan itu bisa dari

dalam anak itu sendiri, didalam keluarga, dilingkungan masyarakat, dan bisa juga

berasal dari sekolah (Sofyan 2017).

Page 13: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Setiap masyarakat mempunyai istilah yang beragam dalam membahasakan

moral ini, ada yang menyebutnya dengan etika dan dalam Islam dikenal dengan

akhlak. Dalam komunitas profesional dikenal dengan kode etik, sedangkan di

tengah masyarakat sering dibahasakan dengan sopan santun, keseluruhan-nya

mempunyai kesamaan yaitu apa yang patut dan apa yang tidak patut dilakukan

oleh anggotanya.

Di tengah arus globalisasi, lingkungan pendidikan remaja, kini tidak lagi

monoton dan terbatas di dalam lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan.

Anak bisa jadi berada di dalam lingkungan sekolah, namun kini dia punya akses

untuk berhubungan, melihat langsung dan bisa jadi terlibat dalam kehidupan lain

di dunia lain dengan media teknologi dan informasi. Kini lingkungan pendidikan

mempunyai definisi yang lebih luas yaitu bukan hanya di mana siswa/anak itu

tinggal, namun mencakup juga di mana anak itu menemukan dirinya sebagai

seorang yang berarti. Anak dengan mudahnya menemukan tempat, suasana dan

lingkungan yang berbeda dan kemudian mengidentifikasi menjadi suatu keadaan

yang cocok atau tidak cocok untuk dirinya.

Saat ini banyaknya budaya-budaya asing yang masuk mampu menjadi hal

yang dapat mengubah moral remaja saat ini. Remaja sangat rentan terhadap

pengaruh-pengaruh yang menyebabkan kemorosotan moral. Pengaruh dari luar

sudah tidak asing lagi dirasakan bahkan sudah sangat jelas terlihat, karena

pengaruh dari luar sudah tidak asing lagi bagi remaja saat ini. Bahkan pengaruh

negative yang mereka dapatkan dikatakan oleh mereka sebagai suatu trend atau

life style. Di sinilah peran pendidkan untuk bagaimana memeberikan edukasi

Page 14: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

kepada peserta didk agar bisa membentengi didirnya untuk setiap hal-hal negative

yang mereka temui, peran orang tua, guru, dan masyarakat sangat dibutuhkan

untuk peserta didik saat ini.

Harapan dalam dunia pendidikan untuk peserta didik saat ini yaitu agar

peserta didik ditanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya ilmu

pengetahuan dan memberikan edukasi serta pemahaman tentang akhlak atau

moral. Agar peserta didik tidak hanya fokus menambah ilmu pengetahuannya dan

melupakan akan pentingnya nilai moral. Untuk menumbuhkan akhlak atau moral

peserta didik dibutuhkan dukungan dari guru-guru, keluarga, dan masyarakat.

Pendidikan moral begitu penting karena ketika seseorang telah memiliki moral

yang baik, kepribadian yang menyenangkan, tutur kata yang lembut, sopan santun

dan kepedulian yang tinggi kepada sesama, maka mereka bisa menjaga diri

mereka dari melakukan hal-hal negativ yang merugikan dirinya sendiri dan

orang-orang disekitarnya. Kita mengharapkan moral yang baik untuk semua

peserta didik tapi tidak bisa dipungkiri moral peserta didik saat ini

memprihatinkan. Penulis juga berharap bahwa dengan adanya penelitian ini akan

mampu merealisasikan harapan dalam dunia pendidikan.

Berdasarkan fakta dan kenyataan yang penulis telah lihat dilapangan bahwa

realita yang ada disekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur

sebenarnya telah menerapkan nilai-nilai moral dalam segala aktivitas akademik

maupun non akademik, terlihat jelas dalam tata tertib yang berlaku dan juga visi-

misi. Tetapi tetap saja masih ada beberapa siswa melakukan pelanggaran sehingga

terjadi degradasi moral. Adapun pelanggaran yang kerap kali dilakukan siswa

Page 15: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

yaitu bolos dijam pelajaran, berduaan di tempat yang sepi antar siswa laki-laki

dan perempuan, tidak menghormati guru contohnya berbicara dengan nada keras,

antar siswa sering melontarkan kata-kata kurang baik. Kerapkali guru menegur

bahkan memberi sanksi tetapi tidak ada juga efek jera bagi siswa, sehingga peran

sekolah dan keluarga disini sangat dibutuhkan karena bagaimanapun pihak

sekolah telah memberikan pembelajaran kepada siswa, namun ketika

dilingkungan keluarga tidak ada pengawasan dan ketegasan sehingga siswa tetap

melakukan pelanggaran. Degrasai moral adalah penurunan atau pergeseran moral

yang menyebabkan siswa memiliki perilaku yang mencontohkan perilaku

menyimpang. Penurunan moral disini terjadi akibat perkembangan IPTEK yang

sangat cepat dan akses untuk menjangkau IPTEK sangat mudah. Hal ini

menyebabkan kemerosotan moral peserta didik yang berdampak pada persepsi

masyarakat terhadap pola pengajaran guru dan orang tua.

Seperti yang kita ketahui sekarang ini bahwa semakin bertambah canggih

teknologi semakin berkurang pula moral peserta didik. Dimana moral peserta

didik yang menempuh pendidikan memiliki moral yang mencermikan seorang

siswa pada umumnya dimana memiliki sifat sopan santun, dan menghargai baik

guru maupun teman sebayanya. Moral yang diharapkan adalah moral yang

mampu mengarahkan siswa pada nilai-nilai positif.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengangkat judul “ Degredasi

Moral (Studi Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 1, Kecamatan Towuti,

Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan)”

Page 16: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan msalah

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah faktor penyebab degredasi moral di Madrasah Tsanawiyah Negeri

1 Luwu Timur?

2. Bagaimanakah Peran Sekolah dalam mengatasi degradasi moral siswa di

Madrasah Sanawiyah Negeri 1 Luwu Timur?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa penyebab degredasi moral di Madrasah Sanawiyah

Negeri 1 Luwu Timur.

2. Untuk mengetahui bagaimana Peran Sekolah dalam mengatasi degradasi

moral siswa di Madrasah Sanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran

tentang wacana keilmuan dan pendidikan terutama apabila dikaitkan dengan

penanganan dan wawasan mengenai degradasi moral pada siswa.

Page 17: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi untuk

pengembangan moral siswa sehingga siswa mampu mencerminkan moral-moral

siswa yang sebenarnya. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberi konstribusi untuk pengembangan aktivitas

pendidikan dan moral yang baik, mampu mengembangkan dan meningkatkan

moral siswa yang ada di sekolah tersebut. Bagi pemerintah diharapkan dapat

memberi konstribusi bagi pemerintah dalam menindaklanjuti atau meninjau

kembali kebijakan yang telah atau akan diterapkan terutama yang terkait dengan

pengembangan moral siswa. Serta dapat meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan mengenai degradasi moral untuk peneliti.

E. Defenisi Operasional

1. Degradasi adalah sebuah penurunan. Penurunan dalam hal ini adalah

sesuatu yang awalnya di anggap bersifat positif justru mengarah kedalam

sifat yang negatif.

2. Moral adalah ahlak, etika atau susila yang dimiliki seseorang dalam

tindakannya dan memiliki nilai positif. Apabila ia tidak memiliki nilai

tindakan yang positif maka dapat disebut amoral atau tidak memiliki

moral. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral

merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti

seseorang maupun sekelompok orang. Seperti yang kita tau pendidikan

agama didalam keluarga semakin lemah, keluarga sibuk dengan urusan

duniawi. Anak-anak tidak diberikan pendidikan sejak dini, semuanya

Page 18: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

diserahkan ke madrasah. Sedangkan madrasah tidak mampu menopang

semua dikarenakan tenaga pendidik tidak memiliki waktu 24 jam dalam

mengawasi siswa selebihnya diserahkan ke keluarga.

3. Siswa atau peserta didik, adalah salah satu kelengkapan dalam sekolah

tanpa adanya peserta didik tidak mungkin disebut sebagia suatu lembaga

sekolah karena peserta didik bagian dari struktur sekolah. individu sebagai

objek yang masih membutuhkan arahan dan didikan.

Page 19: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian menurut Nurmalisa (2016) yang berjudul peran lembaga sosial

terhadap pembinaan moral remaja di Sekolah menengah atas. Hasil penelitiannya

yaitu tujuan Peran Lembaga Sosial Terhadap Bimbingan Moral Teeangers di

SMA Kabupaten Penelitian Wesisir Barat adalah untuk memahami bagai mana

peran lembaga sosial di SMA Kabupaten pesisir Barat dalam bimbingan moral

remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dengan subjek penelitian adalah lembaga sosial seperti institut keluarga, institut

pendidikan, institut agama, dan institut hukum. Teknik pengumpulan data

menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan

analisis data menggunakan eksperimen kredibilitas dan triangulasi. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga sosial dipahami dan dipahami

tugasnya sebagai lembaga sosial yang memiliki tugas untuk menjadikan moral

remaja menjadi baik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

lembaga sosial seperti institut keluarga, institut pendidikan, institut agama, dan

institut hukum memiliki peran tetapi belum maksimal terhadap bimbingan moral

remaja.

Penelitian menurut Purwaningsih (2012) yang berjudul keluarga dalam

pendidikan nilai sebagai upaya mengatasi degradasi nilai moral. Hasil

Page 20: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

penelitianya degradasi nilai moral bangsa sudah mencapai titik yang

memprihatinkan. Persoalan ini menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk

keluarga. Keluarga merupakan lembaga masyarakat pertama dan utama yang

menjadi wadah tumbuhkembangnya kepribadian dan karakter setiap individu.

Keluarga mempunyai peranan yang amat penting dan strategis dalam penyadaran,

penanaman, dan pengembangan nilai moral sosial dan budaya. Adanya ikatan

emosional yang terjalin antara orang tua dengan anak yang demikian kuat, maka

pendidikan di keluarga memiliki sisi keunggulan dalam pembinaan nilai moral

anak guna mengatasi degradasi nilai moral.

Penelitian Misbahus (2010) yang berjudul problematikan pendidikan moral di

Sekolah dan Upaya pemecahannya. Hasil penelitiannya yaitu sekolah merupakan

sebuah lembaga yang berusaha memproses input yang berupa siswa menjadi out

put yang tidak hanya menguasai pengetahuan dari salah satu ranah saja,

melainkan dari ketiga ranahnya yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik secara

komprehensif termasuk di dalamnya pe ndidikan moral. Namun kenyataannya,

sering dijumpai pen yimpangan perilaku siswa, yang pada akhirnya muncul

adanya degradasi moral pada siswa. Sekolah akan bermakna lebih jika sudah

menerapkan pendidikan moral pada siswa secara totalitas.

Garizing (2017) yang berjudul degradasi moral di kalangan peserta didik di

SMA Negeri 1 Pinrang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) gambaran

moralitas peserta didik di SMA Negeri 1 Pinrang 2) faktor penyebab terjadinya

degradasi moral pada peserta didik di SMA Negeri 1 Pinrang. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jumlah informan

Page 21: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

terdiri dari 15 informan yang dipilih dengan teknik snowball sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik analisis data menggunakan tiga tahap yakni reduksi data, penyajian data,

dan penarikan kesimpulan. Tahap pengabsahan temuan menggunakan triangulasi

sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) gambaran moralitas peserta didik

di SMA Negeri 1 Pinrang masih tergolong tidak baik yang ditandai dengan a)

tidak disiplin yang ditunjukkan dengan mereka sering melakukan berbagai

pelanggaran dalam hal tata tertib, b) keterikatan dalam kelompok yang

ditunjukkan dengan mereka melakukan pelanggaran karena salah satu anggota

dari kelompok mereka melanggar, dan c) otonomi yang ditunjukkan dengan

pelanggaran yang mereka lakukan berdasarkan dari hati nurani tanpa paksaan. 2)

faktor penyebab terjadinya degradasi moral pada peserta didik di SMA Negeri 1

Pinrang yaitu kurangnya nilai agama serta suka bohong, faktor lingkungan

keluarga dan teman sebaya, kurangnya pengetahuan tentang pendidikan moral

dari keluarga, dan teknologi yang semakin canggih.

Ahmala (2018, April) dalam penelitiannya yang berjudul Urgensi Al-Sunnah

Al-Nabawiyyah Approach dalam Menghadapi Degradasi Moral Tutur Siswa.

Degradasi moral ucapan siswa yang muncul dalam kehidupan sehari-hari mereka

di sekolah menjadi hal yang sangat menyedihkan. Kata-kata dan kutukan buruk

yang menyertai percakapan siswa menjadi hal yang biasa untuk dikatakan dan

didengar. Mereka tidak lagi malu atau tidak nyaman untuk menggunakan kata-

kata itu, bahkan seolah-olah ada identitas baru yang melekat pada mereka yang

membuat mereka bangga, itu adalah identitas generasi saat ini. Lalu, bagaimana

Page 22: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

dengan identitas Islam mereka? Mereka tidak menyadari bahwa mereka telah

meninggalkan identitas mereka secara bertahap. Identitas Islam mereka dengan

moral yang baik dalam berbicara seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad

SAW. Semua kata-kata, perbuatan dan patung yang terkandung dalam Al-Sunnah

Al-Nabawiyyah adalah solusi yang dapat diberikan kepada siswa untuk

menyelesaikan degradasi moral atau pidato siswa dengan menggunakan Al-

Sunnah Al-Nabawiyyah sebagai pendekatan, itu akan dapat mengembalikan

identitas para siswa pada awalnya sebagai muslim yang selalu tadabbur sebelum

mengatakan dan muslim yang selalu berpikir tentang kesejahteraan rakyat tidak

hanya memikirkan kelompok mereka dan kepentingan mereka sendiri.

Saudah (2014). Degradasi moral semakin meluas di Indonesia. Sopan santun,

ramah, dan religius telah dipindahkan sebagai efek dari gaya hidup modern.

Karenanya, nilai-nilai moral sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini.

Makalah ini adalah pandangan untuk mengatasi pendidikan moral pada anak-anak

berdasarkan penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi,

pendampingan dan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggambarkan

hasil pengamatan selama pendampingan dan menghitung hasil kuesioner dengan

spss 15.0. Pendampingan dilakukan dengan membangun kebiasaan menggunakan

bahasa positif di kelas melalui 4 keterampilan: mendengarkan, berbicara,

membaca dan menulis. Perkembangan pendidikan moral siswa dapat dilihat dari

hasil angket: pre-test dilakukan sebelum pendampingan dan post test dilakukan

setelah pendampingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pre-test

menampilkan 46% dan post-test adalah 54%. Ini berarti bahwa ada peningkatan

Page 23: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

8% pada pendampingan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bahasa positif

yang sering digunakan atau didengarkan oleh siswa akan mempengaruhi cara

berpikir mereka yang akhirnya akan membangun karakter siswa.

2. Degradasi moral

Menurut kamus besar bahasa Indonesia degradasi adalah kemunduran atau

kemerosotan, dan menurut Immanuel Kant moralitas adalah hal keyakinan dan

sikap bathin dan bukan hal sekedar penyesuaian aturan dari luar, entah itu aturan

hukum Negara, agama atau adat istiadat. Sedangkan menurut Robert J. Havighurst

moral yang bersumber dari adanya suatu tata nilai yakni a value is an obyect

estate or affair wich is desired (suatu obyek rohani atas suatu keadaan yang di

inginkan). Maka kondisi atau potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat

melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan nilai-nilai value yang diinginkan itu

(Pratama, 2016).

Jika kita lihat dari hasil pemaparan pengertian degradasi dan moral menurut

para ahli maka kita dapat menyimpulkan bahwa degradasi moral adalah

penurunan tingkah laku manusia akibat tidak mengikuti hati nurani karena

kurangnya kesadaran diri terhadap kewajiban mutlak.

Faktor penyebab terjadinya degradasi moral yaitu :

1. Kemajuan teknologi

Dengan teknologi di jaman sekarang yang serba canggih maka manusia sudah

tidak sulit mencari informasi mengenai hal apa pun dan dimana pun, baik itu hal

yang negatif atau pun hal yang positif. Yang disayangkan adalah apabila

kemajuan teknologi ini di gunakan hal-hal yang negatif, video porno yang

Page 24: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

semakin mudah di akses di ponsel dengan internet, yang akan merusak bangsa

Indonesia.

2. Memudarnya kualitas keimanan

Disini kita bisa melihat bahwa kualitas keimanan generasi muda sudah luntur,

sekarang banyak terjadi perilaku kriminal yang dilakukan remaja seperti yang

dilansir oleh suara.com bahwa Polres Bekasi Kota, Jawa Barat menangkap

seorang pelajar sekolah menengah atas bernama Birul Walidain (17). Birul

ditangkap atas tuduhan penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga di

Kelurahan Harapan Baru, Bekasi Utara. Dari berita ini kita melihat bahwa remaja

usia 17 tahun sudah berani melakukan penganiayaan terhadap orang dewasa.

“Jika kita lihat dari hasil studi Badan Pusat Statistik tahun 2010 di lembaga

pemasyarakatan anak di Palembang, Tangerang, Kutoarjo, dan Blitar bahwa

persentase remaja pelaku tindak pidana yang pada saat melakukan tindak pidana

berstatus sebagai pelajar atau masih sekolah hanya sebesar 38,0 persen sedangkan

remaja yang tidak bersekolah mencapai hampir dua kali lipatnya yaitu 60,0

persen, remaja pelaku tindak pidana yang telah berumur 13 tahun dan 14 tahun

masing-masing sebesar 8,0 persen dan 8,5 persen sedangkan remaja yang berumur

16 tahun dan 17 tahun masing-masing mencapai sebesar 29,5 persen dan 38,0

persen” (DY Pratama, 2016).

Dari riset tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa telah pudarnya kualitas

keimanan remaja sekarang, apa yang diajarkan oleh agama tidak sepenuhnya

diterapkan oleh para remaja padahal Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan bab VI penyadaran pasal 22 dan Pasal 23.

Page 25: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Pasal 22 ayat (1) penyadaran kepemudaan berupa gerakan pemuda dalam aspek

ideologi, politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan

dalam memahami dan menyikapi perubahan lingkungan strategis, baik domestik

maupun global serta mencegah dan menangani risiko (DY Pratama,2016).

Pasal 22 ayat (2) penyadaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difasilitasi

oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan.

Pasal 23 penyadaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 diwujudkan

melalui:

a. Pendidikan agama dan akhlak mulia

b. Pendidikan wawasan kebangsaan

c. Penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

d. Penumbuhan semangat bela negara

e. Pemantapan kebudayaan nasional yang berbasis kebudayaan lokal

f. Pemahaman kemandirian ekonomi

g. Penyiapan proses regenerasi di berbagai bidang

Dari pernyataan Undang-undang diatas sudah jelas bahwa pemerintah

memfasilitasi bagi pemuda untuk melakukan penyadaran melalui salah satunya

pendidikan agama dan akhlak mulia, tetapi keadaan pemuda sekarang sangatlah

memprihatinkan. Bagaimana bisa pemuda menyadarkan masyarakat melalui

pendidikan agama dan akhlak mulia jika akhlak pemuda itu sendiri tidak memiliki

akhl ak mulia (DY Pratama, 2016).

Page 26: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Di era globalisasi saat ini yang segala sesuatunya manusia selalu

mengandalkan teknologi merubah pola hidup masyarakat secara global. Tentunya

ini sangat merubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat, mulai dari sistem

ekonomi, politik, kesehatan, hingga pendidikan. Sehingga pelajar masa kini yang

tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini terpengaruh dengan adanya

perubahan di lingkungannya yang membuat generasi masa kini berbeda dengan

generasi sebelum-sebelumnya, mulai dari segi perilaku, moralitas, dan lingkungan

yang memiliki pengaruh besar kepada generasi yang tumbuh pada masa kini.

pendidikan sebagai media edukasi dan pemahaman kepada para generasi millenial

perlu ditanamkan lebih dalam menyikapi perubahan-perubahan yang ada di

lingkungan, karena apabila era globalisasi ini tidak disikapi dengan benar, maka

akan mulai muncul masalah-masalah baru yang dapat merubah karakter generasi

saat ini salah satunya seperti menurunnya moralitas generasi muda khususnya

pelajar.

Moral remaja dari tahun ketahun terus mengalami degradasi atau penurunan

kualitas dalam segala aspek moral, mulai dari tutur kata, cara berpakaian, sikap

dll. Faktor yang mempengaruhi moral remaja, salah satunya adalah arus

globalisasi dengan segala tawarannya yang menggiurkan. Kurangnya kesadaran

dari penikmat globalisasi menyebabkan kemunduran moral pada remaja.

Penyebab lain yang besar peranannya terhadap kemerosotan moral remaja adalah

perkembangan zaman atau pengaruh globalisasi yang telah masuk ke Indonesia.

Banyak dampak negatif yang terbawa, disamping dampak positif yang

Page 27: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

menyertainya. Salah satu produk globalisasi yang santer dinikmati saat ini adalah

keterbukaan informasi yang dengan muda diakses (Nurul 2016).

Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah

perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Virus globalisasi terus

menggerogoti bangsa ini. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah

mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang

(lagi) aspek kesantunan budaya negeri ini. Ketidak seimbangan itulah yang pada

akhirnya membuat moral semakin jatuh dan rusak. Globalisasi yang terus

menuntut kita untuk bermetamorfosa kadang memang membawa banyak dampak

baik. Tapi jangan salah, dampak buruk pun mengikutinya di belakang. Coba

sejenak kita amati foto-foto remaja tempo dulu. Kita nilai mereka dari aspek

berpakaian. Sebagian besar mereka kelebihan bahan (tertutup). Memang ada satu

dua yang memilih pakaian terbuka di era lalu, namun perbandingannya lebih

banyak yang mengenakan pakaian tertutup. Kontras dengan kenyataan di abad 20

ini. Kalau dulu yang berpakaian memancing kebanyakan para pelaku entertainer,

kalau sekarang tak peduli entertainer atau bukan sama saja. (Erni 2010).

Kita harus mengakui bahwa masa remaja adalah masa yang amat baik untuk

mengembangkan segala potensi positif yang mereka miliki seperti bakat,

kemampuan, minat. Selain itu pada masa ini adalah masa pencarian nilai-nilai

hidup. Oleh karena itu, sebaiknya mereka diberi bimbingan agama agar menjadi

pedoman hidup bagi remaja. Peran orang tua dan sekolah amat penting sebab

remaja ini belum siap untuk masyarakat. Bimbingan guru dan orang tua amat

Page 28: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

dibutukan agar remaja tidak salah arah. Karena dimasyarakat banyak sekali

pengaruh negatif yang bisa menyengsarakan masa depan remaja. (Sofyan 2010).

3. Siswa atau Peserta Didik

Siswa/siswi adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan. Siswa

adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya diproses

dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagia suatu komponen pendidikan, siswa

dapat ditinjau dari berbagai pendkatan, antara lain; pendekatan social, pendekatan

psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis. Peserta didik sangat tergantung

dan membutuhkan bantuan dari orang lain yang memiliki kewibawaan dan

kedewasaan. Sebagai anak, Peserta didik mesih dalam mondisi lemah, kurang

berdaya, belum bisa mandiri, dan serba kekurangan dibanding orang dewasa,

namun dalam dirinya terdapat potensi bakat bakat dan disposisi luar biasa yang

memungkinkan tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. ( Sutari 1995 ).

Peserta didik adalah subyek yang otonom, memiliki motivasi, hasrat, ambisi,

ekspresi, cita- cita, mampu merasakan kesedihan, bisa senang dan bisa marah dan

sebagainya. Selaku subyek yang memiliki otonomi, ia ingin mengembangkan diri

secara terus menerus agar bisa memecahkan masalah masalah hidup yang di

jumpai sepanjang hidupnya.

Mugnifar (2019), siswa ialah sebagai seseorang „‟subjek didik‟‟ dimana nilai

kemanusian sebagai individu, yang sebagai makhluk social yang memiliki

identitas moral, perlu dikembangkan untuk mencapai tingkatan suatu proses untuk

Page 29: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

mencapai hasil yang ideal dan kriteria kehidupan sebagai manusia diharapkan

oleh bangsa dan negara.

Menurut Mugnifar (2019). Menyebut „‟murid atau siswa‟‟ maka yang

dimaksud yakni manusia didik yang sebagai makhluk yang sedang berada dalam

proses perkembangan berdasarkan fitrahnya masing-masing yang membutuhkan

bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah yang lebih baik yakni

kemampuan fitrahnya.

B. Landasan Teori

Adapun teori pendukung dalam penelitian ini ”Perilaku sosial adalah suasana

saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan

manusia. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup

sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan

bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu oarang

dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung

dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut

mampu bekerjasama, saling menghormati, tidak mengganggu hak orang lain,

toleran dalam hidup bermasyarakat.” Rusli (2001)

Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey (1982) dalam Rusli Ibrahim

(2001), “perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antara orang

yang ditanyakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi.” Perilaku sosial

juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain Baron dan Byme (1991)

dalam Rusli (2001) “perilaku itu ditunjukka dengan perasaan, tindakan, sikap

keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap oarang lain. Perilaku sosial

Page 30: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi oarang lain dengan cra-cara

yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang

melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan

bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara dipihak lain, ada orang yang

bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri.

Selain itu penulis juga menggunakan konsep Ki Hajar Dewantara dalam

Wahab (2015:89) tentang pendidikan adalah upaya untuk memajukan tumbuhnya

budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran (intelek), dan tumbuh anak.

Menurut Ki Hajar Dewantara pengembangan manusia seutuhnya menuntut

pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu

menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan

perkembangan sebagai manusia. Pendidikan yang menekankan pada aspek

intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya.

C. Kerangka Fikir

Dalam penelitian ini yang berjudul degradasi moral peneliti menjelaskan atau

menguraikan bahwa degradasi moral yaitu kemunduran atau kemerosotan moral

peserta didik yang sedang menjadi masalah dalam dunia pendidikan di akibatkan

oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Kurangnya pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai moral dalam keluarga

menyebabkan siswa dinilai dan di cap tidak memiliki etitude (etika) yang baik.

Siswa dimana yang semestinya mampu mencerminkan budi pekerti yang baik

justru tidak mengaplikasikannya saat bertingkah laku dalam lingkungan sekolah.

Page 31: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Degradasi moral perlu ditinjau dan di pertimbangkan untuk mempelajari dan

mengetahui faktor penyebab terjadinya degradasi moral.

Selain itu diharapkan peran guru dalam mengatasi degradasi moral ini.

Apakah guru mampu dan bisa mengatasi masalah ini. Guru diharapkan mampu

menjadi garis terdepan dalam pembinaan guru disini menjadi sangat penting untuk

ditinjau apakah sesuai ataupun tidak. Sehingga moral dari siswa yang

sesungguhnya dapat dicapai dan bisa diimplementasikan oleh siswa pada

kehidupannya dan mampu mewujudkan sifat sopan dan santunnya terhadap guru

dan teman sebayanya.

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Degradasi Moral

Peran sekolah

dalam mengatasi

degradasi moral

Faktor penyebab

degradasi moral

Moral siswa

Peningkatan moral

siswa

Page 32: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam ilmu pengetahuan ada beberapa jenis penelitian dimana salah satunya

adalah penelitian kualitatif, adapun yang digunakan dalam penelitian ini penelitian

kualitatif, Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif, Menurut Moleong

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Sedangkan menurut Rini (2017) dalam Creswel penelitian kualitatif adalah

suatu proses penelitian dan pemahaman yang didasarkan pada metedologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, menekankan sifat

realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dengan subjek

yang diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

fenomenologi. Alasan peneliti menggukan pendekatan fenomenologi yaitu untuk

mendalami dan menggambarkan berbagai fenomena terkait peran sekolah pada

gpeserta didik dalam mengatasi degradasi moral yang saat ini masih menjadi

Page 33: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

persoalan dalam dunia pendidikan saat ini tepatnya di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 1 Luwu Timur.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan

Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu penelitian

Penelitian akan di laksanakan selama kurang lebih 2 bulan sesuai dengan

prediksi peneliti dalam fenomena tersebut.

C. Informan Penelitian

Informan adalah orang-orang yang dapat dijadikan sebagai sumber data atau

informasi yang dapat memberikan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti,

dengan demikian informan penelitian sebagai sumber utama informasi dalam

mencari data untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian.

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian Melong (2000:97). Informan

merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahn yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini terdapat 2 informan diantaranya:

1. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan

yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi informan kunci adalah kepala

sekolah dan guru-guru.

Page 34: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi

social yang terjadi. Informan utama dalam penelitian ini adalah siswa yang

terlibat langsung dalam interaksi beragama.

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan purposive sampling karena

tidak semua staf atau komponen yang ada disekolah digunakan melainkan hanya

pada yang memenuhi kriteria atau dengan pertimbangan tertentu.

Informannya adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi untuk

menjawab segala permasalahan dalam penelitian dan memenuhi persyaratan untuk

menjadi informan sehingga tidak semua guru dan siswa di Madrasah Tsanawiyah

Negeri 1,Luwu Timur dijadikan informan penelitian.

D. Fokus Penelitian

Adapun fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana peran sekolah dalam

menghadapi degradasi moral di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan

Towuti Kabupaten Luwu Timur. Fokus tersebut menggambarkan kehidupan

sehari-hari pada siswa yang bersekolah di Madrasa Tsanawiyah Negeri 1 Luwu

Timur.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa kamera (dokumentasi), perekam suara dan alat tulis

menulis (lembar observasi dan wawancara). Untuk memperoleh data dalam

Page 35: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

peneltian ini, maka digunakanlah instrumen penelitian berupa lembar observasi,

panduan wawancara, serta catatan dokumentasi sebagai pendukung penelitian ini.

Adapun instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pada saat

pengumpulan data di Madrasah Tsanawiyah telah dipersiapkan alat-alat yang

digunakan sebelumnya, anatara lain yang dipersiapkan adalah:

1. Lembar observasi berisi catatan-catatan yang diperoleh peneliti pada saat

melakukan pengamatan langsung di lapangan.

2. Panduan wawancara merupakan seperangkat daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan oleh peneliti sesuai dengan rumusan masalah dari pertanyaan

peneliti yang akan dijawab melalui proses wawancara.

3. Catatan dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai

penguatan data observasi dan wawancara yang berupa gambar, grafik data,

angka, sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri atau human

instrument karena perasaan keingintahuan dan kemampuan untuk menggali

informasi atau data yang terkait dengan masalah penelitian hanya dimiliki oleh

peneliti. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus di validasi

maksudnya seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian di lapangan. Validasi

terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemehaman

metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,

kesiapan peneliti memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun

logistik.

Page 36: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Selanjutnya yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi

diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan

wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta bekal memasuki lapangan. (Sugiono,

2009) “peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi dalam menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpualan”.

F. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan ada dua macam yaitu:

1. Data Primer

Data ini bersumber dari responden secara langsung dalam prakteknya

diperoleh dari wawancara. Selain dari pengamatan langsung terhadap situasi

lokasi penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber pendukung lokasi penelitian

yaitu dokumen-dokumen dan statistik, buku-buku, majalah, Koran dan keterangan

lainnya yang ada kaitannya dengan objek penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Penentuan metode pengumpulan data tergantung pada jenis dan sumber data

yang diperlukan. Pada umumnya, pengumpulan data dapat dilakukan dengan

beberapa metode, baik secara alternative maupun komulatif. Teknik pengumpulan

Page 37: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

data dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai fokus penelitian. Adapun secara

ringkas pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu:

1. Observasi

Observasi penelitian adalah metode penelitian yang menggunakan cara

pengamatan terhadap objek yang menjadi pusat perhatian penelitian. Metode

observasi umumnya ditujukan untuk jenis penelitian yang berusaha memberikan

gambaran mengenai peristiwa apa yang terjadi di lapangan.

Observasi dilakukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pengamatan atau

observasi yang dilakukan akan memakan waktu yang lebih lama apabila ingin

melihat suatu proses perubahan dan pengamatan. Observasi merupakan

pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenal fenomena social

dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dimana

dilakukan pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap objek yang akan

digunakan untuk mengetahui tentang peran sekolah dalam mengatasi degaradasi

moral di Madrasah Tsanawiyah Negeri Luwu Timur. Dalam penelitian ini

menggunakan alat bantu buku catatan, telpon genggam (untuk merekam suara dan

mengambil gambar) yang nantinya digunakan untuk mencari dan mencatat hal-hal

yang berkaitan dengan pendidikan.

Dalam penelitian ini, metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data,

anatara lain:

1) Mengamati segala aktifitas sehari-hari peserta didik di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

Page 38: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

2) Mengamati sikap dan prilaku dalam berinteraksi antar peserta didik dan

guru.

2. Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan

yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses Tanya

jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.

Wawancara memerankan peranan penting dalam pengumpulan data. Pada

instrument ini digunakan untuk mendasarkan diri pada pengetahuan dan

atau keyakinan pribadi. Jadi dengan wawancara, maka akan mengetahui

hal-hal yang mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan

situasi dan fenomena yang terjadi.

Metode ini digunakan untuk menggali data yang berkaitan dengan

implementasi nilai-nilai agama pada generasi milenial dalam mengatasi degradasi

moral. Sedangkan objek yang menjadi sumber informasi dan juga yang akan

diwawancarai adalah:

a. Kepala sekolah dan staf guru untuk mendapatkan profil tentang

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

b. Peserta didik, untuk mendapatkan keterangan mengenai interaksi dengan

teman sebayanya dan cara bergaul di lingkungannya.

c. Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan perolehan data dalam penelitian

ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dari adalah dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

Page 39: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya. Dalam

penelitian kualitatif, teknik ini merupakan alat mengumpulkan data yang utama,

karena pengujian datanya yang diajukan secara logis dan rasional melalui

pendapat ataupun teori yang diterima. Cara mengumpulkan data melalui arsip

tertulis. Metode dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data-data

yang akurat mengenai data-data yang terkait makna agama bagi generasi milenial.

Seperti peraturan, tata tertib, dan juga data terkait sejarah serta perkembangan

kelembagaan

H. Teknik Analisis Data

Setelah semua data terkumpul dari sumber data di lapangan, maka selanjutnya

data tersebut dianalisa secara deskriptif kualitatif. Analisis data adalah suatu fase

penelitian yang sangat penting karena melalui analisis data inilah peneliti

memperoleh wujud dari penelitian yang dilakukannya. Adapun teknik yang

digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahapan

analisis data yaitu dengan mereduksi data kemudian menyajikan data dan

selanjutnya adalah dengan memverifikasi data.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian, tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

hipotesis atau jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian dimana

jawaban masih perlu diuji secaara empiris. Maka dengan inilah dibutuhkan

pengumpulan data seperti pada judul saya peneliti mengumpulkan data-data

Page 40: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

terkait dengan judul berdasarkan informasi dan pengalaman peneliti terkhusus di

sekolah desa dan kota.

2. Transkip Data

Pada tahap ini dilakukan proses transkip data atau menyalin segala informasi

yang didapat tentang judul penelitian sehingga bisa mengumpulkan data-data

secara mendalam mengenai informasi dari apa yang ingin diteliti oleh mahasiswa.

3. Membaca Data Berulang-Ulang

Pada tahap ini peneliti membaca data atau informasi yang telah dikumpulkan

dan disalin guna untuk mengetahui hasil dari pengumpulan data awal, membaca

dilakukan secara berulang agar peneliti paham betul maksud dan arti dari

informasi awal.

4. Organisasi Data

Suatu cara merangkai data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk

membuat kesimpulan atau tindakan yang diusulkan. Pada tahap ini data yang telah

direduksi dipilih kembali sesuai dengan kebutuhan penelitian dan kemudian

mengorganisasikannya untuk memudahkan penarikan kesimpulan yang kemudian

disajikan secara lebih sistematis.

5. Kategori Data

Proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi dan

mengubah data kasar yang muncul dari lapangan. Pada tahapan reduksi data-data

yang diperoleh di lapangan kemudian dipilih lalu dikumpulkan agar data menjadi

lebih sederhana dan juga mudah diolah.

Page 41: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

6. Tema Data

Pada tahap data yang telah di difokuskan dan di sederhanakan selanjutnya di

klasifikasikan berdasarkan ketentuan atau sesuai dengan tema sehingga lebih

memudahkan peneliti untuk mengambil kesimpulan dan data tidak bercampur

aduk atau berantakan.

7. Tahap Kejenuhan Data

Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan, diolah, disederhanakan dan

difokuskan tentu akan mencapai titik akhir dimana data tersebut sudah dapat

diolah dan disimpulkan.

8. Keabsahan Data

Data yang telah didapat peneliti dikumpulkan untuk diuji tingkat keaslian atau

kepercayaan dari data yang telah ada sehingga tidak ada data yang palsu atau

dibuat-buat sehingga data valid untuk disimpulkan

9. Reduksi Data

Kesimpulan dalam penulisan kualitatif menjadi saripati jawaban rumusan

masalah dan isinya merupakan kristalisasi data lapangan yang berharga bagi

praktik dan pengembangan ilmu. Verifikasi data merupakan bagian akhir dari

analisis data yang memunculkan kesimpulan-kesimpulan yang akurat dan

mendalam dari data hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah. Peneliti

meramu data yang telah disajikan dengan membuat kesimpulan dari hasil

penelitian yang isinya disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah dibuat

sebelumnya.

Page 42: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

10. Laporan

Dari data yang sudah disimpulkan dan dianalisis dengan baik oleh peneliti dan

sudah melalui proses yang valid untuk dipublikasikan maka langkah selanjutnya

adalah di laporkan atau dicamtukan haslnya oleh peneliti.

I. Teknik Keabsahan Data

Untuk mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

maka teknik pengembangan yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu

teknik triagulasi. Dalam teknik pengumpulan data, triagulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan bersumber data yang telah ada. Teknik yang menggunakan

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang

sama. Triagulasi dilakukan dengan tiga strategi yaitu:

1. Sumber: penulis mengambil dan mencari informasi tentang topic yang

dikaji dari beberapa sumber.

2. Teknik penelitian: peneliti melaksanakan pengecekan kembali dengan

lebih dari satu teknik.

3. Waktu: pemeriksaan pada waktu ataupun kesempatan yang berbeda. Cara

ini memiliki potensi untuk meningkatkan akurasi, keterpercayaan,

kerincian serta kedalaman data.

J. Etika Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari lembaga tempat

penelitian. Penelitian menggunakan etika sebagai berikut.

1. Menghormati harakat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Page 43: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Peneliti mempertimbangkan hal-hal subjekuntuk mendapatkan informasi yang

terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan

menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan

penelitian. Beberapa tindakan yang berkaitan dengan prinsip menghormati harakat

dan derajat manusia, adalah: mempersiapkan formulir persetujuan subjek

(informed consent).

2. Menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian (respect for privacy

and confidentiality)

Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi

individu termasuk informasi yang bersifat pribadi, sehingga peneliti

memperhatikan hak-hak dasar tersebut.

3. Keadilan dan inklusitivitas (respeck for justice and inclusiveness)

Penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, professional berperi kemanusian,

dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan,keseksamaan, kecermatan, intimitas,

psikologis serta perasaan religious subjek penelitian. Menekankan kebijakan

penelitian, membagikan beban dan keuntungan secara merata menurut kebutuhan,

kemampuan, konstribusi dan pilihan bebas informan. Peneliti mempertimbangkan

aspek keadilan dan subjek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik

sebelum, selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (blancing

harms and benefits) Peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan

prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal

Page 44: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

mungkin bagi subjek penelitian dan dapat digeneralisasikan dampak yang

merugikan bagi subjek.

Page 45: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian

1. Deskripsi Umum Luwu Timur

Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten yang berbatasan dengan

dua propinsi yaitu Propinsi Sulawesi Tenggara Tengah di sebelah utara dan

timur dan Propinsi Sulawesi Tenggara di sebelah selatan. Selain itu Kabupaten

Luwu Timur juga berbatasan langsung dengan laut yaitu dengan Teluk Bone

di sebelah selatan. Kabupaten Luwu Timur terletak di sebelah selatan garis

khatulistiwa di antara 2o03‟00” - 2o03‟25” Lintang Selatan dan 119o28‟56” -

121o47‟27” Bujur Timur. Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten

paling timur di Propinsi Sulawesi Selatan. Adapun batas-batas wilayah

administrasi Kabupaten Luwu Timur sebagai berikut;

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi

Tengah

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Morowali, Provinsi

Sulawesi Tengah

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Bone, Kabupaten Kolaka,

Provinsi Sulawesi Tenggara

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Luwu Utara, Provinsi

Sulawesi Selatan.

Malili merupakan Ibukota Kabupaten Luwu Timur. Luas wilayah

Kabupaten Luwu Timur tercatat 6.944,88 km2 atau sekitar 11,14% dari luas

Page 46: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Towuti yang mencapai 1.820,48 km2 atau sekitar 26,21% dari luas wilayah

Kabupaten Luwu Timur. Pembagian wilayah dan peta administrasi

berdasarkan kecamatan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Pembagian Daerah Administratif di Kabupaten Luwu Timur Tahun 2013

No Kecamatan Desa Kelurahan Dusun Luas(km)

1 Burau 18 - 66 256,23

2 Wotu 16 - 70 130,52

3 Tomoni 12 1 52 105,91

4 Tomoni Timur 8 - 24 168,09

5 Angkona 10 - 48 147,24

6 Malili 14 1 56 921,20

7 Towuti 18 - 56 1.820,46

8 Nuha 4 1 17 808,27

9 Wasuponda 6 - 29 1.244,00

10 Mangkutana 11 - 47 1.300,96

11 Kalaena 7 3 27 41.98

Jumlah 124 3 492 6.944,88

Kabupaten Luwu Timur dibagi menjadi 11 kecamatan yaitu Burau, Wotu,

Tomoni, Angkona, Malili, Towuti, Nuha, Mangkutana, Kalaena, Tomoni Timur,

dan Wasuponda. Wilayah Kabupaten Luwu Timur terdiri dari 124 desa dan 3

Page 47: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

kelurahan. Kecamatan yang sudah terbentuk kelurahan adalah Kecamatan

Tomoni, Kecamatan malili dan Kecamatan Nuha.

2. Demografi

Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk, Jumlah Penduduk

Menurut Jenis Kelamin dan Laju Pertumbuhan PendudukKabupaten Luwu

Timur dapat dilihat pada tabel 4.2, tabel 4.3 dan tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten

Luwu Timur Tahun 2013

No

Kecamatan

Luas

(km)

Jumlah

penduduk

Kepadatan

Penduduk

Jumlah

KK

Kepad

atan

Pendu

duk pe

KK

1 Burau 256,23 34.346 134 8.139 4

2 Wotu 130,52 30.305 232 6.886 4

3 Tomoni 105,91 123.453 102 6.253 4

4 Tomoni Timur 168,09 12.678 289 3.497 4

5 Angkona 147,24 24.792 168 6.069 5

6 Malili 921,20 39.566 43 7.132 5

7 Towuti 1.820,46 33.427 18 6.230 4

8 Nuha 808,27 23.323 29 4.187 5

9 Wasuponda 1.244,00 20.604 17 5.592 4

Page 48: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

1o Mangkutana 1.300,96 21.650 17 5.592 4

11 Kalaena 41,98 11.379 271 3.105 4

Sumber: Kabupaten Luwu Timur Dalam Angka 2014

Jumlah penduduk Kabupaten Luwu Timur berdasarkan dokumen Luwu

Timur Dalam Angka 2014 mencapai 275.523 jiwa dengan jumlah rumah tangga

sebanyak 64.457 rumah tangga. Rata-rata jumlah jiwa setiap rumah tangga

sebanyak 4 jiwa. Kecapatan yang terbanyak jumlah penduduknya adalah

Kecamatan Malili sebesar 39.566 jiwa. Disusul Kecamatan Burau sebesar 34.346

jiwa dan Kecamatan Towuti sebesar 33.427 jiwa.

Pada tahun 2013 tercatat kepadatan penduduk Kabupaten Luwu Timur

sebesar 40 jiwa per km2. Kecamatan terpadat adalah Kecamatan Tomoni Timur

dengan kepadatan 289 jiwa per km2. Sedangkan Kecamatan yang memiliki

kepadatan terendah adalah Kecamatan Wasuponda dan Mangkutana sebesar

masing-masing 17 jiwa per km2.

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Luwu Timur Menurut Jenis

Kelamin Tahun 2013

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio

1 Burau 17.387 16.969 34.346 102,52

2 Wotu 15.297 15.008 30.305 101,93

3 Tomoni 12.085 11.368 23.453 106,31

4 Tomoni Timur 6.459 6.219 12.678 103,86

5 Angkona 12.632 12.160 24.792 103,88

6 Malili 20.042 19.524 39.566 102,65

Page 49: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

7 Towuti 17.564 15.863 33.427 110,72

8 Nuha 12.415 10.908 23.323 113,82

9 Wasuponda 11.023 9.581 20.604 115,05

10 Mangkutana 10.858 10.792 21.650 100,61

11 Kalaena 5.761 5.618 11.379 102,55

Jumlah 141.523 134.000 275.523 105,61

Sumber Kabupaten Luwu Timur Dalam Angka 2014

Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan

perempuan, terlihat dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk 105,61

dimana setiap 100 perempuan di Luwu Timur terdapat sekitar 106 laki-laki. Rasio

jenis kelamin tertinggi terdapat di Kecamatan Wosuponda yaitu sebesar 115,05

dan rasio terendah di Kecamatan Mangkutana yaitu 100,61.

Tabel 4.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Luwu Timur Tahun

2012-2013

No Kecamatan 2012 2013 Laju

Pertumbuhan

1 Burau 31.708 34.346 8,32

2 Wotu 28.781 30.305 5,30

3 Tomoni 22.843 23.453 2,67

4 Tomoni Timur 11.928 12.678 6,29

5 Angkona 22.140 24.792 11,98

6 Malili 33.862 39.655 16,84

7 Towuti 28.746 33.427 16,28

Page 50: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

8 Nuha 20.692 23.323 12,72

9 Wasuponda 18.744 20.604 9,92

10 Mangkutana 20.377 21.650 6,25

11 Kalaena 10.787 11.379 5,49

Jumlah 250.608 275.523 9,94

3. Topografi

Kondisi topografi mempengaruhi aspek pemanfaatan lahan di Kabupaten

Luwu Timur. Sebagian besar wilayah Kabupaten Luwu Timur merupakan

daerah yang bertopografi pegunungan dan beberapa tempat yang merupakan

daerah pedataran hingga rawa-rawa. Kondisi datar sampai landai terdapat pada

semua wilayah kecamatan dengan yang terluas di Kecamatan Angkona,

Burau, Wotu, Malili dan Mangkutana. Sedangkan kondisi bergelombang dan

bergunung yang terluas di Kecamatan Nuha, Mangkutana dan Towuti.

Berdasarkan ketinggiannya, wilayah Kabupaten Luwu Timur diklasifikasikan

ke dalam tujuh kategori ketinggian dimana luas tiap-tiap ketinggian tersebut

yakni dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Kondisi Topografi di Kabupaten Luwu Timur

No Ketinggian(mdpl) Luas(km) Presentase

1 0-3000 1.546,18 22.26

2 3000-5000 2.032,10 29.26

3 5000-1.000 1.844,47 26.56

4 1.000-1.500 893,92 12.87

5 1,500-2.000 476,25 6.86

Page 51: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

6 2.000-2.500 103,36 1.49

7 >2.500 48,59 0.70

Jumlah 6.944,88 100,00

Sumber : Peta Topografi Kabupaten Luwu Timur

Adapun dalam spasial kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Luwu

Timur yakni dikategorikan ke dalam kelerengan 0–8%, 8-15%, 15-25%, 25-40%

dan di atas 40% dimana dapat dilihat pada “Peta Kemiringan Lereng Kabupaten

Luwu Timur“ bahwa wilayah dengan kelerengan 15-25% merupakan kategori

kemiringan lereng yang paling dominan di wilayah Kabupaten Luwu Timur.

Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan kelerengan di Kabupaten Luwu Timur

dapat dilihat pada tabel 6.4 berikut:

Tabel 4.6 Kemiringan Lereng di Kabupaten Luwu Timur

No Kemiringan Lereng Luas(km) Presentase

1 0-8% 409,29 5,89

2 8-15% 1.578,03 22,72

3 15-25% 2.497,21 35,96

4 25-40% 1.301,24 18,74

5 >40% 1.159,11 16,69

Jumlah 6.944,88 100

Berdasarkan pada tabel 6.4 dan gambar 6.3 diketahui bahwa wilayah

dengan kemiringan 0-8% yakni memiliki luas 409,29 Km2, sedangkan luas

wilayah yang kemiringan lereng 8-15% yakni 1.578,03 Km2 dan 2.497,21 Km2

untuk wilayah dengan kemiringan lereng 15-25% serta 1.159,11 Km2 diatas 40%.

Page 52: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

4. Geohidrologi

Kabupaten Luwu Timur memiliki 5 danau dan 14 sungai. Danau yang

terdalam adalah Danau Matano (589 m) yang berada di Kecamatan Nuha.

Danau terluas adalah Danau Towuti (585 km2) yang terletak di Kecamatan

Towuti. Sungai terpanjang di Luwu Timur adalah sungai Bambalu dengan

panjang 15 km. Kondisi hidrologi di Kabupaten Luwu Timur dibedakan atas

air permukaan dan air tanah dalam. Air permukaan adalah air yang mengalir di

permukaan bumi yang di pengaruhi oleh kondisi klimatologi atau curah hujan,

kecepatan evavorasi, kedalaman muka air dan tutupan lahan sedangkan air

tanah dalam atau air di bawah permukaan yaitu air yang terdapat di dalam

celah-celah batuan dan tanah yang digunakan oleh mayoritas penduduk

Kabupaten Luwu Timur untuk membuat sumur bor dan sumur gali berupa

mata air dengan jumlah debit yang bervariasi. Secara garis besar, kondisi

hidrologi di Kabupaten Luwu Timur dipengaruhi oleh keberadaan sungai dan

danau. Adapun danau tersebut sangat potensial untuk pengembangan kegiatan

budidaya perikanan, pembangkit listrik, budidaya tambak dan kegiatan

pariwisata. Disamping itu juga, terdapat dua buah telaga, yaitu Telaga

Tapareng Masapi seluas 243 Ha, dan Telaga Lontoa seluas 172 Ha.

5. Geologi

Kondisi geologiwilayah Luwu Timur diuraikan berdasarkan tinjauan

morfologi, stratigrafi dan struktur geologi. Geomorfologi Morfologi daerah ini

dapat dibagi atas 4 satuan : Daerah Pegunungan, Daerah Perbukitan, Daerah

Kars dan Daerah Pedataran.

Page 53: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

a. Daerah Pegunungan menempati bagian barat dan tenggara pada

lembar Buyu Baliase, Salindu, Lawangke, Pendolo, Mangkutana dan

Rauta, Ballawai, Ledu ledu dan Tapara Masapi. Pada bagian

tenggara lembar peta terdapat Pegunungan Verbeck dengan

ketinggian 800-1346 m di atas permukaan laut, dibentuk oleh batuan

ultramafik dan batugamping meliputi lembar Ledu-Ledu, Tara

Masapi, Malili, Tolala dan Rauta. Puncak-puncaknya antara lain G.

Tambake (1838 m), bulu Nowinokel (1700 m), G. Kaungabu (1760

m), Bulu Taipa (1346 m), Bulu ladu (1274 m), Bulu Burangga (1032

m) dan Bulu Lingke (1209 m). Sungai-sungai yang mengalir di

daerah ini yaitu S. Kalaena, S. Pincara, S. Larona dan S. Malili

merupakan sungai utama. Pola aliran sungai umumnya dendritik.

b. Daerah perbukitan menempati bagian meliputi lembar Bone-Bone,

Mangkutana, Wotu sebagian lembar Malili, dengan ketinggian antara

200-700 m di atas permukaan laut dan merupakan perbukitan yang

agak landai yang terletak di antara daerah pegunungan dan daerah

pedataran. Perbukitan ini dibentuk oleh batuan vulkanik, ultramafik

dan batupasir. Puncak-puncak bukit yang terdapat di daerah ini

diantaranya Bulu Tiruan (630 m), Bulu Tambunana (477 m) dan

Bulu Bukila (645 m).

c. Daerah Kras menempati bagian timurlaut pada peta lembar Matano

dengan ketinggian antara 800-1700 m dari permukaan laut dan

dibentuk oleh batugamping. Daerah ini dicirikan oleh adanya dolina,

Page 54: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

“sinkhole” dan sungai bawah permukaan. Puncak yang tinggi di

daerah ini di antaranya Bulu Empenai (1185 m).

d. Daerah pedataran menempati daerah selatan semua lembar peta,

melampar mulai dari utara Bone-bone, Wotu dan Malili. Daerah ini

mempunyai ketinggian hanya beberapa meter di atas permukaan laut

dan dibentuk oleh endapan aluvium. Pada umumnya merupakan

daerah pemukiman dan pertanian yang baik. Sungai yang mengalir di

daerah ini di antaranya S. Salonoa, S. Angkona dan S. Malili,

menunjukkan proses berkelok.

Sungai-sungai yang bersumber di daerah pegunungan mengalir melewati

daerah ini terus ke daerah pedataran dan bermuara di Teluk Bone. Pola alirannya

dendrit. Terdapatnya pola aliran subdendritit dengan air terjun di beberapa

tempat, terutama di daerah pegunungan, aliran sungai yang deras, serta dengan

memperhatikan dataran yang agak luas di bagian selatan peta dan adanya

perkelokan sungai utama, semuanya menunjukkan morfologi dewasa. Stratigrafi

Berdasarkan himpunan satuan batuan, struktur dan biostratigrafi, secara regional

lembar Malili termasuk dalam Mandala Geologi Sulawesi Timur dan Mandala

Geologi Sulawesi Barat dibatasi oleh sesar Palu Koro yang membujur hampir

utara – selatan. Mandala Geologi Sulawesi Timur dapat dibagi menjadi dua jalur

(belt) : lajur batuan malihan dan lajur ofiolit Sulawesi Timur yang terdiri dari

batuan ultramafik dan batuan sedimen pelagos mesozoikum. Mandala Geologi

Sulawesi Barat dicirikan oleh lajur gunungapi Paleogen dan Neogen, intrusi

Neogen dan sedimen flysch Mesozoikum yang diendapkan di pinggiran benua

Page 55: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

(Paparan Sunda). Mandala Geologi Sulawesi Timur, berdasarkan jenis

batuannya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : 1) batuan ofiolit,

2) lajur metamorphic, 3) kompleks batuan campur aduk.

6. Klimatologi

a. Temperatur Udara.

Temperatur rata-rata bulanan berkisar pada 24,0-26,1 oC. Temperatur

tertinggi tercatat pada bulan November, sedangkan temperatur terendah

pada bulan Juli. Temperatur rata-rata bulanan cenderung meningkat dari

tahun ke tahun. Variasi tempertaur rata-rata bulanan diperlihatkan pada

gambar berikut.

b. Kelembaban Udara.

Kelembaban (relatif) bulanan rata-rata berkisar pada 88,4-93,8%.

Kelembaban relatif tertinggi terjadi pada hampir semua bulan (100%)

terutama pada bulan Juli, dan terendah pada bulan September (80,8%).

Variasi kelembaban relative rata-rata bulanan diperlihatkan pada gambar

berikut.

c. Penguapan.

Penguapan yang terjadi cukup tinggi dengan nilai rata-rata bulanan

sekitar 2,7-4,3 mm, walaupun demikian diimbangi oleh curah hujan harian

yang tinggi pula. Penguapan tertinggi terjadi pada bulan Oktober (4,3

mm/hari), sedang penguapan terendah teramati pada Bulan Juni (2,7

mm/hari). Periode dengan tingkat penguapan tinggi terjadi mulai bulan

Page 56: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

mm/hari). Profil penguapan di daerah studi diperlihatkan pada gambar

berikut.

d. Curah Hujan.

Curah hujan rata-rata bulanan dari tahun 1990 sampai 2001 berkisar di

antara 111,3-409.7 mm dengan curah hujan tertinggi pada bulan Mei dan

terendah pada bulan September. Jumlah rata-rata hari hujan setiap bulan

antara 12-25 hari. Periode dengan tingkat curah hujan tinggi terjadi mulai

mm). Periode dengan tingkat curah hujan sedang terjadi dari bulan

November sampai Februari (200 – 300 mm). Variasi curah hujan bulanan

diperlihatkan padagambar berikut.

e. Angin.

Dalam penelitian ini data kecepatan dan arah angin setiap jam selama 7

tahun terakhir diperoleh dari Stasiun Meteorologi PT. INCO TBK. Data

angin selama 7 tahun terakhir menunjukkan bahwa antara pukul 07.00

sampai 18.00 (siang) arah angin dominan dari arah tenggara (24,8 %) dan

dari utara (24,13 %), sedangkan antara pukul 19.00 sampai 06.00 (malam)

arah angin dominan dari arah utara (36,8 %) dan dari arah tenggara (19,1

%). Kecepatan angin selama 7 tahun terakhir antara pukul 07.00 sampai

18.00 sebagian besar berkisar 0 sampai 2 m/s (69,1 %), sedangkan antara

pukul 19.00 sampai 06.00 besar berkisar 0 sampai 2 m/s (73.16 %).

Page 57: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

B. Deskripsi Umum Madrasah Tsanawiyah

MTs Negeri Luwu Timur didirikan pada tahun 1981 namun, masih berstatus

Madrasah swasta dengan nama MTs as‟adiyah. Kemudian pada tahun 2000

dirubah nama menjadi MTs Darunnajah Timampu. Selama 28 tahun Madrasah ini

dipimpin oleh Drs. Marwansyah sebagai kepala sekolah Madrasah yang berada di

lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah Timampu yang beralamatkan di Jln.

KH. M. As‟ad No. 2 Timampu. Namun, pada oktober 2009 MTs Darunnajah

menjadi Mts Negeri Towuti dibawah pimpinan Drs. Muhayana, M.Pd sebagai

kepala Madrasah dan pada Maret 2017 MTs Negeri Towuti menjadi MTs Negeri

Luwu Timur dibawah pimpinan Nurlinda, S.Pd.I, M.Pd, I setelah menjadi

Madrasah Negeri, MTs Negeri Luwu Timur sekarang beralamatkan di Jl. Abdul

Rahman No. 1 Timampu.

1. Visi dan Misi MTs Negeri Luwu Timur

a. Visi

“Terwujudnya Madrasah Model sebagai pusat Keunggulan dan

Rujukan Dalam Kualitas akademik dan non akademik berdasarkan

IMTAQ–IPTEK serta budaya akhlaq karimah”.

b. Misi

1) Membangun budaya madrasah yang disiplin dan etos kerja yang

membelajarkan dan mendorong semangat keunggulan.

2) Mengembangkan SDM madrasah yang kompeten.

3) Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan

berkualitas akademik dan nonakademik serta berakhlaq Karimah.

Page 58: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

4) Mengembangkan sistem dan manajemnen madrasah yang

berbasis penjaminan mutu.

5) Menciptakan dan memelihara lingkungan yang sehat, kondusif

dan hormonis sesuai dengan konsep wawasan wiyata mandala.

6) Meningkatkan peran serta stakeholders dalam pengembangan

madrasah dalam suasana kekeluargaan dan kebersamaan.

7) Mewujudkan madrasah yang memenuhi standar nasional

pendidikan.

8) Mewujudkan madrasah yang beroreantasi pada standar

internasional

2. Keadaan Guru MTs Negeri Luwu Timur

Maju mundurnya suatu sekolah sangat ditentukan oleh keadaan guru pada

sekolah itu baik dari segi kualitasnya ataupun kuantitasnya. Dominasi guru

dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) cukup mendominasi.Secara teori

diasumsikan bahwa guru-guru yang ada di MTSN Luwu Timur telah memiliki

kredibilitas dan kualitas yang bisa diperhitungkan dan dipertanggung

jawabkan.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di lapangan diperoleh

data tentang pimpinan sekolah, keadaan guru-guru dan tenaga administrasi

yang ada di sekolah MTs Negeri Luwu Timur.

Page 59: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

3. Keadaan siswa

Pada tahun ajaran 2019/2020 siswa MTs Negeri Luwu Timur berjumlah

356 orang siswa yang berasal dari sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

Negeri maupun swasta yang diterima melalui tes. Untuk lebih jelasnya berikut

dipaparkan kondisi siswa MTs Negeri Luwu Timur :

Tabel 4.2 Keadaan Siswa MTs Negeri Luwu Timur Tahun Ajaran 2019/2020

KELAS

JUMLAH Jumlah

Siswa A B C D

VII 25 25 33 32 115

VIII 31 31 29 32 123

IX 27 28 32 31 118

Total 356

Sumber Data: Bagian Tata Usaha MTs Negeri Luwu Timur.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri luwu Timur

Sarana dan prasarana sekolah sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah. Mengingat MTs Negeri luwu

Timur belum cukup lama menjalankan statusnya sebagai Madrasah Negeri

jadi, masih banyak sarana yang belum ada ataupun jumlahnya yang kurang

dan belum rampung pengerjaannya. Berikut penulis paparkan sarana dan

prasarana yang terdapat di MTs Negeri Luwu Timur:

Page 60: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Tabel 4.3 Keadaan Sarana Dan Prasarana MTs Negeri Luwu Timur

No Nama Bangunan

Yang

Dibutuhkan

Yang ada Ket

1 Ruang Belajar 16 16

2 Ruang Kepsek 1 1

3 Ruang Guru 1 -

4 Ruang BK 1 -

5 Ruang KTU 1 -

6 Ruang OSIS 1 1

7 Ruang Bendahara 1 -

8 Perpustakaan 1 1

9 Labotatarium 4 2

10 Mushalla 1 1 Belum Rampung

11 UKS 1 1

12 Kantin 2 2

13 Jamban Guru 2 1

14 Jamban Siswa 10 3

Sumber Data: Bagian Tata Usaha Mts Negeri Luwu Timur.

Page 61: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Faktor Penyebab Degradasi Moral di Madrasah Tsanawiyah Luwu

Timur

Berdasarkan realita yang yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Luwu Timur

bahwa kemerosotan atau kemunduran moral peserta didik seperti bolos sekolah

yang di lakukan oleh siswa perempuan, berdua-duaan dengan lawan jenis di

lingkungan sekolah. Tentu ada yang melatarbelakangi masalah tersebut. Maka

dari itu peneliti berusaha mencari tahu terkait dengan faktor yang mempengaruhi

terjadinya degradasi moral di Madarasah Tsanawiyah Luwu Timur. Setelah

melakukan observasi lebih mendalam peneliti mendapatkan beberapa poin terkait

dengan penyebab degradasi moral di Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu

Timur.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang atau

individu. Yang meliputi :

1. Lemahnya Pertahanan diri

Lemahnya pertahanan diri anak untuk menghindari pengaruh-pengaruh

negatif. Untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk untuk usia-usia

remaja mungkin sedikit sulit, dan pengaruh yang bisa didapatkan dari mana saja.

Seringkali sengaja untuk datang terlambat dikarenakan ajakan temannya, seperti

yang diutarakan oleh WR (14 Tahun) siswa kelas VIII D :

Page 62: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

“Karena sebenarnya kak tidak maujika lakukan pelanggaran, tapi na ajak

teruska jadi lama-kelamaan ikutka juga kerjakan apa yang nakerjakan

temanku.” (Wawancara 19 Nov 2019).

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas bahwa faktor internal yaitu

lemahnya pertahanan diri anak menjadi salah satu penyebab degradasi moral yang

disebabkan oleh pengaruh teman sebaya.

Hal yang berkaitan juga disampaikan oleh WC (14 Tahun) siswi kelas IX C

mengatakan bahwa :

“Sebenarnya toh kak takut jaki melakukan pelanggaran karena sudah

ditaumi resikonya. Tapi ada biasa itu keinginan dari dalam hatiku malas

masuk belajar kalo mata pelajaran yang tidak kusuka.” (Wawancara 22 Nov

2019)

Dalam hal ini diketahui bahwa WC (14 Tahun) siswi yang duduk dikelas IX

menyatakan bahwa sebenarnya dirinya sendiri pun tidak ingin melakukan

pelanggaran-pelanggaran disekolah karena ia sendiri pun tahu bahwa setiap

pelanggaran yang dilakukan siswa pasti akan mendapatkan hukuman yang pantas.

Akan tetapi karena kurangnya efek jera sehingga siswa ingin selalu mengulangi

kesalahan yang sama.

“Berdasarkan dari hasil observasi, peneliti melihat bahwa memang benar

para siswa di MTs sebagian besar sangat gampang terperngaruh oleh

lingkungan yang tidak baik sehingga yang peneliti lihat bahwa pertahan diri

para siswa masih sangat lemah” (Hasil Observasi 18 Nov 2019).

Dari hasil observasi terlihat bahwa penyebab terjadinya degradasi moral di

Madrasah Tsanawiyah dikarenakan lemahnya pertahanan diri para siswa untuk

memilih lingkungan yang baik agar tidak terjadi pergaulan bebas.

Page 63: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

2. Kurangnya kemampuan beradaptasi

Kurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan sehingga para

siswa tidak mampu memilih lingkungan yang baik. Seperti hasil wawancara dari

informan NF (15 Tahun) siswa kelas IX D yaitu:

“kak saya tidak cepatka akrab sama orang, jadi itumi biasa malaska ikut

belajar apalagi kalo tidak kusuka pelajarannya atau pelajaran yang

disuruhki naik ke depan kelas.”(Wawancara 19 Nov 2019).

Sama halnya yang diutarakan oleh ibu NH (44 Tahun) guru mata pelajaran

aqidah akhlak saat diwawancarai menuturkan bahwa :

“Sebagaian memang ada siswa-siswi yang kurang bisa beradaptasi yah

dek, apalagi itu yang kayak siswa baru susah untuk melakukan adaptasi

dengan lingkungan barunya, itulah mengapa mereka melakukan

pelanggaran.” (19 Nov 2019).

Dari kedua pernyataan informan di atas dapat digambarkan bahwa

terjadinya degradasi moral yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan

beradabtasi siswa saat berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan mereka

tinggal.

“Berdasarkan hasil observasi yang peneliti temukan di lapangan bahwa

benar terjadinya degradasi moral pada siswa di MTs Negeri 1 Luwu Timur

disebabkan oleh tidak memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuan

serta susahnya dalam berkomunikasi secara baik sehingga menimbulkan

perilaku menyimpang.” (Observasi 18 Nov 2019).

Hasil observasi tersebut sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan yang

mana beberapa siswa terlihat tidak percaya diri dalam mengembangkan

kemampuannya dan hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara dengan

beberapa siswa.

Page 64: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

3. Lemahnya paham agama

Pendidikan agama adalah benteng dalam menghadapi berbagai persoalan

yang akan mereka dapatkan. Fungsi dari pendidikan agama membangun fondasi

kehidupan pribadi, yaitu fondasi mental rohaniah yang mencakup keimanan, dan

ketaqwaan yang berfungsi sebagai pengendali bagi remaja. Seperti hasil

wawancara dari informan NR (43 Tahun) selaku Kepala sekolah di MTs

menyatakan bahwa :

“Lemahnya pemahaman siswa tentang keagamaan dapat berpengaruh pada

perilaku dalam kesehariannya, contohnya dalam memilih pergaulan

seringkali mereka tidak memperhatikan mana yang bisa mereka contohi dan

mana yang tidak patut. Karena ikut-ikutan dengan temannya ada siswa yang

kedapatan bolos saat jam sholat, ada yang beralasan datang bulan, padahal

itu hanya alasan agar tidak melakukan sholat. Itulah dampak yang

ditimbulkan dari kurangnya pendidikan agama yang di dapatkan

siswa.”(Wawancara 20 Nov 2019).

Dari wawancara di atas yang peneliti dapatkan yaitu pendidikan agama yang

lemah akan membuat anak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif yang pasti

akan mereka dapatkan dikemudian hari. Anak harus mendapatkan pendidikan

agama sejak dini dari keluarga dan lingkungan tempat mereka tinggal.

Hal yang sama pun juga disampaikan oleh NM (27 Tahun) selaku wali kelas

VII D mengatakan bahwa :

“Pendidikan agama sebenarnya itu harus sudah didapatkan anak sejak dini

yah, karena anak itu bisa terbentuk dari lingkungan keluarganya, dari

kebiasaan-kebiasaan yang sering ia lihat atau dapatkan. Pihak sekolah itu

menerima anak untuk diajar sudah dalam keadaan sianak ini sudah punya

beberapa pengetahuan sendiri yah sebelum dikembangkan. tapi kembali lagi

pada tingkat moralitas pemahaman siswa tentang nilai dan moral sehingga

mempengaruhi perilaku keseharian.”(Wawancara 20 Nov 2019).

Page 65: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Dari wawancara ini yang peneliti dapatkan bahwa bagaimanapun sekolah

ingin menghindari atau mengatasi degradasi moral pada siswa itu sendiri, semua

tidak akan membuahkan hasil apabila tidak ada kesadaran pada diri siswa itu

sendiri tentang pentingnya pendidikan agama ditanamankan pada setiap individu.

“Berdasarkan dari hasil observasi yang peneliti dapatkan di lapangan

bahwa kurangnya atau melemahnya paham agama adalah salah satu penyebab

terjadinya degradasi moral para siswa sebab agama merupakan salah satu alat

ukur untuk menilai tingkat moral seseorang” (Observasi 16 Nov 2019)

4. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang itu sendiri.

Yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh lingkungan

Pengaruh lingkungan bisa dari lingkungan keluarga ataupun dimana anak

tersebut bermain, dan bisa juga dari lingkungan dimana seorang siswa menuntut

ilmu. Lingkungan keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang bagaimana

berperilaku. Sedangkan lingkungan bermain adalah tempat anak mendapat penga

laman bersosialisasi dengan teman sebaya, dan lingkungan sekolah selain tempat

untuk menimbah ilmu juga menjadi tempat untuk mengaplikasikan apa yang

dipelajari dari lingkungan keluarga dan teman bermain.

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia KN (32 Tahun) menyatakan bahwa :

“Kondisi lingkungan sangat berpengaruh pada anak yah kalo menurut saya,

karena anak itu punya kebiasaan meniru atau mencontoh apa yang dia lihat.

Pengaruh keluarga untuk tumbuh kembangnya anak sangat erat karena

ketika anak keluar untuk bersosialisasi kemasyarakat ia akan menerapkan

apa yang telah ia dapatkan.” (wawancara 20 Nov 2019).

Page 66: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Anak itu tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga yaitu hubungan

antara anak dan orang tua. Apa pun yang dilihat oleh anak di dalam keluarga itu

yang akan ditiru dan dicontohkan ketika anak keluar dari lingkungan tempat

tinggalnya. Lingkungan di mana anak itu bermain juga berpengaruh untuk tumbuh

kembangnya, seperit hasil wawancara dengan seorang siswa SW (15 Tahun) kelas

IX C menyatakan bahwa :

“Awalnya itu kak kenalanka dari temankuji yang sering kutemani kalo pergi

jalan, itu temanku ada temannya cowo nakasi kenalka itumi jadi pacarku

sekarang. Beda sekolahka sama pacarku Jadi kalo mau ketemu biasa pulang

sekolahpi atau hari libur kak.” (Wawancara 20 Nov 2019)

Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti melihat bahwa pengaruh teman

bermain untuk pola perilaku anak sangat erat, seperti yang kita tahu bahwa anak

menghabiskan sebagian waktunya bersama dengan temannya, dan pada saat yang

sama hubungan kedekatan anak dan orang tua bisa menurun disebabkan anak

telah menemukan tempat yang asyik untuk bertukar cerita.

Hal yang sama pun dituturkan oleh informan NH (44) guru mata pelajaran

Aqidah akhlak menyatakan bahwa:

“Sudah banyakmi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dan faktor

penyebabnya karena ikut-ikutan sama temannya atau karena disuruh dari

temannya dan bukan satu kali tapi berulangkali saya dapatkan seperti itu,

kalau teman satu sekolahnyaji yang pengaruhi mungkin bisaji diatasi tapi ini

bukan dari sekolah melainkan dari lingkungan luar.” (Wawancara 20 Nov

2019).

Berdasarkan hasil yang wawancara di atas, peneliti menemukan bahwa peran

teman bermain dalam pembentukan pola perilaku siswa berkaitan dengan sikap,

penampilan, dan minat. Adanya dorongan untuk meniru perilaku yang dilakukan

oleh temannya baik dalam hal tingkah laku ataupun cara berpakaian. Selain

Page 67: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

dampak positif yang bisa didapatkan dari temannya juga ikut dampak negatif. Jadi

anak akan tumbuh seperti apa yang ia lihat di dalam keluarga dan akan mencontoh

perilaku yang telah ia dapatkan dalam lingkungan teman bermain.

Seperti yang dikatakan oleh NR (43 Tahun) selaku guru Kepala sekolah MTs

Negeri 1 Luwu Timur bahwa:

“Yang sering terjadi dan kedapatan oleh guru secara langsung adalah

maraknya aktivitas pacaran oleh peserta didik, baik itu didalam lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah. Dan jelas itu sama sekali tidak sesuai

dengan visi-misi sekolah kita. Untuk membuat efek jera pada siswa kami

memberikan surat peringatan kepada siswa dengan pernyataan pada surat

bahwa anak telah kedapatan pacaran. Jadi tidak hanya teori yang yang

diberikan tetapi juga action. Kerjasama antara guru dan orang tua itu sangat

dibutuhkan untuk membina peserta didik di jaman yang serba ada seperti

sekarang ini yah. Kita sebagai orang dewasa harusnya mampu menjadi figur

yang dia idolakan agar si anak ini tidak mencari figur di tempat lain’’

(Wawancara 20 Nov 2019).

Peserta didik dalam berperilaku tentunya di dasari oleh lingkungan dimana

mereka tumbuh dan berkembang sebab apa yang mereka lihat di lingkungan jika

itu membuat mereka senang maka tentulah akan ditiru, akan tetapi ketika ada

kerjasama antara guru dan orang tua untuk memberikan pengawasan pada peserta

didik untuk melakukan apa yang mereka sukai selama itu positif.

Seperti yang dijelaskan oleh salah satu informan yang bernama WR

(14 Tahun) siswa kelas VIII D menyatakan bahwa :

“Tidak pilih-pilih temanji saya kak, tapi memang sering nabilang mamaku

kalo betemanki itu diliat juga yang mana bagus akhlaknya mana yang tidak.

Tapi nabilang juga guruku toh kalo nda bolehki pilih-pilih teman. Jadi kak

mana yang menurutku baik itumi kutemani. Jadi kalo ada hal yang kulakukan

sama temanku terus ditegur dari orang tua atau guru selama tidak terlalu

parahji kak, menurutku tidak apaji” (Wawancara 19 Nov 2019).

Page 68: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Dalam hal ini peserta didik selalu mengikuti kata hatinya untuk melakukan

apa yang diinginkan dan lingkungannya mempengaruhi tercapainya hasrat

tersebut. Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa faktor perkembangan

peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia bermain. Besar kecilnya

pengaruh yang mereka dapatkan di lingkungannya begitulah yang akan mereka

aplikasikan di kehidupan sehari-hari baik itu dalam hal positif maupun negatif.

Hal yang sama pun dituturkan oleh NF (15) sisiwa kelas IX D menyatakan

bahwa :

“Saya kak bertemanka sama siapa saja, karena menurutku kalo banyak

temanku berarti banyak bisa kutempati minta tolong kalo ada masalahku. Karena

lebih seru itu cerita sama teman-teman dari pada sama orang tua. Kalo cerita

sama orang tua kak jarang itu didukung apa mauku selalu disalahkan atau selalu

dibanding-bandingkan. Beda kalo cerita sama temanta sendiri, pasti lebih enak

dirasa, kayak puas kalo sudah cerita sama teman kak karena keluar semua itu

yang mau dicerita tidak ada yang ditahan-tahan. Gampangmi sekarang dapat

teman cerita kak, update status di instagram langsung banyak yang komen. ”

(Wawancara 17 Nov 2019).

Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa peserta didik dan orang tua

dirumah yang memiliki pola komunikasi yang tidak sehat akan mengalami

berbagai konflik. Seperti yang kita tahu bahwa anak-anak memang suka bercerita

jadi harusnya orang tua bersedia mendengarkan tanpa harus menyalahkan atau

membuat anak malas bercerita apa yang dia alami di sekolah atau di tempat di

mana ia bermain. Anak-anak yang sudah tidak nyaman bercerita dengan orang

tuanya akan mencari lingkungan di mana dia diterima dan didengarkan. Dia akan

lebih jujur bercerita dengan temannya dibanding dengan orang tua.

“Berdasarkan hasil observasi di lapangan menggambarkan bahwa pengaruh

lingkungan hidup siswa merupakan salah satu penyebab terjadinya degradasi

moral di kalangan siswa sebab ketidakmampuan menentukan lingkungan yang

Page 69: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

baik dan juga lepas kontrolnya siswa dalam lingkungan keluarga salah satu

pemicu pemilihan lingkungan yang tidak baik”.

Dari hasil observasi terlihat bahwa terjadinya degradasi moral dikalangan

siswa di MTs Negeri 1 Luwu Timur salah satunya yaitu pengaruh lingkungan

hidup baik lingkungan bermain maupun lingkungan keluarga karena pengaruh

lingkungan sangat menentukan kualitas hidup seseorang remaja maupun dewasa.

2. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi

Sikap acuh orang tua terhadap perkembangan anak menghasilkan kepribadian

yang tertutup apabila anak memiliki masalah, dan rasa nyaman ketika bersama

teman-temannya menjadi alasan mengapa dia lebih condong kepada pendapat

temannya dari pada orang tuanya. Apalagi sekarang ini kita sudah dimanjakan

dengan adanya sosial media dan dengan berbagai macam kartu dengan kuota yang

bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau. Berbicara tentang mudahnya akses

internet didapatkan membuat tugas orangtua semakin bertambah, dari harus

melihat dengan siapa saja anak sering bersama hingga mengontrol akun media

sosial apa saja yang anak sering gunakan. Seperti yang kita tahu bahwa perilaku

mengakses internet sekarang tidak hanya bisa dilakukan dari laptop melainkan

juga sudah bisa handphone. Hingga kerap menyulitkan orang tua untuk

mengawasi aktivitas internet anak. Seperti yang kita tahu bahwa anak masih ada

dalam fase pembentukan dan belum cukup bisa menyaring segala informasi,

termasuk konten negatif di internet.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru Bahasa Indonesia KN (32

Tahun) menyatakan bahwa :

Page 70: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

“Sebenarnya kebutuhan untuk memiliki atau mengakses teknologi untuk anak

itu hak orang tua yah, karena kita sudah masuk pada masa yang apapun bisa

didapatkan memalui internet. Hiburan tanpa mengeluarkan budged yang

besar ada di internet banyak kok. Apalagi anak-anak itu setelah pulang dari

sekolah dan menemui keadaan rumah yang tidak ada orang tua atau

saudara dikarenakan mungkin orang tua ada kesibukan di kebun, karena

mayoritas orang tua siswa disini bekerja di kebun yah. Itulah mengapa

sebagian besar anak yang telah difasilitasi handphone oleh orang tuanya

lebih senang berada didunia maya dari pada dunia nyata. Agar anak bisa

bertanggung jawab dalam menggunakan internet. Peran kami sebagai tenaga

pendidik untuk memeberikan edukasi tentang sosial media dan konten-konten

apa saja yang boleh di akses tak akan pernah bisa berjalan lurus tanpa

bantuan dari pihak keluarga, dikarenakan waktu kami bersama anak

disekolah tidak sebebrapa dengan waktu orang tua bersama anak saat

dirumah. Apalagi lagi karakter anak itu beda-beda semua punya

keunikannya, tugas guru itu berat karena kami di tuntut untuk membentuk

anak yang sudah terbentuk.” (Wawancara 20 Nov 2019).

Dari informasi yang dipaparkan oleh KN dapat diketahui bahwa kebebasan

yang diberikan orang tua untuk anak dalam hal mengakses internet itu harus ada

batasnya. Memberikan kemudahan untuk mengakses internet harus disertai

dengan edukasi tentang penggunaan media internet kepada anak, yang mana itu

tugas orang tua dan guru.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh NH (44 Tahun) selaku guru aqidah

akhlak menyatakan bahwa :

“Pemanfaatan internet untuk anak itu memang perlu pengawasan yang

serius dek, karena sekarang kita disuguhi konten-konten yang berfaedah dan

juga yang unfaedah. Untuk usia yang masih sangat belia harus memfilter

tontonan apa yang bagus untuk mereka menurut saya itu tidak gampang.

Seusia mereka itu masih sangat condong kepada kepuasan hasrat, mereka

akan berada pada hal-hal yang bisa membuat mereka bahagia dan mereka

sangat sulit menerima penolakan pada saat usia-usia seperti ini. Konten-

konten sekarang itu dek, subhanallah lebih banyak yang naik sebagai

trending topik konten yang menurut saya tidak berfaedah untuk anak, dan

celakanya anak suka konten-konten seperti itu. Menghibur katanya padahal

dampaknya itu memang belum terlihat yah tapi akan ada suatu hari dimana

dia akan mempraktekkan apa yang pernah ia tonton. Masalah yang dihadapi

kita guru dan juga orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak

Page 71: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

itulah PR besar kita saat ini. PR setiap hari harus dikerjakan.” (Wawancara

20 Nov 2019).

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan di atas bahwa teknologi dan

kemudahan untuk mengakses internet oleh anak menjadi tugas besar orang tua

dan guru. Mereka perlu mendapatkan edukasi tentang penggunaan internet,

aplikasi apa saja yang boleh mereka pakai untuk seusia mereka dan yang belum

boleh mereka gunakan. Untuk mendapatkan respon yang baik dari peserta didik

dibutuhkan kerja sama yang kompak dari orang tua dan guru. Karena seberapa

kerasnya para guru memberikan edukasi dan mencontohkan hal-hal yang sesuai

dengan nilai-nilai moral apabila tanpa kerja sama dari orang tuaatau lingkungan

dimana ia berada itu tidak akan tercapai. Pengawasan yang dilakukan ornag tua

disini bukan mencurigai atau membatasi total gerak-gerik anak di internet. Karena

internet bisa membuka peluang untuk maju pada anak, tapi bisa menjadikan anak

sebagai seorang penyendiri.

Pengaruh dari dalam diri anak itu sendiri dan juga pengaruh dari luar sangat

rentan menimbulkan degradasi moral peserta didik saat ini, dimulai dari perasaan

tidak nyaman dan kurangnya rasa aman saat berada dilingkungan tempat tinggal

hingga kemudahan mendapatkan hiburan dari media sosial. Menjadikan anak

memiliki dunianya sendiri, tempat di mana bisa menjadi apapun yang dai sukai

tanpa pernah mendapatkan penolakan dari orang sekitarnya.

“Berdasarkan dari hasil observasi yang peneliti dapatkan di lapangan

bahwa memang benar dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang

semakin canggih membuat para siswa lepas kontrol dari pengawasan lingkungan

keluarga tentunya sebab diusia dini seperti tingkat SMP/MTs sederajat masih

terbilang remaja yang tetap harus dikontrol baik di lingkungan keluarga maupun

lingkungan bermain karena di umur tersebut masih dalam masa peralihan serta

Page 72: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

pemilihan lingkungan yang tidak baik juga menjadi salah satu pemicu terjadinyan

degradasi moral” (Observasi 15 Nov 2019).

Hasil observasi menggambarakan bahwa lingkungan hidup dan

perkembangan teknoligi informasih yang semakin canggih menjadi salah satun

tolak ukur perkembangan para siswa melihat dari terjadinya degradasi moral

dikalangan remaja sekarang ini.

2. Peran sekolah dalam mengatasi degradasi moral di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

Segala sesuatu yang tejadi di lingkungan sekolah pada peserta didik dan

masalah-masalah yang dialami, pastilah akan ada solusi yang diberikan pihak

sekolah, baik itu permasalahan secara internal maupun eksternal. Berbicara

masalah moral, Madrasah Tsanawiyah sebagai salah satu sekolah Negeri yang

dikenal sangat mengedepankan pendidikan akhlaknya dan selalu menanamkan

nilai-nilai moral pada setiap pembelajaran di sekolah masih saja kewalahan

terhadap karakter siswa dijaman sekarang.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang di dapatkan oleh peneliti terkait

dengan peran sekolah dalam mengatasi degradasi moral di Madarasah Tsanawiyah

yaitu :

a. Kegiatan Non Akademik

Kegiatan non akademik merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kurikulum

seperti pramuka, palang merah remaja, marcing band, kegiatan olahraga, dan

beberapa karya ilmiah. Biasa juga disebut dengan ekstrakurikuler. Kegiatan

tersebut diadakan untuk membantu peserta didik mengembangkan potensi dirinya

Page 73: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

baik potensi keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat.

Hal tersebut diutarakan NH (44 Tahun) seorang guru aqidah akhlak

menyatakan bahwa :

“Sekolah sudah memberikan wadah pada siswa untuk mengembangkan

potensi mereka, menyediakan fasilitas yang dibutuhkan agar setiap kegiatan

berjalan dengan lancar. Dan ekskul disini, bisa dikatakan sangat aktif dek,

setiap sore itu ada juga guru yang ikut memantau latihannya siswa. Sekolah

memberikan kebebasan pada siswa untuk berprestasi di kegiatan non

akademik tanpa melupakan prestasinya dibidang akademik. Banyak siswa

yang tertarik masuk kegiatan non akademik yang di adakan walaupun masih

ada sebagian siswa yang masa bodoh dengan kegiatan-kegiatan semacam

ini” (Wawancara 20 Nov 2019).

Kegiatan non akademik yang diselenggarakan sekolah dan tersedianya

fasilitas-fasilitas yang mendukung ternyata belum mampu menarik banyak

simpatik siswa untuk ikut bergabung dalam kegiatan non akademik yang ada.

Padahal seperti yang kita tahu bahwa dengan mengikuti ekstrakurikuler di sekolah

dapat menambah pengalaman dan mengasah keterampilan yang ujung-ujungnya

diperlukan apabila kita berada di tengah masyarakat.

Hal senada pun diungkapkan oleh KN (32 Tahun) selaku guru Bahasa

Indonesia yang menyatakan bahwa:

“Dengan adanya kegiatan non akademik ini dek saya sebagai seorang guru

dan juga sebagai orang tua merasa terbantu untuk mengajarkan anak

berinteraksi dengan masyarakat. Kegiatan ini cukup membantu menekan

kenakalan anak untuk beberapa saat. Walaupun kita tahu sendiri bahwa

belum ada solusi yang ampuh untuk kerusakan moral untuk anak seusia

mereka. Mungkin untuk menghentikan memang belum bisa tetapi untuk

menekan lajunya insyaallah selalu kami mencoba hal-hal yang menurut kami

para guru bisa efektif. Tidak lupa kami para guru selau mengevaluasi apa

yang mungkin harus ditambahkan atau dikurangi pada saat kami berinteraksi

secara langsung dengan para siswa.” (Wawancara 20 Nov 2019).

Page 74: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas KN merasa terbantu dengan

adanya kegiatan non akademik, dikarenakan kegiatan tersebut dapat membantu

siswa untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Walaupun kegiatan non

akademik belum bisa mempengaruhi siswa untuk tidak melakukan pelanggaran,

tetapi kegiatan non akademik dapat menekan jumlah siswa yang melakukan

pelanggaran.

Selain itu keterangan dari NR (43 Tahun) selaku Kepala sekolah MTs

menyatakan bahwa:

“Ada banyak upaya yang dilakukan oleh kami para tenaga pendidik dek,

selain mengaktivkan semua Ekskul yang ada di sekolah kami juga selalu

melakukan pengajian rutin setiap hari jumat dan tidak lelah memberikan

motivasi-motivasi kepada para siswa, karena untuk anak seusia seperti

mereka memang mengeluarkan tenaga yang eksta sabar. Dan kami juga

selalu membangun hubungan dengan orang tua siswa, walaupun sebenarnya

dek banyak orang tua siswa yang memasukkan anaknya ke Madrasah

Tsanawiyah tujuan utamanya untuk lebih meningkatkan paham agama dan

juga agar dibina dengan sebaik-baiknya tanpa tahu bagaimana prosesnya.

Kami sebagai tenaga pendidik dek terkadang merasa bingung dengan orang

tua karena ketika mereka mendapatkan anak melakukan pelanggaran di

sekolah orang tua langsung menyalahkan guru, itulah mengapa kami selalu

meminta kerja sama orang tua untuk membantu proses pembentukan

akhlak.” (Wawancara 20 Nov 2019).

Orang tua adalah komponen keluarga yang memiliki tanggung jawab untuk

mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan

tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedang guru sebagai salah satu komponen sistem pendidikan yang mempunyai

peran penting bagi terciptanya tenaga terdidik dan terampil. Peran keduanya

sangat penting untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dalam diri anak. Dalam

mengatasi degradasi moral siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler sudah efektif

yang mana yang diadakan dan selalu mengevaluasi apabila ada yang tidak sesuai

Page 75: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

dengan perkembangan siswa. Meskipun pihak sekolah telah melakukan berbagai

upaya untuk mengatasi degradasi moral pada siswa tetap saja tidak luput dari

bantuan semua pihak agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan bersama.

Adapun hasil wawancara oleh ZA (15 Tahun) siswa kelas IX C bahwa :

“Karena kalo pulang sekolah kak kosong rumahku, pergi semua di kebun

bosanka sendiri, terus kalo pergika sama teman-temanku jalan disuruh ka

cepat pulang, dilarangka lama di luar kalo untuk jalan-jalan saja. Tapi kalo

kegiatan di sekolah tidak dilarangji, jadi masuk ekskul yang kusuka.

Semenjak masukka ekskul bertambahmi temanku dari sekolah lain, karena

seringki ikut bertanding sama sekolah lain.” (Wawancara 17 Nov 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas menurut informan ZA bahwa perasaan

bosan saat berada di lingkungan tempat tinggal menjadi alasan untuk memiliki

kegiatan di luar rumah. Mengikuti kegiatan ektrakurikuler selain membantu siswa

menyalurkan bakatnya juga sebagai sarana perkenalan untuk mendapatkan rekan

dan juga pengalaman.

Begitupun dengan yang diungkapkan oleh SW (14 Tahun) siswa kelas VIII C

menyatakan bahwa :

“karena banyak teman akrabku masuk kegiatan-kegiatan di sekolah kak jadi

termotivasika juga ikut, terus nasuruhka juga orang dirumahku supaya tidak

pergi keluyuran kalo sore, jadi terkenalki juga diguru-guru kak, keliatan

kerenki juga kalo bikin snapgram kegiatan latihan atau kalo ikutka lomba.”

(Wawancara 20 Nov 2019).

Seperti yang di ungkapkan oleh SW bahwa motivasinya untuk mengikuti

kegiatan non akademik di sekolah di karenakan rekan-rekannya yang telah lebih

dulu masuk ke dalam kegiatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa anak sangat

mudah termotivasi oleh orang-orang yang dekat dengannya, selain itu perasaan

ingin di perhatikan juga menjadi salah satu alasannya. Kurangnya komunikasi

Page 76: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

yang baik dari orang tua dan rutinitas sekolah yang menjemukan membuat

mereka mencari tempat dimana mereka bisa bertemu dengan orang baru dan

mendapat perspektif baru pula. Dan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan non

akademik di sekolah bisa mengurangi fokus mereka pada hal-hal yang kurang

bermanfaat. Dengan kegiatan-kegiatan yang telah difasilitasi, siswa diharapkan

mampu menggunakan waktu mereka dengan sebaik-sebaiknya untuk mengasah

bakat dan meningkatkan wawasan mereka.

b. Kegiatan akademik

Berbicara tentang kemerosotan moral yang dialami peserta didik, maka

tentulah ada upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu meningkatkan

kualitas mereka dalam kegiatan akademik. Kegiatan akademik adalah kegiatan

yang mengacu pada pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah atau kurikulum. Hal

ini dijelaskan oleh HW (49 Tahun) guru sejarah kebudayaan islam menyatakan

bahwa :

“Kami sebagai tenaga pendidik terus mencoba agar bagaimana kami bisa

diterima tidak hanya saat berada diluar kelas tapi juga pada saat kami

berada dikelas untuk memberikan pelajaran, selalu kami mencoba

mendekati siswa, menerapkan model-model ajar yang menurut kami itu

cocok untuk menambah minat belajar mereka. karena kami paham yah

anak-anak didik kami sekarang butuh pembaharuan. Karena kami dek

sebagai seorang guru dituntut untuk mampu mengelola kelas, yaitu

menyediakan kondisi kelas yang kondusif untuk berlangsungnya proses

belajar-mengajar. Kami selaku guru terus berusaha seoptimal mungkin

untuk membenahinya. Disini itu kan kelas untuk perempuan dan laki-laki

dibedakan, agar supaya bisa fokus dalam melakukan proses pembelajaran

dan biasanya juga itu dek kan ada yang malu-malu tampil kalo lawan

jenisnya itulah sebabnya kelas mereka dipisahkan dan agar mereka belajar

tentang menjaga pergaulan antara perempuan dan laki-laki.”(Wawancara

20 Nov 2019).

Page 77: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Hal yang sama juga disampaikan oleh NL (45 Tahun) selaku kepala sekolah

menyatakan bahwa :

“Selalu yah dek kami sebagai tenaga pendidik memanfaatkan kompetensi

yang kami miliki untuk mencipatakan pembelajaran yang sesuai standar yang

ditentukan. Kami juga melihat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik

agar supaya mereka didalam kelas itu dapat menangkap apa yang kami

sampaikan. Sekarang kan ada berbagai model ajar yang bisa diterapkan di

dalam kelas pintar-pintarta mami sebagai guru toh mencocokkan mana yang

untuk kelas A mana untuk kelas B. Sambil menyelam minum air kalo kata

pepatah dek, sembari mrngajar sambil belajar juga.” (Wawancara 20 Nov

2019).

Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa kegiatan akademik yang

dilakukan oleh sekolah sebagai upaya mencegah degradasi moral di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur dengan cara pendekatan kepada siswa dan

dengan meningkatkan kualitas guru agar supaya proses belajar-mengajar dapat

kondusif.

Salah satu informan yang telah diwawancarai bernama SW (15 Tahun) siswa

kelas IX D menyatakan bahwa :

“Kalo saya kak tergantung dari bagaimana gurunya mengajar atau

menjelaskan di dalam kelas. Kalo bagus caranya itu guru mengajar atau

tidak membosankan otomatis kak betahji ka kalo didalam kelas. Tapi kalo

tidak bagusmi moodku dari rumah baru masuk dikelas ditambah guru yang

tidak pengertian, pasti malas-malaska belajar. Biasa sembarangmi kukerja

itu kak, biasa pura-puraka menulis apa yang najelaskan, biasa juga

menggambarka, terus kalo ada tugas disuruhki kerja kunyontekmi ditemanku

karena tidak mengertika.” (Wawancara 20 Nov 2019).

Disini dapat dilihat bahwa memang kualitas guru yang menjadi pemicu

peserta didik untuk aktiv dalam kelas, karena untuk siswa di jaman sekarang guru

di dalam kelas harus bisa membuat mereka merasa nyaman dan aman bukan yang

menakutkan hingga membuat mereka tertekan di kelas atau yang bisa membuat

Page 78: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

mereka merasa tidak nyaman. Dan itulah yang saat ini sedang diterapkan oleh

Madrasah Stanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti temukan bahwa kegiatan

akademik dan kegiatan non akademik yang diselenggarakan pihak sekolah

sebagai upaya mencegah degradasi moral siswa di Madrasah Tsanawiyah telah

berjalan sebagaimana adanya, tapi semua itu akan kurang efektiv tanpa keikut

sertaan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua atau keluarga di mana siswa

tinggal. Karena siswa yang sekarang kita hadapi bisa mendapat pelajarn tidak

hanya di dalam ruang lingkup sekolah saja. Bisa saja raga mereka berada dalam

ruang lingkup sekolah tetapi fikiran mereka atau fokus merak ada di dalam sosial

media.

B. Pembahasan

1. Faktor penyebab degradasi moral di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Luwu Timur

Degradasi moral yang sudah terjadi dari tahun-tahun sebelumnya

dipengaruhi oleh lemahnya pertahanan diri anak, kurangnya kemampuan untuk

beradaptasi, dan juga lemahnya paham agama. Tugas pihak sekolah untuk

membentuk kekurangan-kekurangan siswa harus juga dibantu dengan partisipasi

orang saat siswa telah pulang kerumah. Karena peran guru tidak akan berfungsi

apabila tidak ada bantuan dari orang tua.

Selain itu dapat dilihat bahwa salah satu penyebab degradasi moral siswa

yaitu melalui faktor internal atau dari dalam diri siswa itu sendiri. Selalu ada

Page 79: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

keinginan untuk melakukan pelanggaran walaupun sebenarnya mereka

mengetahui bahwa setiap ada pelanggaran yang dilakukan siswa pasti akan

mendapatkan dampak yang tidak baik. Selain faktor internal adapula faktor

eksternal.

Seperti yang kita tahu bahwa ada banyak hal yang bisa mempengaruhi

perkembangan siswa atau dengan kata lain ada banyak hal yang melatar belakangi

penyebab terjadinya degradasi moral dikalangan pelajar saat ini ada faktor internal

yaitu pengaruh dari lingkungan keluarga, teman bermain dan juga lingkungan

sekolah. Kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai moral, kurangnya paham

agama yang didapatkan siswa, pengaruh-pengaruh yang datang dari lingkungan

tempat anak bermain dan di mana anak menempuh pendidikan. Itulah

menyebabkan peserta didik mencari tempat dimana ia bisa melakukan hal yang

membuat ia diperhatikan walaupun dengan cara yang salah, seperti hasil

wawancara dengan informan WC (14 Tahun) siswi yang duduk dikelas IX

menyatakan bahwa sebenarnya dirinya sendiri pun tidak ingin melakukan

pelanggaran-pelanggaran disekolah karena ia sendiri pun tahu bahwa setiap

pelanggaran yang dilakukan siswa pasti akan mendapatkan hukuman. Akan tetapi

karena kurangnya efek jera sehingga siswa ingin selalu mengulangi kesalahan

yang sama.

Ada juga faktor eksternal yang paling banyak menjadi alasan kemerosotan

moral anak yaitu Bisa dari lingkungan tempat peserta didik bermain, bisa dari

teman-teman yang dia temui dari dunia maya, dan bisa juga dari kemudahan

mendapatkan apa yang dia cari melalui teknologi yang sudah ada, Karena pada

Page 80: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

jenjang ini dimana anak telah masuk kedalam fase puber anak akan senang

mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, mereka akan lebih merasa nyaman saat

bermain bersama teman-temannya dan menghabiskan waktu diluar rumah apabila

ia tidak mendapatkan itu dilingkungan keluarganya. Seperti pada hasil wawancara

dengan KA (15 Tahun) sisiwa kelas IX D, rasa nyaman ketika ia bersama teman-

temannya menjadi alasan mengapa ia lebih condong kepada pendapat temannya

dari pada orang tuanya. Apalagi sekarang ini kita sudah dimanjakan dengan

adanya sosial media dan didukungnya dengan berbagai macam kartu dengan

kuota yang bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau.

Berbicara mengenai degradasi moral pada peserta didik, salah satu sekolah di

Luwu Timur tepatnya di Madrasah Tsawiyah Negeri 1 yang terletak di Kecamatan

Towuti yang bisa dikatakan sangat menjunjung terwujudnya peserta didik yang

beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia melalui pembelajaran yang diberikan di

sekolah. Moral atau akhlak peserta didik menjadi perhatian sekarang ini di

karenakan semakin hari ada-ada saja tingkah laku peserta didik yang membuat

para tenaga pendidik geleng-geleng kepala, dimulai dari perilaku mereka saat

menerima pelajaran ataupun saat berada di luar jam pelajaran. Kurangnya

perasaan malu berbuat salah juga menjadi salah satu alasan kenapa peserta didik

sekarang dengan mudah melakukan penyimpangan sosial.

Penyimpangan sosial yang dilakukan akibat pengaruh dari luar, karena

memang lingkungan dapat mengubah perilaku seseorang dalam sekejap tidak

perlu memakan waktu lama. Apalagi kita sekarang telah disuguhkan dengan

berbagai fasilitas yang sangat mudah digapai, hanya dengan handphone dan kartu

Page 81: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

internet kita sudah bisa menjelajah disosial media dengan bebas. Tidak ada yang

bisa membatasi saat kita telah masuk kedalam dunia maya bahkan orang tua

sekalipun.

2. Peran sekolah dalam mengatasi degradasi moral di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur.

Dalam hal ini peran sekolah sangat penting dimana sekolah melakukan

kegiatan-kegiatan dan memberikan arahan dan didikan dalam menekan degredasi

moral siswa. Didikan yang diberikan dapat bersifat formal dan non formal. Di

mana pendidikan dan arahan secara formal diberikan oleh guru berupa sisipan-

sisipan ceramah dan nasehat sewaktu memberikan dan membawakan mata

pelajaran. Arahan dan binaan juga diberikan oleh guru terhadap siswa dengan

memberi ruang untuk mengisi waktu luang siswa dengan kegiatan-kegiatan yang

bersifat positif, sehingga waktu siswa dapat dimaksimalkan dengan kegiatan

ekstrakulikuler dari sekolah.

Binaan dan bimbingan saja tidak cukup diperlukan pemberian contoh dan

peraktik yang bersifat positif sehingga siswa mampu mencontoh dan meniru

perilaku yang dicontohkan oleh guru. Perilaku yang di contoh siswa adalah

perilaku yang mereka lihat dan mereka praktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu bagi siswa guru merupakan panutan dalam sekolah dan merupakan

cerminan dan pedoman bagi siswa. Penanaman nilai-nilai agama juga diterapkan

terhadap siswa sehingga siswa dapat ditanamkan pada dirinya nilai-nilai agama

sehingga degradasi moral mampu ditekan dan mampu menanamkan niai-nilai

moral dalam diri siswa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Page 82: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

C. Kesesuaian teori dengan hasil penelitian

Dalam penjelasan kesesuaian teori dengan hasil penelitian menjelaskan

bagaimana teori yang digunakan dalam skripsi dapat memperkuat dan

mendukung terkait hal yang telah di teliti oleh peneliti. Sehingga

pembahasannya dapat dipertanggung jawabkan dengan bantuan penguatan

teori yang digunakan.

1. Faktor penyebab degradasi moral di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1

Luwu Timur

Keterkaitan teori dengan rumusan masalah adalah rumusan menjelaskan

mengenai faktor penyebab degradasi moral. Adapun faktor yang di dapatkan

oleh penulis dari beberapa sumber informan dan hasil observasi. Berdasarkan

(Baron dan Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Tentang perilaku sosial

yaitu, perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan,

kenangan atau rasa hormat terhadap orang lain. Teori tersebut sangat erat

kaitannya dengan faktor penyebab terjadinya degradasi moral dikalangan

siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur dikarenakan ada dua

faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral yaitu faktor internal atau

faktor yang berasal dari dalam diri seorang individu dan faktor eksternal atau

faktor yang berasal dari luar diri individu. Kedua faktor tersebut

menggambarkan perilaku sosial seseorang dalam menentukan atau memilih

lingku ngan hidup yang baik atau buruk, karena untuk menentukan kualitas

hidup tentunya dari individu itu sendiri dan juga sikap tolerasi terhadap

lingkungan mampu menopang moral siswa, misalnya dalam kehidupan sehari-

Page 83: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

hari para siswa tentang memilih lingkungan yang baik di mana ketika siswa

telah mengetahui bahwa sesuatu yang mereka lakukan itu salah tentunya

mereka akan memilih lingkungan yang baik begitupun sebaliknya ketika siswa

mengetahui bahwa apa yang mareka lakukan baik tentunya harus menghindari

hal yang dapat membuatnya melanggar akan tetapi terkadang juga ada siswa

yang telah mengatahui sesuatu itu salah tetapi tetap mengejerkannya

tentunnya di dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut.

Dalam hal ini sesuai dengan hasil temuan yang ada di lapangan dimana siswa

mengalami perubahan baik tingkah laku maupun sikap. Perubahan perilaku

baik dari orang tua maupun orang yang disekitarnya. Hal ini dipengaruhi oleh

faktor lingkungan di mana anak mencontoh setiap perbuatan dan tindakan

yang di lihat dan diaplikasikan dalam kehidupann sehari-harinya. Seperti

dalam teori yang digunakan dimana anak dikatakan belajar apabila mampu

berubah dalam segi pembelajaran maupun dari segi tingkah laku.

2. Peran sekolah dalam mengatasi degradasi moral di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur

Untuk rumusan masalah di atas penulis menggunakan konsep Ki Hajar

Dewantara dalam Wahab (2015:89) tentang pendidikan adalah upaya untuk

memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran

(intelek), dan tumbuh anak. Menurut Ki Hajar Dewantara pengembangan

manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang.

Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan

menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Pendidikan

Page 84: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan

peserta didik dari masyarakatnya. Menurut penulis keterkaitan konsep Ki

Hajar Dewantara dengan rumusan masalahnya yang mana pihak sekolah

yaitu tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur tidak

hanya memberikan pendidikan kepada siswa ketika sedang berada di dalam

kelas, tetapi pembelajaran juga di berikan melalui kegiatan-kegiatan non

akademik yang di selenggarakan sekolah. Karena perkembangan siswa tidak

bisa di lihat dari satu arah saja, melainkan harus dari segala arah. Dalam hal

ini sesuai dengan apa yang penulis dapatkan di lapangan bahwa sekolah

khususnya tenaga pendidik telah mengupayakan hal-hal yang dianggap bisa

menekan laju krisis moral yang dialami siswa dengan mengaktifkan semua

kegiatan-kegiata non akademik, dan terus memberikan dorongan-dorongan

atau motivasi kepada siswa.

Page 85: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarka hasil penelitian dan pembahasan diatas yang terkait dengan

data yang berhasil dihimpun tentang degradasi moral siswa di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur maka dapat diperoleh simpulan yaitu.

1. Degradasi moral adalah penyakit yang dialami peserta didik disetiap

instansi pendidikan, semua bisa itu berawal dari kurangnya penanaman

nilai-nilai moral sejak dini, dan juga tidak berjalannya fungsi keluarga

sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Dan saat ini beberapa orang

tua menjadikan Madrasah sebagai tempat pelarian atas

ketidakmampuan mereka dalam pendidikan agama. Ketika mereka

tidak mampu untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak,

maka mereka akan menyerahkannya kepada Madrasah untuk dibina

dan dibimbing. Dan biasa menjadi masalah, karena pengetahuan yang

didapatkan di madarasah tidak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh

orang tua dirumah, akhirnya tidak singkron antara pendidikan

dimadraasah dan pendidikan orang tua dirumah.

2. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mencegah degradasi moral

dengan mengaktifkan semua kegiatan non akademik dan selalu

melakukan evaluasi pada kinerja guru-guru dalam kegiatan akademik

serta membangun hubungan dengan setiap orang tua murid.

Page 86: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dipaparkan maka

saran dalam penelitian sebagai berikut :

1. Dalam hal ini penulis menyarankan agar sebaiknya setiap guru harus

menjadi idola bagi murid-muridnya, agar murid lebih mudah

menangkap apa yang disampaikam oleh guru.

2. Teruntuk para siswa cobalah menahan lelahnya belajar, dan

menanamkan nilai-nilai moral sejak dini sebagai bekal untuk kemudian

hari.

3. Untuk peneliti selanjutkan untuk menambah wawasan dan informasi

mengenai degradasi moral pada peserta didik. Semoga penelitian ini

menjadi langkah awal dan dapat menjadi acuan agar kedepannya

peneliti-peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dan

menemukan masalah-masalah lain dan upaya untuk mengatasinya.

Page 87: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmala, M. 2018. Urgensi Al-Sunnah Al-Nabawiyyah Approach dalam

Menghadapi Degradasi Moral Tutur Siswa. In Proceedings of Annual

Conference for Muslim Scholars.

Arief, Armai, 2010 Tantangan Pendidikan di Era Global, Artikel Jakarta : FAI-

UMJ.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta

Aspian, 2017. Peran Kepala Sekolah Madrasah dalam Mencegah Perilkaku

Menyimpang Siswa Madrasa Aliyah Al-Khairat Mekar Jaya Kecamatan

Maromo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Diss. IAIN KENDARI .

Bahri, Saiful. 2015 ”Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Mengatasi Krisis

Moral di Sekolah”. Ta‟allum : Jurnal Pendidikan Islam.

Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Luwu Timur dalam Angka. Diakses pada

tanggal 16 Agustus 2018. Dari https://luwutimurkab.bps.go.id

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sitem

Pendidikan Nasional.

Erni K. 2010. Degradasi Moral Remaja Masa Kini. Kompasina.

Https://www.Kompasiana.com

Garizing, S. 2017. Degradasi Moral di Kalangan Peserta Didik di SMA Negeri 1

Pinrang. JURNAL SOSIALISASI

Kurnia, Erni, 2010 Degradasi Moral Remaja Masa Kini, Artikel.

Muthohar, Sofa. 2013 “Antisipasi Degradasi Moral di Era Global.” Nadwa.

Mugnifar Ilham. 2019. Pengertian siswa menurut para ahli. Https://Materi

Belajar.Co.id

Moleong. J, Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya;

Bandung. 167 hlm.

Nurmalisca, Y dan M.M.A. 2016 Peran Lembaga Sosial Terhadap Pembinaan

Moral Remaja di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Ilmiah Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

Page 88: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

Nurul H. 2016.Kerisis moral generasi muda Indonesia. Dialektika Nusantara.

Https://Dialektika-Nusantara.Blogspot.com

Purwaningsih, Endang. 2012. Keluarga Dalam Mewujudkan Pendidikan Nilai

Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Nilai Moral. Jurnal Pendidikan

Sosiologi dan Humaniora.

Pratama, dehas Yudha 2016. Peranan Guru Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Dalam Menanggulani Degradasi Moralitas Peserta

Didik. FKIP UNPAS

Pratama D.Y, (2016) PERANAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN DALAM MENANGGULANGI

DEGRADASI MORALITAS PESERTA DIDIK ( Studi Deskriptif di

SMA Negeri 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka). Skripsi (S1) thesis,

FKIP UNPAS.

Reza, Iredho Fani. 2013 Hubungan antara religiusitas dengan moralitas pada

remaja di Madrasah Aliyah (MA). HUMANITAS (Jurnal Psikologi

Indonesia).

Rini Dwiastuti 2017. Metode penelitian sosial ekonomi . Malang : UB Press.

Rusli Ibrahim. 2001. Landasan Psikologis Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar.

Departemen Pendidikan Nasional. Pendidikan Dasar dan Menengah

Tahun 2000.

Saudah, Siti. 2014. Bahasa Positif Sebagai Sarana Pengembangan Pendidikan

Moral Anak. Al-Ulum.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R &D. Bandung: Alfabeta

Surur, Misbahus. 2010. Problematika Pendidikan Moral di Sekolah dan Upaya

Pemecahannya. Jurnal Fikroh.

Sutari Imam B. 1995. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Andi

Ofseet.

Slavin, RE. 2000. Educational Psycology: Theory and Practice. Sixth Edition.

Boston. All and bacon.

Sofyan S. Willis 2017. REMAJA DAN MASALAHNYA (Mengupas Berbagai

Bentuk Kenakalan Remaja, Narkoba, Free Sex, dan Pemecahannya).

Kota. Bandung. ALFABETA

Uno. B. Hamzah. 2008. Teori motivasi dan pengukurannya analisis bidang

pendidikan, Jakarta.

Page 89: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

https://www.google.com/search?q=sejarah+luwu+timur&ie=utf-8. Sejarah Luwu

Timur. 3 Mei 2003.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 90: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 91: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

PEDOMAN OBSERVASI

Nama : Rosita

NIM : 10538326315

Judul Penelitian : DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu

Timur)

1. Identitas observasi

a. Informan yang diamati : Guru

b. Hari, tanggal : Senin, 18 November 2019

2. Aspek yang diamati

No. Aspek yang diamati Observasi

Keterangan Ya Tidak

1. Guru menerapkan tata tertib

sekolah.

2. Guru terlibat langsung dalam

mengatasi siswa yang

melanggar.

3. Guru ikut mengatasi Degradasi

moral

4. Guru perduli kepada para siswa

Makassar, 10 November 2020

Rosita

Page 92: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

PEDOMAN OBSERVASI

Nama : Rosita

NIM : 10538326315

Judul Penelitian : DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu

Timur)

1. Identitas observasi

a. Informan yang diamati : Siswa

b. Hari, tanggal : Senin, 18 November 2019

No. Aspek yang diamati Observasi

Keterangan Ya Tidak

1. Siswa menerapkan nilai-nilai

agama

2. Apakah Siswa melakukan

pelanggaran di lingkungan

Makassar, 10 November 2019

Rosita

Page 93: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Jl.Sultan Alauddin Tlp : (0411) 860132 Makassar 90221

PEDOMAN WAWANCARA

A. 1. Identitas

Nama :

Jabatan :

Tempat/ Lokasi :

2. Pertanyaan untuk Guru Sekolah MTs Negeri 1 Luwu Timur :

a. Bagaimana pendapat anda melihat kondisi siswa di MTs Negeri 1

Luwu Timur dari degradsi moral ?

b. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi moral?

c. Dengan penerapan aturan-aturan apakah ada perubahan yang anda

lihat dari tahun ketahun?

d. Apakah aturan-aturan yang diterapkan dapat mengatasi degradasi

mora?

e. Menurut ibu bagaimana siswa ?

f. Bagaimana langkah selanjutnya yang dilakukan pihak sekolah

dalam mencegah/mengatasi degradasi moral siswa?

g. Apakah guru berperan aktif dalal siswa di MTs Negeri 1 Luwu

Timur?

h. Bagaimana peran Kecamatan dalam menjaga generasi saat ini ?

i. Bagaimana partisipasi masyarakat serta lembaga-lembaga yang

bersangkutan dalam menjaga nama baik Belawa ?

Page 94: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

B. 1. Identitas

Nama :

Jabatan :

Tempat/ Lokasi :

2. pertanyaan untuk Siswa MTs Negeri 1 Luwu Timur

a. Mengapa siswa tidak menaati tata tertib sekolah?

b. Bagaimana cara agar siswa tidak melakukan pelanggaran?

c. Menurut anda bagaimana peran guru dalam meningkatkan nilai-

nilai moral anda?

d. Bagaimana cara anda sebagai seorang siswa dalam memilih

lingkungan atau pergaulan ?

e. Menurut anda apakah sekolah membantu anda dalam pembelajaran

nilai-nilai moral?

f. Bagaimana menurut anda tentang degradasi moral di Madrasah

Tsanawiyah Negeri 1 Luwu Timur ?

g. Apa harapan anda untuk siswa dan guru pada saat ini?

Page 95: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

81

DOKUMENTASI

Page 96: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

82

Wawancara dengan Kepala Sekolah

Wawancara dengan guru Aqidah Aklak

Page 97: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

83

Wawancara dengan guru di MT

Wawancara dengan beberapa siswi di MTs

Page 98: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

84

Page 99: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

85

Page 100: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

86

Surat peringatan apabila melakukan pelanggaran

Kegiatan Ekstrakurikuler

Page 101: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

87

Sosialisasi Kepada Orangtua Siswa

Page 102: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

88

Proses pengembangan kepercayaan diri siswa melalui belajar mengajar

kegiatan tadarus al-quran oleh siswa setelah mengerjakan sholat.

Page 103: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

89

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Nurlinda, S.Pd.I, M.Pd.I

Umur : 43 Tahun

Alamat : Dusun Tirowali

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Kepala Sekolah MTs Negeri 1 Luwu Timur

2. Nama : Nurmila, S.Pd

Umur : 27 Tahun

Alamat : Jln. K. As‟ad

Jenis Kelamin : Perempuan

pekerjaan : Guru/ Wali kelas VII. D

3. Nama : Khairatun Nizar, S.Pd

Umur : 32 Tahun

Alamat : Jln. Setia

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Guru Bahasa Indonesia

4. Nama : Sitti Marwana

Umur : 15 Tahun

Alamat : Matompi

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Siswa Kelas IX C

5. Nama : Wiwi Cahyati

Umur : 15 Tahun

Alamat : Jln. K. As‟ad

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Siswa Kelas IX C

6. Nama : Nurifaizah

Umur : 15 Tahun

Alamat : Kampung Baru

Jenis Kelamin : Perempuan

Page 104: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

90

Status : Siswa Kelas IX D

7. Nama : Zahra Azizah

Umur : 15 Tahun

Alamat : Kampung Baru

Jenis Kelamis : Perempuan

Status : Siswa Kelas IX D

8. Nama : Suci Wulandari

Umur : 14 Tahun

Alamat : Masiku

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Siswa Kelas VIII C

Page 105: DEGRADASI MORAL SISWA ( Studi pada Madrasah …ABSTRAK Rosita.2020. “Degradasi Moral Siswa (Studi pada Madarasah Tsanawiyah Negeri 1 Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur Provinsi

91

RIWAYAT HIDUP

r

ROSITA lahir di Tarakan, 26 Februari 1997. Lahir

sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Merupakan

buah cinta dari pasangan Ayahanda tercinta Muhasir

dengan Ibunda tercinta Baharia. Penulis tumbuh dan besar

dengan keluarga yang harmonis dan sederhana. Penulis

memulai pendidikannya di SDN 272 Parahua tamat pada

tahun 2009. Kemudian pada tahun yang sama

melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menegah Pertama

di SMPN 1 Towuti dan tamat pada tahun 2012. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Luwu

Timur Kecamatan Towuti Kabupaten Luwu Timur dan tamat pada tahun

2015. Pada tahun 2015 penulis mendaftar di Universitas Muhammadiyah

Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diterima di jurusan

Pendidikan Sosilogi pada program studi Pendidikan Strata 1 (S1). Pada

tahun 2020 menyelesaikan program studi Pendidikan Strata 1 (S1) pada

jurusan Pendidikan Sosiologi.