mk. degradasi lingkungan

80
MK. DEGRADASI LINGKUNGAN smno.psdl.pdkl.ppsub.2013 PENCEMARAN AIR DAN PENGELOLAANNYA

Upload: hachi

Post on 23-Feb-2016

81 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MK. DEGRADASI LINGKUNGAN. PENCEMARAN AIR DAN PENGELOLAANNYA. smno.psdl.pdkl.ppsub.2013. PENCEMARAN AIR: dampaknya terhadap populasi satwa. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

MK. DEGRADASI LINGKUNGAN

smno.psdl.pdkl.ppsub.2013

PENCEMARAN AIRDAN

PENGELOLAANNYA

Page 2: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

2

PENCEMARAN AIR:dampaknya terhadap populasi satwa

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun

fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai

pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang

berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan

oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut

memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

Page 3: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

3

PENCEMARAN AIRApa itu ?

Kalau anda berjalan di tepian sungai atau danau, dan melihat aneka sampah dan kotoran mengapung

di permukaan airnya

Mungkin anda bertanya-tanya, apa itu dan darimana asalnya ?

Itulah fenomena pencemaran air .

Pencemaran air adalah “sesuatu substansi yang dimasukkan ke dalam sungai, danau atau laut, yang

membahayakan sumberdaya alam yang ada di lingkungan tersebut”.

Kadangkala pencemaran air ditandai oleh obyek-obyek yang kasat mata, seperti kantong plastik,

kertas-kertas, barang-barang bekas, pakaian atau sepatu dan lainnya.

Namun seringkali pencemaran air tidak kasat mata .

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi

dan atau komponen lain kedalam air dan atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga

kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang

menyebabkan air kurang atau tidak dapat lagi berfungsi

sesuai dengan peruntukkannya.

Page 4: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

KARAKTERISTIK H20

• Air merupakan komponen utama dari semua organism hidup.• Air mudah berubah dari satu bentuk fisik menjadi bentuk fisik lainnya, dan berpindah

dari satu tempat ke tempat lainnya .• Air dengan lambat menyerap dan melepaskan sejumlah besar energi .• Air adalah pelarut yang utama .

(Source: Wright & Nebel 2002)

Page 5: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PENTINGNYA KARAKTERISTIK AIR

Kurangnya akses thd suplai air bersih dpt mengakibatkan

dehidrasi dan kematian

Air yg bergerak dapat dengan cepat mengerosi topsoil dan

mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis dan sungai

tercemar .

Tumpahan bahan kimia, berlebihannya unsur hara dan asam yg larut dalam air dapat

mengakibatkan kematian masal organisme air.

Michael D. Lee Ph.D. Geography and Environmental Studies

Page 6: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

6

Ketersediaan Air• Total = 326 million cubic miles • 97% air di bumi ada di laut • 2.997% terkunci dalam gunung es dan glaciers• 0.003% dapat diakses dengan mudah

– Air tanah– Air bumi– Uap air– Danau-danau– Sungai-sungai

Page 7: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

7http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html

PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN AIR

Page 8: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

8

Peredaran air di alam

Page 9: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

9

Siklus Air

• Atm. -Ocean - Land• Evap. - PPT - Runoff

Page 10: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

10

Distribusi Cadangan Air Oceans

97%

Atmosphere 0.01%

Rivers, Lakes, and Inland Seas

0.141%Soil Moisture 0.0012%

Ground Water 0.4 – 1.7%

Ice Caps and Glaciers 1.725%

Page 11: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

11

• Reaksi-reaksi yg mengubah menjadi asam berlangsung dalam 2 haru – menempuh jarak 1000 miles• Arah angin – hujan asam • Deposisi kering vs Deposisi basah • Deposisi kering

– 50 % dari total – Dapat bereaksi dengan tumbuhan – menangkap hara– Pohon mati

HUJAN ASAM

A method of growing trees for transplantation develops a long and

narrow root system for ready rooting activity when transplanted at a remediation site. The trees can be

grown in a lined hole with an optional basin, or cap, or otherwise lined at the bottom. The liner can be removed with the root system and

associated soils for ease of transportation, and for use in

continuing to encourage a downward vertical growth of the root

system after transplantation. The trees can also be grown out of the

ground in vertical or horizontal tubes which receive, under

controlled conditions, water and nutrients. The medium in which tree

can be grown out of the ground includes hydroponic media and soil.

Page 12: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

12

HUJAN ASAM DAN POHON

Page 13: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

13

HUJAN ASAM DAN BANGUNAN

Banyak bangunan terbuat dari beton dan/atau batu

Senyawa-senyawa ini bersifat sebagai basa dan bereaksi

dengan asam

The building technically “weathers” very fast, or

Non technically “crumbles”

pH suatu larutan mencerminkan aktivitas kation hidrogennya, dan dinyatakan sebagai

logaritma negatif dari aktivitas kation hidrogen dalam mole per liter pada suhu

tertentu. Istilah pH lazimnya digunakan untuk menyatakan intensitas kondisi asam atau

alkalin suatu larutan. Kalau pH antara 1 dan 7, ini merupakan kisaran asam, dan kisaran alkalin adalah pH 7 - 14. pH air permukaan

biasanya berkisar antara 6.5 - 9.0.Kualitas air yang ada, ditinjau dari nilai pH, harus dideskripsikan untuk suatu kawasan proyek. Perhatian harus diberikan kepada variasi pH-perairan secara musiman akibat peristiwa alamiah ataupun karena aktivitas

manusia.

Page 14: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

14

Netralisasi asam • Bagaimana mekanisme / prosesnya?• Pertukaran kation pada mineral liat • Peranan pelapukan kimiawi ……....

Page 15: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

15

Kebijakan untuk mengurangi hujan asam dan emisi nitrogen telah menggema di seluruh penjuru dunia

Pada kenyataanya emisi-emisi limbah buangan mulai ada gejala berkurang di daerah yang telah tercemar berat,

Namun sayangnya emisi-emisi ini malah menunjukkan gejala meningkat di daerah-daerah yang masih bersih atau relatif masih

belum tercemar

Nitrogen merupakan senyawa penting dalam hujan asam dan emisi pencemar ke atmosfer – SOx – dianggap bukan unsur pembentuk asam tetapi sangat toksik dan emisinya masih terus meningkat .

IKHTISAR HUJAN ASAM

Page 16: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

16

Manusia menggantungkan pada sebagian kecil dari total cadangan air untuk memenuhi semua kebutuhannya

Cadangan air ini dengan cepat mengalami siklus

Melalui proses siklusnya ini, mereka dapat mengumpulkan pencemaran dari berbagai sumber atau dapat dibersihkan

melalui mekanisme berfungsinya ekosistem.

Air dan perairan secara alamiah mempunyai kemampuan untuk membersihkan-diri, menetralisir bahan-bahan

pencemar yang masuk ke dalamnya.

PENCEMARAN AIR

Page 17: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

17

PENCEMARAN AIR

Page 18: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

18

PENCEMARAN AIR

Page 19: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

19

Pencemaran air tanah oleh lokasi pembuangan limbah

Methods are described for the decontamination of soil containing heavy metals. In particular, these

methods rely on phytoremediation using the plants of the species Larrea tridentata, the creosote

bush. The methods are particularly directed at the decontamination of soil containing lead, copper, nickel

and cadmium. The methods described herein are the first

examples of phytoremediation using perennial plants which

concentrate a high proportion of the scavenged metals in

nonessential tissues, allowing the plants to be used continuously, rather than requiring repeated

cycles of planting and harvesting entire plants in order to fully

decontaminate the same area of land.

Page 20: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

20

Contoh: Sumber Titik

• LUST - Leaky Underground Storage Tanks• 22% of the 1.2 million UST are LUSTy

• Look at water pollution from gasoline...

Page 21: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

21

Sumber Bukan-Titik

•Sumber bercampur atau banyak cumber-sumber kecil •Automobiles

• Pemupukan di lahan pertanian

Page 22: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

22

Sumber pencemar (Unsur Hara) Bukan-Tititk

Page 23: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

23

IKHTISAR HUJAN ASAM

Page 24: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

BERAGAM BENTUK PENCEMARAN AIR

A process for the removal of metal ions from solution and means for effecting such removal are described.

The process is based on the hydroponic growth of sunflowers, terrestrial turfgrasses and/or members of the family Brassicaceae in solutions containing one or more

metal ions.

Metal ions can be efficiently removed from solutions by passing these solutions through the root biomass of these

terrestrial plants.

Receptacles containing the plants are also part of the invention.

Page 25: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PENCEMARAN AIR: Beragam bentuk

• PENYAKIT: In developing nations, 80% of diseases are water-related.

• Senyawa organik sintetik • Senyawa an-organik &

Mineral seperti asam-asam dll.

• Substansi Radioactive • Limbah yang butuh oksigen• Unsur hara tanaman• Sedimen• Buangan limbah panas

Berkaitan dengan gambaran kondisi kualitas air di sistem sungai maka dapat ditinjau melalui nilai-nilai parameter yang

diukur. Dari banyak parameter, yang sering

menjadi parameter utama untuk menggambarkan tingkat polusi dalam

sebuah wilayah sungai seperti DO, BOD, COD, fecal coliform (terutama air limbah

rumah tangga), pH dan logam berat.

Page 26: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

26

Apa yg harus diperhatikan ttg Kualitas Air Minum ?

• Bebas bahan pencemar • Rasanya bagus

– Want Sodium Bicarbonate and Calcium Sulfate in same concentrations as found in saliva

– 10 oC– As little chlorination as possible

• Calcium & magnesium account for most water hardness, death rates (cardiovascular disease) higher in soft water areas than in hard water areas

• Cu diperlukan untuk menyerap & metabolism besi , tetapi > 1 mg/liter mengakibatkan air “unpalatable”

• Apakah rasa-air berhubungan dnegan adanya senyawa toksik ?

Page 27: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

27

Bentuk-bentuk Pencemaran Air

• Senyawa an-organik: Asam-asam, garam, logam toksik

• Satu gram Pb dalam 20,000 liter air mengakibatkan tidak layak minum. Pb lazim ditemukan pada pipa-pipa yang sudah tua / aus.

• Berapa batas ambang aman As untuk air minum ? Berapa untuk Pb ?

Pencemaran air oleh logam berat biasanya diakibatkan oleh kegiatan-

kegiatan industri. Kandungan logam dalam air dapat

mengakibatkan keracunan bagi manusia maupun organisme lainnya

yang hidup di air. Logam beracun misalnya kadmium,

kromium, tembaga, merkuri, nikel, seng dan timah. Umumnya pengukuran

logam berat dilakukan di bagian hilir dari daerah industri.

Page 28: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

28

Bentuk-bentuk pencemaran air:

• Organik: air limbah, pestisida, plastik dll.

• Satu tets minyak dapat mengakibatkan 25 liter air tidak layak minum

• Satu gram herbisida 2,4 D dapat mencemari 10 million liter air minum

• Satu gram senyawa PCB dapat mengakibatkan 1 billion liter air tidak layak bagi kehidupan akuatik air tawar. www.nature.com/.../v6/n6/fig_tab/7400445_f1.html

Page 29: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

29

Hujan Asam: Kapan pencemaran udara menjadi pencemaran air

Page 30: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

30

NETRALISASI ASAM• Bagaimana mekanismenya?

• Cation Exchange on clay minerals

• Peranan pelapukan kimiawi ………...

Page 31: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

31

Bagaimana asam membunuh ikan ?Memobilisasi logam-logam

• Kalau semua kation basa terisolir dari tanah

• Asam-asam bereaksi dengan logam, seperti Aluminum – Biasanya Al bersifat

immobile– Di bawah pH 5 – Al mobile

• Ikan bernafas dalam air – Aluminum comes out of

solution– Clogs gills - suffocate

Mechanism of detoxification of heavy metals, organic pollutants and oxidative stress in plant cells by glutathione. Cys,

cysteine; -Glu-Cys, -L-glutamyl-L-cysteine; -ECS, -glutamylcysteine

synthetase; GSH, glutathione; GSSG, oxidized glutathione; PC,

phytochelatine; HMI, heavy metal ion; HMI-PC, heavy metal–phytochelatine

complex; Toxin, xenobiotics; Toxin–SG, toxin–GSH conjugate.

(1) -Glutamylcysteine synthetase; (2) glutathione synthetase;

(3) phytochelatine synthase;

(4) glutathione S-transferase (GST).

Page 32: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

32

More Examples: Oxygen dan Air

• Apa yang dimaksud dengan BOD : Biochemical Oxygen Demand ?

– Ada sesuatu dalam air yang dapat dimakan oleh bakteri .

– – Bacteria akan

menggunakan oksigen yang larut dalam air

– Organisme aerobik lainnya akan mati

Pada proses penyerapan oksigen (reaerasi) oksigen yang diserap oleh

air dipergunakan untuk menggantikan DO yang dikonsumsi dalam

mendegradasi BOD air. Namun meskipun reaerasi

berlangsung tidak menjamin DO meningkat, hal ini mungkin

disebabkan karena kecepatan deoksigenasi lebih cepat dari proses

reaerasi.

Page 33: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

33

Oxygen dan Air Apa saja yang dapat

mempengaruhi jumlah oksigen dalam air ?

TemperatureKecepatan aliran /

arus air Kekasaran

permukaan tempat air mengalir

Udara yang masuk kedalam air akan mempengaruhi ketebalan aliran atau

kedalaman air karena adanya pemasukan udara yang akan menambah kedalamam aliran. Pemasukan udara disebabkan oleh kecepatan turbulensi yang bekerja dipermukaan bebas

antara udara dan air. Udara secara terus menerus terjebak dan

akhirnya dilepaskan. Pemasukan udara terjadi ketika energi kinetik turbulensi cukup besar untuk menanggulangi tegangan permukaan

dan pengaruh gravitasi. Pemasukan udara terjadi untuk kecepatan turbulen, ū lebih besar dari 0,1 – 0,3 m/det

(Chanson, 1992).

Page 34: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

34

Bahan pencemar khusus: MINYAK

• Sumber titik dan bukan-titik • Sumber terbesar

pencemaran minyak adalah tumpahan pipa-pipa minyak dan runoff– 61% pencemaran minyak

di laut berasal dari sungai dan runoff perkotaan

– 30% dari buangan /tumpahan tankers

– 5% kecelakaan tankers

Lemak dan minyak ditemukan mengapung diatas permukaan air meskipun sebagian

terdapat dibawah permukaan air. Lemak dan minyak merupakan senyawa ester dari turunan alkohol yang tersusun dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sukar diuraikan oleh bakteri tetapi

dapat dihidrolisa oleh alkali sehingga membentuk senyawa sabun yang mudah

larut. Adanya minyak dan lemak dipermukaan air akan menghambat proses biologis dalam

air sehingga tidak terjadi proses fotosintesa.

Page 35: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

35

Detergents

The nitrates in fertilizers promote

excessive growth of algae and larger aquatic plants,

causing offensive algae blooms and

driving out sport fish. Phosphates are often

thought to culprit, nitrogen is the

“limiting factor” in most aquatic systems.

gogreensol.com/wasteWater.php

Page 36: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

36

Sediments• THE largest form

of water pollution • Erosion is source

– we’ve sped up rate of erosion, e.g. during urban construction can lose up to 43 tons of topsoil/acre/year

• Natural rates of erosion: leads to aquatic succession

www.mobot.org/.../practical_duckweed.htm

Page 37: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

37

Suksesi dalam Habitat Akuatik

Danau

Sediments &Nutrients Accumulate

Oligotrophic EutrophicLow in nutrients High in nutrients

Can sometimes see Methane gas bubbling up From sediments – process of decomposition

Page 38: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

38

PENCEMARAN PANAS• 26% of all water in

U.S. is affected by this

• Up to a point of adding heated water, you can get thermal enrichment

• Adding more heat, you get thermal pollution

Temperatur merupakan derajat panas atau dinginnya air yang diukur pada sekala definit seperti derajat celsius

(oC) atau derajat Fahrenheit (oF). Temperatur air merupakan regulator utama proses-proses alamiah di

dalam lingkungan akuatik. Ia dapat mengendalikan fungsi fisiologis organisme dan berperan secara langsung atau tidak langsung bersama dengan komponen kualitas air

lainnya mempengaruhi kualitas akuatik. Temperatur air mengendalikan spawning dan hatching,

mengendalikan aktivitas, memacu atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan; dapat menyebabkan

kematian kalau air menjadi panas atau dingin sekali secara mendadak. Air yang lebih dingin lazimnya menghambat perkembangan; air yang lebih panas

umumnya mempercepat aktivitas. Temperatur air juga mempengaruhi berbagai macam reaksi fisika dan kimiawi

di dalam lingkungan akuatik.

Page 39: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

39

Kita juga dapat mengalami pencemaran air “DINGIN”

In many areas fish and Other river organisms are

Adapted to relatively warm water.

Building a dam results in very cold water released Downstream killing organisms and changing species

Page 40: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

40

Siklus nitrogen akuatik dan sumber pencemaran nitrogen

Page 41: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

41

A method of naturally removing or inhibiting pollutants is

described. Tree stems from trees having preformed root initials and a

perennial root system are planted adjacent to or intersecting near surface ground water supply, at

the area where water is to be decontaminated or at the source

of pollution. The stems are planted densely to

achieve maximum pollution control and environmental

affects. Row planting is used and the crop harvested on a rotating

basis.

Page 42: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

42

Page 43: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

43

Page 44: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

44

Page 45: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

MENINGKATKAN PENYEDIAAN AIR

1. Membangun bendungan dan waduk untuk menampung runoff

2. Mengumpulkan air permukaan dari daerah lain 3. Mengambil groundwater4. Mengubah air asin menjadi air tawar

(desalination)5. Memperbaiki efisiensi penggunaan air

Page 46: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN
Page 47: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

47

Model Pengolahan Air

Page 48: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

48

Model Pengolahan Air

Page 49: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

49

Model Pengolahan Air

Page 50: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

50

Model Pengolahan Air

Page 51: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

51

Model Pengolahan AirWater purification may

remove: particulate sand; suspended particles of

organic materal; Parasites, Giardia; Cryptosporidium;

bacteria; algae; virus; fungi; etc.

Minerals calcium, silica, magnesium, etc., and Toxic

metals lead; copper; chromium; etc. Some

purification may be elective in the purification process, including smell (hydrogen

sulphide remediation), taste (mineral extraction),

and appearance (iron incapsulation).

Page 52: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

52

Model Pengolahan Air

Page 53: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

Model Pengolahan Air

A process for removal of metal ions from soil and

methods for effecting such removal are described. The

process is based on manipulating the growth of

crop and crop-related members of the plant family

Brassicaceae in metal-containing soils so that the metal in the soils is made

more available to the plants. These particular plants will

absorb metals into their roots making the metals

non-leachable from the soils or will absorb the metal into their roots and transfer them

to the shoots and/or roots which can be easily

harvested.

Page 54: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

54

Model Pengolahan Air

Page 55: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

55

Model Pengolahan Air

Page 56: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

56

Model Pengolahan Air

Page 57: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

57

Model Pengolahan Air

Page 58: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

58

Page 59: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PARAMETER KUALITAS AIR MINUM

Water purification is the process of removing contaminants from a raw water source. The goal is to produce water for a

specific purpose with a treatment profile designed to limit the inclusion of specific materials; most water is purified for

human consumption (drinking water). Water purification may also be designed for a variety of other purposes, including to meet the requirements of medical, pharmacology, chemical

and industrial applications.

Methods include, but are not limited to: ultra violet light, filtration, water softening, reverse osmosis, ultrafiltration, molecular stripping, deionization, and carbon treatment.

Page 60: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

60

Page 61: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

61

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 62: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

62

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 63: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

63

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 64: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

64

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 65: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

65

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 66: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

66

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 67: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

67

Persyaratan Kualitas Air MinumPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI

NOMOR: 907/MENKES/SK/VII/2002TANGGAL: 29 Juli 2002

Page 68: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

68

MODEL ALIRAN POLLUTANT DI SUNGAI

Air dapat berfungsi sebagai kendaraan untuk menyebarkan penyakit. Adanya organisme coliform dalam air dianggap sebagai bukti

kontaminasi karena organisme ini asal-usulnya dari dalam saluran pencernaan manusia atau hewan berdarah panas lainnya. Perlunya uji coliform terhadap suplai air menjadi semakin

kurang penting karena teknologi pengolahan air bersih semakin efektif mampu melenyapkan bakteri penyebab penyakit melalui perlakuan

desinfeksi. Akan tetapi, uji coliform terus menjadi tetap penting karena pemanfaatan air untuk jasa rekreasional melibatkan aktivitas body-contact,

dan karena implikasi bahwa penyakit virus dapat ditularkan melalui kontaminasi tinja dalam suplai

air. Jalur tidak langsung seperti kontaminasi bahan makanan dengan air irigasi yang tercemar

tinja, dan akumulasi kontaminan oleh oyster, clams, dan bangsa siput dari perairan pantai yang

tercemar tinja, terus menjadi masalah yang menarik perhatian.

Page 69: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

69

VARIABEL PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGANKATEGORI AKUATIK

Salinitas didefinisikan sebagai total padatan dalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi

oksida, semua bromida dan iodida diganti dengan klorida, dan semua bahan organik telah dioksidasi. Satuan untuk salinitas lazimnya adalah g/kg atau

satu per seribu.

Salinitas merupakan peubah penting dalam perairan pantai dan estuarine, dan perubahan

salinitas dapat menyebabkan perubahan kualitas ekosistem akuatik, terutama ditinjau dari tipe-tipe

dan kelimpahan organisme. Salinitas harus digunakan sebagai parameter pendugaan dampak untuk semua proyek pengembangan sumberdaya air yang berhubungan dengan perairan pantai dan

estuaria.

Page 70: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

70

KUALITAS AIR SUNGAITurbiditas merupakan suatu ukuran yang menyatakan

sampai seberapa jauh cahaya mampu menembus air , dimana cahaya yang menembus air akan mengalami “pemantulan” oleh bahan-bahan

tersuspensi dan bahan koloidal. Satuannya adalah Jackson Turbidity Unit (JTU), dimana 1 JTU sama

dengan turbiditas yang disebabkan oleh 1 mg/l SiO2 dalam air. Dalam danau atau perairan lainnya yang relatif tenang, turbiditas terutama disebabkan oleh

bahan koloidan dan bahan-bahan hakus yang terdispersi dalam air. Dalam sungai yang mengalir , turbiditas terutama disebabkan oleh bahan-bahan

kasar yang terdispersi. Turbiditas penting bagi kualitas air permukaan, terutama berkenaan dengan

pertimbangan estetika, daya filter, dan disinfeksi. Pada umumnya kalau turbiditas meningkat, nilai

estetika menurun, filtrasi air lebih sulit dan mahal, dan efektivitas desinfeksi berkurang. Turbiditas dalam perairan mungkin terjadi karena material alamiah,

atau akibat aktivitas proyek, pembuangan limbah, dan operasi pengerukan.

Page 71: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

SUMBERDAYA AIRAir yang menyebarkan bau tidak sedap atau yang membawa sampah

terapung yang berlebihan , limbah minyak, atau busa, secara estetika tidak menarik.

Bau air alamiah, bau ringan, bahkan hingga bau yang hampir tidak dapat dikenali, tidak selalu harus dibuang, dan harus dinilai sedikit lebih rendah

dibandingkan dengan air yang tidak berbau sama sekali.Pengukuran peubah ini mensyaratkan beberapa kunjungan lapangan

secara musiman di lokasi proyek oleh tim interdisiplin. Estimasi harus dilakukan dalam hal banyaknya material apungan yang ada

dalam tubuh perairan, juga bau yang ditimbulkan oleh material apung tersebut, limbah minyak dan busa.

Justifikasi kualitatif diperlukan untuk menentukan klasifikasi material apungan menjadi ringan, moderat, parah, atau tidak ada. Hal yang serupa juga diperlukan terhadap “bau” , apakah dapat diabaikan, dapat dikenali

baunya, atau baunya lemah.

Page 72: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

TEKNOLOGI PENGENDALIANPENCEMARAN AIR: BOD

BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen (mg/l) yang diperlukan oleh bakteri untuk mendekomposisikan bahan organik (hingga stabil) pada

kondisi aerobik. Kondisi uji yang tipikal adalah inkubasi lima hari pada suhu 20oC.

Karena BOD merupakan ukuran tidak langsung dari jumlah bahan organik yang dapat didekomposisi secara biologis, maka ini dapat menjadi

indikator jumlah oksigen terlarut yang akan digunakan (hilang dari air) selama asimilasi biologis polutan organik secara alamiah.

Uji BOD merupakan salah satu uji yang lazim digunakan dalam evaluasi kualitas air.

Page 73: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

73

INDIKATOR KUALITAS AIR:DO DAN BOD

Page 74: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

MUTU AIR sungai yang terkena LIMBAH

Fosfor merupakan unsur hara esensial yang diperlukan bagi kelangsungan kehidupan akuatik. Biasanya diukur

dengan satuan mg/l atau ppm.

Berbagai bentuk P-anorganik telah banyak dibahas dalam kaitannya dengan

problem eutrofikasi. Sumber fosfor yang masuk ke dalam

perairan adalah limbah domestik, limbah industri, air limpasan dari lahan pertanian yang dipupuk fosfat.

Page 75: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR MELALUI PENDEKATAN PENATAAN RUANG

SS adalah padatan yang terkandung dalam air dan bukan merupakan larutan, bahan ini dibedakan dari padatan terlarut dengan jalan uji filtrasi

laboratorium. Satuannya adalah mg/l.

SS terdiri atas komponen settleable, floating dan non-soluble (suspensi koloidal). SS lazimnya mengandung senyawa organik dan anorganik.

Satu ciri dari SS adalah berkaitan dengan karakteristik turbiditas.

SS sangat penting karena pengaruhnya terhadap kualitas estetika, filtrasi (penjernihan) dan desinfeksi; dan potensial dampaknya terhadap

ekosistem akuatik. Pada umumnya air yang mengandung banyak SS kurang bagus ditinjau dari sudut pandang estetika, lebih sulit dan mahal

untuk menjernihkannya, dan memerlukan lebih banyak bahan kimia untuk dis-infeksinya.

SS yang berlebihan dapat membahayakan ikan dan jasad akuatik lainnya melalui penyelimutan insang, reduksi radiasi matahari, dan selanjutnya

akan berpengaruh pada rantai makanan alami.

Page 76: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PENCEMARAN AIR

Oksigen terlarut mungkin merupakan parameter kualitas air yang paling umum digunakan.

Kelarutan oksigen atmosfer dalam air segar/tawar berkisar dari 14.6 mg/liter pada suhu 0oC hingga 7.1 mg/liter pada

suhu 35oC pada tekanan satu atmosfer. Rendahnya kandungan oksigen terlarut dalam air

berpengaruh buruk terhadap kehidupan ikan dan kehidupan akuatik lainnya, dan kalau tidak ada sama sekali oksigen

terlarut mengakibatkan munculnya kondisi anaerobik dengan bau busuk dan permasalahan estetika.

Page 77: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

77

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN

Page 78: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

BEBERAPA PARAMETERKUALITAS EKOSISTEM PERAIRAN

Berbagai macam senyawa toksik berada dalam lingkungan akuatik. Limbah yang mengandung logam berat (Hg, Cu, Ag,

Pb, Ni, Co, As, Cd, Cr, dan lainnya) sendiri-sendiri atau campurannya hingga konsentrasi tertentu dapat bersifat

toksik bagi organisme akuatik, sehingga mempunyai dampak yang serius terhadap ekosistem akuatik.

Senyawa toksik lainnya termasuk pestisida, senyawa ammonia, sianida, sulfida, fluorida, dan senyawa-senyawa

khlor organik.

Page 79: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIANOMOR 82 TAHUN 2001

TENTANGPENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Kualitas estetika air tergantung pada kejernihannya dan karakteristik alirannya. Air jernih dan “murni” sangat

diperlukan; aliran air yang deras dianggap lebih menarik secara visual daripada air yang statis dan lambat alirannya.

Aliran air yang deras dapat sedikit mengatasi efek buruk akibat turbiditas dan bau. Debu, sedimen dan algae dapat

mengurangi kualitas air secara visual.

Page 80: MK. DEGRADASI  LINGKUNGAN

PENGELOLAAN KUALITAS AIR DANPENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI