degradasi moral alumni pondok pesantren al-kautsar … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda,...

120
DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR DESA RANGGO KECAMATAN PAJO KABUPATEN DOMPU SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat guna Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanpadaJurusanPendidikanSosiologi FakultasKeguruandanIlmuPendidikan UniversitasMuhammadiyah Makassar OLEH MISNAH 10538318915 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2020

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR

DESA RANGGO KECAMATAN PAJO KABUPATEN DOMPU

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuSyarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana PendidikanpadaJurusanPendidikanSosiologi

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

UniversitasMuhammadiyah Makassar

OLEH

MISNAH

10538318915

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

2020

Page 2: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,
Page 3: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,
Page 4: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Cinta dan Cita-Cita.

Dua hal yang selalu datang bersamaan, tapi jangan merusak cita-

cita demi cinta melainkan kejarlah cita-cita dengan cinta.

(MISNAH)

“KUPERSEMBAHKAN’

“Karya sederhana ini kupersembahkan untuk orang tua tercinta

yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat

seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa

menyayangiku, berdo’a dengan tulus dan ikhlas serta selalu

mengharapkan kesuksesanku.

Do’a, pengorbanan, nasehat serta kasih sayang yang tulus

menunjang kesuksesan dalam menggapai cita-citaku.

Salam Intelektual”

Page 5: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada

Allah Subhanahu Wata‟ala, yang karena kita hidup dan hanya keapadanya kita

kembali. Dari-Nya suumber segala sumber kekuatan dan inspirasi terindah dalam

menapi jalan hidup ini, Dialah yang memberikan begitu banyak nikmat khususnya

kesehatan dan kesempatan sehingga skripsi yang berjudul “Degradasi Moral

Alumni Pondok Pesantren Al-Kautsar di Desa Ranggo Kecematan Pajo

Kabupaten Dompu” dapat penulis selesaikan. Shalawat dan taslim semoga tetap

tercurahkan kepada nabi MuhammadShallahu „Alaihi Wasallamyang merupakan

utusan hasanah atau suri tauladan yang baik bagi ummat sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa karya ini maih jauh dari kesempurnaan. Akan

tetapi, berkat pertolongan dari Allah Subhanahu Wata‟ala, dan bantuan dari

beberapa pihak akhirnya skripsi ini daat diselesaikan walaupun dalam wujud yang

sederhana. Oleh karena itu, ucapan terimakasih dan penghargaan yang teristimewa

dengan segenap cinta dan hormat penulis haturkan kepada kedua orang tuaku

Bapak terhormat Maman Ismail dan Ibu tercinta Salmah Maman yang telah

mencurahkan segala kasih sayang dan cintanya serta do‟a restu yang tak henti-

hentinya untuk keberhasilan penulis. Semoga apa yang beliau berikan kepada

penulis bernilai kebaikan dan dapat menjadi penerang kehidupan di dunia dan di

akhirat.

Page 6: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Terimakasih penulis ucapkan kepada bebrapa pihak yang telah sangat

membantu skripsi ini yaitu diantaranya :

Dr. H. Rahman rahim, SE, M.M. sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D. sebagai dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. H.

Nurdin, M.Pd sebagai Ketua Program Studi Sosiologi FKIPUniversitas

Muhammadiyah Makassar. Kaharuddin, M.Pd, Ph.D. sebagai Sekretaris Program

Studi Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Dr. Muhammad

Nawir, S.Pd., M.Pd dan Suardi, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing I dan II, yang

telah meluangkan wakttunya membantu dan membimbing penulis. Bapak dan ibu

dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada

penulis.

Terkhusus kepada narasumber atas segala informasi dan kerjasamanya

yang baik selama penulis melaksanakan penelitian. Terimakasih buat saudara-

saudara saya Ira Nurfitrah malik, Muhammad Yahya, Agus setiawan dan terkusus

saudara Arifudin yang selalu memberikan suport dalam penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan jurusan Pendidikan sosiologi

angkatan 2015 terkhusus kelas B yang telah bersama-samam berjuang keras dan

penuh semangat menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan

menjadi sebuah kenangan yang indah.

Page 7: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Hanya Allah Subhana Wata‟ala yyang dapat memberikan imbalan

setimpal. Semoga aktivitas kita senantiasa bernilai ibadah di sisiNya. Sebagai

mannusia biasa yang tak luput dari kesalahan, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sangat di harapkan demi kesempurnaan karya ini.

Semoga saran dan kritik tersebut menjadi motifasii penulis untuk lebih tekun lagi

belajar. Aamiin.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 8: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................iii

SURAT PERNYATAAN .................................................................................iv

SURAT PERJANJIAN ....................................................................................v

MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................vi

ABSTRAK ........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. LatarBelakang ......................................................................................1

B. RumusanMasalah .................................................................................10

C. TujuanPenelitian ..................................................................................10

D. ManfaatPenelitian ................................................................................11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka.......................................................................................13

1. Konsep Degradasi Moral .................................................................13

2. Gambaran Umum Pondok Pesantren ................................................19

3. Kelebihan dan Kekurangan Pondok Pesantren .................................22

Page 9: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

4. Perbandingan Pondok Pesantren dengan Sekolah Umum .................27

5. Landasan Teori ................................................................................30

6. Penelitian Relevan ...........................................................................32

B. Kerangka Pikir ......................................................................................41

BAB III METODE PENELITIAN

A. JenisPenelitian ........................................................................................43

B. LokusPenelitian ......................................................................................44

C. InformanPenelitian .................................................................................44

D. FokusPenelitian ......................................................................................46

E. InstrumentPenelitian ...............................................................................46

F. JenisdanSumber Data Penelitian .............................................................48

G. TeknikPengumpulan Data ......................................................................49

H. Teknik Analisis Data ..............................................................................51

I. TeknikKeabsahan Data ...........................................................................55

BAB IV DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN DAN

DESKRIPSI KHUSUS LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian .......................................................57

1. Sejarah Singkat Kabupaten Dompu ..................................................57

2. KondisiGeografi Dan Iklim..............................................................58

3. Topologi, Geologi, Dan Hidrologi ...................................................59

4. KeadaanDemografis ........................................................................61

B. Deskripsi Khusus Lokasi penelitian .......................................................62

1. Sejarah DesaRanggo ........................................................................62

2. Tingkat Pendidikan ..........................................................................62

3. Kondisi Sosial, Ekonomi Dan Budaya .............................................64

4. Mata Pencaharian ............................................................................66

5. Kehidupan Keberagaman .................................................................67

6. SejarahBerdirinyaPesantren Al-Kautsar ...........................................69

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .....................................................................................72

Page 10: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

B. Pembahasan ..........................................................................................87

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...............................................................................................97

B. Saran .....................................................................................................98

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

DAFTAR TABEL

No Tabel

Halaman

Tabel. 1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 51

Page 12: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

Gambar. 1 Bagang Kerangka Pikir .......................................................................... 42

Gambar. 2 Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Dompu........................................... 61

Page 13: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang di dalamnya terdapat keanekaragaman dan

kemajemukan budaya.Pancasila sebagai dasar filosofi negara dan tujuan bangsa

Indonesia seperti yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun

1945 alinea ke empat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia belumlah dapat

dikatakan sudah terlaksana apabila dalam pelaksanaannya tidak ada kesadaran

dari individu itu sendiri. Berlandaskan filosofi negara tersebut, untuk

mewujudkannya dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu

melalui pendidikan.

Dengan pendidikan seorang anak dapat membentuk, menyempurnakan

diri dan melatih kemampuan demi menuju kearah hidup yang lebih baik. Sebab,

beradab atau tidaknya suatu bangsa, dapat dilihat dari perilaku anak sebagai

generasi, terlebih pada aspek moral dan akhlaknya atau budi pekerti luhur. Bangsa

yang memiliki pemuda yang santun, pekerja keras dan bertanggung jawab serta

mempunyai loyalitas tinggi, maka dapat dipastikan bangsa itu ke depannya akan

menjadi bangsa yang bermartabat.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk

muslim terbesar. Dengan kondisi tersebut, nilai-niai Islam dapat diterapkan

sebagai salah satu upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Penerapan nilai-

Page 14: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

nilai Islam di dalam pelaksanaan pendidikan nasional diharapkan mampu

memberikan penguatan memberikan kontribusi yang besar terhadap pembentukan

akhlak mulia peserta didik.

Amrizal (2011) dalam jurnalnya “Sekolah Versus Pesantren”

mengungkapkan, ”Praxis sekolahpesantren bertumpu pada konsep dasar manusia”

maksunya adalah sekolah-pesantren adalah lembaga pendidikan ideal untuk

Indonesia yang dibawa ke sekolah barumemelihara sistem pendidikan nasional

Indonesia. Integrasi dan pilihan kedua institusi adalahdilakukan karena memiliki

perbedaan mendasar yang saling bertentangan; sekolah memiliki keunggulan

dalampengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi gagal dalam

pengembangan moral dan karakter, sementaraPesantren, sebaliknya, dikenal

memiliki pengalaman dan kesuksesan dalam melatih moral dan akhlak siswa

tetapi tidak mampu mengembangkan sains dan teknologi. Perumusan visi, misi,

dan tujuansekolah-pesantren demikian juga dengan teknik dan metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran, semua tetap dalam kerangka

pengembangan dan pemberdayaan potensi siswa sebagai manusiamakhluk.

Dengan demikian, sekolah-pesantren diharapkan menjadi institusi pendidikan

yang idealnondikotomi.

Akan tetapi, disisi lain penerapan dalam pembentukan karakter dapat

dilakukan melalu lembaga-lembaga sekolah yang bernuansa Islami. Salah satunya

yaitu pondok pesantren. Penelitian sebelumnya menunjukkan dalam karya tulis

Nengsi (2016). Hal.vi “Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini Desa Maccini

Baji Kecematan Batang Kabupaten Jeneponto”H. Muhammad Yahya Ahmad

Page 15: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

sebagai pendiri pondok pesantren tersebut mengatakan “keberadaan pondok

pesantren sangat positif karena masyarakat yang kurang mampupun dapat

melanjutkan pendidikan”. Pondok Pesantren hadir sebagai pilihan yang tepat bagi

masyarakat yang dilanda krisis kehidupan sehingga pesantren sebagai unit budaya

yang terpisah dari perkembangan waktu, menjadi bagian dari masyarakat.

Peranan seperti ini juga dikatakan Abdurrahman Wahid yang di tulis oleh

Hassym dalam jurnal studi keislaman(2016) bahwa “Sebagai ciri utama pesantren

sebuah sub kultur” dimana pesantren hadir untuk merespon terhadap situasi dan

kondisi suatu masyarakat yang dihadapkan pada runtuhnya moral atau bisa

disebut dengan perubahan social. Pendidikan seperti pesantren, diharapkan

mampu memberikan kontribusi lebih agar terhindar dari segala jenis

penyimpangan sosial yang sering menjadi penyakit dalam masyarakat.

Pesantren diharapkan menjadi sebagai antisipasi terhadap degradasi moral,

mengingat jumlah pesantren di tanah air sudah mencapai ribuan, dengan berbagai

macam sistem dan bentuknya, dengan dihuni oleh jutaan santri dan menghasilkan

jutaan alumni pesantren dari berbagai pelosok daerah di nusantara, alumni

pesantren seharusnya bisa menggerakkan masyarakat, karena alumni pesantren

akan berkecimpung di tengah-tengah masyarakat.

Sebagai alumni dari sekolah yang bernuansa Islami diharapkan mampu

memberikan pola perilaku yang bisa dicontohi, menjadi panutan sebagai tokoh

yang menguasai ajaran agama Islam. Seharusnya santri ketika menjadi alumni

harus sudah siap bersaing, siap mengabdi dan dapat membawa perubahan akhlak

yang baik dalam masyarakat.

Page 16: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Annisa (2017). Hal.vi “Kecakapan Sosial Siswa di Pondok Pesantren

Darul Istiqamah Kabupaten Maros”. Hasil penetian ini menunjukkan bahwa cara

untuk mengembangkan kecakapan sosial siswa yaitu dengan cara pengembangan

kecakapa sosial melalui pengembangan dalam kegiatan proses belajar mengajar

dan pengembangan melalui kegiatan sehari-hari siswa baik itu di dalam

lingkungan kelas maupun diluar kelas atau asrama. Adapun faktor yang

mempengaruhi kecakapan sosial yakni pada kecakapan berkomunikasi faktor

yang mempengaruhi yaitu tingkat pengetahuan, perkembangan, persepsi, peran

dan hubungan, lingkungan, dan emosi sedangkan faktor yang mempengaruhi

kecapan sosial dalam hal kerjasama yaitu faktor lingkungan keluarga dan

lingkungan masyarakat.

Berbeda dengan Syam (2016). Hal. vi “Perilaku Santri Perempuan

Pondok Pesantren Guppi Samata Gowa” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

latar belakang santri perempuan memilih pondok pesantren adalah dorongan dan

motivasi dari orang tua santri perempuan dari atas dasar kemauan dari santri

perempuan sendiri. Selanjutnya pola perilaku sosial santri perempuan di dalam

dan diluar pondok pesantren adalah secara umum para santri perempuan mampu

menerapkan nilai-nilai yang mereka dapatkan dipondok pesantren setelah

berinteraksi dengan ingkungan yang luas. Namun, beberapa santri perempuan

tidak mampu menerapkan nilai-nilai yang ia dapatkan dipondok pesantren secara

efektif pada lingkungan sosialnya. degradasi tersebut disebabkan oleh beberapa

faktor.

Page 17: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Degradasi moral dapat ditanggulangi apabila fungsi keluarga berjalan

dengan baik, karena keluarga merupakan fungsi sosialisasi bagi anggota keluarga

terutama anak, karena pertama kali anak dilahirkan adalah dalam keluarga yang

merupakan lembaga pertama dan utama. Pertama kali anak mengenal akan aturan,

norma, dan tata nilai adalah di dalam keluarga. Bagaimana sebenarnya peran dan

statusnya dalam masyarakat, keluargalah yang mengajarinya. Hal ini diajarkan

oleh keluarga kepada anak agar dapat memainkan peran dan statusnya dengan

benar di dalam masyarakat. Begitupun ketika berada dalam pesantren, pendidik

atau didalam pondok pesantren biasa di sebut Ustadz, Kyai, dan sebagainya

terkadang kurang mengontrol ketika membina peserta didik sehingga adanya

perilaku menyimpang yang dilakukan alumni pesantren Al-Kautsar ketika

kembali ke tempat asal karena mudah dipengaruhi oleh lingkungannya sebab tidak

keseriusan dalam menjalaninya.

Jasmi dan Muhammad (2016) “Elemen Penyampaian Pendidikan Islam

Melalui Moralitas Islam di Beberapa Sekolah Di Malaysia”. Jurnal pertanika ilmu

sosial dan humaniora. Temuan penelitian menunjukkan bahwa guru pendidikan

Islam yang terlibat dalam penelitian ini telah mempelajari elemen penyampaian

pendidikan Islam melalui moralitas Islam dari berbagai sumber. Sedikit bergeser

ke Negara tetangga penelitian sebelumnya, dalam karya Esther SW Yao, Deane,

dan Bullen (2017) Keterlibatan dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau

pelatihan setelah selesainya pendidikan merupakan prediktor penting dari

penyesuaian kehidupan dewasa. Sebagai konteks microsystemic kunci, lingkungan

sekolah yang mendukung dapat memfasilitasi transisi positif, terutama bagi kaum

Page 18: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

muda yang kurang beruntung yang berada pada risiko yang lebih tinggi dari

prestasi rendah dan tidak terlibat dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau

pelatihan atau dalam bahasa Ingrris Not in Education, Employment, or

Training(NEET) di negara berkembang dewasa. Penelitian ini terdiri dari analisis

kuantitatif dan kualitatif dari data sekunder dari tiga kohort siswa dari asrama

sekolah Selandia Baru (NZ) sekunder untuk laki-laki dari latar belakang yang

kurang beruntung untuk menyelidiki hasil transisi yang positif dan pengalaman.

Studi kuantitatif (N = 178) dibandingkan peserta pencapaian pendidikan dan

status NEET di kohort dan dengan statistik nasional. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa prestasi dan transisi hasil peserta secara konsisten unggul

perbandingan nasional.

keterlibatan dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

setelah selesainya wajib belajar merupakan prediktor penting dari penyesuaian

kehidupan dewasa. Sebagai konteks microsystemic kunci, lingkungan sekolah

yang mendukung dapat memfasilitasi transisi positif, terutama bagi kaum muda

yang kurang beruntung yang berada pada risiko yang lebih tinggi dari prestasi

rendah dan tidak terlibat dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

(NEET) di negara berkembang dewasa atau setelah menyelesaikan pendidikan.

Sedangkan menurutHodges, Sheffield, dan Ralph (2013), dalam jurnal

pendidikan“Asrama di sekolah-sekolah Australia”bahwa pendidikansaat ini,

pesantren Australia berusaha untuk menyediakan rumah yang jauh dari rumah

untuk sekitar 20.000 remaja. Penelitian mendokumentasikan pengalaman

pesantren langka, dan, dengan beberapa pengecualian, ada sebagai aspek yang

Page 19: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kurang signifikan dari penelitian yang lebih umum dalam pendidikan sekolah

swasta. Penelitian berbasis sekolah seperti berfokus pada positif, manfaat

pembangunan karakter dari pengalaman asrama. Namun, studi kasus mantan

asrama cat cukup gambar yang berbeda.Agar pesantren untuk mendukung

pengembangan asrama terbaik, sangat penting bahwa orang dewasa yang

memenuhi peran orangtua melakukan pelatihan yang tepat.

Berdasarkan hasil observasi awal, kenyataan yang ada pada alumni

pesantren Al-Kautsar di Kabupaten Dompu banyak yang mengalami degradasi

moral, meski tidak semuanya akan tetapi perilaku mereka berdampak pada

keberlangsungan hidup dalam masyarakat. Degradasi moral diartikan sebagai

penurunan tingkah laku manusia akibat tidak mengikuti hati nurani karena

kurangnya kesadaran diri terhadap kewajiban mutlak, sehingga degradasi moral

kerap dikaitkan dengan perilaku menyimpang. Sedangkang perilaku menyimpang

rentang dilakukan oleh kelompok pada usia remaja.

Seperti dikutip dalam jurnal pendidikan yang ditulis oleh Hayisama (2017)

tentang perilaku menyimpang pada alumni sekolah berasrama di Thailand Selatan

(Patani). Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Perilaku menyimpang sering

terjadi pada kelompok umur 18-20 tahun” umur yang rentang memiliki masalah

dibandingkan dengan kelompok umur lain karena pada masa itu adalah masa yang

penuh dengan gejolak dan dapat menghasilkan efek fisik dan psikologis jangka

pangjang. Selain itu, mereka memiliki budaya, gaya hidup dan sikap mereka

sendiri. Hal ini wajar terjadi dalam masa-masa labil, atau sedang dalam taraf

pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status

Page 20: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

dewasa, dan sebagainya. itulah sebabnya mengapa masa itu banyak sekali masalah

yang akan dialami oleh seseorang termasuk alumni pesantren Al-Kautsar.

Mengambil yang bukan haknya seperti mencuri, mengkonsumsi barang

haram, minuman keras bahkan gaya hidup dan perilaku yang tidak mencerminkan

alumni pesantren. Permasalahan-permasalahan moralitas seperti itu yang

menrceminkan perilaku yang kurang sesuai dengan nilai-nilai moral dan aturan

yang berlaku bahkan tidak sesuai dengan ajaran ketika berada dalam pesantren.

Aijudin dan Ida Hamidah (2017) “Pesantren dan mediasi Konflik

keagamaan (studi kasus pondok pesantren Al Muayyad Windan Surakarta)”.

Jurnal penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa transformasi konflik agama

yang dilakukan oleh pesantren Al muayyad Winda didasarkan pada prinsip

keberadaan masuk dan keberadaan pemberdayaan. Dengan demikian prinsip-

prinsip yang didasarkan pada persepsi teologi aswaja menjadi sebagai motivasi

untuk melakukan perubahan sosal, latar belakang sosiologis Surakarta yang sering

muncul konflik agama, dan latar belakang masyarakat dari pesantren Al Muayyad

Winda yang dirancang sebagai pesantren mahasiswa dan pesantren pemberdayaan

masyarakat. Mediasi konflik yang dilakukan oleh pesantren Al Muayyad Winda

Surakarta didasarkan fungsi mediasi dari insiatif pemberdayaan di lembaga-

lembaga publik. Fungsi dari lembaga dalam masyarakat ditegaskan kembali,

mendorong kedalam wadah untuk bersosialisasi, membangun solidaritas bersama-

sama dan menjadi tempat kesadaran bersama.

Dari uraian diatas, fenomena yang tejadi menjadikan pesantren seakan-

akan menyandang gelar “wujuudihi ka „adamihi” maksudnya adalah keberadaan

Page 21: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pesantren seperti ketidakadaannya.Memang disini tidak bisa seutuhnya

menyalahkan pesantren, atau meminta pertanggung jawaban pesantren dengan

terjadinya degradasi moral yang terjadi pada alumni pesantren Al-Kautsar.Tetapi

terkadang alumni santri patut dipertanyakan keberadaanya agar bisa memberikan

nilai positif buat kemajuan bangsa.

Muthohar (2013) “Antisipasi Degradasi Moral Di Era Global”. Jurnal

Pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan dalam era globalisasi,

lingkungan memiliki definisi yang luas.Seseorang bisa sangat mudah menemukan

suasana yang dia suka sehingga memunculkan efek positif atau negatif.Remaja

merupakan generasiyang paling rentan terhadap pengaruh negatif yang

menyebabkan dekadensi moral.Masalah ini sangat sulit diatasi jika hanya

mengandalkan teori-teori psikologi Barat yang sekuler.

Pendidikan Islam diharapkan mampu memberikan solusi masalah ini

melalui strategi yang fungsional, integral dan progresif.Ajaran agama tidak hanya

dihafal tetapi juga harus dihadirkan dalam jiwa untuk mendampingi kaum muda

dalam menyelesaikan masalahnya.Strategi ini bisa berupa: pembimbingan

problem solving dalam menghadapi persoalan diri dan masyarakatnya serta

pembentukan pemahaman secara integral tentang hubungannya dengan Allah.

Remaja harus memiliki mental yang dapat merubah dirinya menjadi pribadi yang

unggul.

Mengingat pentingnya peranan alumni pondok pesantren sebagai

generasi muda bagi masa depan bangsa. Maka masalah tersebut mendorang

Page 22: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

penulis melakukan penenlitian terhadap alumni pesantren yang mengalami

degradasi moral yang ada di desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu ini.

Oleh sebab itu, bertolak dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian secara mendalam yang dituangkan dalam bentuk karya

ilmiah skripsi dengan judul “Degradasi Moral Alumni Pondok Pesantren Al-

Kautsar Di Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan bebrapa

permasalahan, yaitu;

1. Mengapa terjadi degradasi moral terhadap alumni Pesantren Al-Kautsar Desa

Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten dompu ?

2. Bagaimana bentuk penyimpanganyang timbul dari degradasi moralalumni

Pondok Pesantren Al-kautsar di Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten

Dompu ?

3. Bagaiman cara mengatasi degradasi moral alumni Pondok Pesantren Al-

Kautsar di Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yag diajukan, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya degradasi moral pada

alumniPesantren Al-Kautsar Desa Ranggo kecematan Pajo Kabupaten

Dompu ?

Page 23: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk penyimpangan yang timbul dari degradsi

moral alumni pondok Pesantren Al-kautsar Desa Ranggo kecematan Pajo

Kabupaten Dompu ?

3. Untuk mengetahui cara mengatasi degradasi moral alumni pondok Pesantren

Al-kautsar Desa Ranggo kecematan Pajo Kabupaten Dompu ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan

baik teoretis maupun praktis, sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Segi ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat

memberikansumbangan pemikiran dan pengalaman terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dalam memperoleh teori baru dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.

b. Diharapkan dapat memberikan bahan referensi bagi kepentingan

yangsifatnya akademis yang dipakai sebagai bahan pustaka dalam

mengadakan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Santri-Santriwati

Dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan santri

Santriwati tentang perilaku menyimpang dan dapat menjadi acuan aga

terhindar dari degradasi moral.

Page 24: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

b. Bagi Alumni pesantren pesantren Al-Kautsar

Diharapkan ini akan menjadi bahan untuk mengintropeksi diri agar

bisa mengembalikan marwahnya seseorang yang dapat dikatakan sebagai

alumni pesantren yang baik.

c. Bagi Pesantren Al-kautsar.

Sebagai acuan dalam melakukan pembinaan moral dan memberikan

rekomendasi untuk meningkatkan pembinaan moral.

d. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk menambah kepustakaan dan dapat digunakan

sebagai referensi dalam penelitian yang sejenis untuk yang akan datang.

e. Bagi Masyarakat.

Hasil penelitian ini dijadikan sebagai tolok ukur bagi masyarakat

untuk selalu memperhatikan dan memotifasi anak baik orang tua, guru di

sekolah pun tetap mendampingi dalam upaya penyelesaian masalah sosial

yang timbul akibat degradasi moral dalam masyarakat.

Page 25: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Konsep Degradasi Moral

Kadangkala kata moral menunjukan kepada tindakan baik. Misalnya,

tindakan demikian ini adalah moral, bohong itu amoral (tidak bermoral) atau tidak

berbohong (moral), atau asas moral adalah cinta, maksud dari kata moral yang

termuat dalam pernyataan-pernyataan tadi adalah moral yang baik. Arti moral ini

populer dalam bahasa Ingris. Dan umumnya, ungkapan etical berkonotasi baik

atau mulia, dan unetical berarti buruk atau hina. Adapun tujuan jiwa sebaik

mungkin ialah untuk mendapat kebahagiaan, manusia dituntut mempunyai

keutamaan (Arete) dalam bahasa Yunani Kuno. Keutamaan disini dapat dimaknai

sebagai kebajikan. Oleh karena tu, keutamaan yang dimaksud disisni bukan hanya

keutamaan sebagai tukan atau negarawan, melainkan keutamaan sebagai manusia

itu sendiri. Jadi, keutamaan termasuk moralitas, bukan hanya sebagai keahlian

tertentu.(Vivi Alviana, 2018:9-10). Hal.7

Degradasi dapat diartikan sebagai “penurunan tingkah laku” dalam

penggunaannya, kata degradasi lebih sering merujuk pada segi-segi sosial seperti

moral, ras, bangsa, agama, sikap, dan seni. Istilah degradasi muncul pada akhir

abad ke-19 di Eropa, sebagai protes terhadap aliran neoklasikisme dan

romantisisme. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi sosial-politik masyarakat

dimasa itu yang melatar belakangi munculnya istilah tersebut. Pada masa itu

muncul suatu gerakan yang di sebut Decadent movement, yang dipimpin oleh

Page 26: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Charles Bauudelaire, J.K. Hussmans, Paul Verlaine, Arthur Rimbaud, Stephane

Mallarme,di Perancis. Gerakan tersebut (Decadent movement) mengkritik gaya

hidup yang lebih mengutamakan emosi dan perasaan dari pada kenyataan.

Menurrut mereka, hal semacam itu merupakan suatu kemunduran budaya (Vivi

Alviana, 2018:9-10). Hal.7

Penurunan tingkah laku atau yang lebih kita dengar dengan istilah

“degradasi moral” sekarang ini tidak hanya melanda kalangan remaja pada

umumnya melainkan menimpa alumni pesantren dalam hal ini yaitu alumni

pesantren Al-Kautsar Kabupaten Dompu. Orang tua, pendidik, beberapa pihak

yang berkecimpung dalam pidang penndidikan, agama, dan sosial banyak

mengeluh terhadap perilaku yang semakin hari semakin menunjukkan

kemunduran. Berperilaku tidak sopan, mengambil yang bukan haknya,

penyalahgunaan obat terlarang, dan gaya hidup hedonis adalah sederet contoh

perilaku menyimpang yang tidak mencerminkan alumni pesantren sehingga

mengalami degradasi moral.

Sedangkan moralitas berasal dari kata dasar “moral” berasal dari kata

“mos” yang berarti kebiasaan. Kata “mores” yang berarti kesusilaan, dari “mos”,

“mores”. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai

perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain, akhlak budi pekerti, dan susila. Kondisi

mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, disiplin dan

sebagainya.(Vivi Alviana, 2018:9-10). Hal.7

Penyimpangan sosial biasa dikenal dengan nama perilku menyimpang

merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau

Page 27: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu

maupun pembenarannya sebagai bagian dari pada makhluk sosial. Seperti yang

telah dijelaskan diatas. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai

masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang

melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku

menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan

konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya

seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok(Yunita, Suyahmo, Juhadi.

2017:1-6).

Sedangkan menurut Immanuel Kant moralitas adalah hal keyakinan dan

sikap bathin dan bukan hal sekedar penyesuaian aturan dari luar, entah itu aturan

hukum Negara, agama atau adat istiadat. Berbeda dengan pendapat Soejono

Soekanto bahwasanya moralitas adalah norma-norma yang ada dalam masyarakat

mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah, yang

sedang sampai yang terkuat ikatannya. Pada yang terakhir, umumnya anggota-

anggota masyarakat pada tidak berani melanggarnya. Untuk dapat membedakan

kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara sosiologis mengikat norma-

norma tersebut, secara sosiologis dikenal adanya empat pengetian,yaitu: cara

(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (custom)

(Jahroh, Sutarna. 2018:395-402)

Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut

sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sehingga

tugas penting yang harus dikuasai adalahmempelajari apa yang diharapkan oleh

Page 28: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

masyarakat dan kemudian mau membentuk perilakunya agar sesuai dengan

harapan sosial tanpa terus dibimbing, diawasi, didorong, dan diancam hukuman

seperti yang dialami waktu anak-anak.

Sedangkan menurut Robert J. Havighurst moral yang bersumber dari

adanya suatu tata nilai yakni a value is an obyect estate or affair wich is desired

(suatu obyek rohani atas suatu keadaan yang di inginkan). Maka kondisi atau

potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat melakukan hal-hal yang baik

sesuai dengan nilai-nilai value yang diinginkan itu (Sholeh, 2015:104).

Moralitas sebagai bentuk kesepakatan masyarakat mengenai apa yang

layak dan apa yang tidak layak dilakukan, mempunyai sistem hukum sendiri.

Hampir semua lapisan masyarakat mempunyai suatu tatanan masing-masing,

bahkan komunitas terkecil masyarakat kadang mempunyai moral/etika tersendiri

dengan sistemnya sendiri. Tidak jarang hukuman bagi mereka yang melanggar

moralitas, lebih kejam daripada hukuman yang dijatuhkan oleh institusi formal.

Hukuman terberat dari seorang yang melanggar moralitas adalah beban

psikologis yang terus menghantui, pengucilan dan pembatasan dari kehidupan

yang „normal‟.Masing-masing masyarakat mempunyai istilah yang beragam

dalam membahasakan moral ini, ada yang menyebutnya dengan etika dan dalam

Islam dikenal dengan akhlak.

Dalam komunitas profesional dikenal dengan kode etik, sedangkan di

tengah masyarakat sering dibahasakan dengan sopan santun, keseluruhannya

mempunyai kesamaan yaitu apa yang patut dan apa yang tidak patut dilakukan

oleh anggotanya. Di tengah arus globalisasi, lingkungan pendidikan remaja,

Page 29: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kinitidak lagi monoton dan terbatas di dalam lingkungan sekolah atau lembaga

pendidikan. Anak bisa jadi berada di dalam lingkungan sekolah, namun kini dia

punya akses untuk berhubungan, melihat langsung dan bisa jadi terlibat dalam

kehidupan lain di dunia lain dengan media teknologi dan informasi.

Kini lingkungan pendidikan mempunyai definisi yang lebih luas yaitu

bukan hanya di mana siswa/anak itu tinggal, namun mencakup juga di mana anak

itu menemukan dirinya sebagai seorang yang berarti.Anak dengan mudahnya

menemukan tempat, suasana dan lingkungan yang berbeda dan kemudian

mengidentifikasi menjadi suatu keadaan yang cocok atau tidak cocok untuk

dirinya.

Dengan berbagai pengaruh lingkungan yang berbeda-beda ini, membuka

peluang yang sangat lebar bagi seorang remaja untuk mempunyai kepribadian

ganda (split personality) karena terjadinya gangguan pada masa remaja

(childhood disorder)yang kalau dibiarkan terus-menerus dapat berakibat pada

kejahatan remaja (juvenile delinquency), (Mantiri, Vike, Vive. 2014:1-13).

Di tengah keterbukaan inilah pentingnya penguatan kepribadian yang

bermoral pada diri anak berbasis agama, karena sekarang ini moralitas yang

dipilih juga akan mempengaruhi kekuatan pengaruhnya pada diri seseorang, yang

dapat berakibat pada kekuatan prinsip dirinya untuk bisa memilih dan memilah

serta memutuskan yang baik dan tidak baik, yang pantas dan yang tidak pantas

bagi dirinya. Jangan sampai terjadi, merasa sudah membekali moralitas pada

remaja, namun keliru dengan moralitas yang hampa karena ditegakkan dari nilai-

nilai spiritual.Di sinilah peran penting aparat pemerintah, lembaga pendidikan dan

Page 30: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

keluarga yang integral dan fungsional dalam mengantisipasi degradasi moral

remaja.

Pada saat ini moral remaja terus menerus mengalami penurunan kualitas

atau degradasi dan tampak semakin tidak terkendalikan. Penurunan kualitas moral

terjadi dalam segala aspek mulai dari tutur kata, cara berpakaian hingga perilaku.

Degradasi moral anak merupakan salah satu masalah sosial yang perlu mendapat

perhatian baik dari orang tua secara khusus serta masyarakat atau pemerintah pada

umunya.

Faktor moderisasi dan globalisasi sangat berpengaruh pada degradasi

moral siswa dan masyarakat umumnya pada saat ini. Globalisasi menuntut

kesiapan mental dari masyarakat. Ketidak siapan mental menimbulkan

kelengahan akan bahaya globalisasi yang timbul. Bahaya tersebut secara tidak

sadar bukan dihindari tetapi diikuti oleh para siswapun ikut berperan, sehingga

yang ada saat ini adalah sebagian dari siswa atau masyarakat pada umunya di

Indonesia mengalami degradasi moral yang berdampak pada kelanjutan

kehidupan berbangsa dan bernegara (Muthohar dan Sofa. 2013:321-334).

Degradasi yang ditunjukan oleh sebagian generasi muda harapan masa

depan bangsa tersebut, meskipun tidak besar presentasenya, namun menjadi

sesuatu yang disayangkan dan bahkan mencoreng kredebilitas dan kewibawaan

dunia pendidikan. Para alumni pesantren Al-Kautsar yang seharusnya

menunjukan sikap dan perbuatan yang bermuatan akhlak mulia justru menunjukan

tingkah laku yang sebaliknya.

Page 31: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

2. Gambaran Umum Pondok Pesantren

Mengkaji pesantren memiliki sejarah yang panjang. Pesantren erat dengan

Islamisasi di Nusantara. Pesantren merupakan salah satu penopang utama masuk

dan berkembangnya Islam di Indonesia. Sebagai jaringan penggerak Islam di

Nusantara, pesantren telah memerankan secara optimal sebagai episentrum

penyebaran Islam. Eksitensi pesantren dengan demikian, tidak dapat lepas dari

sejarah perkembangannya. Pesantren menjadi warisan umat Islam Indonesia yang

lahir dari bawah bersama umatnya dan memperlihatkan keaslian indonesia

(indigenous) (Bawono, 2010:5).

Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang

bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkan sebagai

pedoman hidup keseharian. Dimana para siswanya tinggal bersama dan belajar di

bawah bimbingan guru yang yang biasa disebut kyai dan asrama untuk menginap

para santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan mesjid

untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan dan kegiatan keagamaan

lainya.

Istilah pondok pesantren berasal dari bahasa Arab funduq yang berarti

hotel, tempat bermalam. Istilah pondok diartikan juga dengan asrama. Dengan

demikian, pondok mengandung makna sebagai tempat tinggal. Sebuah pesantren

mesti memilki asrama tempat tinggal santri dan kiai. Di tempat tersebut selalu

terjadi komunikasi antara santri dan kiai maupun ustadzah (Muzakki dan Susanto.

2016:1-42).

Page 32: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Pesantren telah hidup sejak ratusan tahun lalu, serta telah menjangkau

hampir seluruh lapisan masyarakat muslim. Pesantren telah diakui sebagai

lembaga pendidikan yang telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.Pada masa

kolonialisme berlangsung, pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang

sangat berjasa bagi masyarakat dalam mencerahkan dunia pendidikan.Sehingga

saat ini, pesantren mulai bermunculan diberbagai daerah di Indonesia dan menjadi

salah satu wadah pendidikan bagi anak yang disukai oleh orang tua karena sistem

pembelajaran yang menuntut untuk berperilaku baik.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan lembaga sosial kemasyarakatan

telah memberikan warna dan corak khas dalam masyarakat Indonesia, khususnya

pedesaan. Pesantren tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sejak berabat-

abat, oleh karena itu, secara kultural lembaga ini telah diterima dan telah ikut serta

membentuk dan memberikan corak serta nilai kehidupan kepada masyarakat yang

senantiasa tumbuh dan berkembang.

Berawal dari bentuk pengajian yang sangat sederhana, pada akhirnya

pesantren berkembang menjadi lembaga pendidakan secara reguler dan diikuti

oleh masyarakat, dalam pengertian memberi pelajaran secara material dan

immaterial, yakni mengajarkan bacaan kita-kitab yang ditulis oleh ulama abad

pertengahan dalam wujud kitab kuning. Secara kualitatif terdapat ragam fungsi

dan peran yang dimainkanya dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat. Dari

aspek unsur, kiai, santri, masjid, pondok, dan kitab adalah lima unsur utama yang

dimiliki oleh sebuah pondok pesantren. Bahkan sebagian ahli memandang, kelima

unsur itu merupakan lima rukun pesantren atau pancasila pesantren.

Page 33: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Keberadaan pesantren berperan sebagai media transformasi kultural yang

menyeluruh. Pimpinan pesantren dan para santrinya mampu menjadi dirinya

sebagai penjaga gawang terjadinya kemorosan moralitas kekuatan peranan

kultural pesantren itu dapat terjadi karena dukungan oleh sistem nilai pesantren

atau kultur pesantren.

Dengan demikian, jika salah satu tidak ada maka belum layak disebut

pesantren. Ketika sebuah pesantren terdata Direktorat pendidikan Diniyah dan

Pondok Pesantren yang di terbitkan oleh pemerintah, dengan dalih telah mendapat

surat keputusan atau sertifikat, kemudian memunculkan permasalahan baru.

Manakah yang harus dijadikan parameter utama, apakah hanya karena ada

bangunan dan penyelenggara pendidikan keagamaan sudah disebut pesantren.

Atau, karena alasan pragmatis, sebuah lembaga pendidikan diidentifikasi sebagai

sebuah pesantren padahal lembaga itu tidak lagi seperti „pesantren‟ dalam arti

yang sebenarnya. Seperti, ada „ruh‟ pesantren yang hilang (Rozi. 2015:1-124).

Salah satu ukuran yang dibuat adalah Peraturan Menteri Agama (PMA) No

13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, pasal 5 yang menyebutkan

Pesantren wajib memiliki unsur-unsur pesantren yang terdiri atas: kiai atau

sebutan lain yang sejenis, santri, pondok atau asrama, masjid atau mushalla, dan

kitab kuning atau dirasa Islamiyah. Kiai adalah guru atau ustadz yang memiliki

banyak ilmu pengetahuan sehingga banyak santri (murid) yang ingin menimba

ilmu darinya. Santri pesantren adalah murid (siswa) baik yang bermukim di

pondok atau asrama pesantren atau yang tinggal di tempat lain untuk mempelajari

ilmu pengetahuan dan bahasa, kitab kuning atau dirasah islamiyah, pengalaman

Page 34: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

ibadah dan pembentukan akhlak karimah selama 24 jam. Pondok atau asrama

pesantren adalah tempat tinggal yang memenuhi kebutuhan santri selama masa

belajar dengan memperhatikan aspek perlindungan, keamanan, dan kesehatan.

Masjid atau mushala adalah tempat peribadatan dan/atau pembelajaran santri yang

dapat digunakan juga untuk pelaksaan ibadah masyarakat sekitar pesantren. Kitab

(Kitab kuning) adalah kitab kuning atau dirasah islamiyah yang dipelajari

santrisesuai dengan kekhasan masing-masing pesantren (Putra, 2010:1-66).

Selain unsur-unsur pesantren, nilai dan kultur pesantren merupakan aspek

yang harus ada dalam suatu pesantren. Model pendidikan, pengajaran dan

pengalaman yang dilakukan terus-menerus dalam relasi fungsional internal dan

eksternal dipastikan dilakukan dengan nilai-nilai tertentu. Apalagi bahwa

pesantren didirikan atas dasar pengembangan ajaran ilahi yaitu agama islam.

Sehingga pesantren dari dulu hingga sekarang menghasilkan alumni-alumni yang

hebat dalam ilmu agamanya, tokoh panutan di lingkungannya, walaupun

terkadang masih ada sebagian dari alumni pesantren yang masih perlu di

perhatikan dan mendapat didikan moral.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pesantren

Amrizal (2010) dalam Jurnal Sosial Budaya “Sekolah Versus Pesantren

Sebuah Perbandingan Menuju Format Baru Mainstrem Lembaga Pendidikan

Nasional Peniada” menjelaskan tentang kelebihan dan kekurangan pesantren.

Sebagai berikut :

Page 35: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

a. Kelebihan pesantren

Berikut adalah beberapa kelebihan pesantren sehingga sekolah ini yang

menjadi beda dari sekolah pada umumnya :

1) Penguasaan bahasa asing secara verbal yang mendingan.

Pondok pesantren atau ada yang sering menamakan dengan

“Islamic Boarding School” umumnya menerapkan pembelajaran bahasa

asing secara praktek dalam kehidupan sehari-hari. Santri diwajibkan

menggunakan bahasa arab atau bahasa asing ketika berbincang-bincang

dengan rekannya. Dengan keteraturan dan ketaatan santri dalam

penggunaan bahasa arab maupun inggris maka secara teori dan teknis

murid tersebut akan menyerap kosakata asing yang banyak.Walau

penggunaan bahasa asing dalam berbicara dengan rekan, akan tetapi

dikelas umumnya sebagai bahasa pengantar sering menggunakan bahasa

indonesia.Boardingschool atau pondok pesantren yang menerapkan secara

baik bahasa asing (arab atau inggris) pada keseluruhan pembelajaran

secara konsisten dan baik. Mungkin ada, akan tetapi sangat sangat jarang

diantara yang jarang.

2) Pilihan ekstrakurikuler yang bermacam macam

Pada pondok pesantren yang memiliki santri ratusan atau ribuan,

menjadikan bermacam guru pengampu yang dimiliki.Dengan adanya

banyak pilihan ustadz menjadi banyak sumber daya manusia yang

mengajar di pesantren, tentu ada beberapa guru maupun santri yang

mempunyai kemampuan menonjol pada bidang tertentu. Dengan adanya

Page 36: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kemampuan lebih dari yang lain menjadikan pondok pesantren

memberikan fasilitas tempat, alat serta pembimbing untuk meningkatkan

kemampuan pada bidang minat dan bakat. Ada beberapa ekstrakurikuler

yang umumnya ada pada pondok pesantren seperti Qiroah, Hadrah, Musik

dan qasidah, Fotografi, Klub Bahasa, Pramuka, Olahraga (tenis menja,

sepakbola, futsal, basket, badminton, sepak takraw, dll), Kaligrafi dan

melukis dan lain sebagainya

3) Belajar mandiri dan berorganisasi

Dengan berada di pondok pesantren menjadikan anak jauh dari

orang tua. Mau tidak mau anak akan mengatur dirinya sendiri. Selain itu

belajar tunduk patuh kepada aturan yang ada dan mau diatur oleh orang

lain (baik oleh pengurus organisasi pesantren atau ustadz). Dan dengan

banyaknya komunitas (teman satu kamar, rekan satu kelas, sahabat

ekstrakurikuler, konsulat kedaerahan) menjadikan anak memiliki kans

untuk menjadi pengurus salah satu dari kelompok tersebut. Dengan begitu

sang anak akan menyerap ilmu dari seniornya dan belajar langsung

mempraktekkan ilmu yang di dapat dalam kehidupan sehari hari.

4) Pelajaran umum yang terjaga.

Pondok pesantren modern umumnya seperti memindahkan sekolah

kedalam pondok pesantren.Dimana pelajaran yang didapat persis seperti

pendidikan di luar pesantren dengan tambahan pelajaran kepondokan.

Semisal pondok tersebut memiliki SMA maka pelajarannya akan sama

persis dan di tambahi pelajaran terkait kepesantrenan, begitupula dengan

Page 37: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

MTs, SMP atau Madrasah Aliyah dan SMK.Akan tetapi ada beberapa

pengecualian pondok pesantren yang memiliki kurikulum tersendiri,

semisal pondok pesantren Modern Darus Salam Gontor.Pesantren ini

mendapatkan muadalah (pengakuan dari pemerintah RI) terkait ijazah

yang di keluarkan oleh pondok pesantren.Dan sudah ada MoU antara

Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasioal dalam

pengakuan Ijazah Muadalah pondok pesantren modern Gontor, dan juga

beberapa puluh pesantren yang mendapatkan muadalah dari Kementerian

Agama.

5) Orang tua tidak repot terhadap pengawasan anak.

Bisa jadi salah satu pertimbangan orang tua memasukkan anak ke

pondok pesantren karena sedang berada pada kesibukan kerja sehingga

sadar diri tidak bisa mengawasi anak secara baik.Dalam benak wali santri,

menyekolahkan anak di pesantren merupakan pilihan paling logis guna

pengawasan anak yang lebih baik dibandingkan dengan

dirumah.Utamanya bagi orang tua yang kedua duanya mempunyai karier

pekerjaan dan sering tidak berada di rumah. Pesantren merupakan pilihan

paling rasional daripada sang anak bebas kemanapun keluyuran tanpa

pengawasan.

b. Kekurangan pesantren

Seperti pepatah mengatakan “ada kelebihan, adapula kekurangan”, itulah

hidup di dunia. Jika pendidikan pondok pesantren tidak mempunyai kekurangan,

Page 38: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pastinya akan diaplikasikan pada seluruh lembaga pendidikan di seluruh

Indonesia bahkan di dunia. Berikut beberapa kekurangan pesantren :

1) Akhlak tidak sebagus pondok pesantren salaf atau salafy.

Pada umumnya, secara akhlak dan sopan santun anak pesantren

modern masih jauh tertinggal dari rekannya lulusan pesantren salafiyah

(NU) atau pondok salafy (Sunnah Wal Jamaah).Bisa jadi karena umumnya

wali santri yang budaya keagamaan dirumah memang seperti itu, dan

budaya pada pondok pesantren modern yang lebih cair dan “terlalu

komersil”. Ada juga yang mengkaitkan dengan input santri. Dimana

banyak santri yang sebenarnya dirumah belum tertanam nilai keagamaan

yang baik.Sehingga di pesantren tidak membuka diri untuk mendapatkan

siraman rohani.

2) Lemah dalam ilminahwu dan shorof.

Jika diatas dibahas keunggulan dalam bidang bahasa secara verbal

(pidato, muhadatsah, conversation) maka kekurangan yang dimiliki alumni

pesantren modern adalah sangat kurang sekali dalam penguasaan ilmu

nahwu dan sharaf. Berbeda dengan alumni pesantren NU atau Salafy yang

cenderung lebih baik dalam penguasaan grammar bahasa arab. Jika

mengaca kepada lomba MQK (musabaqah qiraaatul Kutub) maka para

juara umumnya berasal dari Pondok Pesantren Salafy dan NU.Pesantren

modern pada tiarap memble.Jika bicara lomba pidato bahasa asing

umumnya pesantren modern lebih baik dibanding NU.

Page 39: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

3) Tidak cocok untuk anak yang fisik lemah/sakit sakitan.

Bagi anak yang lemah secara fisik, ada baiknya untuk sekolah di

dekat orang tuanya karena dengan letak pesantren yang berjauhan

akanrepot untuk memantau kesehatan. Selain itu model menu pesantren

yang dimasak secara masal bisa jadi membuat anak malas makan pada saat

saat menu tertentu.Dengan keengganan mengkonsumsi yang disediakan

oleh pesantren membuat anak mudah sakit atau susah pulih. Walaupun di

pesantren disediakan klinik 24 jam serta dokter atau perawat jaga, tentunya

akan berbeda jika di urus dan di dampingi oleh orang tua atau santri.

4) Pertemuan dengan orang tua yang sangat terbatas.

Bagi santri yang berasal dari jauh, bisa jadi bertemu orang tua

merupakan kemewahan.Dengan begitu hilang saat saat setiap hari melihat

pertumbuhan anak. Tetapi terkadang, setiap pesantren memiliki aturan

tersendiri termasuk memberikan batasan terhadap peserta didiknya untuuk

bertemu orang di luar dari lingkungan pesantren.

4. Perbandingan Pondok Pesantren dan Sekolah Umum

Dengan kecerdasan dan teknologi, manusia modern seharusnya lebih bijak

dan arif.Tapikenyataannya banyak manusia yang kualitas kehidupannya lebih

rendah di bandingkan dengan kemauan berpikir dan teknologi yang dicapainya.

Maju tanpa dapat dihentikan itu,menyebabkan sebagian besar manusia modern

terperangkap dalam situasi yang menurut istilah psikolog humanis terkenal, Rollo

May, sebagai “ manusia dalam kerangkeng “, satu istilah yang menggambarkan

salah satu derita manusia modern. Dengan demikian dapat dikatakan, di satu sisi

Page 40: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

manusia modern telah mencapai perkembangan dan kemajuan peradaban yang

optimal, namun di sisi lain mengalami kemunduran akibat hilangnya nilai-nilai

ilahiyah dalam dirinya,sebagai nilai kontrol setiap aktivitas yang dilakukan,

sekaligus pembawa ketenangan jiwa.

Kondisi di atas, menurut Adimassana yang di tulis oleh Amrizal dalam

jurnal sosial budaya (2011), merupakan implikasi dari sistem pendidikan sekolah

yang dikelola oleh pemerintah yang kurang menumbuhkan kesadaranakan nilai-

nilai luhur (aspek rohani) yang menjadi motor penggerak perkembangan peserta

didikke arah hidup yang lebih manusiawi.Adanya kenakalan remaja, tawuran

antar pelajar, terlibatnya siswa dengan obat-obatan terlarang, minuman keras,

pergaulan bebas, dan sebagainya dinilai sebagai kegagalan pihak sekolah dalam

menanamkan nilai-nilai moral danakhlak ke dalam diri siswa.Itu berarti,

pendidikan agama yang dua jam, serta pendidikan moral dan pendidikannilai

lainnya yang diberikan sekolah tersebut hampir tidak memberikan pengaruh apa-

apa pada diri peserta didik.

Selama ini, pendidikan agama di sekolah dirasakan sebagai sesuatu

keharusan belaka, bukan suatu yang diinginkan sebagai unsur dalam pembentukan

kepribadian peserta didik.Seluruh jenis pendidikan pada setiap jenjang

pendidikan, kecuali pendidikan keagamaan, lebih mementingkan aspek kognitif,

sedangkan aspek afektif seperti kecerdasan emosional (Emotional Quotien: EQ)

dan aspek psikomotorik, serta sistem nilai (value system) sangat

diterlantarkan.Padahal, menurut hasil penelitian Daniel Goleman menunjukkan

bahwa kecerdasan intelktual(Intellectual Quotien) : IQ) hanya berkontribusi 20%

Page 41: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

terhadap keberhasilan seseorang, sedangkan 80 % lagi ditentukan oleh kecerdasan

emotional (EQ).Bahkan menurut Ari Ginanjar Agustian IQ dan EQ saja belum

cukup untuk membuat seseorang benar-benar sukses dalam kehidupannya.Ada

nilai-nilai yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya yaitu kecerdasan

spiritual(SpiritualQuotient : SQ). IQ memang penting yaitu agar manusia bisa

menciptakan dan memanfaatkan teknologi demi efisiensi dan efektivitas. EQ juga

penting dalam membangun hubungan antar manusia sekaligus meningkatkan

kinerja. Namun tanpa SQ maka keberhasilan itu hanyalah akan

menghasilkan“Hitler-Hitler atau Firaun-Firaun “kecil di muka bumi.

Oleh karena itu, banyak peserta didik yang paham tentang nilai-nilai

keagamaan tetapi mengalami kesulitan untuk mendemonstrasikan dalam prilaku

sehari-hari yang merupakan cerminan dari apa yang mereka ketahui secara

kognitif tentang ajaran agama.Banyak peserta didik yang paham tentang pelajaran

fisika, matematika, biologi, ekonomi, antropologi, dan sebagainya, tetapi mereka

belum bisa menghayati untuk apa ilmu-ilmu itu dalam kehidupan nyata.Kebalikan

dari sistem pendidikan sekolah, pesantren, salah satu bentuk lembagapendidikan

Islam, dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mampu melahirkan santri-santri

(peserta didik) yang menguasai ilmu-ilmu agama serta menghayati dan

mengamaalkan ajaran-ajarannya dengan ikhlas, memiliki akhlak yang luhur,

berjiwa besar, hidup sederhana, dan lain sebagainya.

Karena semuanya itu memang menjadi fokus dan tujuan dari pendidikan

pesantren itu sendiri.Al-Quran telah menyatakan bahwa “ yang paling takut

kepadaAllah di antarahambaNya adalah para ulama. Ternyata, permulaan ayat

Page 42: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

tersebut memberi konotasi bahwa “ulama” yang dimaksud ayat tersebut adalah

ilmuan-ilmuan ilmu kealaman yang mau melakukan perenungan di

dalamnya.Dengan demikian, masing-masing lembaga pendidikan nasional

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan yang saling bertentangan.

Namun yang pasti, secara konseptual keduanya bertentangan dengan nilai-

nilai dan prinsip-prinsip ajaran Islam. Dalam Islam, tujuan pendidikan tersebut

adalah menjadikan peserta didik sebagai „abdullah dan khalifah Allah yang

mampu mengembangkan segenap potensi kehidupannya, sehingga ia dapat

memperolehkeselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Oleh

karena itu,perpaduan sistem pendidikan sekolah dan sistem pendidikan pesantren

dalam satu lembaga pendidikan merupakan salah satu solusi dari permasalahan

yang dihadapi.

5. Landasan Teori

Berkaitan dengan perilaku menyimpang terhadap degradasi moral

tersebut, teori-teori sosiologi, baik yang termasuk dalam kategori klasik maupun

modern, telah memberikan penjelasan yang cukup memadai untuk dijadikan

pijakan kita dalam rangka memahami sebab-sebab terjadinya perilaku

menyimpang. Dimulai dari Emile Durkheim dengan konsepnya tentang anomie,

suatu situasi tanpa norma dan arah yang tercipta akibat tidak selarasnya harapan

kultur dengan kenyataan social. Adapun teori tentang degradasi moral dalam teori

sosiologi yang relevan dengan perilaku menyimpang yang ddi gunakan dalam

penelitian ini adalah teori kontrol sosial (Santoso, 2013:1-9).

Page 43: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Teori kontrol sosial adalah salah satu teori yang dikembangkan oleh

seorang ilmuan sosiologis asal Amerika yaitu Travis Hirschi dalam menanggapi

banyak terjadinya kenakalan dan tindakan-tindakan kejahatan yang dilakukan oleh

anak-anak muda. Dalam teori ini, memfokuskan diri pada teknik-teknik dan

strategi-strategi yang mengatur tingkah laku manusia dan membawanya kepada

penyesuaian atau ketaatan kepada aturan-aturan masyarakat. Seseorang mengikuti

hukum sebagai respon atas kekuatan-kekuatan pengontrol dalam kehidupan

seseorang. Seseorang menjadi kriminal ketika kekuatan-kekuatan yang

mengontrol tersebut lemah atau hilang.

Setelah melakukan refisi, teori ini telah memberi gamabaran jelas

mengenai konsep Sosial Bond. Travis Hirschi sependapat dengan Emile Durkheim

dan yakin bahwa tingkah laku seseorang mencerminkan berbagai ragam

pandangan tentang kesusilaan (morality), dan seseorang bebas untuk melakukan

kejahatan atau penyimpangan sosial.

Teori ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap manusia cenderung

untuk tidak patuh pada hukum atau memiliki dorongan untuk melakukan

pelanggaran. Oleh karena itu, para ahli teori kontrol sosial menilai perilaku

menyimpang adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang mentaati hukum

atau aturan.

Dari pandangan tokoh di atas bisa mengatakan bahwa teori kontrol sosial

adalah perspektif yang terbatas untuk penjelasan delikuensi (kenakalan remaja)

dan kejahatan. Teori ini meletakan penyebab kejahatan pada lemahnya ikatan

individu atau ikatan sosial dengan masyarakat, atau macetnya integrasi sosial.

Page 44: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Kelompok yang lemah ikatan sosialnya cenderung melanggar hukum karena

merasa sedikit terikat dengan peraturan konvensional.

Dengan mendasari pada teori kontrol sosial, masalah sosial seperti

penyimpangan dapat dikendalikan dalam suatu proses baik yang direncanakan

atau yang tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau

bahkan memaksa masyarakat pada umumnya untuk mematuhi nilai-nilai dan

kaidah yang berlaku. Tidak hanya orang tua, elemen-elemen yang ada dalam

masyarakatpun ikut berperan penting untuk pengengendalian penyimpangan

sosial tersebut. Sehingga tercipta lingkungan yang aman dan tentram serta

memperoleh generasi yang berkualitas.

6. Penelitian Relevan.

Adapun penelitian terdahulu yang relavan dengan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Nengsi, 2016. Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini Desa Maccini Baji

Kecematan batang Kabupaten Jeneponto (2004-2014). Universitas Negeri

Makassar. Skripsi. Hal.vi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang

berdirinya pondok pesantren An-Nuriyah Bontocini, bagaiamana perkembangan

dipondok pesantren An-Nuriyah Bontocini tahun 2004-2014, serta bagaimana

dampak keberadaan pondok pesantren tersebut terhadap masyarakat Desa Maccini

Baji Kecematan Batang Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini bersifat deskriptif

analitis dengan menggunakan metode histori, melalui tahapan, heoristik yakni

tahap pengumpulan data, interprestasi yang merupakan penafsiran dari fakta-fakta

Page 45: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

yang telah ada adan historiografi yang merupakan tahap akhir penulisan dalam

penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang meletarbelakangi berdirinya

Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini karena tokoh H. Muhammad yahya

Ahmad yang sejak kecil bercita-cita ingin membangun daerahnya di bidang

pendidikan dan membuka lapangan kerja. Berdirinya pesantren diawali dengan

pembentukan TK TPA di bawah naungan Yayasan Nuryah Centre pada tahun

2000. Pada tahun ajaran baru 2005/2006 mulai mengadakan penerimaan siswa

baru. Pesantren An-Nuriyah Bontocini membina tiga Tingkatan, Madrasah,

Ibtidaiyah, Tsanawiyah Dan Aliyah. Status kepemilikannya mengalami tiga kali

perubahan. Awalnya milik pribadi kemudian badan wakaf dan berubah jadi

wakaf. Tingkat MA dan MTS telah terakreditasi A dan tingkat MI berstatus

akreditasi B. Kurikulum yang digunakan kurikulum pemerintah dan agama. Dari

jumlah santrinya semakin meningkat dan banyaknya orang dari luar kecamatan

Batang dan luar Kabupaten Jenepondo yang menjadi santrinya. Dampak positif

keberadaan pondok pesantren sangat positif karena masyarakat yang kurang

mampu dapat melanjutkan pendidikan.

b. Syam, 2016. Perilaku Sosial Santri Perempuan Pondok Pesantren Guppi

Samata Gowa. Universitas Negeri Makassar. Skripsi. Hal.vi

Penelitian ini bertujuan untuk menegetahui latar beakang santri perempuan

memilih pondok pesantren dan pola perilaku sosial para santri perempuan di

dalam serta diluar pondok pesantren Guppi Samata Gowa. Metode penelitian

adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun teknik

Page 46: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pengambilan informan dengan menggunakan purpose samlingdengan kriteria

santri perempuan pondok pesantren kelas 2 dan kelas 3 yang berusia 16-17 tahun,

tinggal di dalam pondok pesantren, maka diperoleh 16 orang santri sebagai

informan dan 3 orang tua santri sebagai key informan. Teknik pengumpulan data

yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya

analisis data yaitu deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan tahap, reduksi data

dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latarbelakang santri perempuan

memilih pondok pesantren adalah dorongan dan motivasi dari orang tua santri

perempuan dari atas dasar kemauan dari santri perempuan sendiri. Selanjutnya

pola perilaku sosial santri perempuan di dalam dan diluar pondok pesantren

adalah secara umum para santri perempuan mampu menerapkan nilai-nilai yang

mereka dapatkan dipondok pesantren setelah berinteraksi dengan ingkungan yang

luas. Namun, beberapa santri perempuan tidak mampu menerapkan nilai-nilai

yang ia dapatkan dipondok pesantren secara efektif pada lingkungan sosialnya.

c. Annisa, 2017. Kecakapan Sosial Siswa di Pondok Pesantren Darul Istiqamah

Kabupaten Maros. Universitas Negeri Makassar. Skripsi. Hal.vi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan

kecakapan sosial siswa di dalam lingkungan pondok pesantren dan untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi pengembangan kecapan sosial di pondok

pesantren Darul Istiqamah Kabupaten Maros.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sumber data ada dua

yaitu data primer dan data sekunder. Fokus penelitian di fokuskan pada

Page 47: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pengembangan kecakapan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi

penegembangan kecakapan sosial tersebut. Tahap-tahap penelitian yaitu tahap pra

penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, mengidentifikasi data. Teknik penelitian

yaitu observasi, interview/wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dalam

pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan trianggulasi data yakni

pengumpulan data bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik data dan

sumber data yang telah ada.

Hasil penetian ini menunjukkan bahwa cara untuk mengembangkan

kecakapan sosial siswa yaitu dengan cara pengembangan kecakapa sosial melalui

pengembangan dalam kegiatan proses belajar mengajar dan pengembangan

melalui kegiatan sehari-hari siswa baik itu di dalam lingkungan kelas maupun

diluar kelas atau asrama. Adapun faktor yang mempengaruhi kecakapan sosial

yakni pada kecakapan berkomunikasi faktor yang mempengaruhi yaitu tingkat

pengetahuan, perkembangan, persepsi, peran dan hubungan, lingkungan, dan

emosi sedangkan faktor yang mempengaruhi kecapan sosial dalam hal kerjasama

yaitu faktor lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

d. Lembono, 2014, Agama dan Kekerasan, Suatu Studi kasus Dua Santri di

Pondok Pesantren Al-Din Surabaya. Jurnal Pendidikan Islam.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa kontruksi kekerasan,

dibangun karana ada dua faktor yaitu kontruksi mikro dan kontruksi makro,

kontruksi mikro adalah tuntutan adanya penegakan syariah Islam secara kaffah

atau sempurkan yang berdasarkan Al-Quran, hadist dan kitab kuning dan ini

termasuk dalam nilai-nilai pondok. Sedangkan kontruksi makro adalah

Page 48: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pemahaman sejarah yang mengatakan bahwa umat Islam merasa adanya

ketidakadilan akibat perubahan isi perjanjian piagam jakarta yang artinya umat

Islam diperbolehkan menggunakan syariat Islam namun hal itu dihapus dalam

perjanjian. Tidak adanya hukum secara Islam, yang kedua makro adalah

menyangkut adanya pemahaman ideologi Pancasila yang tidak sesuai dengan

paham Islam dan ini termaksuk dalam nilai-nilai negara. Kontruksi kekerasa

dibangun dalam latar belakang kenginan adanya Islam secara kaffah dan menuntut

hak umat Islam. Kekerasan dalam agama timbul disebabkan karena adanya

ketidakpuasaan terhadap sistem dan ingin adanya pengakuan akan komunitas

agama Islam, baik dalam bentuk ajarannya maupun pemahamannya dan adanya

pengakuan agama Islam agama yang baik.

e. Hodges, Sheffield, dan Ralph (2013)“Asrama di sekolah-sekolah Australia”.

Jurnal pendidikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikansaat ini, pesantren

Australia berusaha untuk menyediakan rumah yang jauh dari rumah untuk sekitar

20.000 remaja. Penelitian mendokumentasikanpengalaman pesantren langka, dan,

dengan beberapa pengecualian, ada sebagai aspek yang kurang signifikan dari

penelitian yang lebih umum dalam pendidikan sekolah swasta.penelitian berbasis

sekolah seperti berfokus pada positif, manfaat pembangunan karakter dari

pengalaman asrama.Namun, studi kasus mantan asrama cat cukup gambar yang

berbeda.Agar pesantren untuk mendukung pengembangan asrama terbaik, sangat

penting bahwa orang dewasa yang memenuhi peran orangtua melakukan pelatihan

yang tepat.

Page 49: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

f. Jasmi dan Muhammad, 2016. Elemen Penyampaian Pendidikan Islam

Melalui Moralitas Islam di Beberapa Sekolah Di Malaysia. Jurnal pertanika

ilmu sosial dan humaniora.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi unsur-unsur

penyampaian pendidikan Islam melalui moralitas Islam.Tiga kandidat dipilih

berdasarkan pengambilan sampel yang disengaja.Studi kasus kualitatif digunakan

dan metode yang digunakan adalah observasi, wawancara semi terstruktur dan

analisis dokumen.Penelitian ini, yang didasarkan pada studi teoritis yang

diadaptasi dari tulisan-tulisan Ihya'Ulumuddin Al-Ghazali (edisi pertama),

menemukan bahwa ada enam elemen penyampaian pendidikan Islam melalui

moralitas Islam, yaitu perasaan cinta dan simpati; menjadi tulus; saran kontribusi;

menangani koreksi kesalahan dengan bijak; menjadi panutan yang hebat

(qudwahhasanah); dan mengajar dengan langkah-langkah. Temuan penelitian

menunjukkan bahwa guru pendidikan Islam yang terlibat dalam penelitian ini

telah mempelajari elemen penyampaian pendidikan Islam melalui moralitas Islam

dari berbagai sumber

g. Muthohar, 2013. Antisipasi Degradasi Moral Di Era Global. Jurnal

Pendidikan Islam.

Hasil penelitian menunjukkan dalam era globalisasi, lingkungan

memiliki definisi yang luas.Seseorang bisa sangat mudah menemukan suasana

yang dia suka sehingga memunculkan efek positif atau negatif.Remaja merupakan

generasiyang paling rentang terhadap pengaruh negatif yang menyebabkan

Page 50: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

dekadensi moral.Masalah ini sangat sulit diatasi jika hanya mengandalkan teori-

teori psikologi Barat yang sekuler.

Pendidikan Islam diharapkan mampu memberikan solusi masalah ini

melalui strategi yang fungsional, integral dan progresif.Ajaran agama tidak hanya

dihafal tetapi juga harus dihadirkan dalam jiwa untuk mendampingi kaum muda

dalam menyelesaikan masalahnya.Strategi ini bisa berupa: pembimbingan

problem solving dalam menghadapi persoalan diri dan masyarakatnya serta

pembentukan pemahaman secara integral tentang hubungannya dengan Allah.

Remaja harus memiliki mental yang dapat merubah dirinya menjadi pribadi yang

unggul.

h. Esther SW Yao, Deane, dan Bullen (2017). “Tren Dan Transisi Dari Sekolah

Menengah: Wawasan Dari Sebuah Sekolah Asrama Untuk Pemuda Kurang

Beruntung Di Selandia Baru” Universitas Auckland.

Keterlibatan dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

setelah selesainya pendidikan merupakan prediktor penting dari penyesuaian

kehidupan dewasa. Sebagai konteks microsystemic kunci, lingkungan sekolah

yang mendukung dapat memfasilitasi transisi positif, terutama bagi kaum muda

yang kurang beruntung yang berada pada risiko yang lebih tinggi dari prestasi

rendah dan tidak terlibat dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

atau dalam bahasa Ingrris Not in Education, Employment, or Training(NEET) di

negara berkembang dewasa. Penelitian ini terdiri dari analisis kuantitatif dan

kualitatif dari data sekunder dari tiga kohort siswa dari asrama sekolah Selandia

Baru (NZ) sekunder untuk laki-laki dari latar belakang yang kurang beruntung

Page 51: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

untuk menyelidiki hasil transisi yang positif dan pengalaman. Studi kuantitatif (N

= 178) dibandingkan peserta pencapaian pendidikan dan status NEET di kohort

dan dengan statistik nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi dan

transisi hasil peserta secara konsisten unggul perbandingan nasional.

keterlibatan dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

setelah selesainya wajib belajar merupakan prediktor penting dari penyesuaian

kehidupan dewasa. Sebagai konteks microsystemic kunci, lingkungan sekolah

yang mendukung dapat memfasilitasi transisi positif, terutama bagi kaum muda

yang kurang beruntung yang berada pada risiko yang lebih tinggi dari prestasi

rendah dan tidak terlibat dalam pendidikan lebih lanjut, pekerjaan, atau pelatihan

(NEET) di negara berkembang dewasa atau setelah menyelesaikan pendidikan.

i. Hayisama, 2017. “Perilaku Menyimpang Pada Alumni Sekolah Berasrama Di

Thailand Selatan (Patani)”. Jurnal pendidikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Perilaku menyimpang sering terjadi

pada kelompok umur 18-20 tahun” umur yang rentang memiliki masalah

dibandingkan dengan kelompok umur lain karena pada masa itu adalah masa yang

penuh dengan gejolak dan dapat menghasilkan efek fisik dan psikologis jangka

pangjang. Selain itu, mereka memiliki budaya, gaya hidup dan sikap mereka

sendiri. Hal ini wajar terjadi dalam masa-masa labil, atau sedang dalam taraf

pencarian identitas, yang mengalami masa transisi dari masa remaja menuju status

dewasa, dan sebagainya

Page 52: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

j. Aijudin dan Ida Hamidah, 2017. Pesantren dan mediasi Konflik keagamaan

(studi kasus pondok pesantren Al Muayyad Windan Surakarta). Jurnal

penelitian.

Surakarta adalah sebuah kota yang memiliki intensitas tinggi konflik sosial

keagamaa. Banyak konflik yang berpotensi yang terjadi di Surakarta

menunjukkan bahwa ada potensi besar konflik dalam kehidupan religiusitas. Oleh

karena itu, konflik yang berdasarkan agama harus dikelola dengan sebaik-baiknya,

dan kemudian mengubahnya unruk membangun perdamaian di daerah tersebut.

Penelitian ini membahas tentang peran pesantren Al Muayyad Winda

dimana kemampuan untuk mediasi konflik di Surakarta. Pertanyaan-pertanyaan

yang akan menjawab di sini adalah apa yang melatar belakang rasional dan

bagaimana model mediasi konflik yang dilakukan oleh Pesantren Al Muayyad

Winda di Surakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan sosiologi agama. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa transformasi konflik agama yang

dilakukan oleh pesantren Al muayyad Winda didasarkan pada prinsip keberadaan

masuk dan keberadaan pemberdayaan. Dengan demikian prinsip-prinsip yang

didasarkan pada persepsi teologi aswaja menjadi sebagai motivasi untuk

melakukan perubahan sosal, latar belakang sosiologis Surakarta yang sering

muncul konflik agama, dan latar belakang masyarakat dari pesantren Al Muayyad

Winda yang dirancang sebagai pesantren mahasiswa dan pesantren pemberdayaan

masyarakat. Mediasi konflik yang dilakukan oleh pesantren Al Muayyad Winda

Page 53: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Surakarta didasarkan fungsi mediasi dari insiatif pemberdayaan di lembaga-

lembaga publik. Fungsi dari lembaga dalam masyarakat ditegaskan kembali,

mendorong kedalam wadah untuk bersosialisasi, membangun solidaritas bersama-

sama dan menjadi tempat kesadaran bersama.

B. Kerangka Pikir

Dalam pesantren anak adalah peserta didik dan dikatakan sebagai calon

generasi yang akan menjadi bagian dalam masyarakat. Sudah sewajarnya anak

mendapatkan dan memperoleh transformasi ilmu pengetahuan dengan baik, tidak

hanya kemampuan kognitif tetapi juga kemampuan secara spritual, sehingga

tercipta keseimbangan didalamnya. Nyatanya keadakan yang ada berbanding

terbalik.

Kewajiban santri pada usia menuntut ilmu ternyata sebagaian dari

mereka melakukan tindakan-tindakan yang salah dan kurang terpuji. Kesalahan

yang diperbuat para siswa hanya akan menyenangkan teman sebayanya dan sering

menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi

lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan

lingkungan inilah yang sering disebut sebagai perilaku menyimpang sehingga

terjadi degradasi moral.Paling tidak ada dua perangkat yang menjadi karakteristik

utama lembaga tersebut, yaitu kiai dan santri. Kiai berperan sebagai sumber

penerapan ilmu dari pembimbing, terutama dalam ilmu keagamaan, sedangkan

santri menempatkan kedudukannya sebagai seorang yang mendapatkan ilmu atau

yang memperoleh bimbingan.

Berikut bagang kerangka pikir dari penelitian ini :

Page 54: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

PONDOK PESANTREN

AL-KAUTSAR

Santri Aktif

Para Alumni

Faktor Penyebab

Degradasi Moral

Bentuk Penyimpangan

Solusi Alternatif

1. Faktor Individu

2. Faktor Lingkungan Sosial

3. Faktor Keluarga

1. Bergaya kebarat-baratan

2. Alumni santriwati tidak

berpakaian tertutup

3. Alumni santri banyak

melakukan tidak kriminal

dan tercela

1. Pemahaman agama yang baik

2. Penanaman nilai dan norma yang kuat

3. Menahan diri dari arogansi dan sikap

eksentrik dan mengikuti nasehat orangtua

Page 55: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitiandeskriptifkualitatif.Penelitiandeskriptif kualitatif adalah suatu proses

penelitian yang menghasilkan deskripsi dari orang-orang atau perilaku dalam

bentuk kata-kata baik lisan maupun tulisan. Salah satu ciri penelitian kualitatif

adalah bersifat deskriptif di mana data dikumpulkan dalam bentuk kata-kata,

gambaran dan bukan angka.

Menurut Cressweel (2017:18) beberapa cara yang memadai dalam

melakukan penelitian kulitatif yaitu yang pertama, Penelitian naratif (narrative

research) merupakan rancangan penelitian tentang kemanusiaan dimana peneliti

mempelajari kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau sekelompok

individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Kedua, Fenomonologi

(phenomenological research) merupakan rancangan penelitian yang berasal dari

filsafat dan psikologi dimana peneliti mendeskripsikan pengalaman kehidupan

manusia tentang suatu fenomena tertentu.Ketiga, Grounded theory merupakan

rancangan penelitian dari sosiologi yang di dalamnya peneliti memperoleh teori

umum dan abstrak dari pandangan-pandangan partisipan.Keempat, Etnografi

adalah rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan sosiologi yang di

dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan tindakan dari suatu

kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dalam periode waktu yang

cukup lama.Pengumpulan data sering melibatkan observasi dan

Page 56: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

wawancara.Kelima, Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang di temukan

di banyak bidang, khususnya evaluasi, dimana peneliti mengembangkan analisis

mendalam atas suatu kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas, proses, atau

suatu individu atau lebih.Kasus-kasus di batasi oleh waktu dan aktivitas, dan

peneliti mngumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai

prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah di tentukan.

Metode penelitian kualitatif ini juga sering disebut metode penelitian

naturalistik, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(naturalsetting),Data tersebut lebih banyak bercerita mengenai objek penelitian

sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti

menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau

sekelompok individu.Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti

mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

B. Lokus Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan adalah Desa Ranggo, Kecematan Pajo

Kabupaten Dompu karena lokasi ini sangat tepat untuk mendapatkan data yang

diinginkan peneliti.

C. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif,istilah sampel disebut dengan inforrman yaitu orang

yang merupakan sumber informasi.Dalam penentuan informan ini peneliti

Page 57: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

menggunakan teknik purposive sumpling. Menurut Sugiyono (2013:300),

“purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan

pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang

dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin sebagai

penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial

yang diteliti. Selain itu dalam penelitian kualitatif juga dikenal istilah unit analisis,

yang merupakan satuan analisis yang digunakan dalam penelitian. Ada beberapa

informan dalam penelitian in meliputi tiga macam yaitu :

1. Informan Kunci (key Informan), yaitu mereka yang mengetahui dan

memiliki informasi pokok mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian ini di

Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu. Tokoh yang di tentukan

sebagai salah satu yang dijadikan informan kunci adalah tokoh masyarakat

(Kepala desa, aparat kepolisian) dan orang tua alumni pesantren Al-Kautsar.

2. Informan Ahli yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial

yang sedang diteliti. Tokoh yang di maksud ada tiga orang alumni yang

mengalami degradasi moral dari pondok pesantren Al-Kautsar di Desa Ranggo

Kecematan Pajo Kabupaten Dompu.

3. Informan Tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam penelitian. Dalam hal ini ada lima orang

masyarakat yang tinggal di sekitar tempat penelitian.

Page 58: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Adapun kreteria yang dijadikan sebagai informan penenlitian yaitu:

a. Santri/santriwati yang menjadi alumni pesantren Al-Kautsar di Desa Ranggo

Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu.

b. Santri/santriwati yang mengalami perilaku menyimpang sehingga terjadi

degradasi moral.

c. Wali dari santri/santriwati alumni pesantren Al-Kautsar dalam hal ini seperti

keluarga (orang tua)

d. Tokoh masyarakat yang berada disekitar tempat pelitian seperti Kepala Desa,

Aparat kepolisian dan masyarakat setempat.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang

terkait dari situasi sosial. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi

fokus atau titik perhatian dalam penelitian ini adalah :

1. Penyebab terjadinya degradasi moral alumni pondok pesantren Al-Kautsar

di Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu.

2. Bentuk-bentuk degradasi moral alumni pondok pesantren di Desa Ranggo

Kecematan Pajo Kabupaten Dompu.

3. Cara mengatasi degradasi moral alumni pondok pesantren di Desa Ranggo

Kecematan Pajo Kabupaten Dompu.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Di mana

peneliti dapat mengetahui secara langsung melalui proses melihat dan merasakan

makna-makna tersembunyi yang dimunculkan oleh subjek penelitian. Sugiyono

Page 59: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

(2013) menyatakan bahwa peneliti kualitatif sebagai Human Instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan

membuat kesimpulan atas temuanya.

Untuk memperlancar kegiatan dan proses penelitian maka digunakan

beberapa instrument atau alat dalam penelitian sehingga data yang diperoleh

adalah data yang akurat dan dari sumber yang terpercaya sesuai dengan prinsip

validitas dan reliebilitas data penelitian. Maka dilampirkan beberapa instrumen

dalam penelitian ini, sebagai berikut;

1. Pedoman Wawancara

Yakni sekumpulan pertanyaan yang akan diberikan kepada informan

yang berkompeten sesuai data yang diperlukan dalam penelitian yaitu kepada

pihak tokoh adat dan pihak masyarakat dengan memanfaatkan beberapa instrumen

seperti tape recorder atau alat perekam dan daftar catatan singkat.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk

mengobservasi dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan

pembelajaran pada kegiatan penelitian.

Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung pada objek penelitian

berupa keterangan terhadap kegiatan-kegiatan yang pernah di adakan didalam

proses pengadilan masyarakat yang dikemas dalam bentuk kegiatan yang

sementara dilaksanakan dengan memanfaatkan instrument seperti kamera atau

gambar yang diambil oleh peneliti.

Page 60: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

3. Dokumen lainnya

Yaitu dokumen-dokumen yang bisa dijadikan sebagai acuan seperti

sumber pustaka, data desa dan lain-lain, dengan memanfaatkan beberapa

instrument seperti buku-buku, surat kabar, majalah atau dapat juga berupa

gambar.

F. Jenis dan Sumber Data

Data adalah penunjang yang sangat penting dalam sebuah

penelitian.Semakin banyak data yang diperoleh maka semakin bagus pula hasil

akhir dari suatu penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung pada objek. Untuk

melengkapi data, maka melakukan wawancara secara langsung pada masyrakat

yang masuk dalam kategori melalui proses wawancara mendalam, intensif dan

langsung, wawancara terikat, observasi dilokasi penelitian, dengan berpedoman

pada daftar pertanyaan yang telah disisipkan sebagai alat pengumpulan data.

Sehingga dibutuhkan alat berupa tape perekam, kamera dan buku catatan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari laporan-laporan instansi terkait dalam penelitian

ini.Sumber ini dapat berupa buku panduan, disertasi atau tesis, majalah ilmiah,

data statistik yang sesuai dengan masalah dalam penelitian ini.

Page 61: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

2. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari informan penelitian yaitu Informan Kunci,

Informan Ahli, Informan Tambahan yang meliputiorang tua, dan elemen lain yang

ada dalam masyarakat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memanfaatkan beberapa teknik, di antaranya:

1. Observasi

Observasi yaitu proses penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung di Kecamatan, yaitu pengumpulan data yang di

lakukan peneliti terhadap objek dilakukan ditempat berlangsungnya peristiwa

sehingga peneliti berada bersama objek yang sedang di teliti.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai

proses biologis dan psikologis.

Dan di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusi, proses kerja, gejal-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar.Dari segi proses pelaksanaan

Page 62: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation

(observasi berperan serta) dan non participant observation, selanjutnya dari segi

instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi

terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Wawancara

Wawncara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan

jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian,

instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta,

keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Wawancara memiliki sifat yang luwes,

pertanyaan yangdiberikan dapat disesuaikan dengan subjek sehingga segala

sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik.

Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas

terpimpin, artinya peneliti mengadakan pertemuan langsung dan wawancara bebas

artinya peneliti bebas megajukan pertanyaan kepada informan sesuai dengan jenis

data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, dimana peneliti telah

menetapkan terlebih dahulu masalah dan pertanyaan yang akn di ajukan kepada

pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

data-data berupa dokumen baik dokumen tertulis maupun hasil gambar. Teknik ini

bertujuan melengkapi teknik observasi dan teknik wawancara mendalam, yaitu

informal melalui dokumen-dokumen tertentu yang dianggap pendukung yang

brsumber dari laporan-laporan yang berkaitan dengan implementasi program.

Page 63: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data

No Teknik Pengumpulan Data Klasifikasi

1 Wawancara 1. Penyebab terjadinya degradasi moral

alumni pesantren Al-kautsar.

2. Pengarus lingkungan sosial terhadap

alumni pesantren Al-Kautsar .

3. Meningkatkan pemahaman agama dan

kontrol dalam keluarga.

4. Bentuk-bentuk penyimpangan sehingga

terjadi degradasi moral

5. Solusi teoretis mengatasi degradasi moral

alumni pesantren Al-Kautsar

2 Observasi 1. Mengobservasi lingkungan sosial alumni

pesantren Al-Kautsar

2. Observasi perilaku alumni pesantren

3 Dokumentasi 1. Proses wawancara terhadap inforrman.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif deskriptif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.Dengan

hal ini Nasution dalam Sugiyono (2013) menyatakan “analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data terjadi

pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang

“grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data difokuskan selam

proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya,

Page 64: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada

setelah selesai pengumpulan data.

Analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sistensi, menyusun, kedalam pola, memilih nama yang

penting yang akan dipelajari dan membentuk kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Malik (2012) dalam tulisanya “Reduksi Data dalam Analisis Penelitian

Kualitatif menurut Miles & Huberman”. Aktivitasdalamanalisis data

kualitatifadatiga, yaitutahapreduksi data, display data,

dankesimpulanatauverifikasi.

1. Reduksi Data.

Reduksidata merupakansalahsatudariteknikanalisis data

kualitatif.Reduksi data adalahbentukanalisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidakperludanmengorganisasi data

sedemikianrupasehinggakesimpulanakhirdapatdiambil.Reduksitidakperludiartikan

sebagaikuantifikasidata.Data yang diperolehdarilapanganjumlahnyacukupbanyak,

sehinggaperludicatatsecaratelitidanrinci.

Sepertitelahdikemukakansebelumnya, semakin lama penelitikelapangan,

makajumlah data yang diperolehakansemakinbanyak,kompleks, danrumit.

Untukituperlusegeradilakukananalisis data melaluireduksi data.Mereduksi data

Page 65: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

berartimerangkum, memilihhal-hal yang pokok, memfokuskanpadahal-hal yang

penting, sertadicaritemadanpolanya.

Dengandemikian data yang telahdireduksiakanmemberikangambaran

yang lebihjelas, danmempermudahpenelitiuntukmelakukanpengumpulan data

selanjutnya, danmencarinyaapabiladiperlukan. Reduksi data

dapatdibantudenganperalatan, sepertikomputer, notebook, dan lain sebagainya.

Dalammereduksi data, setiappenelitiakandipanduolehtujuan yang

akandicapai.

Tujuanutamadaripenelitiankualitatifadalahpadatemuan.Olehkarenaitu,

apabilapenelitidalammelakukanpenelitianmenemukansegalasesuatu yang

dipandangasing, tidakdikenal, belummemilikipola, justruitulah yang

harusdijadikanperhatianpenelitidalammelakukanreduksi data.

Reduksi data merupakan proses berpikirsensitif yang

memerlukankecerdasan, keleluasaan, dankedalamanwawasan yang tinggi.

Bagipeneliti yang masihbaru, dalammelakukanreduksi data

dapatmendiskusikandengantemanatau orang lain yang

dipandangcukupmenguasaipermasalahan yang diteliti. Melaluidiskusiitu,

wawasanpenelitiakanberkembang, sehinggadapatmereduksi data-data yang

memilikinilaitemuandanpengembanganteori yang signifikan.

2. Penyajian Data.

Penyajian data merupakansalahsatudariteknikanalisis data kualitatif.

Penyajian data adalahkegiatanketikasekumpulaninformasidisusun,

sehinggamemberi kemungkinanakanadanyapenarikankesimpulan.

Page 66: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Bentukpenyajian data kualitatifberupateksnaratif (berbentukcatatanlapangan),

matriks, grafik, jaringandanbagan.

Dalampenelitiankuantitatif,penyajian data

dapatdilakukandenganmenggunakantabel, grafik, pictogram,

dansebagainya.Melaluipenyajian data tersebut, maka data

terorganisasikandantersusundalampolahubungan,

sehinggaakansemakinmudahdipahami.Beda halnyadalampenelitiankualitatif, di

manapenyajian data dilakukandalambentukuraiansingkat, bagan,

hubunganantarkategori, dansejenisnya.Menurut Miles danHuberman, yang paling

seringdigunakanuntukmenyajikan data dalampenelitiankualitatifadalahdenganteks

yang bersifatnaratif.

Denganadanyapenyajian data,

makaakanmemudahkanuntukmemahamiapa yang terjadi,

danmerencanakankerjaselanjutnyaberdasarkanapa yang telahdipahamitersebut.

Selanjutnyaoleh Miles danHubermandisarankan agar dalammelakukan display

data, selaindenganteks yang naratif, jugadapatberupagrafik, matrik, network

(jaringankerja), dan chart.

3. PenarikanKesimpulan atau Verifikasi.

Penarikankesimpulanmerupakansalahsatudariteknikanalisis data

kualitatif.Penarikankesimpulanadalahhasilanalisis yang

dapatdigunakanuntukmengambiltindakan.Langkahketigadalamanalisis data

dalampenelitiankualitatifmenurut MilesdanHuberman adalahpenarikankesimpulan

danverifikasi.Kesimpulanawal yang dikemukakanmasihbersifatsementara,

Page 67: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

danakanmengalamiperubahanapabilatidakditemukanbukti-bukti yang kuat yang

mendukungpadatahappengumpulan data berikutnya.Tetapiapabilakesimpulan

yang dikemukakanpadatahapawaldidukungolehbukti-bukti yang valid

dankonsistensaatpenelitikembalikelapanganmengumpulkan data,makakesimpulan

yang dikemukakanmerupakankesimpulan yang kredibel.

Dengandemikiankesimpulandalampenelitiankualitatifmungkindapatmenj

awabrumusanmasalah yang dirumuskansejakawal,

tetapimungkinjugatidak.Karenasepertitelahdikemukakan di

atasbahwamasalahdanrumusanmasalahdalampenelitiankualitatifmasihbersifat

sementaradanakanberkembangsetelahpenelitiberada di

lapangan.Kesimpulandalampenelitiankualitatifmerupakantemuanbaru yang

sebelumnyabelumpernahada.Temuandapatberupadeskripsiataugambaransuatuobje

k yang sebelumnyamasihremang-remangataubahkangelap,

sehinggasetelahditelitimenjadijelas.Kesimpulaninidapatberupahubungankausalata

uinteraktif, maupunhipotesisatauteori.

I. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa

atau memreriksa data, mengorganisasikan data, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan

memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui

beberapa tahap yaitu, mengelompokanya, memilih dan memilah data lalu

kemudian menganalisasinya. Untuk memperkuat kebsahan data, maka penelit

melakukan usaha-saha yaitu diteliti kredibilitasnya dengan melakukan teknik

Page 68: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

triangulasi data. Triangulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji

kepercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data), atau istilah lain

dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan

pengecekan atau pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan.

Dalam penelitian ini, keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi.

Menurut Sugiyono (2013) triangulasi (pengujian) kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan

data, dan waktu. Teknik keabsahan data ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan denga

caramengecek data yang telah diperoleh melalui dari beberapa sumber

2. Triangulasi teknik untuk mengkaji kreadibilitas data dilakukan dengan

caramengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu untuk pengujian kreadibilitas data dapat

dilakukandengancara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,

atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Page 69: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

BAB IV

DEKSRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN DAN

DEKSRIPSI KHUSUS LOKASI PENELITIAN

A. Deksripsi umum Daerah Penelitian

1. Sejarah singkat Kabupaten Dompu

Penetapan hari jadi Dompu dimulai sejak pemerintahan bupati Dompu Drs.

H. Umar yusuf, sejak tahun 1989 / 1994 hingga periode pertama pemerintahan

bupati Dompu H. Abubakar Ahmad, S. H tahun 2000 – 2005. Melalui seminar

yang dihadiri oleh bupati Dompu dan sejumlah toga, toma, tokoh pemuda, tokoh

wanita serta dari berbagai komponen masyarakat.Setelah melalui pembahasan

yang cukup panjang akhirnya pada hari sabtu tanggal 19 juni 2004, DPRD

kabupaten Dompu menyetujui penetapan hari jadi Dompu jatuh pada hari selasa

tanggal 11 April 1815 atau bertepatan dengan tahun islam yakni, 1 Jumadil awal

1230 H. Keputusan tersebut selanjutnya dituangkan dalam peraturan daerah

(perda) nomor 18 tanggal 19 juni 2004.

Dengan telah di tetapkannya hari jadi Dompu di harapkan agar supaya dapat

lebih memacu dan memotivasi bagi seluruh masyarakat Dompu dalam

membangun daerahnya yang bermotto ”Nggahi Rawi Pahu” (satunya kata dengan

perbuatan). Masyarakat Dompu adalah salah satu suku bangsa di Indonesian yang

menyimpan berbagai macam kebudayaan.Kebudayaan tersebut tercipta dalam

Page 70: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

bentuk karya seni.Selain itu masyarakat Dompu terkenal dengan penduduknya

yang ramah terhadap sesama.

Dompu adalah sebuah Kabupaten di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,

yang terdiri dari 7 kecematan salah satunya Kecematan pajo tepatnya di Desa

Ranggo yang dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan penelitian. Di Desa ini

telah terbentuk pendidikan yang bercirikan islam. Untuk kelancaran pendidikan

ini di bentuk suatu pengurus yang di pelopori oleh beberapa tokoh masyarakat dan

tokoh agama salah satunya Ust. H dengan memberi nama pondok pesantren Al-

kautsar, atas jerih payah pengurus pesantren ini makin lama makin bertambah

muridnya hingga sekarang.

2. Kondisi Geografis Dan Iklim

a. Geografis

Kabupaten Dompu merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa

Tenggara Barat yang terletak dibagian tengah Pulau Sumbawa. Secara geografis

Kabupaten Dompu terletak pada 08 derajat 10.00 samapai 08 derajat,40 00 sampai

dengan 118 derajat,30 Bujur timur. Kabupaten Dompu yang beribukota di Dompu

terdiri dari 8 Kecamatan yakni Kecamatan Dompu, Woja, Hu‟u, Kempo, Kilo,

Pekat, pajo dan Kecamatan manggelewa dengan jumlah Desa/kelurahan 57 buah,

9 Kelurahan, 44 Desa difinitif, 4 Desa Persiapan. Selanjutnya batas wilayah

Administrasi sebagai berikut :

Sebelah Utara : Laut Flores dan Kabupaten Bima

Sebelah Timur : Kabupaten Bima

Sebelah selatan : Samudra Indonesia

Page 71: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa

Keadaan Geografis Kabupaten Dompu secara umum dapat digambarkan

bahwa sebagian wilayah merupakan daerah yang bergelombang sampai berbukit

dengan kemiringan tanah 15-40 % dan diatas 40 % sebesar 49,97 % dari luas

wilayah, daerah datar 18,48 5 serta daerah landai sebesar 31,55 % dari luas

wilayah. Kabupaten Dompu mempunyai luas wilayah 232.460 Ha, dengan jumlah

penduduk sebanyak 193.334 jiwa atau 43.616 KK. Dari luas tersebut 120.728 ha (

51,93 % merupakan kawasan budidaya ( di luar kawasan hutan ).

b. Iklim

Kabupaten Dompu termasuk daerah yang beriklim tropis dengan musim

hujan rata-rata bulan Oktober sampai april setiap tahun, mempunyai tipe iklim D,

E dan F ( menurut ferguson dan smith)Pada musim kemarau suhu udara relatif

rendah ( 20 derajat celsius – 30 derajat selsius ) pada siang hari dan dibawah 20

derajat celsius pada malam hari.Bersumber pada data curah hujan dari Dinas

Pertanian tanaman pangan Kabupaten Dompu selama tahun 1984 s/d 1992 dapat

diketahui bahwa curah hujan rata-rata pertahun sebanyak 1.038,73 mm, dengan

jumlah hari hujan sebanyak 77 hari.

3. Topologi, Geologi, dan Hidrologi

a. Topologi

Telah diuraikan diatas bahwa sebagian wilayah Kabupaten Dompu terdiri

dari daerah yang bergelombang sampai berbukit dan sebagaian merupakan daerah

datar sampai landai.Menurut data yang ada setelah diklarifikasi dapat diketahui

bahwa : Lereng 0 – 25 % (datar) seluas 42.950 ha atau 18,48 % Lereng 2-15 %

Page 72: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

(landai). Kemiringan tanah (Lereng). Sebagaimana seluas 73,349 ha atau 31,55 %

Lereng 15 -40 % (begelombang sampai dengan berbukit) seluas 87,911 ha atau

37,82 %. Lereng diatas 40 % (terjal) seluas 28,250 ha atau 12,15 % masing-

masing dari luas wilayah.

Ketinggian tempat dari permukaan air laut merupakan faktor yang perlu

diperhatikan didalam menilai fisik suatu wilayah/daerah terutama yang

berhubungan dengan penyediaan sumberdaya tanah. Bersumber pada perhitungan

peta ketinggian Kabupaten Dompu skla 1 : 100.000, diperoleh data ketinggian

sebagai berikut : Ketinggian 0 -100 m dpl seluas 7.705 ha ( 31,28 % )Ketinggian

100 – 500 m dpl seluas 107,815 ha ( 46,38 % ) Ketinggian 500 – 1.000 m dpl

seluas 34,150 ha ( 14, 69 % ) Ketinggian diatas 1.000 m dpl seluas 17.790 ha (

7,65 % ). Dari data tersebut diatas terlihat bahwa wilayah Kabupaten Dompu

terbesar berada pada ketinggian 100-500 m dpl, menyebar pada masing-masing

Kecamatan.

b. Geologi

Berdasarkan peta Geologi Pulau sumbawa keadaan geologi di Kabupaten

Dompu adalah sebagai berikut :Endapan permukaan, menyebar diseluruh wilayah

Kecamatan dengan luas areal 11.602 ha atau 5 % dari luas wilayah. Endapan

permukaan terdiri dari berkerikil, pasir dan lempung.Batuan Gunung Api, terdiri

dari gunung api muda, hasil gunung api tua dan lebih tua. Tersebar di wilayah

Kecamatan Pekat, Kecamatan Kempo dan Kecamatan Dompu bagian timur. Luas

areal 113.557 ha atau 48,85 % dari luas wilayah Kabupaten Dompu. Batuan

Page 73: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

edapan, Lempung tufan, tersebar diwilayah Kecamatan pekat dengan luas areal

penyebaran 1.562, 5 ha.

c. Hidrologi

Air sebagai sumber penghidupan utama bagi mahluk hidup, termasuk

manusia cukup tersedia di Kabupaten Dompu, Persediaan air dimaksud cukup

,untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan untuk kebutuhan pengairan bagi daerah

pertanian.Di kabupaten Dompu terdapat 19 buah sungai besar dengan debit yang

bervariasi. Pada musim hujan sering terjadi kebanjiran yang kadang-kadang

merusak tanaman pertanian ataupun pemukiman penduduk.Selanjutnya disamping

19 buah sungai besar tersebut masih ada beberapa buah sungai kecil serta mata air

yang berair sepanjang tahun, sebagai sumber penghidupan masyarakat.

4. Keadaan Demografis

Kabupaten Dompu berada dibagian tengah pulau Sumbawa. Wilayah

seluas 2.321,55 km dan jumlah penduduknya sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten

Dompu berbatasab dengan kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat,

Kabupaten Bima di utara dan timur, serta Samudra Hindia di selatan.

Gambar 2 : peta pembagian wilayah Kabupaten Dompu

Page 74: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

B. Deskripsi Khusus Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Ranggo

Nama Desa Ranggo diambil dari kata “Rangga” yang memiliki arti laki-

laki yang kuat dan pemberani, meskipun saat ini kepala desa dijabat oleh seorang

perempuan.Desa Ranggo berdiri tahun 1950.Pada awal berdirinya, Desa ini

menjadi bagian dari Kecamatan Hu‟u hingga kemudian Kecamata tersebut

dimekarkan dan Desa Ranggo diyatakan sebagai bagian dari Kecamatan Pajo.

Desa Ranggo memiliki Luas Wilayah 4.345,5 Km yang terbagi menjadi 5

Dusun, yaitu Dusun Raggo, Sigi, Fupu, ladore, dan Mangga Dua. Secara

geografis, Desa Ranggo Berbatasan denga Desa Lepadi di sebelah Utara, Desa

Tembalae disebelah selatan, Kabupaten Bima di sebelah timur, dan Desa Lune,

Kecamatan Pajo di sebelah barat.

Berdasarkan data tahun 2015, jumlah peduduk Desa Ranggo adalah 3..286

jiwa yang terdiri dari 49% laki-laki dan 515 perempuan. Persebaran penduduk di

lima dusun tidak merata dimana Dusun Ladore ditenpati oleh paling banyak

penduduk dan Dusun Ranggo ditempati paling sedikit penduduk.

2. Tingkat Pendidikan

Page 75: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak semua anak. Sebagaimana

disebutkan dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak pasal 9 ayat

(1), yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakat. Hal ini berarti negara harus menjamin, melindungi, serta menghormati

proses semua anak untuk mengembangkan dan memajukan dirinya. Pada

kenyataannya, belum semua anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang

layak.

Dalam hal akses, pendidikan di Indonesia sudah mengalami peningkatan,

begitu pula dengan angka partisipasi.Namun, dalam hal kualitas masih menjadi

tugas besar bagi negara untuk terus meningkatkannya.Hasil penilaian Programme

for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 menunjukkan bahwa

42% siswa Indonesia berusia 15 tahun gagal mencapai standar minimal untuk

kemampuan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan. Lebih spesifik lagi, di

Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat

(NTB) yang menjadi wilayah implementasi program INOVASI oleh Palladium,

hasil survei baseline yang dilakukan tahun 2018 menunjukkan bahwa Kabupaten

Dompu memiliki persentase tertinggi terkait siswa yang tidak lulus tes literasi

dasar serta memiliki skor literasi terendah di kelas awal, mulai dari sekolah dasar

kelas 1 sampai kelas 3.

Pendidikan warga Desa Ranggo sebagian Besar adalah tamat SMA atau

setara Kejar Paket C (21%).Angka tertinggi berikutnya adalah warga yang tidak

bisa baca tulis (17%), tamat SMP atau setara Kejar Paket B (16%), dan tamat

Page 76: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

SDatau setara kejar Paket a (15%).Sisanya tidak tamat SD (10%), tidak tamat

SMA (10%), tidak tamat SMP (8%), sarjana atau pascasarjana (2%), serta

diplomat (1%).Terlepas dari data presentase tersebut, perangkat desa mengatakan

bahwa Desa Ranggo saat ini memiliki julah penduduk dengan latar belakang

pendidikan sarjana terbanyak di kecamatan Pajo.

3. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

Desa Ranggo adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Pajo,

Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa Ranggo

berada di bagian selatan Kabupaten Dompu . Pada tahun 2011 Desa Ranggo

sudah dimekarkan menjadi 2 desa yaitu Desa Ranggo dan Desa Temba Lae.

Desa Ranggo di bagian utara dan Temba Lae di bagian selatan.

Desa Ranggo merupakan desa yang sangat potensial karena memiliki

lahan persawahan yang sangat luas, lahan kering untuk berladang, hutan yang

meliputi hutan milik dan hutan Negara, kemudian sungai dan mata air. Desa

Ranggo memiliki banyak kelompok ternak sapi yang tergabung dalam gapoktan.

Selain itu Desa Ranggo juga berada di jalur yang menghubungkan ibu kota

Kabupaten Dompu dengan kawasan wisata Lakey sehingga bisa mengembangkan

usaha kreatif yang mendukung pariwisata.

Desa Ranggo memiliki beberapa fasilitas yang cukup lengkap yaitu

Sekolah Dasar (SD) dan Yayasan Al-Kautsar yang menyelenggarakan pendidikan

mulai dari MI, MTs dan Aliyah serta memiliki koperasi simpan pinjam.Letak dari

sekolah tersebut berada di sekitar perumahan penduduk sehingga memudahkan

Page 77: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

masyarakat karena tidak harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk

transportasi. Selain fasilitas pendidikan, Desa Ranggo juga memiliki beberapa

fasilitas lain yaitu lapangan sepak bola, kantor urusan agama, masjid raya,

pegadaian, dan gedung tenun untuk kerajinan tenun ikat. Tenun ikat di Desa

Ranggo merupakan kerajinan tenun ikat satu-satunya yang ada di Kabupaten

Dompu.Oleh karena itu, pada tahun 2012Desa Ranggo ditetapkan sebagai desa

budaya. Karena secara historis, Desa Ranggo merupakan desa tertua yang berada

di Kecamatan Pajo dan banyak tradisi lama yang masih dipertahankan. Wisatawan

lokal dan mancanegara yang ke Kabupaten Dompu dan kawasan wisata Lakey

banyak yang mampir di kerajinan tenun ikat ini untuk membeli kain tenun sebagai

oleh-oleh dan kenang-kenangan untuk dibawa pulang.

Desa Ranggo dilihat dari keadaan sosial masyarakat juga masih

menjunjung tinggi budaya gotong royong dalam segala kegiatan masyarakat. Di

Desa Ranggo banyak terdapat kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan.

Selain itu ada juga karang taruna, kelompok penjaga keamanan, koperasi simpan

pinjam, dan lain-lain

Berdasarkan hasil dialog tim INOVASI 2015 dengan berbagai pemangku

kepentingan terkait, disimpulkan bahwa faktor sosial-ekonomi dan budaya

masyarakat setempat, khususnya di daerah-daerah pedesaan, dapat memberikan

pengaruh yang cukup kuat terhadap mutu dan akses pendidikan di daerah tersebut.

Misalnya, saat musim lomba pacuan kuda dan panen, anak-anak yang tidak masuk

sekolah untuk menjadi joki, atau sekadar menjadi penonton dan membantu

orangtua mereka bekerja di sawah.Untuk merespon permasalahan tersebut,

Page 78: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

INOVASI merintis program “Belajar di Sekolah dan Masyarakat” (BERSAMA)

di Kabupaten Dompu. Program tersebut telah dimulai sejak tahun 2017 dan

bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara institusi pendidikan dasar,

orangtua, dan masyarakat dalam meningkatkan partisipasi, akses, dan kualitas

pembelajaran di wilayah-wilayah sasaran program BERSAMA.

4. Mata Pencaharian

Mata penacaharian utama mayoritas penduduk adalah pertanian, baik

sawah maupun lading, dengan hasil utama padi dan jagung.Meski demikian, tidak

semua warfa desa memiliki lahan pertanian.Rata-rata warga Desa Ranggo

menggarap sendiri sekitar satu hektar lading, tapi bisa jadi lading tersebut adalah

milik pemerintah.Pertanian di desa ini menggunakan sistem pengairan tadah

hujan, namun siklus tanam padi dan jagung sedikit berbeda dengan Desa

Lepadi.Jagung ditanam mulai bulan Desember hingga Mei, sedangkan padi mulai

tanam pada bulan Juni-Desember, diluar musim tanam dan panen, warga desa

banyak bekerja serabutan, seperti membersihkan lahan milik orang lain,

memelihara ternak, menjadi pekerja bangunan dan lain-lainya.

Mata pencaharian yang juga banyak dilakukan warga Desa adalah pegawai

pemerintah dan pengusaha kecil atau pedagang kios. Selain itu mata pencaharian

warga Ranggo adalah memilih untuk bekerja sebagai buruh migran ke luar negeri

atau keluar kota dengan harapn untuk mendapat penghasilan yang lebih baik.

Warga yang bekerja sebagai buruh migran umumnya berasal dari keluarga dengan

kemampuan ekonomi lemah. Mereka ke Negara tetangga seperti Malaysia atau

Page 79: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Timur Tengah sebagai pekerja domestik atau pekerja diperkebunan. Sebagian

kecil warga juga bekerja diperkebunan sawit di Kalimantan.

Berdasarkan pengamatan, seitan tahun sedikitnya ada 2-3 KK perdusun

yang berangkat menjadi buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI).Dari

seluruh mata pencaharian yang dilakukan oleh warga Desa Ranggo, menjadi

pegawai atau pejabat pemerintah merupakan status sosial tertinggi yang

diinginkan oleh warga umunya.Selain itu, petani yang berhasil atau memiliki

banyak lading juga kerap dianggap orang terpandang di desa.

5. Kehidupan keberagaman

Dompu adalah Kabupaten yang memiliki keberagaman suku, bangsa, ras,

agama, ideologi, dan budaya ( masyarakat yang majemuk ). Semua tidak terlepas

dari sikap tolenransi dari masyarakat yang selalu ingin hidup tentram dan

damai.Bahasa daerah yang digunakan oleh suku Dompu umumnya

yaitu bahasa mbojo atau biasa juga disebut bahasa Bima “Nggahi Mbojo”.Namun,

ada juga masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu, Bali, dan Sasak sebagai

bahasa penutur di kehidupan sehari-hari. Indonesia memiliki keragaman yang

begitu banyak, salah satunya agama yang terdiri dari Islam, Kristen, Katolik,

Hindu, dan Budha.Keberagaman agama di negara ini harus dapat terjaga dalam

kerukunan umat untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini.

Sedangkan Agama yang dianut suku Dompu adalah Islam, sekitar 98% penduduk

Kabupaten Dompu beragama Islam. Ulama dipandang sangat baik karena

berpendidikan yang tinggi serta berkehidupan yang layak.

Page 80: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Selain itu Desa Ranggo memiliki banyak tradisi, baju adat, rumah adat,

permainan tradisional.Salah satu upacara yang terkenal di suku Dompu yaitu

upacara Peta Kapanca.Selain upacara adat, di Dompu ada suatu kesenian yang

telah lama berkembang.salah satu kesenia itu diberi nama Rawa mbojo. Kesenian

ini dimainkan satu orang laki-laki dan satu perempuan. Laki-laki bertindak

sebagai pemain biola (violis) dansesekali menyanyi sedangkan perempuan sebagai

penyanyi utama. Sebelum kedatangan alat musik modern seperti orkes Melayu

atau orgen tunggal, rawa mbojo merupakan salah satu kesenian rakyat yang

popular pada masanya.Musik ini biasa dipentaskan saat acara pernikahan

warga. Rawa Mbojo biasanya digelar di rumah pemilik hajatan usai berlangsung

acara resepsi formal.Masyarakat lokal menyebut musik kreasi baru ini “biola

katipu”, mengacu pada kombinasi alat musik biola dan gendang sebagai lambang

musik dangdut.Personelnya lebih dari dua orang sesuai dengan alat musik yang

dimainkan.Karena berkolaborasi dengan musik dangdut, maka irama dan tempo

musiknya relatif cepat dan rancak.

Untuk terus menciptakan kerukunan di Kabupaten Dompu serta mencegah

isu-isu yang berkembang yang dapat memecah persatuan dan kesatuan

bangsa.Pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)

mengadakan Dialog Lintas Agama Forum Kerukunan Umat Beragama serta

pembentukan FKUB yang dilaksanakan di Gedung PKK, Rabu (17/5/2017).

Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari Bakesbangpol Dompu,

Kapolres diwakili Kaur Bin Ops dan Kepala Kementerian Agama Dompu yang

diikuti tokoh agama dan masyarakat yang tergabung dalam Forum Kerukunan

Page 81: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Umat Beragama se-Kabupaten Dompu.H. Burhan, SH Kepala Bakesbangpol

Dompu mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk terus memperkuat dan

merajuk kembali kerukunan umat bergama serta mencegah isu yang berkembang

yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Bumi Nggahi

Rawi Pahu. “Semoga kita tetap disatukan dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan

Republik Indonesia, red),” ucapnya.

6. Sejarah Berdirinya Pesantren Al-Kautsar

Kebutuhan akan pendidikan merupakan suatu hal yang pokok bagi

manusia sehingga lembaga-lembaga pendidikan baik formal atau pun non formal

tersedia di berbagai tempat dengan penampilan dan pola yang cukup beraneka

ragam untuk melayani dan memenuhi kebutuhan tersebut.Sekolah Menengah Atas

Islam Terpadu (SMA-IT) Ranggo merupakan salah satu Lembaga Pendidikan

yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Kautsar Ranggo yang dinaungi

oleh Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Dompu. SMA Islam Terpadu Ranggo

memiliki pola pendidikan yang sangat diminati oleh masyarakat Dompu

umumnya karena SMA Islam Terpadu Ranggo merupakan satu-satunya lemabaga

pendidikan Menengah Atas yang memadukan Kurikulum Pendidikan Nasional

dengan kurikulum Kepesantrenan, disamping itu juga SMA Islam Terpadu

Ranggo meracik sebuah sistem pendidikan yang mengutamakan agar siswa-

siswinya memiliki keterampilan hidup (life skill) yang dilandasi oleh nilai

religius.

Untuk memudahkan di dalam mengontrol kegiatan belajar serta kegiatan

ekstra kurikuler yang telah terjadwal secara sistematik sehingga tetap tercipta

Page 82: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

suasana yang kondusif maka SMA Islam terpadu merancang sebuah sistem yaitu

siswa diasramakan, namun dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tentunya

memerlukan kemampuan managerial pemimpin, tenaga pendidikan yang

profesional yang dibarengi dengan jaminan kesejahteraan, sarana dan prasarana,

fasilitas yang memadai, serta lingkungan yang kondusif.Namun semua program

yang ada di SMA Islam Terpadu Ranggo semua dapat berjalan dengan lancar

apabila disertai dengan dukungan finansial (dana) yang memadai. Oleh karena

itu dana bantuan ini sangat kami butuhkan karena akan sangat membantu dalam

peningkatan kualitas pendidikan terutama dalam hal pengelolaan berbagai

program yang telah kami rencanakan.

a. Visi dan Misi

1) Visi :

“Beriman Sempurna, Berilmu Luas, Beramal Sejati dan Berkarya nyata”

2) Misi :

a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang berbasis pada pemahaman

ajaran islam dan beroreantasi pada pengembangan since dan teknologi serta

keterampilan

b) Menumbuhkan sikap beriman dan taqwa kepada Allah Swt melalui kegiatan

peribadatan dan keagamaan bagi seluruh warga sekolah

c) Mendorong, membimbing dan membantu semua siswa untuk berkembang

secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam belajar, bersikap

dan berlatih

Page 83: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

d) Menumbuhkan semangat keimanan kepribadian terpuji serta terampil kepada

seluruh warga sekolah.

e) Menumbuhkan sikap

f) Disiplin bagi semua sekolah sebagai cermin bagi orang yang beriman, yang

berahlak karimah serta terampil dalam segala kegiatan pendidikan.

b. Tujuan :

1) Mengembangkan sistem seleksi penerimaan siswa baru dan melakukan

pembinaan pada calon siswa terutama pembinaan akhlakul karimah

2) Meningkatkan jumlah, kualifikasi dan kemampuan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran yang religius dan

berkualitas

3) Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan program pendidikan untuk

mendukung KBM dan hasil belajar siswa.

4) Menjalin kerja sama dengan lembaga/instansi terkait, masyarakat dan dunia

usaha/industri dalam rangka pengembangan program pendidikan yang berakar

pada budaya bangsa dan daya saing yang selaras degan nilai-nilai religius.

5) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada program pembelajaran berbasis

kompetensi.

6) meningkatkan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler serta pembinaan les

unggulan sesuai potensi dan minat siswa.

Page 84: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

7) Meningkatkan kerja sama saling asah, asih, asuh dalam pengembangan

profesionalisme.

8) Meningkatan kualitas lulusan dengan terbentuknya pribadi intelektual yang

dilandasi nilai-nilai religius serta diperkaya dengan berbagai keterampilan

9) Pada tahun 2009 siswa memiliki rata-rata nilai UN/US mencapai minimal 6,75

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten

Dompu, sebagai lokasi penelitian didasarkan atas beberapa pertimbangan

tertentu.Pertimbangan pertama adalah karakter moralitas alumni pondok pesantren

Al-Kautsar secara fenomena yang terjadi dalam presepsi keseharian banyak

mengalami degradsi perilaku moral. Banyak tingkah laku yang diluar dari batas

wajar sebagai alumni santri/santriwati seperti lalai akan melaksanakan ibadah,

melakukan penyimpangan sosial bahkan santriwati banyak yang tidak berpakaian

tertutup pada tempat-tempat umum.

Alasan lain yang tidak kalah pentingnya dan pertimbangan yang lebih

mendasar dalam pemilihan lokasi penelitian, pertimbangan tersebut ialah unsur

keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dilihat dari segi tenaga, dana,

maupun dari segi efesiensi waktu. Pelaksanaan penelitian yang dipilih tidak

Page 85: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

menimbulkan masalah dalam kaitannya dengan kemampuan tenaga peneliti, itu

dikarenakan lokasi penelitian merupakan daerah yang berada di kampung peneliti

itu sendiri. Berdasarkan fenomena yang terjadi maka untuk menjawab tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut:

1. Faktor Terjadinya Degradsi Moral Alumni Pondok Pesantren Al-

Kautsar

Kemerosotan moral atau yang sering kita dengar dengan istilah “Degradasi

moral” sekarang tidak hanya melanda kalangan dewasa, melainkan juga telah

menimpa kalangan pelajar yang menjadi generasi penerus bangsa.

Tidak dipungkiri masyarakat telah hadir di zaman modern telah berhasil

mengembangkan ilmu pengetahuan, pendidkan untuk menjadi alternatif

penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari. Namun pada kondisi lain ilmu

pengetahuan dan pendidikan apakah mampu membimbing anak-anak zaman

sekarang untuk mejadi generasi yang bermoral atau malah sebaliknya dan yang

akn datang yaitu degradsi moral.

Karakter moralitass alumni pondok pesantren Al-Kautsar, secara fenomena

yang terjadi dalam persepsi keseharian banyak mengalami degradsi perilaku

moral.Banyak tingkah laku yang luar batas kewajaran sebagai santri/santriwati

alumni pondok pesantren. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan

tingkah laku terhadap alumni pondok Pesantren Al-Kuatsar di Desa ranggo

Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu antara lain:

a. Faktor Individu

Perubahan perilaku alumni pesantren Al-kautsar, berdasarkan dari hasil

observasi yang telah dilakukan sendiri oleh peneliti pada tanggal 30September

Page 86: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

2019 di lapangan maka telah ditemukan bahwa memang banyak dari alumni

pondok pesantren Al-Kautsar pada saat sekarangyang mengalami degradasi

moral. Salah satunya faktor terjadi karena faktor individu. Faktor Individu karena

merasa adanya tekanan-tekanan aturan pada masa yang lalu sehingga saat ia

mendapat kebebasan maka ia tidak mampu untuk tetap bertahan pada kondisi

sebelumnya dan berperilaku selayaknya alumni pondok pesantren. Karena seperti

yang telah kita bahas sebelumnya bahwa seorang santri pada sebuah pesantren

telah ditanamkan nilai-nilai agama sehingga mereka dituntun untuk berperilaku

yang islamiah.

Berikut penuturan hasil wawancara dengan MY (18 Tahun) sebagai

alumni pesantren, mengungkapkan bahwa :

( Ntoin sa‟e wunga ade pesantren, mada dho selalu katei untuk bersikap

ma taho dan mulia. Mulai dari cara nuntu dan ruku ra rawi sesuai labo

ajaran agama Islam, tiap amangadi mada doho dibangunkan untuk

sambayan tahajjud labo baca Al-Qur‟an. Wati war waktu untuk bercerita

labo lenga doho pada hal mada doho juga butuh untuk bercanda ria.

Apalagi mada doho wara ne.e coba hal baru, 15 Oktober 2019 )

( Dulu waktu didalam pesantren kak, saya selalu diajarkan untuk bersikap

yang baik dan berahklak mulia. Mulai dari cara bertutur kata hingga

tingkah laku yang harus sesuai dengan ajaran agama Islam, setiap malam

kita selalu dibangunkan untuk sambayan tahajjud sama baca Al-Quran.

Tidak pernah ada waktu untuk bercerita sama teman-teman pada hal kita

juga butuh untuk bercanda ria. Apalagi saya yang selalu ingin mencoba

hal baru, 15 Oktober 2019 )

Dari penuturan diatas, dapat kita Simpulkan bahwasanya seorang alumni

pesantren merasa jika mereka tidak mendapatkan waktu untuk melakukan sesuatu

misalnya bercerita dengan teman-temannya.Sehingga mereka merasa jika aturan

yang dibuat itu membuat mereka tertekan dan terbatasi untuk melakukan sesuatu

yang melenceng dari aturan itu. Hal itu disebabkan karena mereka tidak memhami

Page 87: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

apa tujuan dari aturan yang ada yang man sangat bagus untuk setiap santri-santri

untuk mengarahkan perilakunya kearah yang baik dan berakhlak islamiah.

Kemudian NH (21 Tahun) alumni santri juga menambahkan, bahwa :

( Ntoina waktu mada di pesantren, mada doho serba kanta na misalkan

kanta na kana‟e eli dan hari kana‟e-na‟e, kanta na kani make up padahal

mada suka kantika weki. Kanta rau na kani parfume dan make up karena

katanya bisa memancing nafsu laki-laki. Makanya mada doho kauna kani

jilbab terus. Dan kalau mada doho melanggar sedikit maka akan di

kenakan hukuman, 17 Oktober 2019 )

(Di dalam pesantren dulu kak, saya selalu serba dilarang misalnya dilarang

untuk berbicara dengan nada yang besar, dilarang untuk memakai make-up

padahal saya sendiri suka berdandan. Dilarang juga memakai parfume

karena katanya bisa memancing nafsu laki-laki.Selain itu, saya juga

disuruh untuk memakai jilbab terus. Dan kalaupun saya dan teman-teman

melanggar sedikit maka akan diberi hukuman, 17 Oktober 2019)

Dari penuturan diatas dapat kita simpulkan bahwa NH tidak mampu untuk

menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku.Sehingga dia merasa tertekan dan

merasa terbatasi untuk melakukan segala sesuatu. Oleh sebab itu, dengan adanya

keinginan yang terpendam dia mengekspresikan dirinya sehingga terjadi

perubahan perilaku dari waktu menjadi santri hingga menjadi alumni pondok

pesantren.

Adapun hasil yang sama telah ditemukan peneliti melalui dokumentasi

berupa pada Jurnal ViVe Vike Mantiri (2014:1-13) “Dalam perspektif perilaku

menyimpang, degradasi moral terjadi karena terdapat peimpangan perilaku dan

berbagai aturan-aturan sosial dari nilai dan norma sosial yang berlaku

menyimpang dapat di defisiskan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh

seseorang atau lebih dari anggota masyarakat, baik disadari maupun tidak

disadari, tidak menyenyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku”.

Page 88: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, dalam kehidupan bermasyarakat,

setiap individu dituntut dan diperlukan pemahaman nilai dan norma yang baik.

Karena kedua hal tersebut menjadi tolok ukur terbentuknya sikap dan perilaku

positif dalam kehidupan (karakter).

b. Faktor Lingkungan Sosial

Perubahan perilaku Alumni pesantren Al-kautsar Desa Ranggo Kecamatan

Pajo Kabupaten Dompu berdasarkan dari hasil observasi yang telah

dilakukansendiri oleh peneliti pada tanggal 30 September 2019. Sebagian besar

disebabkan oleh pengaruh lingkungan Sosial. Dimana perilaku dapat berubah

apabila terjadi ketidakseimbangan antar kedua kekuatan tersebut didalam diri

seseorang.Dan dalam hal ini terjadi oerubahan perilaku disebabkan oleh faktor

pendorong dari teman sepergaulan yang sangat kuat.Beriku ini penuturan alumni

pesantren Al-kautsar Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu.

Dari hasil wawancara dengan AN (22 Tahun) seorang alumni, mengungkapkan :

( Ntoina waktu mada di pesantren, mada kani jilbab yang menutup ujung

honggo sampai dada. Namun, ketika mada lu.u labo kenal dunia

perkuliahan sekitar awal semester 2 mada udah mulai kani jilbab poro

dan hanya sebahu sampai sekarang, 21 Oktober 2019 )

(Waktu didalam pesantren, saya selalu memakai jilbab yang menutup dari

ujung rambut sampai dada. Namun, ketika saya lulus dan dan tahu dunia

perkuliahan sekitar awal semester 2, saya sudah mulai memakai jilbab

pendek sebahu sampai sekarang, 21 Oktober 2019)

Dari hasil wawancara diatas, dapat kita simpulkan bahwanya terjadi

perubahan dalam dirinya dikarekan adanya dorongan dari teman sepergaulan.

Kuatnya faktor pendorong dan lemahnya faktor penehan pemahaman tentang

ajaran islam membuat dia dengan mudah dan cepat beruah tampa memikirkan apa

Page 89: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

dampak yang dia terima dari perubahan itu. Ketidaksadarnya dan mudahnya

terpengaruh oleh lingkungan sosial membuat perilakunya berubah dan tidak lagi

menggambarkan dirinya sebagai alumni yang patut untuk di contohi.

Kemudian informan MS (20 Tahun), seorang alumni juga menambahkan, bahwa :

(Dulu waktu di pesantren saya terikat dengan aturan dan disekelilingku

orang-orang yang bersikap sesuai dengan aturan yang berlaku

dipesantren. Jadi, tidak enak kalau saya mau lakukan yang berbeda atau

melanggar.Tapi sekarang sudah berbeda, karena lingkungannya sudah

berbeda pula. Tidak ada lagi aturan yang mengikat, 21 Oktober 2019 )

(Dahulu waktu didalam pesantren, saya terikat dengan aturan dan

disekelilingku orang-orang juga bersikap sesuai dengan aturan yang

berlaku didalam pesantren. Jadi, tidak enak kalua saya mau melakukan

sesuatu yang berbeda atau melanggar. Tapi sekarang sudah berbeda,

karena lingkungannya sudah berbeda pula, tidak ada aturan yang

mengikat, 21 Oktober 2019)

Hal itu di benarkan dalam sebuah wawancara peneliti dengan salah satu tokoh

masayarakat dengan inisial M (39 Tahun), mengatakan :

( Saya sudah 5 tahun bertugas disini, dan hampir setiap masalah yang

selalu menjadi keluhan masyarakat adalah kelompok-kelompok yang

selalu membuah ulah seperti balapan liar, masalah cewek dll. Ironisnya

salah satu dari mereka adalah alumni pondok pesantren, 9 Oktober 2019 )

Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar alumni

pesantren Al-kautsar Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu

mengalami perubahan perilaku disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dalam

hal ini teman sepergaulan sangat menunjang terjadinya prubahan tersebut. Sikap

individualisme masyarakat kota juga mendorong terjadinya perubahan perilaku

karena ereka mearasa mendapat kebebasan untuk melakukan apa saja yang ingin

mereka lakukan.Kuatnya pengaruh lingkungan yang ada membuat faktor penahan

Page 90: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

yang mereka miliki yaitu nilai moral dan akhlak yang telah ditanamkan sejak

dipesantren mudah terkikis.

Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullahberkata :

ى لة، وف غى جم ب ى ي كون أن ف يمه ي ر ف ؤث ته ت ب صح صال خمس أن : خ

كون سه عاقلاً ي لق ح خ ير ال سق غ ا لا ف تدع و ب لا م ص و لى حري يا ع دو ال

Artinya :

“ Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat

memiliki lima sifat berikut : orang yang berakal, memiliki akhlak yang

baik, bukan orang fasik, bukan ahli bid‟ah, dan bukan orang yang rakus

dengan dunia” ( Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36-37).

Kemudian beliau menjelaskan : “akal merupakan modal utama. Tidak

ada kebaikan berteman dengan orang yang bodoh. Karena orang yang bodoh, dia

ingin menolongmu tapi justru dia malah mencelakakanmu. Yang dimaksud

dengan orang yang berakal adalah orang yang memahami segala sesuatu sesuai

dengan hakikatnya, baik darinya sendiri atau tatakala dia menjelaskan kepada

orang lain. Teman yang baik juga harus memiliki akhlak yang mulia. Karena

betapa banyak orang yang berakal dikuasai oleh rasa marah dan tunduk pada

hawa nafsunya, sehingga tidak ada kebaikan bereman dengannya.

Sedangkan orang yang fasik, dia tidak memiliki rasa takut kepada Allah,

tidak dapat dipercaya dan engkau tidak aman dari tipu dayanya. Sedangkan

berteman dengan ahli bid‟ah, dikhawatirkan dia akan mempengaruhimu dengan

kjelekan bid‟ahnya (Mukhtasar Minhajul Qashidin 2/36-37)

Adapun hasil yang sama telah ditemukan peneliti melalui dokumentasi

berupa pada Jurnal ViVe Vike Mantiri (2014:1-13) Dalam perspektif perilaku

menyimpang, Degradasi moral terjadi karena terdapat peimpangan perilaku dan

Page 91: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

berbagai aturan-aturan sosial dari nilai dan norma sosial yang berlaku

menyimpang dapat di defisiskan sebagai suatu perilaku yang diekspresikan oleh

seseorang atau lebih dari anggota masyarakat, baik disadari maupun tidak

disadari, tidak menyenyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat.

c. Lingkungan keluarga

Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan sendiri oleh

peneliti pada tanggal 30 September 2019. Lingkungan keluarga adalah faktor

yang sangat berpengaruh terhadap pembatasan kepribadian seseorang. Karena

disinilah seorang anak yang baru lahir mempelajari semuanya.

Berikut penuturan oleh AN (20 Tahun),hasil wawancara dengan seorang

alumni mengungkapkan bahwa :

( Dalam lingkungan pesantren dulu kita di sana bukan hanya nilai-nilai

agama yang diterapkan sama pembina tetapi juga nilai-nilai moral,

wajib dan sunnahnya, cara berpakaianya, pokonya macam-macam yang

menyangkut agama. Jadi kita semua berperilaku yang islamiah. Tapi pas

waktuku keluar pesantren kembali ke rumah orangtuaku. Tapi sering

bertengkar mama sama bapakku. Tidak tau siapa mau kubela. Kadang

waktu makan sama satu meja tapi kaya dou wati pata angi (tidak baku

kenal). Jadi itu yang buatku sering nginap dirumahnya teman-temanku

dari pada dirumah sendiri kaya orang bodoh-bodoh. Mada merokok juga

sekarang kayak berkurang kurasa stresku kalau merokok, 21 Oktober

2019 )

Berdasarkan penuturan AN yang mengenai perubahan perilakunya yang

terjadi di sebabkan oleh faktor keluarga yang mana keluarga yang mana

harmonisan antar sang ayah dengan sang ibu yang akhirnya menyebabkan sang

anak terabaikan, karena kurang perhatian. Akhirnya sang anak juga menjadi

tertutup karena menurutnya percuma apabila ia menyampaikan curahan hatinya

Page 92: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

pada kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusan masing-msing. Oleh karena

itu dalam hal ini peran kedua orang tua sangat dibutuhkan dalam tetap menjaga

keharmonisan rumah tangga sehingga anak merasa nyaman untuk tetap berad

dalam rumah tangga. Dan tidak menjcari kesenangan diluar yang entah itu

pergaulan yang baik ataupun buruk

Kemudian informan MM (22 Tahun), seorang alumni pesantren menambahkan

bahwa :

( Mada sering maru midi kese ta uma, orang tua jarang wara na jadi

jangankan mau cerita-cerita dan mau jagain mada doho, ketemu aja

jarang, 10 Oktober 2019 )

(Saya selalu merasa sendiri dirumah, orang tua jarang ada. Jadi

jangankan mau cerita-cerita dan jagain saya sebagai anaknya, ketemu dan

duduk bersama saja jarang, 10 Oktober 2019)

Dalam pembentukan karakter seorang anak, peranan orang tualah yang

sangat penting. Selain itu, nilai dan norma juga termasuk hal yang perlu

disosialisasikan oleh orang tua terhadap anaknya. Adapun hasil yang sama telah

ditemukan peneliti melalui dokumentasi berupa pada Jurnal ViVe Vike Mantiri

(2014:1-13) Dalam perspektif perilaku menyimpang, degradasi moral terjadi

karena terdapat peyimpangan perilaku dan berbagai aturan-aturan sosial dari nilai

dan norma sosial yang berlaku menyimpang dapat di defisiskan sebagai suatu

perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau lebih dari anggota masyarakat,

baik disadari maupun tidak disadari, tidak menyenyesuaikan diri dengan norma-

norma yang berlaku dalam masyarakat.

Seperti hasi wawancara diatas bahwa kebanyakan para orang tua yang

sangat sibuk dengan urusan masing-masing melupakan kewajibannya yaitu tidak

Page 93: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

lagi memperhatikan masalah keagamaan, nilai dan norma anaknya karena

mereka pikir hal yang tidak lagi perlu untuk ditanyakan karena sang anak telah

dimasukkan kedalam sebuah pondok pesantren sehinnga mereka yakin bahwa

pendidikan agama (ahklak) anaknya sudah bagus sehingga pembentukan

perilaku anaknya pun sudah pasti bagus. Mereka tidak menyadari bahwa ada

dunia diluar sana yang sangat kuat untuk mempengaruhi pola pikir sang anak

yang bisa mempengaruhi tingkah lakunya jadi perhatian orang tua sangatlah

dibutuhkan.

Padahal kewajiban bagi orang tua adalah mendidik anak-anaknya.

Termasuk hal ini memantau pergaulan anak-anaknya. Betapa banyak anak yang

sudah mendapat pendidikan yang bagus dari orang tuanya, namun rusak dengan

cita-cita dalam mewujudkan masyarakat yang mengedepankan karakter dalam

kehidupan sehari-harinya oleh pergaulan yang buruk dari teman-temannya.

Hendaknya orang tua memperhatikan lingkungan dan pergaulan anak-anaknya,

karena setiap orang tua adalah pemimpim bagi keluarganya, dan setiap

pemimpin kan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpinnya.

Allah Ta‟ala juga berfirman dalam surat At-Tahrim 6, yang artinya :

“hai orang-orang yang beriman, periharalahh dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjagaanya malaikat-

malaikat yang kasa, keras, dan tidak mendurhakan Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang

diperintahkan” (At-Tahrim:6)

2. Bentuk Penyimpangan Dari Degradasi Moral Alumni Pesantren Al-

Kautsar Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu

Page 94: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Penurunan tingkah laku atau yang lebih kita dengar dengan istilah

“degradasi moral” sekarang ini tidak hanya melanda kalangan remaja pada

umumnya melainkan menimpa alumni pesantren dalam hal ini yaitu alumni

pesantren Al-Kautsar Kabupaten Dompu. Orang tua, pendidik, beberapa pihak

yang berkecimpung dalam pidang pendidikan, agama, dan sosial banyak

mengeluh terhadap perilaku yang semakin hari semakin menunjukkan

kemunduran. Berperilaku tidak sopan, gaya hidup hedonis dan mengikuti

kelompok-kelompok motor dan bahkan mulai lalai dalam menjalankan ibadah

adalah sederet contoh perilaku menyimpang yang tidak mencerminkan alumni

pesantren sehingga mengalami degradasi moral.

Perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor dan

terjadi karena adanya keinginan untuk dianggap mengikuti zaman atau lebih

dikelah dengan perubahan berencana. Misalanya dalam hal berjilbab bagi laumni

santriwati, kuatnya keinginan itu membuat dia dengan mudah mengalami

perubahan tampa sedikitpun ada pertimbangan dari apa yang ditanamkan dalam

pikiranya ketika berada dalam pesantren dulu. Berdasarkan dari hasil observasi

yang telah dilakukan sendiri oleh peneliti di lapangan pada tanggal 30 September

2019. Dalam hal ini bisa melihat jika pengaruh budaya juga menjadi faktor

pendorong terjadinya perubahan perilaku seseorang termasuk alumni pesantren

yang telah diajarkan nilai-nilai keagamaan dan telah dituntut untuk bersikap

yang islamiah.

Seperti yang dikatakan NH (21 Tahun), seorang alumnimengungkapkan :

Page 95: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

( Waktu saya dipesantren, saya selalu pakai jilbab yang syar‟ir dan suatu

hari saya keluar pondok, ketika saya liat cewek lain yang memakai jilbab

dengan berbagai macam gaya saya selalu berkata dalam hati suatu saat

saya pun akan seperti itu bergaya tidak seperti ibu-ibu, ingin mengubah

gaya agar lebih modis17 Oktober 2019 )

Dari hasil penuturan diatas dapat kita simpulkan bahwa seseorang yang

mengalami perubahan perilaku itu karena adanya motif dalam diri untuk

melakukan sesuaru yang menjadi ketertarikannya sejak lama. Misalnya dalam

hal jilbab, saat ini jilbab-jilbab dengan berbagai macam perpaduan warna sedang

digemari oleh para kaum perempuan yang beragam islam khususnya.

Perkumpulan mereka disebut dengan “hijabers”, memang sangat kelihatan

menarik sehingga banyak perempuan-perempuan yang memakai jilbab dengan

mengikuti gaya hijabers padahal jika kita perhatikan itu tidak sesuai dengan cara

berhijab dalam islam yang menutup aurat kita. Karena kebanyakan hanya

menutupi rambut saja tapi tidak menutupi dada. Baju dan celana yang

digunakann juga ketat dan terkadang sedikit memperlihatkan lekuk tubuh. Hal

ini justru banyak dilakukan oleh sebagian para alumni pesantren Al-Kautsar

yang seharusnya tidak ikut dalam hujabers itu karena sebelumnya dia telah

ditanamkan nilai-nilai moral dan harus berakhlak yang islamiah, jilbab yang

menjadi cerminannya.

Berikut penuturan MN (21 Tahun), seorang alumnimengungkapkan :

( Dulu waktu saya dipesantren saya punya sahabat cewek yang nyaman

diajak curhat karena dibarengi dengan perhartian. Tapi dipesantren kan

dilarang terlalu bergaul sama bukan muhrim jadi kupikir nanti kalau

kuliah baru bersahabat sama siapa saja, apalagi bergaul dengan teman-

teman yang zaman sekarang naik motor bonceng cewek, keluar malam

pokonya ingin mencoba hal-hal dilarang waktu dalam pesantren, kan

sudah tidak terikat dengan aturan10 Oktober 2019 )

Page 96: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Dari hasil wawancara diatas dapat kita simpulkan bahwa bentuk

perubahan perilaku terencana ini terjadi karena adanya rasa tidak nyaman

terhadap apa yang menjadi batasannya ketika dalam pesantren sehinnga ia

merencanakan untuk melakukan apa yang dia inginkan setelah keluar dari

pesantren tampa memikirkan apakah hal yang akan dia lakukan itu baik atau

tidak.

Kemudian MS (20 Tahun), seorang alumni pesantren menambahkan bahwa :

( Dulu waktu didalam pesantren, saya dituntut untuk selalu bersikap baik

dan sopan, rajin membaca Al-Quran, ibadah juga selalu tepat waktu,

bahkan tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikan tetapi setelah

saya pulang dan kembali kerumah, semua hal dan kebiasaan tersebut

sudah jarang saya lakukan dan bisa dikatakan hilang, 15 Oktober 2019)

Dari penuturan diatas, dapat kita simpulkan bahwa perubahan perilaku

yang dialami oleh alumni pesantren Al-kautsar di pengaruhi oleh lingkungan

dan keluarga yang kurang memberikan perhatian kepada anak-anaknya.

Sehingga apa yang mereka lakukan tidak di control dan tampa memikirkan baik

buruknya untuk mereka.

Hal itu di benarkan dalam sebuah wawancara peneliti dengan sebelumnya dengan

salah satu tokoh masyarakat dengan inisial M (39 Tahun), mengatakan :

( Saya sudah 5 tahun bertugas disini, dan hampir setiap masalah yang

selalu menjadi keluhan masyarakat adalah kelompok-kelompok yang

selalu membuah ulah seperti balapan liar, masalah cewek dll. Ironisnya

salah satu dari mereka adalah alumni pondok pesantren, 9 Oktober 2019 )

Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa sebagian besar alumni

pesantren Al-kautsar Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu

mengalami perubahan perilaku disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan dalam

Page 97: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

hal ini teman sepergaulan sangat menunjang terjadinya prubahan tersebut. Sikap

individualisme masyarakat kota juga mendorong terjadinya perubahan perilaku

karena ereka mearasa mendapat kebebasan untuk melakukan apa saja yang ingin

mereka lakukan. Kuatnya pengaruh lingkungan yang ada membuat faktor penahan

yang mereka miliki yaitu nilai moral dan akhlak yang telah ditanamkan sejak

dipesantren mudah terkikis.

Adapun hasil yang sama telah ditemukan peneliti melalui dokumentasi

berupa pada Jurnal Pendidikan Islam oleh Susanto dan Muzakki (2016:1-42) “

Perubahan perilaku pada alumni santri. Hal tersebut menunjukan bahwa para

alumni pondok pesantren regulasi diri yang dialaminya dipengaruhi oleh kekuatan

lingkungan ( faktor eksternal) dan mereka sendiri tidak mampu mengendalikan

kekuatan tersebut. Oleh sebab itu, berawal dari sikap ketidak-ikhlasan sewaktu

dalam pesantren maka tidak akan menjadi sebuah karakter Islam sebab karakter

itu terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan panjang yang akhirnya menjadi sebuah

sifat, dan tentunya karakter yang hendak dibentuk oleh pondok pesantren adalah

karakter Islami pada diri santri. Maka tidak heran dengan perubahan perilaku

alumni pesantren dengan segala bentuk perilaku yang menyebabkan terjadinya

degradasi moral tampa memikirkan yang akan merugikan dirinya dan orang lain.

3. Cara Mengatasi Degradasi Moral Alumni Pondok Pesantren Al-

Kautsar Desa Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu

Degradasi moral merupakan masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

saat ini moral remaja mengalami tingkat degradasi yang tinggi, peningkatan

degradasi yang tinggi itu disebabkan oleh beberapa factor antara lain : pergaulan

bebas, proses sosialisasi yang kurang sempurna, pengaruh budaya barat,

Page 98: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua, dan tingkat pendidikan yang

rendah.

Moralitas sebagai bentuk kesepakatan masyarakat mengenai apa yang

layak dan apa yang tidak layak dilakukan, mempunyai sistem hukum sendiri.

Hampir semua lapisan masyarakat mempunyai suatu tatanan masing-masing,

bahkan komunitas terkecil masyarakat kadang mempunyai moral/etika tersendiri

dengan sistemnya sendiri. Tidak jarang hukuman bagi mereka yang melanggar

moralitas, lebih kejam dari pada hukuman yang dijatuhkan oleh institusi formal.

Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan sendiri oleh peneliti

di lapangan pada tanggal 30 September 2019 maka telah ditemukan bahwa banyak

dari alumni pondok pesantren yang mengalami pemerosotan moral sehingga perlu

penanganan yang baik untuk mengatasinya dan meminimalisir terjadinya

degradasi moral.

Kemudian informan NH (41 Tahun), seorang masyarakat mengungkapkan :

( Biasanya seorang yang melanggar moralitas adalah beban psikologis

yang terus menghantui, pengucilan dan pembatasan dari kehidupan yang

„normal, oleh karena itu saya harap itu mereka tidak usahlah ikut-ikutan

kalau tidak tau dampaknya. Ada baiknya mereka jaga lingkungan

pergaulan sehingga kondusif, 17 Oktober 2019 )

Dari hasil wawancara diatas dapat kita simpulkan bahwa bentuk perubahan

perilaku atau adanya perilaku menyimpang itu akan membuat kita merugi

sehingga merusak moral dan citra sebagai alumni pondok pesantren yang

seharusnya bisa memberikan nilai positif dan nilai lebih terhadap lingkungan

bukan malah sebaliknya.

Berikut penuturan AR (35 Tahun), orang tua alumni mengungkapkan bahwa :

Page 99: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

(Dalam lingkungan keluarga yang sangat signifikan terhadap

berkembangnya prilaku remaja, peran orang tua dan sanak keluarga

lebih dominan dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta

memberikan perhatian yang super lebih terhadap perkembangan prilaku

remaja, 20 Oktober 2019)

Berdasarkan wawancara tersebut peran orang tua dalam mendidikan

anak, jelas dan tegas bahwa mereka adalah pendidik yang utama dan pertama.

Pertama karena merekalah yang memberikan pengajaran, pendidikan, apapun itu

untuk perdana kalinya. Ada di tangan mereka jelas untuk memberikan pengaruh

dan arah untuk menjadi apa dan seperti apa. Utama, karena merekalah yang

memiliki tanggung jawab, kewajiban, dan kuasa untuk menjadikan anak seperti

apa. Perlu kesadaran bersama bagi tumbuh kembang anak.

Adapun hasil yang sama telah ditemukan peneliti melalui dokumentasi

berupa pada Jurnal Syafa‟e (2017:1-12) “Dalam pendidikan karakter lebih

menekankan kepada pembentukan potensi dasar seperti membangun imam.

Dengan ini akan lahir pribadi-pribadi yang dapat mengendalikan diri dan

menyakini bahwa yang mereka lakukan kelak akan dimintai pertanggung

jawaban. Dan dalam lingkungan keluarga, peran dan tugas orang tua sangat

penting dalam pembentukan karakter untuk seorang anak.

Dengan demikian, perihal pendidikan adalah tanggung jawab bersama,

sesuai dengan kapasitas dan bagian masing-masing. Saling melengkapi bukan

meniadakan atau mengambilalih dan mengoperkannya. Selain di peroleh dari

pendidikan formal, karakter seorang anak adalah bagaimana tugas dan tanggung

jawab dari orang tua. Sehingga degradasi moral dapat terhindarkan demi

Page 100: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

terwujudnya pendidikan yang bukan hanya mencerdaskan akal tetapi juga ahklak

seorang anak.

B. Pembahasan

Ada banyak faktor yang menjadi alasan alumni pesantren Al-Kautsar Desa

Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu mengalami perubahan perilaku.

Mulai dari faktor individu, faktor keluarga, dan faktor lingkungan sosial. Dari

hasil penelituan diatas, memperlihatkan ulasan yang dapat diberkan sesuai

dengann pendapat para ahli.

1. Penyebab Terjadinya Degradasi Moral Alumni Pesantren Al-Kautsar

Perubahan perilaku alumni pesantren, dari data yang diperoleh

memperlihatkan bahwa salah satu penyebab perubahan perilaku alumni pesantren

Al-Kautsar Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten Dompu adalah faktor

individu. Misalnya bagi seorang alumni pesantren diatas bahwa terjadi perubahan

perilaku karena mereka tidak sanggup untuk menyesuaikan diri dengan aturan

yang ada sehingga mereka tertekan dan dengan dukungan dari lingkungan yang

membebaskan maka perubahan itu akan dengan mudah terjadi. Terlebih lagi

karena mereka kurang menghayati pendidikan agama yang mereka peroleh ketika

masih berada dalam pesantren. Mereka hanya sekedar menjalani dan tunduk pada

aturan yang berlaku tampa memahami tujuan dari aturan itu sendiri. Sehingga

mereka mudah merasakan ketidaknyamanan terhadap aturan itu ketika ada sesuatu

yang terbati untuk mereka lakukan.

Para alumni pesanntren diatas bisa dikatakan dewasa karena rata-rata umur

mereka sudah 20 tahun. Akan tetapi justru mereka kehilangan control diri dalam

Page 101: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

mengambil tindakan. Dimana, setelah keluar dari pondok pesantren merea dengan

mudah mengikuti hasrat mereka untuk melakukan sesuatu atau bertindak

semaunya tampa memperdulikan aturan yang ada seperti yang dikatakan

sebelumnya bahwa ini akibat penghayatan agama yang kurang dari alumni

pesantren. Selain itu carut marut dalam keluarga juga menjadi faktor penyebab

dalam perubahan perilaku, banyak alumni pesantren yang mengungkapkan

tentang peristiwa yang terjadi dalam keluarga sesabagi sebab mereka mengalami

perilaku menyimpang atau perubahan perilaku. Keluarga yang Broken home tentu

akan berimplikasi pada anggota keluarga itu. Keluarga yang tidak normal bukan

hanya terjadi pada Briken home, akan tetapi dalam masyarakat modern sering juga

terjadi suatu gejala adanya Broken homesemu artinya kedua orang tuannya masih

utuh tapi masing-masing anggota keluarga (Ayah dan Ibu) mempunyai kesibukan

masing-masing sehingga orang tua tidak sempat memberikan perhatian pada

anaknya. Orang tua tidak memberikan perhatian yang seharusnya harus dilakukan

setiap saat yaitu tentang pendidikan agamanya.

Meskipun sang anak telah dimasukkan dalam sebuah pondok pesantren

akan tetapi belum tentu dia bisa berakhlak islamiah seperti tujuan yang ada dalam

pondok pesantren karena terkadang sang anak tidak mampu menyesuaikan diri.

Jika dalam keluarga sang anak tidak mendapatkan perhatian, maka meskipun sang

anak telah berkelakuan yang baik semasa dipesantren, tidak menutup

kemungkinan akan mengalami perubahan ketika dia memasuki lingkungann baru.

Dalam ilmu Sosiologi keluarga disebut sebagai agen sosialisasi yang

utama. Maksudnya adalah keluarga memilii peran penting terhadap pembentukan

Page 102: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kepribadian anak. Anak yang dididk dalam keluarga yang harmonis akan

memperhatikan perilaku yang baik. Begitupun seorang anak akan mempunyai

ketergantungan pada orang tuanya. Sejak ia dilahirkan anak itu tidak bisa bergaya

tampa bantuan orang terdekatnya. Memasuki masa anak-anak sampai remaja,

peran orang tua sangat diperlukan untuk membimbing masa depan remaja yang

terarah dan bertujuan.

Dapat kita simpulkan bahwa keluarga adalah institusi yang paling penting

pengaruhnya terhadap proses pembentukan kepribadian anak. Semakinbaik

hubungan dengan orang tua, maka semakin rendah perubahan perilaku seseorang

yang mengarah kearah kemerosotan moral atau degradasi moral.

Meskipun seseorang itu alumni pesantren dari pondok pesantren

tradisional atau modern yang mana dalam pikiran telah ditanamkan ajaran-ajaran

islam sehingga ia dituntut untuk bersikap islamiah akan tetapi jika keluarga yang

ia miliki tidak harmonis atau tergolong dalam keluarga yang Broken home maka

setelah ia keluarga dari pesantren ia akan mengalami perubahan perilaku.

Penyebab lain terjadinya perubahan perilaku adalah pengaruh lingkungan

yang tampa batas, baik dikampus maupun dalam lingkungan masyarakat luas.

Dari hasil penelitian diatas, pengaruh lingkungan sangat nampak memberikan

kekuatan pada perubahannperilaku alumni pesantren pada mahasiswa. Terlepas

dari kondisi keluarga masarakat kerap kali menjadi ajang tumbuh suburnya

perubahan perilaku seorang remaja. Karena remaja termasuk makhluk sosial yang

senantiasa mengadakan interaksi atau hubungan dengan sesama manusia antara

satu dengan lainya, sebagai akibat dari hubungan inilah kepribadian seseorang

Page 103: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

akan terbentuk sesuai dengan keadaan atau kondisi lingkungan sendiri. Sebab

lingkungan adalah pemberi masukan baik dan buruk terhadap perilaku anak. Dua

dampak sekaligus yang diterima seseorang dalam pergaulan mereka, akan

ditemukan dilingkungan mana ia berada.

Anak yang berada dalam lingkungan yang demokratis dan terjaga, amaka

akan membentuk perilaku yang baik. Namun, sebaiknya seseorang yang berada

pada lingkungan yang tertekan dan bebas, maka akan memberi kebebasan pula

padanya.

Dalam mempermudah peneliti menganalisis hal tersebut, maka digunakan

teori kontrol sosial, salah satu teori memberikan penjelasan yang cukup untuk di

jadikan pijakan dalam rangka memahami sebab-sebab terjadinya perilaku

menyimpang sehingga terjadi degradasi sosial.

Pada dasarnya, teori kontrol sosial merupakan teori yang berusaha mencari

jawaban mengapa seseorang melakukan kejahatan. Disini terlihat berbeda dengan

teori lainya, dimana teori kontrol sosial tidak lagi mempertanyakan mengapa

orang melakukan kejahatan tetapi berorientasi kepada pertanyaan mengapa tidak

semua orang melanggar hukum atau mengapa orang taat kepada hukum. Dan

apabila ditinjau dari akibatnya, pemunculan teori kontrol sosial ini disebabkan tiga

ragam perkembangan dalam kriminologi. Oleh karena itu, perilaku menimpang

adalah konsekuensi logis dari kegagalan seseorang mentaati hukum dan aturan.

Teori kontrol sosial sendiri merupakan teori tentang penyimpang dimana

yang disebabkan oleh kekosongan kontrol atau pengendalian sosial. Diamana,

teori ini dibangun atas pandanganyang dimana pada dasarnya manusia memiliki

Page 104: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kecendrungan untuk tidak patuh pada hukum serta memilki pula dorongan untuk

melawan hukum.Teori ini juga membahas isu-isu tentang bagaimana masyarakat

memelihara atau menambahkan kontrol sosial dan cara memperoleh konformitas

atau kegagalan meraihnya dalam bentuk penyimpangan.

2. Bentuk Penyimpangan Dari Degradasi Moral Alumni Pondok

Pesantren Al-Kautsar Desa Ranggo Kecematan Pajo Kabupaten

Dompu

Perubahan perilaku yang alamia terjadi dikarekan adanya perubahan fisik

dan pola pikir yang mempengaruhi sehingga terjadi perubahan perilaku.

Sedangkan perubahan terencana yang mengalami perubahan perilaku itu

diakrenakan telah menyimpan sesuatu hal yang menjadi kerertarikannya terhadap

sesuatu yang mana dia menungguu kesempatan untuk melakukannya. Misalnya

dari salah satu hasil wawancara kita mengungkapkan bahwa dirinya dulu sering

buka tutp jilbab, sekarangg telah pakai jilbab kembali meskipun tidak memakai

jilbab seperti yang digunakan ketika dipesantren dulu. Dia memakai jilbab hanya

ingin mengikuti zaman (modernisasi).

Adapun dari hasil penelitian yaitu terjadi perilaku menyimpang karena

sebuah pendapat tentang kecantikan (make-up). Padahal, sebelumnya dia telah

pelajari dalam agama bahwa seorang wanita tidak diperkenankan untuk

memamerkan kecantikannya pada lawan jenis dengan sengaja karena bisa

mengakibatkan hal yang tidak diinginkan. Akan tetapi hal ini terlihat adanya

faktor sugesti. Faktor ini berperilaku apabila seseorang memberi pandangan atau

sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.

Jadi, prores ini hampir sama dengan imitasi tetapi titik tolaknya berbeda.

Page 105: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Berlangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh

emosi, ada suatu hal yang menghambat daya pikirnya secara rasional.

Semua perubahan perilaku seorang alumni pesantren Al-Kautsar Desa

Ranggo Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu terjadi karena faktor sosialisasi.

Secara sederhana sosialisasi dapat diartikan sebagai prores belajar bagi seseorang

atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup, nilai-

nilai dan norma sosial agar ia dapat berkembang menjadi pribadi yang bisa

diterima oleh kelompoknya dan di dalam masyarakat luas.

Seperti dalam teori kontrol sosial sangat diperlukan pengetahuan tentang

faktor yang menyebabkan tindak kejahatan. Pemahaman tentang faktor-faktor

yang menjadi penyebab kejahatan atau pelanggaran akan memudahkan pada saat

kita berupaya melakukan pengendalian terhadap kejahatan. Banyak teori yang

menjelaskan tentang faktor penyebab seseorang melakukan tindak kejahatan.

Salah satu teori dalam Kriminologi yang menjelaskan tentang faktor penyebab

kejahatan adalah teori kontrol sosial yang berangkat dari suatu asumsi atau

anggapan bahwa individu di masyarakat mempunyai kecenderungan yang sama

kemungkinannya dalam berbuat baik atau jahat.

Pelanggaran norma tersebut dalam prespektif sosiologi adalah

penyimpangan sosial. Dengan demikian, bahwa manakala dalam suatu

masyarakat, dimana kondisi lingkunganya tidak menunjang atau tidak berfungsi

dengan baik lembaga kontrol sosial tersebut, sedikit banyak akan mengakibatkan

melemah atau terputusnya ikatan sosial anggota masyarakatnya dan pada giliranya

akan memberi kebebasan pada anggotanya untuk berperilaku menyimpang.

Page 106: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Jadi, dengan adanya kontrol sosial atau pengendalian sosial yang dimiliki

setiap kelompok masayarakat akan mengikat nilai nilai dan norma yang berlaku,

sehingga tatanan dalam masyarakattetap terjaga dan tindakan penyimpangan pun

bisa dikendalikan melalui norma aturan yang berlaku dan disepakati bersama.

Terlebih dengan kian pesatnya perkembangan pengetahuan manusia yang semakin

lama semakin rasional dan ilmiah.Individu disini sebagai otak yang mengatur

kegiatan dari setiap individu yang diinginkan.

3. Cara Mengatasi Degradasi Moral Pada Alumni Pesantren Al-Kautsar

Desa Ranggo Kecematan PajoKabupaten Dompu.

Degradasi moral telah mencapai taraf yang mengkhawatirkan.

Permasalahan ini merupakan tanggung jawab semua lembaga kemasyarakatan

termasuk keluarga. Keluarga merupakan lembaga masyarakat pertama dan paling

utama yang menjadi tempat penanaman nilai terhadap individu. Keluarga

memiliki peran untuk meminimalisir degradasi moral yaitu dengan penyadaran,

penanaman, dan pengembangan nilai dan norma yang terdapat di dalam

masyarakat. Melalui interaksi yang intensive dapat terciptanya ikatan emosional

antara anggota keluarga, maka pendidikan nilai yang ditanamakan dalam keluarga

memiliki pengaruh yang besar dalam meminimalisir terjadinya degradasi moral.

Sebagaimana yang diungkapkan diatas bahwa proses sosial merupakan

salah satu factor degradasi moral remaja , hal ini disampaikan oleh James W.van

der Zanden bahwa penyimpangan sosial merupakan prilaku yang oleh sejumlah

besar orang dianggap sebagai suatu hal yang tercela dan diluar batas toleransi,

sebagai contoh retaknya sebuah rumah tangga menjadikan seorang anak tidak

Page 107: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

mengenal disiplin dan sopan santun, hal ini karena orang tua merupakan agen

sosial yang tidak memberikan contoh panutan yang baik.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi degradasi moral remaja adalah

pengaruh budaya asing, dewasa ini dunia ada di gengaman tangan sehingga

masuknya budaya asing lewat televisi, handpone, internet dll, begitu cepat,

sehingga budaya itu akan membawa dampak baik positif maupun yang negative.

Kemudian faktor yang paling penting adalah pengawasan dari para orang

tua, anak anak harus mendapatkan perhatian dan pengawasan super ketat dan

memberikan pemahaman pentingnya memilih dan memilah mana yang baik dan

mana yang buruk , sehingga para anak anak tidak mencari kebahagian dan

menghilangkan stress dengan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama

yang paling dominan dari solusi mengatasi degradasi moral adalah factor individu

remaja itu sendiri, yaitu dengan selalu ingat dan waspada, ingat kepada sang

Pencipta dan sang Pengatur segalanya, Rabbul Alamin. Karena dengan Ingat

Kepada-Nya kita akan selalu terus menerus beribadah dan berusaha untuk selalu

menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan para

remaja termasuk kita banyak sekali godaan yang akan menggoda dan

menjerumuskan kita. Maka marilah kita selalu berpegang teguh kepada Allah Swt

dan Waspada kepada berbagai godaan untuk menatap dan mengurangi dilema

kehidupan dan degradasi moral.

Dalam teori kontrol sosial, Hierschi telah memberikan gambaran mengenai

empat elemen keterikatan yang saling berkaitan, yaitu : kasih sayang, tanggung

jawab, keterlibatan dan keyakinan. Olehkarena itu, perhatian dari orang tua

Page 108: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

kepada anak sangat diperlukan dan dapat memberikan pengaruh positif serta

menumbuhkan kasih sayang dan rasa hormat anak kepada orang tuanya. Selain

itu, teman juga turut bepengaruh terhadap individu untuk mengontrol

perbuatannya. Tanggung jawab seseorang terhadap reputasi maupun masa depan

memberikan pertimbangan kepada seseorang untuk tidak melakukan kejahatan

atau pelanggaran. Adanya Keterlibatan seseorang yang menyebabkan kesibukan

dalam kegiatan yang positfi atau tidak menyimpang juga turut berkontribusi

mengurangi keinginan seseorang untuk berbuat jahat.Adanya keyakinan seseorang

bahwa hukum dan peraturan masyarakat pada umumnya benar secara moral dan

harus ditaati merupakan salah satu elemen dalam mengontrol perilaku seseorang.

Selain keluarga dan lingkungan, Polri juga dapat berperan memberikan

kontribusinya dengan kegiatan PKS maupun Saka Bhayangkara serta penyuluhan

oleh fungsi Binmas dalam pencegahan terjadinya tindak kejahatan maupun

pelanggaran lebih dimaksimalkan lagi.

Page 109: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil pembahasan dari penelitian ini,

maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Dapat dikatakan bahwa kondisi moral alumni pondok pesantren saat ini

mengalami degradasi ( penurunan ) dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan

beberapa faktor diantaranya : faktor individu, faktor keluarga, dan faktor

lingkungan sosial.

2. Dapat dikatakan bahwa bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di tengah

adanya pemerosotan moral alumni pesantren saat ini sangat

memprihatikan. Beberapa bentuk penyimpanganya adalah banyak alumni

pesantren sekarang yang mulai lalai dalam menjalankan ibadah, mudah

terpengaruh budaya barat seperti berpakai yang tidak syar‟i bagi alumni

santriwati dan bahkan di antara alumni ada yang ikut kelompok-kelompok

balap liar (geng motor), ada juga yang tidak berperilaku tidak sopan.

Page 110: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

3. Dapat dikatakan bahwa solusi alternatif untuk mengurangi terjadinya

penyimpangan sosial sehingga tidak terjadi degradsi moral adalah lebih

menanamkan lagi pemahaman tentang agama, nilai-nilai dan norma serta

menahan diri agar tidak mudah terpengaruh. Disini juga, peran orang

terdekat terutama orang tua sangatlah penting.

B. Saran

1. Disarankan kepada alumni pondok pesantren Al-Kautsar agar lebih

meningkatkan iman dan taqwa serta tetap pada pola kehidupan yang

Islamiah yang mampu menjaga di luar lingkungan pesantren, tentunya

Allah SWT dengan baik sesuai dengan tuntutanya.

2. Disarankan kepada almumni pondok pesantren Al-kautsar agar selalu

sadar terhadap posisi dan fungsi diri kita sebagai KhalifahAllah dimuka

bumi ni. Kesadaran akan posisi dan fungsi diri ini menuntut kita untuk

memili seperangkat kemampuan agar kita dapat dengan baik

memakmurkan bumi dengan membawa sebesar-besarnya kemanfaatan

bagi manusia.

3. Disarankan untuk orang tua dan orang-orang terdekat alumni pondok

pesantren Al-Kautsar suapaya lebih memperhatikan anak-anakanya dalam

pergaulan terkait pada tingkah laku dan perbuatan yang menyimpang yang

akan merusak masa depannya dan terhindar dari degradasi moral.

Page 111: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rukminto, Isbandi. (2013). Intervensi Komunitas & Pengembangan

Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Edisi Revisi.

Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Aijudin Anas, Hamidah Ida (2017). Pesantren Dan Mediasi Konflik Keagamaan

(Studi Kasus Pondok Pesantren Al Muayyad Winda Surakarta). Jurnal

Penelitian. 11(1):91-118.

Alviana Vivi (2018). Degradasi Moral Siswa Madrasah Aliyah Baburahman

Bulujaya. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar.Hal.7

Annisa Suciati Nurul (2018). Kecakapan Sosial Siswa Di Pondok Pesantren

Darul Istiqamah Kabupaten Maros. Skripsi. Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar. Hal.vi

Amrizal (2011). Sekolah Versu Pesantren Sebuah Perbandingan Menuju Format

Baru Mainstrem Lembaga Pendidikan Nasional Peniada. Jurnal Sosial

Budaya. 8 (1) : 114.

Arifin Jamaluddin, Kaharuddin, Ismail Lukman, Saputra Hadi, MukraminSam‟un,

Sudarsono, Risfaisal. (2019). Buku PedomanPenulisanSkripsi (Khusus

BagiMahasiswa Bidang Kajian SosialBudaya). Makassar: Program Studi

Pendidikan Sosiologi FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

MuhammadiyahMakassar.

Azwaralduani.(2019) Sejarah Munculnya Pondok Pesantren. http://blogspott.

com/2019/05/18-sejarah-munculnya-pondok-pesantrendi.html?m=1, diakses

(18 Mei 2019)

Bawono. (2010). Sejarah Umum Pesantren. Jurnal Pendidikan. 1 (1):5

Page 112: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Creswell, John W. (2017). Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,

Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Goode, William J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Sinar GrafikaOffset.

Hayisama Ibrohem. (2017). Masalah Perilaku Dalam Kaitannya Dengan

Kesejahteraan Sosial dan Ketahanan di Kalangan Alumni Pesantren

(Patani). Thailand Selatan : Universitas Muslim Aligart. Jurnal pendidikan.

1(1) : 1- 10

Hodges, Sheffield, dan Ralph (2013) “Asrama di sekolah-sekolah Australia”.

Jurnal pendidikan. (57 (1) 32-47).

http://eprints.umm.ac.id/38358/2/BAB%20I.pdf (25 Sep 2019)

https://muslim.or.id/8879-pengaruh-teman-bergaul.html (30 Sep 2019)

http://www.dompukab.go.id/gambaran-umum/kondisi-geografis (2 Okt 2019)

https://www.kaskus.co.id/thread/5344aaf980cf17eb6a0000ca/sejarah-lahirnya-

sebuah-daerah-quotdompuquot/ (5 Okt 2019)

Jahroh Siti Windi, Sutarna Nana. (2018). Pendidikan Karakter

SebagaiUpayaMengatai Degradasi Moral. Jurnal Prosiding Seminar

Nasional Inovasi Pendidikan.8(4): 395-402.

Jasmi Azmi Kamarul, Zailaini Azhar Muhammad. (2016). Elemen Penyampaian

Pendidikan Islam Melalui Moralitas Islam di Beberapa Sekolah di

Malaysia. Jurnal Pertanika Ilmu Sosial dan Humaniora.

Lembono Guntur Dody. (2014).Agama dan Kekerasan, Suatu Studi kasus Dua

Santri di Pondok Pesantren Al-Din Surabaya. Jurnal Pendidikan Islam.

Malik. (2012). Reduksi Data dalam Analisis Penelitian Kualitatif menurut

Miles&Huberman.http://www.menulis_skripsi_penelitian.com/2019/05/22/r

eduksi-data-dalam-analisis-penelitian.html?m=1. Diakses (22 Mei 2019)

Mantiri, Vike, vive. (2014). Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja

Dikelurahan Pondang, Kecematan Amurang Timur Kabupaten Minahasa

Selatan. JurnalPendidikan. 3(1): 1-13.

Muthohar, Sofa. (2013). Antisipasi Degradasi Moral di Era Global. Jurnal

Nadwa. 7(2): 321-334.

99

Page 113: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Muzakki Muhammad, Susanto Happy (2016). Perubahan Perilaku Santri (Studi

Kasus Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap Kecematan

Besuki Kabupaten Situbondo. Jurrnal Pendidikan Islam. 2(1):1-42.

Nengsi Wahyuni Sri (2016). Pondok Pesantren An-Nuriyah Bontocini Desa

Maccini Baji Kecematan Batang Kabupaten Jeneponto (2004-2014).

Skripsi. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri

Makassar. Hal.vi

Nursalam, suardi, syarifudin. (2016). Teori sosiologi klasik, modern,posmodern,

saintifik, hermeneutik, krisis, evaluatif, dan integratif. Yogyakarta: Writing

Revolution.

Putra Hermansyah. 2010. Pondok Pesantren dan Tantangan Globalisasi (Upaya

Pondok Pesantren Musthafawiyyah Purba Baru Sumatra Utara dalam

Mempertahankan Sistem Tradisional). Tessis. 1-66

Rozi Fatchur Firdaus. 2015. Modernisasi Sistem Pembelajaran Pesantren di

Pondok Pesantren Bustanul Muta‟Allimun Reksosari Kecematan Suruh

Kabupaten Semarang. Skripsi. 1-124

Santoso Topo. (2013). Teori Kontrol Sosial (Travis Hirschi). Jurnal Pendidikan

Sosial. 1(1):1-9

Sholeh. (2015. Degradasi Perilaku. Jurnal Pendidikan.1(1): 104

Soekanto Soejono. 2010. Sosiologi sustu pengantar. PT Raja GrafindoPersada.

Jakarta: rajawali Pers.

Sugiyono. ( 2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alvabeta.

Susanto Happy, Muzakki Muhammad.(2016). Perubahan Perilaku Santri (Studi

Kasus Alumni Pondok Pesantren Salafiah Di Desa Langkap Kecematan

Besuki Kabupaten Situbondo). Jurnal Pendidikan Islam.2(1): 1-39.

Syafe‟i Imam (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan

Karakter. Jurnal Pendidikan Islam. 8(1):1-12.

Suyato. (2014). Perilaku Menyimpang Dalam Perspektif Sosiologi. Jurnal

pendidikan Ilmu sosial.1(1): 1-9.

Syam Kadri Al Ramdahni (2016). Perilaku Sosial Santri Perempuan Pondok

Pesantren Guppi Samata Gowa. Skripsi. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial. Universitas Negeri Makassar. Hal.vi

Page 114: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Syamsulsuri Sukri, Bahri Aliem, Khaeruddin, Munirah, Husniati A,

Nasrun.(2018). Pedoman Penulisan Skripsi Edisi. Makassar: Tim Penyusun

FKIP Unismuh Makassar.

Yao SW Esther, Deane L Kelsey, Bullen Pat (2015). Tren Dan Transisi Dari

Sekolah Menengah Wawasan Dari Sekolah Asrama Untuk Pemuda Yang

Kurang Beruntung Di Selandia Baru. Jurnal Studi pemuda. 18 (10), 1347-

1365.

Yunita Ani, Suyahmo, Juhadi (2017). Perilaku Menyimpang Dan Tindak

Kekerasan Siswa SMP di Kota Pekalongan. Junal JESS. 6(1): 1-6.

LAMPIRAN

1. Wawancara Dengan Tokoh Masyarakat

Gambar 1. Aparat Kepolisian (9 Oktober 2019)

Page 115: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Gambar 2. Kepala Desa (17 Oktober 2019)

2. Wawancara Dengan Orang Tua Alumni

Gambar 1. (17 Oktober 2019)

Page 116: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Gambar 2. (18 Oktober 2019)

Gambar 1.(15 Oktober 2019)

3. Wawancara Dengan Masyarakat

Page 117: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Gambar 1. (20 Oktober 2019)

Gambar 2. (20 oktober 2019)

4. Wawancara Dengan Alumni Pondok Al-Kautsar

Page 118: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Gambar 1.(21 Oktober 2019)

Gambar 2.(21 Oktober 2019)

Gambar 3. (17 Oktober 2019)

Page 119: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

Gambar 4 (15 Oktober 2019)

Page 120: DEGRADASI MORAL ALUMNI PONDOK PESANTREN AL-KAUTSAR … · yang selalu bertanya kapan saya wisuda, dan terkhusus buat seluruh keluarga tercinta dan orang-orang yang senantiasa menyayangiku,

RIWAYAT HIDUP

MISNAH, lahir di Dompu pada tanggal 5 Februari 1996.

Anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Maman Ismail

dengan Salmah. Penulis mengawali jenjang pendidikan

formal di SDN No.1 Pajo pada tahun 2002-2008. Dan

melanjutkan ke SMP Negeri 1 Pajo pada tahun 2008−2011.

Kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1

Dompu pada tahun 2011−2014. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2015

penulis berhasil melanjutkan pendidikan dijenjang perguruan tinggi, penulis

diterima sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar pada

Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Dan organisasi internal kampus, penulis pernah mengikuti organisasi

Pecinta Alam (MAPALA) atau sekarang lebih dikenal PAHALA Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dan organisasi eksternal yaitu Forum Komunikasi

Mahasiswa Pajo Dompu-Makassar menjabat sebagai ketua umum periode 2016-

2017 serta penulis pernah menjabat sebagai bendahara umum Pengurus Besar

Himpunan Mahasiswa Dompu-Makassar periode 2018-2019.