definisi.geologi laut

60
Indonesia Perjuangkan Batas Wilayah 200 Mil Laut Kepaduan antara aspek teknis, hukum, dan diplomasi dalam penetapan batas laut satu negara merupakan satu keperluan dan Indonesia memperjuangkan penetapan batas kontinen lautnya hingga di luar 200 mil laut. Hal itu terungkap dalam Seminar Internasional Aspek Teknis Hukum Laut , di Nusa Dua, Bali, Senin. Hadir dalam seminar itu Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Lahan, Rudolf Matindas, Direktur Jenderal Hukum dan Kerja Sama Internasional Departemen Luar Negeri, Arief H Oegroseno, ahli hukum laut internasional, Prof Dr Hasjim Djalal, Presiden Dewan Ahli Hukum Laut Internasional, Prof Chris Rizos, dan sejumlah lain para ahli yang berkompeten di bidangnya. Indonesia menjadi tuan rumah seminar itu, yang diikuti sejumlah besar ahli dari manca negara, dari berbagai disiplin ilmu geologi, hidrografi, geografi, oceanografi, hukum laut, hingga kalangan diplomat.Menurut Djalal, yang juga menjadi pelopor Konvensi PBB Tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS), dalam penetapan batas laut satu negara, terkait erat antara ranah teknis kebumian, ranah hukum internasional, dan ranah diplomasi antar negara. Banyak pengertian teknis yang berbeda pemahamannya antara negara satu dengan negara yang lain. Implementasi penerjemahan aspek teknis itu menjadi satu hal penting yang harus dikuasai oleh para peletak kebijakan dan pengambil keputusan. “Menurut rezim konvensi hukum laut yang telah kita ratifikasi pada 1985, kita sangat dimungkinkan untuk menetapkan batas kontinen laut menjadi di luar dari batas zone ekonomi eksklusif yaitu di luar 200 mil laut. Untuk bisa membuktikan klaim ini, disiplin ilmu lain sangat berperan, di antaranya ilmu geologi dan oceanografi. Inilah kepentingan pertemuan kali ini,” katanya.

Upload: anjelita-salassa

Post on 22-Jun-2015

1.784 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi.geologi laut

Indonesia Perjuangkan Batas Wilayah 200 Mil Laut

Kepaduan antara aspek teknis, hukum, dan diplomasi dalam penetapan batas laut satu negara merupakan satu keperluan dan Indonesia memperjuangkan penetapan batas kontinen lautnya hingga di luar 200 mil laut. Hal itu terungkap dalam Seminar Internasional Aspek Teknis Hukum Laut, di Nusa Dua, Bali, Senin. Hadir dalam seminar itu Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Lahan, Rudolf Matindas, Direktur Jenderal Hukum dan Kerja Sama Internasional Departemen Luar Negeri, Arief H Oegroseno, ahli hukum laut internasional, Prof Dr Hasjim Djalal, Presiden Dewan Ahli Hukum Laut Internasional, Prof Chris Rizos, dan sejumlah lain para ahli yang berkompeten di bidangnya.

Indonesia menjadi tuan rumah seminar itu, yang diikuti sejumlah besar ahli dari manca negara, dari berbagai disiplin ilmu geologi, hidrografi, geografi, oceanografi, hukum laut, hingga kalangan diplomat.Menurut Djalal, yang juga menjadi pelopor Konvensi PBB Tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS), dalam penetapan batas laut satu negara, terkait erat antara ranah teknis kebumian, ranah hukum internasional, dan ranah diplomasi antar negara.

Banyak pengertian teknis yang berbeda pemahamannya antara negara satu dengan negara yang lain. Implementasi penerjemahan aspek teknis itu menjadi satu hal penting yang harus dikuasai oleh para peletak kebijakan dan pengambil keputusan.

“Menurut rezim konvensi hukum laut yang telah kita ratifikasi pada 1985, kita sangat dimungkinkan untuk menetapkan batas kontinen laut menjadi di luar dari batas zone ekonomi eksklusif yaitu di luar 200 mil laut. Untuk bisa membuktikan klaim ini, disiplin ilmu lain sangat berperan, di antaranya ilmu geologi dan oceanografi. Inilah kepentingan pertemuan kali ini,” katanya.

Dia menyatakan, saat ini Indonesia sedang memperjuangkan hal itu di kancah internasional melalui Komisi Landas Kontinen Internasional di New York. Hal itu telah dirintis sejak beberapa tahun lalu dengan dukungan data geospacial dan oseanografi hasil survei lapangan dan pencitraan satelit.

Hal itu dikuatkan oleh Oegroseno, yang menyatakan Indonesia telah mempresentasi konsep batas kontinen lautnya di depan komisi itu di New York, pada 4 Maret lalu. “Pada 19 Maret lalu telah diterima dan Indonesia harus melakukan beberapa tahap presentasi lagi. Kita masih harus membuktikan secara lebih meyakinkan tentang `sambungan` landas kontinen itu secara geologis dan dari sudut pandang ilmu kebumian lain. Aspek teknis ini sangat penting,” katanya.

Ayat 4 pasal 76 UNCLOS 1982 yang telah diratifikasi 150 negara di dunia menyebutkan secara jelas tentang batas landas kontinen laut dan persyaratan agar satu negara boleh mengklaim “kepanjangan” batas itu hingga di luar 200 mil laut pantai terluar di pulau terluarnya.

Page 2: Definisi.geologi laut

Hal itu diperkuat oleh pasal 77 dan pasal 78 yang menyatakan hak itu, jika disepakati secara bilateral, multilateral, dan internasional, tidak akan mempengaruhi hak-hak satu negara atas wilayah perairan dan udara di atasnya.

“Kalau ini bisa diwujudkan, maka pertambahan wilayah laut kita sangat besar. Kita perjuangkan itu di perairan barat Sumatra, di perairan selatan Sumba, dan perairan utara Papua,” katanya. Indonesia juga telah memiliki satu tim multidisiplin yang diberi mandat memperjuangkan hal itu oleh negara.

Berdasarkan Konvensi Djuanda yang diterima internasional sejak 1958, Indonesia merupakan satu negara kepulauan yang tidak lagi memiliki “kantung-kantung” wilayah laut. Sesuai dengan konsep Wawasa Nusantara itu, seluruh pulau wilayah sah Indonesia menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh perairan laut dan selat. Adapun batas laut teritorial Indonesia diatur oleh hukum laut internasional hingga sejauh 12 mil laut diukur dari titik laut paling surut dan ditentukan di titik-titik pangkal terluar di pulau terluarnya. Hal itu juga dikombinasikan dengan batas kontinen laut sebagaimana diatur oleh rezim perundangan UNCLOS 1982.

BENTUK GEOMORFOLOGI DASAR LAUT PADA TEPIAN LEMPENG

Tatanan tektonik sebelah barat Sumatera dan selatan Jawa, didominasi oleh pergerakan ke utara dari tepian aktif lempeng samudera Hindia dan lempeng benua Australia terhadap lempengan Sunda dengan kecepatan sekitar 6-7 cm/tahun. Komponen gerakan lempengan yang relatif tegak lurus terhadap arah batas lempeng sebagian besar membentuk sesar-sesar naik di sepanjang zona subduksi Sumatera dan Java, sedangkan komponen lempeng yang parallel terhadap batas lempeng didominasi oleh terbentuknya sesar-sesar geser pada zona sesar.

Kajian tepian tektonik aktif difokuskan untuk mengidentifikasi bentuk geomorfologi dasar laut dari masing-masing segmen lempeng. Empat bentuk morfologi utama dapat diidentifikasi, seperti zona subduksi, palung laut, prisma akresi, dan cekungan busur muka. Gambaran bentuk geomorfologi dasar laut ini kemungkinan merupakan contoh morfologi dasar laut yang terbaik di dunia.

Batas-batas bentuk geomorfologi dasar laut ini sangat jelas terlihat pada rekaman seismic dan citra seabeam. Makin kearah selatan, dasar laut makin banyak mengalami pensesaran normal. Sesar-sesar ini nampaknya lebih intensif makin jauh dari palung laut. Pada sumbu palung, bentuk kerak samudera telah banyak mengalami pensesaran dan memben Cekungan samudera dapat berada di manapun di bumi yang ditutupi oleh air laut, tetapi secara geologi, cekungan samudera adalah cekungan geologi yang berada dibawah laut.Secara geologi, fitur geomorfologi  seperti palung dan pegunungan bawah laut yang bukan bagian dari cekungan laut, sementara secara hidrologi, cekungan laut termasuk fitur gemorfologi.

Samudra atlantik dan samudra arktik adalah salah satu contoh cekungan samudera aktif, sementara laut tengah menciut. Samudra pasifik juga cekungan aktif yang menyusut walaupun

Page 3: Definisi.geologi laut

memiliki palung laut dan penggung bukit laut yang menyebar. teluk meksiko adalah salah satu cekungan samudera yang sudah tidak aktif. Contoh lainnya adalah laut jepang dan laut bering

Laut Mati Memiliki Kandungan Garam Tertinggi

Secara geologi, Laut Mati terbentuk tiga juta tahun lalu yang terletak pada perbatasan antara Jordan dan bagian barat Palestina, memiliki titik terendah di bumi pada 1.300 kaki (417,5 m) di bawah permukaan laut. Ketika itu timbul keretakan kecil pada Jordan Rift Valley dimana air laut masuk dan terkumpul, iklim kering dan evaporasi tinggi meningkatkan konsentrasi mineral dalam air. Garam, kapur dan gypsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan membentuk danau dengan kandungan garam tinggi.

Danau ini dinamakan Laut Mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam

Page 4: Definisi.geologi laut

air garam ini. Laut mati memiliki kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32% dibandingkan terhadap kadar garam rata-rata 3% pada laut Mediteranian. Saat ini Laut Mati mengandung 43 juta metric ton garam. Garam terus mengendap di sepanjang pantai.

Sejak dahulu material-material yang terdapat dalam Laut Mati diketahui mempunyai efek untuk mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur ini ke tubuh, mineral-mineral yang terkandung di dalamnya terbukti dapat memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah dan dapat membantu kesehatan.

Sebelumnya memang sudah diketahui oleh King Salomon, Cleopatra dan Herod the Great sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut. Bahkan pada zaman pemerintahan ratu Cleopatra, dia memerintahkan pabrik obat dan kosmetik di sekitar area Laut Mati.

Keuntungannya:Lumpur dan garam Laut Mati kaya akan mineral yang bermanfaat untuk menyeimbangkan kelembaban kulit, mengurangi jerawat serta meringankan penyakit kulit seperti psoriasis. Mineral ini juga sangat bermanfaat untuk merelaksasi otot, mengecilkan pori-pori kulit dan membuat kulit tampak awet muda. Terdapat juga mineral-mineral yang terkandung dalam lumpur dan garam Laut Mati diantaranya;

Magnesium, berfungsi untuk metabolisme sel kulit. Sodium dapat meningkatkan preme-abilitas kulit. Zink, berperan dalam pengaturan ensimatik pada proliferasi sel. Bromida, memiliki efek merelaksasi, menyejukkan. Sulfur, merupakan disinfektan ringan dan alami. Potassium, dapat meningkatkan oksidasi dan pengaturan proses elektrikal pada otot. Calcium, diperlukan untuk memperkuat membran sel dan membersihkan pori-pori kulit

Pengenalan Data OseanografiAgus SetiawanPusat Teknologi Lingkungan BPPTJl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340e-mail: [email protected]

I. PendahuluanSecara umum, data dapat didefinisikan sebagai informasi faktual yang dikumpulkanatau digunakan sebagai dasar untuk analisis, diskusi, alasan, perhitungan, ataupengambilan keputusan. Dengan adanya data, banyak hal bisa kita lakukan terutamasetelah kita mengolah dan menganalisisnya hingga “potongan-potongan” informasiyang terkandung di dalamnya menjadi lebih jelas. Dalam hampir semua disiplin ilmudata memegang peranan yang sangat penting. Di satu sisi dia dapat berfungsi sebagaidasar dari terbentuknya sebuah teori atau penjelasan ilmiah, dan di sisi lain dia pundapat digunakan untuk membuktikan sebuah teori yang tengah atau telah dibangun.

Page 5: Definisi.geologi laut

Data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primermengacu kepada informasi yang diambil atau dikumpulkan oleh si peneliti secarakhusus untuk keperluan penelitiannya, sementara itu data sekunder mengacu kepadainformasi yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh orang lain.Awal mula berkembangnya oseanografi juga tidak lepas dari keberadaan data, yaitusejak dilakukannya studi menyeluruh (komprehensif) melalui ekspedisi Challenger(1872-1876). Sejak ekspedisi ini, dan dipicu oleh kesadaran akan pentingnya ilmupengetahuan tentang laut dalam perkapalan/perhubungan laut, perikanan, kabel laut,iklim, dan lain-lain, ekspedisi-ekspedisi lanjutan dalam rangka mengumpulkaninformasi sebanyak-banyaknya tentang laut pun terus dilakukan hingga saat ini,termasuk di dalamnya riset/survei laut dalam (deep sea) dan census of marine life.Sejak ditemukan atau digunakannya teknologi penginderaan jauh dengan menggunakansatelit, ketersediaan data kelautan berkembang dengan sangat pesat, baik dalam cakupanwaktu maupun ruang. Dengan teknologi ini, dan ditunjang oleh kemajuan teknologiinformasi dan komputasi, berbagai fenomena oseanografi pun semakin jelas terungkap.Hasil perhitungan yang dilakukan dengan mengunakan model numerik pun mengalamiperbaikan yang sangat signifikan dengan dikembangkannya metode asimilasi data yangawalnya diadopsi dari bidang meteorologi (Thacker, 1988; Anderson et al., 1996;Courtier, 1997; Kalnay, 2003; Bennett, 2002).Sejauh ini, di Indonesia sendiri telah cukup banyak lembaga, khususnya lembagapenelitian dan perguruan tinggi, yang telah melakukan pengambilan dan pengukurandata oseanografi, seperti P2O-LIPI, BPPT, DISHIDROS TNI-AL, BAKOSURTANAL,DKP, ITB, IPB, UNDIP, UNHAS, dll. Beberapa di antaranya bahkan bekerja samadengan lembaga riset dan perguruan tinggi dari luar negeri, seperti Amerika, Jepang,Jerman, Prancis, dll. Sayangnya, sejauh ini belum ada pusat data oseanografi yang2terintegrasi di Indonesia, sehingga sebagian besar data yang ada masih belumtermanfaatkan secara optimal, baik untuk keperluan penelitian maupun teknis, padahallebih dari 60% wilayah Indonesia adalah laut dan memiliki fenomena oseanografis,seperti ARLINDO dan upwelling/downwelling, dan pengaruh yang cukup signifikanterhadap fenomena meteorologis/cuaca/iklim, seperti ENSO dan Dipole SamuderaHindia atau biasa disebut sebagai Indian Ocean Dipole (IOD), yang perlu kajianmendalam dan ketersediaan data yang lengkap.

II. Survey Oseanografi di IndonesiaMenurut Pariwono et al. (2005), pengamatan data biologi laut dan fisika oseanografitelah dilakukan di perairan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) sejak abad ke-17(periode kolonial). Dalam kurun waktu selama 173 tahun, sejak tahun 1786, sekitar 38ekspedisi telah dilakukan di perairan Indonesia oleh Austria, Jerman, Amerika Serikat,Inggris, Denmark, Belanda, Prancis, Italia, Uni Soviet, dan Jepang. Beberapa parameteroseanografi yang telah diukur dalam ekspedisi ini antara lain sifat massa air, kondisihidrografis, arus yang dibangkitkan oleh monsun di Laut Jawa, dan karakteristik daerahyang berkaitan dengan iklim. Salah satu ekspedisi yang berkontribusi penting dalamperiode ini adalah ekspedisi Snellius (1929-1930).Sementara itu Wyrtki (1961) menyebutkan bahwa sejak tahun 1914 penelitianmenyeluruh pernah dilakukan di perairan wilayah Indonesia oleh Dutch Laboratorium

Page 6: Definisi.geologi laut

for Zeeondersoek, diantaranya di Laut Jawa, Laut Cina bagian selatan dan Selat Malaka(1914-1919) dan Laut Jawa (1939-1941). Selanjutnya sejak tahun 1949 pengukuranbeberapa parameter permukaan laut (seperti arus, temperatur, dan kecepatan angin)banyak dilakukan di perairan Indonesia oleh kapal-kapal dagang yang melintasi perairanIndonesia. Pada tahun 1956-1957, kapal riset Indonesia pertama yang bernama R/VSamudera melakukan pengukuran di 100 stasiun oseanografi, mulai dari Indonesiabagian timur hingga ke selatan Jawa dan paparan Sunda.Sebagian dari data yang diperoleh pada kurun waktu tersebut di atas selanjutnyadigunakan oleh Wyrtki (yang saat itu menjabat sebagai direktur di Marine ScienceInstitute Jakarta) untuk membuat peta sirkulasi arus bulanan dan mempelajari polasirkulasi arus di wilayah Asia Tenggara (Wyrtki, 2005). Selanjutnya, hasil-hasilpengukuran itu juga tertuang dalam laporannya yang berjudul Naga Report, yangmerupakan salah satu studi yang paling menyeluruh yang pernah dilakukan di perairanIndonesia dan menjadi acuan bagi para peneliti kelautan berikutnya (Pariwono, 2005),termasuk dalam penelitian arus lintas Indonesia (Wyrtki, 2005; Gordon, 2005).Pada dekade 90-an, riset kelautan di Indonesia semakin maju dengan datangnya kapalriset Baruna Jaya I hingga IV yang dikelola oleh BPPT. Salah satu ekspedisi yangcukup bersejarah yang pernah dilakukan dengan menggunakan kapal riset Baruna Jayaini adalah ekspedisi Mentawai. Ekspedisi ini merupakan kerjasama antara BPPT,Geotek LIPI, Lemigas, PPGL, dan lembaga riset dari Prancis. Adapun kapal riset yangdigunakan adalah Baruna Jaya III yang memang dikhususkan untuk melakukan surveigeologi laut. Ekspedisi ini berhasil menemukan struktur baru yang kemudian disebutsebagai zona sesar Mentawai.

3. Jenis dan Sumber Data3.1. Jenis DataSecara garis besar data oseanografi dapat dikelompokkan menjadi: (i) data fisikaoseanografi, (ii) data kimia oseanografi, (iii) data biologi laut (termasuk data perikanan),dan (iv) data geologi laut (termasuk data hidrografi). Beberapa yang termasuk ke dalamketegori data fisika oseanografi adalah pasang surut, gelombang, arus, dan temperatur.Sementara itu, yang termasuk ke dalam kategori data kimia oseanografi antara lainkandungan nutrien (nitrat, pospat, amoniak, nitrit, silikat), karbon (particulate organiccarbon, dissolved organic carbon, dan dissolved inorganic carbon), konduktivitas,alkalinitas, dissolved oxigen, dan pH. Beberapa yang termasuk ke dalam kategori databiologi laut adalah konsentrasi klorofil fitoplankton, komposisi plankton, dan jenis-jenisbiota laut. Adapun yang termasuk ke dalam kategori data geologi laut antara lain datakedalaman laut, jenis batuan atau sedimen di dasar laut, gunung di bawah laut, danpalung laut.Beberapa parameter di atas ada yang dapat diukur secara langsung denganmenggunakan alat pengukuran, seperti pasang surut, gelombang, arus, dan temperatur.Beberapa parameter lainnya harus diukur secara tidak langsung melalui analisislaboratorium terhadap sampel air laut yang diambil, seperti kandungan nutrien dankomposisi plankton. Pada pengukuran tak langsung ini, beberapa perlakuan khususharus dilakukan terhadap sampel air yang diambil (seperti jenis wadah atau botol tempatsampel, pemberian bahan kimia (reagent) tertentu untuk mengawetkan sampel ataumemperlambat reaksi, dll.). Pada kapal-kapal riset, fasilitas laboratorium biasanya

Page 7: Definisi.geologi laut

sudah tersedia lengkap dan terintegrasi, sehingga baik pengukuran langsung maupun taklangsung dapat dilakukan secara serentak pada sebuah ekspedisi yang sedangberlangsung.

3.2. Sumber Data3.2.1. Instansi PemerintahBerikut adalah daftar beberapa instansi pemerintah yang melakukan pengukuranparameter-parameter oseanografi. Mengenai lokasi penelitian dan laporan ilmiah yangtelah dihasilkan, dapat ditanyakan langsung ke instansi yang bersangkutan atau dicarimetadata-nya di situs http://www.mosaiklautkita.com.1. Dinas Hidro-Oseanografi (DISHIDROS) TNI-AL, memroduksi peta hidrografi danbuku pasang surut perairan Indonesia untuk keperluan pelayaran laut.2. Pusat Penelitian Oseanologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-LIPI),memiliki data dari beberapa ekspedisi yang telah mereka lakukan dan tertuangdalam laporan ilmiah yang bisa didapatkan di perpustakaan mereka.3. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Baruna Jaya - BPPT, memiliki data dari beberapaekspedisi yang telah mereka lakukan dan tertuang dalam laporan ilmiah yang bisadidapatkan di perpustakaan mereka.4. Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) - Departemen Kelautan dan Perikanan(DKP), memiliki data dari beberapa penelitian ilmiah yang telah mereka lakukandan tertuang dalam laporan ilmiah yang bisa didapatkan di perpustakaan mereka.5. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Geotek-LIPI), memiliki data dari beberapaekspedisi dan penelitian yang telah mereka lakukan dan tertuang dalam laporanilmiah yang bisa didapatkan di perpustakaan mereka.

Selain data dari ekspedisi ilmiah (pengukuran langsung), terdapat pula data yangbersumber dari hasil pemasangan alat pengkuruan di laut (mooring), model numerik,dan pengolahan data citra satelit yang dapat diperoleh di lembaga-lembaga penelitiandan perguruan tinggi seperti di Program Studi Oseanografi ITB, BPPT, P2O LIPI,LAPAN, dll.3.2.2. Data OnlineBerikut adalah daftar beberapa situs di luar negeri yang menyediakan data oseanografisecara online dan gratis:1. Data satelit altimetri dari AVISO, dalam format NetCDF. Tersedia data sea levelanomaly, absolute dynamic topography, angin, dan gelombang. Alamat situs:http://www.aviso.oceanobs.com/html/donnees/welcome_uk.html.2. Data kedalaman laut dan topografi muka bumi ETOPO5 dengan resolusi 5 menitdari National Geophysical Data Centre (NGDC), dalam format biner. Alamat situs:http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/global/etopo5.HTML.3. Data kedalaman laut dan topografi muka bumi global TerrainBase dengan resolusi 5menit dari National Geophysical Data Centre (NGDC), dalam format ASCII. Datahampir sama dengan ETOPO5, dengan beberapa perbaikan untuk topografi mukabumi. Alamat situs: http://dss.ucar.edu/datasets/ds759.2/.4. Data kedalaman laut dan topografi muka bumi ETOPO2 dengan resolusi 2 menitdari National Geophysical Data Centre (NGDC), dalam format biner. Alamat situs:http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/fliers/01mgg04.html.

Page 8: Definisi.geologi laut

5. General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO) dengan resolusi 1 menit dalamformat NetCDF (Network Common Data Form) untuk GMT (Generic MappingTools). Alamat situs: http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/gebco/.6. Data oseanografi global dari National Oceanographic Data Center (NODC). Di sinitersedia data temperatur, salinitas, fosfat, oksigen, dan lain-lain. Alamat situs:http://www.nodc.noaa.gov/.7. Data garis pantai dari GSHHS (Global Self-consistent, Hierarchical, HighresolutionShoreline) yang dikembangkan oleh Dr. Paul Wessel dari SOEST,Universitas Hawaii dan Dr. Walter H.F. Smith dari NOAA Laboratory for SatelliteAltimetry. Alamat situs: http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/shorelines/gshhs.html.8. Coastline Extractor dari National Geophysical Data Center (NGDC) yang dibuatoleh Rich Signell dari USGS. Alamat situs: http://rimmer.ngdc.noaa.gov/coast/.Data online ini umumnya memiliki resolusi yang kasar dengan cakupan ruang globalatau regional, sehingga untuk wilayah Indonesia kurang dapat terwakili dengan baik danperlu dikombinasikan dengan data hasil pengamatan lokal atau regional.

III. PenutupSecara umum, data oseanografi yang tersedia di perairan Indonesia sebenarnya sudahcukup lengkap hingga saat ini, meskipun data tersebut masih tersebar di berbagailembaga riset dan sebagian di antaranya kadang sulit untuk didapatkan untuk keperluanpenelitian. Studi menyeluruh tentang fenomena oseanografi di perairan Indonesia pun

hingga saat ini masih didominasi oleh para peneliti dari luar negeri. Untuk itu, pusatbasis data kelautan yang terbuka dan dapat diakses oleh berbagai lembaga penelitian diIndonesia perlu diadakan sesegera mungkin untuk memudahkan pencarian data olehpara peneliti. Dengan adanya pusat basis data ini, kegiatan berbagi data (data sharing)antar peneliti pun akan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga kemajuan penelitiankelautan di Indonesia pun akan menjadi lebih cepat dan efektif.

Daftar PustakaAnderson D.L.T, J. Sheinbaum, K. Haines. 1996. Data assimilation in ocean models.Reports on Progress in Physics, 59, 1209-1266.Bennett A.F. 2002. Inverse modelling of the ocean and atmosphere. CambridgeUniversity Press.Courtier P. 1997. Variational methods. Journal of the Meteorological Society of Japan,75(1B), 211-218.Gordon, A.L. 2005. Oceanography of the Indonesian Seas and their throughflow.Oceanography 18(4):14-27.Kalnay E. 2003. Atmospheric modelling, data assimilation and predictability.Cambridge University Press.Pariwono, J.I., A.G. Ilahude, M. Hutomo. 2005. Progress in oceanography of theIndonesian Seas. Oceanography 18(4):42-49.Thacker W.C. 1988. Three lectures on fitting numerical models to observations. GKSS,87/E/65.Wyrtki, K. 1961. Physical oceanography of the Southeast Asian waters. Naga Report 2,Scripps Institution of Oceanography, La Jolla, CA, 195pp.

Page 9: Definisi.geologi laut

Wyrtki, K. 2005. Discovering the Indonesian throughflow. Oceanography 18(4):28-29.

Karakteristik laut Indonesia, Geologi dan Tektonik

Wilayah perairan Indonesia terletak dijalur pertemuan pergerakan 3 (tiga) lempeng utama dunia yang paling aktif, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Samudera Pasifik dan lempeng Benua Eurasia. Posisi kerangka geologi yang demikian memberi keuntungan karena lempeng tersebut merupakan tempat yang potensial adanya sumber daya energi dan mineral yang terbesar di lautan dan di darat. Laut Jawa, Laut Cina Selatan, Paparan Sunda dan Kalimantan merupakan sub sistem lempeng Benua Eurasia. Batuan penyusun diwilayah perairan ini merupakan pelemparan dari batuan berumur Tersier yang beralaskan batuan Mesozoikom yang dijumpai di Jawa Bagian Utara Kalimantan Bagian Barat dan Sumatera Bagian Timur. Wilayah perairan ini merupakan wilayah yang potensial sumber daya energi, khususnya minyak dan gas bumi. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila diwilayah tersebut dijumpai cadangan minyak dan gas bumi yang besar seperti di Laut Jawa disekitar Pulau Natuna.Laut Banda, Laut Maluku, Laut, Laut Sulawesi dan Samudera Indonesia merupakan zona transisi mempunyai geologi yang berbeda dengan geologi yang dijumpai di Paparan Sunda. Zona Transisi ini adalah zona pertemuan dari lempeng-lempeng Samudera Pasifik, Samudera Indonesia, Benua Eurasia dan Benua Australia, sehingga batuan penyusunannya merupakan pencampuran dari batuan asal lempeng-lempeng tersebut. Oleh karena itu, geologi diwilayah ini lebih rumit tetapi menghasilkan sumber daya energi dan banyak ragam nineral. Pada wilayah yang didominasi oleh batuan asal samudera biasanya membawa cebakan-cebakan mineral logam seperti nikel, kromit dan mangan, sementara bagi wilayah dimana ditemukan batuan asal benuanya ditemukan sumberdaya energi seperti yang dijumpai diperairan antara pulau-pulau Banggai-sula dan Sulawesi bagian Timur. Daerah zona transisi banyak dilewati oleh sesar-sesar aktif yang pada daerah rekahannya serinh dijumpai endapan sulfida masif. Zona ini juga banyak dijumpai kegiatan gunung api bawah laut yang mempunyai potensi sebagai tempat terdapatnya endapan sulfida hidrothermal.Strukutur geologi yang ada memberikan potensi pertambangan dan energi lepas pantai. Potensi sumber daya hidrokarbon saat ini sebesar 77,32 miliar barel minyak, dan sekitar 332,7 triliun kaki kubik gas bumi, potensi ini sekitar 70 % berada dilepas pantai dan lebih dari separuhnya terletak didalam laut. Pada tahun 2000 produksi minyak 1,4 juta barel minyak dan 8,5 miliar kaki kubik gas bumi per hari, produksi tersebut 37 % diantaranya diproduksi dari lepas pantai. Produksi ini terutama berasal dari ladang minyak gas bumi dilaut Jawa, lepas Pantai Kalimantan timur, Laut Natuna dan Selat Malaka.Sejauh ini telah diketemukan bahwa dasar laut Indonesia memiliki 60 cekungan sedimen yang mempunyai potensi kandungan hidrokarbon. Dari jumlah itu, 38 cekungan telah dieksplorasi, 14 cekungan telah berproduksi dan sisanya 22 cekungan belum dieksplorasi. Kekayaan lain yang belum tereksplorasi adalah energi alam yang berasal dari arus, gelombang, angin, perbedaan temperatur serta panas bumi bawah laut.Kondisi geologi dan tektonik pula yang menyebabkan Indonesia merupakan wilayah aktif gempa bumi. Secara kasar diperkirakan sekitar 10 % gempa bumi berskala tinggi dari 6,5 Richter telah menyebabkan bencana Tsunami di Indonesia. Sumber bencana dapat berasal dari wilayah Indonesia ataupun dari luar wilayah Indonesia. Berkaitan dengan tektonik ini Indonesia juga merupakan bagian utama dari rantai api (ring of fire) bumi dengan 127 gunung api aktif.

Page 10: Definisi.geologi laut

TERUMBU KARANG

Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang merupakan tiga ekosistem penting di daerah pesisir perairan tropika. Hutan bakau dan padang lamun berperan penting dalam melindungi pantai dari arus dan hempasan ombak, selain itu juga berperan penting sebagai tempat memijah, membesar dan mencari makan  dari berbagai biota, termasuk yang menghuni ekosistem terumbu karang. Diketahui bahwa ekosistem terumbu karang dihuni oleh  lebih dari 93.000 spesies,     bahkan diperkirakan lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Ekosistem terumbu karang yang sangat kaya akan plasma nutfah ini, kendati tampak sangat kokoh dan kuat, namun ternyata sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

Ekosistem terumbu karang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan laut seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas dan suhu. Tingkat kejernihan air dipengaruhi oleh partikel tersuspensi antara lain akibat dari pelumpuran dan ini akan berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk ke dalam laut, sementara cahaya sangat diperlukan oleh zooxanthella yang fotosintetik dan hidup di dalam jaringan tubuh binatang  pembentuk terumbu karang.

Arus membawa oksigen yang dibutuhkan hewan-hewan terumbu karang. Kekuatan arus mempengaruhijumlah makanan yang terbawa dengan demikian mempengaruhi juga kecepatan pertumbuhan binatang karang. Suhu laut optimum bagi kehidupan terumbu karang adalah antara 26ο-28οC, kenaikan atau penurunan suhu dalam waktu yang relatif lama dapat mengakibatkan kematian hewan karang.

MENGENAL BINATANG KARANG Binatang karang, atau beberapa biota lainnya yang hidup di dalam ekosistem terumbu, karang mampu mem-bentuk zat yang keras dari zat kapur yang di sebut sebagai karang. Binatang karang adalah  pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Binatang karang berukuran sangat kecil, disebut polip, yang dalam jumlah ribuan membentuk koloni yang dikenal sebagai karang (karang batu atau karang lunak). Proses pembentukan sebuah koloni memakan waktu yang sangat lama, dan unutk bisa membentuk suatu ekosistem terumbu karang akan memakan waktu sampai ribuan tahun. Walaupun terlihat sangat kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh dan mudah hancur.

FUNGSI DAN NILAI TERUMBU KARANGEkosistem terumbu karang merupakan gudang persediaan makanan dan bahan obat-obatan bagi manusia di masa kini maupun di masa mendatang. Selain itu keindahannya juga menjadi daya tarik yang bisa menjadi sumber devisa bagi negara melalui kegiatan pariwisata. Wisata bahari

Page 11: Definisi.geologi laut

Indonesia tengah berkembang pesat dan ekosistem terumbu karang merupakan salah aset utamanya.

Ekosistem terumbu karang adalah tempat tinggal bagi ribuan binatang dan tumbuhan yang banyak diantaranya memiliki nilai ekonomi tinggi. Berbagai jenis binatang mencari makan dan berlindung di ekosistem ini. Berjuta penduduk Indonesia bergantung sepenuhnya pada ekosistem terumbu karang sebagai sumber pencaharian. Jumlah produksi ikan, kerang dan kepiting dari ekosistem terumbu karang secara lestari di seluruh dunia dapat mencapai 9 juta ton atau sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan perikanan dunia. Sumber perikanan yang ditopang oleh ekosistem terumbu karang memiliki arti penting bagi masyarakat setempat yang pada umumnya masih memakai alat tangkap tradisional.

Selain nilai ekonominya, ekosistem terumbu karang juga merupakan laboratorium alam yang sangat unik untuk berbagai kegiatan penelitian yang dapat mengungkapkan penemuan yang berguna bagi kehidupan manusia. Beberapa jenis spongs, misalnya, merupakan binatang yang antara lain terdapat di ekosistem terumbu karang yang berpotensi mengandung bahan bioakif yang dapat dijadikan bahan obat-obatan antara lain untuk penyembuhan penyakit kanker. Selain itu binatang karang tertentu yang mengandung kalsium karbonat telah dipergunakan untuk pengobatan tulang rapuh. Fungsi lain dari ekosistem terumbu karang yang hidup di dekat pantai ialah memberikan perlindungan bagi berbagai properti yang ada di kawasan pesisir dari ancaman pengikisan oleh ombak dan arus.

KENALI DAN CINTAI EKOSISTEM TERUMBU KARANG KITAApa yang disediakan oleh ekosistem terumbu karang bagi kepentingan manusia?

sumber makanan dengan protein tinggi, sumber bahan obat-obatan, sumber bahan bangunan, sumber penghasilan: berupa hasil tangkapan seperti ikan, udang dan agar-agar; usaha

pariwisata seperti menyelam dan memancing, melindungi pantai dari hempasan ombak dan arus.

Apa yang telah dilakukan manusia terhadap ekosistem terumbu karang?

menggunakan alat-alat tangkapan yang merusak seperti bom, dan potas sehingga terjadi: o tangkapan yang berlebihan, o terumbu karang hancur dan mati, o ikan-ikan kecil yang tidak menjadi sasaran tangkapan ikut mati, menjadi terbuang

sia-sia. membangun terlalu dekat dengan garis pantai, dan menguruk pantai menjadi lahan untuk

pembangunan sehingga terjadi pelumpuran, mencari terumbu karang dengan sampah, tumpahan minyak, buangan industri dan sisa-

sisa pestisida dan insektisida untuk pertanian, melempar jangkar dan berjalan-jalan di atas terumbu karang, penebangan hutan dan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai yang menyebabkan

pelumpuran,

Page 12: Definisi.geologi laut

pengambilan karang berlebihan untuk diperdagangkan, penambangan karang berlebihan untuk pembuatan kapur, bahan bangunan dan fondasi

jalan.

Setelah mengenali, maka cintai dan periharalah terumbu karang kita, karena terumbu karang adalah:

terbentuk melalui suatu proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh berkembang sehingga menjadi seperti kondisi yang terlihat sekarang ini,

tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita,

Indonesia memiliki ekosistem terumbu karang terluas di dunia (75.000 km2), tetapi hanya tinggal sedikit saja (6,20%) dalam kondisi yang masih sangat bagus,

sumber daya laut yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi (untuk perikanan, pariwisata dan perlindungan daerah pesisir), aabila dalam kondisi yang sangat baik,

labotorium alam yang sangat menunjang pendidikan dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,

potensi di masa depan untuk sumber lapangan kerja masyarakat luas.

TERUMBU KARANG INDONESIAIndonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau besar dan kecil, dengan panjang garis pantai mencapai hampir 81.000 km yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Indonesia merupakan salah satu Negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaeagaman hayati laut tertinggi. Di Indonesia terdapat 2,500 spesies of molluska, 2,000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies ikan laut.  Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 sampai 15 persen dari luas terumbu karang dunia. Dengan ditemukannya 362 spesies scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76 genera, Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang batu dunia. Ekosistem pesisir (padang lamun, mangrove dan terumbu karang) memainkan peranan penting dalam industri wisata bahari, selain memberikan pelindungan pada kawasan pesisir dari hempasan ombak dan gerusan arus. Selain itu ekossistem pesisir ini merupakan tempat bertelur, membesar dan mencari makan dari beaneka ragam biota laut yang kesemuanya merupakan sumber produksi penting bagi masyarakat pesisir.

Di samping peranannya yang penting, ekosistem terumbu karang  Indonesia dipercaya sedang mengalami tekanan berat dari kegiatan penangkapan ikan dengan mempergunakan racun dan bahan peledak. Selain itu penangkapan berlebihan sedimentasi dan pencemaran juga merupakan ancaman yang tak kalah beratnya. Belakangan ini diperkirakan hamper 25 persen dari kehidupan di ekosistem terumbu karang telah mati, antara lain akibat dari peningkatan suhu mencapai sebesar 4ο C. Pada tahun 1994 LIPI mengadakan survei pada 371 buah station transek nasional dengan menggunakan prosedur standar pemantauan internasional. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi ekosistem terumbu karang Indonesia telah mengalami kerusakan yang sangat serius

Ekosistem terumbu karang adalah ekosistem yang mengandung sumber daya alam yang dapat memberi manfaat besar bagi manusia. Dari itu diperlukan kearifan manusia untuk mengelolanya,

Page 13: Definisi.geologi laut

yang bisa menjadikan sumber daya alam ini menjamin kesejahteraan manusia sepanjang zaman. Tanpa menghiraukan masa depan dan terus-menerus merusak, ekosistem terumbu karang akan menjadi semacam padang gurun tandus di dalam laut yang hanya dipenuhi oleh patahan-patahan karang dan benda mati lainnya. Karena itu pengelolaan sangat diperlukan untuk mengatur aktivitas manusia serta mengurangi dan memantau cara-cara pemanfaatan yang merusak. Pengelolaan terumbu karang harus berbasis pada keterlibatan masyarakat, sebagai pengguna langsung sumber daya laut ini. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya terumbu karang sangat penting mulai dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai pada tahap evaluasi dari suatu cara pengeloaan. Indonesia yang terletak di sepanjang katulistiwa, mempunyai terumbu karang terluas di dunia tersebar mulai dari Aceh sampai Irian Jaya. Dengan jumlah penduduk 200 juta jiwa, yang 60 persennya tinggal di daerah pesisir, maka terumbu karang merupakan tumpuan sumber penghudupan utama.

Di samping sebagai sumber perikanan, terumbu karang memberikan penghasilan antara lain industri ikan hias sampai pada tingkat nelayan pengumpul. Terumbu juga merupakan sumber devisa bagi negara, termasuk usaha pariwisata yang dikelolah oleh masyarakat nelayan.

Sayangnya terumbu karang di Indonesia semakin memburuk kondisinya, yang secara langsung dapat dibuktikan dari hasil tangkapan ikan oleh nelayan yang semakin menurun. Selain jumlah hasil tangkapan ikan semakin menurun, juga ukuran ikannya semakin kecil disamping itu nelayan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencari ikan. Peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan di daerah pesisir yang semakin meluas, menyebabkan meningkatnya tekanan terhadap ekosistem terumbu karang.

Apa masalah dasar yang dihadapi ekosistem terumbu karang Indonesia ?

kurangnya kesadaran akan nilai penting sumber daya ekosistem terumbu karang baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya,

hampir tidak ada pengelolaan sumber daya ekosistem terumbu karang, walaupun telah ada peraturan perundang-undangan yang menyangkut pemanfaatan dan

pelestarian sumber daya ekosistem terumbu karang, penegakan hukum yang terjadi masih sangat lemah,

pembangunan industri yang tidak tekendali di kawasan pesisir yang memberikan dampak sangat negative terhadap kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang,

kemiskinan masyarakat hidup di kawasan pesisir menyebabkan tidak ada pilihan lain selain terus-menerus memanfaatkan sumber daya yang ada,

kurangnya keinginan politis untuk menanggulangi masalah.

TERUMBU KARANG DUNIATelah sering disebut bahwa ekosistem terumbu karang memiliki arti yang amat penting bagi kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan rekreasi karena keindahannya. Terumbu karang tersebar di seluruh dunia dan mencakup lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, dengan luas diperkirakan mencapai 600.000 km2.

Page 14: Definisi.geologi laut

Mulai dekade 1990-an, para ahli mulai mengangkat isu tentang semakin memburuknya kondisi terumbu karang dunia, antara lain Indonesia. Saat ini diperkirakan 10 persen dari terumbu karang dunia dalam kondisi sangat rusak dan bahkan kemungkinan tidak dapat dipulihkan kembali. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, apabila tidak ada upaya pelestarian yang intensif, maka diperkirakan 30 persen dari terumbu karang yang ada akan mengalami nasib yang sama.

Kegiatan manusia merupakan penyebab terbesar menurunnya kondisi ekosistem terumbu karang dunia. Semakin cepat pertumbuhan penduduk dunia, semakin padat pula pemukiman di daerah pesisir, maka semakin terancam pula keberadaan ekosistem terumbu karang beserta sumber daya laut lainnya.

Ekploitasi sumber daya ekosistem terumbu karang di berbagai negara telah diperburuk oleh banyaknya sumber daya yang terbuang sia-sia karena cara penangkapan ikan secara merusak.

Pencemaran dan pesatnya pembangunan di daerah pesisir dan laut semakin mengancam kelestarian ekosistem terumbu karang. Selain itu, bencana alam selain badai, gempa bumi dan efek dari El Niño telah mengakibatkan rusak parahnya ekosistem terumbu karang di berbagai Negara dengan ditandai oleh matinya berbagai jenis karang batu.

Berbagai upaya, baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang, telah dirancang oleh para ahli serta dilaksanakan untuk menyelamatkan ekosistem terumbu karang. Pemerintah Indonesiapun telah mengambil langkah-langkah penting dalam upaya penyelamatan ekosistem terumbu karang antara lain melalui program COREMAP.

Arus Laut

Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).

Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.

Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang

Page 15: Definisi.geologi laut

mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990)

Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air berdasarkan penyebabnya, terbagi atas :

a. Gerakan dorongan angin

Angin adalah factor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.

b. Gerakan termohalin

Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas anatara 2 massa air  yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus termohalin.

 c.Arus Pasut

Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

d. Turbulensi

Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya gaya gesekan antar lapisan.

e.Tsunami

Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran dasar laut saat etrjadi gempa.

f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter (Bernawis,2000)

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan air

Page 16: Definisi.geologi laut

permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan

ARUS SAMUDERA

Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)

Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah tiupan angin yang bertiup melintasi permukaan Bumi melintasi zona-zona lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan samudera, maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin.

Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-faktor fisik dan berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan samudera yang rumit.

Arus di samudera bergerak secara konstan. Arus tersebut bergerak melintasi samudera yang luas dan membentuk aliran yang berputar searah gerak jarum jam di Belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere), dan berlawanan arah gerak jarum jam di Belahan Bumi Selatan (Southern

Hemisphere). Pola umum sirkulasi arus global dapat dilihat dalam Gambar 1.

Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut mempengaruhi massa udara yang ditemuinya dan merubah cuaca dan iklim di seluruh dunia.

Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)

Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di kedalaman samudera adalah densitas air laut. Perbedaan densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa air laut-dalam (deep-water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan.

Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation). Model sirkulasi termohalin secara global dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 17: Definisi.geologi laut

Gambar 2. Model pola sirkulasi termohalin global.

ARUS PERAIRAN PESISIR

Arus Pasang Surut (Tidal Current)

Arus pasang surut terjadi terutama karena gerakan pasang surut air laut. Arus ini terlihat jelas di perairan estuari atau muara sungai. Bila air laut bergerak menuju pasang, maka terlihat gerakan arus laut yang masuk ke dalam estuari atau alur sungai; sebaliknya ketika air laut bergerak menuju surut, maka terlihat gerakan arus laut mengalir ke luar.

Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip current)

Ke-dua macam arus ini terjadi di perairan pesisir dekat pantai, dan terjadi karena gelombang mendekat dan memukul ke pantai dengan arah yang muring atau tegak lurus garis pantai. Arus sepanjang pantai bergerak menyusuri pantai, sedang arus rip bergerak menjauhi pantai dengan arah tegak lurus atau miring terhadap garis pantai

Current Meter (Alat Ukur Arah dan Kecepatan Arus Laut)

Seluruh current-meter mekanik mengukur kecepatan dengan melakukan pengubahan gerakan linear menjadi menjadi angular.

Sebuah current-meter yang ideal harus memiliki respon yang cepat dan konsisten dengan setiap perubahan yang terjadi pada kecepatan air, dan harus secara akurat dan terpercaya sesuai dengan komponen velositas. Juga harus tahan lama, mudah dilakukan pemeliharaan, dan simpel digunakan dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Indikator kinerja tergantung pada inertia dari rotor, gerakan air, dan gesekan dalam bearing.

Page 18: Definisi.geologi laut

Secara umum current meter yang biasa dipergunakan memiliki dua tipe : dengan “verctical axis meter” dan “axis meter horizontal”. Dalam kedua perbedaan tersebut rotasi dan rotor dari propeller dipergunakan untuk menentukan kecepatan arus laut sesuai dengan pengaturan pada current-meter. Sebelum current-meter ditempatkan, hubungan antara rotasi dan kecepatan dengan mempergunakan “towing tank”.

Tiga type dari alat ukur kecepatan dengan mempergunakan hukum Faraday. Dimana konduktor (air) menggerakkan daerah medan magnet (diubah dengan kumparan berbeda kutub) yang menghasilkan voltase dengan adanya arus air. Jadi secara umum ada tiga jenis yang sering dipergunakan saat ini, prinsip electromagnetik dengan mengukur kecepatan mempergunakan hukum Faraday dengan menyatakan bahwa air mengakibatkan perubahan medan magnetik yang ada dalam bidang yang telah diatur sehingga menghasilkan tegangan yang berbeda secara linear sebanding dengan kecepatan arus.

Elektrode dalam penelitian dapat mendeteksi tegangan yang dihasilkan oleh air. Karena current meter tidak bergerak bagian mereka tidak terganggu banyak sehingga tidak membutuhkan pemeliharaan yang terkait dengan permasalahan mekanik.

Pada tahun 1998 sudah ada beberapa produk current meter yg dipergunakan :

Tabel : Current meter yang sering dipergunakan. (Sumber: Manual of Standard Operating Procedures for Hydrometric Surveys in British Columbia, November 1998)

Vertical Axis Current Meters Horizontal Axis Current MetersPrice 622AA Valpot BFN 002 (Braystoke)Price 62AAA Magnetic OTT 5(Arkansas), 2 impellers

(replaced by C31)Price 622AA Photo-Fibre Optic

(Swolffer retrolit #2200)

OTT, C31, 3 impellers

Price Winter Model AA OSS, B1, 2 impellers (identical to C31)

Price Pygmy OTT, C1, 3 impellers (replaced by C2 & OSS, PC1)

Price Pygmy Photo-Fibre-Optic (Swoffer retroit #2200)

OSS, PC1, 2 impellers (identical to C2)Swoffer 2100, impeller

 Menurut www.eng.fiu pengukuran kecepatan arus air disebut dengan Water current meter yang secara prinsip terbagi dalam tiga sistem, yaitu :

1. Sistem Pencacah Putaran, yaitu current meter yang mengkonversi kecepatan sudut dari propeller atau baling-baling kedalam kecepatan linear. Biasanya jenis ini mempunyai kisaran pengukuran antara 0,03 sampai 10 m/s.

2. Sistem Elektromagnetik, pada sistem ini air dianggap sebagai konduktor yang mengalir melalui medan mamgnentik. Perubahan pada tegangan diterjemahkan kedalam kecepatan.

Page 19: Definisi.geologi laut

3. Sistem Akustik, pada sistem ini digunakan prinsip Dopler pada transduser, juga biasanya berperan sekaligus sebagai receiver, yang memancarkan pulsa-pulsa pendek pada frekuensi tertentu. Pulsa-pulas direfleksikan ataupun disebarkan oleh partikel-partikel dalam air dan terjadi pergeseran frekuensi dari yang diterima kembali oleh receiver, dimana hal tersebut dapat diukur sebagai kecepatan arus air. 

Salah satu jenis current meter yang dapat dibuat adalah pengukuran arus dengan arus velositas, dengan sistem kerja menghasilkan sinyal dari masing-masing putaran propeller yang terbuat dari bahan medan magnetik. (www.seba.de)

Persamaan dari arus velositas adalah :

V = k.n + ∆

dimana,

V = Aliran velositas (m/s)

k = pitch hidraulic dari propeller (m)

n = revolusi propeller setiap detik

∆ = Karakteristik dari current meter *)

*) dapat diperkirakan dengan melakukan pengujian secara thowing channel

Current meter dapat pula dibagi kedalam dua kategori berdasarkan metode pengukurannya. Kedua jenis current meter tersebut menurut adalah :

1. Current meter dengan pengukuran non-otomatik, yaitu current meter dengan cara pengukuran atau perekaman data kecepatan arus yang harus dilakukan langsung oleh seseorang untuk membacanya, biasanya alat ini ditempatkan pada suatu struktur tertentu.

2. Current meter dengan pengukuran otomatik, yaitu current meter yang merekam data kecepatan arus tanpa selalu harus langsung diperiksa oleh pengguna, Biasanya tipe ini memiliki sarana penyimpanan data yang cukup untuk jangka waktu pengukuran tertentu.

Karena banyaknya pengelompokan current meter, maka pada topik kali ini akan banyak membahas tentang jenis current meter “verctical axis meter” dan “axis meter horizontal” yang umum dikembangkan oleh British Columbia.

 

1. Vertical axis meter

Tiga model dari “Vertical axis meter” adalah the Price 622AA meter, the WSC winter meter, dan the Pygmy meter.

Page 20: Definisi.geologi laut

1.1 The Price 622AA meter

Adalah yang peling umum dipergunakan dengan jenis tiang vertikal dan sering dipergunakan sebagai pengukur standar karena hasil keluarannya. Bersifat ekstensif dengan berbagai manfaat untuk penelitian/percobaan dan juga cocok untuk berbagai kondisi lapangan .

Secara umum tidak menampilkan sinyal yang cocok dengan perhitungan dengan konsep perhitungan pulsa elektrik pada daerah yang rendah kecepatan arusnya. Metode yang paling sesuai dipergunakan adalah menghitung perputaran rotor atau sistem elektrik yang mengolah sinyal audio. Current meter sini secara inherent    sangat sensitif terhadap fluktuasi turbulensi lateral karena arah yang kurang stabil, sangat mungkin untuk menyebabkan galat pada saat pengukuran kecepatan sehingga berorientasi dalam pengukuran arah arus.

 

Gambar 1. The Price 622AA meter

 

1.2 Modified Price 622AA Meter

Model standard Price 622AA Meter dimoifikasi dengan dua cara mempergunakan retro-fit kit untuk mengatasi keterbatasan pengukuran kecepatan.

1. Pengalih magnetik yang terletak disebelah rotor menghasilkan sinyal yang bersih untuk memicu pencacah.

 

Page 21: Definisi.geologi laut

 Gambar2. Price 622AA meter with retro-fit kit dengan pengalih magnetik.

 

2. Photo-Fiber-Optic sebagai penghubung antara indikator digital dan pengalih magnetik, sehingga pencacah dapat membaca kecepatan secara langsung (dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi).

 

Gambar 3. Fiber optik diterapkan pada Price 622AA.

1.3 Pygmy Meterriv

Memiliki bentuk yang sangat kecil dengan perbandingan ukuran dua perlima dari Price 622AA meter, sehingga diorientasikan untuk penggunaan pada kedalaman rendah. Namun demikian

Page 22: Definisi.geologi laut

Current meter ini dianjurkan untuk mengukur kecepatan diatas 0.2 m/s karena untuk menyesuaikan dengan tingkat tekanan dalam menggerakkan rotor.

 

Gambar 4. Price 62AA winter (ice) meter.

 1.4 WSC Winter meter

Sangat baik dipergunakan dalam musim dingin karena current meter karena dengan mudah melalui lubang yang dibor di es, dengan melakukan modifikasi pada roda bagian belakan penangkap arus. Dipergunakan dengan melekatkan pada sebuah tongkat yang telah ditetapkan, dimana sebelum pengukuran harus disesuaikan suhu supaya tidak berada dibawah 0 derjat celcius dan setelah pengukuran haruslah dilakukan pembersihan alat untuk menghindari menggumpalnya es pada bearing current meter.

2. Horizontal Axis Current Meters

Sangat baik dipergunakan pada daerah yang memiliki turbulens yang tinggi dengan kemampuan mengukur arus tajam baik dengan posisi horizontal maupun vertikal. Dilengkapi dengan rotor yang memiliki keseimbangan saat menghadapi pergerakan linear.

Semua model menggunakan magnetis permukaan beralih untuk menghasilkan hitungan rotasi dalam bentuk pulsa, sehingga dapat menghindari terjadinya gesekan pada komponen yang berdekatan.

2.1 Braystoke BFN 002 Meter

Miniatur ini sekarang arus meter diberikan dalam bentuk kit, termasuk aksesoris yang kuat 1,5-2 m. Current meter Braystoke yang saat ini, diproduksi oleh Valeport perkembangan Ltd Inggris, adalah dirancang untuk ukuran kecepatan arus dalam air tawar atau air laut, dan tidak dipengaruhi oleh kualitas air. Dalam penerpannya alat ini  belum ditentukan batas-batas galat dari arus sampai yang benar-baling mengukur kecepatan nilai, sehingga masih sangat perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Page 23: Definisi.geologi laut

 

2.2 OTT C2 and OSS PC1 Meters

OTT C2 yang identik dengan OSS Pc1; sebelumnya diproduksi di Jerman dan terakhir di Australia. Model ini dirancang untuk mengukur kecepatan air kecil di watercourses, tabung percobaan, pipa kecil, dan laboratorium model sungai. Kedua model memerlukan minyak khusus untuk operasi karena berpengaruh pada penilaian dari kalibrasi.

 

 

Gambar 5. Current meter model OTT C2

 

2.3 Universal OTT C31 and OSS B1 Meters

OTT C31 yang identik dengan OSS B1; sebelumnya adalah produksi Jerman dan terakhir di Australia. Meter ini sekarang digunakan untuk menentukan kecepatan aliran air buka di saluran dan laut, serta tekanan dalam pipa. Meter ini dapat digunakan di bawah kondisi ekstrim, juga dapat dipergunakan dalam pengukuran yang terintegrasi misalnya dengan dilengkapi pipa yang memiliki ukuran. Propellers tersedia dari dua produsen untuk C31 dan OTT  OSS B1, bersama-sama dengan kecepatan dan berbagai komponen untuk setiap efek putaran.  Dengan baling-

Page 24: Definisi.geologi laut

baling yang tersedia dalam ukuran kecil, komponen dari current meter OTT dan OSS dapat saling bertukar.

 

 

Gambar 6. Current meter OSS B1 pada tongkat berukuran 20 mm, Current meter OTT C31, Current meter OSS B1 dengan berat 30 kg dilengkapi sensor di bawahnya.

 

Pemeliharaan Current Meter

Untuk memelihara kondisi current meter yang sangat wajib dilakukan adalah pembersihan alat, sehingga sangat penting adalah peran operator dalam mengatasinya. Karena memang hanya dibutuhkan waktu sedikit untuk membersihkan, tetapi sangat  substansial untuk menghindari masuknya partikel-partikel seperti pasir dan juga korosi yang dapat mengganggu kinerja current meter. Dalam setiap mengakhiri suatu penelitian, sebaiknya segera dilakukan juga pengamatan alat untuk memastikan alat tersebut masih dapat dipergunakan dengan baik.

Secara khusus pada beberapa current meter type “Horizontal Axis” baling-baling harus dilepas dari meteran pengukur dan juga minyak yang menempel harus dihilangkan. Berring harus dibersihkan mempergunakan anti korosi atau dapat dengan mempergunakan bensin, dan harus memiliki lapisan   pelindung yang dilepas sebelum dipergunakan. Sebelum current meter dipergunakan, batangan penyangga harus dilapisi dengan minyak pelumas untuk mempermudah gerakan current meter saat diturunkan.

PASANG SURUT

Untuk apa data pasang surut 

Page 25: Definisi.geologi laut

Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.

Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang tertarik mempelajari masalah pantai dan estuari, maka akan dicoba dijelaskan tentang pengertian pasang surut itu sendiri.

Pengertian Pasang Surut

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.

Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.

Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range).

Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.

Page 26: Definisi.geologi laut

 Gambar. Spring Tide dan Neap Tide

Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.Selain dengan melihat data pasang surut yang diplot dalam bentuk grafik (tentunya susah jika datanya banyak ya…), tipe pasang surut juga dapat ditentukkan berdasarkan bilangan Formzal (F) yang dinyatakan dalam bentuk:

F = [A(O1) + A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]

dengan ketentuan :F ≤ 0.25 : Pasang surut tipe ganda (semidiurnal tides)

0,25<F≤1.5 : Pasang surut tipe campuran condong harian ganda (mixed mainlyemidiurnal tides)

1.50<F≤3.0 : Pasang surut tipe campuran condong harian tunggal (mixed mainlydiurnal tides)

F > 3.0 : Pasang surut tipe tunggal (diurnal tides)

Dimana:F : bilangan FormzalAK1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan olehgaya tarik bulan dan matahari

Page 27: Definisi.geologi laut

AO1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan olehgaya tarik bulanAM2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan olehgaya tarik bulanAS2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan olehgaya tarik matahari

Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen utama, akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.

Pada buku peramalan pasang surut yang dikeluarkan oleh DISHIDROS dan BOKOSURTANAL tertulis nilai komponen pasut tersebut baik amplitudo maupun fase pada beberapa lokasi di perairan Indonesia. Nah dengan mengetahui amplitudo komponen tersebut, maka dapat dihitung kan nilai bilangan Formzal nya..so tipe pasutnya dapat ditentukan.

Daftar Istilah pada pasang surut

Mean Sea Level (MSL) atau Duduk Tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama 18,6 tahun.

Mean Tide Level (MTL) adalah rata-rata antara air tinggi dan air rendah pada suatu periode waktu.

Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi.

Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah.

Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi terttinggi.

Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terjadi untuk pasut harian (diurnal).

Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Hal ini tidak akan terdapat pada pasut diurnal.

Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang. Jika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah.

Page 28: Definisi.geologi laut

Mean High Water Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (range) pasut itu tertinggi.

Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.

Mean High Water Neaps (MHWN) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasut perbani (neap tides), yaitu jika tunggang (range) pasut paling kecil.

Mean Low Water Neaps (MLWN) adalah tinggi rata-rata yang dihitung dari dua air berturut-turut selama periode pasut perbani.

Highest Astronomical Tide (HAT)/Lowest Astronomical Tide (LAT) adalah permukaan laut tertinggi/terendah yang dapat diramalkan terjadi di bawah pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan kombinasi keadaan astronomi. Permukaan ini tidak akan dicapai pada setiap tahun. HAT dan LAT bukan permukaan laut yang ekstrim yang dapat terjadi, storm surges mungkin saja dapat menyebabkan muka laut yang lebih tinggi dan lebih rendah. Secara umum permukaan (level) di atas dapat dihitung dari peramalan satu tahun. Harga HAT dan LAT dihitung dari data beberapa tahun.

Mean Range (Tunggang Rata-rata) adalah perbedaan tinggi rata-rata antara MHW dan MLW.

Mean Spring Range adalah perbedaan tinggi antara MHWS dan MLWS.

Mean Neap Range adalah perbedaan tinggi antara MHWN dan MLWN

Pasang Surut Laut

Jika kita mengamati air laut di pantai maka kita akan mendapatkan fenomena bahwa air laut tidak pernah diam pada suatu ketinggian yang tetap, akan tetapi air laut akan selalu bergerak naik turun secara dinamis dan berkala berdasarkan siklus tertentu. Jika kita teliti mengamati, akan kita dapatkan bahwa permukaan air laut perlahan-lahan naik sampai pada ketinggian maksimum kemudian akan turun perlahan-lahan sapai pada ketinggian minimum. Fenomena ini dinamakan pasang surut air laut.

DefinisiPasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya grafitasi dan gaya tarik-menarik antara benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil (Dronkers, 1964). Pasang surut laut adalah gelombang Gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari dan bulan . Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi.Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa

Page 29: Definisi.geologi laut

tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahariPasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.

Teori 1. Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh kelembaman (Inertia) diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (King, 1966). Untuk memahami gaya pembangkit passng surut dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan sistem bumi matahari.Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide Generating Force) yaitu Resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross, 1987).

2. Teori Pasut Dinamik (Dynamical Theory)Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace (1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut menghasilkan gelombang pasut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor tersebut adalah :• Kedalaman perairan dan luas perairan• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)• Gesekan dasarRotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan bumi akan berubah arah (Coriolis Effect). Di belahan bumi utara benda membelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung pada kecepatan pergerakan benda tersebut. Menurut Mac Millan (1966) berkaitan dengan dengan fenomeana pasut, gaya Coriolis

Page 30: Definisi.geologi laut

mempengaruhi arus pasut. Faktor gesekan dasar dapat mengurangi tunggang pasut dan menyebabkan keterlambatan fase (Phase lag) serta mengakibatkan persamaan gelombang pasut menjadi non linier semakin dangkal perairan maka semaikin besar pengaruh gesekannya.

Pembangkit Pasang surut terutama dihasilkan oleh adanya gaya tarik-menarik antara dua tenaga yang terjadi di lautan. Gaya-gaya tersebut adalah gaya sentrifugal bumi dan gaya gravitasi yang berasal dari bulan dan matahari. Gaya sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi bumi yang besarnya kurang lebih sama dengan tenaga yang ditarik ke permukaan bumi. Gaya sentrifugal lebih kuat pada daerah-daerah yang terletak dekat dengan bulan. Gaya gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Jadi, Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) massa air. Lintang dari bulge pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Bulge pertama terbentuk pada bagian bumi yang terletak paling dekat dengan bulan karena gaya gravitasi bulan yang relatif kuat menarik massa air. Bulge kedua terletak paling jauh dengan bulan. Hal ini terjadi karena gaya gravitasi bulan sangat lemah dibanding dengan gaya sentrifugal bumi sehingga massa air terdorong keluar oleh gaya sentrifugal bumi. Dua tonjolan massa air ini merupakan daerah yang mengalami pasang tertinggi. Akibat dari rotasi bumi, maka tempat-tempat yang mengalami pasang tertinggi akan bergerak bergantian secara perlahan. Gravitasi matahari juga turut mempengaruhi pasang surut, walaupun kontribusinya hanya sekitar 47% dari tenaga gravitasi bulan. Selain itu, pasang surut juga dipengaruhi oleh revolusi bulan terhadap bumi dan revolusi bumi terhadap matahari serta faktor-faktor non astronomi seperti perairan semi tertutup, garis pantai dan topografi dasar perairan.

Berdasarkan faktor pembangkitnya, pasang surut dapat dibagi dalam dua kategori yaitu: pasang purnama (pasang besar, spring tide) dan pasang perbani (pasang kecil, neap tide).Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Gambar 1 . Pasang Purnama (saat purnama)

Page 31: Definisi.geologi laut

Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.

Gambar 2. Pasang perbani

Type Perairan laut memberikan respon yang berbeda terhadap gaya pembangkit pasang surut,sehingga terjadi tipe pasut yang berlainan di sepanjang pesisir. Menurut Dronkers (1964), ada tiga tipe pasut yang dapat diketahui, yaitu :1. Pasang surut diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi satu satu kali pasang dan satu kali surut. Biasanya terjadi di laut sekitar katulistiwa.2. pasang surut semi diurnal. Yaitu bila dalam sehari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang hampir sama tingginya.3. pasang surut campuran. Yaitu gabungan dari tipe 1 dan tipe 2, bila bulan melintasi khatulistiwa (deklinasi kecil), pasutnya bertipe semi diurnal, dan jika deklinasi bulan mendekati maksimum, terbentuk pasut diurnal.

Gambar 3. Pasang surut diurnal

Page 32: Definisi.geologi laut

Gambar 4. Pasang surut semi diurnal

Gambar 5. Pasang surut campuran

Menurut Wyrtki (1961), pasang surut di Indonesia dibagi menjadi 4 yaitu :1.Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide)Merupakan pasut yang hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, ini terdapat di Selat Karimata2.Pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya hampir sama dalam satu hari, ini terdapat di Selat Malaka hingga Laut Andaman.3.Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) Merupakan pasut yang tiap harinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat.4.Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal)Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur

Manfaat Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain. Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan.Pasang surut juga sangat mempengaruhi kehidupan organisme laut, terutama pada daerah intertidal dandaerah litoral. Dengan adanya pasang surut, organisme-organisme memiliki strategi

Page 33: Definisi.geologi laut

ekologi sendiri – sendiri untuk bisa bertahan hidup. Disamping itu, pasang surut sangat mempengaruhi ekosistem mangrove yang merupakan pilar pertahanan alam utama pada daerah pesisir dari ancaman badai, erosi dan lain-lain.

Pasang Surut Laut dan keadaannya di Indonesia

Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selalu berulang dengan periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk kearah hulu dari muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda angkasa yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bulan mengelilingi matahari. Gerakan tersebut berlangsung dengan teratur mengikuti suatu garis edar dan periode yang tertentu. Pengaruh dari benda angkasa yang lainnya sangat kecil dan tidak perlu diperhitungkan (www.digilib.itb.ac.id).

Gerakan dari benda angkasa tersebut di atas akan mengakibatkan terjadinya beberapa

macam gaya pada setiap titik di bumi ini,yang disebut gaya pembangkit pasang surut. Masing

masing gaya akan memberikan pengaruh pada pasang surut dan disebut komponen pasang surut,

dan gaya tersebut berasal dari pengaruh matahari, bulan atau kombinasi keduanya

(www.digilib.itb.ac.id ).

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek

sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung

dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari

matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam

membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke

bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua

tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan

oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari

(www.oseanografi.blogspot.com).

Untuk menjelaskan terjadinya pasang surut maka mula-mula dianggap bahwa bumi

benar-benar bulat serta seluruh permukaannya ditutupi oleh lapisan air laut yang sama tebalnya

sehingga didalam hal ini dapat diterapkan teori keseimbangan. Pada setiap titik dimuka bumi

akan terjadi pasang surut yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen yang mempunyai

amplitudo dan kecepatan sudut yang tertentu sesuai dengan gaya pembangkitnya. Pada keadaan

sebenarnya bumi tidak semuanya ditutupi oleh air laut melainkan sebagian merupakan daratan

dan juga kedalaman laut berbeda beda. Sebagai konsekwensi dari teori keseimbangan maka

Page 34: Definisi.geologi laut

pasang surut akan terdiri dari beberapa komponen yang mempunyai kecepatan amplitudo dan

kecepatan sudut tertentu, sama besarnya seperti yang diuraikan pada teori keseimbangan

(www.digilib.itb.ac.id).

Kisaran pasang-surut (tidal range), yakni perbedaan tinggi muka air pada saat pasang

maksimum dengan tinggi air pada saat surut minimum, rata-rata berkisar antara 1 m hingga 3 m.

Tetapi di Teluk Fundy (kanada) ditemukan kisaran yang terbesar di dunia, bisa mencapai sekitar

20 m. Sebaliknya di Pulau Tahiti, di tengah Samudera Pasifik, kisaran pasang-surutnya kecil,

tidak lebih dari 0,3 m, sedangkan di Laut Tengah hanya berkisar 0,10-0,15 m.

Di perairan Indonesia beberapa contoh dapat diberikan misalnya Tanjung Priok (Jakarta)

kisarannya hanya sekitar 1 m, Ambon sekitar 2 m, Bagan Siapi-api sekitar 4 m, sedangkan yang

tertinggi di muara Sungai Digul dan Selat Muli di dekatnya (Irian Jaya bagian selatan) kisaran

pasang-surutnya cukup tinggi, bisa mencapai sekitar 7-8 m (Nontji, 1987).

Terdapat tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya,

yaitu pasang surut harian (diurnal), tengah harian (semi diurnal) dan campuran (mixed tides).

Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang surut berubah secara sistematis terhadap siklus

bulan. Rentang pasang surut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai

samudera (www.wikipedia.org).

Dilihat dari pola gerakan muka lautnya, pasang-surut di Indonesia dapat dibagi menjadi

empat jenis yakni pasang-surut harian tunggal (diurnal tide), harian ganda (semidiurnal tide) dan

dua jenis campuran. Jenis harian tunggal misalnya terdapat di perairan sekitar selat Karimata,

antara Sumatra dan Kalimantan. Pada jenis harian ganda misalnya terdapat di perairan Selat

Malaka sampai ke Laut Andaman. Di samping itu dikenal pula campuran antara keduanya,

meskipun jenis tunggal maupun gandanya masih menonjol. Pada pasang-surut campuran

condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal) misalnya terjadi di sebagian besar

perairan Indonesia bagian timur. Sedangkan jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed

tide, prevailing diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan Kalimantan dan pantai utara Jawa

Barat. Pola gerak muka air pada keempat jenis pasang-surut yang terdapat di Indonesia diberikan

pada gambar 1 (Nontji, 1987).

Page 35: Definisi.geologi laut

Gambar 1. Pola gerak muka air pasut di Indonesia (Triatmodjo, 1996).

Seperti telah disebutkan di atas, komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari

komponen tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk

(morfologi) pantai, superposisi antar komponen pasang surut utama, dan faktor-faktor

lainnya akan mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen pasang surut yang baru

(www. oseanografi.blogspot.com ).

Pasang-surut tidak hanya mempengaruhi lapisan di bagian teratas saja, melainkan

seluiruh massa air. Energinya pun sangat besar. Di perairan-perairan pantai, terutama di teluk-

teluk atau selat-selat yang sempit, gerakan naik-turunnya muka air akan menimbulkan terjadinya

arus pasang-surut. Di tempat-tempat tertentu arus pasang-surut ini cukup kuat. Arus pasang-surut

terkuat yang tercatat di Indonesia adalah di Selat Capalulu, antara P. Taliabu dan P. Mangole

(Kepulauan Sula), yang kekuatannya bisa mencapai 5 m/detik. Di selat-selat di antara pulau-

pulau Nusa Tenggara kekuatannya bisa mencapai 2,5-3 m/detik pada saat pasang purnama. Di

daerah-daerah lainnya kekuatan arus pasang-surut biasanya kurang dari 1,5 m/detik, sedangkan

di laut terbuka di atas paparan kekuatannya malah biasanya kurang dari 0,5 m/detik.

Berbeda dengan arus yang disebabkan oleh angin yang hanya terjadi pada air lapisan tipis

di permukaan, arus pasang-surut bisa mencapai lapisan yang lebih dalam. Ekspedisi Snellius I

(1929-1930) di perairan Indonesia bagian Timur dapat menunjukkan bahwa arus pasang-surut

masih dapat diukur pada kedalaman lebih dari 600 m (Nontji, 1987).

Page 36: Definisi.geologi laut

Perhitungan Pasang Surut

Adanya gaya tarik bumi dan benda langit (bulan dan matahari), gaya gravitasi bumi,

perputaran bumi pada sumbunya dan perputaran bumi mengelilingi matahari menimbulkan

pergeseran air laut, salah satu akibatnya adalah terjadinya pasang surut laut. Fenomena alam

tersebut merupakan gerakan periodik, maka pasang surut yang ditimbulkan dapat dihitung dan

diprediksikan (www.bakosurtanal.go.id).

Dalam penelitian lebih lanjut diketahui bahwa untuk setiap tempat yang mengalami

pasang surut mempunyai ciri tertentu yaitu besar pengaruh dari tiap-tiap komponen selalu tetap

dan hal ini disebut tetapan pasang surut. Selama tidak terjadi perubahan pada keadaan

geografinya, tetapan. tersebut tidak akan berubah. Apabila tetapan pasang surut untuk suatu

tempat tertentu sudah diketahui maka besar pasang surut untuk setiap waktu dapat diramalkan

(www. digilib.itb.ac.id).

Untuk menghitung tetapan pasang surut tersebut diatas, ada beberapa metoda yang sudah

biasa dipakai misalnya metoda Admiralty yang berdasarkan pada data pengamatan selama 15

hari atau 29 hari. Pada metoda ini dilakukan perhitungan yang dibantu dengan tabel, akan

menghasilkan tetapan pasang surut untuk 9 komponen. Dengan adanya kemajuan teknologi di

bidang elektronika yang sangat pesat, penggunaan komputer mikro untuk menghitung tetapan

pasang surut serta peramalannya akan sangat memungkinkan. Sehubungan dengan itu akan dicari

suatu cara untuk memproses data pengamatan pasang surut sehingga dapat dicari tetapan pasang

surut serta peramalannya dengan cara kerja yang mudah.

Proses perhitungan dari komputer didasarkan pada penyesuaian lengkung dari data

pengamatan dengan metoda kuadrat terkecil, dengan menggunakan beberapa komponen yang

dianggap mempunyai faktor yang paling menentukan. Untuk ini dibahas penurunan

matematiknya serta pembuatan program untuk kamputernya.

Program komputer dibuat sedemikian rupa sehingga untuk proses perhitungan tersebut

diatas hanya tinggal memesukkan data,sedang seluruh proses selanjutnya akan dikerjakan oleh

komputer. Program untuk komputer dibahas secara terperinci mulai dari dasar perhitungan, isi

program serta bagan alirnya. Kebenaran dan ketelitian hasil perhitungan dibuktikan dengan

Page 37: Definisi.geologi laut

memberikan contoh perhitungan dan penyajian berupa grafik. Perhitungan dilakukan untuk

beberapa lokasi pengamatan pasang surut serta waktu pengamatan yang berlainan

(www.digilib.itb.ac.id ).

Di Indonesia, pengamatan pasut laut bekerjasama dengan pihak otoritas pelabuhan,

Bakosurtanal memasang alat rekam data pasut otomatis di dermaga pelabuhan yang disebut

stasiun pasut. Alat rekam data pasut (AWLR = Automatically Water Level Recorder) mencatat

tinggi muka laut secara otomatis dan terus menerus. Rekaman data berupa grafik, lubang-lubang

kertas data pada stasiun pasut online, data pasut dicatat dan, setiap saat dapat dilakukan

download lewat saluran telepon dan menggunakan modem.

Pengumpulan dan pengolahan data pasut, kertas rekam data pasut pada 28 stasiun pasut

manual, setiap akhir bulan dipotong dan dikirim ke Bakosurtanal untuk pengolahan data.

Pengumpulan data pasut pada 25 stasiun pasut on-line, dilakukan dengan download pada

komputer di Bakosurtanal yang dilengkapi modem dan fasilitas saluran telepon. Pengolahan data

dilakukan dengan bantuan komputer dan software pengolahan pasut.

Analisa dan penyajian informasi pasut. Analisa pasut meliputi hasil hitungan yang dapat

menjelaskan karakter pasang surut laut. Sajian informasi karakter laut tersebut tampilannya

bervariasi mulai tampilan standard informasi pasut sampai dengan informasi praktis bagi

pengguna untuk perencanaan bangunan pelabuhan.

Hasil kegiatan yang diperoleh adalah data pasut 53 stasiun pasut seluruh Indonesia dalam

waktu 1 (satu) tahun pengamatan. Data tersebut dihitung dan hasilnya disajikan pada buku

informasi pasut laut Bakosurtanal (www.bakosurtanal.go.id).

Energi Pasang Surut Air Laut

Cadangan minyak bumi, gas alam dan batu bara akan habis dalam waktu dekat karena

eksploitasi dilakukan tanpa perhitungan dan kontrol yang jelas. Lalu, energi alternatif apa yang

bisa digunakan? Sejumlah pihak muncul dengan ide tenaga pasang surut air laut. Memang bukan

teknologi baru, bahkan tergolong teknik paling tua yang pernah dipikirkan manusia. Namun,

Page 38: Definisi.geologi laut

jenis teknologi ini ramah lingkungan dan tidak mempunyai ekses negatif. Dan yang terpenting,

alam memberikannya secara gratis.

Indonesia dengan luas perairan hampir 60% dari total luas wilayah sebesar 1.929.317

km2, Indonesia seharusnya bisa menerapkan teknologi alternatif ini. Apalagi dengan bentangan

Timur ke Barat sepanjang 5.150 km dan bentangan Utara ke Selatan 1.930 km telah

mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Pada musim

hujan, angin umumnya bergerak dari Utara Barat Laut dengan kandungan uap air dari Laut Cina

Selatan dan Teluk Benggala. Di musim Barat, gelombang air laut naik dari biasanya di sekitar

Pulau Jawa. Fenomena alamiah ini mempermudah pembuatan teknik pasang surut tersebut.

Penerapannya di Indonesia bukanlah sesuatu yang mustahil. Tapi perlu ada master plan

yang jelas untuk mewujudkannya. Karena ini dapat menjadi sumber energi alternatif potensial.

Apalagi proses pembuatannya tidak merusak alam, melainkan ramah lingkungan. Tetapi

sebelumnya, harus dilakukan sebuah riset yang berguna untuk mengukur kedalaman sepanjang

garis pantai Indonesia. Sehingga dapat ditentukan di daerah mana saja yang layak. Bangsa

Indonesia seharusnya menyadari bahwa alam menyediakan semua yang dibutuhkan. Hanya perlu

kerja keras dan kebijakan yang memperhatikan sumber daya alam yang terbatas. Sehingga

Indonesia tidak perlu risau akan cadangan energi (www.sinarharapan.co.id)

Marine Geology Data

Why Study Seafloor Composition?

How can data derived from seafloor samples be used?

To study past climate change for environmental prediction. To understand the impact of benthic habitat on fisheries and other biological

communities. To study offshore pollution patterns and mechanisms to help sustain healthy

coasts. To find sources of dredged material for beach replenishment. To evaluate the impacts of proposed offshore waste disposal. To learn about and estimate the impacts of events such as gas hydrate releases

related to slope stability. To locate strategic offshore mineral resources. To determine sites for seabed communications cables, drilling platforms, &

Page 39: Definisi.geologi laut

other structures. To provide groundtruth values for remotely sensed/satellite data, helping refine

new techniques for environmental assessment and prediction. To learn more about how the Earth and its environmental systems function. More about the role of seafloor sediment in understanding the processes of

environmental change.

Why are data from the Seafloor important to NOAA's Mission and Strategic Goals?

NOAA's Mission:

"To understand and predict changes in Earth's environment and conserve and manage coastal and marine resources to meet our Nation's economic, social, and environmental needs."

Some of NOAA's Goals:

Understand Climate Variability and Change to Enhance Society's Ability to Plan and Respond. - Seafloor sediment provide an invaluable key to past climate change. Finely varved sediments from areas of rapid deposition provide a high-resolution record of past climate variation, and volcanic ash layers contribute to the comprehensive study of climate change on relatively short timescales. Analysis of sediment for components such as carbonates and isotopes provide baseline information for global modeling of environmental change.

Protect, Restore, and Manage the Use of Coastal and Ocean Resources Through an Ecosystem Approach to Management - Build Sustainable Fisheries: Sediment composition and physical properties are key factors in evaluating benthic habitat for fisheries. To quote from a September 1999 technical memorandum issued by the National Marine Fisheries Service:

"The texture of surficial sediments, defined as the size-frequency distribution of unconsolidated grains, is an important attribute of the coastal ocean environment. In addition to purely geological applications, data of this type have great utility in habitat studies seeking to explain the distribution and abundance of important biological resources." "Sediment texture is one of many potential factors influencing the distribution and abundance of groundfish. The relative distribution of grain sizes affects sediment properties such as porosity, permeability, and resistance to displacement (Allen 1985, Selley 1988). These properties, in turn, may directly (e.g., self-burial to reduce exposure to predators) or indirectly (e.g., suitability for essential prey organisms) affect fish habitat quality, as measured by rates of growth, survival, reproduction, and

Page 40: Definisi.geologi laut

recruitment.

Sustain Healthy Coasts: Coastal sediment data analyses play a role in understanding coastal habitat and help determine the extent, nature, and transport of pollutants. Sediment data assist in determining sources of appropriate material for beach replenishment, and are an integral data layer in GIS analysis of coastal environments for a variety of purposes.

Protect, conserve and restore coastal habitats and their biodiversity. Promote clean coastal waters to sustain living marine resources and ensure safe recreation, healthy seafood and economic vitality. Foster well-planned and revitalized coastal communities....

Management of Other Offshore Resources:

In addition to key environmental analysis and assessment roles, seafloor studies have other economic value. Sediment properties are crucial in placement of seabed cables, data from exploratory wells are necessary to evaluate sites for offshore drilling, and geochemical studies are necessary for evaluation of offshore hard mineral resources