definisi kolesterol

7
A. Definisi Kolesterol Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia.Kolesterol sangat dibutuhkan bagi tubuh dan digunakan untuk membentuk membran sel, membentuk asam empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak dan memproduksi hormon steroid. Sterol dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik, terutama alkohol. Kolesterol sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesehataan yang optimal. Bila kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi akan terjadi pengendapan pada dinding pembuluh darah, dan ini dapat mengakibatkan resiko tinggi terhadap penyakit jantung Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengangkutan kolesterol lewat plasma juga berkaitan dengan penyakit batu empedu yang (Vella, 2001). B. Proses Pembentukan Kolesterol Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini (Gambar 1) (Guyton dan Hall, 2006).

Upload: nanananana

Post on 12-Dec-2014

128 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

FTM

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Kolesterol

A. Definisi Kolesterol

Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia.Kolesterol sangat

dibutuhkan bagi tubuh dan digunakan untuk membentuk membran sel, membentuk

asam empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak dan memproduksi hormon

steroid. Sterol dan derivatnya sukar larut dalam larutan berair tetapi larut dalam

pelarut organik, terutama alkohol. Kolesterol sangat dibutuhkan untuk memperoleh

kesehataan yang optimal. Bila kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi akan

terjadi pengendapan pada dinding pembuluh darah, dan ini dapat mengakibatkan

resiko tinggi terhadap penyakit jantung Ketidaknormalan dalam metabolisme atau

pengangkutan kolesterol lewat plasma juga berkaitan dengan penyakit batu empedu

yang (Vella, 2001).

B. Proses Pembentukan Kolesterol

Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut

kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel tubuh

disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar

dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya

membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur

membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol

ini (Gambar 1) (Guyton dan Hall, 2006).

Gambar Stuktur Kolesterol (http//www.sribd.com/doc/7674101/makalah lipid)

Page 2: Definisi Kolesterol

Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama dilihat dari gambar dibawah

ini :

Gambar 2. Biosintesis kolesterol

Dari gambar diatas terdapat 3 tahapan penting dalam proses biosintesis kolesterol

yaitu :

a. Perubahan Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA).

Tahap pertama, sintesis kolesterol berlangsung di sitoplasma. Asetil KoA

dihasilkan dari asam lemak atau piruvat dari mitokondria. Kondensasi dua

molekul asetil-KoA membentuk β-ketobutiril-KoA (asetoasetil KoA) dan

dikatalisis oleh enzim tiolase. Reaksi berikutnya yaitu β-ketobutiril-KoA

Page 3: Definisi Kolesterol

berkondensasi lagi dengan satu molekul asetil-KoA membentuk HMG-KoA yang

dikatalisis oleh enzim HMG-KoA sintase.

b. Perubahan HMG-CoA menjadi Squalene

Enzim HMG-KoA reduktase akan mereduksi HMG-KoA menjadi mevalonat.

Enzim ini berada diretikulum endoplasma. Pada proses reduksi ini dibutuhkan

ekivalen pereduksi yangdisuplai oleh NADPH. Mevalonat diubah menjadi

farnesilpirofosfat dalam sitoplasma. Mevalonat kinase mengatalisis terbentuknya

fosfomevalonat. Selanjutnya fosfomevalonat dikatalisis oleh fosfomevalonat

kinase menghasilkan 5-pirofosfomevalonat. 5-pirofosfomevalonat diubah menjadi

isopentenil pisofosfat yang melibatkan reaksi dekarboksilasi dan dehidrasi oleh

enzim mevalonat 5-pirofosfat dekarboksilase. Tahap selanjutnya dimana

isopentenil pisofosfat akan diubah menjadi isomernya yaitu dimetilalil pifosfat

yang dikatalisis oleh isopentenil pisofosfat isomerase. Kondensasi antara

isopentenil pisofosfat dengan dimetilalil pifosfat akan menghasilkan

geranilpirofosfat yang dikatalisis oleh dimetilalil transferase. Geranilpirofosfat

kemudian dikatalisis oleh geranil transferase dan menghasilkan farnesilpirofosfat.

Reaksi kondensasi dua molekul farnesilpirofosfat akan membentuk skualena

dengan bantuan farnesil transferase atau nama lainnya yaitu skualena sintase yang

reaksinya memebutuhkan NADPH sebagai donor elektron.

c. Squalene diubah menjadi kolesterol

Tahap terakhir dalam lintasan biosintesis kolesterol dimulai dari terikatnya

skualena pada protein pengangkut spesifik yang ada di sitoplasma dikenal sebagai

protein pengangkut sterol (sterol carrier protein). Skualena yang bertemu dengan

O2 akan dikatalisis oleh enzim skualena monooksigenase dengan donor elektron

dari NADPH membentuk skualena-2, 3-epoksida. Skualena-2, 3-epoksida

melepasakan elektron ketika dikatalis oleh 2, 3-oksidoskualena lanosterol siklase

menjadi lanosterol. Lanosterol akan berikatan dengan protein pengangkut yang

kedua dalam reaksi sampai selesai. Lanosterol yang diubah menjadi kolesterol

melalui 20 reaksi yang dikatalis oleh enzim-enzim dalam membrane mikrosom.

Salah satu reaksinya yaitu yang terkahir setelah lanosterol diubah menjadi 7-

dehidrokolesterol melalui 19 reaksi, produk ini kemudian direduksi oleh NADPH

membentuk kolesterol(Kuchel P, dan Ralston GB. 2006).

Page 4: Definisi Kolesterol

C. Fungsi Fisiologis Kolesterol

Secara umum terdapat 5 jenis fungsi kolesterol di dalam tubuh yaitu :

a. Pembentuk dinding sel tubuh

Kolesterol dibutuhkan sebagai salah satu komponen pembentuk dinding-

dinding sel tubuh. Dinding-dinding sel itu lah yang membentuk tubuh dengan baik.

b. Pembentukan hormon

Kolesterol merupakan bahan penting yang dibutuhkan oleh tubuh sebagai

bahan dasar pembentukan hormon testotero, estrogen dsn progesteron.

c. Pembentukan vitamin D

Kolesterol ini dibutuhkan untuk membuat vitamin D yang penting bagi

kesehatan tulang dan kulit.

d. Membantu proses kerja tubuh di empedu

Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi

mengemulsi lemak di dalam tubuh .

e. Sumber energi

Sebagai salah satu senyawa lemak, maka kolestrol itu merupakan salah satu

sumber energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi tubuh

(Graha, 2010).

Sejauh manfaat diatas kolesterol nonmembran yang paling banyak dalam tubuh

digunakan untuk membentuk asam kolat di dalam hati. Sebanyak 80 persen kolesterol

dikonversi menjadi asam kolat. Kolesterol berkonjugasi dengan zat lain membentuk garam

empedu, yang membantu pencernaan dan absorbsi lemak.

Sebagian kecil dari kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal untuk membentuk hormon

adrenokortikal; ovarium, untuk membentuk progesteron dan estrogen; dan oleh testis untuk

membentuk testosteron. Kelenjar-kelenjar ini juga dapat membentuk sterol sendiri dan

kemudian membentuk hormon dari sterol tersebut.

Sejumlah besar kolesterol diendapkan dalam lapisan korneum kulit. Hal ini bersama

dengan lemak lainnya, membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat yang larut dalam air

dan juga kerja dari berbagai zat kimia, karena kolesterol dan lemak lain sangat tidak berdaya

terhadap zat-zat seperti asam lemak dan berbagai pelarut, yang bila tidak dapat lebih mudah

menembus tubuh. Juga, zat lemak ini membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa

proteksi ini jumlah evaporasi (seperti terjadi pada pasien yang kehilangan kulitnya karena

Page 5: Definisi Kolesterol

luka bakar) dapat mencapai 5 sampai 10 liter setiap hari sedangkan kehilangan yang biasa

hanya 300 sampai 400 mililiter (Guyton dan Hall, 2006).

# Lanjutkan ya son,, nnti abz pulang dr luar kota q carikan lagi, hohohoohho

Kuchel P, dan Ralston GB. 2006. Biokimia. Penerjemah : Eva Laelasari. Elangga, Jakarta.