day4ww

3
Penyakit Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID) atau yang lebih dikenal sebagai Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) merupakan suatu gangguan pembekuan darah yang didapat, berupa kelainan trombohemoragicsistemik yang hampir selalu disertai dengan penyakit primer yang mendasarinya.Karakteristik ditandai oleh adanya gangguan hemostasis yang multipel dan kompleks berupa aktivasi pembekuan darah yang tidak terkendali dan fibrinolysis (koagulopati konsumtif). DIC merupakan salah satu kedaruratan medik, karena mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera. DIC merupakan kelainan perdarahan yang mengancam nyawa, terutama disebabkan oleh kelainan obstetrik, keganasan metastasis, trauma masif, sertasepsis bakterial. Terjadinya DIC dipicu oleh trauma atau jaringan nekrotik yang akan melepaskan faktor-faktor pembekuan darah. Endotoksin dari bakteri gram negatif akan mengaktivasi beberapa langkah pembekuan darah. Endotoksin ini pula yang akan memicu pelepasan faktor pembekuan darah dari sel-sel mononuklear dan endotel. Sel yang teraktivasi ini akan memicu terjadinya koagulasi yang berpotensi menimbulkan trombi dan emboli pada mikrovaskular. Fase awal DIC ini akan diikuti fase consumptive coagulopathy dan secondary ibrinolysis. Pembentukan fibrin yang terus menerus disertai jumlah trombosityang terus menurun menyebabkan perdarahan dan terjadi efek anti hemostatik dari produk degradasi fibrin. Pasien akan mudah berdarah di mukosa, tempat masuk jarum suntik/infus, tempat masuk kateter, atau insisi bedah. Akan terjadi akrosianosis, trombosis, dan perubahan pregangren pada jari, genital, dan hidung akibat turunnya pasokan darah karena vasospasme atau mikrotrombi. Pada pemeriksaan lab akan ditemui trombositopenia, PT dan aPTT yang memanjang, penurunan fibrinogen bebas dibarengi peningkatan produk degradasi fibrin,seperti D- dimer. ETIOLOGI

Upload: bagus

Post on 08-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wwww

TRANSCRIPT

Penyakit Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID) atau yang lebih dikenal sebagai Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) merupakan suatu gangguan pembekuan darah yang didapat, berupa kelainan trombohemoragicsistemik yang hampir selalu disertai dengan penyakit primer yang mendasarinya.Karakteristik ditandai oleh adanya gangguan hemostasis yang multipel dan kompleks berupa aktivasi pembekuan darah yang tidak terkendali dan fibrinolysis (koagulopati konsumtif). DIC merupakan salah satu kedaruratan medik, karena mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera.DIC merupakan kelainan perdarahan yang mengancam nyawa, terutama disebabkan oleh kelainan obstetrik, keganasan metastasis, trauma masif, sertasepsis bakterial. Terjadinya DIC dipicu oleh trauma atau jaringan nekrotik yang akan melepaskan faktor-faktor pembekuan darah. Endotoksin dari bakteri gram negatif akan mengaktivasi beberapa langkah pembekuan darah. Endotoksin ini pula yang akan memicu pelepasan faktor pembekuan darah dari sel-sel mononuklear dan endotel. Sel yang teraktivasi ini akan memicu terjadinya koagulasi yang berpotensi menimbulkan trombi dan emboli pada mikrovaskular. Fase awal DIC ini akan diikuti fase consumptive coagulopathy dan secondary ibrinolysis. Pembentukan fibrin yang terus menerus disertai jumlah trombosityang terus menurun menyebabkan perdarahan dan terjadi efek anti hemostatik dari produk degradasi fibrin. Pasien akan mudah berdarah di mukosa, tempat masuk jarum suntik/infus, tempat masuk kateter, atau insisi bedah. Akan terjadi akrosianosis, trombosis, dan perubahan pregangren pada jari, genital, dan hidung akibat turunnya pasokan darah karena vasospasme atau mikrotrombi. Pada pemeriksaan lab akan ditemui trombositopenia, PT dan aPTT yang memanjang, penurunan fibrinogen bebas dibarengi peningkatan produk degradasi fibrin,seperti D-dimer.

ETIOLOGI Berikut ini adalah kondisi klinik yang dapat menyebabkan terjadinya DIC :1. Sepsis2. Trauma, meliputi : Cidera jaringan berat-Cidera kepala Emboli lemak Penyakit hati akut Luka bakar3. Kanker, meliputi : Myeloproliferative disorder Tumor padat4. Komplikasi obstetrik, meliputi : Emboli cairan amnion Abruption placentae Kematian janin intra uterin-Abortus Septik-Solucio plasenta Pendarahan obstetrik masif Tertinggalnya janin yang sudah meninggal dalam tubuh ibu5. Kelainan pembuluh darah, meliputi : Giant Hemangioma Aneurysma Aorta6. Hematologi, meliputi : Reaksi tranfusi Hemolisis berat Leukimia7. Infeksi, meliputi : Septikemia Gram negative Gram positif Virus HIV Hepatitis Dengue Parasit Malaria8. Reaksi terhadap toksin9. Kelainan Imunologik, meliputi : Reaksi alergi yang berat Reaksi hemolitik pada transfuse Rejeksi pada transplant