dedi pernando fps

Upload: yanaajalah

Post on 06-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

www

TRANSCRIPT

  • i

    PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A DENGAN

    TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

    SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi

    syarat-syarat meraih gelar sarjana Psikologi

    Disusun Oleh :

    DEDI PERNANDO NIM: 103070029132

    FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 2010

  • ii

    PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A

    DENGAN TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

    SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi

    syarat-syarat meraih gelar sarjana Psikologi

    Oleh: DEDI PERNANDO NIM: 103070029132

    Dibawah Bimbingan:

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. DR. Abdul Mujib, M. Ag Gazi Saloom, M. Si NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19711214 200701 1 014

    FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 2010

  • iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Skripsi yang berjudul PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI ANTARA KEPRIBADIAN TIPE A DENGAN TIPE B ANGGOTA KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Jakarta, 9 Agustus 2010

    Sidang Munaqasyah

    Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si NIP. 130 885 552 NIP. 19561223 198303 2 001

    Anggota

    Penguji I, Penguji II, Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag NIP. 19561223 198303 2 001 NIP. 19680614 199704 1 001 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag Gazi Saloom, M.Si. NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19711214 200701 1 014

  • iv

    pengetahuan diperoleh dengan belajar kepercayaan didapat dengan keraguan

    keahlian ditimba dengan latihan cinta diraih dengan cinta

    (Thomas S Szasz)

  • v

    PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dedi Pernando NIP : 103070029132 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam skripsi. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

    Jakarta, 9 Agustus 2010 Yang Menyatakan Dedi Pernando NIM 103070029132

  • vi

    ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Agustus 2010 (C) Dedi Pernando (D) Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara

    Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

    (E) Halaman : 66 halaman + lampiran (F) KM UIN sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan tentunya tak luput dari

    permasalahan. Hal tersebut tidak diringi dengan pengorganisasian yang baik, sehingga sering kali organisasi ini menemukan hambatan-hambatan baik secara internal maupun eksternal. Hal ini ditandai dengan ketidak hadiran sebagian anggota ataupun pengurus dalam rapat kerja, tidak tercapainya target atau program kerja yang telah diputuskan dan lain sebagainya, sehingga jika hal tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi perkembangan serta daya laju kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi kemahsiswaan tidak jarang melakukan aksi di jalan menentang kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun aksi radikal mereka sering mengundang kecaman dan cibiran sinis dari masyarakat dan berbagai organisasi lain.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran minat

    berorganisasi dan tipe kepribadian serta mengetahui perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta.

    Minat yang dimaksud adalah tingkat kesenangan yang kuat dari seseorang

    dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai. Dalam penelitian ini minat yang dimaksud adalah minat mahasiswa dalam berorganisasi yaitu tingkat kesenangan yang kuat dan respon yang terarah terhadap perkumpulan (organisasi).

    Tipe kepribadian yang dimaksud adalah Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B. Ciri kepribadian Tipe A adalah senang bekerja keras, Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, berbicara secara eksplosif, tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya, selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus menerus merasa dikejar oleh waktu sedangkan ciri kepribadian Tipe B adalah santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu.

    Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian

  • vii

    komparatif untuk mengetahui perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 89 orang. Sampel penelitian ini terdiri dari 52 responden yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti (purposive sampling). Data penelitian ini menggunakan skala tipe kepribadian dan skala minat berorganisasi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Masing-masing responden diberikan angket dengan jumlah item sebanyak 57 item yang terdiri dari 17 item skala Tipe Kepribadian dan 40 item skala Minat Berorganisasi. Analisis komparasi dilakukan dengan menggunakan teknik uji-t dengan bantuan program SPSS versi 15.0. Hasil penghitungan uji beda dengan menggunakan teknik independent sample t test, didapat nilai t hitung sebesar 0.127, sementara nilai t tabel adalah sebesar 0.900. Karena nilai t hitung yang didapat (0.127) < t tabel 0.900, maka hipotesis nihil (H0) diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan Aspek yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta antara tipe Kepribadian A dan tipe Kepribadian B. Dalam hal ini mahasiswa dengan kepribadian tipe A dan tipe B memiliki ketiga aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi (dorongan dari dalam, motrif sosial, reaksi emosional) berada pada tingkat yang sama.

    Berdasarkan hasil tersebut disarankan bahwa untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan studi komparatif dengan melibatkan dua atau lebih kelompok organisasi yang bervariasi sehingga hasil dari penelitian tidak hanya terpaku pada satu tempat saja. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik membahas minat berorganisasi berdasarkan hal lain sebagai variabel yang akan diteliti.

    (G) Daftar Bacaan : 25 buku (1990 - 2009).

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmaanirrohiim. Puji dan syukur kupersembahkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan berbagai nikmat, taufik dan hidayah kepada hamba-Nya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam, penegak keadilan, pemberantas kedzaliman pengubah dekadensi moral manusia Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan siapa saja yang selalu berusaha melaksanakan sunahnya. Akhirnya, berakhir juga langkah awal dari sebuah perjuangan panjang yang penuh kerja keras dan doa. Meskipun penulis menemui banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan skripsi, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat dukungan, bantuan, dorongan dan bimbingan yang tidak ternilai harganya dari pihak-pihak lain. Ucapan terimakasih tak terhingga, penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Jahja Umar, Ph.D dekan Fakultas Psikologi dan para Pembantu Dekan,

    serta bapak Miftahuddin, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 2. Bapak Prof. DR. Abdul Mujib, M. Ag pembimbing I yang telah berkenan

    meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

    3. Bapak Gazi Saloom, M.Si pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya serta dengan sabar memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

    4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah membantu dalam proses pembelajaran, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberi.

    5. Ibuku tersayang dan tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan dukungannya baik dari segi moril maupun materil, terima kasih sekali dengan kesabaranmu dan doamu. Ayahku tercinta dan tersayang terima kasih sebesar-besarnya atas doanya atas apa yang dilakukan untuk penulis. Buat bang Adi beserta istri, buat kakakku Nani tercinta beserta suami, terima kasih atas perhatian dan semangat kalian karena kalianlah yang membuat penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini; keempat keponakanku Shyca, Aurel, Haikal, dan Ghea.

    6. Untuk Mama Rio, untuk Mami kos, Mama Uun dan Ncing Nong, terimakasih untuk kasih sayangnya selama ini.

  • ix

    7. Terima kasih banyak kepada Tri Nurhayati yang telah membantu penulis dengan doa dan semangat kepada diri ini agar tidak pantang menyerah.

    8. Seluruh sahabat- sahabatku di Fakultas Psikologi UIN Syahid Jakarta angkatan 2002, 2003 serta 2004. Seluruh Keluarga Besar Reni Ber-Jaya dan Pasukan Villa Siliwangi

    9. Terima kasih kepada seluruh responden yang ada di KM UIN Jakarta dan HMI Cabang Ciputat, terimakasih banyak telah bersedia dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    Mengingat kemampuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas, maka penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

    Jakarta, Agustus 2010

    Penulis

  • x

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ....................................................................................... i Halaman Pengesahan............................................................................. ii Halaman Persetujuan............................................................................. iii Motto ....................................................................................................... iv Pernyataan ............................................................................................. v Abstrak ................................................................................................... vi Kata Pengantar ...................................................................................... viii Daftar Isi ................................................................................................. x Daftar Tabel ........................................................................................... xiii Daftar Bagan .......................................................................................... xiv Daftar Gambar ....................................................................................... xv Daftar Lampiran .................................................................................... xvi BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah......... 1 1.2 Identifikasi Masalah............................................................... 10 1.3 Pembatasan dan Perumusan masalah..................................... 10

    1.3.1 Pembatasan Masalah...................................................... 10 1.3.2 Perumusan Masalah....................................................... 11

    1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................... 11 1.4.1 Tujuan Penelitian........................................................... 11 1.4.2 Manfaat Penelitian......................................................... 12

    1.5 Sistematika Penulisan.............................................................. 12

    BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Minat Berorganisasi................................................................. 14

    2.1.1 Pengertian Minat Berorganisasi..................................... 14 2.1.2 Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Minat

    Berorganisasi................................................................. 19 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya

    Minat Berorganisasi....................................................... 21 2.2 Kepribadian............................................................................. 23

    2.2.1 Definisi Kepribadian...................................................... 23 2.2.2 Pola Perilaku Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan

    Kepribadian Tipe B....................................................... 24 2.3 Kerangka Berpikir................................................................... 28 2.4 Hipotesis.................................................................................. 32

    BAB 3 METODE PENELITIAN

    3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian....................................... 34 3.2 Variabel penelitian, Definisi Konseptual dan

    Definisi Operasional.............................................................. 34 3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.............. 36

    3.3.1 Populasi......................................................................... 36

  • xi

    3.3.2 Sampel.......................................................................... 37 3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel........................................ 37

    3.4 Metode dan Instrumen Penelitian........................................... 38 3.4.1 Metode Pengumpulan Data.......................................... 38 3.4.2 Instrumen Penelitian..................................................... 39

    3.5 Prosedur Penelitian................................................................. 41 3.5.1 Tahap Persiapan............................................................ 41 3.5.2 Tahap Pelaksanaan........................................................ 42 3.5.3 Tahap Pengolahan Data................................................ 43

    3.6 Teknik Uji Instrumen Penelitian.............................................. 43 3.6.1 Uji Validitas Skala......................................................... 44 3.6.2 Uji Reliabilitas Skala..................................................... 46

    3.7 Teknik Analisa Data atau Statistik.......................................... 47 BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

    4.1 Gambaran umum responden 48 4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 48 4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan

    Tingkatan Semester 49 4.1.3 Gambaran Responden Berdasarkan

    Lama Berorganisasi 50 4.1.4 Gambaran Responden Berdasarkan

    Tipe Kepribadian 51 4.2 Persentasi Data. 52 4.3 Uji Persyaratan..... 53 4.4 Uji Hipotesis 55

    4.4.1 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Dorongan Dari Dalam Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 55

    4.4.2 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Motif Sosial Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................................. 56

    4.4.3 Perbedaan Skor Minat Berorganisasi Aspek Reaksi Emosional Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 58

    4.4.4 Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Rata-rata Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B............................................................... 59

    4.4.5 Perbedaan Skor Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B........................................................... 60

    BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan............................................................................. 63 5.2 Diskusi.................................................................................... 63 5.3 Saran....................................................................................... 65

  • xii

    5.3.1 Saran Praktis................................................................. 65 5.3.2 Saran Teoritis................................................................ 66

    DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out) ... 39 Tabel 3.2 : Bobot Nilai Jawaban ......... 40 Tabel 3.3 : Blue Print Item Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat

    Berorganisasi (Try Out)..................................................... 41 Tabel 3.4 : Distribusi dan Komposisi Skala Tipe Kepribadian

    (Penelitian) 45 Tabel 3.5 : Distribusi dan Komposisi Skala Aspek Yang

    Mempengaruhi Minat Berorganisasi (Penelitian) .... 45 Tabel 3.6 : Kaidah Reliabilitas Guilford ............................................ 46 Tabel 4.1 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis

    Kelamin ............................................................................ 48 Tabel 4.2 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkatan

    Semester ........................................................................... 49 Tabel 4.3 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama

    Berorganisasi .................................................................... 50 Tabel 4.4 : Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tipe

    Kepribadian ...................................................................... 51 Tabel 4.5 : Deskripsi Statistik Skor Skala Aspek Yang

    Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B .. 52

    Tabel 4.6 : Kategorisasi Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi ... 53

    Tabel 4.7 : Uji Normalitas ................................................................. 53 Tabel 4.8 : Skor Rata-rata Dimensi Dorongan Dari Dalam ............... 55 Tabel 4.9 : Independent Samples Test Dimensi Dorongan

    Dari Dalam .. 56 Tabel 4.10 : Skor Rata-rata Dimensi Motif Sosial ............................... 57 Tabel 4.11 : Independent Samples Test Dimensi Motif Sosial 57 Tabel 4.12 : Skor Rata-rata Dimensi Reaksi Emosional ....................... 58 Tabel 4.13 : Independent Samples Test Reaksi Emosional .. 59 Tabel 4.14 : Perbedaan Skor Antar Dimensi Minat Berorganisasi

    dan Rata-Rata Skor Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B.. 60 Tabel 4.15 : Skor Rata-rata Minat Berorganisasi Antara

    Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B ................................. 61 Tabel 4.16 : Independent Samples Test Aspek Yang Memepengaruhi

    Minat Berorganisasi .. 61

  • xiv

    DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 : Bagan Kerangka Berfikir Penelitian ........................................ 32

  • xv

    DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 : Gambar QQ Plot Skala Minat Berorganisasi . 54

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Tipe Kepribadian Dan Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 2 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian Try Out) Lampiran 3 Validitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out) Lampiran 4 Reliabilitas Skala Tipe Kepribadian (Try Out) Lampiran 5 Data Mentah Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 6 Validitas Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 7 Reliabilitas Skala Minat Berorganisasi (Try Out) Lampiran 8 Kuesioner Tipe Kepribadian Dan Minat Berorganisasi (Penelitian) Lampiran 9 Data Mentah Skala Tipe Kepribadian (Penelitian) Lampiran 10 Data Mentah Skala Minat Berorganisasi (Penelitian) Lampiran 11 Uji Normalitas dan Z Skor Lampiran 12 Uji-t Aspek Dorongan Dari Dalam Antara Kepribadian Tipe A Dan

    Tipe B Lampiran 13 Uji-t Aspek Motif Sosial Antara Kepribadian Tipe A Dan Tipe B Lampiran 14 Uji-t Aspek Reaksi Emosional Antara Kepribadian Tipe A Dan

    Tipe B Lampiran 15 Uji-t Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara

    Kepribadian Tipe A Dan Kepribadian Tipe B

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Perilaku dalam organisasi merupakan sebuah keterkaitan antara individu,

    organisasi dan kelompok. Jadi perilaku individu dalam organisasi akan sangat

    berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan dengan organisasi

    (Kreitner, 2005). Perilaku manusia merupakan perwujudan dari suatu keinginan

    dan atau harapan. Manusia berperilaku berarti manusia berkeinginan untuk eksis.

    Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku

    menyenangkan, ada juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa

    didasari motif dan alasan tertentu. Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa

    orang dengan tujuan tertentu, terdapat interaksi antara individu yang melibatkan

    banyak aspek psikis, di antaranya orang yang ingin diterima oleh lingkungannya

    harus meleburkan diri atau setidaknya mempelajari apa yang menjadi kebutuhan

    kelompok, dan segera menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh sebagian besar

    dari anggota kelompok.

    Kecenderungan untuk mengikuti suatu kegiatan tidak terlepas dari motif

    yang kemudian mengharah kepada minat. Di sini minat menggunakan dan

    menyelidiki dunia luar (manipulate and eksploring motives), artinya, dari

    manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama kelamaan

    timbullah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 2004). Minat

    mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dari

  • 2

    perbuatan itu. Di dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan / motif-motif

    yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Dan setiap motif

    ini berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan kekhasan individu

    tersebut.

    Apabila seseorang telah mempunyai motif, hal itu akan mendorong individu

    untuk berbuat sesuai dengan minatnya (Sujanto, 2004). Dalam hal ini dapat

    dilihat bagaimana kepribadian seseorang dapat mempengaruhi keinginan dan

    minat seseorang. Begitu juga dalam berorganisasi, indvidu yang memiliki

    kesamaan dengan yang lain cenderung mencari tempat atau wadah untuk

    berkumpul dan merencanakan serta menjalankan tujuan bersama. Minat

    mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dari

    perbuatan itu. Di dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan / motif-motif

    yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

    Susunan kontinuitas minat dapat dikemukakan sebagai berikut:

    Minat dimulai dari kategori penerimaan, lalu berlanjut pada kategori

    menanggapi, dan akhirnya pada kategori pemilihan pada suatu nilai. Hal ini juga

    dapat dijelaskan dengan cara lain. Pertama: Individu yang berminat pada sesuatu

    hal, baik berupa benda, orang atau aktivitas, maka individu tersebut akan

    menerima benda, orang atau aktivitas dalam dirinya (dalam arti individu tersebut

    mau menerima atau memperhatikan benda, orang atau aktivitas). Kedua: Setelah

    individu menerima fenomena-fenomena yang ada di sekitarnya, maka selanjutnya

    akan timbul reaksi dari individu untuk menanggapi fenomena yang ada. Kategori

    menanggapi ini merupakan perhatian yang sifatnya aktif terhadap benda, orang

  • 3

    atau aktivitas yang menimbulkan rangsangan (rasa tertarik) pada diri individu.

    Pada kategori ini, individu akan melaksanakan aktivitas yang berkaitan dengan

    objek atau fenomena yang telah dipilih. Ketiga: pada taraf ini individu akan

    memberi penilaian terhadap apa yang telah ia pilih dan apa yang telah ia tanggapi.

    Individu akan memberikan nilai atau harga pada suatu benda, orang, atau aktivitas

    yang dilakukan dirinya. Saat inilah yang menjadi suatu keadaan yang menentukan

    apakah individu berminat atau tidak itu tergantung dari penilaian ini (Neila, 2000).

    Minat berkaitan dengan aspek-aspek psikologi lainnya. Kaitan tersebut

    dapat berupa konsep diri, kemandirian, kepercayaan diri, pengambilan keputusan,

    dan lain-lain. Begitu juga halnya dengan minat berorganisasi, sangat erat

    kaitannya dengan aspek-aspek psikologi tersebut. Pembahasan yang berkaitan

    dengan minat telah diteliti oleh beberapa peneliti, baik itu yang berkaitan dengan

    pendidikan, perkembangan, dan sosial.

    Di bawah ini ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan minat,

    diantaranya adalah penelitian minat yang berkaitan dengan agresivitas. Hasil dari

    penelitian tersebut menyimpulkan adanya hubungan antara minat menonton film

    kekerasan dengan kecenderungan agresifitas pada remaja (Muchlisoh, 2006). Ada

    juga penelitian yang mengaitkan minat dengan prestasi belajar. Dari penelitian

    tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa minat membaca berhubungan dengan

    prestasi belajar (Sahara, 2005).

    Demikian juga penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan minat,

    diungkapkan bahwa perbedaan minat antara yang aktif dengan yang tidak aktif

    berorganisasi. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2002 untuk mengetahui

  • 4

    minat dan aktivitas mahasiswa baru. Analisis penelitian ini dilakukan terhadap

    236 subjek mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan

    2000/2001, yang diambil sebagi subjek sebanyak 71 orang. Hasil yang diperoleh

    adalah sebagai berikut :

    a. Harga koefisien korelasi perbedaan minat menjadi mahasiswa antara yang

    aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Hasil

    penelitian ini mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua

    variabel dengan kriteria tersebut. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa minat

    mahasiswa baru yang tidak aktif berorganisasi lebih tinggi dari mereka yang aktif

    berorganisasi.

    b. Dari hasil t-test, menunjukkan bahwa antara kelompok mahasiswa yang

    aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi dinyatakan:

    terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif berorganisasi

    dengan yang tidak aktif berorganisasi dalam persepsi minat mahasiswa terhadap

    organisasi. Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa pada kelompok mahasiswa

    yang aktif berorganisasi ternyata memiliki minat yang lebih rendah dari kelompok

    yang tidak aktif berorganisasi (Neila, 2000)

    Pada penelitian komparasi di atas dapat dijelaskan bahwa minat seseorang

    terhadap suatu objek atau suatu kegiatan berbeda-beda. Hal tersebut tergantung

    pada dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

    merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan

    bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada

    anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu

  • 5

    sebagai warisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama

    munculnya bakat (Stiggins, 2001). Faktor lainnya yang berpengaruh terhadap

    minat adalah kepribadian. Faktor kepribadian merupakan keadaan psikologis

    dimana perkembangan potensi tergantung pada diri dan emosi individu itu sendiri.

    Hal ini akan membantu dalam membentuk konsep serta optimisme dan percaya

    diri dalam mengembangkan minat dan bakat (Crow dan Crow, 2005).

    Faktor lain yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat

    adalah faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berupa faktor lingkungan, keluarga,

    akademis dan sosial. Faktor eksternal ini sangat berpengaruh bagi pengembangan

    minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat seseorang

    dikembangkan secara intensif. Suatu lingkungan yang berhubungan dengan

    kehidupan bermasyarakat. Di lingkungan ini individu akan mengaktualisasikan

    minat dan bakatnya kepada masyarakat dan mengarahkan individu kepada suatu

    pikiran tertentu, seperti berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang

    memiliki kesamaan motif (Agus Sujanto dkk., 1999). Dari beberapa penelitian di

    atas belum ada penelitian yang membahas minat berorganisasi secara langsung.

    Oleh karena itu penulis mengambil minat berorganisasi sebagai salah satu variabel

    dalam penelitian ini.

    Kegiatan berorganisasi menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan

    dari dunia kemahasiswaan. Dalam sejarahnya, organisasi mahasiswa ikut memberi

    sumbangan bagi pembentukan sikap, tingkah laku, dan kepribadian mahasiswa

    selama proses belajar di perguruan tinggi (Andriana, 2006). Setiap kegiatan yang

    dilakukan oleh mahasiswa tidak terlepas dari sebuah motif. Dan setiap motif ini

  • 6

    berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan kekhasan (kepribadian)

    individu tersebut (Agus Sujanto dkk., 1991).

    Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

    dan kepribadian tipe B. Penemu konsep pola perilaku atau kepribadian tipe A dan

    B berasal dari kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan

    Rosenman, dan seorang ahli biokimia Myers. Lalu Friedman dan Rosenman

    membagi individu menjadi dua macam pola perilaku, yaitu tipe A dan tipe B

    (Rice, 1999).

    Pembahasan kepribadian secara luas telah banyak dibahas dan diteliti, baik

    oleh peneliti maupun praktisi yang fokus pada bidang ini. Tidak sedikit juga

    mahasiswa yang membahas dan meneliti bidang kepribadian ini. Ada beberapa

    penelitian yang berkaitan dengan kepribadian, diantaranya adalah:

    - Rizky (2006), mengaitkan kepribadian dengan tingkat stress karyawan.

    Dalam penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang

    signifikan antara kepribadian dengan tingkat stress.

    - Winduwulan (2001), mengaitkan kepribadian dengan pola perilaku remaja.

    Dalam penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa pola perilaku remaja

    memiliki hubungan dengan kepribadian dalam melaksanakan tugas-tugas

    perkembangannya.

    - Dilla (2008), mengaitkan tipe kepribadian dengan perilaku agresif. Dalam

    penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan

    yang signifikan dalam perilaku agresif mengemudi pada dimensi Scofflaw antara

    pengendara dengan kepribadian tipe A dan tipe B.

  • 7

    - Neila (2008), analisis difokuskan pada hubungan antara faktor kepribadian

    dengan penggunaan email. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa

    kepribadian extraversion dan penggunaan email ini behubungan secara signifikan.

    Dari beberapa penelitian di atas belum ada yang membahas hubungan antara

    tipe kepribadian dengan minat berorganisasi. Hal inilah yang menguatkan alasan

    mengapa penulis akan meneliti tema perbedaan tipe kepribadian dengan minat

    berorganisasi. Penelitian ini untuk menguatkan dari hasil penelitian sebelumnya

    yang mengemukakan bahwa extraversion, neuroticism, dan openness to

    experience adalah dimensi kepribadian yang dapat dikaitkan dengan pemilihan

    objek dan suatu kegiatan (Neila, 2008).

    Dalam perkembangan studi tentang organisasi dan perilaku orang-orang di

    dalamnya, salah satu yang menjadi fokus penulis dalam organisasi saat ini yaitu

    tentang minat berorganisasi pada mahasiswa berdasarkan tipe kepribadian.

    Kehidupan dunia belajar, khususnya pada perguruan tinggi, tidak hanya terbatas

    pada ruang lingkup belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Organisasi dan

    mahasiswa adalah dua komponen yang beriringan dalam perkembangan

    kehidupan dunia belajar di perguruan tinggi. Sebab mahasiswa cenderung mencari

    sesuatu yang berbeda dan memulai fokus pada kegiatan kampus yang sesuai

    dengan diri mahasiswa itu sendiri , salah satunya organisasi. Banyak kegiatan dan

    kesempatan yang diberikan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.

    Bahkan tidak sedikit perguruan-perguruan tinggi menyediakan fasilitas

    untuk dapat menyalurkan setiap kegiatan yang bersifat positif. Dari ragam

    kegiatan yang ada, setiap mahasiswa bebas memilih sesuai dengan bakat dan

  • 8

    kemempuannya, mulai dari kegiatan intra kampus seperti Badan Eksekutif

    Mahasiswa (BEM), olah raga, seni, bahasa, bela diri, pecinta alam dan lain

    sebagainya. Ada juga perekumpulan dan organisasi yang berada di luar area

    kampus yang sering disebut organisasi ekstra kampus seperti Himpunan

    Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum

    Kota (FORKOT), Komunitas Mahasiswa UIN (KM UIN), dan lain-lain.

    Salah satu organisasi yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini

    adalah Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

    Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN), dilahirkan

    atau didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 1998, ketika situasi Jakarta dan

    seluruh Indonesia sedang mengalami euforia atas jatuhnya Rezim otoritarian

    Soeharto (Darmawan, 2009). Dalam perkembangannya, KM UIN mengalami

    kemajuan yang cukup pesat dari segi jumlah anggota. Hal tersebut dapat dilihat

    dari semakin banyaknya anggota-anggota baru yang tergabung di dalamnya.

    Beberapa sejarah perlawanan gerakan mahasiswa baik di tingkat nasional

    maupun tingkat basis kampus telah ditorehkan oleh organ KM UIN selama

    perjalanannya di dunia gerakan mahasiswa dan selalu menjadi motor atau pelopor

    terhadap setiap gerakan-gerakan perlawanan, sehingga tidak heran bila organisasi

    ini mempunyai motto Tunduk Ditindas atau Bangkit Melawan, Karena Mundur

    adalah Penghkianatan (Darmawan, 2009). KM UIN sebagai sebuah organisasi

    kemahasiswaan tentunya tak luput dari permasalahan. Hal tersebut tidak diringi

    dengan pengorganisasian yang baik, sehingga sering kali organisasi ini

    menemukan hambatan-hambatan baik secara internal maupun eksternal. Hal ini

  • 9

    ditandai dengan ketidak hadiran sebagian anggota ataupun pengurus dalam rapat

    kerja, tidak tercapainya target atau program kerja yang telah diputuskan dan lain

    sebagainya. Sehingga jika hal tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi

    perkembangan serta daya laju kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi

    kemahsiswaan tidak jarang melakukan aksi melawan yang berkaitan dengan

    kebijakan pemerintah. Namun aksi radikal sering mengundang kecaman dan

    cibiran sinis dari masyarakat dan berbagai organisasi lain yang bersebrangan

    paham dengan KM UIN (Darmawan, 2009).

    Atas dasar permasalahan di atas dan melihat paparan fenomena yang terjadi

    dalam dunia organisasi, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema

    minat berorganisasi. Penelitian ini difokuskan kepada aspek yang mempengaruhi

    minat berorganisasi anggota KM UIN Jakarta, sehingga akan terlihat bagaimana

    gambaran minat pada setiap individu dan bagaimana perbedaannya berdasarkan

    kelompok tipe kepribadian. Maka untuk mempertajam, kiranya penulis perlu

    melakukan pembatasan masalah dan merumuskan masalah yang disimpulkan

    dalam judul penelitian, yaitu: Perbedaan Aspek Yang Mempengaruhi Minat

    Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Keperibadian Tipe B

    Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

    1.2. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah penelitian ini dapat

    diidentifikasikan sebagai berikut:

  • 10

    a. Bagaimana gambaran aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

    pada anggota Komunitas Mahasiswa UIN Jakarta?

    b. Aspek apa saja yang mempengaruhi minat berorganisasi?

    c. Bagaimana pola perilaku kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B?

    d. Apakah ada perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

    pada mahasiswa antara kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B?

    1.3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

    1.3.1. Pembatasan masalah

    Agar masalah yang dibahas tidak melebar maka diperlukan pembatasan masalah.

    Pokok masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

    a. Minat yang dimaksud adalah tingkat kesenangan yang kuat dari

    seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan

    tersebut menyenangkan dan memberi nilai. Dalam hal ini adalah aspek

    yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berorganisasi yaitu tingkat

    kesenangan yang kuat dan respon yang terarah dalam berorganisasi.

    b. Tipe kepribadian yang dimaksud adalah Kepribadian Tipe A dan

    Kepribadian Tipe B. Ciri kepribadian Tipe A adalah senang bekerja

    keras, Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, berbicara apa

    adanya, tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap

    menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya,

    selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus

    menerus merasa dikejar oleh waktu dan ciri kepribadian Tipe B adalah

  • 11

    santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah atau khawatir jika

    tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan waktu.

    c. Mahasiswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN

    Jakarta yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa UIN Jakarta

    1.3.2. Perumusan masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah pada

    penelitian ini adalah :

    Apakah ada perbedaan yang signifikan Aspek Yang Mempengaruhi Minat

    Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B Anggota Komunitas

    Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta?

    1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.4.1. Tujuan penelitian

    Sesuai dengan tema di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

    1. Ada tidaknya perbedaan yang signifikan Aspek Yang Mempengaruhi

    Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A Dengan Tipe B

    Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta

    (KM UIN).

    2. Gambaran aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi Anggota

    Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

  • 12

    1.4.2. Manfaat penelitian

    Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam keilmuan

    psikologi. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis

    bagi penelitian-penelitian berikutnya terutama bagi mereka yang tertarik

    untuk meneliti lebih lanjut mengenai tipe kepribadian dan minat serta

    dunia organisasi.

    Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi

    khususnya kepada mahasiswa agar dapat memilih kegiatan khususnya

    berorganisasi yang sesuai dengan minatnya. Dapat mengaplikasikan teori-

    teori yang berkaitan dengan psikologi kepribadian dan psikologi sosial.

    1. 5. Sistematika Penulisan

    Pada penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan kaidah American

    Psychologycal Association (APA) style. Dengan sistematika penulisan sebagai

    berikut:

    Bab I Pendahuluan

    Bagian ini terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan

    dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta Sistematika

    Penulisan.

  • 13

    Bab II Kajian Teori

    Bagian ini terdiri dari: kajian pustaka dari penulis yang berisi tentang teori-teori

    dari penelitian ini, diantaranya teori tentang Minat, Kepribadian dan Organisasi

    yang terdiri dari pengertian dan penjelasannya.

    Bab III Metode Penelitian

    Bagian ini terdiri dari: pendekatan penelitian, metode pengumpulan data, subjek

    penelitian yang terbagi menjadi karakteristik dan jumlah subjek penelitian,

    banyaknya alat bantu pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan terakhir

    adalah analisa data.

    Bab IV Hasil Penelitian

    Bagian ini terdiri dari: gambaran umum responden, deskripsi hasil penelitian dan

    hasil analisis penelitian.

    Bab V Penutup

    Bagian ini terdiri dari: kesimpulan, diskusi, dan saran dari penulis.

  • 14

    BAB 2

    KAJIAN TEORI

    2.1. Minat Berorganisasi

    2.1.1. Pengertian Minat Berorganisasi

    Minat berorganisasi terdiri dari dua kata, yaitu minat dan organisasi. Untuk lebih

    jelas akan dipaparkan satu persatu.

    Minat

    Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi

    kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut

    antara individu yang satu dengan yang lain tidak sama intensitasnya (Crow dan

    Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest) berarti kecenderungan

    dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat

    dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam bidang-bidang tertentu.

    Minat mengarahkan perbuatan pada suatu tujuan dan merupakan dorongan

    bagi perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif)

    yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif

    menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and eksploring motives),

    artinya, dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu,

    lama kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto,

    1992).

    Menurut Crow and Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong

    yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau

  • 15

    aktivitas tertentu. Menurut Sabri (2007) minat erat hubungannya dengan sikap dan

    perasaan senang terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap

    senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

    mengingat sesuatu secara terus menerus.

    Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak

    berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang

    mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan

    kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang.(Stiggins, 2001).

    Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu

    1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda.

    2. Perasaan-perasaan tersebut memilki arah yang dimulai dari titik nertal ke

    dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.

    3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari

    kuat ke sedang ke lemah. (Stiggins, 2001)

    Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap

    kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-

    nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga

    merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara

    perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-

    kecenderungan lain.

    Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dan diukur dari

    respon yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang

    menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang

  • 16

    menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini

    menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan

    seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber

    untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat

    menyenangkan (excitement).

    Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang

    dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan

    dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi,

    namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang

    memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya

    memiliki dimensi aspek afektif tetapi juga aspek kognitif (Stiggins, 2001).

    Dalam kamus psikologi, Chaplin (2006) menyebutkan bahwa interest atau

    minat dapat diartikan sebagai:

    a. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada

    perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek

    minatnya.

    b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu

    berharga atau berarti bagi individu.

    c. Satu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku

    menuju satu arah tertentu.

    Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil beberapa pengertian

    minat adalah:

  • 17

    1. Perasaan sadar dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas, karena

    adanya anggapan bahwa objek dan aktivitas tersebut bermanfaat bagi

    dirinya.

    2. Perasaan senang terhadap subjek atau objek ataupun juga aktivitas.

    3. Perasaan sadar dan suka tersebut pada gilirannya akan menimbulkan rasa

    untuk memperhatikan suatu objek, subjek atau aktivitas.

    4. Dorongan tersebut akan berlangsung secara terus menerus untuk selalu

    melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek atau subjek yang

    diminati,

    5. Kuatnya kecenderungan individu untuk memberikan perhatian terhadap

    objek, subjek atau aktivitas yang memuaskan dan bermanfaat bagi objek,

    subjek atau aktivitas tersebut.

    Organisasi

    Organisasi berasal dari kata organon yang berarti alat. Jadi organisasi adalah

    adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam

    penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

    Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang

    ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen.

    Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational

    studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi

    (organization analysis).

  • 18

    Perilaku dalam organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu,

    organisasi dan kelompok. (Kreitner, 2005). Jadi perilaku individu dalam

    organisasi akan sangat berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan

    dengan organisasi. Perilaku manusia merupakan perwujudan dari suatu keinginan

    dan atau harapan. Manusia berperilaku berarti manusia berkeinginan untuk eksis.

    Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku menyenangkan, ada

    juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa didasari motif dan

    alasan tertentu.

    Menurut Kreitner (2005), sebagai mahluk sosial manusia sering berkumpul

    dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, kelompok sosial, pendidikan, dan

    lain-lain. Yang menuntun manusia untuk berperilaku tertentu dalam kelompoknya

    adalah norma yang berlaku. Setiap kelompok dimana manusia ikut sebagai

    anggota di dalamnya pasti mempunyai standar tersendiri. Perilaku dalam

    organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu, organisasi dan kelompok.

    Jadi perilaku individu dalam organisasi akan sangat berkaitan dengan individu

    lain yang juga bersinggungan dengan organisasi. Organisasi adalah bentuk dari

    perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (Kreitner, 2005).

    Paham paradigma berorganisasi dalam literatur komunikasi dikatakan

    Organication is united people who has emotional relation and work together to

    gain their intention and distination Kreitner (2005). Jadi organisasi adalah

    asosiasi manusia-manusia yang mempunyai keterikatan secara emosional dan

    bekerja secara bersama-sama guna tercapainya tujuan bersama. Secara sederhana

    paham paradigama berorganisasi adalah kesanggupan individu akan assignment

  • 19

    (tugas), responsibility (tanggung jawab), komitmen dan konsekuen. Berbagi

    literature tentang organisasi dan kehidupan berkelompok telah memberikan

    definisi tentang organisasi, dengan berbagai cara, tergantung segi tinjauan

    pendekatannya.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah asosiasi manusia-

    manusia yang mempunyai keterikatan secara emosional dan bekerja secara

    bersama-sama guna tercapainya tujuan bersama.

    Minat Berorganisasi

    Dari beberapa definisi serta pengertian beberapa ahli di atas, secara umum dan

    elementer dapat disimpulkan bahwa minat berorganisasi adalah suatu

    kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk

    memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktivitas yang berhubungan

    dengan perkumpulan (berorganisasi) dan didorong oleh tingkat kesenangan yang

    kuat (excitement) didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri

    seseorang, kegiatan tersebut dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan

    yang memberikan nilai bagi dirinya dan itu berlangsung secara terus menerus.

    2.1.2. Aspek-aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

    Crow and Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi oleh

    dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional:

    a. Dorongan dari dalam

  • 20

    Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi (mengenal),

    dimana minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai

    objek yang dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa

    ingin tahu seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih

    menantang atas dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang). Minat

    (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

    keinginan yang besar terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan.

    Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu

    memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktivitas.

    b. Motif sosial

    Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak,

    kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam

    bentuk kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktivitas dalam

    memenuhi dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau

    mendapatkan penghargaan dari lingkungannya.

    a. Reaksi emosional

    Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan)

    karena dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan

    perasaan puas (biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya

    penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu

    yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat

    terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat menyenangkan.

  • 21

    2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat Berorganisasi

    Secara gasir besar Anonim (dalam Suranto, 1991) menjelaskan faktor yang

    mempengaruhi timbulnya minat ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

    1. Faktor Internal

    a. Faktor Bawaan (Herditas)

    Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu

    dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan

    orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang

    dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai

    faktor pertama munculnya minat dan bakat.

    b. Faktor kepribadian

    Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi

    tergantung pada diri dan emosi individu itu sendiri. Hal ini akan membantu dalam

    membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat

    dan bakat. Setiap pemilihan objek atau suati kegiatan tidak terlepas dari motif.

    Dan setiap motif ini berbeda pada setiap individu bergantung pada ciri dan

    kekhasan (kepribadian) individu tersebut (Agus Sujanto dkk., 1991).

    2. Faktor Eksternal (Faktor lingkungan)

    Faktor lingkungan terbagi atas:

    a. Lingkungan keluarga

    Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat

    anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama

    dan paling penting bagi seseorang

  • 22

    b. Lingkungan akademis

    Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar

    kondusif yang bersifat formal. Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi

    pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat

    seseorang dikembangkan secara intensif.

    c. Lingkungan sosial

    Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Di

    lingkungan ini individu akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada

    masyarakat dan mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu, seperti

    berkelompok dan membentuk suatu organisasi yang memiliki kesamaan.

    Menurut Munandar (2001) seseorang masuk kedalam suatu kelompok atau

    kedalam organisasi tentu dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga orang

    tersebut mendapatkan kepuasan, baik kepuasan yang bersifat psikologis maupun

    kepuasan yang bersifat sosial. Secara terperinci dapat disebutkan bahwa fungsi

    kelompok bagi anggotanya adalah:

    a) Kelompok dapat memenuhi kebutuhan, kebutuhan rasa aman, affiliation,

    power, dan prestasi.

    b) Pengembang, penunjang, dan pemantap dari identitas dan pemelihara

    dari harga diri.

    c) Sebagai penetap dan penguji kenyataan/realitas sosial.

    d) Sebagai mekanisme pemecahan masalah dan pelaksanaan tugas.

  • 23

    2.2. Kepribadian

    2.2.1. Definisi Kepribadian

    Kata kepribadian dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah personality

    (Alwisol, 2009). Yang berasal dari kata persona (bahasa Latin) yang berarti

    topeng atau kedok. Diartikan demikian karena terdapat ciri-ciri yang khas yang

    hanya dimiliki oleh seseorang tersebut dalam artian kepribadian yang universal

    (Alwisol, 2009).

    Menurut Allport (Rice, 1992) kepribadian adalah The dynamic

    organization within the individual of those psychophysical system that determine

    his characteristic behavior and thought . Dalam hal ini dikatakan bahwa

    kepribadian adalah sebuah organisasi dinamis dalam sistem psikis dan fisik

    individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Organisasi

    dinamik dalam definisi tersebut menekankan bahwa kepribadian selalu

    berkembang dan berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau system

    yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. Istilah

    psikofisis, menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan

    bukan juga semaya-mata neural. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya

    adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang

    bersifat fisik (Rice, 1992).

    Pervin dan John (1997) mengatakan kepribadian mewakili karakteristik

    individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.

    Hal ini senada dengan apa yang dikatan oleh Watson dalam Crow dan Crow

    (2005) bahwa kepribadian adalah hasil dari titik tolak diri kita untuk bertindak

  • 24

    dari pengalaman yang telah lampau dan menjadi reaksi secara keseluruhan. Hjelle

    dan Zlegler (2003) mengungkapkan kepribadian sebagai konsep abstrak yang

    mengintegerasikan sejumlah aspek yang menjadi karakteristik seseorang yaitu

    emosi, motivasi, pikiran, pengalaman, persepsi dan tindakan.

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan kepribadian adalah

    suatu kesatuan komponen dalam individu yang khas yang merupakan ciri atau

    karakteristik atau gaya atau sifat- sifat yang bersumber dari bentukan-bentukan

    yang berasal dari campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis dan bersifat fisik.

    2.2.2. Pola Perilaku Kepribadian Tipe A dan Kepribadian Tipe B

    Sifat (sifat-sifat) yaitu disposisi yang dinamis dan fleksibel yang dihasilkan dari

    pengintegrasian kebiasaan-kebiasaan khusus, yang menyatakan diri sebagai cara-

    cara penyesuaian yang khas terhadap lingkungannya. Yang dimaksud disposisi

    dalam batasan tersebut adalah suatu unsur kepribadian yang mencerminkan

    kecenderungan masa lalu atau pengalaman yang telah lampau (Rice, 1992).

    Penemu konsep pola perilaku atau kepribadian tipe A dan B berasal dari

    kerja kelompok antara dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman, dan

    seorang ahli biokimia Myers (Rice, 1992). Lalu Friedman dan Rosenman

    membagi individu menjadi dua macam pola perilaku, yaitu tipe A dan tipe B

    (Rice, 1992).

    Kepribadian tipe A mempunyai ciri agresif, ingin melawan orang lain dalam

    rangka mendapatkan apa yang dia inginkan, ambisius dan memiliki tuntutan

    tinggi terhadap dirinya sendiri. Sebaliknya kepribadian tipe B merasa kurang

  • 25

    begitu mendapat desakan, ia mengambil langkah yang lebih teratur daripada

    bekerja berpacu dengan waktu dan ia mungkin membiarkan segala sesuatu

    berjalan sendiri daripada aktif menghadapi permasalahan.

    Pada tahun 1950-an dua orang dokter peneliti jantung, Friedman dan

    Roseman mengembangkan suatu pendekatan untuk meramalkan munculnya

    penyakit jantung pada manusia, yaitu dengan cara melihat reaksi-reaksi tingkah

    laku individu terhadap rangsangan lingkungan. Ditemukan bahwa faktor-faktor

    lain yang mempunyai peran penting dalam penyakit jantung koroner, dengan

    mewawancarai dan mengobservasi pasien akhirnya mereka menemukan suatu ciri

    khas atau pola perilaku tertentu (Friedman, 2008). Akhirnya mereka menamakan

    perilaku ini dengan pola perilaku A atau Type A Behavior Pattern (TABP) atau

    disebut juga dengan kepribadian tipe A, perilaku tipe A adalah an action-emotion

    complex that can be observed in any person who is aggressively involved an a

    chronic, incessant struggle to achive and more in less time and if required to do

    so against the opposing efforst of other person. Friedman dan Roseman dalam

    Rice (1992). Dalam hal ini dikatakan bahwa sebuah ungkapan emosi yang

    komplek dapat ditelusuri pada orang-orang yang mempunyai keterlibatan secara

    agresif dan terus-menerus, tanpa putus asa terus berjuang untuk mendapatkan

    sesuatu yang lebih dalam waktu yang sangat singkat, bahkan jika perlu

    menyisihkan orang lain yang menghalangi usahanya.

    Friedman dan Roseman menklasifikasikan karakteristik orang dengan Type-

    A Behaviour Pattern (TABP) (Rice, 1992) sebagai berikut :

  • 26

    a. Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir

    ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat

    mungkin, tidak suka menganggur, cenderung tidak merasa tenang atau

    bersalah jika santai serta tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang

    relative mengulang-ulang

    b. Agresif, berambisi, memiliki daya saing yang kuat, akan tetapi ambisi

    mereka seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki

    tujuan yang jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain

    seperti keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial.

    c. Berbicara secara eksplosif, suka menyuruh orang lain untuk cepat

    menyelesaiakan apa yang dikatakannya.

    d. Tidak sabar menghadapi orang lain atau situasi yang dianggap

    menghambat dirinya.

    e. Selalu berorientasi pada tugas atau kegiatannya, selalu menetapkan target

    serta batasan waktunya sehingga terus menerus meras dikejar oleh waktu.

    Fungsi mental dan fisik bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan

    apapun cendenrung tergesa-gesa.

    f. Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang

    menghambatnya atau menentangnya.

    g. Memiliki acuan keberhasilan tinggi dan akan berusaha mendapatkan

    penghargaan.

  • 27

    h. Seringkali tidak menyangka bahwa perasaan tertekan atau stress yang

    mereka alami merupakan akibat dari perilaku mereka dan bukan akibat

    dari lingkungan.

    Kepribadian tipe B bertolak belakang dengan tipe A. Kepribadian tipe B

    ditandai dengan sifat yang santai, sabar, tenang tanpa adanya perasaan bersalah

    atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak merasa tertekan oleh batasan

    waktu. Tipe B tidak terburu-buru oleh waktu, kurang kompetitif dan tidak mudah

    marah seperti tipe A. Individu yang bertipe B mudah dalam bersosialisasi dengan

    orang lain, jarang bersikap tidak sabar dan jarang mempunyai perasaan curiga

    akan orang lain (Rice, 1992).

    Individu yang memiliki kepribadian tipe B cenderung memiliki sifat

    flegmatik. Flegmatik adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung

    tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi, misalnya, sedih atau senang. Jadi

    naik turun emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa

    menguasai dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke

    dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di

    sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan

    juga seorang pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau

    ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia jadi orang

    yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Secara umum kepribadian tipe B

    adalah kebalikan dari ciri maupun kekhasan kepribadian tipe A.

    Kepribadian tipe A terdiri dari tiga faktor yang merupakan karakteristik dari

    TAPB Zyzanski dan Jenkins (dalam Rice, 1992) yakni :

  • 28

    a. Faktor S, cepat dan tidak sabar (speed and impatience)

    Waktu merupakan sesuatu yang penting sehingga mereka selalu

    melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mereka memiliki sifat tidak

    sabar. Mereka menuntut ketepatan waktu, memberi batas waktu dalam

    menyelesaikan suatu kegiatan atau tugas karena mereka berorientasi pada

    waktu. Mereka tidak sabar ketika melihat orang lain bekerja dengan

    lamban. Mereka juga tidak sabar dan gelisah jika terjadi keterlambatan.

    b. Faktor J, keterlibatan dengan tugas (job involvement)

    Mereka sangat terlibat dengan apa yang mereka kerjakan, sangat

    bertanggung jawab atas tugas mereka sehingga seringkali aspek

    kehidupan lainnya cenderung terabaikan. Individu yang bertipe A adalah

    ambisius, perfeksionis dan selalu sadar akan waktu.

    c. Faktor H, kompetitif, mudah marah dan pekerja keras (competitive,

    hostile and hard driving). Mereka memiliki orientasi yang kuat, serta

    mudah marah. Mereka juga memilki sikap sinis terhadap hidup kepada

    orang lain. Mereka menganggap diri sebagai orang yang konpetitif, teliti

    dan berusaha mengerjakan sesuatu melebihi apa yang akan dikerjakan

    oleh orang lain.

    2.3. Kerangka Berfikir

    Kehidupan dunia belajar, khususnya pada perguruan tinggi, tidak hanya terbatas

    pada ruang lingkup belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Banyak

    kegiatan dan kesempatan yang diberikan demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan

  • 29

    itu. Bahkan tidak sedikit perguruan-perguruan tinggi menyediakan fasilitas untuk

    dapat menyalurkan setiap kegiatan yang bersifat positif.

    Dari ragam kegiatan yang ada, setiap mahasiswa bebas memilih sesuai

    dengan bakat dan kemampuannya, mulai dari kegiatan intra kampus seperti Badan

    Eksekutif Mahasiswa (BEM), olah raga, seni, bahasa, bela diri, pecinta alam dan

    lain sebagainya. Ada juga perkumpulan dan organisasi yang berada di luar area

    kampus yang sering disebut organisasi ekstra kampus seperti Himpunan

    Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum

    Kota (FORKOT), Komunitas Mahasiswa UIN (KM UIN), dan lain-lain.

    KM UIN sebagai sebuah organisasi kemahasiswaan tentunya tak luput dari

    permasalahan. Hal tersebut tidak diringi dengan pengorganisasian yang baik,

    sehingga sering kali organisasi ini menemukan hambatan-hambatan baik secara

    internal maupun eksternal. Hal ini ditandai dengan ketidak hadiran sebagian

    anggota ataupun pengurus dalam rapat kerja, tidak tercapainya target atau

    program kerja yang telah diputuskan dan lain sebagainya. Sehingga jika hal

    tersebut tidak diselesaikan dapat mempengaruhi perkembangan serta daya laju

    kinerja organisasi. KM UIN sebagai organisasi kemahsiswaan tidak jarang

    melakukan aksi melawan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Namun

    aksi radikal sering mengundang kecaman dan cibiran sinis dari masyarakat dan

    berbagai organisasi lain yang bersebrangan paham dengan KM UIN (Darmawan,

    2009).

    Perilaku dalam organisasi adalah sebuah keterkaitan antara individu,

    organisasi dan kelompok. (Kreitner, 2005). Jadi perilaku individu dalam

  • 30

    organisasi akan sangat berkaitan dengan individu lain yang juga bersinggungan

    dengan organisasi. Perilaku manusia pun sangat bermacam-macam, ada perilaku

    menyenangkan, ada juga perilaku menjengkelkan, ada juga perilaku yang tanpa

    didasari motif dan alasan tertentu.

    Menurut Linda L. Davidoff (1991), sebagai makhluk sosial manusia sering

    berkumpul dalam kelompok-kelompok, seperti keluarga, kelompok sosial,

    pendidikan, dan lain-lain. Yang menuntun manusia untuk berperilaku tertentu

    dalam kelompoknya adalah norma yang berlaku. Setiap kelompok dimana

    manusia ikut sebagai anggota di dalamnya pasti mempunyai standar tersendiri.

    Di dalam perkembangan studi tentang organisasi dan prilaku orang-orang

    didalamnya, salah satu yang menjadi fokus penelitian dalam organisasi saat ini

    adalah minat berorganisasi. Menurut Crow and Crow (2005) minat merupakan

    kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada

    seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu. Aspek yang mempengaruhi minat ada

    tiga yaitu: dorongan dari dalam, motif sosial, dan reaksi emosional. Minat salah

    satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan

    seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi

    perasaan dari kesadaran emosi, disposisis, dan kehendak yang mempengaruhi

    pikiran dan tindakan seseorang.(Stiggins, 2001). Setiap kegiatan yang dilakukan

    oleh individu tidak lepas dari sebuah motif. Setiap motif ini berbeda pada setiap

    individu bergantung pada ciri dan kekhasan (kepribadian) individu tersebut (Agus

    Sujanto dkk., 1991).

  • 31

    Kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepribadian tipe A

    dan kepribadian tipe B. Bahwa tipe kepribadian tipe A yang aktivitas

    kesehariannya ditandai senang bekerja keras, agresif, berambisi, memiliki daya

    saing yang kuat, berbicara secara eksplosif, tidak sabar menghadapi orang lain

    atau situasi yang dianggap menghambat dirinya, selalu berorientasi pada tugas

    atau kegiatannya, selalu menetapkan target serta batasan waktunya sehingga terus

    menerus meras dikejar oleh waktu. Kepribadian tipe B bertolak belakang dengan

    tipe A.

    Kepribadian tipe B ditandai dengan sifat yang santai, sabar, tenang tanpa

    adanya perasaan bersalah atau khawatir jika tidak melakukan sesuatu dan tidak

    merasa tertekan oleh batasan waktu. Kepribadian tipe B tidak terburu-buru oleh

    waktu, kurang kompetitif dan tidak mudah marah seperti tipe A. Individu yang

    bertipe B mudah dalam bersosialisasi dengan orang lain, jarang bersikap tidak

    sabar dan jarang mempunyai perasaan curiga akan orang lain (Rice, 1992).

    Apabila dikaitkan dengan aspek yang mempengaruhi minat, individu kepribadian

    A cenderung didominasi oleh aspek reaksi emosional dan motif sosial sedangkan

    individu dengan kepribadian B didominasi oleh aspek dorongan dari dalam.

    Di dalam perkembangan studi tentang organisasi dan prilaku orang-orang di

    dalamnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi serta

    lingkungan. Salah satu yang menjadi fokus peneliti dalam organisasi saat ini yaitu

    tentang perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi berdasarkan

    pengelompokan tipe kepribadian.

  • 32

    Bagan 2.1

    Bagan Kerangka Berfikir Penelitian

    TIPE KEPRIBADIAN

    KEPRIBADIAN TIPE B

    SANTAI

    TENANG

    LEBIH SABAR

    PASIF

    MENAHAN DIRI

    DAYA SAING RENDAH

    KEPRIBADIAN TIPE A

    KOMPETITIF

    AGRESIF

    TIDAK SABAR

    MUDAH TEGANG

    WASPADA

    MUDAH MARAH

    PERBEDAAN ASPEK YANG MEMPENGARUHI MINAT BERORGANISASI

    DORONGAN DARI

    DALAM

    -Rasa ingin tahu

    -Kegairahan yang tinggi

    terhadap organisasi

    -Perhatian

    REAKSI EMOSIONAL

    -Rasa puas

    -Rasa senang

    MOTIF SOSIAL

    -Kebutuhan diakui -Kebutuhan dihargai

  • 33

    2.4. Hipotesis

    Untuk menelaah dan menguji secara empiris tentang ada tidaknya Perbedaan

    Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi Antara Kepribadian Tipe A

    Dengan Kepribadian Tipe B Pada Anggota Komunitas Mahasiswa Universitas

    Islam Negeri Jakarta (KM UIN) maka diajukan hipotesis sebagai berikut :

    (Ho) : Tidak ada perbedaan aspek yang mempengaruhi minat berorganisasi

    antara kepribadian tipe A dengan tipe B anggota Komunitas

    Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN).

    (Ha) : Ada perbedaan yang signifikan aspek yang mempengaruhi minat

    berorganisasi antara kepribadian tipe A dengan tipe B anggota

    Komunitas Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (KM UIN)

  • 34

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian

    Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan metode yang

    digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian komparatif.

    Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan

    data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dihasilkan dari serangkaian

    pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka dan kemudian dianalisis

    dengan uji statistik (Sevilla, 1993).

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

    dengan jenis penelitian komparatif. Karena penelitian ini berupaya untuk

    menentukan sebab atau alasan adanya perbedaan faktor yang mempengaruhi

    minat berorganisasi pada mahasiswa. Menurut Sugiyono (1997) penelitian

    komparasi berusaha menguji kemampuan generalisasi yang berupa

    perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih.

    3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan

    Definisi Operasional

    Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki bermacam-macam nilai atau

    sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Variabel merupakan suatu karakteristik yang

    mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang satu sama lain terpisah (Sevilla,

  • 35

    1993). Variabel terbagi dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable)

    dan variabel terikat (dependent variable).

    Pada penelitian ini variabel tersebut adalah sebagai berikut :

    Variabel bebas (IV) : Tipe kepribadian mahasiswa (X)

    Variabel terikat (DV) : Faktor yang mempengaruhi minat berorganisasi (Y)

    Variabel Bebas; tipe kepribadian

    a. Definisi Konseptual

    Tipe kepribadian mahasiswa yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah tipe

    kepribadian A dan B. Kepribadian tipe A ditandai dengan adanya ketidaksabaran

    dan perasaan terburu-buru dalam mengerjakan sesuatu, keterlibatan yang tinggi

    terhadap tugas atau pekerjaan, nafsu bersaing yang berlebihan, mudah tersinggung

    atau marah, dan agresif. Sedangkan kepribadian tipe B menunjukkan manifestasi

    yang sebaliknya, yaitu lebih sabar, santai, tenang, ambisinya rendah, menahan

    diri, dan pasif.

    b. Definisi Operasional

    Kepribadian tipe A dan tipe B adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan

    instrumen, menggunakan skala dengan tipe jawaban Ya dan Tidak yang

    diukur melalui 3 komponen aspek yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan

    ketidaksabaran dalam mengerjakan sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang

    tinggi terhadap tugas), Hard Driving Competitivenes (dorongan kuat untuk

    bersaing).

  • 36

    Variable Terikat; faktor yang mempengaruhi minat

    a. Definisi konseptual

    Minat berorganisasi adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku

    yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu

    aktifitas yang berhubungan dengan perkumpulan dan didorong oleh tingkat

    kesenangan yang kuat (excitement) didasarkan pada dorongan yang timbul dari

    dalam diri, kegiatan tersebut dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan

    yang memberikan nilai bagi dirinya.

    b. Definisi operasional

    Minat berorganisasi adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen,

    menggunakan skala Likert pada aspek-aspek yang mempengaruhi timbulnya

    minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu Dorongan Dari Dalam, Motif

    Sosial, dan Reaksi Emosional.

    3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    3.3.1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau sejumlah individu yang

    paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Menurut Sevilla (1993) populasi

    adalah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi pada penelitian.

    Yang termasuk populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergabung

    dan aktif dalam Komunitas Mahasiswa (KM) UIN Syahid Jakarta yang

    berjumlah 89 orang.

  • 37

    3.3.2. Sampel

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan dimaksudkan untuk

    mengeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang

    berlaku bagi seluruh populasi.Sampel adalah sebagian objek populasi yang

    memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasi yang ingin diketahui

    besaran karakteristiknya (Ferguson, dalam Sevilla, 1993).

    Adapun karakteristik sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:

    a. Anggota KM UIN semester 2 s/d semester 10

    b. Anggota KM UIN yang telah bergabung dalam organisasi 1s/d 4 tahun

    c. Anggota KM UIN yang termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A atau

    kepribadian tipe B

    Dalam penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 52 orang. Untuk

    membagi dua kelompok yang akan dibedakan menurut kepribadiannya penulis

    membuat kuisioner apakah sampel tersebut termasuk dalam kelompok

    kepribadian tipe A atau kelompok kepribadian tipe B. Jumlah sampel tersebut

    sudah dapat mewakili populasi karena menurut Sevilla, bahwa jumlah sampel

    minimal suatu penelitian kausal komparatif adalah 15 responden perkelompok

    (Gay dalam Sevilla, 1993).

    3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

    Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah Purposive

    Sampling Technique (sampel bertujuan). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara

    pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2002).

  • 38

    Pengambilan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri, sifat, atau karakteristik

    tertentu. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan metode non -

    probability sampling, artinya tidak semua subyek dalam suatu populasi mendapat

    kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

    3.4. Metode dan Instrumen Penelitian

    3.4.1. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.

    Angket yang digunakan adalah model angket tertutup, yang berisi pernyataan

    mengenai kepribadian yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

    responden hanya memberikan tanda check list () pada kolom yang disediakan. Untuk mengetahui apakah sampel termasuk kedalam kelompok kepribadian tipe A

    atau kelompok kepribadian tipe B penulis membuat skala kepribadian. Dalam

    penelitian ini skala kepribadian tersusun dari beberapa butir pernyataan yang

    disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman.

    Sedangkan skala minat berorganisasi dalam penelitian ini terdiri dari

    beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh

    Crow and Crow. Skala ini menggunakan model skala Likert. Menurut Sevilla,

    (1993) skala model Likert pernyataan pendapat disajikan kepada responden yang

    memberikan indikasi pernyataan setuju atau tidak setuju.

  • 39

    3.4.2. Instrumen Penelitian

    a. Skala Tipe Kepribadian

    Pada skala kepribadian, penulis menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh

    peneliti untuk mengkategorikan individu kedalam kelompok kepribadian tipe A

    dan B. Skala ini tersusun dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan

    teori yang dikemukakan oleh Friedman dan Roseman melalui 3 komponen aspek

    yaitu Speed and Impatience (Kecepatan dan ketidaksabaran dalam mengerjakan

    sesuatu), Job Involvement (Keterlibatan yang tinggi terhadap tugas), Hard

    Driving Competitivenes (dorongan kuat untuk bersaing). Skala yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah skala dengan 2 kategori jawaban yaitu Ya dan

    Tidak. Dimana jawaban Ya diskor untuk kepribadian tipe A dan diberi nilai

    1, sedangkan untuk jawaban Tidak diskor untuk kepribadian tipe B dan diberi

    nilai 0.

    Untuk lebih jelas mengenai distribusi item skala kepribadian, dapat dilihat

    pada tabel berikut:

    Tabel 3.1

    Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out)

    No Aspek Indikator No item Total1 Speed &

    Impatience -Tergesa-gesa -Tidak sabar

    7,14,17,19,23,24 8,22,28,32,34

    6 5

    2 Job & Invovement

    -Tanggung jawab -Pekerja keras

    13,29,31,35 1,3,9,10,11,12,25,26,30

    4 9

    3 Hard Driving, Hostile & Competitiveness

    -Kompetitif -Ambisius

    4,5,18,21,27 2,6,15,16,20,33

    5 6

    Total 35 35

  • 40

    b. Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi

    Dalam penelitian ini skala minat berorganisasi terdiri dari beberapa butir

    pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow and

    Crow. Dalam model skala Likert terdapat 5 (lima) kategori jawaban dan masing-

    masing kategori ini memiliki nilai tertentu. Namun dalam penelitian ini skala yang

    digunakan hanya 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

    Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan Ragu-ragu (R) tidak

    digunakan, hal ini dilakukan untuk menghindari kecenderungan responden untuk

    mencari aman dan menempatkan jawaban mereka di tengah sebagai angka netral.

    Item-item di-skor berdasaran jawaban yang dipilih dari jenis pernyataan,

    favorable atau unfavorable. Untuk jawaban favorable skornya bergerak dari kanan

    ke kiri (SSSTSSTS) dengan nilai (4321). Sedangkan untuk unfavorable cara skoringnya bergerak sebaliknya dari kiri ke kanan.

    Tabel 3.2

    Bobot Nilai Jawaban

    Pilihan SS S TS STS

    Favourable 4 3 2 1

    Unfavourable 1 2 3 4

    Secara lebih jelas mengenai distribusi item skala minat berorganisasi,

    dapat dilihat pada tabel berikut:

  • 41

    Tabel 3.3

    Blue Print Item Skala Aspek Yang Mempengaruhi

    Minat Berorganisasi (Try Out)

    No

    Aspek

    Indikator

    Favorabel

    Un

    Favorabel

    Total

    1 Dorongan dari

    dalam

    -Rasa ingin tahu

    -Kegairahan yang tinggi

    -Perhatian

    12,18,39,40

    1,20,22,23

    2,19,27

    10,24,41,44

    5,8,14

    9,36

    8

    7

    5

    2 Motif sosial

    -Kebutuhan diakui

    -Kebutuhan dihargai

    29,30,32

    11,21,38,42

    31,33,34

    3,13,43,45

    6

    8

    3 Reaksi emosional -Rasa puas

    -Rasa senang

    6,7,15,35

    16,17,25

    4,28

    26,37

    6

    5

    Total item

    25

    20

    45

    3.5. Prosedur Penelitian

    3.5.1. Tahap Persiapan

    Pada tahap persiapan ini peneliti memulainya dengan merumuskan masalah dan

    menentukan variabel yang akan diteliti. Kemudian peneliti mencari serta

    menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, membuat instrumen atau alat ukur

    penelitian. Pada tahap persiapan ini peneliti melakukan penelusuran kepustakaan

    untuk menemukan berbagai konsep dan teori ilmiah yang berkenaan dengan

    masalah yang diteliti untuk membuat instrument penelitian.

    Penelusuran ini dilakukan melalui buku-buku yang menyajikan pembahasan

    mengenai minat dan kepribadian. Selain buku-buku, juga dilakukan penelaahan

  • 42

    artikel-artikel ilmiah yang terdapat di situs-situs internet yang menyajikan

    bahasan-bahasan yang sesuai masalah ini. Hal ini dilakukan untuk menemukan

    teori dan kelengkapan aspek yang akan diukur dalam penelitian ini. Selanjutnya

    peneliti membuat instrumen penelitian berdasarkan teor-teori yang terkumpul.

    Setelah instrumen penelitian ini selesai, dilakukan observasi lapangan guna

    mengumpulkan data responden penelitian, serta meminta izin untuk melaksanakan

    penelitian kepada pihak-pihak yang terkait.

    3.5.2. Tahap Pelaksanaan

    Pada tahap ini peneliti mulai menentukan sampel penelitian. Setelah itu peneliti

    memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan

    subyek untuk mengisi skala penelitian. Setelah itu melaksanakan pengambilan

    data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subyek penelitian.

    Dalam tahap pelaksanaan, penulis memberikan skala dalam waktu yang

    bersamaan. Penyebaran alat ukur dilakukan sebanyak dua kali.penyebaran

    pertama dilakukan uji coba (try out) untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

    item. Sedangkan penyebaran kedua dilakukan untuk menguji hipotesa penelitian.

    Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 27 April s/d 2 Mei 2010 kepada 38

    anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Ciputat. Selanjutnya pengambilan

    data untuk penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 s/d Mei 2010 kepada 52

    anggota KM UIN Syahid Jakarta.

  • 43

    3.5.3. Tahap Pengolahan Data

    Pada tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skoring terhadap hasil skala yang

    telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kemudian menghitung dan

    membuat tabulasi data yang diperoleh. Selanjutnya peneliti membuat tabel data

    dan terakhir melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

    menguji hipotesis penelitian.

    3.6. Teknik Uji Instrumen Penelitian

    Di dalam penelitian harus digunakan alat ukur yang valid dan reliabel, agar

    kesimpulan dalam penelitian yang diperoleh tidak memberikan gambaran yang

    jauh berbeda dengan keadaan yang sebenarnya. Pengujian tingkat validitas dan

    reliabilitas dari kedua alat ukur dalam penelitian ini dilakukan sebelum diadakan

    pengambilan data. Pengujian alat ukur ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

    mana dapat mengungkapkan hal-hal yang semestinya diukur dari suatu variabel.

    Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen tipe

    kepribadian dengan item-item yang direncanakan sebanyak 35 item dan minat

    berorganisasi yang terdiri dari 45 item. Uji instrumen diberikan pada 38

    mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun tujuan

    dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud :

    1. Mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam

    menyelesaikan pengisian instrumen.

  • 44

    2. Mengetahui pemahaman responden terhadap pernyataan atau item-item

    yang diberikan.

    3. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan

    dengan skor total.

    4. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk

    mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.

    3.6.1. Uji Validitas Skala

    Validitas artinya sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

    melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Pengujian validitas dilakukan untuk

    mengetahui aspek suatu skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat

    dan sesuai dengan tujuan ukuran. Uji validitas instrumen dilakukan dengan

    mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total. Validitas suatu butir

    pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS 15.0.

    a. Hasil pengujian instrumen tipe kepribadian

    Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson

    pada skala tipe kepribadian yang diujicobakan, dari 35 item yang diuji diperoleh

    17 item valid dan 18 item yang gugur. Sedangkan penyebaran item-item yang

    valid dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini:

  • 45

    Table 3.4

    Distribusi dan Komposisi Skala Tipe Kepribadian (Penelitian)

    No Aspek Indikator No item Total

    1 Speed &

    Impatience

    -Tergesa-gesa

    -Tidak sabar

    1,4,13,16

    6,9,11

    4

    3

    2 Job &

    Invovement

    -Tanggung jawab

    -Pekerja keras

    2,3,17

    10

    3

    1

    3 Hard Driving, Hostile &

    Competitiveness

    -Kompetitif

    -Ambisius

    5,7

    8,12,14,15

    2

    4

    Total 17 17

    b. Hasil pengujian instrumen minat berorganisasi

    Berdasarkan hasil uji validitas skala dengan teknik Product Moment dari Pearson

    pada skala minat berorganisasi yang diujicobakan, dari 45 item yang diuji

    diperoleh 40 item valid dan 5 item yang gugur. Sedangkan penyebaran item-item

    yang valid dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

    Tabel 3.5

    Distribusi dan Komposisi Skala Aspek Yang Mempengaruhi Minat Berorganisasi (Penelitian)

    No

    Aspek

    Indikator

    Favorabel

    Un Favorabel

    Total

    1 Dorongan dari dalam

    -Rasa ingin tahu -Kegairahan yang tinggi -Perhatian

    1,20,22,23 12,18,39,40 9,36

    3,10,24 5,8,14 2,19

    7 7 4

    2 Motif sosi