de utero my cota
DESCRIPTION
DEUTEROMYCOTA ADALAH SEBUAH PENGELOMPOKAN JAMUR NAMUN BUKAN TERMASUK KE DALAM TAKSONTRANSCRIPT
JAMUR DEUTEROMYCOTA
Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna)
karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan
bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit.
Hifa berukuran bersekat-sekat dan tubuhnya mikroskopis.
Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif. Jamur yg awalnya
dimasukkan dlm divisi ini dpt saja dipindahkan pd divisi lain setelah diketahui reproduksi
seksualnya.
Ciri-ciri karakteristiklain dari Deutromycetes adalah Multiseluler mikroskopis dengan hifa
bersekat, Reproduksi aseksual dengan membentuk Blastopora ( berbentuk tunas ), arthrospora
(pembentukan spora dengan hifa),dan Konidia
Berikut adalah anggota Deuteromycota:
1. Chladosporium
2. Curvularia
3. Trichophyton
4. Aspergillus oryzae
5. wentii
6. flavus
7. fumigatus
8. Fusarium
Deuteromycota memiliki empat ordo:
1. Moniliales
2. Sphaeropsidales
3. Melanconiales
4. Mycelia Sterlia
Telah dibahas sebelumnya bahwa jamur yang reproduksi seksualnya menghasilkan
askus digolongkan Ascomycota dan yang menghasilkan basidium digolongkan
Basidiomycota. Akan tetapi, belum semua jamur yang dijumpai di alam telah diketahui cara
reproduksi seksualnya. Terdapat kira-kira 1500 jenis jamur yang belum diketahui cara
reproduksi seksualnya. Akibatnya, ilmuwan tidak dapat memasukkannya ke dalam
Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota. Jamur yang demikian, untuk sementara
waktu digolongkan Deuteromycota atau “jamur tak tentu” atau disebut juga jamur tidak
sempurna. Jadi, Deuteromycota bukanlah penggolongan yang sesungguhnya atau bukan
takson. Jika kemudian menurut penelitian ada jenis dari jamur ini yang diketahui reproduksi
seksualnya, maka akan dimasukkan ke dalam Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota. Jika menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycota, dan jika
menghasilkan basidium akan digolongkan Basidiomycota.
Perubahan pengelompokan jamur tersebut akan mengubah nama spesiesnya. Sebagai
contoh adalah jamur oncom. Mula-mula, jamur ini digolongkan Deuteromycota dengan nama
Monilia sitophila. Namun, ketika Prof. Dwidjoseputro (almarhum) dari IKIP Malang
(sekarang Universitas Negeri Malang) melakukan penelitian, ternyata Monilia sitophilia
dapat melakukan reproduksi seksual dan menghasilkan askus. Oleh beliau jamur oncom
dimasukkan ke dalam Ascomycota dan namanya Neurospora sitophila. Lihat Gambar 1.9.
Beberapa jamur Deuteromycota lainnya yang diklasifikasi ulang menjadi Ascomycota antara
lain jamur dari genus Aspergillus, Candida, dan Penicillium. Oleh ahli mikologi, nama genus
Aspergillus diubah menjadi Eurotium, Candida menjadi Pichia, dan Penicillium menjadi
Talaromyces.
Ciri-cirin Subdivisi Deutereomycota antara lain:
1. Hifa bersekat
2. Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk konidiospora
3. Perkembangbiakan seksual belum diketahui
4. Contohnya adalah Helminthosporium oryzae dan Sclerotium rolfsii
Siklus Hidup / Cara Hidup
Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus
disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur yang
tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya.
Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman
tingkat tinggi , dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga
menyebabkan penyakit pada manusia , yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan
menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila , yaitu
jamur oncom. Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang.
Monilia juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung , pada tonggak –
tonggak atau rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.
Fase pembiakan secara vegetative pada monilia sp. Ditemukan oleh dodge (1927) dari
amerika serikat, sedangakan fase generatifnya ditemukan oleh dwidjoseputro (1961), setelah
diketahui fase generatifnya, kenudian jamur ini dimasukkan golongan ascomycocetes dan
diganti namanya menjadi Neurospora sitophilla atau Neurospora crassa.
Reproduksi generative monilia sp dengan menghasilkan askospora. Askus – askus
yang tumbuh pada tubuh buah dinamakan peritesium, tiap askus mengandung delapan spora.
Contoh lain jamur yang tidak diketahui alat reproduksi seksualnya antara lain : chalado
sporium, curvularia, gleosporium, dan diploria. Untuk memberantas jamur ini digunakan
fungisida , misalnya lokanol dithane M-45 dan copper Sandoz.
Jenisnya Jamur Deuteromycota
1. Epidermophyton floccosum
2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton
3. Scelothium rolfsii
4. Helmintrosporium oryzae
5. Malassezia furfur
6. Fusarium
Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada
di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya.
Pengaruh Jamur Deuteromycota Dalam Kehidupan Manusia:
a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe
(kurap di kepala)
b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet
c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman
d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah
e. Malassezia furfur, penyebab panu
f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau
Contoh Jamur Deuteromycota Yang Bermanfaat, Yaitu:
Aspergillus
Aspergillus ada yang telah memasukkannya ke dalam Ascomycota. Akan tetapi, ada
pula yang memasukkannya ke dalam Deuteromycota.
Aspergillus bersifat saprofit dan terdapat di mana-mana, baik di negara tropika
maupun subtropika. Aspergillus hidup pada makanan, sampah, kayu, dan pakaian. Hifa
Aspergillus bercabang-cabang. Pada hif tertentu muncul konidior (pembawa konidia) yang
memiliki konidiaspora yang tumbuh radial pada konidiofor. Coba perhatikan jamur berwarna
kekuningan atau kecokelatan pada roti dan periksalah dengan mikroskop.
Beberapa di antara spesies Aspergillus ada yang digunakan untuk proses pengolahan
makanan, misalnya:
1. Aspergillus niger untuk menjernihkan sari buah
2. Aspergillus oryzae digunakan untuk melunakkan adonan roti
3. Aspergillus wentii digunakan untuk pembuatan kecap, tauco, sake, dan asam oksalat.
Aspergillus Niger Aspergillus Oryzae Aspergillus Wentii
Ada pula Aspergillus parasit yang menimbulkan penyakit aspergillosis yang
menyerang paru-paru pada manusia, yaitu Aspergillus flavus. A. Fumigatus adalah penyebab
infeksi saluran pernapasan.
Gambar Aspergillus Romigatus, Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Pada Manusia
Divisio Deuteromycota
• Jamur ini dikenal juga sebagai jamur yang tidak tentu
• Contoh jamur ini adalah jamur Tinea versicolor,penyebab panu.
• Banyak penyakit yang disebabkan oleh jamur divisi ini, tetapi adapula yang bermanfaat
yatu aspergillus
• Jadi sebenarnya jamur divisi ini belumlah jelas cirri-cirinya.
• Disebut jamur tidak sempurna tidak punya langkah seksual dikenal
• Jamur mempunyai suatu asosiasi simbiotik dengan cyanobacteria photosynthetic atau
ganggang