definisi amnion

5
1. Definisi Amnion Amnion (selaput ketuban) merupakan membran internal yang membungkus janin dan cairan ketuban. Selaput amnion ini licin, tipis, ulet dan transparan. Selaput amnion melekat erat pada korion. Selaput ini menutupi permukaan fetal plasenta sampai pada insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali pusat yang tegak lurus hingga umbilikus janin (Helen, 2001) Amnion merupakan lapisan membran paling dalam yang membungkus cairan amnion (Manuaba, 2008) 2. Pembentukan Cairan Amnion Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki peran tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian besar diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion. Dengan bertambahnya usia kehamilan, produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin dengan cara difusi membran. Pada kehamilan 20 minggu, saat kulit janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin

Upload: novii-nunna

Post on 21-Oct-2015

110 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

amnion

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Amnion

1. Definisi Amnion

Amnion (selaput ketuban) merupakan membran internal yang membungkus janin dan

cairan ketuban. Selaput amnion ini licin, tipis, ulet dan transparan. Selaput amnion

melekat erat pada korion. Selaput ini menutupi permukaan fetal plasenta sampai pada

insersio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali pusat yang tegak

lurus hingga umbilikus janin (Helen, 2001)

Amnion merupakan lapisan membran paling dalam yang membungkus cairan amnion

(Manuaba, 2008)

2. Pembentukan Cairan Amnion

Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki peran

tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian

besar diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion. Dengan bertambahnya usia

kehamilan, produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin dengan cara difusi

membran. Pada kehamilan 20 minggu, saat kulit janin mulai kehilangan

permeabilitas, ginjal janin mengambil alih peran tersebut dalam memproduksi cairan

amnion.

Pada kehamilan aterm, sekitar 500 ml per hari cairan amnion di sekresikan dari urin

janin dan 200 ml berasal dari cairan trakea. Pada penelitian dengan menggunakan

radioisotop, terjadi pertukaran sekitar 500 ml per jam antara plasma ibu dan cairan

amnion. Pada kondisi dimana terdapat gangguan pada ginjal janin, seperti agenesis

ginjal, akan menyebabkan oligohidramnion dan jika terdapat gangguan menelan pada

Page 2: Definisi Amnion

janin, seperti atresia esophagus, atau anensefali, akan menyebabkan polihidramnion

(Fakhrudin, 2009).

3. Fungsi Cairan Amnion

Fungsi cairan amnion menurut Lily Yulaikhah (2009) ialah sebagai :

a) Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar

b) Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin

c) Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH)

dalam rongga amnion untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.

d) Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterine

(terutama pada persalinan)

e) Pada Persalinan : membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril

sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

4. Volume Cairan Amnion

Cairan amnion pada keadaan normal berwarna putih agak keruh karena adanya

campuran partikel solid yang terkandung di dalamnya yang berasal dari lanugo, sel

epitel, dan material sebasea. Volume cairan amnion pada setiap minggu usia

kehamilan bervariasi, secara umum volume bertambah 10 ml per minggu pada

minggu ke-8 usia kehamilan dan meningkat menjadi 60 ml per minggu pada usia

kehamilan 21 minggu, yang kemudian akan menurun secara bertahap sampai volume

yang tetap setelah usia kehamilan 33 minggu.Volume cairan amnion pada keadaan

aterm adalah sekitar 800 ml, atau antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan

Page 3: Definisi Amnion

normal. Pada kehamilan postterm jumlah cairan amnion hanya 100 sampai 200 ml

atau kurang (Fakhrudin, 2009).

5. Kelainan Cairan Amnion

Menurut Sulaiman Sastrawinata (2005) terdapat dua kelainan cairan amnion :

a. Hidramnion

Dikatakan hidramnion apabila cairan amnion melebihi 2000 cc. Hidramnion bisa

terjadi karena produksi air ketuban bertambah dan pengaliran air ketuban

terganggu. Gejala yang terjadi pada keadaan hidramnion ialah sesak napas,

regangan dinding rahim yang menimbulkan nyeri, palpasi janin sulit dan bunyi

jantung sulit terdengar.

b. Oligohidramnion

Oligohidramnion merupakan keadaan dimana air ketuban kurang dari 500 cc.

Oligohidramnion kurang baik untuk pertumbuhan janin karena pertumbuhan

dapat terganggu oleh perlekatan antara kulit janin dan amnion atau karena janin

mengalami tekanan dinding rahim. Gejala yang ditimbulkan ialah rahim lebih

kecil tidak sesuai dengan usia kehamilannya dan bunyi jantung janin sudah

terdengar sebelum bulan ke lima.

A. Korion

Korion adalah membran ekstra-embrionik yang tersusun dari lapisan eksternal trofoblas

yang diperkuat mesoderm (Ethel, 2008).

Korion merupakan membran tebal, tidak tembus cahaya, dan rapuh berasal dari trofoblas. Bersama lapisan korionik membentuk dasar plasenta (Dwi Ratna, 2009)