definisi ghibah.docx

13
DEFINISI GHIBAH (GOSIP) Nabi menjelaskan definisi ghibah dalam sebuah hadits riwayat Muslim sebagai berikut: َ كُ ر ْ كِ : ذَ ال َ ، قُ مَ لْ عَ ُ هُ ولُ سَ رَ وُ ه ل لَ : ْ وُ ل ا َ قُ ة َ $ ب& يِ غْ ل ا َ مَ , ونُ رْ د َ تَ ؟ُ لْ و ُ قَ ا َ مْ4 يِ خَ ْ4 يِ فَ , ان َ كْ , نِ 9 َ تْ 4 يَ َ ر َ فَ : َ ل4 يِ ق، ُ هَ ر ْ كَ 4 ت ا َ مِ $ بَ اك َ خَ ُ هَ ّ بَ هَ $ بْ دَ قَ فِ ه4 بِ قْ , نُ كَ 4 تْ مَ لْ , نِ 9 َ وُ ةَ بْ $ بَ تْ غ ْ دَ قَ فُ ولُ قَ ت اَ مِ ه4 بِ قَ , انَ كْ , نِ 9 : َ الَ قArtinya: Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana itu betul- betul ada pada dirinya?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan). Imam Nawawi mendefinisikan makna ghibah sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fatbul Bari Syarah Bukhari hlm. 10/391 demikian:

Upload: aryaputraperdana

Post on 15-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gibah

TRANSCRIPT

Page 1: DEFINISI GHIBAH.docx

DEFINISI GHIBAH (GOSIP)

Nabi menjelaskan definisi ghibah dalam sebuah hadits riwayat Muslim sebagai

berikut:

وله أعلم، ه ورس الوا: الل ة ق ا الغيب درون م أت رأيت إن ل: أف ره، قي ا يك قال: ذكرك أخاك بم ا ه م ان في ال: إن ك ول؟ ق كان في أخي ما أق

ه تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه فقد بهتArtinya: Tahukah kalian apa itu ghibah (menggunjing)?. Para sahabat menjawab :

Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Kemudian beliau bersabda : Ghibah adalah

engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci. Ada yang

bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana itu betul-betul ada

pada dirinya?. Beliau menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian

telah berbuat ghibah. Dan jika apa yang kalian katakan tidak betul, berarti kalian

telah memfitnah (mengucapkan suatu kedustaan).

Imam Nawawi mendefinisikan makna ghibah sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar

Al-Asqalani dalam Fatbul Bari Syarah Bukhari hlm. 10/391 demikian:

وقال النووي في االذكار تبعا للغزالي ذكر المرء بما يكرهه سواء كان ذلك في ب دن الش خص أو ه ه أو مال دينه أو دنياه أو نفسه أو خلقه أو خلق ه أو ه أو ثوب ه أو خادم أو والده أو ولده أو زوج ا ك مم ير ذل ته أو غ حركته أو طالقته أو عبوس

Page 2: DEFINISI GHIBAH.docx

ارة ظ أو باإلش ه باللف واء ذكرت ه س ق ب يتعلوالرمز

Artinya: Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Adzkar mengikuti pandangan Al-

Ghazali bahwa ghibah adalah menceritakan tentang seseorang dengan sesuatu

yang dibencinya baik badannya, agamanya, dirinya (fisik), perilakunya, hartanya,

orang tuanya, anaknya, istrinya, pembantunya, raut mukanya yang berseri atau

masam, atau hal lain yang berkaitan dengan penyebutan seseorang baik dengan

lafad (verbal), tanda, ataupun isyarat.

DALIL QURAN DAN HADITS TENTANG GHIBAHDalil-dalil dari Quran dan hadits tentang ghibah adalah sebagai berikut :

DALIL HARAMNYA GHIBAH- QS Al Hujurat : 12

ل دكم أن يأك ا أيحب أح كم بعض وال يغتب بعضه ه إن الل وا الل ق وه وات ا فكرهتم ه ميت لحم أخي

تواب رحيمArtinya: Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara

kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah

kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah

Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Ibnu Abbas dalam menafsiri ayat di atas menyatakan:

ل لحم إنما ضرب الله هذا المثل للغيبه ألن أك رام فى ه ح ذا الغيب تقذر و ك رام مس الميت ح

الدين و قبيح فى النفوس

Page 3: DEFINISI GHIBAH.docx

Allah membuat perumpamaan ini untuk ghibah karena memakan daging bangkai itu

haram dan menjijikkan. Begitu juga ghibah itu haram dalam agama dan buruk dalam

jiwa. (Lihat Tafsir Al-Qurtubi hlm 16/346).

- Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud

لما عرج بى مررت بقوم لهم اظفار من نحاس يخمشون وجوههم و صدورهم فقلت :من هؤالء وم أكلون لح ذين ي ؤالء ال ال: ه ل؟ ق ا جبري ي

الناس و يقعون فى أعراضهم.

Artinya: Ketika aku dinaikkan ke langit, aku melewati suatu kaum yang memiliki kuku-

kuku dari tembaga, mereka melukai (mencakari) wajah-wajah mereka dan dada-

dada mereka. Maka aku bertanya :”Siapakah mereka ya Jibril?” Jibril

berkata :”Mereka adalah orang-orang yang memakan daging-daging manusia dan

mereka mencela kehormatan-kehormatan manusia”.

- Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah

ارتفعت لم- ف بى -صلى الله عليه وس ا مع الن كن ه لى الل ه -ص ول الل ال رس ة فق ريح جيفة منتن ذه ريح يح ه ر ذه ال ا ه درون م لم- أت عليه وس

ذين يغتابون المؤمنين ال

Artinya: Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak

mengenakan. Kemudian Rosulullohbersabda, ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini

adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mu’minin.

Page 4: DEFINISI GHIBAH.docx

DALIL BOLEHNYA GHIBAH- QS An Nisa 4:148

وء من القول إال من ه الجهر بالس ال يحب الله سميعا عليما ظلم وكان الل

Artinya: Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang

kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.

- Hadits riwayat Muslim

ا ا هن ي ل م حق المسلم على المسلم ست قيم عليه وإذا دعاك ه قال إذا لقيته فسل رسول الل ه وإذا عطس ح ل حك فانص ه وإذا استنص فأجب ات ده وإذا م رض فع ه فسمته وإذا م فحمد الل

بعه. فات- Hadits riwayat Ibnu Hibban dan Baihaqi

اذكروا الفاسق بما فيه، يحذره الناسArtinya: Ceritakan tentang pendosa apa adanya supaya orang lain menjadi takut.

- Hadits riwayat Muslim

كل أمتي معافى إال المجاهرون

Artinya: Setiap umatku akan dimaafkan kecuali para mujahir.

Mujahir adalah orang-orang yang menampakkan perilaku dosanya untuk diketahui

umum

- Hadits riwayat Baihaqi

Page 5: DEFINISI GHIBAH.docx

من ألقى جلباب الحياء فال غيبة له Artinya: Barangsiapa yang tidak punya rasa malu (untuk berbuat dosa), maka tidak

ada ghibah (yang dilarang) baginya.

HUKUM GOSIP (GHIBAH) ADA TIGA : HARAM, WAJIB, BOLEHDari sejumlah dalil Quran dan hadits di atas, maka ulama mengambil kesimpulan

bahwa hukum ghibah atau gosip itu terbagi tiga yaitu haram, wajib dan halal (boleh).

HARAMHukum asal gosip adalah haram. Gosip yang haram adalah ketika anda

membicarakan aib sesama muslim yang dirahasiakan. Baik aib itu terkait dengan

bentuk fisik atau perilaku; terkait dengan agama atau duniawi. Hukum haram ini

tersurat secara tegas dalam Al-Quran, hadits seperti disebut di atas dan ijmak ulama

sebagaimana disebutkan oleh Al-Qurtubi dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/436. Yang

menjadi perselisihan ulama hanyalah apakah gosip termasuk dosa besar atau kecil.

Mayoritas ulama menganggapnya sebagai dosa besar. Menurut Ibnu Hajar Al-

Haitami ghibah dan namimah (adu domba) termasuk dosa besar.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata: Ghibah itu haram tidak hanya bagi

pembawa gosip tapi juga bagi pendengar yang mendengar dan mengakui. Maka

wajib bagi siapa saja yang mendengar orang memulai berghibah untuk berusaha

menghentikannya apabila ia tidak kuatir pada potensi ancaman. Apabila takut maka

ia wajib mengingkari dengan hatinya dan keluar dari majelis pertemuan kalau

memungkinkan. Apabila mampu mengingkari dengan lisan atau dengan mengalihkan

pembicaraan maka hal itu wajib dilakukan. Apabila tidak dilakukan, maka ia berdosa.

WAJIBGhibah atau membicarakan / menyebut aib orang lain adakalanya wajib. Hal itu

terjadi dalam situasi di mana ia dapat menyelamatkan seseorang dari bencana atau

potensi terjadinya sesuatu yang kurang baik. Misalnya, ada seorang pria atau wanita

yang ingin menikah. Dia meminta nasihat tentang calon pasangannya. Maka, si

pemberi nasihat wajib memberi tahu keburukan atau aib calon pasangannya sesuai

dengan fakta yang diketahui pemberi nasihat. Atau seperti si A memberitahu pada si

B bahwa si C berencana untuk mencuri hartanya atau membunuhnya atau

Page 6: DEFINISI GHIBAH.docx

mencelakakan istrinya, dlsb. Ini termasuk dalam kategori memberi nasihat. Dan

hukumnya wajib seperti disebut dalam hadits di atas tentang 6 hak muslim atas

muslim yang lain.

BOLEH Imam Nawawi dalam Riyadus Shalihin 2/182 membagi gosip atau ghibah yang

dibolehkan menjadi enam sebagai berikut:

وم أن يتظلم إلى وز للمظل األول: التظلم، فيج ة أو ه والي ا ل ا مم ي وغيرهم السلطان والقاض ني ول: ظلم قدرة على إنصافه من ظالمه، فيق

فالن كذا. ر ورد ير المنك تعانة على تغي اني: االس الث و ول لمن يرج واب، فيق ي إلى الص المعاص ذا، ل ك ر: فالن يعم ة المنك ه على إزال قدرت

فازجره عنه. ني تي: ظلم ول: للمف تفتاء، فيق الث: االس الث

أبي، أو أخي، أو زوجي، أو فالن بكذا.الرابع: تحذير المسلمين من الشر ونصيحتهم.

Page 7: DEFINISI GHIBAH.docx

ه، قه أو بدعت اهرا بفس ون مج الخامس: أن يك ذ اس وأخ كالمجاهر بشرب الخمر ومصادرة الن

المكس وغيرها. ا ان معروف ان اإلنس إذا ك لسادس: التعريف، ف م، واألعمى رج واألص بلقب األعمش، واألع

واألحول، وغيرهم جاز تعريفهم بذلك.Artinya:

Pertama, At-Tazhallum. Orang yang terzalimi boleh menyebutkan kezaliman

seseorang terhadap dirinya. Tentunya hanya bersifat pengaduan kepada orang yang

memiliki qudrah (kapasitas) untuk melenyapkan kezaliman.

Kedua, isti’ānah (meminta pertolongan) untuk merubah atau menghilangkan

kemunkaran. Seperti mengatakan kepada orang yang diharapkan mampu

menghilangkan kemungkaran: "Fulan telah berbuat begini (perbuatan buruk).

Cegahlah dia."

Ketiga, Al-Istifta' atau meminta fatwa dan nasihat seperti perkataan peminta nasihat

kepada mufti (pemberi fatwa): "Saya dizalimi oleh ayah atau saudara, atau suami."

Keempat, at-tahdzīr lil muslimīn (memperingatkan orang-orang Islam) dari perbuatan

buruk dan memberi nasihat pada mereka.

Kelima, orang yang menampakkan kefasikan dan perilaku maksiatnya. Seperti

menampakkan diri saat minum miras (narkoba), berpacaran di depan umum, dll.

Keenam, memberi julukan tertentu pada seseorang. Apabila seseorang dikenal

dengan julukan

Kategori dan bolehnya ghibah untuk enam kasus di atas disetujui oleh Imam Qurtubi

dan dianggap pendapat yang ijmak. Dalam Tafsir Al-Qurtubi 16/339 iya menyatakan

ذ ه على أخ تعين ب ي تس ك للقاض ذلك قول وك ني أو ول فالن ظلم ك فتق ك ممن ظلم حق

Page 8: DEFINISI GHIBAH.docx

اء ذفني أو أس غصبني أو خانني أو ضربني أو قإلي، ليس بغيبة. وعلماء األمة على ذلك مجمعةArtinya: Begitu juga ucapan anda pada hakim meminta tolong untuk mengambil hak

anda yang diambil orang yang menzalimi lalu anda berkata pada hakim: Saya

dizalimi atau dikhianati atau dighasab olehnya maka hal itu bukan ghibah. Ulama

sepakat atas hal ini.

As-Shan'ani dalam Subulus Salam 4/188 menyatakan

ا ق : ي واألكثر يقولون بأنه يجوز أن يقال للفاس رط ه بش ذا في غيبت د , وك ا مفس ق , وي فاس ر ه أو للزج قصد النصيحة له أو لغيره لبيان حال عن صنيعه ال لقصد الوقيعة فيه فال بد من قصد

صحيح

Artinya: Kebanyakan ulama berpendapat bahwa boleh memanggil orang fasik

(pendosa) dengan sebutan Wahai Orang Fasiq!, Hai Orang Rusak! Begitu juga boleh

meggosipi mereka dengan syarat untuk bermaksud menasihatinya atau menasihati

lainnya untuk menjelaskan perilaku si fasiq atau untuk mencegah agar tidak

melakukannya. Bukan dengan tujuan terjatuh ke dalamnya. Maka (semua itu) harus

timbul dari maksud yang baik.