dasar teori aluminium

5
Gambar 1. Logam Aluminium Dasar teori Aluminium (atau aluminum, alumunium, almunium, alminium) ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium murni, logam putih keperak- perakan memiliki karakteristik yang diinginkan pada logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility. Sifat- sifat penting yang dimiliki aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik: Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³) Tahan korosi Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur). Penghantar listrik dan panas yang baik

Upload: intan-ayu-apriliana

Post on 12-Dec-2014

154 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Dasar Teori Aluminium

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Aluminium

Dasar teori

Aluminium (atau aluminum,

alumunium, almunium, alminium)

ialah unsur kimia. Lambang

aluminium ialah Al, dan nomor

atomnya 13. Aluminium ialah logam

paling berlimpah. Aluminium murni,

logam putih keperak-perakan memiliki

karakteristik yang diinginkan pada

logam. Ia ringan, tidak magnetik dan

tidak mudah terpercik, merupakan logam kedua termudah dalam soal

pembentukan, dan keenam dalam soal ductility. Sifat-sifat penting yang dimiliki

aluminium sehingga banyak digunakan sebagai material teknik:

Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)

Tahan korosi

Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan

aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat

Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point

(titik lebur).

Penghantar listrik dan panas yang baik

Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan

aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.

Mudah di fabrikasi/di bentuk

Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan

dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium

komersil selalu mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi,

silicon, tembaga dan magnesium.

Gambar 1. Logam Aluminium

Page 2: Dasar Teori Aluminium

Kekuatannya rendah tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan

Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah

difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun. Dapat

deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk

yang rumit sekalipun. Dalam keadaan murni aluminium terlalu lunak,

kekuatannya rendah untuk dapat dipakai pada berbagai keperluan teknik.

Dengan pemaduan teknik (alloying), sifat ini dapat diperbaiki, tetapi seringkali

sifat tahan korosinya berkurang demikian pula keuletannya. Sedikit mangan,

silicon dan magnesium, masih tidak banyak mengurangi sifat tahan korosinya,

tetapi seng, besi, timah putih, dan tembaga cukup drastic menurunkan sifat

tahan korosinya.

Metoda untuk mengambil logam aluminium adalah dengan cara

mengelektrolisis alumina yang terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh

Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat yang bersamaan oleh Heroult di

Perancis. Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland sekarang ini tidak lagi

digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil. Penggantinya adalah

cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium

fluorida.

Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen

yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga,

tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah

disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya.

Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin,

astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap

tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan

kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Walau konduktivitas

listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai bahan transmisi

karena ringan.. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas.

Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi

batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

Page 3: Dasar Teori Aluminium

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan

dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela

dan badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman

ringan, tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu

mobil dan compact disks. Aluminium dapat dicampur dengan tembaga,

magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat

yang menguntungkan. Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi

pesawat modern dan roket. Logam ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan

yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampak dan radiasi panas.

Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi sehingga tidak

menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi

kaca teleskop dan kegunaan lainnya.

Senyawa-senyawa aluminium yang memiliki kegunaan besar adalah

aluminium oksida, sulfat, dan larutan sulfat dalam kalium. Oksida aluminium,

alumina muncul secara alami sebagai ruby, safir, corundum dan emery dan

digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanas.

Asam klorida encer dengan mudah mmelarutkan aluminium , pelarutan lebih

lambat dibandingkan asam sulfat encer atau asam nitrat encer. Persamaan

umumnya dapat dituliskan sebagai berikut:

2 Al(s) + 6 H+(aq) 2 Al3+

(aq) + 3 H2(g)

Proses pelarutan dapat dipercepat dengan menambahkan sedikit merkurium

(II) klorida pada campuran. Asam klorida pekat pun juga dapat melarutkan

aluminium dengan reaksi sebagai berikut:

2 Al(s) + 6 HCl(aq) 2 Al3+(aq) + 3 H2(g) + 6 Cl-

(aq)

Asam sulfat pekat melarutkan aluminium dengan membebaskan belerang

dioksida reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:

2 Al(s) + 6 H2SO4(aq) 2 Al3+(aq) + 3 SO4

2-(aq) + 3 SO2(g) + 6H2O(l)

Page 4: Dasar Teori Aluminium

Asam nitrat pekat membuat logam menjadi pasif. Dengan hidroksida-

hidroksida alkali, terbentuk larutan tetrahidrogeksoaluminat dengan reaksi sebagai

berikut:

2 Al(s) + 2OH-(s) + 6 H2O4(aq) 2 [Al(OH)4]-

(aq) + 3 H2(g)

Aluminium adalah tervalen dalam senyawa-senyawanya. Ion-ion aluminium

(Al3+) membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anion-anion yang

takberwarna. Halida, nitrat dan sulfatnya larut dalam air, larutan ini

memperlihatkan reaksi asam karena hidrolisis. Aluminium sulfida dapat dibuat

hanya dalam keadaan padat saja, dalam larutan air ia terhidrolisis dan terbentuk

aluminium hidroksida, Al(OH)3. Aluminium sulfat membentuk monovalen dengan

bentuk-bentuk kristal yang menarik, yang disebut tawas (alum, aluin).