definisi embriologi

Upload: dhezi-suci-angraeni

Post on 12-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biologi medis

TRANSCRIPT

Definisi Embriologi

Definisi Embriologi

Embriologi adalah ilmu tentang embrio, tentang perkembangan normal dari suatu individu sejak zigot sampai terjadi perkembangan lengkap, baik struktur maupun fungsinya

Embrio atau mudigah ialah mahluk yang sedang tumbuh tumbuh dalam kandungan

Tumbuh ialah perubahan dari bentuk sederhana sampai bentuk kompleks dan dewasa

Pertumbuhan ada 2 fase :

1. Prenatal : pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai lahir

2. Postnatal : pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa

Prenatal Life

Ovum, sejak fertilisasi hingga berumur 1 minggu

Embryo, sejak minggu ke 2 - 8 minggu

Fetus, minggu ke 9 berumur 9 bulan

Kelahiran Sejarah Embriologi

Aristoteles : menulis perkembangan telur ayam sampai menetasDe Historia Animalium dan teori epigenesis yaitu perkembangan selalu dimulai dengan struktur yang primitive

Antony van Leuwenhoek : menemukan spermatozoa dalam cairan semen

Karl Ernest von Baer : Hk Baer yang membandingan perkembangan antar embrio mempunyai kemiripan pada tingkat awal (Bapak Biologi Modern)

Tingkat Persiapan

Perkembangan sel gamet di dalam gonad, testis atau ovarium gametogenesis

FERTILISASI

Sel telur tabung Fallopi (oviduk), ovum akan dikelilingi sperma satu sperma yang dapat membuahi sel telur kepala sperma menembus dinding sel telur ekor tertinggal di luar persatuan inti sel telur-inti sperma zigot mengandung separuh sifat ayah-ibu

Pembelahan Zigot

Zigot mengalami pembelahan secara mitosis balstomer sampai 32 morula Blastula

MITOSIS

Mitosis merupakan suatu proses pembelahan zigot (sel induk menjadi organisme multiseluler (sel anak).

Pembelahan sel yang menghasilkan jumlah kromosom yang sama dengan induknya (diploid)

Terjadi diseluruh tubuh selama organisme tumbuh

Proses mitosis terdiri fase : Interfase, Profase, metafase, anafase dan telofase

IMPLANTASI

Blastula tumbuh menjadi 2 jaringan (gastrulasi):

Embrioblast (inner cell mass, gumpalan sel dalam)

Trofoblast (pemberi makan)

Zona Pellucida pecah

Blastosit mengalir ke uterus, 6-7 hari menyentuh endometrium dan tertanam lewat jaringan trofoblas

Trofoblas berpoliferasi mengakar ke endometrium: implantasi

Embrioblast terdiri dari lapisan :

Ectoderm

Endoderm

Depan Embrioblast terbentuk kantung amnion

Pembentukan Lapisan Sel Benih (Germ Layer)

Membentuk lapisan ektoderm, mesoderm dan entoderm

Di Rongga Uterus

Hari ke4-5 blastosis sampai ke rongga uterus korpus luteum h. progesteron persiapan implantasi merangsang pertumbuhan dinding uterus tebal, lunak dan lembut sekret (air susu/uterin milk) makanan embrio

Hari ke-6 trofoblas dinding uterus h.korionik gonadropin menstimulasi produksi h.estrogen dan progesteron mencegah haid

Implantasi menghancurkan sel-sel endometrium oleh enzim membungkus embrio trofoblas lebih tebal (memperluas penyerapan makanan) hari ke-12 embrio telah kuat

Pembuatan Lapisan lembaga (germ layer)

Terdapat lapisan luar (Ektoderm), mesoderm dan dalam (endoderma)

Pembelahan sel terus berlangsung

Endoderm tumbuh dalam plastosoel mula bulatan bulat penuh terbentuk usus primitif kantung kuning telur (yolk sac) disekelilingnya tumbuh pembuluh darah menghisap makanan dari yolk sac

Terdapat pula mesoderm

Ektoderm epiddermis kulit dan saraf

Endoderm jaringan epitel dan sal. Pencernaan

Mesoderm rangka, otot, sist.peredaran darah, sist.ekresi dan sist. reproduksi

Membran (Lapisan embrio)

Kantung kuning telur (yolk sac) (pada manusia tidak berguna) tidak berkembang mgd sedikit kuning telur (mikrolesital)

Amnion cairan tempat embrio mengapung melindungi embrio dari tekanan/benturan

Alantois kantung kecil dalam jaringan tangkai badan tali pusat

Korion trofoblas masuk daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta) janin/fetus

Plasenta/ari-ari diameter 20 cm dan tebal 2,5 cm, 28 hari mencapai 1 mm pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus

Organogenesis

Pembentukan alat tubuh atau organ dan mengkoordinasikan dalam berbagai sistem

Sistem saraf:

Pusat kontrol & sistem komunikasi tubuh

Fungsi sistem saraf:

Monitor perubahan di dalam dan luar tubuh

(perubahan: stimuli ( input sensoris)

Integrasi proses, interpretasi input, dan memutuskan apa yang harus dilakukan

Out put motoris ( efek dari suatu respon Klasifikasi Struktural

Susunan Saraf Pusat (SSP)

Otak & sumsum tulang belakang

Susunan Saraf Tepi (SST)

Saraf yang meluas dari otak & sumsum tulang belakang:

Saraf spinalis: membawa impuls ke & dari korda spinal

Saraf kranial: membawa impuls ke & dari otak

Menghubungkan seluruh tubuh dengan membawa impuls dari reseptor sensoris ke SSP & dari SSP ke kelenjar/otot

Klasifilasi fungsional

Sensoris (aferen)

Membawa impuls ke SSP dari reseptor sensoris

Sensori : transmisi impuls dari kulit, otot, sendi

Visceral: transmisi impuls dari organ visceral

Motoris (eferen)

Membawa impuls dari SSP ke organ efektor, otot atau kelenjar

Somatik : volunter ( otot rangka

Otonom : involunter ( otot polos & jantung

Simpatik

ParasimpatikJaringan Saraf

Terdiri dari 2 tipe sel:

1. Sel saraf (Neuron)

Mampu mentransmisi impuls

2. Sel penyokong

Tidak mampu mentransmisi impulsSel Penyokong SSP1. Astrosit

-Bentuk bintang

-Membentuk barier kapiler-neuron

-Melindungi neuron dari zat perusak yang mungkin terdapat dalam darah

-Mengontrol ion & menangkap kembali neurotransmiter

2. Mikroglia

-Fagositosis debris sel & bakteri

3. Sel Ependim

-Membatasi ruang otak & sumsum tulang belakang

- Silia ( membantu sirkulasi cairan cerebrospinal

4 Oligodendrosit

-Produksi selubung mielin

Sel Penyokong SST

Sel Schwann

Membentuk selubung mielin

Sel satelit

Membentuk bantalan protektif

Neuron

Terdiri dari:

Badan sel (perikarion/soma) ( nukleus, organel, neurofibril

Prosesus:

Dendrit

Konduksi impuls masuk ke badan sel

Jumlah bervariasi

Akson

Konduksi impuls keluar badan sel

Tunggal, dapat bercabang

Pangkal akson: Axon hillock

Terminal akson mengandung neurotransmiter

Celah sinaps

Selubung mielin:

Proteksi

Isolator

( transmisi impuls saraf

Klasifikasi Fungsional Neuron

Neuron sensoris (aferen)

Membawa impuls ke SSP

Neuron motoris (eferen)

Membawa impuls dari SSP

Interneuron Menghubungkan neuron motoris & sensoris

Fisiologi Neuron

Fungsi neuron :

Iritabilitas : kemampuan merespon stimulus & merubahnya menjadi impuls

Konduktivitas: kemampuan mentransmisi impuls ke neuron lain, otot, atau kelenjar

Membran plasma neuron:

Istirahat ( polarisasi: {ion + (Na) di luar > didalam (K)}

Distimulasi ( depolarisasi

Stimulasi berakhir ( repolarisasi

Serat bermielin cepat menghantar impuls ( penghantaran saltatori

Alkohol, sedatif, anestetik ( ( permeabilitas membran terhadap Na ( Na tidak bisa masuk ( tidak ada aksi potensial

Dingin & tekanan terus menerus ( menghalangi konduksi impuls & mengganggu sirkulasi darah ( kaku

Konduksi impuls:

Aksi potensial ( ujung akson ( penglepasan neurotransmitter ( sinaps ( reseptor membran

Sistem Saraf Pusat:Otak

Anatomi fungsional otak:

Hemisfer cerebral

Diencephalon

Batang otak

Cerebellum

Hemisfer Cerebral

Permukaan ( girus & sulkus

Lapisan:

Substansia abu-abu ( badan sel neuron

Substansia putih ( serat saraf

Lobus:

Parietal ( sensor somatik, sakit, dingin

Occipital ( visual

Temporal ( auditori, olfaktori

Frontal ( area motor primer

Diencephalon

Terdiri dari:

Thalamus ( stasiun relay impuls sensorik

Hipothalamus ( temperatur, metabolisme, emosi, dll

Epithalamus ( sekresi hormon & cairan cerebrospinal

Batang Otak

Terdiri dari:

Otak tengah ( reflek penglihatan & pendengaran

Pons( pernapasan

Medula oblongata ( visceral, denyut jantung,

tekanan darah, dll

Cerebellum

Mengontrol keseimbangan ( gerakan tubuh menjadi halus & terkoordinasi

Proteksi Sistem Saraf Pusat

Tulang ( tulang & kolumna vertebra

Meninges , dari luar ke dalam:

Duramater

Arachnoid

Piamater

Cairan serebrospinal

Sistem Saraf Pusat:Korda spinal

Pusat reflek

Terletak dalam kolumna vertebra mulai dari foramen magnum tengkorak vertebra lumbar pertama atau kedua

Sistem Saraf Tepi

Terdiri dari: saraf & sekelompok badan sel saraf di luar SSP (ganglion)

Klasifikasi:

Aferen (Sensoris)

Eferen (Motoris)

Campuran (Sensoris & Motoris) ( semua saraf spinal

Struktur :

Serat saraf yang dibungkus jar. ikat:

Endoneurium-Perineurium-Epineurium

Sistem Saraf Tepi:Saraf Kranial

I. Olfaktori ( penghidu

II. Optik ( penglihatan

III. Okulomotor ( otot mata

IV. Troklear ( otot mata

V. Trigeminus ( kulit wajah, mukosa hidung & mulut, otot pengunyah

VI. Abducens ( otot mata

VII. Facial ( wajah, kel. liur & kel. lakrimal

VIII. Vestibulokoklear ( pendengaran & keseimbangan

IX. Glossofaringeal ( faring

X. Vagus ( faring, laring, viscera torak & viscera abdominal

XI. Asesori ( otot sternoskleidomastoideus & trapezius

XII. Hipoglosus ( lidah

Sistem Saraf Tepi:Saraf Spinal

31 pasang saraf spinal:

Cervikal

Torakal

Lumbar

SakralDan demikian (juga) di antara manusia, binatang melata, dan binatang ternak, beraneka warnanya. Hanya sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya adalah orang-orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun

(QS Faathir: 28)