dasar teori aluminium
DESCRIPTION
Dasar Teori AluminiumTRANSCRIPT
![Page 1: Dasar Teori Aluminium](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081716/5489e9c4b47959a16d8b46d8/html5/thumbnails/1.jpg)
Dasar teori
Aluminium (atau aluminum,
alumunium, almunium, alminium)
ialah unsur kimia. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor
atomnya 13. Aluminium ialah logam
paling berlimpah. Aluminium murni,
logam putih keperak-perakan memiliki
karakteristik yang diinginkan pada
logam. Ia ringan, tidak magnetik dan
tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah dalam soal
pembentukan, dan keenam dalam soal ductility. Sifat-sifat penting yang dimiliki
aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:
Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
Tahan korosi
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan
aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat
Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point
(titik lebur).
Penghantar listrik dan panas yang baik
Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan
aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.
Mudah di fabrikasi/di bentuk
Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan
dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium
komersil selalu mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi,
silicon, tembaga dan magnesium.
Gambar 1. Logam Aluminium
![Page 2: Dasar Teori Aluminium](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081716/5489e9c4b47959a16d8b46d8/html5/thumbnails/2.jpg)
Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan
Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah
difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat
deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk
yang rumit sekalipun. Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak,
kekuatannya rendah untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan teknik.
Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali
sifat tahan korosinya berkurang demikian pula keuletannya. Sedikit mangan,
silicon dan magnesium, masih tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya,
tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastic menurunkan sifat
tahan korosinya.
Metoda untuk mengambil logam aluminium adalah dengan cara
mengelektrolisis alumina yang terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh
Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat yang bersamaan oleh Heroult di
Perancis. Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland sekarang ini tidak lagi
digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil. Penggantinya adalah
cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium
fluorida.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen
yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga,
tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah
disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.
Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin,
astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan
kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Walau konduktivitas
listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai bahan transmisi
karena ringan.. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas.
Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi
batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
![Page 3: Dasar Teori Aluminium](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081716/5489e9c4b47959a16d8b46d8/html5/thumbnails/3.jpg)
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan
dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela
dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman
ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu
mobil dan compact disks. Aluminium dapat dicampur dengan tembaga,
magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat
yang menguntungkan. Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi
pesawat modern dan roket. Logam ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan
yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampak dan radiasi panas.
Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi sehingga tidak
menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi
kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Senyawa-senyawa aluminium yang memiliki kegunaan besar adalah
aluminium oksida, sulfat, dan larutan sulfat dalam kalium. Oksida aluminium,
alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum dan emery dan
digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanas.
Asam klorida encer dengan mudah mmelarutkan aluminium , pelarutan lebih
lambat dibandingkan asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Persamaan
umumnya dapat dituliskan sebagai berikut:
2 Al(s) + 6 H+(aq) 2 Al3+
(aq) + 3 H2(g)
Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium
(II) klorida pada campuran. Asam klorida pekat pun juga dapat melarutkan
aluminium dengan reaksi sebagai berikut:
2 Al(s) + 6 HCl(aq) 2 Al3+(aq) + 3 H2(g) + 6 Cl-
(aq)
Asam sulfat pekat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang
dioksida reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
2 Al(s) + 6 H2SO4(aq) 2 Al3+(aq) + 3 SO4
2-(aq) + 3 SO2(g) + 6H2O(l)
![Page 4: Dasar Teori Aluminium](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081716/5489e9c4b47959a16d8b46d8/html5/thumbnails/4.jpg)
Asam nitrat pekat membuat logam menjadi pasif. Dengan hidroksida-
hidroksida alkali, terbentuk larutan tetrahidrogeksoaluminat dengan reaksi sebagai
berikut:
2 Al(s) + 2OH-(s) + 6 H2O4(aq) 2 [Al(OH)4]-
(aq) + 3 H2(g)
Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium
(Al3+) membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang
takberwarna. Halida, nitrat dan sulfatnya larut dalam air, larutan ini
memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat
hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk
aluminium hidroksida, Al(OH)3. Aluminium sulfat membentuk monovalen dengan
bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas (alum, aluin).