de utero my cota

9
JAMUR DEUTEROMYCOTA Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Jamur yg awalnya dimasukkan dlm divisi ini dpt saja dipindahkan pd divisi lain setelah diketahui reproduksi seksualnya. Ciri-ciri karakteristiklain dari Deutromycetes adalah Multiseluler mikroskopis dengan hifa bersekat, Reproduksi aseksual dengan membentuk Blastopora ( berbentuk tunas ), arthrospora (pembentukan spora dengan hifa),dan Konidia Berikut adalah anggota Deuteromycota: 1. Chladosporium 2. Curvularia 3. Trichophyton 4. Aspergillus oryzae 5. wentii 6. flavus 7. fumigatus 8. Fusarium Deuteromycota memiliki empat ordo: 1. Moniliales 2. Sphaeropsidales

Upload: lia-gunawan

Post on 30-Jan-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DEUTEROMYCOTA ADALAH SEBUAH PENGELOMPOKAN JAMUR NAMUN BUKAN TERMASUK KE DALAM TAKSON

TRANSCRIPT

Page 1: De Utero My Cota

JAMUR DEUTEROMYCOTA

Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna)

karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan

bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit.

Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis.

Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Jamur yg awalnya

dimasukkan dlm divisi ini dpt saja dipindahkan pd divisi lain setelah diketahui reproduksi

seksualnya.

Ciri-ciri karakteristiklain dari Deutromycetes adalah Multiseluler mikroskopis dengan hifa

bersekat, Reproduksi aseksual dengan membentuk Blastopora ( berbentuk tunas ), arthrospora

(pembentukan spora dengan hifa),dan Konidia

Berikut adalah anggota Deuteromycota:

1. Chladosporium

2. Curvularia

3. Trichophyton

4. Aspergillus oryzae

5. wentii

6. flavus

7. fumigatus

8. Fusarium

Deuteromycota memiliki empat ordo:

1. Moniliales

2. Sphaeropsidales

3. Melanconiales

4. Mycelia Sterlia

Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang reproduksi seksualnya menghasilkan

askus digolongkan Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolongkan

Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur yang dijumpai di alam telah diketahui cara

reproduksi seksualnya. Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara

reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam

Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara

waktu digolongkan Deuteromycota atau “jamur tak tentu” atau disebut juga jamur tidak

Page 2: De Utero My Cota

sempurna. Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sesungguhnya atau bukan

takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur ini yang diketahui reproduksi

seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau

Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycota, dan jika

menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.

Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesiesnya. Sebagai

contoh adalah jamur oncom. Mula-mula, jamur ini digolongkan Deuteromycota dengan nama

Monilia sitophila. Namun, ketika Prof. Dwidjoseputro (almarhum) dari IKIP Malang

(sekarang Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian, ternyata Monilia sitophilia

dapat melakukan reproduksi seksual dan menghasilkan askus. Oleh beliau jamur oncom

dimasukkan ke dalam Ascomycota dan namanya Neurospora sitophila. Lihat Gambar 1.9.

Beberapa jamur Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara

lain jamur dari genus Aspergillus, Candida, dan Penicillium. Oleh ahli mikologi, nama genus

Aspergillus diubah menjadi Eurotium, Candida menjadi Pichia, dan Penicillium menjadi

Talaromyces.

Ciri-cirin Subdivisi Deutereomycota antara lain:

1. Hifa bersekat

2. Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora

3. Perkembangbiakan seksual belum diketahui

4. Contohnya adalah Helminthosporium oryzae dan Sclerotium rolfsii

Siklus Hidup / Cara Hidup

Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus

disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang

tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.

Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman

tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga

menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan

menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu

jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang.

Page 3: De Utero My Cota

Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak –

tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.

Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari

amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah

diketahui fase generatifnya, kenudian jamur ini dimasukkan golongan ascomycocetes dan

diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.

Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus – askus

yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora.

Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : chalado

sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur ini digunakan

fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.

Page 5: De Utero My Cota

Jenisnya Jamur Deuteromycota

1. Epidermophyton floccosum

2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton

3. Scelothium rolfsii

4. Helmintrosporium oryzae

5. Malassezia furfur

6. Fusarium

Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada

di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya.

Pengaruh Jamur Deuteromycota Dalam Kehidupan Manusia:

a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe

(kurap di kepala)

b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet

c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman

d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah

e. Malassezia furfur, penyebab panu

f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau

Contoh Jamur Deuteromycota Yang Bermanfaat, Yaitu:

Aspergillus

Aspergillus ada yang telah memasukkannya ke dalam Ascomycota. Akan tetapi, ada

pula yang memasukkannya ke dalam Deuteromycota.

Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat di mana-mana, baik di negara tropika

maupun subtropika. Aspergillus hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa

Aspergillus bercabang-cabang. Pada hif tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang

memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Coba perhatikan jamur berwarna

kekuningan atau kecokelatan pada roti dan periksalah dengan mikroskop.

Page 6: De Utero My Cota

Beberapa di antara spesies Aspergillus ada yang digunakan untuk proses pengolahan

makanan, misalnya:

1. Aspergillus niger untuk menjernihkan sari buah

2. Aspergillus oryzae digunakan untuk melunakkan adonan roti

3. Aspergillus wentii digunakan untuk pembuatan kecap, tauco, sake, dan asam oksalat.

Aspergillus Niger Aspergillus Oryzae Aspergillus Wentii

Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit aspergillosis yang

menyerang paru-paru pada manusia, yaitu Aspergillus flavus. A. Fumigatus adalah penyebab

infeksi saluran pernapasan.

Gambar Aspergillus Romigatus, Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Pada Manusia

Page 7: De Utero My Cota

Divisio Deuteromycota

• Jamur ini dikenal juga sebagai jamur yang tidak tentu

• Contoh jamur ini adalah jamur Tinea versicolor,penyebab panu.

• Banyak penyakit yang disebabkan oleh jamur divisi ini, tetapi adapula yang bermanfaat

yatu aspergillus

• Jadi sebenarnya jamur divisi ini belumlah jelas cirri-cirinya.

• Disebut jamur tidak sempurna tidak punya langkah seksual dikenal

• Jamur mempunyai suatu asosiasi simbiotik dengan cyanobacteria photosynthetic atau

ganggang