definisi serumen

5
DEFINISI SERUMEN Serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. (5) 5. Brian J. G.B., Michael H., Peter K., Atlas of Clinical Otolaryngology. 2001. Mosby Yaer Book. PENANGANAN SERUMEN Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alat- alat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya. Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalu keras kearah membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi. Liang telinga dapat diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasi yang diberi tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga keatas dan belakang dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dinding superior kanalis akustikus ekstenus sehingga arus yang kembali mendorong serumen dari belakang. Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegang erat dibawah telinga dengan bantuan seorang asisten sangat membantu dalam mengerjakan prosedur ini. (3) Gambar 3.2 Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus (3) Alat-alat yang membantu dalam membersihkan kanalis akustikus eksternus adalah jerat kawat, kuret cincin yang tumpul, cunam Hartmann yang halus. Yang penting pemeriksaan harus dilakukan dengan sentuhan lembut karena liang telinga sangat sensitif terhadap alat-alat. Dinding posterior dan superior kanalis akustikus eksternus kurang sensitif sehingga pelepasan paling baik dilakukan disini. Kemudian serumen yang lepas dipegang dengan cunam dan ditarik keluar. (3) Gambar 3.3 Memasang kapas pada ujung aplikator dengan memutar aplikator (1) Pemeriksaan gendang telinga mungkin pembersihan lebih lanjut dengan irigasi. Penghisapan digunakan untuk mengeluarkan serumen yang basah dan untuk mengeringkan liang ini. Dapat juga digunakan

Upload: ivo-afiani

Post on 18-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

DEFINISI SERUMENSerumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. (5)5. Brian J. G.B., Michael H., Peter K., Atlas of Clinical Otolaryngology. 2001. Mosby Yaer Book.PENANGANAN SERUMENMengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alat-alat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya. Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalu keras kearah membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi. Liang telinga dapat diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasi yang diberi tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga keatas dan belakang dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dinding superior kanalis akustikus ekstenus sehingga arus yang kembali mendorong serumen dari belakang. Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegang erat dibawah telinga dengan bantuan seorang asisten sangat membantu dalam mengerjakan prosedur ini. (3) Gambar 3.2 Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus (3) Alat-alat yang membantu dalam membersihkan kanalis akustikus eksternus adalah jerat kawat, kuret cincin yang tumpul, cunam Hartmann yang halus. Yang penting pemeriksaan harus dilakukan dengan sentuhan lembut karena liang telinga sangat sensitif terhadap alat-alat. Dinding posterior dan superior kanalis akustikus eksternus kurang sensitif sehingga pelepasan paling baik dilakukan disini. Kemudian serumen yang lepas dipegang dengan cunam dan ditarik keluar. (3) Gambar 3.3 Memasang kapas pada ujung aplikator dengan memutar aplikator (1) Pemeriksaan gendang telinga mungkin pembersihan lebih lanjut dengan irigasi. Penghisapan digunakan untuk mengeluarkan serumen yang basah dan untuk mengeringkan liang ini. Dapat juga digunakan aplikator logam berujung kapas. Massa serumen yang keras harus lebih dahulu dilunakkan sebelum pengangkatan untuk menghindari trauma. Zat yang dapat digunakan adalah gliserit peroksida dan dipakai 2-3 hari sebelum dibersihkan. Obat pengencer serumen harus digunakan dengan hati-hati, karena enzim atau bahan kimianya sering dapat mengiritasi liang telinga dan menyebabkan otitis eksterna. (3) Membersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumenitu. Bila serumen cair, maka dibersihkan dengan mempergunakan kapas yang dililitkan pada peilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret, sedangkan apabila dengan cara in sukar dikeluarkan, dapat diberikan karbon gliserin 10% dulu selam 3 hari untuk melunakkannya. Atau dengan melakukan irigasi teinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Perludiperhatikan sebelum melakukan irigasi telinga, riwayat tentang adanya perforasi membran timpani, oleh karena pada keadaan demikian irigasi telinga tidak diperbolehkan. Sumbatan lubang telinga oleh pelepasan kulit sebaiknya dibersihkan secara manual dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas daripada dengan irigasi. 1. Adam G.L., Boies L.R., Highler P.A., BOIES Buku Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamentals of Otolaryngology). Edisi 6. 1997. Balai Penerbit Buku KedokteranEGC.3. Ballenger J. John, Penyakitt Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. 13th edition. Binarupa AksaraFungsi Serumen (11) MembersihkanPembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses yang disebut conveyor belt process, hasil dari migrasi epitel ditambah dengan gerakan seperti rahang (jaw movement). Sel-sel terbentuk ditengah membran timpani yang bermigrasi kearah luar dari umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan bergerak keluar dari kanalis akustikus eksternus. Serumen pada kanalis akustikus eksternus juga membawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut keluar. Jaw movement membantu proses ini dengan menempatkan kotoran yang menempel pada dinding kanalis akustikus eksternus dan meningkatkan harapan pengeluaran kotoran.

LubrikasiLubrikasi mensegah terjadinya desikasi, gatal, dan terbakarnya kulit kanalis akustikus eksternus yang disebut asteatosis. Zat lubrikasi diperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi sebum oleh kelenjar sebasea. Pada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandung kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yang banyak, dan alcohol.

Fungsi sebagai Antibakteri dan AntifungalFungsi antibacterial telah dipelajari sejak tahun 1960-an, dan banyak studi yang menemukan bahwa serumen bersifat bakterisidal terhadap beberapa strain bakteri. Serumen ditemukan efektif menurunkan kemampuan hidup bakteri antara lain haemophilus influenzae, staphylococcus aureus dan escherichia colli. Pertumbuhan jamur yang biasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat dengan signifikan oleh serumen manusia. Kemampuan anti mikroba ini dikarenakan adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relative rendah pada serumen (biasanya 6 pada manusia normal). Dulu dikatakan bahwa serumen juga melindungi telinga tengah dari infeksi bakteri dan fungi. Beberapa penulis mengatakan bahwa serumen yangtertahan dapat menjadi barier untuk membantu pertahanan tubuh melawan infeksi telinga namun secara klinik dan biologi fungsi ini tampak cukup lemah. (10) Diduga serumen memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem pertahanan tubuh dalam merespon infeksi. Mungkin paparan bakteri dapat menginduksi peningkatan regulasi komponen anti bacterial pada serumen.Meskipun demikian serumen pasien dengan otitis eksterna tampak tidak memiliki asam lemak poli unsaturated anti bacterial. Namun alasan dari pernyataan ini tidak jelas. Secara empiris serumen hanya berfungsi mengeluarkan keratin. Studi imunohistokimia menduga terdapat reaksi imun yang dimediasi oleh antibodi yang ada pada serumen dan menjaga kanalis akustikus eksternus dari infeksi. Epidermis dan dermis memiliki kelenjar seruminosa dan sebasea dengan pilar folikel yang dengan cepat dapat mengaktivasi reaksi imun lokal termasuk IgA dan IgG. Serumen biasanya berkumpul di lantai kanalis akustikus eksternus namun terkadang dapat berkumpul dan menyumbat meatus. Selama sisa keratin bersifat hidrofilik masuknya air dapat bercampur dengan serumen dan menyebabkan sumbatan yang total, yang menyebabkan ketulian atau perasaan penuh. Serumen yang tidak menyumbat secara sempurna kanalis akustikus eksternus tidak akan menyebabkan ketulian. Ini dapat terjadi bila serumen benar-benar menyumbat kanalis akustikus eksternus, sumbatan ini juga tejadi bila pasien mendorong kumpulan serumen ke bagian dalam kanalis akustikus eksternus. Biasanya disebabkan oleh cotton bud. (5) Ketika serumen terperangkap dalam kanalis akustikus eksternus dengan keadaan hampa udara dapat melalui membran timpani dan pasien merasa telinganya tersumbat dan terjadi tuli ringan. Jika serumen menekan membran timpani pergerakan serumen atau membran timpani dapat menimbulkan nyeri. Serumen harus dikeluarkan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan trauma pada kanalis akustikus eksternus atau membrane timpani. Jika itu memungkinkan maka sebaiknya serumen dikeluarkan dengan suction atau kuret. Irigasi dengan air harus dihindari karena dapat memperburuk situasi jika ada perforasi membran timpani. (4)4. Blueestune D. Charles, Pediatric Otolaryngology. 3th Edition. 1996.W>B Saunders Company.5. Brian J. G.B., Michael H., Peter K., Atlas of Clinical Otolaryngology. 2001. Mosby Yaer Book.10. J. F., Greener M. J., Robinson A. C., Impacted Cerumen: compotition, production, epidemiology and management. Available at Retrieved from http://qjmed.oxfordjournals.org/cgi/content/full/97/8/47711. Earwax : Review and Clinical Update March 26, 2008 Available at Retrieved fromhttp://en.wikipedia.org/wiki/Earwax