definisi sosiologi.docx

30
Definisi Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta- fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. Menurut Pitirim Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Paul B. Horton, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. Definisi Antropologi Antropologi berasal dari kata Yunani, anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. David Hunter Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia. Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang

Upload: muhammadrais

Post on 29-Dec-2015

130 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

tailaco community

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Sosiologi.docx

Definisi SosiologiSosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara. Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita. Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. 

Menurut Pitirim Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.

J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.

Paul B. Horton, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

Definisi AntropologiAntropologi berasal dari kata Yunani, anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

David Hunter Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.

Pengertian SistemSistem berasal dari bahasa Latin dan Yunani, istilah "sistem" diartikan sebagai mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan. Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.System is an organized scheme or method (Sistem adalah kumpulan skema atau metode).

Pengertian Sosial BudayaBudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal

Page 2: Definisi Sosiologi.docx

manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. 

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

Konsep Dasar dalam Sistem Sosial BudayaSistem sosial budaya merupakan konsep untuk menelaah asumsi-asumsi dasar dalam kehidupan masyarakat. Pemberian makna konsep sistem sosial budaya dianggap penting karena tidak hanya untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem social budaya itu sendiri tetapi memberikan eksplanasi deskripsinhya melalui kenyataan di dalam kehidupan masyarakat.

Pengertian Konsep Konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran yang mentadi dasar ( pembawa arti ). Pada dasarnya konsep masih berwujud abstrak atu hanya angan-angan saja. · Sistem Sosial BudayaA. Sistem merupakan pola-pola keteraturan; kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang saling berhubunganB. Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri

Komponen Utama dalam Kebudayaan

1. Kebudayaan MaterialMengacu pada semua ciptaan manusia yang konkret

2. Kebudayaan NonmaterialCiptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi

Jadi, konsep dalam sistem sosial budaya dapat dideskripsikan sebagai suatu pemikiran dan ide yang berisikan mengenai komponen - komponen membentuk kebudayaan suatu masyarakat.

Pengertian Sistem Sosial BudayaPengertian sistemMenurut Tatang M. Amirin“Sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti : 1. Suatu hubungan yang tersusun atas sebagian bagian 2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur

· Sosial berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem hidup bersama atau hidup bermasyaakat

Page 3: Definisi Sosiologi.docx

dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah tercakup struktur, organisasi, nila-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya.

· Budaya berarti cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya secara timbale balik dengan alam dan lingkungan hidupnya yang didalamnya tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materiil maupun yang psikologis, idiil, dan spiritual.

Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Sosial dan Budaya· Kehidupan masyarakat dipandang sebagai suatu sistem atau sistem sosial, yaitu suatu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam suatu kesatuan.

· Alvin L. Bertrand, suatu sistem sosial terdapat :A. Dua orang atau lebihB. Terjadi interaksi antara merekaC. Bertujuan D. Memiliki struktur, harapan-harapan bersama yang didomaninya.Dalam sistem sosial pada umumnya terdapat proses yang salingmempengaruhi. Hal ini disebabkan karena adanya saling keterkaitanantara satu unsur dengan unsur lainnya.

· Margono Slamet, sistem sosial dipengaruhi oleh ekologi; demografi; kebudayaan; kepribadian; waktu, sejarah, dan latar belakang.

· Ciri utama sstem sosial menerima unsur-unsur dari luar (terbuka).Namun juga menimbulkan terjalinnya ikatan antarunsur-unsur dengan unsure lainnya (internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya (eksternal).

· Proses-proses dalam sistem sosial :A. KomunikasiB. Memelihara tapal batasC. Penjalinan sistemD. SosialisasiE. Pengawasan sosialF. PelembagaanG. Perubahan social

Kehidupan Masyarakat Sebagai Sistem Budaya· Mempelajari ttg sistem bertindak → perilaku· Unsur perilaku → “gerak sosial”4 syarat : - utk mencapai tujuan tertentu- tjd pd situasi tertentu- diatur kaidah tertentu- didorong motivasi tertentu· Hakikat beberapa subsistem tsb sbg pengaturan/cybernetic order → tiap subsistem yg berada diatasnya mjd pengatur utk subsistem dibawahnya.

· Menurut Parsons, ke 4 subsistem bertindak sbg kebutuhan fungsional yg disebut sbg imperative functional LIGA.

Page 4: Definisi Sosiologi.docx

Gerak Sistem SosialSubsistem budaya : Latent patern maintenanceSubsistem sosial : IntegrationSubsistem kepribadian : Goal attaintmentSubsistem organisasi perilaku : Adaptation

· Latent Patern Maintenence (L) atau fungsi mempertahankan pola. Subsistem budaya memberi jawaban terhadap masalah dari faktor-faktor falsafah hidup.· Integration (I) atau fungsi integrasi mencakup faktor-faktor penting dalam mencapai keadaan serasi antar sistem.· Goal atteinment (G) atau fungsi mencapai tujuan.

Faktor penentu :a) Pengembangan sistem untuk menjunjung nilai dan kaidah.b) Pengorganisasian untuk mencapai tujuan bersama.

· Adaptation (A) atau fungsi adaptasi. Mencakup pengarahan dan penyesuaian kebutuhan pokok manusia dengan keadaan sekitar.· Unsur pokok subsistem sosial budaya :a. Kepercayaanb. Perasaan dan pikiranc. Tujuand. Kaidahe. Kedudukan dan perananf. Pengawasang. Sanksih. Fasilitasi. Kelestarian dan kelangsungan hidupj. Keserasian kualitas kehidupan dengan lingkungan

· Unsur-unsur pokok dapat dijumpai pada keluarga batih. Ciri-ciri :a. Adanya kepercayaan terbentuknya keluarga batik dari kodrat alamiahb. Perwujudan perasaan dan pikiran anggota keluarga batih berupa menghargai, bersaing.c. Tujuan keluarga batih agar manusia dapat bersosialisasi, mendapat jaminan ketentraman hidup.d. Memiliki norma yang mengatur hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak- anak mereka.e. Memiliki kedudukan dan peranan masing- masingf. f.Memiliki pengawasan tertentu dari orang tua dan masyarakatg. Adanya penerapan sanksih. Adanya sarana pengawasan dan sosialisasii. Adanya konsep kelestarian sebagai stabilitas kehidupan manusia, kelangsungan hidup sebagai pencerminan dinamikaj. Adanya kuantitas sebagai pencerminan nilai benda, kualitas pencerminan nilai sikap

Kebudayaan dan MasyarakatBudaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Page 5: Definisi Sosiologi.docx

· Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

· Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dapat disimpulkan kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:· sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara paraanggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya· organisasi ekonomi· alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)· organisasi kekuatan (politik)

Ø WujudMenurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga :A. Gagasan ( Wujud Ideal )Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulanide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.B. Aktifitas ( Tindakan )Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.C. Artefak ( Karya )Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.

KomponenØ Kebudayaan materialKebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret.

Ø Kebudayaan nonmaterialKebudayaan nonmaterial adalah ciptaanciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atautarian tradisional.

Page 6: Definisi Sosiologi.docx

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Masyarakat menurut definisi kamus dewan ialah kumpulan manusia yang hidup bersama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu. Individu, keluarga dan kumpulan-kumpulan kecil merupakan anggota sesebuah masyarakat. Jaringan erat wujud dalam kalangan anggota tersebut, khususnya melalui hubungan bersemuka. Daripada pergaulan ini, terbina pola hubungan sosial yang berulang sifatnya seperti kegiatan gotong royong, bersama-sama merayakan sesuatu perayaan melalui rumah terbuka, berkumpul menyambut pembesar yang datang berkunjung, menghadiri kendui majlis perkahwinan, membantu mereka yang ditimpa malapetaka atau menziarahi jiran yang sakit tenat atau yang telah meninggal dunia. Kekerapan pergaulan ini membina satu kesepaduan dalam masyarakat tersebut sebagai satu unit sosial. Dalam konteks Malaysia, hubungan harmonis antara pelbagai kumpulan etnik dapat membina sebuah masyarakat Malaysia yang teguh. B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Apa Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya Masyarakat Indonesia ? Apa saja Konsep-konsep tentang Realitas Sosial? Bagaimana Keadaan Sosial Budaya Indonesia ? Bagaimana Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing ? Apa pengertian Masyarakat ? Apa saja Unsur – Unsur Masyarakat? Apa Syarat-Syarat Masyarakat? Apa Ciri-Ciri Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota? A. Tujuan Pembahasan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Untuk Mengetahui Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Untuk Mengetahui Konsep-konsep tentang Realitas Sosial Untuk Mengetahui Keadaan Sosial Budaya Indonesia Untuk Mengetahui Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Untuk Mengetahui Apa pengertian Masyarakat Untuk Mengetahui Unsur – Unsur Masyarakat Untuk Mengetahui Apa Syarat-Syarat Masyarakat Apa Ciri-Ciri Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota 1 BAB II PEMBAHASAN 1.1 Konsep masyarakat dan sosial budaya masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat Dalam Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasanbatasan tertentu. Setiap masyarakat pula mempunyai budayanya yang tersendiri yang terbentuk daripada hubungan rapat sesama anggotanya semenjak masyarakat itu wujud. Sebagai contoh, masyarakat melayu kampung di kawasan luar bandar Malaysia telah wujud berpuluh abad lamanya, semenjak sbelum kedatangan kebudayaan asing (sama ada dari negara China, India, Tanah Arab atau Eropah). A. Konsep - Konsep tentang Realitas Sosial Budaya Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat. 1) Masyarakat Adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial terntentu dalam waktu yang cukup lama. 2) Interaksi Sosial Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari kelompok dan antarkelompok. 3) Status dan Peran Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis. 4) Nilai Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan. 5) Norma Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah

Page 7: Definisi Sosiologi.docx

dianggap baik dan benar. 6) Lembaga Sosial Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umu tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. 7) Sosialisasi Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat.Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan. 8) Perilaku Menyimpang Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. 9) Pengendalian Sosial 2 Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian. 10) Proses Sosial Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antarkomponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan.Dalam suatu proses sosial terdapat komponenkomponen yang saling terkait satu sama lain,yaitu: a) Struktur sosial,yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangkut individu ,tata nilai,dan struktur budayanya. b) Interaksi Sosial,yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat. c) Struktur alam lingkungan yang meliputi letak,bentang alam,iklim,flora dan fauna.Komponen isi merupakan salah satu komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat. 11) Perubahan Sosial Budaya Adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsurunsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal. 12) Kebudayaan Adalah semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.Dalam arti luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang keberadaannya diciptakan oleh manusia.Dibentuk oleh: a. artefak,yaitu benda hasil karya manusia b. sistem aktivitas,seperti berbagai jenis tarian,olahraga,kegiatan sosial,ritual c. sistem ide atau gagasan,yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia. B. Keadaan Sosial Budaya Indonesia Dari perspektif agama, masyarakat Indonesia dalam berperilaku menyelaraskan diri dengan tatanan yang diyakini berasal dari Tuhan, perspektif spiritual merujuk pada pengembangan potensi-potensi internal diri manusia dalam aktualisasi yang selaras dengan hukum non materi, dan perspektif budaya yang merujuk pada tradisi penghayatan dan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun sebuah kehidupan yang comfort baik secara individu maupun kolektif. Dalam konteks perubahan social sekarang masyarakat Indonesia dalam sekat pluralisme terakomodasi secara otomatis dalam civics responsibility, social economics responsibilities, dan personal responsibility. Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional belum tentu sudah tersosialisasikan pada 6000 pulau tersebut, mengingat sebagian besar bermukim di pedesaan. Hanya 10-15% penduduk Indonesia yang bermukim di daerah urban. Indonesia sudah tentu bukan hanya Jawa dan Bali saja, karena kenyataan Jawa mencakup 8% penduduk urban. Sementara itu bahasa Indonesia masih dapat dikatakan sebagai “bahasa bagi kaum terdidik/sekolah” pada daerah-daerah yang tidak berbahasa ibu bahasa Indonesia. Bagaimana dengan yang lain? Sementara ada orang asing pada tahun 1998 sangat kebingungan

Page 8: Definisi Sosiologi.docx

mengartikan kata lengser keprabon yang dalam Kamus Bahasa Indonesia belum tercantum, sedangkan untuk mengartikan lengser keprabon tidak sekedar pengertian definitif dalam semantik bahasa Indonesia. Lengser keprabon (yang sekarang sudah dianggap bahasa Indonesia, seperti dengan kata lain seperti “legawa”) harus dipahami dalam perspektif sejarah 3 kebudayaan dan sistem politik Jawa. Oleh karena itu dengan mempelajari aspek psikologis budaya Jawa, penutur asing dapat memahami makna sebenarnya kata “Lengser Keprabon”. Contoh lain, seperti kata “ Gemah Ripah Loh Jinawi” yang sering digunakan dalam kosa kata bahasa Indonesia yang menggambarkan kesuburan Indonesia, antara penutur Jawa dan Sunda memiliki konsep yang berbeda. Dalam konsep Jawa “Gemah Ripah Loh Jinawi, Subur kang Sarwa Tinandur, Murah kang Sarwa Tinuku, Tata Tentrem Kerta Raharja”, sementara saudara-saudara dari Sunda mengekspresikan dalam “ Tata Tentrem Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi , Rea Ketan Rea Keton Buncir Leuit Loba Duit” yang artinya saudara dari suku Sunda yang lebih memahami. Sementara itu di Sumatera Barat dengan adat Minangkabau yang didalamnya terdapat suatu sistem yang sempurna dan bulat, dalam berbahasa sangat memperhatikan raso, pareso, malu dan sopan, sehingga bahasa Indonesia yang dituturkannya pun sangat terkait dengan psikologi budaya Minangkabau. Oleh sebab itulah dalam memahami Sosial Budaya dan psikologi masyarakat Indonesia yang nantinya berimplikasi pada tindak tutur berbahasa Indonesia, paling tidak dalam pendekatan silang budaya memperhatikan tiga hal yaitu a) masyarakat dalam perspektif agama, b) perspektif spiritual, dan c) perspektif budaya. C. Pendekatan Silang Budaya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Konsep pendekatan silang budaya sebagai pencitraan budaya Indonesia melalui pengajaran BIPA menunjukkan suatu wacana baru dalam pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing dengan menekankan pada pertumbuhan, perubahan, perkembangan dan kesinambungan yang menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dinamis dan bersinergi dengan kebutuhan masyarakat Informatif. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa di Asia yang berpotensi untuk pertukaran kebutuhan informasi dunia, karena ciri pluralistik masyarakat penuturnya. Bahasa Indonesia dan pendekatan silang budaya merupakan upaya “kembali ke etnisitas”. Terlepas dari penafsiran hegemoni sukuisme, dalam belajar bahasa Indonesia (khususnya bagi orang asing) merupakan realitas sosial bahwa pluralisme masyarakat Indonesia berbicara bahasa Indonesia dengan pola pikir, pola hidup dan berdasar nilai etnisitas, sehingga bersifat “Indonesianisasi tata krama komunikasi etnisitas” . Keragaman suku di Indonesia dapat dilihat sebagai perbedaan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Perbedaan itulah yang dipelajari secara silang budaya untuk dilihat nilai-nilai psikologis masyarakatnya. Silang budaya antar-berbagai tradisi di nusantara baik dengan anasir kesatuan Indonesia sebagai “nation state”, maupun dengan asing sebagai rasional globalisasi tentunya akan membawa ke arah suatu perubahan yang dinamis. Budaya lokal akan melakukan filterisasi sebelum menjadi sebuah acuan. Pendekatan silang budaya akan melakukan kompromi secara sistematik terhadap konteks kearifan budaya lokal di Indonesia. Oleh sebab itu sangat bijaksana sebelum mengajarkan bahasa secara aspek linguistik (pembelajaran berbahasa Indonesia), perlu diajarkan (dikenalkan) pengetahuan budaya-budaya etnik yang meliputi sistem nilai, sistem sosial, dan produk budaya serta implikasinya terhadap tindak berbahasa. Selain itu pengenalan “sikap berbahasa” secara “PDL “ atau “pandang dengar dan lihat” dari guru, tutor/instruktur sangat membantu proses belajar bahasa ini.. Ideologi yang dikembangkan adalah multikulturalisme atau keanekaragaman budaya, sehingga perlu seorang pengajar bahasa Indonesia yang berasal dari (yang merupakan wakil dari) etnis yang ada. Pigura besarnya adalah Linguistik Indonesia sedangkan gambar yang ditampilkan adalah tanda-tanda budaya multikultural. Dalam konsep

Page 9: Definisi Sosiologi.docx

budaya Jawa hal ini disebut dengan ngertos caranipun ngertos atau pengertian bagaimana caranya mengerti (model pendidikan heuristik). 4 4.2 Masyarakat pedesaan dan perkotaan A. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggotanya. Unsur-unsur suatu masyarakat: a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka: 1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2.Masyarakat mardeka a). Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan. b). Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat: 1) Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana. 2). Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenaltulisan. B. UNSUR – UNSUR MASYARAKAT Golongan sosial Golongan atau pelapisan sosial ( social stratification ) diartikan sebagai pembedaan antar warga di massyarakat kedalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Setiap lapisan disebut “strara sosial” menurut Pitirim A.Sorokin pengertian pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (Hierarkis). Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal kapanpun didalam masyarakat manapun, pelapisan sosial akan selalu ada. Pitirim A.Sorokin (1959) menyebutkan “social stratification of any orgazed group” yang artinya pelapisan sosial merupakan ciri permanen pada setiap kelompok sosial yang teratur. P.J Bouman mengartikan pelapisan sosial sebagai golongan-golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Karenanya mereka menuntut gengsi kemasyarakatan. Menurut Prof. Koentjaraningrat 5 (diluar kesatuan tersebut). Namun, mereka memiliki kesadaran identitas sosial yang tumbuh karena ikatan sistem nilai norma dan adat istiadat sebagai respons terhadap penilaian pihak luar terhadap mereka. Ukuran dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut : a. Kekayaan Ukuran kekayaan dapat digunakan sebagai ukuran strata sosial seseorang. Semakin banyak seseorang memiliki materi kekayaan, maka ia akan semakin tinggi strata sosialnya Contoh : Villa, Mobil, Tabungan dan lain-lain. b. Kehormatan Ukuran kehormatan ini sangat nampakpada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang berjasa kepada masyarakat, orang tua serta orang-orang yang berbudi luhur. Orang-orang yang dihormati akan menempati lapisan sosial atas dalam sistem pelapisan sosial masyarakat. c. Kekuasaan dan wewenang Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar, ia akan menempati lapisan sosial tertinggi Contoh : Bupati, Kepala desa dan lain-lain. d. Ilmu pengetahuan Ukuran ini sering dipakai oleh para anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling luas menguasai ilmu pengetahuan, ia akan menempati lapisan sosial tertinggi di masyarakatnya. Contoh : Guru, Profesor, Dokter dan lain-lain. 9.

Page 10: Definisi Sosiologi.docx

Syarat – syarat Masyarakat Masyarakat (society bhs Latin) adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemasyarakatan. Berdasarkan mata pencaharian.para pakar ilmu sosial membagi: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Berdasarkan struktur politiknya masyarakat dibagi berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara. 6 10. Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa Ini adalah beberapa ciri-ciri masyarakat kota dan desa. Masyarakat kota : 1. Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. 2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. 3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. 4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. 5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. 6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu. 7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh. Masyarakat desa : 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan. 3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. 4. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. 5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. 6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. 7. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya. 7 BAB III KESIMPULAN Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di anggap sesuai. Berikut ini beberapa realitas sosial budaya yang terdapat di masyarakat: 1) Masyarakat 2) Interaksi Sosial 3) Status dan Peran 4) Nilai 5) Norma 6) Lembaga Sosial 7) Sosialisasi 8) Perilaku Menyimpan 9) Pengendalian Sosial 10) Proses Sosial 11) Perubahan Sosial Budaya 12) Kebudayaan Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat Ukuran dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut : a. Kekayaan Ukuran kekayaan dapat digunakan sebagai ukuran strata sosial seseorang. Semakin banyak seseorang memiliki materi kekayaan, maka ia akan semakin tinggi strata sosialnya Contoh : Villa, Mobil, Tabungan dan lain-lain. b. Kehormatan Ukuran kehormatan ini sangat nampakpada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang berjasa kepada masyarakat, orang tua serta orang-orang yang berbudi luhur. Orang-orang yang dihormati akan menempati lapisan sosial atas dalam sistem pelapisan sosial masyarakat. c. Kekuasaan dan wewenang Seseorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang terbesar, ia akan menempati lapisan sosial tertinggi Contoh :

Page 11: Definisi Sosiologi.docx

Bupati, Kepala desa dan lain-lain. d. Ilmu pengetahuan Ukuran ini sering dipakai oleh para anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling luas menguasai ilmu pengetahuan, ia akan menempati lapisan sosial tertinggi di masyarakatnya. Contoh : Guru, Profesor, Dokter dan lain-lain. Ciri-Ciri Masyarakat Kota dan Desa Ini adalah beberapa ciri-ciri masyarakat kota dan desa. Masyarakat kota : 1. Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. 2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. 3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. 4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa. 5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. 6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu. 7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh. Masyarakat desa : 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan. 3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. 4. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya. 5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan. 6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya 8

Page 12: Definisi Sosiologi.docx

Bbbbbb

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amasyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial.

Pengertian Interaksi Sosial

Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.

Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.

Sedangkan menurut Shaw, interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Hal senada juga dikemukan oleh Thibaut dan Kelley bahwa interaksi sosial sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sam lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.

Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.

Pengertian Interkasi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, interaksi adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi

Page 13: Definisi Sosiologi.docx

dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Sumber-Sumber Interaksi SosialProses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.

1. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.

2. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.

3. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.

4. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya)

5.  Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.

Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal akan menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya.

Demikian ulasan tentang interaksi sosial, baik pengertian interaksi sosial, sumber interaksi sosial, dan syarat interaksi sosial, mudah-mudahan dapat membantu.

Read more: INTERAKSI SOSIAL >> Pengertian Interaksi Sosial

Page 14: Definisi Sosiologi.docx

Cccccccc

Pengertian Sistem Sosial

Berasal dari bahasa Yunani yang berarti sehimpunan dari bagian/komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.1. Pengertian sistem yang digunakan untuk menunjuk sehimpunan gagasan/ide yang tersusun dan membentuk suatu kesatuan yang logis dan kemudian sebagai sebuah pikiran filsafat tertentu misalnya agama, bentuk pemerintahan.2. Pengertian sistem digunakan untuk menunjuk sekelompok atau sehimpunan/sekesatuan dari benda-benda tertentu yang memiliki hubungan secara khusus. Contoh: Arloji.3. Pengertian sistem dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Contoh: sistem pernapasan.

Ciri-ciri khusus dari satu sistem adalah:a. Sistem terdiri dari banyak bagian/komponen.b. Komponen-komponen sistem saling berhubungan satu sama lain dalam pola saling ketergantungan.c. Keseluruhan sistem lebih dari sekadar penjumlahan dari komponen-komponennya. (lebih kea rah kualitas. kontribusi dari komsumen yang satu dan yang lain)

Talcott Parsons : Sistem sebagai sebuah pengertian yang menunjuk pada adanya saling ketergantungan antara bagian-bagian, komponen-komponen, dan proses-proses yang mengatur hubungan tersebut. Parsons menambahkan karakteristik lain dari suatu sistem yaitu bahwa sistem sosial cenderung akan selalu mempertahankan keseimbangan.(katup pengaman AGIL: Adaptation, goal attainment, integration, latent pattern maintenance).Goal attainment: tujuan yang ingin dicapaiIntegration: Kemampuan untuk berintegrasiLatent pattern maintenance: pola-pola yang tidak kelihatan(Tercipta social order: keteraturan).

Dalam konsep saling ketergantungan cirri-ciri antara lain:1.Paling kurang ada dua bagian atau lebih yang saling menjadi gantungan bagi yang lainnya.2.Dalam konsep saling ketergantungan kata “saling” tidak harus diinterpretasikan sebagai keadaan yang memperlihatkan keseimbangan murni, misalnya 50% berbanding 50%.3.Dalam konsep saling ketergantungan terkadang adanya saling membutuhkan dengan pengertian bahwa saling membutuhkan itu tidak selamanya harus seimbang oleh sebab itu kebutuhan satu elemen atau bagian erat berkaitan dengan elemen lainnya dalam sistem tersebut.

Menurut Auguste Comte beberapa pokok pikiran penting yang terdapat dari organisma biologis ada kesamaanya dengan organisasi sosial. Alasan Comte:1. Sosiologi dan biologi mempunyai hubungan yang sangat erat karena keduanya mempelajari

Page 15: Definisi Sosiologi.docx

organisma. Biologi mempelajari organisma tubuh organik sedangkan sosiologi mempelajari masyarakat organic atau organisma sosial.2. Begitu dekatnya biologi dan sosiologi sehingga yang disebut dengan istilah masyarakat atau organisma sosial adalah terdiri dari keluarga-keluarga sebagai elemen atau sel, kelas-kelas atau lapisan dalam masyarakat adalah kelenjar-kelenjar, kota adalah organ-organnya.3. Sosiologi dalam pandangan Comte merupakan ilmu poditif atau ilmu empiric yang dapat menggunakan metode ilmiah untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik.4. Comte sangat menganjurkan keteraturan sosial dan keseimbangan dan membenci kekacauan.

Pokok-poko pikiran H. Spencer1. Proses evolusi berjalan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Ini merupakan analogi berarti sebagai organisma sosial masyarakat berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.2. Mencakup perbandingan antara individu sebagai makhluk biologis dan masyarakat sebagai makhluk sosial.

Alasan analogi Spencer.1. Masyarakat bertumbuh dan berkembang dar yang sederhana ke yang kompleks.2. Pertumbuhan dan perkembangan masyarakat berjalan secara pelan-pelan atau evolusioner.3. Walaupun jumlah institusi sosial itu bertambah banyak hubungan antara institusi dengan institusi lainnya tetap dipertahankan karena semua institusi itu berkembang dari institusi yang sama.4. Seperti halnya bagia dalam organisma biologis, bagian-bagian organisma sosial itu memiliki sistem-sistemnya sendiri (sebagai sub sistem) yang dalam beberapa hal tertentu dia berdikari.

Kehidupan sosial sebagai suatu sistem sosial.Kehidupan sistem sosial harus dipandang sebagai suatu sistem yaitu sistem sosial yakni suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsure-unsur yang saling berhubungan dalam satu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup dalam suatu pergaulan oleh karena itu kehidupan sosial pada dasarnya ditandai oleh:a. Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih.b. Manusia tersebut bergaul atau berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup lama oleh karena itu terjadilah adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya suatu perasaan sebagai kesatuan.c. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.d. Suatu sistem kehidupan bersamaCiri-ciri interaksi sosial menurut Loomis.1. Pihak yang berinteraksi berjumlah lebih dari satu orang2. Adanya komunikasi antara pihak-pihak tersebut dengan menggunakan lambing-lambang tertentu3. Adanya dimensi waktu yang mencakup masa lampau, masa kini, dan masa mendatang4. Adanya tujuan-tujuan tertentu“Kehidupan sosial dapat dilihat dalam struktur sosial”Struktur sosial adalah suatu pergaulan hidup manusia meliputi barbagai tipe kelompok yang terjadi dari

Page 16: Definisi Sosiologi.docx

orang banyak dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tadi ambil bagian.Di dalam struktur sosial terdapat pranata atau lembaga sosial.Talcot parsons mengatakan pranata-pranata atau pola-pola kelembagaan adalah suatu aspek pokok mengenai apa yang digeneralisasikan merupakan struktur sosial.Kelompok sosialSalah satu wujud dari struktur sosial adalah kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan kumpulan manusia tetapi bukan sembarang kumpulan. Suatu kumpulan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memenuhi criteria sebagai berikut:1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.2. Adanya hubungan timbal balik antara yang satu dengan lainnya dalam kelompok itu.3. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-aggota kelompok itu sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

Lembaga sosial (menurut selo soemarjan)Pranata sosial (menurut Koentjaraningrat)Lembaga sosial/lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kehidupan pokok di dalam kehidupan masyaarakat.Menurut Rosed dan Warren, lembaga sosial adalah pola-pola yang telah mempunyai kedudukan tetap atau pasti untuk mempertemukan macam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dengan cara-cara yang sudah tidak dapat dipungkiri lagi untuk memenuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan suatu struktur.“Pranata keluarga, pendidikan, ekonomi, agama” Menurut Koentjaraningrat.Margono Slamet: pranata keluarga, ekonomi, pemerintahan, agama dan norma-norma, pendidikan dan penerangan umum, dan kelas masyarakat.Unsur-unsur sistem sosialSuatu sistem sosial yang menjadi pusat perhatian barbagai ilmu sosial pada dasarnya merupakan wadah dari proses-proses dan pola-pola interaksi sosial.Menurut Soryono Soekanto unsur-unsur pokok suatu sistem sosial adalah:1. kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap semua aspek alam semesta yang dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak.2. Perasaan dan pikiran yaitu suatu keadaan kejiwaan manusia yang menyangkut keadaan sekelilingnya baik yang bersifat alamiah maupun sosial.3. Tujuan merupakan suatu cita-cita yang harus dicapai dengan cara mengubah sesuatu atau mempertahankannya.4. Kaidah atau norma yang merupakan pedoman untuk bersikap/berperilaku secara pantas.5. Kedudukan dan peranan: kedudukan merupakan posisi-posisi tertentu secara vertical sedangkan peranan adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban baik secara structural maupun prosesual.6. Penguasaan yang merupakan proses yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa masyarakat untuk mentaati kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.7. Sanksi-sanksi positif dan negative.

Page 17: Definisi Sosiologi.docx

8. Fasilitas9. Keserasian dan kelangsungan hidup10. Keserasian antara kualitas hidup dengan lingkungan

Sifat dan proses utama dalam sistem sosial1. Sifat terbuka sistem sosial. Sistem sosial pada umumnya di dalamnya terjadi proses yang saling pengaruh mempengaruhi, hal ini terjadi karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan unsur lainnya atau satu bagian dengan bagian lainnya atau antara subsistem dengan subsistem lainnya.Menurut Margono slamet mengatakan suatu sistem sosial dipengaruhi1.Ekologi, tempat, dan geografi (dimana masyarakat itu berada)2.Demografi yang menyangkut populasi, susunan, dan cirri-ciri populasi3.Kebudayaan menyangkut nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan dan norma-norma dalam masyarakat4.Kepribadian meliputi sikap mental, semangat, temperamen dan cirri-ciri psikologis masyarakat5.WaktuEmille DurkheimKonsep saling ketergantungansyaratnya: melihat masyarakat sebagai suatu kesatuanmasyarakat dilihat sebagai fakta sosialFakta sosial adalah kumpulan norma, nilai, dan sebagainya yang memaksa anggota masyarakat untuk tunduk dan patuh.Solidaritas sosial: Keadaan menjadi satu atau bersahabat yang muncul karena adanya tanggung jawab bersama dan kepentingan bersama diantara para anggotanyaTipe solidaritas sosial terbagi: solidaritas mekanik (biasanya di pedesaan) dan solidaritas organik (biasanya di perkotaan)“social consciousness” = kesadaran sosialKesadaran sosial ini yaitu sadar akan adanya kelompok dimana kita termasuk di dalamnya.Integrasi sosial : membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kebutuhan yang bulat dan utuh. Contoh konkret membuat masyarakat menjadi satu kesatuan yang bulatIntegrasi sosial: suatu usaha untuk membangun ketergantungan yang lebih erat antara bagian-bagian atau unsur-unsur dari masyarakat sehingga tercipta suatu kesadaran yang lebih harmonis yang memungkinkan terjalinnya kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Kesadaran kolektif : sadar akan adanya kelompokElemen-elemen dasar yang terdapat dalam konsep kesadaran kolektif1. Adanya perasaan senasib dalam satu komunitas2. Adanya kewajiban moral untuk melaksanakan tuntutan-tuntutan yang diberikan oleh komunitasTalcot parsons membagi dua dikotomi1. Masyarakat tradisional2. Masyarakat modernSifat-sifat masyarakat di atas disebut variable berpola.Masyarakat tradisional cirri-cirinya:1. Afektif

Page 18: Definisi Sosiologi.docx

2. Berorientasi kolektif3. Partikularistik= bersifat khusus4. Askriptif : kedudukan seseorang dilihat dari latar belakang sejarah/keluarganya5. Kekaburan/amorf: pesan yang dilakukan para anggota tidak specialMasyarakat modern cirri-cirnya1. Netral afektif : tidak berdasarkan perasaan2. Berorientasi nilai3. Universalistik: hubungan sosialnya tidak bersifat khusus4. Prestasif: kedudukan seseorang berdasarkan prestasi5. Spesifik: pekerjaan jelas

MASYARAKAT MAJEMUK (Plural society)

J.S FurnivalMenurrut J.S Furnival, pada masa Hindia Belanda masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yaitu suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada perbedaan satu sama lain di dalam satu kesatuan politik. Di dalam kehidupan politik pertanda yang paling jelas dari masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk adalah tidak adanya kehendak bersama. Sebagai masyarakat majemuk, mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras. Orang-orang Belanda sebagai elit yang memerintah, orang-orang China sebagai kelas menengah, sedangkan orang-orang pribumi sebagai kelompok terbesar merupakan kelas bawah.Pada masa itu, masyarakat Indonesia secara keseluruhan terdiri dari elemen-elemen yang terpisah satu sama lain oleh karena perbedaan ras. Masing-masing lebih merupakan kumpulan individu-individu, sebagai suatu keseluruhan yang bersifat organis. Sebagai individu kehidupan sosial mereka tidak utuh. Orang-orang Belanda pada masa itu, datang ke Indonesia untuk bekerja. Orang-orang China datang ke Indonesia untuk kepentingan Ekonomi. Sementara orang pribumi, tidak lebih sebagai pelayan di negerinya sendiri. Kelompok masyarakat ini, melalui agama, kebudayaan, dan bahasa masing-masing mempertahankan atau memelihara pola pikir dan cara-cara hidup mereka. Hasilnya berupa masyarakat Indonesia yang sebagai keseluruhan tidak memiliki kehendak bersama.Pandangan lainnya mengenai masyarakat majemuk juga dikemukakan oleh Cliforts goerts. Dia mengemukakan bahwa masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terbagi-bagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri. Dimana masing-masing subsistem terikat ke dalam ikatan-ikatan yang bersifat primordial. Selain itu Piere L. Van den Bergher juga mengemukakan beberapa cirri sebagai sifat dasar masyarakat majemuk, yaitu:1. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat noncomplementer3. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggotanya terhadapa nilai-nilai yang bersifat dasar4. Secara relatif seringkali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain5. Secara relative integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi

Page 19: Definisi Sosiologi.docx

6. Adanya dominasi oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok lain.Ditinjau dari struktur masyarakat secara horizontal kenyataan menunjukkan pada masyarakat kita ada kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, etnik, perbedaan-perbedaan agama, perbedaan-perbedaan adapt istiadat, perbedaan-perbedaan kedaerahan. Sedangkan secara vertical adanya perbedaan-perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah cukup tajamMelihat kondisi ini, hal diatas ini juga dapat merupakan sumber konflik.Dari analisa tadi melahirkan dua toeri yaitu : teori konsensus dan teori konflik.

Teori yang saling bertentangan.Model masyarakat dalam model konsensus1.Norma dan nilai merupakan elemen-elemen dasar dalam kehidupan sosial2.Konsekuensi kehidupan sosial adalah komitmen3.Masyarakat pasti kompak4.Kehidupan sosial tergantung pada solidaritas5.Kehidupan sosial didasarkan pada kerja sama dan saling memperhatikan atau saling membutuhkan6.Sistem sosial tergabung pada konsensus7.Masyarakat mengakui adanya otoritas yang abash8.sistem sosial bersifat integratif9.Sistem sosial cenderung bertahanModel masyarkat menurut model konflik1.Kepentingan merupakan elemen dasar dalam kehidupan sosial2.Konsekuensi kehidupan sosial adalah paksaan3.Kehidupan sosial pasti terpecah belah4.Kehidupan sosial menghasilkan oposisi, perpecahan, dan permusuhan5.Kehidupan sosial menghasilkan konflik yang berstruktur6.Kehidupan sosial menghasilkan kepentingan yang sudah dikotak-kotakkan7.Diferensiasi sosial menghasilkan kekuasaan8.Sistem sosial merusak integrasi dan padat kontradiksi9.Sistem sosial cenderung berubahModel integrasi1.Setiap masyarakat secara relative bersifat langsung2.Setiap masyarakat merupakan struktur elemen-elemen yang terintegrasi dengan baik3.Setiap elemen dalam suatu masyarakat memiliki suatu fungsi yaitu menyumbang pada bertahannya sistem itu4.Setiap struktur sosial yang berfungsi di dasarkan pada konsensus nilai di antara para anggotanyaModel Konflik1.Setiap masyarakat kapan saja tunduk pada proses-proses perubahan sehingga perubahan sosial ada di mana-mana2.Setiap masyarakat kapan saja memperlihatkan perpecahan dan konflik-konflik sosial ada di mana-mana3.Setiap elemen dalam masyarakat menyumbang pada disintegrasi dan perubahan4.Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan atas beberapa anggotanya oleh orang lain

Page 20: Definisi Sosiologi.docx

Lewis Kauser menganalisis fungsi konflik dalam masyarakat dan pendapatnya adala sebagai berikut:1.Konflik dapat merupakan cara/alat untuk mempertahankan, mempersatukan, mempertegas sistem sosial yang ada2.Dalam setiap masyarakat seringkali berkembang satu atau beberapa budaya3.mekanisme untuk meredakan ketegangan yang ada, sehingga struktur itu sebagai keseluruhan tidak terancam. Mekanisme oleh Causer disebut dengan safetywalfer atau katup pengaman4.Causer juga mengmukakan yang sangat menarik untuk kita ketahui yaitu mengenai jenis konflik. Ada konflik realistik dan non realistic. Konflik realistik yang muncul dengan alasan yang tidak jelas.

Istilah integrasi berasal dari kata/bahasa latin “integrare” yang memiliki arti memberi tempat pada suatu keseluruhanIntegrare (kata kerja). Integritas (kata benda), kemudian keduanya menjadi kata sifat (integer). Integritas artinya kebulatan/keutuhan. Istilah integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuhIntegrasi sosial: membuat masyarakat menjadi satu keseluruhan yang bulat. Kegiatan tersebut dapat digunakan pada masyarakat mikro, meso, makro.Masyarakat mikro: misalnya keluargaMasyarakat meso: misalnya organisasimasyarakat makro: misalnya bangsa

Unsur-unsur yang mendukung masyarakat makro (bangsa)1.Adanya sejumlah kelompok etnis, tiap-tiap kelompok merasa dirinya berasal dari keturunan yang berbeda. Perbedaan itu bisa dilihat dari sosok yang berbeda (kulit, bentuk, tubuh)2.adanya perbedaan corak budaya. Perbedaan ini terlihat pada bahasa sehari-hari, adat istiadat, pola-pola kelakuan, dan sebagainya3.adanya perbedaan agama dan kepercayaan. Tiap suku mempunyai agama dan kepercayaan asli yang berbeda. Suku yang tidak mempertahankan agama asli, kemudian memeluk agama dan kepercayaan diri4.adanya perbedaan kekayaan alamunsur-unsur yang mendorong integrasi sosial1.daerah-daerah yang kumulatif luas dan ternyata mempunyai sifat-sifatnya persamaan, misalnya situasi klimatologis, hidrologis serta flora dan fauna2.pengalaman yang sama pada masa silam (pengalaman politik, pengalaman yang sama mengalami bencana)3.kemauan bersama untuk menjadi satu bangsa, dengan satu sosial budaya yang sama, tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya kedaerahan4.ada ideologi dan undang-undang dasar yang sama yang dinyatakan secara konkret dengan satu lambing nasional

Definisi integrasiIntegrasi statis adalah keadaan kesatuan dan persatuan sejumlah kelompok etnis dan kelompok sosial yang beragam, di mana masing-masing kelompok tempat yang sesuai dalam struktur dan fungsi sosial budaya pada lapisan yang lebih tinggi

Page 21: Definisi Sosiologi.docx

Integrasi dinamis didefinisikan sebagai keadaan kesatuan dan persatuan sejumlah kelompok etnis dan kelompok sosial beserta sistem sosial budaya mereka, dalam struktur sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan fungsinya dapat disesuaikan dalam situasi dan kondisi yang berubah-ubah dalam mencapai tujuan bersama

Keuntungan dan kerugian sistem integrasi statisEtnik yang tertinggal dan terisolasi dapat ditingkatkan ke tingkatan yang lebih cerdas, beradab, setaraf dengan etnik-etnik yang lebih majuBerkat ketaatannya yang disiplin dan seragam di segala bidang kehidupan, penyelewengan dapat dikurangi sehingga tercipta ketenangan dan keamananSisi negatif integrasi statisSuku atau golongan yang sudah maju dan berkebudayaan tinggi, merasa perkembangan dihambat karena harus mengikuti ritme resmi yang sama dengan golongan lain yang belum maju