dd 1-urogenital (sindrom nefrotik)

6
SINDROM NEFROTIK

Upload: hila-amalia

Post on 29-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PRESENTASI PENJELASAN SINDROM NEFROTIK

TRANSCRIPT

Page 1: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

SINDROM NEFROTIK

Page 2: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

Sindrom nefrotik (SN) sindrom klinik dengan gejala: 1. Proteinuria massif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin 2. pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) 3. Hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL 4. Edema; dapat disertai hiperkolesterolemia

Sindrom nefrotik (SN) sindrom klinik dengan gejala: 1. Proteinuria massif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin 2. pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+) 3. Hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL 4. Edema; dapat disertai hiperkolesterolemia

Insidens SN pada anak dalam kepustakaan di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-4 kasus baru per 100.000 anak per tahun. Di negara berkembang insidensnya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun.

Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1.

Insidens SN pada anak dalam kepustakaan di Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-4 kasus baru per 100.000 anak per tahun. Di negara berkembang insidensnya lebih tinggi. Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun.

Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1.

Etiologi SN dibagi 3 yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan sekunder mengikuti penyakit sistemik antara lain lupus eritematosus sistemik

(LES), purpura Henoch Schonlein, dan lain lain.

Etiologi SN dibagi 3 yaitu kongenital, primer/idiopatik, dan sekunder mengikuti penyakit sistemik antara lain lupus eritematosus sistemik

(LES), purpura Henoch Schonlein, dan lain lain.

Page 3: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

PATOMEKANISME

Page 4: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

Gambaran klinikPasien biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan edema skrotum. Kadang-kadang disertai oliguria dan gejala infeksi, nafsu makan berkurang, dan diare.

Gambaran klinikPasien biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai asites, efusi pleura, dan edema skrotum. Kadang-kadang disertai oliguria dan gejala infeksi, nafsu makan berkurang, dan diare.

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah.

1. Urinalisis, bila perlu biakan urin2. Protein urin kuantitatif, dapat berupa urin 24 jam atau rasio protein/kreatinin pada urin pertama pagi hari 3. Pemeriksaan darah 3.1 darah tepi lengkap (Hemoglobin, leukosit, hitung jenis, trombosit, hematokrit, LED) 3.2 kadar albumin dan kolesterol plasma 3.3 kadar ureum, kreatinin,serta klirens kreatinin dengan cara klasik atau dengan rumus Schwarzt 3.4 kadar komplemen C3; bila dicurigai lupus eritematosus sistemik pemeriksaan ditambah dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti ds-DNA

Page 5: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

TatalaksanaPada SN pertama kali, sebaiknya dirawat di rumah sakit. Tujuannya untuk mempercepat pemeriksaan, evaluasi pengaturan diit, penanggulangan edema, memulai pengobatan steroid, dan edukasi orangtua. Perawatan pada SN relaps hanya dilakukan bila disertai edema anasarka yang berat atau adanya komplikasi.

TatalaksanaPada SN pertama kali, sebaiknya dirawat di rumah sakit. Tujuannya untuk mempercepat pemeriksaan, evaluasi pengaturan diit, penanggulangan edema, memulai pengobatan steroid, dan edukasi orangtua. Perawatan pada SN relaps hanya dilakukan bila disertai edema anasarka yang berat atau adanya komplikasi.

Diet protein normal sesuai dengan RDA : 2 g/ kgBB/hari. Furosemid 1-2 mg/kgBB/hariAntibiotikKortikosteroid- pengobatan inisial : pemberian prednison

dosis penuh (full dose) 60 mg/m2 LPB/hari atau 2 mg/kgBB/hari (maksimal 80 mg/hari), dibagi 3 dosis selama 4 minggu.

- pengobatan relaps : Prednison dosis penuh

setiap hari sampai remisi (maksimal 4 minggu), dilanjutkan prednison intermittent/alternating 40 mg/m2 LPB/hari selama 4 minggu.

Diet protein normal sesuai dengan RDA : 2 g/ kgBB/hari. Furosemid 1-2 mg/kgBB/hariAntibiotikKortikosteroid- pengobatan inisial : pemberian prednison

dosis penuh (full dose) 60 mg/m2 LPB/hari atau 2 mg/kgBB/hari (maksimal 80 mg/hari), dibagi 3 dosis selama 4 minggu.

- pengobatan relaps : Prednison dosis penuh

setiap hari sampai remisi (maksimal 4 minggu), dilanjutkan prednison intermittent/alternating 40 mg/m2 LPB/hari selama 4 minggu.

Page 6: DD 1-UROGENITAL (SINDROM NEFROTIK)

KOMPLIKASI-Infeksi-Tromboemboli-Hiperlipidemia -Hipokalsemia-Hipovolemia

KOMPLIKASI-Infeksi-Tromboemboli-Hiperlipidemia -Hipokalsemia-Hipovolemia

PROGNOSIStergantung kepada penyebabnya, usia penderita dan jenis kerusakan ginjal yang bisa diketahui dari pemeriksaan mikroskopik pada biopsi. Gejalanya akan hilang seluruhnya jika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati atau obat-obatan. Prognosis biasanya baik jika penyebabnya memberikan respon yang baik dari kortikosteroid. Anak yang lahir dengan Sindrom ini jarang bertahan hidup sampai 1tahun, beberapa diantaranya bias bertahan setelah menjalani dialisa atau pencangkokan ginjal

PROGNOSIStergantung kepada penyebabnya, usia penderita dan jenis kerusakan ginjal yang bisa diketahui dari pemeriksaan mikroskopik pada biopsi. Gejalanya akan hilang seluruhnya jika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati atau obat-obatan. Prognosis biasanya baik jika penyebabnya memberikan respon yang baik dari kortikosteroid. Anak yang lahir dengan Sindrom ini jarang bertahan hidup sampai 1tahun, beberapa diantaranya bias bertahan setelah menjalani dialisa atau pencangkokan ginjal